• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF KIARA ARTHA PARK PADA MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF KIARA ARTHA PARK PADA MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF KIARA ARTHA

PARK PADA MASA PANDEMI COVID-19

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Digital Public Relations

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG 2022

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... I DAFTAR TABEL ... III DAFTAR GAMBAR ... IV

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 9

1.3 Identifikasi Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.5.2 Kegunaan Praktis ... 10

1.6 Waktu Dan Periode Penelitian ... 11

BAB II ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Public Relation ... 12

2.1.1.1 Definisi Public Relations ... 12

2.1.1.2 Ruang Lingkup Public Relations... 13

2.1.1.3 Strategi Public Relations ... 16

2.1.2 Citra ... 19

2.1.2.1 Definisi ... 19

2.1.2.2 Ruang Lingkup Citra ... 20

2.1.3 Teori Excellent... 22

2.2 Penelitian Terdahulu ... 25

2.2.1 Literatur Review Nasional ... 25

2.3 Kerangka Pemikiran ... 35

BAB III ... 37

3.1 Paradigma Penelitian ... 37

3.2 Subjek Dan Objek Penelitian ... 38

3.2.2 Objek Penelitian... 38

3.2.3 Lokasi Penelitian ... 39

3.3 Unit Analisis Penelitian ... 39

3.4 Informan Kunci ... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 43

(3)

3.6 Teknik Analisis Data ... 44

3.7 Teknik Keabsahan Data ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 49

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Event di beberapa taman Kota Bandung pada masa new normal ... 2

Tabel 1. 2 Taman Di Kota Bandung ... 3

Tabel 1. 3 Rincian Waktu dan Periode Penelitian... 11

Tabel 2. 1 Juranal Nasional ... 24

Tabel 2. 2 Jurnal Internasional ... 30

Tabel 3. 1 Unit Analisis Penelitian ... 39

Tabel 3. 2 Informan Penelitian ... 42

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ... 36

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kiara Artha Park menjadi salah satu objek wisata di Kota Bandung yang tetap dapat bertahan selama pandemi. Namun pada puncak pandemi, Pemerintah Kota Bandung sempat menerapkan penutupan sementara pada enam destinasi wisata kota Bandung serta pengetatan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Bandung. Adapun enam destinasi wisata kota Bandung yang diberlakukan penutupan sementara adalah, Karang Setra Waterland, Bandung Zoological Garden, Saung Angklung Udjo, Trans Studio Bandung, Taman Lalu Lintas dan Kiara Artha Park (Pemerintah Kota Bandung, 2021). Dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyebabkan turunnya pendapatan pada sektor wisata di kota Bandung. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengunjung wisata di kota Bandung berasal dari Jakarta dan sekitarnya serta berkurangnya jam operasional menyebabkan banyak objek wisata kehilangan wisatawan. Dengan berkurangnya pengunjung secara signifikan, maka banyak pekerja di bidang pariwisata yang dirumahkan dan beberapa objek wisata ditutup secara permanen.Dilansir dari laman tribunjabartravel.com, pemerintah menerapkan aturan baru yaitu New Normal per tanggal 1 Juni 2021, dimana semua objek wisata sudah boleh dibuka untuk umum namun tetap ada pembatasan jumlah pengunjung serta menjalankan protocol kesehatan yang telah ditentukan. Selama penerapan new normal, Kiara Artha park ikut andil dalam menanggulangi penyebaran covid dengan pembatasan jumlah pengunjung dan berpartisipasi dalam mengadakan vaksinasi dosis satu dan dosis dua bersama Shopee dan Pemkot Bandung, serta terdapat beberapa event lainnya seperti K-pop Dance Competition di Kampung Korea, Bandung Wisata Onthel 2021, Pasar Baso Bandung #volume2, dan Ramadhan Festival. Selain itu, Kiara Artha Park mengadakan beberapa event offline setiap minggunya yaitu Mini Zoo dimana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan hewan, Bazar Food Court UMKM yang berisi macam macam tenant makanan dan City tour Bandros.

Terdapat juga pembukaan Lollipop Playland & Caffe serta Grand Opening McDonalds. Jika dibanding dengan Kiara Arta Park, destinasi wisata bandung lainnya

(7)

Penurunan jumlah wisatawan ke Kota Bandung berdampak pada penurunan pendapatan ekonomi dibidang pariwisata. Para pengusaha di sektor bisnis terpaksa menghentikan hampir setengah karyawannya untuk dapat bertahan di masa pandemi.

Salah satu objek wisata yang sangat terdampak pandemi adalah Saung Angklung Udjo. Dilansir dari galamedia.pikiran-rangyat.com, keadaan Saung Angklung Udjo sangat terpuruk dimasa pandemi. Saung Angklung Udjo mendapat kerugian yang sangat banyak akibat jumlah pengunjung yang berkurang drastis. Dalam seminggu kurang dari 20 orang mengunjungi Saung Angklung Udjo sedangkan sebelum pandemi Covid-19, Saung Angklung Udjo dikunjungi oleh 2.000 orang per hari.

Namun banyak pula objek wisata kota Bandung yang berthan di masa pandemi yang tetap bertahan dan mengadakan beberapa event.

Tabel 1. 1 Event di beberapa taman Kota Bandung pada masa new normal No Nama Destinasi Wisata Jumlah Event

1 Bandung Zoological Garden 2

2 Saung Angklung Udjo 0

3 Karang Setra Waterland 1

4 Trans Studio Bandung 4

5 Taman Lalu Lintas 1

6 Kiara Artha Park 7

Sumber : Hasil pra penelitian

Kiara Artha Park merupakan destinasi taman kota di Bandung yang mengangkat sejarah, alam dan penataan kota. Salah satu wisata yang sangat pesat perkembangannya di kota bandung adalah taman. Kiara Artha Park didirikan untuk memperingati Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 di Bandung. Kawasan ini dibuka untuk umum pada Agustus 2018 yang mengusung tema taman modern

(8)

wisata yang ramai dikunjungi saat weekend, sebanyak 5.000 orang mendatangi Kiara Artha Park per harinya pada long weekend.

Kota Bandung menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia karena memiliki banyak sekali objek wisata. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, di tahun 2020, jumlah taman di Kota Bandung mencapai 768 taman. Mayoritas taman di Kota Bandung dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan, Kiara Artha Park menjadi satu-satunya tempat wisata di Kota Bandung yang berbentuk ruang terbuka hijau, di mana masyarakat dapat berwisata dengan fasilitas yang tersedia.

Proyek ini dibangun dan dikelola oleh pihak swata yaitu Artha Graha Group.

Tabel 1. 2 Taman Di Kota Bandung

No Nama taman Pengelola Instagram

1 Taman Lalu Lintas Pemkot Bandung tamanlalulintasban dungofficial 2 Taman Film Pasupati Pemkot Bandung tamanfilmbdg 3 Taman Sejarah Bandung Pemkot Bandung Belum ada

4 Regol park Pemkot Bandung Belum ada

5 Paris Van Java Rooftop Garden

Swasta Belum ada

6 Kiara Artha Park Swasta kiaraarthapark

Sumber : Hasil Pra penelitian

Taman yang memiliki luas hampir 13 hektar, Kiara Artha Park menawarkan banyak fasilitas seperti penyewaan sepedah listrik, motor, mobil, bandros, restoran dan terdapat stan makanan minuman dari UMKM, serta di dalamnya terdapat beberapa objek wisata yaitu Kampung Korea, Lolipop, dan museum minded. Salah satu ikon yang ditonjolkan adalah Dancing Fountain yaitu pertunjukan air mancur yang bergerak mengikuti alunan musik. Pertunjukan ini disertai oleh warna warni

(9)

menyaksikan pertunjukan ini yaitu pada malam hari. Selain itu terdapat Kampung Korea yang menyajikan kebudayaan, arsitektur, serta kuliner Korea Selatan terbagi pada dua bagian yaitu area tradisional menghadirkan Bunga Mugunghwa serta bangunan kayu khas Korea Selatan sedangkan area modern menggambarkan keadaan Kota Seoul saat ini.

