• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Virtual Store Menggunakan Photo Barcode Scanner Berbasis Smartphone Android.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Virtual Store Menggunakan Photo Barcode Scanner Berbasis Smartphone Android."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI VIRTUAL STORE

MENGGUNAKAN PHOTO BARCODE SCANNER

BERBASIS SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

DWI WIBOWO 07410100295

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

iv

2.2.1 The dalvik Virtual Machine (DVM) ... 9

2.2.2 Android SDK (Software Development Kit) ... 10

2.2.2 Arsitektur Android ... 11

(3)

v

2.3.2 QR Code Reader ... 16

2.3.3 QR Code Generator... 17

2.3.4 Photo Scanner Pada Smartphone ... 21

2.3.5 Pengolahan Citra Digital ... 22

2.4 Pustaka Zxing (Zebra Crossing) ... 23

2.5 Web Service ... 23

2.6 My SQL ... 24

2.7 UML (Unfied Modeling Language) ... 26

2.7.1 Pengertian UML ... 26

2.7.2 Artifact UML ... 26

2.7.3 Faktor Yang Mendorong Dibuatnya UML ... 27

2.7.4 Tujuan UML ... 28

BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem ... 30

3.1 Analisis Permasalahan ... 30

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 31

3.3 Rancangan Sistem ... 32

3.4 Use Case Diagram ... 34

3.5 Activity Diagram ... 35

3.5.1 Activity Diagram Registrasi ... 36

3.5.2 Activity Diagram Pembelian ... 37

3.5.3 Activity Diagram Data Barang ... 38

(4)

vi

3.5.7 Activity Diagram Admin History Transaksi ... 42

3.5.8 Activity Diagram Gudang Pengiriman ... 43

3.6 Sequence Diagram ... 44

3.6.1 Sequence Diagram Registrasi ... 44

3.6.2 Sequence Diagram Validasi Customer... 45

3.6.3 Sequence Diagram Pembelian... 46

3.6.4 Sequence Diagram Pengiriman ... 47

3.7 Class Diagram ... 48

3.7.1 Class Virtual Store Entity ... 49

3.7.2 Class Menu Utama Admin ... 49

3.7.3 Class Menu Utama Customer... 50

3.7.4 Class Menu Utama Gudang ... 50

3.7.5 Class Admin Control ... 51

3.7.6 Class Global Control ... 51

3.8 Desain Antar muka ... 52

3.8.1 Rancangan Tampilan Login ... 52

3.8.2 Rancangan Menu Utama ... 53

3.8.3 Rancangan Menu Barcode Scanner ... 54

3.8.4 Rancangan History Transaksi ... 55

3.8.5 Rancangan Menu Checkout ... 56

(5)

vii

3.8.9 Rancangan Menu Halaman Bantuan ... 60

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 61

4.1 Kebutuhan Sistem ... 61

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 61

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 62

4.2 Implementasi Sistem ... 62

4.2.1 Implementasi Penerapan Fungsi Scan ... 63

4.2.2 Implementasi Penerapan Fungsi CekBarcode ... 64

4.2.3 Implementasi Antarmuka ... 64

4.3 Evaluasi ... 100

4.3.1 Hasil Uji Coba Kesesuaian Fungsi Fitur Aplikasi ... 100

4.3.2 Uji Coba Kompatibilitas Sistem ... 106

4.3.3 Analisis Aplikasi ... 107

BAB V PENUTUP ... 108

5.1 Kesimpulan ... 108

5.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110

(6)

viii

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Toko Ritel dengan Toko Virtual ... 5

Tabel 2.2 Tabel Parameter Permintaan Google Chart API QR Code ... 17

Tabel 2.3 Tabel Tipe Data QR Code ... 18

Tabel 2.4 Tabel Pola Data QR Code ... 20

Tabel 2.5 Tabel Format Informasi QR Code ... 20

Tabel 3.1 Penjelasan Singkat Use Case Diagram Virtual Store ... 34

Tabel 3.2 Fungsi Obyek Menu Login Virtual Store ... 52

Tabel 3.3 Fungsi Obyek Menu Utama Virtual Store ... 53

Tabel 3.4 Fungsi Obyek Menu Scan Virtual Store ... 54

Tabel 3.5 Fungsi Obyek Menu History Transaksi Virtual Store ... 55

Tabel 3.6 Fungsi Obyek Menu Checkout Virtual Store ... 56

Tabel 3.7 Fungsi Obyek Menu Detail Barang Virtual Store ... 57

Tabel 3.8 Fungsi Obyek Menu Promo Virtual Store ... 58

Tabel 3.9 Fungsi Obyek Menu Data Barang Virtual Store ... 59

Tabel 3.10 Fungsi Obyek Menu Halaman Bantuan Virtual Store ... 60

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Pendaftaran Customer ... 101

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Aktivasi Customer ... 103

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Proses Pembelian ... 105

Tabel 4.4 Spesifikasi smartphone yang diuji coba ... 106

(7)

ix

Halaman

Gambar 2.1 Diagram alir proses pembangkitan QR Code ... 16

Gambar 2.2 Blok Bangunan Web Service ... 24

Gambar 3.1 Alur Proses Virtual Store ... 33

Gambar 3.2 Use Case Diagram Virtual Store ... 34

Gambar 3.3 Activity Diagram Registrasi Virtual Store ... 36

Gambar 3.4 Activity Diagram Pembelian Virtual Store ... 37

Gambar 3.5 Activity Diagram Data Barang Virtual Store ... 38

Gambar 3.6 Activity Diagram Halaman Bantuan Virtual Store... 39

Gambar 3.7 Activity Diagram List Order Virtual Store ... 40

Gambar 3.8 Activity Diagram Admin Maintenance Virtual Store ... 41

Gambar 3.9 Activity Diagram Admin History Transaksi ... 42

Gambar 3.10 Activity Diagram Gudang Pengiriman Virtual Store ... 43

Gambar 3.11 Sequence Diagram Registrasi Virtual Store ... 44

Gambar 3.12 Sequence Diagram Validasi Customer ... 45

Gambar 3.13 Sequence Diagram Pembelian Virtual Store ... 46

Gambar 3.14 Sequence Diagram Pengiriman Virtual Store ... 47

Gambar 3.15 Class Diagram Virtual Store ... 48

Gambar 3.16 Class Virtual Store ... 49

Gambar 3.17 Class MenuUtamaAdmin Virtual Store ... 49

Gambar 3.18 Class MenuUtamaCustomer Virtual Store ... 50

(8)

x

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login ... 52

Gambar 3.23 Rancangan Menu Utama Virtual Store ... 53

Gambar 3.24 Rancangan Menu Barcode Scanner ... 54

Gambar 3.25 Rancangan Menu History Transaksi ... 55

Gambar 3.26 Rancangan Menu Checkout... 56

Gambar 3.27 Rancangan Menu Detail Barang ... 57

Gambar 3.28 Rancangan Menu Promo ... 58

Gambar 3.29 Rancangan Menu Data Barang... 59

Gambar 3.30 Rancangan Menu Halaman Bantuan ... 60

Gambar 4.1 Form Menu Login ... 65

Gambar 4.2 Form Menu Pendaftaran (Signup) ... 66

Gambar 4.3 Form Menu Utama User ... 67

Gambar 4.4 Form Menu Promo ... 68

Gambar 4.5 Form Menu Scan Barcode ... 69

Gambar 4.6 Form Menu Melihat Data Barang ... 70

Gambar 4.7 Form Menu Transaksi ... 71

Gambar 4.8 Form Menu Melihat History Transaksi ... 72

Gambar 4.9 Form Menu Melihat Halaman Bantuan... 72

Gambar 4.10 Halaman Website Login ... 73

Gambar 4.11 Halaman Utama Website Admin Login ... 74

Gambar 4.12 Halaman Website Menu Maintenance Staff Gudang... 75

(9)

