• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI KONVEKSI KAOS INTEESHIRT YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN TAHUN 2015 (PROMOTIONAL STRATEGY INTEESHIRT TSHIRT SCREEN PRINTING YOGYAKARTA TO INCREASE THE NUMBER OF CONSUMERS IN 2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PROMOSI KONVEKSI KAOS INTEESHIRT YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN TAHUN 2015 (PROMOTIONAL STRATEGY INTEESHIRT TSHIRT SCREEN PRINTING YOGYAKARTA TO INCREASE THE NUMBER OF CONSUMERS IN 2015)"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI KONVEKSI KAOS INTEESHIRT YOGYAKARTA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN TAHUN 2015 (Promotional Strategy Inteeshirt Tshirt Screen Printing Yogyakarta to Increase

the Number of Consumers in 2015)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

Hada Syahputra

20120530063

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

ii STRATEGI PROMOSI KONVEKSI KAOS INTEESHIRT YOGYAKARTA

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN TAHUN 2015 (Promotional Strategy Inteeshirt Tshirt Screen Printing Yogyakarta to Increase

the Number of Consumers in 2015)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh:

Hada Syahputra

20120530063

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang membuat pernyataan dibawah ini :

Nama : Hada Syahputra NIM : 20120530063 Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Advertising

Universitas : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan seluruh sumber yang di kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari karya saya ini terbukti hasil plagiat/menjiplak karya orang lain maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaannya.

Penulis

(4)

iv MOTTO

"We’re not only life once, we’re life twice. Jangan sia-siakan hidupmu"

(5)

v HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

► Ayah terhebat sejagad raya : Ayahnda Hari Margo Prasetyo yang menjadi inspirasi serta penyemangat.

► Ibu terbaik sejagad raya : Ibunda Ida Suryanti yang telah berjuang melahirkan serta mendidik dan membesarkanku.

► Kakak dan Adik : Alfisahr Faradina, Afridian Pratiwi, yang selalu ada memberikan motivasi untuk menyelesaikan tanggung jawab.

(6)

vi KATA PENGANTAR

Assalamuailaikum Wr.Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Strategi Promosi Konveksi Kaos Inteeshirt Yogyakarta dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen Tahun 2015”.

Adapun skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan dalam rangka mencapai gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Allah SWT beserta Rasullullah Muhammad SAW, yang telah memberikan kekuatan, inspirasi, dan motivasi yang begitu besar bagi penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto, MA., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

(7)

vii 4. Bapak Zein Mufarrih Muktaf, S.IP, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar selalu memberikan pengarahan dan dukungan kepada penulis.

5. Bapak Erwan Sudiwijaya, S.Sos, MBA dan Ibu Ayu Amalia, S.Sos, M.Si. selaku Dosen Penguji yang juga telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberi saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen prodi Ilmu Komunikasi yang telah membagi ilmunya dan staf

karyawan yang ada di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

7. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan sayangi, yang tak henti-hentinya mendoakan serta memberi perhatian dan motivasi yang begitu besar. 7. Kakak dan adik serta keluarga besarku yang selalu mendukung dan memberi

semangat kepada penulis.

8. Calon bu dokter di masa depan, Ita Arianti. Terima kasih telah menemani masa-masa sulit, semoga selalu bisa tersenyum dan memotivasi.

9. Agil, Acen, Icam, Rilo, Tetha, Meisya, Agam, Dwi, Muslim, Angga, Lek Slam, Adit, Kiram, Kecil, Yoga, Rifah, Tiwi, Erna, dan teman-teman Rumah Cinta lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga nanti di hari tua masih bisa berkumpul dan berbagi cerita baru.

10. Teman-teman “Rumah Kite”, Tancak, Samsul, Edo, Yahya.

(8)

viii 12. Untuk teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2012 lainnya, khususnya anak-anak Advertising12. Terima kasih atas waktunya selama ini. See you on top, guys!

13. Inteeshirt Yogyakarta terutama pak Wahyu Anggono dan pak Agus Nugroho yang telah memberikan banyak waktu luang.

14. Teman-teman KKN76 x Gupak Warak. Coklat!

15. Aa’ burjo yang turut membantu memfasilitasi dalam hal logistik. Nastel terbaik!

16. Taman mimpi tempat berimajinasi. Terima kasih telah menginspirasi.

17. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak bisa disebutkan semuanya, terima kasih atas segala bantuannya dan dukungannya.

Atas semua bantuan yang telah diberikan tidak ada balasan yang lebih baik selain pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca yang berkepentingan. Tidak ada yang dapat penulis berikan selain ucapan terima kasih atas seluruh bantuan yang telah diberikan. Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 25 Agustus 2016

Penyusun

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

(10)

x

E. Kajian Teori ... 7

1. Strategi Promosi ... 7

a. Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran ...11

b. Menentukan Tujuan Komunikasi ...12

c. Merancang Komunikasi ...13

d. Memilih Saluran Komunikasi ...13

e. Menetapkan Jumlah Anggaran ...13

f. Menentukan Bauran Media ...14

g. Mengukur Hasil ...15

h. Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi ...15

2. Bauran Komunikasi Pemasaran ...16

a. Advertising (Periklanan) ...16

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan) ...20

c. Events and Experiences (Acara dan Pengalaman) ...21

d. Public Relation & Publicity ...22

e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) ...24

f. Interactive Marketing (Pemasaran Interaktif) ...25

g. Word-of-Mouth Marketing ...26

h. Personal Selling (Penjualan Personal) ...29

F. Metode Penelitian ...30

a. Jenis Penelitian ...31

b. Objek Penelitian ...31

(11)

xi

d. Periode Penelitian ...31

e. Teknik Pengumpulan Data ...32

f. Teknik Analisis Data ...34

G. Uji Validitas Data ...35

H. Sistematika Penulisan ...36

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...38

A. Penelitian Terdahulu ...38

B. Sejarah Singkat Inteeshirt ...42

C. Lokasi Perusahaan ...43

D. Tujuan Perusahaan ...43

E. Sistem Penjualan ...43

F. Sumber Penggunaan Dana ...44

G. Logo Perusahaan ...44

H. Struktur Organisasi ...45

I. Personalia ...48

J. Produk...49

K. Produksi ...55

L. Proses Produksi ...56

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN ...59

A. Sajian Data ...59

(12)

xii

2. Tujuan Promosi ...61

3. Strategi Pesan ...62

4. Saluran Komunikasi Inteeshirt ...63

a. Advertising (Periklanan) ...64

b. Event and Experiences ...67

c. Interactive Marketing ...72

5. Penetapan Jumlah Anggaran Promosi ...76

6. Mengukur Hasil ...77

B. Pembahasan ...77

1. Perencanaan Strategi Promosi Inteeshirt ...78

2. Media Promosi Inteeshirt ...83

3. Penentuan Anggaran Promosi ...91

4. Evaluasi Hasil Promosi ...92

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...94

A. Kesimpulan ...94

B. Saran ...96

DAFTAR PUSTAKA ...

