Isna Putri Kurniadini, 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 11
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Kegunaan Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 14
2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Konsep Strategi Promosi ... 14
2.1.1.1 Strategi Promosi dalam Bauran Promosi Pariwisata ... 14
2.1.1.2 Strategi Promosi ... 20
2.1.1.3 Dimensi Promosi ... 26
2.1.2 Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 28
2.1.2.1 Konsep Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 28
2.1.2.2 Perilaku Tamu Bisnis... 30
2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menginap ... 32
2.1.2.4 Jenis Perilaku Tamu dalam Melakukan Keputusan Menginap ... 35
2.1.2.5 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Menginap ... 37
2.1.2.6 Keputusan Menginap Tamu Bisnis ... 40
2.1.3 Pengaruh Strategi Promosi terhadap Keputusan Menginap ... 45
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 46
2.2 Kerangka Pemikiran ... 49
2.3 Hipotesis ... 53
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 55
3.1 Objek Penelitian ... 55
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 56
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 57
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 62
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ... 63
3.2.4.1 Populasi ... 63
3.2.4.2 Sampel ... 64
3.2.4.3 Teknik Sampling ... 65
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 66
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 67
3.2.6.1 Hasil Validitas ... 67
3.2.6.2 Hasil Reliabilitas ... 72
3.2.7 Rancangan Analisis Data ... 74
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 74
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 75
3.2.8 Pengujian Hipotesis ... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 83
4.1.1 Profil Perusahaan ... 83
4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... 83
4.1.1.2 Sejarah Savoy Homann Hotel ... 84
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 86
4.1.2 Profil Tamu Bisnis ... 90
4.1.2.1 Profil Tamu Bisnis Berdasarkan Pekerjaan ... 90
4.1.2.2 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Jenis Kelamin dan Usia .... 92
4.1.2.3 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Status Pernikahan... 93
4.1.2.4 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Asal Tinggal ... 95
4.1.2.5 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis dilihat dari Perolehan Informasi Mengenai Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 96
4.1.2.6 Keterkaitan Profil Tamu Bisnis di lihat dari Tipe Kamar dan Lama Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 96
4.1.2.7 Hotel lain yang Pernah Digunakan Tamu Bisnis Selain Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 98
Isna Putri Kurniadini, 2012
4.2 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi promosi ... 99
4.2.1 Advertising ... 100
4.2.2 Sales Promotion ... 102
4.2.3 Public Relation ... 104
4.2.4 Personal Selling ... 106
4.2.5 Online Marketing ... 108
4.2.6 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi Promosi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 109
4.3 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung .... 110
4.3.1 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Pemilihan Jenis Kamar ... 113
4.3.2 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Pemilihan Merek ... 114
4.3.3 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Saluran Pemesanan Kamar 115 4.3.4 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Waktu Menginap ... 116
4.3.5 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Jumlah Pemesanan Kamar .. 117
4.3.6 Keputusan Menginap Tamu Bisnis Berdasarkan Metode Pembayaran ... 118
4.3.7 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Keputusan Menginap Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 119
4.4 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Tamu untuk Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung ... 121
4.4.1 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Menginap Tamu Bisnis secara Simultan ... 121
4.4.2 Pengaruh Strategi promosi terhadap Keputusan Menginap Tamu Bisnis secara Parsial ... 124
4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 125
4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 125
4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 126
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 130
5.1 Kesimpulan ... 130
5.2 Rekomendasi ... 131
DAFTAR TABEL
No.
Tabel Judul Tabel Hal
1.1 Data Kunjungan Wisatwan Mancanegara ke Indonesia Tahun
2007-2011 3
1.2 Data Kunjungan Wisatawan Nasional ke Indonesia Tahun
2007-2011 4
1.3 Data Kujungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2011 5 1.4 Perkembangan Hotel Berbintang di Kota Bandung 7 1.5 Tingkat Hunian Hotel Bintang Empat di Kota Bandung 8 1.6 Tingkat Hunian Savoy Homann Hotel Bandung Tahun 2007-2011 9
1.7 Strategi Promosi yang Dilakukan oleh Sales & Marketing
Department di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 11
2.1 Definisi Pemasaran 15
2.2 Definisi Promosi Menurut Para Ahli 20
2.3 Definisi Keputusan Pembelian Menurut Beberapa Ahli 29 2.4 Tipe-tipe Tingkah Laku Keputusan Menginap 36
2.5 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Pengaruh Strategi
Promosi Terhadap Keputusan Menginap 46
3.1 Operasionalisasi Variabel 57
3.2 Jenis dan Sumber Data 63
3.3 Jumlah Populasi Tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Tahun 2011 64
3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi 69
3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel (X) Strategi Promosi dan
Variabel (Y) Keputusan Menginap 70
3.6
Hasil Pengujian Reliabilitas Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
74
3.7 Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif & Negatif 75
4.1 Room Rate Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 88
4.2 Profil Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat
dari Jenis Kelamin dan Usia 92
4.3 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari Pendidikan Terakhir dan Status Pernikahan 94
4.4 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari
Asal Tinggal 95
Isna Putri Kurniadini, 2012
Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
4.6 Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari
Jenis Kamar dan Lama Menginap 97
4.7
Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dilihat dari Hotel lain yang Pernah digunakan selain Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
98
4.8 Alasan Tamu Bisnis Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung 99
4.9 Advertising dalam Strategi Promosi 101
4.10 Sales Promotion dalam Strategi Promosi 102 4.11 Public Relation dalam Strategi Promosi 105 4.12 Personal Selling dalam Strategi Promosi 107 4.13 Online Marketing dalam Strategi Promosi 108
4.14 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis Terhadap Strategi Promosi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 109
4.15 Pemilihan Jenis Kamar Tamu Bisnis 113
4.16 Pemilihan Merek Tamu Bisnis 114
4.17 Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar Tamu Bisnis 115 4.18 Penentuan Waktu Menginap Tamu Bisnis 116
4.19 Jumlah Pemesanan Kamar Tamu Bisnis 117
4.20 Metode Pembayaran Tamu Bisnis 118
4.21 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Tamu Bisnis Terhadap Keputusan Menginap Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 119
4.22 Matriks Korelasi Antara Sub variabel Strategi Promosi dan
Keputusan Menginap 122
4.23 Uji Keseluruhan / Simultan (Uji F) 123
4.24 Pengujian Parsial 124
4.25
Hasil Pengujiian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Strategi Promosi Terhadap Keputusan Menginap Tamu di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
DAFTAR GAMBAR
No.
