• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN

MASYARAKAT

TENTANG

PERILAKU

HIDUP

BERSIH

DAN

SEHAT

(PHBS)

DI

LINGKUNGAN

III

KELURAHAN

KAYU

JATI

KABUPATEN

MANDAILING

NATAL

HERLINAA.NNASUTION

SKRIPSI

FAKULTAS

KEPERAWATAN

UNIVERSITAS

SUMATERA

UTARA

(2)
(3)

PRAKATA

SegalapujikepadaAllahSWTatassegalarahmatdanhidayah-Nya

yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada peneliti,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengetahuan Masyarakat Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)DiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailing

Natal”.

Ucapanterimakasihsayasampaikankepadapihak-pihak yangtelah

memberikanbantuan,bimbingandandukungandalamprosespenyelesaian

skripsiini,sebagaiberikut:

1. Bapakdr.DediArdinata,M.Kes,selakuDekanFakultasKeperawatan

UniversitasSumateraUtara.

2. Ibu Erniyati S.Kp, MNS, selaku Pembantu Dekan I di Fakultas

KeperawatanUniversitasSumateraUtara.

3. Bapak Iwan Rusdi S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing saya di

FakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtara.

4. Ibu Yesi Ariani ,S.Kep, Ns, M.Kep selaku penguji I dan Bapak

Ismayadi ,S.Kep, Ns selaku penguji II di Fakultas Keperawatan

UniversitasSumateraUtara.

5. Terimakasihsebesar-besarnyapenelitiucapkankepadaorangtuaku

(4)

keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa yang selalu

menyertaidalammenyelesaikanproposalini.

6. Terimakasihbuatteman-temansayaUla,Era,Zie,Lisna,Biah,Feby,

Wahyu,Eki,BgRadendangroupTheNurse’syangtelahmembantu

danmemberikansemangatpadasaya.

7. Teman-teman sejawat Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara2010,terimakasihatasbantuandansemangatnyaselamaini.

Akhir kata peneliti berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi

pengembanganilmupengetahuandibidangkeperawatandanpihak-pihak

yang membutuhkan. Peneliti sangat mengharapkan adanya saran yang

bersifatmembangununtukperbaikanyanglebihbaikdimasayangakan

datang.

Medan, Februari2012

(5)

DAFTARISI

2.3PerilakuHidupBersihdanSehat(PHBS)………. 12

2.3.1DefenisiPerilakuHidupBersihdanSehat...12

2.3.2Ciri-ciriRumahSehat...12

2.3.3IndikatordalamPerilakuHidupBersihdanSehat………... 13

2.3.4TujuanPerilakuHidupBersihdanSehat……….. 16

2.3.5ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat……… 16

2.3.6ManajemenPerilakuHidupBersihdanSehatdiMasyarakat………... 17

(6)

4.5InstrumenPenelitian...26

4.5.1Instrumen……….. 26

4.5.2UjiValiditas……….. 27

4.5.3UjiRealibilitas……….. 27

4.6PengumpulanData...28

4.7AnalisaData...29

BAB5HASILDANPEMBAHASAN……… 30

5.1Hasil……….. 30

5.2Pembahasan……….. 35

BAB6KESIMPULANDANSARAN………... 40

6.1Kesimpulan………. 40

6.2Saran……… 40

DaftarPustaka Lampiran

SuratIzinPenelitiandariFakultasKeperawatan

SuratSelesaiMelakukanPengambilanData

InformedConcent

InstrumenPenelitian JadwalPenelitian

RincianBiayaPenelitian Realibilitas

(7)

DaftarTabel

Tabel5.1.1Distribusirespondenberdasarkankarakteristik

DataDemografiPengetahuanMasyarakattentang

PerilakuHidupBersihdanSehat...30

Tabel5.1.2 DistribusirespondenberdasarkanPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersih danSehatdiLingkunganIIIKelurahan

KayuJatiKabupatenMandailingnatal ...31

Tabel5.1.3DistribusirespondenberdasarkanSubVariabel…….. 32

Tabel5.1.4 Distribusifrekuensidanpersentasenilaiterbesarresponden

berdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang

PerilakuHidupBersihdanSehat...33

Tabel5.1.5 Distribusifrekuensidanpersentasenilaiterkecilresponden

berdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang

(8)

DaftarSkema

(9)

Judul :PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehatdi

LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal

Nama :HerlinaA.NNasution dengankondisisanitasiperumahan,penyedianairbersihdanlingkungan yang tidakmemenuhisyaratdapatmenjadifaktorterhadappenyakitdiaredancacingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten MandailingNatal.Desainpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah deskriptifdenganbesarsampelsebanyak31orangdengantekniksampelrandom sampling.Ujirealibilitasdilakukanpada20orangsampeldenganmenggunakan KR-21denganhasil0,721.PenelitianinidilakukanpadabulanDesember2011. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwamayoritasrespondenberusia20-30tahun sebanyak (32,3%), responden yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak (35,5%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (71,0%), responden beragama islam sebanyak (100%), mayoritas responden suku mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan <Rp.500.000sebanyak(61,3%).Pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidup bersihdansehatdengankategoribaiksebanyak63,3%,halinidipengaruhioleh faktor pendidikan yang tinggi. hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlunya para kader-kader agar lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatanmasyarakat,dandisarankan agarmasyarakat membuattoiletumum

untukdigunakanbersama.

(10)

Judul :PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehatdi

LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal

Nama :HerlinaA.NNasution dengankondisisanitasiperumahan,penyedianairbersihdanlingkungan yang tidakmemenuhisyaratdapatmenjadifaktorterhadappenyakitdiaredancacingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten MandailingNatal.Desainpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah deskriptifdenganbesarsampelsebanyak31orangdengantekniksampelrandom sampling.Ujirealibilitasdilakukanpada20orangsampeldenganmenggunakan KR-21denganhasil0,721.PenelitianinidilakukanpadabulanDesember2011. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwamayoritasrespondenberusia20-30tahun sebanyak (32,3%), responden yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak (35,5%), responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak (71,0%), responden beragama islam sebanyak (100%), mayoritas responden suku mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan <Rp.500.000sebanyak(61,3%).Pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidup bersihdansehatdengankategoribaiksebanyak63,3%,halinidipengaruhioleh faktor pendidikan yang tinggi. hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perlunya para kader-kader agar lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatanmasyarakat,dandisarankan agarmasyarakat membuattoiletumum

untukdigunakanbersama.