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

1.1 Elemen dalam Proses Komunikasi ... 9

1.2 Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Komunikasi Efektif ...11

2.1 Logo Inteeshirt ...44

2.2 Struktur Organisasi Inteeshirt ...45

2.3 Sweater Lengan Panjang ...49

2.4 Kaos Tanpa Lengan ...50

2.5 Jaket Saku Tempel ... 50

2.6 Kaos Singlet Basket ...51

2.7 Kaos Kombinasi Busa ...51

2.8 Jaket Saku Dalam ...52

2.9 Jumper Zipper ...52

2.10 Jaket Kerah Wangky ...53

2.11 Jumper Double Hoodie ...53

2.12 Sweater Kombinasi Elbow Kain ...54

(14)

xiv

3.2 Isi Brosur Inteeshirt ...67

3.3 Brosur Acara Diskomfest 6 ...69

3.4 Media pendukung acara Diskomfest 6 ...70

3.5 Acara Volkswagen Autography Competition ... 71

3.6 Acara Volkswagen Autography Competition ...71

3.7 Website Inteeshirt ...73

3.8 Akun Instagram Inteeshirt ...74

3.9 Akun Facebook Inteeshirt ...74

3.10 Akun Twitter Inteeshirt ...75

3.11 Akun Youtube Inteeshirt ...75

3.12 Tracking order pada website Inteeshirt ...88

(15)

xv DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah Usaha Konveksi di Wilayah DIY ... 3

1.2 Data Penjualan Inteeshirt tahun 2014 dan 2015 ... 5

1.3 Alat Utama dalam Pemasaran Humas ... 24

(16)
(17)

xvi ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Advertising

Hada Syahputra

Strategi Promosi Konveksi Kaos Inteeshirt Yogyakarta dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen Tahun 2015

Tahun skripsi : 2016 + 96 halaman Daftar Pustaka : 17 buku + 1 jurnal

Penelitian ini membahas tentang strategi promosi yang dilakukan Inteeshirt dalam meningkatkan jumlah konsumen di tahun 2015. Inteeshirt merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyablonan kaos di Yogyakarta. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, Inteeshirt tentu saja memiliki cara untuk tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya dengan merancang strategi promosi yang menarik dan berbeda dengan perusahaan lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi yang dilakukan Inteeshirt dalam meningkatkan jumlah konsumennya pada tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan didukung dengan data dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data, menyajikan data dan menyimpulkan data.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, strategi promosi Inteeshirt dilakukan dengan memanfaatkan media online seperti website dan media sosial serta memanfaatkan acara-acara yang bersifat seni, budaya dan sosial. Strategi promosi Inteeshirt dimulai dari menentukan target audiens, menentukan tujuan, menyusun strategi pesan, menentukan saluran komunikasi dan mengatur anggaran promosi dan mengukur hasil dari kegiatan promosi.

(18)

xvii ABSTRACT

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Faculty of Social and Political Science Department of Communication Advertising Concentration Hada Syahputra

Promotional Strategy Inteeshirt T-shirt Screen Printing Yogyakarta to Increase the Number of Consumers in 2015

Thesis Year: 2016 + 96 pages Bibliography: 17 books + 1 journal

This research discuss about the promotional strategy conducted in Inteeshirt to increase the number of consumers in 2015. Inteeshirt was a company that engaged in t-shirts screen printing in Yogyakarta. As one of the companies that operate in this field, Inteeshirt have a way to stay in business and compete with the other companies to design an interesting and different promotional strategy from any other company.

This research attempts to described a promotional strategy conducted by Inteeshirt to increase the number of consumers in 2015. Research methodology used is descriptive with a qualitative approach. Data were collected through interviews and supported with the documentation data. Technique of data analysis is done by collecting the data , presenting data and concluded the data.

From the results of research conducted, the promotional strategies of Inteeshirt is done by using online media such as website and social media and utilizing art, cultural and social events. Inteeshirt promotion strategystarted from set the target audience, define the goals, strategize a message, specify the communication channel and organize promotional budget and measure the results from promotional activities.

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha saat ini telah berkembang begitu pesat seiring perkembangan zaman dan teknologi. Semakin banyak para pelaku usaha melakukan berbagai strategi guna menjalankan bisnisnya dan bersaing dengan pelaku usaha lainnya untuk menarik perhatian pasar. Oleh karena itu, dengan semakin ketatnya persaingan maka pelaku usaha mesti teliti dalam memilih strategi dalam mencari konsumen.

Dalam menghadapi persaingan tersebut, maka pelaku usaha perlu melaksanakan kegiatan pemasaran dengan menggunakan promosi yang tepat sehingga apa yang dituju dapat tercapai yaitu dapat meningkatkan angka penjualan sehingga keuntungan yang dihasilkan akan terus meningkat. Promosi mempunyai peranan yang sangat penting apabila produk dan harga telah di tetapkan secara tepat oleh perusahaan. Dengan penggunaan promosi yang tepat, maka dapat diharapkan produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat dan menjaga eksistensi perusahaan tersebut.

(20)

2 atau upaya untuk membujuk audiens untuk menerima produk, konsep, dan gagasan. Strategi promosi berarti suatu program yang terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen (Boyd dkk, 2010:65). Peran komunikasi dalam strategi promosi akan sangat penting karena saling berkaitan.

Di Indonesia, banyak sekali bisnis atau usaha yang didirikan perorangan maupun yang lebih dari satu orang, salah satunya yaitu usaha konveksi. Pada saat ini, usaha konveksi kaos adalah salah satu jenis usaha yang cukup populer di Indonesia karena tersebar hampir di setiap daerah. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, maka pasar untuk usaha konveksi akan selalu ada. Usaha konveksi yang dimaksud yaitu suatu usaha percetakan kaos dimana bahan mentah (kain) dijadikan pakaian dan kemudian disablon sesuai desain permintaan dari konsumen.

Usaha konveksi kini telah semakin banyak merambat hampir ke setiap kota di Indonesia terkait pada masa sekarang ini khususnya generasi muda sudah mulai semakin kreatif berwirausaha seperti membuat brand-brand baju berjiwa muda atau yang lebih akrab dikenal dengan baju/kaos

(21)

3 konveksi menjadi medium dimana baju/kaos yang hendak mereka pasarkan dicetak.

Di Yogyakarta, cukup banyak usaha usaha konveksi yang dapat ditemui. Mulai dari konveksi kecil hingga kelas besar yang memproduksi pesanan dalam partai besar yang mencapai hingga ribuan pcs perbulan. Ragam jenis pakaian yang diproduksi oleh konveksi di Yogyakarta ialah kaos, jaket, seragam sekolah, almamater dan lainnya. Banyaknya usaha sablon kaos baik yang besar maupun kecil di Yogyakarta tentunya menimbulkan persaingan yang cukup ketat dalam melakukan kegiatan promosi guna menarik konsumen. Berikut adalah tabel data dari jumlah usaha konveksi yang ada lima wilayah di Yogyakarta :

Tabel 1.1 Jumlah Usaha Konveksi di Wilayah DIY

No. Wilayah/Daerah Kabupaten Jumlah Usaha Konveksi

1. Kota Yogyakarta 41

2. Sleman 109

3. Gunung Kidul 36

4. Kulonprogo 63

5. Bantul 24

Jumlah 273

(22)

4 Banyaknya jumlah usaha konveksi yang terdapat dan tersebar di wilayah Yogyakarta tentunya menciptakan atmosfer persaingan yang cukup ketat. Setiap perusahaan patut memiliki strategi berpromosi untuk mempertahankan eksistensi perusahaannya.

Inteeshirt merupakan salah satu perusahaan konveksi kaos yang ada di Yogyakarta berlokasi di Jl. Kapten P. Tendean No. 54D. Letak yang strategis di pinggir jalan menjadikan Inteeshirt sangat mudah dijangkau oleh para konsumen. Usaha konveksi ini cukup dikenal di Yogyakarta karena sudah berdiri cukup lama sejak tahun 1991. Tidak hanya di Yogyakarta, Inteeshirt juga cukup dikenal dari daerah luar Yogyakarta seperti Jakarta sampai Kalimantan bahkan Papua yang terbukti dengan adanya pesanan yang berasal dari daerah tersebut. Dengan tenaga kerja yang kompeten dan professional menjadikannya tetap bisa bertahan selama 25 tahun.

(23)

5 Tabel 1.2

Data Penjualan Inteeshirt tahun 2014 dan 2015

Sumber: Hasil wawancara tanggal 11 April 2016 dengan Pak Agus Nurhadi Sentosa bag. Administrasi/Keuangan

Jumlah omzet penjualan yang cukup signifikan berdasarkan data di atas tidak lepas dari keberhasilan yang dilakukan oleh Inteeshirt dalam kegiatan pemasaran di tengah persaingan yang sangat kompetitif dengan pesaing sejenisnya. Pada data di atas dapat dilihat terdapat jumlah pengingkatan omzet Inteeshirt dari tahun 2014 ke tahun 2015. Sebagai “pemain lama” pada bidangnya, Inteeshirt tentunya memiliki strategi yang cukup jeli dalam meraih pangsa pasar dari persaingan yang cukup ketat di wilayah Yogyakarta demi meningkatkan jumlah konsumen.

