• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan)."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh : LENNY IRIAMA NPM : 0943010219

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Mar keting Public Relations PT. Kimia

Farma dalam meningkatkan citra perusahaan)

Disusun Oleh : LENNY IRIAMA NPM. 0943010219

Telah disetujui untuk mengikuti ujian Skripsi Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dr s. Saifuddin Zuhr i.M.Si NPT. 37006 94 00351

Mengetahui WS. DEKAN

(3)

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi Deskriptif Kualitatif Str ategi Marketing Public Relations PT. Kimia

Farma dalam Meningkatkan Citra Perusahaan) Oleh :

LENNY IRIAMA NPM. 0943010219

Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Pada Tanggal 20 J uni 2013

Pembimbing Utama Tim Penguji :

1. Ketua

Drs. Saifuddin Zuhr i.M.Si J uwito. S.Sos., M.Si

NPT. 37006 94 00351 NPT. 367049500361

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Skripsi yang berjudul : Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Far ma dalam Meningkatkan Citr a (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan Citra Perusahaan).

Peneliti akui kesulitan selalu ada di setiap proses pembuatan skripsi ini, tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak datang dari diri sendiri. Semua proses kelancaran pada saat pembuatan skripsi penelitian tidak lepas dari segala bantuan dari berbagai pihak yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan sumbangsihnya.

Selama melakukan penulisan penelitian ini, tak lupa peneliti menyampaikan rasa terima kasih pada Bapak Drs.Saifuddin Zuhri.M.Si sebagai Dosen pembimbing yang telah membantu peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.

Adapun peneliti sampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNya, sehingga penulis mendapatkan kemudahan selama proses penulisan skripsi ini. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP Rektor UPN “Veteran” Jawa

(5)

3. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Seluruh keluargaku tersayang Especially : Mom (u’re everything ^. T), Dad (big boss), Uni-uniku (Uni Linda dan Uni Lidya), dan Adikku Fitria Handayani Terima kasih atas cinta, kesabaran, do’a, dan dukungannya selama ini.

5. My besties (Silvia, Ernin, Endhar, Ira, dan Fadhila)

6. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi 09 dan juga kakak-kakak kelas yang selalu membantu serta membimbing peneliti selama ini.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya teman-teman di Jurusan Ilmu Komunikasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL ... i

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 10

2.2.1. Strategi ... 10

2.2.2. Pengertian Komunikasi ... 11

2.2.3. Fungsi Komunikasi ... 12

2.3. Bauran Pemasaran... 13

2.3.1. Bauran Promosi ... 16

(7)

2.5. Strategi Komunikasi Pemasaran ... 21

2.6. Public Relations ... 26

2.6.1. Tugas Public Relations ... 27

2.7. Marketing ... 29

2.8. Marketing Public Relations ... 31

2.8.1. Peran Marketing Public Relations ... 32

2.2.2. Tujuan Marketing Public Relations... 33

2.9. Strategi Marketing Public Relations ... 34

2.10. Citra ... 36

2.11. Corporate Social Resposibility ... 37

2.12. Kerangka Berpikir ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 42

3.2. Subjek atau Key Informan Penelitian ... 43

3.3. Lokasi Penelitian ... 44

3.4. Objek Penelitian ... 44

3.5. Sumber Data ... 44

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 48

(8)

4.1.2. Lokasi ... 50

4.1.3. Visi ... 50

4.1.4. Misi ... 50

4.1.5. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma ... 52

4.1.6. Logo PT. Kimia Farma ... 57

4.1.7. Kegiatan atau Operasi Perusahaan ... 58

4.2. Hasil Penelitian ... 60

4.2.1. Upaya Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam Meningkatkan Citra Perusahaan ... 60

4.2.2. Kegiatan-kegiatan CSR PT. Kimia Farma Dalam meningkatkan citra perusahaan ... 70

4.3. Analisis SWOT PT. Kimia Farma ... 75

4.4. Pembahasan ... 79

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 81

5.2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84

(9)

ABSTRAKSI

Lenny Iriama, 0943010219, Strategi Mar keting Public Relations PT. Kimia Farma (Studi Deskr iptif Kualitatif Strategi Mar keting Public Relations PT. Kimia Farma dalam Meningkatkan Citra Perusahaan).

PT. Kimia Farma membutuhkan strategi marketing public relations. Strategi marketing public relations yang digunakan adalah promosi dan CSR yang bertujuan untuk memperluas promosinya untuk meningkatkan citra perusahan kepada masyarakat, serta menggunakan media massa, media internet sebagai sarana komunikasi dengan calon konsumen dan pelanggannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi marketing public relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan.

Informan atau subjek dalam penelitian ini adalah para informan yang terdiri dari sub devisi humas PT. Kimia Farma. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan indepth interview.

Hasil dari penelitian ini adalah Marketing Public Relations yang digunakan oleh PT. Kimia Farma yaitu promotion dan CSR. Hal tersebut mampu meningkatkan citra perusahan.

Kata kunci : Marketing Public Relations

ABSTRACT

Lenny Iriama, 0943010219, Strategy Mar keting and Public Relations of PT. Kimia Farma (Qualitative Descriptive Study Strategies Marketing Public Relations of PT. Kimia Far ma in Impr oving Corporate Image).

PT. Kimia Farma require marketing public relations strategy. Marketing strategies used public relations and promotion of CSR is aiming to expand the promotion to enhance the corporate image to the public, as well as the use of mass media, the internet as a means of communication with customers and prospective customers. The purpose of this study to determine the strategy of marketing public relations PT. Kimia Farma in improving the company's image.

Informants or subjects in this study were the informants consisting of sub-division of PR PT. Kimia Farma. Techniques of data collection using interviews and observation techniques. Analysis using in-depth interview.

The results of this study Marketing Public Relations is used by PT. Kimia Farma and the promotion of CSR. It is able to improve the image of the company.

(10)

1.1. Latar Belakang Masalah

Di zaman globalisasi saat ini kebutuhan di semua aspek kehidupan meningkat. Dengan adanya kebutuhan maka akan timbul fasilitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Persaingan dunia bisnis pada dewasa ini semakin ketat, dengan ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang bergerak dalam jenis usaha yang sama. Perusahaan-perusahaan tersebut saling berlomba dalam merebut pasar pelanggan agar membeli produk-produk yang perusahaan tawarkan dan berusaha mempertahankan pelanggan agar tidak berpaling ke produk yang sama dengan perusahaan yang berbeda. Dengan adanya produk-produknya yang lengkap, harga yang relatif murah, pelayanan yang memuaskan, jasa pengiriman yang mudah, bonus-bonus dalam program tertentu dan lain-lain. Salah satu didalamnya adalah perusahaan-perusahaan Pedagang Besar Farmasi (PBF).

(11)

farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

(12)

Banyaknya PBF dengan berbagai macam Perkembangan yang ada di Indonesia pada saat ini, khususnya dikota Surabaya semakin berkembang baik, dengan berbagai macam ide-ide dan konsep-konsep yang di tawarkan untuk mengikat pelanggan baik dari kalangan masyarakat dan perusahaan-perusahaan pemerintah. Dari masyarakat ekonomi sedang sampai yang ekonominya menengah ke atas. PBF yang sudah lama berdiri maupun yang baru akan berusaha untuk mengenalkan atau menawarkan ide-ide dan konsep-konsep agar dapat diterima dengan baik oleh para pelanggan.

Untuk dapat meraih kepercayaan pelanggan yang sudah ada dalam mempertahankan pelanggan, PBF harus memiliki mutu atau kualitas produk-produk perusahaan yang baik, di antaranya produk obat-obatan yang lengkap, harga yang relatif murah, pelayanan yang memuaskan, jasa pengiriman yang mudah, bonus-bonus dalam program tertentu dan lain-lain. Hal ini penting karena merupakan kunci dari kelangsungan hidup perusahaan dimana perusahaan setelah meraih kepercayaan perlu mempertahankan dan membangun kepercayaan pelanggan sehingga dimasa akan datang akan tetap menjadi pelanggan tetap PBF dan perusahaan juga mendapatkan pelanggan-pelanggan baru dari pelanggan yang sudah ada (menetap).

(13)

khususnya PBF-PBF karena dilihat dari mobilitas pelanggan di kota Surabaya yang cukup tinggi sehingga membutuhkan ruang untuk kesehatan bagi masyarakat kota Surabaya. Karena yang kita tahu obat merupakan sebagai kebutuhan dalm tiap masyarakat di Indonesia.

Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan saluran komunikasi utama terhadap konsumen. Melalui kegiatan komunikasi pemasaran ini dapat terbina komunikasi dengan individu, organisasi atau kelompok, serta secara langsung maupun tidak langsung. PBF “PT.Kimia Farma” dapat mempertahankan strategi komunikasi yang tepat karena perusahaan berusaha untuk meraih pelanggan, membentuk image citra yang berbeda dalam benak pelanggan, membentuk pelanggan dalam hal kebutuhan dalam mencari informasi dan referensi, dalam mempertahankan pelangganPBF “PT.Kimia Farma”. Kebutuhan akan strategi promosi ini juga disebabkan PBF “PT.Kimia Farma” berusaha untuk memperluas wilayah pemasarannya dengan membangun relasi bisnis secara global, ke berbagai wilayah Indonesia.Oleh karena itu mengunakan komunikasi langsung sebagai sarana komunikasi dengan calon pelanggannya. Dengan itu PT.Kimia Farma diharapkan dapat merencanakan dan menjalankan strategi marketing public relations PT.Kimia Farma yang tepat agar dapat mendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya tersebut.

(14)

secara langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan menambah jumlah pelanggan.

Kebutuhan akan strategi promosi ini juga disebabkan PT.Kimia Farma berusahauntuk memperluas wilayah pemasarannya dengan membangun relasi bisnis secara global. Oleh karena itu, PT. Kimia Farma diharapkan dapatmerencanakan dan menjalankan strategi marketing public relations yang tepat agar dapatmendukung perusahaan untuk mencapai tujuannya tersebut.

Dengan itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan Citra.

Menurut Sutisna (2003:267) konsep secara umum yang digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut bauran promosi. Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai promosi secara stimultan dan terintegrasi dalam rencana produk. Terdapat 5 jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas serta pemasaran langsung.

(15)

kepada konsumen agar tercipta kepuasan dan nilai pada konsumen (Soemanagara, 2006:27).

Kampanye komunikasi pemasaran harus dipertimbangan dan disusun sedemikian rupa, karena menyangkut banyak segi dalam perkembangan sebuah perusahaan. Alifahmi dalam bukunya yang berjudul

Marketing communications orchestra (Alifahmi, 2008:7), menciptakan

tujuh relasi orchestra untuk memudahkan pemahaman mengenai komunikasi pemasaran. Tujuh dimensi yaitu orkestrasi reputasi, tiga orkestrasi strategi (pesan, khalayak, dan media), dua orkestrasi operasi (insane dan organisasi), dan orkestrasi kampanye.

1.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Strategi Marketing Public Relations “PT.Kimia Farma” dalam meningkatkan citra perusahaan ?

1.3. Tujuan Penelitian

(16)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan guna baik secara teoritis dan praktis

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wacana dan memberikan informasi serta sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

(17)

2.1. Penelitian Terdahulu

Untuk menunjang penelitian, penulis mencari jurnal penelitian ilmu komunikasi yang relavan dengan penelitian penulis. Dengan adanya jurnal tersebut diharapkan bisa di gunakan dalam referensi penyusunan penelitian. Jurnal penelitian pertama di tulis oleh Adryani Hanayani Putri / Agung Prabowo yang berjudul “ Strategi Marketing Public Relations Larissa Skin Care & Hair Treatment Yogyakarta dalam Mempertahankan dan Meningkatkan Citra Back To Nature “. Tanaman-tanaman obat asli Indonesia selain berguna untuk kesehatan dan pengobatan penyakit juga dapat dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan. Hal ini telah di lakukan oleh nenek moyang kita dari beberapa waktu lampau. Selain untuk di konsumsi, bahan-bahan keperluan “dapur” seperti buah, sayuran, ubi, batang dan akar tanaman diolah menjadi ramuan kecantikan atau perawatan kulit.

(18)

karena baik dinilai dari unsur kebersihanjuga kesehatan, jerawat masalah kulit wajah lainnya menjadi nilai minus dalam penampilan.

(19)

pelanggan harus berkonsultasi dengan dokter ahli larissa agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Dengan adanya penelitian terdahulu tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti “ Str ategi Mar keting Public Relations PT. Kimia Far ma “ (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif. Penelitian ini didasari oleh perkembangan dalam sebuah perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan bagi pelanggan/masyarakat.

2.2. Landasan teori 2.2.1. Strategi

(20)

strategi adalah memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan posisi pada pesaingnya.

(http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2008-1-00229-MN%20BAB%202.pdf).

2.2.2. Pengertian komunikasi

Menurut Djamarah (2004:11), secara etimologi atau menurut asal katanya istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicatio, yang mengakar katanya adalah communis, tetapi bukan partai komunis dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.

Komunikasi didefinisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman” sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman (Mulyana, 2001:42).

Agar komunikasi berlangsung dengan baik, pesan yang merupakan perangsang bagi seseorang penerima, harus dikirim dan diterima. Pesan-pesan tersebut dapat berupa hal yang didengar, dilihat, dirasakan, dibaui, atau gabungan dari hal-hal tersebut. Komunikasi tidak harus menggunakan mulut, melainkan juga dapat menggunakan gerak isyarat, sentuhan, bau-bauan, sama halnya dengan menggunakan suara (Winarso, 2005:9).

(21)

menyatakan sesuatu kepada orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dinamakan komunikasi atau disebut juga komunikasi kemasyarakatan. Komunikasi jenis ini hanya dapat berlangsung di tengah masyarakat. Kecuali komunikasi transcendental, maka tanpa masyarakat, komunikasi tidak dapat berlangsung. Meski dia adalah manusia, tetapi bila tidak hidup seorang diri, tidak bermasyarakat, maka tidak ada komunikasi, karena dia tidak bicara dengan siapa pun (Djamarah, 2004:12).

2.2.3. Fungsi Komunikasi

(22)

strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara berdab, karena cara-cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi.

2.3. Baur an Pemasar an

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen, dengan cara mengamati secara cermat. Kebutuhan dan keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (Product), yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place), yang menjadi pasar bagi produk yang bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi (promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan keterkaitan konsumen kepada produk yang bersangkutan. Proses ini disebut dengan Marketing Mix yng terdiri dari product, price, place, dan promotion (Morisson, 2007).

(23)

harus mengetahui berbagai isu dan opsi yang terlibat dari setiap elemen bauran pemasaran.

1. Produk

Produk adalah sebuah konsep dan harus dirumuskan dengan hati-hati kemudian dengan melihat cara-cara untuk menklisifikasikan banyak jenis produk yang akan ditemukan dalam pasar-pasar industri, dengan harapan menemukan antara strategi pemasaran yang tepat dengan jenis-jenis produk, dengan mengenali setiap produk bisa diubah menjadi sebuah merek yang melibatkan beberapa keputusan. Menurut Simamora (2001) yang menyatakan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan. Produk mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.

2. Harga

(24)

pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas jasa. Keputusan penentuan tarif dari sebuah produk jasa baru harus memperhatikan beberapa hal. Hal ini yang paling utama adalah bahwa keputusan tarif harus sesuai dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

3. Promosi

Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu (Swastha, 2000:234). Promosi dapat membantu pihak-pihak yang telibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

(25)

menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli dan membangun citra. Promosi juga bertujuan untuk membujuk konsumen untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu dan mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk (Isabella, 2011).

4. Distribusi

Banyak perusahaan tidak dapat mencapai sasaran dalam penjualan yang telah ditetapkan, disebabkan oleh tidak tepatnya saluran distribusi yang dipergunakan. Saluran distribusi adalah saluran yang dilalui oleh suatu barang dari produsen ke tangan konsumen. Adapun pengertian dari saluran distribusi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut. Menurut Tandjung (2004:80) saluran distribusi merupakan jalan atau rute yang dilalui produk mulai dari produsen sampai ketangan pelanggan akhir.

2.3.1. Baur an Promosi

(26)

Menurut Swastha dan Irawan (2005:349), “Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel – varibel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”.

Dari definisi – definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa bauran promosi adalah kombinasi dari variabel – variabel yang sudah direncanakan dalam program penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Philip Kotler (2007:312), variabel – variabel bauran promosi yang semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan program penjualan perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen. Periklanan juga digunakan sebagai alat persaingan dengan perusahaan lain dalam usaha mendapatkan perhatian dan kesan dari pasar sasaran.

(27)

2. Pemasaran Langsung (Direct marketing)

Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi oleh konsumen yang bersangkutan.

Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Saladin (2006:191), “Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih, guna mendapatkan respons atau transaksi yang bisa diukur di suatu lokasi”.

3. Promosi Penjualan (Sales promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan untuk membujuk pembeli agar membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan.

(28)

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal atau personal selling merupakan komunikasi secara individual sehingga tenaga – tenaga penjual secara langsung mengetahuikeinginan, motif perilaku konsumen dan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen.

5. Publisitas dan Public Relations

Publisitas merupakan pemanfaatan nilai – nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Selain itu, publisitas mempunyai kredibilitas yang tinggi karena pembenaran (baik secara langsung maupun tidak langsung) dilakukan pihak lain selain pihak pemilik iklan.

(29)

2.4. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi atau yang sering disebut dengan komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi satu sama lain.

De Vito dalam buku Sugiyo (2005:3), mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung.

Sedangkan menurut Wiryanto (2005:32), komunikasi antar pribadi

(Interpersonal Communication) adalah komunikasi yang berlangsung

dalam situasi tatap muka dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang.

(30)

2.5. Strategi Komunikasi Pemasar an

Strategi berasal dari kata yunani strategia (stratus = militer ; dan ag = memimpin), strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Secara umum dapat diartikan sebagai rencana yang disusun oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(31)

yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Marketing communication merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, yang bertujuan untuk meraih segmentasi yang luas. Perusahaan harus mengenali siapa target konsumennya, bagaimana tingkat para pesaing, bagaimana lingkungan saat ini serta produk yang ditawarkan apakah sudah memenuhi standar kualitas.

Pernyataan strategi eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subjektif atau berdasarkan institusi belaka yang mengabaikan keputusan yang lain.

Dalam pembentukan strategi suatu organisasi, strategi tersebut dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berkaitan dengan lingkungan, arah, kondisi, tujuan, dan sasaran yang menjadi dasar budaya organisasi tersebut. Ada beberapa komponen pembentuk strategi (Ruslan, 2003:117).

a. Secara makro, lingkungan organisasi tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur kebijakan umum, budaya yang di anut, system perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.

(32)

atau program dalam jangka panjang serta tujuan dan saran yang hendak dicapai.

(33)

Pemasaran terdiri atas periklanan dan aktivitas sebagai konsep utama pada pemasaran dan komunikasi adalah kemampuan yang diperlukan dalam prosesnya. Pemasaran juga merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mengembangkannya, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang sesuai dari produk atau jasa untuk mencapai kepuasan pelanggan dan memperoleh keuntungan. Pemasaran merupakan proses, untuk itu diperlukan waktu dalam jangka panjang untuk melakukan kegiatannya. Proses pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Identifikasi potensi dari pasar sasaran (Konsumen) b. Analisis kebutuhan dan identifikasi pasar sasaran

c. Riset potensial dari pasar sasaran atas penjualan dan kemampuan daya beli serta kekuatan dari produk dan layanan yang dimiliki.

d. Menciptakan atau menentukan produk dan layanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar sasaran

e. Distribusi, harga dan promosi produk serta layanan pada konsumen

f. Memeriksa kembali apakah telah tercapai kepuasan konsumen setelah penjualan

g. Melakukan inovasi produk setiap saat yang berkaitan dengan produk utama

(34)

Periklanan dapat didefinisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa untuk membangun kesadara akan jasa, dan menambah pengetahuan pelanggan akan jasa untuk membujuk pelanggan supaya membeli (advertising). Penjualan perorangan memiliki peranan yang sangat vital dalam jasa, dikerenakan bentuk komunikasi antar individu dimana tenaga penjual menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli. Personal selling dapat dikatakan bersifat luwes, karena tenaga penjual dapat menyesuaikan diri secara langsung dengan kebutuhan calon pembeli. Keunggulan ini mampu menciptakan kontak dengan pelanggan (personal selling).

Semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadi pembeli dalam waktu yang disampaikan kepada khalayak, memberikan informasi yang bernialai bagi konsumen. Memberikan kemudahan, bersifat membujuk, dan menggerakkan konsumen untuk terlibat dalam suatu transaksi. Promosi dan merek (sponsorship) dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu.

Sponsorship memiliki kemampuan untuk menyampaikan sejumlah bidang

(35)

2.6. Public Relations

Public relation adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya (Cutlip, Center, dan Brown dalam Soemirat dan Ardianto, 2005:14). Peran serta publik relation dalam perusahaan sangat membantu dalam pengenalan citra sebuah perusahaan maupun produk serta jasa yang ditawarkan oleh perusahaan pada khalayak umum untuk memperoleh konsumen yang lebih banyak. Saat ini public relations mempunyai peranan yang sanagt penting dalam perkembangan perusahaan. Hal ini telah diakui oleh banyak perusahaan, terbukti dengan banyaknya praktisi-praktisi di bidang public relations dan juga kebutuhan perusahaan akan peran serta public relations. Dalam struktur manajemen, sebagian perusahaan membagi peran public relations. Pada dasarnya aktivitas public relations

meliputi kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan (dalam hal ini meliputi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan) dan juga hubungan yang positif diantara publik.

(36)

bagi perusahaan, marketing dan public relations juga dapat meningkatkan citra bagi perusahaan maupun produknya itu sendiri.

2.6.1. Tugas Public Relations

Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations sehari-hari adalah :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan.

(37)

3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. 4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.

(38)

arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).

2.7. Marketing

Marketing atau pemasaran merupakan sejumlah rancangan aktivitas yang saling berhubungan satu sama lain, untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan keduanya, menetapkan harga yang tepat, mempromosikan serta mendistribusikan produk tersebut secara tepat kepada konsumen agar tercipta kepuasan dan nilai pada konsumen (Soemanagara, 2006:27).

(39)

a. Tahap Perubahan Pengetahuan

Dalam perubahan ini, konsumen mengetahui keberadaan sebuah produk, untuk apa produk itu diciptakan, dan ditujukan kepada siapa. Dengan demikian, pesan yang disampaikan menunjukkan informasi penting dari produk itu.

b. Tahap Perubahan Sikap

Menurut Sciffman dan Kanuk dalam buku John E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagarayang berjudul marketing communications, tahap kedua ini di tentukan oleh tiga unsur, yaitu :

1. Cognition / kognisi (Pengetahuan) 2. Affection / afeksi (perasaan/sikap) 3. Conation /konasi (perilaku)

Jika ketiga komponen ini menunjukkan adanya kecendrungan perubahan, maka mungkin sekali akan terjadi perubahan sikap yang positif mengarah pada keinginan untuk mencoba produk. Semakin tinggi kesukaan terhadap suatu pesan sponsor, kemungkinan konsumen membeli produk tersebut.

c. Tahap Perubahan Prilaku

Agar konsumen tidak beralih pada produk lain, dan terbiasa menggunakannya.

(40)

untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan jika pemasar melakukan komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran dapat diidentifikasi sebagai hal berikut :

1. Mengidentifikasi pasar dan kebutuhan konsuemn atau persepsi konsumen.

2. Menggambarkan dan mengoperasionalisasikan gambaran dari hasil tujuan target group.

3. Mengevaluasi sejauh mana perilaku yang tergambar diyakini dapat mencapai tujuan.

4. Mempertanyakan apakah ada penghalang (gap) antara harapan ideal dengan tampilan produk (performance).

2.8. Marketing Public Relations

Marketing public relation (MPR) merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja public relations, dalam upaya memperluas pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumen (costumer satisfactions) (Sulhan, 2002:37).

Marketing public relations adalah salah satu program public

(41)

sebuah merk dari produk dikenal dan diminati oleh masyarakat atau konsumen.

Pemanfaatan marketing public relations sebagai sarana alternatif yang merupakan perpaduan antara bagian pemasaran dan public relations, mengandung potensi besar dalam persaingan. Setiap pemain dari industri persaingan jasa kesehatan, berusaha membuat citra dan keunikan tersendiri dari lawan main. Segala hal untuk memperoleh pasar dan bertahan dilakukan namun pilihan tetap kembali pada konsumen.

Publisitas merupakan alat komunikasi milik profesi public relations karena awal berdirinya profesi public relations diawali oleh publisitas. Demikian publisitas merupakan alat tangguh yang dapat menggiring opini public kepada situasi yang diinginkan (Soemanagara, 2006:162). Publisitas adalah dampak dari diketahuinya suatu informasi. Publisitas memunculkan suatu citra berdasarkan infomrasi tertentu. Citra tidak selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atas suatu hal, Karena citra semata-mata terbentuk berdasarkan informasi yang tersedia (Jefkins, 2004:19).

2.8.1. Peran Marketing Public Relations

(42)

produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan MPR di perusahaan

dianggap efektif, hal ini dikarenakan :

1. MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek).

2. MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing category usage” dan “icreasing brand sales”.

3. Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan. Lebih cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat.

Marketing public relations pada prinsipnya adalah merupakan

suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan mengembangkan itikad baik (good will) dan pengertian yang timbal balik (mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat.

2.8.2. Tujuan Marketing Public Relations

Marketing Public Relations mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan positif publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan

(43)

4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek 5. Mendukung bauran pemasaran keberadaan Marketing Public Relations

yang dilandasi tujuan telah dikemukakan semakin penting dengan berperannya beberapa faktor.

Menurut Saka Abadi (1994:49) faktor faktor tersebut, yaitu : 1. Pecahnya pasar yang bersifat masal

2. Peledakan informasi dan teknologi 3. Peningkatan persaingan

4. Jaringan periklanan semakin kurang kuat 5. Peningkatan biaya iklan

6. Penekanan biaya promosi 7. Ketahanan iklan berkurang

2.9. Strategi Marketing Public Relations

Menurut J L Thompson (1995) yang dikutip dari Oliver ( 2007, p.2 ) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir yang menyangkut tujuan dan sasaran organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktifitas.

Menurut Anggoro (2005, p.243), ada tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas dan pemasaran. Pertama, kedua fungsi itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. Kedua, kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya

(44)

ketiga, orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan dan dimanfaatkan guna membentuk long term customer relationship.

Strategi marketing public relations ditujukan agar perusahaan dapat terkendali dengan baik untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Strategi ini dapat dilakukan dengan banyak cara, dan melibatkan banyak media sebagai sarana atau saluran dari program atau strategi marketing public relations. Strategi yang baik disusun berdasarkan kombinasi dari data (fakta), pengalaman dan kepekaan, ilmu (analisis), dan teknologi (forecasting dan pengolahan data) (Khasali, 2005:105).

Pengertian konsep Marketing public reations terdapat tiga taktik (three way strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan , yaitu :

1. Pull strategy (menarik)

Bahwa public relations merupakan potensi untuk menyandak suatu taktik menarik perhatian publik dengan berbagai cara guna mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta meningkatkan menjualan baik berupa barang/jasa.

2. Push Strategy (mendorong)

(45)

3. Pass Strategy (mempengaruhi)

Merupakan upaya yang mempengaruhi atau strategi untuk membujuk khalayak gunak menciptakan opini publik yang menguntungkan melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan (community relations) atau tanggung jawab sosial (social responsibility) serta kepedulian masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungan hidup.

Pemanfaatan marketing public relations sebagai sarana alternatif yang merupakan perpaduan antara bagian pemasaran dan public relations, yang mengandung potensi besar dalam sebuah persaingandi Setiap pemain dari industri persaingan jasa produk.

2.10. Citr a

Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra, dan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, staff perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan disektor pelanggan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan (Bernard Katz dalam Soemirat dan Ardianto, 2005:113).

(46)

digiring kearah suatu bentuk yang diinginkan oleh perusahaan. Atas dasar tersebut, public relations terus berusaha membangun kepercayaan konsumen terhadap kualitas suatu produk atau citra diri perusahaan melalui bantuan publisitas.

Kinerja public relations selalu berhubungan dengan penerapan strategi komunikasi. Penyusunan strategi dipergunakan untuk mencapai suatu perencanaan program kerja yang efektif dan efisien kedepannya. Kesalahan pada strategi yang dilakukan, akan langsung berdampak buruk pada citra perusahaan yang dimulai dari publisitas. Apabila hal tersebut sudah terjadi, maka public relations harus cepat bertindak sebelum publisitas negatif berkembnag lebih jauh, agar citra perusahaan dapat terkontrol dengan baik.

Citra PT. Kimia Farma menurut penulis masuk dalam kategori citra perusahaan (Corporate image). Produk dan konsep perusahaan yang dari awal didirikan hingga berkembang pesat saat ini, selalu konsisten dengan konsep tersebut. Ini bertujuan untuk menjadikan PT.Kimia Farma sebagai pusat penjualan obat-obatan yang pertama dan terdepan.

2.11. Corporate Social Responsibility

(47)
(48)

2.12. Kerangka Berpikir

Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur yaitu komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah dimana seorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Sehingga bila di gabungkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan (Shimp, 2003:4).

(49)

disampaikan melalui baliho dan spanduk. Pelanggan-pelanggan pun akan mengetahui setiap informasi-informasi dari PT. Kimia Farma.

Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam meraih tujuan, untuk itu diperlukan perencanaan. Dalam hal ini, setiap bentuk usaha khususnya yang bergerak di bidang jasa sangat memerlukan strategi komunikasi khususnya strategi marketing public relations agar target konsumen/pelanggan yang diinginkan tercapai, sehingga dapat meraih konsumen sesuai dengan target segmen pasar yang sudah direncanakan pada citra perusahaan. PT. Kimia Farma merupakan perusahaan Pedagang Besar Farmasi yang bergerak dalam bidang kesehatan, dengan segmentasi pasarnya adalah apotek-apotek dan perusahaan-perusahaan pemerintah. Oleh karena itu diperlukan strategi marketing public relations untuk tercapainya tujuan dalam meningkatkan citra perusahaan dan juga dapat menghadapi para pesaingnya.

(50)

Secara garis besar, proses strategi komunikasi pemasaran dapat dijelaskan dalam gambar di bawah ini :

Gambar 2.12. Strategi Marketing Public Relations PT.Kimia Far ma Sur abaya

Keberhasilan masing-masing tahapan dalam proses tersebut akan sangat menentukan keberhasilan program Strategi Marketing Public Relations Pada PT. Kimia Farma.

PT.Kimia Farma

Strategi Marketing public relations PT.Kimia Farma

(51)

3.1. J enis Penelitian

Penulis menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek perilaku, sikap, tanggapan, opini, perasaan, dan keinginan atau kemauan dengan aturan berfikir ilmiah yang diterapkan secara sistematis atau normatif dengan mengadakan klasifikasi, penilaian standar norma, hubungan dan kedudukan satu unsur dengan unsur dengan unsur lainnya.

Penelitian ini menggunakann metode kualitatif, yang merupakan penelitian yang berusaha memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut persepsi peneliti sendiri. Alat pengumpulan data adalah penelitian sendiri, yang langsung terjun ke lapangan.

(52)

mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2004:25).

Penelitian ini bermaksud untuk membuat deskriptif mengenai situasi atau kejadian dimana kegiatan tidak hanya merupakan pengumpulan dan penyusunan data. Penelitian jenis kualitatif yang menggambarkan tentang pemanfaatan pengumpulan data yang akurat karena langsung dengan narasumber yang bersangkutan.

Menurut Rakhmat (2004:24), penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk beberapa hal, diantaranya adalah:

1. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.

2. Membuat perbandingan atau evaluasi.

3. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

4. Menentukan apa yang akan dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

3.2. Subjek atau Informan Penelitian

(53)

dan Merketing PT. Kimia Farma, Karyawan PT.Kimia Farma, dan Pelanggan PT.Kimia Farma. Beberapa hal yang mendasari terpilihnya informan tersebut adalah sebagai berikut :

Yaitu Selaku Public Relation dan Marketing, yaitu yang mengetahui upaya apa dalam Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam Meningkatkan Citra perusahaan.

3.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kota Surabaya, yaitu di “PT. Kimia Farma” Jl. Rungkut Industri Raya No 6.

3.4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah program-program yang dirancang dan dilaksanakan oleh direktur sekaligus karyawan-karyawan PT. Kimia Farma serta pelanggan-pelanggannya. Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaranPT. KimiaFarma yang dilakukan dalam meningkatkan citra perusahaan.

3.5. Sumber Data

(54)

obsevasi dan wawancara dilakukan dengan waktu yang bersamaan. Data dari konsumen atau pelanggan, juga disertakan dalam penelitian ini, peneliti terjun secara langsung untuk mewawancarai konsumen dan pelanggan, untuk mengetahui alasan mengapa membeli obat-obatan ke PT. Kimia Farma dan mengapa menjadi sering (Pelanggan tetap) ke PT. Kimia Farma.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam penelitian, karena tujuan utamanya dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber, dan berbagai cara (Sugiyono, 2011:224).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan :

1. Wawancara

(55)

dengan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan. Dalam pembentukan pertanyaan yang akan ditujukan kepada sumber data akan didasarkan oleh interview sehingga dapat mempermudah peneliti dalam mencari suatu data dari sumber. Teknik melakukan wawancara yang sifatnya terbuka, pertanyaan terbuka menyerupai pertanyaan yang langsung Tanya dan dijawab oleh sumber yang bersangkutan, dan tidak dibatasi panjangnya jawaban dari responden. Pihak yang di wawancarai oleh peneliti adalah selaku Public Relations dan Merketing PT. Kimia Farma Surabaya.

Alat-alat wawancara yang diperlukan seperti, buku catatan untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, tape recorder berguna untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan, kamera berguna untuk memotret peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan/sumber data (Sugiyono, 2011:239)

2. Observasi

Merupakan pengamatan yang didasari oleh kegiatan pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean terhadap serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan tujuan empiris. Peneliti melakukan observasi langsung ditempat penelitian yang bersifat observation

parcticipant dimana peneliti mengamati dan ikut serta dalam aktifitas

penjualan obat-obatan, tetapi belum sepenuhnya seperti nara sumber

(56)

mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang menyeluruh. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang banyak, tetapi juga memperoleh kesan pribadi, dan merasakan situasi sosial yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi dan wawancara. Dalam prakteknya kedua metode tersebut dapat dilakukan atau digunakan secara bersama-sama, artinya sambil wawancara juga melakukan observasi atau sebaliknya. Dengan penelitian metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berkaitan.

(57)

4.1.1. Sejar ah Berdirinya PT. Kimia Farma

(58)

dan Tanjung Morawa (Medan) dimana memproduksi produk obat-obatan dan bahan baku untuk beberapa wilayah. Selain itu Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta No.1 tanggal 1 November 2002, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Perusahaan dengan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2003, Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Trading & Distribution dan PT. Kimia Farma Apotek yang berdomisili di Jakarta dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 100%, dimana yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek. Pada tanggal 31 Desember 2006 PT. Kimia Farma Trading & Distribution memiliki 41 (empat puluh satu) Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan PT. Kimia Farma Apotek memiliki 328 (tiga ratus dua puluh delapan) Apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.

(59)

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT. Kimia Farma (Persero) dan sejak tanggal 4 Juli 2001, Perusahaan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

4.1.2. Lokasi

Penelitian dilakukan di kota Surabaya, yaitu di “PT. Kimia Farma” Jl. Rungkut Industri Raya No 6 Surabaya.

4.1.3. Visi

Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.

4.1.4. Misi

Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang:

1. Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.

2. Mengembangkan bisnis Pelayanan Kesehatan Terpadu (Health Care Provider) yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.

(60)

Misi ini diwujudkan melalui strategi corporate:

1. Meningkatkan sinergi antar unit usaha dengan menggunakan salah satu unit usaha yang kuat untuk menarik unit usaha lain.

2. Meningkatkan efektifitas pemasaran dengan penyusunan program pemasaran yang lebih fokus dan perluasan cakupan daerah pemasaran yang ada.

3. Memperkuat struktur bisnis distribusi dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi kegiatan distribusi.

4. Melakukan difersifikasi dan pengembangan produk, baik yang berasal dari pengembangan sendiri maupun kerja sama dengan pihak luar. 5. Melakukan pengembangan usaha yang terkait dengan pelayanan

kesehatan yang dilakukan sendiri, kerja sama dengan pihak luar ataupun melalui akuisisi.

6. Mengembangkan sumber daya manusia untuk memperoleh sumber daya manusia yang mempunyai komitmen-komitmen tinggi, melalui pelatihan dan pendidikan yang terencana dan berkesinambungan. 7. Mengembangkan sistem dan prosedur operasi ditunjang dengan

(61)

4.1.5. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma

Pada tanggal 31 Desember 2006, susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Drs. Agus Muhammad, M.Acc. Komisaris : dr. Sjafii Ahmad MPH

Komisaris Independen : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH. dr. Laks Muda (Purn) H. Darmansyah Dandossi Matram

Direktur Utama : Gunawan Pranoto Direktur : Sofiarman Tarmizi

Warsito Triatmojo

Handoyo Abdul Rachman S

Ketua Komite Audit : Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, SH. Anggota Komite Audit : Roberth Gonijaya

Danrivinto B, SH LLM.

Berikut ini beberapa tugas dari masing-masing bagian kerja yaitu sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

(62)

dilaksanakan oleh Direksi, memberikan masukan dan saran kepada Direksi terutama dalam hal implementasi tata kelola perusahaan yang baik.

2. Direksi

Tugas dari Direksi sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan adalah sebagai berikut

a. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan sesuai dengan tujuan perusahaan dan berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan. c. Menyiapkan pada waktunya rancangan rencana kerja dan

anggaran perusahaan, untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris.

3. Komite Audit

(63)

temuan-temuan audit yang signifikan, melakukan penelaahan terhadap Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Konsolidasi, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Direksi atas beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh Manajemen dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan.

4. Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi utama seperti Compliance Officer, Stakeholders Relation, Investor Relation, dan Legal Advisor. Jabatan Sekretaris pada PT. Kimia Farma Tbk saat ini masih dirangkap oleh Direktur Keuangan. Untuk menunjang kelancaran aktivitas harian tugas Sekretaris, Sekretarismelimpahkan sebagian tugas dan wewenang kepada Manajer Investor Relations.

Beberapa tugas Sekretaris sebagai berikut :

a. Menyampaikan Laporan Kegiatan dan Kinerja Perusahaan untuk memenuhi persyaratan serta ketentuan Pasar Modal.

(64)

c. Mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan memastikan bahwa perusahaan selalu memenuhi dan mematuhi peraturan yang berlaku.

d. Memperbaharui tampilan dan tata kelola media internal perusahaan dan pembinaan relasi perusahaan serta menyelenggarakan event penting perusahaan.

5. Pengawasan Internal

(65)
(66)

4.1.6. Logo PT. Kimia Far ma

a. Simbol Matahari

1. Paradigma baru, Matahari terbit adalah tanda memasuki babak baru yang lebih baik.

2. Optimis, Matahari memiliki cahaya sebagai sumber energi, cahaya tersebut adalah penggambaran optimisme PT. Kimia Farma dalam menjalankan bisnisnya.

3. Komitmen, Matahari selalu terbit dari arah timur dan tenggelam kearah barat secara teratur dan terus-menerus, memiliki makna adanya komitmen dan konsistensi dalam menjalankan segala tugas yang diemban oleh PT. Kimia Farma dalam bidang Farmasi dan Kesehatan.

4. Sumber Energi, Matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan dan PT. Kimia Farma yang baru memposisikan dirinya sebagai sumber energi bagi kesehatan masyarakat.

(67)

b. J enis Hur uf

Dirancang khusus untuk kebutuhan PT. Kimia Farma ( Persero) Tbk yang disesuaikan dengan nilai dan image yang telah menjadi energi bagi PT. Kimia Farma, karena pada prinsipnya sebuah identitas harus berbeda dengan identitas yang telah ada.

c. Sifat Hur uf

1. Kokoh, memperlihatkan PT. Kimia Farma sebagai perusahaan terbesar dalam bidang farmasi yang memiliki bisnis dari hulu ke hilir dan merupakan perusahaan farmasi pertama yang dimilki Indonesia.

2. Dinamis, dengan jenis huruf italic memperlihatkan kedinamisan dan optimism.

3. Bersahabat, dengan jenis huruf yang kecil dengan lengkung, memperlihatkan keramahan PT. Kimia Farma dalam melayani konsumennya.

4.1.7. Kegiatan Atau Operasi Per usahaan

(68)

kebijaksanaan serta program Pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha dibidang industri kimia, farmasi, biologi dan kesehatan serta industri makanan dan minuman. Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

b. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia farmasi, biologi, dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi diatas.

b. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yan berkait dengan industri farmasi meupun industri lainnya.

c. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti diatas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan. d. Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungannya

(69)

e. Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Upaya Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Far ma dalam Meningkatkan Citr a Perusahaan

Yaitu upaya dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma adalah dengan melalui dua kegiatan yang saling terkait yaitu dengan Promosi dan Corporate Social Responsibility (CSR).

a. Pr omosi

Promosi sendiri berupaya untuk menarik konsumen atau pelanggan, dengan adanya memperluas promosinya dan terus berusaha untuk meningkatkan citra perusahaan dan memperoleh eksistensi di pasaran.

(70)

Oleh karena itu dibutuhkan pemasaran strategi yang tepat agar suatu produk sukses dipasarkan di market. Salah satu pemasaran strategi yang sedang digunakan saat ini adalah dengan cara melakukan promosi. Faktor keberhasilan dari suatu pemasaran sangat ditentukan dari bagaimana promosi dilakukan. Jika promosi dilakukan dengan tepat sasaran, maka akan menghasilkan penjualan yang sangat signifikan. Terutama pada saat ini dengan adanya perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, promosi telah menjadi dan menjelma senjata ampuh yang dapat dilakukan secara lebih moderen.

Salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari promosi suatu produk adalah jika produk tersebut dapat dikenal lebih dekat oleh konsumen tentang bagaimana keunggulannya, bagamana cara mendapatkannya, dan faktor yang amat sangat penting, yaitu apakah produk tersebut memiliki harga yang kompetitif.

Oleh karena itu Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu tertentu (Swastha, 2000:234). Promosi dapat membantu pihak-pihak yang telibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.

(71)

pada produk yang ditawarkan (Alma dalam Hurriyati, (2005:58) dalam Isabella, (2001).

Dan peneliti akan menjabarkan tentang penentuan promosi (produk, harga, dan tempat) di PT. Kimia Farma, sebagai berikut :

1. Produk

Produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.

Contohnya Obat generik yang merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya.

(72)

industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma dalam menghadapi persaingan bisnis obat generik meliputi ; pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta faktor kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

(73)

2. Penentuan Harga

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Perusahaan menetapkan harga sesuai dengan segmentasi pasar PT. Kimia Farma.

3. Pemilihan Tempat

Hal yang sangat menentukan perusahaan adalah lokasi atau tempat dimana perusahaan itu berbeda. Lokasi harus disesuaikan dengan tujuan dan posisi dari usaha yang akan dikembangkan. Lokasi PT. Kimia Farma dapat dikatakan strategis, karena terletak dikawasan Rungkut Industri yang tidak susah bagi para konsumen atau pelanggan untuk mencarinya yaitu berada di jalan Rungkut Industri Raya No 6 Surabaya. Mengapa dapat dikatakan sangat strategis, karena masyarakat dapat dengan mudah menemukan lokasi keberadaan PT. Kimia Farma dengan berada di Rungkut Industri Raya, masyarakat (pelanggan/konsumen) dengan mudah tahu dan menemukan letak PT. Kimia Farma.

(74)

kegiatan ini dilakukan oleh konsumen atau pelanggan yang merasa puas dan nyaman dengan pelayanan PT. Kimia Farma, maka feedback yang diberikan oleh para pengunjung atau pembeli bisa terjadi yaitu mereka bisa menyebarkan informasi positif kepada orang-orang terdekatnya seperti teman sesama bisnis maupun keluarganya untuk berkunjung ke PT. Kimia Farma. Cerita-cerita dari orang yang dikenal apalagi orang terdekat tentu saja akan lebih dipercaya untuk membujuk orang lain untuk kemudian penasaran dan akhirnya datang ke PT. Kimia Farma.

b. CSR (Corpor ate Social Responsibility)

Hasil yang diperoleh adalah bahwa PT. Kimia Farma dalam upaya strategi marketing public relation untuk meningkatkan citra perusahaan dengan adanya kegiatan-kegiatan atau event-event yang dilakukan untuk dapat meningkatkan image perusahaan yang baik di dalam lingkungan masyarakat kota Surabaya. Dengan berbagai event-event untuk berupaya dalam meningkatkan citra Untuk Kesehatan, Kehidupan, dan Kelestarian Lingkungan yang dapat diartikan bahwa PT. Kimia Farma memiliki tanggung jawab dan berperan secara aktif dalam mendukung program pemerintah.

(75)

bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitasmasyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan fenomena strategi perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability.

Dengan menjalankan tanggung jawab sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiannya kepada 3 hal, yaitu :

1. Profit (keuntungan)

(76)

Profit sendiri pada hakikatnya merupakan tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Sedangkan aktifitasyang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi biaya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat memberikan niali tambah semaksimal mungkin.Peningkatan produktivitas bisa diperoleh dengan memperbaiki manajemen kerja melalui penyederhanaan proses, mengurangi aktivitas yang tidak efisien, menghemat waktu proses pelayanan. Termasuk juga menggunakan material sehemat mungkin dan memangkas biaya serendah mungkin.

2. Planet (Lingkungan)

(77)

yang kita gunakan, semuanya berasal dari lingkungan. Lingkungan dapat menjadi teman atau musuh kita, tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Mendongkrak laba dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi memang penting, namun tak kalah pentingnya juga memperhatikan kelestarian lingkungan.

3. People (Masyarakat)

(78)

Disinilah perlunya penerapan konsep triple bottom line atau 3BL, yakni profit, people dan planet. Dengan kata lain, “jantung hati” bisnis bukan hanya profit (laba) saja, tetapi juga people (manusia) dan jangan lupa, planet (lingkungan) (Wibisono, 2007:33-37).

Menurut peneliti kesimpulan dari upaya Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan Citra Perusahaan adalah dengan adanya upaya Promosi dan CSR. Dengan tujuan, perusahaan ingin mempromosikan keunggulan produk yang telah ada di perusahaan PT. Kimia Farma, yang contohnya seperti obat-obatan Generik yang harganya lebih murah 2-8 kali lipat dari obat-obatan paten tetapi kegunaannya pun tidak jauh beda dengan obat paten. Masyarakat Surabaya pun tidak akan takut untuk membeli obat-obatan (generik). Karena yang kita tahu, sebagian masyarakat takut membeli obat dengan alasan harga yang lebih mahal.

(79)

bagian dari kepedulian dan perhatian PT. Kimia Farma dalam program-programnya (CSR).

4.2.2. Kegiatan-kegiatan CSR PT. Kimia Far ma dalam Meningkatkan Citr a Perusahaan sebagai berikut :

1. Kesehatan

Adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Oleh karena itu PT. Kimia Farma berkomitmen untuk dapat mengajak masyakat di Indonesia ini untuk lebih memperhatikan kesehatan dalam kehidupannya sehari-hari. Karena masih banyak masyarakat yang kurang akan kesadarannya dalam menjaga kesehatannya.

Yang di lakukan oleh PT. Kimia Farma dalam program Kesehatan ialah dengan adanya kegiatan CSRTes kesehatan gratismerupakan kegiatan CSR PT. Kimia Farma yang dilakukan aksi siaga sehat.

Dalam aksi siaga sehat kali ini, para siswa SD Krukah (Surabaya) mendapatkan layanan kesehatan seperti pelayanan kesehatan umum, kesehatan gigi, dan kesehatan mata. Termasuk pengadaan kaca mata bagi siswa-siswa yang membutuhkan. Selain itu juga mereka mendapatkan obat-obatan gratis oleh PT. Kimia Farma.

Gambar

Gambar 2.12. Strategi Marketing Public Relations PT.Kimia Farma

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketing public relations yang diterapkan Bank BNI dalam kegiatan Nonton Bareng, kegiatan nonton

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Event Second Anniversary TVCI Bandung sebagai kegiatan marketing public relations PT Toyota Astra Motor, yang terdiri dari latar

pihak yang disebut Stereo Point, strategi pull marketing public relations yang dilakukan Stereo Desserts melalui endorsement, publikasi media, special event, open

Berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi public relations dalam upaya untuk menjalin berbagai hubungan positif

Fungsi Public relations dalam sebuah perusahaan atau lembaga, organisasi di Hotel adalah untuk sebagai membangun citra perusahaan menunjang pada kegiatan manajemen dalam

Hal ini berkaitan dengan goals dari Checo Café Resto dalam melakukan strategi marketing public relations untuk mengembalikan citra dan meningkatkan penjualan dari

Maka Kakena Craft House akan terus berinovasi dan berperan aktif dengan menggunakan Strategi Marketing Public Relation dengan menggunakan marketing public relation tools untuk

Kesimpulan penelitian adalah bahwa strategi Public Relations PT.Telkomsel dalam membangun citra perusahaan masih tergolong lemah, hal ini karena tidak dibarengi dengan