• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Public Relations Pt. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI

PUBLIC RELATIONS

PT. TUNAS BOLA DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Bianda Ludwianto

NIM. 1110051000015

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

STRATEGI

PUBLIC RELATIONS

PT. TUNAS BOLA DALAM

MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam (S.Kom.I)

Oleh: Bianda Ludwianto NIM : 1110051000015

Di Bawah Bimbingan:

Dr. Armawati Arbi, M.Si NIP. 19650207 199103 2 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 April 2015

(5)

i

ABSTRAK

Bianda Ludwianto 1110051000015

Strategi Public Relations PT. Tunas Bola dalam Membangun Citra

Perusahaan

Citra perusahaan merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia bisnis. Sebab baik dan buruk citra perusahaan merupakan indikator penting dari keberhasilan perusahaan tersebut. Public relation adalah garda terdepan membangun dan memelihara citra perusahaan. Membangun hubungan baik dengan pihak eksternal dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik. Sebagai perusahaan media, PT. Tunas Bola sudah seharusnya membangun citra perusahaan yang kuat sesuai dengan visi misi perusahaan.

Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Kemudian minornya adalah bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan? Dan apa keberhasilan dan kendala dalam strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?

Strategi public relations yang dilakukan PT. Tunas Bola adalah off print dan on print. Off print melakukan komunikasi brand melalui event-event, baik kegiatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri maupun kegiatan yang berasal dari luar, ada dua kategori kerjasama, yaitu event organizer dan media partner. Kemudan on print, melakukan komunikasi brand melalui media-media yang dimiliki oleh perusahaan, seperti produk media cetak dan portal berita online. Penggunaan media sosial juga dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi perusahaan.

Metodologi yang digunakan adalah kualitatif dengan paradigma positivistik. Analisis strategi yang digunakan menggunakan teori Rusady Ruslan yang menyatakan strategi diturunkan menjadi taktik program pendekatan membeli, penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Pendekatan penggunaan media sosial sejalan dengan pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap issue management,branding dan citra.

Kerja sama yang dilakukan PT. Tunas Bola untuk membina hubungan dengan pihak lain dalam membangun citra perusahaan, yakni mengadakan event dengan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, dan komunitas. Pemanfaatan media sosial dapat memberikan kemudahan komunikasi perusahaan dengan konsumen dan membangun komunikasi yang baik.

Membangun citra perusahaan tidak terlepas dari kerja sama yang telah terjalin dan bagaimana hasil yang didapat. Salah satu bentuk kerja sama yang bisa dilihat hasil dan kinerjanya adalah kerja sama event. Dengan meraih citra positif akan berdampak pada kemajuan perusahaan, ini terbukti dengan berhasilnya PT. Tunas Bola meriah dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2015 sebagai Brozen Winner pada kategoriThe Best of Sport & Healthy Local Magazine dan The Best of Sport & Healthy Tabloid

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Meskipun banyak kendala-kendala

yang penulis hadapi di tengah perjalanan dan terkadang menjadi beban dan

penghambat proses bagi penulis. Tetapi semua ini penulis jadikan sebagai

pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja

keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan berjudul “Strategi

Public Relations PT. Tunas Bola Dalam Membangun Citra Perusahaan”.

Menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari

dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terlibat baik secara langsung

maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini. Terutama kepada kedua

orang tua yang tak pernah bosan mendoakan anaknya dalam sujud mereka,

memperjuangkan anaknya dengan keringat, doa dan air mata, selalu memberikan

nasihat dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

kelancaran penelitian ini :

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Dr. Suprapto, M.Ed, Ph.D, selaku Wadek I bidang akademik.

Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wadek II bidang administrasi umum. Dr.

(7)

iii

2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku ketua jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, beserta Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku sekretasi

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dra. Armawati Arbi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

membantu penulis hingga skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas

kesabaran, kemurahan hati, dan kesediaannya memberikan waktu serta

pengarahan pada penulisan skripsi ini.

4. Kepada segenap Dosen Fakultas dakwah dan Komunikasi beserta seluruh

staf karyawan yang telah mendidik dan memberikan ilmunya dengan baik

serta telah membantu peneliti selama perkuliahan.

5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah meayani peminjaman buku-buku literatur

sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Divisi Marketing Communications dan HRGA PT. Tunas Bola yang telah

memberikan kesempatan magang dan melakukan penelitian terkait dengan

skripsi.

7. Team Marcomm PT. Tunas Bola yang telah banyak memberikan

kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini: Bang

Benhard Sitorus selaku Manajer Marcomm, Bang Bibop dan Mas bimo

selaku Product Executive, Bang Boy, ricky, Mba Irma selaku Staff Event

Marcomm, Mba Tari dan Mba Ana selaku Administrasi Marcomm.

8. Ayahanda Bintoro dan Ibunda Priati Utami, yang tak pernah lelah

(8)

iv

9. Kakak tercinta Arief Aji Yulianto yang selalu memberikan semangat dan

memberikan warna dalam hidupku.

10.Untuk sahabat-sahabat perjuangan penulis, Abduh, Fadli, Razak, Edi, Tyo,

Dani dan Hafiz yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa

kepada peneliti, juga semua kawan-kawanku KPI A 2010, dan

teman-teman dari KKN EXPO yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya kurang lebih 4 tahun

untuk membuat cerita yang indah.

11.Terakhir terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis

yang tidak dapat sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa

terima kasih penulis.

Penulis sadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Oleh karena itu, penulis menyadari pentinganya kritik dan

saran yang bersifat membangun agar dapat menjadi masukan di masa

mendatang. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat

khususnya bagi penulis, dan pihak lain pada umumnya.

Jakarta, April 2015

(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Perumusan masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Tinjauan Pustaka ... 9

F. Kerangka Konsep ... 12

G. Metode Penelitian ... 14

H. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Public Relations ... 19

B. Integrated Marketing Communications ... 23

C. Marketing Public Relations... 25

D. Teori Citra ... 28

E. Pengunaan Media Sosial ... 31

(10)

vi

B. Visi dan Misi ... 40

C. Struktur Organisasi PT. Tunas Bola ... 40

D. Gambaran Umum Public Relations PT. Tunas Bola ... 41

BAB IV ANALISIS DATA

A. Strategi Public relations PT. Tunas Bola dalam Membangun

Citra Perusahaan ... 49

B. Penggunaan Media Sosial PT. Tunas Bola untuk Membangun

Citra Perusahaan ... 63

C. Keberhasilaan dan Kendala Public Relations PT. Tunas Bola

dalam Membangun Citra Perusahaan ... 72

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ... 15

Tabel 3.1 Profil Pembaca BOLA ... 39

Tabel 4.1 Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Teori ... 12

Gambar 2.1 The Promotions Mix ... 25

Gambar 3.1 Produk-produk PT. Tunas Bola ... 38

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Tunas Bola ... 40

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Departemen Marketing Communication PT. Tunas Bola ... 41