xi

Gambar 4.16 Halaman Website Maintenance Menu Customer ... 77

Gambar 4.17 Halaman Website Tambah Customer Baru ... 77

Gambar 4.18 Halaman Website Edit Customer ... 78

Gambar 4.19 Konfirmasi Delete Data Customer ... 78

Gambar 4.20 Halaman Website Menu Aktivasi Customer ... 79

Gambar 4.21 Halaman Website Konfirmasi Aktivasi Customer ... 80

Gambar 4.22 Halaman Website Maintenance Menu Kategori ... 80

Gambar 4.23 Halaman Website Tambah Kategori Baru ... 81

Gambar 4.24 Halaman Website Edit Kategori... 81

Gambar 4.25 Konfirmasi Delete Data Kategori ... 82

Gambar 4.26 Halaman Website Menu Maintenance Wilayah Jangkauan Gudang ... 82

Gambar 4.27 Halaman Website Tambah Wilayah Jangkauan Baru ... 83

Gambar 4.28 Halaman Website Edit Data Wilayah Jangkauan Gudang ... 83

Gambar 4.29 Konfirmasi Delete Data Wilayah Jangkauan Gudang ... 84

Gambar 4.30 Halaman Website Menu Maintenance Gudang ... 84

Gambar 4.31 Halaman Website Tambah Gudang Baru ... 85

Gambar 4.32 Halaman Website Edit Data Gudang ... 85

Gambar 4.33 Konfirmasi Delete Data Gudang ... 86

Gambar 4.34 Halaman Maintenance Website Menu Barang ... 86

Gambar 4.35 Halaman Website Tambah Barang Baru ... 87

(10)

xii

Gambar 4.39 Halaman Website Pilih Promo Baru ... 89

Gambar 4.40 Halaman Website Tambah Promo Baru ... 89

Gambar 4.41 Halaman Website Edit Data Promo ... 90

Gambar 4.42 Konfirmasi Delete Data Promo ... 90

Gambar 4.43 Halaman Website Menu History Transaksi ... 91

Gambar 4.44 Halaman Website Detail Transaksi ... 91

Gambar 4.45 Halaman Website Cetak History Transaksi ... 92

Gambar 4.46 Halaman Website Menu Katalog ... 93

Gambar 4.47 Halaman Website Cetak Katalog ... 93

Gambar 4.48 Halaman Website Menu Bantuan... 94

Gambar 4.49 Halaman Utama Website Staff Gudang ... 95

Gambar 4.50 Halaman Website Menu Stok... 95

Gambar 4.51 Halaman Website Update Stok Barang ... 96

Gambar 4.52 Halaman Website Menu Pengiriman ... 97

Gambar 4.53 Halaman Website Menu Proses Pengiriman ... 97

Gambar 4.54 Halaman Website Menu Pengiriman Cetak Surat Jalan dan Faktur ... 98

Gambar 4.55 Surat Jalan Rangkap 1 ... 98

Gambar 4.56 Surat Jalan Rangkap 2 ... 99

Gambar 4.57 Faktur Penjualan Rangkap 1 ... 99

Gambar 4.58 Faktur Penjualan Rangkap 2 ... 100

(11)
(12)

xiv

Halaman

(13)

5

2.1 Virtual Store

Virtual Store atau toko virtual merupakan toko ritel tanpa wujud fisik yang

tidak melibatkan tatap muka langsung antara produsen atau penjual dengan

konsumen. Belanja melalui media seperti katalog (catalog shopping), Televisi (TV

Shopping), Vending machine dan Internet (Online Shopping) merupakan contoh

dari belanja melalui toko virtual.

Tabel 2.1 Perbandingan Fitur Toko Ritel Berwujud Fisik dengan Toko

Virtual (Lohse, G.L. & Spiller, P., 1999)

Fitur Toko Ritel Berwujud Fisik Toko Virtual

Pelayanan dan

pemberian

informasi saat

pembelian.

Diberikan oleh seorang service

provider atau salesclerk service.

Diberikan melalui detil informasi dan

deskripsi produk yang komprehensif.

Seorang online service provider

melalui media email atau telepon

Berupa penawaran special

terkait dengan pembelian, yang

diberikan baik didalam toko saat

pembelian maupun diluar

melalui media seperti kupon dan

sebagainya.

Berupa penawaran special terkait

dengan pembelian yang diberikan

melalui media tertentu seperti online

game, online lotteries, hubungan

langsung ke website lain yang

(14)

Lanjutan Tabel 2.1 Perbandingan Fitur Toko Ritel Berwujud Fisik dengan

Toko Virtual (Lohse, G.L. & Spiller, P., 1999)

Fitur Toko Ritel Berwujud Fisik Toko Virtual

Penempatan

produk atau

display

Diatur dengan tampilan fisik

yang menarik dideret rak

berdasarkan pembagian katagori

tertentu.

Layout toko mempertimbangkan

sisi estetika dan fungsional

Diatur melalui desain dan kemasan

homepage yang menarik dan

ditempatkan dengan tingkat hirarki

berdasar kategori tertentu.

Layout website mempertimbangkan

sisi estetika, ketajaman gambar,

animasi dan fungsional.

Besar dan

luas toko

Jumlah dan luas lantai Jumlah tingkat hirarki

Pengecekan

Dilakukan oleh petugas kasir Dilakukan dengan melihat formulir

order dan kerangjang belanja

Bentuk fisik

produk

Diperoleh dengan melihat dan

memegang produk secara

langsung

Diperoleh melalui gambar dan

deskripsi produk. Terkadang

ditunjang dengan audio dan video

(15)

Perbedaan paling mendasar dari toko virtual dengan toko ritel terletak pada

wujud fisik toko, namun pada praktiknya toko virtual memiliki fitur yang sama

dengan toko ritel berwujud fisik namun dalam bentuk yang berbeda, tabel 2.1

menunjukkan perbandingan fitur – fitur di toko ritel berwujud fisik dan toko virtual. Belanja melalui internet menawarkan keuntungan yang unik. Keuntungan

tersebut diantaranya adalah kustomisasi dalam melayani konsumen, kenyamanan

berbelanja dimana saja dan kapan saja serta biaya yang lebih rendah terutama dalam

mengakses informasi (Elliot dan Fowell, 2000). Secara garis besar keuntungan

berbelanja melalui internet dapat dikategorikan menjadi dua kategori, intrinsic

benefit dan extrinsic benefit. Extrinsic benefit meliputi pilihan produk yang banyak,

harga yang kompetitif dan akses memperoleh informasi yang mudah dan berbiaya

rendah. Sedangkan intrinsic benefit meliputi desain dan tampilan toko yang

menarik (Shang et al., 2005).

Seperti telah dijelaskan pada Tabel 1 bahwa toko online memiliki semua

fitur di toko ritel berwujud fisik namun tetap saja terdapat perbedaan antara lain

penyampain fitur di toko online. Hal ini menyebabkan perbedaan tingkat kepuasan

dari konsumen. Misalnya pada fitur bentuk fisik produk, meskipun toko online

sudah memberi informasi mengenai bentuk fisik produknya, namun karena

keterbatasan teknis seperti kualitas gambar terkadang hal ini tidak dapat memberi

kepuasan yang sama dengan toko ritel berwujud fisik (Lohse and Spiller, 1999, Li

(16)

2.2 Sistem Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux

yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi (Safaat, 2011). Android

menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan

pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian

untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Aliance yang

merupakan konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan

telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile,

dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama

Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada

perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode – kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform seluler.

Di dunia terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang

mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GMS) dan kedua

adalah yang benar – benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (Safaat, 2011).

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis

smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya. Telepon

selular ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari

2008. Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam

progam kerja Android ARM Holdings, Atheros Communication, diproduksi oleh

(17)

Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA

mengumumkan produk perdana mereka Android, perangkat mobile yang

merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan

berbagai pembaharuan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Pada massa saat ini kebanyakan vendor – vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor – vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, Dell, Sony Ericson, Acer, Asus dan masih banyak lagi

vendor smartphone di dunia yang memproduksi Android. Hal ini karena Android

itu adalah sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan

dipakai oleh vendor manapun (Safaat, 2011).

Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini Android

menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi Tablet PC. Pesatnya

pertumbuhan Android selain faktor yang disebutkan diatas adalah karena Android

itu sendiri adalah platform yang lengkap, baik itu sistem operasinya, aplikasi dan

tools pengembangannya, market aplikasi Android serta dukungan yang sangat

tinggi dari komunitas open source dunia (Safaat, 2011). Sehingga Android terus

berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang

ada di dunia.

2.2.1 The dalvik Virtual Machine (DVM)

Salah satu elemen kunci dari Android (Safaat, 2011) adalah Dalvik Virtual

Machine (DVM). Android berjalan di dalam Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan

di Java Virtual Machine (JVM), sebenarnya banyak persamaannya dengan Java

Virtual Machine (JVM) seperti Java ME (Java Mobile Edition), tetapi menurut

(18)

yang dikustomisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa

feature-feature berjalan lebih efisien pada perangkat mobile.

Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah “register bases” sementara Java Virtual Machine (JVM) adalah “stack bases”, DVM didesain dan ditulis oleh Dan

Bornsten dan beberapa engineers Google lainnya. Jadi bisa dikatakan “Dalvik equals(Java) == False”. Dalvik Virtual Machine (DVM) menggunakan kernel

Linux untuk menangani fungsionalitas tingkat rendah termasuk keamanan,

threading dan proses serta manjemen memori (Safaat, 2011). Ini memungkinkan

kita untuk menulis aplikasi C/ C+ sama halnya seperti pada OS Linux kebanyakan.

Semua hardware yang berbasis Android dijalankan dengan Virtual Machine

untuk eksekusi aplikasi, pengembang tidak perlu khawatir tentang implementasi

perangkat keras tertentu. DVM mengeksekusi executable file, sebuah format yang

dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangat kecil. The

executable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa java dan dikompilasi

menggunakan tools yang disediakan dalam SDK Android (Safaat, 2011).

2.2.2 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK (Safaat,2011) adalah tools API (Application Programming

Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset

perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, midlleware dan aplikasi

kunci yang di-release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat

bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi Android menggunakan

bahasa pemrograman Java. Beberapa fitur dari Android yang paling penting adalah

(19)

1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.

2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit.

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D

berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional akselerasi hardware).

5. SQLite untuk penyimpanan data (Database).

6. Bluetooth, EDGE, 3G dan WiFi (tergantung hardware).

7. Kamera, GPS, kompas dan accelerometer (tergantung hardware).

Lingkungan development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat

emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk

IDE Eclipse.

2.2.3 Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut (Safaat, 2011) :

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer dimana pengguna berhubungan

dengan aplikasi saja, dimana biasanya pengguna download aplikasi kemudian

melakukan instalasi dan menjalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat

aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser,

kontak dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa

pemrograman Java.

2. Applications Frameworks

Applications frameworks adalah layer dimana para pembuat aplikasi

(20)

operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat

seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telepon.

3. Libaries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para

pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam

prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual machine (DVM)

merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Pada

Android Run Time ada dua bagian yaitu Core Libraries dan Dalvik Virtual

machine.

5. Linux Kernel

Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android itu

berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing, memory,

resources, drivers dan sistem-sistem operasi Android lainnya.

2.2.4 Versi Android

Adapun versi-versi Sistem Operasi Android yang pernah dirilis dan masih

digunakan sampai sekarang adalah sebagai berikut (Safaat, 2011):

1. Android Versi 1.1

Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam

alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan

(21)

2. Android Versi 1.5 (Cupcake)

Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur

dalam seluler versi 1.5 yakni kemampuan merekam dan menonton video

dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa

langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung

secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar

yang dapat disesuaikan dengan sistem.

3. Android Versi 1.6 (Donut)

Versi 1.6 menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding

sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur

lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang

akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA /

EVDO, 802.1x, VPN, Gestures; dan Text-to-speech engine, kemampuan dial

kontak, teknologi text to change speech; serta pengadaan resolusi VWGA.

4. Android Versi 2.0/ 2.1 (Eclair)

Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan

Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan

HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital

Zoom, dan Bluetooth 2.1.

5. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Perubahan pada versi ini antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan

kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript

engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan

(22)

WiFi Hotspot portable, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android

Market.

6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

Perubahan yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan

kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar

muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM,

efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass

boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan

dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android Versi 3.0/ 3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini

mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb

juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung

multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

8. Android Versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru

termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan

penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan

fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan

menggunakan Near Field Communication (NFC).

Android SDK (Safaat,2011) adalah tools API (Application Programming

Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset

(23)

kunci yang di-release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK sebagai alat

bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi Android menggunakan

bahasa pemrograman Java. Beberapa fitur dari Android yang paling penting adalah

(Safaat, 2011) :

1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.

2. Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit.

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D

berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional akselerasi hardware).

5. SQLite untuk penyimpanan data (Database).

6. Media Support yang mendukung audio, video dan gambar (MPEG4, H.264,

MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM Telephony (tergantung hardware).

7. Bluetooth, EDGE, 3G dan WiFi (tergantung hardware).

8. Kamera, GPS, kompas dan accelerometer (tergantung hardware).

Lingkungan development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat

emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE

Eclipse.

2.3 Barcode

Barcode Atau dalam Bahasa Indonesia seringkali disebut kode batang

adalah an optical machine-readable representation of data. Kode berbentuk garis

dan berwarna hitam putih tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang

berlainan ukuran, dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga

(24)

2.3.1 QR Code

QR Code adalah image berupa matriks dua dimensi. QR Code merupakan

evolusi dari kode batang (barcode). QR Code merupakan singkatan dari Quick

Response Code, atau dapat diterjemahkan menjadi kode respon cepat. QR Code

dikembangkan oleh Denso Corporation, sebuah perusahaan Jepang yang banyak

bergerak di bidang otomotif. (Soon, 2008). Prosedur QR Code dari sebuah teks

dapat dijelaskan dengan diagram alir pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram alir proses pembangkitan QR Code

2.3.2 QR Code Reader

Untuk Proses Pembacaan QR Code diperlukan sebuah pembaca atau

pemindai berupa software yaitu QR Code Reader atau QR Code Scanner yang harus

diinstal pada perangkat telepon mobile (mobile phone). Didalam software tersebut

terdapat fungsi untuk mengkonversi QR Code menjadi text yang dapat dibaca

(25)

2.3.3 QR Code Generator

Untuk menghasilkan suatu gambar atau symbol QR Code, suatu informasi

di-encode melalui suatu aplikasi QR Code Generator. Beberapa aplikasi QR Code

Generator yang dapat digunakan, contohnya google chart API yang memang sudah

mendukung QR Code. Google Chart API agar dapat bekerja dan menghasilkan QR

Code harus terkoneksi dengan internet salah satunya dengan melalui internet

browser.

Tabel 2.2 Tabel Parameter Permintaan Google Chart API (Google Inc, 2011)

Parameter Dibutuhkan atau Opsional

Keterangan

Cht=qr Dibutuhkan Menentukan sebuah QR Code

Chs=<lebar>x<tinggi> Dibutuhkan Ukuran Image

Chl=<data> Dibutuhkan Data yang akan di encode. Data dapat

berupa digit (0-9), karakter

alfanumerik, data binary, atau kanji.

Choe=<output_encoding> Opsional Bagaimana untuk menencode data

pada QR Code. Nilai yang tersedia

yaitu UTF-8(default), Shift_JIS,

ISO-8859-1

Berikut ini adalah algoritma untuk membuat QR Code :

a. Menentukan Kapasitas

Kapasitas dari QR Code ditentukan oleh versi, tingkat koreksi kesalahan dan

tipe data yang akan dikodekan (misalnya numeric, alfanumerik, dan lain-lain).

(26)

karakter numeric dapat disimpan atau 16 karakter alfanumerik dapat disimpan

dan 11 data byte dapat juga disimpan yang tampak pada tabel 2.2. Sebaliknya,

versi meningkat bila tingkat kesalahan lebih besar pada data yang sama. Jadi,

pertama perlu mempertimbangkan tingkat mengoreksi kesalahan, dan

selanjutnya kita mempertimbangkan versi jika perlu (swetake,2011).

b. Encode Data

Pada bagian ini, data di-encode dengan melakukan perhitungan-perhitungan

dan menempatkannya kedalam QR Code.

1. Menentukan tipe data

Data akan dibaca tipe datanya. Masing – masing tipe data akan disimpan kedalam representasi bilangan biner 4 bit dan mempunyai panjang karakter

penyimpanan tertentu. Tipe data tersebut terdapat pada table 2.3.

Tabel 2.3 Tabel Tipe Data QR Code (Swetake, 2011)

Tipe Data Representasi data 4 bit Panjang penyimpanan

Numerik 0001 10bit

Alphanumerik 0010 9bit

Biner(8bit) 0100 8bit

Kanji 1000 8bit

2. Konversi data ke dalam bentuk biner

Data yang telah diketahui tipe datanya akan dikonversikan kedalam biner

berdasarkan table 2.1. Misalnya, data yang mempunyai tipe data numerik

(27)

3. Konversi biner kedalam bentuk decimal

Data yang sudah terkonversi kedalam bentuk biner, akan dirubah kedalam

bentuk decimal berdasarkan kapasitas dari masing masing versi QR Code yang terlah ditentukan.

4. Menghitung tingkat koreksi kesalahan

Tingkat koreksi kesalahan ditentukan dengan menggunakan metode Reed

Solomon berdasarkan versi QR Code yang digunakan dengan toleransi

kesalahan maksimal yang digunakan adalah 30%.

5. Alokasi data

Data hasil encode akan dialokasikan kedalam bentuk gambar QR Code.

Data yang akan dialokasikan adalah data hasil representasi biner dan data

hasil perhitungan koreksi kesalahan. Aturan peletakan data dalam QR Code

adalah sebagai berikut:

1. Data akan dialokasikan kedalam matriks dengan ukuran sesuai

kapasitas data pada versi QR Code.

2. Data pertama kali akan diletakkan pada koordinat pojok kanan bawah.

3. Data selanjutnya akan diletakkan diatasnya.

4. Jika pada peletakan awal QR Code telah terdapat data sebelumnya,

maka peletakkan data akan dimulai pada modul yang kosong dan

mempunyai arah dari kiri ke kanan. Jika sebelah kanan penuh maka

arah selanjutnya adalah keatas. Jika bagian atas penuh maka arah

selanjutnya adalah ke bawah dengan tetap memperhatikan arah

(28)

6. Penentuan pola data

Penentuan pola data QR Code (Finder Pattern) dilakukan berdasarkan

kondisi pada table 2.4 Jika kondisi pada table 2.4 tidak terpenuhi, maka pola

data tidak akan disimpan pada QR Code sebagai finding pattern.

Tabel 2.4 Tabel Pola Data QR Code (Swetake, 2011)

Pola Data Kondisi

000 (i+j) mod 2 = 0

7. Penentuan format informasi data

Indikator pembentuk pola sebanyak 15bit, yang terdiri dari 2 bit untuk

koreksi kesalahan, 3 bit untuk pembentuk pola, dan 10bit.

Tabel 2.5 Tabel Format Informasi QR Code (Swetake, 2011)

Level Koreksi Kesalahan Indikator

1 L 01

2 M 00

3 Q 11

(29)

c. Decode Data

Proses decode adalah proses pembacaan data QR Code. Langkah – langkah pembacaan data QR Code diantaranya adalah:

1. Mengkonversi gambar QR Code kedalam bentuk Grayscale.

2. Proses binerisasi gambar grayscale.

3. Mencari lokasi dan orientasi keberadaan data.

4. Mencari pola baris data

5. Proses decode

Adapun proses decode tersebut merupakan kebalikan dari proses encode.

2.3.4 Photo Scanner Pada Smartphone

Sementara kamera ponsel tanpa auto-fokus yang tidak ideal untuk membaca

beberapa format barcode umum, ada 2D barcode yang dioptimalkan untuk ponsel,

serta QR Codes dan kode Data Matrix yang dapat membaca dengan cepat dan

akurat dengan atau tanpa auto fokus. Ini membuka beberapa aplikasi untuk

konsumen:

1. Film: DVD / VHS film katalog

2. Musik: katalog CD, memutar MP3 ketika dipindai

3. Buku katalog dan perangkat.

4. Bahan makanan, informasi nutrisi, membuat daftar belanja saat terakhir

digunakan, dll

5. Properti inventaris pribadi (untuk asuransi dan tujuan lainnya) dipindai ke

dalam perangkat lunak pribadi. Kemudian, penerimaan gambar scan dapat

(30)

digunakan dengan cepat untuk menyingkirkan kertas fotokopi jadi tidak perlu

disimpan untuk tujuan pajak atau inventaris aset.

6. Sejumlah aplikasi perusahaan menggunakan ponsel: Kontrol akses (misalnya,

validasi tiket di tempat), pelaporan persediaan (misalnya, pelacakan

pengiriman), pelacakan aset (misalnya, anti-pemalsuan)

2.3.5 Pengolahan Citra Digital

Pengertian sederhana dari pengolahan citra adalah manipulasi dan anilisis

informasi gambar oleh komputer. Informasi gambar adalah gambar visual dalam

dua dimensi. Segala operasi untuk memperbaiki, analisis, atau penguahan suatu

gambar disebut image processing.

a. Deteksi Tepi (Edge Detection)

Deteksi Tepi (Edge Detection) adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi

dari objek-objek gambar. Suatu titik (x,y) dikatakan suatu tepi (edge) dari

suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan

tetangga.

b. Grayscalling

Grayscaling adalah teknik yang digunakan untuk mengubah citra berwana

menjadi bentuk grayscale atau tingkat keabuan (dari hitam - putih).

c. Thresholding

Thresholding digunakan untuk mengubah intensitas piksel menjadi salah satu

dari dua nilai, a 1atau a 2. Hasil dari proses 4 thresholding ditentukan oleh suatu

(31)

2.4 Pustaka ZXing (Zebra Crossing)

ZXing atau ZebraCrossing merupakan pustaka open source untuk

pemrosesan barcode 1D/2D (yang diimplementasikan menggunakan bahasa

Java. Pustaka ini fokus pada penggunaan kamera untuk memindai dan

melakukan decode QR Code pada smartphone tanpa memerlukan komunikasi

dengan server. Pustaka ZXing mendukung beberapa format barcode, antara

lain: UPC-A, UPC-E, EAN-8, EAN-13, Code 39, Code 93, Data Matrix, QR Code,

dan Code Bar.

2.5 Web Service

Web service merupakan suatu komponen software yang merupakan

self-containing, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan,

dialokasikan, dan dilaksanakan pada web (wahli et al, 2006)

Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan internet dengan

menambahkan kemampuan transactional web, yaitu kemampuan web untuk saling

berkomunikasi dengan pola program-to-program (P2P). Fokus web selama ini

didominasi oleh komunikasi program-to-user dengan interaksi

business-to-consumer (B2C), sedangkan transactional web akan didominasi oleh

program-to-program dengan interaksi business-to-business (Gottschalk, 2002).

Gambar 1 merupakan block bangunan web service yang mana menyediakan

fasilitas komunikasi jarak jauh Antara dua aplikasi yang merupakan layer

Arsitektur web service (Tidwell, 2001)

1. Layer 1 : Protokol internet standar yang digunakan sebagai sarana

(32)

2. Layer 2 : Simple Object Acces Protocol (SOAP) berbasiskan XML dan

digunakan untuk pertukaran informasi antar sekelompok layanan.

3. Layer 3 : Web Service Definition Language (WSDL) digunakan untuk

mendiskripsikan attribute layanan.

4. Layer 4 : Universal Description, Discovery and Integration, yang mana

merupakan direktori pusat untuk deskripsi layanan.

Service Publication and Discovery (UDDI)

Service Description (WSDL)

XML Based Messaging (SOAP)

Common Internet Protocols (HTTP, TCP/IP)

Gambar 2.2 Blok Bangunan Web Service

2.6 MySQL

Pengertian mysql adalah relational database management sistem yang cepat

dan kuat. Sebuah basis data dapat membuat pengguna untuk menyimpan, mencari,

mengurutkan dan mendapatkan data dengan sangat efisien. Server mysql

mengendalikan akses kedalam data untuk memastikan bahwa para pengguna dapat

bekerja dalam waktu yang bersamaan, untuk mendukung akses secara cepat dan

memastikan hanya pengguna yang telah terisolasilah yang mendapatkan hak akses.

Mysql menggunakan bahasa SQL (structured query language), yaitu bahasa

query basis data yang baku bagi seluruh dunia. Mysql kembali diduplikasikan sejak

(33)

Mysql tersedia dengan lisensi open source, tetapi lisensi komersialpun tersedia

apabila diperlukan (Welling, 2001, p3)

Kelebihan mysql menurut Welling (2001, p5), terdapat beberapa kelebihan

dari mysql, yaitu:

1. Performance

Mysql begitu cepat dalam pemrosesan data

2. Low cost

Mysql tersedia dan dapat digunakan tanpa dikenakan biaya, dibawah lisensi

open source. Namun, tersedia dengan biaya yang sangat murah, dibawah lisensi

komersial, jika aplikasi yang pengguna gunakan dibutuhkan.

3. Ease of use

Kebanyakan dari berbagai sistem basis data modern menggunakan sql. Jika

pengguna memilih dbms yang lain, pengguna tidak akan menghadapi masalah

yang berarti ketika beradaptasi dengan sql. Bahkan mysql lebih mudah dalam

persiapan dibandingkan dengan produk lain yang sekelas.

4. Probability

Mysql dapat digunakan dan diimplementasikan pada berbagai sistem UNIX dan

juga pada Microsoft Windows.

5. Source Code

Sama seperti pemrograman PHP, pengguna dapat mengubah dan menambahkan

(34)

2.7 UML (Unfied Modeling Language) 2.7.1 Pengertian UML

UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa untuk

menentukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem

software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. UML

merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam

memodelkan sistem yang besar dan kompleks (Suhendar & Gunadi, 2002).

2.7.2 Artifact UML

Artifact adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam

suatu proses rekayasa software. Artifact dapat berupa model, deskripsi, atau

software. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai

(35)

Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang

berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Dibuatnya

berbagai jenis diagram diatas karena:

1. Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan

berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas

(independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencakupi untuk

melihat sistem yang besar dan kompleks.

2. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang

berbeda-beda dalam proses rekayasa.

3. Diagram-diagram tersebut dibuat agar model yang dibuat semakin mendekati

realistas.

2.7.3 Faktor yang Mendorong Dibuatnya UML

1. Pentingnya Model

1. Membangun model untuk suatu sistem software (terlebih software untuk

suatu organisasi bisnis) sangat bergantung pada konstruksinya atau

kemudahan dalam memperbaikinya. Oleh karena itu, membuat model

sangatlah penting sebagaimana pentingnya kita memiliki cetak biru untuk

suatu bangunan yang besar.

2. Model yang bagus sangat penting untuk menghasilkan komunikasi yang

baik antar anggota tim dan untuk meyakinkan sempurnanya arsitektur

sistem yang dibangun.

3. Jika kita membangun suatu model dari suatu sistem yang kompleks, tidak

(36)

meningkatnya komplektisitas sistem, visualisasi dan pemodelan menjadi

sangat penting. UML dibuat untuk merespon kebutuhan tersebut.

2. Kecenderungan Dunia Industri terhadap Software

1. Sebagai suatu nilai yang strategis bagi pasar software adalah dengan

meningkatnya kebutuhan dunia industri untuk memiliki teknik otomatisasi

dengan software. Oleh karena itu, penting sekali adanya teknik rekayasa

software yang dapat meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dan

waktu. Termasuk dalam teknik rekayasa software adalah teknik visual

programming, juga pembuatan framework dan pola.

2. Komplektisitas dunia industri semakin meningkat karena bertambah

luasnya runag lingkup dan tahapan proses. Satu motivasi kunci bagi para

pembangun UML adalah untuk membuat suatu himpunan semantik dan

notasi yang mampu menangani kerumitan arsitektural dalam semua ruang

lingkup.

3. Terjadinya Konvergensi Metode dan Tool Pemodelan

Sebelum adanya UML, terdapat ketidakjelasan bahasa pemodelan apa yang

paling unggul. Para user harus memilih diantara bahasa pemodelan dan tool

(software) pemodelan yang banyak dan mirip UML dibuat untuk membuat

integrasi baru dalam bahasa pemodelan antar tool dan “proses”.

2.7.4 Tujuan UML

Tujuan utama UML diantaranya adalah:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif

untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

(37)

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman

dan proses rekayasa.

(38)

30 3.1. Analisis Permasalahan

Pusat perbelanjaan di Indonesia semakin ramai saja, dikarenakan kebutuhan

yang di butuhkan semakin meningkat. Banyak orang berlomba untuk membuka

sebuah lahan pertokoan akan tetapi permasalahannya adalah semakin mahalnya

harga lahan pinggir jalan dan ijin semakin susah dan lagi media pengiklanan

semakin mahal. Disamping permasalahan para penjual terdapat juga masalah pada

pembeli, yang pertama adalah kendala pada transportasi, dimana lalu lintas dalam

kota semakin padat. Kedua adalah masih banyak terdapat antrian pada mayoritas

pusat berbelanjaan. Ketiga adalah masalah waktu, karena ada beberapa orang yang

masih bekerja pada hari sabtu dan minggu (weekdays), sehingga untuk memenuhi

kebutuhan pokok harus tertunda.

Untuk mengatasi beragam masalah tersebut maka alternatifnya adalah

membuat aplikasi Virtual Store berbasis android, dimana para penjual hanya

memerlukan gudang sebagai penyimpanan stok dan tidak perlu membutuhkan

anggaran yang banyak untuk membeli tanah di daerah pinggir jalan raya dan

pembangunan demi menaikkan omset penjualan. Disamping itu kemudahan yang

diberikan kepada pembeli adalah akses untuk membeli berbagai barang kebutuhan

pokok semakin mudah, dan tidak banyak membutuhkan banyak waktu. Dengan

demikian masalah dapat teratasi pada keduanya belah pihak. Pembeli dapat

menikmati hari – hari liburnya dengan keluarganya, sedangkan penjual dapat

(39)

Dengan perkembangan teknologi saat ini, smartphone Android dapat

membantu dalam penerapan aplikasi ini karena setiap device android pasti sudah

dilengkapi dengan camera yang dapat membantu memindai barcode. Selain itu,

device Android sekarang juga memiliki harga yang terjangkau untuk masyarakat

kalangan menengah kebawah.

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan analisis permasalahan diatas, dapat diusulkan sebuah aplikasi

Virtual Store dengan menggunakan photo barcode customer berbasis android.

Yang dimana pengguna aplikasi ini harus menggunakan perangkat smartphone

android yang memiliki camera belakang untuk memindai kode barcode pada

katalog toko.

Aplikasi ini dalam pengimplementasiannya, membutuhkan smartphone

android yang memiliki versi os minimal versi 2.2 (Froyo). Aplikasi ini

membutuhkan sebuah web server untuk menampung data atau sebagai media

penyimpanan data. Sedangkan menggunakan web service berfungsi untuk

mempermudah mendistribusikan data dari server ke pengguna aplikasi ataupun

sebaliknya.

Untuk aplikasi sendiri terdapat berbagai macam menu button, yang pertama

adalah button promo yang didalamnya terdapat berbagai macam produk yang

terdapat potongan harga atau diskon, selanjutnya kedua adalah button scan yang

berguna untuk memindai kode barcode yang ada pada katalog, dimana dari id

barcode tersebut akan di peroleh detail barang yang sudah di pindai, seperti harga,

keterangan dan lain – lain. Ketiga adalah button list barang, kegunaan button ini

(40)

secara manual. Keempat yaitu button shopping chart yang berguna untuk melihat

barang atau produk apa saja yang akan kita pesan. Selanjutnya kelima adalah button

history transaksi kegunaannya melihat pesanan – pesanan kita terdahulu atau

pesanan yang sudah kita proses. Keenam button halaman bantuan berguna untuk

melihat tata cara penggunaan dari aplikasi ini.

Aplikasi ini berfungsi untuk menanggulangi permasalahan bagi orang

orang yang mempunyai jadwal yang sangat ekstrim, bayangkan dengan aplikasi ini

orang tersebut hanya membutuhkan sebuah katalog kecil dan smartphone android

maka orang tersebut bisa membeli kebutuhannya tanpa harus pergi ke toko. Barang

barang pesanan tersebut akan di kirimkan berdasarkan alamat gudang yang paling

dekat dengan alamat pembeli.

3.3. Rancangan Sistem

Pada pengembangan sistem aplikasi Virtual Store menggunakan photo

barcode customer berbasis smartphone android ini membutuhkan perangkat keras

dan lunak, untuk pengguna berupa smartphone android minimal versi 2.2 (Froyo)

yang memiliki kamera belakang sebagai media scan kode barcode pada katalog

toko, dan laptop untuk web server lokal, pendistribusian data dari client ke web

server memerlukan web service. Sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara

real time.

Dengan adanya aplikasi Virtual Store ini dapat membantu para pembeli,

proses ini bermula dari android user melakukan registrasi yaitu mengisi data diri,

selanjutnya admin tinggal menvalidasi dengan cara mencocokkan data user dengan

file foto identitas yang sudah disertakan pada saat melakukan registrasi. Setelah

(41)

selanjutnya user memindai barcode barang yang ingin dibelinya, barcode barang

kemudian dicocokkan pada database dan detail barang akan ditampilkan apabila

barcode barang sesuai pada database barang. Setelah user selesai memilih barang

yang ingin dibelinya maka user melakukan Checkout. Dari situ server database

akan mengirimkan data pengiriman pada gudang yang terdekat pada user, dari

gudang akan menyiapkan barang sesuai dengan barang pesanan dan dikirim

kerumah user masing – masing.

Gambar 3.1 Alur Proses Virtual Store

Android User Server

(42)

3.4. Use Case Diagram

Gambar 3.2 Use Case Diagram Virtual Store

Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing use case yang

dimiliki aplikasi Virtual Store menggunakan photo barcode customer pada

smartphone android.

Tabel 3.1 Penjelasan Singkat Use Case Diagram Virtual Store.

Nama Use Case Penjelasan

Memindai Kode

Barcode

Proses yang berfungsi untuk mengetahui detail barang dari memindai kode barcode.

Mencari Data Barang Proses ini berguna untuk mencari barang berdasarkan katagorinya.

Menampilkan List Barang Promo

Proses ini berguna untuk menampilkan data barang yang di beri potongan harga atau diskon.

Memasukkan quantity barang yang dipesan

Proses yang berfungsi untuk mengisi jumlah pesanan barang yang akan diproses atau dibeli.

User Memasukkan quantity barang yang dipesan

(43)

Lanjutan Tabel 3.1 Penjelasan Singkat Use Case Diagram Virtual Store

Melakukan Registrasi Proses ini berfungsi untuk mendaftarkan customer pada saat pertama kali.

Menvalidasi Registrasi Proses yang berfungsi untuk menvalidasi atau mengotorisasi pendaftaran customer.

Menampilkan History Transaksi

Proses ini berguna untuk menampilkan transaksi yang sudah pernah dilakukan atau di proses. Menampilkan Data

Pengiriman

Proses ini berguna untuk menampilkan data pengiriman untuk diantarkan kepada customer.

Memaintenance Data Stock

Proses ini berguna untuk menambahkan stok barang tiap – tiap gudang.

Memaintenance Data Customer

Proses ini berguna untuk mengedit data customer apabila terdapat perubahan.

Memaintenance Data

Barang

Proses ini berguna untuk mengedit data barang apabila terdapat perubahan harga atau promo.

Memaintenance Data

Staff

Proses ini berguna untuk mengedit data Staff apabila terdapat perubahan atau penambahan.

Memaintenance Data

Gudang

Proses ini berguna untuk mengedit data Gudang apabila terdapat perubahan atau penambahan. Mencetak Katalog Proses ini berguna untuk mencetak katalog yang

akan di berikan kepada customer.

3.5. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram adalah salah satu bentuk

diagram UML yang mudah dimengerti karena diagram ini memiliki simbol yang

menyerupai simbol flowchart, yang sangat berguna untuk menjelaskan

(44)

3.5.1 Activity Diagram Registrasi

Gambar 3.3 Activity Diagram Registrasi Virtual Store

Pada gambar 3.3 alur proses activity diagram registrasi ini dimulai pada

saat user memilih Menu Registrasi pada Menu Login. Setelah itu user mengisi data

personal user dan melampirkan photo ktp agar bisa divalidasi oleh pihak Virtual

Store. Apabila tidak cocok pihak validasi akan membatalkan registrasinya dan

mengulangnya.

User Aplikasi Virtual Store

[Data Customer] Mengisi Data Customer

Validasi Data Customer Buka Aplikasi Tampilkan Menu Login

Klik Menu Registrasi

Tidak Valid

(45)

3.5.2 Activity Diagram Pembelian

Gambar 3.4 Activity Diagram Pembelian Virtual Store

Pada gambar 3.4 alur proses pada activity diagram pembelian ini dimulai

pada saat user memilih barang dalam katalog dan memindai barcode dari barang

tersebut, setelah itu akan muncul notifikasi detail barang, apabila stok habis akan

muncul notifikasi out of stok, setelah itu memasukkan quantity barang yang akan

di beli, kemudian memilih jam pengantaran sesuai dengan keinginan kita, setelah

itu keluarlah invoice dari total pembelanjaan kita.

User Aplikasi Virtual Store

Buka Aplikasi Tampilkan Menu Utama

Klik Menu Scan

Menscan Kode Barcode Tampilkan Info Barang

Out Of Stock Ready Stock

Menginput Quantity

(46)

3.5.3 Activity Diagram Data Barang

Gambar 3.5 Activity Diagram Data Barang Virtual Store

Pada gambar 3.5 alur proses activity diagram data barang ini dimulai pada

saat user memilih menu data barang kemudian memilih data barang yang akan di

lihat, setelah itu akan muncul detail barang yang di inginkan.

User Aplikasi Virtual Store

Tampilkan Menu Utama Buka Aplikasi

Memilih Kategori Barang Klik Menu List Barang

Memilih Data Barang

Tampilkan Menu Kategori Barang

(47)

3.5.4 Activity Diagram Halaman Bantuan

Gambar 3.6 Activity Diagram Halaman Bantuan Virtual Store

Pada gambar 3.6 alur proses pada activity diagram halaman bantuan ini

dimulai dari user memilih menu halaman bantuan, setelah itu keluarlah menu

halaman bantuan.

User Aplikasi Virtual Store

Buka Aplikasi Tampikan Menu Utama

(48)

3.5.5 Activity Diagram List Order

Gambar 3.7 Activity Diagram List Order Virtual Store

Pada gambar 3.7 alur proses pada activity diagram list order ini dimulai

pada saat user memilih menu list order kemudian muncul halaman list order,

kemudian user memilih detail list order, dan yang muncul halaman invoice order.

User Aplikasi Virtual Store

Klik Menu History Transaksi

Tampikan Detail History Transaksi Memilih History Transaksi

(49)

3.5.6 Activity Diagram Admin Maintenance

Gambar 3.8 Activity Diagram Admin Maintenance Virtual Store

Pada gambar 3.8 alur proses pada activity diagram Admin Maintenance ini

dimulai pada saat admin memilih menu maintenance, Antara maintenance data

customer dan maintenance data barang, setelah proses maintenance data maka

admin bisa menyimpannya.

Admin Aplikasi Virtual Store

Input Data Login

Validasi Data Login

Klik Menu Maintenance

Maintenance Data Menyimpan data maintenance [Data Login]

Tidak Valid

(50)

3.5.7 Activity Diagram Admin History Transaksi

Gambar 3.9 Activity Diagram History Transaksi Virtual Store

Pada gambar 3.9 alur proses pada activity diagram history transaksi ini

dimulai pada saat admin memilih menu info order, kemudian muncul info – info

order user, setelah itu admin bisa mencetak invoice semuanya untuk pembukuan.

Admin Aplikasi Virtual Store

Klik Menu History Transaksi

Tampilkan History Transaksi Input Data Login

Validasi Data Login [Data Login]

Tidak Valid

(51)

3.5.8 Activity Diagram Gudang – Pengiriman

Gambar 3.10 Activity Diagram Gudang Pengiriman Virtual Store

Pada gambar 3.10 alur pada activity diagram gudang - pengiriman ini

dimulai pada saat gudang memilih menu pengiriman, kemudian muncul info – info

order user, setelah itu gudang bisa mencetak invoice semuanya untuk pengiriman

dan struck pembelanjaan pembeli.

Gudang Aplikasi Virtual Store

Klik Menu Pengiriman Input Data Login

Validasi Data Login

Tidak Valid

[Data Staff]

Tampilkan Menu Pengiriman

Klik Cetak Invoice

(52)

3.6. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence

Diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek

yang terkait). Sequence Diagram dapat menggambarkan jalannya suatu proses yang

melibatkan objek dari class dalam aplikasi.

3.6.1 Sequence Diagram Registrasi

Gambar 3.11 Sequence Diagram Registrasi Virtual Store

Sequence diagram Registrasi menjelaskan bagaimana proses saat user

memilih Registrasi pada menu utama. Setelah user mengisi data registrasi maka

akan langsung tersimpan dalam database hanya tinggal menunggu validasi dari

(53)

3.6.2 Sequence Diagram Validasi Customer

Gambar 3.12 Sequence Diagram Validasi Customer

Sequence diagram validasi customer menjelaskan bagaimana proses ketika

admin memilih list customer pada menu utama kemudian admin melihat customer

apakah data registrasi customer sesuai dengan lampiran ktp yang di kirimkan,

apabila lampiran ktp tersebut sama, maka validasi tersebut valid, apabila data

tersebut tidak sesuai dengan lampiran maka validasinya di nyatakan gagal, dan

datanya akan di hapus.

(54)

3.6.3 Sequence Diagram Pembelian

Gambar 3.13 Sequence Diagram Pembelian Virtual Store

Sequence diagram pembelian menjelaskan bagaimana ketika user memilih

menu promo dan apabila menu promo tidak ada yang cocok maka user bisa memilih

barang yang ada di dalam katalog barang, setelah proses pemilihan barang selesai

maka user bisa memindai barcode barang tersebut dan memasukkan quantity

barang yang akan di belinya, setelah semua barang selesai di inputkan lanjut ke

proses selanjutnya. Setelah itu user bisa melihat history list order nya pada menu

(55)

3.6.4 Sequence Diagram Pengiriman

Gambar 3.14 Sequence Diagram Pengiriman Virtual Store

Sequence diagram pengiriman menjelaskan pada bagian gudang untuk

masalah pengiriman, pertama – tama yaitu melihat pada menu form history order,

kemudian penyiapan barang – barang yang akan dikirim, kemudian melihat detail

customer untuk alamat dan jam pengantaran. Setelah semua siap maka gudang

konfirmasi pada bagian pengiriman untuk dikirim.

(56)

3.7. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan antar class. Gambar 3.10 menunjukkan class diagram

Aplikasi Virtual Store menggunakan Photo Barcode Customer.

(57)

3.7.1 Class Virtual Store Entity

Gambar 3.16 Class Virtual Store

Class VirtualStore digunakan sebagai penghubung antara aplikasi dengan

database. Pada class ini terdapat method-method yang dapat digunakan untuk

mengirim query ke database

3.7.2 Class Menu Utama Admin

Gambar 3.17 Class Menu Utama Admin Virtual Store

Class MenuUtamaAdmin digunakan sebagai penampil menu – menu

(58)

3.7.3 Class Menu Utama Customer

Gambar 3.18 Class MenuUtamaCustomer Virtual Store

Class MenuUtamaCustomer digunakan sebagai penampil menu – menu

customer.

3.7.4 Class Menu Utama Gudang

Gambar 3.19 Class MenuUtamaGudang Virtual Store

Class MenuUtamaGudang digunakan sebagai penampil menu – menu

(59)

3.7.5 Class AdminControl

Gambar 3.20 Class AdminControl Virtual Store

Class admincontrol digunakan sebagai jembatan Antara interface dengan

database untuk proses yang di kerjakan oleh admin.

3.7.6 Class GlobalControl Virtual Store

Gambar 3.21 Class GlobalControl Virtual Store

Class admincontrol digunakan sebagai jembatan Antara interface dengan

database untuk proses yang di kerjakan oleh System. AdminControl

<<control>>

+ShowTransaksi() +EditData() +Validasi()

GlobalControl <<control>>

(60)

3.8. Desain Antarmuka

Perancangan antarmuka berfungsi untuk merancang antarmuka agar

aplikasi dapat berinteraksi dengan user. Perancangan antarmuka Aplikasi Virtual

Store Menggunakan Photo Barcode Customer Berbasis Android dibagi menjadi

beberapa bagian sebagai berikut:

3.8.1 Rancangan Tampilan Login

Rancangan tampilan awal adalah tampilan aplikasi ketika pertama kali

dijalankan. Pada tampilan awal berisi menu login dan registrasi.

Menu Login

Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu login ini akan dijelaskan

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Fungsi Obyek Menu Login Virtual Store

No. Nama Obyek Tipe Obyek Keterangan

1. Username Textbox Untuk memasukkan username user 2. Password Textbox Untuk memasukkan password user 3. Login Button Untuk Login ke Menu Utama

(61)

3.8.2 Rancangan Menu Utama

Rancangan menu utama adalah rancangan tampilan menu utama pada

aplikasi. Menu akan keluar ketika user berhasil login menggunakan user dan

password yang telah di daftarkannya. Pada menu utama ini terdapat berbagai menu

yaitu menu list order, menu scan barcode, menu data barang, dan menu halaman

bantuan.

Anda Login Sebagai : Kribos

Logout

Gambar 3.23 Rancangan Menu Utama Virtual Store

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu utama ini akan dijelaskan

pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Fungsi Obyek Menu Utama Virtual Store

No. Nama Obyek

Tipe Obyek

Keterangan

1. Promo Button Untuk melihat barang yang ada discount 2.

Scan

Button Untuk memindai barang agar mengetahui detail barang yang discan

(62)

No. Nama

Button Untuk melihat barang belanjaan yang sudah ditambahkan

5. History

Transaksi

Button

Untuk melihat transaksi yang pernah dilakukan

6. Halaman

Bantuan

Button

Untuk melihat informasi bantuan tentang aplikasi

7. Logout Button Untuk keluar ke menu login

3.8.3 Rancangan Menu Barcode Scanner

Rancangan Menu Barcode Scanner ini berfungsi untuk memindai barcode

barang yang berada pada katalog barang yang sudah di berikan kepada customer.

Barcode Scanner

Scanning... 1

Gambar 3.24 Rancangan Menu Barcode Scanner

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu scan ini akan dijelaskan

pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Fungsi Obyek Menu Scan Virtual Store

No. Nama Obyek

Tipe Obyek Keterangan

1. Customer Aplikasi

Barcode Scanner

(63)

3.8.4 Rancangan History Transaksi

Rancangan menu history transaksi adalah rancangan tampilan yang

menampilkan daftar list order yang sudah pernah di proses oleh customer.

History Transaksi

Info History Transaksi 1

Gambar 3.25 Rancangan Menu History Transaksi

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu history transaksi ini akan

dijelaskan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Fungsi Obyek Menu History Transaksi Virtual Store

No. Nama Obyek

Tipe Obyek Keterangan

1. History

Transaksi Listbox

(64)

3.8.5 Rancangan Menu Checkout

Rancangan Menu Checkout adalah rancangan tampilan yang digunakan

untuk menampilkan data barang yang akan dibeli dan pengaturan jam pengiriman.

Shopping Cart

Kunci Ring Set 75 Deg Tekiro (8 Pcs) 1 (Rp. 304750)

Check Out 2

1

Gambar 3.26 Rancangan Menu Checkout

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu Checkout ini akan

dijelaskan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Fungsi Obyek Menu Checkout Virtual Store

No. Nama Obyek

Tipe Obyek Keterangan

1. Data

Transaksi Listbox

Untuk menampilkan data transaksi yang sudah ditambahkan

(65)

3.8.6 Rancangan Menu Detail Barang

Rancangan Menu Detail Barang merupakan rancangan tampilan Info

Barang untuk menunjukkan informasi yang dibutuhkan kepada customer dan bisa

dilanjutkan pembelian untuk quantity yang di butuhkan oleh customer.

Info Barang

Info Barang

0 Add to cart

Quantity

Cancel

Gambar 3.27 Rancangan Menu Detail Barang

Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada menu Detail Barang ini akan

dijelaskan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Fungsi Obyek Menu Detail Barang Virtual Store

No. Nama Obyek

Tipe Obyek Keterangan

1. Detail

Barang Listbox Untuk menampilkan detail data barang 2.

Quantity Textbox

Untuk mengisi quantity barang yang akan di tambahkan

3.

Add to cart Button

Menambahkan data barang yang akan di beli

4.

Cancel Button

Untuk membatalkan transaksi dan kembali ke menu utama

1

3

4

Gambar

Gambar 2.2 Blok Bangunan Web Service
Gambar 3.1 Alur Proses Virtual Store
Tabel 3.1 Penjelasan Singkat Use Case Diagram Virtual Store.
Gambar 3.3 Activity Diagram Registrasi Virtual Store
+7

Referensi

Dokumen terkait

2. Klik Tombol Simpan untuk menyimpan, atau Batal untuk membatalkannya. Klik/pilih data yang akan diubah. Klik tombol Edit, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.. 14 Gambar

Pada gambar 4.43 merupakan tampilan dari detail data penyakit yang terdiri atas nama penyakit, jenis kelamin yang dapat ditangani, jumlah tahapan pengobatan dan

Gambar 4 merupakan screenshot dari tampilan awal game tebak sayuran, user akan disuguhkan gambar dan soal sebanyak 10 soal, dan menjawab kesepuluh soal tersebut, jika

Dengan pengiriman hasil tersebut maka tampilan pada penerima (client) akan tampil sesuai format yang dikirim dari user seperti yang terlihat pada gambar 3, berupa

Menu “MATERI” akan kita letakkan setelah menu “BERANDA”, maka klik menu “tambahkan item menu di bawah” (Perhatikan gambar 27 di atas) hingga muncul tampilan proses

 Klik 2 kali file Chemsk11 yang telah selesai didownload, setelah mengklik maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini, dan klik “next” untuk memulai

Lalu pilih surat yang ingin di disposisikan , dan klik pada nomor surat Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian klik tombol.2. Maka akan muncul tampilan seperti

Tampilan hasil deteksi status gizi kurus sekali pada aplikasi bagian ini dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini: Gambar 8 Tampilan hasil deteksi kurus sekali Hasil deteksi status