Kiara Artha Park memanfaatkan Instagram sebagai satu satunya media dalam menjangkau khalayak karena Instagram dinilai lebih murah dan efektif dalam menyebarluaskan informasi secara digital. Dengan 21.1k followers, akun instagram

@kiaraarthapark memanfaatkan fitur-fitur instagram seperti menampilkan konten- konten post dan reels yang informatif mengenai event yang berlangsung, promosi, dan dokumentasi kegitan yang ada di Kiara Artha Park. Jika dibandingkan dengan akun instagram destinasi wisata lainnya di Kota Bandung, akun instagram Kiara Artha Park lebih unggul dari destinasi wisata lain karena pada akun instagramnya banyak menampilkan konten informasi yang dikemas sesuai dengan audien, serta akun instagram @kiaraarthapark sangat aktif dalam menggunggah konten baik instagram story, post, reels, dan video. Menurut hasil temuan data tercatat dua taman yang memiliki akun instagram yaitu Taman Lalu Lintas dan Taman Film Pasupati.

Sedangkan Taman lainnya di Kota bandung tidak banyak yang memiliki akun instagram sehingga tidak banyak interaksi di media sosial.

Kiara Artha Park mampu bersaing dengan objek wisata lainnya yang memilih untuk tutup permanen karena terdampak pandemi. Tentunya keberhasilan ini diraih tidak lepas dari strategi manajemen reputasi yang dijalankan oleh praktisi public relations Kiara Artha Park dalam memfasilitasi dan merencanakan strategi komunikasi yang efektif melalui pendekatan penyesuaian lingkungan sosial target khalayak. Peran public relations dinilai sangat penting di dalam membentuk kepercayaan khalayak dan loyalitas perusahaan. Frank Jefkins (2003), public relations merupakan sebuah komunikasi yang terencana dengan pihak internal maupun eksternal perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik. Dengan kata lain, Public Relations memegang peran penting yaitu bertanggung jawab atas perencanaan interaksi komunikasi yang terjadi di dalam maupun di luar manajemen Kiara Artha Park dengan tujuan yang dapat menumbuhkan motivasi dan menciptakan partisipasi

(10)

menggunakan strategi untuk mengatur jalannya informasi internal dan eksternal di perusahaan atau yang disebut strategi Public Relations.

Citra positif Kiara Artha Park dapat dilihat dari banyaknya pemberitaan positif di media sosial dan beberapa portal berita daring. Salah satunya, dilansir oleh detik.com/jabar yang memberitakan bahwa pada libur panjang Kiara Artha Park menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi, sebanyak 5.000 sampai 6.000 orang per hari. Pada media sosial seperti instagram dan twitter, Pengunjung Kiara Artha Park berasal dari kota Bandung maupun luar kota Bandung. Dilihat dari banyaknya khalayak yang secara sukarela membagikan pengelamannya saat berkunjung di Kiara Artha Park. Selain itu, Kiara Artha Park mendapat rating 4,5 (tanda bintang) dan 8.052 ulasan di google, rata-rata pengunjung memberikan ulasan mengenai kelengkapan fasilitas yang disediakan, keadaan Kiara Artha Park, serta mempromosikan Kiara Artha Park sebagai objek wisata yang harus dikunjungi.

Namun ada juga pengunjung yang memberikan ulasan berupa kritik dan saran. Jika ditinjau dari respon pengunjung secara keseluruhan di internet, citra Kiara Artha Park di masyarakat sangat positif.

Penelitian ini berfokus pada Strategi pengelolaan Public Relations daerah tujuan wisata yaitu perencanaan angka panjang arus komunikasi yang terstruktur pada perusahaan dalam pengawasan, pengendalian, dan manajemen struktur perusahaan melalui pendekatan stakeholder yang tepat. Stakeholder dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari stakeholder internal (karyawan, direktur, dan manajer) dan Stakeholder eksternal (pemegang saham, pelanggan, masyarakat, dan pemasok).

Segala opini, tindakan, dan keputusan yang mereka lakukan mengenai perusahaan dapat berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan, maka pentingnya praktisi Public Relation membangun hubungan yang baik dengan stakeholder. Dalam membangun citra positif tentunya Kiara Artha Park memiliki stakeholder yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Pada pihak internal terdapat beberapa karyawan yang terdiri dari pengurus, pengelola, serta satpam yang menjaga kawasan.

Sedangkan pada pihak eksternal Kiara Artha Park menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia dalam menjalankan beberapa program, PEMDA Kota Bandung, serta kerjasama dengan Boseh dalam penyediaan fasilitas penyewaan sepedah.

(11)

Praktisi Public Relation dituntut beradaptasi dengan perkembangan media yang sangat dinamis. Saat ini informasi mudah diakses melalui internet tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Semua kemudahaan yang diberikan oleh internet dapat menjadi bumerang negatif bagi perusahaan, namun jika praktisi Public relation dapat memanfaatkannya maka penyebaran informasi akan lebih efisien dan murah. Karena penggunaan internet dinilai lebih efisien dan murah dalam menyebarluaskan informasi maka banyak perusahaan yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana utama dalam menyalurkan informasi dan membangun citra perusahaan. Salah satu strategi public relation yang banyak dilakukan oleh perusahaan yaitu menggunakan media digital seperti konten marketing dan media sosial untuk membangun reputasi.

Penggunaan youtube, instagram, facebook, dan twitter yang awal hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi sudah banyak perusahaan yang memanfaatkan media tersebut sebagai penunjang reputasi dan citra positif.

Sebagian besar masyarakat Indonesia yang tidak menggunakan internet tidak mendapatkan informasi mengenai suatu perusahaan, maka strategi public relation yang tepat digunakan untuk menjangkau masyarakat secara offline adalah Public Relation event. Di masa Pandemi ini, Kiara Artha Park banyak mengadakan Public Relation event secara offline. Hal ini memiliki tujuan menampilkan jati diri Kiara Artha Park secara langsung yang dikemas melalui suatu acara untuk menghadirkan kesan atau persepsi di benak khalayak, seperti pengadaan Vaksinasi Gratis di Kiara Artha Park. Dengan mengadakan banyak event secara offline merupakan salah satu strategi Public Relations Kiara Artha Park untuk tetap menjalin interaksi dengan khalayak agar dapat membentuk citra positif di mata masyarakat.

Strategi yang dibangun oleh Public Relation bertujuan untuk mendapatkan citra positif di masyarakat. Citra seringkali diartikan sebagai gambaran, opini, persepsi, kesan perasaan, dan gambaran dari khalayak baik individu maupun perusahaan. Opini masyarakat mengenai perusahaan didapatkan dari informasi yang mereka akses.

Dalam membangun citra praktisi public relation menggunakan banyak cara untuk mendapatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan seperti memberikan fasilitas yang dibutuhkan butuhkan oleh khalayak dan mengadakan event sosial untuk menimbulkan persepsi positif di masyarakat, hal tersebut selaras dengan strategi

(12)

Terdapat penelitian terdahulu yang menelaah Strategi public relation dalam membangun citra positif perusahaan. Dalam penelitian tersebut menjabarkan bagaimana strategi public relation dilaksanakan pada suatu perusahaan sehingga menimbulkan dampak citra positif pada perusahaan. Yuliandri telah melakukan penelitian mengenai strategi humas dalam membangun citra destinasi wisata di Taman Pintar Yogyakarta yang mewawancarai Humas KPTP sebagai narasumber dengan menggunakan metode kualitatif mengatakan bahwa strategi yang baik merupakan strategi yang terletak pada aktivitas bauran promosi, dimana public relatios menggunakan konsep komunikasi pemasaran berupa periklanan melalui media massa maupun media cetak, penjualan personal, dan pemasaran secara langsung. Dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Public Relation Taman Pintar Yogyakarta sudah melaksanakan aktivitas kehumasan dengan baik namun terdapat hambatan berupa dana dan minimnya sumber daya manusia yang membatasi efektivitas strategi Public Relation Taman Pintar Yogyakarta. Masalah utama terdapat pada Public Relation Taman Pintar Yogyakarta yang berhenti pada rencana dan implementasi program serta tidak ada evaluasi dampak dari program yang sudah dilaksanakan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Trinsna Dewi Wulandari mengenai strategi public relation melalui ‘digital campaign’ di Kebun Binatang Gembira Loka dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang telah mewawancarai staf kebun binatang Gembira Loka dengan menggunakan metode kualitatif mengatakan bahwa strategi yang baik merupakan strategi yang memanfaatkan teknologi digital untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Melalui akun instagram @glzoojogja, public relation Kebun Binatang Gembira Loka melakukan tiga tahapan proses yaitu Pra- Reopening, Reopening, dan Post-Reopening. Public Relation Kebun binatang Gembira Loka melakukan digital campaign seperti #DOLANNYAMAN sebagai bentuk menjalin interaksi dengan khalayaknya. Penelitian ini menghasilkan temuan dari penerapan digital campaign di akun instagram @glzoojogja mampu menjaga kepercayaan khalayak dan tetap berhubungan dengan khalayaknya selama penutupan sementara akibat Covid-19. Dengan dijalankannya campaign ini, khalayak dapat mengetahui kondisi Kebun Binatang meski tidak dapat berkunjung langsung. Saat dibuka kembali Kebun binatang Gembira Loka ramai pengunjung, dengan kata lain khalayak masih percaya bahwa Kebun binatang Gembira Loka dapat memelihara

(13)

Penelitian berikutnya ditulis oleh Almira Yasmin dan Amalia Djuwita mengenai Strategi Public Relation Telkom University dalam membangin citra sebagai research dan entrepreneur university melalui kegiatan publisitas yang telah mewawancarai staff Telkom University dengan menggunakan metode kualitatif mengatakan bahwa strategi yang baik merupakan strategi yang menggunakan pembentukan citra.

Masyarakat sudah memiliki persepsi bahwa Telkom University merupakan sebuah perguruan tinggi dengan sebutan world class university, namun kedepannya Telkom University ingin membentuk citra baru yaitu sebagai research and entrepreneur university. Untuk mewujudkannya Public Relation Telkom University merencanakan tahapan publisitas kepada stakeholdernya dengan melakukan press release kepada awak media, mengadakan press conference, dan sengaja mengundang media pada sebuah kegiatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap citra Telkom University sebagai research and entrepreneur university masih sangat rendah. Sebagian besar khalayak baik internal maupun eksternal masih berpaku pada citra Telkom University sebagai perguruan tinggi world class university.

Beberapa dari khalayak masih menyebut Telkom University dengan sebutan STT Telkom.

Tiga penelitian diatas memperlihatkan bahwa praktisi public relation menjalankan strategi yang berbeda-beda disesuai dengan khalayak perusahaan.

Penelitian pertama, menjelaskan mengenai strategi public relation yang berfokus pada komunikasi pemasaran berupa promosi penjualan, periklanan, pemasaran langsung dan penjualan personal. Sedangkan penelitian kedua, beranggapan bahwa strategi public relation melalui digital campaign, lebih condong menjalankan marketing Public Relation dimana Public Relation sebagai penunjang komunikasi pemasaran namun tidak melaksanakan peran Public Relation yang dapat mempersuasif opini atau perilaku khalayak yang terlihat. Pada penelitian terakhir, menjabarkan Strategi Public Relation menitikberatkan publisitas informasi pembaruan melalui media masa, namun cara tersebut tidak efektif karena banyak khalayak yang masih terpaku pada citra Telkom University sebagai world class university. Dari review semua penelitian di atas, belum ada yang mengkaji Strategi Public Relation yang meneliti mengenai tempat hiburan yang berdampak oleh pandemi. selain itu belum ada juga strategi

(14)

Pada penelitian ini akan memuat fenomena mengenai Strategi Public Relation di Kiara Artha Park karena dinilai telah sukses dalam menjalin interaksi serta mendapatkan kepercayaan khalayak disaat pandemi Covid-19, baik saat penutupan sementara hingga pemberlakuan uji coba new normal yang memberikan reaksi positif sehingga khalayak terus berdatangan untuk mengunjungi area Kiara Artha Park. Hal ini menjadi kelebihan tersendiri karena area Kiara Artha Park menjadi satu-satunya taman di kota Bandung yang paling sering mengadakan acara pada era new normal.

Penelitian ini berguna untuk keilmuan kehumasan dalam pengelolaan strategi dan penciptaan citra positif.

Dari beberapa penelitian yang sudah ada, maka penelitian ini akan mengkaji Strategi Public Relation Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di tengah pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode kualitatif dan mengintegrasikan pendekatan studi kasus. Untuk memenuhi data yang dibutuhkan, peneliti akan melakukan wawancara dan observasi dengan narasumber yang akan ditentukan melalui teknik probability sampling. Penelitian ini juga menelaah beberapa jurnal atau penelitian terdahulu yang memiliki kaitan erat dengan fenomena pada penelitian ini.

1.2 Fokus Penelitian

Sesuai dengan uraian latar belakang, Penelitian ini berfokus pada Strategi Public Relation dalam membangun citra Kiara Artha Park. Peneliti akan mengkaji strategi public relations yang dijalankan oleh Kiara Arta Parak dalam membentuk persepsi positif pada khalayak.

1.3 Identifikasi Masalah

Peneliti/Penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana Kiara Artha Park menjalankan model press agentry ?

2. Bagaimana Kiara Artha Park menjalankan model public information?

3. Bagaimana Kiara Artha Park menjalankan model of two way asymmetrical ? 4. Bagaimana Kiara Artha Park menjalankan model of two way symmetrical ? 1.4 Tujuan penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memilihat keberhasilan Kiara Artha Park menjalankan model press

(15)

2. Untuk memilihat keberhasilan Kiara Artha Park menjalankan model public information dijalankan dalam membangun citra positif di masa pandemi pandemi Covid-19.

3. Untuk memilihat keberhasilan Kiara Artha Park menjalankan model of two way asymmetrical dijalankan dalam membangun citra positif di masa pandemi pandemi Covid-19.

4. Untuk memilihat keberhasilan Kiara Artha Park menjalankan model of two way symmetrical dijalankan dalam membangun citra positif di masa pandemi pandemi Covid-19.

1.5 Kegunaan penelitian

Penelitian ini tentunya memiliki manfaat dalam bidang akademis maupun praktis, berikut merupakan manfaat dari segi akademis dan praktis.

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengetahuan khususnya di bidang komunikasi. Penelitian ini menyajikan data berupa Strategi Public Relation dalam membangun citra Kiara Artha Park yang dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam penelitian selanjutnya.

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi Kiara Artha Park sebagai bahan untuk pembelajaran dalam meningkatkan Strategi Public Relations Kiara Artha park dalam membangun citra yang positif

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi ilmu dan wawasan yang dapat diaplikasikan dalam mengimplementasikan strategi public relation dalam membangun citra positif, serta dalam proses pengerjaannya memperluas pengetahuan peneliti terhadap metode dalam menganalisis siatu permasalahan.

(16)

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Tabel 1. 3 Rincian Waktu dan Periode Penelitian

No Tahapan 2022

Jan feb Mar Apr Mei Jun Juli

1 Persiapan mencari informasi awal, judul dan topik penelitian

2 Proses penyusunan proposal BAB 1, BAB II, BAB III

3 Pendaftaran Desk Evaluation

4 Pengumpulan data observasi

5 Pengolahan data

6 Pendaftaran sidang skripsi

7 Sidang skripsi

8 Revisi skripsi

Sumber : Olahan Peneliti

(17)

BAB II

TINJAUAN PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Public Relation

2.1.1.1 Definisi Public Relations

Public relations merupakan suatu kegiatan yang memiliki hubungan dengan pengelolaan citra dan reputasi baik individu atau lembaga di mata khalayaknya.

Terdapat banyak definisi mengenai public relations menurut para ahli. Frank Jefkins (2003) mendefinisikan public relations sebagai bentuk komunikasi yang terencana antara pihak internal maupun pihak eksternal suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan berlandaskan saling pengertian.

Sedangkan menurut Dr. Rex F. Harlow yang dikutip oleh Nova (2011) menjelaskan bahwa public pelations merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara komunikasi dua arah, serta menjaga rasa saling percaya, pengertian, dan kerjasama antara perusahaan dan khalayaknya. Selain itu Harlow beranggapan bahwa praktisi public pelations mampu mengatasi masalah dengan upaya membantu manjemen dibagian lain untuk mendapat informasi mengenai opini masyarakat, beradaptasi dengan perubahan, menekankan tanggung jawab dalam melayani masyarakat, menggunakan riset yang masuk akal sebagai tolak ukur, serta memberi peringatan untuk mengantisipasi masalah yang akan terjadi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa public relation merupakan praktik perencanaan komunikasi yang menjebatani perusahaan dengan stakeholder untuk membentuk dan memelihara interaksi dua arah agar mendapatkan kepercayaan, serta sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk mempengaruhi persepsi khalayak mengenai perusahaan. Praktisi public relation tidak hanya menyebarluaskan informasi melainkan seorang public relation diharapkan mampu beradapasi dengan perkembangan serta dapat menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal maupun internal.

(18)

2.1.1.2 Ruang Lingkup Public Relations

Menurut Cutlip, Center, dan Broom dalam buku Effective Public Relations yang dikutip oleh Morissan, M.A. (2008;13) menjelaskan bahwa ruang lingkup public relations mencakup tujuh bidang pekerjaan yaitu, “ The contemporary meaning and practice of public relations includes all of the following activities and specialties (publicity, advertising, press agentry, public affairs, issues management, lobbying and investor relations)”. Maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup public relations yang sangat luas. Public relations tidak hanya mencakup komunikasi internal dan eksternal saja, namun memiliki ruang lingkup yang lebih luas lagi, mulai dari menyebarluaskan informasi mengenai produk, membuat iklan masyarakat, menjalankan kampaye, membuat suatu acara, serta bertanggung jawab dalam memberi kenyaman pada khalayaknya. Selain itu public relations memiliki gologan yang disesuai dengan jenis organisasinya.

A. Fungsi Public Relations

Public relations merupakan suatu fungsi manajemen untuk mengawasi dan menjaga hubungan baik perusahaan dengan khalayaknya. Public relations berupaya menjadi jembatan antar perusahaan dan khalayaknya dengan menciptakan kepercayaan, pengertian, dukungan, serta toleransi kedua belah pihak. Menurut Bertrand R. Canfield dalam lubis (2001 : 20), ada tiga fungsi public relations, yaitu :

1. It should serve the public interest yaitu mengabdi kepada kepentingan umum

2. Maintain good communication yaitu memelihara hubungan yang baik

3. Stress good morals and manners yaitu moral dan tingkah laku yang baik

Sedangkan dalam buku Public Relations The Profession and The Practice yang ditulis oleh Baskin, Aronoff dan Lattimore (1997:6) menjelaskan bahwa public relation memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Public Relations as Management Function

(19)

Public relations membatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

Salah satunya, untuk bersaing dengan perusahaan lainnya di dunis bisnis. Selain itu, public relations dibutuhkan strategi dalam menjalankan fungsi manajemen.

2. Public Relations as Communication

fungsi public relations sebagai komunator dapat menjalin komunikasi depan pihak eksternal dan internal, Praktisi public relations diharuskan memiliki keterampilan dalam menulis dan berbicara dengan khalayak internal maupun eksternal perusahaan.

Diharapkan public relations dapat mempersuasi khalayak dengan membuat program komunikasi.

3. Public Relations as a Means of Influencing Public Opinion

Public relations dapat membentuk dan mempengaruhi opini public mengenai perusahaan. Ada tiga upaya yang harus dilakukan public relations yaitu mempertahankan opini positif khalayaknya menenai perusahaan, membentuk opini baru untuk menggantikan opini yang kurang melekat di masyarat, meninjau opini publik mengenai perusahaan untuk mencegah berkembangnya opini buruk yang dapat menjatuhkan perusahaan.

Dilihat dari beberapa penjelasan mengenai fungsi public relations, maka disimpulkan bahwa public relations berfungsi sebagai pihak penyelenggara interaksi komunikasi timbal balik antara perusahaan dengan khalayaknya. Dengan menjadi fasilitator, penasihat, serta pemecah masalah anatara perusahaan dengan pihak eksternal maupun pihak internal.

B. Peran Public Relations

Peran public relations menurut Anne Van Der Maiden yang dikutip oleh Rumanti (2002:204), menjelaskan bahwa public relations berperan dalam menumbuhkan serta menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan pihak internal maupun eksternal. Sedangkan Frida Kusumastuti (2002:24) berpendapat bahwa “Peranan humas dibagi

(20)

sebagai berikut :

1. Membina relationship, yaitu membangun dan meningkatkan hubungan baik dengan pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan.

2. Peranan backup management, yaitu public relations menjadi pendukung dalam fungsi manajemen perusahaan ketika terjadi krisis.

3. Membentuk corporate image, artinya public relations dituntut dapat membentuk opini masyarakat mengenai perusahaan.

Public relations memiliki peran yang sangat penting di dalam perusahaan karena praktisi Public Relations diharuskan menjalin interaksi dengan khalayaknya. Jika dirangkum dari penjelasan diatas, public relations berperan mengatur arus komunikasi yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Public relations mampu membangun citra positif perusahaan dimata masyarakat dengan cara mendukung fungsi manajemen, menjalin hubungan yang baik dengan khalayak serta membentuk opini khalayak.

C. Tujuan Public Relations

Public relations merupakan suatu divisi penting di dalam perusahaan yang mengatur jalannya komunikasi pada suatu perusahaan.

Karena itu, public relations memiliki tujuan membangun dan memelihara hubungan baik dengan publiknya agar tercipta rasa saling percaya. Menurut Widjaja (2008:55), tujuan public relations adalah mengembangkan komunikasi yang harmonis dengan khalayaknya yakni pihak internal dan pihak eksternal melalui pendekatan yang bersifat persuasif, edukatif, serta informatif. Cara ini dilakukan agar penyampaian pesan dapat diterima lebih maksimal oleh khalayak.

Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1992), mengatakan bahwa tujuan dari public relations sebagai pihak yang dapat meningkatkan citra yang baik serta mengikis citra yang buruk terhadap perusahaan. Kemudian menurut Oxley yang dikutip oleh Iriantara (2004: 17) tujuan public relations adalah mengikhtiarkan dan

(21)

Mengacu pada tiga penjelasan mengenai tujuan public relations yang telah disebutkan. Maka pada dasarnya public relations bertujuan untuk menciptakan, membangun,dan memelihara hubungan yang harmonis terhadap pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan melalui pendekatan yang bersifat persuasif, edukatif, serta informatif agar tercipta citra baik mengenai perusahaan.

2.1.1.3 Strategi Public Relations A. Definisi Strategi

Jauch dan Glueck (2000) berpendapat bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan secara terpadu dan menyeluruh dengan menghubungkan antara keunggulan perusahaan dengan tantangan lingkungan yang bertujuan untuk memastikan apakah tujuan utama perusahan telah dicapai oleh perusahaan.

Sedangkan menurut David (2004) dalam buku Manajemen Strategi Konsep, manajemen strategi merupakan ilmu mengenai perumusan, implementasi dan evaluasi keputusan litas fungsional yang memungkinkan perusahaan mencapai tujuan.

Jika dilihat dari beberapa penjelasan diatas, strategi merupakan bentuk perencanaan terpadu mengenai pelaksanaan dan eksekusi kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Dengan kata lain, adanya bentuk perencaan yang sistemmatis menjadi penentu tindakan yang akan dilakukan kedepannya.

B. Definisi Strategi Public Relations

Berdasarkan pendapat Rosady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (2005), menjelaskan bahwa strategi public relations adalah jalan lain yang ditempuh guna mencapai tujusn dalam merencanakan kerangka strategi komunikasi suatu perusahaan. Kemudian menurut William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch yang dikutip oleh Herdiana (2005) menjelaskan

(22)

(2014) menjelaskan bahwa proses perencanaan strategis dalam public relations ini terdiri dari:

1. Fact Finding, public relations dapat pengumpulan data sebelum memecahkan permasalahan melalui analisa situasi berupa pemahaman opini, sikap, reaksi, dan perilaku publik terhadap suatu kebijakan atau program yang telah dilaksanakan.

2. Planning adalah membuat perencanaan yang terstruktur untuk mengatur jalannya alur komunikasi dengan pihak eksternal dan internal. Hal ini, dapat diwujudkan dengan penetapan program kerja serta kegiatan yang melibatkan khalayak banyak.

3. Communication adalah perencanaan alur komunikasi yang terstuktur dengan baik yang dihasilkan dari pemikiran berdasarkan fakta di lapangan, kemudian dikomunikasikan serta dilakukan kegiatan operasional.

4. Evaluation adalah evaluasi mengenai suatu kegiatan yang telah dilakukan, apakah suatu kegiatan sudah tercapai dengan baik atau memerlukan perubahan. Hasil dari evaluasi menjadi tolak ukur keberhasilan suatu program serta menjadi landasan perencanaan program selanjutnya.

Dari penjelasan diatas mengenai strategi public relations dapat disimpulkan bahwa strategi public relations merupakan bentuk perencanaan komunikasi secara sistematis yang memiliki tujuan akhir yakni menciptakan persepsi perusahaan di mata khalayaknya dengan upaya memecahkan masalah yang ada, menetapkan program kerja, menjembatani perusahaan dengan publiknya, serta memberi penilaian terhadap suatu program.

C. Ruang Lingkup Strategi Public Relations

Dalam bukunya Strategic Planning for Public Relations, Smith (2005) nenjabarkan model perencanaan strategi yang disebut “The Nine Steps of Strategic Public Relations” yaitu sembilan tahap strategi public relations yang dikelompokkan kedalam empat fase, berikut penjelasannya :

(23)

1. Formative Research Riset Formatif

Pada fase pertama, memiliki fokus utama untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan situasi dimana sebuah strategi akan diterapkan. Terdapat tiga analisis yang dilakukan, yaitu:

a. Analyzing Situation (menganalisa situasi) yaitu melakukan mengumpulkan informasi dengan tujuan untuk merancang strategi sebagai langkah awal.

b. Analyzing Organization (menganalisa organisasi) yaitu melakukan pengamatan terhadap tiga aspek (performance, misi dan sumber daya perusahaan) serta memberi penilai pada pihak eksternal dan reputasi.

c. Analyzing Public (menganalisa publik) yaitu mengatur prioritas hubungan dengan khalyak untuk identifikasi dan mengidentifikasikan khalayak yang akan menjadi sasaran dalam menyalurkan informasi.

2. Strategy

Strategi meliputi seluruh rencana dan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam mencapai tujuan strategi memiliki tiga tahap, sebagai berikut :

a. Establishing goals and objectives (menentukan sasaran dan objektif) yaitu perusahaan diharapkan dapat melakukan pengembangan objek secara terstuktur, spesifik dan jelas yang sesuai dengan harapan perusahaaan.

3. Tactics

Pada fase ini terdapat dua metode komunikasi yang diterapkan dalam rencana penyusunan strategi, yakni :

a. Choosing communication tactics (memilih taktik komunikasi) yang memiliki empat kategori dalam kominukasi, seperti : komunikasi tatap muka, organizational media media berita, media promosional dan lainnya.

b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan

(24)

4. Evaluative research

Dalam tahap terakhir, mengevaluasi efektivitas komunikasi yang telah diterapkan untuk melihat bagaimana perusahaan telah mencapai tujuan dan sasaran yang tepat. Serta dapat mengambangkan metode secara spesifik dalam mengukur efektifitas dari suatu strategi yang sudah digunakan.

2.1.2 Citra

2.1.2.1 Definisi

Teori Citra (Image Theory) menurut Frank Jefkins menyatakan bahwa citra merupakan gambaran, kesan atau impresi yang sesuai dengan kenyataan kebijakan personal dari suatu organisasi atau perusahaan. Sementara itu, Dr.

Elvinari Ardianto (2011:62) menjelaskan bahwa citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi atau lembaga atau singkatnya citra merupakan kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Sedangkan Ardianto (2011: 62) mengungkapkan bahwa citra ialah perasaan, gambaran diri publik terhadap organisasi atau lembaga, dan kesan yang sengaja dibentuk dari suatu objek atau organisasi.

Dari tiga pengertian citra yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa citra dengan sengaja diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan gambaran umum mengenai perusahaan dimata masyarakat.

Gambaran umum mengenai perusahaan diperoleh dari pembentukan opini publik secara persuasif yang dilakukan oleh public relations.

2.1.2.2 Ruang lingkup Citra A. Jenis-Jenis Citra

Terdapat empat jenis menurut Frank Jefkins (1992) dalam buku Essential of Public Relations . Dalam buku tersebut Frank Jefkins menuturkan jenis-jenis citra sebagai berikut:

1. The mirror image (cerminan citra), yaitu dugaan manajemen terhadap pihak eksternal dalam melihat perusahaannya.

2. The current image (citra masih hangat), yaitu kesan yang dilihat

(25)

3. The wish image (citra yang diinginkan), merupakan gambaran umum mengenai perusahaan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Citra dibentuk untuk suatu gambaran baru sebelum publik eksternal memiliki informasi yang lengkap.

4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu merupakan citra yang berkaitan dengan menampilkan banyak aspek untuk mengenalkan perusahaan, melalui atribut, logo, seragam, dan lainnya.

Beberapa jenis citra diatas, citra merupakan bentu persepsi yang ada dipikiran setiap individu atau sekelompok masyarakat yang diperoleh secara empirik. Jenis-jenis citra tersebut bisa bersifat dinamis dan tidak terbatas pada tujuh hal tersebut, dapat dilihat dari semakin besarnya tantangan yang dihadapi oleh praktisi Public relations dan semakin pesatnya perkembangan teknologi, serta perubahan masyarakat.

B. Proses pembentukan citra positif

Terdapat model pembentukan citra positif yang dijelaskan oleh Soleh Soemirat dan Elvinaro (2010;114), yaitu proses pemberian stimulus (rangsang) pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsang diterima dengan baik oleh individu maka akan terjadi proses komunikasi, namuan jika penerima menolak rangsang maka proses komunikasi tidak dapat berjalan. Hal ini menjelaskan bahwa rangsang tidak selalu efektif dan menerik perhatian publik. Walter Lippman menyebut empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap sebagai

“picture in our hand” (Soleh Soemirat dan Elvinaro 2010) yang dapat diartikan sebagai citra individu terhadap rangsangan. Berikut merupakan penjelasan keempat komponen tersebut:

1. Persepsi adalah hasil dari pengamatan individu terhadap lingkungan. Pengertian lainnya, individu akan memberi makna terhadap ransangan berdasarkan pengalaman mengenai rangsang dengan kemampuan mempersepsi nilai yang dapat dilanjutkan oleh proses pembentukan citra.

(26)

mempengaruhi kognisinya.

3. Motif adalah keadaan individu dimana individu terdorong dalam melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

Motivasi akan memprovikasi respon yang diberikan pemberi rangsang.

4. Sikap adalah kecenderungan persepsi, tindakan, pikiran serta rasa menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap dibagi menjadi perilaku dengan cara-cara tertentu.

Berdasarkan penjelasan diatas terdapat empat komponen penting dalam membentuk citra yaitu persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap.

Berawal dari persepsi yaitu hasil pengamatan individu terhadap lingkungannya selanjutnya proses pembentukan citra dengan menyajikan informasi pada khalayaknya untuk memunculkan suatu keyakinan. Dari keyakinan tersebut diperoleh suatu sikap positif dan negatif mengenai perusahaan, dari sikap itulah terbentuk persepsi khalayak mengenai perusahaan.

2.1.3 Teori Excellent

Penelitian ini mengulas strategi public relation dalam membangun citra Kiara Artha Park yang mengacu pada teori excellence menurut Grunig & Hunt (Kriyantono, 2014) yang menjelaskan teknik komunikasi yang dilakukan oleh public relation dengan khalayaknya. berikut merupakan penjabaran model-model dalam teori excellence :

a. Model Press Agentry, atau publisitas menggunakan komunikasi satu arah untuk memperoleh dukungan khalayak melalui kampaye atau propaganda untuk tujuan publisitas media yang dapat menguntungkan satu pihak tertentu. Model ini dinilai efektif dalam menghadapi media massa dan mendapat perhatian publik. Namun dalam penerapannya model ini sering disalahgunakan untuk mengabaikan kebenaran informasi suatu organisasi.

b. Model public information, model ini memiliki kesamaan dengan press agentry yaitu menggunakan komunikasi satu arah, namun tidak

(27)

media massa dengan memberikan informasi mengenai produk, barang, dan jasa kepada publik, tetapi tidak berusaha mempersuasif atau mengubah sikap publik terhadap perusahaan.

c. Model of two way asymmetrical, menggunakan komunikasi dua arah untuk memberikan persuasif pada publik agar bertindak dan berpikir sesuai seperti yang dikehendaki perusahaan. Kepentingan organisasi berada diatas kepentingan publik maka perusahaan akan berusaha mempengaruhi dan mengubah sikap publik. Dalam model ini dibutuhkan kekuatan untuk membangun hubungan serta pengambil inisiatif selalu didominasi oleh pengirim.

d. Model of two way symmetrical, mengutamakan komunikasi dua arah yang memiliki fokus utama membangun pemahaman anatara pusahaan dengan khalayaknya, namun tidak berupaya untuk mempersuasi publik.

Dengan kata lain, model ini sangat memperhatikan feedback yang diberikan publiknya karena dianggap sangat penting. Upaya ini ditempuh untuk menghindari masalah dengan memperbaiki pemahaman khalayak dapat diterima dalam menyampaikan pesan melalui teknik persuasif.

Dilihat dari empat penjelasan mengenai model-model teori excellent, dapat disimpulkan bahwa public relation dan khalayak sama sama berperan penting dalam perusahaan. Public relation memberikan informasi melalui publisitas sehingga khalayak memiliki opini mengenai perusahaan. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh public relation dalam menyampaikan informasi mengenai perusahaan dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membentuk citra di masyarakat.

Teori ini menjelaskan bahwa public relations berperan penting dalam membentuk komunikasi yang baik dengan pihak eksternal dan pihak internal.

Menurut Kriyantono (2014,105) kualitas public relations dapat diukur dengan mengevaluasi hubungan antara perusahaan dan khalayak melalui interaksi terus- menerus yang menjadikan kedua pihak menyatukan sehingga sulit menentukan

(28)

1. Involvement, yaitu public relation ikut serta dalam menjalankan fungsi strategis manajemen.

2. Empowerment, yaitu menjadi divisi yang cukup dominan serta dapat dengan berkomunikasi dengan manajemen atas dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Integration, yaitu public relation bertanggung jawab dalam menyatukan pihak internal dalam perusahaan

4. Independence, yaitu public relation memiliki fungsi yang terpisah dari fungsi manajemen lain.

5. Managerial, yaitu public relation tidak hanya menjalankan komunikasi secara teknis namun melaksanakan manjemen komunikasi.

6. Symmetrical Model, yaitu melaksanakan model simetris dua arah dengan pihak eksternal dan pihak internal. Bersifat simetris dua arah dalam menjalin relasi publik (symmetrical model).

7. Symmetrical Internal Communication, yaitu melaksanakan komunikasi dua arah dengan pihak internal.

8. Knowledge, yaitu public relation dilaksanakan dengan berdasarkan ilmu pengetahuan.

9. Role Diversity, yaitu terdapat keanekaragaman peran dalam menjalankan fungsi public relation.

10. Ethical Public Relations, yaitu public relation mengutamakan kode etik dan integritas profesi dalam menjalankan manajemen komunikasi.

Jika ditelaah dari 10 prinsip standar efektivitas public relation dia atas, dapat disimpulkan bahwa public relation fokus dalam menjalankan fungsi manajemen komunikasi saya sementara dalam praktiknya public relation menjalankan banyak fungsi seperti menangani krisis perusahaan, memberikan masukan terhadap program perusahaan, dan lainnya.

Dari beberapa penjelasan diatas, penelitian menggunakan model-model public relation dalam merumuskan identifikasi masalah agar dapat menelaah strategi public relation yang dilakukan oleh Kiara Artha Park. Peneliti tidak menggunakan pendapat kriyanto mengenai 10 prinsip standar efektivitas public relation karena lebih menitikberatkan pada masalah manajerial sedangkan fokus

(29)

2.2 Penelitian terdahulu

2.2.1 Literatur Review Nasional

Tabel 2. 1 Juranal Nasional Jurnal Nasional 1 Judul

Strategi ‘Digital Campaign’ Public Relations Kebun Binatang Gembira Loka Menghadapi Pandemi Covid-19

Penyusun Trishna Dewi Wulandari Lokasi

Penelitian

Yogyakarta

Tahun 2018

Sumber https://jurnal.ugm.ac.id/jgs/article/view/66015 Hasil

Pada penelitian ini, Public relation Kebun Binatang Gembira Loka memiliki pendangan yang berbeda menghadapi covid-19. Kebun Binatang Gembira Loka menjadi salah satu objek wisata yang mengalami penutupan sementara selama empat bulan, maka strategi yang dinilai tepat dalam menghadapi pandemic covid-19 adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kepercayaan khalyak. Penggunaan instagram dinilai menjadi media yang tepat dalam menjalin interaksi dengan khalayak, salah satu caranya melalui penerapan digital campaign pada akun instagram @glzoojogja. Terdapat tiga tahapan digital campaign yang dilakukan oleh Kebun Binatang Gembira Loka yaitu Pra-Reopening, Reopening, dan Post-Reopening. Dengan adanya digital campaign, khalayak dapat melihat aktivitas dan kondisi hewan secara virtual pada instagram Kebun Binatang Gembira Loka. Hal tersebut

(30)

dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung saat pandemic covid-19.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan oleh Trinsna Dewi Wulandari menjabarkan mengenai Strategi Public Relation melalui Digital Campaign dengan objek Kebun binatang Gembira Loka menyatakan bahwa Strategi Public Relation lebih condong menjalankan marketing Public Relation dimana Public Relation sebagai penunjang komunikasi pemasaran namun tidak melaksanakan peran Public Relation yang dapat mempersuasif opini atau perilaku khalayak yang terlihat. Sedangkan saat ini peneliti sedang menelaah strategi Public Relation dalam membangun citra positif secara umum.

Jurnal Nasional 2 Judul

Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan Pada PT. Tiki JNE

Penyusun

Rekno Sulandjari dan Alvin Nanda Lokasi

Penelitian

Bandung

Tahun 2020

Sumber http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/egr/article/view/1548/1507

Hasil

Pada penelitian ini, Public Relation membangun citra positif melalui periklanan yang dilakukan secara online maupun offline. Periklanan memiliki tujuan untuk membentuk persepsi masyarakat mengenai citra positif PT. Tiki JNE. Periklanan dilakukan menggunakan media konvensional dan daring, seperti media sosial yaitu facebook, twitter, instagram, dan website pribadi PT. Tiki JNE. Serta penggunaan online marketplace seperti tokopedia, bukalapak, shopee, tokobagus, dan lain-lain. Selain itu, public relations meninjau pihak internal guna meningkatkan hubungan komunikasi antar

(31)

undangan, pemberitahuan informasi produk, kegiatan, meeting, dan event baik melalui pemberitahuan secara lansung atau diinformasikan melalui surel perusahan ke seluruh divisi atau departemen di dalam perusahaan. terdapat beberapa permasalahan seperti konsumen yang tidak kooperatif, konsumen tidak ingin paketnya diperiksa belum pengiriman, konsumen yang tidak memahami wktu estimasi pengiriman.

Dalam menghadapi hal tersebut, menerapkan strategi public relations yaitu memberikan informasi kepada para konsumen tersebut dengan penjelasan secara baik-baik agar konsumen paham akan prosedur pengiriman barang yang dilakukan oleh PT. Tiki JNE.

Perbedaan

Penelitian mengenai Strategi Public Relations dalam membangun citra perusahaan pada PT. Tiki JNE menjelaskan bahwa strategi public relations memanfaatkan periklanan untuk membentuk citra positif di masyarakat serta melayani konsumen secara langsung dengan melayani dan memberikan infomasi mengenai produk. Sedangkan pada penelitian ini membahas strategi Public Relations dalam membagun citra positif pada masa pandemic melalui event, jumlah pengunjung, dan ulasan di internet. Selain itu, terdapat perbedaan pada metode yang digunakan. jurnal ini menggunakan metodelogi kuantitaf pendekatan deskriptif sedangkan penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif pendekatan studi kasus.

Jurnal Nasional 3 Judul

Strategi public relation dalam membangun citra (Studi Empiris Pada Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo Kabupaten Kendal)

(32)

Tahun 2018

Sumber http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/egr/article/download/1202/

1169/

Hasil

Jurnal yang membahas strategi public relation dalam membangun citra Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo praktisi humas melakukan kegiatan CSR dalam membentuk interaksi dengan khalayak dengan cara mengadakan olahraga persahabatan, penelitian mengenai penilaian publik terhadap citra dan reputasi perusahaan di masyarakat, serta mengevaluasi program yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan diadakan kegiatan CSR agar perusahaan dapat mngevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan sehingga menjadi tolak ukur dalam merencanakan program selanjutnya. Selain itu public relation Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo peran dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi akibat kesalahpahaman, masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik mengenai pondok pesantren. Dalam menghadapi permasalahan, public relation mengadakan musyawarah bersama masyarakat untuk mencari solusinya bersama serta menyampaikan fakta agar masyarakat memiliki kepercayaan pada pondok pesantren.

Selanjutnya public relation Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo melakukan penilaian terhadap sikap dan opini masyarakat mengenai pondok pesantren.

Perbedaan

Pada Jurnal strategi public relation Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo dalam membangun citra positif berfokus pada peran public relation sebagai komunikator, menjadi penengah dalam penyelesaikan konflik, serta menyebarluaskan informasi dengan kegiatan publisitas.

Sedangkan dalam penelitian ini membahas mengenai strategi public relation dalam membangun citra positif secara umum.

Jurnal Nasional 4

(33)

Penyusun Amanda M.Ikom Lokasi

Penelitian

Tanggerang

Tahun 2020

Sumber http://jurnal.umt.ac.id/index.php/ADVIS/article/view/4000/222 1

Hasil

Jurnal ini menganalisis strategi public relation yang digunakan oleh PT. Fast Food Indonesia, Tbk memiliki fokus utama meningkatkan citra positif. Public relation berperan sebagai pihak yang dapat memberi masukkan dan nasihat yang berhubungan dengan persepsi khalyaknya. Salah satunya upaya dilakukan adalah memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan pihak eksternal (stakeholder) seperti terbuka pada pelanggan dalam menyampaikan informasi mengenai produk, layakan serta perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut public relation harus mengerti bagaimana informasi akan disampaikan sesuai dengan target khalayaknya. Jika public relation dapat memahami target khalayaknya maka pesan yang disampaikan mengenai perusahaan, produk maupun jasa akan tepat sasaran mengenai masyarakat. Maka akan tercipta suatu persepsi positif dari khalayak. Selain itu, strategi public relation yang dilakukan PT. Fast Food Indonesia, Tbk berupa kewaspadaan terhadap serangan kompetitor. Public relation PT. Fast Food Indonesia, Tbk juga melakukan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial seperti menyelenggarakan penyelamatan dan pelestarian lingkungan, khususnya pada ekosistem laut Indonesia.

Terdapat perbedaan pada objek penelitian yang digunakan. Pada jurnal ini objek yang digunakan adalah PT. Fast

(34)

yaitu memberikan informasi yang spesifik tantang kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh khalayak umum, sedangkan pada penelitian ini berfokus pada membangun citra dimasa pandemi.

Jurnal Nasional 5

Judul

Strategi Public Relation Telkom University Dalam Membangun Citra Sebagai Research and Entrepeneur University Melalui Kegiatan Publisitas

Penyusun Almira Yasmin dan Amalia Djuwita Lokasi

Penelitian Bandung

Tahun 2020

Sumber

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/15 9693/slug/strategi-public-relations-telkom-university-dalam- membangun-citra-research-and-entrepreneur-university- melalui-kegiatan-publisitas.html

Hasil

Jurnal ini mengkaji mengenai strategi public relation dalam menimbulkan persepsi baru Telkom University sebagai Research and Entrepeneur University dengan memanfaatkan kegiatan publisitas. Fokus strategi public relation ada pada penyebarluasan informasi secara masal yang melibatkan awak media sebagai media utama dalam menyalurkan informasi kepada khalayaknya. Melalui kegiatan publisitas ini, diharapkan Telkom Universitas mendapat citra sebagai research and entrepreneur university. Cara yang dilakukanoleh Public relations Telkom University adalah dengan menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan Telkom University, prestasi mahasiswa, serta memperlihatkan penelitian dan inovasi yang dilakukan oleh para dosen Telkom University. Namun, hasilnya hanya beberapa khalayak yang

(35)

Entrepeneur University, sebagian masih terpaku pada citra telkom University sebagai world class university, sebagian lagi masih menyebut Telkom University sebagai STT Telkom.

Perbedaan

Terdapat perbedaan pada objek penelitian. Jurnal ini menggunakan Telkom University sebagai objek penelitian, sedangkan objek yang digunakan oleh peneliti adalah Kiara Arta Parak. Selain itu, jurnal ini berfokus pada strategi public relation dalam memanfaatkan kegiatan publisitas untuk menyebarluaskan informasi serta citra menitik beratkan citra universitas sebagai Research and Entrepeneur University.

Sedangkan saat ini peneliti mengacu pada citra Kiara Artha Park secara umum.

Sumber : Olahan Peneliti

2.2.2 Literatur Review Internasional

Tabel 2. 2 Jurnal Internasional Jurnal Internasional 1 Judul

Communication Strategy of Public Relation in Building Competiveness of Higher Education Quality : A Case of STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh

Penyusun Mukhsinuddin Lokasi

Penelitian

Banda Aceh

Tahun 2017

Sumber http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/AICS-Social/article/view/10305

(36)

Meulaboh dengan memanfaatkan kegiatan publisitas. Sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Aceh STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh memiliki keunggulan yang berbeda dari universitas lain. Keunggunlan dan informasi lainnya disebarluaskan melalui media konvensional (liputan berita, brosur, calender, mejalah internal) dan media online yang tersedia di Aceh. Selain itu public relation berupaya menjadi penghubung dalam membangun kerjasama dengan pihak eksternal. Salah satu program yang dilakukan oleh STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh yaitu mengadakan press relation yang bertujuan untuk memahami dunia jurnalistik serta memahami regulasi yang menjadi landasan hukum.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian yang digunakan. Pada jurnal ini objek yang digunakan adalah STAIN Tengku Dirundeng Meulaboh sedangkan saat ini peneliti menggunakan Kiara Artha Park sebagai objek. Selain itu jurnal ini berfokus pada strategi public relation dalam memanfaatkan kegiatan publisitas untuk menyebarluaskan informasi.

Sedangkan pada penelitian ini Kiara Arta Par memiliki gambaran citra secara umum.

Jurnal Internasional 2 Judul

Role of Organizational Public Relations in Image Building of Publics: A Case Study of Coca Cola Pakistan

Penyusun Ejaz Ahmed, Abdul Wajid Khan, Shahid Minhas Lokasi

Penelitian

Pakistan

Tahun 2019

Sumber https://www.researchgate.net/publication/345792310_Role_of _Organizational_Public_Relations_in_Image_Building_of_Pu blics_A_Case_Study_of_Coca_Cola_Pakistan

Hasil Jurnal ini menelaah peran Public Relations dalam

(37)

Relations Coca Cola Pakistan memiliki keingin lebih dekat dengan pelanggannya dan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dalam mencapai tujuan, Public Relations Coca Cola Pakistan berencana meningkatkan hubungan dengan pihak eksternal dengan melakukan aktivitas kehumasan seperti mengadakan penelitian mengenai gambaran perusahaan di pihak eksternal, press release, dan kegiatan lainnya untuk membentuk persepsi positif di mata khalayaknya.

Namun Hasilnya ditemukan bahwa peran Public Relations kurang efektif dan aktif dalam membangun citra positif di masyarakat. Dalam membangun citra positif mengandalkan hubungan Public Relations dengan khalayaknya karena akan membawa dampak yang positif serta memudahkan perusahaan saat terjadi krisis. Dari banyaknya aktivitas kehumasan yang telah dilakukan, Public Relations Coca Cola Pakistan melihat respon yang diberikan oleh khalayak karena respon khalayak dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan. Public Relations Coca Cola Pakistan tidak memiliki koneksi yang luas.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian dan fokus penelitian. Jika jurnal ini membahas mengenai peran public relations dalam membangun citra positif di masyarakat serta menggunakan Coca Cola Pakistan sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini berfokus pada strategi public relations dalam membangun citra positif di masa pandemi serta menjadikan Kiara Artha Park sebagai objek penelitian.

Jurnal Internasional 3 Judul

The Role Of Public Relation in Building Corporate Image : A Study Of First Bank Of Nigeria PLC, Calabar

Penyusun Emmanuel, Ndolo, Igbara Neeka

(38)

Sumber https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3904793 Hasil Jurnal ini mengidentifikasi peran public relations First Bank

Of Nigeria dalam membangun citra perusahaan. Hasilnya peran public relations dalam perusahaan sebagai pengendali arus komunikasi baik di dalam maupun dil luar perusahaan serta menjaga citra perusahaan di masyarakat. public relations First Bank Of Nigeria aktif menjalankan fungsi kehumasan untuk membangun citra serta melakukan kegiatan publisitas melalui media massa. Kegiatan publisitas menggunakan media sosial, bekerja sama dengan pers, serta menjaga komunikasi yang baik dengan pihak internal merupakan cara yang dilakukan public relations untuk membangun citra perusahaan. Public relations First Bank Of Nigeria berupaya untuk melindungi dan membangun citra perusahaan, kedua hal itu dilakukan secara seimbang agar menjadi landasan yang efektif.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian, metode penelitian, serta fokus penelitian. Pada jurnal ini, objek yang digunakan adalah First Bank Of Nigeria, dengan penggunaan metode kuantitaf dalam memperoleh data, serta berfokus pada peran humas dalam menjalankan kegiatan publisitas guna membangun dan melindungi citra perusahaan. Sedangkan saat ini peneliti menggunakan Kiara Artha Park sebagai objek penelitian serta penelitain ini memiliki fokus pada strategi public relations dalam membangun citra positif di masa pandemi dengan menggunakan metode kuanlitatif.

Jurnal Internasional 4 Judul

Role of Public Relations in Corporate Image Building and Sustenance

Penyusun Buike Oparaugo Lokasi

Penelitian

Nigeria

(39)

Sumber

https://doi.org/10.51137/ijarbm.2021.2.1.3

Hasil Pada jurnal ini menjelaskan bahwa Peran public relations sangat membantu dalam membangun citra perusahaan serta memperbaiki citra perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya public relations memiliki kendala dalam membangun dan mempertahankan citra perusahaan. Kendala yang terjadi terdapat pada tingkat kenyamanan yang diberikan kepada publiknya dan goodwill. Karena goodwill tidak hanya sebagai hasil dari keberadaan perusahaan namun sebagai perencanaan strategis yang berkelanjutan, pelaksanaan dan evaluasi persepsi khalayak yang berkaitan denga khalayaknya. public relations juga menjaga hubungan baik dengan khalayaknya melalui pendekatan proaktif karena perusahaan membutuhkan waktu untuk membentuk citra.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada fokus penelitian. Jurnal ini berfokus pada peran public relations dalam membangun dan menjaga citra perusahaan sedangkan saat ini peneliti menelaah strategi public relations dalam membangun citra positif.

Jurnal Internasional 5

Judul Public Relation (PR) Strategy in Improving Institution Image : Case Study of UIN Sumatera Utara, Medan

Penyusun Nurhanifah Lokasi

Penelitian

Medan

Tahun 2018

Sumber http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/Relations-Pr-Str ategy-in-improving-Institution-ICase-Study-of-Uin-Sumatera- Utara-Medan.pdf

(40)

Terdapat kendala yaitu terbatasnya aktivitas public relations di UIN Sumatera Utara dikarenakan keterbatasan dana sehingga banyak kegiatan yang tertunda dan masih kurangnya publikasi mengenai UIN Sumatera Utara.

Perbedaan Terdapat perbedaan pada objek penelitian. Jurnal ini menggunakan UIN Sumatera Utara sebagai objek penelitian sedangkan objek yang digunakan adalah Kiara Artha Park.

Sumber : olahan Penulis

2.3 Kerangka pemikiran

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui strategi yang dilakukan oleh public relations Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di masa pandemi.

Maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai dasar dalam melakukan penelitian sehingga memperoleh hasil penelitian. Kerangka pemikiran penelitian ini diawali saat masa pandemi, Pemerintah Kota Bandung sempat menerapkan penutupan sementara pada enam destinasi wisata kota Bandung serta pengetatan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut memberikan imbas pada beberapa objek wisata di kota Bandung yang akhirnya harus tutup permanen, sedangkan Kiara Artha Park menjadi salah satu objek wisata yang dapat tetap bertahan di masa pandemi. Kemudian terbentuk studi kasus yaitu strategi public relations Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di masa pandemi yang mengacu pada penggunaan teori excellent yang dikemukaan oleh Grunig & Hunt ( Kriyantono, 2014). Teori excellent terdiri dari model-model public relations, yaitu model Press Agentry, model public information, model of two way asymmetrical, dan model of two way symmetrical. Peneliti menggunakan model-model tersebut sebagai indikator dalam menentukan rumusan masalah, untuk mengetahui bagaimana model-model tersebut diaplikasikan dalam strategi public relation Kiara Artha Park.

(41)

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran (Sumber: Olahan Peneliti)

Referensi

Dokumen terkait

Sentuhan public relations kaitannya dengan citra positif perusahaan dan keyakinan publik sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena public relations sebagai “jembatan”

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul ” Peran Public Relations PT Dirgantara Indonesia Bandung dalam Meningkatkan Citra Positif di Mata Masyarakat ”

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul ”Peran Public Relations PT Dirgantara Indonesia Bandung dalam Meningkatkan Citra Positif di Mata Masyarakat”

Leny Apriyana Kadar Wati, L 100 060 003, “Peran Public Relations Dalam Mempertahankan Citra Lembaga, (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Public Relations RSUD Dr. Moewardi

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap peran humas melalui UPKM RSK Ngesti Waluyo dalam membangun citra positif RSK Ngesti Waluyo, ada 5 peran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dalam menciptakan citra positif terhadap tamu menginap di Hotel

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memahami peran public relations pada divisi Marcomm Binus dalam memelihara citra positif, dan untuk memahami kendala

Berdasarkan uraian strategi public relations dalam membuat kegiatan eksternal di instansi CIM untuk membangun citra perusahaan diatas dari hasil pembahasan penelitian menurut 3 orang