Gambar 3.4 Promo Event-event PT. Tunas Bola (BOLA) ... 43

Gambar 4.1 Akun Twitter Bolanews.com dan Mingguan BOLA ... 68

Gambar 4.2 Keluhan di Media Sosial PT. Tunas Bola ... 69

Gambar 4.3 Akun Facebook Harian BOLA dan Mingguan BOLA ... 70

Gambar 4.4 Diskusi Olahraga Nasional di Gedung Kompas Gramedia ... 77

Gambar 4.5 Blood Donation For Humanity di Gedung Kompas Gramedia . ... 78

Gambar 4.6 Super Soccer BOLA Sport Race di Gandaria City ... 80

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa di era saat ini tumbuh begitu pesat. Dalam Industri media

massa kini terjadi persaingan yang kompetitif dengan menampilkan produk dan

konten media yang beragam. Saat ini media massa menyuguhkan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Masing-masing media massa menampilkan kemasan yang

menarik dan berkesan untuk menjaring konsumen, agar setia dengan media

tersebut. Kebutuhan informasi menjadi faktor utama bangkitnya persaingan media

massa. Selain itu kemajuan teknologi dan meningkatnya kualitas pendidikan juga

menjadi faktor pendorong. Masuknya industri media ke era digital membuat

perubahan pada peta persaingan media.

Banyak perusahaan media ramai-ramai memanfaatkan teknologi online

(internet) untuk mejadi lahan baru untuk memanjakan pengguna setianya. Hal

tersebut juga dilakukan oleh banyak media massa, khususnya media cetak.

Meninggalkan teknologi konvensional dan beralih ke teknologi online untuk

memenuhi kebutuhan informasi pembaca dengan cepat. Konvergensi menjadi

amunisi dalam persaingan media massa. Media cetak menggunakannya untuk

menjangkau pasar yang lebih luas dan wilayah yang tidak terjangkau oleh media

cetak bisa terlayani dengan teknologi online.

Dengan persaingan yang lebih kompetitif, media cetak mulai melakukan

segmentasi pembaca dan memilih untuk membentuk sebuah karakter yang kuat.

(14)

media cetak yang menyajikan informasi khusus dengan tema tertentu, seperti

olahraga dan kesehatan. Media dengan segmentasi ini memberikan informasi yang

sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pembaca. Persaingan bisnis diantara

media ini juga tidak kalah menarik dan kompetitif.

Untuk menjaring pembaca ditengah persaingan yang ketat, berbagai cara

promosi dan marketing dilakukan. Untuk mendapat keuntungan suatu perusahaan

akan melakukan kegiatan promosi agar produk yang dipasarkan dapat menarik

perhatian konsumen. Begitu juga dengan media cetak, perlunya citra positif

perusahaan dibangun untuk mempermudah perusahaan mendapatkan tujuan

(goals) yang ingin capai. Kesemua hal ini, mulai dari kegiatan promosi,

marketing, pembentukan citra, hingga kerja sama merupakan tugas dan tanggung

jawab public relations perusahaan.

Salah satu tugas public relations (PR) adalah sosialisasi yang membutuhkan

proses komunikasi yang handal, agar efek yang dirasakan bisa diterima oleh

masyarakat atau individu. Melalui public relations, proses sosialisasi akan jauh

lebih mudah karena menjangkau kepada masyarakat luas. Dari hubungan yang

sudah terjalin melalui komunikasi yang baik, bukan hal yang sulit untuk

melakukan proses sosialisasi. Menurut Neni Yulianita, Public relations juga

merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan

kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan

publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan

pengakuan dari publiknya.1

(15)

Kemudian salah satu fungsi internal PR ialah mengadakan perbaikan dan

pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya perusahaan)

berbentuk disiplin, memotivasi, meningkatkan pelayanan, dan produtivitas kerja

yang diharapkan tercipta sense of belonging terhadap perusahaan. Sedangkan

peran ekternal PR, Menurut Rosady Ruslan ialah berupaya menciptakan

kepercayaan dan citra perusahaan (corporate image) yang sekaligus

mempertahankan citra produknya (product and brand image).2 Selain itu PR

mengelola informasi opini publik mengenai suatu perusahaan di mata masyarakat

yang nantinya akan berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Hubungan masyarakat dengan perusahaan menjadi sebuah jalinan khusus

yang membuat komunikasi merupakan suatu kepentingan tersendiri. Dengan

adanya public relations (PR) dalam struktur organisasi memberikan perhatian

khusus kepada masyarakat. Salah satu tugasnya adalah sebagai sumber informasi

(channel of communication) dan membangun citra (image building). PR juga

merupakan penghubung jalinan komunikasi dengan pihak luar, lembaga,

komunitas dan lainnya.

Kemudian Dr. Ludwig Suparno berpendapat Public relations merupakan

fungsi manajemen yang biasanya membantu dan meningkatkan marketing,

terutama promosi produk atau citra perusahaan atau organisasi. Selain itu public

relations memiliki tanggung jawab manajerial sesuai dengan fungsinya terhadap

masyarakat dan khalayak umum atau hal-hal yang lebih khusus.3Public relations

dapat dibedakan kepada fungsi manajemen melalui konsep kegiatan administrasi

(operating consept of administration) dan fungsi staf khusus dalam pelayanan

(16)

administrasi (specialized staff junction serving administrasi). Sedangkan dalam

fungsi komunikasi pihak public relations melaksanakan kegiatan komunikasi

antara lembaga yang diwakilinya dan dengan pihak publik sebagai sasarannya.4

Citra merupakan gambaran atau pandangan tentang reputasi, identitas,

karakter, dan prestasi. Penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan

menampilkan citra positif, agar strategi dan tujuan perusahaan tercapai. Public

relations dituntut untuk membangun dan menjaga sebuah citra perusahaan dengan

melakukan beberapa strategi dalam menjalin hubungan dengan pihak luar, baik

masyarakat, lembaga, dan pemerintah. M. Linggar Anggoro berpendapat Citra

perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain yaitu riwayat atau

sejarah perusahaan yang gemilang, keberhasilan-keberhasilan di bidang keuangan

yang pernah diraih dan lain sebagainya.5

Frank Jefkins menyebutkan bahwa citra adalah kesan yang diperoleh

berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau

kenyataan. Ada beberapa citra yang dikemukan oleh Frank Jefkins, yakni citra

bayangan, citra berlaku, citra diharapkan, citra perusahaan, dan majemuk.6 Citra

perusahaan merupakan bentuk kerja sama antara beberapa bagian dalam struktur

perusahaan yang berjalan bersama dengan baik. Citra perusahaan merupakan hal

yang penting. Reputasi dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh

sebuah perusahaan melalui public relations. Untuk itu memerlukan strategi yang

tepat untuk membangun dan memelihara citra perusahaan.

4 Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing), h. 25.

5 M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), Cet. 4. h. 62.

(17)

Strategi yang digunakan untuk menjalankan tugas PR dengan baik dan

memudahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Karena

strategi menjadi pedoman segala tindakan yang dilakukan. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus.7 Lebih lanjut J.L. Thompson menggambarkan

bahwa strategi adalah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir

menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, atau sebuah cara/proses yang

digunakan untuk mencapai misinya.8 Hasil yang diraih oleh strategi yang tepat

akan membuat tujuan-tujuan perusahaan dapat diraih dan perusahaan mendapat

keuntungan.

Persaingan bisnis dalam industri media massa, khususnya media cetak

dirasakan juga oleh perusahaan PT. Tunas Bola yang mempunyai produk dalam

media cetak, yaitu: Harian BOLA, Tabloid BOLA, dan Majalah BolaVaganza.

Selain produk cetak, PT. Tunas Bola juga mempunyai produk on-line dengan situs

berita bernama bolanews.com. Kesemua produk tersebut menyajikan informasi

seputar olahraga secara umumnya, dan informasi sepakbola pada khususnya yang

dikemas dengan menarik dan bahasa yang kekinian.

Media olahraga seperti BOLA saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi

masyarakat, terutama mereka yang gemar dan minat pada bidang olahraga

maupun, hanya ingin mengetahui perkembangan dunia olahraga. Dengan

terpenuhinya kebutuhan tersebut, masyarakat akan jadi mengerti pentingnya

berolahraga. Olahraga tidak hanya menyehatkan secara fisik saja, tetapi juga

menyegarkan rohani. Rasulullah SAW, memanfaatkan olahraga sebagai sarana

7 Tim Penyusunan Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007) h. 1992.

(18)

untuk mengajarkan akhlak terpuji, sikap toleran, cinta kasih, persahabatan dan

persaudaraan, serta tolong menolong.9 Islam menghasung pemeluknya untuk

menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun jasmani. Islam menunjukkan

keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagai modal besar di dalam beramal saleh

dan beraktivitas di dalam urusan agama dan urusan dunia seorang muslim. Allah Subhanah wa Ta’ala berfirman:

مْسجْلاو مْلعْلا يف ًةطْسب هدازو ْم ْيلع هافطْصا ّّا ّنإ اق “(Nabi mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah Subhanah wa Ta’ala

telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas

dan tubuh yang perkasa.” (QS. al-Baqarah: 247).

PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di bidang

Sport & Health Media. Pada awalnya BOLA merupakan dari sisipan kompas edisi

3 Maret 1984, namun empat tahun kemudian mulai diterbitkan terpisah. Hingga

tahun 1997, BOLA hanya diterbitkan sekali seminggu, yaitu pada hari Jumat.

Tabloid BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering

mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri.

Pada tahun 2001, terbitlah majalah BolaVaganza dengan tampilan khusus

membahas sepak bola internasional maupun nasional selama sebulan.

Sedangkan untuk produk online, portal berita bolanews.com lahir pada

medio 2010, sebagai tuntutan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan

pembaca BOLA akan berita yang aktual dan cepat. Untuk produk terbaru dari PT.

Tunas Bola adalah perkembangan dari tabloid BOLA menjadi Harian BOLA yang

terbit setiap hari dengan berita yang aktual mengetahui perkembangan sepak bola

9 Dr. Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Sehat Jasmani, Cerdas Ruhani

(19)

internasional dan nasional, serta olahraga lainnya. Ada beberapa majalah impor

yang dibeli lisensinya seperti, United Indonesia, Four Four Two, dan F1 Racing

Indonesia. Seiring perkembangan zaman dan tingginya persaingan bisnis, serta

beban yang berat biaya produksi yang berbeda terbalik dengan pendapatan. Maka

majalah-majalah tersebut telah resmi diberhentikan penerbitannya sejak awal

terbit tahun 2009. Dalam perkembangan bisnis media ini PT. Tunas Bola telah

mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print Media Awards (IPMA)

2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy

Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan kedua, sebagai Bronze Winner dari

kategori The Best of Sport & Healthy Tabloid, untuk Mingguan BOLA.

Dengan persaingan yang kompetitif dengan media-media olahraga lainnya,

membuat PT. Tunas Bola meningkatkan kualitas serta memberikan informasi

yang akurat dengan menampilkan etika jurnalistik. Sehingga BOLA menampilkan

produk-produknya yang inovatif yang diharapkan mampu mempertahankan dan

meningkatkan kecintaan masyarakat kepada semua produk BOLA. Namun untuk

mempertahankan brand image dan kerja sama dengan pihak lain yang diperoleh

saat ini, dan membangun citra positif perusahaan membutuhkan strategi yang

tepat dan handal didukung dengan konsep yang matang, ide yang inovatif serta

sarana dan prasarana yang baik, guna dapat mewujudkan harapan perusahaan.

Atas latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai strategi pubic relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam sebuah

penelitian yang berjudul: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. TUNAS

(20)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian ini akan mengkaji tentang strategi komunikasi public relations

PT. Tunas Bola dalam tingkat organisasi dan penggunaan media sosial pada

bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015, serta fokus pada citra perusahaan

berkaitan dengan kerja sama dengan pihak eksternal. Merujuk pada batasan

masalah tersebut, maka rumusan masalah mencakup sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi public relations PT. Tunas Bola dalam

membangun citra perusahaan?

2. Bagaimana penggunaan media sosial PT. Tunas Bola dalam

membangun citra perusahaan?

3. Apa indikator keberhasilan dan kendala dalam strategi public

relations PT. Tunas Bola dalam membangun citra perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui bentuk strategi, peran dan pengelolaan media sosial

public relations yang digunakan PT. Tunas Bola dalam membangun

citra perusahaan.

b. Mengetahui berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan PT. Tunas

Bola untuk membangun citra perusahaan. Kemudian keberhasilan dan

kendala yang dihadapi PT. Tunas Bola dalam penerapan strategi

(21)

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi akademis

dan praktis, yaitu:

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bentuk kontribusi penelitian

terapan dan memperkaya di bidang ilmu komunikasi, khususnya public

relations. Karena memiliki hubungan keterkaitan dengan peran penting

dalam kecakapan kehidupan berkomunikasi. Serta mendalami konsep

hubungan masyarakat dan lembaga atau perusahaan yang saling berkaitan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini memberikan penambah pemahaman, pengetahuan

dan wawasan terhadap strategi komunikasi pada bidang public relations

perusahaan atau lembaga. Dan untuk mengetahui fungsi dan tugas public

relations di perusahaan. Serta memberikan informasi dan masukan

pengetahuan untuk penelitian serupa di masa mendatang.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis telah mengkaji beberapa hasil penelitian

yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam kajian penelitian yaitu

mengenai strategi public relations. Pada penelitian ini akan disampaikan

adalah membangun citra perusahaan yang berkaitan dengan pengelolaan dan

penggunaan citra perusahaan. Maka merujuk pada penelitian terdahulu seperti

(22)

Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam

Mempromosikan Lagu Religi oleh Agus Mana menemukan pokok bahasan

penelitian strategi yang dilakukan oleh public relations dalam

mempromosikan lagu religi yang mulai marak tidak hanya pada saat bulan

ramadhan saja. Selain itu juga bisa dijadikan media lagu untuk sebagai sarana

berdakwah dengan mempromosikan lagu-lagu religi.10 Kesamaan dengan

penelitian ini adalah objek penelitian yang membahas strategi public relations

dalam sebuah media dalam mempromosikan sebuah produk media.

Sedangkan perbedaan terletak pada subjek penelitian antara media cetak

dengan media promosi yang tidak hanya mempergunakan media cetak saja,

tetapi banyak media dan strategi yang digunakan dalam mempromosikan

produk.

Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam Membangun

Citra Positif Program Global Qurban oleh Widi Aries Triyanto

menyimpulkan keberhasilan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dalam program

global qurban tidak terlepas dari peran public relations yang bertujuan untuk

memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, dan penghargaan dari

masyarakat luas.11 Kesamaan pada penelitian ini adalah objek penelitian yang

dikaji adalah citra positif perusahaan yang dilakukan oleh public relations

ACT dalam menjalankan program global qurban oleh Aksi Cepat Tanggap,

agar diterima oleh masyrakat dan berdampak positifnya kegiatan tersebut,

10 Agus Mana, ”Strategi Komunikasi Publik Relations PT. Musica Studio dalam

Memepromosikan Lagu Religi,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012).

(23)

juga membangun citra lembaga Aksi Cepat Tanggap. Sedangkan untuk

perbedaannya pada penelitian ini fokus hanya pada program global qurban

saja dan tidak meneliti secara menyeluruh tentang citra perusahaan, seperti

halnya sebuah citra perusahaan. Dan penelitian ini membahas tentang

corporate social responsibility (CSR) yang menjadi salah ssatu tugas dari

public relations.

Strategi Public Relations 106.2 Fm Bens Radio dalam Memelihara Citra

Perusahaan oleh Tri Lestari menulis strategi public relations pada 106.3 FM

Bens radio dalam memelihara citra perusahaan dengan publik internal dan

eksternal. Memelihara citra perusahaan sama halnya dengan memelihara kerja

sama dengan pihak lain dan memiliki kemampuan kerja sama tim yang bagus

untuk mencapai keberhasialan yang saling menguntungkan, nyaman, saling

percaya, dan saling menghargai. Strategi public relations yang digunakan

dalam penelitian mengunakan strategi membeli, strategi penekanan, strategi

persuasif, dan strategi merangkul. Kesamaan dengan penelitian penulias

adalah berada pada teori yang digunakan, yaitu 4 strategi yang public

relations dalam menjalankan tugas dan fungsinya, strategi membeli, strategi

penekanan, strategi persuasif, dan strategi merangkul juga subjek dan

metodologi dalam penelitian. Sedangkan perbedaan terletak pada objek

penelitian, yang akan diteliti oleh penulis adalah strategi public relatios

dalam membangun citra.12

(24)

F. Kerangka Konsep

Gambar 1.1 Kerangka Teori

Menurut Sandra Moriarty, IMC (Integrated Marketing Communication)

atau komunikasi pemasaran terpadu adalah praktik mengoordinasikan semua

alat komunikasi pemasaran dan pesan brand secara strategis untuk Integrated Marketing Communication

(IMC)

Promotion Mix

1. Advertising (Periklanan) 4. Public Relations 2. Sales Promotion 5. Personal Selling

(Promosi penjualan) 3. Direct Marketing

(Penjualan Langsung)

(Philip Kotler dan Gary Amstrong, Principle of Marketing,

(25)

berkomunikasi dengan semua stakeholder dan audiensi secara konsisten.13

Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika, the 4As (The American

Association of Advertising Agency) mengatakan bahwa IMC adalah konsep

perencanaan komunikasi pemsaran yang matang dengan mengevaluasi peran

masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales

promotion, public relations dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi

pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak

komunikasi yang maksimal.

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran

dengan menerapkan 5 (lima) strategi pemasaran secara bersama, yaitu: 1.

Pemasaran langsung (Direct Marketing), Promosi Penjualan (Sales

Promotion), Hubungan Masyarakat (Public Relations), Penjualan Personal

(Personal Selling), dan Periklanan (Advertising).

Public relations berkaitan dengan fungsi manajemen lainnya, yaitu

marketing, sehingga Philip Kotler membuat suatu konsep marketing public

relations. Pengertian konsep marketing public relations tersebut secara garis

besarnya terdapat tiga taktik (There Ways Strategy) untuk melaksanakan

program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama, bahwa public

relations merupakan potensi untuk menggunakan suatu taktik pull strategy

(menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai kekuatan untuk

menekan, push strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini

public yang menguntungkan.14 Philip Kotler yang pertama kali memunculkan

13 Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells, Advertising, Edisi Delapan (Jakarta: Prenada Media Group), h. 625.

(26)

konsep mega marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan public

relations dan marketing mix, kemudian muncul lagi istilah marketing public

relations (MPR), sebagai pengembangan konsep sebelumnya.15

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan proses pengumpulan data. Bentuk

penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dimana penulis

melakukan penelitian langsung dan terlibat dalam kegiatan subjek

penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

Penelitian ini menggunakan penulisan metode deskriptif, yaitu metode

penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak

menguji hipotesis atau prediksi. penelitian yang menghasilkan data

deksriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku, laporan penelitian

akan bersifat kutipan-kutipan atau memberikan gambaran penyajian

laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara,

catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.16

15 Ibid, h. 77.

16 Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rodskarya,

(27)

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan.17 Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah public relations

PT. Tunas Bola.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitan ini objek penelitiannya adalah strategi public

relations dan sponsor-sponsor dalam kegiatan PT. Tunas Bola yang

dilakukan dalam membangun citra positif perusahaan dan penggunaan

(28)

Teknik observasi partisipan merupakan pengamatan yang terlibat

langsung dalam proses kerja subjek penelitian, kemudian

melakukan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang

diteliti terkati dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian

ini, peneliti terlibat langsung dalam proses kerja public relations

PT. Tunas Bola sebagai Social Media Specialist.

2) Wawancara

Teknik wawancara yang melakukan tanya jawab dengan wawancara

struktur dan tidak terstruktur, dengan memberikan kebebasan

kepada narasumber. Peneliti melakukan tanya jawab secara

langsung dengan orang-orang yang terlibat di bagian public

relations PT. Tunas Bola, mulai dari Manajer, Product Executive,

dan Staff event. Dengan tujuan mendapatkan keterangan yang jelas

tentang strategi public relations PT. Tunas Bola dalam membangun

citra perusahaan.

3) Dokumentasi

Teknik mendapatkan informasi yang mendukung analisi dan

interpretasi data. Data-data dokumentasi sekunder berasal dari

public relations PT. Tunas Bola dalam tulisan-tulisan mengenai

perusahaan dan foto-foto kegiatan yang telah dilakukan oleh PT.

Tunas Bola yang berkatian dengan kegiatan public relations.

b. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, penulis akan menganalisa data tersebut,

(29)

yang terdapat dalam rumusan masalah. Dengan adanya kesimpulan

maka penelitian ini semakin terarah. Adapun teknik penulisan yang

digunakan yaitu berpedoman pada buku pedoman penulisan karya

ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang disusun oleh tim UIN Syahid,

UIN Press, 2007 cet, ke 1.

c. Analisis Data

Setelah data terkumpul, lalu dianalisis dengan teknik triangulasi

yaitu, menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi,

dokumentasi, dan wawancara kemudian dikumpulkan untuk dibuat

kesimpulan, kemudian data-data tersebut diolah atau direvisi kembali

dengan menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif

mengenai persepsi dan pemahaman tentang strategi public relations dalam

membangun citra perusahaan.

Data-data yang ditemukan kemudian dianalisa berdasarkan

kerangka konsep. Analisa data melakukan pengkategorian dalam strategi

public relations menurut Rosady Ruslan, yaitu strategi membeli,

penekanan/kekuatan, persuasif, dan merangkul. Kemudian data mengenai

citra perusahaan dianalisis mengunakan teori citra dari Frank Jefkins.

Berkaitan dengan pengunaan media sosial, penulis mengaitkan dengan

pendapat Weber mengenai media sosial berpengaruh terhadap branding

(30)

H. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis membahas lima bab dan masing-masing bab

terdiri dari sub bab, yakni :

BAB I Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, kerangka teori, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teoritis yang meliputi, penjelasan teori-teori yang

relevan digunakan untuk menganalisa dan merancang

sistem yang diperoleh penulis juga menjelaskan diantaranya

Marketing Public Relations (MPR), Teori citra (image

teory), Integrated Marketing Communications (IMC), dan

Strategi Public Relations.

BAB III Temuan penelitian, membahas tentang gambaran umum

PT. Tunas Bola, visi misi perusahaan, kode etik perusahaan,

susunan struktur perusahaan, dan tata kelola perusahaan.

BAB IV Analisa hasil temuan, menjelaskan bentuk strategi Public

realtions PT. Tunas Bola dalam membangun citra

perusahaan, peran dan fungsi public relations, dan

kegiatan-kegiatan public relations dalam membangun citra

perusahaan.

(31)

19 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations

Dalam melakukan kegiatannya public relations memerlukan kiat khusus,

agar pencapaian tujuan dan fungsi public relations tidak menghambat

kegiatan manajemen organisasi lainnya. Untuk itu perlu strategi yang dalam

memberikan pedoman kerja untuk public relations melaksanakan tugas dan

fungsinya.

Pengertian strategi menurut J. L. Thompson adalah cara untuk mencapai

sebuah hasil akhir, hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi.1

Kemudian, Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu:

sebuah rencana, cara, pola, posisi, dan perspektif. Jika dikaitkan dengan

aktivitas public relations, maka akan berhubungan dengan

keputusan-keputusan penting yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak

pihak dalam organisasi.

Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,

berpendapat tentang batasan pengertian strategi public relations adalah

alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public

relations dalam kerangka suatu rencana public relations.2 Salah satu tujuan

dari strategi public relations adalah untuk mengembangkan dan menegakkan

suatu citra positif yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan terhadap

para publik internal (stakeholders) dan publik eksternal (masyarakat).

1

Sandra Oliver, Strategi Public Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007), h. 2. 2

Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja

(32)

1. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations

Strategi public relations dibentuk oleh beberapa unsur-unsur

tertentu, khususnya strategi korporat yang berkaitan dengan

lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola

yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan, yaitu:3

a. Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan

dipengaruhi oleh unsur-unsur: kebijakan umum, budaya yang

dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh

organisasi bersangkutan.

b. Secara mikro, bergantung pada misi perusahaan, sumber-sumber

yang dimiliki (SDM/SDA), sistem pengorganisasian, dan rencana

atau program dalam jangka pendek dan panjang, serta tujuan yang

hendak dicapai.

2. Jenis-jenis Strategi Public Relations

Menurut Harwood Childs, ada beberapa strategi dalam kegiatan

public relations untuk merancang suatu pesan dalam bentuk informasi

atau berita, yaitu sebagai berikut.4

a. Strategy of Publicity

Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan (massage)

melalui proses publikasi suatu berita melalui kerja sama dengan

berbagai media massa. Selain itu, dengan menggunakan taktik

3 Ibid, h. 140.

4

Rosady Ruslan, Kiat dan StrategiKampanye Public Relations (Jakarta: RajaGrafindo

(33)

rekayasa suatu berita akan dapat menarik perhatian audiensi

sehingga menciptakan publisitas yang menguntungkan.

b. Strategy of Persuation

Berkampanye untuk membujuk atau menggalang khalayak

melalui teknik sugesti atau persuasi untuk mengubah opini publik

dengan mengangkat segi emosional dari suatu cerita, artikel, atau

featuris berlandaskan humanity interest.

c. Strategy of Argumentation

Strategi ini biasanya dipakai untuk mengantisipasi berita

negatif yang kurang menguntungkan (negative news), kemudian

dibentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang

rasional agar opini publik tetap dalam posisi yang menguntungkan.

d. Strategy of Image

Strategi pembentukan berita yang positif dalam publikasi untuk

menjaga citra lembaga atau organisasi termasuk produknya.

Misalnya tidak hanya menampilkan segi promosi,tetapi bagaimana

menciptakan publikasi nonkomersial daengan menampilkan

kepedulian terhadap lingkungan sosial (humanity relations and

social marketing) yang menguntungkan citra bagi lembaga atau

(34)

Kemudian ada beberapa alternatif pendekatan yang dilakukan dalam

strategi public relations. Pendekatan ini berguna untuk menjalankan

strategi PR, dengan pendekatan-pedekatan ini praktisi Rosady Ruslan

public relations dapat mengembangkan strateginya, yakni:5

1. Jalur membeli (purchasing), yaitu dengan cara mengabulkan

sebagian tuntutan pihak ekternal. Artinya pihak perusahaan bersedia

menerima tuntutan tersebut.

2. Jalur penekanan (pressure & power), yaitu merupakan tindakan

strategi public relations melalui taktik penekanan yang sekaligus

menunjukan suatu kekuasaan tertentu.

3. Jalur membujuk (persuation), yaitu taktik jangka pendek dengan

pendekatan untuk membujuk agar mau berunding dan berdialog

secara konstruktif.

4. Jalur merangkul (patronage), yaitu taktik jangka panjang dengan

pendekatan dari strategi PR yang bersifat merangkul pihak eksternal.

