Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI PERANG UHUD
DK 38315/ Tugas Akhir Semester II 2014-2015
Oleh :
Dewa Pratama Koeswandy 51911061
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas akhir ini yang berjudul Perang Uhud. Makalah ini meneliti makna yang terdapat pada perang uhud. Makalah ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah tugas akhir.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak untuk dosen pembimbing yang telah membimbing serta mengoreksi makalah ini. Serta doa orang tua yang selalu menyertai.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan keagamaan bagi para pembimbing, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Bandung, April 2015
ABSTRAK
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI PERANG UHUD
(Studi Kasus: Makna – makna yang terdapat pada kejadian di Perang Uhud)
Oleh : namun kekalahanlah yang didapatkan oleh pasukan Muslimin karena kesalahan dari pasukan pemanahnya, yang tidak menaati peraturan yang sudah di berikan oleh Muhammad SAW, sehingga banyaknya korban-korban dari para pemberani di pasukan Muslimin.
Untuk memberikan Penjelasan mengenai perang Uhud kepada masyarakat khususnya anak muda memerlukan media yang memberikan informasi perang Uhud yang dapat dimengerti dan pahami oleh kalangan anak muda supaya penjelasan yang diterangkan didalam buku ilustrasi dapat dipahami dan disukai. Semoga dengan adanya buku ilustrasi ini pemahaman tentang perang uhud lebih meningkat dibandingkan sebelumnya dan buku ini dapat memberikan panduan terhadap pembaca untuk lebih bertakwa kepada agamanya.
ABSTRACT
DESIGN OF BOOK ILLUSTRATIONS THE BATTLE OF UHUD (Case Study : the meanings contained in the events at the battle of Uhud)
by :
Dewa Pratama Koeswandy 51911061
Visual Communications Design Studies Program
The battle of Uhud was a war conducted by Muslims against people of Quraysh,
the event will be based by the defeat of the people of Quraish on Badr. Occurred
in the Valley of Uhud, Muslims triumph was in sight, but the defeat obtained by
Muslims due to the fault of an archer forces, which do not comply with the
regulations that already given by Muhammad, so the large number of victims
from the Braves in the Muslim army. To provide a description of the battle of
Uhud to society especially the young need media that provide the information
battle of Uhud which is understandable and understood by young people so that
the explanation of which is described in the book illustration can be understood
and liked. Hopefully with the book illustration this understanding about the war
uhud more robust than before and this book can provide a guide to the reader to
more guard against evil to his religion.
DAFTAR ISI
BAB II PEPERANGAN DALAM SEJARAH UMAT ISLAM II.1 Pengertian Perang ... 4
III.2 Format Desain ... 24
III.2.1 Tata letak layout ... 24
III.2.2 Struktur Buku ... 24
III.2.3 Tipografi ... 51
III.2.4 Ilustrasi ... 52
III.2.5 Warna ... 52
BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA
IV.1 Teknis Media ... 53
IV.1.1 Media Utama ... 53
IV.1.2 Media Pendukung ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 62
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk menyiarkan ajaran Islam tidaklah mudah, banyak cobaan dan tantangan yang Beliau hadapi saat melaksanakan perintah Allah SWT. Namun Nabi Muhammad SAW selalu sabar dan menghadapi cobaan tersebut dengan lapang dada Beliau tidak pernah mengeluh atas cobaan yang Allah SWT berikan, salah satu contoh dari cobaan yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya yaitu banyaknya terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin.
Dari banyaknya perang yang dilakukan umat Muslimin beserta kemenangan-kemenangan besar, terdapat satu perang yang tidak akan pernah dilupakan oleh umat Muslimin atas kekalahannya, yaitu perang Uhud.
Perang Uhud terjadi pada Sabtu, 7 Syawal atau 11 Syawal tahun ketiga hijrah , perang antara kaum Muslim dengan kaum Musyrikin yang terjadi di sebelah barat laut Madinah, tepatnya 5 km arah utara dari Masjid Nabawi dan arah selatan dari Gunung Tsur. Perang yang mampu membuat gempar seluruh kaum muslim setelah terjadinya kemenangan pada perang Badar.
sebagai pertahanan di belakang serta gelap matanya akan harta rampasan yang tertinggal terjadilah keguncangan strategi yang berakibatkan kekalahan atas umat Muslimin. Kini keadaan berbalik umat Muslimin mengalami gempuran besar yang dilakukan umat Musyrikin, bahkan para pemimpin-pemimpin besar umat Muslimin harus gugur pada perang tersebut. Dari serangkaian cerita diatas banyak sekali terdapat makna-makna atas kekalahan yang terjadi pada Pasukan Muslimin, ketaatan pada pemimpin serta Allah SWT sangat jelas di sampaikan pada rukun iman yaitu iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Al-quran, Iman kepada Rasul, Iman kepada Hari kiamat, dan Iman kepada Qadho’ dan Qadar .
I.2. Identifikasi Masalah
Segala bentuk perjuangan atas kekalahan dalam perang Uhud ini masing-masing memiliki makna, sebab dari itu perlunya pengetahuan dan informasi atas penyebab kekalahan yang terjadi di Perang uhud.
Adanya faktor balas dendam dari kekalahan kaum Quraisy pada perang Badar yang menyebabkan terjadinya perang Uhud.
Adanya sisi manusiawi dari pasukan pemanah akan kegilaan terhadap harta dunia sehingga menjadikan strategi yang telah dibuat Nabi Muhammad SAW tidak berjalan sesuai rencana sehingga menyebabkan terjadinya kekalahan di perang Uhud.
I.3. Rumusan Masalah
Bagaimana memberikan Informasi kepada masyarakat akan nilai-nilai yang terkandung atas kekalahan yang terjadi di perang Uhud ?
I.4. Batasan Masalah
I.5. Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari perancangan ini yaitu :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat akan nilai-nilai dari segala bentuk perjuangan yang menjadi momentum penting dalam sejarah perkembangan Islam.
2. Memberikan sebuah bentuk gambaran dari perang Uhud.
3. Menyampaikan makna-makna dari setiap tindakan yang terjadi pada perang Uhud.
4. Memberikan informasi bagaimana perang uhud ini bisa menjadi perang yang tidak akan pernah dilupakan oleh umat Muslimin atas kekalahannya.
BAB II
PEPERANGAN DALAM SEJARAH UMAT ISLAM
II.1. Pengertian Perang
Menurut Niccolo Machiavelli sebagai salah satu tokoh dalam pemikiran konsep perang, Machiavelli menyebutkan bahwa perang merupakan suatu dasar yang alamiah dalam penyelesaian masalah dan juga hal yang penting untuk dilakukan. Ia menyebutkan bahwa perang adalah :
Merupakan suatu aktivitas penting di dalam kehidupan politik.
Di dalam perang terdapat eksistensi perjuangan, namun bentuk serta metodenya tidak pasti.
Tujuan perang harus berupa kekalahan total pada musuhnya.
Segala hal yang mungkin harus dilakukan untuk memastikan kemenangan. Penggunaan kekuatan penuh merupakan prioritas.
Adanya tujuan kampanye militer untuk menentukan perang, perencanaan dan koordinasi yang baik.
Harus ada satu orang yang memegang kendali. Tata tertib/perintah dan ketertiban.
Terjadinya perang menurut Machiavelli karena adanya faktor pendorong di bidang ekonomi, budaya, agama dan juga politik dengan berbagai perbedaan di dalamnya.
II.2. Perang Islam
mempertahankan kesucian agama, bangsa, keluarga dan diri sendiri dari ancaman penyerang.
Musuh Islam itu harus diperangi sampai tak ada fitnah lagi yang mengganggu pelaksanaan Syariah Islam. Jadi musuh Islam itu diperangi sampai mereka berhenti menyerang umat Islam atau sampai berhenti fitnah atas umat Islam. ( Tersedia di : http://hukum.wordpress.com/2012/06/10/perang-dalam-islam/ )
II.3. Perang Uhud barat laut Madinah, tepatnya 5 km arah utara dari Masjid Nabawi dan arah selatan dari Gunung Tsur. Perang Uhud dilatarbelakangi kekalahan kaum Musyrikin pada Perang Badar sehingga timbul keinginan untuk membalas dendam kepada kaum Muslimin. Pasukan Musyrikin yang dipimpin Khalid bin Walid mendapat bantuan dari kabilah Saqib, Tihamah, dan Kinanah.
pembunuhan Muhammad, Namun dengan membawa 700 orang yang tersisa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan sampai ke Bukit Uhud.
II.3.1 Persiapan pasukan Quraisy
Tokoh-tokoh Quraisy seperti Ikrimah bin Abu Jahal, Shafwan bin Umayah, dan Abu Sufyan bin Harb sebelum mereka masuk Islam bangkit sebagai pelopor-pelopor mengobarkan api balas dendam terhadap Islam dan pemeluknya, untuk memuluskan program balas dendam tersebut, mula-mula mereka melarang warga Makkah meratapi kematian korban tewas perang Badar kemudian menunda pembayaran tebusan kepada kaum Muslim untuk membebaskan tawanan Quraisy yang masih tersisa di Madinah. Mereka sibuk menggalang dana untuk menyongsong aksi balas dendam, mereka datang kepada para pemilik kafilah dagang Quraisy yang merupakan pemicu utama terjadinya perang Badar, seraya menyeru : ”Wahai orang-orang Quraisy! Sungguh Muhammad telah menganiaya kalian serta membunuh tokoh-tokoh kalian! Maka bantulah kami dengan harta kalian untuk membalasnya! Mudah-mudahan kami bisa menuntut balas terhadap mereka.” Rencana tersebut mendapat respon hangat dari masyarakat Quraisy, dalam waktu yang sangat singkat terkumpul dana perang yang cukup banyak berupa 1000 unta dan 50.000 keping mata uang emas, serta 200 kuda dan 700 baju besi Sebagaimana yang Allah SWT sabdakan pada ayat ketiga puluh enam dari surat Al-Anfal: Sesungguhnya orang-orang kafir itu mereka menginfakkan harta mereka untuk menghalangi manusia dari jalan Allah. Bertindak sebagai panglima tertinggi pasukan Quraisy adalah Abu Sufyan bin Harb, adapun pasukan berkuda dibawah komando Khalid bin Al Walid dan Ikrimah bin Abu Jahal, sementara para pemimpin perang dipegang para ahli perang dari Kabilah Bani Abdud Dar, dan barisan wanita dibawah koordinasi Hindun bintu ‟Utbah istri Abu Sufyan.
II.3.2 Persiapan Pasukan Muslimin
dengan mudah kabur dari pertempuran tanpa mencolok pandangan manusia. Adapun mayoritas para sahabat, mereka cenderung memilih menyambut tantangan Quraiys di luar Madinah dengan alasan banyak diantara mereka tidak sempat ambil bagian dalam perang Badar, kali ini mereka tidak ingin ketinggalan untuk ‟menanam saham‟ pada puncak amalan tertinggi dalam Islam yaitu berjihad. Hamzah bin Abdul Mutthalib sangat mendukung pendapat ini dan berkata : ”Demi Dzat Yang menurunkan Al Qur‟an kepadamu, sungguh Aku tidak akan makan sampai Aku mencincang mereka dengan pedangku di luar Madinah.” Dengan mempertimbangkan berbagai usulan para sahabat akhirnya Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menjawab tantangan Quraisy di medan terbuka luar kota Madinah. Dan meninggalkan pendapat Abdullah bin Ubay. Hari itu Jum‟at tanggal 6 Syawal 3 H beliau memberi wasiat kepada para sahabat agar bersemangat penuh kesungguhan dan bahwasannya Allah akan memberi pertolongan atas kesabaran mereka. Lalu mereka shalat Ashar dan Beliau beranjak masuk kedalam rumah bersama Abu Bakar dan Umar bin Al Khathab, saat itu beliau mengenakan baju besi dan mempersiapkan persenjataan. Rasulullah Shalallahu „alaihi wa Sallam membagi pasukan Islam menjadi tiga batalyon: Batalyon Muhajirin dibawah komando Mush‟ab bin Umair, Batalyon Aus dikomando oleh Usaid bin Hudhair dan Batalyon Khazraj dipimpin oleh Khabbab bin Al Mundzir . Jumlah total pasukan Islam hanya 1000 orang, dengan perlengkapan fasilitas serba minim berupa 100 baju besi dan 50 ekor kuda .
II.3.3 Orang-Orang Munafik Melakukan Penghasutan
di bukit Ainan ( lereng bukit Uhud) dan bertugas sebagai sniper-sniper dibawah komando Abdullah bin Jubair bin Nu‟man Al Anshary, Beliau memberi intruksi militer seraya bersabda :
”Gempurlah mereka dengan panah-panah kalian! Jangan tinggalkan posisi kalian dalam kondisi apapun! Lindungi punggung-punggung kami dengan panah-panah kalian! Jangan bantu kami sekalipun kami terbunuh! Dan jangan bergabung bersama kami sekalipun kami mendapat rampasan perang!. Dalam riwayat Bukhari:jangan tinggalkan posisi kalian sekalipun kalian melihat burung-burung telah menyambar kami sampai datang utusanku kepada kalian!
Perang pun dimulai, jagoan-jagoan Islam benar-benar menampakkan kehebatan dan kepiawaian mereka dalam putaran perang kali ini, kekuatan pasukan Islam merupakan buah dari kekuatan iman yang merasuk kuat dalam hati mereka, seakan-akan iman telah memenuhi setiap pembuluh darah mereka, kecilnya jumlah tak menciutkan nyali para pejuang demi tegaknya agama Allah SWT di muka bumi. Mereka begitu yakin bahwa kematian tidak akan dipercepat dengan perang dan tidak pula diundur dengan meninggalkannya.
II.3.4 Kesalahan Fatal Pasukan Pemanah
Kaum muslimin kini unggul dan menguasai medan perang. Tak ada perlawanan yang berarti dari Quraisy, mereka lari terbirit-birit meninggalkan harta benda yang melimpah. Kaum Muslimin merasa telah keluar sebagai pemenang. Rasanya tak ada pekerjaan lain, kecuali sibuk mengumpulkan harta rampasan perang yang tercecer. Mulailah kecintaan terhadap dunia menghinggapi hati sebagian besar pasukan pemanah. Mereka khawatir akan tidak mendapat bagian rampasan perang. Mereka meninggalkan bukit strategis itu dan lalai terhadap Nabi Muhammad SAW. Komandan pasukan pemanah, Abdullah bin Jubair Al-Ansharyradhiyallahu „anhu, mengingatkan mereka seraya berkata,
“Lupakah kalian dengan wasiat Muhammad SAW ?”
Namun apa daya, mereka tak mengindahkan nasehat sang komandan. Empat puluh orang pasukan turun meninggalkan tugas inti mereka.
komandan pasukan berkuda Quraisy, tak membiarkan kesempatan emas itu lewat begitu saja. Panglima perang yang tidak pernah kalah dalam setiap pertempuran baik ketika masih kafir maupun setelah masuk Islam itu secepat kilat memutar haluan arah pasukan kuda Quraisy. Ia memacu kudanya dengan segala ambisi merebut posisi paling strategis, yaitu bukit para pemanah. Musuh menyergap dan mengepung sisa pasukan pemanah, para pemanah tak kuasa menghalau serangan mendadak itu. Sepuluh orang pemanah gugur satu persatu.
Kuda Kholid bin Walid meringkik dengan suara yang dikenali pasukan Quraisy. Seorang wanita Quraisy, ‟Amrah Al-Haritsiyyah, memungut dan mengibarkan kembali panji perang yang tergeletak sejak awal pertempuran. Quraisy bersatu dan bangkit semangat mereka untuk menyerang balik, mereka mengepung kaum muslimin dari dua arah. Posisi kaum muslimin terjepit dan dengan mudah mereka membantai para mujahidin. Kini musuh mampu menguasai bukit. Kemudian mereka menyerang sisa pasukan Islam yang lain.
Akhir Pertempuran
Jumlah korban kaum muslimin dalam periode perang kali ini memang lebih banyak dibanding jumlah korban kaum musyrikin. Oleh karena itu, mayoritas ahli sejarah menyatakan bahwa kaum muslimin mengalami kekalahan dalam pertempuran Uhud.
II.4 Nilai-nilai penyebab kekalahan perang Uhud
Dari penjelasan diatas, dapat mengambil pelajaran bahwa penyebab utama kekalahan umat Muslimin ada tiga :
Pertama, sikap pengecut yang ada dalam diri umat Muslimin
Kedua, terlalu banyak berselisih. Ini menjadi persoalan umat Muslimin pada umumnya, Hendaknya umat Muslimin berusaha menyatukan hati mereka karena persatuan itu dimulai dari bersatunya hati atas izin Allah SWT . Dan, untuk menghindari saling berselisih, hendaknya umat Muslimin selalu kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, selalu kembali kepada nilai-nilai dan ajaran Alquran dan sunah Rasulullah. “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS al-Nisaa 4: 59).
Ketiga, mengingkari perintah Rasulullah. Karena itu, tidak ada jalan bagi umat Islam yang menginginkan kemenangan, kecuali kembali menaati dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan yang harus diikuti dalam segala hal.
II.5 Makna yang terkandung dalam perang Uhud
Memahamkan kepada kaum muslimin betapa buruknya akibat kemaksiatan dan mengerjakan apa yang telah Nabi Muhammad SAW yaitu ketika barisan pemanah meninggalkan pos-pos mereka yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallalallahu „alaihi wa sallam. Seperti yang dijelaskan pada QS.Ali-Imran 161 : “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya” dan di tafsirkan oleh Wazij : Ayat ini menggambarkan sifat orang-orang munafik dan bagaimana keraguan dan pendapat yang tak berdasar menyelinap ke dalam pikiran mereka. Ayat ini ditujukan khususnya kepada orang-orang yang terganggu oleh fitnah yang tersebar ketika itu. Jawaban kepada orang-orang beriman dan juga kepada umatnya adalah bahwa orang yang memiliki hubungan dengan Penciptanya tak mungkin mengkhianati kepercayaan yang telah ia pegang teguh.
mereka senantiasa mendapatkan kemenangan, tentu orang-orang yang tidak pantas akan masuk ke dalam barisan kaum mukminin sehingga tidak bisa dibedakan mana yang jujur dan benar, dan mana yang dusta. Sebaliknya, kalau mereka terus-menerus kalah, tentulah tidak tercapai tujuan diutusnya mereka. Sehingga sesuai dengan hikmah-Nya terjadilah dua keadaan ini. Ditundanya kemenangan pada sebagian pertempuran, adalah sebagai jalan
meruntuhkan kesombongan diri. Maka ketika kaum mukminin diuji, lalu mereka sabar, tersentaklah orang-orang Musyrikin dalam keadaan ketakutan. Tafsiran ini menjelaskan mengenai Kesombongan diri.
Allah SWT mempersiapkan bagi hamba-Nya yang beriman tempat tinggal di negeri kemuliaan-Nya dan nikmat yang tidak bisa dicapai oleh amalan mereka. Dia tetapkan beberapa sebab sebagai ujian dan cobaan agar mereka sampai ke negeri tersebut mati syahid termasuk kedudukan tertinggi bagi para wali Allah SWT . Tafsiran Al-Maraghi :
Maksud nikmat di sini adalah ganjaran pahala yang akan diberikan kepada seseorang sebagai balasan terhadap amalannya. Karunia yang dimaksudkan di sini adalah karunia Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat lagi patuh kepada-Nya. Ayat ini mengandungi galakan agar berjihad, mendorong agar mencari syahid dan merangsang mereka menambahkan lagi rasa taat serta kabar gembira kepada orang beriman bahwa mereka akan memperolehi kemenangan yang lebih besar. Perang Uhud ini seakan-akan persiapan menghadapi wafatnya Nabi Muhammad SAW. Allah SWT meneguhkan mereka, dan mencela mereka yang berbalik ke belakang, baik Nabi Muhammad SAW terbunuh atau meninggal dunia.
Kemenangan dan kekalahan, sesungguhnya hanyalah sebuah variabel yang menjalankan sebuah fungsi seleksi. Penyebabnya, andaikan kaum Muslimin menang terus, kata Ibnu Qayyim, maka akan banyak orang yang bergabung dengan kaum Muslimin meskipun mereka tidak benar-benar beriman. Ditambah lagi, andaikan kaum Muslimin kalah terus, maka misi risalah kenabian tentulah tidak akan tercapai.
(kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang-orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (Ali „Imran: 140-141)
Untuk orang-orang kalah, kemenangan dan kekalahan sesungguhnya merupakan fenomena yang diatur oleh sebuah kaidah. Maka, setiap umat mempunyai hak untuk menang jika mereka memenuhi syarat-syarat kemenangan. Setiap umat pasti kalah jika sebab-sebab kekalahan itu ada dalam diri mereka. Kemenangan dan kekalahan bukanlah nasib yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya. Maka, hal penting bagi mereka yang kalah adalah menemukan penjelasan yang tepat tentang mengapa mereka kalah. Oleh karena itu pula dibutuhkan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan, kesediaan dan tekad yang kuat untuk memperbaiki diri serta memenuhi syarat-syarat kemenangan. Begitulah, Allah SWT kemudian menjadikan sejarah manusia sebagai referensi yang dapat mempertemukan kita dengan syarat-syarat kemenangan atau sebab-sebab kekalahan tersebut. Allah SWT berfirman,
“(Al Qur‟an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali „Imran: 138-139).
II.6. Pengertian Desain
pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi dan rekayasa (www.academia.edu/definisi/desain)
Menurut KBBI Desain adalah sebuah kerangka bentuk atau rancangan. ( http/www.kbbi.web.id/desain)
II.7. Pengertian Ilustrasi
Ilustrasi adalah proses penggambaran objek, baik audio maupun visual. Dalam New Encyclopedia (funk & wagnals ) ilustrasi adalah materi gambar yang ditampilkan dengan teks dan memperjelas atau memperindah, membuat lebih menarik. Juga dapat berupa peta diagram hiasan, biasanya ditampilkan dalam bentuk pemandangan, manusia, atau hubungan objek-objek dalam beberapa jenis secara tidak langsung dengan simbol.
Dengan pengertian diatas dapat disimpulkan ilustrasi merupakan gambar atau bentuk visual lainnya yang digunakan sebagai pendukung, memperjelas, mengurai pesan suatu cerita atau tulisan.
(terjemahan dari Illustration encyclopedia)
II.8 . Visualisasi
Layout dalam bahasa memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen atau unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dan lain-lain) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetika dan menarik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
II.8.2 Prinsip Layout
Kontras (Contrast) (karakter/aksara/type/typeface). (Danton Sihombing, 2001)
Menurut Adi Kusrianto (2010) menjelaskan “Tipografi dalam pengertian ilmiah adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak” .
II.9 Media Informasi
Media informasi terus berkembang dan sangat diperlukan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang, selain itu manusia juga bisa saling berinteraksi satu samalain. Melalui media informasi juga sebuah pesan dapat tersampaikan dengan baik jika media yang dibuat tepat kepada sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pembuat dan target.
Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).
yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang (Gordon B. Davis 1990; 11). Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”. Salah satu contohnya yaitu Buku Ilustrasi
II.10. Pengertian Buku ilustrasi
Buku ilustrasi adalah gambar atau bentuk bacaan yang divisualkan menyertai suatu teks, tujuan utama dari ilustrasi adalah memperjelas naskah
Gambar II.1 Buku ilustrasi
Kusuma, W.(1941). Riwajat Kangdjeng nabi Moehammad SAW. Bandung : Islam studyclub.
atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan. Dengan demikian, Buku ilustrasi adalah buku bergambar yang bercerita dan memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut.
(http://Ensiclopedia.Americana.org/book_illustration/terjemahan_indonesia)
II.11 Target Audiens
Adapun pemilihan target audiens dari media informasi buku ilustrasi ini yaitu sebagai berikut:
Segmentasi demografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pasar yang dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Dalam perancangan media informasi, target audiens ditujukan kepada :
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Pekerjaan : Mahasiswa Status Ekonomi Sosial : Semua kalangan
Agama : Di khususkan untuk umat Muslimin
pada usia 19 tahun di kota Bandung telah mengerti dan memahami mengenai cara dia berpakaian bergaul dan mengetahui informasi-informasi terbaru, pendekatan terhadap dunia hiburan, toko-toko baju atau sering di sebut distro sangat tepat untuk pendekatan terhadap target audiens seusia itu, serta pola pikir dan imajinasi yang terus berkembang dan adanya proses pendewasaan pada setiap prilakunya, sehingga pemilihan ilustrasi dan gaya bahasa yang sedikit puitis sangat cocok pada usia ini. Masa remaja telah mengalami masa pubertas, dimana remaja yang beragama islam telah mengalami masa aqil balig. Gunarsa sebagai ahli psikologi yang berlandaskan pada ilmuwan dari Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: Adanya ketidakstabilan emosi, senang bereksperimentasi, bereksplorasi serta mempunyai banyak fantasi, khayalan dan bualan. Dari karakteristik inilah dapat disimpulkan, betapa harusnya seusia itu diberikan pelajaran-pelajaran penting mengenai ilmu atau sejarah agamanya. Sebagaimana kutipan dari Manhaj Tarbiyah lil athfal “ Ketika sang anak telah mulai siap menerima intruksi dan memahami apa yang mereka dengar serta lihat saat itulah ia mulai belajar”.
Psikografis
kini berkembang pada dunia distro dan taman bacaan atau toko buku yang berkonsep cafe, sehingga kini bertambah fungsi menjadi sebuah hunian baru untuk berkumpul.
Geografis
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan
Strategi Perancangan yang bertujuan sebagai media informasi ini yaitu dengan menampilkan konsep desain visual yang menarik. Dengan menggunakan visual yang erat kaitannya dengan style dan karakter anak muda kota Bandung. Pembuatan style dari ilustrasi ini pun memakai teknik vektor, yang menarik secara visual yang pada saat ini teknik seperti itu sedang di gemari oleh para remaja di kota Bandung, perancangan ini dibuat untuk menambah pengetahuan target audiens tentang perang Uhud disertai dengan fakta seputarnya agar mereka tahu salah satu cerita keagamaan dengan tampilan visual yang dibuat dengan pendekatan sejarah sesuai karakter remaja dan menyesuaikan dengan temanya yakni perang Uhud. Selain itu, elemen-elemen lain juga dibuat berdasarkan pendekatan visual sesuai dengan target audiensnya.
III.1.1. Pendekatan Komunikasi
Menurut Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Pendekatan komunikasi pada perancangan buku ilustrasi ini yaitu dengan unsur-unsur budaya dan agama. Sehingga informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh target audiens.
III.1.1.1. Tujuan Komunikasi
III.1.1.2. Pendekatan Komunikasi Visual
Bahasa visual adalah sebuah penyampaian pesan menggunakan seperti foto, garis serta ilustrasi-ilustrasi yang dapat dilihat oleh kasat mata. Sehingga target audiens dapat lebih memahami tentang pesan yang ingin disampaikan. Dengan menampilkan elemen visual bergambar dari beberapa ilustrasi makna atas kejadian perang Uhud yang bergaya anak muda. Sehingga dengan elemen visual gambar ilustrasi tersebut dapat memperjelas dari materi pesan yang disampaikan.
III.1.1.3.Pendekatan Komunikasi Verbal
Pendekatan komunikasi verbal yang ingin disampaikan agar tepat pada sasaran maka akan dilakukan perancangan sebuah media informasi dengan menggunakan kiasan untuk penjudulan, dan bahasa Indonesia yang benar pada isi. Dengan menggunakan komunikasi verbal dapat diartikan pesan yang dikomunikasikan melalui lisan dan tulisan berupa materi tentang pengenalan perang Uhud dari sudut pandang ilmiah.
III.1.2. Strategi Kreatif
bacaan yang bertemakan agama akan sangat menarik untuk didapatkan oleh para remaja-remaja di kota Bandung.
1. Copywriting
Headline :Perang Uhud
Subheadline :Untuk Mereka Pembela Agama
Didalam cover buku akan menggunakan copywriting dengan headline perang Uhud dan subheadline untuk mereka pembela agama, agar target audience sebelum membaca buku tersebut sudah bisa merasakan juga berpikir mengenai pengorbanan para pembela agama yang menjadi titik fokus pada cerita buku ini. 2. Storyline
Halaman 9 : Syetan Merangkak dalam sujud yang hambar
Isi : Ilustrasi yang dibuat merupakan serangkaian dari latar belakang terjadinya perang Uhud ini, yaitu kemenangan kaum Muslimin di perang Badar atas bantuan pasukan berkuda para malaikat. Dan pengambilan makna yang dibuat pada penjudulan
Halaman 13 : Mengokohkan dinding dengan membanding
Isi : Ilustrasi dimana pada saat itu Nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa pasukan Quraisy telah bersiap-siap untuk melakukan perang balas dendam, seketika itu Nabi Muhammad SAW melakukan musyawarah dengan para sahabat beserta pasukannya, setelah selesai beribadah, Nabi Muhammad melakukan musyawarah di atas mimbar, pada saat itu umat Muslimin sedang melakukan solat jumat.
Halaman 16 : Syetan berdampingan dalam kebaikan
Isi : Setengah pasukan Muslimin terkena hasutan oleh tokoh utama pada cerita ini, ketika akan pergi berperang.
Halaman 19 : Bak bumerang
Halaman 22 : Dia yang membenarkan
Isi : Ilustrasi pemanah yang dibuat, merupakan strategi paling brilian Nabi Muhammad SAW pada saat itu, ia tempatkan pasukan pemanah di bukit paling strategis di medan perang.
Halaman 24 : Membangun tiang dalam perang
Isi : Ilustrasi yang dibuat yaitu kejadian ketika perang terjadi dan panji-panji kemenangan siap untuk dikibarkan. Halaman 26 : Harga mati untuk semua yang ditindaki
Isi : Ilustrasi yang menggambarkan kedahsyatannya perang ini, pengorbanan serta semangat perang di tampilkan pada ilustrasi di halaman ini.
Halaman 31 : Gemerlap cahaya dunia redup disana
Isi : Inilah kejadian yang membuat roda berputar, kemenangan yang dibuat kaum Muslimin seketika berubah, karena kelalaian pasukan pemanah akan perintah sang pemimpin. Kegelapannya terhadap harta yang ditinggalkan kaum Quraisy pada saat itu membuat keadaan kini berbalik.
Halaman 36 : Meluluh-lantak dengan debu yang saling beradu
Isi : Kejadian turunnya para pasukan pemanah dan pengepungannya oleh pasukan Quraisy yang kini membuat para pasukan Muslimin merasa khawatir, dalam keadaan seperti ini terbunuhnya sang pemberani serta sang pemimpin pembela agama yang dimiliki oleh umat Muslimin.
Halaman 40 : Hujan melunturkan penyakit langit
Isi : Kesombongan yang dimiliki oleh pemimpin pasukan berkuda
Quraisy kini habis sudah, ilustrasi terbunuhnya Beliau di tampilkan didalam cerita ini.
Halaman 44 : Membalut luka membangun asa
sisa-sisa pasukan Muslimin dari banyaknya korban di perang ini, kini kembali ke kota madinah, dan siap untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan yang baru.
III.1.3. Strategi Media
Media adalah salah satu hal yang terpenting dalam penyampaian sebuah informasi, yaitu sebagai alat penghubung untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audiens. Media yang akan digunakan dalam perancangan media informasi ini berupa media utama dan media pendukung.
1. Media Utama
Media utama yang dirancang yaitu sebuah buku ilustrasi, Dimana didalam buku tersebut dirancang sebuah cover yang menarik agar target audines tertarik untuk membaca informasi yang terdapat didalamnya.
2. Media Pendukung
Beberapa media pendukung yang dipilih untuk menunjang dari media utama adalah sebagai berikut :
X-banner
X-banner adalah salah satu media yang menarik perhatian yang dapat dilihat ditempat umum seperti distro-distro, taman-taman dan lain sebagainya.
Poster
Poster merupakan sebuah sarana penyampaian informasi yang sudah lama dipergunakan karena sifatnya jelas, sederhana dan menarik perhatian. Poster ini akan ditempel di distro-distro dan tempat hiburan anak muda lainnya.
Beanie hats
Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram)
Media sosial adalah salah satu sarana media online dengan menggunakan koneksi internet yang sangat mudah dan paling umum digunakan oleh masyarakat. Seperti facebook, twitter, dan sebagainya.
T-shirt
T-shirt merupakan pendukung yang paling menarik, dilihat dari cara pergaulan anak remaja bandung pada jaman sekarang, dimana Bandung terkenal dengan keanekaragaman fashion.
III.1.4. Strategi Distribusi
Jadwal penyebaran buku ilustrasi perang uhud ini akan disebarkan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Juli dan Agustus hal ini sebelumnya sudah dipertimbangkan, karena mengambil moment pada saat sebelum lebaran dan sesudah lebaran, karena tradisi masyarakat Indonesia khususnya kota Bandung, berbelanja dan mempunyai pakaian baru, itu wajib didapat saat sebelum maupun sesudah lebaran. Untuk jadwal penyebaran medianya adalah sebagai berikut:
III.1 Tabel Distribusi Sumber : Data pribadi Media Distribusi
Buku ilustrasi Buku ini dapat dibeli di toko buku, taman bacaan serta distro-distro yang ada di kota Bandung
Poster Untuk penyebaran poster akan dipasang di distro-distro atau toko buku yang ada di kota Bandung selama 1 bulan sebelum media utama di terbitkan serta media pendukung yang akan di buat.
Pin Pembagian pin secara gratis akan dilakukan setiap pembelian 1 jenis produk yang akan di jual.
Media pendukung
III.2.1. Format Desain
Format desain dalam perancangan buku menggunakan desain potrait, mengikuti alur baca dari atas kebawah seperti membaca buku pada umumnya. Selain itu buku tersebut berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).
Gambar III.1 Format desain Sumber: Dokumen Pribadi
III.2.2. Tata Letak (layout)
Untuk layout, peletakkan tata visual lebih ditonjolkan untuk menjadikannya sebagai pusat perhatian. Hal ini bertujuan agar target audiens langsung terfokus pada visualnya ketika membaca buku tersebut. Tata letak dalam perancangan buku ilustrasi ini memberikan kesan seimbang tetapi tetap menampilkan kesan visual yang dinamis.
III.2.2.1. Struktur Buku
1. Cover
Pada cover terdapat sebuah image yang menjadi background dari layout cover. Image tersebut adalah penggambaran dari kejadian perang uhud yang identik dengan seorang pemanah. Pada image tersebut digambarkan oleh seseorang pemanah yang sedang menunduk kebawah, adaptasi dari game Assasin Creed, Selain itu pada layout cover ini ada bagian headline dari buku sebuah eksperimen tipografi yang membentuk sebuah panah. Pada bagian tengah terdapat sub headline yang menginformasikan inti dari buku yang akan dibahas.
2. Halaman 1 dan 2
Gambar III.3 halaman 1 dan 2 Sumber: Dokumen Pribadi
3. Halaman 3 dan 4
Gambar III.4 halaman 3 dan 4 Sumber: Dokumen Pribadi
4. Halaman 5
Gambar III.5 halaman 5 Sumber: Dokumen Pribadi
5. Halaman 6 dan 7
Gambar III.6 halaman 6 dan 7 Sumber: Dokumen Pribadi
6. Halaman 8 dan 9
Gambar III.7 halaman 8 dan 9 Sumber: Dokumen Pribadi
7. Halaman 10 dan 11
Gambar III.8 halaman 10 dan 11 Sumber: Dokumen Pribadi
8. Halaman 12 dan 13
Gambar III.9 halaman 12 dan 13 Sumber: Dokumen Pribadi
9. Halaman 14 dan 15
Gambar III.10 halaman 14 dan 15 Sumber: Dokumen Pribadi
10. Halaman 16
Gambar III.11 halaman 16 Sumber: Dokumen Pribadi
11. Halaman 17 dan 18
Gambar III.12 halaman 17 dan 18 Sumber: Dokumen Pribadi
12. Halaman 19
Gambar III.13 halaman 19 Sumber: Dokumen Pribadi
13. Halaman 20 dan 21
Gambar III.14 halaman 20 dan 21 Sumber: Dokumen Pribadi
14. Halaman 22
Gambar III.15 halaman 22 Sumber: Dokumen Pribadi
15. Halaman 23 dan 24
Gambar III.16 halaman 23 dan 24 Sumber: Dokumen Pribadi
16. Halaman 25 dan 26
Gambar III.17 halaman 25 dan 26 Sumber: Dokumen Pribadi
17. Halaman 27 dan 28
Gambar III.18 halaman 27 dan 28 Sumber: Dokumen Pribadi
18. Halaman 29
Gambar III.19 halaman 29 Sumber: Dokumen Pribadi
19. Halaman 30 dan 31
Gambar III.20 halaman 30 dan 31 Sumber: Dokumen Pribadi
20. Halaman 32 dan 33
`
Gambar III.21 halaman 32 dan 33 Sumber: Dokumen Pribadi
21. Halaman 34 dan 35
Gambar III.22 halaman 34 dan 35 Sumber: Dokumen Pribadi
22. Halaman 36 dan 37
Gambar III. 23 halaman 36 dan 37 Sumber: Dokumen Pribadi
23. Halaman 38 dan 39
Gambar III.24 halaman 38 dan 39 Sumber: Dokumen Pribadi
24. Halaman 40 dan 41
Gambar III.25 halaman 40 dan 41 Sumber: Dokumen Pribadi
25. Halaman 42 dan 43
Gambar III.26 halaman 42 dan 43 Sumber: Dokumen Pribadi
26. Halaman 44 dan 45
Gambar III.27 halaman 44 dan 45 Sumber: Dokumen Pribadi
27. Halaman 46 dan 47
Gambar III.27 halaman 46 dan 47 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada halaman 46 dan 47 susunan sama seperti pada halaman isi, terdapat sebuah gambaran pintu masuk kota Madinah pada jaman itu, disinilah semua kembali setelah terjadinya kekalahan di perang Uhud.
III.2.3. Tipografi
Jenis tipografi yang akan digunakan pada buku ilustrasi ini terdiri dari 2 font. Untuk tipografi pada cover buku menggunakan font custome, pada judul disetiap halaman buku menggunakan font Futura pada subheadline menggunakan Futura Bk, dan penamaan karakter menggunakan Johannfraktur.
Gambar III.28 jenis font futura Sumber: Dokumen Pribadi
Font jenis ini banyak digunakan pada poster –poster di berbagai distro-distro beserta taman bacaan, yang mengikuti gaya anak muda Amerika mengenai permainan tipografi yang simple namun terlihat kuat
III.2.4. Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan dalam buku ini menggunakan teknik ilustrasi handmade semi realism pada isi, vektor pada cover dan penokohan karakter utama menampilkan gambar dari ilustrasi perumpamaan kejadian-kejadian perang Uhud.
Gambar III.29 Cover buku Sumber: Dokumen Pribadi
III.2.5 Warna
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Teknis Media
Teknis pembuatan media utama dan pendukung pada perancangan buku ilustrasi perang uhud melalui beberapa tahap proses seperti berikut:
1. Tahap penyusunan materi pesan
Penyusunan materi pesan adalah proses merangkum dari materi-materi tentang perang Uhud yang akan disajikan kedalam bentuk buku, kemudian memikirkan konsep ilustrasi dari berbagai refrensi sehingga dari hasil ilustrasi tersebut dapat mendukung materi pesan yang akan disampaikan. 2. Tahap Pengerjaan
Setelah mendapatkan materi pesan dan hasil gambar yang baik, tahap selanjutnya adalah pengolahan menata tata letak untuk cover dan isi buku. Software yang digunakan yaitu menggunakan Adobe Photoshop CS5, Adobe Illustrator CS5, Corel draw, dan manual sketch.
3. Finishing
Gambar IV.2 Sebagian isi dari buku Sumber : Dokumen Pribadi
Media : Buku
IV.1.2. Media Pendukung
1. X-Banner
X-banner digunakan sebagai media informasi perang Uhud untuk dapat mendapatkan buku ilustrasi perang Uhud ditempatkan pada lokasi indoor di toko buku, taman bacaan dan distro-distro yang ada di kota Bandung.
Gambar IV.3 X-banner Sumber: Dokumen Pribadi
Media : X-banner Material : Laster
2. Poster
Media poster digunakan sebagai media pendukung pada media informasi perang Uhud. Poster ditempatkan pada mading distro-distro atau toko-toko buku yang berada di kota Bandung sesuai dengan target audiens yaitu remaja 19 tahun keatas. Isi pesan pada media poster tidak ditampilkan secara rinci, namun hanya memberikan informasi akan media utama buku tentang perang Uhud. Konsep visual dari media poster ini adalah menampilkan visualisasi ilustrasi pada cover yang terdapat didalam Buku.
Gambar IV.4 Poster Sumber : Dokumen Pribadi
Media : Poster
3. Media Sosial (Facebook & Twitter)
Media sosial facebook dan twitter ini digunakan untuk mempromosikan buku tentang perang uhud kepada target audiens dengan melalui media jejaring sosial yang sering digunakan oleh masyarakat khususnya remaja.
Gambar IV.5 Tampilan Facebook Sumber : Dokumen Pribadi
Media : Jejaring sosial facebook
Alamat : www.facebook.com/peranguhud
Gambar IV.6 Tampilan Twitter Sumber : Dokumen Pribadi
Media : Jejaring sosial Twitter
4. Pin
Untuk memperkenalkan secara masal lewat pembagian secara gratis distro-distro dan toko buku yang tersebar di Kota Bandung.
Gambar IV.7 Pin Sumber : Dokumen Pribadi
Media : Pin
Material : Art Paper 180 gr Ukuran : diameter 4 cm Teknis Produksi : Cetak offset
5. Leather key chain
Media yang mengartikan penyimpanan sesuatu yang harus lebih dijaga, sesuai arti perang Uhud, jangan menghilangkan apa yang sudah kita punya, penjualan dapat dilakukan di distro-distro, di desain dengan gaya hidup remaja jaman sekarang.
Gambar IV.8 Leather key chain Sumber : Dokumen Pribadi
6. T-shirt
Media ini dipilih karena sebagian anak muda di Bandung sangat menggemari pakaian khususnya t-shirt, dengan desain bloking, dengan tujuan akan lebih menonjolkan sisi desain dibanding warna dari t-shirt itu sendiri
Gambar IV.9 T-shirt Sumber : Dokumen Pribadi
Media : T-shirt Material : Combad 30s Teknis Produksi : Cetak DTG
7. Beanie hats
Media ini dipilih sesuai dengan banyaknya permintaan dari konsumen mengenai pemakaian beanie hats ini, atau sering kita sebut sebagai kupluk merupakan simbol dari rendah hati, serta pelengkap untuk berpakaian.
Gambar IV.10 Beanie hats Sumber : Dokumen Pribadi
DAFTAR PUSTAKA
• Buku
Asy, S. A. (2007). Muhammad Rasuulul Hurriyyah. Bandung : Darul Mustaqbal. Baihaqi, S. (2007). Muhammad Teladan Penegak Kebenaran. Bandung : Irsyad Baitul Salam.
Haekal, M. H. (1972). Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta : Tintamas Indonesia. Kusuma, W.(1941). Riwajat Kangdjeng nabi Moehammad SAW. Bandung : Islam studyclub.
Abdillah, A. A. W (2014). Tetesan Darah Syuhada Uhud. Banyumas : Buana Ilmu Islam.
Internet
Ensiclopedia Americana. (1990) Terjemahan Illustration books. Diakses pada 25 April 2015 tersedia di:
http://Ensiclopedia.Americana.org/book_illustration/terjemahan_indonesia
Harrison, Michale. (2007). Perang. Diakses pada 25 April 2015. http:// www.elephantjournal.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Dewa Pratama Koeswandy
NIM : 51911061
TTL : Bandung, 13 Nov 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Fakultas : Desain dan Seni
Program Studi : Desain Komunikasi Visual
Jenjang : S-1
Alamat : Jl. Komud supadio Rt 05 Rw 12 No 258/72 Bandung. 40124 Telepon : 081322195847
Email : dewapratama_dkv@yahoo.com Facebook : Dewa pratama