• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Public Relations dalam Membangun Citra STIKOM InterStudi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Strategi Public Relations dalam Membangun Citra STIKOM InterStudi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Strategi Public Relations dalam Membangun Citra STIKOM InterStudi

https://doi.org/10.25008/parahita.v2i2.71 Tri Mutiara Wulandari1, Gita Widyasanty1

1Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi InterStudi Jl. Wijaya II No. 62, Kebayoran Baru, Jakarta 12160 - Indonesia

*Email Korespondensi: [email protected] Abstract

The purpose of this study was to determine the strategy of Public Relations through external events in building the image of higher education. The problem in this research is how the public relations strategy compiles a public relations planning strategy in order to build the company's image. One of the functions of public relations is to carry out special events. in the form of the STIKOM InterStudi product program.

The conceptual model used in this study is a public relations strategy planning model from the Cultip Center & Broom. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. through the data reduction stage, the data presentation stage, the conclusion drawing stage and data verification.

The results show that the PR strategy planning model proposed by Cultip, Center & Broom can support this research.

Keywords: Public Relations, Event, Image, Public Relations Strategy Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi Public Relatios melalui event ekternal dalam membangun citra peguruan tinggi. Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana strategi public relations menyusun strategi perencanaan public relations agar dapat membangun citra perusahaan.

Salah satu fungsi public relations yaitu melaksanakan special event. dalam bentuk program produk STIKOM InterStudi. Model konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah model perencanaan strategi public relations dari Cultip Center & Broom.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Tehnik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipasi,wawancara mendalam,studi dokumentasi,internet.Tehnik analisis data melalui tahap reduksi data,tahap penyajian data,tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data.Hasil penelitian menunjukan bahwa model perencanaan strategi PR yang dikemukan oleh Cultip,Center &Broom dapat mendukung penelitian ini.

Kata kunci: Public Relations, Event, Citra, Strategi Public Relation

I. PENDAHULUAN

Salah satu kegiatan komunikasi untuk membangun citra yang dilakukan STIKOM InterStudi adalah melaksanakan fungsi public relations berupa special event dengan tema InterStudi on the Air yang berlangsung di Kampus STIKOM InterStudi, Jakarta. Tujuannya untuk menimbulkan kesadaran dan kepercayaan publik kepada STIKOM InterStudi sehingga dapat membangun opini publik yang favourabel dan citra positif. Program event ini untuk menjawab tantangan persaingan produk perguruan tinggi yang semakin kompetitif untuk melakukan strategi dalam mempromosikan produk perguruan tinggi melalui event InterStudi on the Air.

InterStudi on the Air tahun 2019 memperkenalkan produk event eksternal guna memenuhi kebutuhan masyarakat pada sarana pendidikan. Sekolah tinggi ilmu komunikasi InterStudi merupakan organisasi pendidikan tinggi bidang ilmu komunikasi dengan bermacam program pendidikan Srata 1, meliputi konsentrasi brodcasting (penyiaran), advertising (periklanan), public relations (kehumasan), serta business comunnication (komunikasi bisnis).

Di STIKOM InterStudi juga terdapat program Srata-2, diantaranya strategi communication serta entertainment comunication. Public event ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan persaingan Perguruan Tinggi yang semakin kompetitif. Memenangkan

(2)

persaingan qouta “calon mahasiswa” bukan suatu perkara mudah, dengan jumlah pesaing semakin meningkat setiap tahunnya. Untuk itu dibutuhkan strategi dalam mempromosikan perguruan tinggi (Soebiagdo & Ruliana, 2017).

Informasi dari Public Relation STIKOM InterStudi adanya penurunan dan peningkatan pengunjung event InterStudi On The Air (IOA) tahun 2019 diketahui, jumlah siswa yang hadir pada saat event InterStudi on the air (IOA) tidak signifikan. Maka dari itu, dalam pelaksanaan event, public relations STIKOM InterStudi memerlukan langkah strategi yang mampu menciptakan perbedaan daya tarik pesan, yakni dengan menerapkan koordinasi (komunikasi internal) dengan divisi yang relevan sebelum menjalin komunikasi eksternal (event).

Event ini mampu menghasilkan kinerja yang baik bagi STIKOM InterStudi apabila semua praktisi public relations dapat menggunakan semua kesempatan yang ada. Event adalah alat (bukan media public relations), apabila dipergunakan untuk mendorong kesadaran, meningkatkan reputasi dan citra dan menjual produk. Event merupakan pilihan paling efektif dalam komunikasi publik (Jatmiko, 2014).

Public relations memainkan peran penting dalam semua lini. Public relations STIKOM Interstudi perlu menyampaikan citra secara positif kepada para pengunjung dan mempromosikan produk atau layanan apapun yang ditawarkan, tanpa memaksa siapa pun untuk membeli produk atau layanan itu. Dengan kata lain, strategi Public Relations (PR) berperan penting dalam mengatasi permasalahan tersebut. Apabila permasalahan ini tidak kunjung diatasi, maka dapat berpotensi menurunkan reputasi sebelumnya. Dengan demikian, pihak Public Relations STIKOM InterStudi berupaya dalam memperoleh positioning dan meningkatkan citra produk.

Ada beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan yaitu Strategi Public Relations dalam Membangun Citra Perusahaan (Ruliana & Dwiantari, 2015); Strategi Public Relations Hotel dalam Membentuk Citra Objek Wisata. Dalam menghadapi persaingan dalam industri ini, strategi komunikasi pemasar menggunakan pendekatan public relations antara hotel dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Seorang humas mempunyai tahapan inti yang menjadi dasar pelaksanaan, antara lain memberikan pengertian pada masalah (defining public relations problems), perencanaan dan pemograman (planning and programming), mengambil tindakan dan komunikasi (taking action andcommunicating), mengevaluasi program (evaluating the program).

Hambali (2017) melakukan penelitian tentang strategi humas perusahaan Donggi Senoro Liquefied Gas dalam membangun citra positif melalui program corporate social responsibility di Kec. Batui, Kab. Banggai. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang menjalankan operasional pada bidang industri minyak dan gas (Migas) adalah dampak negatif yang dihasilkan bagi lingkungan sekitar perusahaan, yakni timbulnya kerusakan lingkungan, polusi udara dan sebagainya.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban demi memperbaiki citra, perusahaan melaksanakan program CSR. Berkaitan dengan hal ini, ada beberapa tahapan strategi yang harus dilakukan oleh humas, yaitu menyelidiki dan mendengarkan (fact-finding), menentukan dan merencanakan (planning), berkomunikasi (communicating), dan melakukan evaluasi (evaluation).

Penelitian Lengkong et al. (2017) tentang Strategi Public Relations dalam Pemulihan Citra Perusahaan (Studi Kasus Rumah Makan Kawan Baru di Manado) dengan mengambil studi kasus korban keracunan. Untuk memulihkan citra rumah kawan baru, strategi public relation yang dilakukan antara lain meng-evaluasi, mengkaji ulang, memperbaiki layanan, serta melakukan kompromi dan negosisasi kepada korban keracunan. Selain itu, perbaikan citra juga dilakukan melalui pemberitaan media online dan media cetak untuk meluruskan, meminta maaf, dan mendapatkan simpati masyarakat terkait insiden yang terjadi.

Beberapa studi di atas mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya terletak

(3)

pada penggunaan konsep, yakni strategi public relation dan citra perusahaan sedangkan perbedaanya terletak pada subjek penelitian yang digunakan. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi public relations melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi.

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan strategi public relation melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi; bagaimana strategi perencanaan Public Relation melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi;

bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan public relations melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi; bagaimana evaluasi yang dilakukan public relations melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi?

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan strategi public relation melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi; untuk mengetahui strategi perencanaan public relation melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi;

untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan public relations melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi; untuk mengetahui evaluasi yang dilakukan public relations melalui event ekternal dalam membangun citra perguruan tinggi.

II. KERANGKA TEORI

Cultip Center dan Broom et al. (2013) mengungkapkan “public relations is a management function that builds and maintains a mutualy beneficial relationships between on organization and the community on which success or failure depend” (Ruliana, 2014). Strategi komunikasi dalam public relation memiliki pengaruh yang signifikan, secara mikro maupun makro, mencakup ruang lingkup, kondisi, arah, visi tujuan dan sasaran lembaga tertentu.

Aspek strategi pendekatan public relations dapat berupa pendekatan kemasyarakatan, edukatif dan persuasive, kerjasama serta pendekatan integrative dan koordinatif (Hendrarto &

Ruliana, 2019). Dengan demikian, kegiatan public relations berkaitan pada event tentang komunikasi yang dapat menimbulkan persepsi suatu pandangan khalayak umum.

Public relation, menurut Booklet PRSA (Public relations society of Amerika), memiliki beberapa fungsi, yaitu pemrograman, keterhubungan, penulisan dan pengeditan, informasi, produksi, event khusus seperti pameran, berbicara, penelitian dan evaluasi (Ruliana, 2014).

Fungsi-fungsi di atas saling berkaitan dan tergantung konteks kegiatan public relations yang dilakukan.

Hubungan masyarakat ditunjukkan dalam beberapa jenis kegiatan manusia, seperti bergabung dengan organisasi, menyebar undangan dan kegiatan lain yang tidak mempengaruhi orang-orang yang memiliki kepentingan yang lain. Dengan public relation, masalah yang timbul dapat diidentifikasi melalui kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan yang berfokus pada kesadaran konsumen, sikap konsumen dan persepsi produk dan jasa yang ditawarkan.

Hasil identifikasi tersebut akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang strategi yang tepat. Oleh karena itu, strategi kegiatan hubungan masyarakat harus diarahkan pada persepsi pemegang saham sehingga sikap dan tindakan mereka sesuai dengan yang diharapkan. Apabila strategi ini berhasil, sikap dan tindakan akan diperoleh dari pemegang saham yang pada akhirnya akan menciptakan pendapat dan citra yang baik.

Oleh karena itu, hubungan masyarakat harus memiliki mentalitas dan strategi dengan sumber informasi dan tingkat ketergantungan yang tinggi satu sama lain sehingga dapat mengimplementasikan dan memonitor strategi yang paling dapat diandalkan. Public relation membutuhkan pemikiran secara strategis tingkat tinggi dan kompleks serta model yang lebih terstruktur dan sistematis untuk menganalisis masalah dan merumuskan strategi yang baik juga dapat memberikan kinerja yang maksimal.

Strategi public relations dalam membangun citra perusahaan perlu melibatkan proses

(4)

empat langkah dalam menyelesaikan masalah dan menciptakan kemungkinan. Menurut (Broom et al., 2013), penelitian dalam strategi ini memiliki empat langkah yang berbeda: Four Step Model of the Public Relations

Langkah Pertama: Mendefinisikan Masalah (Defining Public Relations). Proses penelitian suatu kegiatan awal untuk memperoleh informasi dan menganalisis situasi yang dihadapi dari isu-isu yang terjadi dari media massa maupun media online menjadi sebuah hambatan polemik isu opini publik dalam menentukan sikap dan persepsi publik.

Langkah Kedua: Perencanaan dan Pemrograman (Planning and Programming). Divisi dan tim berkoordinasi untuk merencanakan Event. Pemrograman dibuat panduan perincian, waktu secara tertata dan urutan tertentu tentang pelaksanaan yang akan dilakukan. Dengan perencanaan dan program yang dibuat tertata dibutuhkan unsur publiksasi, maka dari itu PR harus luas melihat media apa yang akan digunakan.

Menurut Cultip Center dan Broom (Ruliana, 2014) ada tiga kategori yang dapat dipakai untuk internal public dan eksternal public, yaitu kata yang dicetak, kata yang diucapkan, dan gambaran kata yang dicetak, dapat dilakukan dengan naskah pidato, brosur, organisasi, majalah. Lalu kata yang diucapkan, dapat dilakukan dengan cara meeting, pers interview, konfrensi pers. Gambaran dapat dilakukan mengunakan media sosial, media elektronik, media cetak, bentuk iklan, publikasi.

Langkah Ketiga: Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Actions and Communicating). Pilih taktik komunikasi yang digunakan dalam langkah ini dan implementasikan rencana strategis yang telah disiapkan. Cultip dan Broom (2006) menyatakan, ada tiga cara yang ditemukan yaitu: (1) aksi komunikasi, PR berperan langsung dalam melakukan aktifitasnya; (2) strategi komponen komunikasi, PR perlu mengemas cara mengkomunikasikan dalam merangkai komponen komunikasi yang baik dimulai saat digunakan media menjadi sasaran terarah dalam menentukan sikap, opini public; (3) Implementasi strategi PR, melaksanakan strategi 7 C (creadibility, context, content, clarity, consistency & continuity, channel and capability of the audiens).

Langkah keempat: Evaluasi Program (evaluating the program.) Hasil rencana yang dilakukan pada langkah terakhir, menentukan efisiensi dari berbagai umpan balik bahwa melakukan evaluasi melalui penilaian ataupun persiapan implementasi dan hasil dari program.

Penyesuaian atas dasar dari umpan balik mengenai keberhasilan program tersebut.

Noor (2013) menyatakan, event didefinisikan sebagai kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati sesuatu yang penting sepanjang hidup manusia mengenai budaya, adat, tradisi dan agama yang diselengarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat yang diselengarakan pada waktu tertentu.

Event memiliki bermacam karakteristik, karena masing-masing penyelenggaraan event wajib berciri khas berbeda. Karakteristik tersebut yaitu interaksi personal, intangibility,

(5)

keunikan, suasana pelayanan dan perishability (Noor, 2013) yakni: keunikan: penyelengaraan event harus muncul sebuah ide unik dan kreatif; perishability, berkaitan penggunaan fasilitas untuk penyelengaraan event; intangibility: pengalaman yang diperoleh partisipan ataupun pengunjung; suasana dan layanan: suasana dan layanan yang tepat dalam sebuah event akan membuahkan kesuksesan; interaksi personal: kunci sukses dalam menyelenggarakan event yaitu interaksi personal dari pengunjung.

Paparan teori di atas menyimpulkan bahwa untuk merancang dan mengetahui jalannya sebuah event, karakteristik event perlu untuk diidentifikasi agar pengunjung dapat tertarik dan memahami pesan yang ditampilkan oleh perusahaan.

Menurut Kazt, citra adalah sebuah pandangan dari seseorang atau beberapa orang/pihak terhadap sebuah perusahaan atau instansi atau seseorang atau suatu aktivitas. Citra yang ideal dapat memberi kesan yang realistis sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang sesungguhnya. Citra adalah pandangan tentang penilaian audiens terhadap perusahaan atau produk perusahaan. Pandangan ini bisa dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk perusahaan. Citra dibangun berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diterima oleh seseorang. Proses komunikasi tidak secara langsung menghasilkan sikap tertentu, tetapi sangat mempengaruhi pengelolaan citra lingkungan di sekitarnya.

Studi terkait corporate image (citra perusahaan) sudah membuktikan citra dapat diukur dan diubah walaupun perubahannya sedikit lamban. Lebih lanjut, Soemirat dan Ardianto menerangkan bahwa efek kognitif bisa sangat berpengaruh terhadap komunikasi dalam membentuk citra seseorang.

Jefkins (2003) mengatakan, citra terdiri dari beberapa macam, antara lain: Mirror Image (Citra Bayangan), yakni gambaran citra yang dianggap dan diyakini benar oleh pimpinan perusahaan; Current Image (Citra Kini), yakni citra berkaitan pada word of mouth atau informasi yang diperoleh dari orang lain. Citra kini berhubungan dengan pengalaman seseorang tentang instansi/organisasi/perusahaan dimana pengalaman tersebut dia ceritakan kepada orang lain; Wish Image (Citra Keinginan), yakni citra yang harapan dari instansi dan diterima dan dimaknai dengan baik oleh publiknya.

Dalam citra keinginan, harapan dan hasil berbanding lurus, intansi memiliki harapan positif dan publiknya menerima kesan tersebut secara positif; Corporate Image (Citra Perusahaan), yakni upaya dari perusahaan mengenai tujuan di masa mendatang tentang bagaimana perusahaan dapat meraih citra positif, lebih dikenal dan di terima dengan baik oleh masyarakat.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kualitatif. Ddata yang diperoleh berupa kata-kata dan gambar dan bukan dalam bentuk angka. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan penggunaan alat ukur lain yang dirancang khusus berupa tata cara pengumpulan data. Observasi yang dilakukan peneliti diharapkan dapat mengungkapkan hal- hal yang berkaitan dengan perilaku yang ditunjukkan selama wawancara dan ketika subjek beraktivitas.

Data diperoleh melalui beberapa langkah: (1) observasi partisipasi; (2) wawancara mendalam (in-depth nterview) untuk mengkonfirmasi atau membuktikan informasi yang diperoleh sebelumnya; (3) dokumentasi berbentuk fakta dan data yang tersimpan di server, flasdisk, atau website (Bugin, 2011).

Informan kunci penelitian ini adalah kepala devisi promosi STIKOM InterStudi, Divisi Public Relations & Asisten Promosi STIKOM InterStudi, dan pengunjung event InterStudi on the Air (IOA). Analisis data penelitian menggunakan model interaktif dari Huberman dan Miles melalui tiga tahapan, yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan tahap penarikan

(6)

atau verifikasi (Sugiyono, 2016).

IV. HASIL PENELITIAN

STIKOM InterStudi berdiri 10 Maret 1982, mempunyai visi: “Menjadi perguruan tinggi terkemuka serta diakui sebagai pusat unggulan pengembangan ilmu komunikasi yang menghasilkan tenaga profesional, akademik dan riset dalam industi kreatif pada tahun 2030.”

Misinya: “menyiapkan peserta didik dan tenaga pengajar yang profesional untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi di bidang komunikasi yang mampu bersaing secara nasional dalam industri kreatif; mengembangkan kompetensi akademik dan keterampilan komunikasi yang memberikan manfaat dan menyebarkannya demi kepentingan industri kreatif;

menumbuh kembangkan penelitian dasar dan terapan ilmu komunikasi dalam masyarakat dan industri kreatif (Wawancara Informan A.B.U 25 Oktober 2021).

Semakin meningkatnya persaingan perguruan tinggi yang semakin kompetitif, maka STIKOM InterStudi melakukan berbagai aktifitas untuk menimbulkan daya tarik dalam membangun citra perguruan tinggi.

“Persaingan di perguruan tinggi semakin meningkat tajam, sehingga program jurusan yang ditawarkan banyak pilihan dan program yang sama, dengan melakukan salah satu aktifitas event ekternal ini bertujuan mengenalkan STIKOM InterStudi dengan program jurusan dengan konsep edutainment. Meningkatkan awareness minat calon siswa baru" (Wawancara, Informan IH T, 25 Oktober 2021).

Dari informasi dan situasi Public Relations, infomasi dari media massa dan media online, perkembangan perguruan tinggi semakin hari terus meningkat dan kompetitif. Maka dibuatkan strategi melalui event untuk mempromosikan sebagai cara mengatasi masalah yang terjadi.

"Strategi dengan mengikuti pameran pendidikan dan presentasi ke sekolah-sekolah JABODETABEK, edu fair skala regional dan edufair berskala nasional, lalu membuat suatu program event ekternal yaitu Event InterStudi On The Air (IOA) yang dilaksanakan di STIKOM InterStudi (wawancara IH, dan ABU, 25 Oktober 2021).

Perencanaan dan Pemrograman (Planning and Programming)

Dalam perencanaan divisi dan tim berkoordinasi merencanakan membuat program acara (Event) yang berbeda dengan pesaing, sehingga yang menjadi perbedaan yaitu produk yang ditawarkan merasakan pengalaman aktifitas kuliah experience/pengalaman langsung sehingga para pengunjung bisa merasakan jurusan-jurusan yang ada di STIKOM InterStudi (Gambar 1).

Gambar 1. Aktifitas Siswa/i mengikuti Event IOA Sumber : STIKOM InterStudi

(7)

Perencanaan Event InterStudi on the Air divisi dan tim mengkoodinir bagian promosi bekerja sama dengan Pihak EO yang merupakan alumni dan mahasiwa InterStudi. Untuk mengkoodinir event tersebut ke pihak ekternal, bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang sudah disiapkan dan bagian promosi mengkoodinir ke bagian internal untuk mengunakan dan mempersiapkan fasilitas di STIKOM InterStudi.

Jangka pendek, segmentasi sesuai sasaran para siswa/i dari sekolah-sekolah potensial berdasarkan dari data penerimaan mahasiswa baru memiliki jumlah terbanyak yang ada di STIKOM InterStudi dengan itu bisa menjadi gambaran sikap dan tingkah laku yang didapatkan dalam pengetahuan konsumen. Jangka menengah, manajemen membuat beasiswa kuliah yang diberikan pihak perguruan tinggi. Jangka panjang, melakukan penyesuaian dan

pengembangan berdasarkan data (wawancara A.B.U & IH, 25 Oktober 2021).

Perencanaan strategi perancangan komunikasi pemasaran yaitu merancang strategi operasional dan strategi persuasi PR dan promosi melakukan kordinasi dalam hal penyusanan program promosi produk program yang ada di STIKOM InterStudi sebagaimana yang dijelaskan oleh key informan.

”Bagian Promosi dan PR bekerja sama dan berkoordinasi sesuai aspeknya. Jika promosi bagian produk branding yang didapatkan sedangkan PR bagian publikasinya, sehingga menjalin kerja sama yang baik” (wawancara IH, 25 Oktober 2021)

Promosi produk dilakukan secara langsung kepada para pengunjung event InterStudi On The Air melalui komunikasi interpersonal berbentuk personal selling dengan menjelaskan secara langsung dan memberi brosur, beasiswa atau leaflet. Kemudian membuat perencanaan sales promotion dengan mendatangi sekolah- sekolah, memberi penawaran dan melakukan presentasi produk. Adapun secara tidak langsung melalui promosi menggunakan media elektronik dan media sosial. Dengan suksesnya dalam perencanaan dibutuhkan keahlian khusus dan dibutuhkan anggaran sehingga event tersebut terlaksana dengan lancar dan sukses.

sebagaimana yang dijelaskan key informan penelitian:

“Perencanaan ini merupakan program lanjutan dari kegiatan aktivasi di sekolah yaitu pameran dan presentasi kemudian dilanjutkan dengan mengundang siswa tersebut pada event InterStudi On The Air (IOA) salah satu perencanaan penjualan personal dan sales promotion" (wawancara ABU, 25 Oktober 2021).

Mengambil Tindakan dan Berkomunikasi (Taking Actions and Communicating)

Dalam langkah ini, aksi dan komunikasi merupakan tujuan utama dalam pelaksanaan event InterStudi On The Air. Dalam upaya perencanaan menyusun strategi dengan melakukan strategi aksi dan komunikasi sebagaimana dijelaskan oleh Informan sebagai berikut:

“Strategi Aksi: Dengan cara bekerjasama PR dan Divisi Promosi. PR melakukan distribusi melalui media yang tepat, sedangkan Divisi Promosi menjalin hubungan ke sekolah-sekolah potensial dengan salah satu PIC yang bersangkutan.”

“Strategi komunikasi: Divisi Promosi melakukan dan mempromosikan produk dibutuhkan public internal dan public eksternal dalam menyampaikan pesan sangat dibutuhkan public internal seperti: karyawan, dosen, alumni, dibutuhkan untuk menyampaikan pesan produk pada event tersebut sehingga masuk dalam strategi komunikasi pesan yang disampaikan untuk menimbulkan daya tarik yang tinggi kepada audience, terjadinya efek kognitif, afaktif dan perilaku untuk mengambil keputusan

(8)

mendaftar (wawancara ABU dan IH, 25 Oktober 2021).

Penyusunan pesan yang disampaikan kepada public target sasaran dengan mengunakan bahasa yang jelas dan tepat sasaran sehingga mudah masuk dan diterima oleh public. Bahasa yang dapat digunakan yaitu bahasa Indonesia, dimana target sasaran yaitu Siswa/i SMA/K.

“Pesan yang disampaikan dengan bahasa yang jelas dan tepat pada saat pembukaan dan penutupan program event, sesuai dengan konteks isi pesan yang akan disampaikan dengan cara berinteraksi supaya pesan yang disampaikan kepada pengunjung yang datang tidak merasa bosan” (wawancara ABU, 25 Oktober 2021).

Pemilihan Pesan yang disampaikan dengan jelas dan tepat dengan kontek sesuai isi pesan dan mudah disimak oleh public ditambah pesan itu dibuat menarik dan pengunjung tidak merasa bosan. Pemilihan saluran ataupun media yang digunakan oleh STIKOM InterStudi dari jangkaun luas dalam pengguan media yang efesien supaya mudah diterima oleh public yang menjadi sasaran yaitu sebagaimana yang dijelaskan oleh Informan:

“Pengunaan media dalam mempromosikan dengan cara mengunakan media digital dan media konvesional. Media digital melalui website, Instagram, facebook yang merupakan media promosi yang digunakan dan media konvesional melalui brosur dan leaflet. PR sebagai media jalannya dan masuknya pembuka sebuah media seperti media digital, website, instagram, facebook, merupakan media promosi yang digunakan oleh STIKOM InterStudi untuk mecakup promosi supaya lebih strategis mengunakan media digital dan juga media konvesional melalui, brosur dan leaflet”

(wawancara IH, 25 Oktober 2021).

Memilih Mendaftar Di STIKOM InterStudi dimata public sehingga dapat memperoleh Citra produk. Seorang Public Relations menjadi jembatan antar manejemen dengan masyarakat. Public Relations juga sebagai sales yang bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dan memperoleh posisi dan citra dimata public (Wawancara, IH 25 Oktober 2021).

Langkah Keempat: Evaluasi Program (Evaluating the Program)

Untuk menentukan keberhasilan program, apakah pencapaian hasil sesuai tujuan yang direncanakan. Dari hasil langkah akhir dalam mengevaluasi Event InterStudi On The Air (IOA) berdasarkan evaluasi report EO bekerjasama dengan bagian promosi dengan menyebarkan kuesioner diawal dan diakhir event berlangsung sebagai berikut:

“Untuk ke depanya event ini dapat mengundang perwakilan sekolah terutama kelas 12 lebih banyak lagi. Membuat dan mengemas event ini lebih menarik lagi dan mendapatkan pihak ketiga yaitu sponsor” (Wawancara ABU, 25 Oktober 2021).

Melakukan evaluasi berdasarkan report EO dan PR juga pengamatan yang dilakukan bagian promosi sendiri sebagai strategi selanjutnya agar event tersebut dapat tercapai sesuai harapan yang diinginkan dan memberikan kuesioner kepeserta sebelum dan sesudah event dilaksanakan.

"Untuk event tersebut sudah berhasil namun pada event selanjutnya perlu terus dilakukan penyesuaian dan pengembangan agar tingkat keberhasilan dari event tersebut semakin baik. Cara implementasi program kedepannya dengan melakukan

(9)

penyesuaian dan pengembangan berdasarkan data event InterStudi on the Air (IOA) yang sudah berjalan" (Wawancara ABU, 25 Oktober 2021).

Selanjutnya Informasi yang diperoleh dari peserta Event InterStudi On The Air (IOA) Mengatakan bahwa :

”Dalam perencanaan event ini mempunyai keunikan karena di setiap sesinya dibuat semenarik mungkin dan peserta bisa langsung melakukan praktik aksi langsung dalam program ini dan tidak membuat peserta merasa bosan, sehingga bisa merasakan langsung program yang dilakukan dan penyaimpaian sesuatu informasi mengenai program dalam Event Interstudi On The Air dibuat menarik dan sangat mudah dipahami dan ditambah, saya menemukan teman baru dari sekolah lainya sehingga saya semakin tertarik di dalam dunia komunikasi”( Informan Robertus, 21 Oktober 2021).

Setelah itu ditanyakan mengenai pelayanan yang diberikan pada saat event InterStudi On The Air (IOA) berlangsung menurut kedua informan sebagai beikut:

Puas dalam segi pelayanan dalam komunikasi dengan peserta membangun hubungan yang baik. (wawancara Robertus dan Nabhan, 21-22 Oktober 2021). Dan adapun kekurangan dan kelebihan dalam evaluasi ini yaitu Event InterStudi On The Air (IOA) berlangsung. Saya mengikuti Event tersebut dalam menyampaikan informasi perihal jurusan program mengenai STIKOM InterStudi dibuat menarik sehingga apa yang disampaikan cepat ditangkap dan dalam penyampaian tersebut dibuat merasa tidak bosan bagi peserta dan pengunjung. Kekuranganya: belum banyak pilihan program jurusan yang ada (wawancara Robertus dan Nabhan, 21-22 Oktober 2021).

Dari beberapa penjelasan tersebut, evaluasi adalah hal penting dalam setiap strategi yang akan dilaksanakan ataupun yang sudah dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk menentukan langkah apa yang akan diambil dan supaya tercapai tujuan dari organisasi, dan terbentuknya citra yang positif bagi organisasi perguruan tinggi.

V. KESIMPULAN

Seorang public relations PR menjalani tugasnya untuk mencari informasi dan survey terhadap pesaing mengenai kegiatan maupun event untuk mendapatkan siswa baru.