No. Bulan Omzet

1 Januari 80.995.000 2 Februari 78.513.500 3 Maret 69.842.000 4 April 80.783.000 5 Mei 60.254.000 6 Juni 92.247.500 7 Juli 149.990.000 8 Agustus 93.041.000 9 September 69.340.000 10 Oktober 76.737.000 11 November 63.147.000 12 Desember 69.718.000 Total 984.608.000

Tahun 2014

No. Bulan Omzet

1 Januari 98.624.500 2 Februari 89.762.000 3 Maret 100.245.000 4 April 98.531.000 5 Mei 87.482.000 6 Juni 97.272.000 7 Juli 145.624.000 8 Agustus 89.542.000 9 September 85.693.000 10 Oktober 91.472.500 11 November 86.879.000 12 Desember 98.821.000 Total 1.169.948.000

(24)

6 Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh pada usaha konveksi Inteeshirt Yogyakarta. Sehingga peneliti ingin mengkaji tentang strategi promosi konveksi kaos Inteeshirt Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah konsumen pada tahun 2015.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan pokok permasaalahannya sebagai berikut :

“Bagaimana strategi promosi konveksi kaos Inteeshirt Yogyakarta dalam meningkatkan jumlah konsumen tahun 2015?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi yang dilakukan oleh Inteshirt dalam memasarkan jasa sablonnya untuk meningkatkan jumlah konsumen.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(25)

7 2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau masukan bagi Inteeshirt khususnya dalam menyusun strategi promosi yang efektif sebagai produsen, selain itu diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi tentang tolak ukur keberhasilan strategi promosi yang dijalankan oleh Inteeshirt dalam meningkatkan jumlah konsumen.

E. Kerangka Teori

Pada penelitian ini, penulis menggunakan 2 kajian teori yaitu strategi promosi dan bauran promosi (promotion mix).

1. Strategi Promosi

Menurut Effendy, strategi pada hakikatnya adalah sebuah perencanaan (planning) dan manajemen (management) demi mencapai suatu tujuan. Sebuah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tidak berfungsi apabila hanya digunakan untuk menunjukkan arah saja melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasional guna pencapaian tujuan tersebut (Asriyani Sagiyanto, 2014:170).

Mintzberg menyebutkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu :

a. Sebuah rencana, yaitu suatu arah tindakan yang diinginkan dan dilakukan secara sadar.

(26)

8 c. Sebuah pola, yaitu suatu bentuk alur di dalam suatu rangkaian

tindakan.

d. Sebuah posisi, yaitu suatu siatuasi atau cara dalam menempatkan organisasi pada sebuah lingkungan.

e. Sebuah perspektif, yaitu suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia (Asriyani Sagiyanto, 2014: 170).

Tjiptono (2008:233) berpendapat bahwa strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif terhadap pelanggan.

Promosi merupakan salah satu elemen dari bauran pemasaran yang tersedia bagi pemasar atau perusahaan. Promosi menawarkan suatu ajakan untuk mencoba atau membeli produk dengan segera, dan sering dengan menciptakan kesan bahwa produk tampak lebih berharga (Moriarty dkk, 2011: 608).

Suatu perusahaan tentunya memerlukan promosi sebagai alat bantu untuk mendiferensiasikan produk, untuk menghimbau dan meneruskan informasi dalam proses mengambil keputusan membeli. Dengan

(27)

9 Di dalam melakukan promosi, tentunya diperlukan sebuah strategi dan sebuah komunikasi yang efektif dalam operasionalnya. Strategi promosi merupakan suatu bentuk perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya (Cravens, 1998: 77).

Untuk memahami promosi, diperlukan pemahaman tentang proses komunikasi, karena pada hakikatnya di setiap promosi terdapat elemen atau sebuah proses komunikasi yang terjadi seperti gambar berikut:

Gambar 1.1 Elemen dalam Proses Komunikasi (Mahmud Machfoedz, 2010: 3)

Keterangan proses komunikasi berdasarkan gambar di atas adalah sebagai berikut:

a. Pengirim, yaitu pihak atau kelompok yang menyampaikan pesan bisa disebut juga dengan sumber ataupun komunikator. b. Pengiriman pesan, yaitu proses penyampaian atau penyebaran

simbol-simbol (pesan).

c. Pesan, yaitu sekumpulan simbol-simbol yang dikomunikasi oleh pengirim.

Pengirim Pengiriman pesan MediaPesan Penguraian pesan Penerima

Respon Umpan balik

(28)

10 d. Media, yaitu saluran komunikasi yang menjadi tempat dimana

pesan disampaikan.

e. Penguraian pesan, yaitu proses penerjemahan pesan yang disampaikan oleh pengirim.

f. Penerima, yaitu suatu kelompok atau pihak yang menerima pesan dari kelompok lain.

g. Respon, yaitu sekumpulan reaksi yang dihasilkan oleh penerima pesan.

h. Umpan balik, yaitu tanggapan balik yang diberikan kepada pengirim atas pesan yang telah diberikan pengirim pesan tersebut.

i. Gangguan, yaitu suatu hambatan tak terduga yang menghambat efektifitas proses komunikasi (Boyd dkk, 2000:66-67).

(29)

11 Gambar 1.2 Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Komunikasi Efektif

(Kotler & Keller, 2009:179)

a. Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran (Target Audience)

Tahap awal di dalam komunikasi yang efektif, proses dimulai dengan sasaran yang tertanam di dalam pikiran. Sasaran tersebut dapat meliputi pembeli potensial, pemakai saat ini, pengambil keputusan dalam membeli atau pun mereka yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut. Target audiens dapat berupa kelompok dan individu. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam proses identifikasi

Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran

Menentukan Tujuan

Merancang Komunikasi

Memilih Saluran

Menetapkan Anggaran

Memutuskan Bauran Media

Mengukur Hasil

(30)

12 target audiens yaitu: 1) apa yang harus dikatakan; 2) bagaimana menyampaikannya; 3) kapan disampaikan; 4) di mana disampaikan; 5) siapa yang harus menyampaikan.

b. Menentukan Tujuan Komunikasi

Setelah target audiens ditentukan, pemasar harus menentukan tujuan komunikasi. Rossiter dan Percy (1997) berpendapat ada empat kemungkinan tujuan komunikasi pemasaran, yaitu:

1) Kebutuhan kategori (category need) – penentuan produk atau jasa untuk mengalihkan atau memuaskan perbedaan anggapan antara keadaan motivasional dan keadaan emosional yang diharapkan.

2) Kesadaraan merek (brand awareness) – kemampuan untuk mengidentifikasi (mengingat) merek dengan cukup rinci untuk melakukan pembelian.

3) Sikap merek (brand attitude) – mengevaluasi merek

dengan memperhatikan kemampuan anggapannya untuk memenuhi kebutuhan relevan saat ini.

(31)

13 atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian.

c. Merancang Komunikasi

Di dalam tahap perancangan komunikasi atau perancangan pesan, komunikator atau pemasar memperhatikan tiga hal yang harus diperhatikan yaitu apa yang harus dikatakan (strategi pesan), bagaimana cara mengatakannya (strategi kreatif), dan siapa yang harus mengatakannya (sumber pesan).

d. Memilih Saluran Komunikasi

Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi tersebut dapat berupa saluran komunikasi pribadi maupun saluran pribadi nonpribadi.

.

e. Menetapkan Jumlah Anggaran

Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan media apa akan bergantung pada jumlah anggaran yang tersedia.

(32)

14 1) Metode terjangkau, metode ini menggunakan perkiraan terkait jumlah anggaran yang mereka sanggup keluarkan sebagai anggaran promosi.

2) Metode persentase penjualan, anggaran promosi ditentukan dari persentase penjualan (baik saat ini maupun yang akan datang). Metode ini memandang penjualan sebagai penentu promosi bukan sebagai hasil. Pada metode ini, anggaran promosi ditentukan berdasarkan persentase tertentu angka penjualan ( tahun lalu atau prediksi tahun depan) atau dari harga jual. Beberapa keuntungan dari metode ini adalah pengeluaran promosi akan bervariasi bergantung pada kemampuan perusahaan, mendorong manajemen untuk memikirkan kaitan antara biaya promosi, harga jual dan laba per unit, dan stabilitas dalam persaingan akan terbentuk apabila setiap perusahaan yang bersaing menggunakan angka persentase yang sama untuk menetapkan anggaran promosi.

