• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi komparasi perestasi belajar antara siswa kelas reguler di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 2 Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi komparasi perestasi belajar antara siswa kelas reguler di sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 2 Ciputat"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

DI SEK OLAH MENENGAH PERT AMA NEGERI (SMPN)

2

CIPUTAT

OLEH:

RIF' ATUL ADA WIY AH

NIM.101011020596

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS lLMU TARBIYAH

DAN

KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (!JIN)

SY ARIF HIDAYATULLAH JAl(ARTA

(2)

MENENGAH PERT AMA NEGERI (SM:PN)

2 CIPUTAT

SKRIP SI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh:

RIF' A TUL ADA WIY AH

NIM.

101011020596

Di Bawah Bimbingan:

Drs. H. Akyas Azhari

NIP. 150 023 218

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAJ\1

FAKULTAS ILMUTARBIYAHDAN KEGURUAN

UNIVERSIT

J\S

ISLAM NEGERI (UIN)

SY ARIF HIDA YATULLLAH JAKARTA

(3)

Islam.

3. !bu Dra. Heny Narendrany Hidayati, S. Ag., Dosen Pembimbing Akademik, yang mengarahkan dan membimbing penulis selama masa perkuliahan.

4. Bapak Drs. H. Akyas Azhari, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk yang berharga kcpada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen, Staf Tata Usaha, Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah memberikan ilmu dan bantuan serta kemudahan yang berarti kepada penulis selama masa per>::uliahan dan dalam menyelesaikan skripsi.

6. Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha dan Dewan Guru SMP Negeri 2 Ciputat, yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka penulisan skri psi ini.

7. Kedua Orang Tua, Bapak Mushlih dan Ibu Khumaidah, penulis sampaikan honnat, bakti dan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas segala kasih sayang dan do' a mereka yang senantiasa mengiringi penulis selama ini.

(4)

penelitian, penulisan sampai diterimanya skripsi ini sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana (S 1) Pendidikan Agama Islam.

10. Teman-teman PAI Kelas B Angkatan 2001, yang telah memberikan pengalaman tentang bagaimana memperjuangkan tujuan dan cita-cita serta menanamkan pentingnya arti persahabatan.

Selanjutnya disadari bahwa sungguh pun upaya untuk menghasilkan skripsi yang terbaik sudah dilakukan, namun karena keterbatasan kemmnpuan yang dimiliki, diakui bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Akhimya kepada Allah jualah penulis berdo'a mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amin Allahuma Amin.

(5)

A. Latar Bclakang Masalah

Setiap anak adalah unik, dalam arti pola, saat pertumbuhan dan perkembangannya, baik tingkah laku, kepribadian, kemampuan, gaya pembelajaran maupun latar belakang keluarga. Oleh karena itu, kurikulum dan interaksi antara orang dewasa dengan anak harus disesuaikan dengan perkembangan masing-masing anak. Pembelajaran pada anak harus sejalan dengan perkembangannya guna mengidentifikasi tentang ketepatan tingkah laku, aktifitas dan materi-materi yang diperlukan suatu kelompok anak, yang sekaligus dapat cligunakan untuk lebih memahami pola perkembangan anak, minai, bakat, kekuatan dan pengalaman serta guna merencanakan lingkungan pembelajaran yang sesuai.

Setiap orang tentu menginginkan putra-putrinya berhasil dalam menggapai cita-citanya termasuk dalam ha! stucli. Oleh karena itu berbagai macam langkah ditempuh, guna merealisasikan keinginan tersebut. Diantara Gara tersebut misalnya dengan mencarikan sekolah favorit, menyediakan sarana belajar yang kondusif dan bila perlu mengundang guru privat.

(6)

kembang anak, perumahan yang layak, pemeliharaan kesehatan, kasih sayang, lingkungan serta stimulasi yang terarah.

Komponen yang tidak kalah pentingnya dalam menggali potensi anak kearah pembentukan diri yang optimal adalah pendidikan. Pendidikan disepakati oleh banyak ahli memiliki peran yang besar dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi. Lamanya mengenyam pendidikan dinilai memiliki banyak pengaruh terhadap pembentukan claya saing seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin tinggi pelmmg seseorang unluk meningkatkan kualitas daya saing mereka dan semakin rendah tingkat pendidikan akan semakin sulit menumbuhkan kemampuan daya saing seseorang. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri seorang anak.

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalan1 UU RI No. 20 tahun :2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah "untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, manrftri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab." Sehingga diharapkan pendidikan mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, yakni "mengembangkan kemampuan dan rnembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa."1

1

(7)

berimplikasi pada perlakuan pembelajaran yang harus disesuaikan dengan potensi peserta didik.

Salah satu dasar pertimbangan diselenggarakannya perlakuan khusus bagi anak yang berkemampuan tinggi adalah adanya pendidikan luar biasa bagi mereka yang tingkat kecerdasannya jauh di bawah rata-rata. Pada umumnya mereka tidak dapat menarik manfaat dari pendidikan biasa (reguler) yang ditujukan bagi mayoritas peserta didik dengan tingkat kecerdasan rata-rata. Demikian pula peserta didik dengan kemampuan dan potensi jauh di atas rata-rata, rnemerlukan perlakuan pembelajaran khusus agar dapat mewujudkan sepenuhnya segala bakat dan potensi yang mereka miliki, sehingga dapat dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya.

Alternatif sistem program pendidikan. untuk anak yang berpotensi di atas rata-rata cukup banyak dan bervariasi, diantaranya "Akselerasi/percepatan (kemungkinan menyelesaikan suatu program pendidikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan), Enrichment/pemberian pengayaan materi, Pemadatan kurikulum regnlcr dan pengelomvokan menurut kemampuan. "' Sehubungan dengan program percepatan, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor : 054/U/1993, pasal 16 ayat 1 menyatakan s== eksplisit bahwa "setiap peserta didik yang memiliki bakat yang _istimewa dan kcccrdasan iuar biasa dapat menyelcsaikan progrn .. -n beiajar icbih a·w:tl

dru-i \Vaktu y·ang ditcntukan. セセ@

3 Su1niarti Pannonode\l.o,

(8)

Pelayanan yang demikian ini, tentu menguntungkan bagi siswa yang

berpotensi tinggi, tetapi pengorganisasiannya tentu tidak mudah, demikian pula

kemampuan yang dituntut dari guru. Sekolah Menengah Pertarna Negeri (SMPN) 2

Ciputat adalah salah satu lembaga pendidikan yang telah mendukung program

pendidikan bagi anak didik yang berkemampuan di atas rata-rata, yakni dengan

menyelenggarakan program akselerasi. Meski cukup banyak orang, termasuk para

pakar yang mempertanyakan perlunya ha! itu. Mereka berpendapat bahwa jika anak

betul-betul mernpunyai kemampuan lebih dari teman-temannya tentu dapat

memenuhi kebutuhan pendidikannya sendiri. Ada juga pendapat lain yang

menyatakan baiiwa jika seorang guru melakukan tugasnya dengan baik, maka anak

berkemampuan tinggi tidak perlu mendapatkan perlakuan pembelajaran khusus.

Keberatan yang muncul dengan adanya program percepatan ialah bahwa

mungkin siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata secara intelektual lebih

maju dari teman-teman sebayanya, namun secara sosial dan emosional kurang

matang, sehingga ha! tersebut dapat mendatangkan kesulitan baginya di dalam kelas

untuk dapat beradaptasi dengan temannya yang kronologis umurnya lebih tinggi.

Masalah lain yang timbul adalah jika kebutuhan anak dipertimbangakan clan

diprogram sedemikian rupa yakni dengan kelas akselerasi, i.pakah mereka dapat

menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi? sehingga dalam waktu yang

relatif lebih singkat, kualitas mereka tidak diragukan lagi dan bahkan secara konsisten

(9)

Beberapa ha! diataslah yang menjadi dasar pertimbangan penelitian ini. Bahwa pengembangan dan pemberdayaan peserta didik perlu diselenggarakan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya guna mengantarkan Indonesia ke posisi terdepan, atau setidaknya sejajar dengan negara-negara maju lain, khususnya dalam ha! pendidikan. Penemukenalan dan pengembangan bakat-bakat unggul yang dimiliki pese11a didik perlu dikembangkan dan diberdayakan, khususnya dalam program pendidikan anak berkemampuan tinggi, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang salah satu pelayanannya adalah melalui program akselerasi.