Gambar Judul Gambar Hal
1.1 Trend Market by Segmentetion Tahun 2009-2011 10
2.1 The Evolution of Marketing Management 19
2.2 Keputusan Dalam Iklan 22
2.3 Model Perilaku Tamu Bisnis 31
2.4 Model Perilaku Menginap 34
2.5 Proses Pengambilan Keputusan Menginap 37
2.6 Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan
Menginap 39
2.7 Model Perilaku Keputusan Menginap Tamu Bisnis 43 2.8 Proses Keputusan Pembalian Model Lima Tahap 43
2.9 Kerangka Pemikiran Pengaruh Strategi Promosi Terhadap
Keputusan Menginap Tamu 52
2.10 Paradigma Penelitian 52
3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y 77
3.2 Diagram Jalur Hipotesis 77
3.3 Diagram Jalur Sub Struktur Hipotesis 78
4.1 Jenis Tamu Bisnis Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 91 4.2 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Strategi Promosi 100 4.3 Variabel Strategi Promosi Pada Garis Kontinum 111 4.4 Tanggapan Tamu Bisnis terhadap Keputusan Menginap 112 4.5 Variabel Keputusan Menginap Pada Garis Kontinum 120
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Industri pariwisata adalah kumpulan dari macam-macam perusahaan
yang secara bersama menghasilkan barang-barang dan jasa (goods and service)
yang dibutuhkan para wisatawan khususnya dan traveller pada umumnya, selama
dalam perjalanan. Kumpulan macam-macam perusahaan yaitu, travel agent,
tourist transportation, hotel dan akomodasi lainnya, catering, trading bar dan
restaurant, dan tour operator.
Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai suatu usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. (Spillane, 2009:21)
Pengembangan atau pembangunan pariwisata telah terbukti mampu
memberikan dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam
kehidupan masyarakat. Secara ekonomi, pariwisata memberikan dampak dalam
perluasan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income perkapita dan
peningkatan devisa negara. Dalam bidang kehidupan sosial terjadi interaksi sosial
budaya antara pendatang dan penduduk setempat dapat menyebabkan perubahan
dalam masyarakat sehingga terjadinya integrasi sosial.
Perubahan ekonomi dan kondisi sosial tersebut telah mengubah kepada
sikap dan tingkah laku pengunjung. Pemilihan kunjungan akan ketertarikan
wisatawan atau pengunjung tidak lagi hanya mengharapkan kualitas yang tinggi
dari jasa itu sendiri, tetapi juga manfaat yang akan mereka terima dari jasa
tersebut. Kepariwisataan dapat memberikan dorongan langsung terhadap
kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan laut, bandara, jalan raya,
pengangkutan setempat, kebersihan atau kesehatan. Dalam kemajuan tersebut,
pariwisata dapat memberikan keuntungan dan kesenangan bagi masyarakat
lingkungan wilayah bersangkutan maupun bagi wisatawan pengunjung dari luar
United Nation World Tourism Organization (UNWTO) sebagai
organisasi pariwisata dunia memberikan prediksi mengenai distribusi pasar
wisatawan internasional khususnya di Kawasan Asia Pasifik yang akan menjadi
tujuan destinasi wisata utama yang mengalami pertumbuhan paling tinggi diantara
kawasan-kawasan lainnya. Hal ini ditanggapi secara positif oleh negara-negara
anggota ASEAN, khususnya Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Negara-negara ini
mengharapkan adanya perolehan pendapatan yang lebih besar dari sektor
pariwisata.
Angka kunjungan wisman ke Indonesia tahun 2011 mencapai 7,6 juta
dan ini melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) yaitu
sebesar 7,2 juta orang. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, target
untuk tahun 2012 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011
menjadi 8 juta orang. (www.budpar.go.id, 11-01-2012)
Jumlah wisman yang datang ke Indonesia di tahun 2011 meningkat 8,5
persen dibanding dengan tahun 2010. Pengeluaran yang mereka habiskan selama
orang per kunjungan tahun 2011. Pengeluaran wisman ini berpengaruh pada
naiknya perolehan devisa pariwisata 2011 dari US$ 7,6 miliar menjadi US$ 8,5
miliar, atau tumbuh 11,8% dibanding tahun lalu. Pasar negara yang menunjukkan
pertumbuhan peningkatan mencapai tingkat persentase dua digit di tahun 2011
adalah Rusia, Australia, India, dan Filipina.
Tahun 2012 mendatang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menargetkan kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 8 juta orang. Sementara
itu, untuk tema pariwisata tahun 2012 yang telah disepakati bersama adalah
“Green & Creative Tourism”. (www.budpar.go.id, 11-01-2012 jam 21.38)
Indonesia merupakan salah satu negara tujuan wisata di dunia, hal ini
dikarenakan Indonesia selain memiliki letak wilayah yang strategis dan sangat
luas, memiliki daerah-daerah tujuan wisata yang memiliki atraksi wisata yang
unik di setiap daerahnya, sehingga banyak event yang diselenggarakan untuk
memperkenalkan budaya dan obyek wisata daerahnya masing-masing dengan
tujuan untuk menarik wisatawan datang.
TABEL 1.1
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA
2007-2011
Tahun
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Rata-rata Lama Tinggal
(Hari)
Rata-rata Pengeluaran
Per Orang (USD) Penerimaan Devisa
Wisman Pertumbuhan (%)
Per Hari
Per Kunjungan
Juta USD
Pertumbuhan (%) 2007 5.505.759 13,02 9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19 2008 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54 7.347,6 37,44 2009 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29 2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73 2011 7.649.731 9,24 7,84 142,69 1.118,26 8.554,39 12,51
Selain perkembangan wisman, perkembangan wisnas perlu diperhatikan
juga, karena memiliki peran yang sangat besar dalam menumbuhkan dan
mengembangkan daya tarik wisata. Tidak hanya itu wisnas juga menjadi salah
satu penyebab meningkatnya kegiatan industri pariwisata nasional. Hasil
penerimaan dan pembelanjaan wisnas merupakan distribusi pendapatan dalam
negeri.