(33)

15 4) Metode tujuan dan tugas, pada metode ini pemasar harus menentukan tujuan dan tugas yang akan dilakukan dan kemudian memperkirakan jumlah biaya operasionalnya.

f. Menentukan Bauran Media (Komunikasi Pemasaran)

Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, acara dan pengalaman, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, serta tenaga penjualan (personal selling).

g. Mengukur Hasil

Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya pada target audiens, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan tersebut, apa saja yang masih diingat, bagaimana sikap mereka terhadap produk atau jasa tersebut, dan sebagainya.

h. Mengelola Komunikasi Pemasaran Terintegrasi

(34)

16 atau Komunikasi Pemasaran Terintegrasi merupakan suatu konsep perencanaan pemasaran yang menyadari suatu nilai tambah dalam rencana komprehensif atau menyeluruh. Rencana ini mengevaluasi peran strategis dari beragam bentuk komunikasi seperti iklan umum, respons langsung, promosi penjualan serta hubungan masyarakat dan menggabungkan bentuk komunikasi tersebut untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak yang maksimal melalui pesan yang terintegrasi dengan baik.

Perusahaan media dan agensi periklanan harus memperluas kapabilitas mereka dalam menawarkan saluran ganda untuk meraih kesepakatan kepada pemasar.

2. Bauran Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:512-514) di dalam bauran komunikasi pemasaran terdapat delapan perangkat komunikasi yang dikenal, antara lain:

a. Advertising (Periklanan)

Periklanan menurut Kotler dan Keller (2012:526) merupakan cara berbiaya yang efektif guna menyebarkan pesan, membangun preferensi ataupun untuk mendidik audiens.

(35)

produk-17 produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail

(pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum. Kotler dan Keller (2012:526) berpendapat bahwa di dalam mengembangkan program periklanan, pemasar harus memerhatikan lima hal pokok yang dikenal dengan ”lima M”, yaitu:

1) Mission (tujuan) – Menentukan tujuan 2) Money (uang) – Menentukan anggaran iklan 3) Message (pesan) – Mengembangkan strategi iklan 4) Media – Menentukan media dan mengukur efektivitas 5) Measurement (pengukuran) – Mengevaluasi efektivitas iklan

1) Mission - Menentukan Tujuan

Tujuan iklan (advertising goal) adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan pada audiens tertentu dalam jangka waktu tertentu. Di dalam kegiatan periklanan tentunya memiliki tujuan yang diklasifikasikan berdasarkan keperluan utamanya, adapun tujuan periklanan sebagai berikut:

a. Iklan informatif (informative advertising)

Iklan informatif bertujuan untuk menciptakan brand awareness,

(36)

18 b. Iklan persuasif (persuasive advertising)

Iklan persuasif tujuannya untuk memunculkan hasrat suka dan memilih, meyakinkan, dan akhirnya membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

c. Iklan pengingat (reminder advertising)

Iklan pengingat bertujuan untuk menstimulasi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk secara berulang.

d. Iklan penguat (reinforcement advertising)

Reinforcement advertising bertujuan untuk meyakinkan para

pembeli bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

2) Money - Menentukan Anggaran Iklan

Setelah menentukan tujuan periklanan, perusahaan kemudian menentukan anggaran periklanan yang akan dikeluarkan untuk setiap produk. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan anggaran periklanan, antara lain:

a. Tahapan di dalam siklus hidup produk

Produk baru biasanya memerlukan anggaran yang besar untuk

(37)

19 b. Pangsa pasar dan basis konsumen

Merek dengan pangsa pasar yang lebih besar biasanya memerlukan biaya yang lebih besar sebagai persentase dari penjualan untuk mempertahankan pangsa

c. Persaingan dan kerumunan

Untuk membuat konsumen lebih aware dengan produk yang diiklankan, maka perusahaan harus lebih sering mengiklankan produk tersebut untuk bersaing di tengah kerumunan pesaing lainnya.

d. Frekuensi iklan

Jumlah repetisi (pengulangan) yang diperlukan untuk menampilkan pesan suatu merek memiliki dampak bagi pengeluaran iklan.

e. Subtitusi produk

Merek yang kurang begitu terdiferensiasi memerlukan iklan besar-besaran untuk menanamkan citra yang berbeda pada merek.

3) Mission - Mengembangkan Kampanye Iklan

(38)

20 4) Media - Menentukan Media dan Mengukur Efektivitas

Setelah melakukan pengembangan terhadap kampanye iklan, pengiklan kemudian bertugas memilih media yang akan digunakan untuk menyalurkan pesan. Langkah-langkah yang dilakukan pengiklan yaitu 1) memilih jangkauan, frekuensi, dan dampak yang diinginkan, 2) memilih jenis media utama, 3) memilih sarana media khusus, 4) memutuskan penentuan waktu dan alokasi media, dan 5) mengevaluasi efektivitas iklan.

5) Measurement - Mengevaluasi Efektivitas Iklan

Pada tahap ini pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi sebuah iklan. Mereka mencari tahu seberapa besar tingkat kesadaran, pengetahuan, atau preferensi konsumen tentang produk yang diiklankan.

b. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Promosi penjualan dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen. Di dalam promosi penjualan terdapat tiga metode yang ada yaitu :

(39)

21 - Promosi dagang; potongan harga, insentif untuk iklan,

demonstrasi.

- Promosi bisnis dan tenaga penjualan; pameran dagang dan konvensi, kontes wiraniaga, dan iklan khusus.

Setiadi (2003:256) mendefinisikan promosi penjualan adalah suatu upaya pemasaran yang bersifat non-media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk

memperbaiki kualitas produk.

Setiadi (2003:257) juga berpendapat bahwa secara umum terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan:

1) Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah tangga.

2) Memperbaiki kinerja pemasaran dari pemasaran kembali. 3) Sebagai suplemen periklanann penjualan tatap muka, hubungan

masyarakat dan pemasaran langsung.

c. Events and Experiences (Acara dan Pengalaman)

Suatu kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang menciptakan interaksi setiap harinya dapat mempengaruhi sikap dan keyakinan konsumen terhadap merek.

Kotler dan Keller (2012:546-547) menyebutkan ada sejumlah alasan pemasar dalam mensponsori acara, antara lain:

(40)

22 2) Untuk mengingkatkan kesadaran terhadap perusahaan ataupun

nama produk

3) Menciptakan atau memperkuat persepsi tentang citra merek 4) Memperkuat citra perusahaan

5) Untuk meningkatkan pengalaman dan membangkitkan perasaan 6) Mengekspresikan komitmen terhadap komunitas ataupun

masalah sosial

7) Menghibur klien atau memberi penghargaan pada karyawan 8) Menciptakan penjualan barang dagangan atau peluang promosi

Di dalam melakukan keputusan pemberian sponsor utama perlu diperhatikan beberapa hal yaitu pemilihan acara yang tepat, merancang program sponsor yang optimal dan mengukur pengaruh pemberian sponsor.

d. Public Relation & Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas) Pada bagian ini, perusahaan akan berhubungan langsung dengan masyarakat terkait berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk tertentu.

Public relation (hubungan masyarakat) meliputi beberapa fungsi yang harus dilaksanakan, yaitu:

(41)

23 b. Publisitas produk – Mensponsori usaha untuk mempublikasikan

produk tertentu.

c. Komunikasi korporat – Meningkatkan pemahaman tentang perusahaan melalui komunikasi internal dan eksternal.

d. Melobi (Lobbying) – Bernegosiasi dengan lembaga pemerintah untuk mengajukan atau membatalkan peraturan

e. Konseling – Memberikan saran kepada manajemen perusahaan terkait masalah-masalah publik dan posisi perusahaan serta

citra perusahaan pada masa yang baik ataupun buruk.

