• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG: Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG: Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI

HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG

(Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh

Dede Rosihan Anwar 0607016

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI

HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG

(Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung)

Oleh

Dede Rosihan Anwar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dede Rosihan Anwar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR

BANDUNG

(Survei pada Tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Gitasiswhara, SE.Par., MM. NIP. 19730510 200812 1 002

H.P. Diyah Setiyorini, MM. NIP. 19761031 200812 2 001

Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

H.P. Diyah Setiyorini, MM. NIP. 19761031 200812 2 001

(4)

ABSTRAK

Dede Rosihan Anwar, 0607016, Pengaruh Strategi Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung (Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung) di bawah bimbingan Gitasiswhara, SE.Par, MM. dan H.P. Diyah Setiyorini, MM.

Industri hotel merupakan salah satu industri terbesar di dunia yang sangat bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi global. Di Indonesia industri hotel mengalami perkembangan yang signifikan selama beberapa tahun, terutama di kota-kota metropolitan. Dari daftar Kota Metropolitan di Indonesia, Kota Bandung tercatat sebagai Kota Metropolitan yang memiliki jumlah hotel bintang terbanyak kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Meningkatnya industri perhotelan di Kota Bandung, berdampak dengan meningkatnya persaingan dalam industri perhotelan, terutama hotel bintang lima. Salah satu hotel bintang lima di Kota Bandung adalah Hotel Grand Royal Panghegar. Persaingan yang tinggi antar hotel bintang lima di Kota Bandung menyebabkan tingkat hunian kamar Hotel Grand Royal Panghegar rendah dan target minimal yang diharapkan sebesar 75% belum tercapai. Salah satu upaya untuk meningkatkan hunian kamar adalah dengan melakukan strategi diversifikasi produk. Objek dalam penelitian adalah tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung. Variabel bebas (X) adalah strategi diversifikasi produk yang terdiri dari dua dimensi: diversifikasi konsentris (X1) dan diversifikasi horisontal (X2). Sedangkan yang menjadi

variabel terikat (Y) adalah keputusan menginap. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. metode yang digunakan adalah survei dengan teknik sistematic sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis data dan uji hipotesis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi diversifikasi produk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap. Pengaruh yang lebih besar dari strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap diperoleh melalui diversifikasi konsentris.

(5)

ABSTRACK

Dede Rosihan Anwar, 0607016, The Influence of Product Diversification Strategy Toward Stay Decision at Grand Royal Panghegar Hotel Bandung "(Survey on guests who stay at Grand Royal Panghegar Hotel Bandung) under the guidance of Gitasiswhara, SE.Par, MM. dan H.P. Diyah Setiyorini, MM.

The hotel industry is one of the largest industry in the world which is very survive in the face of the global economic crisis. In Indonesia, the hotel industry had significant growth during the few years, especially in Metropolitan Cities. From the list of Metropolitan Cities in Indonesia, Bandung City was recorded as a Metropolitan City has a number of star hotels second largest in Indonesia after Jakarta City. The growing the hotel industry in Bandung City, impacted by increased competition in the hotel industry, especially the five-star hotel. One of the five-star hotels in Bandung City is Grand Royal Panghegar Hotel. High competition among five-star hotels in Bandung City caused occupancy of Grand Royal Panghegar Hotel low and the expected minimum target was amounting 75% not been reached. One of efforts to increase the room occupancy is by pursuing a product diversification strategy. The object of this research is guests who stay at Grand Royal Panghegar Hotel Bandung. The independent variable (X) is product diversification strategy which consist of two dimensions: concentric diversification (X1) and horizontal diversification (X2). While the dependent

variable (Y) in this research is Stay Decision. The research method is a descriptive and verification research, and it uses sistematic sampling technique. The sample takes 100 respondents. Data analysis technique used is multiple regression. The result of this research shows that product diversification strategy has a significant influence to the Stay Decision. The bigger influence is from concentric diversification.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Rumusan Masalah... 14

1.3 Tujuan dan Kegunaan... 14

1.4 Kegunaan Penelitian... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka... 16

2.1.1 Strategi Diversifikasi Produk Dalam Industri Hotel... 16

2.1.1.1 Konsep Strategi Pemasaran... 16

2.1.1.2 Konsep Strategi Produk... 21

2.1.1.3 Konsep Strategi Diversifikasi Produk... 29

2.1.1.4 Tujuan Strategi Diversifikasi Produk... 31

2.1.1.5 Manfaat Strategi Diversifikasi Produk... 32

2.1.1.6 Konsep Hotel... 34

2.1.2 Keputusan Menginap... 36

2.1.2.1 Konsep Perilaku Tamu... 36

2.1.2.2 Model Pengambilan Keputusan Tamu... 38

2.1.2.3 Jenis Keputusan Tamu... 41

2.1.2.4 Konsep Keputusan Menginap... 43

(7)

2.1.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menginap... 46

2.1.2.7 Model Keputusan Menginap... 52

2.1.3 Pengaruh Strategi Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Menginap... 56

2.1.4 Resume Penelitian Sebelumnya dan Orisinilitas Penelitian... 57

2.2 Kerangka Pemikiran... 58

2.3 Hipotesis... 63

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 65

3.2 Metode Penelitian... 66

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan... 66

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 67

3.2.3 Jenis dan Sumber Data... 71

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 73

3.2.4.1 Populasi... 73

3.2.4.2 Sampel... 75

3.2.4.3 Teknik Sampel... 76

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 78

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 78

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas... 79

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas... 83

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 86

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskrpitif... 87

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis... 88

3.2.8 Pengujian Hipotesis... 90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Hotel Grand Royal Panghegar dan Tamu Yang Menginap... 93

4.1.1 Profil Hotel Grand Royal Panghegar... 93

4.1.1.1 Identitas Hotel Grand Royal Panghegar... 93

(8)

4.1.1.3 Produk dan Jasa Yang Ditawarkan... 96

4.1.2 Profil Tamu Hotel Grand Royal Panghegar... 98

4.1.2.1 Identitas Responden... 98

4.1.2.2 Pengalaman Responden... 105

4.2 Gambaran Strategi Diversifikasi Produk Hotel Grand Royal Panghegar. 115 4.2.1 Diversifikasi Konsentris... 116

4.2.2 Diversifikasi Horisontal... 119

4.2.3 Rekapitulasi Gambaran Strategi Diversifikasi Produk Hotel Grand Royal Panghegar... 123

4.3 Gambaran Keputusan Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 125

4.3.1 Pemilihan Produk... 125

4.3.2 Pemilihan Merek ... 127

4.3.3 Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar... 129

4.3.4 Waktu Menginap... 131

4.3.5 Metode Pembayaran... 133

4.3.6 Rekapitulasi Gambaran Keputusan Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 135

4.4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Strategi Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 138

4.4.1 Kriteria Pengujian... 138

4.4.2 Uji Analisis Regresi Berganda ... 138

4.4.3 Uji Hipotesis... 140

4.4.3.1 Uji T... 141

4.4.3.2 Uji F... 142

4.4.4 Koefisien Determinasi... 143

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian... 144

4.5.1 Temuan Yang Bersifat Teoritis... 144

4.5.2 Temuan Yang Bersifat Empiris... 145

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Hal.

