• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi public relations non government organization pasiad dalam membangun citra di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi public relations non government organization pasiad dalam membangun citra di Indonesia"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom.I)

Oleh:

FADHILA PUSPITA FAJRI NIM: 108051000013

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan menperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Mei 2015

(5)

i ABSTRAK

Public Relations merupakan sebuah faktor penting dalam organisasi ataupun perusahaan. Public relations sangat berperan dalam membangun citra lembaga sebagai jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya, terlebih bagi sebuah lembaga swadaya masyarakat atau NGO. Pasiad Indonesia adalah sebuah NGO yang berasal dari Turki yang memiliki visi dan misi penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bertujuan untuk membangun persaudaraan dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Pasiad telah hadir di Indonesia selama kurun waktu dua puluh tahun, dan selama itulah Pasiad Indonesia terus membangun citranya demi mendekatkan sasaran program dan dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat di Indonesia.

Rumusan masalah dalam penelitian adalah Bagaimana strategi public relations Non Government Organization Pasiad dalam membangun citra di Indonesia? Lantas, Bagaimana hubungan kerjasama NGO Pasiad Indonesia dengan pemerintah Indonesia, Turki dan masyarakat Indonesia? Dan Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya?

Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun kunci informasi berasal dar wawancara dengan staf ahli Pasiad Indonesia. Dokumentasi yang berasal dari buku profil Pasiad Indonesia pada tahun 2008 hingga tahun 2014. Teori yang digunakan adalah Howard Bonham, dalam teorinya Bonham menjelaskan bahwa public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan.

Temuan yang dapat dikemukakan dalam penelitian meliputi: 1) Pasiad telah menjalankan fungsi public relations-nya dengan melakukan strategi atau upaya-upaya khusus seperti menjalin hubungan dengan media baik cetak, online dan elektronik, menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintahan di Indonesia dan menjalin kerjasama dengan mitra kerja untuk membantu kegiatan, serta melakukan sosialisasi melalui website dan akun media sosial sehingga citra yang didapat sangat positif, 2) Pasiad Indonesia mendapat dukungan penuh dari Turki dan masyarakat di sana, didukung oleh pilantropi, high trust society masyarakat Turki dan pengusaha mereka bersama-sama membantu Pasiad untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sosial di seluruh dunia. Di Indonesia, Pasiad juga selalu membangun dan menjaga hubungan dengan pihak pemerintah Indonesia serta menciptakan kegiatan yang dekat dengan kebutuhan rakyat di Indonesia, 3) Kegiatan yang Pasiad Indonesia laksanakan sesuai dengan visi dan misi yang dibawa, dalam pendidikan mereka membangun sekolah bertaraf internasional yang telah berhasil mencetak siswa berdaya saing tinggi di berbagai kompetisi, dilanjutkan dengan kegiatan bisnis sebagai tindak lanjut penyerapan hasil pendidikan, dan kegiatan sosial sebagai wujud nyata kepedulian Pasiad indonesia terhadap masyarakat yang membutuhkan pertolongan serta budaya dari Indonesia yang diangkat dan diperkenalkan secara luas oleh Pasiad ke seluruh dunia.

(6)

ii Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis kehadirat Illahi Robbi Yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan begitu banyak nikmat dan senantiasa

memberikan hidayah-Nya kepada setiap makhluk ciptaan-Nya sehingga berkat

seizin-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat beserta salam salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar

Muhammad SAW, yang membawa ummatnya mina dzulumatiin ilanuur. Dan

kesejahteraan semoga selalu menyertai keluarga beliau, sahabat-sahabantnya, dan kita

sebagai umatnya yang mengharapkan syafa’at dari beliau.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih jauh dari sempurna baik

dalam hal bentuk maupun isinya. Namun berkat bantuan serta dukungan dari berbagai

pihak, baik secara moril maupun materil, alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan

sesuai dengan waktu yang diharapkan. Dan sudah sepatutnya penulis mengucapkan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibu

Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si

(7)

iii

Islam, dan selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk membimbing serta memberikan pengarahan dan dukungan

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Fita Fathurokhmah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Beserta para dosen dan staf pengajar Fakultas Dakwah dan

Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dalam

mendidik penulis selama melakukan studi.

4. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan

kelancaran pada penulis dalam penyelesaian administrasi. Serta pimpinan dan

segenap karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

Perpusatakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memfasilitasi

penulis untuk mempelajari dan mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Ari Rosandi selaku General Secretary dan keluarga besar Pasiad Indonesia yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian serta memberi

informasi sebanyak mungkin yang diperlukan. Terima kasih atas pintu yang

terbuka lebar, terima kasih karena menginspirasi untuk terus membantu tanpa

(8)

iv

White Pearl yang telah banyak memberi akses tanpa batas pada penulis untuk mengetahui Turki dan hubungan bilateral dengan Indonesia. Teşekkűr ederim.

7. Orangtua penulis, Ayahanda Drs. Nur Fajri Yani dan Ibunda Dra. Renny

Ratnawati BA, yang dengan penuh kesabaran membesarkan dan merawat

penulis dengan kasih sayang, serta memberikan motivasi baik dengan moril

dan materiil. Selain itu telah banyak pula memberikan doa’a, ridho, dan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Adik-adikku tersayang, Fany Insani Fajri dan Zidan Muhammad Fajri yang

selalu memberi support, tawa, canda dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan studi. No matter how we are fighting at the outside, I‟m loving you both in the inside.

9. Teman seperjuangan KPI A angkatan 2008, Khoirunnisa, Vivie, Neneng,

Muhayati, Enny Khurniasari, Adi, Danar dan Fajar yang sudah ada menemani

masa-masa perkuliahan.

10.Septi Fahmi, Eni Wibowo, Murizki Gayo, Novita Intan dan Sevtya, yang tak

pernah henti menawarkan persahabatan bahkan hingga raga saling terpisah

oleh jarak dan waktu. Semoga kalian selalu bahagia dengan cara kalian

(9)

v

Agung, Chendy, Fauzan, Grad, Limantomo, dan Arif yang telah membagi

ruang di hati kalian masing-masing untuk menerima penulis dalam keakraban

tak berujung.

