PENGETAHUAN
MASYARAKAT
TENTANG
PERILAKU
HIDUP
BERSIH
DAN
SEHAT
(PHBS)
DI
LINGKUNGAN
III
KELURAHAN
KAYU
JATI
KABUPATEN
MANDAILING
NATAL
HERLINAA.NNASUTION
SKRIPSI
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SUMATERA
UTARA
PRAKATA
SegalapujikepadaAllahSWTatassegalarahmatdanhidayah-Nya
yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada peneliti,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)DiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailing
Natal”.
Ucapanterimakasihsayasampaikankepadapihak-pihak yangtelah
memberikanbantuan,bimbingandandukungandalamprosespenyelesaian
skripsiini,sebagaiberikut:
1. Bapakdr.DediArdinata,M.Kes,selakuDekanFakultasKeperawatan
UniversitasSumateraUtara.
2. Ibu Erniyati S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan I di Fakultas
KeperawatanUniversitasSumateraUtara.
3. Bapak Iwan Rusdi S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing saya di
FakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtara.
4. Ibu Yesi Ariani ,S.Kep, Ns, M.Kep selaku penguji I dan Bapak
Ismayadi ,S.Kep, Ns selaku penguji II di Fakultas Keperawatan
UniversitasSumateraUtara.
5. Terimakasihsebesar-besarnyapenelitiucapkankepadaorangtuaku
keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa yang selalu
menyertaidalammenyelesaikanproposalini.
6. Terimakasihbuatteman-temansayaUla,Era,Zie,Lisna,Biah,Feby,
Wahyu,Eki,BgRadendangroupTheNurse’syangtelahmembantu
danmemberikansemangatpadasaya.
7. Teman-teman sejawat Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara2010,terimakasihatasbantuandansemangatnyaselamaini.
Akhir kata peneliti berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi
pengembanganilmupengetahuandibidangkeperawatandanpihak-pihak
yang membutuhkan. Peneliti sangat mengharapkan adanya saran yang
bersifatmembangununtukperbaikanyanglebihbaikdimasayangakan
datang.
Medan, Februari2012
DAFTARISI
2.3PerilakuHidupBersihdanSehat(PHBS)………. 12
2.3.1DefenisiPerilakuHidupBersihdanSehat...12
2.3.2Ciri-ciriRumahSehat...12
2.3.3IndikatordalamPerilakuHidupBersihdanSehat………... 13
2.3.4TujuanPerilakuHidupBersihdanSehat……….. 16
2.3.5ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat……… 16
2.3.6ManajemenPerilakuHidupBersihdanSehatdiMasyarakat………... 17
4.5InstrumenPenelitian...26
4.5.1Instrumen……….. 26
4.5.2UjiValiditas……….. 27
4.5.3UjiRealibilitas……….. 27
4.6PengumpulanData...28
4.7AnalisaData...29
BAB5HASILDANPEMBAHASAN……… 30
5.1Hasil……….. 30
5.2Pembahasan……….. 35
BAB6KESIMPULANDANSARAN………... 40
6.1Kesimpulan………. 40
6.2Saran……… 40
DaftarPustaka Lampiran
SuratIzinPenelitiandariFakultasKeperawatan
SuratSelesaiMelakukanPengambilanData
InformedConcent
InstrumenPenelitian JadwalPenelitian
RincianBiayaPenelitian Realibilitas
DaftarTabel
Tabel5.1.1Distribusirespondenberdasarkankarakteristik
DataDemografiPengetahuanMasyarakattentang
PerilakuHidupBersihdanSehat...30
Tabel5.1.2 DistribusirespondenberdasarkanPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersih danSehatdiLingkunganIIIKelurahan
KayuJatiKabupatenMandailingnatal ...31
Tabel5.1.3DistribusirespondenberdasarkanSubVariabel…….. 32
Tabel5.1.4 Distribusifrekuensidanpersentasenilaiterbesarresponden
berdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang
PerilakuHidupBersihdanSehat...33
Tabel5.1.5 Distribusifrekuensidanpersentasenilaiterkecilresponden
berdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang
DaftarSkema
Judul :PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehatdi
LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal
Nama :HerlinaA.NNasution dengankondisisanitasiperumahan,penyedianairbersihdanlingkungan yang tidakmemenuhisyaratdapatmenjadifaktorterhadappenyakitdiaredancacingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten MandailingNatal.Desainpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah deskriptifdenganbesarsampelsebanyak31orangdengantekniksampelrandom sampling.Ujirealibilitasdilakukanpada20orangsampeldenganmenggunakan KR-21denganhasil0,721.PenelitianinidilakukanpadabulanDesember2011. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwamayoritasrespondenberusia20-30tahun sebanyak (32,3%), responden yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak (35,5%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (71,0%), responden beragama islam sebanyak (100%), mayoritas responden suku mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan <Rp.500.000sebanyak(61,3%).Pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidup bersihdansehatdengankategoribaiksebanyak63,3%,halinidipengaruhioleh faktor pendidikan yang tinggi. hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlunya para kader-kader agar lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatanmasyarakat,dandisarankan agarmasyarakat membuattoiletumum
untukdigunakanbersama.
Judul :PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehatdi
LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal
Nama :HerlinaA.NNasution dengankondisisanitasiperumahan,penyedianairbersihdanlingkungan yang tidakmemenuhisyaratdapatmenjadifaktorterhadappenyakitdiaredancacingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten MandailingNatal.Desainpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah deskriptifdenganbesarsampelsebanyak31orangdengantekniksampelrandom sampling.Ujirealibilitasdilakukanpada20orangsampeldenganmenggunakan KR-21denganhasil0,721.PenelitianinidilakukanpadabulanDesember2011. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwamayoritasrespondenberusia20-30tahun sebanyak (32,3%), responden yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak (35,5%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (71,0%), responden beragama islam sebanyak (100%), mayoritas responden suku mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan <Rp.500.000sebanyak(61,3%).Pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidup bersihdansehatdengankategoribaiksebanyak63,3%,halinidipengaruhioleh faktor pendidikan yang tinggi. hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlunya para kader-kader agar lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatanmasyarakat,dandisarankan agarmasyarakat membuattoiletumum
untukdigunakanbersama.
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang
Berdasarkan data dari USAID (United States Agency International
Development)pada2008menyebutkan,fenomenainiberhubungandengan
masihrendahnyacakupanketersediaanairbersihdiIndonesia.Bagaimana
tidak,diIndonesiaketersediaanairbersihpada2007barumencapai49%.
LebihdarisetengahpendudukIndonesiamasihmengandalkansumberair
minumdariairpermukaan,airsumurgali,airsungai,danairhujanyang
tidak terlindungi. Hampir 50 % penyakit yang diderita masyarakat
Indonesiaberasaldariairminumyangtercemar(Mubarak,2009).
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang,
dimanakeadaankesehatanlingkungandiIndonesiamerupakanhalyang
perlu mendapatkan perhatian karena menyebabkan status kesehatan
masyarakat berubah. Secara nasional angka kesakitan penyakit diare
menurun dari 400/1000 menjadi 200/1000, angka kesakitan yang
disebabkan TB paru dari 3/1000 menjadi 2/1000 penduduk, sedangkan
penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan hidup semakin
meningkatdisebabkanolehbanyaknyapenumpukansampah yangtidak
terurai(Mubarak,2009).
Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis
2
tuberculosis yang erat kaitannya dengan kondisi sanitasi perumahan.
Penyedianairbersihdanlingkunganyangtidakmemenuhisyaratdapat
menjadifaktorterhadappenyakitdiaredan cacingan. Dimanacacingan
dapatmengakibatkanpenurunanproduktivitaskerjadanjugakecerdasan
anaksekolah.Disampingitumasihtingginyapenyakityangdibawaoleh
vektorseperti:DBD,malaria(DepkesRI,2002).
DalampenelitianyangdilakukanolehKusumawati(2008)berdasarkan
datadaripuskesmasKratonansurakartatercatatpenyakit-penyakityang
berhubungan dengan kondisi lingkungan dan perilaku yang tidak sehat
masihtinggi,antaralaindiare5,4%dabISPAsebesar39%,angkaini
lebihbesardibandingkandengantargetIndonesiasehat2010yakni28%
(Kusumawati,2008).
Upayapeningkatankesehatandi masyarakat melalui PerilakuHidup
BersihdanSehat(PHBS)belumterlaksanasecaraoptimal.KepalaBidang
Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Republik
Indonesiamenargetkanuntukpenerapanperilakuhidupbersihdansehat
(PHBS)hinggaketaatanrumahtangga.Namunmasihbanyakmenemukan
kendala, karena untuk saat ini penerapan PHBS baru pada tatanan
kelurahan danmasihberprosesmenujupadatingakatRW.Padahaldalam
sehari-harimanusiabisamenempatibeberapalokasi,sehinggadiperlukan
PHBS di sekolah, dirumah dan lingkungan, seluruhnya membutuhkan
3
Agar terciptanya ciri-ciri masyarakat sehat maka harus menerapkan
dikehidupan kita sehari-hari tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.IndikatordalamPHBSyangperludilakukandandiperhatikanyaitu
pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan,bayidiberiASIsajasejak
lahirsampaiberusia6bulan,mempunyaijaminanpemeliharaankesehatan,
ketersediaanairbersih,ketersediaanjamban,kesesuaianluastanahdengan
jumlahpenghuni,lantairumahbukandaritanah,makanbuahdansayur
setiaphari,melakukanaktivitasfisiksetiaphari,tidakmerokokdidalam
rumah. Namun belum dapat dipastikan secara terperinci mengenai
seberapabesarpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan
sehat.Olehkarenaitu,penelititertarikuntukmelakukanpenelitianyang
terkaitdenganpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan
sehat(Ekasari,dkk,2006).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, dari 15 keluarga
yangdiobservasipenelitidiLingkunganIII KelurahanKayuJatiterdapat
8rumahyangtidakmemilikijamban,3rumahyangberukurankeciltetapi
banyak penghuninya dan lantai rumah terbuat dari tanah, dan sampah
berserakandisekitarlingkungan.halinidikarenakanfaktorekonomiyang
kurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan fisiologis. Dalam
penelitianini,penelitimemilihmasyarakatyangtinggaldiLingkunganIII
KelurhanKayuJatiKabupatenMandailingNatalsebagailokasipenelitian.
Dimanajumlahpopulasinya104KK,alasanpengambilanlokasiadalah
4
diLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNataldapat
mewalikilipopulasidalampenelitianiniuntukmengetahuiseberapabesar
pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat.
1.2 TujuanPenelitian
Untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentangperilakuhidup
bersih dan sehat (PHBS) di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati
KabupatenMandailingNatal.
1.3 PertanyaanPenelitian
Bagaimanapengetahuanmasyarakat tentangPerilakuHidupBersihdan
Sehat Di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing
Natal?
1.4 ManfaatPenelitian
1.4.1 PendidikanKeperawatan
Diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga dalam
meningkatkanilmupengetahuandanpendidikan,baikdibagiankesehatan
lingkunganmaupundibagiankeperawatankomunitas.
1.4.2 PraktikKeperawatan
Diharapkan dapatdigunakanuntukmeningkatkanpelayanankesehatan
5
membentukdesabinaan,observasilangsungdankerjasamadenganaparat
desa.
1.4.3 Masyarakat
Hasil penelitian dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan menerapkannya dalam
BAB2
TINJAUANPUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 DefinisiPengetahuan
Pengetahuanadalahhasildariprosespembelajarandenganmelibatkan
indrapenglihatan,pendengaran,penciumandanpengecapkan(Setiawati,
2008).
Pengetahuanadalahmerupakanhasildaritahu,daniniterjadisetelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui indra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusiadiperolehmelaluimatadantelinga(Notoatmodjo,2007).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orangmelakukanpengindraanterhadapsuatuobjektertentu(Notoatmodjo,
2003).
Berdasarkanbeberapadefinisidiataspenelitidapat mmenyimpulkan
bahwa pengetahuan adalah suatu proses belajar dari pengalaman, nilai,
informasi konstektual dan kepakaran yang dilakukan dengan
7
2.1.2 TingkatPengetahuanDiDalamDomainKognitif
Menurut Bloom (dalam Notoadmojdo, 2007) pengetahuan yang
mencakupdalamdomainkognitifmempunyaienamtingkatanyaitu:tahu,
memahami,aplikasi,analisis,sintesis,evaluasi.
1.Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Termasukkedalampengetahuantingkatiniadalahmengingat
kembali(recall)sesuatuyangspesifikdariseluruhbahanyangdipelajari
ataurangsanganyangtelahditerima.Olehsebabitu,tahuinimerupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwaorangtahutentangapayangdipelajariantaralainmenyebutkan,
menguraikan,mendefinisikan,menyatakan,dansebagainya.
2.Memahami(Comprehension)
Memahamidiartikansebagaisuatukemampuanuntukmenjelaskansecara
benartentangobjekyangdiketahui,dandapatmenginterpretasikanmateri
tersebutsecarabenar.Orangyangtelahpahamterhadapobjekataumateri
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan
meramalkanterhadapobjekyangdipelajari.
3.Aplikasi(Aplication)
Aplikasidiartikansebagaikemampuanuntukmenggunakanmateriyang
8
4.Analisis(Analysis)
Analisisadalahsuatukemampuanuntukmenjabarkanmateriatausuatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur.Kemampuananalisisinidapatdilihatdaripenggunaankatakerja,
seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, dan
mengelompokkan.
5.Sinttesis(Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkanbagian-bagiandidalamsuatubentukkeseluruhannyang
baru.Misalnya,dapatmenyusun,dapatmerencanakandandapatmeringkas
terhadapteori-teoriyangsudahada.
6.Evaluasi(Evaluation)
Evaluasiiniberkaitandengankempuanuntukmelakukanjustifikasiatau
penilaianterhadapsuatumateriatauobjek.
2.1.3 Faktor-faktoryangmempengaruhipengetahuan
Pengetahuandipengaruhiolehbeberapafaktorinternaldaneksternal
(Notoadmodjo, 2003). Faktor internal meliputi: pendidikan, persepsi,
9
1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses
pertumbuhan,perkembanganatauperubahankearahyanglebihdewasa,
lebihbaikdanlebihmatangpadadiriindividu,kelompokataumasyarakat.
Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap
perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu
mempertinggitarafintelegensiindividu.
2. Persepsi
Persepsiadalahpengalamanyangdihasilkanmelaluiinderapenglihatan,
pendengaran, penciuman, dan sebagainya, setiap orang mempunyai
persepsiyangberbeda,meskipunobjeknyasama.
3. Motivasi
Motivasidiartikansebagaidoronganuntukbertindakdanmencapaisuatu
tujuantertentu.Hasildaridorongandangerakaninidiwujudkandalam
bentuk perilaku. Dalam mencapai tujuan dan munculnya motivasi
memerlukanrangsangandaridalamindividumaupundariluar.Motivasi
murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu
perilakudandirasakansuatukebutuhan.
4. Pengalaman
Pengalamanadalahsesuatuyangdirasakan(diketahui,dikerjakan),juga
10
Pengetahuanyangdiperolehdaripengalamanberdasarkankenyataanyang
pasti dan pengalaman yang berulang- ulang dapat menyebabkan
terbentuknyapengetahuan.Pengalamanmasalaludanaspirasinyauntuk
masayangakandatangmentukanperilakumasakini.
Faktor eksternal yang mmempengaruhi pengetahuan antara lain:
meliputi lingkungan, soosial ekonomi, kebudayaan dan informasi.
Lingkungansebagaifaktoryangterpengaruhbagipengembangansifatdan
perilaku individu. Sosial ekonomi, penghasilan sering dilihat untuk
menilaisuatuhubunganantaratingkatpenghasilandenganpemanfaatan
pelayanan kesehatan. Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan,
nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan
menghasilkan suatu pola hidup. Informasi adalah penerangan,
keteranngan, pemberitahuan yang dapat menimbulkan kesadaran dan
kontinudanterikatolehsuaturasaidentitasbersama (Mubarak,2009).
Masyarakatadalahsetiapkelompokmanusia yangtelahcukuplama
11
dirinyadanberpikirtentangdirinyasebagaisatukesatuansosialdengan
batas-batastertentu(Entjang,2000).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
denganistilahlainsalingberinteraksi(Effendy,1998).
Berdasarkan beberapa defenisi diatas peneliti dapat menyimpulkan
bahwamasyarakatadalahsekelompokmanusiayangsalingberinteraksi
antarasatudenganyanglainnya.
2.2.2 Ciri-ciriMasyarakatSehat
Ciri-cirimasyarakatyangsehatmenurutMubarak(2009)adalahsebagai
berikut:
1. Adanyapeningkatankemampuandarimasyarakatuntukhidupsehat
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
pengangkatankesehatan,terutamauntukibudananak.
3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama
penyediaansanitasidasaryangdikembangkandandimanfaatkanoleh
masyarakatuntukmeningkatkanmutulingkunganhidup.
4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan
peningkatanstatussosialekonomimasyarakat.
5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari
12
2.3 PerilakuHidupBersihDanSehat
2.3.1 DefinisiPerilakuHidupBersihDanSehat(PHBS)
Perilaku Sehatadalahpengetahuan,sikap,dantindakanproaktifuntuk
memeliharadanmencegahresikoterjadinyapenyakit,melindungidiridari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan
Masyarakat(Depkes,2008).
PerilakuHidupBersihDanSehat(PHBS)adalahsemuaperilakuyang
dilakukanataskesadaransehinggaanggotakeluargaataukeluargadapat
menolongdirinyasendiridibidangkesehatandanberperanaktifdalam
kegiatan-kegiatankesehatandimasyarakat(Depkes,2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud
operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,
mendorongkemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
(Ekasari,2008).
BerdasarkanbeberapadefenisiPHBSadalahupayauntukmewujudkan
kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan
perilakuhidupbersihdansehat.
2.3.2 Ciri-ciriRumahSehat
Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai
13
1. Bahanbangunan
Bahanbangunanterbuatdarilantaiubinatausemen,dindingterbuatdari
tembok,ataprumahterbuatdarigentengatauseng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar
aliranudaradalamrumahtersebuttetapsegar,untukmembebaskanudara
ruangan daribakteri-bakteri, untuk menjagaagarruangan rumah selalu
tetapdalamkelembabanyangoptimum.
3. Cahaya
Rumahyangsehatmemerlukancahayayangcukup,tidakkurangdantidak
terlalubanyak.
4. Luasbangunanrumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya,artinyaluaslantaibangunantersebutharusdisesuaikandengan
jumlahpenghuninya.
5. Fasilitas-fasilitasdalamrumahsehat
Rumahyangsehatharusmempunyaifasilitas-fasilitasyaitupenyediaanair
bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah,
14
2.3.3 IndikatordalamPerilakuHidupBersihDanSehat
Ada10indikatorPerilakuHidupBersihdanSehatmenurutEkasari,
dkk(2008)sebagaiberikut:
1. PertolonganPersalinanolehTenagaKesehatan
Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter,bidan,paramedislainnya)sebagaipenolongpertamadalamproses
lahirnyajanin bayi,pemotongantalipusatdankeluarnyaplasenta.
2. BayidiberiASISejakLahirsampaiberusia6bulan.
Bayiyangberumur0-6bulanyangmendapatASIsejaklahirsampaiumur
6bulantanpamakanantambahan.
3. MempunyaiJaminanPemeliharaanKesehatan.
Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan pra-upaya seperti Askes,
Jamsostek/Astek,AsuransiPerusahaan/Kantor,danDanaSehat.
4. KetersediaanAirBersih.
Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam
kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung
15
5. KetersediaaanJamban.
Rumahtanggamenggunakanjambanleherangsadengantangkiseptikatau
lubangpenampungansebagaipembuanganakhir.
6. KesesuaianLuasLantaiDenganJumlahPenghuni.
Luaslantairumahyangditempatidandigunakanuntukkeperluan
sehari-haridibagidenganjumlahpenghuniminimal9m².
7. LantaiRumahBukanDariTanah.
Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah
panggung).
8. MakanBuahDanSayurSetiapHari.
Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatasmengkonsumsisayurdan
buahdenganperimbanganminimal2porsisayurdan3porsibuahatau
sebaliknya3porsisayurdan2porsibuahselama7haridalamseminggu.
9. MelakukanAktivitasFisikSetiapHari.
Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatasyangmelakukanaktivitas
sepertiolahragaselama10menit,setiaphariminimal5haridalamsatu
16
10. TidakMerokokdiDalamRumah.
Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatas tidakadayangmerokok
didalamrumahsetiaphari/kadang-kadang.
2.3.4 TujuanPerilakuHidupBersihdanSehatDiMasyarakat
MenurutEkasari,dkk(2008)Tujuanperilakuhidupbersihdansehatdi
masyarakatsebagaiberikut:
1. Masyarakatmampumengupayakanlingkungansehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah
kesehatanyangdihadapinya
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk
penyembuhanpenyakitdanpeningkatankesehatannya.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti
penyelenggaraanposyandu,jaminanpemeliharaankesehatan,tabungan
ibu bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa, kelompok
pemakaianairdanarisanjamban.
2.3.5 ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat
MenurutEkasari,dkk(2008)ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat
(PHBS)sebagaiberikut:
17
2. Anaktumbuhsehatdancerdas.
3. Produktivitaskerjaanggotakeluargameningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan
gizikeluarga,biayapendidikandanmodalusahauntukpeningkatan
pendapatankeluarga.
2.3.6 ManajemenPerilakuHidupBersihDanSehat
MenurutEkasari,dkk(2008)ManajemenyangadadidalamPerilaku
HidupBersihdanSehatyaitu:Puskesmas,RumahSakit,DinasKesehatan.
1. Puskesmas
Puskesmas merupakan pusat kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di
tingkatkecamatandengansasaranbaikindividuyangdatangkepuskesmas
maupunkeluargadanmasyarakatdiwilayahPuskesmas.
2. RumahSakit
RumahSakitbertugasmelaksanakanpromosikesehatandanPHBSkepada
individu dan keluarga yang datang ke Rumah Sakit.Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melaksanakan promosi kesehatan untuk mendukung
promosi kesehatan dan PHBS yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan
Rumah Sakit serta sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ada di
Kabupaten/ Kota.Penanggung jawab dari semua kegiatan promosi
18
3. DinasKesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat mengkoordinasikan dan
menyusun kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di wilayah dengan
melibatkansarana-saranakesehatanyangadadiKabupaten/Kotatersebut
Program PHBS secara operasional dilaksanakan di Puskesmas oleh
petugas promosi kesehatan Puskesmas dengan melibatkan lintas sektor
BAB3
KERANGKAKONSEP 3.1 KerangkaKonsep
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan
variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilakukanpadaskemakerangkakonseptualdapatdilihatbahwasampel
dalam penelitian ini adalahmasyarakat yangtinggal di Lingkungan III
KelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNataldimanapenelitiakan
mengindentifikasipengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersih
dansehat.
6. Kesesuaianluaslantaidenganjumlah penghuni
7. Lantairumahbukandaritanah
8. Makanbuahdansayursetiaphari
9. Melakukanaktivitasfisiksetiaphari
20
3.2 DefenisiKonseptual
Pengetahuanadalahhasildariprosespembelajarandenganmelibatkan
indrapenglihatan,pendengaran,penciumandanpengecapkan(Setiawati,
2008).
PHBSadalahsebagaiwujudoperasionalpromosikesehatanmerupakan
dalam upaya mengjak, mendorong kemandirian masyarakat berperilaku
hidupbersihdansehat.AdapunindikatordalamPHBSyaitu pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI sejak lahir sampai
berusia 6 bulan, mempunyai pemeliharaan jaminan kesehatan,
ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, kesesuaian lantai dengan
jumlahpenghuni,lantairumahbukandaritanah,makanbuahdansayur
setiap hari, melakukan aktifitasfisik setiap hari, dan tidak merokok di
dalamrumah(Ekasari, 2008).
3.3 DefenisiOperasional
PengetahuanPHBSadalahsesuatuyangdiketahuimasyarakattentang
perilakuhidupbersihdansehatyangseringdilakukanuntukmeningkatkan
kesehatan keluarga dan lingkungan tempat tinggal, masyarakat di
LingkunganIIIKelurahanKayu JatiKabupatenMandailingNatal.
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah tindakan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan untuk menolong ibu
21
2. BayidiberiASIsejaklahirsampaiberusia6bulanadalahibuhanya
memberi ASI pada bayi tanpa makanan tambahan agar bayi dapat
tumbuhdengansempurna.
3. MempunyaiJaminanPemeliharaanKesehatanadalahsetiapkeluarga
seharusnyamemilikijaminanpemeliharaankesehatanuntukberobat
sepertijamkesmas,askeskin,danjamsostek.
4. Ketersediaan Air Bersih adalah setiap rumah sebaiknya memiliki
sumbermataairyangbersihuntukdigunakansehari-hari.
5. KetersediaanJambanadalahsuatusaranayangharusdimilikikeluarga
untukpembuangankotoranagar tidakdibuangsembarangankarena
dapatmenimbulkanpenyakit.
6. KesesuaianLuasLantaiDenganJumlahPenghuniadalahsuatukondisi
rumahdimanaluasrumahdisesuaikandenganjumlahpenghuninya.
7. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah adalah kondisi keadaan rumah
sebaiknyalantainyatidakterbuatdaritanahmelainkandarikeramik
atausemen.
8. MakanBuahDanSayurSetiapHariadalahmengkonsumsimakanan
sayurdanbuahsetiapharisangatbaikuntukpencernaan.
9. MelakukanAktivitasFisikSetiapHariadalahsuatukegiatanolahraga
22
10.TidakMerokokDiDalamRumahadalahanggotakeluargakhususnya
orang yang perokok aktif dilarang merokok didalam rumah karena
BAB4
METODEPENELITIAN
4.1 DesainPenelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang
bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang
perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJati
KabupatenMandailingNatal.
4.2 PopulasidanSampel
4.2.1 Populasi
Populasiadalahkeseluruhanobjekpenelitianatauobjekyangditeliti
(Notoadmodjo.S, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
Keluarga yangtinggaldiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten
MandailingNataldenganjumlah104KK.
4.2.2 Sampel
Sampeladalahsebagianatauwakilpopulasiyangakanditeliti.Dalam
pengambilansampeldigunakantekniktertentu,sehinggasampeltersebut
sedapatmungkinmewakilipopulasi(Notoadmodjo.S,2010).
MenurutNursalam (2003)yaituapabilajumlahpopulasikurangdari
24
Makadalampenelitianinisampelyangdiambil30%daripopulasiyaitu
31orang.Adapunkriteriainklusidalampenelitianantaralain:
1. KepalaKeluargaatauyangbertanggungjawabdalamkeluarga
2. Sehatjasmanidanrohani
3. Dapatmembacadanmenulis
4. Bersediamenjadirespondenpenelitian.
4.2.3 TeknikSampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakilipopulasi.TeknikSamplingmerupakancara-carayangditempuh
dalampengambilansampel,agarmemperolehsampel yangbenar-benar
sesuaidengankeseluruhansubjekpenelitian(Nursalam,2003).
Jenispengambilansampelpadapenelitianiniadalahrandomsampling
yaitu dengan cara mengacak subjek-subjek di dalam populasi sehingga
semua subjek dianggap sama. Setiap subjek yang terdaftar sebagai
populasi diberi nomor urut mulai dari (1, 2, 3,……, 104). Kemudian
nomor-nomor tersebut dibuat dalam bentuk gulungan-gulungan kertas
yangdiambilsecaraacak.Nomoryangdiambilolehpenelitisecaraacak
yangkemudianakanmenjadisampelpenelitian.Didalampengambilam
sampelbiasanyapenelitisudahmenetukanterlebihdahulujumlahsampel
25
4.3 LokasidanWaktuPenelitian
4.3.1 LokasiPenelitian
Penelitian dilaksanakan di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati
Kabupaten Mandailing Natal kerena lokasi penelitian banyak terdapat
masalah dan belum pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan
perilaku hidupbersihdansehat.
4.3.2 WaktuPenelitian
PenelitianinitelahdilakukanpadabulanDesember2011.
4.4 PertimbanganEtik
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah di
Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal.
Selanjutnya setelah mandapatkan izin, peneliti menyerahkan langsung
lembarpersetujuankepadaresponden.Bagicalonrespondenyangbersedia
untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar
persetujuan(Informedconsent).Penelititidakakanmencantumkannama
responden pada lembar kuesioner (Anonimity). Bagi responden yang
menolak untuk diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya.Untuk
26
diberikannomorataukodetertentu.Kerahasiaancatatanmengenaidata
respondendijaminolehpeneliti(Nursalam,2003).
4.5 InstrumenPenelitian
4.5.1 Instrumen
Instrumen yangdigunakandalampenelitianinidibuatdalambentuk
kuesioner dengan berpedoman kepada tinjuan pustaka dan kerangka
konsep. Pada bagian pertama dari instrumen penelitian berisi data
demografi responden meliputi usia, pendidikan, jenis kelamin, agama,
suku, pekerjaan, dan pendapatan. Bagian instrumen kedua berisi
pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang PHBS,
dilakukandenganobservasiyaitupengamatanyangdilakukanolehpeneliti
secara langsung dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan(Arikunto,2006), yangterdiridari30 pertanyaan.
Kuesioner pengetahuan masyarakat tentang PHBS meliputi:
pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan:1,2,3.BayidiberiASIsaja
sejak lahir sampai berusia 6 bulan: 4, 5, 6. Mempunyai jaminan
pemeliharaan kesehatan: 7, 8, 9. Ketersediaan air bersih: 10, 11, 12.
Ketersedian jamban: 13, 14, 15. Kesesuian luas lantai dengan jumlah
penghuni:16,17,18.Lantairumahbukandaritanah:19,20,21.Makan
buahdansayursetiaphari:22,23,24.Melakukanaktivitasfisiksetiap
27
PilihanpernyataanmenggunakanmenggunakannskalaGuttman,yaitu
skalayangbersifattegasdankonsistendenganmemberikanjawabanyang
tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan : ya dan tidak. Skala
guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi
penilaian, apabila skor benar nilainya 1, dan apabila salah nilainya 0
(Hidayat,2007).
Makadikategorikandari30pernyataandenganpilihanjawabanyadan
tidak.HasilukurBaik=21-30,Cukup=11-20,Kurang=1-10dengan
menggunakanskalainterval.
4.5.2 UjiValiditas
Sebuahinstrumendikatakanvalidapabilamampumengukurapayang
diinginkandandapatmengungkapdatadarivariabelyangakanditeliti
secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang akan dikumpulkan orang menyimpang dari gambaran
tentangvaliditasyangdimaksud.UjivaliditassudahdilakukanpadaIbu
EviKarotaBukit,S.Kp,MNSsebagaidosenkeperawatanKomunitasdi
FakultasKeperawatan.
4.5.3 UjiRealibilitas
Ujireliabilitasinstrumentadalahujiyangdilakukanuntukmengetahui
konsistensidariinstrumentsehinggadapatdigunakanpenelitiselanjutnya
dalamruanglingkup yangsama.Reliabilitasindeksyangmenunjukkan
28
Haliinimenunjukkansejauhmanahasilpengukuranitutetapkonsisten
biladilakukanpengukuranduakaliataulebihterhadapgejalayangsama,
denganmenggunakanalatukuryangsama(Notoatmodjo,2010).
Kuesioner penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti dengan
berpedoman padatinjauanpustaka.Olehkarenaitupentingdilakukanuji
realibilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa derajat atau
kemampuan suatu instrumen untuk mengukur secara konsisten sasaran
yang akan diukur. Hasil uji realibilitas kuesioner untuk mengetahui
pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat(PHBS)
menggunakanujiKR-21karenainstrumentterdiridari2pertanyaanatau
denganjumlahbutirpertanyaangenap(Arikunto,2006).Ujirealibilitasini
dilakukansebelumpengumpulandatapada20orangsampelyangyang
memilikikriteriayangsamadengansampelpenelitian.MenurutPolit&
Hungler(1995)suatuinstrumenyangbarureliabelbilakuesionernya0,70
ataulebih.Hasilujirealibilitasyangtelahdilakukanadalah0,721.Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengetahuan masyarakat
tentangperilakuhidupbersihdansehat(PHBS)yangdigunakandalam
penelitianiniadalahreliabel.
4.6 PengumpulaanData
Metodepengumpulandatayangdigunakanadalahdenganpenyebaran
kuesioner.Pengumpulandatadimulaisetelahpenelitimenerimasuratizin
29
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah di Lingkungan III
Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal. Peneliti langsung
mendatangitempattinggalcalonrespondendanmenjelaskankepadacalon
responden yang tentang maksud, tujuan, dan prosedur penelitian. Bagi
calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk
menandatangani informed consent. Responden diminta menjawab
pertanyaan dengan mengisi sendiri kuesioner yang diberikan sesuai
dengan waktu kurang lebih 30 menit, selanjutnya data yang dikumpul
dianalisa.
4.7 AnalisaData
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui
beberapatahapan.Pertamamelakukanpengecekanterhadapkelengkapan
identitas data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah
diisi sesuai dengan petunjuk, dilanjutkan dengan mengklarifikasi data
denganmentabulasidata yangtelahdikumpulkan.Kemudiandilakukan
pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi yang
menggunakanprogramstatistika.Pengolahandatadilakukandengancara
univariat, dimana data univariat untuk menampilkan data demografi,
pengetahuanmasyarakat tentangperilakuhidupbersihdansehat dalam
BAB5
HASILDANPEMBAHASAN 5.1 Hasil
Hasil penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2011 tentang
pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di
LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal.
5.1.1 Karakteristikresponden
Tabel5.1.1
DistribusiRespondenBerdasarkanDataDemografiPengetahuan
MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
31
Rata-ratarespondenberusia20-30tahunsebanyak(32,3%),responden
yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
sebanyak(35,5%),respondenberjeniskelaminlaki-lakisebanyak(71,0%),
respondenberagamaislamsebanyak(100%),mayoritasrespondensuku
mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta
sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan<Rp.
500.000sebanyak(61,3%).
5.1.2 PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
Tabel5.1.2
DistribusiRespondenBerdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang
PerilakuHidupBersihdanSehatDiLingkunganIIIKelurahanKayuJati
32
Dari 31 responden yang memiliki pengetahuan masyarakat tentang
perilakuhidupbersihdansehatdengankategoribaik(63,3%),sedangkan
yang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
1. Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan 1 1 0,2
2. Bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 6 1 1 0,4 bulan
3. Mempunyaijaminanpemeliharaankesehatan 1 1 0,4
4. Ketersediaanairbersih 1 1 0,3
5. Ketersediaanjamban 1 1 0,5
6. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah 1 1 0,5 penghuni
7. Lantairumahbukandaritanah 1 1 0,4
8. Makanbuahdansayursetiaphari 1 1 0,5
9. Melakukanaktivitasfisiksetiaphari 1 1 0,4
10. Tidakmerokokdidalamrumah 0,4 0 0,5
Keterangan: 1:Baik
0:Kurang
Dari 31 responden mayoritas memiliki pengetahuan baik dengan
diperolehrata-rata(1), danpengetahuankurangtentangtidakmerokokdi
33
5.1.4 Distribusi frekuensi dan persentase Nilai Terbesar Pengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
Tabel5.1.4
DistribusifrekuensidanpersentaseNilaiTerbesarPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
No. Pertanyaan Ya Tidak
N % n %
1. PertolonganPersalinanolehTenagaKesehatan 31 100 0 0
2. BayidiberiASISejaklahirsampaiberusia 31 100 0 0 6bulan
3. KetersediaanAirBersih 30 96,8 1 3,2
4. MakanBuahdanSayursetiaphari 31 100 0 0
Dari 31 responden nilai terbesar yaitu pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 6 bulan,
ketersediaanairbersihsebanyak(100%),danmakanbuahdansayursetiap
34
5.1.5 Distribusi frekuensi dan persentase Nilai Terkecil Pengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
Tabel5.1.5
DistribusifrekuensidanpersentaseNilaiTerkecilPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat
No. Pertanyaan Ya Tidak
N % n %
1. Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan 5 16,1 26 83,9
2. Ketersediaanairbersih 4 12,9 27 87,1
3. Ketersediaanjamban 8 25,8 23 74,2
4. Lantairumahbukandaritanah 8 25,8 23 74,2
5. Makansayurdanbuahsetiaphari 4 12,9 27 87,1
Melakukkanaktivitasfisiksetiaphari
6. 6 19,4 25 80,6
Dari31respondenyangnilaiterkecilyaitupertolonganpersalinanoleh
tenaga kesehatan sebanyak (16,1%), ketersediaan air berish sebanyak
(12,9%),ketersediaanjambansebanyak(25,8%),lantairumahbukandari
tanah sebanyak (25,8%), makan sayur dan buah setiap hari sebanyak
(12,9%),danmelakukanaktivitasfisiksetiapharipertanyaan sebanyak
35
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahun Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten MandailingNatal(n=31)
Hasilpenelitianyangtelahdilakukanpadasampelyangberjumlah31
respondendiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailing
Natal denganpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan
sehatmayoritasberpengetahuanbaik63,3%(n=19).Halinididukungoleh
penelitianLestari(2007)bahwapengetahuanorangtuatentangperilaku
hidupbersihdansehatpadakeluargadiLingkunganXIIIKelurahanBinjai
Estate berpengetahuan baik, hasil penelitian ini memiliki persamaan
karenapengetahuan respondenbaikdipengaruhiolehfaktorpendidikan
yangtinggi.BerdasarkandariapayangdikatakanNotoadmodjo(2003),
bahwaPendidikanadalahsuatuprosesbelajaryangberartiterjadiproses
pertumbuhan,perkembanganatauperubahankearahyanglebihdewasa,
lebihbaikdanlebihmatangpadadiriindividu,kelompokataumasyarakat.
Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap
perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu
mempertinggitarafintelegensiindividu.
Tingkat pendidikan responden mayoritas lulusan SMA sebanyak
(35,5%),tingkatpendidikandapatmempengaruhikehidupanmasyarakat.
36
karenamasyarakatlebihbanyakbekerjadiluarlingkungannyajadilebih
mudah untuk mendapatkan informasi karena banyak bergaul di luar.
Pendapatan responden mayoritas <Rp. 500.000 sebanyak (58,1%),
pendapatan juga mempengaruhi pengatahuan karena tidak dapat
mencukupikebutuhanhidupsehari-harijadilebihfokuspadapekerjaan.
MenurutNotoadmodjo(2003),bahwafaktor-faktoryangmempengaruhi
pengetahuan adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman
dansosialekonomi.
Hasilpenelitanmengenailantairumahbukandaritanah,menunjukkan
bahwarespondenmengetahuilantairumahyangterbuatdaritanahtidak
bersihsebanyak74,2%(n=23)danyangmenjawabyasebanyak25,8%
(n=8). Hal ini menunjukkanbahwakepala keluarga mengetahui bahwa
lantairumahitutidakbersihjikaberlandaskantanah.Halinisesuaidengan
pendapat Notoadmodjo (2007) bahwa ciri-ciri rumah sehat terdiri dari
bahanbangunanterbuatdarilantaiubinatausemen,dindingterbuatdari
tembok,ataprumahterbuatdarigentengatauseng.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan air bersih,
menunjukkan bahwakeluargaselalumenggunakanairbersihsebanyak
100% (n=31). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat
tentangpenggunaanairbersihsangatbaik.Respondenyangmengetahui
bahwabuangairbesardijamban/WC merupakanperilakuhidupbersih
dansehatyangtidakbaiksebanyak51,6%(n=16)danyangmengetahui
37
menunjukkanbahwakurangnyapengetahuantentangketersediaanjamban.
HalinisesuaidenganpendapatNotoadmodjo(2007)bahwarumahyang
sehatharusmempunyaifasilitas-fasilitasyaitupenyediaanairbersihyang
cukup,pembuangantinja,pembuanganairlimbah,pembuangansampah,
fasilitasdapur,ruangberkumpulkeluarga.
Dari hasil penelitian mengenai bayi diberi ASI sejak lahir sampai
berusia6bulan,menunjukkanbahwarespondenmengetahuibahwapada
usia0-6bulansebaiknyabayihanyamengkonsumsiASIsebanyak96,8%
(n=30), dan yang tidak mengetahui sebanyak 3,2% (n=1). Hal ini
menunjukkanbahwamasyarakatmengetahuibahwamengkonsumsiASI
sejak lahir sangat bayi untuk pertumbuhan bayi. Hal ini sesuai denga
pendapatEkasari(2008)bahwabayiyangberumur0-6bulan diberiASI
sejaklahirsampaiumur6bulantanpamakanantambahan.
Penelitianmengenaimakanbuahdansayursetiaphari,menunjukkan
bahwa responden mengetahui pentingnyamakan buah dan sayursetiap
harisebanyak96,8%(n=30),danyangtidakmengetahui3,2%(n=1)dan
respondentidakmemakanbuahsetiapharisebanyak37,1%(n=27)dan
yang menjawab ya 12,9% (n=4), responden suka makan sayur setiap
makanmenjawab96,8%(n=30)danyangtidaksukamakansayursetiap
hari sebanyak 3,2% (n=1). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
masyarakattentangperlunyamengkonsumsisayurdanbuahsetiaphari
bertolak belakang dengan tindakkan yang dilakukan masyarakat bahwa
38
denganpendapatEkasari(2008)bahwaanggota perilakusehatditandai
denganmengkonsumsisayurdanbuahsetiaphari,keluargayangberumur
15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan
minimal2porsisayurdan3porsibuahatausebaliknya3porsisayurdan2
porsibuahselama7haridalamseminggu.
Dari hasil penelitian mengenai tidak merokok didalam rumah,
menunjukkan bahwa semua anggota keluarga tidak merokok didalam
rumahsebanyak61,3%(n=19),danyanganggotakeluargayangmerokok
didalamrumahsebanyak38,7%(n=12),dandiperolehrata-rata(0,4).Hal
inimenunjukkanbahwamasrakatmengetahuibahwadampakmerokokitu
tidak baik untuk kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ekasariu
(2008) bahwa perilaku hidup bersih dan sehat ditandai dengan tidak
adanyaanggotakeluargayangmerokokdidalamrumah.
Hasil penelitian mengenai kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni,menunjukkanbahwajumlahpenghunisesuaidenganluaslantai
rumahsebanyak67,7%(n=21)menjawabyadanyangmenjawabtidak
32,3% (n=10). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui
jumlahpenghuni harussesuaidenganluaslantairumah.Halinisesuai
dengapendapatNotoadmodjo(2007),bahwaluaslantairumahsehatharus
cukup untuk penghuni didalamnya artinya luas lantai bangunan harus
39
Berdasarkanpenelitianmengenaimelakukanaktivitasfisiksetiaphari,
menunjukkanbahwarespondenmengetahuibahwajalansantaimerupakan
aktifitas fisik sebanyak 100% (n=31). Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat melakukan perilaku hidup sehat setiap hari. Hal ini sesuai
denganpendapatEkasari(2008),bahwamelakukanaktivitasfisiksetiap
harisepertiolahraga,jalansantaiselama10menitperharisangatbaik
untukkesehatan.
Menurut Depkes (2008) bahwa semua perilaku yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinyasendiri di bidangkesehatandan berperan aktifdalam
BAB6
KESIMPULANDANSARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian tentang pengetahuan masyarakat
tentangperilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayu
JatiKabupatenMandailingNatalberdasarkankuesionerterhadap31KK
yang diperoleh dari hasil data bahwa mayoritas kepala keluarga (KK)
memilikipengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat
dengankategoribaiksebanyak63,3%(n=19),sedangkanrespondenyang
pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehatdengan
kategoricukupsebanyak38,7%(n=12)dantidakadayangpengetahuan
masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori
kurangdanyangdominanadalahdengankategoribaikkarenadipengaruhi
olehfaktorpendidikanyangtinggi.
6.2 Saran
6.2.1 PendidikanKeperawatan
Melaluiinstitusipendidikanperludiinformasikanuntukmenambahkan
materitentangperilakuhidupbersihdansehatkhususnyapadamatakuliah
41
6.2.2 PraktikKeperawatan
Dalampratekkeparawatankomunitasperlumengadakan penyuluhan
kesehatanpadamasyarakatmengenaiperilakuhidupbersihdansehat.
6.2.3 Masyarakat
Dari hasil penelitian yang diperoleh perlunya para kader-kader agar
lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, dan
disarankan agar masyarakat membuat toilet umum untuk digunakan
bersamadanmembuatsaluranpembuangan.
6.2.4 Penelitianselanjutnya
Untukpenelitianselanjutnyayangberkaitandenganjudulpenelitianini
sebaiknyalebihmenekankanpadaperilakuhidupbersihdansehatpada
masyarakat,sehinggahasilpenelitiannantinyadapatmenemukansesuatu
DaftarPustaka MasyarakatUntukHidupSehat.Jakarta:TransInfoMedia.
Entjang, I. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra AdityaBakti.
Hidayat, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jilid I.
Jakarta:SalembaMedika.
Kusumawati,dkk.(2008).HubunganantaraPendidikandanPengetahuan
Kepala Keluarga Tenatang Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
diaksesTanggal23Juni2011.
Lestari, R. (2007). Pengetahuan Orang Tua Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate.Medan.FakultaskeperawatanUniversitasSumateraUtara.
Mubarak, C. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Jakarta:SalembaMedika.
Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.Jakarta:PT.RinekaCipta.
Notoadmodjo,S.(2007).KesehatanMasyarakatIlmudanSeni.Jakarta: PT.RinekaCipta.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta:SalembaMedika.
Setiawati,D.(2008).ProsesPembelajaranDalamPendidikanKesehatan.
Jakarta:Trans InfoMedia.
Lampiran6
Pembimbing :IwanRusdi,S.Kp,MNS