Banyak perusahaan yang beralih ke pemasaran hubungan masyarakat (marketing public relation-MPR) atau yang dikenal dengan publisitas untuk langsung membantu kegiatan promosi dan pembentukan citra produk atau citra perusahaan.

Marketing Public Relation (MPR) memiliki peranan penting di

dalam menjalankan tugas tugas pemasaran seperti berikut :

1) Meluncurkan produk baru.

2) Mereposisi atau memposisikan kembali produk yang sudah matang.

3) Membangun minat terhadap kategori produk. 4) Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.

(42)

24 Manajemen perusahaan harus menentukan tujuan pemasaran, memilih pesan dan sarana hubungan masyarakat, mengimplementasikan rencana secara cermat dan mengevaluasi hasil. Adapun alat-alat atau media yang digunakan dalam publisitas yang terlampir dalam bagan sebagai berikut:

Tabel 1.3 Alat Utama dalam Pemasaran Humas (Kotler dan Keller, 2012:551)

Publikasi : laporan tahunan, brosur, artikel, buletin dan majalah perusahaan serta bahan audiovisual.

Acara : konferensi berita, seminar, acara, pameran dagang, pameran, kontes dan kompetisi serta acara ulang tahun yang akan menjangkau masyarakat sasaran.

Sponsorships : Sponsor acara olahraga dan budaya ataupun acara amal Berita : Membuat berita positif tentang perusahaan, produk, dan orang-orang dari perusahaan tersebut dan membuat media menerima siaran pers dan menghadiri konferensi pers.

Pidato : Menghadapi pertanyaan media atau berbicara dipertemuan asosiasi dagang yang mana penampilan ini dapat membangun citra perusahaan. Kegiatan Layanan Masyarakat : Perusahaan dapat membangun citra baik dengan menyumbangkan uang dan waktu pada kegiatan amal.

(43)

25 e. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Menurut Kotler (2012:557) definisi dari pemasaran langsung ialah penggunaan saluran langsung untuk menjangkau dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara. Di dalam pemasaran langsung terdapat beberapa bentuk komunikasi yang dilakukan, antara lain:

1) Surat Langsung (Direct Mail)

Pemasaran melalui direct mail berarti pengiklan mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat, atau barang lain ke konsumen perseorangan.

2) Pemasaran Katalog

Dalam pemasaran katalog, perusahaan mengirimkan katalog produk yang biasanya dalam bentuk cetak, CD (compact disc), video, maupun online.

3) Telemarketing (Pemasaran Jarak Jauh)

Pemasaran jarak jauh ialah penggunaan panggilan telepon (call center) untuk menarik prospek, menjual kepada pelanggan yang

(44)

26 4) Media Lain untuk Pemasaran Respon Langsung

Pemasaran langsung menggunakan berbagai saluran media utama untuk mendapatkan respon langsung dari konsumen seperti infomersial pada televisi selama 30-60 menit yang menggabungkan penjualan iklan televisi dengan daya tarik informasi dan memberikan nomor bebas pulsa kepada pelanggan untuk melakukan pemesanan.

f. Interactive Marketing (Pemasaran Interaktif)

Saluran elektronik menjadi media baru untuk berkomunikasi dan melakukan penjualan online kepada pelanggan secara langsung. Internet memberikan peluang bagi pengiklan dan konsumen untuk berinteraksi dan individualisasi yang cukup besar. Melalui pemasaran interaktif, pengiklan dapat mengirimkan pesan khusus kepada konsumen yang mencerminkan minat dan perilaku mereka.

Menurut Kotler dan Keller (2012:563-567) ada sejumlah bentuk dari pemasaran interaktif yang digunakan pengiklan untuk mencapai tujuan komunikasi dan penjualan, antara lain:

1) Situs web

2) Iklan pencari (search ads) 3) Display or Banner ads

4) E-mail

(45)

27 g. Word-of-Mouth Marketing (Pemasaran dari Mulut ke Mulut)

Word of mouth yang positif kadang terjadi dengan sedikit

periklanan, tetapi hal itu bisa dikelola dan difasilitasi. Ini akan efektif khususnya bagi usaha kecil, yang mana konsumen akan merasa terhubung secara personal.

Kotler dan Keller (2012) menyebutkan terdapat beberapa bentuk pemasaran mulut ke mulut, antara lain:

1) Media Sosial

Media sosial menjadi cara bagi konsumen untuk membagikan informasi berupa teks, gambar, suara dan video dengan pengguna lainnya dan dengan perusahaan ataupun sebaliknya. Di dalam social media, terdapat tiga perangkat utama yang digunakan dalam pemasaran mulut ke mulut, yaitu (1) online communities and forums, (2) bloggers, dan (3) social networks (Facebook, Twitter,

Youtube, dll).

2) Buzz and Viral Marketing

Beberapa pemasar menekankan dua bentuk khusus dari

pemasaran mulut ke mulut – buzz dan viral marketing.

(46)

28 dari pemasaran mulut ke mulut yang mendorong konsumen untuk menceritakan produk atau jasa yang dikembangkan perusahaan atau informasi audio, video, dan informasi tertulis kepada orang lain secara online.

3) Opinion Leaders (Opini Pemimpin)

Menurut Gladwell dalam Kotler dan Keller (2012:573) terdapat tiga faktor yang berhasil memicu minat masyarakat akan sebuah ide, faktor-faktor tersebut antara lain:

a. “The Law of the Few”

Terdapat tiga jenis orang yang membantu dalam menyebarkan pendapat secara luas, yang pertama adalah

“Mavens” yaitu orang yang mengerti tentang hal besar dan

kecil, yang kedua adalah “Connector” atau penghubung yaitu orang yang mengerti cara berkomunikasi dengan orang banyak, dan yang ketiga adalah “Salesman” atau wiraniaga yaitu orang yang memiliki kekuatan persuasif alami.

b. Faktor Stickiness (Kelekatan)

(47)

29 c. Faktor Kekuatan Konteks

Mereka yang menyebarkan ide atau pendapat harus mampu mengendalikan kelompok atau komunitas di sekitarnya.

h. Personal Selling (Penjualan Personal)

Penjualan personal merupakan bentuk pemasaran langsung yang paling tua atau lama. Kotler (2012:583) menyebutkan terdapat enam langkah utama di dalam melakukan penjualan yang efektif, yaitu:

a. Prospecting & Qualifying

Proses pertama di dalam melakukan penjualan langsung yaitu dengan melakukan pengidentifikasian terhadap calon pelanggan (prospek) dan kemudian mengkualifikasi mana yang termasuk dalam prospek potensial.

b. Pra Pendekatan

Sebelum melakukan pendekatan, seorang wiraniaga harus mempelajari atau mengumpulkan informasi tentang prospek yang akan di datangi.

c. Presentasi dan Demonstrasi

(48)

30 d. Mengatasi Keberatan

Di dalam mengatasi keberatan yang diajukan oleh prospek, wiraniaga melakukan pendekatan secara positif terhadap pelanggan, meminta pelanggan untuk mengklarifikasi keberatan, mengajukan pertanyaan, menyangkal keberatan yang diajukan, atau mengubahnya menjadi alasan untuk membeli.

e. Penutupan

Suatu tanda penutupan dari pembeli dapat meliputi tindakan fisik, komentar, dan pertanyaan. Wiraniaga dapat menggunakan salah satu dari beberapa teknik dalam menutup penjualan, seperti menanyakan pesanan, meninjau poin-poin yang disepakati, membantu menulis pesanan, dan lainnya.

f. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan

Kegiatan tindak lanjut dan pemeliharaan dalam penjualan dilakukan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan mengulang kerja sama.

F. Metode Penelitian

(49)

31 metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah (Moleong, 2013:5).

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dimana data yang dihasilkan berbentuk data deskriptif berupa naratif atau berbentuk kata kata yang diperoleh dari orang-orang dan perilaku yang diteliti. Patton (2006: 256) mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif ditulis dalam bentuk naratif untuk menyajikan gambar yang menyeluruh tentang apa yang telah terjadi dalam kegiatan atau peristiwa yang dilaporkan.