12.Teman Flamboyan, Danang, Farhan, Hafidh, Adnan dan Devi. Terima kasih

untuk selalu ada, selalu bersedia meluangkan waktu menjabarkan mimpi,

menertawakan kebodohan, berbagi ke-absurd-an.

13.Muhammad Hamdan Agus, yang hadir terakhir namun memiliki kuota

support yang tanpa batas. Terima kasih karena tidak mengelak untuk menjadi kejutan paling tak terduga yang pernah ada.

Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca dan semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat ganda

atas segala bantuan dan motivasi dari berbagai pihak dalam penulisan skripsi ini.

(10)

vi

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metodologi Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 12

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Konseptualisasi Public Relations ... 15

B. Konseptualisasi Strategi Public Relations ... 34

C. Pengertian Citra ... 28

D. Konseptualisasi Organisasi ... 43

(11)

vii

C. Struktur Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 57 D. Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 58 E. Logo Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 66

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Analisa Strategi Public RelationsNon Government Organization Pasiad Indonesia ... 67

B. Analisa Hubungan Relasional Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 81

C. Analisa Inovasi dan Program Kerja Non Government Organization Pasiad Indonesia ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 98

B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Swadaya Masyarakat atau sering disingkat menjadi LSM adalah

organisasi nonpemerintah yang independen dan mandiri, dan karena itu bukan

merupakan bagian atau berafiliasi dengan lembaga-lembaga negara dan

pemerintahan(Kode Etik LSM Bab 1 No. 1).1 Lembaga swadaya masyarakat

adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan

sendiri, ditengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang

lingkungan hidup(UU No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 Ayat 12).

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga sering dikenal dengan NGO

(Non Government Organization) pada dasarnya memiliki pengertian singkat sebagai organisasi yang tidak berada secara langsung dalam struktur

pemerintahan ataupun tidak ada koordinasi langsung dari pemerintah dan

merupakan badan yang bersifat mandiri.

LSM dapat berdiri jika terdapat kesamaan visi dan misi sekelompok orang

yang membentuk organisasi dengan kebebasan segala perbedaan yang terdapat

di masyarakat seperti agama, suku, ras, golongan, dan gender tapi tetap

berasaskan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan Undang-undang

1

(13)

No.16Tahun 2001 tentangyayasan, maka secara umum organisasi non

pemerintah di Indonesia berbentuk yayasan.

Peranan NGO penting untuk membangun suatu masyarakat dan bangsa.

Ini disebabkan karena banyak pembiayaan dari perorangan, institusi dan

pemerintah untuk masyarakat disalurkan melalui NGO. Sejak tahun 1970-an,

NGO telah bertambah banyak dari sebelumnya mencoba untuk mengisi ruang

yang tidak akan atau tidak dapat diisi oleh pemerintah.

Pasiad atau Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association

merupakan asosiasi solidaritas sosial dan ekonomi dengan negara-negara Asia

Pasifik yang didirikan di Istanbul, Turki. Pasiad merupakan suatu yayasan

atau organisasi swadaya yang didanai dari pengelolaan zakat masyarakat dan

para pengusaha terkemuka Turki. Sebagai yayasan yang menaruh perhatian

besar terhadap masalah pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya, Pasiad

berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat termasuk

masyarakat miskin dan terbelakang melalui program yang nyata dan konkret.

Yayasan ini telah hadir di Indonesia selama enam belas tahun. Dalam

jangka waktu tersebut Pasiad telah sukses bekerjasama dengan berbagai

instasi pemerintahan maupun swasta di Indonesia. Sebagai organisasi yang

berbasiskan pada pengembangan pendidikan dari Turki di beberapa negara,

Pasiad berupaya mengembangkan pendidikan berkualitas internasional di

segala penjuru dunia. Aktivitas pendidikan kemudian ditindaklanjuti dengan

(14)

dilakukan negara lain sehingga kegiatan pengembangan dengan bisnis

merupakan langkah strategis untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara

di dunia.

Program pendidikan yang dilaksanakan Pasiad telah memberikan

sumbangan yang cukup berarti bagi peningkatan mutu pendidikan di

Indonesia melalui dibukanya berbagai lembaga pendidikan yang berkualitas.

Melalui pendidikan berkualitas dapat dihasilkan keluaran atau lulusan yang

berkualitas pula sehingga dapat menjadi modal sumber daya manusia bagi

pembangunan suatu bangsa.

Selain hal tersebut, pada tahun 2000 Pasiad telah menandatangani

perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia yang selanjutnya telah diperbaharui dengan ditanda tanganinya

Memorandum Saling Pengertian dengan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 2011.Pasiad

berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui lembaga mitra

kerjanya di Indonesia. Kerjasama yang dilandasi usaha untuk peningkatan

pembangunan pendidikan di Indonesia dengan prinsip nirlaba dan saling

menghormati.

Bukan hal yang mudah bagi suatu organisasi NGO atau LSM baik dari

dalam maupun luar negeri untuk dapat membangun citra di masyarakat. Perlu

perencanaan yang matang dan media yang tepat agar seluruh upaya yang

(15)

publiknya. Terlebih mengingat adanya hubungan bilateral kedua negara, tentu

membuat kebijakan yang diambil tidak bisa sembarangan.

Pencitraan pun tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat dan instan

karena membutuhkan waktu perlahan untuk mempengaruhi opini publik

sehingga mereka mau memandang organisasi sebagai suatu lembaga yang

hadir sebagai mitra mereka. Selain itu, upaya memperoleh citra tidak dapat

dilakukan hanya dari satu sisi organisasi saja. Diperlukan perencanaan

menyeluruh, baik dari segi pemerintah, media, komunitas masyarakat, bahkan

karyawan pun harus dijaga hubungannya secara bersamaan.

