• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Seminar Dan Workshop Graffiti Di SMA Negeri 3 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Seminar Dan Workshop Graffiti Di SMA Negeri 3 Bandung"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN

SEMINAR

DAN

WORKSHOP

GRAFFITI DI SMA NEGERI 3 BANDUNG

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh:

Asep Munazat NIM:

51906136 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan),

definisi graffiti adalah coretan-coretan pada dinding atau pada berbagai

ruang media publik yang menggunakan komposisi warna, garis,

bentuk, dan isi untuk menuliskan atau menggambar kata, kalimat,

ataupun simbol. Alat yang biasa digunakan pada masa kini biasanya

adalah cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, graffiti

umumnya dibuat dengan menggunakan kuas ataupun kapur (Sanada,

2009, h.64).

Graffiti sering digunakan untuk menyampaikan berbagai jenis pesan

politik, dan sosial. Ada berbagai ragam gaya penulisan graffiti yang

memegang beberapa kepentingan dan macam-macam praktek

penggunaannya. Banyak gaya ini telah berevolusi selama

bertahun-tahun dan masing-masing gaya memiliki fungsi tersendiri.

Perkembangan graffiti terus menerus mengalami peningkatan dan

sudah banyak diketahui oleh berbagai kalangan. Di Indonesia sendiri

kaum atau golongan yang mengatasnamakan profesi sebagai ahli

(3)

2 Kota Bandung merupakan salah satu kota kreatif yang sangat pesat

pertumbuhannya, dalam persentasi Pemerintah Daerah Bandung

dalam PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (2009)

Kota Bandung merupakan kota kreatif dengan potensi sumber daya

manusia kreatif terbesar” yang banyak dipengaruhi oleh pergaulan

gaya hidup komunitas, akhir-akhir ini banyak muncul komunitas

budaya, seni jalanan. Di kota Bandung komunitas graffiti juga

merupakan tren yang banyak digandrungi oleh pelaku remaja atau

pelajar.

Salah satu sekolah yang banyak mengikuti tren graffiti adalah SMA

Negeri 3 Bandung. Para pelajar banyak yang mengikuti aktifitas graffiti

dan antusiasme terhadap seni sangat besar namun sayangnya

perkembangan graffiti dikalangan remaja ini kurang memperoleh

dukungan pendidikan tentang tren yang diikutinya dan kesebagian

besar pula pengetahuan seni graffiti tidak mudah didapatkan di sekolah

khususnya SMA. Dampaknya tidak berimbangnya antusiasme dengan

ketersediaan pengetahuan dan hal tersebut akan menjadikan kualitas

seni graffiti justru semakin menurun.

Oleh sebab itu perlu ada beberapa alternatif solusi yang dapat

dilaksanakan di antaranya dengan memperkenalkan pada pelajaran

pengetahuan yang dikhususkan terhadap graffiti di sekolah-sekolah,

(4)

3 yang lebih bermanfaat, mengadakan pembinaan bagi siswa peminat

graffiti untuk menyalurkan bakatnya secara lebih terarah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa

identifikasi masalah yang bisa dilakukan diantaranya.

1. Bandung memiliki banyak ruang publik yang mudah untuk

dijadikan graffiti dan sering di salah gunakan oleh berbagai

komunitas.

2. Kurang adanya sosialisasi langsung dari para seniman jalanan

mengenai pemanfaatan graffiti.

3. Kurang adanya sarana pengetahuan atau pendidikan untuk

peminat atau pelaku graffiti.

4. Kurang adanya pemberlakuan ekstrakurikuler graffiti atau

pendidikan graffiti secara khusus pada sekolah - sekolah di kota

Bandung.

1.3. Fokus Permasalahan

Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan difokuskan pada :

1. Perlu adanya kegiatan edukasi tentang graffiti yang dikhususkan

kepada peminat graffiti dikalangan SMA Negeri 3 Bandung.

(5)

4 1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini antara lain adalah untuk memberikan

pengetahuan mengenai graffiti, jenis - jenisnya dan berbagai teknik,

agar peminat graffiti khususnya di SMA Negeri 3 Bandung dapat

(6)

5 BAB II

PERANCANGAN SEMINAR DAN WORKSHOP GRAFFITI DI SMA NEGERI 3 BANDUNG

2.1 Graffiti

Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding menggunakan cat. Kata

graffiti adalah istilah yang telah banyak digunakan di seluruh dunia,

dalam bahasa Indonesia sendiri telah lazim menggunakan bahasa

graffiti (Ridwan, 2009, h.64).

Sejarah graffiti atau perkembangan seni budaya menulis di dinding

bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan

perburuan. (NIRMANA, VOL.8, No. 2, Juli 2006: 51-57)

Gambar 2.1 Graffiti Media sumber : dripsndrops.com

Di Indonesia perkembangan graffiti juga belakangan makin marak dan

disambut positif. Nama-nama yang muncul seperti Tembok Bomber,

Wormo, The Yellow Dino, Darbotz, Tutu, Koma, Artcoholic, Bujang

Urban, Mase Crew, FAB Family, dan masih banyak lagi para seniman

graffiti Indonesia yang sukses eksis tidak hanya di kancah lokal, bahkan

(7)

6 Kota Bandung merupakan kota seni yang telah banyak melahirkan

seniman graffiti, diantaranya The Yellow Dino, FAB Family yang terdiri

dari beberapa seniman seperti Cheztwo, Shake, Stereoflow,

Astronoutboys, dan lain-lain. Perkembangan graffiti di kota Bandung

sudah sangatlah pesat dengan banyaknya ruang publik graffiti yang

banyak ditemukan di beberapa sudut kota, tren yang berkembang saat

ini adalah penggunaannya diarahkan untuk membuat ruang publik lebih

hidup dan menarik, disamping membawa muatan pesan tertentu

termasuk iklan layanan masyarakat.

(8)

7 2.2 Gaya (Style) Graffiti

Berbagai gaya penulisan graffiti sering digunakan untuk beberapa

kepentingan dalam praktek dan gaya ini telah berevolusi selama

bertahun-tahun. Gaya-gaya yang biasa digunakan diantaranya adalah :

2.2.1 Tag Style

Gaya Tag adalah bentuk yang paling dasar dan tercepat

penulisan graffiti. Ini biasanya merupakan representasi dari

nama seniman dan digunakan sebagai cara untuk memperoleh

pengakuan dengan menjadi terlihat di banyak tempat dan

sebagai signature untuk potongan atau singkatan kata yang

terlalu panjang.

Gambar 2.3 Tagging style

sumber : graffiti.com

2.2.2 Throw-Up

Gaya ini adalah metode lain cara cepat penulisan graffiti. Hal ini

(9)

8 menggunakan garis cepat sebagai stroke atau outline huruf

yang berfungsi sebagai pembatas dan mempertajam warna.

Gambar 2.4 Throw-up style

sumber : graffiti.com

2.2.3 Blockbuster

Gaya Blockbuster adalah rangkaian huruf secara merata

menggunakan spasi agar tidak terlalu sulit untuk dibaca, gaya

dan metode font blok ini biasanya digunakan pada media yang

lebih besar dan luas. Gaya ini sering dilakukan untuk menutupi

keseluruhan daerah media.

Gambar 2.5 Blockbuster style

(10)

9 2.2.4 Wild Style

Gaya ini jauh lebih kompleks dari pada yang disebutkan

sebelumnya. Komposisi warna, gradasi, rumit dan tidak

mementingkan keterbacaan. Gaya ini sangat membutuhkan

ketelitian, efek yang dipakai bisa berbagai macam seperti

dimensi (sudut), shadow (bayangan), stroke (garis), opacity

(ketajaman), tekstur dan lain-lain.

Gambar 2.6 Wild style

sumber : graffiti.com

Penggunaan font atau tulisan bisa diaplikasikan kedalam

berbagai jenis sesuai dengan gaya graffiti.

2.3 Kegiatan Studi 2.3.1 Seminar

Arti kata seminar berasal dari bahasa latin seminarium yaitu

tanah tempat menanam benih, seminar secara definisi adalah

(11)

10 diikuti banyak peserta dan mereka yang ahli di bidangnya yang

pada akhirnya akan memperoleh suatu rumusan yang disepakati

bersama (Indra, 2010, h.6).

2.3.2 Workshop atau Lokakarya

Workshop atau lokakarya adalah pertemuan dari orang-orang

yang berpengalaman dan bertanggung jawab dan ahli-ahli yang

dapat membantu peserta guna membicarakan masalah atau

pelajaran mereka yang dirasakan sukar untuk dipecahkan sendiri

dan bersama-sama mencarikan solusinya (Indra, 2010, h.9).

2.3.3 Pelaku Seminar dan Lokakarya

Pelaksaan seminar dilakukan oleh berbagai peran diluar

kepanitiaan yang mempunyai tugasnya masing-masing

diantaranya :

1. Pembawa Acara

Pembawa acara (Master of Ceremony, MC) dalam seminar

bertanggung jawab atas penyusunan acara dari awal

hingga akhir acara dan selanjutnya akan di teruskan oleh

(12)

11

2. Keynote Speaker

Keynote Speaker atau pembicara kunci adalah sosok yang

diharapkan dapat memberikan pengaruh yang signifikan

atau nilai tambah terhadap suksesnya sebuah seminar

(Indra, 2010, h.41).

3. Moderator

Atau bisa juga disebut sebagai pemandu acara atau

pemimpin jalannya seminar dalam pengendalian waktu,

serta bertugas memperkenalkan profil pemakalah dan

perusahaan. Tugas moderator berakhir setelah bahasan

masalah didiskusikan, dan menguraikan kesimpulan

sementara.

4. Notulen

Notulen berfungsi sebagai perekam jalannya seminar dan

diskusi secara tertulis, dan membantu moderator dalam

mencatat semua isi pembicaraan masalah dalam seminar.

5. Pengamat

Tugas pengamat adalah mengamati jalannya diskusi pada

seminar dan dianjurkan seorang pengamat adalah ahli

(13)

12 6. Pemakalah

Pemakalah disebut juga sebagai penceramah, hal ini

dikarenakan Pemakalah adalah orang yang membuat atau

menyiapkan sebuah makalah dan sekaligus

memaparkannya dalam bentuk ceramah. Pemakalah bisa

juga dikategorikan sebagai narasumber, pemrasaran (orang

yang memberikan saran) (Aditya, 2010).

7. Peserta

Peserta adalah anggota seminar yang tertarik atau orang

yang sedang meneliti pokok bahasan pada seminar.

Peserta dapat memberikan pendapat, kritik, saran

mengenai materi yang dibahas.

2.4 SMA Negeri 3 Bandung

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung berlokasi di Jalan Belitung

No.8 Kota Bandung Propinsi Jawa Barat.

2.4.1 Profil Umum SMA Negeri 3 Bandung

Berdiri pada tahun 1981, sekolah negeri yang memiliki tanah dan

bangunan milik pemerintah, hasil hibah HBS V untuk digunakan

bersama SMA Negeri 5 Bandung termasuk gedung, lapangan

olah raga di Jalan Bali, SMA Negeri 3 menempati lokasi

(14)

13 sebelah timur. Luas tanah : 7120 m2, luas bangunan : 5340 m2.

Memiliki ketenagaan guru PNS 64 orang, non PNS 8 orang dan

ketenagaan non guru PNS 11 orang, non PNS 21 orang.

2.4.2 Sejarah Singkat SMA 3 Bandung

Berdiri sejak tahun 1953 SMA Negeri 3 Bandung dikenal sebagai

sebutan SMA Belitung karena berlokasi di jalan Belitung No.8

Bandung. Sekolah ini merupakan sekolah favorit dan

kebanggaan masyarakat kota Bandung.

Bangunan sekolah ini merupakan gedung tua yang di bangun

pada zaman pemerintahan Hindia – Belanda (tahun 1916),

dirancang oleh arsitek C. P Schoemaker. Yang berfungsi

sebagai gedung HBS (Hoogere Burgerschool) yaitu sekolah

untuk anak-anak belanda golongan menengah.

Gedung ini berdiri diatas tanah seluas 14.240 m2 dengan luas

bangunan 8.220 m2 menghadap ke utara (Jalan Belitung) dihuni

oleh dua sekolah yaitu SMA Negeri 3 Bandung disebelah barat

dan SMA Negeri 5 Bandung disebelah timur. Batas SMA Negeri

3 dan SMA Negeri 5 hanya dibatasi oleh jalur koridor tengah

yang memanjang dari arah utara ke selatan. Batas koridor ini

(15)

14 dan SMA Negeri 5 sehingga para warga kedua sekolah ini dapat

hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

2.4.3 Kegiatan Seni atau Desain yang pernah diselenggarakan di SMA Negeri 3 Bandung.

Kegiatan yang pernah dilaksanakan di SMA Negeri 3 Bandung

pada hari senin (3/5/2010), mengadakan acara peringatan hari

Bumi dengan tema “ Dengan Peringatan Hari Bumi ke-5 Kita

Wujudkan 7 Program Prioritas Bandung ” yang terselenggara

atas kerjasama OSIS SMA Negeri 3 Bandung dengan Radio

Ardan FM Bandung.

Berbagai kegiatan digelar dalam acara ini antara lain :

penanaman pohon oleh Walikota Bandung bersama-sama

dengan Direktur Radio Ardan, kegiatan Ekstra Kurikuler seperti

KPA3, MK3, LSS, Band dan Graffiti pada dinding sekolah sesuai

dengan tema yang diadakan.

Kegiatan graffiti sebagai bentuk apresiasi seni yang dilakukan

oleh beberapa siswa SMA Negeri 3 Bandung yang berlokasi di

sekitar lingkungan tembok gedung tua yang berada disamping

sekolah yang sudah tidak digunakan lagi, dan di tembok –

(16)

15

Gambar : 2.7 Graffiti di lingkungan SMA Negeri 3 Bandung sumber : dokumentasi pribadi

2.5 Target Audience

Target audience adalah sasaran yang akan dituju. Disini target

audience ditunjukan kepada peserta atau peminat graffiti yang akan

mengikuti kegiatan.

Adapun sasaran kegiatan studi yang akan dilakukan akan dijelaskan

berdasarkan sebagai berikut :

1. Geografis

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 yang terletak di kota Bandung.

2. Demografis

(17)

16 Status : Siswa kelas 1-3 Sekolah SMA Negeri 3 Bandung. Dengan

status ekonomi menegah keatas.

3. Psikografis

Seluruh siswa yang berminat mengetahui perkembangan seni

(18)

17 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Dalam menetapkan strategi perancangan untuk menghasilkan sebuah

desain yang mampu menyampaikan suatu informasi kegiatan yang

akan menjadi sebuah solusi terhadap permasalahan yang telah dibahas

pada bab sebelumnya maka perlu dilakukan rancangan strategi

sebagai berikut :

3.1.1 Pendekatan Komunikasi

Strategi melalui pendekatan komunikasi langsung dalam

kegiatan seminar dan workshop. Dengan menetapkan target

yang dituju akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Bandung adalah

memberikan informasi dan memberikan kesempatan diskusi

kepada peserta atau siswa mengenai graffiti dari mulai teknik

cara penggunaannya sampai dengan fungsi dan manfaat graffiti

tersebut.

3.1.2 Pendekatan Visual

Strategi visual bersangkutan dengan konsep graffiti dan

pemilihan gaya ilustrasi dari mulai pra kegiatan sampai dari isi

kegiatan, barbagai media yang berlaku sebagai konten acara

(19)

18 mempermudah pencernaan isi dari tema yang akan disampaikan

pada kegiatan edukasi ini.

3.1.3 Pendekatan Verbal

Strategi ini lebih bersifat informatif, edukatif, persuasif, dan

membujuk agar dapat menimbulkan rasa keingintahuan dan

mencoba belajar untuk menerapkan penggunaan graffiti sesuai

dengan apa yang telah disampaikan pada pertemuan seminar.

3.2 Strategi Kreatif

Menciptakan kegiatan seminar dan workshop yang dibuat oleh para

pakar graffiti langsung sebagai narasumber untuk membahas dan

memberikan pengetahuan seputar graffiti yang diikuti oleh siswa,

sekaligus untuk mendistribusikan media informasi berupa buku.

Keuntungan dari kegiatan yang dilakukan secara berurutan ini adalah

hasil yang diperoleh lebih fokus, tidak perlu mengumpulkan kembali

para pakar dalam waktu yang lain, dan materi yang di bicarakan

merupakan pengembangan dari informasi dalam buku. Kegiatan ini

juga disebut sebagai semiloka, yaitu Seminar dan Lokakarya.

3.3 Strategi Media

Utamanya untuk menyampaikan kegiatan dan isi pesan yang informatif

sesuai dengan tujuan kegiatan ini selanjutnya yaitu berurutan dalam

(20)

19 acara kegiatan tersebut. maka perancangan ini akan dibagi menjadi

dua kelompok yaitu :

1. Merancang media informasi yaitu berupa buku.

2. Merancang media promosi untuk peluncuran media buku.

3.4 Strategi Distribusi

Hal ini akan dirancang dalam pendistribusian buku melalui

penyelenggaraan sebuah kegiatan seminar untuk peluncuran buku

tersebut.

3.5 Pemilihan Media

Adanya rencana penyelenggaran suatu kegiatan seminar perlu

diketahui lebih awal oleh sasaran yang dikehendaki atau oleh publik

yang diperkirakan tertarik untuk menghadiri kegiatan tersebut, maka

dibutuhkan beberapa rancangan media dari mulai pra-kegiatan sampai

penyelenggaraan kegiatan seminar dilaksanakan.

3.5.1 Pra Kegiatan

Media publikasi sebelum penyelenggaraan seminar akan

berdampak cukup signifikan dalam suksesnya sebuah seminar

dilaksanakan menyangkut media promosi, media berita dan

dilakukan minimal seminggu sebelum hari pelaksanan di

selenggarakan. Adapun bentuk media publikasi pra-kegiatan ini

(21)

20 1. Poster

Poster merupakan media informasi cetak kegiatan sebelum

acara diselenggarakan biasanya diletakan di ruang papan

informasi atau di tempel pada media ruang kosong.

Fungsinya adalah menyampaikan informasi tentang kegiatan

yang akan berlangsung adapun informasi yang disampaikan

mengenai tema dan acara, tempat dan waktu kegiatan, serta

pembicara dan informasi seputar kegiatan.

2. Flyer

Flyer adalah media cetak berbentuk selebaran untuk

menyampaikan informasi kegiatan, yang dibagikan kepada

khalayak umum. Keunggulan dari flyer adalah selebaran

yang bisa dibaca dengan leluasa, karena langsung dibagikan

dan di dapatkan secara gratis.

3. Spanduk

Spanduk adalah bentuk media berita atau informasi kegiatan

yang ada di luar ruang, di pasang pada tempat-tempat yang

strategis dan terbuka, baik dipinggir-pinggir jalan maupun di

sekitar gedung pelaksaan, dan mempunyai ukuran

(22)

21 4. Website / Banner Web

Publikasi seminar dilakukan dengan cara penyebaran berita

e-mail melalui milis (website) panitia atau instansi SMA

Negeri 3 Bandung, alamat website akan dicantumkan pada

iklan atau media cetak yang lain.

(23)

22 3.5.2 Media pada Kegiatan Seminar

Dalam pelaksanaan kegiatan seminar akan melibatkan adanya

sumber informasi dan penerima informasi sebagai sasarannya,

maka dibutuhkan beberapa media yang dapat membantu

narasumber atau panitia dalam menyampaikan edukasi yang

dituju.

Perencanaan diadakannya seminar berawal dari gagasan dalam

pemecahan masalah, adapun gagasan awal tersebut akan

diterangkan dalam gambar berikut :

Gambar : 3.9 Gagasan awal pelaksanaan seminar

Dalam gagasan tersebut maka didapatkan suatu topik

permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

Untuk selanjutnya perencanaan seminar akan dilakukan

(24)

23 Masalah yang

diamati

Kurang adanya pemberlakuan studi graffiti dikalangan remaja di

Bandung

Gagasan

Mengadakan seminar tentang

edukasi graffiti pada sekolah.

Manfaat

Tema/Topik Pendidikan graffiti untuk pemula

Judul

Be The Next Generation Graffiti

Writers

Sasaran peserta Siswa SMA Negeri 3 Bandung

Calon pembicara

1. Rivaldy Edyward a.k.a Shake

FAB family Bandung.

2. Yudi Andhika a.k.a The Yellow

Dino Bandung.

(25)

24 Adapun kebutuhan fasilitas seminar disediakan sesuai dengan

alternatif media yang akan dirancang diantaranya adalah:

1. Backdrop

Backdrop adalah latar belakang panggung yang

dimanfaatkan untuk menampilkan tema atau judul seminar

yang tengah diselenggarakan, dan biasanya juga

dimanfaatkan untuk ajang promosi oleh para sponsor

dengan memasang nama perusahaan atau logo perusahaan

pada backdrop tersebut.

2. Media Presentasi

Peralatan persentasi guna membantu proses visualisasi

sebagai peraga persentasi, media tersebut bisa

mempergunakan berbagai alternatif diantaranya:

• Proyektor (Overhead Projector = OHP).

• Papan Tulis (Boards).

• Lembaran Kertas (Flip Charts / sketch book)

• Film (Slide Projector).

• Televisi dan Proyektor Video (Television and Video

Projector).

(26)

25 3.5.3 Media Pendukung dan Kelengkapan Seminar

Media lain yang akan dirancang pada kegiatan ini untuk

melengkapi adalah :

3.5.3.1 Media Pendukung Seminar

Media pendukung kelayakan dari kegiatan seminar

diantaranya :

1. Hand Out atau Makalah

Ringkasan atau naskah makalah seminar adalah

berupa buku, bahan makalah tersebut berbentuk

teks yang dilengkapi beberapa gambar atau ilustrasi

dan akan dibagikan kepada peserta seminar, guna

membantu memahami kerangka pikiran bahasan

seminar.

2. Press Release

Pada waktu hari pelaksanaan seminar, panitia

menyiapkan Press Release (tertulis) untuk wartawan

yang meliput seminar, baik dari media cetak maupun

elektronik yang berisikan hal-hal yang perlu diketahui

tentang seminar yang diselenggarakan untuk dimuat,

(27)

26 3. Sertifikat

Sertifikat berfungsi sebagai tanda keikutsertaan

dalam sebuah seminar, sertifikat juga merupakan

tanda kenang-kenangan yang diberikan kepada

peserta, keynote speaker, pembicara, pembanding,

moderator, dan pengamat. Sertifikat tersebut akan

disampaikan pada saat seminar akan berakhir.

4. Piagam penghargaan

Piagam penghargaan berfungsi sebagai tanda terima

kasih dalam mendukung terlaksananya dalam

sebuah acara yang telah diselenggarakan baik

ditujukan kepada media sponsor, media pendukung,

instansi yang telah menyelenggarakan acara

ataupun media yang terkait mendukung kegiatan

tersebut.

3.5.3.2 Media Kelengkapan Seminar

Kelengkapan seminar yang akan dipersiapkan dalam

(28)

27 1. Hand Bag

Hand Bag atau Tas jingjing berukuran kecil

disesuaikan dengan keperluan, sebagai kantong

penyimpanan keperluan seminar.

2. Papan Nama

Papan nama diletakan di atas meja Narasumber,

Moderator, Pembicara, Pengamat, Pembanding, dan

Notulis, juga pada meja Penerima Tamu dan meja

Panitia, kalau diperlukan pada meja peserta juga

disediakan papan nama.

3. Name Tag

Name tag adalah identitas untuk para peserta yang

dipakai selama seminar berlangsung. Pada Name Tag

dicantumkan nama dan bila perlu dicantumkan juga

foto peserta, nama perusahaan atau instansi yang

bersangkutan, guna memudahkan komunikasi

antarsesama peserta.

4. Merchandise

Merchandise atau Cinderamata merupakan media

pelengkap seminar bisa berupa plakat atau

(29)

28 dengan produk sponsor penyelenggara seminar dan

disesuiakan dengan situasi kondisi seminar.

3.6 Susunan Perancangan Seminar 3.6.1 Kepanitiaan

Dalam merancang seminar, ada beberapa pilihan, yaitu

membentuk panitia khusus untuk kegiatan tersebut, atau

menyerahkan kepada sebuah perusahaan jasa yang bergerak

dalam pengorganisasian kegiatan tersebut (Event Organizer).

Dalam merancang kegiatan seminar akan diuraikan

masalah-masalah yang berkaitan dengan kepanitiaan baik dibentuk oleh

institusi maupun oleh Event Organizer.

Panitia seminar bertugas menyelenggarakan seminar sejak

terbentuknya kepanitiaan, yakni merencanakan dan

melaksanakan sampai dengan dibubarkannya kepanitiaan

tersebut. Penyusunan panitia didasari situasi dan kondisi yang

(30)

29 Susunan kepanitiaan dilampirkan dalam contoh berikut :

1. Panitia Pengarah / Pengendali

• Penanggung Jawab

Ketua

Anggota

2. Panitia Penyelenggara • Ketua

• Wakil Ketua I / II

• Sekretaris / Wakil Sekretaris

• Bendahara / Wakil Bendahara

3. Seksi-seksi

• Akomodasi / Transportasi

• Konsumsi / Keamanan / Kesehatan

• Acara / Protokoler / Persidangan

• Perlengkapan dan Materi

• Dokumentasi dan Publikasi

• Pendanaan dan Sponsorship

(31)

30 3.6.2 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan berdasarkan dalam rencana kerja, disertai

dengan job description pelaksanaan yang jelas dan terinci, waktu

pelaksaan, biaya yang dianggarkan, dan masing-masing panitia

yang bertanggung jawab dalam setiap jenis kegiatan.

3.6.3 Kesekretariatan

Fungsi kesekretariatan paling dominan dalam penyusunan

organisasi kepanitian, yang meliputi :

1. Perizinan

Permohonan perizinan dalam persyaratan penyelenggaraan

sebuah seminar dilakukan oleh pihak panitia, setelah

menetapkan tanggal dan tempat pelaksanaan

penyelenggaraan seminar, dan dipastikan izin tersebut telah

diperoleh beberapa hari sebelum seminar dilaksanakan.

2. Proposal Ikatan Kerja

Proposal berlaku juga sebagai ikatan kerja dengan pihak lain

dalam satuan kontrak acara atau surat perjanjian, yang

menjalin adanya kerjasama atas hak dan kewajiban

masing-masing pihak antara penyelenggara dan pihak lain atau

(32)

31 3.7 Konsep Visual

Visualisasi yang akan dilakukan meliputi media informasi, media

promosi dan media publikasi seminar dari mulai pra-kegiatan hingga

kegiatan tersebut selesai.

Secara garis besar konsep visual dalam media informasi akan

dirancang secara edukatif. Adapun visualisasi pada media promosi,

media publikasi dan media penunjang lainnya lebih kepada informasi

tema kegiatan graffiti yang di sesuaikan dengan instansi penyelenggara

atau sponsorship apabila diperlukan dan bersedia menjadi sponsor

tunggal.

3.8 Format Desain

3.8.1 Media Promosi Cara

Format desain yang menggunakan potrait disesuaikan dengan

berbagai ukuran yang berlaku dalam berbagai media.

Diantaranya adalah x-banner, baligho, poster, flyer, ID card, dll.

Perancangannya seperti dibawah ini

(33)

32

Bentuk Acara Ilustrasi

Judul

Tagline waktu dan tempat

Pengisi Acara

Info Pendaftaran

Sponsorship Hubungan Masyarakat Flash

(34)

33 Adapun format desain yang menggunakan lanscape disesuaikan

dengan berbagai ukuran yang lebih besar yang berlaku dalam

berbagai media. Diantaranya adalah spanduk, backdrop,

sertifikat, piagam penghargaan, dan media elektronik berupa

flash. Perancangannya seperti dibawah ini :

Gambar : 3.11 Perancangan Format Landscape

3.8.2 Tata Letak (Layout)

Tata letak konten isi informasi yang akan di cantumkan dalam

poster diantaranya adalah :

Konten Tata Letak Keterangan isi

Judul

Seminar

Atas, ukuran

font 32,24 pt

dan 76,28 pt

Be The Next Generation Graffiti

Writers

tagline Rahasia Menggambar Graffiti

Hari dan

tanggal

Kanan atas

ukuran font

32,24 pt

Seminar & Workshop Graffiti

(35)

34

tanggal, tempat : Osis SMAN 3

Bandung

• Godot Guntoro (art Director

Babyboss magazine)

• Rivaldy Edywar (FAB Family Bandung)

SMA Negeri 3 Bandung

Info lebih lanjut

Selvia Machyta : 085222279997

http://www.sman3-bdg.net

Sponsorship

(36)

3.8.3 Tipogra

gunaan tipografi disesuaikan dengan f

dia yaitu mengandung unsur gaya penuli

umumnya sering digunakan di berbagai

n untuk memberikan pemahaman jenis a

anakan kepada pembaca. Adapun fo

akan adalah:

das Font

Gambar : 3.12 Judas font

gunaan tipografi lainnya dalam memberika

lasan yang lebih terinci akan menggun

at umum dan mudah dimengerti, karena p

an lebih kecil ukurannya dibandungkan den

yang digunakan adalah :

tura font

Gambar : 3.13 Futura font

35 font yang telah

ulisan graffiti yang

(37)

3.8.4 Warna

akan untuk mempermudah dalam mengen

osi dan media informasi lain yang akan d

sten, warna tersebut diantaranya adalah :

Gambar : 3.14 Warna

enali antara media

(38)

3.8.5 Ilustras

asi yang digunakan menggunakan ben

an cat kuas, cat semprot dan elemen-ele

akan dalam menggambar graffiti.

si dari Ilustrasi tersebut untuk identitas

a promosi yang digunakan dalam be

but.

un ilustrasi tersebut adalah sebuah gaya

k gaya graffiti yang telah diadopsi dari b

bentuk 3D agar hasil akhir menjadi gaya

unsur ilustrasi ini tidak mengandung tul

tu, sketsa awalnya adalah sebagai berikut

Gambar : 3.15 Sketsa Ilustrasi

(39)

Proses

sederha

seperti

proses t

s ilustrasi tersebut akan melalui bebera

rhana hingga terlihat mewah dengan

rti graffiti yang terjadi di ruang publik sebe

s tersebut melalui tahapan pola berikut :

Gambar : 3.16 Pola Ilustrasi

38 erapa tahap digital

gaya visualisasi

(40)

39 3.8.6 Judul

Judul yang akan digunakan dalam tema seminar kali ini

menggunakan bahasa Inggris, dengan alasan target audience

adalah kalangan pelajar atau kalangan umum yang telah

mengerti bahasa Inggris, alasan lainnya agar menarik perhatian

calon peserta seminar.

Judul tersebut adalah “Be The Next Generation Graffiti Writers

(Jadilah generasi graffiti selanjutnya). Penyusunan kalimat

ajakan secara tidak langsung membujuk peminat graffiti untuk

mengikuti seminar.

Adapun desain kalimat judul akan dibagi menjadi dua bagian

yang tidak boleh dipisahkan, yaitu “Be The Next” dan

Generation Graffiti Writers” yang akan dijelaskan menurut

(41)

Gambar : 3.17 Judul Ajakan

(42)

Gambar : 3.18 Judul Utama

(43)

BAB IV

TEKNIS PRODUKS

4.1 Media acara 4.1.1 Pra aca

Media y

kegiatan

1. Balig

KSI MEDIA

cara

a yang akan disediakan pra acara adalah

tan.

ligho

Gambar : 4.19 Baligho

(44)

2. Span

Teknis produksi :

- Cetak printing outdoor

- Ukuran 2x3 meter

- Cetak printing outdoor

- Ukuran 4 meter x 1,5 meter

- Ditempatkan dilingkungan S

Bandung dan dilokasi str

(diutamakan di lokasi sekolah ata

(45)

44 3. Poster

Gambar : 4.21 Poster

Teknis produksi :

- Cetak kertas menggunakan bahan art papper outdoor

- Ukuran 30 cm x 42 cm

- Ditempatkan atau ditempel pada media dinding yang telah

(46)

45

4. Flyer

Gambar : 4.22 Flyer

Teknis produksi :

- Cetak printing outdoor

- Bahan art papper.

(47)

46

5. Banner web

(48)

47 Teknis produksi :

- Digital flash banner

- Diletakan pada situs resmi SMA Negeri 3 Bandung dan

situs resmi media sponsor.

Adapun tahapan ilustrasi yang digunakan adalah sebagai

berikut :

(49)

48 Gambar : 4.25 Banner Web Proses 5-8

4.1.2 Kegiatan Seminar

1. Backdrop

(50)

49 Teknis Produksi :

- Cetak printing indoor

- Ukuran 5 meter x 2 meter

- Akan digunakan pada saat kegiatan berlangsung dan

diletakkan di panggung atau podium sebagai background.

2. ID Card / Name tag

Name tag akan di bagi menjadi 2 golongan yaitu

diperuntukkan panitia dan peserta.

(51)

50

ID Card Panitia :

- Teknik produksi

- Cetak printing art papper

- Ukuran 7,8 cm x 11,8 cm

- Menggunakan gantungan.

(52)

51

ID Card peserta

- Teknik produksi

- Cetak printing art papper

- Ukuran 7,8 cm x 11,8 cm

- Menggunakan gantungan.

3. T-shirt panitia

Gambar : 4.29 T-Shirt Panitia

Teknis produksi :

- Bahan katun (cotton) warna putih.

- Sablon SW.

- Akan dipakai pada saat acara berlangsung.

- Bisa diperoleh non panitia sebagai merchandise.

(53)

52

4. X-Banner

(54)

53 Teknis produksi :

- Cetak printing indoor

- Ukuran 60 cm x 160 cm

- Diletakan di tempat pendaftaran atau ruang masuk

Berlaku untuk pra acara hingga acara.

4.1.3 Paska Acara

Paska acara adalah dimana kegiatan seminar telah usai.

1. Piagam Penghargaan

Gambar : 4.31 Piagam Penghargaan

Teknis produksi :

- Cetak printing kertas concord

(55)

54 - Diperuntukkan kepada media sponsor, instansi,

penyelenggara acara, dan narasumber.

2. Sertifikat

Gambar : 4.32 Sertifikat

Teknis produksi :

- Cetak printing kertas concord.

- Ukuran 29,9 cm x 20,9 cm

- Diperuntukkan kepada para peserta.

3. Stiker

(56)

55 Teknis produksi :

- Cetak printing stiker

- Ukuran 10 cm x 5,8 cm

4.2 Media Buku

Buku ini akan berfungsi sekaligus sebagai hand out pada seminar, dan

akan dibagikan kepada seluruh peserta seminar.

(57)

Cover buku

Teknis produks

- Cetak prin

- Ukuran 21

- Laminasi d

Gambar : 4.35 Cover Buku

uksi :

rinting art papper

21 cm x 21 cm

i doff.

(58)

Layout is

Teknis produks

- Cetak printin

- Ukuran 21 c

- Tanpa lamin

isi buku :

Gambar : 4.36 Layout Isi Buku

uksi :

inting art papper.

1 cm x 21 cm

inasi.

(59)
(60)

ii KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya pada Allah SWT maha segala yang telah

memberikan nikmatnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir

sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tugas akhir ini disusun dengan judul “PERANCANGAN SEMINAR DAN

WORKSHOP GRAFFITI DI SMA NEGERI 3 BANDUNG” dengan tujuan

menyelesaikan studi di program studi Desain Komunikasi Visual yang

menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana, strata satu (S1).

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih

banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang penulis

miliki, oleh karena itu dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik

dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak yang telah membantu dan membimbing serta meluangkan waktu,

pikiran, dan tenaga baik secara moril maupun materil dalam menyusun

(61)

iii 1. Bapak Drs. Hary Lubis, selaku Dekan Fakultas Desain Universitas

Komputer Indonesia.

2. Bapak Taufan Hidayatullah, M.Ds., Ketua Program Studi Desain

Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Kankan Kasmana, S.Sn., selaku Dosen Wali yang setia sekaligus

selaku koordinator tugas akhir. Bantu sundul buat “Redsugar”.

4. Bapak Wantoro, S.Ds., selaku pembimbing yang berkenan untuk

meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk memberikan

bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam penyusunan tugas akhir ini,

walaupun tersering penulis menghilang.

5. Kedua Orang Tua beserta keluarga tercinta, yang tidak pernah

henti-hentinya memberikan doa, semangat, memberikan kasih sayangnya

untuk penulis setiap waktu, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini.

6. Untuk Selvia Kurniawati yang saya cintai atas bantuan, dukungan,

motivasi dan kesabaran dalam penyelesaian tugas akhir ini, semoga

setelah wisuda akan segera dapat meminang menuju pelaminan.

7. Seluruh crew Tonkbajil yang telah berevolusi menjadi Pacific Escape,

semoga semakin banyak mendapat proyek video klip mutakhir.

8. Untuk para personil dan crew Cyclone Habits khususnya Behind The

Angel, M.B.A, Distortion Of Monday, dan Happy Holidays, yang telah

banyak mengisi pengalaman dan pengetahuan di dunia musik, keep

support indie music!

(62)

iv Akhir kata, penulis berharap bahwa tugas akhir ini dapat memberikan

manfaat bagi yang berkepentingan dalam melakukan perancangan identitas

perusahaan. Kekurangan, keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki

membuat tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis

sangat berharap banyak untuk saran dan kritik yang dapat membangun.

Terima kasih.

Bandung, Agustus 2011

(63)

59 DAFTAR PUSTAKA

Artikel dan Jurnal Ilmiah Akademik :

Rhenaldi, Kasali. (2009). Membangun Event Organizer. Seminar Universitas Padjajaran Bandung.

Buku :

Aditya, Wardhana. (2011). Public Speaking & Teknik Persentasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Ridwan, M.(2009). Kamus Ilmiah Populer. Pustaka Indonesia. Jakarta.

Sanada, R., & Hasan, S. (2010). Graffiti Asia. United Kingdom: London. London.

Internet :

Andika, Yudhi. 2011 (4 Juli). Wall Lord Indonesia. Tersedia : http://www.theyellowdino.com , & : http://www.tembokbomber.com.

Edyward, R. 2011 (12 Mei). Family maters. FAB Family. Tersedia : http://www.dripsndrops.com.

(64)

60 Situs resmi SMA Negeri 3 Bandung. 2011 (28 Februari). Tersedia : http://www.sma3-bdg.net.

Majalah Bulanan :

Guntoro, Godot. (2010, Juni-Agustus) Flagrant Act Of Bombing. Babyboss, vol.03, edisi 13, 50-60.

(65)

Gambar

Gambar 2.2 Graffiti Layanan Masyarakat sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 2.3 Tagging style
Gambar 2.4 Throw-up style
Gambar 2.6sumber : graffiti.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman terpilih diambil satu atau dua tanaman dari setiap baris tanaman dari masing-masing petak yang dilakukan berdasarkan keragaan diameter kanopi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perbandingan struktur bangunan yang menggunakan kolom bulat terhadap kolom persegi pada bangunan empat lantai

Peringatan hari ibu balaikota yogyakarta diwarnai dengan pemberian penghargaan kepada orang-orang yang telah berperan aktif dalam pemberdayaan perempuan/ perlindungan anak/

Setelah sempat kolaps akibat gempa 27 Mei 2006, gairah ekonomi masyarakat Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul, yang sebagian besar menggantungkan hidup pada

Berdasarkan surat Kepala ULP Kementerian Perdagangan RI Nomor : 949/SJ- DAG.ULP/SD/10/2012, tanggal 8 Oktober 2012 perihal pekerjaan Pembuatan Website

Lalu, sang kera menceritakan tentang raja barunya yang bernama Indra Mahadewa, yang ialah juga adik Indra Laksana yang sedang tersesat, yang memerintahkan

Batch File merupakan file text berisi rentetan perintah yang akan di eksekusi oleh command interpreter untuk kemudian di eksekusi satu persatu secara urut seperti

Sentriol adalah organel yang berperan penting dalam pembelahan sel melalui proses yang disebut mitosis.. Sentriol hanya ditemukan pada