1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Indonesia... 3

1.2 Jumlah Hotel Berbintang Di Kota Bandung Tahun 2008–2012... 7

1.3 Daftar Hotel Bintang Lima Di Kota Bandung... 8

1.4 Tingkat Hunian Kamar Hotel Hotel Grand Royal Panghegar... 9

1.5 Revenue Per Segment... 10

1.6 Strategi Diversifikasi Produk Hotel Grand Royal Panghegar... 13

2.1 Ciri Tahapan Siklus Kehidupan Usaha Produk... 26

2.2 Penelitian Yang Berkaitan Dengan Pengaruh Strategi Diversifikasi Produk... 57

3.1 Operasionalisasi Variabel... 68

3.2 Jenis dan Sumber Data... 73

3.3 Populasi Grand Royal Panghegar Hotel... 74

3.4 Intrepretasi Besarnya Koefisien Korelasi... 80

3.5 Hasil Pengujian Validitas... 81

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 85

3.7 Skor Alternatif Jawaban Item Pertanyaan Variabel X dan Y... 87

4.1 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Jenis Kelamin... 98

4.2 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Usia... 99

4.3 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Pendidikan Terakhir ... 100

4.4 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Pekerjaan... 101

(11)

4.6 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Asal

Tinggal... 104

4.7 Pengalaman Responden Mendapatkan Informasi Tentang Hotel Grand Royal Panghegar... 105

4.8 Pengalaman Responden Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar Selama Setahun... 106

4.9 Pengalaman Responden Bagaimana Cara Memesan Kamar/Reservasi... 107

4.10 Pengalaman Responden Bersama Siapa Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 108

4.11 Pengalaman Responden Mengenai Tujuan Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 109

4.12 Pengalaman Responden Mengenai Tipe Kamar Yang Dipilih Di Hotel Grand Royal Panghegar... 110

4.13 Pengalaman Responden Mengenai Fasilitas Yang Digunakan Selain Kamar Di Hotel Grand Royal Panghegar... 112

4.14 Pengalaman Responden Menginap Selain Di Hotel Grand Royal Panghegar... 113

4.15 Pengalaman Responden Mengenai Alasan Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar... 114

4.16 Tanggapan Tamu Terhadap Diversifikasi Konsentris... 116

4.17 Tanggapan Tamu Terhadap Diversifikasi Horisontal... 120

4.18 Tanggapan Tamu Mengenai Strategi Diversifikasi Produk Di Hotel Grand Royal Panghegar... 123

4.19 Tanggapan Tamu Mengenai Pemilihan Produk... 125

4.20 Tanggapan Tamu Terhadap Pemilihan Merek... 127

4.21 Tanggapan Tamu Mengenai Pemilihan Saluran Reservasi... 130

4.22 Tanggapan Tamu Mengenai Waktu Menginap... 132

4.23 Tanggapan Tamu Mengenai Metode Pembayaran... 134

(12)

4.25 Hasil Uji Analisis Regresi... 139

4.26 Hasil Uji T... 141

4.27 Hasil Uji F... 142

4.28 Koefisien Determinasi... 143

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Hal. 2.1 Tiga Tingkatan Produk... 24

2.2 Siklus Kehidupan Usaha Produk... 26

2.4 Sistem Keputusan Menginap... 45

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Tamu... 47

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menginap... 51

2.7 Model Perilaku Tamu... 53

2.8 Lima Tahap Proses Menginap Tamu... 54

2.9 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Menginap... 55

2.10 Kerangka Pemikiran... 62

2.11 Paradigma Strategi Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Menginap... 63

3.1 Diagram Jalur Hipotesis... 91

4.1 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Jenis Kelamin... 99

4.2 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Usia... 100

4.3 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Pendidikan Terakhir ... 101

4.4 Karakteristik Tamu Hotel Grand Royal Panghegar Dilihat Dari Pekerjaan... 102

(13)

Tinggal... 4.7 Pengalaman Responden Mendapatkan Informasi Tentang Hotel Grand

Royal Panghegar... 106 4.8 Pengalaman Responden Menginap Di Hotel Grand Royal Panghegar

Selama Setahun... 107 4.9 Pengalaman Responden Bagaimana Cara Memesan Kamar/Reservasi... 108 4.10 Pengalaman Responden Bersama Siapa Menginap Di Hotel Grand Royal

Panghegar... 109 4.11 Pengalaman Responden Mengenai Tujuan Menginap Di Hotel Grand

Royal Panghegar... 110 4.12 Pengalaman Responden Mengenai Tipe Kamar Yang Dipilih Di Hotel

Grand Royal Panghegar... 111 4.13 Pengalaman Responden Mengenai Fasilitas Yang Digunakan Selain

Kamar Di Hotel Grand Royal Panghegar... 113 4.14 Pengalaman Responden Menginap Selain Di Hotel Grand Royal

Panghegar... 114 4.15 Pengalaman Responden Mengenai Alasan Menginap Di Hotel Grand

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri pariwisata telah menjadi industri terbesar dan menjadi andalan negara–negara di dunia sebagai sumber devisa yang memperkuat ekonomi nasional setiap negara. Menurut data statistik yang dikeluarkan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) menunjukkan terdapat 1,035 miliar

kunjungan turis di tahun 2012 yang melakukan perjalanan melintasi berbagai negara di dunia. Angka ini menunjukkan terjadi peningkatan 39 juta wisatawan internasional dan pertumbuhan sebesar 4 %.

Dari pertumbuhan tersebut, kawasan Eropa tercatat menerima lebih dari setengah kunjungan wisatawan internasional, yaitu sekitar 535 juta orang. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3 %, walaupun krisis ekonomi tengah melanda kawasan Eropa. Sementara Amerika (Amerika Serikat, Amerika bagian utara, maupun Amerika bagian selatan), mengalami peningkatan kunjungan sebesar 4 % atau 162 juta wisatawan.

