1 Universitas Sumatera Utara BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat terlepas dari komunikasi.
Komunikasi memang menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau
sebaliknya semua aspek kehidupan bermasyarakat menyentuh komunikasi.
Justru itu, orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitous atau serba hadir.
Artinya, komunikasi berada dimana pun dan kapan pun juga. Memang
komunikasi merupakan sesuatu yang memang serba ada. Setiap orang
berkomunikasi. Fenomena komunikasi terdapat dimana saja. Suatu
konsekuensi wajar yang sifatnya pasti daripada kehadirannya dimana saja,
sehingga setiap orang yang menganggap dirinya sebagai ahli komunikasi, baik
yang menyangkut permasalahannya maupun pemecahannya (Fisher, 1968:8).
Saat ini kita sedang hidup di zaman ketergantungan yang membuat
kita semua semakin saling menaruh kepercayaan demi pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan ekonomi, sosial dan spiritual. Saling ketergantungan antara
orang-orang dan perusahaan, pemerintah, ataupun organisasi-organisasi sosial telah
menciptakan kebutuhan akan suatu filsafat dan fungsi baru dari manajemen
yang selanjutnya kita sebut sebagai “Public Relations”.
Istilah Public Relations yang ada dan dikenal pada saat sekarang ini,
secara sederhana disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan
Humas. Public Relations merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat
dewasa ini. Keberadaan dari peran Public Relations di sejumlah perusahaan,
institusi, atau lembaga pemerintah tidak dapat dianggap remeh. Public
Relations saat ini boleh dikatakan telah berkembang sebagai bagian penting di
perusahaan, utamanya untuk menciptakan pendapat publik.
Keberadaan Public Relations di lembaga atau institusi sosial dan
politik telah tumbuh bukan saja sebagai alat sosial, politik dan budaya , tetapi
2
Universitas Sumatera Utara juga sebagai mekanisme yang mendukung terciptanya ekonomi. Public
Relations telah menjadi faktor penentu dalam mempengaruhi seluruh perilaku
publik untuk menerima serta mengenal jasa, produk, atau gagasan dari sebuah
lembaga, instansi, atau perusahaan komersial.
Komunikasi yang efektif merupakan aspek esensial bagi PR.
Hubungan dengan masyarakat internal dan eksternal hanya dapat dibina
melalui komunikasi. Jika komunikasi tidak berjalan dengan lancar, maka
kesalahan persepsi akan terjadi. Oleh sebab itu, di dalam praktik PR,
komunikasi harus terbina dengan baik. Komunikasi yang efektif dengan
pelanggan, masyarakat di sekitar perusahaan dan publik lainnya adalah
esensial bagi PR yang baik.Public Relations turut menciptakan citra terkait
dengan bagaimana gambaran perusahaannya. Untuk itu, citra positif sangat
penting untuk membangun sebuah perusahaan.
Setiap objek, baik manusia, organisasi, perusahaan atau produk
memiliki citra dan reputasi yang melekat. Citra berkaitan dengan gambaran
yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau
produk. Kotler menjelaskan bahwa citra adalah respons konsumen yang
didefinisikan sebagai kepercayaan. Bagi individu, organisasi, ataupun
perusahaan, untuk memperoleh citra positif dan reputasi terpandang
dibutuhkan perjuangan. Demikian juga perjuangan untuk menciptakan citra
positif yang dibentuk oleh Hotel GranDhika Medan.
Hotel GranDhika Medan merupakan hotel bintang 4 yang memiliki
akomodasi kelas atas yang berada di Kota Medan. Hotel ini menggunakan
gaya konstruksi dan interior dengan sentuhan yang luwes dan disesuaikan
dengan tren yang ada. Medan merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan
komersial untuk wilayah Indonesia bagian barat. Meskipun menjadi salah satu
kota yang paling berkembang di Indonesia, kota ini tetap memiliki banyak
pesona sejarah.
3
Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas
strategi Public Relations dalam menciptakan citra positif terhadap tamu yang
menginap di Hotel GranDhika Medan.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
peneliti mengambil rumusan masalah untuk diteliti lebih lanjut, yakni:
“Apakah terdapat hubungan antara strategi Public Relations dalam menciptakan citra positif terhadap tamu menginap di Hotel GranDhika
Medan?”
1.3Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, maka peneliti
merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah. Adapun pembatasan
masalahnya, yakni:
a. Penelitian ini bersifat korelasional, dimana penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih.
b. Penelitian ini terfokus pada strategi Public Relations Hotel GranDhika
Medan dalam upayanya untuk menciptakan citra positif hotel tersebut
bagi tamu menginap.
c. Objek dari penelitian ini adalah tamu menginap di Hotel GranDhika
Medan.
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan strategi Public Relations Hotel GranDhika
Medan dalam menciptakan citra positif terhadap tamu menginap di hotel
tersebut.
4
Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui citra Hotel GranDhika Medan bagi tamu hotel yang
menginap.
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Akademis, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara, baik sebagai referensi maupun bahan
bacaan.
2. Secara Teoritis, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan dan
penelitian, khususnya di bidang hubungan masyarakat (humas).
3. Secara Praktis, penelitian ini menerapkan ilmu yang diterima peneliti
selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi, sekaligus memberikan
masukan kepada perusahaan terkait mengenai pentingnya peran Public
Relations dalam menciptakan citra yang baik.