Berdasarkan sifatnya dapat disimpulkan bahwa data yang dikumpulkan dan diperoleh bukan lah data berupa angka angka atau bersifat non statistik.

b. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah strategi promosi yang dilakukan oleh konveksi kaos Inteeshirt Yogyakarta pada tahun 2015.

c. Lokasi Penelitian

(50)

32 d. Periode Penelitian

Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret – Juli tahun 2016

e. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan teknik :

A. Wawancara

Wawancara (interview) adalah suatu bentuk percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

(Moleong, 2013:186).

Pada penelitian ini, bentuk wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam, yaitu bentuk wawancara yang tidak terstruktur, Menurut Mulyana (2010:181) wawancara mendalam atau wawancara tidak terstruktur memiliki sifat luwes, susunan pertanyaan dan kata-kata di dalam wawancara dapat diubah sesuai dengan keperluan atau kebutuhan. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi seputar aktivitas atau kegiatan promosi yang dilakukan oleh Inteeshirt.

(51)

33 promosi yang dilakukan oleh Inteeshirt dan memiliki otoritas untuk memberikan informasi kepada pihak yang memerlukan.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka informan pada penelitian ini adalah berikut:

a. Wahyu Anggono, SE, MM. – Direktur Utama Inteeshirt, yang mengetahui secara persis tentang strategi promosi yang dilakukan oleh Inteeshirt.

b. Nurhadi Agus Sentosa – Bagian Administrasi/Keuangan. Berdasarkan informasi dari Pak Wahyu Anggono selaku direktur utama, Inteeshirt merupakan sebuah usaha mikro dan tidak memiliki struktur organisasi yang begitu banyak seperti divisi pemasaran/marketing maka peneliti memilih Pak Nurhadi Agus Sentosa dari bagian administrasi / keuangan sebagai informan lainnya.

B. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2012:82), dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

(52)

34 f. Teknik Analisis Data

Analisis data pada dasarnya merupakah sebuah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga tema dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2013:280).

Menurut Haris (2010:164), langkah-langkah yang digunakan pada analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah proses pengumpulan data yang menggunakan beberapa teknik seperti wawancara, observasi yang hasilnya berupa data dari pendekatan hubungan dengan subjek penelitian.

b. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi bentuk tulisan atau script yang akan dianalisis.

c. Penyajian Data

(53)

35 d. Kesimpulan

Kesimpulan berisi tentang uraian dari seluruh subkategori tema yang tercantum pada table kategorisasi dan pengkodean yang sudah terselesaikan disertai dengan quote verbatim wawancara.

G. Uji Validitas Data

Di dalam melakukan uji keabsahan data pada penelitian kualitatif, Sugiyono (2012:121) menyebutkan uji keabsahan tersebut meliputi uji kredibilitas data, uji transferabiliti, uji dependability, dan uji confirmability. Pada penelitian ini, jenis uji keabsahaan data yang digunakan adalah uji kredibilitas data. Uji kredibilitas data tersebut dilakukan dengan teknik triangulasi.

Menurut Moleong (2013:330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pada penelitian ini, teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber. Patton (1987) mendefinisikan triangulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

(54)

36 1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara 2) Membandingkan apa ang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakannya pribadi

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang

5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri atas empat bab, yaitu:

1) Bab I

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat peelitian, kerangka teori, metode penelitian (jenis penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan). 2) Bab II

(55)

37 3) Bab III

Berisi tentang pembahasan dari penelitian, yaitu pembahasan strategi promosi yang dilakukan oleh Inteeshirt pada tahun 2015.

4) Bab IV

(56)

38 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Penelitian Terdahulu

Strategi promosi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

komunikasi yang bersifat persuasif terhadap pelanggan (Tjiptono,

2008: 233). Di dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan

strategi promosi untuk meningkatkan jumlah konsumen, terdapat

banyak cara yang dapat ditempuh. Di dalam proses penelitian,

terdapat beberapa tulisan dari peneliti lain yang peneliti kutip dan

berkaitan dengan promosi. Adapun kutipan tersebut digunakan

sebagai rujukan untuk pengembangan ide penulisan skripsi ini.

Penelitian pertama yang menjadi rujukan penulis adalah

penelitian dalam bentuk skripsi yang dilakukan oleh Dhimas Yudi

Aryanto mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret

Surakarta pada tahun 2009 yang berjudul “Aktivitas Promosi Kedai

Digital 10 Surakarta”. Dalam penelitiannya menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan penelitian

untuk mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas bauran promosi

yang dilakukan oleh Kedai Digital 10 Surakarta. Pada hasil

penelitian tersebut, peneliti melihat bahwa kegiatan promosi yang

(57)

39

mikro dalam bidang merchandise, kegiatan promosi yang dilakukan

menggunakan bauran promosi seperti periklanan, personal selling,

promosi penjualan, dan publisitas. Kegiatan promosi yang

dilakukan Kedai Digital 10 Surakarta tersebut terbilang berhasil

karena meningkatnya jumlah konsumen mereka.

Rujukan penelitian yang kedua adalah “Strategi Promosi

Perusahaan Kerudung "Zuhra" Magelang dalam Mempertahankan

Market Share Periode 2008-2012”. Penelitian pada tahap skripsi

tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi yang

dijalankan oleh perusahaan kerudung Zuhra dalam

mempertahankan market share. Metode penelitian yang digunakan

yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada hasil penelitian

tersebut, peneliti melihat bahwa strategi promosi yang dilakukan

oleh perusahaan kerudung “Zuhra” terdiri atas perencanaan,

implementasi, dan evaluasi. Sedangkan kegiatan promosi yang

dilakukan melalui bauran promosi yaitu periklanan, sales

promotion, dan personal selling. Program-program promosi yang

dijalan perusahaan kerudung Zuhra sudah cukup efektif, terlihat

dari market share yang ingin dicapai mengalami peningkatan setiap

tahunnya.

Berikut adalah tabel dari penelitian terdahulu serta

(58)
[image:58.792.103.746.173.460.2]

40 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Judul Pengarang Metode Tujuan Hasil/Kesimpulan Perbandingan

1. Aktivitas Promosi Kedai Digital 10 Surakarta Dhimas Yudi Aryanto Deskriptif Kualitatif Mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas bauran promosi yang dilakukan oleh Kedai Digital 10

Surakarta

Kegiatan promosi yang dijalankan di bidang

merchandise oleh Kedai Digital 10 Surakarta menggunakan bauran

promosi seperti

periklanan, personal

selling, promosi penjualan, dan publisitas.

Pada penelitian yang dilakukan penulis, terdapat pembahasan mengenai perencanaan,

implementasi dan evaluasi dari strategi promosi yang dilakukan

oleh Inteeshirt yang bergerak di bidang penyablonan kaos.

Inteeshirt tidak

menggunakan personal

(59)

41

No. Judul Pengarang Metode Tujuan Hasil/Kesimpulan Perbandingan

2. Perusahaan KerudungStrategi Promosi “Zuhra” Magelang dalam Mempertahankan

Market Share periode 2008-2012

Rizqi Fauzi Deskriptif

Kualitatif Mendeskripsikan strategi promosi yang dijalankan oleh perusahaan kerudung Zuhra dalam mempertahankan market share periode 2008-2012. Strategi promosi dilakukan dengan tahapan perencanaan, implementasi dan evaluasi. Sedangkan kegiatan promosi yang

dilakukan melalui

promotion mix, yaitu promosi penjualan,

personal selling, dan periklanan. Market share

yang ingin dicapai juga sudah mengalami peningkatan di setiap

tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa strategi promosi yang

dijalani perusahaan kerudung Zuhra dinilai

sudah cukup efektif.

Pada pelaksanaan kegiatan promosi Inteeshirt, media online

seperti website dan sosial media menjadi

medium baru dalam melakukan kegiatan promosi. Serta adanya pemanfaatan kegiatan yang sifatnya seni, budaya, dan sosial sebagai usaha untuk meningkatkan jumlah

(60)

42

B. Sejarah Singkat Inteeshirt

Inteeshirt merupakan sebuah perusahaan mikro dan berbadan

hukum yang bergerak atau menekuni jasa sablon kaos dan jaket

yang sudah cukup lama berdiri sejak dua puluh lima tahun yang

lalu atau lebih tepatnya sejak 23 Februari 1991 dan didirikan oleh

Drs. Arifin. Produk jasa yang dihasilkan oleh Inteeshirt meliputi

kaos, sweater, dan kaos berkerah dengan berbagai varian jenis

sablonan dan disesuaikan berdasarkan keinginan pemesan.

Dalam perjalanan usaha yang bangun sejak dua puluh lima

tahun silam, Inteeshirt mengalami kemajuan yang begitu pesat.

Jumlah pekerja yang awalnya hanya terdiri atas kurang dari

sepuluh orang, kini Inteeshirt telah memiliki puluhan pekerja.

Omzet yang dimiliki Inteeshirt pun kini telah mencapai puluhan

hingga ratusan juta per tahunnya. Jangkauan pemesanan yang

diterima oleh Inteeshirt tidak hanya berawal dari Yogyakarta,

pesanan juga diterima dari luar Yogyakarta dan luar pulau Jawa

(61)

43

C. Lokasi Perusahaan

Inteeshirt (CV Wiratahama Mahakarya)

Jl. Kapten Pierre Tendean No. 54 D, Wirobrajan, Yogyakarta

Telp. : (0274) 389079 / 380090

Email : order@inteeshirt.com

D. Tujuan Perusahaan

Adapun beberapa tujuan atau alasan didirikannya Inteeshirt:

1. Untuk mendapatkan keuntungan yang layak bagi perusahaan,

guna menunjang keberlangsungan hidup perusahaan, dan

untuk menambah pendapatan perusahaan.

2. Untuk memperluas usaha yang dikelola oleh pemiliknya.

3. Untuk membuka lapangan pekerjaan yang dikelola oleh

pemiliknya.

4. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

E. Sistem Penjualan

Sistem penjualan yang dilakukan oleh Inteeshirt dilakukan

dengan menggunakan sistem order. Konsumen dapat melakukan

pemesanan sesuai dengan selera yang diinginkan dan kemudian

diproduksi dalam bentuk kaos atau bentuk lainnya yang tersedia di

(62)

44

F. Sumber Penggunaan Dana

Sumber dana yang diperoleh Inteeshirt berasal dari modal

sendiri dan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaan seperti:

1. Pembelian bahan baku

2. Peralatan mesin

3. Pembayaran gaji karyawan

4. Biaya promosi

5. Ekspansi perusahaan

[image:62.612.200.520.416.596.2]

G. Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Inteeshirt

Logo Inteeshirt dasarnya berwana putih dan merah dengan

(63)

yang notabene kedua nama

pencetus dari Inteeshirt sendiri, Pak Arifin dan Nurul.

[image:63.612.134.558.217.384.2]

H. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Inteeshirt

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan gambar di atas

antara lain:

1. Pemilik/Owner

Mengawasi perusahaan secara menyeluruh

2. Direktur

Membuat rencana, kebijakan dan tujuan tujuan yang harus ditempuh

perusahaan serta bertanggung jawab terhad

perusahaan.

Administrasi/

Keuangan OfficerFront

yang notabene kedua nama tersebut adalah nama pendiri atau

pencetus dari Inteeshirt sendiri, Pak Arifin dan Nurul.

Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Inteeshirt

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan gambar di atas

Pemilik/Owner

Mengawasi perusahaan secara menyeluruh

Membuat rencana, kebijakan dan tujuan tujuan yang harus ditempuh

perusahaan serta bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasional Pemilik/Owner

Direktur

Kepala Bagian Produksi

Front

Officer OfficerOnline PotongDivisi AfdrukDivisi SablonDivisi

45 tersebut adalah nama pendiri atau

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab berdasarkan gambar di atas

Membuat rencana, kebijakan dan tujuan tujuan yang harus ditempuh

ap pelaksanaan operasional

Divisi

(64)

46

3. Kepala bagian Produksi

Bertanggung jawab atas jalannya produksi secara keseluruhan dan

menjaga kualitas produksi yang telah ditentukan

4. Administrasi/Keuangan

a. Mencatat dan melakukan pembukuan atas transaksi-transaksi

penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan

b. Menyelenggarakan administrasi keuangan perusahaan

c. Melaksanakan pengawasan dan koordinasi dalam penggunaan

keuangan perusahaan

d. Mengendalikan penggunaan anggaran keuangan dan menyusun

laporan pertanggung jawaban mengenai keuangan perusahaan setiap

tahunnya.

e. Membuat rencana anggaran perusahaan.

5. Front Officer

Melayani dan mengkonfirmasi pesanan dari pelanggan seperti desain,

ukuran, jumlah, dan pembayaran uang muka.

6. Online Officer

Mengurusi akun-akun media online yang dimiliki Inteeshirt, seperti

(65)

47

7. Divisi Potong

Bertugas memotong kain dan menyesuaikan ukurannya sesuai dengan

pesanan.

8. Divisi Afdruk

Membuat film dari desain yang dipesan kemudian diafdruk dan

dijadikan screen sablon.

9. Divisi Sablon

Bertugas melakukan penyablonan dari bahan baku (kain) yang sudah

disiapkan sebelumnya.

10.Divisi Jahit

Bertugas menjahit kain yang sudah disablon dan menjadikannya kaos

jadi.

11.Divisi Sortir

Melakukan pengecekan terhadap sisa-sisa benang jahitan dan

membersihkannya dan setelah selesai kemudian di-packing sesuai

(66)

48

I. Personalia

Pada perusahaan kecil seperti Inteeshirt, fungsi personalia dijalankan

langsung oleh pimpinan perusahaan sendiri seperti penerimaan karyawan,

pemberhentian karyawan, masalah pengupahan, pengaturan jam kerja dan hal

lainnya yang berkaitan dengan manajemen personalia.

1. Karyawan

Karyawan yang dimiliki oleh Inteeshirt terbagi atas dua bagian yaitu:

a. Karyawan tetap

b. Pekerja borongan

2. Pelaksanaan Absensi

Pelaksanaan absensi karyawan yang dilakukan oleh Inteeshirt setiap

harinya menggunakan teknologi finger print.

3. Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja:

Senin – Sabtu : dari jam 08.00 WIB – 21:00 WIB

4. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diberikan kepada karyawan Inteeshirt berupa

(67)

49

J. Produk

Terdapat beragam jenis produk yang ditawarkan oleh Inteeshirt, berikut ini

adalah ragam produk tersebut, antara lain:

Macam-macam variasi sablon:

1. Ukuran Sablon

- Sablon standar ukuran maksimum A3

- Sablon fullprint ukuran A2 dan A1

2. Ragam Kaos

[image:67.612.256.417.382.557.2]

a. Sweater Lengan Panjang

(68)

50

[image:68.612.261.432.131.323.2]

b. Kaos Tanpa Lengan

Gambar 2.4 Kaos tanpa lengan

c. Jaket Saku Tempel

[image:68.612.255.438.406.605.2]
(69)

51

[image:69.612.252.442.140.346.2]

d. Kaos Singlet Basket

Gambar 2.6 Kaos singlet basket

e. Kaos Kombinasi Busa

[image:69.612.243.449.445.672.2]
(70)

52

[image:70.612.252.440.129.338.2]

f. Jaket Saku Dalam

Gambar 2.8 Jaket saku dalam

g. Jumper Zipper

[image:70.612.263.431.415.614.2]
(71)

53

[image:71.612.243.448.140.368.2]

h. Jaket Kerah Wangky

Gambar 2.10 Jaket kerah wangky

i. Jumper Double Hoodie

[image:71.612.252.442.455.663.2]
(72)

54

[image:72.612.259.434.129.325.2]

j. Sweater Kombinasi Elbow Kain

Gambar 2.12 Sweater kombinasi elbow kain

3. Cat Sablon

- Spot color separation

- 4 color process CMYK

- Simulation separation

- Index color separation

- Greyscale separation

- Sephia color separation

- Sablon raster

(73)

55

K. Produksi

1. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi:

a. Kain

Kain merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan kaos.

Inteeshirt menggunakan bahan kain yang bermutu demi

menjamin kualitas produk yang dihasilkan.

b. Benang

Benang yang dipilih terdiri atas berbagai macam warna yang

sesuai dengan warna kain yang akan dijahit.

c. Cat

Cat menjadi bahan baku yang nantinya akan digunakan dalam

proses sablon.

2. Mesin dan Peralatan yang Digunakan

a. Komputer

Komputer digunakan untuk merancang suatu gambar sesuai

dengan permintaan pemesan yang nantinya akan disablon ke

(74)

56

b. Mesin Potong

Mesin potong digunakan untuk memotong kain sesuai dengan

ukuran yang diinginkan.

c. Mesin Jahit

Setelah kain-kain dipotong, kemudian dijahit menggunakan

mesin jahit.

d. Over Deck

Alat ini berfungsi untuk merapikan jahitan pada kaos.

e. Pengaduk atau Mixer

Pengaduk atau mixer digunakan untuk mengaduk warna cat

yang akan digunakan.

L. Proses Produksi

Terdapat beberapa tahapan produksi yang dilalui oleh Inteeshirt di dalam

menghasilkan produk-produk pesanan konsumen.

1. Tahap pertama: Tahap Setting

Tahap pertama dilakukan oleh staf Front Officer, dimana konsumen

melakukan konfirmasi data-data seperti bentuk desain, warna kaos,

(75)

57

2. Tahap kedua: Proses Pemotongan

Pada bagian ini, dilakukan pemotongan kain dan disesuaikan dengan

data pesanan yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. Tahap ketiga: Proses Afdruk

Desain yang tadinya sudah dikonfirmasi kemudian dibuatkan film

kemudian diafdruk untuk dijadikan screen sablon.

4. Tahap keempat: Proses Sablon

Setelah screen sablonan selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah

tahap penyablonan pada lembar kain dan bukan kaos jadi.

5. Tahap kelima: Proses Pressing

Hasil kain yang sudah disablon tadi kemudian akan di press (panaskan)

dengan mesin khusus agar sablonan tersebut memiliki daya tahan yang

awet dan tidak pecah-pecah.

6. Tahap keenam: Proses Jahit

Semua lembar kain yang sudah disablon dan selesai di pressing akan

memasuki tahap selanjutnya yaitu tahap jahit. Proses jahit tersebut

(76)

58

7. Tahap ketujuh: Proses Sortir

Pada tahap terakhir, dilakukan proses sortir. Proses ini merupakan

proses pembersihan benang-benang pada kaos dengan menggunakan

mesin.

8. Tahap kedelapan: Proses Finishing

Setelah semua proses produksi selesai, kaos kemudian di packing per

(77)

59 BAB III

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data

Pada bab tiga ini akan dikemukakan tentang penyajian data

dan analisis data tentang strategi promosi yang dilakukan oleh

Inteeshirt dalam meningkatkan jumlah konsumen pada tahun 2015.

Penyajian data pada penelitian ini berisi tentang strategi promosi

Inteeshirt dimulai dari pengidentifikasian target audiens, penentuan

tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi,

penentuan jumlah anggaran promosi, pemilihan saluran komunikasi

yang akan digunakan, serta pengukuran hasil promosi dalam

melakukan kegiatan promosi pada tahun 2015.

Adapun sumber data yang digunakan dan diperoleh berasal

dari hasil wawancara dengan Bapak Wahyu Anggono selaku direktur

aktif Inteeshirt, kemudian hasil wawancara dengan Bapak Nurhadi

Agus Sentosa selaku bagian administrasi/keuangan Inteeshirt, serta

data pendukung yang didapat dari website dan akun media sosial

(78)

60 1. Segmentasi Promosi Inteeshirt

Tahap awal di dalam komunikasi yang efektif, proses

dimulai dengan sasaran yang tertanam di dalam pikiran. Sasaran

tersebut dapat meliputi pembeli potensial, pemakai saat ini,

pengambil keputusan dalam membeli atau pun mereka yang

berpengaruh dalam pengambilan keputusan tersebut. Target

audiens dapat berupa kelompok dan individu.

Wahyu Anggono selaku direktur Inteeshirt mengungkapkan

bahwa pasar yang dimiliki oleh Inteeshirt secara garis besar

terbagi atas dua bagian, yang pertama adalah anak sekolah dan

pemuda, yang kedua adalah instansi baik instansi pemerintah

ataupun instansti swasta.

“Target audiens pasti segmen pasar yang kami layani

ya, jadi saat ini memang aaa pasarnya Inteeshirt itu bisa dikatakan secara garis besar ada dua yang satu adalah anak sekolah dan pemuda terus kemudian yang berikutnya yang kedua adalah instansi, jadi instansi itu baik instansi pemerintah maupun swasta yang ada

di Jogja” (sumber wawancara dengan Wahyu

Anggono tanggal 27 Mei 2016).

Wahyu Anggono lebih lanjut menjelaskan bahwa alasan

dari pemilihan dua subjek tersebut berdasarkan data yang dimiliki

oleh Inteeshirt sendiri.

(79)

61 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa target

audiens dari Inteeshirt berasal dari segmen pasar yang dilayani

oleh Inteeshirt sendiri yang mana secara garis besar terdapat dua

segmen yaitu anak sekolah dan pemuda yang kedua yaitu instansi

pemerintah dan swasta yang ada di Yogyakarta. Pada

penerapannya, Inteeshirt melakukan identifikasi target audiens

berdasarkan data pelanggan yang mereka miliki.

2. Tujuan Promosi

Kegiatan promosi merupakan sesuatu hal yang penting

untuk dilakukan sebuah perusahaan guna mencapai tujuan-tujuan

tertentu seperti memperkenalkan produk hingga meningkatkan

volume penjualan.

Inteeshirt melakukan penentuan tujuan komunikasi di dalam

kegiatan promosi. Tujuan komunikasi Inteeshirt sendiri adalah

ingin memberikan kesadaran atau membuat konsumen aware

terhadap nilai-nilai yang dimiliki oleh Inteeshirt.

(80)

62 Inteeshirt ingin memberitahukan kepada konsumennya

bahwa Inteeshirt merupakan sebuah perusahaan yang dikelola

dengan baik dan memiliki tim-tim yang handal dan memadai serta

peralatan yang dimiliki oleh Inteeshirt layak untuk bersaing. <

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Usaha Konveksi di Wilayah DIY
Tabel 1.2 Data Penjualan Inteeshirt tahun 2014 dan 2015
Gambar 1.1 Elemen dalam Proses Komunikasi (Mahmud Machfoedz, 2010: 3)
Gambar 1.2 Langkah-langkah Dalam Mengembangkan Komunikasi Efektif (Kotler & Keller, 2009:179)
+7

Referensi

Dokumen terkait

dengan dimensi tinggi dan diameter tanaman, pertumbuhan rata-rata tajuk tanaman terbesar ditemukan pada jarak pagar yang ditanam sebagai tanaman pengisi di lahan miring,

Kelemahan sejati dari bucket dan weir adalah karena sifat pemasangannya, menyebabkan ada daerah yang menyempit di bawah bucket-nya, sehingga jika fluida sumur banyak mengandung

Jika pendapat ulama’ LDII tentang poligami tanpa meminta persetujuan dari isteri pertama di kaikan dengan peraturan undang- undang, maka sangatlah bertentangan,

jadi ketika kamu mendekati dan mengajak ngobrol orang asing yang belum kamu kenal JANGAN HERAN jika RESPON yang kamu dapat selalu POSITIF.. itulah yang dimaksud

Sel-sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa

Gradien hidrolik yang dihasilkan (39.1 detik -1 ) sudah memenuhi kriteria desain, sedangkan untuk nilai waktu detensi (26.8 menit, 17.4 menit, dan 21.0 menit)

dengan tujuan yang diharapkan dengan judul “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan larutan berpengaruh terhadap lama masa simpan buah mangga, masa simpan tersingkat ditunjukkan oleh sampel tanpa