Perencanaan dan pemograman dilakukan dengan berkoordinasi dengan divisi dan tim. Dengan menyusun program jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang dengan menjalin hubungan kerjasama ke sekolah- sekolah untuk meberikan penawaran produk.

Aksi dan komunikasi, strategi komunikasi/komunikan, strategi pemilihan pesan, strategi efek dan strategi pemilihan khalayak yang diinginkan oleh para pengunjung yang datang pada Event InterStudi On The Air (IOA) sudah berjalan. Report yang dilakukan oleh Public Relations, bersama bagian promosi dan EO, perlunya pihak sponsor menambah Brand Image perguruan tinggi sehingga menambah minat siswa untuk mendaftar.

Dari hasil evaluasi pihak Internal dan ekternal yaitu EO, PR, dan Promosi (bagian internal disimpulkan infomasi produk yang disampaikan sudah terbentuk citranya. Namun ada masukan dari pengunjung mereka belum memilih STIKOM InterStudi karena belum sesuai jurusan yang mereka inginkan.

Daftar Pustaka

Broom, G. M., Emeritus, P., & Sha, B.-L. (2013). Cutlip and Center’s Effective Public Relations (S. Yagan, E. Gardner, K. Bloom, & A. Greene (eds.); Eleventh). Pearson

(10)

Education, Inc.

Bugin, B. (2011). Penelitian Kualitatif. Prenada Media.

Hambali, M. M. P. (2017). Strategi Humas Perusahaan Donggi Senoro Liquefied Natural Gas Dalam Membangun Citra Positif Melalui Program Corporate Social Responsibilit Y Di Kec. Batui. Kab. Bangga. Acta Diurna, 6(1).

Hendrarto, D., & Ruliana, P. (2019). Strategi Public Relations Radio Delta FM Dalam Mempertahankan Pendengar Melalui Media Sosial. Jurnal Komunikasi, 4(2), 166–178.

https://journal.interstudi.edu/index.p hp/InterKomunika/article/view/337

Jatmiko. (2014). Komunikasi Pemasaran sebagai Strategi Memperluas Pasar. Universitas Esa Unggul.

Jefkins, F. (2003). Public Relations (Edisi keli). PT Gelora Aksara Pratama.

Lengkong, S. L., dkk . (2017). Strategi Public Relations dalam Pemulihan Citra Perusahaan (Studi Kasus Rumah Makan Kawan Baru Megamas Manado). Acta Diurna, 6 (1), 1–46.

M. Linggar, A. (2000). Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Bumi Aksara.

Noor, A. (2013). Manajemen Event. Alfabeta (Revised).

Ruliana, P. (2014). Komunikasi Organisasi, Teori dan Studi Kasus. Rajawali Pers.

Ruliana, P., & Dwiantari, R. (2015). Strategi Public Relations Hotel dalam Membentuk Citra Objek Wisata. Jurnal ASPIKOM, 2(4), 255.

Soebiagdo, & Ruliana, P. (2017). Pengaruh Strategi Promosi Stikom Interstudi terhadap Peningkatan Ekuitas Merek. Jurnal Komunikasi, 2(2), 146–159.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian strategi komunikasi public relations yang dilakukan melalui Public Relations (PR) merupakan kegiatan yang sangat penting untuk pembentukan citra

Tunas Bola untuk membina hubungan dengan pihak lain dalam membangun citra perusahaan, yakni mengadakan event dengan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan,

Kimia Farma dalam upaya strategi marketing public relation untuk meningkatkan citra perusahaan dengan adanya kegiatan-kegiatan atau event-event yang dilakukan untuk

ini adalah strategi yang dilakukan oleh Public Relations pegadaian syariah.. dalam membangun

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi public relations Kreavi.com dalam membentuk citra melalui penggunaan media sosial dan untuk mengetahui

United Komunikasi Mandiri dalam mengadakan suatu event, bagaimana proses mengimplementasikan strategi public relations yang telah ditetapkan agar publik mengetahui dan

Jika jurnal ini membahas mengenai peran public relations dalam membangun citra positif di masyarakat serta menggunakan Coca Cola Pakistan sebagai objek penelitian,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran public relations dalam membangun citra Perusahaan Listrik Negara cabang Kota Bandar Lampung. Penelitian ini mengunakan