Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui strategi yang dilakukan oleh public relations Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di masa pandemi.
Maka peneliti membuat kerangka pemikiran sebagai dasar dalam melakukan penelitian sehingga memperoleh hasil penelitian. Kerangka pemikiran penelitian ini diawali saat masa pandemi, Pemerintah Kota Bandung sempat menerapkan penutupan sementara pada enam destinasi wisata kota Bandung serta pengetatan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal tersebut memberikan imbas pada beberapa objek wisata di kota Bandung yang akhirnya harus tutup permanen, sedangkan Kiara Artha Park menjadi salah satu objek wisata yang dapat tetap bertahan di masa pandemi. Kemudian terbentuk studi kasus yaitu strategi public relations Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di masa pandemi yang mengacu pada penggunaan teori excellent yang dikemukaan oleh Grunig & Hunt ( Kriyantono, 2014). Teori excellent terdiri dari model-model public relations, yaitu model Press Agentry, model public information, model of two way asymmetrical, dan model of two way symmetrical. Peneliti menggunakan model-model tersebut sebagai indikator dalam menentukan rumusan masalah, untuk mengetahui bagaimana model-model tersebut diaplikasikan dalam strategi public relation Kiara Artha Park.
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran (Sumber: Olahan Peneliti)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian
Suatu penelitian dilakukan untuk mencari kebenaran maka digunakan paradigma sebagai landasan dalam mencari kebenaran yang dimaksud. Paradigma itu sendiri merupakan pola tertentu yang digunakan oleh peneliti, filsuf, maupun praktisi dalam mencari sebuah kebenaran. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2013:49), paradigma adalah kumpulan dari berbagai asumsi yang dipegang bersama, konsep, dan persemsi yang bisa menjadi arah cara berfikir penelitian. Sedangkan dalam buku Tao of Physics yang ditulis oleh Fritjof Capra (1975), menjelaskan bahwa paradigma adalah prasangka dasar yang membutuhkan bukti yaitu pendukung atas asumsi-asumsi yang disampaikan dalam mengartikan realita yang terjadi di lapangan.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivisme karena peneliti ingin mengetahui proses perumusan strategi public relations yang dilakukan oleh Kiara Artha Park sebagai subjek penelitian ini dalam membangun citra positif di masa pandemi Covid-19. Paradigma konstrukvisme beranggapan bahwa kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial serta kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif. Ardianto (2010: 154), beranggapan bahwa konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita dalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Sedangkan menurut Morissan (2009:17), teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu melakukan interpretasi dan bertindak sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Menurut teori ini, keyataan tidak menunjukan dirinya secara langsung, namun harus disaring terlebih dahulu melalui bagaimana cara seseorang melihat sesuatu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Sugiono (2012), berpendapat bahwa penelitian kualitatif digunakan untuk jenis penelitian yang membahas mengenai fenomena sosial dari perspektif partisipan. Dengan kata lain penelitian kualitatif lebih dianjurkan untuk meneliti kondisi pada objek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti memiliki ketertarikan dalam mengkaji serta menganalisis strategi public relations
dilakukan oleh public relations. Dengan menggunakan deskriptif maka peneliti ini akan memaparkan fakta-fakta mengenai strategi public relations yang dilakukan oleh Kiara Artha Park dalam meningkatkan citra positif pada masa pandemi Covid-19.
Selanjutnya penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dalam mengumpulkan fakta untuk mengetahui hasil penelitian. Studi kasus dijelaskan oleh Creswell (2014) merupakan bentuk perencaan penelitian untuk menganalisa suatu hal dengan mengumpulakan informasi menggunakan berbagi metode pengumpulan data.
Peneliti mengumpulkan data melalui tiga metode yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi agar dapat memperoleh informasi yang mendalam dan terperinci. Data-data yang didapatkan bisa berupa hasil transkrip wawancara peneliti dengan narasumber, observasi secara langsung pada lapangan, serta dokumentasi relitas yang terjadi sesuai fakta di lapangan.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian
Menurut Arikunto dalam Prastowo (2011:28), subjek penelitian merupakan hal penting peneliti dan harus ditentukan dengan baik sebelum penelitian siap dilakukan. Penelitian ini menggunakan Kiara Artha Park sebagai subjek yang menerapkan strategi public relations dalam merencanakan komunikasi yang sistematis serta menjaga interaksi dengan khalayaknya di masa pandemi covid-19. Selain itu terdapat narasumber kunci, pakar yang ahli dalam bidang public relations, serta narasumber pendukung yaitu pengunjung Kiara Artha Park. Peneliti tertarik menggunakan Kiara Artha Park sebagai subjek penelitian karena sebagai taman kota terbesar di kota Bandung, Kiara Artha Park memiliki banyak fasilitas serta objek wisata didalamnya yang selalu ramai dikunjungi baik saat weekdays maupun weekend. Serta selama dibuka untuk umum sampai sekarang belum ada kusus kejahatan besar yang terjadi di Kiara Artha Park.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sasaran penelitian guna memperoleh data dengan
ini strategi public relations yang dilakukan oleh Kiara Artha Park dalam membangun citra positif di masa pandemi Covid-19.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Lokasi yang diambil dalam penelitian ini adalah Kiara Artha Park yang berada di Jalan Banten, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Indonesia.
Peneliti memilih lokasi ini karena sesuai dengan objek penelitian serta agar dapat bertemu dengan informan kunci sehingga dapat memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data.
3.3 Unit Analisis Penelitian
Berikut merupakan poin-poin penting yang dianalisis dalam penelitian ini : Tabel 3. 1 Unit Analisis Penelitian
Unit Analisis Sub Unit Analisis Indikator STRATEGI
Berkaitan dengan proses komunikasi satu arah yang dilakukan oleh public relations Kiara Artha Park dalam memperoleh dukungan khalayak melalui propaganda atau kampaye untuk membangun citra positif pada masa pandemi covid-19.
Perencaan strategi public relations Kiara Artha Park untuk menyebarluaskan informasi mengenai perusahaan melalui media masa atau media sosial.
Model Public Information menurut Grunig &
Hunt (Kriyantono, 2014)
Berkaitan dengan proses komunikasi satu arah melalui publisitas media massa dengan memberikan informasi mengenai Kiara Artha Park untuk membangun kepercayaan khalayak terhadap citra positif Kiara Artha Park di masa mempengaruhi khalayak agar memiliki kepercayaan terhadap Kiara Artha Park sehingga terciptalah citra positif Kiara Artha Park.
Model of two way symmetrical menurut Grunig & Hunt (Kriyantono, 2014)
Berkaitan dengan proses komunikasi dua arah dengan upaya membangun hubungan antara khalayak untuk menumbuhkan kepercayaan khalayak terhadap citra positif Kiara Artha Park di masa pandemi covid-19. Dengan memperhatikan respon yang dibeikan oleh khalayak serta memperbaikan pemahaman khalayak mengenai Kiara Artha Park.
3.4 Informan Kunci
Informan adalah orang yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi berupa fakta yang dibutuhkan untuk menunjang data penelitian. Menurut Moleong (2013;132), melalui informan peneliti mendapatkan informasi mengenai situasi dan kondisi dari objek penelitian. Dikarenakan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, maka metode sampling yang dipakai adalah sampel bertujuan (purposive sampling). Peneliti memutuskan untuk memilih informan kunci yang sesuai dengan objek penelitiandan dapat memberikan informasi yang sesuai dengan situsi dan kondisi objek penelitian. Peneliti melakukan wawancara secara tatap muka untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Adapun kriteria narasumber yang dibutuhkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Informan Kunci :
a. Bersedia untuk diwawancarai b. Bekerja di Kiara Artha Park c. Public relations Kiara Artha Park
d. Staff diluar public relations Kiara Artha Park 2. Informan Pendukung :
a. Bersedia untuk diwawancarai
b. Memiliki pengetahuan mengenai Kiara Artha Park c. Pengunjung Kiara Artha Park
d. Orang yang tinggal di sekitaran Kiara Artha Park 3. Informan Ahli :
a. Ahli di bidang public relations
b. Memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai strategi public relations yang di kerjakan Kiara Artha Park.
Tabel 3. 2 Informan Penelitian
Beliau yang merencanakan pembentukan citra Kiara Artha Park, berkoordinasi dengan pengurus di lapangan untuk bekerja sama dalam meningkatkan citra dan reputasi Kiara Artha Park, serta berinteraksi dengan pihak pihak yang ingin bekerja sama dengan Kiara Artha Park.
2 Fery Manajemen
Pengelola
Beliau yang bertanggung jawab untuk mengatur arahan yang diberikan oleh pusat dan memberitahukan permasalahan yang terjadi di lapangan pada pusat.
3 Diki Staff Lapangan Beliau bertanggung jawab untuk melaksanakan instruksi yang diberikan oleh pusat, berinteraksi langsung dengan pengunjung, sebagai koordinator lapangan.
4 Andi Security Beliau bertanggung jawab dalam melaksanakan instruksi yang diberikan pusat serta berinteraksi langsung dengan pengunjung dalam menjaga keamanan dan kenyamanan.
4 Dilla Pengunjung Warga kota Bandung yang sering berkunjung ke Kiara Artha Park serta memahami kondisi mengenai
5 Ade Pengunjung Warga kota Bandung yang sering berkunjung ke Kiara Artha Park serta memahami kondisi mengenai Kiara Artha Park
Sumber : Olahan Peneliti
Tabel diatas berisi sejumlah narasumber sebagai sumber informasi dalam menentukan temuan pada penelitian. Dalam pelaksanaannya Public relations Kiara Artha Park dibantu oleh beberapa staff lainnya dalam menjalankan perencanaan strategi Public relations Kiara Artha Park. Namun, peneliti memilih Public relations Kiara Artha Park sebagai informan kunci karena Public relations Kiara Artha Park memegang peran inti dalam perencanaan dan proses pelaksanaan kehumasan. Selain itu terdapat dua informan pendukung yang merupakan narasumber pelengkap untuk menyakinkan apakah strategi Public relations Kiara Artha Park dijalankan sesuai dengan yang disampaikan oleh Public relations Kiara Artha. Selanjutnya informasi yang didapat dari informan kunci dan pendukung mengenai strategi Public relations Kiara Artha Park akan dianalisi oleh informan ahli untuk mengetahui apakah strategi Public relations Kiara Artha Park sudah berjalan sesuai dengan semestinya.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis yang memiliki tujuan utama yaitu mendapatkan data. Terdapat banyak teknik untuk mengunpulkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Menurut Sugiono (2012:62), mengatakan bahwa secara umum terdapat empat teknis pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan triangulasi. Dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu dengan menggabungkan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan terhadap objek penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian (Satori & Komariah, 2014). Penelitian ini melakukan observasi secara langsung pada Strategi public relation Kiara Artha Park dalam
Wawancara merupakan pertemuan antara dua individu atau lebih untuk menggali informasi melalui proses tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2014). Peneliti melakukan wawancara secara tatap muka dengan narasumber yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pelengkap dari pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Biasa dokumentasi berupa foto, tulisan, atau karya-karya monumental. Dalam penelitian ini, peneliti mencari domuken berupa data mengenai kondisi Kiara Artha Park, tulisan berupa unggangan tweet pengunjung dan ulasan pengunjung di google, serta foto berupa keadaan Kiara Arha Park saat ini, semua data tersebut yang berkaitan dengan objek penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyusunan data yang dihasil dari catatan lapangan, wawancara, serta dokumentasi yang dilakukan secara sistematis dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, dan membuat kesimpulan sehingga dapat dengan mudah dimengerti baik oleh penulis maupun oleh pembaca (Sugiyono, 2014:89). Pada penelitian ini menggunakan proses analisis data melalui beberapa tahapan sebagai berikut.
1. Reduksi Data
Dalam reduksi data, peneliti memilih dan mengolah data yang
berkaitan dengan penelitian dengan cara mengkateogikan data sesuai dengan tema dan pola agar memudahkan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti merangkum data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber mengenai strategi public relation Kiara Artha Park dalam membangun citra positif pada masa pandemi covid-19.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan memahami relatisa yang ada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, data disajikan dalam bentuk uraian singkat, tabel, gambar, bagan, hubungan antar karegori, dan lain sebagainya.
3. Kesimpulan atau Verifikasi
Dalam verifikasi data, yaitu memberikan makna mengenai deskripsi atau gambaran objek penelitian yang sebelumnya masih dirasa belum jelas sehingga perlu dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini akan menarik kesimpulan melalui jawaban yang didapatkan dari identifikasi masalah.
3.7 Teknik Keabsahan Data
Dalam suatu penelitian dibutuhkan data yang valid atau teruji kebenarannya untuk mendukung kesimpulan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti melakukan teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yang dikemukakan oleh Denzim (Moleong,2013) yang menjelaskan terdapat empat macam triangulasi tetapi hanya satu yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :
1. Triangulasi dengan sumber
Memeriksa kembali kebenaran dari suatu data yang diterima melalui waktu dan alat yang bebeda. Dengan membandingkan data yang telah didapat berupa data pengamatan dengan data wawancara serta membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Triangulasi menurut teori
Merupakan teknik pemeriksaaan data yang menggunakan satu teori atau lebih dengan penjelasan yang sebanding.
Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti adalah trilingulasi dengan sumber dan trilingulasi dengan teori. Peneliti akan melakukan validasi dengan membandingkan pendapat dari berbagi sumber terkait Kiara Artha Park serta menggunakan teori dalam membatu peneliti menemukan jawaban dari identifikasi masalah agar dapat menemukan hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku
Aan Komariah, Djam’an Satori. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta
Abdurrahman, Nana Herdiana. 2005. Manajemen Strategi Pemasaran.
Bandung: Pustaka Setia.
Andi Prastowo. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Ardianto, Elvinaro & Soemirat, Soleh. 2010. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Ardianto, Elvinaro & Soleh Soemirat. 2004. Dasar-Dasar Public relations, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ardianto, Elvinaro. 2014. Metodelogi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Assumta, Sr Maria Rumanti. 2002. Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta : PT Grasindo
Baskin, O., Aronoff, C., dan Lattimore, D. 1997. Public Relations: The Profession and The Practice-4th ed. McGraw Hill. New York.
Capra, F. 1975. The Tao of Physics: An Exploration of the Parallels between. Modern Physics and Eastern Mysticism.
Creswell, John W. 2014. Research Design, Qualitatives, Quantitative, and Mixed Methods Approcahes (Fourth Edition). United State of America: Sage Publications.
David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Selemba Empat, 2004 Glueck, William F dan Jauch, Lawrence R. 2000. Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan (Cetakan kedua). Jakarta: Erlangga.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta:
Ghalia
Jefkins, Frank. 1992. Essential of Public Relations. Singapore : Helnemann Asia
Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (Edisi Keempat). Jakarta : Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenadamedia Group.
Kriyantono, Rachmat. 2017. Teori-Teori Public Relations Perspektif Barat
& Lokal: Aplikasi Penelitian dan Praktik. Jakarta: Kencana.
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar - Dasar Humas, Edisi pertama. Jakarta Selatan.: PT. Ghalia Indonesia.
Lubis, Suwardi. 2001. Public Relations Dalam Kontrak Survei dan Penelitian. Medan: USU Pres
Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Morissan, M.A. 2008. Manajemen Public Relations : Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana.
Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relatons Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rusady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Smith, D Ronald, Strategic Planning for Public Relations, second edition, Laurence Erlbaum Associates Publisher, London, 2005.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Widjaja, 2008.Komunikasi : Komunikasi & Hubungan Masyarakat.Jakarta:
Bumi Aksara.
B. Sumber Penelitan Terdahulu
Wulandari, Trishna Dewi. 2018. Strategi ‘Digital Campaign’ Public Relations Kebun Binatang Gembira Loka Menghadapi Pandemi Covid-19. Tersedia : https://jurnal.ugm.ac.id/jgs/article/view/66015
Nada, Alvin & Rekno Sulandjari. 2020. Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan Pada PT. Tiki JNE. Tersedia : http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/egr/article/view/1548/1507 Djuwita, Amalia & Almira Yasmin. 2020. Strategi Public Relation Telkom
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/1596 93/slug/strategi-public-relations-telkom-university-dalam-mem bangun-citra-research-and-entrepreneur-university-melalui-kegi atan-publisitas.html
Setiawan, Hasta Mardi & Alem Joko Pamungkas. 2018. Strategi public relation dalam membangun citra (Studi Empiris Pada Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo Kabupaten Kendal).
Tersedia:
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/egr/article/download/1202/
1169/
Amanda M.Ikom. 2020. Strategi Public Relation Dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan. Tersedia:
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/ADVIS/article/view/4000/2221 C. Sumber Website
Aurellie, Anindyadevi. 2022. Long Weekend, 5.000 Orang kunjungi Kiara Artha Park. Tersedia:
https://www.detik.com/jabar/wisata/d-6035798/long-weekend-5000-orang-kunjungi-kiara-artha-park/amp Nugraha, Mega. 2020. Dasar Pemberlakukan New Nornal di Jabar 1 Juni, yang Masuk Zona Merah Tidak Serta Merta New Normal. Tesedia:
https://jabar.tribunnews.com/amp/2020/05/27/dasar-pemberlakuan- new-normal-di-jabar-1-juni-yang-masuk-zona-merah-tidak-serta-merta-new-normal
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung. 2021. Banyaknya Taman Kota Menurut Kecamatan Di kota Bandung. Tersedia:
https://bandungkota.bps.go.id/statictable/2021/03/25/1460/banyaknya-taman-kota-menurut-kecamatan-di-kota-bandung-2020.html
LAMPIRAN Lampiran 1: Draft Pertanyaan Wawancara
Informan Kunci 1
Marketing Communication Artha Graha
1. Bagaimana keadaan Kiara Artha Park sebelum, saat dan sesudah penetapan new normal ?
2. Apa saja upaya yang dilakukan dalam menjalankan perencaan strategi public relations ?
3. Bagaimana Kiara Artha Park menjaga berinteraksi dengan pengunjung di masa pandemi ?
4. Apa saja upaya kiara dalam mendapat kepercayaan publik ? 5. Bagaimana kiara artha menyampaikan informasi kepada publik ? 6. Bagaimana pengeloaan event, instagram, dan lainnya ?
7. Bagaimana kiara memperhatikan respon publik (feedback) ?
8. Bagaimaana cara marketing communication mengetahui atau menyimpulkan respon publik ?
9. Apa saja tantangan kiara dalam menjaga dan menjalin hubungan baik dedangan pengunjung ?
Informan Kunci 2 Pengelola Lapangan
1. Bagaimana keadaan Kiara Artha Park sebelum, saat dan sesudah penetapan new normal ?
2. Bagaimana para pengelola di lapangan menerima instruksi dari marketing communication mengenai kegiatan public relations untuk pembentukan citra positif ?
3. Apakah marketing communication mengetahui kondisi Kiara Artha Park yang sebenarnya ?
4. Bagaimana mengelola perencanaan strategi di lapangan ?
5. Apa saja upaya yang dilakukan pengelola lapangan dalam menjaga citra positif
7. Jika terjadi masalah, bagaimana pihak pengelola menyelesaikannya ?
8. Karena marketing communication berada di kota yang berbeda dengan pengelola lapangan, apa saja hambatan yang terjadi ?
Informan Kunci 3
Kepala Staff Lapangan
1. Bagaimana keadaan Kiara Artha Park sebelum, saat dan sesudah penetapan new normal ?
2. Bagaimana pengelola menyampain instruksi dari marketing communication mengenai kegiatan public relations untuk pembentukan citra positif ?
3. Bagaimana Kepala Staff lapangan mengatur staff lapangan agar memberikan pelayanan yang maksimal untuk pengunjung ?
4. Apakah marketing communication mengetahui kondisi Kiara Artha Park yang sebenarnya ?
5. Bagaimana menjalankan perencanaan strategi di lapangan ?
6. Apa saja upaya yang dilakukan pengelola lapangan dalam menjaga citra positif Kiara Artha Park ?
7. Jika terjadi masalah, bagaimana pihak pengelola menyelesaikannya ?
8. Karena marketing communication berada di kota yang berbeda dengan pengelola lapangan, apa saja hambatan yang terjadi ?
Informan Kunci 4 Security
1. Bagaimana keadaan Kiara Artha Park sebelum, saat dan sesudah penetapan new normal ?
2. Apa saja instruksi yang diberikan oleh kepala staff lapangan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung ?
3. Apa saja upaya yang dilakukan security dalam pelaksanaan menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung ?
4. Apa saja permasalahan yang terjadi dengan pengunjung Kiara Artha Park ? 5. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
6. Apa saja kendala yang dirasakan saat menertipkan pengunjung serta menjaga
Informan Pendukung Pengunjung 1
1. Apa saja informasi yang anda ketahui mengenai Kiara Artha Park ? 2. Bagaimana gambaran umum mengenai Kiara Artha Park ?
3. Bagaimana individu mengetahui informasi mengenai kiara artha park ?(lewat medsos atau word of mouth)
4. Apakah anda mengikuti akun instagram @kiaraarthapark ?
5. Apakah Kiara Artha Park menjadi salah satu objek wisata yang aman dan bersih ?
6. Sejauh ini, bagaimana fasilitas dan pelayaan karyawan Kiara Artha Park terhadap pengunjung ? (Review fasilitas kenyamann dan keamanan) 7. Apakah anda memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan selama
berkunjung ke Kiara Artha Park ?
8. Apakah anda memiliki saran dan kritik untuk Kiara Artha Park ?
Pengunjung 2
1. Apa saja informasi yang anda ketahui mengenai Kiara Artha Park ? 2. Bagaimana gambaran umum mengenai Kiara Artha Park ?
3. Bagaimana individu mengetahui informasi mengenai kiara artha park ?(lewat medsos atau word of mouth)
4. Apakah anda mengikuti akun instagram @kiaraarthapark ?
5. Apakah Kiara Artha Park menjadi salah satu objek wisata yang aman dan bersih ?
6. Sejauh ini, Bagaimana fasilitas dan pelayaan karyawan Kiara Artha Park terhadap pengunjung ? (Review fasilitas kenyamann dan keamanan) 7. Apakah anda memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan selama
berkunjung ke Kiara Artha Park ?
8. Apakah anda memiliki saran dan kritik untuk Kiara Artha Park ?
Lampiran 2: SK Pembimbing
Lampiran 3: Bimbingan Online
Lampiran 4: Hasil Ithenticate
Lampiran 5: Daftar Pra-riset