TABEL 1.2
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN NASIONAL KE INDONESIA
2007-2011
Tahun Jumlah Wisatawan
Nasional
Rata-rata Lama Tinggal (Hari)
Rata-rata Pengeluaran Per
Orang (USD) Total Pengeluaran
(Juta USD) Per Hari Per
Kunjungan
2007 5.158.441 9,24 88,79 839,64 4.331,23
2008 4.996.594 10,62 96,69 1.049,72 5.245,02
2009 5.053.269 8,81 109,80 977,39 4.939,01
2010 6.235.606 8,20 117,59 976,65 6.090,00
2011 6.594.231 7,67 121,53 934,50 6.162,31
Sumber: BPS dan Kemenbudpar 2012
Indonesia mempunyai banyak daerah-daerah tujuan wisata dengan
perbedaan dan keunikan dari masing-masing obyek dan daya tarik daerah tersebut.
Salah satu daerah tujuan yang ada di Indonesia yaitu Jawa Barat. Jawa Barat
merupakan salah satu daerah di Indonesia yang tingkat kunjungan wismannya
mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan.
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu daerah tujuan wisata di
Indonesia. Jawa Barat merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.
Jawa Barat memiliki objek wisata yang beragam baik wisata alam, budaya
maupun sejarah. Perkembangan pariwisata di Jawa Barat tidak lepas dari
mengetahui seberapa minat wisman untuk berkunjung ke Jawa Barat adalah
dengan mengetahui seberapa banyak kunjungan wisman dan wisnus yang
langsung berkunjung melalui pintu masuk yang ada di Jawa Barat.
Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat, memegang peranan penting dalam
industri pariwisata Jawa Barat. Jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Husen
Sastranegara selama Januari-Desember 2010 mencapai 90.278 orang, atau
mengalami kenaikan sebesar 14,28% dari periode yang sama pada tahun 2009
yang dengan jumlah wisman sebanyak 78.998 orang. Kenaikan jumlah wisman
September 2010 dibandingkan September 2009, Husein Sastranegara yang
mengalami peningkatan sebesar 49,73%. (www.bps.go.id)
Bandara Husein Sastranegara merupakan salah satu pintu utama di Jawa
Barat yang letaknya berada di Kota Bandung. Hal tersebut bedampak terhadap
jumlah kunjungan wisman maupun wisnus di Kota Bandung. Perkembangan
jumlah kunjungan wisatawan ke Bandung yang meningkat begitu cepat. Dari
setiap tahunnya mengalami peningkatan baik dari jumlah kunjungan wisnus
maupun jumlah kunjungan wisman. Berikut Tabel 1.3 jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Kota Bandung :
TABEL 1.3
DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG TAHUN 2008-2011
NO WISATAWAN 2008 2009 2010 2011
1. Nusantara 4.320.134 4.822.532 4.951.439 3.774.815
2. Mancanegara 175.111 185.076 228.449 142.575
JUMLAH 4.495.745 4.933.790 5.179.888 3.917.390
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata Kota Bandung 2012
Kegiatan kepariwisataan membutuhkan beberapa sarana penunjang
penunjang yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
kepariwisataan. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism
superstructures), menginapnya wisatawan di hotel dan akomodasi lainnya
selalu dikaitkan dengan keperluan lain dengan motivasi yang beraneka ragam.
Didalam industri pariwisata, hotel bukanlah satu-satunya bentuk bagi
akomodasi wisatawan dan traveller lainnya tetapi masih banyak akomodasi
lain yang dikenal dengan sebutan akomodasi tambahan (supplementary
accommodation).
Usaha perhotelan adalah salah satu komponen industri pariwisata yang
memiliki peranan besar di Indonesia. Dilihat dari fungsi utamanya, produk utama
yang dijual oleh usaha perhotelan adalah jasa penginapan. Sejalan dengan
perkembangan tersebut maka jika sebelumnya produk atau jasa utama sebuah
hotel yang menjadi kebutuhan utama wisatawan adalah kamar atau penginapan
sekarang sudah mengalami perkembangan. Konsumen mengharapkan sesuatu
yang bukan hanya sekedar kamar menginap, namun mereka lebih mengharapkan
hal lain seperti pelayanan, kondisi lingkungan yang menyenangkan, sopan santun
dan rasa hormat dari seluruh karyawannya.
Semakin berkembangnya industri perhotelan di Kota Bandung,
menjadikan peluang besar bagi para pengusaha jasa perhotelan dari segala jenis
jaringan hotel, baik itu jaringan hotel internasional (Internasional Chain Hotels),
jaringan hotel nasional maupun hotel yang dikelola secara indipenden.
Bisnis hotel di Kota Bandung memiliki perkembangan dan pertumbuhan
ke Kota Bandung yang juga disertai dengan bertambahnya permintaan terhadap
kamar hotel. Dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut :
TABEL 1.4
PERKEMBANGAN HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG
Klasifikasi Hotel Tahun
2008 2009 2010 2011
Bintang 1 7 7 9 9
Bintang 2 16 16 18 18
Bintang 3 23 30 29 29
Bintang 4 11 18 22 22
Bintang 5 5 6 6 6
TOTAL 62 77 84 84
Sumber : Modifikasi Website Resmi Dinas Pariwisata Bandung (www.bandung.go.id) 2012
Hotel dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya masing-masing.
Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem
pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan
ukuran penilaian tertentu. Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria
menurut kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim
digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel di dunia berbeda antara
negara yang satu dengan negara yang lainnya. Pada awalnya pemerintah
menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu seperti, luas
bangunan, bentuk bangunan, perlengkapan (fasilitas), mutu pelayanan.
Persaingan hotel di Kota Bandung sekarang ini walaupun selalu
mengalami kenaikan di setiap tahunnya tetap saja akan mengalami banyak
kendala dalam perjalannanya. Hal ini disebabkan dengan banyaknya pesaing dari
industri yang sama, oleh karena itu para pelaku bisnis dalam bidang perhotelan
harus pintar mengatur cara agar bisnis yang dijalaninya dapat bertahan dan
antara lain dengan meningkatkan mutu, bijak dalam penetapan harga, dan
menjaga citra perusahaan sebagai cara dalam menciptakan proses keputusan
menginap pada tamu.
Persaingan di industri perhotelan khususnya pada hotel bintang 4 di Kota
Bandung, merupakan gambaran dari sekian banyak gambaran mengenai tingginya
pesaingan dalam industri perhotelan. Salah satunya Savoy Homann Bidakara
Hotel, Savoy Homann Bidakara Hotel semakin menyadari bahwa persaingan antar
hotel bintang empat di Bandung terus meningkat dan menyebabkan keputusan
menginap pada tamu menjadi terbagi karena banyaknya hotel bintang empat yang
mempunyai karakteristik yang kurang lebih sama.
Savoy Homann Bidakara Hotel adalah salah satu hotel bintang empat
yang memiliki keputusan menginap tamu yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat
dari tingkat hunian hotel berbintang di Kota Bandung.
TABEL 1.5
TINGKAT HUNIAN HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG TAHUN 2007-2011
Jumlah kamar
2007 2008 2009 2010 2011
% % % % %
Savoy Homann 185 83,6 72,2 73,3 68,9 76,1
Horison 253 68,6 66,5 61,1 56,6 80,5
Aston Braga 160 85,8 69,4 68,3 79,5 100,0
Novotel 157 66,3 76,1 47,1 79,9 64,4
Jayakarta 211 69,3 58,5 59,6 58,6 99,5
Golden Flower 194 - - 62,8 71,7 57,2
Arion Swiss 103 - - - 74,0 55,0
Sumber : Front Office Department Savoy Homann Hotel Bandung 2012
Berdasarkan Tabel 1.5 di atas, menunjukan bahwa tingkat hunian
Tabel 1.5 menunjukan pula bahwa pada tahun 2011 Savoy Homann Bidakara
Hotel memiliki tingkat hunian yang cukup tinggi yaitu 76,1%.
TABEL 1.6
TINGKAT HUNIAN SAVOY HOMANN HOTEL BANDUNG TAHUN 2007-2011
Target Pihak Hotel
2007 2008 2009 2010 2011
37.404 66.081 66.644 66.592 66.792
Realisasi 31.268 47.713 48.879 45.922 50.849
Occupancy 83,6 % 72,2 % 73,3 % 68,9 % 76,1 %
Sumber : Front Office Department Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 2012
Berdasarkan data Tabel 1.6 tingkat hunian dari bulan Januari sampai
dengan bulan Desember, occupancy dari Savoy Homann Hotel Bandung berada di
atas 50% setiap tahunnya. Meskipun occupancy dari Savoy Homann Hotel
Bandung selalu berada di atas 50%, tetapi hal tersebut belum sesuai dengan yang
ditargetkan oleh pihak hotel. Menurut Front Office Manager, pada tahun 2011
Room Saleable yang ditargetkan oleh pihak hotel yaitu sebesar 66.792 room/night,
akan tetapi pada pada kenyataannya hanya tercapai Room Occupied yaitu sebesar
50.849 room/night. Sedangkan untuk tahun 2012 menurut Director of Sales pihak
Savoy Homann Bidakara Hotel menetapakan target untuk Room Saleable sebesar
50.700 room/night.
Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak hotel, diantara tamu yang
menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel sebagian besar adalah tamu pebisnis.
Tamu bisnis adalah tamu yang menginap di hotel dengan melakukan aktivitas
bisnis seperti meeting, incentive, conference dan exhibition,baik di dalam hotel
tersebut maupun dilaksanakan di luar hotel. Market Segmentation tamu yang
menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dapat dilihat pada Gambar
GAMBAR 1.1
TREND MARKET BY SEGMENTETION TAHUN 2009-2011
Strategi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara Hotel pada tahun
2012 dalam meningkatkan occupancy tamu bisnis tersebut antara lain, melakukan
yield strategy, melakukan promosi melalui media baik cetak maupun elektronik,
bekerjasama dengan beberapa travel agent dan online travel agent, bekerjasama
dengan memberikan harga khusus kepada instansi-instansi baik swasta maupun
pemerintahan, melakukan kegiatan sales secara rutin. Strategi yang dominan
dilakukan oleh Savoy Homann tahun 2012 untuk meningkatkan keputusan
menginap tamu yaitu melakukan kegiatan sales secara rutin seperti exibition, sales
call, sales blitz, telemarketing, direct mail, direct selling, flayering. Strategi
promosi tersebut dilakukan hotel sebagai tujuan untuk meningkatkan tingkat
hunian kamarnya melalui keputusan menginap. Seperti disajikan dalam Tabel 1.7
sebagai berikut:
0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000
CORPORATE CONVENTION GOVERNMENT INDIVIDUAL TRAVEL AGENT 15,850
13,774
7,728 7,679
4,032 14,906
11,879
8,903
5,929
3,823 13,558
12,811
10,746
8,208
5,594
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
TABEL 1.7
STRATEGI PROMOSI YANG DILAKUKAN OLEH SALES & MARKETING DEPARTEMENT DI SAVOY HOMANN BIDAKARA
HOTEL BANDUNG No Strategi yang
Dilakukan Kegiatan yang Dilakukan
1. Advertising Melakukan kerja sama dengan media cetak ( Pikiran Rakyat, Kompas, Media Indonesia, Bisnis Indonesia) dan media elektronik ( Radio Maestro, Female Radio, Women Radio )
2. Sales Promotion Penyiapan dan menyebarkan brosur, rate sheet, leaflet, paket-paket khusus yang akan disebarluaskan kepada pelanggan / calon pelanggan pada segmen pilihan.
Mendatangi langsung perusahaan-perusahaan yang potensian baik itu perusahaan negeri ataupun perusahaan swasta
3. Public Relation Berpartisipasi dalam kegiatan JTX (Jawa Barat Travel Exchange) 2012
Berpartisipasi dalam kegiatan Madjapahit Travel Fair 2012 Berpartisipasi dalam kegiatan Time Expo 2012
4. Personal Selling Menyebarkan brosur / pamflet kepada pelanggan / calon pelanggan
5. Online Marketing Malakukan email blast
Sumber : Sales & Marketing Department Savoy Homann Bidakara Hotel 2012
Strategi - strategi promosi tersebut dilakukan Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung untuk meningkatkan tingkat hunian atau occupancy dari hotel itu
sendiri. Sehingga bisa mencapai sesuai dengan taget yang di tetapkan oleh pihak
hotel. Untuk mengetahui seberapa efektif strategi-strategi promosi tersebut, maka
perlu diadakan suatu penelitian dengan judul “PENGARUH STRATEGI
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI
SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG” (Survei pada tamu
bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara Bandung).
1.2. Rumusan Masalah
Pertumbuhan dunia pariwisata menyebabkan semakin tingginya tingkat
persaingan di antara para pelaku bisnis yang bergerak di bidang pariwisata,
Bandung merupakan salah satu kota yang memilki tingkat persaingan yang cukup
tinggi dalam industri perhotelan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya hotel baru
yang dibangun. Dalam hal ini pengelola hotel dituntut untuk bisa menghadapi
persaingan dengan merumuskan suatu kebijakan dan strategi yang tepat untuk
mencapai target yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Strategi Promosi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung
2. Bagaimana Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
3. Bagaimana Pengaruh Strategi Promosi terhadap Keputusan Menginap di
Savoy Homan Bidakara Hotel Bandung.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk memperoleh hasil temuan mengenai :
1. Strategi Promosi yang dilakukan oleh Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung.
2. Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
3. Pengaruh Strategi Promosi yang dilakukan Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung terhadap Keputusan Menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu
manajemen pemasaran, khususnya manajemen pemasaran hotel yang berkaitan
dengan upaya peningkatan occupancy melalui program strategi promosi terhadap
proses keputusan menginap tamu, sehingga penelitian ini dapat mencapai tujuan
perusahaan yaitu meningkatkan occupancy hotel itu sendiri.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
bagi Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung dalam program Strategi Promosi
terhadap Proses Keputusan Menginap tamu. Sumbangan informasi tersebut
berguna bagi kebijakan yang berkaitan dengan Strategi Promosi terhadap
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh strategi promosi terhadap
keputusan tamu bisnis untuk menginap. Objek penelitian yang menjadi variabel
bebas (variabel X) yaitu strategi promosi, yang terdiri dari Advertising (X1), Sales
Promotion (X2), Public Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online
Marketing (X5). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (variabel Y) adalah
keputusan menginap. Penelitian ini dilakukan terhadap tamu bisnis yang
menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Variabel bebas adalah
strategi promosi yang terdiri dari Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Public
Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online Marketing (X5). Sedangkan
variabel terikat adalah keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk,
pemilihan merek, pemilihan perantara atau saluran pemesanan, penentuan waktu
menginap, jumlah pemesanan, dan metode pembayaran.
Objek dalam penelitian ini adalah tamu bisnis yang menginap di Savoy
Homann Bidakara Hotel Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu
kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cross sectional method, yaitu “Metode penelitian dengan cara memperbaiki objek
dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang”.
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriftif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2011:35):
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih variabel (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan atau mencari hubungan variabel satu sama lain.
Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi
mengenai pengaruh strategi promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
serta pandangan responden tentang keputusan menginap tamu bisnis di Savoy
Homann Bidakara Hotel Bandung. Menurut Sugiyono (2011:36), Penelitian
verifikatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang
dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian
verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi promosi terhadap
keputusan menginap.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif
maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory.
Menurut Keplinger yang dikutip dari buku Sugiyono (2011:75) adalah :
3.2.2. Operasionalisasi Variabel
Menurut Ulber Silalahi (2009:201), Operasionalisasi variabel adalah
merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional
atau variabel empiris (indikator, item) yang merujuk langsung pada hal-hal yang
dapat diamati atau diukur. Variabel yang diteliti adalah pengaruh strategi promosi
(X) yang tediri dari indikator Advertising (X1), Sales Promotion (X2), Public
Relations (X3), Personal Selling (X4), dan Online Marketing (X5). Terhadap
keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek,
pemilihan perantara atau saluran pemesanan, penentuan waktu menginap, jumlah
pemesanan, dan metode pembayaran.
Penelitian ini menggunakan skala ordinal. Menurut Husein Umar
(2010:132), skala ordinal mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah ke
tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama.
Secara lebih rinci operasionalisasi masing-masing variabel itu dapat terlihat dalam
Tabel 3.1 berikut :
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Sub
Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Promosi (X)
Promotion is the activity of delivering the benefit of the product persuade customer to buy. Kotler dan Amstrong (2012:63).
Advertising (X1)
Any paid form of nonpersonal
presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor.
Tujuan Periklanan
Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media majalah
Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media majalah
Ordinal Scale
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media brosur Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media brosur Ordinal Scale III.2 Mempromosikan/ mengiklankan produk dan jasa yang terdapat di hotel melalui media elektronik radio Tingkat ketepatan tujuan periklanan melalui media elektronik radio Ordinal Scale III.3
Daya Tarik Iklan
Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media majalah Tingkat kemenarikan pesan melalui media majalah Ordinal Scale III.4 Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media brosur Tingkat kemenarikan pesan melalui media brosur Ordinal Scale III.5 Kemenarikan penyampaian promosi/iklan melalui media elektronik radio Tingkat kemenarikan pesan melalui media elektronik radio Ordinal Scale III.6 Sales Promotion (X2) Short-term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service.
Kotler & Amstrong (2012:408) Besarnya sales promotion yang diberikan Potongan corporate rate Tingkat besarnya potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.7
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Daya tarik sales
promotion yang
diberikan
Potongan corporate rate
Tingkat daya tarik potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.10
Potongan kartu kredit
Tingkat daya tarik potongan kartu kredit yang diberikan Ordinal Scale III.11
Nilai yang didapat dari sales promotion yang diberikan Potongan corporate rate Tingkat keuntungan potongan corporate rate yang diberikan Ordinal Scale III.11
Potongan kartu kredit Tingkat keuntungan potongan kartu kredit yang diberikan Ordinal Scale III.12 Public Relations (X3)
Public relation
building good
relations with the
company’s various
publics by
obtaining favorable publicity, building
up a good
corporate image,
and handling or
heading off
unfavorable
rumors, stories,
and events.
Kotler & Amstrong (2012:408) Informasi PR Informasi publikasi Tingkat kejelasan informasi publikasi Ordinal Scale III.13
Informasi news/ berita terbaru tentang hotel Tingkat kejelasan informasi news Ordinal Scale III.14 Informasi mengenai perusahaan yang melalukan sponsorship pada suatu acara/kegiatan Tingkat kejelasan informasi sponsorship Ordinal Scale III.15 Informasi mengenai event yang akan atau sedang diselenggarakan Tingkat kejelasan informasi event Ordinal Scale III.16
Daya Tarik PR
Daya tarik publikasi
Daya tarik publikasi
Ordinal Scale
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dalam penyampaian news penyampaian news Scale
Daya tarik tarik PR dalam melakukan sponsorship
Daya tarik sponsorship
Ordinal Scale
III.19
Daya tarik event Daya tarik event Ordinal Scale III.20 Personal Selling (X4) Personal
presentation by the
firm’s sales force
for the purpose of making sales and building customer relationships.
Kotler & Amstrong (2012:408)
Daya tarik sales people pada saat melakukan pendekatan dengan tamu
Tingkat daya tarik sales people
Ordinal Scale
III.21
Informasi hotel yg diberikan oleh sales people pada saat melakukan promosi
Kejelasan Salespeople menginformasik an kabar terbaru pada saat promosi
Ordinal Scale
III.23
Keramahan sales people pada saat menghadapi tamu Tingkat keramahan salespeople terhadap tamu Ordinal Scale III.22
Kecepatan sales people memfollow-up permintaan tamu Tingkat kecepatan sales people memfollow-up Ordinal Scale III.24 Online Marketing (X5)
Direct connections with carefully targeted individual consumers to both obtain an immediate
response and
cultivate lasting customer
relationships.
Kotler & Amstrong (2012:408) Kemudahan mencari website Tingkat kemudahan mencari website Ordinal Scale III.25
Informasi di website Tingkat kejelasan informasi di website Ordinal Scale III.26 Pemesanan kamar melalui website Tingkat kecepatan merespon dalam hal pemesanan kamar di website Ordinal Scale III.27
Pemberian kabar di website
Selalu memberikan kabar terbaru tentang hotel di website
Ordinal Scale
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keputusan Menginap
(Y)
Keputusan menginap adalah proses dimana tamu memilih satu atau lebih produk/merek. Tamu melewati beberapa tahapan proses keputusan menginap, dari mulai pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan menginap, hingga pasca menginap.
Pemilihan Produk Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap penyewaan produk kamar.
Kualitas kamar yang ditawarkan
Tingkat kualitas kamar yang ditawarkan
Ordinal Scale
IV.1
Variasi kamar yang tersedia
Tingkat variasi kamar yang tersedia Ordinal Scale IV.2 Kelengkapan fasilitas Tingkat kelengkapan (fasilitas, kamar, dll) Ordinal Scale IV.3 Pemilihan Merek Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap merek hotel mana yang akan di pilih.
Citra hotel di mata tamu
Tingkat citra hotel di mata tamu Ordinal Scale IV.4 Pengalaman terhadap merek Tingkat pengalaman terhadap merek Ordinal Scale IV.5 Pemilihan Saluran Pemesanan Tamu dapat memutuskan atas dasar preferensi terhadap saluran pemesanan. Pemesanan kamar secara walk-in Tingkat pemesanan kamar secara walk-in Ordinal Scale IV.6 Pemesanan kamar melalui travel agent Tingkat pemesanan kamar melalui travel Ordinal Scale IV.7 Pemesanan kamar via telepon Tingkat pemesanan kamar via telepon Ordinal Scale IV.8 Waktu Menginap Memutuskan atas dasar preferensi terhadap waktu-waktu tertentu. Menginap berdasarkan weekend
Tingkat menginap berdasarkan weekend Ordinal Scale IV.9 Menginap berdasarkan weekday
Tingkat menginap berdasarkan weekday Ordinal Scale IV.10 Jumlah Pemesanan Kamar Memutuskan jumlah kamar yang akan dipesan.
Menginap berdasarkan harga kamar
Tingkat menginap berdasarkan harga kamar Ordinal Scale IV.11 Menginap berdasarkan paket kamar
Variabel Sub Variabel
Konsep Variabel dan Sub Variabel
Indikator Ukuran Skala No.
Item
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dilakukan Pembayaran dengan kartu kredit
Tingkat pembayaran dengan kartu kredit
Ordinal Scale
IV.14
Pembayaran dengan voucher
Tingkat pembayaran dengan menggunakan voucher
Ordinal Scale
IV.15
Sumber : Hasil pengolahan data 2012
3.2.3. Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh. Menurut Ulber Silalahi (2009:280), “data merupakan hasil pengamatan
dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang karakteristik dari
suatu gejala tertentu”. Menurut Sugiyono (2011:129) berdasarkan sumbernya,
data dibedakan menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Menurut Ulber
Silalahi (2009:289) data primer adalah suatu objek atau dokumen original
material mentah dari perilaku yang disebut “first-hand information”. Data primer
adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada
pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik
pengumpulan data tertentu, yaitu melalui penyebaran kuesioner yang ditujukan
kepada responden yaitu pengunjung hotel.
Kuesioner yang di berikan mengenai “Pengaruh Strategi promosi
Terhadap Keputusan Menginap”. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
pihak lain atau hasil penelitian pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur,
“data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari
sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian yang dilakukan”
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis
Data Sumber Data
1. Profil perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi
Sekunder Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung 2. Jumlah Tamu (Pengunjung) Sekunder Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung 3. Tanggapan mengenai strategi
promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Primer Tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung 4. Tanggapan tamu terhadap keputusan
menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung
Primer Tamu bisnis yang menginap di Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
3.2.4. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel
3.2.4.1. Populasi
Pengumpulan dan analisis data yang dilakukan, langkah pertama yang
sangat penting adalah menentukan populasi dari objek yang akan diteliti.
Sugiyono, (2011:55) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Langkah awal dari penelitian yaitu harus menentukan secara jelas
mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan
populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan
penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan,
sasaran yang telah ditentukan. Berikut ini Tabel 3.3 mengenai jumlah populasi
tamu Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
TABEL 3.3
JUMLAH POPULASI TAMU BISNIS SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG TAHUN 2011
Jenis Tamu Bisnis Jumlah
Corporate 19.964 Orang
Government 17.151 Orang
Jumlah 37.115 Orang
Sumber : Sales & Markering Department Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung,2012 3.2.4.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011:256), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sampel digunakan untuk mengangkat
kesimpulan dari populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representatife (mewakili), maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk
memiliki peluang sama untuk menjadi sampel.
Berdasarkan pengertian sampel yang dikemukakan di atas, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian,
yaitu tamu bisnis domestik yang menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus dari
Harun Al-Rasyid, yaitu :
�
=
�
01 +
�
0�
n
0=Z 1-α 2 S
δ 2
Keterangan :
S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Empirical Rule
δ
=
Bound of error yang bisa ditolerir / dikehendaki sebesar 5
N = Populasi
n
= Sampel
Dengan menggunakan rumus diatas maka sampel dapat dihitung sebagai berikut :
Jumlah item pertanyaan = 43
Nilai tertinggi skor responden (43 x 5) = 215
Nilai terendah skor responden (43 x 1) = 43
Rentang (215 - 43) = 172
Deming’s Emperical Rule yang digunakan adalah:
S = (0,21)(172) = 36,12
n0 = 1,96 36,12
5 2
= 200,47 = 200
Maka ukuran sampelnya,
�
=
200
1+ 200
83.509
= 199,522
= 200 Sampel
3.2.4.3. Teknik Sampling
Teknik sampel merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian. Untuk mendapatkan sampel representatif, maka harus
sampel, sehingga peneliti menggunakan teknik probability sampling yang berarti
teknik sampling memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi yang dipilih menjadi anggota sampel, khususnya simple random
sampling. Di mana teknik ini melakukan pengambilan sampel secara acak
sederhana dari setiap elemen dalam populasi akan memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 20011:118)
Asep Hermawan (2006: 111) menyatakan bahwa Simple Random
Sampling adalah metode penarikan sampel sederhana (Simple Random Sampling)
merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas Dengan penelitian
terhadap populasi yang dianggap homogen atau dengan kata lain tidak ada
pembedaan subjek yang dijadikan sampel dimana peneliti memberi hak yang
sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel.
3.2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang diinginkan peneliti
untuk mengumpulkan data yang diperlukan, sumber data yang diperoleh dalam
penelitian ini didapat dengan menggunakan :
1 Studi literatur yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan ada kaitannya dengan masalah dan
variable-variabel yang diteliti, yaitu denga cara mengumpulkan dan
mempelajari literatur-literatur dan buku-buku, dan
dokumentasi-dokumentasi yang berhubungan dengan obyek yang diteliti yaitu promosi
2 Interview (wawancara) digunakan sebagai teknik pengumpulan data secara
langsung dengan pihak perusahaan, dalam hal ini pegawai atau manajemen
hotel mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
3 Kuesioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran
seperangkat daftar pertanyaan-pertanyaan tentang strategi promosi dan
keputusan menginap kepada tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung.
4 Riset lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
objek penelitian untuk mengetahui pengaruh strategi promosi dengan
keputusan menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung.
3.2.6. Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas
3.2.6.1. Hasil Pengujian Validitas
Validitas menunjukan ukuran yang benar-benar mengukur apa data yang
akan diukur. Agar data dalam penelitian ini dapat digunakan dan memenuhi syarat
pengujian, maka perlu dilakukan uji validitas. Jadi dapat disimpulkan semakin
tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut semakin mendekati pada
tingkat sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Suatu
pengujian dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila pengujian tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil sesuai dengan makna dan
tujuan diadakannya pengujian tersebut. Apabila peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian, maka item-item yang tersusun pada
sehingga dapat sesuai dengan tujuan awal dari penelitian tersebut. Rumus yang
digunakan untuk menguji validitas adalah :
�=
2 2
2 2
Y Y
N X X
N
Y X XY
N
Rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai
berikut:
�
=
� −� 2 − 2 � 2− 2
(Husein Umar, 2010 : 190)
Keterangan:
r = koefisien validitas item yang dicari
X = skor yang diperoleh subjel dalam setiap item
Y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item ∑X = jumlah skor dalam distribusi X yang berskala ordinal ∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y yang berskala ordinal ∑X2
= jumlah kuadrat masing-masing skor X ∑Y2
= jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n = banyaknya responden
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:148), keputusan pengujian validitas,
item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel dan item pertanyaan
yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi
antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai teknik
korelasi product moment, dikarenakan skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala ordinal dan terdapat prasyarat pengolahan data yang menggunakan
Maka data dalam penelitian ini perlu untuk ditransformasi menjadi skala interval
dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI). Teknik korelasi
menggunakan pearson product moment. Untuk proses perhitungannya dibantu
dengan software PASW Statistics 18.
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari variabel
Strategi promosi yang terdiri dari, Advertising, Sales Promotion, Public Relations,
Personal Selling dan Direct Marketing sebagai instrumen variabel X dan
Keputusan Menginap sebagai variabel Y. Untuk mengadakan interpretasi
mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Arikunto (2012: 245) adalah
[image:34.595.114.514.274.558.2]sebagai berikut :
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,199 sampai dengan 0,000 Sangat Rendah Sumber : Suharsimin Arikunto (2012: 245)
Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan
taraf signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
�= � � −2
1− �2;�� =� −2
Keputusan pengujian validitas item instrumen, menggunakan taraf
1. Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk= n-2 dan taraf
signifikansi �= 0,05
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika rhitung > rtabel
3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika rhitung < rtabel
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 15 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2, (15-2=13), maka
didapat nilai rtabel sebesar 0,514.
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program
SPSS 18 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
18 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang
diajukan peneliti. Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan
[image:35.595.89.546.321.743.2]yang diajukan peneliti.
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) STRATEGI PROMOSI dan VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
Strategi promosi (X) Advertising (X1)
1 Ketepatan periklanan melalui majalah 0,828 0,514 Valid 2 Ketepatan periklanan melalui brosur 0,872 0,514 Valid 3 Ketepatan periklanan melalui radio 0,784 0,514 Valid 4 Kemenarikan periklanan melalui majalah 0,754 0,514 Valid 5 Kemenarikan periklanan melalui brosur 0,869 0,514 Valid 6 Kemenarikan periklanan melalui radio 0,697 0,514 Valid Sales Promotions (X2)
1 Besarnya potongan harga kamar menggunakan corporate rate
0,928 0,514 Valid
2 Besarnya potongan harga kamar menggunakan kartu kredit
0,714 0,514 Valid
3 Daya tarik potongan harga kamar corporate
rate
0,845 0,514 Valid
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
6 Nilai potongan harga kamar kartu kredit 0,760 0,514 Valid Public Relation (X3)
1 Kejelasan informasi publikasi 0,836 0,514 Valid
2 Kejelasan Informasi news 0,867 0,514 Valid
3 Kejelasan Informasi sponsorship 0,859 0,514 Valid
4 Kejelasan Informasi event 0,836 0,514 Valid
5 Daya tarik publikasi 0,793 0,514 Valid
6 Daya tarik news 0,761 0,514 Valid
7 Daya tarik sponsorship 0,867 0,514 Valid
8 Daya tarik event 0,859 0,514 Valid
Personal Selling (X4)
1 Daya tarik salespeople 0,792 0,514 Valid
2 Keramahan salespeople 0,789 0,514 Valid
3 Kejelasan salespeople 0,799 0,514 Valid
4 Kecepatan salespeople memfollow-up 0,718 0,514 Valid Online Marketing (X5)
1 Kemudahan mencari website 0,864 0,514 Valid
2 Kejelasan informasi di website 0,895 0,514 Valid 3 Pemesann kamar melalui website 0,849 0,514 Valid
4 Kabar terbaru di website 0,817 0,514 Valid
Keputusan Menginap (Y)
1 Keputusan menginap berdasarkan kualitas kamar yang ditawarkan
0,904 0,514 Valid
2 Keputusan menginap berdasarkan variasi kamar yang tersedia
0,690 0,514 Valid
3 Keputusan mengunap berdasarkan kelengkapan (fasilitas, kamar, dll)
0,857 0,514 Valid
4 Citra di mata masyarakat 0,780 0,514 Valid
5 Keputusan menginap berdasarkan pengalaman terhadap merek
0,721 0,514 Valid
6 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan kamar secara langsung (walkin)
0,802 0,514 Valid
7 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan kamar melalui travel agent
0,759 0,514 Valid
8 Keputusan menginap berdasarkan pemesanan kamar via telepon
0,799 0,514 Valid
9 Keputusan menginap berdasarkan weekend 0,761 0,514 Valid 10 Keputusan menginap berdasarkan weekday 0,690 0,514 Valid 11 Keputusan menginap berdasarkan harga
kamar
0,857 0,514 Valid
12 Keputusan menginap berdasarkan paket-paket yang diwarkan Savoy Homann Bidakara Hotel
0,680 0,514 Valid
No. Variabel r hitung r tabel Keterangan
pembayaran menggunakan uang tunai 14 Keputusan menginap berdasarkan
pembayaran menggunakan kartu kredit
0,904 0,514 Valid
15 Keputusan menginap berdasarkan pembayaran menggunakan voucher
0,690 0,514 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas untuk
sub variabel strategi promosi menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam
kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar daripada skor rtabel yang bernilai
0,514. Hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas untuk variabel strategi
promosi menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,928 dan terendah sebesar
0,679. Sedangkan hasil pengukuran validitas untuk variabel keputusan menginap
menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,904 dan terendah sebesar 0,680.
