• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010"

Copied!
206
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

MIND MAP

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN

EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(SebuahPenelitianTindakanKelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

OLEH JALU NUGROHO

061324003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

(2)

SKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN

EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(SebuahPenelitianTindakanKelas) Oleh:

JALU NUGROHO 061324003

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Tanggal 6 Juli 2010

YohanesHarsoyo, S.Pd., M.Si.

Pembimbing II

`

(3)

SKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN

PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN

EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

(SebuahPenelitianTindakanKelas) Dipersiapkan dan ditulis oleh:

JALU NUGROHO 061324003

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 4 Agustus 2010

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

SusunanPanitiaPenguji

NamaLengkap TandaTangan

Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ………... Sekretaris Indra Darmawan, S.E., M.Si. ………... Anggota Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ………... Anggota Indra Darmawan, S.E., M.Si. ………...

Anggota Drs. P.A. Rubiyanto ………...

Yogyakarta, 4 Agustus 2010

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidi

(4)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

1.

Orang tua

2.

Keluarga

(5)

MOTO

L ihat lah selalu kedepan...bukan kebelakang.

O rang harus berusaha apa yang t idak mungkin dicapai agar menjadi mungkin mendapat kan!

Kit a t idak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, t api kit a bisa berpenget ahuan dengan penget ahuan orang lain.

D o all t he goods you can, A ll t he best you can, I n all t imes you can, I n all places you can, For all t he creat ures you can.

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Agustus 2010 Penulis

Jalu Nugroho

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK PEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Jalu Nugroho

Nomor Mahasiswa : 061324003

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengekika dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 Agustus 2010 Yang menyatakan

Jalu Nugroho

(8)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

2009/2010

(SebuahPenelitianTindakanKelas) JALU NUGROHO

061324003

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruhpenggunaan media MindMapterhadapmotivasi, partisipasi dan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Action Classroom Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sedes Sapientiae Jambu pada bulan Maret-Mei 2010. Subjek dalam penelitian ini yaitusiswa kelas X3 sedangkan objek penelitian adalah motivasi, partisipasi, dan prestasibelajar siswa melalui penggunaan media MindMap.

Masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakaninstrumen yang berbeda. Motivasi belajar diukur dengan menggunakan kuesioner,partisipasi diukur melalui observasi, sedangkan prestasi belajar siswa diukur denganmenggunakan nilai ulangan harian.

PenelitianTindakanKelasinidilaksanakansampaipadasikluske-II,

padaakhirsikluske-II dapatdisimpulkanbeberapahalsebagaiberikut: (1) penggunaan media MindMap dapatmeningkatkan motivasi belajar siswa, (2) penggunaan media berupa MindMapdapatmeningkatkanpartisipasi belajar siswa, dan (3) penggunaan media berupa MindMap dapatmeningkatkanprestasibelajarsiswa.

(9)

ABSTRACT

THE APPLICATION OF MINDMAP LEARNING MEDIA TO INCREASE STUDENT’S MOTIVATION, PARTICITIPATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF ECONOMICS SUBJECT IN SEDES SAPIENTIAE JAMBU SENIOR HIGH SCHOOL SEMARANG REGENCY IN ACADEMIC

PERIOD OF 2009/2010 (A Classroom Action Research)

JALU NUGROHO 061324003

University Sanata Dharma Yogyakarta

The purpose of this research is to analyze the influence of MindMaplearning mediatowards student’s motivation, participation and student’s achievement. The research is a classroom action research , namely a research which its aim is improving the quality of practice learning in the classroom. This research was conducted in Sedes Sapientiae JambuSenior High School in March-May 2010. Subjects in this researchare the X3 class students, while the objects of research are the motivation, participation, and student’s achievement through the use of media mindmap learning media.

Each variable in this research is measured by using different instruments. Motivation to learn was measured by using a questionnaire, participation was measured through observation, while student achievement was measured by using the mark of daily tests.

This classroom Action Research was conducted until the second cycle and, at the end of the second was summarized.The results are: (1) the application of

MindMaplearning media can increase student’s motivation, (2) the application of media in the form of mindmap can improve student’s participation, and (3) the application of MindMap form of media can improve student’s achievement.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penyelesaian skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari banyak pihak sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Pd. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar dan penuh perhatian memberi dukungan, arahan dan telah meluangkan waktudi tengah kesibukan beliau, sehingga memberikan motivasi yang tinggi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto, terima kasih atas segala dukungan dan saran yangdiberikan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Joko Wicoyo., M.Si., terima kasih atas bimbingan abstrak dari bapak.

5. Sekretariat Prodi Pendidikan Ekonomi (terutama Mbak Titin) yang telah banyakmembantu dan memberikan informasi kepada penulis.

6. Dra. Sr. M. Stephanie, OSF, selaku Kepala Sekolah SMA Sedes Sapientiae Jambu,yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukanpenelitian.

(11)

7. Bapak Drs. Listiantono FX, selaku guru pengampu Ekonomi kelas X, terima kasih atasbimbingan, dukungan, kesabaran, saran dan telah meluangkan waktu bagi penulis ditengah kesibukan mengajar.

8. Para siswa kelas X3 , terima kasih banyak atas partisipasi dan kerja sama yang baiksehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyakmembantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimaksih.Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaanpenyusunan skripsi pada masa-masa yang akan datang sangat penulis harapkan. Akhirkata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...v

MOTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi

ABSTRAK ...vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR TABEL ...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Batasan Masalah...5

D. Tujuan Penelitian ...6

E. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA...8

A. Media Dalam Dunia Pendidikan ...8

(13)

2. Media Pendidikan / media pembelajaran...9

3. Fungsi dan Manfaat Media...12

B. Komputer Sebagai Media dan Sumber Belajar...17

1. Penggunaan Komputer Sebagai Alat Bantu Langsung dalam Proses Belajar ...17

2. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar ...19

3. Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Belajar...20

C. Media MindMap dalam Media Quantum Learning...21

1. Quantum Learning...21

2. Komponen-komponen Penting dalam Quantum Learning....23

D. MindMap Berbasis Komputer...26

1. Pengertian MindMap...26

2. Aplikasi MindMap dalam Komputer...30

E. Motivasi Belajar ...32

1. Pengertian Motivasi...32

2. Pengertian Belajar...35

3. Pentingnya motivasi belajar...37

F. Partisipasi Belajar...49

G. Prestasi...42

1. Pengertian Prestasi...42

2. Pengertian Prestasi Belajar...42

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi...43

H. Penelitian sebelumnya...47

(14)

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A. Jenis Penelitian ... 49

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 50

D. Variabel ... 50

E. Teknik Pengumpulan Data ... 56

F. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 58

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH...60

A. Gambaran Umum Sekolah...60

1. Data Sekolah...60

2. Yayasan Penyelenggara...60

3. Sejarah Sekolah...61

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah...62

C. Struktur Organisasi...63

D. Sumber Daya Manusia...65

E. Siswa SMA Sedes Sapientiae Jambu...66

F. Konsdisi Fisik dan Lingkungan...66

G. Sarana dan Prasarana Fasilitas Sekolah...67

H. Kurikulum ...69

I. Hubungan Antara Sekolah dan Masyarakat...77

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

A. Siklus Pertama... 79

1. Perencanaan ... 79

(15)

2. Tindakan ... 88

3. Pengamatan ... 90

4. Refleksi ... 100

B. Siklus Kedua ...103

1. Perencanaan ... 104

2. Tindakan ... 104

3. Pengamatan ... 107

4. Refleksi ... 116

C. Siklus Ketiga... 118

BAB VI PENUTUP ... 119

A. Kesimpulan ...119

B. Saran ... ... 120

C. Keterbatasan Penulis ...121

DAFTAR PUSTAKA ………..122

LAMPIRAN……….. 124

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Cone of Learning ... 11 Bagan IV.1 Struktur Organisasi... 64

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Kelompok Media Instruksional...14

Tabel II.2 Klasifikasi dan Jenis Media...15

Tabel III.1 Penilaian Acuan Patokan ... 51

Tabel III.2 Indikator Motivasi Belajar ... 52

Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar ... 53

Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 54

Tabel III.5 Indikator Keberhasilan Partisipasi ... 55

Tabel III.6 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 58

Tabel IV.1 Sumber Daya Manusia SMA Sedes Sapientiae Jambu...65

Tabel IV.2 Jumlah Murid SMA Sedes Sapientiae Jambu ...66

Tabel IV.3 Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Tahun Pelajaran 2009/2010...71

Tabel IV.4 Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas XI dan XII Program IPA SMA Sedes Sapientiae Jambu Tahun Pelajaran 2009/2010...73

Tabel IV.5 Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas XI dan XII Program IPS SMA Sedes Sapientiae Jambu Tahun Pelajaran 2009/2010...75

Tabel V.1 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Implementasi Tindakan (Based Line) ... 81

Tabel V.2 Hasil Observasi Partisipasi Belajar Siswa Sebelum Implementasi Tindakan (Based Line) ... 82

Tabel V.3 Nilai Ulangan Ekonomi (Based line) ... 85 Tabel V.4 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Setelah Implementasi

(18)

Tindakan I ... 91 Tabel V.5 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sebelum

Implementasi Tindakan dan Setelah Implementasi Tindakan I ... 92 Tabel V.6 Hasil Observasi Partisipasi Setelah Implementasi Tindakan I ... 93 Tabel V.7 Rekap Hasil Observasi Partisipasi Siswa SebelumImplementasi dan Setelah Implementasi Tindakan I ... 95 Tabel V.8 Hasil Ulangan Harian Sesudah Implementasi Tindakan I ... 97 Tabel V.9 Rekap Hasil Ulangan Harian Siswa Sebelum Implementasidan Sesudah Implementasi Tindakan I ... 98 Tabel V.10 Rekap Hasil Ketercapaian Semua Variabel Siklus I ... .99 Tabel V.11 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Sesudah

Implementasi Tindakan II ... 108 Tabel V.12 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Belajar Siswa

Sesudah Implementasi Tindakan I dan Tindakan II ... 108 Tabel V.13 Hasil Observasi Partisipasi Siswa SetelahImplementasi

Tindakan II ... 109 Tabel V.14 Rekap Hasil Observasi Partisipasi Belajar SiswaSetelah

Implementasi Tindakan I dan Tindakan II ... 111 Tabel V.15 Hasil Ulangan Harian Sesudah Implementasi Tindakan II ... 113 Tabel V.16 Rekap Hasil Ulangan Harian Siswa SesudahImplementasi

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 125

Lampiran 2 Lembar Observasi Partisipasi Siswa ... 128

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 130

Lampiran 4 Modul Materi ... 148

Lampiran 5 Soal Ulangan Harian ... 156

Lampiran 6 Perhitungan Manual Motivasi ... 165

Lampiran 7 Hasil Observasi Partisipasi Siswa ... 169

Lampiran 8 Hasil Ulangan Harian Ekonomi ... 176

Lampiran 9 Refleksi Siswa ... 180

Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ... 182

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian ... 184

Lampiran 12 Dokumentasi Foto ... 186

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang berkualitas menjadi tanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat. Menumbuhkan kesadaran tentang arti penting pendidikan merupakan langkah awal yang harus ditempuh sebelum menuntut banyak pihak untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada pendidikan. Secara umum perkembangan teknologi telah mempengaruhi segala sendi-sendi kehidupan. Tidak terkecuali dunia pendidikan. Di negara-negara maju pemanfaatan teknologi untuk mendorong pembelajaran yang lebih inovatif ini terus dikembangkan, sementara di negara berkembang keberadaan teknologi dalam pembelajaran ini masih dalam tahap pemanfaatan. Sehingga, masih perlu optimalisasi pemanfaatan secara kontinyu pada sumber daya manusia pendidikan Indonesia. Dalam hal ini ialah guru.

(21)

Di tengah-tengah persaingan ini tentunya dunia pendidikan perlu melakukan revolusi dalam pembelajaran. Salah satu yang dapat dilakukan dalam merevolusi ini ialah penggunaan media yang menarik bagi peserta didik. Perkembangan media pengajaran telah menimbulkan revolusi empat kali dalam dunia pendidikan. Revolusi pertama telah terjadi beberapa puluh abad yang lalu, yaitu pada saat orang tua menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada orang lain yang berprofesi sebagai guru; revolusi kedua terjadi dengan digunakannya bahasa tulisan sebagai sarana utama pendidikan; revolusi ketiga timbul dengan tersedianya media cetak yang merupakan hasil ditemukannya mesin teknik percetakan; dan revolusi keempat berlangsung dengan meluasnya penggunaan media komunikasi elektronik. (Asbhy 1972)

(22)

Peran seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting dan berpengaruh, suatu kondisi pembelajaran yang baik akan tercipta jika seorang guru yang mengajar mampu membawa kondisi dan suasana kelas menjadi kondusif untuk belajar. Tidak hanya dari sisi pengajar saja tetapi baik dari lingkungan kelas, media dan siswa sendiri juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh karena itu kerjasama antara guru dan murid perlu diperhatikan serta akan lebih baik jika didukung dengan media belajar yang membuat siswa menjadi senang terhadap pelajaran.

(23)

peserta didik dalam memahami keabstrakan struktur materi tersebut dan membantu peserta didik untuk mengubah paradigma bahwa mencatat itu bukanlah hal yang membosankan ataupun menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, masalah tersebut akan terbantu penyelesaiannya jika penggunaan media pembelajaran atau metodenya secara tepat dan sesuai di pergunakan misalnya saja penggunaan media MindMap (peta konsep). Dengan media tersebut struktur materi yang abstrak akan tervisualisasikan dalam media MindMap tersebut dan menjadi suatu catatan yang memudahkan siswa dalam mengingat serta menambah ketertarikan siswa dalm mendalami materi.

(24)

memudahkan siswa dalam memahami pelajarannya. Sehingga diharapkan pula akan meningkatkan partisispasi, motivasi, serta prestasi belajar siswa melalui penggunaan MindMap dalam pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MINDMAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dari penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik rumusan masalah;

1. Apakah penggunaan MindMap mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Kabupaten Semarang?

2. Apakah penggunaan MindMap mampu meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Kabupaten Semarang? 3. Apakah penggunaan MindMap mampu meningkatkan prestasi belajar

siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Kabupaten Semarang? C. Batasan Masalah

(25)

1. Motivasi

Motivasi yang dimaksud oleh peneliti kaitannya dalam penelitian tindakan kelas adalah sesuatu yang berhubungan dengan kemauan serta keinginan siswa yasng secara positif mengaktifkan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran antara lain keinginan siswa mengikuti pelajaran baik mendengar, mencatat, mempelajari kembali dan mendalami materi pelajarannya secara baik.

2. Partisipasi

Partisipasi yang dimaksud oleh peneliti kaitannya dalam penelitian tindakan kelas adalah partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran seperti mendengarkan, bertanya, menjawab, mengerjakan soal pelajaran secara aktif.

3. Prestasi

Prestasi yang dimaksud oleh peneliti kaitannya dalam penelitian tindakan kelas adalah hasil belajar siswa seperti hasil ulangan, nilai raport yang diperoleh oleh peneliti.

4. Media MindMap

MindMap merupakan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas.

D. Tujuan Penelitian

(26)

partisipasi, dan prestasi siswa kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Kabupaten Semarang melalui penggunaan media MindMap.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bagi guru, siswa, serta pihak lain 1. Guru

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi, partisipasi, serta prestasi siswa. Guru dapat memakai MindMap yang telah dipilih dan sesuai dengan materi pelajaran.

2. Sekolah

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi sekolah bahwa menggunakan media pembelajaran berupa MindMap dapat membantu siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi, partisipasi, serta prestasi siswa.

3. Universitas

(27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Media Dalam Dunia Pendidikan 1. Pengertian Media

Kata “media” adalah bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber pemberi pesan dan penerima pesan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (Association for Educational Communications and Technology (AECT) Task Force, 1977: 162).

Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu

a. Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)

(28)

b. Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)

c. Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)

d. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)

e. Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)

2. Media Pendidikan / Pembelajaran

(29)

kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik maupun warga belajar.

Media pembelajaran biasa disebut juga “perangkat keras” (hardware) dan perangkat lunak (software). Yang dimaksudkan dengan harware ialah media yang secara fisik memang keras; misalnya: tape recorder, televisi, video, radio, globe, OHP (Over Head Proyektor), proyektor, dan lainnya. Sedangkan yang dimaksudkan perangkat lunak (software) ialah media yang secara fisik memang lunak; misalnya: modul, transparansi, pita kaset,

MindMap, dan lain lain.

Dalam pembelajaran media sangatlah penting, untuk mengetahui hal tersebut perlu diketahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar kepenerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan

encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.

(30)

komunikasi dikenal dengan istilah noise. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Diagram cone of learning dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pendidikan:

Diagram Cone Of Learning Gambar. II.1

(31)

3. Fungsi dan Manfaat Media

Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu untuk memperlancar dan mempertinggi proses belajar mengajar. Alat bantu tersebut dapat memberikan pengalaman yang mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, menyederhanakan teori yang kompleks, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Hal ini memilki dua alasan, yaitu berkaitan dengan manfaat media pengajaran dalam PBM dan berkaitan dengan taraf berpikir siswa. Adapun manfaat atau fungsi media pengajaran sebagai berikut:

1. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

2. Levie dan Lentz (1982) menyatakan beberapa manfaat dan fungsi dari media yakni:

a. Fungsi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

(32)

c. Fungsi kognitif Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d. Fungsi kompensatoris Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

3. Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985: a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

(33)

Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. c. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar.

d. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

e. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio, merupakan media yang mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronounciation) bahasa asing.

1. Kelompok Media Instruksional

Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini:

Tabel II.1 Kelompok Media Instruksional

KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL 1. Audio  pita audio (rol atau kaset)

 piringan audio

 radio (rekaman siaran)

2. Cetak  buku teks terprogram

 buku pegangan/manual

 buku tugas

(34)

 gambar/poster (dilengkapi audio)

4. Proyek Visual Diam

 film bingkai (slide)

 film rangkai (berisi pesan verbal)

5. Proyek Visual Diam dengan Audio

 film bingkai (slide) suara

 film rangkai suara

6. Visual Gerak  film bisu dengan judul (caption)

7. Visual Gerak dengan Audio

 film suara

 video/vcd/dvd

8. Benda  benda nyata

 model tiruan (mock up) 9. Komputer  media berbasis komputer; CAI

(Computer Assisted

Instructional) & CMI

(Computer Managed

Instructional)

2. Klasifikasi dan Jenis Media

Berukut ini klasifikasi dan jenis-jenis media ditunjukan melalui tabel yakni:

Tabel II.2 Klasifikasi dan Jenis Media KLASIFIKASI JENIS MEDIA Media yang tidak

diproyeksikan

Realita, model, bahan grafis, display

Media yang

diproyeksikan

OHT (Over Head Transparansi), Slide, Opaque

Media audio Audio Kaset, Audio Vission, aktive Audio Vission

Media video Video

Media berbasis komputer

Computer Assisted Instructional

(Pembelajaran Berbasis Komputer) Multimedia kit Perangkat praktikum

Keterangan:

a. Media yang Tidak Diproyeksikan

(35)

• Model : Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya

• Grafis : Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)

• Display : Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.

b. Media Video i) Kelebihan

– Dapat menstimulir efek gerak – Dapat diberi suara maupun warna

– Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya. – Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya ii) Kekurangan

– Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya – Memerlukan tenaga listrik

– Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalampembuatannya

c. Media Berbasiskan Komputer

Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan yani:

Praktek dan latihan (drill & practice) Tutorial

(36)

• Simulasi (simulation)

• Penemuan (discovery)

• Pemecahan Masalah (Problem Solving) (Heinich,et.al 1996)

Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer antara lain:

1) Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman 2) Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.

3) Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.

B. Komputer Sebagai Media dan Sumber Belajar

1. Penggunaan Komputer Sebagai Alat Bantu Langsung Dalam Proses Belajar / Mengajar

Penggunaan komputer dalam hal pendidikan dan latihan adalah sebagai komputer untuk belajar mandiri (computer assisted- learning

(37)

komputer digunakan sebagai salah satu dari dua mode yang berbeda. Pertama komputer digunakan sebagai tutor pengganti dan yang kedua komputer sebagai laboratorium simulasi. Tetapi keduannya bisa saling melengkapi

a. Mode Tutor Pengganti

Dalam fungsinya komputer sebagai tutor pengganti siswa dapat berinteraksi dengan komputer yang telah diprogramkan secara khusus untuk menjawab berbagai pertanyaan siswa, yang timbul dari berbagai pertanyaan yang telah disediakan. Kemudian komputer akan menanyakan berbagai pertanyaan dan informasi tambahan. Dalam mode tutor komputer untuk belajar mandiri (CAL), seorang siswa tidak diarahkan kepada latihan remedial semata-mata yang berdasarkan respon-respon tunggal tetapi lebih mengarah kesuatu yang dapat dihitung oleh komputer.

b. Mode Laboratorium Simulasi

(38)

teknik, grografi, matematika, ilmu fisika, ekonomi, bisnis, manajemen training, dan latihan kemiliteran. (Elington, Henry dan

Percival, Fred.1988)

2. Pemakaian Komputer dalam Proses Belajar

Sebelumnya perlu dijelaskan istilah CAI dan CMI yang digunakan dalam kegiatan belajar dengan komputer.

a. CAI (Computer Assisted Instructional)

yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.

b. CMI (Computer Managed Instructional)

Digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, kuitansi dll.

(39)

a. Untuk Tujuan Kognitif.

Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri, misalnya dengan penggunaan peta konsep dalam aplikasi Mind Map seperti Mind Manager.

b. Untuk Tujuan Psikomotorik.

Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

c. Untuk Tujuan Afektif

Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan gambar, clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.

(40)

C. Media Mind Map dalam MediaQuantum Learning 1. Quantum Learning

Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan adalahpara murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman, musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan menonjolkan informasi, menyediakanguru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif.

(41)

Beberapa hal yang penting dalam quantum learning

adalah sebagai berikut. Para siswa dikenali tentang “kekuatan pikiran” yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan “cara yang menyenangkan dan bebas stres”. Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja.

(42)

kanan”.Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.

Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya “emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri.” Keempat unsur ini bila digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan. (Akhmadsudrajat, 2008)

2. Komponen-komponen penting dalam Quantum Learning a) Menata Latar Belajar

(43)

b)Memupuk Sikap juara

Berpikir seperti seorang juara membuat orang menjadi juara. Penting untuk menanamkan pada murid sikap juara. Harapan yang tinggi terhadap diri, dan keyakinan akan berhasil akan menentukan pencapaian prestasi seseorang.

c) Menemukan gaya belajar sendiri

Gaya belajr adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah dan situasi-situasi antar pribadi. Mengetahui gaya belajar yang berbeda membantu guru untuk mendekati para siswa dengan gaya yang berbeda-beda. Gaya belajar dapat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan modalitasnya yaitu visual (lihat), auditorial (dengar), kinestetik (gerak). Dalam kenyataanya tidak setiap orang dapat dikelompoka dengan tegas.

d)Teknik Mencatat Tingkat Tinggi

Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Tanpa mencatat dan mengulanginya, kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar. Pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu seseorang menyimpan informai secara mudah dan mengingat kembali.

(44)

yang baru. Hingga saat ini orang mengira bahwa otak mengolah informasi secara linear, seperti halnya dalam pengungkapan yang berwujud lisan dan tulisan. Sementara itu proses dalam otak yang mendahuluinya jauh dari linear. Pada saat orang berkata-kata otak akan sibuk mencari, memilih, merumuskan, merapikan, mengatur menghubungkan, dan menjadikan campuran, antara gagasan-gagasan secara komplek. Jadi, yang kita miliki adalah sekumpulan besar kata-kata yang bercampur tak terangkai di dalam otak, tetapi keluar secara teratur dihubungkan dengan logika, diatur oleh tata bahasa, dan menghasilkan arti yang dapat dipahami. Teknik yang cocok dengan kerja otak kita adalah mencatat dengan peta pikiran. Peta pikiran merupakan pengingat-ingat visual dalam bentuk suatu pola ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar mengorganisasikan dan merencanakan. Peta ini mengakibatkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan dengan mudah.

e) Meningkatkan Daya Ingat

(45)

D. Mind Map Berbasis Komputer 1. Pengertian Mind Map

Mind map adalah “alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind Map menggapai kesegala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut. (Michael Michalko, Cracking Creativity). Pemetaan pikiran (mind mapping), yaitu cara yang paling mudah untuk memasuk informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Peta pemikiran merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfiki otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang bearsal dari pemkiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak (Tonny dan Bary Buzan, 2004: 68).

Mind map merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind

merupakan suatu keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup dan sedang bekerja (Taufik Bahaudin, 1999: 53). Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: 152) menjelaskan, peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam.

(46)

bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Iwan Sugiarto, 2004:75).

Pemetaan pikiran merupakan teknik visualisasi verbal ke dalam gambar. Peta pikiran sangat bermanfaat untuk memahami materi, terutama materi yang diberikan secara verbal. Peta pikiran bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memnperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari (Eric Jensen, 2002: 95).

Mind Map dapat digunakan untuk:

 Menyimpan informasi

 Mengorganisasikan informasi

 Membuat prioritas

 Belajar memahami informasi dalam konteksnya

 Melakukan review atas sebuah materi pembelajaran

 Mengingat informasi secara lengkap

(47)

penggunaan gambar, informasi yang dicatat seolah-olah bisa didengarkan, disentuh, dirasakan, dicium dan dilihat.

Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan mencatat menggunakan Mind Map.

Pertama adalah Mind Map mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara:

 Melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail

 Mengingat informasi yang kompleks lebih mudah. Informasi

tersebut telah dikelompokkan sesuai dengan cara seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama atau berbeda.

 Mengatasi informasi yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa. Secara mental hal ini juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut dalam memahami sebuah persoalan.

(48)

menjadi lebih mudah. Informasi baru dapat ditambahkan, dihubungkan, dan diasosiasikan kapan saja dengan informasi yang sudah ada sebelumnya.

Manfaat Ketiga dari Mind Map adalah merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung, warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah. Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya.

Mind Map akan merangsang kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data statistik. Manfaat Keempat dari Mind Map adalah membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide dan insight baru, bahkan pada saat membuat catatan itu sendiri. Mind Map dapat pula menjelaskan sebuah tujuan, rencana, ide, maupun pemikiran secara jelas dan terstruktur.

Menurut Michael Michalko, dalam bukunya Cracking Creativity, Mind Map berfungsi untuk (Buzan,2007):

a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Membereskan akal dari kekusutan mental

c) Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

(49)

e) Memberi gagasan yang jelaspada keseluruhan dan perincian f) Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu

kita membandingkannya

g) Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

2. Aplikasi Mind Map dalam Komputer

Salah satu aplikasi software Mind Map dalam komputer antara lain

(50)

MindManager mempunyai fasilitas untuk berkolaborasi dengan aplikasi lain, seperti Microsoft Project, Microsoft Word, Microsoft Power Point, dan lainnya.

Dalam aplikasi MindManager sangat membantu seseorang dalam menggambarkan atau membuat peta konsep. Disini seorang guru akan terbantu dalam pengajarannya kepada para peserta didiknya dengan menggunakan aplikasi MindManager ini, karena peserta didik akan dibantu mencermati atau memahami materi pelajarannya dengan visualisasi peta konsep dari pelajarannya. Sehingga siswa atau peserta didik akan menjadi senang dan termotivasi untuk lebih memfokuskan diri pada pelajarannya. Untuk memulai penggunaan MindManager

perlu instalasi MindManager terlebih dahulu. Ada beberapa jenis MindManager salah satunya MindManager X5 dan MindManager 2002. Tampilan pertama MindManager X5 lebih sederhana disbanding

MindManager 2002, yang menampilkan video intro, sedangkan pada

MindManager X5 lebih sederhana.

Dalam pembelajaran ekonomi misalnya pada materi tentang tokoh – tokoh ekonomi dapat dijelaskan memalui aplikasi MindManager ini secara jelas. Hubungan antar tokoh ekonomi serta gambar atau foto para tokohnya dapat divisualisasikan melalui

(51)

E. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi. Salah satu indikator keberhasilan pendidikan secara mikro di tataran pembelajaran level kelas adalah seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya. Jika siswa-siswa itu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, maka materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya akan mudah dipelajari.

1. Pengertian Motivasi

Motivasi biasanya didefinisikan sebagai proses yang menstimulasi perilaku kita atau menggerakkan kita untuk bertindak. Menurut

Pintrich (2003) melihat bahwa Motivation berasal dari kata kerja bahasa latin movere dan mengacu pada “apa yang membuat individu bergerak” kearah kegiatan dan tugas tertentu. Banyak pakar yang merumuskan definisi 'motivasi' sesuai dengan kajian yang diperdalamnya. Rumusannya beraneka ragam, sesuai dengan sudut pandang dan kajian perspektif bidang telaahnya. Namun demikian, ragam definisi tersebut memiliki ciri dan kesamaan. Di bawah ini dideskripsikan beberapa kutipan pengertian 'motivasi'.

(52)

Menurut Dadi Permadi (2000: 72) 'motivasi' adalah "dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif".

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004: 64-65), apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya.

Nasution (2002: 58), membedakan antara 'motif' dan 'motivasi'. Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi, sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya.

Berdasarkan deskripsi di atas, 'motivasi' dapat dirumuskan sebagai sesuatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk beraktivitas.

Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni a) Motivasi Intrinsik

(53)

Individu yang melakukan kegiatan didorong oleh motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mendapatkan tujuan yang merupakan hasil kegiatan itu (Prayitno, 1989:10-11).

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya aktifitas belajar dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar (Winkel, 1984:27). Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya ada di dalam diri siswa untuk belajar, dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktifitas belajar itu sendiri (Prayitno, 1989:14).

Antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik itu saling menambah dan memperkuat, bahkan motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik disamping itu perlu diingat pula bahwa motivasi ekstrinsik dapat melemahkan motivasi intrinsik. Motivasi instrinsik yang pada mulanya sudah ada tetapi kalau sering diberi hadiah maka motivasi intrinsik itu akan menurun (Prayitno 1989:15). 2. Pengertian Belajar

Banyak definisi yang diberikan tentang 'belajar'. Misalnya Gage

(54)

Cronbach mendefinisikan belajar: "learning is shown by a change in behavior as a result of experience" (belajar ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai hasil pengalamannya).

Harold Spears mengatakan bahwa: learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction"

(belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan). Geoch, menegaskan bahwa: "learning is a change in performance as result of practice." (belajar adalah suatu perubahan di dalam unjuk kerja sebagai hasil praktik).

Kemudian, menurut Ratna Willis Dahar (1988: 25-26), "belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman". Paling sedikit ada lima macam perilaku perubahan pengalaman dan dianggap sebagai faktor-faktor penyebab dasar dalam belajar:

(55)

Kedua, belajar kontiguitas, yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan satu dengan yang lain pada suatu waktu, dan hal ini banyak kali kita alami. Kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat menyebabkan belajar dari 'drill' .

Ketiga, kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi perilaku memengaruhi apakah perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan berapa besar pengulangan itu.

Keempat, pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-kejadian. Kita belajar dari model-model dan masing-masing kita mungkin menjadi suatu model bagi orang lain dalam belajar observasional.

Kelima, belajar kognitif terjadi dalam kepala kita, bila kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa di sekitar kita, dan dengan insight, belajar menyelami pengertian.

(56)

membangun pemahaman, maka partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam membangun gagasannya.

3. Pentingnya Motivasi Belajar Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran, 'perhatian' berperan amat penting sebagai langkah awal yang akan memacu aktivitas-aktivitas berikutnya. Dengan 'perhatian', seseorang berupaya memusatkan pikiran, perasaan emosional atau segi fisik dan unsur psikisnya kepada sesuatu yang menjadi tumpuan perhatiannya. Indikator motivasi belajar dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

e. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungknkan siswa dapat belajar dengan baik

Gage dan Berliner (1984) mengungkapkan, tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Jadi, seseorang siswa yang menaruh minat terhadap materi pelajaran, biasanya perhatiannya akan lebih intensif dan kemudian timbul motivasi dalam dirinya untuk mempelajari materi pelajaran tersebut.

(57)

untuk belajar sehingga ia mau atau ingin melakukan proses pembelajaran.

Dengan demikian, motivasi belajar dapat berasal dari diri pribadi siswa itu sendiri (motivasi intrinsik/motivasi internal) dan/atau berasal dari luar diri pribadi siswa (motivasi ekstrinsik/motivasi eksternal). Kedua jenis motivasi ini jalin-menjalin atau kait mengait menjadi satu membentuk satu sistem motivasi yang menggerakkan siswa untuk belajar.

Perhatian menjadi suatu indikator bagi seorang siswa yang memiliki motivasi dalam melakukan sesuatu yakni dalam hal pembelajaran. Seorang peserta didik menjadi senang akan pelajaran jika metode serta media penyampaian materi pelajarannya menarik. Dengan media yang menarik dan sesuai siswa menjadi tidak bosan dan siswa akan merasa senang serta dapat menikamati pelajaran dan akan menjadi lebih antusias dengan pelajaran tersebut. Media pembelajaran yang menarik akan memicu perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga minat dan hasrat siswa dalam belajar dapat meningkat. Dengan kata lain media pembelajaran akan sangat berhubungan dengan motivasi belajar seorang siswa.

(58)

akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Dengan kata lain bahwa media dapat membantu siswa dalam meningkatkan perhatian dan minat siswa terhadap pembelajaran yang dikarenakan oleh ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran serta pembelajaran dikelas melalui media pembelajaran yang menarik. F. Partisipasi Belajar

Partisipasi belajar disini merupakan suatu bentuk dari kesadaran siswa untuk mengikuti pelajaran yang diikuti dengan tindakan-tindakan dari siswa seperti munculnya pertanyaan, lebih memperhatikan. Partisipasi siswa dalam belajar dapat dilihat pula melalui:

(1) Perhatian

(59)

(2) Kesiapan

Kesiapan menurut James Drever(1988) adalah, Prepanednesto Respond or Reach. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi kesediaan itu timbul dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya jika kita mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru duduk dibangku sekolah menengah, anak tersebut tidak akan mampu memahami atau menerimanya. Ini disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran tersebut. Jadi menganjurkan sesuatu itu berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk menerima karena jika siswa atau anak yang belajar itu sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya itupun akan lebih baik dari pada anak yang belum ada kesiapan. Dari hal tersebut ingin diungkapkan bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran merupakan salah satu bentuk dari partisipasi siswa dalam pembelajaran.

(60)

metode dan media yang sesuai dan menarik bagi siswa. Penggunaan metode dan media yang sesuai serta menarikini dapat membantu mempermudah memahami konsep-konsep yang abstrak serta dapat menyederhanakan struktur materi yang komplek atau rumit. Dengan memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut, siswa menjadi tidak memiliki rasa malas, takut, bosan terhadap materi pelajaran tersebut maka siswa akan lebih berpartisipatif terhadap pembelajaran.

(61)

untuk bertanya ataupun menjawab bahkan senang dalam mempelajari materi ajar tersebut.

G. Prestasi

1. Pengertian prestasi.

Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Menurut W.J.S Winkel Purwadarminto, “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan hahwa prestasi adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.

2. Pengertian prestasi belajar.

Menurut W.J.S Purwadarminto ( 1987: 767 ) rnenyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan “.

Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

3. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi

(62)

menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut: (Ahmadi,1998: 72 )

a. Faktor internal.

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

1) Faktor lntelegensi

Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata pelajaran matematika. 2) Faktor Minat

(63)

3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas / Iabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan kemasyarakatan.

(64)

2) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar. 3) Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. AIat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna.

(65)

dalam belajar misalnya penggunaan media komputer, televisi, dan media penunjang yang lain. Media komputer menjadi salah satu media yang sering dipakai dimana hal trsebut sangat membantu siswa dalam belajar. Media komputer tersebut menarik bagi siswa dalam mempelajari materi belajar sebab materi-materi pelajaran yang abstrak atau struktur materi yang komplek atau rumit dapat tervisualisasikan secara jelas melalui komputer, misalnya saja dengan menggunakan aplikasi mind map melalui media komputer. Media mind map ini dapat memusatkan perhahatian, menyenangkan serta dapat meningkatkan pemahaman bagi siswa. Oleh sebab itu mind map dapat dikatakan sebagai salah satu media bahkan sumber belajar yang efektif.

(66)

Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku-buku dan sumber informasi, tetapi akan menjadi lebih jelas dan efektif jika pengajar menyertai dengan berbagai media pengajaran yang dapat membantu menjelaskan bahan menjadi lebih realistik ( Hartono, 1996).

H. Penelitian Sebelumnya

Penelitian terdahulu diteliti oleh Lelly Sestyaningrum dari program studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2009 dengan judul :“Penggunaan Media Internet Guna Meningkatkan Motivasi,Partisipasi dan Prestasi Brlajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Mendukung Pelaksanaan KTSP Di Sma Negeri 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)”

(67)

observasi, sedangkan prestasi belajar siswa diukur dengan menggunakan nilai ulangan harian. Target keberhasilan motivasi adalah 66% dari jumlah keseluruhan siswa kelas X6 (35 siswa) memiliki tingkat motivasi sangat tinnggi maupun tinggi. Target keberhasilan tingkat partisipasi yaitu 74% siswa dari keseluruhan siswa kelas X6 (35 siswa) berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Target keberhasilan prestasi yaitu 60% siswa dari keseluruhan siswa kelas X6 (35 siswa) mengalami ketuntasan belajar. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) penggunaan media internet berupa web blog

meningkatkan motivasi belajar siswa: sebelum implementasi tindakan hanya 54% siswa memiliki tingkat motivasi sangat tinggi maupun tinggi, dan setelah implementasi tindakan I menjadi 66,6% siswa dan saat impelementasi tindakan II menjadi 78,8% siswa; (2) penggunaan media internet berupa web blog

(68)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan ini diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak atau kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasbolah, 2001:9).

Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas karena masalah yang diangkat didasarkan pada masalah yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini, yang akan diteliti adalah penggunaan media MindMap di kelas X SMA Sedes Sapientiae Jambu Kabupaten Semarang.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SMA Sedes Sapientiae Jambu, Bedono Ambarawa. Lokasi penelitian ini dipilih karena guru disekolah ini cenderung menggunakan cara mengajar dengan metode ceramah dan

(69)

pemanfaatan media yang kurang atau belum maksimal. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah bulan (Maret – Mei 2010)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa / siswi kelas X dan guru pengampu mata pelajaran ekonomi SMA Sedes Sapientiae Jambu

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah partisipasi, motivasi, dan prestasi siswa dalam kaitannya dengan penggunaan

MindMap pada pembelajaran ekonomi. D. Variabel

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003:31).

Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Motivasi

(70)

2. Kategori Kecenderungan Variabel

Kategori kecenderungan variabel dinilai dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan. Penilaian dengan menggunakan PAP II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):

Tabel III.1

Penilaian Acuan Patokan

3. Pengukuran Variabel a. Motivasi

Cara untuk mengukur motivasi siswa adalah dengan menentukan indikator dari motivasi belajar, kemudian membuat kuesioner dengan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa (kuesioner terlampir). Fungsi dari kuesioner ini untuk mengukur seberapa besar motivasi siswa yang dimiliki siswa untuk mengikuti pelajaran.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator yang meliputi ketekunan belajar, tidak mudah putus asa, niat belajar siswa, kemandirian, senang memecahkan masalah dan keterlibatan. Adapun indikator yang akan diukur tampak pada tabel berikut:

Tingkat penguasaan kompetensi

Kategori kecenderungan variabel

81%-100% Sangat tinggi

66%-80% Tinggi

56%-65% Cukup

46%-65% Rendah

(71)

Table III.2

Indikator Motivasi Belajar

NO Indikator Hal yang Diukur

1. Kemauan untuk belajar

 Siswa belajar dengan keinginan sendiri tanpa disuruh.

 Siswa mempelajari kembali pelajaran yang disampaikan guru dirumah.

 Siswa tetap belajar meskipun tidak ada ulangan

 Siswa mengisi waktu luang dengan belajar.  Siswa akan semangat belajar jika mendapat

pujian dari orang lain. 2. Tidak mudah

putus asa

 Siswa akan tetap berusaha untuk mengerjakan tugas walaupun mengalami kesulitan.

 Siswa selalu berperan aktif pada saat pelajaran berlangsung.

 Siswa tetap semangat untuk mengikuti pelajaran yang bersifat abstrak.

 Siswa tetap bersemangat bila mendapat nilai buruk

3. Niat belajar  Siswa bisa mendapatkan nilai baik jika belajar.  Gangguan konsentrasi tidak akan menghambat

siswa belajar.

 Siswa selalu dapat membagi waktu untuk belajar.

4. Kemandirian  Siswa membuat soal sendiri dan mengerjakannya.

 Siswa mencoba mempelajari materi yang belum dibahas oleh guru.

 Siswa mencari bahan-bahan materi dari berbagai sumber untuk menambah informasi (internet, koran, berita).

 Siswa mengerjakan tugas dari guru dengan menyalin pekerjaan teman.

5. Senang memecahkan masalah

 Siswa mengamati berbagai masalah ekonomi dan mencoba mencari penyelesaiannya.

 Siswa membuat kelompok belajar untuk membahas soal-soal yang sulit.

6. Keterlibatan  Siswa menjaga ketenangan pada saat pelajaran berlangsung sehingga teman yang lain tidak terganggu.

(72)

Based Line dari tingkat motivasi siswa kelas X-3 sebelum penggunaan media MindMap adalah 73,1%. Target keberhasilan motivasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 80% siswa memiliki tingkat motivasi sangat tinggi maupun tinggi dalam pembelajaran ekonomi. Jumlah keseluruhan siswa kelas X-3 adalah 26 Siswa. Target 80% mempunyai arti bahwa minimal 21 siswa kelas X-3 diharapkan memiliki tingkat motivasi sangat tinggi maupun tinggi.

Kriteria patokan motivasi belajar berdasarkan pada PAP II. Perhitungan kriteria motivasi belajar sebagai berikut:

Jumlah item kuesioner : 20 Skor maksimal : 20 X 5 = 100 Kriteria berdasarkan PAP II: 81% X 100 = 81 81– 100 66% X 100 = 66 66 – 80 56% X 100 = 56 56 – 65 46% X 100 = 46 46 – 55 Di bawah 46% 0 – 45

Apabila disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut: Tabel III.3

Kriteria Motivasi Belajar

Kelas

Gambar

Gambar 1. Diagram Cone of Learning .....................................................
Gambar. II.1
Tabel II.1 Kelompok Media Instruksional
gambar/poster
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penul is panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWaTa’ala atas rahmat, karunia, bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang

Data rata-rata bobot udema kaki mencit, rata-rata % daya antiinflamasi kelompok perlakuan jus tomat pada 4 peringkat dosis disertai kontrol dan uji Scheffe. Hasil uji

Dengan definisi bahwa segitiga siku-siku merupakan segitiga yang besar salah satu sudutnya merupakan jumlah dari dua sudut lainnya, menjadi benar bila besar sudut keliling yang

Tujuan Universitas adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral, yang memiliki kemampuan akademik, profesi dan vokasi yang dapat menerapkan,

Berdasarkan ketentuan yang berlaku kepada BUMN dan BUMD dapat diberikan Hak Guna Bangunan selama maksimum 30 tahun atau bagi BUMN/BUMD tertentu dimungkinkan

Dalam penentuan payload dan desain kapal ini maka akan memperhatikan kondisi alur pelayaran dan kedalaman pelabuhan di daerah APBS, dari data dilapangan dan dari

Secara umum sika`p mahasiswa FPEB terhadap aspek pendidikan perkoperasian berada pada kategori positif, yang diartikan sebagai sikap positif.. Hal ini menunjukan

Adanya faktor-faktor atau dapat disebut variabel yang terdapat pada masalah di atas akan dianalisis menggunakan analisis faktor untuk menyelidiki faktor-faktor