(15)

Kawasan Asia-Pasifik memiliki pertumbuhan terbesar dalam industri pariwisata. Diketahui, pertumbuhan tertinggi di kawasan tersebut terdapat di Asia Tenggara, dengan jumlah kedatangan wisatawan naik 8,7 % dibanding tahun 2011. Hal ini menjadi kabar baik bagi pelaku usaha pariwisata, khususnya di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 5,16 % melebihi angka pariwisata global yang tumbuh 4 % dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sepanjang 2012 mencapai 8,044 juta orang. Angka ini melampaui target pemerintah yang mematok kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara dengan total sekitar 8 juta orang. Rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan sekitar USD 1.130. Sementara pengeluaran rata-rata wisatawan mancanegara per harinya USD 147,22 dengan rata-rata lama tinggal 7 hari. Atas total kunjungan wisatawan mancanegara ini, negara diperkirakan menerima devisa sekitar USD 9,1 miliar. (www.merdeka.com, 2013)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak yang mengunjungi Indonesia di tahun 2012 berasal dari Singapura yaitu 1,27 juta atau 16,807 % dari total wisatawan mancanegara. Diikuti Malaysia 1,13 juta atau 14,98 %, Australia 909.170 atau 12,01 %, China 618.220 atau 8,17 % dan Jepang 445,060 atau 5,88 %.

(16)

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE INDONESIA

NO. PINTU MASUK PROPINSI 2010 2011 2012

1 Ngurah Rai Bali 2.546.023 2.788.706 2.902.125 2 Soekarno–Hatta Banten 1.823.636 1.933.022 2.053.850 3 Batam Kep. Riau 1.007.446 1.161.581 1.219.608 4 Polonia Sumatera Utara 162.410 192.650 205.845 5 Juanda Jawa Timur 168.888 185.815 197.776 6 Husein Sastranegara Jawa Barat 90.278 115.285 146.736

7 Adi Sucipto DIY 46.987 48.160 58.926

8 Entikong Kalimantan Barat 23.436 25.254 25.897 9 Adi Sumarmo Jawa Tengah 22.350 23.830 21.612 10 Selaparang /BIL NTB 17.288 17.938 17.032

Sumber : Badan Pusat Statistik 2013

Berdasarkan data tersebut, bahwa delapan dari sepuuh pintu masuk ke Indonesia mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir. Hal ini dapat menjadi tolak ukur perkembangan pariwisata di Indonesia. Salah satu pintu masuk di Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan adalah Bandara Husein Sastranegara di Provinsi Jawa Barat. Meningkatnya wisatawan dari Bandara Husein Sastranegara dari tahun 2010 sampai 2012 menandakan meningkatnya pariwisata di Jawa Barat.

(17)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Barat adalah salah satu dari sebelas provinsi di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh para turis. Jawa Barat memiliki obyek wisata yang beragam baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara dan Pelabuhan Muara Jati meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2010 kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat 92.479 orang, tahun 2011 sebanyak 117.550 orang dan naik signifikan di tahun 2012 menjadi 148.445 orang atau naik sekitar 26 %.

Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara di Jawa Barat didominasi turis asal Malaysia dan Singapura. Pada tahun 2010 wisatawan asal Malaysia yang berkunjung ke Jawa Barat mencapai 79.589 orang dan pada tahun 2011 naik menjadi 96.978 orang. Sementara pada tahun 2012 menjadi 109.205 orang. Selain Malaysia, wisatawan asal Singapura juga naik signifikan. Pada tahun 2010 jumlah wisatawan asal Singapura 5.948 orang, naik menjadi 10.930 orang pada tahun 2011 dan melonjak menjadi 26.016 orang pada tahun 2012. Peningkatan tersebut juga terjadi untuk wisatawan dari berbagai negara, seperti Thailand, Australia, Amerika dan lainnya.

(18)

Industri pariwisata di Jawa Barat akan terus berkembang karena meningkatnya kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut di dorong oleh program dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat terkait tahun kunjungan wisata. Badan Promosi Pariwisata (BPP) Jawa Barat optimis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2013 akan menembus angka satu juta orang dengan syarat ada peningkatan layanan dan perbaikan infrastruktur, sedangkan untuk wisatawan domestik, Jawa Barat menargetkan 45 juta orang.

Salah satu destinasi wisata di Jawa Barat adalah Kota Bandung. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini secara geografis terletak di tengah–tengah Propinsi Jawa Barat. Dengan demikian Kota Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah–daerah di sekitarnya.

Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang menjadikan hawanya sejuk sepanjang tahun dengan suhu rata–rata 22 derajat. Hawa sejuk yang tak dimiliki kota–kota besar lainnya di Indonesia ini menjadikan Kota Bandung sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan.

(19)

ternyata melesat begitu cepat. Kota Bandung menjadi weekend destination bagi daerah sekitarnya, termasuk jadebotabek yang merupakan frequent visitor. Mereka yang tertarik tidak saja datang dari kota–kota lain di Indonesia, tetapi juga wisatawan mancanegara (wisman).

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, Kota Bandung menjadi magnet paling kuat yang mampu menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. Total wisatawan dari berbagai penjuru dunia yang melancong ke Kota Bandung tahun 2012 diperkirakan sudah mencapai 1,3 juta jiwa. Data tersebut diambil dari beberapa hotel dan restoran yang tersebar di Kota Bandung. Kunjungan wisatawan mancanegara diprediksi sebagian besar berasal dari negara Asia khususnya dari Malaysia. Turis dari Malaysia dan Singapura tercatat sebagai yang paling banyak mengunjungi Kota Bandung. Wisatawan Malaysia yang datang ke Kota Bandung pada juni 2012 mencapai 10.852 wisatawan, disusul Singapura 2.106 orang.

(20)

Supaya Industri Pariwisata berjalan lancar, tentunya harus ada sarana akomodasi yang mendukung, yaitu Hotel. Jasa perhotelan merupakan salah satu jasa akomodasi yang mendukung industri pariwisata. Oleh karena itu, industri pariwisata tanpa keberadaan hotel akan mengalami hambatan. Jadi, antara industri pariwisata dan perhotelan saling terpaut atau dengan kata lain saling membutuhkan. Maka, kalau terjadi lonjakan pariwisata, dengan sendirinya sarana hotel akan mengalami kenaikan.

Selain sektor pariwisata yang dapat menunjang usaha perhotelan, sektor perekonomian juga ikut menentukan dalam bisnis ini. Karena pada era globalisasi sekarang, hotel juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bisnis, seperti rapat dan seminar. Hal ini terbukti dengan adanya fasilitas meeting room yang hampir dimiliki oleh setiap hotel dari mulai bintang satu sampai dengan bintang lima. Berikut adalah jumlah hotel bintang di Kota Bandung

TABEL 1.2

JUMLAH HOTEL BERBINTANG MENURUT KLASIFIKASINYA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2008–2012

Tahun Klasifikasi Hotel Total

Bintang 5 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1

2008 5 16 27 16 7 70

2009 7 15 26 15 10 73

2010 8 19 28 16 7 79

2011 9 21 29 18 9 86

2012 10 23 33 17 9 92

Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2013

(21)

yang lain dan dapat memberikan nilai lebih untuk tamu, sehingga banyak orang yang lebih memilih menginap di hotel bintang lima. Meningkatnya keinginan orang–orang untuk menginap di hotel bintang lima, dapat berimbas dengan meningkatnya jumlah hotel bintang lima.

Berikut adalah daftar hotel bintang lima di Kota Bandung TABEL 1.3

DAFTAR HOTEL BINTANG LIMA DI KOTA BANDUNG

No. Nama Hotel Alamat

1. Hilton Hotel Jl. HOS Tjokroaminoto No. 41- 43, Bandung 40171 2. Sheraton Hotel & Towers Jl. Ir. H. Juanda No. 390

3. Hyatt Regency Jl. Sumatera No. 51

4. Grand Royal Panghegar Jl. Merdeka No.2 Bandung 40111 5. Grand Aquila Jl. Dr. Djundjunan No. 116

6. Aston Primera Pasteur Jl. Dr. DJunjunan No.96 Bandung 40162 7. GH Universal Hotel Jl. Setiabudhi No. 376, Bandung 40143 8. Grand Preanger Jl. Asia Afrika No. 81

9. Marbella Suites Jl. Sentra Dago Pakar, Bandung 40198

10. The Papandayan Jl. Jend. Gatot Subroto No. 83, Bandung 40262 Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2013

Dilihat dari Tabel 1.3, bahwa jumlah hotel bintang lima di Kota Bandung cukup banyak dan kemungkinan akan mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya jumlah hotel bintang lima, tentunya akan meningkatkan persaingan yang semakin tajam dalam industri jasa perhotelan.

(22)

motivasi yang nantinya mempengaruhi jenis, cita rasa barang atau jasa yang dibelinya.

Salah satu hotel bintang lima yang ada di Kota Bandung adalah Hotel Grand Royal Panghegar, yang sudah berdiri sejak 50 tahun lalu. Hotel ini merupakan hotel bintang lima yang menawarkan kemewahan dan lokasi strategis di jantung Kota Bandung, dekat dengan pusat hiburan dan bisnis.

Hotel Grand Royal Panghegar berjarak 100 meter dari Jalan Braga yang terkenal dengan pertokoan peninggalan tempo dulu, pusat kuliner dan hiburan, 15 menit dari Bandara Husen Sastranegara dan hanya 5 menit ke pusat bisnis. Dilengkapi dengan Ballroom yang berkapasitas maksimal 2000 pax serta banyaknya jumlah ruang pertemuan berkapasitas kecil menjadikan Grand Royal Panghegar tempat yang sangat cocok untuk keperluan bisnis dan liburan.

Hotel Grand Royal Panghegar dikelola dengan manajeman berbasis keluarga, dalam arti para pemilik juga memiliki kedudukan di manajemen untuk mengoperasikan hotel. Hal ini berbeda dengan kebanyakan hotel bintang lima di Kota Bandung yang sebagian besar merupakan chain hotel seperti Hotel Hilton, Sheraton dan Hyatt. Berikut adalah tingkat hunian kamar Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

TABEL 1.4

TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR

Tahun Room Sold % Room Occupancy

2010 23.748 41,75 %

2011 42.718 49,36 %

2012 75.582 57,70 %

(23)

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 sampai 2012 Hotel Grand Royal Panghegar Bandung tingkat hunian kamarnya rendah yaitu hanya mampu berada dikisaran 50%, hal ini menunjukkan bahwa Hotel Grand Royal Panghegar belum mampu mencapai target minimal yang diinginkan manajemen yaitu 75% tingkat hunian kamar (occupancy) setiap tahunnya. Terjadinya penurunan tingkat hunian kamar Hotel Grand Royal Panghegar dapat disebabkan oleh persaingan antar hotel bintang lima yang cukup tinggi di Kota Bandung.

Rendahnya tingkat hunian kamar/occupancy adalah masalah utama bagi Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, sebab pendapatan utama hotel diperoleh dari para tamu yang menginap, jadi rendahnya tingkat hunian kamar akan berpengaruh pada tingkat pendapatan hotel. Berikut adalah revenue per segment Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

TABEL 1.5

REVENUE PER SEGMENT

SEGMENT 2010 2011 2012

Business Corporate 7.551.163.622 10.620.134.986 7.453.789.315 Business Holiday 3.761.256.405 7.240.851.190 6.232.345.226 Business Meeting 2.058.269.854 20.532.370.380 15.606.998.110 Business Traveller 1.342.980.494 2.647.241.367 3.139.881.236

Tourist Traveller 553.167.357 2.234.960.462 4.312.565.118

Executive PXC 95.093.888 468.748.737 0

Executive Meeting 0 0 483.896.695

Executive Corporate 39.437.679 137.594.969 1.150.330.579

Executive Holiday 14.538.954 5.870.250 1.466.127.727

Tourist Holiday 8.778.495 0 0

Barter 3.652.849 42.834.795 0

(24)

Dilihat dari Tabel 1.5 bahwa revenue per segment Hotel Grand Royal Panghegar Bandung mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Di tahun 2011 income revenue Hotel Grand Royal Panghegar mengalami peningkatan dari 15.428.339.597 menjadi 43.930.607.136 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi 39.845.934.006. Keuntungan yang didapat dari revenue per segment ini akan berpengaruh pada Room Occupancy hotel, selama

dari tahun 2010–2012.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha perhotelan, salah satunya karena persaingan yang sangat ketat. Munculnya persaingan dalam berbisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka pengusaha dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha.

Untuk itu setiap bisnis di tuntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di pasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan–kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki.

(25)

itulah sangat diperlukan tindakan yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah–langkah tertentu untuk mempertahankan usaha tersebut.

Salah satu strategi yang dilakukan Hotel Grand Royal Panghegar adalah dengan melakukan strategi diversifikasi produk. Strategi diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi).

Dalam melakukan strategi diversifikasi produk di perlukan kreatifitas, inovasi, penelitian, modal, promosi atau komunikasi pemasaran, dll. Perusahaan yang melakukan strategi diversifikasi produk akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah percaya dengan sebuah produk tersebut dan untuk membandingkan hasil dari produk tersebut supaya dapat lebih memperbaiki produk–produk sebelumnya menjadi lebih baik lagi.

Adapun strategi diversifikasi produk yang di lakukan oleh Grand Royal Panghegar adalah dengan membangun sebuah kompleks hunian yang lebih besar dan mewah yang terdiri dari Hotel, Apartment, Condominium Hotel (condotel), Convention Hall dan Shopping Arcade. Fasilitas yang dibangun juga tidak kalah

(26)

Selain itu fasilitas seperti fitness center, lapangan tenis dan water heated swimming pool juga tersedia. Ditambah lagi dengan Convention Hall yang

berkapasitas 2000 pax serta shopping arcade dan tera walk yang akan menyajikan restaurant dan juga café yang menjadi The New Lifestyle di pusat Kota Bandung.

Konsep bangunan dari Grand Royal Panghegar itu sendiri adalah Green Building Environment, sehingga sempurnalah Grand Royal Panghegar menjadi The

Luxurious Hotel and Apartment di Kota Bandung.

Strategi diversifikasi produk Hotel Grand Royal Panghegar dilakukan dengan dua cara, yaitu diversifikasi konsentris dan diversifikasi horisontal. Berikut adalah Strategi Diversifikasi Produk Hotel Grand Royal Panghegar.

TABEL 1.6

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG

DIVERSIFIKASI KONSENTRIS DIVERSIFIKASI HORISONTAL

Hotel Rooms Royal Apartment

Convention Hall Condominium Hotel (Condotel)

Meeting Rooms Shopping Arcade

Restaurants

Health and Sport Facilities Children’s Playground

Business Centre Tour and Travel

Sumber : Grand Royal Panghegar 2013

(27)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh strategi diversifikasi produk di Hotel Grand Royal Panghegar ?

2. Bagaimana Keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar ?

3. Bagaimana pengaruh strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai:

1. Strategi diversifikasi produk di Hotel Grand Royal Panghegar 2. Keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar

(28)

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen pemasaran hotel, khususnya strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap tamu di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, serta dapat berguna bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu manajemen pemasaran pariwisata khususnya strategi pemasaran dalam memperluas kajian ilmu pemasaran perhotelan.

2. Kegunaan Praktis

(29)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran, khususnya mengenai pengaruh strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap tamu. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable adalah Strategi Diversifikasi Produk (X) yang memiliki indikator:

Diversifikasi Konsentris (X1) dan Diversifikasi Horisontal (X2). Sedangkan yang

menjadi variabel terikat atau dependent variable adalah Keputusan Menginap (Y) yang memiliki indikator: Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar, Waktu Menginap dan Metode Pembayaran.

Penelitian ini difokuskan pada penelitian tentang Pengaruh Strategi Diversifikasi Produk Hotel Grand Royal Panghegar Bandung terhadap Keputusan Menginap. Unit analisis dari penelitian ini adalah tamu individu dan bisnis, yakni dilakukan terhadap tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

(30)

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:21) bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Sedangkan menurut Maholtra (2009:100) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian konklusif yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Penelitian deskriptif sangat berguna ketika mencari pertanyaan penelitian yang menggambarkan mengenai fenomena pasar, seperti menentukan frekuensi pembelian, mengidentifikasi hubungan atau membuat prediksi.

Informasi yang di dapat dalam penelitian ini yaitu; persepsi tamu terhadap strategi diversifikasi produk yang dilakukan oleh Hotel Grand Royal Panghegar dan persepsi tamu terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar.

Adapun penelitian verifikatif yang diterangkan oleh Maholtra (2009:104) “penelitian untuk menguji pengujian kebenaran kausal, yaitu hubungan antara

variabel independen dengan dipenden”. Pada penelitian ini diuji mengenai

pengaruh antara strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar.

(31)

survey. Menurut Ker Linger dalam Sugiyono (2008:7), penelitian survey adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Menurut Maholtra (2010:96), Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan ke dalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti tersebut. Penjelasan penelitian dalam bentuk wawancara atau kelompok fokus dapat memberikan wawasan yang berharga.

Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Explanatory survey ini bertujuan dari penelitian, yaitu untuk mengeksplorasi /

meneliti melalui masalah atau situasi untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman.

3.2.2 Operasionalisasi variabel

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Maholtra (2009:248), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu:

(32)

dan dibandingkan. Sedangkan variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang mengukur efek dari variabel

independent pada unit tes.

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai objek penelitian. Supaya suatu penelitian bisa membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis, maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Variabel yang dikaji meliputi kinerja strategi diversifikasi produk (X) yang terdiri dari Diversifikasi Konsentris (X1) dan

Diversifikasi Horisontal (X2) terhadap Keputusan Menginap (Y) yang meliputi

Pemilihan Produk, Pemilihan Merek, Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar, Waktu Menginap dan Metode Pembayaran. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

TABEL 3.1

KONSEP VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

(33)

VARIABEL/ SUB-VARIABEL/

DIMENSI

KONSEP VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

(34)

VARIABEL/ SUB-VARIABEL/

DIMENSI

KONSEP VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

ITEM

yang baru Ordinal III.A.9

Kepercayaaan

arcade yang baru Ordinal III.A.1 2

kamar yang tersedia Ordinal III.B.1

(35)

VARIABEL/ SUB-VARIABEL/

DIMENSI

KONSEP VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA NO.

ITEM

terhadap merek Ordinal III.B.5

Pemiihan

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

(36)

Maholtra (2009:120-121) mengungkapkan definisi data primer dan sekunder, antara lain:

a. Data primer, yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada tamu Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

b. Data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

(37)

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Sumber Data Jenis Data

1 Profil perusahaan Hotel Grand Royal Panghegar

Sekunder 2 Struktur organisasi Hotel Grand Royal

Panghegar 4 Strategi diversifikasi

produk

Royal Panghegar Primer 6 Tanggapan tamu

terhadap keputusan menginap di hotel

Tamu Hotel Grand

Royal Panghegar Primer

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Pelaksanaan suatu penelitian membutuhkan populasi sebagai sumber data, juga tidak terlepas dari penelitian yang akan diteliti, karena melalui objek penelitian akan diperoleh variabel-variabel yang merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah yang akan menunjang keberhasilan penelitian.

Menurut Sugiyono (2008:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(38)

proyek riset pemasaran memiliki populasi yang didefinisikan unik untuk dijelaskan dalam istilah parameter. Tujuan dari proyek riset pamasaran adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik atau parameter dari suatu populasi.

Adapun yang diungkapkan oleh Uma Sekaran (2009:121) bahwa “populasi

mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin peneliti investigasi”. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka populasi pada penelitian ini adalah tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar. Data mengenai populasi diperoleh dari Hotel Grand Royal Panghegar. Data populasi di Hotel Grand Royal Panghegar akan disajikan dalam tabel berikut ini:

TABEL 3.3

POPULASI GRAND ROYAL PANGHEGAR HOTEL

Tahun Hunian Kamar Populasi

Individu Business

2012 26.516 44.089 70.605

38% 62% 100%

Sumber: Grand Royal Panghegar Hotel 2013

(39)

3.2.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2008:73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas, maka sampel dalam penelitian ini ditentukan dari beberapa sub populasi yang ada pada Hotel Grand Royal Panghegar. Hal ini dilakukan agar lebih mempermudah dan lebih menspesifikasi data dalam penelitian.

Data yang dimiliki yang berasal dari Hotel Grand Royal Panghegar berupa populasi sebesar 70.605 tamu pada tahun 2012. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian.

Ukuran sampel (jumlah responden) ditentukan dengan menggunakan metode Slovin, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir (e = 0,1)

Berdasarkan rumus tersebut, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

2

1 Ne N n

(40)

n =

70.605

1 + 70.605 (0,01) n = 99.99 ≈ 100

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran (n) dalam penelitian ini sebesar 100 tamu Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

3.2.4.3 Teknik Sampel

Menurut Uma Sekaran (2009:116) teknik sampel/sampling adalah teknik pengambilan sampel. Penarikan sampel merupakan suatu proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan mempelajari sampel akan memungkinkan untuk menggeneralisasi karakteristik elemen populasi.

Adapun definisi teknik sampling atau pemilihan sampel menurut Uber Silalahi (2009:236):

Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit, elemen atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang mewakili.

Menurut maholtra (2009:379) “sebuah teknik sampling dapat

(41)

Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan, yaitu simple random sampling, sistematic sampling, stratification sampling dan cluster

sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki tiga jenis teknik penarikan,

yaitu convinience sampling, purposive sampling dan snowball sampling.

Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel menggunakan teknik penarikan sampel probability atau probabilitas. Asep Hermawan (2005: 148) menjelasakan bahwa “Penarikan sampel probabilitas merupakan suatu prosedur objektif yang dalam hal ini pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap unit atau elemen populasi”. Setiap elemen populasi memiliki peluang atau probabilitas

yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Berdasarkan teknik penarikan sampel probabilitas, maka penelitian ini menggunakan metode sistematic sampling. Menurut Sugiyono (2009:121) sistematic sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan

dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil, genap dan kelengkapan dari bilangan tertentu. Langkah-langkah teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

o Identifikasi keseluruhan anggota populasi.

o Daftar dan berikan nomor urut setiap anggota populasi o Tentukan besarnya jumlah sampel yang diinginkan.

o Tentukan proporsional sistematis dengan menghitung perbandingan jumlah populasi dengan jumah sampel yang diinginkan.

(42)

o Menentukan urutan pertama secara random yang akan dijadikan sebagai nomor awalan pada urutan populasi untuk dimulainya pemilihan sampel.

o Dari nomor awal yang telah ditentukan tersebut, ulang terus hingga akhirnya dapat dipilih semua anggota sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data primer dan data sekunder adalah dengan cara-cara berikut ini:

1. Wawancara

Sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak hotel. Wawancara ini dilakukan kepada Sales & Marketing Department Hotel Grand Royal Panghegar untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan, tingkat hunian kamar hotel, dll

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Hotel Grand Royal Panghegar, khususnya mengenai strategi diversifikasi produk yang dilaksanakan.

3. Kuesioner

(43)

strategi diversifikasi produk dan keputusan menginap tamu. Kuesioner ditujukan kepada tamu Hotel Grand Royal Panghegar.

4. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi dan data yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu strategi diversifikasi produk (X) dan keputusan menginap (Y). Studi literatur dilakukan dengan studi perpustakaan, referensi buku, koran, majalah, artikel yang dianggap relevan dan reliabel.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah juga.

Penelitian mengenai pengaruh strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, dilakukan untuk mengetahui apakah variabel strategi diversifikasi produk (X) ada pengaruh atau tidak terhadap keputusan menginap (Y), dengan menafsirkan data yang terkumpul dari responden melalui kuesioner.

(44)

didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan benar dalam apa yang sedang diukur bukan kesalahan sistematis atau acak”.

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

rxy

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) adalah sebagai berikut:

TABEL 3.4

INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Interpretasi

(45)

Antara 0,60-0,799 Tinggi

Interval Koefisien Interpretasi

Antara 0,40-0,599 Cukup

Antara 0,20-0,399 Rendah

Antara 0,00-0,199 Sangat rendah Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:145)

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:

1. Nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan dk=n-2 dan taraf signifikansi

α=0,05.

2. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan valid jika rhitung

lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung≥ rtabel).

3. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel).

4. Berdasarkan kuesioner yang diuji terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% (0,05) dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer SPSS 17.5 for windows menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid. Berikut Tabel 3.4 tentang hasil uji validitas dari instrumen penelitian ini:

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS

No Pertanyaan/Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Diversifikasi Konsentris (X1)

(46)

6 Keunikan fasilitas olahraga yang baru 0, 643 0,374 Valid 7 Kesesuaian kamar yang baru 0, 534 0,374 Valid

No Pertanyaan/Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

8 Kesesuaian restoran yang baru 0,532 0,374 Valid 9 Kesesuaian fasilitas olahraga yang baru. 0, 782 0,374 Valid 10 Kepercayaaan tamu terhadap kamar yang baru 0, 671 0,374 Valid 11 Kepercayaaan tamu terhadap restoran yang baru 0, 532 0,374 Valid 12 Kepercayaaan tamu terhadap fasilitas olahraga

yang baru 0, 742 0,374 Valid

13 Kenyamanan tamu terhadap kamar yang baru 0, 490 0,374 Valid 14 Kenyamanan tamu terhadap restoran yang baru 0, 607 0,374 Valid 15 Kenyamanan tamu terhadap fasilitas olahraga

yang baru

0, 426 0,374 Valid 16 Kesan tamu terhadap kamar yang baru 0, 546 0,374 Valid 17 Kesan tamu terhadap restoran yang baru 0, 574 0,374 Valid 18 Kesan tamu terhadap fasilitas olahraga yang

baru 0, 560 0,374 Valid

Diversifikasi Horisontal (X2)

1 Kemenarikan shopping arcade yang baru 0, 485 0,374 Valid 2 Keunikan shopping arcade yang baru 0, 565 0,374 Valid 3 Kesesuaian shopping arcade yang baru 0, 467 0,374 Valid 4 Kepercayaaan tamu terhadap shopping arcade

yang baru 0, 771 0,374 Valid

5 Kenyamanan tamu terhadap shopping arcade

yang baru 0, 501 0,374 Valid

6 Kesan tamu terhadap shopping arcade yang

baru 0,621 0,374 Valid

Keputusan Menginap (Y) Pemilihan Produk (Y1)

1 Variasi kamar yang tersedia 0,543 0,374 Valid 2 Kestrategisan Letak Hotel 0,585 0,374 Valid

Pemilihan Merek 3 Citra Hotel Grand Royal

Panghegar di mata Masyarakat

0,575 0,374 Valid 4 Menginap berdasarkan rekomendasi 0,489 0,374 Valid 5 Pengalaman terhadap merek 0,537 0,374 Valid

Pemilihan Saluran pemesanan Kamar

6 Pemesanan kamar secara langsung 0,555 0,374 Valid 7 Pemesanan kamar melalui perantara 0,634 0,374 Valid

Waktu Menginap

8 Menginap berdasarkan hari libur 0,563 0,374 Valid 9 Menginap berdasarkan keperluan bisnis 0,943 0,374 Valid 10 Menginap berdasarkan waktu luang 0,456 0,374 Valid

(47)

11 Pembayaran dengan Tunai 0,678 0,374 Valid 12 Pembayaran dengan kartu kredit 0,561 0,374 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, pengukuran validitas untuk variabel independent strategi diversifikasi produk dan variabel dependent keputusan menginap menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar dibadingkan dengan rtabel.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya dan yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Maholtra (2009:317) “Reliabilitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila diukur beberapa kali dengan alat ukur yang sama”. Sedangkan menurut Uma Sekaran (2009:178)

“Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran

yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel)”.

(48)

menunjukan data yang tidak berbeda. Adapun rumus Cronbach`s slpha adalah

r11 = Reliabilitas instrumen K = Jumlah butir pertanyaan

2 butir terlebih dahulu kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:

 

(49)

mengemukakan: Cronbach`s Alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Cronbach`s Alpha dihitung dalam hal rata rata interkorelasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach`s Alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal. Oleh karena itu, digunakan uji reliabilitas yang gunanya untuk mengetahui ketetapan nilai kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28). Dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS 17.5 for windows, diketahui bahwa semua item pada semua variabel reliabel, hal ini dikarenakan nilai Cronbach`s Alpha (CƠ hitung) masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan koefisien Cronbach`s Alpha (CƠ minimal) yang bernilai 0,70. Berikut tabel hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:

TABEL 3.6

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No. Variabel CƠ hitung CƠ minimal Keterangan 1 Strategi Diversifikasi Produk 0,783 0,70 Reliabel 2 Keputusan Menginap 0,757 0,70 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data, 2013

Berdasarkan tabel tersebut, variabel yang memiliki nilai reliabilitas tertinggi adalah Strategi Diversifikasi Produk dengan nilai CƠhitug sebesar 0,783,

(50)

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Rancangan analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.

Salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar. Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis data, yaitu analisis data deskriptif dan analisis data verifikatif, berupa pengujian hipotesis menggunakan uji statistik.

Pengolahan data dari hasil wawancara kuesioner dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu :

1. Menyusun Data

Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tabulasi Data, yaitu :

a Memberi skor pada setiap item b Menjumlahkan skor pada setiap item

(51)

Pemberian skor jawaban pada setiap item angket dijadikan alat pengumpul data. Untuk masing-masing pernyataan angket dimana penelitian ini menganalisis satu variabel bebas (X) yaitu strategi diversifikasi produk yang memiliki dimensi: diversifikasi konsentris dan diversifikasi horisontal. Variabel terikat (Y) yaitu keputusan menginap. Untuk setiap pertanyaan dari angket diberi 5 alternatif jawaban :

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN ITEM PERTANYAAN VARIABEL X DAN Y

Alternatif Jawaban

Sangat

Tinggi Tinggi

Cukup

Tinggi Rendah

Sangat Rendah

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

3. Menganalisis data

Menganalisis data yaitu proses pengolahan data menggunakan rumus-rumus statistik, mengiterpretasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif

(52)

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap. Variabel bebas atau variabel X dalam penelitian ini adalah strategi diversifikasi produk yang memiliki beberapa dimensi di antaranya: diversifikasi konsentris dan diversifikasi horisontal. Sedangkan variabel terikat atau variabel Y dalam penelitian ini adalah keputusan menginap.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain :

1. Analisis deskriptif tentang strategi diversifikasi produk di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung yang terdiri dari diversifikasi konsentris dan diversifikasi horisontal.

2. Analisis deskriptif tentang keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung yang terdiri dari pilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pemesanan kamar, penentuan waktu menginap dan metode pembayaran.

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

(53)

variabel, analisis regresi juga perlu digunakan karena regresi merupakan analisis yang mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas yaitu strategi diversifikasi produk dan satu variabel terikat yaitu keputusan menginap, maka jenis regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.5 for windows.

Tujuan dari penggunaan analisis regresi adalah untuk mengetahui apakah naik dan menurunnya keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan atau menurunkan variabel independen. Adapun rumus regresi menurut Sugiyono (2010:261) adalah sebagai berikut:

Y = a + bx Keterangan :

Y = subjek dalam variabel dependent yang diprediksikan a = nilai Y bila X = 0 (harga konstanta)

b = Angka arah atau koefisien regresi

x = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu.

Untuk mencari koefisien regresi b dan a digunakan persamaan sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ (∑ ) ∑ ∑

∑ ∑

(54)

Setelah harga a dan b diperoleh maka langkah selanjutnya adalah menghitung korelasi variabel independen dengan variabel dependen dengan rumus sebagai berikut: (Rxy) = bXY

Untuk uji signifikansi koefisien korelasi ganda dicari Fhitung terlebih dahulu

kemudian dibandingkan dengan Ftabel.

Fhitung = R2 (n-m-1) m(1-R) Keterangan:

Fhitung = Nilai F yang dihitung

R = Nilai koefisien korelasi m = Jumlah variabel bebas n = Jumlah Sampel

Kuadrat koefisien korelasi disebut juga koefisien determinasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan asumsi 0>r2>1 menggunakan rumus sebagai berikut:

KP = (ryx)2x100% (Ridwan, 2006:136) Keterangan :

(55)

3.2.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu hipotesis yang telah diajukan perlu dilakukan pengujian melalui data yang diperoleh dilapangan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah strategi diversifikasi produk (X) terhadap keputusan menginap (Y). Dalam penelitian ini, variabel independen adalah strategi diversifikasi produk dan variabel dependen adalah keputusan menginap. Karena variabel yang terdapat pada penelitian ini hanya mempunyai satu variabel independen dan satu variabel dependen sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, maka pengujian hipotesis dapat dilihat gambar berikut ini:

GAMBAR 3.1

DIAGRAM JALUR HIPOTESIS

Struktur kausal diagram jalur hipotesis di atas menunjukkan bahwa strategi diversifikasi produk sebagai variabel independen berpengaruh positif terhadap keputusan menginap sebagai variabel dependen. Selain itu terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan menginap (Y) yaitu variabel residu dan

Y

ε

X2 X1

(56)

dilambangkan dengan

ε

namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak

diperhatikan.

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan

rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi student adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

t = Distribusi student

r = Koefisien korelasi product moment n = Banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah: Jika thitung≤ ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian dengan menyebarkan kuesioner dan pengujian analisis regresi berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh strategi diversifikasi produk terhadap keputusan menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran pelaksanaan strategi diversifikasi produk Hotel Grand Royal Panghegar yang terdiri dari diversifikasi konsentris dan diversifikasi horisontal berada dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa strategi diversifikasi produk telah dilaksanakan dengan baik oleh Hotel Grand Royal Panghegar terutama pada dimensi diversifikasi konsentris yang memiliki pengaruh lebih tinggi terhadap keputusan menginap.

2. Gambaran dari keputusan menginap dapat dijelaskan melalui pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pemasaran kamar, penentuan waktu menginap dan metode pembayaran. Secara umum tamu memiliki penilaian yang baik terhadap keputusan menginap dan penilaian tertinggi dalam keputusan menginap adalah pemilihan merek.

(58)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai strategi diversifikasi produk yang dapat meningkatkan keputusan menginap, yaitu:

1. Pelaksanaan strategi diversifikasi produk telah terbukti mampu diterapkan dengan baik oleh Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, namun masih ada beberapa penilaian tamu terhadap strategi diversifikasi produk Hotel Grand Royal Panghegar Bandung yang dinilai kurang, yaitu pada diversifikasi horisontal yang berupa shopping arcade. Selama ini toko-toko di shopping arcade masih belum lengkap dan barang-barang yang dijual pun masih belum

beragam. menurut salah satu karyawan di Grand Royal Panghegar, hal ini dikarenakan shopping arcade Grand Royal Panghegar masih tergolong baru dan masih belum dikenal oleh banyak orang. Jadi perlu sekali bagi Grand Royal Panghegar untuk meningkatkan promosi shopping arcade supaya banyak pengusaha yang berminat untuk membuka usahanya di shopping arcade Grand Royal Panghegar Bandung.

(59)

dengan baik sehingga berjalan dengan lancar dan dapat memberikan kepuasaan kepada tamu dan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

3. Dari hasil penelitian ini, pelaksanaan strategi diversifikasi produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan menginap tamu di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, oleh karena itu secara keseluruhan perusahaan harus lebih meningkatkan strategi diversifikasi produk sebagai suatu strategi pemasaran, meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk dan pelayanan dalam sebuah hotel, meningkatkan jumlah pembelian kamar dan menguatkan kesan merek di benak tamu Hotel Grand Royal Panghegar Bandung. Perusahaan dapat pula melakukan riset mengenai sejauh mana tingkat penilaian tamu mengenai kualitas produk dan pelayanan Hotel Grand Royal Panghegar Bandung, sehingga hasilnya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang program pemasaran.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, A. David (2006). Marketing Research. John Wiley & Sons. Ali Hasan. (2009). Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Asep Hermawan. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.

Basu dan Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Buchari Alma. (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

Clancy, K. J., and Kieff, J. (2007), Listen and Learn: Industry Commodization Is A Wake-Up Call To Start Listening To Customers. Marketing Management.

Cravens, D and Piercy, N. (2009) Strategic Marketing 9th Edition. Singapore: Mcgraw-Hill Companies, Inc.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2013).

Fandy Tjiptono. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Hermawan Kartajaya. (2006). On Marketing Mix. Bandung: Mizan Pustaka. Hotel Grand Royal Panghegar Bandung (2013)

Husain Umar. (2008). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Indriyo Gitosudarmo. (2012). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Keller. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 1. Indonesia: PT. Indeks.

Kotler, Philip, and Armstrong, Gary. (2010). Marketing An Introduction 8th Edition, Pearson International Edition, New Jersey.

Kotler, Philip, and Armstrong, Gary. (2009). Principles Of Marketing. New Jersey.

Kurtz, David L. (2010). Contemporary Marketing, Canada: Nelson Education, Ltd.

Gambar

Tabel 1.1 Sebagai berikut.
TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE INDONESIA
TABEL 1.2 JUMLAH HOTEL BERBINTANG MENURUT KLASIFIKASINYA
TABEL 1.3 DAFTAR HOTEL BINTANG LIMA DI KOTA BANDUNG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang berlaku didalam sistem wang fiat ialah keberkesanan pihak berkuasa dalam memantau perjalanan keluar masuk duit di dalam serta diluar negara dengan baik .Lalu

Studi kelayakan pengembangan usaha pada Laundry MJ Warz ini bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya pengembangan usaha pembukaan cabang utama baru yang akan dilakukan dan

Kurikulum 2006 (PeraturanMendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006.. TentangStandar Isi

Having her own business allows Zwemer to use all of her skills and interests —to apply math and engineering to solving real world problems, and to use charts and visuals to

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

[r]

PENERAPAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. BAB III