Citra merupakan hal yang vital dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Citra dapat dikatakan sebagai gambaran umum dari sebuah organisasi atas

produk atau jasa yang dihasilkan. Citra yang baik tentunya akan membuahkan

hasil yang signifikan untuk perkembangan organisasi. Salah satu upaya yang

yang ditempuh organisasi dalam membangun citra adalah melalui

program-program atau kegiatan yang dijalankan.

Kerjasama yang terjalin dan pembangunan citra yang diharapkan tersebut

tentu tidak dapat terjadi tanpa adanya suatu strategi public relations yang baik. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena

pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari

(16)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dan dari

berbagai macam NGO yang ada, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

penelitian: “Strategi Public Relations Non Government

OrganizationPASIAD Dalam Membangun Citra Di Indonesia.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, sekaligus agar

terfokus ruang lingkup penelitian, maka penulis perlu membatasi masalah

pada bagaimana strategi public relationsNon Government OrganizationPasiad dalam membangun citra di Indonesia. Dalam penelitian ini difokuskan

kedalam program sosial, ekonomi, budaya dan politik.

2. Perumusan Masalah

Mengacu pada hal di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana strategi public relations non government organization

(NGO) Pasiad dalam membangun citra di Indonesia?

b. Bagaimana hubungan relasional NGO Pasiad Indonesia terhadap

pemerintah Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia?

c. Apa inovasi yang dikembangkan NGO Pasiad Indonesia dalam bidang

(17)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi publicrelations yang dibuat oleh NGO Pasiad sebagai yayasan asing di Indonesia sehinggadapat

membangun citra dan menjalin kerjasama baik dengan pemerintah pusat.

2. Untuk mengetahui bagaimana Pasiad membuat sebuah program kerja dan

kecenderungannya dalam memilih mitra utama di antara pemerintah

Indonesia, pemerintah Turki dan masyarakat Indonesia.

3. Untuk mengetahui terobosan-terobosan atau inovasi baru dalam

menyosialisasikan program kerja Pasiad dalam bidang pendidikan,

ekonomi, sosial dan budaya

Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat antara lain:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan acuan ilmiah pengembangan dalam ilmu

pengetahuan yang menggunakan analisis strategi Public Relations sebagai suatu disiplin ilmu di perguruan tinggi di Indonesia. Melalui penelitian ini

diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan akademik dan

diharapkan mampu sebagai sumber informasi dan peningkatan

pemahaman ilmiah yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan akademisi

(18)

b. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian analisis Strategi Public Relations NGO ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam

perkembangan studi tentang analisis NGO saat ini, khususnya bagi

pemerintah, politisi dan masyarakat luas.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan

menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian kualitatif

dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak menggunakan

angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran

terhadap hasil penelitian.2

Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari subjek penelitian yang diamati. Jadi dalam hal ini tidak boleh

mensosialisasikan individu atau organisasi kedalam variable atau

hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan.3

2

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41.

3

(19)

Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk

menghimpun data actual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan

melukiskan sebagaimana adanya.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah tempat dimana penulis memperoleh

keterangan atau data dalam hal ini adalah Pasiad Indonesia. Sedangkan

objek penelitian ini adalah strategi public relations dalam membangun citra di Indonesia.

3. Tahapan Penelitian

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam melakukan pengumpulan data-data agar penelitian

yang dilakukan hasilnya lebih baik, lebih lengkap, dan sistematik.4

Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Pedoman wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi secara langsung dan mendalam dengan

menggunakan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang

4

Suharsimi Arikunto. Prosedur Suatu Penelitian Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 1992), h.

(20)

dibutuhkan. Dengan ini peneliti mewawancarai pihak-pihak yang

terlibat dalam strategi public relations NGOPasiad Indonesia.

2) Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode

ini adalah metode yang digunakan untuk menulusuri data historis.5

b. Teknik Pengumpulan Data

Untuk Menyelesaikan penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan

data agar lengkap dengan menggunakan beberapa teknik, antara lain:

1) Data Primer

a) Wawancara adalah adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau

orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara.6 Yang akan menjadi sumber data adalah narasumber yang diharapkan mampu memberikan

informasi atau narasumber yang diasumsikan mempunyai

informasi langsung dari sumbernya.

5

Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009),hal. 121.

6

(21)

b) Observasi biasanya dilakukan untuk mengamati gejala-gejala

yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

pengamatan secara seksama dengan melakukan kunjungan

langsung ke kantor Pasiad Indonesia di Jl. Warung Buncit Raya

NO. 2 Jakarta. Namun tetap berpegang pada srtategi-strategi

yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan peneliti.7

2) Data Sekunder

Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan

resmi organisasi yang berkaitan dengan strategi public relations, yaitu Buku Profil NGO Pasiad Indonesia dan buku-buku mengenai

strategi public relations, atau bahkan foto-foto yang berkaitan dengan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif yang dikemukakan oleh Whitney yakni pencarian fakta dengan

interpretasi yang tepat.8Dimulai dari menelaah seluruh data yang tersedia

dari hasil wawancara langsung dan pengamatan yang sudah dilakukan

selama kurang lebih dua bulan dan juga transkrip wawancara.

7

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS, 2007), h. 112.

8

(22)

Kemudian data diolah dan disusun dalam satuan-satuan yang

dikategorisasikan. Kategorisasi data berdasarkan bentuk data yang

diperoleh selama penelitian. Setelah keseluruhan analisis data yang

terkumpul dilakukan dengan teknik kualitatif dan deskriptif.

5. Teknik Pemeriksaan Data

Melakukan pemeriksaan data untuk keabsahan data yang ada.

Keabsahan data merupakan konsep yang penting dalam penelitian

kualitatif. Karena mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan

dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperolehkan keputusan luar

yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari

temuan dan keputusan-keputusannya.9

Dari beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data yang ada, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk keabsahan

data yang diteliti. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.10

6. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah kantor pusat PASIAD

Indonesia, Graha Diandra Jalan Warung Buncit Raya No. 2, Jakarta -

9

Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 321.

10

(23)

12740. Waktu dalam melaksanakan penelitian ini adalah selama empat

bulan yaitu dari bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan penelitian ini, penulis telah mengkaji keperpustakaan

baik di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

maupun di perpustakaan fakultas, dalam pengkajian tersebut ada beberapa

penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi di antaranya:

1. Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan. Penelitian ini menggarisbawahi tentang keberhasilan

peran media relations dalam menjalin hubungan baik dengan pihak media dan pers teerkait pembuatan dan penyebaran berita yang

disebarkan secara nasional sehingga mampu menciptakan citra yang

baik melalui strategi tersebut.11

2. Strategi Komunikasi Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika

Serikat di Indonesia. Penelitian ini menyatakan bahwa Diplomasi

Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat telah berjalan dengan sangat

baik. Media sangat membantu dalam menyebarkan suatu informasi

yang dapat membentuk saling pengertian antar Amerika Serikat dan

Indonesia.12

11

Septi Fahmi Choirisa, Strategi Media Relations PT. Bank Muamalat, Tbk Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2012).

12

(24)

Penelitian Septi Fahmi Choirisa dan Bilqis Prisbian Ningrum memiliki

perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu terletak

pada subjek dan objek penelitian. Subjek penelitian yang akan diteliti

adalah NGO Pasiad Indonesia sedangkan objek penelitian yaitu strategi

public relation. Namun kedua penelitian di atas, mampu memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dalam menganalisis penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan penelitian ini,

maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN dalam bab ini penulis akan menjabarkan

tentangLatar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Kajian Pustaka dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI STRATEGI PUBLIC

RELATIONS,ORGANISASI DAN CITRA dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Konseptualisasi Public Relations, Konseptualisasi Strategi Public Relations dan Konseptualisasi Organisasi.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PASIAD INDONESIA dalam

bab ini akan dijelaskan mengenai Profil Umum Pasiad Indonesia yang

mengemukakan tentang Profil Singkat, Visi dan Misi, Struktur Organisasi,

(25)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PUBLIC RELATIONSNGO PASIAD berisi tentang strategi public relations yang dijalankan NGO Pasiad dalam membangun citra di Indonesia.

BAB V PENUTUP meliputi kesimpulan dan saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA

(26)

15

KERANGKA TEORI

A. Konseptualisasi Public Relations

Sejak awal kelahirannya, setiap organisasi apapun wujudnya pada

prinsipnya merupakan unit (pengelompokkan) sosial yang terdiri dari

sejumlah manusia yang berupaya untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Dan

salah satu lingkungan yang paling menentukan hidup organisasi adalah

masyarakat.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, organisasi sekarang

perlu mengembangkan strategi pemasaran secara khusus. Dalam konteks

inilah publisitas memiliki peran yang penting dalam organisasi. Publisitas,

berbeda dengan iklan dan promosi, bertujuan untuk mengenalkan organisasi

secara keseluruhan sedemikian rupa sehingga memungkinkan masyarakat

untuk mengevaluasi secara objektif atas produk atau jasa yang dihasilkannya.

Dan konsep publisitas inilah yang kemudian menjadi pijakan bagi lahirnya

konsepsi public relations atau humas.13

Humas selama ini kita kenal sebagai bagian dari suatu lembaga yang

mempunyai tugas menjembatani pihak pimpinan dengan masyarakat luar,

khususnya dalam hal penyebaran informasi. Karena berkaitan dengan

informasi, maka sebagian besar tugas perhumasan terfokus pada kegiatan

13

(27)

orang-orang media, elektronik atau cetak, agar kalangan media massa

menyampaikan pada masyarakat mengenai hal positif dan mengenai

program-program ideal yang akan dijalankan lembaga itu.

Namun organisasi pun harus sadar bahwa, ada hubungan erat (saling

ketergantungan) antara masyarakat dan organisasi, sehingga humas tidak

hanya memikirkan kepentingan organisasi namun juga masyarakat.

Diungkapkan dengan kata lain, tuntutan kongkritnya adalah agar organisasi

bukan hanya tampil sebagai bintang ekonomi melainkan juga sebagai binatang

yang memiliki tanggungjawab sosial-budaya.14

1. Pengertian Public Relations

Istilah “public” secara universal berarti sekelompok orang yang

mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Istilah

“relations” dalam bahasa Indonesia beerarti hubungan-hubungan dalam

artian menyangkut banyak pihak.15

Untuk mengkaji definisi public relations, dalam hal ini hanya akan diambil beberapa definisi yang sering dikutip para ahli komunikasi, dan

pada prinsipnya sering digunakan dalam aplikasi public relations dalam kehidupan sehari-hari. Definisi yang akan diangkat antara lain sebagai

berikut:

a. Definisi Public Relations dari Public Relations News

14

Djajadi Iqbal, Bunga Rampai Kehumasan: Pengembangan Organisasi dalam Rangka Menerapkan Strategi Hubungan Masyakarat yang Efektif, h. 31.

15

(28)

Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi

atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk

memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya.

b. Definisi Public Relations dari Howard Bonham

Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan

publik terhadap seseorang atau organisasi atau badan.

c. Definisi Public Relations dari M.O. Palapah & Atang Syamsudin.

Public relations adalah suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan bekerjasama antara

semua publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan

kepuasan bersama.

d. Definisi Public Relations dari Betrand R. Canfield

Public relations adalah falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksaan dan kegiatan-kegiatan untuk

melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi

publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya. e. Definisi Public Relations dari The British Institute of Public Relations

(29)

Public relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara saling

pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.16

Definisi umum tentang public relations disimpulkan lebih spesifik lagi, yaitu public relations merupakan seni (arts) dan gabungan dari displin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing,

untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan atau ide yang

ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya

oleh publiknya.17

Internal Public Relations Association (IPRA) mendefinisikan PR sebagai fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan

memelihara jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai

komunikasi, pengertian, penerimanaan, dan kerjasama melibatkan

manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen

memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan deangan opini

publik; menetapkan dan menentukan tanggung jawab manajemen dalam

mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai

sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan;

16

Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations. (Bandung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Univertas Islam Bandung, 2007) h. 65

17

(30)

dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis

sebagai sarana utama.18

Dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, dijelaskan bahwa PR adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui

empat tahap, yaitu:

1) Penelitian yang didahalui penemuan, analisis, pengelohan data dan

sebagainya;

2) Perencanaan yang direncanakan;

3) Pelaksanaan yang tepat;

4) Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.19

Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan

dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interprestasi

yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua

arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan

itikad baik.20

Ciri-ciri humas (hubungan masyarakat) adalah sebagai berikut:21

a) Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara

timbal-balik

18

Rosady Ruslan, Kampanye Public Relation, h. 12.

19

Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations, (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 8.

20

H. Frazier Moore, Humas: Membangun Citra dan Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) edisi translasi, h. 6.

21

(31)

b) Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi,

penggiatan persuasi dan pengkajian pendapat umum.

c) Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas

menginduk.

d) Sasaran yang dituju adalah khalayak di dalam organisasi dan

khalayak di luar organisasi.

e) Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis

antara organisasi dan khalayak.

The British Institute of Public Relations mendefinisikan fungsi hubungan masyarakat sebagai berikut:22

“the deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual

understanding between organizations and its public”

(upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk menciptakan

dan membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayak).

Dalam definisi tersebut secara implisit terdapat tiga fungsi pemratek

hubungan masyarakat:

1. Mengetahui secara pasti dan mengevaluasi pendapat umum yang

berkaitan dengan organisasinya (to ascertain and evaluate public opinion as relates to his organization).

22

(32)

2. Menasehati para eksekutif mengenai cara-cara menangani pendapat

umum yang timbul (to consel executives on ways of dealing with public opinion as it exists).

3. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum

(to use communication to influence public opinion).

Dari beberapa definisi public relations di atas, dapat disimpulkan bahwa public relations adalah upaya yang dilaksanakan oleh sebuah perusahaan agar tercipta hubungan dan pengertian yang baik antara

perusahaan dan publiknya yang mampu menumbuhkan kepercayaan dari

pihak publik. Public relations merencakan kegiatan, melakukan observasi, dan mngadakan evaluasi sejauh mana strategi yang digunakan cukup

efektif atau tidak. Public relations juga merupakan divisi yang sangat penting dalam perusahaan atau organisasi agar mencapai tujuan yang

sesuai dengan visi, misi perusahaan dan mendapatkann citra yang baik di

mata publiknya.23

Terdapat tiga jenis public relations, yaitu:24

a. Government public relations

Setiap lembaga atau instansi manapun yang bertujuan untuk

menghasilkan profit atau non profit, tentunya selalu berhubungan

dengan pihak-pihak lain baik di luar atau di dalam lembaga itu

23

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), h. 22.

24

(33)

sendiri. Dalam hal ini public relations bertugas untuk menjalin hubungan dengan pihak lain, baik itu karyawan di dalam

perusahaan, stakeholders, maupun dari pihak lain misalnya media, lembaga instansi pemerintah dan lembaga keuangan lainnya.

Pada saat sekarang ini public relations juga muncul dalam ranah pemerintahan. Public relations dalam pemerintah berfungsi sebagai pengelola informasi dan opini publik yang muncul dari

masyarakat karena rakyat dalam pemerintahan ikut serta mengatasi

jalannya pemerintahan yang apabila tidak sesuai, rakyat akan cepat

mengkritiknya. Public relations melakukan penyebaran informasi mengenai kebijakan pemerintah yang disebarluaskan

seluas-luasnya, sedangkan opini publik dikaji dan diteliti

seefektif-efektifnya untuk keperluan dan pengambilan keputusan dan

penentuan kebijakan selanjutnya.

Sam Black dalam bukunya “Practical Public Relations”,

mengklarifikasikan public relations pemerintahan menjadi dua,

public relations pemerintah pusat dan public relations pemerintah daerah.

b. Public relations pemerintah pusat

Public relations dalam instansi ini bertugas untuk menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijkan, perencanaaan dan hasil

yang telah dicapai, dan menerangkan dan mendidik publik

(34)

bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu,

public relations dalam pemerintah pusat juga bertugas menasehati pimpinan departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau

tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.

c. Public relations pemerintah daerah

Public relations pada pemerintah daerah sebenarnya tidak berbeda dengan pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan

mekanisme kerja, perbedaannya hanya terletak pada ruang

lingkup.Ada empat tuajuan utama dalam public rerlations

pemerintahan daerah, yaitu:

1) Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan

lembaga beserta kegiatannya sehari-hari.

2) Memberi kesempatan kepada mereka untuk mennyatakan

pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum

pengambilan keputusan.

3) Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara

pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai

hak-hak dan tanggung jawab mereka.

4) Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.

Cara dan teknik pelaksanaannya berbeda antara public relations pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pada pemerintahan pusat terdapat media massa yang dapat digunakan

(35)

usaha kampanye public relations. Sedangkan pemerintahan daerah, ada yang belum memiliki media massa sehingga penyebaran

informasi dan kebijakan dilakukan melalui media nirmassa, misal

spanduk, poster, atau bisa juga melalui tatap muka dalam rapat

umum atau pertemuan-pertemuan.25

d. Institution public relations

Merupakan divisi yang ada dalam sebuah organisasi atau

perusahaan yang berupaya menarik perhatiann publik akan produk

yang dipasarkan dengan melakukan perencanaan, pemasaran dan

evaluasi atas tindakan yang dilakukan dalam menarik perhatian

publik. Institusi yang dimaksud di sini adalah sebuah perusahaan,

yang merupakan jenis usaha dalam mencari keuntungan

sebesar-besarnya.

Public relations perusahaan biasanya didefinisikan sebagai pengelolaan reputasi perusahaan secara keseluruhan atau disebut

juga citra perusahaan. Citra perusahaan tidak hanya penting dalam

hal kinerja kerja, tetapi juga faktor lainnya seperti track record

tanggung jawab sosial atau kebijakan etika.26

Public relations dalam perusahaan muncul karena beberapa alasan, diantaranya, adanya kebutuhan untuk memperbaiki

hubungan baik dengan publik sehingga terjalin pengertian. Publik

25

Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: Reamaja Rosdakarya, 2002), 37-39.

26

(36)

bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, sehingga muncul rasa

saling percaya demi keuntungan kedua belah pihak. Adanya

keinginan untuk semakin bersikap terbuka terhadap publik dengan

menggunakan komunikasi dua arah serta dengan menciptakan

opini publik yang diperlukan untuk perkembangan perusahaan.

Adanya kebutuhan untuk semakin memasyarakat, hal ini

merupakan proses pencapaian kemenangan dalam mempengaruhi

publik. Adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dua arah dalam

menghadapi permasalahan sosial yang kompleks dan semakin

berkembang. Dimana komunikasi dua arah sangat penting dan

dibutuhkan hubungan sosial yang sehat dan etis.27

e. Third Sector public relations

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) merupakan organisasi

atau lembaga yang didirikan oleh perorangan atau kelompok yang

secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum

tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya.

Organisasi ini bukan bagian dari organisasi pemerintah atau pun

organisasi yang bergerak untuk mendapatkan keuntungan.

Public relations bertugas tidak hanya menjalankan komunikasi dengan lembaga lain, akan tetapi berusaha memperkenalkan

lembaga yang diwakilinya dengan menyebarkan informasi kepada

publik. Tugas dari public relations dalam LSM antara lain,

27

(37)

mengembangkan kepercayaan masyakat terhadap organisasi.

Public relations menyebarluaskan informasi tentang profil lembaga, visi misi dan tujuan lembaga agar publik tertarik

sehingga mau memberikan kepercayaan kepada lembaga tersebut.

Menyediakan media komunikasi yang tepat antara publik dengan

lembaga.

Public relations dalam LSM berperan untuk memberikan sumbangan terhadap suksesnya organisasi dengan melaksanakan

hubungan dengan pihak lain seperti melakukan kerjasama demi

terlaksananya tujuan dari berdirinya LSM tersebut dan melakukan

publikasi serta advertising.28

2. Khalayak Public Relations

Publik di dalam public relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri. Publik itu disebut juga stakeholder,

yaitu kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan.

Unsur-unsur dari stakeholder antara lain: pemegang saham, karyawan dan manjemen, keluarga karyawan, kreditor, konsumen, pemasok,

komunitas, dan pemerintah.29 Demikian perlu dijelaskan di sisni beberapa

28

Sam Black & Melvin L. Sharpe, Ilmu Hubungan Masyarakat Praktis, (Jakarta: PT. Intermasa, 1998), h. 187-188.

29

(38)

pembagian atau klasifikasi mengenai publik atau ruang lingkup public relations:

a. Publik Internal dan Publik Eksternal

Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan.

Misalnya para karyawan, satpam penerima telepon, supervisor, klerk,

manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik

eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan

berada di luar perusahaan. Misalnya penyalur, pemasok, bank,

pemerintah, komunitas dan pers.

b. Publik Primer, Sekunder dan Marjinal

Tidak semua elemen dan stakeholder perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas.

Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting

disebut publik sekunder, yang dapat diabaikan adalah publik marjinal.

Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan berbeda,

sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut memungkinkan

untuk berubah dari tahun ke tahun.

c. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan

Karyawan dan konsumen adalah publik tradisional. Maka publik

(39)

menguntungkan seperti konsumen potensial, pejabat pemerintah, dan

perusahaan.

d. Proponents, Opponents, dan Uncommited

Diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan

(opponents), yang memihak (proponents) dan yang tidak peduli

(uncommited). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.

e. Silent Majority dan Vocal Majority

Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau

mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak

kelihatan suara atau pendapatnya.30

3. Pengertian Citra

Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan

oleh imaginasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh

seseorang, organisasi dan sebagainya.31

30

Drs. Elvirano, M.Si, Public Relations (Suatu Pendekatan Praktis), (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 107.

31

(40)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: (1)

kata benda: gambar, rupa, gambaran; (2) gambaran yang dimiliki orang

banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; (3) kesan

mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau

kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau

puisi; (4) data atau informmasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.32

Mackiewicz (1993) percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah

aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas. Citra adalah sebuah

realitas karena orang hanya dapat berinteraksi terhadap apa yang telah

mereka alami dan rasakan.

Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra

adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah seseorang,

perusahaan, suatu komite atau suatu aktivitas.33 Setiap perusahaan

mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan kesan

tentang apa yang telah seseorang jumpai, dan kesan tersebut bisa berupa

sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya dan bisa juga kesan yang tidak

menyenangkan bagi dirinya.

Ada empat cara untuk mendapatkan citra atau image yang baik:

32

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 169.

33

(41)

a. Menciptakan public understanding (pengertian publik). Pengertian belum berarti persetujuan atau penerimaan. Dalam hal ini publik

memahami organisasi, perusahaan atau instansi apakah itu dalam

hal produk atau jasanya, aktivitas, reputasi, perilaku manajemen

dan sebagainya.

b. Public confidence (kepercayaan publik). Publik percaya bahwa hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, perusahaan atau instansi

adalah suatu yang benar adanya.

c. Public support (dukungan publik). Adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi, baik dalam bentuk material dengan

membeli produk atau memakai jasa maupun spiritual, yakni dalam

bentuk pendapat atau pikiran untuk menunjang keberhasilan

organisasi.

d. Public cooperation (kerjasama publik). Jika ketiga tahapan di atas dapat terlalui maka akan mempermudah adanya kerjasama dari

publik yang berkepentingan terhadap organisasi guna mencapai

keuntungan dan kepuasan bersama.

4. Macam-macam Citra

(42)

citra perusahaan (corporate image), serta citra majemuk (multiple image).34

a. Citra bayangan (mirror image)

Citra ini melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi

mengenai anggapan luar tentang organisasinya. Citra bayangan adalah

citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap

organisasinya. Citra ini cenderung positif, bahkan terlalu positif

membayangkan hal yang serba hebat mengenai diri sendiri sehingga

kita pun percaya bahwa orang lain juga meemiliki pandangan yang

tidak kalah hebatnya atas diri atau organisasi kita. Tentu saja anggapan

itu tidak pada tempatnya, tetapi hal ini merupakan kecenderungan yang

wajar, karena hampir semua orang menyukai fantasi.

b. Citra yang berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang melekat

pada pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini cenderung negatif.

c. Citra harapan (wished image)

Citra harapan ialah suatu bentuk citra yang diinginkan oleh

manajemen. Citra yang diharapkan lebih baik atau lebih

menyenangkan dari pada citra yang ada, walaupun dalam kondisi

tertentu citra yang terlalu baik juga merepotkan. Namun secara umum,

34

(43)

yang disebut sebagai citra harapan itu memang sesuatu yang

berkonotasi baik.

d. Citra perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Citra

perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal positif yang dapat

meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah atau

riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan di bidang

keuangan, sukses ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi

sebagai pencipta lapangan kerja dalam jumlah yang besar, kesediaan

turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset,

dan sebagainya.

e. Citra majemuk (multiple image)

Setiap perusahaan atau organisasi pasti banyak memiliki unit dan

pegawai. Masing-masing unit dan individu tersebut memiliki perangai

dan perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti

memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra

organisasi atau perusahaan secara keseluruhan.

5. Pencapaian dan Pembentukan Citra

Citra merupakan tujuan utama dan sekaligus reputasi yang hendak

(44)

matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari penilaian baik dan buruk

seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang

khususnya datang dari publik masyarakat luas pada umumnya.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan

dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan

menguntungkan terhadap suatu citra lembaga atau organisasi atau produk

barang dan jasa pelayanan yang diwakili oleh pihak public relations. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang

konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau

persepsi.

Proses akumulasi dari amanah kepeercayaan yang telah diberikan

oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau

lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas, yaitu sering

dinamakan citra (image).35

Citra lembaga tidak bisa direkayasa. Citra positif akan terbentuk

jika performa lembaga benar-benar seperti apa yang diberitakan oleh

lembaga tersebut. Citra akan terbentuk dengan sendirinya dari upaya yang

kita tempuh sehingga komunikasi dan keterbukaan lembaga merupakan

salah satu kunci penting untuk mendapat citra yang positif.

Dampak lain dari citra positif adalah terhadap karyawan lembaga

itu sendiri. Karyawan yang bekerja pada peerusahaan yang citranya baik

35

(45)

dan positif akan memiliki rasa bangga dapat memicu motivasi mereka

untuk bekerja lebih produktif.

Dengan demikian, pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan akan

meningkat. Selain itu, citra lembaga yang baik juga menjadi incaran para

investor yang otomatis akan semakin yakin terhadap daya saing dan

kinerja sebuah lembaga atau perusahaan.36

Soemirat dan Ardianto menjelaskan bahwa efek kognitif dari

komunikasi sangat berpengaruh pada pembentukan citra seseorang atau

perusahaan. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan

informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung

menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita

mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan.37

B. Konseptualisasi Strategi Public Relations

1. Pengertian Strategi

Dalam bahasa Yunani Kuno, strategi berarti “seni berperang”.

Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema untuk mencapai sasaran

yang dituju. Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos, yang berarti

36

Siti Sofiah Efriyanti, Strategi Komunikasi Dalam Membangun Citra Perusahaan, (Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2009), h. 25.

37

(46)

militer yang berani memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan

sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.38

Sehingga tidak mengherankan jika konsep strategi kerap melekat pada

lingkungan militer dan usaha untuk memenangkan perang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi

adalah ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber daya

bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang dan damai, atau

rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.39

Sedangkan menurut Syarif Usman mendefinisikan strategi sebagai

kebijaksanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi (kekuatan,

daya dan kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan

kebahagiaan.40

Definisi lain juga diutarakan oleh Din Syamsudin, menurut beliau

strategi mengandung arti diantaranya:

a. Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan

b. Seni dan menyiasati pelaksanaan rencana atau program untuk

mencapai tujuan

38

Setiawan Hari Purnomo & Zulkieflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1999), h. 8

39

Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092.

40

(47)

c. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi

dan peran penting dalam keberhasilan.41

Pengertian lain dari strategi adalah ilmu dan seni yang

menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungannya

secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting dalam

pengertian strategi, yaitu kemampuan, sumber daya, lingkungan dan

tujuan.42 Empat unsur tersebut, sedemikian rupa disatukan secara rasional

dan indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian di

evaluasi dan diambil yang terbaik.

Dari beberapa pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa

strategi adalah suatu perumusan dan perencanaan terhadap suatu hal untuk

mencapai tujuan yang diharapkan dengan memanfaatkan dan

mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Strategi umumnya

dilakukan oleh individu-individu dalam mencapai maksud yang

diinginkannya

Strategi adalah sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir.

Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang

luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk

masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara

langsung dan kompetitif.

41

Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos, 2000), h. 127

42

Imam Mulyana, Mengupas Konsep Strategi, diakses tanggal 16 September 2014 dari

http://id.shvoong.com/business-management/management/1658495-mengupas-konsep-strategi/

(48)

Menurut Mientzberg, the strategy process didefinisikan bahwa strategi sebagai perspektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai

perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan dan strategi sebagai penipuan

atau cara muslihat rahasia. Sebagai perspektif, di mana strategi dalam

membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas.

Sebagai posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai

perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan perfomansi

perusahaan. Sebagai pola kegiatan, di mana dalam strategi dibentuk suatu

pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.43

Strategi public relations antara berbagai tingkat dalam organisasi harus konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibuat pada

tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh karena itu, peran

spesialis public relations adalah untuk memastikan bahwa konsisten diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi Inggris Peter Mandelson

disebut sebagai „on message‟. Peran menyeluruh ini tidak berarti umum

atau sama, meskipun persepsi dari frase tersebut secara terus-menerus

dibuat oleh jurnalis dan rival politiknya agar frase „on message‟ memang

berarti umum atau sama.44

2. Jenis Strategi Public Relations

43

Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Planning, (Harvard: Business Review, 1994) h. 107

44

(49)

Menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, Presiden Institute Bisnis

danManajemen Jayakarta, memberikan batasan pengertian tentang strategi

public relations, yaitu adalah alternatif optimal yang dipilih untuk

ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu

rencana public relations (public relations plan).45

Jenis strategi untuk melakukan persuasif kepada customer menurut Rosady Ruslan, adalah sebaga berikut:

a. The name calling device

Merupakan strategi untuk menjatuhkann reputasi competitor

melalui statement, ucapan, atau pendapat yang meremehkan.

b. Transfer device

Adalah mentransfer atau mengalihkan karakter atau kharisma dan

wibawa tertentu ke pihak lain. Misalnya, seorang pengusaha memajang

foto bersama pejabat tinggi militer dikantornya dengan maksud agar

wibawa tersebut berpindah pada dirinya.

c. Testimonial device

Mencari dukungan dari tokoh atau public figure mengenai produknya untuk mengesahkan dan memperlihatkan kualitas yaang

disampaikan secara langsung oleh tokoh tersebut dan ditampilkan

dalam iklan.

45

(50)

d. Card stacking device

Merupakan strategi berisikan fakta yang mendukung pendapat

seseorang dengan mengenyampingkan semua fakta yang berlawanan

walaupun hal itu benar

e. Bandwagon device

Merupakan strategi tertentu untuk menarik perhatian khalayak

ramai, misalnya satu kelompok kuat setuju, maka kelompok lain akan

mengikutinya karena terpengaruh.46

Menurut Harold L Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan

public relations atau kehumasan untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi atau berita, yaitu:47

a. Strategy of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui proses

publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan berbagai media

massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik merekayasa suatu berita

akan dapat menarik perhatian aundiensi sehingga akan menciptakan

publisitas yang menguntungkan.

b. Strategy of Persuation

46

Rosady Ruslan, Manajemen Humas, h. 85.

47

(51)

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak melalui

teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik dengan

mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel atau featuris

berlandaskan humanity interest. Proses komunikasi persuasif diperlukan dalam rangka menjadikan khalayak dan publik secara

sadar, mau memberikan perhatian, persetujuan, dan dukungannya

kepada organisasi di mana humas itu berada.

Kesediaan tersebut perlu diwujudkan oleh publik dan khalayak

beerupa apresiasi terhadap produk, keamanan yang dijaga oleh

komunitasnya. Dengan reputasi yang demikian ditambah persepsi

publik yang positif, maka citra akan naik.48

c. Strategy of Argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita negatif

yang kurang menguntungkan, kemudian dibentuk berita tandingan

yang mengemukakan argumentasi yang rasional agar opini publik tetap

dalam posisi yang menguntungkan.

Thomas Hajduk, Ph.D mengatakan bahwa pelaku retorika

mendefinisikan argumentasi sebagai istilah retoris untuk praktek

umum berpikir kritis dan penalaran sistematis untuk membujuk

komunikan menerima ide, tindakan, usulan, rekomendasi, rencana,

atau beberapa posisi yang diingi komunikator.

48

(52)

d. Strategy of Image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk

menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya. Misalnya

tidak hanya menampilkan segi promosi, tetapi juga bagaimana

menciptakan publikasi nonkomersial dengan menampilkan kepedulian

terhadap lingkungan dan sosial (humanity relations and social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau organisasi secara keseluruhan (corporate image).

3. Tahapan Strategi

Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya. Secara

garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Perumusan strategi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan

strategi yang akan dilakkukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan kekuatan, kelemahan secara internal, menetapkan suatu

objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi

untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu

sikap untuk memutuskan suatu keputusan dalam proses kegiatan

organisasi.

(53)

Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah

ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi

yang telah ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang

telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari

seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen

dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan

analisis strategi hanya akan menjadi impian yang sangat jauh dari

kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan

pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan

struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan

bersama budaya perusahaan dan organisasi.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai

dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi

menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh

suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan

sasaran yang dinyatakan telah dicapai.

C. Konseptualisasi Organisasi

(54)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa organisasi

adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian sehingga merupakan

kesatuan yang teratur.49Dalam bahasa Yunani, organisasi berasal dari kata

organon atau alat, yang memiliki artian suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud

dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah

suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai

beberapa tujuan umum untuk pembagian pekerjaan dan fungsi melalui

hierarki otoritas dan tanggung jawab.50 Schein juga menjelaskan bahwa

organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur,

tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung

pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasi aktivitas dalam

organisasi tertentu. Sifat tergantung dengan bagian satu dengan bagian

lainnya menandakan bahwa organisasi yang dimaksud Schein ini adalah

merupakan suatu sistem.

Selanjutnya Khocler mengatakan oraganisasi adalah sistem

hubungan yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok

orang untuk mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan pendapat Wright

yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka

49

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,edisi ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092

50

Gambar

GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD
GAMBARAN UMUM NON GOVERNMENT ORGANIZATION PASIAD
Tabel 3.1
Tabel 1.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskipsikan strategi public relations yang digunakan Tribun Jogja dan media komunikasi apa yang dilakukan Tribun Yogyakarta

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan tersebut dan berarti

4. M, selaku pembimbing I yang telah sabar dan ikhlas dalam membimbing, serta memberikan saran dan perhatian dalam mengarahkan penelitian ini. Si, selaku pembimbing II

orang tidak akan selalu sama dengan apa yang kita inginkan. Orang bebas menilai kita berdasarkan cara pandang mereka, sehingga dibutuhkan evaluasi diri dari waktu ke

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi public relations yang digunakan humas Pemerintah Kabupaten Karo dalam membentuk citra positif. Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations Kreavi.com dalam membentuk citra melalui penggunaan media sosial dan untuk mengetahui

Dalam meneliti mengenai strategi yang dilakukan oleh divisi public relations, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melalukan wawancara dengan

Cara promosi produk yang dilakukan oleh influencer adalah dengan me-review rangkaian produk body care dan skin care agar para pengikut influencer tersebut tertarik dari hasil rangakaian