Pada umumnya strategi public relations dalam meningkatkan

kesadaran, seperti kesadaran merek (brandawarness) pada publik. Selain

itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi

netral dan dari netral menjadi mendukung terhadap tindakan yang

dilakukan organisasi. Terakhir, untuk mendorong tindakan, mislanya

mendorong untuk mendukung kebijakan proses prooduksi yang ramah

lingkungan yang ditujukan organisasi.6

5Rosady Ruslan, Manajemen Public relatons dan media komunikasi (Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006), h. 138-139. 6

(35)

B. Integrated Marketing Communications

Komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing communications

adalah konsep pengabungan saluran komunikasi perusahaan atau lembaga

untuk tujuan penyampaian pesan kepada publik eksternal agar tercapai

tercipta hubungan komunikasi yang baik dan menguntungkan perusahaan

atau lembaga. Mengutip dari buku Philip Kotler dan Gary Amstrong yang

berjudul Principles of Marketing.

Integrated marketing communications (IMC) carefully

intergrating and coordinating the company’s many communications

channels to deliver a clear, consistent, and organization and its products”7

Asosiasi agen periklanan Amerika (The American Association of

Adversiting Agency) mengemukakan bahwa IMC adalah konsep perencanaan

komunikasi pemasaran yang matang dengan mengevaluasi peran

masing-masing bentuk komunikasi pemasaran (periklanan umum, sales promotion,

public relations dan lain-lain) dan memadukan bentuk-bentuk komunikasi

pemasaran ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak

komunikasi yang maksimal (Belch 2009).

Dalam kegiatan komunikasi pemasaran terpadu perusahaan menggunakan

penggabungan promosi (promotion mix). Menurut Philip Kotler, Promotion

mix adalah penggabungan alat promosi yang digunakan oleh perusahaan

untuk komunikasi persuasif dengan konsumen dan membangun hubungan

(36)

baik dengan konsumen. Promotion mix terdiri dari lima alat promosi yang

sering digunakan perusahaan, yaitu:8

1. Advestising adalah bentuk komunikasi non-personal melalui berbagai

media cetak, elektronik, dan internet mengenai perusahaan, produk, dan

jasa atau ide sebuah sponsor yang dikenal.

2. Sales promotion adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan cara

memberikan nilai incentive kepada penjual, distributor, atau konsumennya

secara langsung untuk mendorong penjualan dengan cepat.

3. Personal selling adalah aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan

persentasi langsung kepada konsumen tentang tujuan penjualan, dan untuk

meyakikan pembeli potensial. Serta membangun hubungan dengan

konsumen.

4. Public relations adalah komunikasi non-personal yang bertujuan untuk

membangun hubungan baik dengan seluruh masyarakat. Komunikasi yang

dilakukan adalah pemberlakukan publisitas, menciptakan dan mengelola

citra positif perusahaan, dan mengelola kegiatan-kegiatan perusahaan,

serta menanggani isu-isu negatif.

5. Direct marketing adalah sebuah aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan secara langsung kepada konsumennya. Dan juga

memberlakukan tanggapan dan permintaan konsumen melalui berbagai

media massa.

(37)

The Promotions Mix

Gambar 2.1

Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong 2010

C. Marketing Public Relations

1.Konsep Marketing Public Relations

Selama kurun waktu 1970-an, muncul konsep-konsep pengembangan

bidang pemasaran yang baru dan lebih dikenal dengan istilah pemasaran

strategi (strategi marketing), positioning, social marketing, macro

marketing, global marketing, dan mega marketing.9 Philip Kotler

merupakan pakar public relations yang memperkenalkan konsep mega

marketing yang berintikan perpaduan antara public relations dan

marketing mix. Kemudian istilah tersebut dikembangkan oleh Thomas L.

Harris (1991) menjadi konsep baru yang dikeal dengan marketing public

relations.

Thomas L. Harris menambahkan definisi marketing public relations

sendiri adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program

9

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 75-76.

(38)

yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui

pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat

menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian

pelanggan.10

2. Fungsi Marketing Public Relations

Marketing public relations (MPR) merupakan penggabungan antara

konsep pemasaran dengan konsep kerja public relations. Perpaduan dua

konsep ini melahirkan suatu energi baru yang dapat membantu organisasi

dalam memasarkan produknya dengan efisien dan efektif. Untuk itu

marketing public relation memiliki dua fungsi yang bersinergi, yaitu

fungsi marketing dan fungsi public relations.11

a. Fungsi marketing

1)Mengadakan riset pasar, untuk mendapatkan informasi yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2)Menciptakan produk yang sesuai dari hasil riset pasar.

3)Menentukan harga produk yang rasional dan kompetitif.

4)Menentukan dan memilih target konsumen.

5)Merencanakan dan melaksanakan kampanye promosi.

6)Komitmen terhadap pelayanan purna jual.

b. Fungsi public relations

1) Menumbuhkan kembangkan citra positif perusahaan terhadap

publik eksternal.

10 Ibid, h. 77.

11

(39)

2) Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee

relations), dan antara karyawan dengan pemimpinan, sehingga

akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang memacu

kepada displin dan motivasi kerja, profesionalme yang tinggi, serta

memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik.

3. Peranan Marketing Public Relations

Ada beberapa faktor yang melihat bahwa marketing public relations

(MPR) sangat penting dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satunya adalah

untuk meningkatkan biaya promosi periklanan yang tidak seimbang

dengan hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan. Selain itu

persaingan yang ketat dalam promosi dan publikasi produk, membuat

perusahaan mulai bekerja efektif dan efisien.

Pentingnya peran marketing public relations menurut Philip Kotler

dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam

berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut.12

a. Menumbuhkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang

tengah diluncurkan.

b. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau

manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan.

c. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor

(advertorial) tentang manfaat suatu produk.

d. Menekan biaya promosi iklan komersial.

(40)

e. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,

sebagai demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.

f. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan

sekaligus merencakan perubahan posisi duduk yang lama.

g. Mengkonsumsikan terus-menerus tentang aktivitas dan program

kerja yang berkaitan dengan sosial dan lingkungan hidup, agar

tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat.

h. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang

dan jasa.

i. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif

yang mungkin akan muncul di masa mendatang.

D. Teori Citra

Menurut Rosady Ruslan, Citra (image) berkaitan erat dengan suatu

penilaian, tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol

tertentu terhadap bentuk pelayanan, nama perusahaan, dan merek suatu

produk barang atau jasa dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya.13

Sandra Oliver berpendapat, bahwa studi terkini menunjukkan bahwa citra

tidak hanya terdiri dari sebuah realitas tunggal yang dipegang oleh individu,

tetapi juga mereka yang memegang serangkaian gambaran yang saling

terhubung yang terdiri dari banyak unsur atau objek yang menyatu dan yang

diinterpretasikan melalui bahasa.14

13

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi (Jakarta: RajaGrafindo Persada), h. 71.

(41)

Dalam proses pembentukan citra dibutuhkan faktor lain yang akan

memmbuat citra akan semakin kuat dan berkarakter. Antara lain dibutuhkan

faktor identitas dan reputasi sebagai pembentuk citra yang menunjukan

kepribadian. Adapun Frank Jefkins menjelaskan, bahwa ada beberapa jenis

citra (image), yakni: citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku

(current image), citra yang diharapkan (wish image), citra perusahaan

(corporate image) serta citra majemuk (multiple image).15

a. Citra Bayangan (mirror image)

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam

mengenai pandangan luar, terhadap organisasi. Citra bayangan ini hampir

selalu tepat dan tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya. Hal ini

karena kurang tersedianya informasi dan pengetahuan yang akurat oleh

pihak dalam organisasi, mengenai pandangan dan pendapat pihak luar

terhadapa organisasi tersebut.

b. Citra yang Berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah citra atau pandangan yang dianut oleh

pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Kebaikan dari citra bayangan,

citra yang berlaku bersubjek kepada pihak luar yang melakukan proses

pemaknaan citra terhadap organisasi. Tetapi sering terjadi ketidaksesuaian

antara pandangan terhadap realita yang sesungguhnya, biasanya citra

berpandangan negatif. Karena citra ini sepenuhnya ditentukan oleh

banyak-sedikitnya informasi yang dimilikioleh mereka yang

mempercayainya.

(42)

c. Citra yang diharapkan (wish image)

Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh

pihak manajemen. Citra ini secara umum berkonotasi positif atau lebih

baik. Tapi masih sama seperti citra sebelumnya, citra harapan juga tidak

sama dengan realita yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan

lebih baik atau menyenangkan daripada citra yang sebenarnya. Citra yang

diharapkan itu biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang

relatif masih baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang

memadai.

d. Citra Perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Citra

ini terbentuk dari banyak hal, antara lain sejarah perusahaan yang

berpestasi dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan

ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan

kerja, kesediaan untuk tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan

riset.

e. Citra Majemuk (multiple image)

Citra majemuk adalah kumpulan citra yang bersifat individu dalam

suatu organisasi. Jumlah citra yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan

sama banyaknya dengan jumlah pegawainya. Untuk menghindari hal yang

tidak diinginkan, maka dilakukan penyeragaman dengan mengurangi

(43)

E. Pengunaan Media Sosial

I Gusti Ngurah Aditya Lesmana menjelaskan tentang perkembangan

teknologi informatika mendorong perubahan dalam pola perilaku manusia

dan berkembangnya industri media massa. Perubahan itu telah menciptakan

sebuah transformasi media konvesional kedalam perkembangan new media.

New media atau media baru adalah media yang memiliki konten dalam

bentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan

dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic

broadband, satelit dan sistem gelombang mikro.16

Melalui new media yang telah berformat secara digital dan terjaring secara

luas yang dinamakan jaringan internet dapat digunakan sebagai sarana

mendapatkan informasi terbaru dari belahan dunia secara cepat dan mudah.

Salah satu konten yang sedang berkembang dalam dunia new media ini

adalah media sosial. Menurut Adreas Kaplan dan Michael Haenaen

mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis

internet yang membangun diatas ideologi dan teknologi web 2.0 dan yang

memunkinkan penciptaan dan pertukaraan user generated content.17

Kemudian Puntoadi berpendapat dalam bukunya Menciptakan Penjualan

Melalui Media Sosial, media sosial adalah fitur berbasisi website yang dapat

membentuk jaringan serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam

sebuah komunitas dan dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran,

16I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap

Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi,

(44)

kolaborasi dan saling berkenalan dalam bentuk tulisan visual maupun

audiovisual. Contoh seperti Twitter, Facebook, Blogspot, Instagram dan

lainnya.18

Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dengan

konsumen, dapat menjadi media untuk membentuk komunitas online. Media

sosial dapat menjadi bagian dari keseluruhan e-marketing strategy yang

digabungkan melalui strategi marketing yang lainnya. Serta sebagai jalan

menemukan atau menciptakan para brand evangelist. Dan memberikan

peluang masuk komunitas yang telah ada sebelumnya dan memberikan

kesempatan mendapatkan feedback secara langsung.19

Menurut Hadi Purnama, media sosial mempunyai beberapa karakteristik

khusus, diantaranya:20

a. Jangkauan (reach), daya jangkauan sosial media dari skala kecil

hingga khalayak global.

b. Aksesibilitas (accessibility), sosial media lebih mudah diakses oleh

publik dengan biaya yang terjangkau.

c. Penggunaan (usability), sosial media relatif mudah digunakan karena

tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus.

d. Aktualitas (immediacy), sosial media dapat memancing respon

khalayak lebih cepat.

e. Tetap (permanence), sosial media dapat menggatinkan komentar

secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.

18Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, (Jakarta: Elex Media

Komputido, 2011), h. 6. 19

Ibid, h. 21.

(45)

Menurut Weber media sosial berpengaruh terhadap branding. Ketika

pemasar memiliki konsumen, maka pemasar harus melakukan percakapan

semakin dalam, maka brand-nya akan semakin kuat, dan begitu sebaliknya.

Hal tersebut menjadi konsep inti dari pemasaran tradisional dan branding.

Branding dan marketing berbicara tentang partisipasi didalam jaringan sosial,

dimana percakapan antara konsumen dan konsumen akan berkembang.

Pemasaran media sosial terdiri dari upaya menggunakan media sosial untuk

memnujuk konsumen mengenai produk dan jasa dari suatu perusahaan,

pemasaran media sosial adalah pemasaran menggunakan komunitas online,

jaringan sosial, blog pemasaran dan banyak lainnya.21

21I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, “Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap

Pembentukan Brand Attachment (Studi : PT. XL Axiata),” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi,

(46)

33 BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Tunas Bola

PT. Tunas Bola merupakan bagian dari Kompas Gramedia Grup di

bidang Sport & Health Media (SHM). Semua diawali dengan tingginya minat

masyarakat untuk membaca rubrik olahraga di Harian Kompas. Berita

olahraga yang diperkaya oleh ulasan-ulasan yang akurat menghibur

masyarakat dan mendorong kecintaan terhadap olahraga.1 Pertama kali

Yayasan Tunas Raga menerbitkan BOLA pada tahun 1984. Banyaknya

peminat berita olahraga menumbuhkan gairah industri media untuk

menyajikan berita-berita olahraga lebih khusus.

Pada tahun 1970 hingga 1980, khusus rubrik olahraga di harian

Kompas hanya satu halaman, terasa tidak cukup untuk menampung semua

kejadian olahraga baik di Indonesia maupun luar negeri. Oleh karena itu

tercetuslah gagasan media baru khusus membahas tentang olahraga.

Kemudian, Ignatius Sunito dan Sumohardi Marsis, yang saat itu bekerja

sebagai wartawan Kompas bagian olahraga, menjadi pelaksana pembuatan

tabloid BOLA atas gagasan Pemimpin Umum Kompas, Jakob Oetama.

Setelah melalui proses pertimbangan, baik secara redaksional maupun bisnis,

BOLA diterbitkan sebagai sisipan Kompas. Tidak seperti Kompas yang

berbentuk koran, BOLA memilih bentuk tabloid yang lebih kecil.

1 Rhenald kasali, Membidik Pasar Indonesia: segmentasi, Targeting, dan Positionong

(47)

Akhirnya pada 3 Maret 1984, BOLA resmi terbit untuk pertama kali,

pada edisi pertama ini setebal 16 halaman, mulai 9 Maret 1984, BOLA terbit

setiap Jumat dengan tetap menjadi sisipan Kompas. Berita-berita yang

disajikan BOLA mempunyai fokus pada berita-berita sepak bola dan sering

mengirimkan wartawannya untuk meliput ajang-ajang olahraga di luar negeri,

termasuk Piala Dunia FIFA. Dengan mengedepankan anilisis yang mendalam

serta keragaman penyajian berita membuat BOLA semakin menarik perhatian

pecinta olahraga.

Seiring perkembangan dan peningkatan peminat BOLA pada Harian

Kompas yang telah menjadi sisipan koran selama 4 tahun. Maka Pada edisi 2

April 1988, BOLA secara resmi terbit secara mandiri. Hal ini dikarenakan

dimana jajaran pengasuh BOLA menjawab tantangan Pemimpin Umum

Kompas, Jakob Oetama, agar BOLA bisa berdiri sendiri dan tidak lagi

menjadi sisipan Kompas. Keputusan ini dikeluarkan dengan pertimbangan

matang dan memperhatikan dari segi bisnis dan untuk menjaga kualitas

BOLA agar bisa berkembang.

Pada edisi tersebut, BOLA menampilkan cover Diego Maradona

dengan tajuk "Maradona ke Galatama?", yang menceritakan seputar

kepindahan sang legenda ke Galatama, pada edisi tersebut, BOLA terbit

setiap Jumat dan jumlah halaman tabloid ini bertambah menjadi 24 halaman.

Sebenarnya, BOLA sudah secara resmi memisahkan diri dengan Kompas saat

(48)

Oetama mengestafetkan sebuah BOLA kepada Pemimpin Umum BOLA,

Yussack Sutanto, sebagai simbol kemandirian.2

Pada 1 April 1988, edisi perdana BOLA terbit secara mandiri dengan

24 halaman dan menyajikan berita-berita olahraga nasional, maupun

internasional. Tidak hanya berita tentang sepak bola saja, Tabloid BOLA juga

membahas olahraga lainya, seperti Formula 1, MotoGP, dan olaharaga

olimpik serta lainnya. Tahun 1990, Yayasan Tunas Raga resmi menjadi badan

hukum PT. Tunas Bola yang menanggani penerbitan BOLA dan segala

produk turunannya. Tahun 1997, tepatnya bulan Maret terdapat perubahan

pada edisi Tabloid BOLA terbit dua kali seminggu, yaitu pada hari Selasa dan

Jumat. Tiga belas tahun berselang, terjadi penambahan waktu terbit kembali

pada tahun 2010, Tabloid BOLA melakukan tiga kali penerbitan seminggu,

yakni Senin, Kamis, dan Sabtu. Karena permintaan dan minat pembaca setia

BOLA perubahan-perubahan ini terjadi.

Juni 2013, PT. Tunas Bola melakukan perkembangan terhadap

produk-produknya, khusus Tabloid BOLA yang menjadi produk unggulan

dan terlama sejak awal penerbitan tahun 1984, melakukan pelebaran produk

menjadi koran Harian BOLA dan Mingguan BOLA. Koran Harian BOLA

terbit Senin hingga Sabtu, dengan 16 halaman menyajikan info terbaru dari dunia olahraga setiap hari ke pencinta BOLA, dengan slogan “Membawa

Anda Ke Arena”. Sedangkan Mingguan BOLA masih memegang konsep

Tabloid BOLA, hanya saja ada perubahan pada nama produknya.

(49)

Selain kedua produk yang dijelaskan diatas, Mulai Januari 2009, PT.

Tunas Bola juga menerbitkan dua majalah sepak bola impor dari Inggris yaitu

FourFourTwo dan Inside United yang membahas tim terkenal Inggris,

Manchester United. Pada Maret 2012 BOLA menerbitkan majalah F1 Racing

yang membahas Formula Satu. Namun pada akhir tahun 2014, ketiga majalah

tersebut (FourFourTwo, Inside United dan F1 Racing Indonesia) berhenti

untuk terbit dan memutuskan perpanjang lisensi. Tapi, PT. Tunas Bola sudah

memiliki majalah produk lokal yang sudah terbit sejak November 2001, yakni

BolaVaganza. Majalah BolaVaganza menjadi produk ketiga BOLA untuk

memberi informasi dunia olahraga. Majalah ini membahas tentang sepak bola

namun lebih terfokus pada artikel-artikel non-berita atau feature dan

menyajikan perkembangan liga-liga Eropa dan Nasional. Pada tahun 2015,

PT. Tunas Bola telah mendapatkan dua penghargaan dalam Indonesia Print

Media Awards (IPMA) 2015, pertama, sebagai Bronze Winner dari kategori

The Best of Sport & Healthy Local Magazine, untuk BolaVaganza. Dan

kedua, sebagai Bronze Winner dari kategori The Best of Sport & Healthy

Tabloid, untuk Mingguan BOLA.

Kemajuan teknologi informasi mendorong perubahan pada bisnis

industri media konvesional. Hadirnya layanan online menjadi tantangan baru

untuk industri media konvesional untuk lebih kompetitif dan menfaatkan

peluang. Hal ini juga yang membuat PT. Tunas Bola mengeluarkan produk

portal berita bolanews.com. Layanan ini menjadikan berita-berita dapat

mudah dijangkau oleh pecinta BOLA, karena berita tentang seputar dunia

Gambar

Tabel 4.1             Kerja sama event PT. Tunas Bola dengan lembaga maupun perusahaan
Gambar 1.1 Kerangka Teori
Gambar 2.1
GAMBARAN UMUM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang ingin di capai oleh penulis dengan adanya skripsi ini yaitu penulis ingin mengetahui seberapa jauh keterlibatan dan peran Amerika Serikat dalam mengatasi

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana akibat hukum putusan pailit terhadap Perseroan Terbatas, apakah direksi secara pribadi dapat dipailitkan

Pada tugas akhir ini akan dibuat sistem battery charger menggunakan rangkaian boost converter untuk menaikkan tegangan DC sesuai dengan tegangan pengisian baterai

Untuk mengatasi masalah itu diperlukan sistem transportasi cerdas pada traffic light di simpang ini, metode ANFIS adalah salah satu metode yang dapat digunakan dimana hasil

[r]

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung

Untuk Para Marketing Associate PT.X (lnforman Penelitian), terima kasih atas bantuan dan kesediaan yang bapak ibu berikan sehingga skripsi ini

Melalui Proses Esterifikasi dan Transesterifikasi (Tinjauan Konsentrasi Katalis Asam dan Waktu Reaksi) ” merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi