• Tidak ada hasil yang ditemukan

Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan)"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PUBLIC RELATION DAN KEHARMONISAN KERJA

(Study Korelasional Tentang kegiatan Public Relation Dalam

Menciptakan Keharmonisan Kerja Karyawan di Hotel

Danau Toba Internasional Medan)

D

I

S

U

S

U

N

Oleh :

Nama

: Nursalam Panjaitan

NIM

: 080922030

Jurusan

: Ilmu Komunikasi Ekstensi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABTRAKSI

Penelitian ini berjudul Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan).

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang menjelaskan hubungan diantara variable, menguji hipotesisi atau prediksi, yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu factor dengan factor lain yang saling berhungan. Populasi yang di ambil peneliti 7 % dari populasi yakni 35 orang dari total keseluruhan jumlah populasi yang ada, ini di ambil dari 12 departement, setiap department di ambil 2 sampai 3 orang responden. Teknik penarikan sample dalam penelitian ini menggunakan SRST (Simple Random Sampling

Technics), merupakan penarikan sampel (unit analisis) secara acak dengan cara

menetapkan “start number” Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan kerangka sampel dengan cara menentukan pilihannya, yakni dengan nomor handphone genap. Purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karateristik populasi yang diketahui sebelumnya, Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan tetap dan masih aktif bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian Kepustakaan (Library Research) dengan menghimpun data dari buku-buku serta sumber bacaan yang relevan dengan masalah penelitian dan Penelitian Lapangan (Field Research) untuk memperoleh data dilokasi penelitian melalui kuesioner dan tanya jawab secara mendalam dengan Public Relations untuk mendapat gambaran yang lebih mendalam tentang Public

Relations dan Keharmonisan Kerja Karyawan, data yang diperoleh dari hasil penelitian di

analisa dengan menggunakan analisa deskriptif dan analisa korelasional, yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows karena sudah teruji untuk mengolah data dan diinterpretasikan.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa yang baik buat kitmat dan penyertaan-Nya yang

begitu beguti indah buat penulis disepanjang mengerjakan skirpsi ini, mulai dari awalnya

hingga pada akhirnya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada “mamaku,

papaku” yang paling ku sayangi I LOVE U MAM, PAK, aku sayang mama,papa, aku

salut liat mama,papa, aku janji mam,pak akan ku tempah hidupku menjadi orang sukses,

aku gak tahu lagi mau bilang apa, mamaku tercinta dan ayahku tersayang makasih atas

bantuannya baik moril dan materi dan juga kamasih juga mam, pak yang sellu

mendoakan, dan memberikan perhatian kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan FISIP USU, Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA

2. Ketua Departement Ilmu Komunikasi FISIP USU, bapak Drs. Amir Purba, MA

3. Dosen Pembimbing saya, Bapak Drs. HR Danan Djaja, MA yang telah

meluangkan waktu dan membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini dari awal

sampai akhir.

4. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang secara langsung telah

memberikan bekal ilmu kepada punulis dari tingkat awal sampai selesai.

5. Seluruh staf di lingkungan FISIP USU, ka maya, kak ros, terimah kasih atas

perhatian dan bantuanya selama saya kuliah di FISIP USU.

6. Bapak Hutasoit, selaku pembingbing saya selama melakukan penelitian di Hotel

(4)

telah membantu peneliti dalam menyebarkan menyebarkan questioner kepada

karyawan

7. Buat abangku tersayang Prengki Panjaitan, Marihot Panjaitan, Prasman Panjaitan,

Parlindungan Panjaitan, Ronal Thomson panjaitan, dan juga kakaku tersayang

Mantikana Panjaitan, dan adekku yang paling manja Mariati Devi Juli Yanti

Panjaitan yang terus memberikan perhatian dan mendukung penulis.

8. Buat saudaraku baik dari kelurga mama maupun keluarga papa, makasih banyak

atas dukungan dan doannya, terutama bouku tercinta Dame panjaitan.I Love U

Bou. Aku sayang bou, atas doa dan dukungannya.

9. Buat teman baikku Sari Ramadhani, Penti sumiarti, Trivina wulandari, mety,

Friska, Elga, Indah, santa, terima kasih buat persahabatan kita khususnya selama

di perkualiahan.

10.Teman-teman seperjuangannku Ilmu komunikasi ekstensi ’08 (inggrit, bib, tata,

kak ester, kak ika, bang punggu, bang cris, dn yang lainnya yang masih belum

banyak saya sebutkan satu persatu, terima kasih buat semuannya yang telah

mendukung saya.

11.Buat teman-teman satu kosku kak oca, citra, vani, menda, endang, juni, yogi,

meti, edi, mesdi, medi, jack dan lain-lain terima kasih buat semuannya atas doa

dan dukungannya.

12.Buat abangku tercinta Paul, makasih banyak atas dukungan, bantuannya kepada

saya selama menyusun skripsi ini.

13.Buat judur, melin, lisda, melpa, devi, natal, afni, semoga persahabatan kita tetap

(5)

14.Buat teman-temanku SMP, SMA, D3 yang telah mendukung saya dalam

menyusun skripsi ini, maksaih banyak atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu,

penulis menerima saran maupun kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi

ini. Akhinya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermamfaat bagi siapa saja

yang memerlukannya.

Medan, April 2010

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Hal

ABTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Pumusan Masalah ... 4

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan dan Mamfaat Penelitian ... 5

1.5. Kerangka Teoritis ... 6

1.6. Kerangka Konsep ... 19

1.7. Model Teoritis ... 20

1.8. Operasinal Variabel ... 21

1.9. Hipotesa ... 24

BAB II LANDASAN TEORI II.1. Ruang Lingkup Dan Pengertian Komunikasi ... 25

II.2. Fungsi Komunikasi ... 27

II.3. Komunikasi Internal ... 29

II.4. Bentuk-Bentuk Komunikasi Antara Karyawan ... 31

II.5. Tujuan Public Relation ... 35

(7)

II.7. Fungsi Public Relations Dalam Perusahaan ... 41

II.8. Internal Public Relations ... 42

II.9. Public Relations Dan Human Relations ... 46

II.10. Keharmonisan Hubungan Kerja Sebagai Tujuan ... 47

II.11. Konflik Dan Keharmonisan Kerjasama ... 52

BAB III METEODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56

III.2. Klasifikasikan Hotel Danau Internasional Medan ... 60

III.3. Fasilitas Hotel Danau Toba Internasional Medan... 62

III.4. Sruktur Organisasi Perusahaan ... 66

III.5. Metode Penelitian ... 72

III.6. Teknik Penarikan Sampel ... 75

III.7. Teknik Pengumpulan Data ... 75

III.8. Teknik Analisis Data ... 76

BAB. IV. HASIL PENELITIAN IV.1. Analisa Deskriptif... 78

IV.2. Analisa Korelasional ... 78

BAB V PENUTUP V.1.Kesimpulan ... 96

V.2.Saran 98

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel Nama General Manager ... 60

Tabel Tarif Kamar ... 63

Tabel Populasi ... 74

Tabel 1 : Usia ... 79

Tabel 2 : Jenis Kelamin ... 79

Tabel 3 : Pendidikan Terakhir ... 80

Tabel 4 : Lama bekerja ... 81

Tabel 5 : Frekuensi Kegiatan Internal Public Relations ... 82

Tabel 6 : Hubungan Komunikasi Yang dilakukan Atasan Kepada bawahan ... 82

Tabel 7 : Komunikasi Atasan Yang persuasif... 83

Tabel 8 : Pelaksanaan Komunikasi Public Relations Dalam membina komunikasi ... 83

Tabel 9 : Kegiatan Penyebaran Informasi Kepada Bawahan ... 84

Tabel 10 : Rapat, Diskusi, Seminar dapat Meningkatkan Keharmonisan Kerja ... 84

(9)

Tabel 12 : Komunikasi dengan Atasan Memenuhi Kebutuhan Karyawan ... 85

Tabel 13 : Mamfaat Konsultasi Kepada Atasan... 86

Tabel 14 : Mamfaat Kegiatan Informal yang dilaksanakan ... 87

Tabel 15 : Frekuensi Tanggapan Karyawan Tentang Kebijakan Perusahaan ... 87

Tabel 16 : Mamfaat Pengadaan Kotak Saran dan Papan Pengumuman... 88

Tabel 17 : keterbukaan Manajemen Tentang Perencanaan Dan Kebijakan Masa Depan ... 89

Tabel 18 : Tanggapan karyawan Tentang Kerja Sama di Hotel Danau Toba Internasional Medan ... 89

Tabel 19 :Sikap Kerja Responden Ketika Menerima Intruksi, Teguran, Undangan, Rapat dari Pimnan ... 90

Tabel 20 : Situasi Tempat Bekerja ... 90

Tabel 21 : Sikap Manajemen Dalam Menyikapi Protes Karyawan ... 91

Tabel 22 : Pemenuhan Kebutuhan ... 91

Tabel 23 : Kepuasan Karyawan Tentang Sistem Pengggajian yang diterapkan ... 92

Tabel 24 : Kerbukaan Informasi dan kebijakan perusahaan ... 93

(10)

ABTRAKSI

Penelitian ini berjudul Public Relations dan Keharmonisan Kerja (Study Korelasional tentang peranan Public Relations dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan).

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional adalah metode yang menjelaskan hubungan diantara variable, menguji hipotesisi atau prediksi, yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada suatu factor dengan factor lain yang saling berhungan. Populasi yang di ambil peneliti 7 % dari populasi yakni 35 orang dari total keseluruhan jumlah populasi yang ada, ini di ambil dari 12 departement, setiap department di ambil 2 sampai 3 orang responden. Teknik penarikan sample dalam penelitian ini menggunakan SRST (Simple Random Sampling

Technics), merupakan penarikan sampel (unit analisis) secara acak dengan cara

menetapkan “start number” Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan kerangka sampel dengan cara menentukan pilihannya, yakni dengan nomor handphone genap. Purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karateristik populasi yang diketahui sebelumnya, Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan tetap dan masih aktif bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Penelitian Kepustakaan (Library Research) dengan menghimpun data dari buku-buku serta sumber bacaan yang relevan dengan masalah penelitian dan Penelitian Lapangan (Field Research) untuk memperoleh data dilokasi penelitian melalui kuesioner dan tanya jawab secara mendalam dengan Public Relations untuk mendapat gambaran yang lebih mendalam tentang Public

Relations dan Keharmonisan Kerja Karyawan, data yang diperoleh dari hasil penelitian di

analisa dengan menggunakan analisa deskriptif dan analisa korelasional, yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0 for Windows karena sudah teruji untuk mengolah data dan diinterpretasikan.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan terdiri dari sejumlah individu yang membentuk kelompok

sosial dengan ciri-ciri tertentu yang disebut Public. Public terbentuk karena adanya

kepentingan yang sama yang dirasakan oleh masing-masing individu, sehingga dalam

suatu perusahaan ada Public Internal dan public eksternal. Untuk menghubungkan Public

Internal dan public eksternal tersebut dengan perusahaan yang bersangkutan, dibentuklah

Public Relations yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang

berkepentingan, yaitu masyarakat umum, para karyawan dan para pemimpin perusahaan

itu sendiri.

Bagi setiap perusahaan, Public Internal ini disebut karyawan atau pegawai.

Mereka terdiri dari orang-orang yang memimpin dan dipimpin sebagai staf pelaksana

yaitu mulai dari pesuruh sampai pimpinan puncak. Dalam perusahaan ini para karyawan

memiliki dua peranan, pertama ia bekerja sebagai individu untuk dirinya dan kedua

sebagai salah satu anggota kelompok dimana ia bekerja. Dengan demikian, mereka harus

menyadari bahwa karyawan di satu pihak selalu mengharapkan perhatian kepada

kebutuhan atau keinginan mereka, namun dilain pihak mempunyai kewajiban untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan kepada mereka dan mereka dituntut

(12)

Karyawan merupakan harta yang paling berharga bagi suatu perusahaan sebab

karyawan merupakan faktor yang dominan yang turut menentukan berhasil tidakanya

usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Untuk itulah perlu

memfungsikan Public Relations dengan kegiatannya yang memfokuskan pada kegiatan

yang bersifat intenal.

Internal Public Relations yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan

dimaksudkan untuk menyelenggarakan kegiatan komunikasi yang efektif, baik antara

sesama karyawan maupun antara atasan dan bawahan. Komunikasi yang efektif tersebut

diharapkan mampu menciptakan harmonisasi hubungan kerja di dalam perusahaan.

Terciptanya suasana kerja yang harmonis akan mendorong para porsonil untuk bekerja

lebih baik dan lebih produktif.

Salah satu kegiatan Internal Public Relations adalah mengeratkan hubungan

dengan orang-orang didalam perusahaan agar terbentuk opini yang positif terhadap

organisasi perusahaan. Karena seorang praktisi Public Relations bukan hanya duduk di

belakang meja kantornya saja, melainkan harus beranjak dari ruang kerjanya untuk

melakukan komunikasi langsung dengan para karyawan, harus senantiasa melakukan

personal contact, memantau keresahan terhadap masalah-masalah yang tidak

terungkapkan. Sikap para karyawan yang berupa keresahan terhadap masalah-masalah

yang mereka hadapi, baik masalah keluarga maupun masalah pekerjaan yang tidak

terungkapkan itu, pada suatu ketika bisa meledak dalam bentuk perilaku seperti mogok

kerja disertai aksi pengerusakan. Jika hal ini terjadi, maka akan merugikan pihak

(13)

Karyawan dituntut agar bisa menjaga keharmonisan dengan sesama karyawan dan

juga dengan perusahaan lainnya. Oleh sebab, itu pihak perusahaan harus memperhatikan

kebutuhan dan keinginan karyawan.

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan karyawan merupakan salah satu cara untuk

menumbuhkan keharmonisan kerja karyawan. Dilingkungan kerja, keharmonisan kerja

seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal yaitu persepsi karyawan itu sendiri.

suasana lingkungan kerja, faktor gaji, kedudukan, pangkat, fasilitas, penghargaan atas

prestasi dan sebagainya. Keharmonisan kerja karyawan dapat ditumbuhkan melalui faktor

internal tersebut, maka hasil kerjanya membawa konsekuensi pemenuhan kebutuhan.

Melihat betapa pentingnya keharmonisan karyawan terhadap suatu perusahaan,

maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti Peranan Internal Public Relations dalam

menciptakan keharmonissan kerja karyawan.

Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti mengambil para karyawan Hotel

Danau Toba Internasional Medan sebagai objek penelitian. Sebab para karyawan di hotel

ini memiliki tingkat kerja yang cukup tinggi, dan dituntut dapat memberikan pelayanan

sempurna dan terbaik.

Karyawan tentunya sangat rentan terhadap stres dan tekanan. Sehingga sangat

memungkinkan terjadinya konflik didalam internal perusahaan itu sendiri, baik itu

konflik antar sesama karyawan, hingga konflik antara depertemen dan perusahaan. Hal

ini terjadi karena kesalahan sedikit informasi akan bisa menyebabkan kesalahpahaman

dengan depertemen lain dan bisa memicu konflik internal didalam tubuh perusahaan

(14)

Hotel Danau Toba Internasional Medan ini merupakan salah satu hotel

berbintang Lima (*****) di kota Medan. Hotel Danau Toba Internasional medan ini

selalu mendapatkan tempat dihati para pengguna jasa untuk menggunakan fasilitas yang

ada di hotel tersebut. Selain itu, memiliki tingkat hunian kamar yang cukup tinggi dan

stabil. Dalam pemesanan kamar dan kegiatan-kegiatan lainnya seperti seminar, diskusi

hingga resepsi pernikahan.

Hotel Danau Toba Internasional ini memiliki tingkat hunian dan kegiatan yang

cukup padat. Sering kali pengunjung hanya untuk bertemu dengan kolega kerja hingga

kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dari pihak luar hotel, sepeti kegiatan seminar,

diskusi, jumpa pers, acara musik, hingga mengadakan resepsi pernikahan. Melihat adanya

beragam bidang kegiatan yang cukup kompleks dan rumit, maka pihak perusahaan

menyadari pentingnya Internal Public Relations dalam menangani hal-hal yang

berhubungan dengan karyawan, khususnya dalam menumbuhkan keharmonisan

karyawan terhadap perusahaan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut “Sejauhmanakah hubungan Internal Public Relations berperan

dalam menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional, di

jalan Imam Bonjol No.17 Medan, Sumatera Utara”.

(15)

Untuk menghindari terjadinya bias dan kekaburan dalam penelitian ini, maka

peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Fokus penelitian adalah peranan Internal Public Relations dalam menciptakan

keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan.

2. Penelitian ini di batasi di Hotel Danau Toba Internasional Medan mengingat antara

lokasi penelitian dengan tempat tinggal penulis cukup ideal, sehingga penelitian ini

layak diteliti

3. Dilihat ketersediaan data, dokumen, literatur, penelitian ini layak dilakukan serta

dapat di selesaikan tepat pada waktunya

4. Unit analisis penelitian yang dipilih dan ditetapkan adalah karyawan tetap yang telah

bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan .

D. Tujuan dan Mamfaat Penelitian

D.1. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan Internal Public Relations dalam menumbuhkan

keharmonisan kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui kegiatan Internal Public Relations yang dilakukan dalam

mendukung tumbuhnya keharmonisan kerja karyawan.

D.2. Mamfaat penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya

department ilmu komunikasi dalam rangka pengembangan studi dan teori

(16)

Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam

menciptakan keharmonisan kerja karyawan di kantor Hotel Danau Toba

Internasional.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

Hotel Danau Toba Internasional Medan dan diharapkan dapat menjadi

kontribusi positif bagi peningkatan keharmonisan kerja karyawan yang bisa

membuahkan hasil positif bagi perusahaan itu sendiri.

E. Kerangka Teoritis

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan untuk

memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang

memuat pokok-pokok pikiran yang mengambarkan dari sudut mana penelitian disoroti.

Uraian di dalam kerangka teori merupakan hasil berpikir rasional yang di tuangkan secara

tertulis meliputi aspek-aspek yanng terdapat di dalam masalah ataupun sub-sub masalah

(Nawawi, 2001:39-40).

Teori adalah himpunan kontruk (konsep), defenisi dan proposisi yang

mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara

variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (rakhmat, 1998:6).

Adapun teori-teori yang digunakan untuk membahas penelitian ini diantaranya

adalah komunikasi Internal, Public Relations, Internal Public Relations dan

(17)

Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, maka peneliti mengutip

paradigma yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dalam karyanya” the Structure and

Function of Human Communication in Society”yakni:

Who Say what In What Channel To Whom Whith What Effect

Formula ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsure yakni:

Who: Pihak-pihak yang menyampaikan pesan atau biasa disebut komunikator.

Say What: pertanyaan-pertanyaan yang didukung oleh lambang-lambang atau pesan.

In what channel: merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang

disampaikan yaitu berupa lisan (spoken words) atau tulisan (printed word).

To whom: pihak yang menerima pesan, atau disebut dengan komunikan.

With What Effect: suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari penyampaian pesan

(Effendy, 2004:10).

Dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan, yang menjadi komunikator

adalah praktisi Public Relations yang bekerja di Hotel Danau Toba Internasional. Pesan

yang disampaikan adalah kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan ataupun informasi

atau pemberitahuan dari manager ataupun pihak lain yang terkait, saluran atau media

yang digunakan adalah lisan, melalui komunikasi tatap muka dan tulisan, melalui buletin,

papan informasi, dan lain-lain, yang menjadi komunikan adalah seluruh karyawan yang

bekerja di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Effect yang diharapkan adalah

terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak sehingga akan

tercipta keharmonisan kerja karyawan.

Komunikasi yang terjadi dalam perusahaan harus lancar dimana informasi

(18)

dikomunikasikan secara terbuka. Terbuka dalam komunikasi bermakna transparan.

Transparan dalam pengelolaan keuangan dan dalam hal visi, misi, dan tujuan organisasi.

Ciri kedua dan yang paling penting adalah adanya umpan balik. Ini mutlak harus

berlangsung, sehingga seorang manager atau Public Relations yang melancarkan

komunikasinya dapat mengetahui dampak atau efek dari komunikasi yang dilakukannya.

Dalam seluruh organisasi umpan balik dapat diutarakan dalam suasana saling percaya,

saling tertarik, saling memperhatikan, dan saling menghormati (Arep, 2003:82-83).

E.1. Pengertian Public Relations

Sebelum menentukan definisi Public Relations ada baiknya kita kaji dahulu

secara etimoligis. Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu Public dan Relation.

Dalam bahasa indonesia, kata pertama berarti publik (masyarakat) dan kata kedua berarti

hubungan. Jadi, Public Relations adalah hubungan masyarakat.

Banyak pakar telah mengemukakan pendapatnya tentang pengertian Public

Relations. Menurut hasil survey yang telah diadakan oleh majalah Public Relations news

di Amerika Serikat pada tahun 1947, dua ribu orang terkemuka dalam bidang Public

Relations telah menyatakan defenisi mereka tentang Public Relations. Satu sama lain

berbeda pendapat, sebab masing-masing mempunyai dasar pandangan dan pemikiran

sendiri-sendiri.

Dari dua ribu defenisi yang terkumpul itu, tiga diantaranya terpilih sebagai

defenisi yang terbaik. Pilihan yang dilakukan oleh sebuah panitia yang beranggotakan

(19)

Defenisi J.C.Seidel, seorang Public Relations Director pada division of Housing

di New York, yang berbunyi, Public Relations adalah proses yang berkelanjutan dari

usaha manajemen untuk memperoleh jasa baik dan pengertian dari para langgannya,

pengawai-pengawainya, dan publik pada umumnya, kedalam mengatakan analisa dan

kreksi (perbaikan-perbaikan) terhadap diri sendir, keluar mengadakan

peryataan-pernyataan yang berarti menguntungkan.

Definisi W.Emerson Reck, seorang Public Relations director pada Colgate

University, yazng berbunyi, Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan

kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau

golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari merek,

sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap itu adalah untuk menjamin

adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.

Definisi Howard Bonham, seorang Vice Chairman pada American National Red

Cross yang berbunyi, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian

publik yang lebih baik sehingga dapat memperbesar kepercayaaan publik terhadap

seseorang atau organisasi.

Menurut the International Public Relations (IPRA), Public Relations adalah

berfungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama

antara organisasi dengan public nya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian,

penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen mampu menanggapi opini publik,

mendukung manajemen dalam mengikuti dan memamfaatkan perubahan secara efektif,

(20)

menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana

utama.(Ruslan, 1998:17).

Menurut professor Edward L. Bernays, mengatakan bahwa Public Relations

mempunyai tiga pengertian yaitu:

a. Memberikan penerangan kepada masyarakat

b. Membujuk langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.

c. Usaha-usaha pengintekrasian sikap dan tindakan dari perusahaan dengan masyarakat

dan lain masyarakat dengan perusahaan kita.

Public Relations merupakan penujang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh

manajemen suatu perusahaan. Jadi Public Relations tidak mungkin dipisahkan dari

manajemen, manajemen akan berhasil bila ditunjang oleh kegiatan Public Relations.

Adapun sasaran utama kegiatan Public Relations adalah public internal dan Public

Eksternal. Public eksternal terdiri dari orang-orang atau anggota masyarakat diluar

perusahaan, baik yang ada kaitannya dengan perusahaan seperti pelanggan dan balik

masyarakat umum. Sedang Public Eksternal adalah orang-orang yang berada didalam

perusahaan dan yang secara fungsional memilik tugas seperti karyawan dan pemengang

saham.

E.2. Tugas Public Relations

Adapun tugas Public Relations yang perlu diperhatikan ada beberapa hal sebagai

berikut:

(21)

persuasif.

Proses komunikasi lewat kegiatan dilakukan berencana dan terus menrus yang

meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, ojektif, punya

daya tarik yang kuat, guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan

(Widjaja, 1995:53).

Inti tugas Public Relations sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan

reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling pengertian, dan

muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan publik. Persesuaian

yang menciptakan hubungan yang harmonis dimana satu sama lain saling memberi dan

menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Berdasarkan adanya dua

jenis publik bagi suatu badan atau perusahaan (Public Intern dan Public Ekstern), maka

tujuan Public Relations pun diarahkan melalui dua macam tugas, yaitu di dalam dengan

sebutan Internal Public Relations, dan di luar dengan sebutan Ekternal Public Relations.

Dengan kata lain, Public Relations mengemban tugas atau tujuannya tadi, yaitu

berkomunikasi ke dalam dengan Public Intern, dan keluar dengan Public Ekstern.

E.3 Fungsi dan Peranan Public Relations

Fungsi Public Relations menurut para pakar komunikasi dan praktisi Public

Relations diantaranya adalah:

Bertrand R.Canfield “Public Relations Principles dan problem” (didalam buku

(22)

1. Mengabdi kepada kepentingan yang baik.

2. Memelihara komunikasi yang baik.

3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik

Maksudnya bahwa kegiatan Public Relations harus benar-benar di curahkan untuk

kepentingan umum dengan menciptakan, membina serta memelihara hubungan kedalam

serta keluar. Seorang Public Relations officer harus bisa menjadi perantara antara

pemimpin dengan publiknya dengan membina komunikasi yang terarah dan efektif.

Disamping itu seorang public relations akan mempunyai wibawa bila ia sendiri tidak

cacat moral dan bertingkah laku baik, dalam arti harus jadi teladan.

Menurut Scoot M. Cutlip Allen H Center, “ Efektif Public Relations” (Di dalam

buku Siswanto 1992:8) Fungsi Public Relations mengandung tiga unsur yaitu:

1. Mempengaruhi pendapat.

2. Penyajian yang dapat diterima.

3. Dengan komunikasi dua arah.

Maksudnya untuk mencapai hubungan yang efektif antara semua Public dalam

perusahaan maka hubungan itu harus dapat diterima semua pihak dan dilaksanakan

secara timbal, yaitu kedalam dan keluar dan keatas.

Menurut John Tondowidjojo, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan ada

beberapa bagian, diantaranya:

• Membantu menentukan dan merumuskan tempat dan tujuan organisasi dalam kehidupan bersama.

(23)

• Memberi masukan dalam kepemimpinan.

• Mengetahui situasi organisasi dan perkembangan dalam kehidupan bersama dan opini

Public.

Menetapkan adanya kelompok-kelompok Public yang relavan dari organisasi.

• Presentasi organisasi.

• Pembuatan dan pengurusan sarana-sarana komunikasi.

• Mengurus representasi organisasi.

Menurut Cultip dan Center, fungsi Public Relations meliputi: menunjang kegiatan

manajemen dan mencapai tujuan organisasi, menciptakan komunikasi dua arah secara

timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

menyalurkan opini publik pada perusahaan, melayani publik dan memberikan nasihat

kepada pimpinan perusahaan dengan publik, baik internal maupun eksternal. Untuk itu

diperlukan seorang Public Relations Officer yang cekatan dan terampil dan mampu

mengerjakan banyak hal.

Seorang Public Relations harus mampu menciptakan berbagai jalur komunikasi

internal. Ia mengenal setiap orang di organisasi serta mampu memperoleh kepercayaan

dari semua orang. Sehingga ia bisa memperoleh informasi dari siapa saja, dan mampu

mengakses informasi secara cepat dan terutama juga mampu memastikan keakuratan

informasi itu, dan setiap orang juga dapat mempercayai informasi yang ia sampaikan.

Dengan demikian, petugas Public Relations harus rajin menjumpai dan mengenal

orang-orang di semua bagian dalam organisasi. Ia juga dituntut untuk mampu menciptakan

(24)

sebagi sumber informasi yang handal, karena setiap organisasi memerlukan sebanyak

mungkin sumber informasi eksternal yang dapat diandalkan.

Seorang Public Relations juga bertindak sebagai mediator. Menampung segala

keluhan, tanggapan, dan keinginan para karyawan, kemudian menyampaikan kepada

pimpinan organisasi. Semuanya demi kelancaran jalannya organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Seorang Public Relations harus peka terhadap pendapat umum. Jika ternyata

negatif, harus segera diusahakan secara tuntas sehingga pendapat umum menjadi positif

dalam arti kata pendapat umum menjadi favourable bagi organisasi, kalau tidak cepat

ditangani pendapat umum tersebut akan berubah bentuk menjadi action yang lebih

merugikan organisasi.

Seorang Public Relations harus melakukan hubungan manusiawi, yaitu interaksi

orang-orang yang menuju suatu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk

bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomis, psikologis, maupun

sosial. Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan

komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat

tabiat manusia. Seorang Public Relations harus mampu membawa penderita dari

problem situation ke problem solving behavior.

E.4. Kegiatan Internal Public Relations

Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan itu sendiri yang menjadi

target Internal Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang

(25)

Kegiatan Public Relations kedalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk

adanya suasana yang menyenangkan diantara para karyawannya, komunikasi antara

bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta menyakini

rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.

Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pada

pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus menyadari

bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu mendapat

sorotan dari publik yang ada diluar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan perbuatan seorang

karyawan atau keluarganya dapat mempengaruhi nama baik instansi atau perusahaan

dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan tersebut diharapkan muncul

kegairahan kerja dan tercipta keharmonisan kerja. Keadaan demikian dapat diciptakan

apabila pimpinan atau majikan selalu memperhatikan kepentingan para pengawainy. Baik

secara ekonomi, sosial maupun secara psikologis.

Sebaliknya, perusahaan memerlukan pengawai yang memeiliki sifat-sifat

disipilin, penuh tanggung jawa, dan sopan terhadap atasan dan sesamanya. Keseraian

hubungan di antara para pengawai, baik vertikal maupun horizontal diharapkan akan

memperkuat tim kerja dalam perusahaan itu. Tidak saja terbatas pada pengawainya yang

langsung berada di dalam perusahaan, keluarganya pun mempunyai andil yang besar

dalam memupuk hubungan yang baik ini. Ketentaram dan kesejahteraan keluarga akan

selalu menjamin ketentaraman bekerja para pengawai perusahaan itu. Dengan demikian,

Internal Public Relations dapat menciptakan keharmonisan kerja karyawan.

Adapun kegiatan Internal Public Relations di Hotel Danau Toba Internasional Medan

(26)

1. Melaksanakan penyebaran informasi persuasive dan informative, hal ini dapat

dilaksanakan dengan cara tertulis, lisan dan konseling.

2. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya informal untuk lebih mengeratkan

hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan olah raga, hiburan dan

darma wisata, kegiatan keagamaan dan lain-lain.

3. Pengadaan kotak saran dan papan pengumuman

4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan.

Internal Public Relations yang baik adalah memperlakukan tiap karyawan dengan

sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan pangkat, pendidikan dan lain-lain. Tapi

bertindak adil, tidak memihak satu golongan, jujur dan bijaksana, karena tiap anggota

mulai dari pimpinan sampai pesuruh merupakan bagian dari keseluruhan badan itu. Bila

ditarik garis besar hubungan perusahaan dengan public karyawan seperti upah yang

cukup, perlakuan adil, ketenangan kerja, penghargaan atas prestasi kerja dan jaminan

sosial yang baik, baik bagi karyawan itu sendiri maupun keluarga.

E.5. Tujuan Pubic Relations

Charles S. Steinberg mengemukakan bahwa tujuan Public Relations adalah

menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh badan atau perusahaan yang bersangkutan. Pandangan lain datang dari Dimock

Marchall bersama rekan-rekannya, Edward, Gladys, Odgen Dimock, dan louis W.

Koenig, melalui bukunya yang berjudul Public Administration, membagi tujuan Public

(27)

1. Berusaha mendapatkan dan menambah penilaian serta jasa baik suatu organisasi

atau perusahaan.

2. Untuk membelah diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bila

mana diserang dan serangan itu wajar, padahal organisasi atau perusahaan itu

tidak salah (terjadi kesalahpahaman). Dengan demikian, tindakan ini merupakan

salah satu aspek penjagaan atau pertahanan.

E.6. Keharmonisan Kerja

Menurut Riyono (1995:50), pengertian hubungan yang harmonis dalam kegiatan

internal Public Relations mencakup:

1. Public Relations harus mampu menciptakan keterbukaan diantara public yang

berkepentingan.

a. Public Relations harus mampu menciptakan kejujuran diantara public yang

berkepentingan.

b. Public Relations harus mampu menciptakan kerja sama diantara public yang

berkepentingan.

c. Public Relations harus mampu menciptakan saling pengertian diantara public

yang berkepentingan.

d. Public Relations harus mampu menciptakan rasa kepuasan diantara public yang

(28)

Internal Public Relations diharapkan mampu menumbuhkan keharmonisan kerja

karyawan dengan melakukan usaha-usaha yang dapat menciptakan suasana lingkungan

kerja yang menyenangkan dengan menciptakan komunikasi yang baik antara pimpinan

dan bawahan, fasilitas dan gaji yang cukup, dan sebagainya. Disamping itu, hubuungan

antara karyawan dapat dilakukan kegiatan seprti olahraga, tour wisata, dan kegiatan

kemanusiaan lainnya.

Membentuk suatu keharmonisan kerja yang baik pada karyawan dan bawahan

seluruhnya di dalam perusahaan, merupakan salah satu tujuan Internal Public Relations

khususnya hubungan dengan karyawan.

Yang dimaksud dengan karyawan disini ialah semua pekerja baik pekerja halus

baik yang berpakaian bersih diruangan kantor yang serba bersih, sampai pada pekerja

yang paling bawah.

Stimuli juga berupa motivasi yang diberikan oleh Public Relations, motivasi

mempersoalkan bagaimana caranya menciptakan keharmonisan kerja dan mendorong

gairah kerja karyawan bawahan agar mereka mau bekerja keras dan memberikan semua

kemapuan dan ketrampilannya demi mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya

perusahaan bukan hanya mengharapkan karyawan yang mampu dan terampil tetapi yang

penting mereka mau bekerja keras dan bekeinginan untuk mencapai hasil kerja yang

optimal.

Dengan adanya hubungan dengan karyawan, dengan memberikan pendapat,

saran, memecahkan kesulitan, mendengarkan keluhan, memberikan harapan-harapan dan

(29)

perusahaan, membentuk suatu pengabdian atau loyalitas yang baik pada perusahaan serta

mengatur kerjasama antar karyawan.

F. Kerangka Konsep

Setelah sejumlah teori diuraikan dalam kerangka teori, maka langkah selanjutnya

adalah merumuskan kerangka konsep sebagi hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis

dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi,

1998:37).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam

rangka memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai (Nawawi, 2005:40)

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diuraikan, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau

mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain (Nawawi,

2005:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah karateristik responden dan

kegiatan Internal Public Relations.

2. Variable Terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah atau faktor atau unsur yang ada atau muncul

dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variable bebas (Nawawi, 2005:57). Variabel

terikat dalam penelitianadalah keharmonisan kerja di Hotel Danau Toba

Internasional Medan.

(30)

Berdasarkan uraian diatas maka vaiable-variable dalam penelitian dapat dalam

penelitian dapat digambarkan dalam satu model teoritis, sebagai berikut:

Gambar.2.

Model Teoritis

H. Operasinal Variable

Berdasarkan kerangka teori yang telah di jelaskan, ada baiknya batasan

operasional variable agar lebih jelas penggunaannya di lapangan yang dibuat dalam

bentuk table sepertio di bawah ini.

Tabel 1

Operasionalisasi Variable

No Variabel Teoritis Variabel Operasional

1 Variabel bebas (X) 1. Karateristik responden

2. Kegiatan internal public

1. Komunikasi yang formal dan persuasif - Tertulis : Surat, bulletin

- Lisan : Rapat dan brifing, diskusi, majalah.

- Konseling atau konsultasi 2. Kegiatan yang bersifat informal

- Kegiatan olah raga, ulang tahun - Hiburan dan darma wisata, kegiatan keagamaan

3. Pengadaan kotak saran dan papan pengumuman.

4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan.

Variable Bebas (X)

Kegiatan Internal Public

Variable Terikat (Y)

(31)

2 Variabel Terikat (Y)

I. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variable (Singarimbun, 1994:420).

Adapun defenisi operasinal variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X)

Pada variabel bebas (kegiatan Internal Public Relations dan karateristik

responden)

a. Karateristik responden

1) Usia adalah tingkat umur responden

2) Jenis kelamin adalah penggolongan sex pada responden, yakni laki-laki atau

perempuan

3) Pendidikan adalah mengelompokkan responden yang berpendidikan terakhir,

SLTP, SLTA, Akademi, dan Sarjana.

4) Jabatan adalah mengelompokkan responden yang merupakan karyawa tetap

dan masih aktif.

5) Lama bekerja adalah: mengelompokkan responden yang lama bekerja.

b. Kegiatan Internal Public Relations

1) Jenis Kegiatan Internal Public Relations (kegiatan yang bersifat formal dan

(32)

i. Tertulis adalah penyampaian pesan kepada Public Internal dengan

menggunakan media perantara, yaitu:

• Surat : yang merupakan pemberitahuan yang berisikan tentang teguran, kenaikan, pangkat, undangan dan sebagainya.

• Buletin : Media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau peryataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh

suatu perusahaan atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu.

ii. Lisan adalah penyampaian pesan kepada Public Internal secara langsung

yaitu dengan cara: Rapat atau brifeing, diskusi.

iii. Konseling adalah bimbingan terhadap Public Internal untuk meningkatkan

pemahaman dan kecakapan tentang masalah pekerjaan.

2. Kegiatan yang bersifat informal adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan diluar jam

kerja yang dilaksanakan oleh perusahaan maupun secara pribadi karyawan.

Contohnya olahraga, Hiburan dan darma wisata, kegiatan keagamaan, ulang tahun,

kursus dan lain-lain.

3. Pengadaan Kotak saran dan papan pengumunan: kotak saran merupakan sarana yang

digunakan untuk menampung aspirasi karyawan.

4. Study tour dan pelatihan, memberikan hadiah dan penghargaan

2. Variabel Terikat (Keharmonisan Kerja)

a. Keterbukaan adalah : transparansi manajemen Public Relations tentang rencana dan

kebijakan perusahaan dimasa mendatang.

(33)

kinerja, nasib, serta masa depan karyawan.

b. Kerja sama adalah : Sikap untuk menerima, mengikuti serta melaksanakan intruksi

atasan dalam hal pekerjaan.

1) Saling pengertian adalah : sikap untuk memahami dan menerima tentang

kebijakan-kebijakan yang diberlakukan perusahaan.

2) Rasa kepuasan adalah : pemenuhan kepuasan karyawan baik secara ekonomi,

sosial maupu n psikologis.

J . Hipotesa

Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan

karena merupakan instrument kerja dari teori (Singarimbun, 1995 : 43).

Hipotesa adalah kesimpulan yang masih belum final, dalam arti masih harus

dibuktikan atau diuji kebenarannya (Nawawi, 1991: 44). Hipotesa yang diajukan dalam

penelitian ini adalah adalah sebagai berikut:

Ho : ” Tidak terdapat hubungan antara kegiatan internal Public Relations dalam

menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional

Medan”.

Ha : ”Terdapat hubungan antara kegiatan internal Public Relations dalam

menciptakan keharmonisan kerja karyawan di Hotel Danau Toba Internasional

(34)

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. RUANG LINGKUP DAN PENGERTIAN KOMUNIKASI

II.I.I. Ruang Lingkup Komunikasi

Komunikasi adalah salah satu ativitas yang sangat fundamental dalam kehidupan

umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh

hampir semua orang dan telah ada sejak Adam dan Hawa, sifat manusia untuk

menyampaiakan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal

ketrampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang, isyarat,

kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberikan arti setiap lambang-lambang

itu dalam bentuk bahasa verbal. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran,

perasaan, dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya.

Sementara Shannoon dan Weaver (1949) mengatakan, bahwa komunikasi sebagai

bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja

atau tidak sengaj, tidak terbatas pada bentuk komunikasi yang menggunakan bahsa

verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi, karena itu jika

kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi maka kita memiliki beberapa kesamaan

(35)

Istilah komunikasi sudah sedemikian popular dan dipergunakan oleh kebanyakan

orang. Manusia sebagai mahkluk individu maupun sebagai mahluk social, memiliki

dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka sebagai salah satu syaratnya

adalah komunikasi, karena komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi

kehidupan manusia.

Selanjutnya, kalau kita sedikit melangkah memasuki komunikasi maka

komunikasi itu merupakan suatu kegiatan manusia yang sedimikian otomatis. Dengan

komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, ide, pengetahuan, perasaan, sikap,

perbuatan, dan sebagainya kepada sesamanya secara timbale balik, baik sebagai

penyampai maupun penerima komunikasi.

Melalui komunikasi orang dapat mempengaruhi dan mengubah tingkah laku

orang lain, membentuk suatu consensus, yang dikenal sebagai pendapat umum. Dari

komunikasi kemungkinan suatu ide tersebar dan dihayati orang, dituntut ataupun ditolak,

berhasil atau gagalnya suatu rencana atau program.

Harold D.Laswell (1948) menerangkan suatu tindakan komunikasi dengan

menjawab pertanyaan ”Who say, What, In What Channel, To Whom, With What Effect”.

Formula ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur:

1. Who say : Pihak-pihak yang menyampaikan pesan atau biasa disebut komunikator,

bisa terdiri dari satu orang tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok.

2. What : Pernyataan-pertanyaan yang didukung oleh lambing-lambang atau disebut

pesan, dapat disampaikan secara tatap muka/lisan, dan melalui media. Isinya bisa

berupa ilmu pengetahuan, informasi hiburan, nasihat, atau propaganda. Bentuk pesan

(36)

(membangkitkan pengertian/kesadaran), dan koersif (memaksa dengan menggunakan

sanksi).

3. In What Channel : Merupakan sarana atau saluran yang mendukung pesan yang

disampaikan yaitu berupa lisan (Spoken Word) atau tulisan (printerd word), dalam

komunikasi antar pribadi media yang digunakan seperti telepon, surat, telegram,

sedangkan media yang digunakan dalam komunikasi massa dapat dibedakan atass dua

macam yaitu media cetak, seperti: surat kabar, majalah, buku, brosur, spanduk, dan

sebagainya, dan media elektronik, seperti: radio, televisi, film, dan komputer.

4. To Whom : Pihak yang menerima pesan, atau disebut dengan komunikan, bisa terdiri

dari satu orang atau lebih, dalam bentuk kelompok, atau massa.

5. With What Effect : Suatu dampak yang timbul sebagai pengaruh dari penyampaian

pesan, perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima

sebelum dan sesudah menerima pesan. Effect juga diartikan sebagai penguatan atau

perubahan keyakinan pada pengetahuan, sikap, perilaku seseorang sebagai

akibatpenerima pesan (Effendy, 2004:10).

II.2. FUNGSI KOMUNIKASI

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan

sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok

mengenai tukar-menukar data, fakta dan ide maka fungsinya dalam setiap system sosial

adalah sebagai berikut:

1. Informasi: Pengumpulan, pemprosesan, penyebaran berita, data dan gambar, fakta,

(37)

jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapt mengambil kepentingan

yang benar.

2. Sosialisasi (permasyarakatan): Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang

memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang

effektif sehingga ia sadarakan funsinya sosialnya dan ia dapat akktif dalam

masyrakat.

3. Motivasi: Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka

panjang, mendorong orang menetukan pilhannya dan keinginannya, mendorong

kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi : Menyediakan dan saling menukar fakta yang perlu untuk

memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai

masalah public, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk

kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang

menyangkut kepentingan bersama, ketingkat nasional dan lokal.

5. Pendidikan : Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan

intelektual, pembentukan watak dan pedidikan ketrampilan dan kemahiran yang

diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan : Penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud

melestarikan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon

seorang, pembangunan imajinasi dan dorongan kreativitas.

7. Hiburan : Penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan gambar dari drama, tari kesenian

kesusastraan, musik, olah raga, permainan dan lain-lain untuk rekreasi, kesenangan

(38)

8. Intergrasi : Menyediakan suatu bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk

memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka saling kenqal dan

mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain.

II.3. KOMUNIKASI INTERNAL

Lawrence D. Brennan (di dalam buku Effendi, 1992:122), mendefenisikan

komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan

dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau

jawatan tersebut lengkap dengan struktur yang khas dan pertukaran gagasabb secara

horizontal dan vertical didalam perusahaan atau jawata yang menyebabkan pekerjaan

berlangsung.

Perusahaan sebagai kerangka yang menunjukkan adanya pembagian tugas antara

orang-orang didalam perusahaan. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan

tujuan yang akan dicapai, perusahaan atau pimpinan tidak mungkin melakukan

komunikasi langsung dengan seluruh karyawan.

Menurut H. Frazier Moore dan Frank B.Kalupa, the function of internal

communication is to let employess know what management is thinking and to let

management know what employees are thiking. Berdasarkan pengertian diatas bahwa

fungsi internal Public Relations adalah untuk mengetahui apa yang dipikirkan karyawan

oleh manajemen (pimpinan), dan begitu juga sebaliknya.

Untuk itulah peranan, fungsi dan tugas Public Relations officer berupaya untuk

membina hubungan komunikasi masyarakat internal atau terhadap para karyawannya

(39)

praktisi Public Relations dapat menjadi corong informasi dari para karyawan kepada

pihak perusahaann terhadap para karyawan.

Pada dasarnya dalam internal Public Relations ada dua yang harus diperhatikan

dalam komunikasi agar dapat secara maksimal yakni:

a. Tidak semua keterbukaan selalu baik.

b. Makin banyak komunikasi tidak sedlalu baik.

Sedangkan menurut Ruslan, komunikasi hubungan masyarakat Internal dapat

menjadi komunikasi yang efektif, yaitu apabila:

a. Adanya keterbukaan manajemen perusahaan (management system) terhadap para

karyawannya.

b. Saling menghormati atau menghargai (mutual appreciation)antara satu sama lain,

baik ia bertindak sebagai pimpinan maupun sebagai bawahan demi tercapainya tujuan

utama perusahaan.

c. Adanya kesadaran atau pengakuan dari pihak perusahaan akan nilai-nilai dan

pentingnya suatu komunikasi timbale balik dengan para karyawannya.

d. Keberadaan seorang humas, yang tidak hanya memiliki kemampuan dan

berpengalaman sebagai seorang komunikator, tetapi juga harus didukung dengan

sumber daya teknis yang canggih dan sekaligus sebagai media komunikannya.

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa keterbukaan yang dimaksud harus selalu

disertai dengan kebijaksanaan dan terlalu banyak komunikasi dapat membingungkan dan

(40)

komunikasi) sulit untuk mencapai sasaran yang diinginkan, campur tangan orang lain

dalam semua hal akan menghambat lancarnya kegiatan.

Pimpinan harus berusaha mencapai komunikasi yang optimal dengan cara:

a. Mengusahakan informasi yang relevan (terkait yang diperlukan)

b. Melindungi anggota dari over informasi (dilanda banjir komunikasi)

c. Memahami dengan tepat tentang informasi yang diperlukan.

Komunikasi seorang pemimpin harus lebih baik, tidak hanya memimpin,

menentukan tugas dan memberikan perintah.

II.4. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ANTARA KARYAWAN

Dalam Public Relations komunikasi antara sesama karyawan mempunyai dua

bantukyaitu komunikasi informal dan formal. Komunikasi formal mempunyai dua

bentuk, yaitu:

a. Lisan, seperti : Perundingan, rapat, intruksi dan lain-lain

b. Melalui berbagai media.

Dalam komunikasi formal agak sulit dibagi dan sering kali merupakan akibat dari

gagalnya komunikasi formal. Bentuk seringkali merupakan pertemuan yang kebetulan

terjadi seperti pembicaraan dikantin, dalam suatu resepsi atau berbagai pertemuan

lainnya.

(41)

Setiap organisasi harus mempunyai program yang rinci tentang komunikasi

horizontal, vertikal, baik keatas maupun kebawah.

Komunikasi keatas: karyawan harus dapat mengungkapkan pendapatnya tentang

organisasi dan mengembangkan pikiran tentang pekerjaan melalui kelompok kerja atau

komisi keselamatan kerja, perwakilan atau dewan perwakilan dan lain-lain (Widjaja:

1993:55).

Dari uraian diatas komunikasi tersebut berbentuk pelaksanaan perintah secara

tertulis dan lisan, atau laporan dari hasil pekerjaan, serta sumbang saran dari pihak

peekerja kepada pimpinan perusahaan.

Salah satu usaha untuk mengatasi kesulitan hubungan dari bawah ke atas (upward

Communication) adalah memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyatakan

pendapatnya dengan bebas, sebagai seorang partisipan dalam usaha-usaha memajukan

badan atau instansi, maka penggunaan sebuah ”kotak saran” sangat bermamfaat sekali

bila diaturnya dengan seksama

Kotak saran diletakkan diletakkan ditempat-tempat yang strategis dan para wanita

diminta untuk memasukkan ide-ide, keluhan-keluhan atau komentar-komentar mereka ke

dalam kotak saran tersebut.

Komunikasi kebawah: Tujuan komunikasi adalah pemahaman dan penerimaan

dari pihak karyawan tentang rencanan dan kebijakan organisas. Untuk itu diperlukan

pelatihan komunikasi bagi manger dan pimpinan. Satunya kata dan pembuatan dalam

komunikasi, keterbukaan mengenai nasib dan masa depan karyawan, penempatan, rapat

umum, majalah perusahaa, edaran, dan sarana lain yang serupa dapat meningkatkan

(42)

Kurangnya komunikasi kebawah ke atas dapat mengakibatkan:

a. Pimpinan akan kehilangan stimulan dan partisipasi bahawan.

Ide bawahan yang bermamfaat dan mengerti masalah dan pendapat bawahan.

Pimpinan tidak akan mengetahui dan mengerti masalah dan pendapat bawahan.

b. Kurang informasi yang tepat untuk menilai dan menentukan sesuatu keputusan atau

peraturan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi yang diadakan oleh

pimpinana dapat mempunyai pengaruh besar terhadap para karyawan. Bila komunikassi

dapat berjalan dengan efektif, maka akan lahirlah hubungan yang harmonis antara

pimpinan dengan yang dipimpin, dan secara pribadi seorang pemimpinan memerlukan

juga hubungan dan pengertian.

Media yang digunakan dalam bentuk komunikasi lisan (Perintah atau intruksi) dan

tulisan (nota, peraturan, surat edaran, dan lain-lain).

Komunikasi horizontal: sasaran dari komunikasi ini adalah untuk mencapai

koordinasi dan pemahaman antar bagian dalam organisasi melalui skema yang jelas dari

organisasi yang menunjukkan hubungan antara bagian dan karyawan, hadirnya

perwakilan satu bagian dalam rapat dari bagian yang lain, dan dorongan agar saling

berpartisipasi secara wajar. Petugas harus dapat memfaatkan kesempatan tatap muka

antara karyawan.

Komunikasi horizontal, terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan

(43)

Tujuan komunikasi horizontal adalah:

a. Untuk mengkordinasikan penugasan kerja.

b. Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan.

c. Untuk memecahkan dan menyelesaikan menyelesaikan masalah bersama.

d. Untuk berunding, mendamaikan, dan menengahi perbedaan sehingga memperoleh

pemahaman bersama.

e. Untuk menumbuhkan dukungan antar personal.

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa dalam komunikasi horizontal terdapat

hubungan antara orang-orang yang masing-masing mempunyai keahlian atau tugas dalam

bidang tertentu. Media komunikasi yang dipakai adalah berupa pemberitahuan,

pengumuman, sampai kepada penggunaan media humas, yaitu seperti buletin, majalah

internal dan new letter yang dibagikan kepada karyawan atau ditempelkan di papan

pengumuman.

Konflik bisa terjadi antar sesama karyawan yang disebabkan berbagai faktor,

misalnya: salah paham, perasaan bahwa tugas yang satu lebih superior dari pada superior

dari pada yang lainnya, hal tersebut dapat diatatasi diantaranya dengan:

a. Mengadakan personal contact.

b. Menyampaikan informasi harus lebih jelas dan timely/tepat.

c. Menanamkan bahwa tugas sama pentingnya.

(44)

Komunikasi yang jelas tergantung pada feedback yang berlangsung terus menerus

pada semua tingkatan. Semakin cepat kesalahpahaman itu diketahui maka akan semakin

cepat pula kesalah pahaman itu dapat diselesaikan.

II.6. TUJUAN PUBLIC RELATIONS

Tujuan dari Public Relations adalah mengembangkan hubungan yang harmonis

dengan pihak lain yakni (umum, masyarakat) untuk menciptakan, membina dan

memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak

dengan publik dil ain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Widjaja;

1995:55).

Public Relations juga bertujuan untuk mencapai pengertian umum, kepercayaan

umum, bantuan umum dan kerja sama umum.

Dari sekian banyaknya hal yang bisa dijadikan tujuan kegiatan Public Relations

disebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalahsebagai berikut:

1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya

kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan

kepada masyarakat dalam rangka mendapat pengakuan.

3. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,

sehubungan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman dan

salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.

4. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi pimpinan

(45)

5. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan dalam kehidupan sosial sehari-hari.

6. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.

II.7. PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM PERUSAHAAN

Peranan Public Relations dalam suatu organisasi adalah menciptakan hubungan

yang harmonis antara perusahaan dengan karyawannya maupun antara sesama karyawan

dengan melakukan komunikasi timbal balik. Dalam melakukan komunikasi timbal balik,

Public Relations secara garis besar berperan sebagai:

1. Communicator.

Kemampuann sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung

melalui media ataupun tulisan, disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan

persuator.

2. Back up management.

Melaksanakan dukungan atau menunjang kegiatan lain seperti manajemen promosi

pemasaran, operasional, personalia dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan pokok

perusahaan.

3. Image maker.

Menciptakan suatu citra positif yang merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus

menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public Relations dalam memainkan peranannya

dalam perusahaan. Peranan Public Relations diharapkan “mata” dan “telinga” serta

“tangan kanan” bagi top managemen dari suatu perusahaan (Ruslan, 1997:20).

Sehubungan dengan itu, ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas:

(46)

Yang dimaksud Public Internal adalah Public yang menjadi bagian dari unit

perusahaan itu sendiri, serta mampu mengidentifikasikan hal-hal yang menimbulkan

gambaran negatif dari dalam masyarakat sebelum kebijaksanaan itu dijalankan oleh

organisasi.

b. Menbina hubungan keluar (Public Eksternal).

Yang dimaksud dengan Publik Eksternal adalah publik umum (masyarakat)

Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga

yang diwakilinya. Dalam organisasi, seorang Public Relations berfungsi sebagai ”pusat

saraf” karena ia berada ditengah-tengah jaringan kontak dengan semua pihak yang ada

kaitannya dengan organisasi. Ia mengetahui lebih banyak mengenai organisasinya selain

managernya. Ia mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh

yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya.

Adapun tugas-tugas utama dari petugas Public Relations dapat diperinci antara

lain:

a. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik atas organisasinya, baik itu yang

berkenaan dengan kebijakan, produk, jasa, maupun dengan para personalnya.

b. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra,

kegiatan, maupun kepntingan organisasi, dan menyampaikan setiap informasi yang

penting ini langsung kepada pihak manajemen untuk ditanggapi dan ditijaklanjuti.

c. Memberi nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah

komunikasi yang penting berikut berbagai teknik untuk mengatasinya.

d. Menyediakan berbagai informasi bagi khalayak, perihal kebijakan organisasi,

(47)

pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak

(Anggoro, 2000:110)

Kerjasama antara pihak manajemen (puncak pimpinan) dengan manajemen Public

Relations akan berjalan dengan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Seorang manajer Public Relations yang baik harus mampu menciptakan jalur-jalur

komunikasi Internal dan Eksternal, serta mampu memperoleh kepercayaan dari

semua orang. Sehingga ia bisa memperoleh informasi dari siapa saja dan setiap orang

juga mempercayai informasi yang disampaikannya.

b. Manajer Public Relations haruslah seorang praktisi profesional yang benar-benar

kompoten agar sosoknya benar-benar diakui dan dimamfaatkan oleh kalangan

manajemen sebagai seorang ahli yang senantiasa dapat diandalkan serta dipercayai.

c. Manajer Public Relations harus mampu mendukung pihak manajemen agar mereka

senantiasa siap menghadapi wawancara, memberi pidato atau sambutan resmi, serta

tampil baik didepan publik. Manager Public Relations yang akan membantu

menyediakan berbagai macam informasi, bahan-bahan atau segala macam masukan

yang sekiranya amat diperlukan.

d. Pihak manajemen juga harus bersedia mempercayakan dan menyerahkan

informasi-informasi terpenting berkenaan dengan organisasi secara langsung dan dini kepada

manajer Public Relations nya. Itu berarti pihak manajemen harus bersedia menerima

(48)

Dalam yang rangka menggalakkan fungsi Public Relations diperusahaan, Charles

H. Prout dalam karyanya yang berjudul”Organization and function of the crporate Public

Relations Departement” menyatakan adanya empat jenis pelayanan dasar yang harus

dipraktekkan yaitu:

1. Nasihat (advise and counsel)

Nasihat yang harus disampaikan kepada manajer Perusahaan tidak menyangkut

kebijaksanaan dan keputusan perusahaan yang mendasar, melainkan hal-hal yang

berkaitan dengan operasionalisasi ketika menjumpai sesuatu masalah.

2. Pelayanan komunikasi (communication Service)

Yang dikomunikasikan ialah informasi mengenai perusahaan dan segala kegiatannya

kepada berbagai publik yang berkepentingan melalui kepentingan yang tepat.

3. Pengkajian Humas (Public Relations Research)

Merupakan komunikasi dari luar kedalam, yaitu penelaah terhadap opini publik yang

berpengaruh kepada perusahaan.

4. Promosi Humas (Public Relations Promotion)

Dalam perusahaan kegiatan promosi yang dilaksanakan Public Relations amat

menunjang upaya pencapaian tujuan, tentunya dalam peningkatan produksi, yang

pada gilirannya berupa keuntungan finansia. Pada kegiatan inilah para praktisi Public

Relation diuji kemampuanya, terutama kreativitas dalam mengembangkan Goodwill

Public kepada perusahaan. Pada aspek inilah akan dapat diketahui sejauh mana

derajat penguasaan kehumasan yang dimiliki para pengelolanya, sebab diperlukan

teknik-teknik khusus dalam menghadapi berbagai jenis publik yang menjadi

(49)

II.8. FUNGSI PUBLIC RELATIONS DALAM PERUSAHAAN

Secara umum Public Relations dapat diartikan sebagai”penyambung lidah”

perusahaannya dalam hal mengadakan hubungan timba balik dengan pihak luar dan

dalam perusahaan. Jadi tidak hanya bertugas sebagai a channel of information (saluran

informasi) dari perusahaan kepada publiknya, melainkan juga merupakan saluran

informasi dari publik kepada perusahaa. Informasi yang datang dari publik itu merupakan

opini publik sebagai umpan balik dari informasi yang diberikan oleh perusahaan.

Demikian pula fungsi Public Relations sebagai a channel of information (saluran

informasi), tidak hanya bagi pihak luar saja, melainkan juga merupakan sumber informasi

bagi publik di dalam perusahaan, terutama bagi pimpinan perusahaan.

Dengan kedua fungsi utamanya itu Public Relations tidak saja merupakan media

komunikasi yang menyalurkan penerangan atau informasi kepada publik luar dan dalam

perusahaan, tetapi juga harus mendengar, mencium, merasakan, dan melihat opini

publiknya itu. Public Relations harus bias mendengar, mencium, apa yang terjadi di

kalangan publiknya setelah mereka menerima informasi yang disampaikan. Public

Relations harus bisa melihat bahkan merasakan sendiri akibat-akibat dari kebijaksanaan

perusahaannya yang timbul ditengah-tengah masyaraka. Karena itu, Public Relations

bukan saja merupakan corong dari perusahaannya, namun juga merupakan pendengar,

pencium, perasa, dan menjadi mata bagi perusahaan. Bukan saja merupakan mulut

perusahaan, melainkan sebagai panca indera perusahaan. Dalam hal ini fungsi Public

Gambar

Tabel 1
TABEL 1 Hotel Danau Toba Internasional Medan
Tabel IV.2
Tabel IV.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk mencapai tujuan itu, kedua sekolah tersebut juga telah men- sosialisasikan pendidikan karakter kepada orang tua siswa dengan cara memberikan penyuluhan kepada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penumpang terhadap hasil pemeliharaan oleh UPTD Terminal dan pelayanan fasilitas fisik Terminal.. Metode penelitian yang

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati

Kebiasaan masyarakat Melayu berperibahasa yang selalu memiliki makna, fungsi, serta tujuan tersendiri menjadikan bahasanya mengandung metafora, begitu juga dengan masyarakat Melayu

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan bagaimana peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan

a. Diperolehnya data/informasi mengenai kas yang sebenarnya. Untuk mencek kecermatan antara dana dari catatan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya. Untuk

Pada parameter pertumbuhan tanaman yang selanjutnya yaitu diameter batang, tanaman yang menunjukkan pertumbuhan terbaik adalah tanaman dengan kombinasi arang kompos bioaktif 1 kg