(11)

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Berdasarkan data dari USAID (United States Agency International

Development)pada2008menyebutkan,fenomenainiberhubungandengan

masihrendahnyacakupanketersediaanairbersihdiIndonesia.Bagaimana

tidak,diIndonesiaketersediaanairbersihpada2007barumencapai49%.

LebihdarisetengahpendudukIndonesiamasihmengandalkansumberair

minumdariairpermukaan,airsumurgali,airsungai,danairhujanyang

tidak terlindungi. Hampir 50 % penyakit yang diderita masyarakat

Indonesiaberasaldariairminumyangtercemar(Mubarak,2009).

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang,

dimanakeadaankesehatanlingkungandiIndonesiamerupakanhalyang

perlu mendapatkan perhatian karena menyebabkan status kesehatan

masyarakat berubah. Secara nasional angka kesakitan penyakit diare

menurun dari 400/1000 menjadi 200/1000, angka kesakitan yang

disebabkan TB paru dari 3/1000 menjadi 2/1000 penduduk, sedangkan

penyakit yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan hidup semakin

meningkatdisebabkanolehbanyaknyapenumpukansampah yangtidak

terurai(Mubarak,2009).

Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat

kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis

(12)

2

tuberculosis yang erat kaitannya dengan kondisi sanitasi perumahan.

Penyedianairbersihdanlingkunganyangtidakmemenuhisyaratdapat

menjadifaktorterhadappenyakitdiaredan cacingan. Dimanacacingan

dapatmengakibatkanpenurunanproduktivitaskerjadanjugakecerdasan

anaksekolah.Disampingitumasihtingginyapenyakityangdibawaoleh

vektorseperti:DBD,malaria(DepkesRI,2002).

DalampenelitianyangdilakukanolehKusumawati(2008)berdasarkan

datadaripuskesmasKratonansurakartatercatatpenyakit-penyakityang

berhubungan dengan kondisi lingkungan dan perilaku yang tidak sehat

masihtinggi,antaralaindiare5,4%dabISPAsebesar39%,angkaini

lebihbesardibandingkandengantargetIndonesiasehat2010yakni28%

(Kusumawati,2008).

Upayapeningkatankesehatandi masyarakat melalui PerilakuHidup

BersihdanSehat(PHBS)belumterlaksanasecaraoptimal.KepalaBidang

Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Republik

Indonesiamenargetkanuntukpenerapanperilakuhidupbersihdansehat

(PHBS)hinggaketaatanrumahtangga.Namunmasihbanyakmenemukan

kendala, karena untuk saat ini penerapan PHBS baru pada tatanan

kelurahan danmasihberprosesmenujupadatingakatRW.Padahaldalam

sehari-harimanusiabisamenempatibeberapalokasi,sehinggadiperlukan

PHBS di sekolah, dirumah dan lingkungan, seluruhnya membutuhkan

(13)

3

Agar terciptanya ciri-ciri masyarakat sehat maka harus menerapkan

dikehidupan kita sehari-hari tentang perilaku hidup bersih dan

sehat.IndikatordalamPHBSyangperludilakukandandiperhatikanyaitu

pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan,bayidiberiASIsajasejak

lahirsampaiberusia6bulan,mempunyaijaminanpemeliharaankesehatan,

ketersediaanairbersih,ketersediaanjamban,kesesuaianluastanahdengan

jumlahpenghuni,lantairumahbukandaritanah,makanbuahdansayur

setiaphari,melakukanaktivitasfisiksetiaphari,tidakmerokokdidalam

rumah. Namun belum dapat dipastikan secara terperinci mengenai

seberapabesarpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan

sehat.Olehkarenaitu,penelititertarikuntukmelakukanpenelitianyang

terkaitdenganpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan

sehat(Ekasari,dkk,2006).

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, dari 15 keluarga

yangdiobservasipenelitidiLingkunganIII KelurahanKayuJatiterdapat

8rumahyangtidakmemilikijamban,3rumahyangberukurankeciltetapi

banyak penghuninya dan lantai rumah terbuat dari tanah, dan sampah

berserakandisekitarlingkungan.halinidikarenakanfaktorekonomiyang

kurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan fisiologis. Dalam

penelitianini,penelitimemilihmasyarakatyangtinggaldiLingkunganIII

KelurhanKayuJatiKabupatenMandailingNatalsebagailokasipenelitian.

Dimanajumlahpopulasinya104KK,alasanpengambilanlokasiadalah

(14)

4

diLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNataldapat

mewalikilipopulasidalampenelitianiniuntukmengetahuiseberapabesar

pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat.

1.2 TujuanPenelitian

Untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentangperilakuhidup

bersih dan sehat (PHBS) di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati

KabupatenMandailingNatal.

1.3 PertanyaanPenelitian

Bagaimanapengetahuanmasyarakat tentangPerilakuHidupBersihdan

Sehat Di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing

Natal?

1.4 ManfaatPenelitian

1.4.1 PendidikanKeperawatan

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berharga dalam

meningkatkanilmupengetahuandanpendidikan,baikdibagiankesehatan

lingkunganmaupundibagiankeperawatankomunitas.

1.4.2 PraktikKeperawatan

Diharapkan dapatdigunakanuntukmeningkatkanpelayanankesehatan

(15)

5

membentukdesabinaan,observasilangsungdankerjasamadenganaparat

desa.

1.4.3 Masyarakat

Hasil penelitian dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk

melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan menerapkannya dalam

(16)

BAB2

TINJAUANPUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 DefinisiPengetahuan

Pengetahuanadalahhasildariprosespembelajarandenganmelibatkan

indrapenglihatan,pendengaran,penciumandanpengecapkan(Setiawati,

2008).

Pengetahuanadalahmerupakanhasildaritahu,daniniterjadisetelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui indra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusiadiperolehmelaluimatadantelinga(Notoatmodjo,2007).

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orangmelakukanpengindraanterhadapsuatuobjektertentu(Notoatmodjo,

2003).

Berdasarkanbeberapadefinisidiataspenelitidapat mmenyimpulkan

bahwa pengetahuan adalah suatu proses belajar dari pengalaman, nilai,

informasi konstektual dan kepakaran yang dilakukan dengan

(17)

7

2.1.2 TingkatPengetahuanDiDalamDomainKognitif

Menurut Bloom (dalam Notoadmojdo, 2007) pengetahuan yang

mencakupdalamdomainkognitifmempunyaienamtingkatanyaitu:tahu,

memahami,aplikasi,analisis,sintesis,evaluasi.

1.Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.Termasukkedalampengetahuantingkatiniadalahmengingat

kembali(recall)sesuatuyangspesifikdariseluruhbahanyangdipelajari

ataurangsanganyangtelahditerima.Olehsebabitu,tahuinimerupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur

bahwaorangtahutentangapayangdipelajariantaralainmenyebutkan,

menguraikan,mendefinisikan,menyatakan,dansebagainya.

2.Memahami(Comprehension)

Memahamidiartikansebagaisuatukemampuanuntukmenjelaskansecara

benartentangobjekyangdiketahui,dandapatmenginterpretasikanmateri

tersebutsecarabenar.Orangyangtelahpahamterhadapobjekataumateri

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, dan

meramalkanterhadapobjekyangdipelajari.

3.Aplikasi(Aplication)

Aplikasidiartikansebagaikemampuanuntukmenggunakanmateriyang

(18)

8

4.Analisis(Analysis)

Analisisadalahsuatukemampuanuntukmenjabarkanmateriatausuatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur.Kemampuananalisisinidapatdilihatdaripenggunaankatakerja,

seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, dan

mengelompokkan.

5.Sinttesis(Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkanbagian-bagiandidalamsuatubentukkeseluruhannyang

baru.Misalnya,dapatmenyusun,dapatmerencanakandandapatmeringkas

terhadapteori-teoriyangsudahada.

6.Evaluasi(Evaluation)

Evaluasiiniberkaitandengankempuanuntukmelakukanjustifikasiatau

penilaianterhadapsuatumateriatauobjek.

2.1.3 Faktor-faktoryangmempengaruhipengetahuan

Pengetahuandipengaruhiolehbeberapafaktorinternaldaneksternal

(Notoadmodjo, 2003). Faktor internal meliputi: pendidikan, persepsi,

(19)

9

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses

pertumbuhan,perkembanganatauperubahankearahyanglebihdewasa,

lebihbaikdanlebihmatangpadadiriindividu,kelompokataumasyarakat.

Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap

perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu

mempertinggitarafintelegensiindividu.

2. Persepsi

Persepsiadalahpengalamanyangdihasilkanmelaluiinderapenglihatan,

pendengaran, penciuman, dan sebagainya, setiap orang mempunyai

persepsiyangberbeda,meskipunobjeknyasama.

3. Motivasi

Motivasidiartikansebagaidoronganuntukbertindakdanmencapaisuatu

tujuantertentu.Hasildaridorongandangerakaninidiwujudkandalam

bentuk perilaku. Dalam mencapai tujuan dan munculnya motivasi

memerlukanrangsangandaridalamindividumaupundariluar.Motivasi

murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu

perilakudandirasakansuatukebutuhan.

4. Pengalaman

Pengalamanadalahsesuatuyangdirasakan(diketahui,dikerjakan),juga

(20)

10

Pengetahuanyangdiperolehdaripengalamanberdasarkankenyataanyang

pasti dan pengalaman yang berulang- ulang dapat menyebabkan

terbentuknyapengetahuan.Pengalamanmasalaludanaspirasinyauntuk

masayangakandatangmentukanperilakumasakini.

Faktor eksternal yang mmempengaruhi pengetahuan antara lain:

meliputi lingkungan, soosial ekonomi, kebudayaan dan informasi.

Lingkungansebagaifaktoryangterpengaruhbagipengembangansifatdan

perilaku individu. Sosial ekonomi, penghasilan sering dilihat untuk

menilaisuatuhubunganantaratingkatpenghasilandenganpemanfaatan

pelayanan kesehatan. Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan,

nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan

menghasilkan suatu pola hidup. Informasi adalah penerangan,

keteranngan, pemberitahuan yang dapat menimbulkan kesadaran dan

kontinudanterikatolehsuaturasaidentitasbersama (Mubarak,2009).

Masyarakatadalahsetiapkelompokmanusia yangtelahcukuplama

(21)

11

dirinyadanberpikirtentangdirinyasebagaisatukesatuansosialdengan

batas-batastertentu(Entjang,2000).

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau

denganistilahlainsalingberinteraksi(Effendy,1998).

Berdasarkan beberapa defenisi diatas peneliti dapat menyimpulkan

bahwamasyarakatadalahsekelompokmanusiayangsalingberinteraksi

antarasatudenganyanglainnya.

2.2.2 Ciri-ciriMasyarakatSehat

Ciri-cirimasyarakatyangsehatmenurutMubarak(2009)adalahsebagai

berikut:

1. Adanyapeningkatankemampuandarimasyarakatuntukhidupsehat

2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya

pengangkatankesehatan,terutamauntukibudananak.

3. Berupaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan, terutama

penyediaansanitasidasaryangdikembangkandandimanfaatkanoleh

masyarakatuntukmeningkatkanmutulingkunganhidup.

4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan

peningkatanstatussosialekonomimasyarakat.

5. Berupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari

(22)

12

2.3 PerilakuHidupBersihDanSehat

2.3.1 DefinisiPerilakuHidupBersihDanSehat(PHBS)

Perilaku Sehatadalahpengetahuan,sikap,dantindakanproaktifuntuk

memeliharadanmencegahresikoterjadinyapenyakit,melindungidiridari

ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan

Masyarakat(Depkes,2008).

PerilakuHidupBersihDanSehat(PHBS)adalahsemuaperilakuyang

dilakukanataskesadaransehinggaanggotakeluargaataukeluargadapat

menolongdirinyasendiridibidangkesehatandanberperanaktifdalam

kegiatan-kegiatankesehatandimasyarakat(Depkes,2008).

Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud

operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,

mendorongkemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

(Ekasari,2008).

BerdasarkanbeberapadefenisiPHBSadalahupayauntukmewujudkan

kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan

perilakuhidupbersihdansehat.

2.3.2 Ciri-ciriRumahSehat

Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai

(23)

13

1. Bahanbangunan

Bahanbangunanterbuatdarilantaiubinatausemen,dindingterbuatdari

tembok,ataprumahterbuatdarigentengatauseng.

2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar

aliranudaradalamrumahtersebuttetapsegar,untukmembebaskanudara

ruangan daribakteri-bakteri, untuk menjagaagarruangan rumah selalu

tetapdalamkelembabanyangoptimum.

3. Cahaya

Rumahyangsehatmemerlukancahayayangcukup,tidakkurangdantidak

terlalubanyak.

4. Luasbangunanrumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di

dalamnya,artinyaluaslantaibangunantersebutharusdisesuaikandengan

jumlahpenghuninya.

5. Fasilitas-fasilitasdalamrumahsehat

Rumahyangsehatharusmempunyaifasilitas-fasilitasyaitupenyediaanair

bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah,

(24)

14

2.3.3 IndikatordalamPerilakuHidupBersihDanSehat

Ada10indikatorPerilakuHidupBersihdanSehatmenurutEkasari,

dkk(2008)sebagaiberikut:

1. PertolonganPersalinanolehTenagaKesehatan

Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

(dokter,bidan,paramedislainnya)sebagaipenolongpertamadalamproses

lahirnyajanin bayi,pemotongantalipusatdankeluarnyaplasenta.

2. BayidiberiASISejakLahirsampaiberusia6bulan.

Bayiyangberumur0-6bulanyangmendapatASIsejaklahirsampaiumur

6bulantanpamakanantambahan.

3. MempunyaiJaminanPemeliharaanKesehatan.

Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan pra-upaya seperti Askes,

Jamsostek/Astek,AsuransiPerusahaan/Kantor,danDanaSehat.

4. KetersediaanAirBersih.

Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam

kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung

(25)

15

5. KetersediaaanJamban.

Rumahtanggamenggunakanjambanleherangsadengantangkiseptikatau

lubangpenampungansebagaipembuanganakhir.

6. KesesuaianLuasLantaiDenganJumlahPenghuni.

Luaslantairumahyangditempatidandigunakanuntukkeperluan

sehari-haridibagidenganjumlahpenghuniminimal9m².

7. LantaiRumahBukanDariTanah.

Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah

panggung).

8. MakanBuahDanSayurSetiapHari.

Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatasmengkonsumsisayurdan

buahdenganperimbanganminimal2porsisayurdan3porsibuahatau

sebaliknya3porsisayurdan2porsibuahselama7haridalamseminggu.

9. MelakukanAktivitasFisikSetiapHari.

Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatasyangmelakukanaktivitas

sepertiolahragaselama10menit,setiaphariminimal5haridalamsatu

(26)

16

10. TidakMerokokdiDalamRumah.

Anggotakeluargayangberumur15tahunkeatas tidakadayangmerokok

didalamrumahsetiaphari/kadang-kadang.

2.3.4 TujuanPerilakuHidupBersihdanSehatDiMasyarakat

MenurutEkasari,dkk(2008)Tujuanperilakuhidupbersihdansehatdi

masyarakatsebagaiberikut:

1. Masyarakatmampumengupayakanlingkungansehat

2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah

kesehatanyangdihadapinya

3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk

penyembuhanpenyakitdanpeningkatankesehatannya.

4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber

Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti

penyelenggaraanposyandu,jaminanpemeliharaankesehatan,tabungan

ibu bersalin dan sosial ibu bersalin, ambulan desa, kelompok

pemakaianairdanarisanjamban.

2.3.5 ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat

MenurutEkasari,dkk(2008)ManfaatPerilakuHidupBersihdanSehat

(PHBS)sebagaiberikut:

(27)

17

2. Anaktumbuhsehatdancerdas.

3. Produktivitaskerjaanggotakeluargameningkat.

4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan

gizikeluarga,biayapendidikandanmodalusahauntukpeningkatan

pendapatankeluarga.

2.3.6 ManajemenPerilakuHidupBersihDanSehat

MenurutEkasari,dkk(2008)ManajemenyangadadidalamPerilaku

HidupBersihdanSehatyaitu:Puskesmas,RumahSakit,DinasKesehatan.

1. Puskesmas

Puskesmas merupakan pusat kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di

tingkatkecamatandengansasaranbaikindividuyangdatangkepuskesmas

maupunkeluargadanmasyarakatdiwilayahPuskesmas.

2. RumahSakit

RumahSakitbertugasmelaksanakanpromosikesehatandanPHBSkepada

individu dan keluarga yang datang ke Rumah Sakit.Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota melaksanakan promosi kesehatan untuk mendukung

promosi kesehatan dan PHBS yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan

Rumah Sakit serta sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ada di

Kabupaten/ Kota.Penanggung jawab dari semua kegiatan promosi

(28)

18

3. DinasKesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus dapat mengkoordinasikan dan

menyusun kegiatan promosi kesehatan dan PHBS di wilayah dengan

melibatkansarana-saranakesehatanyangadadiKabupaten/Kotatersebut

Program PHBS secara operasional dilaksanakan di Puskesmas oleh

petugas promosi kesehatan Puskesmas dengan melibatkan lintas sektor

(29)

BAB3

KERANGKAKONSEP 3.1 KerangkaKonsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan

variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan

dilakukanpadaskemakerangkakonseptualdapatdilihatbahwasampel

dalam penelitian ini adalahmasyarakat yangtinggal di Lingkungan III

KelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNataldimanapenelitiakan

mengindentifikasipengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersih

dansehat.

6. Kesesuaianluaslantaidenganjumlah penghuni

7. Lantairumahbukandaritanah

8. Makanbuahdansayursetiaphari

9. Melakukanaktivitasfisiksetiaphari

(30)

20

3.2 DefenisiKonseptual

Pengetahuanadalahhasildariprosespembelajarandenganmelibatkan

indrapenglihatan,pendengaran,penciumandanpengecapkan(Setiawati,

2008).

PHBSadalahsebagaiwujudoperasionalpromosikesehatanmerupakan

dalam upaya mengjak, mendorong kemandirian masyarakat berperilaku

hidupbersihdansehat.AdapunindikatordalamPHBSyaitu pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI sejak lahir sampai

berusia 6 bulan, mempunyai pemeliharaan jaminan kesehatan,

ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban, kesesuaian lantai dengan

jumlahpenghuni,lantairumahbukandaritanah,makanbuahdansayur

setiap hari, melakukan aktifitasfisik setiap hari, dan tidak merokok di

dalamrumah(Ekasari, 2008).

3.3 DefenisiOperasional

PengetahuanPHBSadalahsesuatuyangdiketahuimasyarakattentang

perilakuhidupbersihdansehatyangseringdilakukanuntukmeningkatkan

kesehatan keluarga dan lingkungan tempat tinggal, masyarakat di

LingkunganIIIKelurahanKayu JatiKabupatenMandailingNatal.

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah tindakan yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan untuk menolong ibu

(31)

21

2. BayidiberiASIsejaklahirsampaiberusia6bulanadalahibuhanya

memberi ASI pada bayi tanpa makanan tambahan agar bayi dapat

tumbuhdengansempurna.

3. MempunyaiJaminanPemeliharaanKesehatanadalahsetiapkeluarga

seharusnyamemilikijaminanpemeliharaankesehatanuntukberobat

sepertijamkesmas,askeskin,danjamsostek.

4. Ketersediaan Air Bersih adalah setiap rumah sebaiknya memiliki

sumbermataairyangbersihuntukdigunakansehari-hari.

5. KetersediaanJambanadalahsuatusaranayangharusdimilikikeluarga

untukpembuangankotoranagar tidakdibuangsembarangankarena

dapatmenimbulkanpenyakit.

6. KesesuaianLuasLantaiDenganJumlahPenghuniadalahsuatukondisi

rumahdimanaluasrumahdisesuaikandenganjumlahpenghuninya.

7. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah adalah kondisi keadaan rumah

sebaiknyalantainyatidakterbuatdaritanahmelainkandarikeramik

atausemen.

8. MakanBuahDanSayurSetiapHariadalahmengkonsumsimakanan

sayurdanbuahsetiapharisangatbaikuntukpencernaan.

9. MelakukanAktivitasFisikSetiapHariadalahsuatukegiatanolahraga

(32)

22

10.TidakMerokokDiDalamRumahadalahanggotakeluargakhususnya

orang yang perokok aktif dilarang merokok didalam rumah karena

(33)

BAB4

METODEPENELITIAN

4.1 DesainPenelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan masyarakat tentang

perilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayuJati

KabupatenMandailingNatal.

4.2 PopulasidanSampel

4.2.1 Populasi

Populasiadalahkeseluruhanobjekpenelitianatauobjekyangditeliti

(Notoadmodjo.S, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala

Keluarga yangtinggaldiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupaten

MandailingNataldenganjumlah104KK.

4.2.2 Sampel

Sampeladalahsebagianatauwakilpopulasiyangakanditeliti.Dalam

pengambilansampeldigunakantekniktertentu,sehinggasampeltersebut

sedapatmungkinmewakilipopulasi(Notoadmodjo.S,2010).

MenurutNursalam (2003)yaituapabilajumlahpopulasikurangdari

(34)

24

Makadalampenelitianinisampelyangdiambil30%daripopulasiyaitu

31orang.Adapunkriteriainklusidalampenelitianantaralain:

1. KepalaKeluargaatauyangbertanggungjawabdalamkeluarga

2. Sehatjasmanidanrohani

3. Dapatmembacadanmenulis

4. Bersediamenjadirespondenpenelitian.

4.2.3 TeknikSampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakilipopulasi.TeknikSamplingmerupakancara-carayangditempuh

dalampengambilansampel,agarmemperolehsampel yangbenar-benar

sesuaidengankeseluruhansubjekpenelitian(Nursalam,2003).

Jenispengambilansampelpadapenelitianiniadalahrandomsampling

yaitu dengan cara mengacak subjek-subjek di dalam populasi sehingga

semua subjek dianggap sama. Setiap subjek yang terdaftar sebagai

populasi diberi nomor urut mulai dari (1, 2, 3,……, 104). Kemudian

nomor-nomor tersebut dibuat dalam bentuk gulungan-gulungan kertas

yangdiambilsecaraacak.Nomoryangdiambilolehpenelitisecaraacak

yangkemudianakanmenjadisampelpenelitian.Didalampengambilam

sampelbiasanyapenelitisudahmenetukanterlebihdahulujumlahsampel

(35)

25

4.3 LokasidanWaktuPenelitian

4.3.1 LokasiPenelitian

Penelitian dilaksanakan di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati

Kabupaten Mandailing Natal kerena lokasi penelitian banyak terdapat

masalah dan belum pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan

perilaku hidupbersihdansehat.

4.3.2 WaktuPenelitian

PenelitianinitelahdilakukanpadabulanDesember2011.

4.4 PertimbanganEtik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah di

Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal.

Selanjutnya setelah mandapatkan izin, peneliti menyerahkan langsung

lembarpersetujuankepadaresponden.Bagicalonrespondenyangbersedia

untuk diteliti maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar

persetujuan(Informedconsent).Penelititidakakanmencantumkannama

responden pada lembar kuesioner (Anonimity). Bagi responden yang

menolak untuk diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya.Untuk

(36)

26

diberikannomorataukodetertentu.Kerahasiaancatatanmengenaidata

respondendijaminolehpeneliti(Nursalam,2003).

4.5 InstrumenPenelitian

4.5.1 Instrumen

Instrumen yangdigunakandalampenelitianinidibuatdalambentuk

kuesioner dengan berpedoman kepada tinjuan pustaka dan kerangka

konsep. Pada bagian pertama dari instrumen penelitian berisi data

demografi responden meliputi usia, pendidikan, jenis kelamin, agama,

suku, pekerjaan, dan pendapatan. Bagian instrumen kedua berisi

pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang PHBS,

dilakukandenganobservasiyaitupengamatanyangdilakukanolehpeneliti

secara langsung dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen

pengamatan(Arikunto,2006), yangterdiridari30 pertanyaan.

Kuesioner pengetahuan masyarakat tentang PHBS meliputi:

pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan:1,2,3.BayidiberiASIsaja

sejak lahir sampai berusia 6 bulan: 4, 5, 6. Mempunyai jaminan

pemeliharaan kesehatan: 7, 8, 9. Ketersediaan air bersih: 10, 11, 12.

Ketersedian jamban: 13, 14, 15. Kesesuian luas lantai dengan jumlah

penghuni:16,17,18.Lantairumahbukandaritanah:19,20,21.Makan

buahdansayursetiaphari:22,23,24.Melakukanaktivitasfisiksetiap

(37)

27

PilihanpernyataanmenggunakanmenggunakannskalaGuttman,yaitu

skalayangbersifattegasdankonsistendenganmemberikanjawabanyang

tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan : ya dan tidak. Skala

guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi

penilaian, apabila skor benar nilainya 1, dan apabila salah nilainya 0

(Hidayat,2007).

Makadikategorikandari30pernyataandenganpilihanjawabanyadan

tidak.HasilukurBaik=21-30,Cukup=11-20,Kurang=1-10dengan

menggunakanskalainterval.

4.5.2 UjiValiditas

Sebuahinstrumendikatakanvalidapabilamampumengukurapayang

diinginkandandapatmengungkapdatadarivariabelyangakanditeliti

secara tepat, tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh

mana data yang akan dikumpulkan orang menyimpang dari gambaran

tentangvaliditasyangdimaksud.UjivaliditassudahdilakukanpadaIbu

EviKarotaBukit,S.Kp,MNSsebagaidosenkeperawatanKomunitasdi

FakultasKeperawatan.

4.5.3 UjiRealibilitas

Ujireliabilitasinstrumentadalahujiyangdilakukanuntukmengetahui

konsistensidariinstrumentsehinggadapatdigunakanpenelitiselanjutnya

dalamruanglingkup yangsama.Reliabilitasindeksyangmenunjukkan

(38)

28

Haliinimenunjukkansejauhmanahasilpengukuranitutetapkonsisten

biladilakukanpengukuranduakaliataulebihterhadapgejalayangsama,

denganmenggunakanalatukuryangsama(Notoatmodjo,2010).

Kuesioner penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti dengan

berpedoman padatinjauanpustaka.Olehkarenaitupentingdilakukanuji

realibilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa derajat atau

kemampuan suatu instrumen untuk mengukur secara konsisten sasaran

yang akan diukur. Hasil uji realibilitas kuesioner untuk mengetahui

pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat(PHBS)

menggunakanujiKR-21karenainstrumentterdiridari2pertanyaanatau

denganjumlahbutirpertanyaangenap(Arikunto,2006).Ujirealibilitasini

dilakukansebelumpengumpulandatapada20orangsampelyangyang

memilikikriteriayangsamadengansampelpenelitian.MenurutPolit&

Hungler(1995)suatuinstrumenyangbarureliabelbilakuesionernya0,70

ataulebih.Hasilujirealibilitasyangtelahdilakukanadalah0,721.Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner pengetahuan masyarakat

tentangperilakuhidupbersihdansehat(PHBS)yangdigunakandalam

penelitianiniadalahreliabel.

4.6 PengumpulaanData

Metodepengumpulandatayangdigunakanadalahdenganpenyebaran

kuesioner.Pengumpulandatadimulaisetelahpenelitimenerimasuratizin

(39)

29

Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Lurah di Lingkungan III

Kelurahan Kayu Jati Kabupaten Mandailing Natal. Peneliti langsung

mendatangitempattinggalcalonrespondendanmenjelaskankepadacalon

responden yang tentang maksud, tujuan, dan prosedur penelitian. Bagi

calon responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk

menandatangani informed consent. Responden diminta menjawab

pertanyaan dengan mengisi sendiri kuesioner yang diberikan sesuai

dengan waktu kurang lebih 30 menit, selanjutnya data yang dikumpul

dianalisa.

4.7 AnalisaData

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui

beberapatahapan.Pertamamelakukanpengecekanterhadapkelengkapan

identitas data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah

diisi sesuai dengan petunjuk, dilanjutkan dengan mengklarifikasi data

denganmentabulasidata yangtelahdikumpulkan.Kemudiandilakukan

pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi yang

menggunakanprogramstatistika.Pengolahandatadilakukandengancara

univariat, dimana data univariat untuk menampilkan data demografi,

pengetahuanmasyarakat tentangperilakuhidupbersihdansehat dalam

(40)

BAB5

HASILDANPEMBAHASAN 5.1 Hasil

Hasil penelitian ini dilakukan pada bulan desember 2011 tentang

pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat di

LingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailingNatal.

5.1.1 Karakteristikresponden

Tabel5.1.1

DistribusiRespondenBerdasarkanDataDemografiPengetahuan

MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

(41)

31

Rata-ratarespondenberusia20-30tahunsebanyak(32,3%),responden

yang berpendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama

sebanyak(35,5%),respondenberjeniskelaminlaki-lakisebanyak(71,0%),

respondenberagamaislamsebanyak(100%),mayoritasrespondensuku

mandailing sebanyak (90,3%), responden yang bekerja wiraswasta

sebanyak (54,8%), dan mayoritas responden memiliki pendapatan<Rp.

500.000sebanyak(61,3%).

5.1.2 PengetahuanMasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

Tabel5.1.2

DistribusiRespondenBerdasarkanPengetahuanMasyarakatTentang

PerilakuHidupBersihdanSehatDiLingkunganIIIKelurahanKayuJati

(42)

32

Dari 31 responden yang memiliki pengetahuan masyarakat tentang

perilakuhidupbersihdansehatdengankategoribaik(63,3%),sedangkan

yang pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat

1. Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan 1 1 0,2

2. Bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 6 1 1 0,4 bulan

3. Mempunyaijaminanpemeliharaankesehatan 1 1 0,4

4. Ketersediaanairbersih 1 1 0,3

5. Ketersediaanjamban 1 1 0,5

6. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah 1 1 0,5 penghuni

7. Lantairumahbukandaritanah 1 1 0,4

8. Makanbuahdansayursetiaphari 1 1 0,5

9. Melakukanaktivitasfisiksetiaphari 1 1 0,4

10. Tidakmerokokdidalamrumah 0,4 0 0,5

Keterangan: 1:Baik

0:Kurang

Dari 31 responden mayoritas memiliki pengetahuan baik dengan

diperolehrata-rata(1), danpengetahuankurangtentangtidakmerokokdi

(43)

33

5.1.4 Distribusi frekuensi dan persentase Nilai Terbesar Pengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

Tabel5.1.4

DistribusifrekuensidanpersentaseNilaiTerbesarPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

No. Pertanyaan Ya Tidak

N % n %

1. PertolonganPersalinanolehTenagaKesehatan 31 100 0 0

2. BayidiberiASISejaklahirsampaiberusia 31 100 0 0 6bulan

3. KetersediaanAirBersih 30 96,8 1 3,2

4. MakanBuahdanSayursetiaphari 31 100 0 0

Dari 31 responden nilai terbesar yaitu pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan, bayi diberi ASI sejak lahir sampai berusia 6 bulan,

ketersediaanairbersihsebanyak(100%),danmakanbuahdansayursetiap

(44)

34

5.1.5 Distribusi frekuensi dan persentase Nilai Terkecil Pengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

Tabel5.1.5

DistribusifrekuensidanpersentaseNilaiTerkecilPengetahuan MasyarakatTentangPerilakuHidupBersihdanSehat

No. Pertanyaan Ya Tidak

N % n %

1. Pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan 5 16,1 26 83,9

2. Ketersediaanairbersih 4 12,9 27 87,1

3. Ketersediaanjamban 8 25,8 23 74,2

4. Lantairumahbukandaritanah 8 25,8 23 74,2

5. Makansayurdanbuahsetiaphari 4 12,9 27 87,1

Melakukkanaktivitasfisiksetiaphari

6. 6 19,4 25 80,6

Dari31respondenyangnilaiterkecilyaitupertolonganpersalinanoleh

tenaga kesehatan sebanyak (16,1%), ketersediaan air berish sebanyak

(12,9%),ketersediaanjambansebanyak(25,8%),lantairumahbukandari

tanah sebanyak (25,8%), makan sayur dan buah setiap hari sebanyak

(12,9%),danmelakukanaktivitasfisiksetiapharipertanyaan sebanyak

(45)

35

5.2 Pembahasan

5.2.1 Pengetahun Masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan III Kelurahan Kayu Jati Kabupaten MandailingNatal(n=31)

Hasilpenelitianyangtelahdilakukanpadasampelyangberjumlah31

respondendiLingkunganIIIKelurahanKayuJatiKabupatenMandailing

Natal denganpengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdan

sehatmayoritasberpengetahuanbaik63,3%(n=19).Halinididukungoleh

penelitianLestari(2007)bahwapengetahuanorangtuatentangperilaku

hidupbersihdansehatpadakeluargadiLingkunganXIIIKelurahanBinjai

Estate berpengetahuan baik, hasil penelitian ini memiliki persamaan

karenapengetahuan respondenbaikdipengaruhiolehfaktorpendidikan

yangtinggi.BerdasarkandariapayangdikatakanNotoadmodjo(2003),

bahwaPendidikanadalahsuatuprosesbelajaryangberartiterjadiproses

pertumbuhan,perkembanganatauperubahankearahyanglebihdewasa,

lebihbaikdanlebihmatangpadadiriindividu,kelompokataumasyarakat.

Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap

perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu

mempertinggitarafintelegensiindividu.

Tingkat pendidikan responden mayoritas lulusan SMA sebanyak

(35,5%),tingkatpendidikandapatmempengaruhikehidupanmasyarakat.

(46)

36

karenamasyarakatlebihbanyakbekerjadiluarlingkungannyajadilebih

mudah untuk mendapatkan informasi karena banyak bergaul di luar.

Pendapatan responden mayoritas <Rp. 500.000 sebanyak (58,1%),

pendapatan juga mempengaruhi pengatahuan karena tidak dapat

mencukupikebutuhanhidupsehari-harijadilebihfokuspadapekerjaan.

MenurutNotoadmodjo(2003),bahwafaktor-faktoryangmempengaruhi

pengetahuan adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, pengalaman

dansosialekonomi.

Hasilpenelitanmengenailantairumahbukandaritanah,menunjukkan

bahwarespondenmengetahuilantairumahyangterbuatdaritanahtidak

bersihsebanyak74,2%(n=23)danyangmenjawabyasebanyak25,8%

(n=8). Hal ini menunjukkanbahwakepala keluarga mengetahui bahwa

lantairumahitutidakbersihjikaberlandaskantanah.Halinisesuaidengan

pendapat Notoadmodjo (2007) bahwa ciri-ciri rumah sehat terdiri dari

bahanbangunanterbuatdarilantaiubinatausemen,dindingterbuatdari

tembok,ataprumahterbuatdarigentengatauseng.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan air bersih,

menunjukkan bahwakeluargaselalumenggunakanairbersihsebanyak

100% (n=31). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat

tentangpenggunaanairbersihsangatbaik.Respondenyangmengetahui

bahwabuangairbesardijamban/WC merupakanperilakuhidupbersih

dansehatyangtidakbaiksebanyak51,6%(n=16)danyangmengetahui

(47)

37

menunjukkanbahwakurangnyapengetahuantentangketersediaanjamban.

HalinisesuaidenganpendapatNotoadmodjo(2007)bahwarumahyang

sehatharusmempunyaifasilitas-fasilitasyaitupenyediaanairbersihyang

cukup,pembuangantinja,pembuanganairlimbah,pembuangansampah,

fasilitasdapur,ruangberkumpulkeluarga.

Dari hasil penelitian mengenai bayi diberi ASI sejak lahir sampai

berusia6bulan,menunjukkanbahwarespondenmengetahuibahwapada

usia0-6bulansebaiknyabayihanyamengkonsumsiASIsebanyak96,8%

(n=30), dan yang tidak mengetahui sebanyak 3,2% (n=1). Hal ini

menunjukkanbahwamasyarakatmengetahuibahwamengkonsumsiASI

sejak lahir sangat bayi untuk pertumbuhan bayi. Hal ini sesuai denga

pendapatEkasari(2008)bahwabayiyangberumur0-6bulan diberiASI

sejaklahirsampaiumur6bulantanpamakanantambahan.

Penelitianmengenaimakanbuahdansayursetiaphari,menunjukkan

bahwa responden mengetahui pentingnyamakan buah dan sayursetiap

harisebanyak96,8%(n=30),danyangtidakmengetahui3,2%(n=1)dan

respondentidakmemakanbuahsetiapharisebanyak37,1%(n=27)dan

yang menjawab ya 12,9% (n=4), responden suka makan sayur setiap

makanmenjawab96,8%(n=30)danyangtidaksukamakansayursetiap

hari sebanyak 3,2% (n=1). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan

masyarakattentangperlunyamengkonsumsisayurdanbuahsetiaphari

bertolak belakang dengan tindakkan yang dilakukan masyarakat bahwa

(48)

38

denganpendapatEkasari(2008)bahwaanggota perilakusehatditandai

denganmengkonsumsisayurdanbuahsetiaphari,keluargayangberumur

15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan

minimal2porsisayurdan3porsibuahatausebaliknya3porsisayurdan2

porsibuahselama7haridalamseminggu.

Dari hasil penelitian mengenai tidak merokok didalam rumah,

menunjukkan bahwa semua anggota keluarga tidak merokok didalam

rumahsebanyak61,3%(n=19),danyanganggotakeluargayangmerokok

didalamrumahsebanyak38,7%(n=12),dandiperolehrata-rata(0,4).Hal

inimenunjukkanbahwamasrakatmengetahuibahwadampakmerokokitu

tidak baik untuk kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Ekasariu

(2008) bahwa perilaku hidup bersih dan sehat ditandai dengan tidak

adanyaanggotakeluargayangmerokokdidalamrumah.

Hasil penelitian mengenai kesesuaian luas lantai dengan jumlah

penghuni,menunjukkanbahwajumlahpenghunisesuaidenganluaslantai

rumahsebanyak67,7%(n=21)menjawabyadanyangmenjawabtidak

32,3% (n=10). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui

jumlahpenghuni harussesuaidenganluaslantairumah.Halinisesuai

dengapendapatNotoadmodjo(2007),bahwaluaslantairumahsehatharus

cukup untuk penghuni didalamnya artinya luas lantai bangunan harus

(49)

39

Berdasarkanpenelitianmengenaimelakukanaktivitasfisiksetiaphari,

menunjukkanbahwarespondenmengetahuibahwajalansantaimerupakan

aktifitas fisik sebanyak 100% (n=31). Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat melakukan perilaku hidup sehat setiap hari. Hal ini sesuai

denganpendapatEkasari(2008),bahwamelakukanaktivitasfisiksetiap

harisepertiolahraga,jalansantaiselama10menitperharisangatbaik

untukkesehatan.

Menurut Depkes (2008) bahwa semua perilaku yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinyasendiri di bidangkesehatandan berperan aktifdalam

(50)

BAB6

KESIMPULANDANSARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian tentang pengetahuan masyarakat

tentangperilakuhidupbersihdansehatdiLingkunganIIIKelurahanKayu

JatiKabupatenMandailingNatalberdasarkankuesionerterhadap31KK

yang diperoleh dari hasil data bahwa mayoritas kepala keluarga (KK)

memilikipengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehat

dengankategoribaiksebanyak63,3%(n=19),sedangkanrespondenyang

pengetahuanmasyarakattentangperilakuhidupbersihdansehatdengan

kategoricukupsebanyak38,7%(n=12)dantidakadayangpengetahuan

masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan kategori

kurangdanyangdominanadalahdengankategoribaikkarenadipengaruhi

olehfaktorpendidikanyangtinggi.

6.2 Saran

6.2.1 PendidikanKeperawatan

Melaluiinstitusipendidikanperludiinformasikanuntukmenambahkan

materitentangperilakuhidupbersihdansehatkhususnyapadamatakuliah

(51)

41

6.2.2 PraktikKeperawatan

Dalampratekkeparawatankomunitasperlumengadakan penyuluhan

kesehatanpadamasyarakatmengenaiperilakuhidupbersihdansehat.

6.2.3 Masyarakat

Dari hasil penelitian yang diperoleh perlunya para kader-kader agar

lebih aktif dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, dan

disarankan agar masyarakat membuat toilet umum untuk digunakan

bersamadanmembuatsaluranpembuangan.

6.2.4 Penelitianselanjutnya

Untukpenelitianselanjutnyayangberkaitandenganjudulpenelitianini

sebaiknyalebihmenekankanpadaperilakuhidupbersihdansehatpada

masyarakat,sehinggahasilpenelitiannantinyadapatmenemukansesuatu

(52)

DaftarPustaka MasyarakatUntukHidupSehat.Jakarta:TransInfoMedia.

Entjang, I. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra AdityaBakti.

Hidayat, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jilid I.

Jakarta:SalembaMedika.

Kusumawati,dkk.(2008).HubunganantaraPendidikandanPengetahuan

Kepala Keluarga Tenatang Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

diaksesTanggal23Juni2011.

Lestari, R. (2007). Pengetahuan Orang Tua Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)di Lingkungan XIII Kelurahan Binjai Estate.Medan.FakultaskeperawatanUniversitasSumateraUtara.

Mubarak, C. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.

Jakarta:SalembaMedika.

Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.Jakarta:PT.RinekaCipta.

Notoadmodjo,S.(2007).KesehatanMasyarakatIlmudanSeni.Jakarta: PT.RinekaCipta.

(53)

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta:SalembaMedika.

Setiawati,D.(2008).ProsesPembelajaranDalamPendidikanKesehatan.

Jakarta:Trans InfoMedia.

(54)

Lampiran6

Pembimbing :IwanRusdi,S.Kp,MNS

Gambar

Tabel 5.1.1
Tabel 5.1.2
Tabel 5.1.3
Tabel 5.1.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai yang dijelaskan oleh Tanuwidjaja (2009, h.41) bahwa salah satu karakteristik orang yang cerdas finansial adalah memiliki tujuan produktif. Tujuan produktif berarti

Yaitu untuk menjawab tantangan eks- ternal untuk bisa mengikuti perlombaan Musa- baqah Qiraatul Kutub (MQK). Sekali lagi, sebuah penelitian membuktikan bahwa tradisi

Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada sistem periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan Radium.Logam alkali

Tiga istilah pendidikan Islam yang terdapat dalam hadis kitab Sunan Abi&gt; Da&gt;wud di atas merupakan landasan akan tersirat dan tersuratnya teori-teori

1 Pengembangan Teknologi Budidaya Leisa Berbasis Biofertilizer Dan Bahan Organik Untuk Mengoptimalkan Kesehatan, Produksi, Dan Mutu Benih Tanaman Kedelai Pada Lahan

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, karena di dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara hasil belajar teknologi informasi dengan

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan