• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Ilustrasi Perang Uhud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Ilustrasi Perang Uhud"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI PERANG UHUD

DK 38315/ Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh :

Dewa Pratama Koeswandy 51911061

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas akhir ini yang berjudul Perang Uhud. Makalah ini meneliti makna yang terdapat pada perang uhud. Makalah ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah tugas akhir.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak untuk dosen pembimbing yang telah membimbing serta mengoreksi makalah ini. Serta doa orang tua yang selalu menyertai.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan keagamaan bagi para pembimbing, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Bandung, April 2015

(5)

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI PERANG UHUD

(Studi Kasus: Makna – makna yang terdapat pada kejadian di Perang Uhud)

Oleh : namun kekalahanlah yang didapatkan oleh pasukan Muslimin karena kesalahan dari pasukan pemanahnya, yang tidak menaati peraturan yang sudah di berikan oleh Muhammad SAW, sehingga banyaknya korban-korban dari para pemberani di pasukan Muslimin.

Untuk memberikan Penjelasan mengenai perang Uhud kepada masyarakat khususnya anak muda memerlukan media yang memberikan informasi perang Uhud yang dapat dimengerti dan pahami oleh kalangan anak muda supaya penjelasan yang diterangkan didalam buku ilustrasi dapat dipahami dan disukai. Semoga dengan adanya buku ilustrasi ini pemahaman tentang perang uhud lebih meningkat dibandingkan sebelumnya dan buku ini dapat memberikan panduan terhadap pembaca untuk lebih bertakwa kepada agamanya.

(6)

ABSTRACT

DESIGN OF BOOK ILLUSTRATIONS THE BATTLE OF UHUD (Case Study : the meanings contained in the events at the battle of Uhud)

by :

Dewa Pratama Koeswandy 51911061

Visual Communications Design Studies Program

The battle of Uhud was a war conducted by Muslims against people of Quraysh,

the event will be based by the defeat of the people of Quraish on Badr. Occurred

in the Valley of Uhud, Muslims triumph was in sight, but the defeat obtained by

Muslims due to the fault of an archer forces, which do not comply with the

regulations that already given by Muhammad, so the large number of victims

from the Braves in the Muslim army. To provide a description of the battle of

Uhud to society especially the young need media that provide the information

battle of Uhud which is understandable and understood by young people so that

the explanation of which is described in the book illustration can be understood

and liked. Hopefully with the book illustration this understanding about the war

uhud more robust than before and this book can provide a guide to the reader to

more guard against evil to his religion.

(7)

DAFTAR ISI

BAB II PEPERANGAN DALAM SEJARAH UMAT ISLAM II.1 Pengertian Perang ... 4

(8)

III.2 Format Desain ... 24

III.2.1 Tata letak layout ... 24

III.2.2 Struktur Buku ... 24

III.2.3 Tipografi ... 51

III.2.4 Ilustrasi ... 52

III.2.5 Warna ... 52

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Media ... 53

IV.1.1 Media Utama ... 53

IV.1.2 Media Pendukung ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 62

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk menyiarkan ajaran Islam tidaklah mudah, banyak cobaan dan tantangan yang Beliau hadapi saat melaksanakan perintah Allah SWT. Namun Nabi Muhammad SAW selalu sabar dan menghadapi cobaan tersebut dengan lapang dada Beliau tidak pernah mengeluh atas cobaan yang Allah SWT berikan, salah satu contoh dari cobaan yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya yaitu banyaknya terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin.

Dari banyaknya perang yang dilakukan umat Muslimin beserta kemenangan-kemenangan besar, terdapat satu perang yang tidak akan pernah dilupakan oleh umat Muslimin atas kekalahannya, yaitu perang Uhud.

Perang Uhud terjadi pada Sabtu, 7 Syawal atau 11 Syawal tahun ketiga hijrah , perang antara kaum Muslim dengan kaum Musyrikin yang terjadi di sebelah barat laut Madinah, tepatnya 5 km arah utara dari Masjid Nabawi dan arah selatan dari Gunung Tsur. Perang yang mampu membuat gempar seluruh kaum muslim setelah terjadinya kemenangan pada perang Badar.

(10)

sebagai pertahanan di belakang serta gelap matanya akan harta rampasan yang tertinggal terjadilah keguncangan strategi yang berakibatkan kekalahan atas umat Muslimin. Kini keadaan berbalik umat Muslimin mengalami gempuran besar yang dilakukan umat Musyrikin, bahkan para pemimpin-pemimpin besar umat Muslimin harus gugur pada perang tersebut. Dari serangkaian cerita diatas banyak sekali terdapat makna-makna atas kekalahan yang terjadi pada Pasukan Muslimin, ketaatan pada pemimpin serta Allah SWT sangat jelas di sampaikan pada rukun iman yaitu iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Al-quran, Iman kepada Rasul, Iman kepada Hari kiamat, dan Iman kepada Qadho’ dan Qadar .

I.2. Identifikasi Masalah

 Segala bentuk perjuangan atas kekalahan dalam perang Uhud ini masing-masing memiliki makna, sebab dari itu perlunya pengetahuan dan informasi atas penyebab kekalahan yang terjadi di Perang uhud.

 Adanya faktor balas dendam dari kekalahan kaum Quraisy pada perang Badar yang menyebabkan terjadinya perang Uhud.

 Adanya sisi manusiawi dari pasukan pemanah akan kegilaan terhadap harta dunia sehingga menjadikan strategi yang telah dibuat Nabi Muhammad SAW tidak berjalan sesuai rencana sehingga menyebabkan terjadinya kekalahan di perang Uhud.

I.3. Rumusan Masalah

Bagaimana memberikan Informasi kepada masyarakat akan nilai-nilai yang terkandung atas kekalahan yang terjadi di perang Uhud ?

I.4. Batasan Masalah

(11)

I.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini yaitu :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat akan nilai-nilai dari segala bentuk perjuangan yang menjadi momentum penting dalam sejarah perkembangan Islam.

2. Memberikan sebuah bentuk gambaran dari perang Uhud.

3. Menyampaikan makna-makna dari setiap tindakan yang terjadi pada perang Uhud.

4. Memberikan informasi bagaimana perang uhud ini bisa menjadi perang yang tidak akan pernah dilupakan oleh umat Muslimin atas kekalahannya.

(12)

BAB II

PEPERANGAN DALAM SEJARAH UMAT ISLAM

II.1. Pengertian Perang

Menurut Niccolo Machiavelli sebagai salah satu tokoh dalam pemikiran konsep perang, Machiavelli menyebutkan bahwa perang merupakan suatu dasar yang alamiah dalam penyelesaian masalah dan juga hal yang penting untuk dilakukan. Ia menyebutkan bahwa perang adalah :

 Merupakan suatu aktivitas penting di dalam kehidupan politik.

 Di dalam perang terdapat eksistensi perjuangan, namun bentuk serta metodenya tidak pasti.

 Tujuan perang harus berupa kekalahan total pada musuhnya.

 Segala hal yang mungkin harus dilakukan untuk memastikan kemenangan. Penggunaan kekuatan penuh merupakan prioritas.

 Adanya tujuan kampanye militer untuk menentukan perang, perencanaan dan koordinasi yang baik.

 Harus ada satu orang yang memegang kendali.  Tata tertib/perintah dan ketertiban.

Terjadinya perang menurut Machiavelli karena adanya faktor pendorong di bidang ekonomi, budaya, agama dan juga politik dengan berbagai perbedaan di dalamnya.

II.2. Perang Islam

(13)

mempertahankan kesucian agama, bangsa, keluarga dan diri sendiri dari ancaman penyerang.

Musuh Islam itu harus diperangi sampai tak ada fitnah lagi yang mengganggu pelaksanaan Syariah Islam. Jadi musuh Islam itu diperangi sampai mereka berhenti menyerang umat Islam atau sampai berhenti fitnah atas umat Islam. ( Tersedia di : http://hukum.wordpress.com/2012/06/10/perang-dalam-islam/ )

II.3. Perang Uhud barat laut Madinah, tepatnya 5 km arah utara dari Masjid Nabawi dan arah selatan dari Gunung Tsur. Perang Uhud dilatarbelakangi kekalahan kaum Musyrikin pada Perang Badar sehingga timbul keinginan untuk membalas dendam kepada kaum Muslimin. Pasukan Musyrikin yang dipimpin Khalid bin Walid mendapat bantuan dari kabilah Saqib, Tihamah, dan Kinanah.

(14)

pembunuhan Muhammad, Namun dengan membawa 700 orang yang tersisa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan sampai ke Bukit Uhud.

II.3.1 Persiapan pasukan Quraisy

Tokoh-tokoh Quraisy seperti Ikrimah bin Abu Jahal, Shafwan bin Umayah, dan Abu Sufyan bin Harb sebelum mereka masuk Islam bangkit sebagai pelopor-pelopor mengobarkan api balas dendam terhadap Islam dan pemeluknya, untuk memuluskan program balas dendam tersebut, mula-mula mereka melarang warga Makkah meratapi kematian korban tewas perang Badar kemudian menunda pembayaran tebusan kepada kaum Muslim untuk membebaskan tawanan Quraisy yang masih tersisa di Madinah. Mereka sibuk menggalang dana untuk menyongsong aksi balas dendam, mereka datang kepada para pemilik kafilah dagang Quraisy yang merupakan pemicu utama terjadinya perang Badar, seraya menyeru : ”Wahai orang-orang Quraisy! Sungguh Muhammad telah menganiaya kalian serta membunuh tokoh-tokoh kalian! Maka bantulah kami dengan harta kalian untuk membalasnya! Mudah-mudahan kami bisa menuntut balas terhadap mereka.” Rencana tersebut mendapat respon hangat dari masyarakat Quraisy, dalam waktu yang sangat singkat terkumpul dana perang yang cukup banyak berupa 1000 unta dan 50.000 keping mata uang emas, serta 200 kuda dan 700 baju besi Sebagaimana yang Allah SWT sabdakan pada ayat ketiga puluh enam dari surat Al-Anfal: Sesungguhnya orang-orang kafir itu mereka menginfakkan harta mereka untuk menghalangi manusia dari jalan Allah. Bertindak sebagai panglima tertinggi pasukan Quraisy adalah Abu Sufyan bin Harb, adapun pasukan berkuda dibawah komando Khalid bin Al Walid dan Ikrimah bin Abu Jahal, sementara para pemimpin perang dipegang para ahli perang dari Kabilah Bani Abdud Dar, dan barisan wanita dibawah koordinasi Hindun bintu ‟Utbah istri Abu Sufyan.

II.3.2 Persiapan Pasukan Muslimin

(15)

dengan mudah kabur dari pertempuran tanpa mencolok pandangan manusia. Adapun mayoritas para sahabat, mereka cenderung memilih menyambut tantangan Quraiys di luar Madinah dengan alasan banyak diantara mereka tidak sempat ambil bagian dalam perang Badar, kali ini mereka tidak ingin ketinggalan untuk ‟menanam saham‟ pada puncak amalan tertinggi dalam Islam yaitu berjihad. Hamzah bin Abdul Mutthalib sangat mendukung pendapat ini dan berkata : ”Demi Dzat Yang menurunkan Al Qur‟an kepadamu, sungguh Aku tidak akan makan sampai Aku mencincang mereka dengan pedangku di luar Madinah.” Dengan mempertimbangkan berbagai usulan para sahabat akhirnya Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk menjawab tantangan Quraisy di medan terbuka luar kota Madinah. Dan meninggalkan pendapat Abdullah bin Ubay. Hari itu Jum‟at tanggal 6 Syawal 3 H beliau memberi wasiat kepada para sahabat agar bersemangat penuh kesungguhan dan bahwasannya Allah akan memberi pertolongan atas kesabaran mereka. Lalu mereka shalat Ashar dan Beliau beranjak masuk kedalam rumah bersama Abu Bakar dan Umar bin Al Khathab, saat itu beliau mengenakan baju besi dan mempersiapkan persenjataan. Rasulullah Shalallahu „alaihi wa Sallam membagi pasukan Islam menjadi tiga batalyon: Batalyon Muhajirin dibawah komando Mush‟ab bin Umair, Batalyon Aus dikomando oleh Usaid bin Hudhair dan Batalyon Khazraj dipimpin oleh Khabbab bin Al Mundzir . Jumlah total pasukan Islam hanya 1000 orang, dengan perlengkapan fasilitas serba minim berupa 100 baju besi dan 50 ekor kuda .

II.3.3 Orang-Orang Munafik Melakukan Penghasutan

(16)

di bukit Ainan ( lereng bukit Uhud) dan bertugas sebagai sniper-sniper dibawah komando Abdullah bin Jubair bin Nu‟man Al Anshary, Beliau memberi intruksi militer seraya bersabda :

”Gempurlah mereka dengan panah-panah kalian! Jangan tinggalkan posisi kalian dalam kondisi apapun! Lindungi punggung-punggung kami dengan panah-panah kalian! Jangan bantu kami sekalipun kami terbunuh! Dan jangan bergabung bersama kami sekalipun kami mendapat rampasan perang!. Dalam riwayat Bukhari:jangan tinggalkan posisi kalian sekalipun kalian melihat burung-burung telah menyambar kami sampai datang utusanku kepada kalian!

Perang pun dimulai, jagoan-jagoan Islam benar-benar menampakkan kehebatan dan kepiawaian mereka dalam putaran perang kali ini, kekuatan pasukan Islam merupakan buah dari kekuatan iman yang merasuk kuat dalam hati mereka, seakan-akan iman telah memenuhi setiap pembuluh darah mereka, kecilnya jumlah tak menciutkan nyali para pejuang demi tegaknya agama Allah SWT di muka bumi. Mereka begitu yakin bahwa kematian tidak akan dipercepat dengan perang dan tidak pula diundur dengan meninggalkannya.

II.3.4 Kesalahan Fatal Pasukan Pemanah

Kaum muslimin kini unggul dan menguasai medan perang. Tak ada perlawanan yang berarti dari Quraisy, mereka lari terbirit-birit meninggalkan harta benda yang melimpah. Kaum Muslimin merasa telah keluar sebagai pemenang. Rasanya tak ada pekerjaan lain, kecuali sibuk mengumpulkan harta rampasan perang yang tercecer. Mulailah kecintaan terhadap dunia menghinggapi hati sebagian besar pasukan pemanah. Mereka khawatir akan tidak mendapat bagian rampasan perang. Mereka meninggalkan bukit strategis itu dan lalai terhadap Nabi Muhammad SAW. Komandan pasukan pemanah, Abdullah bin Jubair Al-Ansharyradhiyallahu „anhu, mengingatkan mereka seraya berkata,

“Lupakah kalian dengan wasiat Muhammad SAW ?”

Namun apa daya, mereka tak mengindahkan nasehat sang komandan. Empat puluh orang pasukan turun meninggalkan tugas inti mereka.

(17)

komandan pasukan berkuda Quraisy, tak membiarkan kesempatan emas itu lewat begitu saja. Panglima perang yang tidak pernah kalah dalam setiap pertempuran baik ketika masih kafir maupun setelah masuk Islam itu secepat kilat memutar haluan arah pasukan kuda Quraisy. Ia memacu kudanya dengan segala ambisi merebut posisi paling strategis, yaitu bukit para pemanah. Musuh menyergap dan mengepung sisa pasukan pemanah, para pemanah tak kuasa menghalau serangan mendadak itu. Sepuluh orang pemanah gugur satu persatu.

Kuda Kholid bin Walid meringkik dengan suara yang dikenali pasukan Quraisy. Seorang wanita Quraisy, ‟Amrah Al-Haritsiyyah, memungut dan mengibarkan kembali panji perang yang tergeletak sejak awal pertempuran. Quraisy bersatu dan bangkit semangat mereka untuk menyerang balik, mereka mengepung kaum muslimin dari dua arah. Posisi kaum muslimin terjepit dan dengan mudah mereka membantai para mujahidin. Kini musuh mampu menguasai bukit. Kemudian mereka menyerang sisa pasukan Islam yang lain.

Akhir Pertempuran

Jumlah korban kaum muslimin dalam periode perang kali ini memang lebih banyak dibanding jumlah korban kaum musyrikin. Oleh karena itu, mayoritas ahli sejarah menyatakan bahwa kaum muslimin mengalami kekalahan dalam pertempuran Uhud.

II.4 Nilai-nilai penyebab kekalahan perang Uhud

Dari penjelasan diatas, dapat mengambil pelajaran bahwa penyebab utama kekalahan umat Muslimin ada tiga :

Pertama, sikap pengecut yang ada dalam diri umat Muslimin

(18)

Kedua, terlalu banyak berselisih. Ini menjadi persoalan umat Muslimin pada umumnya, Hendaknya umat Muslimin berusaha menyatukan hati mereka karena persatuan itu dimulai dari bersatunya hati atas izin Allah SWT . Dan, untuk menghindari saling berselisih, hendaknya umat Muslimin selalu kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam hal ini, selalu kembali kepada nilai-nilai dan ajaran Alquran dan sunah Rasulullah. “Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS al-Nisaa 4: 59).

Ketiga, mengingkari perintah Rasulullah. Karena itu, tidak ada jalan bagi umat Islam yang menginginkan kemenangan, kecuali kembali menaati dan menjadikan Rasulullah sebagai teladan yang harus diikuti dalam segala hal.

II.5 Makna yang terkandung dalam perang Uhud

 Memahamkan kepada kaum muslimin betapa buruknya akibat kemaksiatan dan mengerjakan apa yang telah Nabi Muhammad SAW yaitu ketika barisan pemanah meninggalkan pos-pos mereka yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallalallahu „alaihi wa sallam. Seperti yang dijelaskan pada QS.Ali-Imran 161 : “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya” dan di tafsirkan oleh Wazij : Ayat ini menggambarkan sifat orang-orang munafik dan bagaimana keraguan dan pendapat yang tak berdasar menyelinap ke dalam pikiran mereka. Ayat ini ditujukan khususnya kepada orang-orang yang terganggu oleh fitnah yang tersebar ketika itu. Jawaban kepada orang-orang beriman dan juga kepada umatnya adalah bahwa orang yang memiliki hubungan dengan Penciptanya tak mungkin mengkhianati kepercayaan yang telah ia pegang teguh.

(19)

mereka senantiasa mendapatkan kemenangan, tentu orang-orang yang tidak pantas akan masuk ke dalam barisan kaum mukminin sehingga tidak bisa dibedakan mana yang jujur dan benar, dan mana yang dusta. Sebaliknya, kalau mereka terus-menerus kalah, tentulah tidak tercapai tujuan diutusnya mereka. Sehingga sesuai dengan hikmah-Nya terjadilah dua keadaan ini.  Ditundanya kemenangan pada sebagian pertempuran, adalah sebagai jalan

meruntuhkan kesombongan diri. Maka ketika kaum mukminin diuji, lalu mereka sabar, tersentaklah orang-orang Musyrikin dalam keadaan ketakutan. Tafsiran ini menjelaskan mengenai Kesombongan diri.

 Allah SWT mempersiapkan bagi hamba-Nya yang beriman tempat tinggal di negeri kemuliaan-Nya dan nikmat yang tidak bisa dicapai oleh amalan mereka. Dia tetapkan beberapa sebab sebagai ujian dan cobaan agar mereka sampai ke negeri tersebut mati syahid termasuk kedudukan tertinggi bagi para wali Allah SWT . Tafsiran Al-Maraghi :

Maksud nikmat di sini adalah ganjaran pahala yang akan diberikan kepada seseorang sebagai balasan terhadap amalannya. Karunia yang dimaksudkan di sini adalah karunia Allah SWT kepada hamba-Nya yang taat lagi patuh kepada-Nya. Ayat ini mengandungi galakan agar berjihad, mendorong agar mencari syahid dan merangsang mereka menambahkan lagi rasa taat serta kabar gembira kepada orang beriman bahwa mereka akan memperolehi kemenangan yang lebih besar. Perang Uhud ini seakan-akan persiapan menghadapi wafatnya Nabi Muhammad SAW. Allah SWT meneguhkan mereka, dan mencela mereka yang berbalik ke belakang, baik Nabi Muhammad SAW terbunuh atau meninggal dunia.

 Kemenangan dan kekalahan, sesungguhnya hanyalah sebuah variabel yang menjalankan sebuah fungsi seleksi. Penyebabnya, andaikan kaum Muslimin menang terus, kata Ibnu Qayyim, maka akan banyak orang yang bergabung dengan kaum Muslimin meskipun mereka tidak benar-benar beriman. Ditambah lagi, andaikan kaum Muslimin kalah terus, maka misi risalah kenabian tentulah tidak akan tercapai.

(20)

(kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang-orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (Ali „Imran: 140-141)

 Untuk orang-orang kalah, kemenangan dan kekalahan sesungguhnya merupakan fenomena yang diatur oleh sebuah kaidah. Maka, setiap umat mempunyai hak untuk menang jika mereka memenuhi syarat-syarat kemenangan. Setiap umat pasti kalah jika sebab-sebab kekalahan itu ada dalam diri mereka. Kemenangan dan kekalahan bukanlah nasib yang tidak dapat dijelaskan asal-usulnya. Maka, hal penting bagi mereka yang kalah adalah menemukan penjelasan yang tepat tentang mengapa mereka kalah. Oleh karena itu pula dibutuhkan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan, kesediaan dan tekad yang kuat untuk memperbaiki diri serta memenuhi syarat-syarat kemenangan. Begitulah, Allah SWT kemudian menjadikan sejarah manusia sebagai referensi yang dapat mempertemukan kita dengan syarat-syarat kemenangan atau sebab-sebab kekalahan tersebut. Allah SWT berfirman,

“(Al Qur‟an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali „Imran: 138-139).

II.6. Pengertian Desain

(21)

pengertian sebagai suatu pemikiran baru atas fundamental seni dengan tidak hanya menitik-beratkan pada nilai estetik, namun juga aspek fungsi dan latar industri secara massa, yang memang pada realitanya pengertian desain tidak hanya digunakan dalam dunia seni rupa saja, namun juga dalam bidang teknologi dan rekayasa (www.academia.edu/definisi/desain)

Menurut KBBI Desain adalah sebuah kerangka bentuk atau rancangan. ( http/www.kbbi.web.id/desain)

II.7. Pengertian Ilustrasi

Ilustrasi adalah proses penggambaran objek, baik audio maupun visual. Dalam New Encyclopedia (funk & wagnals ) ilustrasi adalah materi gambar yang ditampilkan dengan teks dan memperjelas atau memperindah, membuat lebih menarik. Juga dapat berupa peta diagram hiasan, biasanya ditampilkan dalam bentuk pemandangan, manusia, atau hubungan objek-objek dalam beberapa jenis secara tidak langsung dengan simbol.

Dengan pengertian diatas dapat disimpulkan ilustrasi merupakan gambar atau bentuk visual lainnya yang digunakan sebagai pendukung, memperjelas, mengurai pesan suatu cerita atau tulisan.

(terjemahan dari Illustration encyclopedia)

II.8 . Visualisasi

Layout dalam bahasa memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan elemen-elemen atau unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dan lain-lain) menjadikan komunikasi visual yang komunikatif, estetika dan menarik. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

II.8.2 Prinsip Layout

(22)

 Kontras (Contrast) (karakter/aksara/type/typeface). (Danton Sihombing, 2001)

Menurut Adi Kusrianto (2010) menjelaskan “Tipografi dalam pengertian ilmiah adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak” .

II.9 Media Informasi

Media informasi terus berkembang dan sangat diperlukan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang, selain itu manusia juga bisa saling berinteraksi satu samalain. Melalui media informasi juga sebuah pesan dapat tersampaikan dengan baik jika media yang dibuat tepat kepada sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pembuat dan target.

Demikian pentingnnya media informasi pada masa ini, dikarenakan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta berinteraksi satu samalainnya. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).

(23)

yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang (Gordon B. Davis 1990; 11). Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi, adapun penjelasan Sobur (2006) media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”. Salah satu contohnya yaitu Buku Ilustrasi

II.10. Pengertian Buku ilustrasi

Buku ilustrasi adalah gambar atau bentuk bacaan yang divisualkan menyertai suatu teks, tujuan utama dari ilustrasi adalah memperjelas naskah

Gambar II.1 Buku ilustrasi

Kusuma, W.(1941). Riwajat Kangdjeng nabi Moehammad SAW. Bandung : Islam studyclub.

atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan. Dengan demikian, Buku ilustrasi adalah buku bergambar yang bercerita dan memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut.

(http://Ensiclopedia.Americana.org/book_illustration/terjemahan_indonesia)

II.11 Target Audiens

Adapun pemilihan target audiens dari media informasi buku ilustrasi ini yaitu sebagai berikut:

(24)

Segmentasi demografis menurut M. Suyanto (2004, 3) adalah pasar yang dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Dalam perancangan media informasi, target audiens ditujukan kepada :

Usia : 19 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Pekerjaan : Mahasiswa Status Ekonomi Sosial : Semua kalangan

Agama : Di khususkan untuk umat Muslimin

pada usia 19 tahun di kota Bandung telah mengerti dan memahami mengenai cara dia berpakaian bergaul dan mengetahui informasi-informasi terbaru, pendekatan terhadap dunia hiburan, toko-toko baju atau sering di sebut distro sangat tepat untuk pendekatan terhadap target audiens seusia itu, serta pola pikir dan imajinasi yang terus berkembang dan adanya proses pendewasaan pada setiap prilakunya, sehingga pemilihan ilustrasi dan gaya bahasa yang sedikit puitis sangat cocok pada usia ini. Masa remaja telah mengalami masa pubertas, dimana remaja yang beragama islam telah mengalami masa aqil balig. Gunarsa sebagai ahli psikologi yang berlandaskan pada ilmuwan dari Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: Adanya ketidakstabilan emosi, senang bereksperimentasi, bereksplorasi serta mempunyai banyak fantasi, khayalan dan bualan. Dari karakteristik inilah dapat disimpulkan, betapa harusnya seusia itu diberikan pelajaran-pelajaran penting mengenai ilmu atau sejarah agamanya. Sebagaimana kutipan dari Manhaj Tarbiyah lil athfal “ Ketika sang anak telah mulai siap menerima intruksi dan memahami apa yang mereka dengar serta lihat saat itulah ia mulai belajar”.

 Psikografis

(25)

kini berkembang pada dunia distro dan taman bacaan atau toko buku yang berkonsep cafe, sehingga kini bertambah fungsi menjadi sebuah hunian baru untuk berkumpul.

 Geografis

(26)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan

Strategi Perancangan yang bertujuan sebagai media informasi ini yaitu dengan menampilkan konsep desain visual yang menarik. Dengan menggunakan visual yang erat kaitannya dengan style dan karakter anak muda kota Bandung. Pembuatan style dari ilustrasi ini pun memakai teknik vektor, yang menarik secara visual yang pada saat ini teknik seperti itu sedang di gemari oleh para remaja di kota Bandung, perancangan ini dibuat untuk menambah pengetahuan target audiens tentang perang Uhud disertai dengan fakta seputarnya agar mereka tahu salah satu cerita keagamaan dengan tampilan visual yang dibuat dengan pendekatan sejarah sesuai karakter remaja dan menyesuaikan dengan temanya yakni perang Uhud. Selain itu, elemen-elemen lain juga dibuat berdasarkan pendekatan visual sesuai dengan target audiensnya.

III.1.1. Pendekatan Komunikasi

Menurut Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Pendekatan komunikasi pada perancangan buku ilustrasi ini yaitu dengan unsur-unsur budaya dan agama. Sehingga informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh target audiens.

III.1.1.1. Tujuan Komunikasi

(27)

III.1.1.2. Pendekatan Komunikasi Visual

Bahasa visual adalah sebuah penyampaian pesan menggunakan seperti foto, garis serta ilustrasi-ilustrasi yang dapat dilihat oleh kasat mata. Sehingga target audiens dapat lebih memahami tentang pesan yang ingin disampaikan. Dengan menampilkan elemen visual bergambar dari beberapa ilustrasi makna atas kejadian perang Uhud yang bergaya anak muda. Sehingga dengan elemen visual gambar ilustrasi tersebut dapat memperjelas dari materi pesan yang disampaikan.

III.1.1.3.Pendekatan Komunikasi Verbal

Pendekatan komunikasi verbal yang ingin disampaikan agar tepat pada sasaran maka akan dilakukan perancangan sebuah media informasi dengan menggunakan kiasan untuk penjudulan, dan bahasa Indonesia yang benar pada isi. Dengan menggunakan komunikasi verbal dapat diartikan pesan yang dikomunikasikan melalui lisan dan tulisan berupa materi tentang pengenalan perang Uhud dari sudut pandang ilmiah.

III.1.2. Strategi Kreatif

(28)

bacaan yang bertemakan agama akan sangat menarik untuk didapatkan oleh para remaja-remaja di kota Bandung.

1. Copywriting

Headline :Perang Uhud

Subheadline :Untuk Mereka Pembela Agama

Didalam cover buku akan menggunakan copywriting dengan headline perang Uhud dan subheadline untuk mereka pembela agama, agar target audience sebelum membaca buku tersebut sudah bisa merasakan juga berpikir mengenai pengorbanan para pembela agama yang menjadi titik fokus pada cerita buku ini. 2. Storyline

Halaman 9 : Syetan Merangkak dalam sujud yang hambar

Isi : Ilustrasi yang dibuat merupakan serangkaian dari latar belakang terjadinya perang Uhud ini, yaitu kemenangan kaum Muslimin di perang Badar atas bantuan pasukan berkuda para malaikat. Dan pengambilan makna yang dibuat pada penjudulan

Halaman 13 : Mengokohkan dinding dengan membanding

Isi : Ilustrasi dimana pada saat itu Nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa pasukan Quraisy telah bersiap-siap untuk melakukan perang balas dendam, seketika itu Nabi Muhammad SAW melakukan musyawarah dengan para sahabat beserta pasukannya, setelah selesai beribadah, Nabi Muhammad melakukan musyawarah di atas mimbar, pada saat itu umat Muslimin sedang melakukan solat jumat.

Halaman 16 : Syetan berdampingan dalam kebaikan

Isi : Setengah pasukan Muslimin terkena hasutan oleh tokoh utama pada cerita ini, ketika akan pergi berperang.

Halaman 19 : Bak bumerang

(29)

Halaman 22 : Dia yang membenarkan

Isi : Ilustrasi pemanah yang dibuat, merupakan strategi paling brilian Nabi Muhammad SAW pada saat itu, ia tempatkan pasukan pemanah di bukit paling strategis di medan perang.

Halaman 24 : Membangun tiang dalam perang

Isi : Ilustrasi yang dibuat yaitu kejadian ketika perang terjadi dan panji-panji kemenangan siap untuk dikibarkan. Halaman 26 : Harga mati untuk semua yang ditindaki

Isi : Ilustrasi yang menggambarkan kedahsyatannya perang ini, pengorbanan serta semangat perang di tampilkan pada ilustrasi di halaman ini.

Halaman 31 : Gemerlap cahaya dunia redup disana

Isi : Inilah kejadian yang membuat roda berputar, kemenangan yang dibuat kaum Muslimin seketika berubah, karena kelalaian pasukan pemanah akan perintah sang pemimpin. Kegelapannya terhadap harta yang ditinggalkan kaum Quraisy pada saat itu membuat keadaan kini berbalik.

Halaman 36 : Meluluh-lantak dengan debu yang saling beradu

Isi : Kejadian turunnya para pasukan pemanah dan pengepungannya oleh pasukan Quraisy yang kini membuat para pasukan Muslimin merasa khawatir, dalam keadaan seperti ini terbunuhnya sang pemberani serta sang pemimpin pembela agama yang dimiliki oleh umat Muslimin.

Halaman 40 : Hujan melunturkan penyakit langit

Isi : Kesombongan yang dimiliki oleh pemimpin pasukan berkuda

Quraisy kini habis sudah, ilustrasi terbunuhnya Beliau di tampilkan didalam cerita ini.

Halaman 44 : Membalut luka membangun asa

(30)

sisa-sisa pasukan Muslimin dari banyaknya korban di perang ini, kini kembali ke kota madinah, dan siap untuk melakukan pembaharuan-pembaharuan yang baru.

III.1.3. Strategi Media

Media adalah salah satu hal yang terpenting dalam penyampaian sebuah informasi, yaitu sebagai alat penghubung untuk menyampaikan sebuah pesan kepada audiens. Media yang akan digunakan dalam perancangan media informasi ini berupa media utama dan media pendukung.

1. Media Utama

Media utama yang dirancang yaitu sebuah buku ilustrasi, Dimana didalam buku tersebut dirancang sebuah cover yang menarik agar target audines tertarik untuk membaca informasi yang terdapat didalamnya.

2. Media Pendukung

Beberapa media pendukung yang dipilih untuk menunjang dari media utama adalah sebagai berikut :

X-banner

X-banner adalah salah satu media yang menarik perhatian yang dapat dilihat ditempat umum seperti distro-distro, taman-taman dan lain sebagainya.

 Poster

Poster merupakan sebuah sarana penyampaian informasi yang sudah lama dipergunakan karena sifatnya jelas, sederhana dan menarik perhatian. Poster ini akan ditempel di distro-distro dan tempat hiburan anak muda lainnya.

Beanie hats

(31)

 Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram)

Media sosial adalah salah satu sarana media online dengan menggunakan koneksi internet yang sangat mudah dan paling umum digunakan oleh masyarakat. Seperti facebook, twitter, dan sebagainya.

T-shirt

T-shirt merupakan pendukung yang paling menarik, dilihat dari cara pergaulan anak remaja bandung pada jaman sekarang, dimana Bandung terkenal dengan keanekaragaman fashion.

III.1.4. Strategi Distribusi

Jadwal penyebaran buku ilustrasi perang uhud ini akan disebarkan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Juli dan Agustus hal ini sebelumnya sudah dipertimbangkan, karena mengambil moment pada saat sebelum lebaran dan sesudah lebaran, karena tradisi masyarakat Indonesia khususnya kota Bandung, berbelanja dan mempunyai pakaian baru, itu wajib didapat saat sebelum maupun sesudah lebaran. Untuk jadwal penyebaran medianya adalah sebagai berikut:

III.1 Tabel Distribusi Sumber : Data pribadi Media Distribusi

Buku ilustrasi Buku ini dapat dibeli di toko buku, taman bacaan serta distro-distro yang ada di kota Bandung

Poster Untuk penyebaran poster akan dipasang di distro-distro atau toko buku yang ada di kota Bandung selama 1 bulan sebelum media utama di terbitkan serta media pendukung yang akan di buat.

Pin Pembagian pin secara gratis akan dilakukan setiap pembelian 1 jenis produk yang akan di jual.

Media pendukung

(32)

III.2.1. Format Desain

Format desain dalam perancangan buku menggunakan desain potrait, mengikuti alur baca dari atas kebawah seperti membaca buku pada umumnya. Selain itu buku tersebut berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).

Gambar III.1 Format desain Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.2. Tata Letak (layout)

Untuk layout, peletakkan tata visual lebih ditonjolkan untuk menjadikannya sebagai pusat perhatian. Hal ini bertujuan agar target audiens langsung terfokus pada visualnya ketika membaca buku tersebut. Tata letak dalam perancangan buku ilustrasi ini memberikan kesan seimbang tetapi tetap menampilkan kesan visual yang dinamis.

III.2.2.1. Struktur Buku

1. Cover

(33)

Pada cover terdapat sebuah image yang menjadi background dari layout cover. Image tersebut adalah penggambaran dari kejadian perang uhud yang identik dengan seorang pemanah. Pada image tersebut digambarkan oleh seseorang pemanah yang sedang menunduk kebawah, adaptasi dari game Assasin Creed, Selain itu pada layout cover ini ada bagian headline dari buku sebuah eksperimen tipografi yang membentuk sebuah panah. Pada bagian tengah terdapat sub headline yang menginformasikan inti dari buku yang akan dibahas.

2. Halaman 1 dan 2

Gambar III.3 halaman 1 dan 2 Sumber: Dokumen Pribadi

(34)

3. Halaman 3 dan 4

Gambar III.4 halaman 3 dan 4 Sumber: Dokumen Pribadi

(35)

4. Halaman 5

Gambar III.5 halaman 5 Sumber: Dokumen Pribadi

(36)

5. Halaman 6 dan 7

Gambar III.6 halaman 6 dan 7 Sumber: Dokumen Pribadi

(37)

6. Halaman 8 dan 9

Gambar III.7 halaman 8 dan 9 Sumber: Dokumen Pribadi

(38)

7. Halaman 10 dan 11

Gambar III.8 halaman 10 dan 11 Sumber: Dokumen Pribadi

(39)

8. Halaman 12 dan 13

Gambar III.9 halaman 12 dan 13 Sumber: Dokumen Pribadi

(40)

9. Halaman 14 dan 15

Gambar III.10 halaman 14 dan 15 Sumber: Dokumen Pribadi

(41)

10. Halaman 16

Gambar III.11 halaman 16 Sumber: Dokumen Pribadi

(42)

11. Halaman 17 dan 18

Gambar III.12 halaman 17 dan 18 Sumber: Dokumen Pribadi

(43)

12. Halaman 19

Gambar III.13 halaman 19 Sumber: Dokumen Pribadi

(44)

13. Halaman 20 dan 21

Gambar III.14 halaman 20 dan 21 Sumber: Dokumen Pribadi

(45)

14. Halaman 22

Gambar III.15 halaman 22 Sumber: Dokumen Pribadi

(46)

15. Halaman 23 dan 24

Gambar III.16 halaman 23 dan 24 Sumber: Dokumen Pribadi

(47)

16. Halaman 25 dan 26

Gambar III.17 halaman 25 dan 26 Sumber: Dokumen Pribadi

(48)

17. Halaman 27 dan 28

Gambar III.18 halaman 27 dan 28 Sumber: Dokumen Pribadi

(49)

18. Halaman 29

Gambar III.19 halaman 29 Sumber: Dokumen Pribadi

(50)

19. Halaman 30 dan 31

Gambar III.20 halaman 30 dan 31 Sumber: Dokumen Pribadi

(51)

20. Halaman 32 dan 33

`

Gambar III.21 halaman 32 dan 33 Sumber: Dokumen Pribadi

(52)

21. Halaman 34 dan 35

Gambar III.22 halaman 34 dan 35 Sumber: Dokumen Pribadi

(53)

22. Halaman 36 dan 37

Gambar III. 23 halaman 36 dan 37 Sumber: Dokumen Pribadi

(54)

23. Halaman 38 dan 39

Gambar III.24 halaman 38 dan 39 Sumber: Dokumen Pribadi

(55)

24. Halaman 40 dan 41

Gambar III.25 halaman 40 dan 41 Sumber: Dokumen Pribadi

(56)

25. Halaman 42 dan 43

Gambar III.26 halaman 42 dan 43 Sumber: Dokumen Pribadi

(57)

26. Halaman 44 dan 45

Gambar III.27 halaman 44 dan 45 Sumber: Dokumen Pribadi

(58)

27. Halaman 46 dan 47

Gambar III.27 halaman 46 dan 47 Sumber: Dokumen Pribadi

Pada halaman 46 dan 47 susunan sama seperti pada halaman isi, terdapat sebuah gambaran pintu masuk kota Madinah pada jaman itu, disinilah semua kembali setelah terjadinya kekalahan di perang Uhud.

(59)

III.2.3. Tipografi

Jenis tipografi yang akan digunakan pada buku ilustrasi ini terdiri dari 2 font. Untuk tipografi pada cover buku menggunakan font custome, pada judul disetiap halaman buku menggunakan font Futura pada subheadline menggunakan Futura Bk, dan penamaan karakter menggunakan Johannfraktur.

Gambar III.28 jenis font futura Sumber: Dokumen Pribadi

Font jenis ini banyak digunakan pada poster –poster di berbagai distro-distro beserta taman bacaan, yang mengikuti gaya anak muda Amerika mengenai permainan tipografi yang simple namun terlihat kuat

(60)

III.2.4. Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan dalam buku ini menggunakan teknik ilustrasi handmade semi realism pada isi, vektor pada cover dan penokohan karakter utama menampilkan gambar dari ilustrasi perumpamaan kejadian-kejadian perang Uhud.

Gambar III.29 Cover buku Sumber: Dokumen Pribadi

III.2.5 Warna

(61)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1. Teknis Media

Teknis pembuatan media utama dan pendukung pada perancangan buku ilustrasi perang uhud melalui beberapa tahap proses seperti berikut:

1. Tahap penyusunan materi pesan

Penyusunan materi pesan adalah proses merangkum dari materi-materi tentang perang Uhud yang akan disajikan kedalam bentuk buku, kemudian memikirkan konsep ilustrasi dari berbagai refrensi sehingga dari hasil ilustrasi tersebut dapat mendukung materi pesan yang akan disampaikan. 2. Tahap Pengerjaan

Setelah mendapatkan materi pesan dan hasil gambar yang baik, tahap selanjutnya adalah pengolahan menata tata letak untuk cover dan isi buku. Software yang digunakan yaitu menggunakan Adobe Photoshop CS5, Adobe Illustrator CS5, Corel draw, dan manual sketch.

3. Finishing

(62)
(63)

Gambar IV.2 Sebagian isi dari buku Sumber : Dokumen Pribadi

Media : Buku

(64)

IV.1.2. Media Pendukung

1. X-Banner

X-banner digunakan sebagai media informasi perang Uhud untuk dapat mendapatkan buku ilustrasi perang Uhud ditempatkan pada lokasi indoor di toko buku, taman bacaan dan distro-distro yang ada di kota Bandung.

Gambar IV.3 X-banner Sumber: Dokumen Pribadi

Media : X-banner Material : Laster

(65)

2. Poster

Media poster digunakan sebagai media pendukung pada media informasi perang Uhud. Poster ditempatkan pada mading distro-distro atau toko-toko buku yang berada di kota Bandung sesuai dengan target audiens yaitu remaja 19 tahun keatas. Isi pesan pada media poster tidak ditampilkan secara rinci, namun hanya memberikan informasi akan media utama buku tentang perang Uhud. Konsep visual dari media poster ini adalah menampilkan visualisasi ilustrasi pada cover yang terdapat didalam Buku.

Gambar IV.4 Poster Sumber : Dokumen Pribadi

Media : Poster

(66)

3. Media Sosial (Facebook & Twitter)

Media sosial facebook dan twitter ini digunakan untuk mempromosikan buku tentang perang uhud kepada target audiens dengan melalui media jejaring sosial yang sering digunakan oleh masyarakat khususnya remaja.

Gambar IV.5 Tampilan Facebook Sumber : Dokumen Pribadi

Media : Jejaring sosial facebook

Alamat : www.facebook.com/peranguhud

Gambar IV.6 Tampilan Twitter Sumber : Dokumen Pribadi

Media : Jejaring sosial Twitter

(67)

4. Pin

Untuk memperkenalkan secara masal lewat pembagian secara gratis distro-distro dan toko buku yang tersebar di Kota Bandung.

Gambar IV.7 Pin Sumber : Dokumen Pribadi

Media : Pin

Material : Art Paper 180 gr Ukuran : diameter 4 cm Teknis Produksi : Cetak offset

5. Leather key chain

Media yang mengartikan penyimpanan sesuatu yang harus lebih dijaga, sesuai arti perang Uhud, jangan menghilangkan apa yang sudah kita punya, penjualan dapat dilakukan di distro-distro, di desain dengan gaya hidup remaja jaman sekarang.

Gambar IV.8 Leather key chain Sumber : Dokumen Pribadi

(68)

6. T-shirt

Media ini dipilih karena sebagian anak muda di Bandung sangat menggemari pakaian khususnya t-shirt, dengan desain bloking, dengan tujuan akan lebih menonjolkan sisi desain dibanding warna dari t-shirt itu sendiri

Gambar IV.9 T-shirt Sumber : Dokumen Pribadi

Media : T-shirt Material : Combad 30s Teknis Produksi : Cetak DTG

7. Beanie hats

Media ini dipilih sesuai dengan banyaknya permintaan dari konsumen mengenai pemakaian beanie hats ini, atau sering kita sebut sebagai kupluk merupakan simbol dari rendah hati, serta pelengkap untuk berpakaian.

Gambar IV.10 Beanie hats Sumber : Dokumen Pribadi

(69)

DAFTAR PUSTAKA

• Buku

Asy, S. A. (2007). Muhammad Rasuulul Hurriyyah. Bandung : Darul Mustaqbal. Baihaqi, S. (2007). Muhammad Teladan Penegak Kebenaran. Bandung : Irsyad Baitul Salam.

Haekal, M. H. (1972). Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta : Tintamas Indonesia. Kusuma, W.(1941). Riwajat Kangdjeng nabi Moehammad SAW. Bandung : Islam studyclub.

Abdillah, A. A. W (2014). Tetesan Darah Syuhada Uhud. Banyumas : Buana Ilmu Islam.

 Internet

Ensiclopedia Americana. (1990) Terjemahan Illustration books. Diakses pada 25 April 2015 tersedia di:

http://Ensiclopedia.Americana.org/book_illustration/terjemahan_indonesia

Harrison, Michale. (2007). Perang. Diakses pada 25 April 2015. http:// www.elephantjournal.html

(70)
(71)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Dewa Pratama Koeswandy

NIM : 51911061

TTL : Bandung, 13 Nov 1990 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Fakultas : Desain dan Seni

Program Studi : Desain Komunikasi Visual

Jenjang : S-1

Alamat : Jl. Komud supadio Rt 05 Rw 12 No 258/72 Bandung. 40124 Telepon : 081322195847

Email : dewapratama_dkv@yahoo.com Facebook : Dewa pratama

Gambar

Gambar III.1 Format desain
Gambar III.3 halaman 1 dan 2
Gambar III.6 halaman 6 dan 7
Gambar III.7 halaman 8 dan 9
+7

Referensi

Dokumen terkait

Solusi persamaan gelombang medan listrik dari gelombang medan magnetik ini yaitu kuat medan listrik yang periodik fungsi aktu dan 'arak dan kuat medan magnetik yangg 'uga

Maka dari itu penulis tertarik untuk membuat sebuah penelitian pengenai Dampak Pemberian Remisi terhadap Pengulangan Tindak Pidana dalam Perspektif Tujuan Pemidanaan (Studi di

Diterimanya hipotesis hol dan ditolaknya hipotesis 1d, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan kerja (job satisfaction),

Tentang identitas Maryam, Alquran memberitahukan kepada kita bahwa ayahnya bernama Imran, dan ulama muslim klasik menerima secara bulat bahwa ia adalah keturunan dari

Nilai dari retract diambil dari entitas contouring dengan mengambil nilai dari atribut retract_plane ataupun sesuai dengan ketentuan pada ISO 14649-10 mengenai

Mama Ulan, apotik Tentena Farma dan apotik tersebut menurut 20 orang pembeli merupakan satu-satunya apotik yang menjual obat tidak memasang harga mahal jika dibandingkan

“Pelaksanaan kegiatan literasi sekolah yang di laksanakan di Madrasah Iftidaiyah Negeri 3 Banjarmasin yang dilaksanakan di kelas 4, 5 dan 6 yaitu yang pertama

Sedangkan secara lebih rinci dapat disimpulkan: (1) Berdasarkan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran dengan menggu- nakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD