PEN GAR UH K(JALITAS PROD UK, KUALITAS PELA YANAN DAN PROM OSI TERIL.\DAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMl'AKNYA KE
LOYALITAS PELANGGAN
(Studi Kasus Pada Telkom Flexi Jakarta Utara)
Skripsi
Diajukan Kep<1da Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pemhimhini> l
'--- -H
Or. Vnhvn Hllm7Jl,NlP : 130 676 334
Oleh RINA NIM : 105081002490
Di Buwah Bimbingan
Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms
Penguji Ahli
JURUSAN .MANAJE!HEN
Pembimbing JI
セO@
Lies Snzanawati SE, M.Si NlP : 150 368 745
FAKULTAS EKONOlWI DAN ILMU SOSIAL
PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUA.LIT AS PELAYANAN
DAN PROMOS! TERHADAP KEPUASAN PEL.ANGGAN SERT A
DAMP AKNYA
KE
LOYALITAS PEI,ANGGAN
(Studi Kasus Pada Telkom Flexi Jakarta Utara)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat dalarn Meraih Gelar Sarjana Ekonorni
Pembim ing I
NIP: 130 676 334
Oleh RINA NIM : 105081002490
Di Bawah Birnbingan
Pernbirnbing ll
\NI
Lies Suzanawati SE, MSiNIP : 150 368 745
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY
ARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari ini selasa tanggal 26 bulan Mei Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama R i n a NIM : I 05081002490 dengan judul Skripsi "PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOS! TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA KE KEPUASAN PELANGGAN" (Studi Kasus Pada Telkom Flexi Jakarta Utara). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima scbagai salah satu syarat untuk mcmperolch gclar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan !!mu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Mei 2009
Tim Pengnji Ujian Komprehensff
セrセゥMM
Herni Ali HT SE,MMKetua
Lies Suzaniawati SE, M.Si Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
DAFTY AR RIW A Y AT HID UP
I. Data Pribadi
Nama : Rina
II.
Tempat/ Tanggal lahir Agama
Kewarganegaraan Alamat
No Telepon
Riwayat Pendidikan
I. SDN04 PT 2. SMPN 121 3. SMUN 75
: Jakarta, 17 Desember 1986 : Islam
: Indonesia
: JI. Kav. Kp. Mangga Blok AS No.38 RT 009 R W 02 Ke! : Tugu Utara Kee: Koja Jakarta Utara 14260
: (021) 98726593 I 08131 5518025
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(1993-1999) (1999-2002) (2002-2005) (2005-2009)
III. Pengalaman Organisasi
I. Magang di PT. Telkom Jakarta utara 2. Magang di Agung Podomoro Group
(2008) (2009)
•,
.
Jakaria, Juni 2009
ABSTRACT
The aim of the research is to know the influence of product quality, service quality and promotion toward costomer satisfaction and the effect to customer loyalty. This research use probability sampling by convenience sampling method. The data is obtained by spreading the questionnaire to the 75 customers and take secondary data from company to support this research. The result of research show
that F lest and F table for product quality, service アオ。ャゥセケ@ and promotion have
significant influences to customer satisfaction. And for customer loyalty, only' customer satiifaction have significant influence. Determination coefficient value (R Square) substructure I, it indicates that the influences of product quality, service quality and promotion are 0.422 to customer satisfaction. Determination coefficient
value (R Square) substructure 2, it indicates that the influences of customer
satisfaction is 0.370 to customer loyalty, and residue influence by other factor that
unknown and not include in this path 。ョ。セカウゥウN@
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengarauh kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pelangan serta dampaknya ke loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan probability sampling dengan metode
convenience sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 75 responden dan mengambil data sekunder dari perusahaan untuk mendukung penelitian ini.Penelitian menunjukkan bahwa F tes dan F tabel! untuk kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dan untuk kesetiaan pelanggan; hanya kepuasan pelanggan yang berpengaruh signifikan. Nilai koefisien detenninasi (R Square) subSlruktur I, menunjukkan bahwa pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi adalah 0,422 terhadap kepuasan pelanggan. Nilai koefisien dctroninasi (R Square) substruktur 2, menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan pelanggan temadap kesetiaan pefanggan adalah sebesar 0,370, dan pengaruh residu oleh faktor yang tidak diketahui dan tidak, tennasuk dalam analisis path ini.
5. Kepada seluruh tenaga pengajar di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Jlmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. yang telah dengan ikhlas memberikan ilmu yang tidak ternilai kepada penulis.
6. !bu Wulan Kcncana yang suduh mengit.inkan penulis magung dan mclakukan penelitian di Telkom Jakarta Utara.
7. Tcman-teman seperjuangan di Manajemen c angkatan 2005 Ocha, Sha2, Q2, !ta, Pu3, Funny, aョゥWセ@ Eroz, Umy, Nday ... X.O.X.O LUV U ALL. Keep on Chayyo!!
8. Diol ndut yang turut mcmbantu dan merasakan kcrepotan dalam penulisan skripsi ini.
Akhimya, Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempuma. Oleh Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifot membangun untuk pencapaian yang lebih baik.
DAFTARISI
Hal Lembar Pengesahan Skripsi. ... .
Lem bar Pengesahan Kompreshensif... .. . . . ... . ... .. . . ... . . . ... ii
Daftar Riwayat Hid up... 111
Abstract... 1v
Abstrak... ... ... v
Kata Pengantar... vi
Daftar lsi... .. viii
Daftar Tabel... ... . . .. . . .. .. . . ... . . .. .. . ... .. . . xi
Daftar Garn bar... . . . xiv
Daftar Lam pi ran... xv
BABIPENDAI-IULUAN A. Latar Belakang ... . B. Perumusan Masalah... 10
C. Tujuan Dan Manfaat... 10
BAB II TINJAUAN PUST AKA A. Pemasaran... ... . . ... .. . . .. 12
I. Pengertian Manajemen Pemassran... 12
2. Filosofi Manajemen Pemasaran... ... 12
B. Kualitas Produk... 14
I . Pengertian Prociuk... 14
2. Pengertian Kualitas Prociuk... . . . .. . .. . . .. . . .. .. 16
3. Klasifikasi Prociuk... 17
4. Atribut Produk... 18
D. Kualitas Pelayanan... 22
I .Pengertian Kualitas Pelayanan ... , .... , .. , ... ,... ... 22
2. Dimensi Kualitas Pelayanan... ... ... 24
3. Mengukur Kualitas Pelayanan... 27
4. Manfaat Kualitas... ... ... .. ... ... ... ... .... 29
E. Promosi... 30
I. Pengertian Promosi... .. . .. . . .. 30
2. Penge11ian Bauran Promosi... ... 31
3. Tujuan Promosi... .. . .... . .... ... ... .. . .. .. ... . . . .. .. . . .. . .. 32
F. Kepuasan Pelanggan... 34
I. Pengertian Kepuasan Pelanggan... 34
2. Mengukur Kepuasan Pelanggan... .. .. .. .. . . .. . .. . . . .. ... 35
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepu.asan Pelanggan... 37
4. Manfaat Kepuasan Pelanggan... 38
G. LoyalitasPelanggan... 39
I. Pengertian Loyalitas Pelanggan .. ,... .. . . .. . .. .. .. . . 39
2. Dimensi Loyalitas Pelanggan... 40
3. Manfaat Loyalitas Pelanggan... 42
H. Penelitian Terdahulu .. , ... .. . . .. . . .. . .. . ... ... ... ... 42
I. Kerangka Penelitian... 44
J. Hipotesis Penelitian... 46
BAB III Metodologi Penelitian A. Ruang Lingkup Penelitian... 47
B. Metode Penentuan Sampel... 47
C. Metode Pengumpulan Data... 48
I. Data Primer... 48
D. Mctodc Analisis Data... 49
I. Metode Analisis... 49
2. Uji Validitas.... ... ... .. .... ... .. . .. ... ... 53
3. Uji Reliabilitas... ... . . ... . . .. . ... . . . ... ... . .. .. . .... 54
4. Uji Hipotesis ... :. .. . .. . 54
1:. Operasional Variabel Penelitian... 57
BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN A. Garnbaran Urn um PT Telkom... 62
I. Sejarah Singkat PT Telkom... 62
2. Visi dan lv1isi PT Telkom... 64
3. Unit-Unit Bisnis PT Telkom... 64
4. Produk clan Layanan PT Telkom ... .. 5. Profit Kanclatel Jakarta Utara ... .. 6. Struktur Organisasi Perusahaan ... .. B. Uji Validitas clan Reliabilitas ... . C. Penemuan dan Pembahasan ... . 1. Deskripsi Data Responclen ... .. 2.Hasil Penemuan clan Pembahasan ... . ' I' .. I 1· . セN@ enguji<ll1 · 1potes1s ... . 4.Analisa Korelasi ... . 5 .Penghitungan Pengaruh ... . 6. Pengujian Koe1isien tv!oclel. ... .. JjAB V KESIMPULAN DAN JMPLIK.\SI 66 68
69
72 75 75 77 118137
139
140 .-\. Kesimpulan... ... ... ... ...143
13. lrnplikasi... ... .... ... ... ... ... ... 144
'.
4.19 Perusahaan memberikan pelayanan terbaik 91
4.20 Karyawan Meluangkan Waktu Untuk Pelanggan
92
4.21 Operator mernberikan inforrnasi Up Tu Date
92
Karyawan Berpengetahuan Luas 93
Operator !denyediakan Pelayanan 24 Jam
94
4.24 Perusahaan Mengerti Kebutuhan Pelanggan 95
4.25 Karyawan Melayani Tanpa Melihat Status Sosial 96 Karya,rnn Peduli dan Perhatian Kepada Pelanggan
97
-f.27
Jklan Menarik98
-1.28 Bahasa Pesan iv! udah Dimengerti 99
\\.iraniaga i'vkndatangi Caton Pelanggan Dengan Ramah
100
4.JU Fkxiphone Murah
101
Prol!rnrn Flexi Menountunokan ... 0 b
102
l'cerusahaan Sering Mengadakan Kegiatan Sosial
103
I larga \ lurah dan Terjangkau
104
Harga Sesuai Kualitas
105
-L35 Produk Berkualitas
107
l'erus<d1aan Mcmiliki Citra Positif
107
4.37
Telkom Flexi Mernenuhi Kebutuhan Informasi dan Komunikasi 108Uangga cfan :\yarnan Menggunakan Flexi 109
-1.39 Perusahaan 1vlernberikan Pelayanan Terbaik 110
lfarga Sesuai \lutu 111
DAFTAR GA\IBAR
No Kctcrangan Hal
2.1 Kerangka Pemikiran 45
') ')
Struktur Organisasi 71
') '
Jalur (Path) Trimming 136
DAFT.\R LA:\!PIRAN
\o Ketcrangan
Hal
' !(uc;-;i1J1Ji..:'r l'enclitian 1-+9
.
"
Output SPSS 152A.Latar Belakang Penelitian
BABI PENDAHULUAN
Dunia telekomunikasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini sesuai clengan meningkatnya kebutuhan masyarakal terhadap komunikasi yang harus dilakukan kapan saja clan dimuna s11ja. Dcngan tcknologi yang semakin hebat dan mcncobu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, maka munculah icle untuk menerapkan pesawat telepon seluler atau yang biasa disebut handphone.
Respon masyarakat amat luar biasa, hal ini terbukti dengan bermunculannya operator-operator telepon seluler, baik dengan sistem GSM ataupun CDMA.
Hingga saat ini ponsel atau handphone sudah buk&.n barang mewah lagi. Masyarakat sudah banyak yang menggunakan baik bagi mereka yang bermobilitas tinggi maupun mereka yang hanya sekedar mengikuti tren, sehingga perasaingan diantara operntor menjadi tidak terelakkan. Luasnya jaringan, kapasitas jaringan, scrta promosi diyakini menjadi kunci
keberhasilan untuk memenangkan persaingan pasar.
Perkembangan telekomunikasi yang pesat ditunjukan oleh peningkatan jumlah pengguna jasa telekomunikasi. Menurut International
Telecommunication Union (ITU ) Telkom Asia (dalam Heii P, 2007), sejak
fixed maupun mobile mengalami peningkatan lebih dari tiga kali lipat. Proporsi jumlHh pcngguna di Asia l'asi!ik dibandingkan total jumlah pengguna pun mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan JASTEL di Asia Pasifik lebih tinggi dibandingkan benua lainnya.
Perkembangan pesat tersebut menyebabkan semakin banyak pihak yang ingin turut berkecimpung didalamnya. Hal tersebut mendukung penerapan regulasi anti monopoli dalam bidang telekomunikasi dibanyak penerapan di dunia.Menurut International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan PBB yang mengelola telekomunikasi, jumlah negara yang mengizinkan persaingan bidang telekcrnunikasi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Diterapkannya Undang-Undang tersebut, semakin banyak perusahaan
yang mencari peluang didalamnya, terbukti saat ini masyarakat mempunyai
banyak pilihan untuk memutuskan operator mana yang akan dipakainya
dengan mempertimbangkan hal-hal yang menguntungkan bagi mereka.
Untuk itu operator-operator telpon seluler tersebut hams mengerti betul
konsep pemasaran dan kegiatan pemasarannya agar nantinya bisa
menerapkan strategi-strategi efektif untuk memenangkan persaingan.
Kondisi tersebut membuat persaingan untuk merebut konsumen semakin
ketat, dan diperlukan strategi yang handal untuk menyiasati ha! tersebut.
Melihat keadaan yang demikian, m2ka produsen lebih berorientasi ke pasar
sehingga produknya dapat diterima dengan baik dan mendapat kepercayaan
dari konsumen. Kegiatan pemasarnn menjadi sangat penting bagi dunia usaha karena pemasaran merupakan unsur strategi bagi keberhasilan suatu
perusahaan tanpa adanya pemikiran yang lebih ldmsus tentang pemasaran
terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, sedikit
kemungkinan, bagi perusahaan tersehut untuk dapat bersa.ing secara lebih
kompetitif dalam dunia usaha Oleh karena itu perusahaan hams
menerapkan strategi pemasaran dan memerhatikan kegiatan pemasaran
secara lebih seksama
Dalam beberapa pu!uh tahun terakhir, (dalam J. Supranto, l 997);
konsep pemasaran sudah berkembang sangat cepat. Sejak mass marketing
1990-an sampai era globalisasi tahun 2000-an ini, konsep pemasaran telah berkembang menjadi one to one marketing dengan salah satu strategi yang paling popular customer relationship marketing.
Saat ini kegiatan pemasaran mcrupakan proses yang terintcgrasi, yaitu berfokus pada pelanggan. Jadi kegiatan pemasaran yang dilakukan selalu berdasarkan kebutuhan konsumen. Pada umumnya konsumen mencari kualitas atau nilai terbaik dalam membeli produk atau jasa pelayanan yang dibutuhkannya, karena kualitas dalam era globalisasi telah menjadi harapan dan keinginan semua ornng khususnya pelanggan. Bahkan ban yak perusahaan yang secara progesi f mencari pol a manajemen yang dianggap paling efektif untuk menyiasati kualitas agar mampu menjadi strategi kompetisi yang paling diandalkan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan clan berakhir pada persepsi pe:langgan (Kotler, 2007). Hal ini menunjukkan IJahwa kualitas pelayanan yang baik bukan dilihat dari persepsi dari pembuatjasa saja, akan tetapi berclasarkan persepsi pelanggan, sedangkan persepsi pelanggan terhadap kualitas merupakan penilaian yang menyeluruh atas keunggulan suatu jasa. Kualitas pelayanan mulai memperlihatkan sebagai faktor penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan di Indonesia karena kualitas produk semakin sulit dijadikan sebagai faktor pembeda dengan produk pesaing. Tak mengherankan banyak perusahaan kemudian mulai membuat department customer service,
Pelanggan harus dipuaskan, kalau mereka tidak dipuaskan, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pihak pesaing. Makin banyak pelanggan yang meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, penjualan perusahaan akan menurun, karena laba berasal dari hasil penjualan. Jtulah sebabnya diperlukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan. Bila pelanggan tidak puas hams segera diketahui faktor penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan.
Kepuasan pelanggan adalah kunci untuk mempertahankan kinerja bisnis. Sebab, pelayanan yang buruk merupakan cerrnin dari manajemen yang buruk pula. Risa dipastikan, pelanggan hanya mau berbisnis dengan manajemen yang tidak buruk. Customer Satisfaction telah menjadi tujuan utama dari perusahaan-perusahaan inovatif. Dengan demikian, masa!ah mengurus dan memuaskan pelanggail telah inenjadi proses yang proaktif, tidak lagi reaktif (Kennedy,dalam Moh & Sri Raharso:2006). Maka tidak mengherankan apabila sejak tahun 1980-an, kepuasan pelanggan merupak:an
"watchword" dalam dunia bisnis (Griffin,2005). Pemuasan pelanggan menjadi bagian integral dari revolusi kualitas.
Barlow & maul dalam Moh & Sri Rallarso (2006) menyatakan bahwa uJ>roduce the highest quality and you will get satisfied customers"
kesetiaan atau /oyalitas pelanggan untuk terus dan tetap memakai produk perusahaan dan mungkin akan terjadi promosi gratis yang dilakukan oleh pelanggan kepada komunitasnya yang di sebut dengan word of mouth
positifyang memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas produk, kualiitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan serta dampaknya ke loyalitas pelanggan pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (lnfocom) scrta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline), jasa telepon tidak iJergerak nirkabel
(fixed wireless), jasa tclepon bcrgerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun mdalui perusahaan asosiasi.
Salah satu produk unggulan dari PT. Telkom adalah Telkom Flexi yaitu layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dcngan tcknologi CDMA (Code Division Multiple Access), yang artinya teknik modulasi spectrum tersebar (spread spectrum) digital yang digunakan pada piranti komunikasi personal, seperti telepon genggam.
berdiri di tepian 3G karena masih memakai CDMA versi 2000 Ix. Dalam ha! komunikasi data sekalipun, kedepannya Flexi jauh lebih menjanjikan
(dalam Heri P, 2007).
Ada dua alasan mengapa Flexi dianggap suplemen dari dari telepon
tetap, bukan telepon seluler. Pertama, liscnsi Flexi pada dasarnya adalah untuk layanan telepon tetap, namun dengau platform teknologi nirkabel dan
karenanya memungkinkan pengguna be(gerak meski dalam area yang
terbatas. Kedua, Flexi didesain untuk memenuhi kebu1:uhan masyarakat
akan telepon rumah yang bertarif jauh lebih murah ketimbang seluler.
Dengan tarif yang lebih murah dari GSM .. PT Telkom telah membantu
masyarakat dalam cfisicnsi financial dibidang エ」ャ・ォッュオョゥォ。セゥN@
Berbagai kegiatan telah dilakukan PT Telkom, memperbarui
kualitas produknya, meningkatkan pelayanan dan dari ウ・Fセ@ promosi seperti kegiatan pameran, personal selling, humas kegiatan sosial seperti,
membantu korban gempa, banjir, khitanan masal, memlberikan beberapa
unit komputer dan layanan internet di s<>ko!ah-seko!ah demi kelancaran
pendidikan dan hal-hal lain yang membantu masyarakat.
Disadari ketatnya persaingan dan te!ah dibukanya pasar bebas, PT
Telkom terus menerus berusaha membenahi diri agar tetap memenangkan
persaingan dengan memberikan kualitas produk yang bagus dan pelayanan
B. Perum usan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maim dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
J. i\dakah pengaruh variabel kualitas prOduk, kualitas pelayarnin dan promosi terhadap variabel kepuasan pelanggan secara parsial dan variabe I mana yang pengaruhnya paling besar ?
2. Adakah pengaruh variahel kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi terhadap variabel kepuasan pelanggan secara bersama-sama? 3. Adakah pengaruh variabel kualitas produk, promosi dan kepuasan
pelangan terhadap variabel loyalitas pelanggan
?
4. Adakah pengaruh variabe! kualitas produk, kualitas pelayanan, promosi terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui variabel kepuasan pelanggan?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mcngctahui adakah pengaruh variabel kualitas produk., kualitas pelayanan dan promosi terhad2.p variabel kepuasan pelanggan secara parsial dan variabel mana yang pengaruhnya paling besar.
c. Untuk mengetahui adakah pengaruh variabel kulitli:S produk, promosi
dan kepuasan pelanggan terhadap variabel loyalitas pdanggan.
d. Untuk mengetahui adakah pengaruh variabel kualitas produk, kualita:S
pelayanan dan promosi terhadap variabel loyalitas pelanggan melalui
variabel kepuasan pelanggan.
2. Manfaat a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pembelajaran dan penelitian untuk membandingkan
teori yang dipelajari di akademisi dengan keadaan lapangan yang
sebenamya.
b. Bagi Perusahaan
Merumuskan hasil analisa dan mengemukakan beberapa saran sebagai altematif pemecahan ma:Salah peru:Sahan.
c. Bagi Universitas
A. Pemasaran
BAB II
TIN.JAUAN PUST AKA
1. Pengertian Manajemen Pemasaran
Pemasaran menurut Kotler (2005: JO) adalah proses
sosial dimana individual atau kelompok mendapatkan apa yang
mcreka inginkan melalui kegiatan mcnawarkan dan melakukan
pertukaran barang, jasa, ide dan pelayanan dengan orang lain.
Pemasaran modem membutuhkan lebih daripada hanya
mengembangkan produk yang baik, memberi harga yang
mcnarik dan membuatnya tcrjangkau oleh pelanggan sasaran.
Pcrusahan juga harus bcrkomunikasi dengan pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensiai.
Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut
Kotler (2000) adalah proses pelaksanaan dari pel'Wltiudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang, jasa dan
gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok
sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. 2. Filosofi Manajemen Pemasanrn
Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan menurnt
filosofi pemasaran yang efisien, efektif dan bertanggung jawab
untuk melakukan kegiatan pemasaran (Gregorius Chandra,
2002:2) yaitu :
a. Konsep Produksi
Konsep produksi herpendapnt bahwa konsumen akan lebih
menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para
manajer perusahaan berorientasi produksi herkonsentrasi untuk
mencapai cfisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah,
dan distribusi secara masal.
b.Konsep Prociuk
Konsep produk berpendapat bahwa konsumen akan menyukai
produk-produk yang menawarkan fitur yang paling hermutu,
berkinerja, atau inovatif. Para manajer organisasi m1
memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang
superior dan penyempumaan kualitasnya. Konsep 1111
dilakukan untuk produk elektronik dan karya seni.
c.Konsep Penjualan
Konsep penjualan herkeyakinan bahwa konsumen tidak akan
tertarik membeli produk dalam jum!ah banyak, jika mereka
tidak diyakinkan atau tiduk dibujuk. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada usaha promosi dan pe:njualan agresif
Konsep ini cocok dilakubn untuk unsought goods dan
d.Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai
sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada
pasar sasaran yang terpilih. Hal ini bertumpu pada empat pilar
utama yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pema'ifillln
terintegrasi dan profitabilitas.
e. Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pema<>aran masyarakat menyatakan bahwa tugas
organisasi adalah menentuk8n kebutuhan, keinginan, dan
kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif clan efisie:n dibandingkan
pesaing dengan cara tetap menipertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Kesemuanya
diperlukan keseimbangan antara laba, kepuasan dan
kepentingan publik.
B. Kualitas Produk
1. Pengertian Produk
Menurut William J. Stanton (2007), produk dalam arti sempit adalah sekumpulan atribut fisik nyata yang terkait dalam
- - - - " · \
adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata didalmnya
」MMセMM
sudah tercakup warna, harga, kcmasan, prestise pabrik, prestise
pengecer, pelayanan yang diterima o!eh pembeli sebagai sesuatu
yang bisa memuaskan keinginannya.
Menurut Kotler (2005), produk ada!ah apa saja yang
ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kt:butuhan.
Dari berbagtai definisi diatas dapat disimpulkan produk
adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
yang ditawarkan di pasar.
Kotler (2005) membagi produk keda!am lima Tingkat produk yaitu:
a. Manfaat utama, yaitu jasa atau manfaat dasar yang scsungguhnya
dibe!i pelanggan.
b. Produk generik, yaitu versi dasar dari produk ters1ebut.
c. Produk yang diharapkan, yaitu satu set atnlmt dan persyaratan
yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk tersebut.
d. Produk tambahan, yaitu yang meliputi tambahan jasa dan manfaat
yang akan membedakannya dari produk pesaing. Nilai tambah
bermacan1-macam tergantung produsen mau memberikan apa dan.
jenis produknya.
e. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan perubahan yang
2. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi fungsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai), presisi, kemudahan mengoperasikan dan meraparasi dan atribut lain yang bemilai. Ada dua ha! yang perlu diperhatikan, yaitu tingkat dan konsistensi kualitas yang tidak selalau harns tinggi bisa saja rendah, sedang, sesuai dengan positioning yang diinginkan<< Misalnya, kalau produk diposisikan sebagai produk murah dan sasarannya adalah masyarakat berpenghasilan rendah, maka akan berlebihan kalau kualitas produk dibuat istimewa. Lain halnya kalau produk diposisikan sebagai produk spesial berharga premium. Jadi sekali lagi, kualitas produk hams disesuaikan dengan posisi produk dalam pasar (market positioning). (Bilson Simomora 2003 : 147).
Menurut Feigenboum dalam Heri J> (2007), kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi
marketing, engineering, manufacture, dan ュ。ゥョエNセョ。ョ」・L@ dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya pada suatu tingkat harga tertentu y:mg menunjukkan nilai produk tersebut. 3. Klasifikasi Produk
Menurut Fandy Tciptono (2001 : 5) pada umumnya produk dapat dibedakan dengan berbagai earn, salah satu earn yang digunakan pembedaan berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya suatu produk. Berdasarkan perbedaan ini dibagi menjadi tiga kelompok antara lain adalah :
a. Barang tidak tahan lama (non durable ァッッ、セI@
Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang hiasanya habis dikonsumsi dalam salu atau dua kali penggunaan dan umur ekonomis kurang dari satu tahun. Contohnya adalah sabun, minuman, makanan ringan, dan garam. Oleh karena barang jenis ini dikonsumsi dengan cepat (dalam waktu singkat) dan frekeunsi pembeliannya sering terjadi,maka strategi yang paling tepat adalah menyediakannya di banyak !okasi, menerapkan mark up yang kecil, dan mengiklannya secara gencar untuk merangsang orang agar mencobanya dan sekaligus untuk membentuk preferensi.
b. Barang tahan lama ( durabie goods )
lain-lain. Umumnya jenis barang ini membut.uhkan personal
selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan yang ャᄋセ「ゥィ@ besar, dan
membutuhkan jaminan dari penjualnya.
c. Jasa ( sevice )
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon
kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, Gian lain-lain.
4. Atribut Produk
Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan
oleh pembeli pada saat membeli produk. Atribut produk terdiri dari
bagian-bagian seperti mutu produk, sifat-sifat produk, rancangan
produk, harga, kelengkapan, desain, layanan puma jual, di! ( Bilson Simamora, 2003: 149).
Menurut Kotler dan Gari Amstrong (2002:274), atribut
produk dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Mutu produk, yaitu salah satu alat penting bagi pemasar untuk
menetapkan posisi dibenak konsumen karena d'iukur dari segi
persepsi pembeli. Mutu produk adalab kemampuan produk untuk
melaksanakan fungsinya, termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki, serta
dimcnsi, yaitu tingkat mutu dan konsistcnsi perusahaan dalam menjaga suatu produk.
,
b. Ciri produk, yaitu mcrupakan alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pcsaing. Sifat produk merupakan ha! spesifik <lan mendetail dari produk yang memberi perbedaan dari produk pesaing. Produsen pertama yang memperkenal.kan sifat baru yang dibutuhkan dan dinilai tinggi oleh pelanggan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencapai keunggulan bersaing.
c. Desain produk, yaitu sebuah proses merancang gaya dan fungsi produk dengan menciptakan produk dengan perforrua yang menarik, namun mudah, aman dan tidak mahal untuk dipergunakan dan diservis, serta sederhana dan ekl,nomis untuk dibuat dan di distribusikan. Rancangan yang baik
akan
membe;rikan kontribusi yang sangat besar bagi perusahan.Robert S, Kaplan dan David P, Norton dalam Heri P (2007) membagi atribut produk ke dalam lima dimensi:
a.Dimensi Kualitas Produk : dimensi ini merupakan global yang terdiri dari :
I) Performance, yaitu dimensi paling dasar dan berhubungan dengan fungsi utama suatu produk.
3) Feature, merupakan dimensi sekunder, tidak semua jenis
produk memiliki feature. Feature menjadi target inovasi
produsen untuk memuaskan pelanggan.
4) Durability, menunjukkan seherapa jauh suatu produk dapat
menyamai standar atau spesifik tertentu.
5) Design, merupakan dimensi yang unik dan banyak
menawarkan aspek emosional dalam memengaruhi kepuasan
pelanggan.
b. Dimensi Barga : untuk pelanggan yang sensitif terhadap harga,
harga produk yang murah biasanya adalah ウオュ「エセイ@ kepuasan yang
penting karena pelanggan akan mcndapatkan value for money yang
tinggi. Sebaliknya, komponen harga tidak periling bagi mereka yang
tidak sensitifterhadap harga.
c. Dimensi Kualitas Layanan : sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi dan manusia.
d. Dimensi Emosional : bergantung padafeel dan emosi suatu produk.
Dimensi ini sangat sulit diukur, karena persepsi orang dapat
berbeda-beda. Salah satu pemicunya adalah merk yang kuat pada
produk, sehingga menimbulkan kebanggaan tersendiri bagi
pelanggan jika menggunakan produk tersebut.
e. Dimensi Kemudahan : pelanggan akan semakin puas apabila merasa
mudah, nyaman serta efektif dan efisien dalam mendapatkan produk
C. Pengertian Jasa
Menu rut Kotler dan Am1strong (2002 :271 ), jasa adalah berbagai kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasamya tidak berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan.
Menurut Lovelock (2005), " A service is an economic activity Iha! creates value and provides benefits for customers al a specific time
and place, by bringing about desired change in or be half of, the
recipient of the service". Menurut definisi tersebut, dapat diartikan jasa merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai dan memberikan manfaat bagi konsumen pada waktu d'an tempat yang spcsifik, dcngan earn mcmbcrikan pcrubahan kcinginan atau kepentingan bagi penerima jasa.
Menurut fandy tjiptono dan gregorius Chandra (2007), dalam konteks industri istilah jasa digunakan untuk menggambarkan berbagai sub-sektor dalam kategorisasi aktivitas ekonomi seperti transportasi,
financial, perdagangan rite!, personal service, kesehatan, pendidikan dan layanan publik.
a. Tidak berbentuk
Semua jasa tidak mempunyai sifat yang mempunyai bentuk tidak dapat dirasakan dan tidak dapat dinikmati sebelum dibeli konsumen atau nasabah pengguna jasa tersebut.
b. Tidak dapat dipisahkan
Pada umumnya jasa yang dihasilkan dan dapat dirasakan pada waktu yang hampir bersamaan dan apabila jasa tersebut dikehendaki untuk berpindah, maka jasa tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jasa tersebut.
c. Beragam jasa yang selalu mengaiami perubahan., tergantung dari siapa yang menyediakan jasa tersebut, penerima jasa, dan kondisi bagaimana jasa tersebut diberikan.
d. Tidak dapat bertahan lama
Daya tahan suatu jasa tidak dapat diterapkan setahun atau dua tahun karena sifatnya sendiii tidak dapat bertahan lama ini tergantung situasi yang diciptakan oleh beberapa faktor.
D. Kualitas Pelayanan
l. Pengertian Kualitas Pelayauan
maka dapat dikatakan bahwa layanan tidak bennutu, sedangkan jika
layanan yang diharapkan pelanggan lebih rendah dari layanan yang
nyata-nyata diterima pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa layanan bermutu,
dan apabila layanan yang diterima sama dengan layanan yang diharapkan
maka layanan tersebul dikatakan memuaskan (Fitzsimmons
&Fitzsimmon, dalam Salamatun A, 2005). Dengan begitu kualitas
pelayanan merupakan suatu cara untuk mengetahui seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang
diterima.
Ada dua pendekatan dalam memahami pengertian pelayanan
sebagaimana dikemukakan oleh Lovelock dan Wright (2005:5), pelayanan
yang bisa diartikan jasa merupakan tindakan atau kinerja yang ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lainnya. Meskipun prosesnya tenlrat pada
produk fisik, kinerja sifatnya intangible dan biasanya bukan hasil dari
kepemilikan atas setiap faktor produksi.
Pelayanan (service) adalah aktivitas ekonomi yang
menghasilkan nilai dan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat
tertentu, sebagai hasil yang membawa perubahan yang diinginkan oleh
penerima jasa atau pelayanan.
Dari dua pengertian di atas, maka istifah service diatas
mengandung dua makna, yaitu : pertama, service sebagai sebuah pelayanah yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen, yang
bisnis atau service firm. Namun dalam melaksanakan fiungsinya sebagai penyedia jasa, organisasi atau perusahaan-perusahaan tersebut juga memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen atau pelanggannya, sepe11i keramahan dari pegawainya, akurasi dan kecepatan dalam pelayanan, ruang tunggu yang nyaman, fasilitas A TM, dan seterusnya.
2. Dimcnsi Kualitas Pelayailan
Kualitas pelayanan, sebagai dl"iver kepuasan pelanggan, juga bersifat multidimensi. Gronroos ( dalam Salamatun A, 2005), menyebutkan adanya tiga dimensi dari kualitas pelayanan. Pertama,
tehnica/ quality, yang berhubungan dengan outci:Jme dari suatu pelayanan. Kedua, fanctional, yang berkaitan dengan pengiriman atau bagaimana pelayanan dibenl<:an kepada pelanggan. Ketiga, image, yang berkaitan dengan reputasi perusahaan.
Namun, dimensi-<limensi kualitas pelayanan yang paling popular digunakan oleh pelaku-pelaku bisnis diseluruh dunia adalah konsep SERVQUAL, yang dikembangkan oleh Zeit.hmal, Parasuraman, dan Berry (dalam Zuliana Yamit, 2002). Ketika pertama dikembangkan, konsep SERVQUAL meliputi sepuluh dimensi, yaitu tangibles, reliability,, responsiveness, competence, courtesy, credibility, security,
a. Tangible ( Bukti Fisik)
Dimensi tangible ini meliputi tampilan fisik seperti gedung, area parkir, ruang tunggu, peralatan, penampilan pegawai, peralatan komunikasi, brosur, leaflet atau formulir yang digunakan.
Aspek tangible mernpakan salah satu sumber yang memengarnhi harapan pelanggan. Aspek tangible yang baik akan menjadikan harapan pelanggan relatif tinggi. Dengan <lemikian pelayanan pernsahaan juga mengimbangi penampilan aspek tangible-nya,
b. Reliability ( Keandalan )
Dimensi ini mengukur keandalan suatu organisasi atau perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya sesuai dengan yang dijanjikan, sehingga memuaskan pelanggan.
Dimensi reliability meliputi dua aspek (Irawan, 2003: 61). Aspek pertama adalah kemarnpuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sebagaimana telah dijanjikan. Aspek kedua menyangkut akurasi pelayanan, yaitu sejauh mana perusaJ1aan mampu memberikan pelayanan secara akurat atau tidak ada kesalahan.
Kedua, perusahaan harus menyiapkan infrastruktumya, seperti membenkan pelatihan secara sistematis clan tenIS-menerus, dan mendorong berkembangnya budaya kerja sama.
Keliga, melakukan uji coba terlebih · dahulu terhadap setiap layanan yang diluncurkan.
c. Responsiveness ( Daya Tanggap )
Merupakan keinginan para staf melayani dan membantu pelanggan dengan memberikan pelayanan yang tanggap dan berkualitas. Dimensi ini mernpakan dimensi kualitas pelayanan yang dinamis dikarenakan harapan pelanggan yang bembah dari waktu ke waktu.
d. Assurance ( Jaminan )
Merupakan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki parta staf untuk melayani pelanggan, sehingga pelanggan bebas dari bahaya dan keragu-raguan. Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi-dimensi
comperence (kemampuan), 」ッオイイ・セケ@ (keramahan), credibility
(kredihilitas), Jan ウセ」オイゥエケ@ (kearnanan) pada kons1op SERVQUAL scbclumnya.
e. QセMLョーィ。エケ@ ( Empati l
Mernpakan kemudahar. dalam melakukan komunikasi, pemberian perhatian terhadap pelanggan, serta pemahaman yang baik terhadap kebutuhan pelanggan.
kcbanyakan, dimc:nsi ini dianggap kurang penting dibanding dimensi-dimensi lainnya. Namun pada pelanggan kalangan atas, dimensi-dimensi ini sangat diperhatikan. Para pelanggan cenderung senang bila perusahaan mengetahui nama mereka, keb1ituhan spesifiknya, kabamya, juga hobinya.
3. Mengukur Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat diukur dcngan menggunakan beberapa model. Pemilihan terhadap model yang digunakan tergantw1g pada tujuan pengukuran, jenis perusahaan, serta situasi pasar ( Tjiptono, 2004 ).
Penelitian mengenai customer perceived quality pada industri jasa oleh l. Berry, A. Parasuraman, Zeithmal ( dalam Freddy Rangkuti,i 2006:22), mengidentifik.asikan
ャゥQセ。@
keseajangan (gap) yang menyebahkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :a. Kesenjangan tingkat kepentingan konsurnen
dan
persepsi manajemen. Pada kenyataannya pihak manajemen suatu pemsahaan tidak selalu dapat merasakan atau memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh para pelanggannya. Akibatnya manajemen tidak. tahu bagaimana produk jasa1seharusnya didesain dan jasa-jasa pendukung apa saja yang diinginkan konswnen.
b Kesenjangan tingkat kepentingan konsumen dan perse:ps1 manajemen · tcrhadap tingkat kcpentingan konsumen dan spesifikasi k-ualitas jasa.
Kadangkala manajemen mengetahui secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tapi mereka tidak menyusun standar kinerja yang jelas. Hal ini
terjadi karena tiga faktor yaitu tidak adanya komitmen total manajemen
terhadap kualitas jasa, kmangnya sumber daya dan adanya kelebihan
permintaan.
c. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.
Penyebab terjadi kesenjangan ini, misalnya karyawan kurang terlatih,
beban kerja yang melampaui batas, ketidakma.mpuan rnemenuhi standar
kinerja, atau bahkan ketidakmauan memenuhi standar kinerja.
d. Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal. Seringkali
terjadi tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan
pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Resiko yang dihadapi
oleh perusahaan adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak
dipenuhi, yang menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas
jasa perusahaan.
e. Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan.
Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kin1erja atau prestasi
perusahaan dengan cara yang berbeda, atau apabila pelanggan keliru
mempersepsikan kualitas jasa tersebut.
Cronin dan Taylor (dalam Salama.tun A ,2005) menggunakan pengukuran berdasarkan alternatif sebagai berikut:
I) Skor kualitas pelayanan
=
(skor kinerja - skor harapan)Kualitas pelayanan dipersepsikan baik, apabila kinerja jasa sesuai
2) Skor kualitas pelayanan セ@ skor deraja: kepentingan X (skor kinerja -skor hara pan)
Kualitas dipersepsikan semakin baik, apabila hasil perkalian derajat kepentingan dengan selisih kine1ja atas harapan pelanggan semakin tinggi.
3) Skor kualitas pelayanan
=
(skor kinerjaJKualitas pclayanan dipcrsepsikan baik, apabila sesuai dengan kinerja jasa yang dihasilkan.
4) Skor kualitas pelayanan = (skor derajat kepentingan X skor kinerja)
Kualitas pelayanan dipersepsikan semakin baik, apabi!,a hasil perkalian antara derajat kepentingan dengan kinerja jasa semakin tinggi.
4. Manfaat Kualitas
Perusahaan yang menawarkan barang dan jasa (pelayanan) berkualitas superior bakal mengalahkan pesaing yang kualitasnya lebih inferior.Berikut adalah manfaat kualitas superior menurut Lovelock (2005) meliputi:
a. Loyalitas pelanggan lebih besar. b. pangsa pasar lebih besar.
c. harga saham lebih tinggi.
E. Promosi
1. Pcngertian Promosi
Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalarn memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfoat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.
Menurut Basu Swastha dan lrawan dalarn Angipora ( 1999), promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.
2. Pengertian Bauran Promosi
Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999),
prom01ional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variahel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesernuanya direncanakan untuk rneneapai tujuan program penjualan.
Menurut Fandy Tjiptono (2004), bauran promosi tradisional mdipuli berbagai metode w1tuk mengk.omunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan pelAnggan aktuaL Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan,promosi penjualan,penjualan
perseorangan dan hubungan masyarnkat.
Menurut Koller dan Gary A (2002). Bauran promosi adalah rarnuan khusus dari iklan pribadi, pemasaran langsung, promosi . penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan personal yang . di pergunakan perusahaan untuk rnencapai tujua.n iklan dan penrnsarannya
a. Pengiklanan : Scmua bentuk presentasi nonpersonal d:an promosi ide, barang atau _1asa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat . bayaran.
c.Promosi penjulan : Jnsentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembel ian produk atau jasa.
d.Hubungan masyrakat dan publisitas : Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
e.Penjualan personal : Interaksi langsung antara satu atau Jebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan
3. Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk se11a mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasanmnnya (Fandi Tjiptono, 200 I :221 ). Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menginformasikan, dapat berupa:
I) Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru. 2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3) Menyampaikan perubahan harga pada pasar.
4) Menjelaskan cara kerja suatu produk.
b. Membujuk pelanggan sasaran untuk: I) Membentuk pilihan merk.
2) Mengalihkan pilihan ke merk tertentu.
3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
c. Mengingatkan, dapat berupa:
I) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.
2) Mengingatkan pernbeli akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.
3) Membuat pernbeli tetap ingat akan produk perusahaan. 4) Menjaga agar ingatan pernbeli jatuh pada produk perusahaan.
F. KEPUASAN PELANGGAN
1. Pcngcrtian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah kunci untuk mempertahankan kinerja bisnis. s・「セ「L@ pelayanan yang buruk merupakan cermin dari manajemen yang buruk pula (Denton, 1995 : 12). Menurut Kotler dalam Freddy Rangkuti (2006:23), kepuasan pelanggan adalah " a persons feeling or pleasure or disappoinrment resulting from comparing a
products received perfimnance ur outcome in relations lo the person's
expectation. " Dari definisi tersebut diartikan bahwa kepuasan
pelanggan dengan perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan amara prestasi atau produk yang di:rasakan dan yang diharapkan.
Sedangkan Wilkie mendefinisil<.an kepuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi dari suatu produk. Owen merumuskan kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah akuisisi dan pemakaiannya (dalam Tjiptono &Diana, 1995: 102).
Hasil perbandingan antara harapan dengan persepsi konsumen (terhadap jasa yang telah dikonsumsinya), adalah kontirn1asi atau diskontirmasi. Diskontinnasi dapat berwujud sebagai J.iskontinnasi positif atau diskonfirmasi negatif. Diskonfirmasi positif berarti kinerja lebih baik baik dari yang diharapkan. Artinya konsumen merasa puas. Sebaliknya diskonfirmasi negatif menandakan bahwa kinerja lebih buruk daripada yang diharapkan. Jadi, konsumen merasa tidak puas. Terakakhir, konfirmasi seclerhana (simple disconfirmation = non
satfafaction) berarti kinerja sama clengan ham.pan. Jenis ini menyiratkan
respon yang lebih netral .
2. Mcngukur Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler ( 2007 : 179) ada empat b1lah tools yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
Pertama, sistem keluhan clan sarar1. Organisasi yang berpusat pada pelanggan memberikan kesempatan yang luas kepada pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan. Misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar, customer hotline.>-, e-mail, atau halaman web.
Semua informasi yang mengalir terscbut memberikan perusahaan banyak ide-ide bagus dan membuat mereka mampu bereaksi secara cepat dalam menyelesaikan masalah pelanggan.
beberapa orang untuk berperan atau bersikap seperti pembeli potensial. Selanjutnya mereka harus melaporl;an temuan-temuarmya. Baik yang positif maupun negatif tentang produk perusahaan dan produk pesaing. Selain itu ghost shopper juga mengarnati cara penanganan setiap keluhan.
Ketiga, Analisa pelanggan yang beralih. lndustri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya apakah harganya tinggi, pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya, sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan.
3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut Handi Irawan (2003), lima faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah :
a. Kualitas produk: Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas produk adalah peiformance, reliability, rnnformance, durability, feature, dan lain.
b.Kualitas pelayanan: Komponen pembentuk kepuasan pelanggan ini terutama untuk industri jasa. Pe!anggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas ini dikonsepkan oleh SERVQUAL yang meliputi lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
d. Barga: Prociuk yang mcmpunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murnh akan memberikan
value
yang lebih tinggi kepada pelanggannya.e.Biaya dan kemudahan: Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak pcrlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
4. Manfaat Kepuasan Pelanggan
Menurut Lovelock dan Wright (2005:96), kepuasan pelanggan memberikan manfaat bagi perusahaan dan tingkat kepuasan pelanggan yang makiu linggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang besar. Berikut manfaat kepuasan pelanggan, yaitu :
a. Mengisolasi pelanggan
dari
persaingan. b. Menciptakan keunggulan yang berkelanjutatLc. Mendorong pelanggan kembali dan mendorong loyalitas.
G. LOYALITAS PELANGGAN
I. Pcngcrtian Loyalitas Pelanggan
Menurut Lovelok & Wright (2005: 133) loy.alitas pelanggan merupakan akibat kepuasan ー・ャ。ョァァ。セ@ untuk secara sukarela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.Pelanggan loyal tidak hanya setia terhadap produk-produk perusahaan, namun mereka akan memberikan dukungan kepada perusahaan, tanpa menerima imbalan apapun.
Namun demikian, loyalitas pclanggan bukan merupakan terminology tunggal. Griffin (2005:22) rnembedakan loyalitas pelanggan kedalam empat tipe, yaitu :
a. Tanpa Loyalitas
Sikap dan pembelian ulang pelanggan sama-sama lemah. Untuk berbagai alasan, beberapa pel anggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu.
b. Loyalitas Lemah
Ketertarikan rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan membeli karena kebiasaan. Faktor non sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.
c. Loyalitas Tersembunyi
(latent loyalty). Bila pelanggan memiliki loyalitas ini, pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian ulang.
d. Loyalitas Premium
Ada tingkat ketertarikan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua pelanggan di setiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut, orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.
2. Dimensi Loyalitas Pelanggan
Ada tiga dimensi perilaku yang dapat digunakan untuk rnengukur loyalitas pelanggan ( Pearson, dalam Salamatun A, 2005) yaitu :
a. Repeat : pro:,pensity to repeat purchase the brand
Pelanggan yang loyal cenderung melakukan pembelian ulang terhadap produk lini yang dihasilkan perusahan. la akan melakukan pembelian terhadap produk perusahaan, mulai dari harga yang murah sampai produk yang harganya yang mahal.
b. Range: pro;pensity to purchase the full range from the brand
c. Related: prospr:nsity to buy related products or services from the brand
Dalam ha! ini pelanggan cenderung membeli produk perusahaan, yang
dipasarkan di bawah merk atau label yang Jain.
Dimensi loyalitas yang diungkapkan di atas, hanya menekankan
pada aspek pembelian saja. Pelanggan yang loyal bukan hanya setia
terhaclap produk-produk yang dihasilkan perusahaan, tetapi mereka rela
memberikan rekumendasi
(pusitive wurd of mouth)kepacla orang-orang
tcrdekat. Merekapun akan memosisikan dirinya sebagai pendul-u.ng atau
pembela produk atau perusahaan.
Menumt Fandy Tjiptono (2004) kepuasan pelanggan merupakan
salah salu faklor penentu loyalilas pelanggan. Faktor-faktor lain yang
menyehahkan pelanggan loyal terhadap merk yaitu :
a. Nilai merk : pelanggan menilai merk secara relatif dibanding
competilor
clari tiga ha!, yaitu harga, kualitas clan citra merk.
b. Karakteristik pelanggan : berhubungan dengan perilaku clan kebiasaan
pelanggan dalam berhubungan dengan merk.
e.
Switching barrier :hambatan yang
muncul ketika konsumen akan
pindah dari suatu merk ke merk lain seperti biaya transaksi, biaya
pencarian, biaya emosional resiko sosial dan psikologis.
e. Lingkungan kompetitif : sej<iuh mana kompetisi yang terjadi antara merk dalam suatu kategori tertentu.
3. Manfaat Loyalitas Pelanggan
Dari uraian tentang loyalitas pelanggan di atas, terlihat manfaat yang begitu besar yang diperoleh perusahaan dari pelanggannya yang loyal. Mereka tidak hanya akan melakukan pe1nbelian ulang i:erhadap produk-produk perusahaan, tetapi mereka JUga akan menyebarluaskan pengalamannya kepada teman, keluarga dan orang-orang terdekat lainnya
Positive word of mouth merupakan bentuk promosi gratis dan trelatif berhasil untuk menarik pelanggan barn tanpa pernsahaan mengeluarkan uang sepeserpun. Pelanggan yang loyal akan memberikan dukungan kepada perusahaan, tanpa menerima imbalan apapun dari perusahaan.
H. Penelitian Tcrdahulu
1. Susilawati (penelitian tahun 2007)
Judul penelitian yang dilakukan Susilawati adalah "Analisis Pengaruh
parsial didapat bahwa kua!itas produk berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan variabd pelayanan berpengarnh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
2. Atun Farhatun (penelitian tahuin 2007)
Penelitian yang dilakukan berjudul "Analisis Pengarnh Promosi' dan Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah" (studi kasus PT.Bank Pem1ata Tbk Jakarta). Dengan pengambilan sample be1jumlah 75 orang dengan metode simple random sampling.Metode penelitian menggunakan regresi berganda.Hasil penelitian didapat nilai Adjusted R Square 0,307. Hal ini berarti promosi dan pelayanan berpengaruh sebesar 30, 7% tcrhadap loyalitas nasabah Bank Permata. Hasil uji F meinunjukkan bahwa promosi dan pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hasil uji t menunjukkan variabel promosi berpengarnh secara signifikan terhadap loyalitas begitu juga dengan pelaya.nan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel loyalitas.
3. Selmy Dedy (penelitian tahun 2007)
a. Kualitas pelayanan berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap perilaku pasca pembelian.
b. kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
c. kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pelanggan.
d. nilai pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap periilaku pasca pembel ian.
e. nilai pelanggan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
f. kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pasca pembelian.
I. Kerangka Pemikiran
Pemasaran merupakan pengertian yang meliputi segala usaha yang ditujukan untuk melayani keinginan dan kebutuhan pelangggan terhadap barang dan saja agar tercipta suat1.1 kepuasan di hati pelanggan dengan begitu timbul kesetiaan pelanggan untuk menggunakan merk perusahaan.
Kepuasan pelanggan akan terjadi bi la produk perusahaan berkualitas dan memberikan pelayanan yang semaksimal mungkin terhadap pelanggan serta melakukan kegiatan dan memberikan program-program promosi Dengan adanya kepuasan pelanggan rnaka akan tercipta loyalitas sehingga pelanggan melakukan pembelian yang berulang-ulang yang berarti menguntungkan perusahaan.
Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka peneliti membuat kerangka konseptual sebagai berikut :
Kualitas , produksi (X1)
Kualitas pelayanan (X2)
[image:57.595.78.462.199.697.2]Promosi (X1)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kep\lasan pelanggan
(Y1)
セ@
€2
[
Loyalitas pelanggan
(Y2)
Persamaan substruktumya adalah :
Y1 = Py1x1 X1 + Py1x2 X2 + Py1X3 Xi+ €1
y 2 = Py2X2 X1 + Py2y1 y I + Py2X3 Xi+ €2
J. Hipotesis Penelitian
I H, : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk,
kualitas pelayanan dan prornosi terhadap kepuasan pelanggan secara
parsial.
2. H, : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk,
kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pelanggan secara bersama-sama.
3. H,: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara klialitas produk,
kepuasan pelanggan dan promosi terhadap loyalitas pelanggan.
4. Ha Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk kualitas pelayanan dan promosi terhadap loyalitas pelanggan melalui
BAB Ill
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus yang dilakukan pada pengguna Flexi di Jakarta Utara. Pcngumpulan data untuk memperoleh hasil pembahasan, analisis dan kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Sampel yang diambil adalah sejumlah 75 orang secara convenience sampling. Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kualitas produk, kualitas pelayanan, promosi kepua$an pelanggan dan loyalitas pelanggan.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang digunakan peneliti untuk dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan (Sugiono, 1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah para peng1:,'llna Flexi di wilayah Jakarta Utara.
penelitian dianggap sudah mewakili penelitian.Sampel ditentukan dengan metode convenience sampling, yaitu metode untuk memilih anggota populasi yang paling mudah untuk ditemui dan diminta informasi.
C. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Data primer, dilakukan dengan cara :
a. Wawancara : mengumpulkan data melalui hubungan Jangsung Tanya jawab dengan responden.
b. Observasi : mengumpulkan data dimana peneliti langsung mengamati objek yang diteliti.
c. Kuesioner : mengumpulkan data dengan cara memberi seperangkat pernyataan kepada responden untuk dijawab. ·
2. Data Sckunder
D. Metode Analisis dan Uji Hipotesis
I. Metodc Analisis
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analis jalur untuk
menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variable yang dapat
diestimasi secara simultan. Selain itu variable dependen pada suatu
hubungan yang sudah ada, akan menjadi variable independent pada
hubungan selanjutnya.
a. Identifikasi Variabel
I) Variabel Endogen, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
cksogen dan merupakan variabel antara. Dalam penelitian ini
yang menjadi variable endogen adalah Kepuasan dan loyalitas
pelanggan.
2) Variabel Eksogen, yaitu vari'!bel yang diduga secara bebas
berpengaruh terhadap variabcl endogen. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel eksogen yaitu kualitas produk, kualitas
pelayanan dan promosi.
3) Variabel residu, yaitu variabel atau faktor residual yang
fungsinya menjelaskan ー・ョァセイオィ@ variabel lain yang telah
teridentifikasi oleh teori tapi tidak diteliti atau variabel lain yang
belum teridentifikasi oleh teori atau muncul sebagai akibat dari
b. Pengertian Analisis .Jalur
Analisis jalur adalah analisis yang ttijuannya untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan.
Langkah kerja untuk menghitung koefisien jalur adalah:
Lnngkah I: Mcrancang paradigma penelitian berdasarkan fakta, konsep, clan teori. Rancangan ini memerlukan telaah literatur yang relatif panjang dan dilakukan secarn hati-hati. Berdasarkan masalah penelitian yang akan dicarikan jawabannya dan tujua.n penelitian yang akan dicari.
Langkah 2: Memeriksa asumsi-asumsi yang melanclasi analisis jalur. Asumsi yang melandasi analisis path dalam penelitian ini adalah :
I. Di dalam analisis path, hubungan antar variabel adalah linier dan aditif.
2. Hanya model rekursif yang dapat dipertimbangkan, yaitu hanya sistem aliran kausal ke satu arah, sedangkan pada model yang mengandung kausal resiprokal, analisis path tidak dapat dilakukan. 3. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran
valid dan reliabel).
Langkah 3: Pendugaan parameter atau perhitungan koefisien jalur antar variabel. Perhitungan pengaruh yang ditunjukkan dengan anak panah satu arah menggunakan perhitungan regresi variabel yang dilakukan secara parsial pada masing-masing persamaan. Dari perhitungan ini diperoleh koefisien jalur sebagai pengaruh langsung, tidak Jangsung se11a pengaruh secara keseluruhan.Perhitungan koefisien jalur dapat di lakukan dengan langkah sebagai berikut:
I. Menghitung matriks korelasi antar yariabel.
X1 X2 Xu
rx1x2 rX1Xu
1
R=
fX2XuJ
Formula untuk menghitu!1g koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Producl Momeni Coeficient dari Karl Pearson.
2. Menghitung matriks invers korelasi variable eksogenus.
3.Menghitung semua koefisien ji:Jur.
l'XUXI
rxuxi
rxuxk
.+. Menghitung koefisien determinasi total antara x1, X2, .•.. x0 dengan
y.Misal dengan rumus:
R2Y (X1, X2 .... X0 ) = (Pyi, Py2 ... PXnXn)I ryiXi
I
ry2X2l
イケセB@
Koefisienjalur = { L - R2Y( Xi, X2, ..• Xn)
terpenuhinya teori trimming. Teori trimming dimaksudkan untuk menguji kebermaknaan setiap koefisien jalur yang telah dihitung.
Langkah 5: lnterpretasi atas hasil analisa berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu berapa besar pengaruh langsung dan tidak langsung an tar variabel dan variable I man a saja yang paling dominan.
2. llji Vnliditas
Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen mcnunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
llji validiws dilakukan untuk rnengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Sehubungan dengan ketentuan tersebut, Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis, yang menghitung koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan menggunakan proseclur statistic Pearson ·s Product Moment Core/a/ion.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mcrupakan indcks yang menunjukkan scjauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika hasil pengukurahnya sclalu konsisten dalam arti tetap tidak berubah-ubah. Untuk uji reliabilitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach,
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien kehandalan atau nilai alpha sebesar 0,6 atau Jebih .
.J. Uji Hipotcsis
a. Uji Simultan Pcrsamaan Struktural I
l) Ha: pY1X1 = pY1X2 = PY1Xi
f.
0Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk,kualitas pelayanan dan promosi