3.2.6.2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat
pengumpulan data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan,
kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari
sekelompok individu. Reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hari hasil
suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi yaitu pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable). Reliabilitas
merupakan salah satu cirri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik.
Reliabilitas juga sebagai kepercayaan, keterandalan, dan sebagainya, namun ide
dipercaya, artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan
pengukuran (measurement error).
Berdasarkan skala pengukuran dari item pertanyaan maka teknik
perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas
yang digunakan adalah koefisien reliabilitas dengan rumus Cronbanch
Alpha,yaitu:
�
11=
�
� −
1
1
−
�
�2�
�2Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai tiap butirnya
terlebih dahulu, kemudian dijumlahkan, seperti pada rumus berikut :
�
=
2
2
�
�
Keputusan pengujian reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat
signifikansi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat
signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 15 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (15-2=13) dengan
menggunakan software komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution)
18.0, diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan ��
masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach yang
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS PENGARUH STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI
SAVOY HOMANN BIDAKARA HOTEL BANDUNG
No. Variabel ��hitung ��minimal Keterangan
1. Strategi promosi 0,751 0,700 Reliabel
2. Keputusan Menginap 0,809 0,700 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan Tabel 3.6 di atas variabel yang memiliki nilai reliabilitas
tertinggi adalah Keputusan Menginap dengan nilai ��hitung 0,809, sedangkan
variabel Strategi promosi memiliki nilai ��hitung 0,751.
3.2.7. Rancangan Analisis Data
3.2.7.1. Rancangan Analisis Data Deskriptif
Pada penelitian ini menggunakan jenis analisis data deskriptif. Analisis
Data Deskriptif digunakan bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis
kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis
deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dari masalah yang ada.
Analisis variabel deskriptif dari variabel penelitian :
a. Strategi promosi di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung yang terdiri dari
Advertising, Sales Promotion, Public Relations, Personal Selling dan &
Online Marketing.
b. Keputusan tamu bisnis untuk menginap di Savoy Homann Bidakara Hotel
Bandung yang terdiri dari Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan
Saluran Pemesanan, Waktu Menginap, Jumlah Pemesanan Kamar, dan
3.2.7.2. Rancangan Analisis Data Verifikatif
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam
penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh strategi
promosi terhadap keputusan menginap tamu bisnis di Savoy Homann Bidakara
Hotel Bandung. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah
strategi promosi yang memiliki lima dimensi yaitu advertising, sales promotion,
public relations, personal selling dan direct & online marketing. Variabel terikat
atau variabel Y adalah keputusan menginap yang terdiri dari pilihan produk atau
jasa, pemilihan merek, pemilihan saluran pemesanan, waktu menginap, jumlah
pemesanan kamar, pembayaran. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh
strategi promosi (X) terhadap keputusan menginap (Y).
Data yang terkumpul dari kuesioner diolah dengan kriteria sebagai berikut:
1. Setiap variabel yang dinilai diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban,
dimana setiap option terdiri dari lima kriteria skor, sebagai berikut :
TABEL 3.7
SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN POSITIF & NEGATIF
Alternatif Jawaban
Sangat
Tinggi Tinggi Sedang
Agak Tidak Tinggi
Tidak Tinggi
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Sumber : Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)
2. Pembobotan setiap jawaban menggunakan skala ordinal yang
menggambarkan peringkat jawaban. Peringkat jawaban diberikan skor antara
3. Setiap peringkat jawaban mencerminkan penilaian tamu bisnis di Savoy
Homann Bidakara Hotel Bandung mengenai strategi promosi yang
mempengaruhi terhadap keputusan menginap.
4. Total skor = Total variabel x Skor jawaban
Skor Variabel = (DencityatLowerLimit) – (DencityatUpperLimit) (AreaBelowUpperLimit) – (AreaBelowLowerLimit)
Penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh
responden terkumpul. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dalam
penelitian ini yaitu:
1. Menyusun data
Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas
responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
2. Tabulasi data
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun ranking pada setiap variabel penelitian
3. Menganalisis data
Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus statistik, menginterpretasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.
3.2.8. Pengujian Hipotesis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analisis
(analisis jalur), analisis digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel
menginap. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan terdapat hubungan
antara variabel penelitian. Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigm
seperti terlihat pada Gambar 3.1
[image:42.595.123.512.193.580.2]
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
Keterangan :
X = Strategi promosi
Y = Keputusan Menginap ε = Epsilon (variabel lain)
Struktur hubungan di atas menunjukan bahwa strategi promosi
berpengaruh terhadap keputusan menginap. Selain itu terdapat faktor-faktor lain
yang mempengaruhi hubungan antara X dan Y, yaitu variabel residu yang
dilambangkan dengan ε namun pada penelitian ini variable terseb