Mengingat perlunya mengetahui sejauh mana tingkat perbedaan prestasi belajar antara peserta didik yang berada di kelas akselerasi dengan pese11a didik yang berada di kelas reguler, penulis membahasnya dengan judul : "Studi Komparasi Prestasi Belajar Antara Siswa Kelas Akse!erasi dengan Siswa Kelas Regnier di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Ci1mtat."

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

(10)

Prestasi belajar yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah

meliputi semua mata pelajaran dilihat dari nilai raport yang kemudian dirata-rata.

Adapun mengenai waktu penelitian masalah di atas, dilakukan pada bulan februari

sampai bulan juni (selama penulis melakukan tugas Program Profesi Keguruan

Terpadu/PPKT di SMPN 2 Ciputat).

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas akselerasi?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas reguler?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan mengenai prestasi belajar a.1tara siswa

kelas akselerasi dengan siswa kelas reguler?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk bisa mendapatkan hasil penelitian yang optimal maka terlebih dahulu

dikemukakan tujuan penelitian yang hendak dicapai, yaitu:

I. Untuk mengetahui perbedaan sistem pembelajaran kelas akselerasi dengan

sistem pembelajaran kelas reguler;

2. Cntuk mengetahui sejauh mana perbedaan prestasi belajar (nilai hasil evaluasi)

siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi dengan siswa yang tergolong

dalam kelas reguler;

2. Untuk mengetahui kualifikasi penyaringan anak didik yang layak masuk ke

(11)

4. Untuk mengetuk kepedulian dan kesadaran pemerintah dan masyarakat luas

akan pentingnya pelayanan pendidikan bagi anak berkemampuan di atas

rata-rata.

2. Manfaat Penelitian

Yang perlu ditekankan disini bahwa penelitian ini diharapkan dapat

memperkaya wawasan masyarakat luas tentang adanya program pendidikan khusus

bagi anak yang berpotensi tinggi. Selain itu dapat pula membantu mengembangkan

profesionalitas pendidik dalam membantu mewujudkan bakat, minat dan kemampuan

anak secara optimal melalui kelas akselerasi.

Mudah-mudahan juga setelah membaca hasil penelitian ini, akan dapat

memperbaiki kesalahan yang terlanjur terjadi atas perlakuan pendidikan bagi anak

yang berpotensi tinggi. Disamping itu, pula dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu

semua pihak tentang program pend;dikan akselerasi bagi anak berpotensi tinggi dan

terakhir semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan

bagi penyelenggaraan program pendidikan akselerasi.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB 11. Kajian Teori, Kerangka Berpikir dan Hipotesis, yang pembahasannya

(12)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar), dan Akselerasi (Pengertian

Akselerasi, Landasan Hukum dan Sasaran Program, Kualifikasi Peserta

Didik, Penataan dan Modifikasi Kurikulum, Perbedaan Belajar Tradisional

dengan Belajar Akselerasi).

BAB Ill. Metodologi Penelitian, berisi tentang Lokasi Penelitian, Populasi dan

Sampel, Metode Penelitian, Metode Pengambi!an Data, dan Metode

Analisis Data.

BAB IV. Hasil Penelitian, membahas tentang Gambaran Umum SMP Negeri 2

Ciputat, Deskripsi Data, Pengolahan dan Analisis Data serta Interpretasi

Data.

(13)

A. Kajian Teori

1. Belajar

Setiap anak sejak awal kehidupannya, senantiasa dihadapkan bahkan dituntut untuk selalu mampu menyesuaikan diri atau bersosialisasi dengan lingkungannya. Setiap anak harus diusahakan agar mampu berkembang secara optimal agar mereka berhasil dengan baik dalam menghadapi setiap tantangan. Erat kaitannya dengan hal tersebut, maka manusia tidak akan bisa dilepaspisahkan dari pendidikan. Dan mungkin karena itulah bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan cara utama bagi manusia untuk menjalani kehidupan. Tanpa pendidikan maka manusia tidak akan berubah dari waktu ke waktu.

(14)

Gredler (Margaret E. Gredler, 1986) menyatakan bahwa belajar adalah "proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. "5 Sementara itu Gogne memberikan dua definisinya tentang belajar:

I. "Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku."

2. "Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. "6

Sedangkan menurut Ernest R. Hilgard belajar merupakan "proses perbu1tan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan adanya perubahan."7 Kimble dan Germazy mengartikan sebagai berikut: "Learning is relatively permanent charge in behavioral tendency is the result of reinforced

practice. "8 Maksudnya adalah bahwa praktik yang diperkuat/disengajfl

(reinforced practice) merupakan sebab belajar. Seseonmg dikatakan belajar jika kemudian dia dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya dia tidak dapat melakukannya.

5 Tengku Zahara Djaafar, Kontribusi Stratec:i Pmbeiajaron Terhadap Hasil Be/ajar, (Jakarta:

Fakultas Ilmu Pendidikan, 200 I), h. 2

6 Roestiyah N.K., Masa/ah-masa/ah llmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 148 7

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), h. 252

8

(15)

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Ernest, Mouly mengemukakan bahwa "belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. "9

Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan hal-hal penting yang berkaitan dengan belajar sebagai berikut :

1. Tingkah laku

Yang dimaksud tingkah laku di sini bukanJah tingkah laku dalarn arti popular melainkan tingkah laku dalam arti yang Iuas, meliputi tingkah laku terbuka, yakni tingkah laku yang dapat diamati dan tingkah laku tertutup, yakni tingkah laku yang tidak dapat diamati;

2. Perubahan

Belajar menimbu!kan adanya perubahan, yakni perubahan tingkah laku. Perubahan ini adalah perubahan yang sadar, pe1manen, bukan karena kematangan/bawaan;

3. Latihan

Perubahan dalarn belajar adalah perubahan karena mengalarni atau latihan. Dengan mengalarni maka ada interaksi dengan situasi tertentu, bahkan ada dalam situasi itu sehingga dapatlah perubahan itu dalarn mengerti, memaharni, dapat melakukan, menjelaskan dan sebagainya.

9

(16)

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa yang dinamakan dengan belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari

pengalaman/latihan, yang perubahan itu disadari dan relatiftetap.

Perubahan tingkah laku sebagaimana dipaparkan di alas, dapat

digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Pengetahuan (Knowledge)

Perubahan yang diharapkan adalah dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari tidak paham menjadi paham dan lain-lain, yang sifat perubahannya adalah kognitif;

2. Keterampilan (Ski I l)

Perubahan yang diharapkan adalah dari tidak dapat melakukan, membuat, membentuk dan sebagainya menjadi dapat melakukan, dapat membuat dan dapat membentuk, sifat perubahannya adalah psikomotorik;

3. Sikap (Attitude)

Perubahan yang diharapkan adalah dari sikap negatif, menjadi sikap positif, dari sikap salah menjadi sikap baik/benar. Sifat perubahannya adalah afektif.10

Oleh karena itu. belajar merupakan proses aktif. Belajar adalah proses

mereaksi terhadap situasi yang ada di sekitar individu, diarahkan pada satu

tujuan. Hasil interaksi tersebut adalah perubahan tingkah laku seperti

pengetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan dan lain-lain. Dalam konteks inilah

belajar bisa bermakna sesuai dengan hakikat belajar sebagai suatu proses.

Lebih lanjut Shakuntala Devi menyatakan bahwa belajar merupakan bagian

dari kehidupan. Bahkan setiap langkah dari kehidupim merupakan proses

(17)

belajar.11 Dari sini dapat dipahami bahwa kegiatan belajar yang dilakukan manusia itu berlangsung secara terus-menerus, sepanjang hayat, di dalam sekolah maupun di luar sekolah, dibimbing atau tidak. Belajar sekaligus merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia untuk melakukam1ya. demi meningkatkan kualitasnya.

b. Hakikat Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia pendidika.n. lstilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian dari ha.sil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan mel:ihat kemajuan belajar peserta. didik dalam ha! penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Presta.si belaja.r terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Prestasi belajar digunakan untuk menunjukan ha.sil yang optimal dari suatu aktivita.s belajar sehingga artinya pun tidak dapat dipisahkan dari pengertian belajar yang telah diuraikan sebelumnya.

"Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha yang tel.ah dilalrnkan dan dikerjakan."12 Atau dalam definisi yang lebih singl<at bahwa presta.si adalah "ha.sil yang telah di capai (dilalrnkan dan dikerjakan)."13 Senada

11

Shakuntala Devi, Bangunkan Kejeniusan Anak Anda, Penerjemah: Lala Herawati Dharma, (Bandung: Nuansa, 2002), Cet. ke-2, h. 29

12

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Edisi II, Cet. ke-10, h. 787

(18)

dengan pengertian di atas, prestasi adalah "hasil yang telah di capai dari apa yang

、ゥォ・セェ。ォ。ョOケ。ョァ@ sudah diusahakan."14

Menurut Mas'ud Khasan Abdul Qahar, prestasi adalah "apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh denganjalan keuletan kerja."15 Tidakjauh dari pengertian yang dikemukakan oleh Mas'ud, Syaiful Bahri Djamarah menyatakan bahwa prestasi adalah "hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu."16

Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa rw1msan dari pengertian prestasi belajar, diantaranya bahwa "prestasi belajar adalah penguas2an pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata pelajaran."17 Hasil belajar menwut Nana Sudjana adalah "kemampuan yang dimiliki siswa, setelah ia menerima pengalaman belajarnya."18 Sedangkan menurut Hadari Nawawi prestasi belajar adalah "tingkat keberhasilan murid untuk mempelajari materi pelajaran di

14

J .S. Badudu dan Sultan M. Zein, Kam us Um um Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, !994), Cet. ke-2, h. !088

15

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Be/ajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, l 994), h. 20

16

Ibid, h. 21

17 Habeyh,

Kamus Populer, (Jakarta: Cantre, 1974), h. 139

18

(19)

sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes

. . I h . "19

mengenai SeJUm a maten.

Dalam dunia pendidikan, bentuk penilaian dari suatu prestasi biasanya dapat dilihat atau dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka. Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang diraih oleh peserta didik dari aktivitas belajamya yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku dan pada umumnya dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka

Hasil belajar selain berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan tujuan telah dirumuskan dalam proses belajar mengajar, juga berguna dalam menindaklanjuti hasil belajar 'ersebut. Sedangkan menurut Cromnbach, prestasi belajar "berfungsi sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar, juga diperlukan untuk diagnostik, bimbingan dim penyuluhan, seleksi, penempatan dan penjurusan, menentukan isi kurikulum, serta menentukan kebijakan sekolah. ··20

Suatu aktivitas pembelajaran dapat diketahui efektivitasnya bila proses belajar tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Robert M. Gagne mengemukakan 5 macam kemampuan manusia sebagai hasil belajar, yaitu:

19

Hadari n。カセG。キゥL@ Pengaruh Hubungan Manusia dikalangan Murid terhadap I'restasi

Be/ajar di SD, (Jakarta: Analisa Pendidikan, 1981), h. 100

20

(20)

1. Informasi Verbal (Verbal Information)

2. Keterampilan Intelektual (Jntelectual Skill)

3. Setrategi Kognitif(Copgnitive Strategies)

4. Sikap (Attitude)

5. Keterampilan Motorik21

Selanjutnya berkaitan dengan kemampuan yang diperoleh sebagai hasil belajar, Benyamin S. Bloom beserta kawan-kawannya khususnya Kratwholl membagi hasil belajar dalam 3 ranah. Hal ini seperti yang dikutip oleh Ahmad Rohani bahwa "perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar dapat diamati melalui ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik."22

Pada umurnnyJ ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

Selain ranah kognitif, hasil belajar juga tidak Jepas dari aspek afektif. Tipe belajar afektif mencakup nilai dan sikap. Hal ini tampak. dalam berbagai tingkah laku siswa. Ranah afektif meliputi 5 kategori, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan po la hidup.

21 Tengku Zahara Djaafar,

op.cit., h. 82-83

(21)

lain sebagainya sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap

informasi dan pengetalman, klmsusnya y<mg disaj ikan di kelas.

b. Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa.

Diantaranya adalah tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat

siswa dan motiuvasi siswa.

Intelegensi Siswa

Tingkat kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya

hasil belajar yang diharapkan. Jika tingkat kecerdasan rendah, maka hasil

belajar yang di capai akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa "basil

belajar siswa di sekolah 70% clipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan."24 Sehingga tidak diragukan lagi bahwa tingkat

kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Sikap Siswa

Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap objek,

baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada

guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda yang baik bagi proses

belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif yang diiringi clengan kebencian

24

(22)

terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang di capai siswa akan kurang memuaskan.

Bakat Siswa

Sebagaimana halnya intelegensi, bakat juga merupaka wadah untuk mencapai hasil belajar tertentu. Secara umum bakat merupakan kemampuan potensial yang dimilki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Selanjutnya bakat juga diartikan sebagai kemampuar1 individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar.

Minat Siswa

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut ur1tuk belajar lebih giat dan pada akhimya mencapai prestasi yang diinginkan.

Motivasi Siswa

(23)

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah ha! dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah ha! dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi yang dipandang lebih esensial ada!ah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi/keadaan lingkungan di sekitar siswa. Adapun faktor eksteren yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :

a. Lingkungan sosial

Yang termasuk lingkungan sosial siswa di sekolah adalah para guru, staf administrasi dan teman-teman sekelasnya, yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermsinan di sekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial bagi siswa. Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendhi. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan kel uarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang di capai siswa.

(24)

semester yaitu semester 1 (Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember) dan semester 2 (Januari, Februari, Maret, April, Mei dan Juni).

Sedangkan untuk kelas akselerasi yang menggunakan metode belajar akselerasi, 1 semestemya adalah 4 bulan sehingga dalan1 1 tahun ada 3 semester, yaitu semester I (Juli, Agustus, September dan Oktober), semester 2 (November, Desember, Januari dan Februari), dan semester 3 (Maret, April, Mei dan Juni).

Drs. Martinis Yamin, M. Pd. dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi menulis bahwa "Mary Jane Gill, telah menerapkan akselerasi pembelajaran dalam dua mata pelajaran temyata berhasil menghemat separuh waktu pelatihan sekaligus meningkatkan pembelajaran dan prestasi kerja secara pesat."29

[image:24.595.61.486.173.668.2]

Selanjutnya Dave Meier mengungkapkan beberapa hal yang !':lembedakan antara pembelajaran yang ditempuh dengan cara tradisional dan pembelajaran yang ditempuh dengan menggunakan program akselerasi, yaitu :30

Tabel 2

Perbedaan Belajar Tradisional dengan Belajar Akselerasi Belajar Tradisional Cenderung ·

Kaku

Muram dan serius Satujalan

29

Martinis. op. cit., h. 12

JO Ibid, h. 13

Bel<\iar Akselerasi Cenderung : Luwes

(25)

Mementingkan sarana Mementingkan tuj uan Bersaing Bekerjasama

Behavioristis Manusiawi

Verbal Multi-indrawi

Mengontrol Mengasuh

Mementingkan materi Mementingkan aktivitas Mental (kognitif) Mental/emosional/fisik Berdasarkan waktu Berdasarkan hasil

B. Kerangka Berfikir

Peneliii berasumsi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi dengan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kelas reguler. Artinya siswa yang tergolong dalam kelas akselerasi hasil belajar mereka akan lebih bagus dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tergolong dalam kelas reguler. Sebab untuk menentukan layak tidaknya seorang peserta didik masuk ke kelas akselerasi, salah satu faktor y:mg turut menentukan adalah tingkat kecerdasan seorang peserta didik.

(26)

adalah 4 bulan. Namun sangat bisa dirasakan keefektivan pembelajarannya, karena lingkungan dan gaya pembelajaran yang diberikan sesuai dengan minat, balrnt dan kemampuan mereka, sehingga mereka akan termotivasi untnk mempertalmnkan prestasi yang telah mereka capai, bahkan mereka akan senantiasa berpacu untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Berbeda dengan kondisi pembelajaran dalam kel as reguler, dimana populasi yang tergolong dalam kelompok ini adalah mereka dengan latar belalcang kemampuan yang berbeda-beda, dari anak dengan potensi dibawal1 rata-rata sampai anak dengan potensi di atas rata-rata. Hal ini tentu tmut mempengaruhi pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran secara optimal akan sulit dapat memfasilitasi keberagaman kemampuan mereka. Umumnya anak yang beq>otensi di bawah rata-rata merasa tidak bisa menarik manfaat dari pembelajaran yang mereka ikuti, sebaliknya mereka yang berpotensi di atas rata-rata merasa bosan dengan pembelajaran yang berlangsung karena tidak memperoleh pengalan1an pendidikan yang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Dengan beberapa dasar pemikiran di atas, maka tidak berlebihan jika peneliti mengatal<an bahwa prestasi belajar anak didik dalam kelas alcselerasi Jebih llllggul dari pada prestasi belajar anak didik dalam kelas reguier.

C. Hipotesis

(27)

Hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hypo berarti kurang dari sedangkan thesis adalah pendapat. Jadi hipotesis adalah "suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis."31 Hipotesis baru merupakan suatu kerangka jawaban dari masalah yang diajukan.

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu propos1s1 atau anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan persoalan atau untuk dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data, akan tetapi karena kemungkinan besar salah, maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan harus diuji dengan menggunakan data hasil observasi.

Hal tersebut sesuai dengan pemyataan Agus Irianto yang mendefinisikan hipotesis sebagai "jawaban semantara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui fakta-fakta."32 Sedangkan S. Margono mengemukakan bal1wa hipotesis adalah ''.jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat kebenarannya. Sehingga secara teknik, hipotesis merupakan pemyataan

31

Margoro, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2000), Cet. ke-2, h. 80

(28)

A. Metode Penelitian

Metode yang dimaksud disini adalah cara/teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode komparasional. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat "potret tentang suatu keadaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat atau daerah tertentu." 1

Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian dengan cara sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (field research), yaitu pengumpulan data dengan cara

langsung turun ke lapangan penelitian dengan melakukan ob:;ervasi;

2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan cara membaca dan menelaah buku-buku, majalah, catatan kuliah dan koran yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.

Sedangkan metode komparasional bertujuan "untuk mencan perbedaan diantara dua variabel tertentu pada dua kelompok yang berbeda."2

B. Lokasi Pe11elitia11

セMセMMセMMM

! R.udi WibO\VO, Seri A1etodologi ᄋセセᄋッウゥ。ャ@ I:.konon1i: Peneiitian lfnriah dan Tahapan Prosesnya,

(Jeinber: Fakullas Pe1ianian tJniversitas Je1nber, 2000). Cet. ke-·1, Jilid I, h. 34

2 MardaEs, Mctode Pe11elilian Sualfl J)e.'1dekatan Proposal. (Jakarta: p·r. Bumi Aksara, 2003),

(29)

Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan metode sampling yang disengaja

(Purpose Sampling Methode). Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMPN 2 Ciputat dengan pertimbangan bahwa SMPN ini telah menyelenggarakan program akselerasi bagi anak didik yang berpotensi tinggi dan karena SMPN 2 ini pula yang menjadi tempat penulis melakukan tugas PPKT.

Dalam suatu penelitian terlebih dahulu harus ditentukan populasi dan san1pel guna membatasi ruang lingkup penelitian. Dalam melakukan penelitian, seseorang tidak harus meneliti seluruh populasi yang ada, tetapi dapat juga menggunakan sebagian dari populasi yang ada yang di sebut sampel.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan ッセェ・ォ@ penelitian. Dalam definisi lain disebut dengan "universe yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya bisa di duga."3

Dalam sebuah penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang ingin diketahui iebih jauh. Ad?.pnn populasi dari penelitian ini adalah:

a. Populasi target

Populasi target pendiiian ini adalah seluruh siswa SMPN 2 Ciputat kelas IJ,

yang terdiri dari 8 kelas reguler dengan jumlah 386 siswa dan 1 kelas akselerasi yang be1jumlah 18 siswa.

3

(30)

2. Hipotesis Altematif (Ha)

'

(31)

Simple random sample merupakan cara pemilihan sampel dimana anggota populasi dipilih satu persatu secara acak (semua mendapat kesempatan yang sanJa untuk dipilih) dan jika sudah dipilih maka tidak boleh dipilih lagi.

D. Metode Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder yaitu data dari instansi terkait dengan penelitian ini. Atau bisa juga disebut dengan studi dokumentasi dimana penulis mengumpulkan dokumen mengenai data siswa terutama tentang basil belajar siswa. Data tersebut diambil dari SMPN 2 Ciputat, berupa nilai raport siswa yang diperoleh dari wali kelas akselerasi dan wali kelas reguler.

Selain itu penulis juga melakukan observasi yaitu mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap gejala yang diteliti di SMPN 2 Ciputat. Dan untuk melengkapi data studi dokwnentasi dzm observasi, penulis melakukan wawancara yakni tanya jawab lisan secara langsung.

E. Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis mengenai adanya perbedaan hasil belajar antara siswa kelas akselerasi dan siswa keias reguler digunalcan rumus t-tes. Uji t-tes adala11 tes statistik yang dipakai untuk menguji perbedaan/kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip memperbandingkan rata-rata kedua kelornpok/perlakuan tersebut.7

7

(32)

Adapun rumusnya adalah:8

Untuk sampai pada penggunaan rumus di atas, diperlukan pula beberapa lambang dan penggunaan beberapa rumus lain, karena dalam rumus Hes tersebut ada beberapa lambang yang perlu dijabarkan lebih <lulu kedalam keterangan tertentu untuk sampai pada penggunaan langsung, seperti runms di bawah ini.

SE

=

SDA MA セnaM}@

SE

=

SDB

mbセ@

1

SD

=)I.x/

A N

A

SD

=)I,xn'

B N

B

]

8

(33)

Keterangan:

セ@ : Perbedaan score

NA : Banyaknya subyek penelitian pada kelompok I

NB : Banyaknya subyek penelitian pada kelompok 2

MA : Mean kelompok l

Ms : Mean kelompok 2

SDA : Simpangan baku kelompok I

SDB : Simpangan baku kelompok 2

SEMA : Standar error mean pada kelompok I

SEMn : Standar enor mean pada kelompok 2

SEMA-MB : Standar error mean pada kelompok 1-2

db : Derajat kebebasan

Adapun kriteria pengujiannya adalah :

(34)

A. Gambaran Umum SMPN 2 Ciputat 1. Sejarah Singkat SMPN 2 Ciputat

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan dokumentasi dari kepala tata usaha yang ada di SMPN 2 Ciputat, maka diperoleh keterangan bahwa SMPN 2 Ciputat didirikan pada pertengahan tahun 1976 di atas tanah seluas 2.500 m2 milik Yayasan Pembangunan Madrasah Islam Ichsan (YPMJI) dengan nomor hibah No. 087/B/YPMII/II/80, modal pembangunan sepenuhnya diberikan oleh gubernur OKI Jakarta yang pada saat itu diberikan oleh Mayjen KKO Ali Sadikin dengan pemborong PT Himaiaya. Bangunan ini baru dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar setelah diresmikan oleh Bupati Kabupaten Tangerang (Letko!. HE. Muchdi) pada tanggal 10 April 1977.

(35)

Ciputat yang berlokasi di Kemantren Pamulang Ciputat, maka SMPN Ciputat menjadi SMPN 1 Ciputat.

Dengan ditetapkannya kepala sekolah yang definitif berdasarkan SK Depdikbud No. 27707/C/2/1983, maka SMPN 1 Ciputat dil,epas secara penuh dari SMPN 2 Tangerang yang telah mengelola sejak 1997 sampai dengan tahun 1983/1984.

Kemudian ketika SMPN Cireundeu hams mendapat nomor dan karena SMPN Cireundeu paling pertama lahir di Ciputat maka SMPN Cireundeu mendapat nomor I dan SMPN I Ciputat menjadi SMPN 2 Ciputat hingga sekarang.

Sebelum mandiri, SMPN 2 Ciputat pada mulanya dikepalai oleh Bapak R, Sakri Ganda Perwira, kepala SMP Persiapan Negeri (sekarang SMP PGRI), pimpinan sementara ini hanya sampai pada tanggal 10 Januari 1977, selanjutnya penanggung jawab harian dipegang oleh Bapak Wandar Saibun (Guru SMPN 2 Tangerang).

SMPN 2 cゥーオエセエ@ berangkat dengan jumlal1 siswa 132 siswa yang terdiri dari 98 putra dan 34 putri yang dibagi 3 lokal kelas I. Jumlah tenaga guru dan tata usaha sebanyak 9 orang. Adapun proses belajar mengajar dimulai trmggal 3 Januari 1977. Di samping belajar mengajar juga melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler seperti , Pramuka, PMR, Sepak bola dan Bola volly.

(36)

2. Visi

SMPN 2 Ciputat mempunyai visi sebagai berikut: Unggul dalam prestasi, teladan dalam bersikap dan bertindak serta konsisten dalam melaksanakan ajaran agama.

3. Misi

Misi SMPN 2 Ciputat adalah :

I. Mewujudkan peningkatan kualitas/mutu lulusan

2. Mev.-ujudkan peningkatanjumlah lulusan yang masuk ke SMU/SMK Negeri 3. Membina sikap percaya diri, semangat gotong royong dan cinta tanah air 4. Meningkatkan prestasi kerja yang diimbangi dengan penghargaan yang

banyak serta dilandasi dengan semangat ketauladanan dan keikhlasan 5. Meningkatkan status sekolah menjadi sekolal1 unggulan.

4. Keadaan Siswa Tahun 2004-2005

(37)
[image:37.595.65.480.166.655.2]

Tabel3

Keadaan Siswa SMPN 2 Ciputat Menurnt Kelompok Belajar dan Jenis Kelamin Tahun Ajaran 2004-2005

Ke las Kelompok Belajar L p Jumlah

VII Akselerasi I 6 14 20

VII 9 191 192 383

II 9 170 216 386

III 7 138 187 325

Jumlah 26 505 609 1.114

Tabel4

Keadaan Siswa SMPN 2 Ciputat Menurut Agama yang dipeluk Tahun Ajaran 2004-2005

Jumlah Siswa Menurut Agama

Ke las Jumlah

Islam Protestan Katholik Hindu Budha

VII Akselerasi 20

-

-

-

-

20

VII 366 12 3 2

-

383

II 372 10 2 2

-

386

III 311 7 6 1

-

325
(38)

Tabel 3 menunjukkan bahwa perbandingan antara siswa laki-laki dan perempuan tidak terlalu tinggi. Jika dipresentasikan maka jumlah siswa laki-laki adalah 45% sedangkan siswa perempuan sebanyak 55%, ini berarti bahwa siswa perempuan lebih tinggi jumlahnya dari siswa Jaki-laki. Sedangkan tabel 4 menunjukkan bahwa ada sekitar 95% siswa yang memeluk agama Islam.

5. Keadaan Guru dan Staf Tata Usaha Tahun 2004-2005

[image:38.595.58.490.198.690.2]

SMPN 2 Ciputat dikepalai oleh Bapak Drs. H. Kuswanda M. Pd., dengan tenaga pengajar sebanyak 52 orang dan memiliki tenaga staf TU sebanyak 11 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label 5.

Tabel 5

Keadaan Guru SMPN 2 Ciputa1 menurut Tingkat Pendidikan, Bidang Tugas, dan Jabatan Tahun Ajaran 2004-2005

Pendidikan

No. Guru Pengajar Mata Pelajaran Jabatan Akhir/Tahun

!. Drs. H. Kuswanda, M. Pd S.2/1999 BP/BK Kep.Sek 2. Saonah D.3/1990 Bahasa Inggris Guru 3. Bingan Edi Saputra, B.A. Sarmud/1989 BP/BK Guru .4. H.M. Nasir Rinun, B.A. Saimud/1989 Agama Islarr Wakasek

'

5. Kamaluddin D.3/2000 Penjaskes Guru 6. Drs. Syaifullah S.1/1996 Bahasa Indonesia Guru

(39)

28. Evi Syarfiarti, S.Pd. S.1/1999 Sains-Biologi Guru

29. Ors. Anwaruddin S.1/1999 Agama Islam Guru

30. Takhriyah Aguestina, SPd S.1/1999 Bahasa Indonesia Guru

31. Ors. Nofiardi S.1/1991 S.Rupa & Geografi Guru

32. Ora. Yuliani S.1/1999 Bahasa Indonesia Guru

""

.).). Hj. Si ti Budaya, S.Pd S.1/1997 Matematika Guru

34. Suparman SG0/1998 Penjaskes Guru

35. Edining Sudiyati, S.Pd. S.1/2000 PPKn Guru

36. Harman to D.312000 Sejarah & S.Rupa Guru

37. Ida Yulia Farida D.3/1993 Ket. Jasa & Ekop Guru

38. Vedra Yoloska, S.Pd. S.1/2000 Sains-Fisika Guru

39. Nina Diana D.3/1989 Geografi&S.Musik Guru

40. Nenden Hazriatin, S.Pd S.112000 Bahasa lnggris Guru

41. Bayoangin Suhut D.3/1998 BP/BK Guru

42. Wiwit Turtinowati D.2/2001 Matematika Guru

43. Ors. Sholeh Fathoni S.1/1998 Geografi & Ekop Guru

44. Zuraedah, S.Pd S.1/1999 Sejarah Guru

45. Dadang Y ohana D.311999 PPKn Guru

46. Ora. Lilis Susilowati S.111998 Sains-Biologi Guru

(40)

48. Laila Lubis, S.Pd S.1/2000 Sains-Biologi Guru 49. Ujang Suryana, S.Pd S.1/2000 Matematika Guru 50. Arie Fardianawati, S.Pd S.1/1997 Sains-Biologi Guru 51. Musfrida Hanus, S.Pd S.1/1999 Sejarah Guru 52. Nandang Sabanudin D.1/1999 Komputer Guru 53. Nining Wahyuni, S.Pd S.1/2000 Bahasa Indonesia Guru

Pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar guru di SMPN 2 Ciputat berpendidikan S !. ini terbukti dari 52 orang guru terdapat 27 orang atau sekitar 52% guru yang berpendidikan S 1. ha! ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru SMPN 2 Ci putat memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar yang berkualitas dan ini merupakan salah satu faktor keberhasilan pendidikan dalam usaha mencapai visi dan misinya.

Tabel 6

Keadaan StafTU SMPN 2 Ciputat Menurut Tingkat Pendidikart, Status dan Jabatan Tahun Ajaran 2004-2005

No. Nama Status Pendirlikan Jabatan 1. Suherman PNS S. l/ Adm.Perkantoran Bendahara Rutin 2. Gino PNS S .1 I Adm.Perkantoran Bendahara BP3

0

Iskandar PNS SMA Kesiswaan

[image:40.595.54.487.88.671.2]
(41)

4. Nur Widiyanti Honorer SMA Penerima BP3 5. A. Badru Tamam Honorer SMEA Kesiswaan 6. Asmin PNS KPAA Pesuruh

7. Rubaya Honorer SMA Pesuruh 8. NurHayat Honorer PGA Satpam

9. Juwahir Honorer SD Penjaga Malam 10. Sukami Honorer SD Kebersihan 11. Nasih Honorer SD Kebersihan

Jumlah staf TU sebanyak 11 orang di SMPN 2 Ciputa.t adalah sudah cukup memadai. Dari 11 orang staf TU tersebut terdapat 4 orang yang berstatus PNS dan lainnya masih honorer yang dipekerjakan oleh Yayasan. Dengan demikian status kepegawaian mereka adalah pegawai yayasan. Hal ini mengingat bahwa pada mulanya SMPN 2 Ciputat adalah Yayasan yang terns berkembang menjadi sekolah Negeri.

6. Sarana dan Prasarana

(42)
[image:42.595.66.480.226.682.2]

Secara fisik bangunan, SMPN 2 Ciputat mempunyai sirrana belajar yang terns mengalami kemaj uan dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dengan adanya gedung sekolah yang megah dan dilengkapi dengan sarana belajar yang baik.

Tabel 7

Keadaan Sarana dan Prasarana SMPN 2 Ciputat Tahun Ajaran 2004-2005 No. Uraian Jumlah Luas (m') Kondisi

!. Ruang Belajar 26 1.540 Layak Pakai 2. Ruang Perpustakaan 1 56 Layak Pakai

0

Ruang Laboratorium 2 163 Layak Pakai

セN@

(43)

16. 17. 18.

WC Guru 3 18 Layak Pakai

Sanggar Pramuka/OSIS 1 21 Layak Pakai Ruang Makan 1 54 Layak Pakai

[image:43.595.65.480.85.671.2]

Jumlah 2.606

Tabel 8

Keadaan Sarana Penunjang Kegiatan SMPN 2 Ciputat Tahun Ajaran 2004-2005

No. Uraian Jumlah Kondisi

I. Kesenian:

a. Karawitan 2 set Layak Pakai b. Angklung 2 set Layak Pakai c. Calung 2 set Rusak d. Qasidah 2 set Layak Pakai e. Band 1 set Layak Pakai 2. Olah Raga:

(44)

B. Deskripsi Data

Sebagaimana dijelaskan dalam pembatasan masalah bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi penulis, berupa data nilai rata-rata rapmt siswa kelas II pada semester I tahun pelajaran 2004-2005.

Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang penulis lakukan, maka dapat diperoleh dua kelompok nilai, yaitu nilai siswa kelas II Aksderasi dan nilai siswa kelas II Reguler. Nilai yang ada pada tabel adalah nilai pembulatan untuk mempermudah perhitungan. Adapun kelompok nilai tersebut disajikan sebagai berikut:

No.

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Tabel q

Daftar Nilai Rata-rata Siswa Kelas II Akselerasi Semester I Tahun Pelajaran 2004-2005

N.I.S Nama Nilai Rata-rata 04051385 Amanda Puspa Dewi 86 04051386 Auliyannisa Widuana 84 04051387 Dita Rizqie Ramadhany 81 04051388 Firda Meidi Irshanty 85 04051389 Lindi Mahesi 82 04051390 Listahayu Lupia

83

[image:44.595.64.480.194.675.2]
(45)

I

5. 03041228 Ayu Wahyuni 66 6. 03041056 Dina Nurdiana 67 7. 03041277 EkaFaizah 68 8. 03041189 Hirma Prasidya M 71 9. 03041199 Rahmawati 69 10. 03041019 Siti Hajar 70 11. 03041340 Uswatun Hasanah 71 12. 03041117 Arief Kurniawan 67 13. 03041344 Bagus Pandu Imawan 65 14. 03041346 Donny Ramadhona 68 15. 03041031 Edward Andika 68 16. 03041081 Eka Darmawan 70 17. 03041213 Ibrahim Azis 71 18. 03041313 Saftian Darul K 68 19. 03041356 Saleh Arif! 71 20. 03041090 Titis Nur Rahmadi 65

C. Pengolahan dan Analisis Data

(46)

Bila data sampel terdiri dari sejumlah nilai-nilai basil pengamatan yang tidak terlalu besar, rata-rata hitungnya dapat langsung dicari dari data yang bersangkutan tanpa harus terlebih dahulu menyusunnya ke dalam ditribusi frekuensi. Dalam hal yang demikian itu, rata-rata hitung dari nilai hasil observasi X1, X2, X:i, ... XN, ialah hasil penjumlahan nilai-nilai di alas dibagi jumlah subjek penelii:ian sebesar N.

Bila rata-rata hitung dinyatakan dengan

X ,

maka rumusnya dapat dinyatakan

dengan:50

Tabel 11 Perhitungan Uji t No. XA XA 2

XB XB

I

2

I

XA Xg

I. 86 3 9 73 " 9

"

I

2. 84 1 1 80 10 JOO

3. 81 -2 4 70 0 0

4. 85 2 4 73 3 9

5. 82 -1 1 66 -4 16

6. 83 0 0 67 -3 9

7. 82 -I 1 68 -2 4

8. 86 3 9 71 1 1

9. 83 0 0 69 -1 1

[image:46.595.56.484.220.676.2]
(47)

10. 82 -1 1 70 0 0

11. 85 2 4 71 1 1

12. 84 1 1 67 -3 9

13. 84 1 1 65 -5 25

14. 83 0 0 68 -2 4

15. 86 0

9 68 -2 4

.)

16. 81 -2 4 70 0 0

17. 79 -4 16 71 1 1

18. 80 0

9 68 -2 4

-.)

19. 71 1 1

20. 65 -5 25

l:XA = 1496 Ix =0 Ix A 2

=74 EXB = 1391 Ixg = -9 2

A Ex8 =223

Dari tabel 11 di atas, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mencari harga

t. Adapun harga mean masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:

-- IX

XA = - - A

N

1496

18

= 83

2. Menentukan harga simpangan baku (SD)

Xs

= IX_r;_ N

i391 -20

(48)

Simpangan balm merupakan rata penyimpangan setiap skor dengan rata-rata skornya. Langkahnya adalah :

a. Pertama-tama hitung <lulu rata-rata skornya

b. Hitung perbedaan masing-masing skor dengan rata-rata skor, x : x

=

X- X

c. Selisih masing-masing skor dengan rata-rata dikuadratkan dan dijumlahkan d. Hasil penjumlahan dibagi dengan N, hasil ini disebut dengan variance

e. Akar dari variance merupakan SD51

SD

=)I:x/

A

N

=Ri

=2

3. Menghitung standart error mean (SEM)

=

セRRR[@

=Ji]

0 0 = .),.)

Standart en-or (SE) menyatakan seberapa jauh akurasi rata-rnta sampel mendekati rata-rata populasi, sehingga semakin kecil standart errornya maka semakin akurat.52 Oleh karena yang kita hadapi adalah keseluruhan error sampel dalam J.llendekati kedua rata-rata populasi, maka langkah awal adalah harus mencari masing-masing en-or, baru kemudian digabungkan untuk mencari error bersama.

51

Anas, op.cit., h. 145

52 Agus Irianto, Statistik Konsep Desar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), Edisi I, h.

(49)

2 =

JI8=t

2

4,1

= 0,48

SE =-SD" MB

-JN-::]

= 3,3

セ@

3,3

-4,3

= 0,76

Dengan demikian, maka besar nilai standard error mean kelompok I dan kelompok 2 adalah:

=

)(0,48)2 + (0,76)2

= ..j0,2304 + 0,5776

= ..j0,808 = 0,89

4. Menghitung t-tes/ t-score

83-70

=

-0,89

13

0,89

(50)

Dari penghitungan di atas, temyata angka perbedaan kedua kelompok tersebut be1ianda positif dengan memperhatikan besarnya "t'' hitung yang diperoleh (yakni 14,60)

Selanjutnya untuk mengetahui apakah perbedaan itu signifikan atau tidak, maka "t" basil penghitungan dibandingkan dengan "t" tabeL Dan sebelum Membandingkannya terlebih dahulu dicari df (degree of freedom) atau db (derajat kebebasan). Derajat kebebasan adalah suatu angka yang menjelaskan sekumpulan skor sampel yang bebas dari kesalahan.

Telah diketahui sebelumnya bahwa NA= 18 dan Ns = 20, selanjutnya data tersebut dimasukkan ke rumus df sebagai berikut :

df=NA +Ns-2 =18+20-2 =36

Dengan taraf sebesar 36 jika dikonsultasikan dengan tabel nilai "t" , pada taraf signifikansi 5% dan I%, temyata dalam tabel tidak dijumpai df sebesar 36, karena itu df yang digunakan adalah df yang terdekat yaitu 35. Dengan df sebesar 35 diperoleh "t" tabel sebesar :

Pada taraf signifikansi 5% = 2,03 Pada taraf signifikansi I% = 2,72

(51)

penerimaan adalah bahwa tolak Ho jika "t" hi tung lebih besar dari "t" tabel, sehingga mengakibatkan Ha diterima, maka dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi dengan prestasi belajar siswa kelas reguler.

D. Interpretasi Data

(52)

Berdasarkan uraian mengenai studi komparasi prestasi belajar antara siswa kelas akselerasi dengan siswa kelas reguler di SMPN 2 Ciputat dan setelah peneliti mengadakan penelitian di lapangan serta melakukan analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan statistik, maka dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari basil penelitian ini adalah:

I. Prestasi belajar siswa dalam kelas akselerasi adalah bagus, karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah. 83 dengan standart deviasi sebesar 2. Dan dari 18 siswa ada 44% atau sebanyak 8 orang siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata; 2. Prestasi belajar siswa dalam kelas reguler adalah cukup, karena nilai rata-rata

yang diperoleh adalah 70 dengan standart deviasi sebesar 3,3. Dan dari 20 siswa ada 35% atau sebanyak 7 orang siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata; 3. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa kelas akselerasi

dengan prestasi belajar siswa kelas reguler, yaitu siswa clalan1 kelas akselerasi prestasi belajarnya lebih tinggi dari prestasi belajar siswa kelas reguler.

B. Saran

Ada beberapa saran yang dikemukakan setelah penelitian dilakukan, yaitu : I. Pembelajaran yang berlangsung di SMPN 2 Ciputat menunjukkan hasil yang

(53)

motivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa, karena guru merupakan salah satu faktor yang turut berperan dalam pencapaian prestasi belajar siswa, selain itu alangkah baiknya jika guru melakukan komunikasi dengan siswa mengenai kebutuhan siswa serta kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam belajar;

2. Bagi siswa kelas akselerasi, meski prestasi belajamya sudah bagus namun tetap dibutuhkan pembinaan yang konsisten untuk mendapatkan basil belajar yang lebih bagus sehingga dapat senantiasa dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya;

3. Untuk siswa kelas reguler, hendaknya tak hanya mengandalkan guru, tetapi juga harus bersikap aktif dan kreatif dalam belajar serta mau menanyakan hal yang tidak dimengerti baik itu kepada guru ataupun kepada teman yang lebih mengerti untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan;

4. Siswa secara keseluruhan hendaknya dapat memanfaatkan fasilitas yang ada/tersedia dengan sebaik mungkin guna meningkatkan prestasi belajar;

(54)

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003, Cet. ke-6

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 2000, Cet. ke-2

Mouly, George S., Psychology For Effectife Teaching, New York, Holt Rinehart And Winston

Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999, Cet. ke-1

Nata, Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung: Angkasa. 2003, Cet. ke-1 Nawawi, Hadari, Pengaruh Hubungan Manusia dikalangan Afurid terhadap Prestasi

Be/ajar di SD. Jakarta: Analisa Pendidikan, 1981

Patmonodewo, Sumiarti, Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi Dari Bayi Sampai Usia Lanjut, Jakarta: U.I. Press, 2001, Cet. ke-1

Prayitno dan Amti, Erman. Dasar-drrsarBimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1999, Cet. ke-1

Purdaminta, W.J.3., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1987, Cet. ke-10

Rahman Abror, Abd., Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiarn Wacana, 1993, Cet. ke-4

Rasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, i ()9 J

Roestiyah N.K., Masalah-masalah !!mu Keguruan, Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989

(55)

I 12,71 63,66

2 4,30 9,92

3 3,18 5,84

4 2,78 4,60

·

-5 2,57 4,03

6 2,45 3,71

7 2,36 3,50

8 2,31 3,36

9 2,26 3,25

10 2,23 3,17

11 2,20 3,11

12 2,18 3,06

13 2,16 3,01

14 2,14 2,98

15 2,13 2,95

16 '.:i,12 2,92

17 2,11 2,90

18 2,10 2,88

19 2,09 2,86

20 2,09 2,84

21 2,08 2,83

22 2,07 2,82

23 2,07 2,81

24 2,06 2,80

25 2,06 2,79

26 2,06 2,78

27 2,05 2,77

28 2,05 2,76

29 2,04 2,76

30 2,04 2,75

35 2,03 2,72

40 2,02 2,71

45 2,02 2,69

50 2,01 2,68

60 2,00 2,65

(56)

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juni 2005

Interviewee : Drs. H. Kuswanda, M. Pd.

Jabatan : Kepala Sekolah

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Waktu : 08.00-09.00

Pokok-pokok Wawancara:

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMPN 2 Ciputat ''

2. Sarana apa saja yang ada di SMPN 2 Ciputat 0

3. Apa yang melatarbelakangi diselenggarakannya program akselerasi di SMPN

2 Ciputat ini ?

4. Apa tujuan yang ingin dicapai dari diselenggarakannya program akselerasi 0

5. Kendala apakah yang menghambat penyelenggarakan program akselerasi?

6. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut ?

iewer

""'

(57)

m2 milik Yayasan Pembangunan Madrasah Islam lchsan (YPMII) dengan snrat hibah No. 087 /B/YPMII/II/80. Awalnya sekolah ini berada dalam pengelolaan SMPN 2 Tangerang sampai tanggal I April 1979. Terhitung mulai tahun ajaran 1981 /1982 statusnya menjadi seko!ah mandiri dengan nama SMPN Ciputat dengan nomor SK Depdikbud No. 0220/0/1981. Kemudian pada saat berdirinya SMPN 2 Ciputat yang berlokasi di Kemantren Pamulang Ciputat, maka SMPN Ciputat menjadi SMP Negeri 1 Ciputat. Selanjutnya ketika SMPN Cirendeu yang pertama lahir di Ciputat maka SMPN Cirendeu mendapat nomor I dan SMPN Ciputat menjadi SMPN 2 Ciputat hingga sekarang.

2. Sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Ciputat meliputi ruang belajar 26 lokal, ruang perpustakaan I lokal, 2 lokal laboratorium, 2 ruang kantor (kepala sekolah dan guru), ruang tata usaha 1 lokal, 1 lokal untuk ruang serba guna. Selain itu ada juga ruang UKS, BP/BK, sanggar Pramuka, OSIS, ruang keterampilan, ruang kesenian masing-masing I lokal. Ruang komputer ada 2 lokal, mushalla, gudang dan kantin I lokal, WC 6 lokal, lapangan upacara dan lapangan olah raga.

(58)

memiliki bakat luar biasa (siswa unggul), sehingga diperolel1 rasa keadilan. Selain itu diharapkan pula semoga dengan program ini dapat mengembangkan cara berpikir kreatif, bema hr komprehensif dan optimal serta dapat diperoleh kese1mbangan antara IQ, EQ dan SQ.

5. Tidak ada Kendala yaug semis selama program akselerasi dilaksanakan. Hanya saja, ketika materi yang harus disampaikan begitu banyak dan waktu yang tersedia relatif cukup singkaL sebagian besar guru merasa kesulitan untuk menyampaikan materi kepada siswa. Karena bagaimanapun semua materi yang ada harus dapat disaj ikan sesuai dengan alokasi waktunya dan siswa dapat menerimanya secara optimal.

(59)

Interviewee : Hj. Siti Budaya, S. Pd . .Tabatan : Wali Kelas Akselerasi Waktu : 09.00-10.00

Pokok-pokok Wawancara :

1. Bagaimana kualifikasi siswa yang akan masuk ke kelas akselerasi ? 2. Apa perbedaan dari program akselerasi dengan program reguler ?

3. Apakah siswa kelas akselerasi diberi jam pelajaran tamb:ihan di luar jam pelajaran reguler ?

4. Dalam merekrut guru untuk program akselerasi apakah ada syarat khusus yang hams dipenuhi ?

5. Sejauh ini apakah media yang tersedia eukup representatifuntuk pembelejaran akselerasi ?

Interviewee

w

j \

!Y\tt [

a/iil1L

セLM

v

Hj. SitU3uoaya'. S. Pd.

nNiNpセ@ 132 209 565

I /.

QBセG@

Rif'

avd1

セカゥカ。ィ@

(60)

adalah mereka yang Tes Potensi Akademiknya minimal rata-rata 7,50, memiliki tingkat kecerdasan lebih dari 125, memiliki minat yang tinggi, fisiknya prima dan sehat rohani. Selain itu juga harus lulus 2 kali tes penyaringan yakni tes general dan tes psikologi (meliputi IQ dan SQ).

2. Banyak ha! yang membedakan antara program akselerasi dengan program reguler, namum yang paling mendasar adalah waktu yang dibutuhkan siswa selama pembelajaran sampai bisa lulus. Jika siswa dalam program reguler Iulus dalam waktu 3 tahun, maka siswa program akselerasi hanya butuh waktu 2 tahun. Akselerasi 0elajar hanya memakan waktu 4 bulan I semestemya scdangkan reguler 6 bulan.

3. Siswa program akselerasi diberi jam tambahan 3 kali dalam seminggu meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Fisika. Untuk satu kali pertemuan alokasi waktunya adalah 2 jam mata pelajaran (90 menit).

(61)
(62)

f(cpada Ylh.

Kctua .I u rusa n PA!

1:ak. fI1nu 'l'arbiyah lセ@ l{eguruan

ll!N SYAH!D Jakarta

ilssuluu/1111 'u/uik11n1 fl·,._ u-·h.

Nania : Hif'atul Adawiyah

NIM : IOIOl I020596

.Jur. I Scm. : l'cndidiLrn .-\.gama Islam I VH

f)cngan lni ウ。セセエ@ !11cngajukan pcnulisan skripsi y·ang bl'rjuJu! : ·•t;rgen.si

Pcndidikan llsia Dini dalam Mcmbcniui< Kcpribadian Anak".

Sebagai bahan ''crurnbangan. bcrsarna ini saya larnpirk<ln proposal pcnulisan skripsi bescrla Out Line. Dcmikian pcnnohonan ini saya ajukan, atas perhatian saya ucapkan lcrima kasih.

Wassalw1111 'u/wk11111 ll'r. WI>.

tt;1ih-;

/vc

セセ_j\|@

Oセ@

· L---' ..

A

hf!v

Mcnyetujui, \

Doscn Seminar Proposal Skripsi

Ors. II. Mu'arrifSam, ,\I.Pd. N 11'. 150 268 586

Rif'at1 I Adawi •ah 101 11020596

Mengctahui,

Dosen l)embimbing Akadcmik

セFセヲMG@

=
(63)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

la Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia

Nomor: ET/TT .. 02.2/ f /2005 i .amp. : . I i>s1raksi 0111/ine Hal : BlMBINGAN SKRIPS!

. ·!ssa!arnu'a!uikzun Hr. lvb.

Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982 Email : uinjkt@cabi.nct.id

Jakarta, I 0 Januari 2005

Kepada Yth.

Drs. H. Akyas Azhari

Dosen l'ak. Ilmu Tarbiyah & Keguruan U!N SyarifHidayatullah Jakarta .

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing I/II

I rn11cri/1cknis) penulisan skripsi niahasiswa.

\;am a : RiPatul Adawiyah

\, 1 .\1 : !01011020596

Ju:LJ.'<l!l SL'111cs1cr : Pcndidikan 1\g.an1a Islan1

.ludul Skripsi

:"l :rgcnsi Pcndidikan llsia Dini Dalam Mcmbcntuk Kcpribadian Anak"

.':.,iul ter":hut lclah Jisdujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 7 Januari セ\ZQPU@ dengan abstraksi I outline sebagaimana terlampir.

l3imhingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, yakni 'ampai dengan tanggal 7 Juli 2005 .

..\tas perhatian dan kesediaan Saudara, kami ucapkan lerima kasih.

fl ᄋオNセウオO」QQョオ Q

。ャャQゥォコQQョ@ Hr. lFb.

11b11sa11: Dekan

Ketua Jurusan ybs .

(64)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nomor 95, Ciputat I 5412, Indonesia

'1omor : ETfPP.02.3/ V/2005 .. amp.

-'erinhal : Perubahan Jndul Skripsi

Assalamu'alaikum wr. wb.

Tolp. •(62-21)7443328, 7401925, Fax. (62-21)7402982

Email : uinjkt@cabi.net.id

Jakarta, 27 Mei 2005

Kepada Yth.

Ors. H. Akyas Azhari Dosen Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidaytullah Jakarta

Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Umversitas Islam Negeri (U!N) Syarif Hidayatullah Jakarta, memberitahukan bahwa:

Nama

No.Pokok

Jurusan

Judul Skripsi

: Rif'atul Adawiyah

: 101011020596

: Pendidikan Agama Islam

·' Urgensi Pendidikan Usia Dini da/am Membeniuk Kepribadian

Anak"

Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang 「・イウ。ョァォオエ\セョ@

dengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi: "Studt Komparasi Prestasi Be/ajar An Iara Siswa Ke/as Akselerasi dengan Siswa Ke/as Biasa di SMP Negeri 2 Ciputat"

Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

'e111b11sa11 : . Dekan FITK . Ketua Jurusan ybs.

. Mahasiswa yang bersangkutan.

a.n. Dekan

Pembantu Dekan Bid.ang Akademik,

エヲイッセGセGG@

MA NIP

ャセエGヲケSUVZ

Q@

(65)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tdp. : (62-21)7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982

l No1nor 95, Ciputat 15412, Indonesia Email : uinjkt@cabi.net.id

No1nor Lamp. Hal

: ET ffL.02.2N/2005

: /11strume11 Rise!

: RISET I W AW AN CARA

Kepada Yth.

Kepala SMP Negen 2

Ciputat Tangerang

Dengan hormat kam1 sampaikan bahwa:

Nam a : Rifatul a、。カNセケ。ィ@

Jakarta, 27 Mei 2005

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jaka1ta:

NIM

Jurusan

Semester

: 10 l 0 l 1020596

: Pendidikan Agama Islam

: VIII (delapan)

Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be1judul: "Studi Komparasi Prestasi Bela.Jar Anrara Siswa Ke/as Akse/erasi dengan Siswa Ke/as Biasa di SMP

Negeri 2 HセゥQQQQエ。Q@ ,.

Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/i tersebut.

Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassa/a11111'alaik11111 ll'r. wb.

a.n. Dekan

Pe_l)1bantu Dekan Bidmlg Akademik,

セ|@ カ|セ@

re1nbusa11:

ZZZ^・セ。ョ@ FITK

4.Prof Dr.

セ、セケ。、。L@

MA NIP. l 507-.J56.1

' Ketua Jurusan ybs.

:. i\1ahasis\.va yang bersangkutan.

(66)

FAKUL TAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia

fomor: ET/PP.01. lNI/2005 ,amp. :

-'erihal : Perpanjangan Bimbingan Skripsi

Assalamu'alaikum \\T. wb.

Tolp. '(62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21)7402982

En1ail : uinjkt@cabi.net.id

....

Jakarta, 29 Juni 2005

Kepada Yth.

Ors. H. Akyas Azhari Dasen Pembimbing Skripsi

Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktu Bimbingan I/II (materi/teknis)*) penulisan skripsi mahasiswa :

Nama No. Pakak Jurusan I Smt J udul Skripsi

Penulisan ditentukan sejak 7 Januari 2005.

: Rifatul Adawiyah : 101011020596

: Pendidikan Agama Islam/ VIII

: "Studi Komparasi

Gambar

Tabel 2 Perbedaan Belajar Tradisional dengan Belajar Akselerasi
Keadaan Siswa Tabel4 SMPN 2 Ciputat Menurut Agama yang dipeluk
Tabel 5 Keadaan Guru SMPN 2 Ciputa1 menurut Tingkat Pendidikan, Bidang Tugas, dan
Keadaan Tabel 6 StafTU SMPN 2 Ciputat Menurut Tingkat Pendidikart, Status dan Jabatan
+5

Referensi

Dokumen terkait

   Sesuai  dengan  namanya,  maka  pahat  tusuk  digunakan  untuk  menusuk  kayu  pada  pembuatan  lubang-pen,  ekor-ekor  burung,  dataran  yang  rata 

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Y.M.E sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ PENGARUH KUALITAS PENERAPAN GCG DAN RISIKO

Belt Conveyor di dalam sistem bahan bakar batu bara merupakan peralatan yang sangat vital dan berfungsi untuk menstransmisikan batubara dari Unloading Area (Intake Hopper)

: Mata kuliah rekayasa akuakultur (Aquaculture Engineering) ini mencakup rekayasa wadah budidaya (kolam, tambak, dan karamba jaring apung), rekayasa pakan ikan, baik pakan

Puji dan syukur yang sebesar – besar nya saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Redesain Rumah

Lima elemen strategi DOTS sebagai berikut (WHO, 2009b): (1) Komitmen politis yang berkesinambungan; (2) Akses terhadap pemeriksaan mikroskopis dahak yang berkualitas; (3)

x Jika Z &lt; 1,20 Perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga dapat berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company). Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh manajemen

Pawon pada arsitektur tradisional Masyarakat Sunda memiliki dua fungsi: (1) Fungsi sosial, yaitu sebagai wadah untuk aktivitas bersosialisasi antar penghuni rumah