• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN RAGAM HIAS TRADISIONAL SUMATERA UTARA PADA UKIR KAYU KARYA MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA UNIMED ANGKATAN TAHUN 2011 DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP DESAIN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN RAGAM HIAS TRADISIONAL SUMATERA UTARA PADA UKIR KAYU KARYA MAHASISWA PENDIDIKAN SENI RUPA UNIMED ANGKATAN TAHUN 2011 DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP DESAIN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya dan yang melimpahkan pengetahuan serta kesempatan dalam setiap langkah penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Analisis Penerapan Ragam Hias Tradisional Sumatera Utara pada Ukir Kayu karya Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Angkatan Tahun 2011 ditinjau dari Prinsip-prinsip Desain.”.

Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih belum maksimal dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa memberikan kontribusi terhadap khasanah pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan yang sangat besar dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

 Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

 Drs. Zulkifli, M.Sn selaku Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

 Drs. Basyaruddin, M.Pd selaku Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

 Dr. Daulat Saragih, M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

(6)

ii

 Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademis sekaligus Dosen Penguji.

 Drs. Misgiya, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.

 Drs. Sri Wiratma, M.Si, selaku Dosen Penguji serta seluruh Dosen di Jurusan Seni Rupa atas ilmu yang diberikan.

 Kedua orangtua penulis, terima kasih kepada ayahanda dan ibunda, suami dan putra-putri tersayang, terima kasih karena telah memberi motivasi terbesar kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.  Serta segenap pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi penelitian ini.

Akhir kata penulis berharap kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat memenuhi fungsi yang semestinya.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

Hanifah Kurniati

(7)

i

ABSTRAK

Hanifah Kurniati, NIM: 2114151001. Analisis Penerapan Ragam Hias Tradisional Sumatera Utara pada Ukir Kayu karya Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Angkatan Tahun 2011 ditinjau dari Prinsip-prinsip Desain. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, Juni 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sejauh mana pengetahuan dan kemampuan Mahasiswa Seni Rupa mengaplikasikan Ragam Hias atau Ornamen Tradisional Sumatera Utara yang dituangkan ke dalam bentuk karya berupa Papan Nama Ukiran.

Populasi penelitian adalah seluruh karya ukiran papan nama Mahasiswa Kelas B Seni Rupa Angkatan Tahun 2011 yang mengambil Mata Kuliah Kerajinan Ukir yang berjumlah 19 karya.

Dalam penelitian menggunakan metode total sampling, seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan teknik dokumentasi, mengamati dan mendeskripsikan karya setiap mahasiswa, selanjutnya dihitung dengan presentase, untuk mengetahui karya mahasiswa dengan kategori sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak baik.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diperoleh nilai kesederhanaan 83,94 (A-/ sangat baik), harmoni 84,22 (A-/ sangat baik), irama 85,84 (A- / sangat baik), kesatuan 84,08 (A-/ sangat baik), keseimbangan 85,24 (A-/ sangat baik). Nilai rata-rata 82,32 (A-/ sangat baik). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan ragam hias tradisional Sumatera Utara pada ukir kayu karya mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Unimed angkatan tahun 2011 sudah sangat baik.

(8)

i

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

1. Pengertian Analisis ... 6

2. Pengertian Penerapan ... 7

3. Ragam Hias ... 8

a. Pengertian Ragam Hias/ Ornamen ... 8

b. Motif dan Pola Ragam Hias/ Ornamen ... 9

c. Corak Seni Ragam Hias/ Ornamen ... 13

4. Jenis-jenis Ragam Hias Sumatera Utara ... 15

5. Pengertian Kerajinan Ukir ... 36

6. Prinsip-prinsip Desain ... 39

7. Teknik Pembuatan Ukiran Kayu Papan Nama ... 41

B. Kerangka Konseptual ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel ... 44

1. Populasi ... 44

2. Sampel penelitian ... 45

C. Metode Penelitian ... 46

D. Instrumen Penelitian ... 47

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 48

F. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian... 53

1. Deskripsi Penelitian ... 53

2. Analisis Data ... 54

(9)

ii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 108

A. Kesimpulan ... 108

B. Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 110

(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel hal

3.1. Deskripsi Penggunaan Waktu Penelitian ... 44

3.2. Aspek Penilaian Karya Papan Nama Ukir ... 49

3.3. Skor Pengamatan Kriteria Penilaian Karya Ukir Papan Nama ... 51

4.1. Papan Nama UkirKarya Mahasiswa Kelas B Angkatan 2011 FBS-Universitas Negeri Medan ... 53

4.2. Lembar Hasil Penilaian Pengamat I (Sumarsono) ... 55

4.3. Lembar Hasil Penilaian Pengamat II (Sri Wiratma) ... 57

4.4. Lembar Hasil Penilaian Pengamat III (Sugito) ... 59

(11)

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar ... hal

2.1. Pola hias bentuk geometris ... 10

2.2. Pola hias bentuk manusia... 10

2.3. Pola hias bentuk hewan ... 11

2.11. Bentuk Gorga Singa-singa ... 17

2.12. Bentuk Gorga Ulu Paung ... 17

2.13. Bentuk Gorga Simeol-eol ... 18

2.14. Bentuk Gorga Ulu Silintong ... 18

2.15. Bentuk Gorga Hariara Sundung Dilangit ... 19

2.16. Bentuk Gorga Iran-iran ... 19

2.17. Bentuk Gorga Simataniari ... 20

2.18. Bentuk Gorga Sulepat ... 20

2.19. Bentuk Gorga Rumbak-rumbak ... 21

2.20. Bentuk Gorga pinang andor hadungka ... 21

2.21. Bentuk Gorga Ambulu niuwou ... 21

2.22. Bentuk Gorga Bunga Tabu ... 22

2.23. Bentuk Gorga Sayur Metua ... 22

2.24. Bentuk Gorga Pinar Mombang ... 22

2.25. Bentuk Gorga Silobur Pinggan ... 23

2,26. Bentuk Gorga Tapak Raja Sulaiman ... 23

2.27. Bentuk Gorga Bindu Natogog ... 24

(12)

ii

2.29. Bentuk Embun Sikawiten ... 25

2.30. Bunga Gundur dan Pantil Manggis ... 25

2.31. Bentuk Bindu ... 26

2.33. Bentuk Rudang ... 26

2.34. Bentuk Suncang Duri ... 27

2.35. Bentuk Hala ... 27

2.36. Bentuk Manuk na Bontar... 28

2.37. Bentuk Nengger (nipermunung) ... 28

2.38. Bentuk Perbunga koning ... 29

2.39. Bentuk Perhembun kumeke ... 29

2.40. Bentuk Boraspati ... 29

2.41. Bentuk Parsalimbat ... 30

2.42. Bentuk Niperkelang ... 30

2.43. Bentuk persurarkelang ... 30

2.44. Ornamen Roda Sula ... 31

2.45. Ornamen Roda Bunga dan Burung... 31

2.46. Ornamen Sinar Matahari Pagi ... 32

2.55. Bagan Proses Desain... 42

4.1. Papan Nama Ukir Karya Agnes Valentina ... 63

4.2. Papan Nama Ukir Karya Christina Br Ginting ... 65

4.3. Papan Nama Ukir Karya Christo Beny Arjuna... 67

4.4 Papan Nama Ukir Karya Edi S Sitohang ... 70

(13)

iii

4.6 Papan Nama Ukir Karya Hanifah ... 74

4.7. Papan Nama Ukir Karya Ira Wandis Ningrum ... 77

4.8. Papan Nama Ukir Karya Jon Purmaradi Purba ... 79

4.9. Papan Nama Ukir Karya Nurul Syahputri ... 81

4.10. Papan Nama Ukir Karya Prisma Pramita ... 83

4.11. Papan Nama Ukir Karya Punia Octorito Simatupang ... 86

4.12. Papan Nama Ukir Karya Radia Fitri Andriani ... 88

4.13. Papan Nama Ukir Karya Rafael Sinaga... 90

4.14. Papan Nama Ukir Karya Rio Crisvan Irawan B ... 93

4.15. Papan Nama Ukir Karya Riza Amroini Fu’ad ... 95

4.16. Papan Nama Ukir Karya Robertus Situmorang ... 98

4.17. Papan Nama Ukir Karya Rudi HT ... 100

4.18. Papan Nama Ukir Karya Siti Asma ... 102

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia yang memiliki kekayaaan berbagai khasanah ragam hias atau ornamen yang tersebar di wilayah Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah memiliki corak dan gaya ragam hias yang bervariasi baik bentuk, karakter, garis, warna sampai makna simbolisnya. Salah satu perbendaharaan seni budaya Indonesia adalah ragam hias atau ornamen Nusantara yang dapat ditemukan pada rumah-rumah adat, motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu.

Sumatera Utara memiliki kekayaan ragam hias tradisionil atau ornamen, yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah “gorga”. Kekayaan ragam hias tradisionil di Sumatera Utara meliputi: Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak/ Dairi, Mandailing, Nias dan Melayu. Ornamen tradisional di Sumatera Utara sangat karakteristik dan spesifik, baik dipandang dari segi bentuk, garis, warna sampai dengan makna yang dikandung. Ornamen tradisional di Sumatera Utara pada umumnya diterapkan untuk menghias berbagai produk diantaranya adalah bangunan rumah tinggal, rumah adat, perabot rumah tangga, ulos dan pernak-pernik cinderamata atau souvenir dan lain sebagainya.

(15)

2

diimplementasikan dalam pengajaran Pendidikan Seni Rupa terhadap upaya pelestarian dan pengembangan tercermin dalam berbagai mata kuliah, diantaranya adalah Ragam Hias, Kerajinan Batik, Keramik, Seni Kerajinan Ukir dan Seni Kerajinan Kriya.

Pada Mata Kuliah Seni Kerajinan Ukir di Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED tidak lepas dari penerapan ragam hias tradisional Sumatera Utara yang biasanya diterapkan pada karya ukiran tersebut. Adapun telah diadakan penugasan oleh Dosen terkait khususnya terhadap para mahasiswa Kelas B Angkatan tahun 2011, yang mana penugasan tersebut ornamen tradisional Sumatera Utara tersebut diaplikasikan ke dalam karya seni ukir berupa Papan Nama Ukiran. Disini sangat menarik minat penulis untuk melakukan penelitian tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari pemaparan yang telah dikemukakan pada bagian latar belakang, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakahproses penerapan motif tradisional Sumatera Utara pada karya ukir

kayu papan nama tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip desain dan bagaimana tehnik pembuatan karya ukir papan nama tersebut?

2. Jenis ornamen tradisional Sumatera Utara apa sajakah yang diterapkan pada karya ukir kayu papan nama tersebut?

(16)

3

4. Bagaimana tehnik pewarnaan ornamen hasil kerajinan papan nama ukiran tersebut?

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena permasalahan yang telah diidentifikasi sangat luas, maka dipandang perlu pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis ornamen tradisional Sumatera Utara apa sajakah yang diterapkan pada ukir kayu papan nama karya mahasiswa kelas B Jurusan Seni Rupa Unimed Angkatan tahun 2011?

2. Apakahproses penerapan motif tradisional Sumatera Utara pada karya ukir kayu papan nama karya mahasiswa kelas B Jurusan Seni Rupa Unimed Angkatan tahun 2011sesuai dengan prinsip-prinsip desain?

3. Apakah proses penerapan motif tradisional Sumatera Utara pada karya ukir kayu papan nama karya mahasiswa kelas B Jurusan Seni Rupa Unimed Angkatan tahun 2011sesuai dengan prinsip-prinsip desain?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

4

Utara apa saja, bagaimana tehnik yang digunakan dan apakah sesuai dengan prinsip-prinsip desain?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan Rumusan Masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui jenis-jenis ornamen tradisional Sumatera Utara yang diterapkan pada ukiran kayu papan nama, apakah sudah menggunakan prinsip-prinsip desain?

2. Mengetahui teknik pembuatan ukiran tradisional Sumatera Utara pada karya ukir papan nama.

3. Mengetahui proses penerapan motif tradisional Sumatera Utara pada karya ukiran kayu papan nama.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat daripada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya dokumentasi hasil karya kerajinan ukir berupa Papan Nama Ukiran bermotif ornamen Sumatera Utara khususnya hasil karya mahasiswa kelas B Pendidikan Seni Rupa FBS, Unimed.

(18)

5

3. Sebagai tambahan wawasan bagi masyarakat umum tentang penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara yang dapat diaplikasikan pada karya kerajinan yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

(19)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa, motif tradisional yang diterapkan yaitu: Batak Toba, Simalungun, Karo dan Melayu. Penerapan aspek-aspek desain yang ditinjau dari prinsip-prinsip desain pada papan nama ukir karya-karya Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Medan Angkatan 2011 yaitu kesederhanaan, keselarasan (harmony), irama (ritme), kesatuan (unity), dan keseimbangan dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan lembar penilaian data base nilai kesederhanaan rata-rata sebesar 83,98 (A-/ Sangat Baik), nilai keselarasan (harmony) rata-rata sebesar 84,22 (A-/ Sangat Baik), nilai irama (ritme) rata-rata sebesar 83,84 (A-/ Sangat Baik)), nilai kesatuan (unity) rata-rata sebesar 84,08 (A-/ Sangat Baik), dan nilai keseimbangan rata-rata sebesar 85,24 (A-/ Sangat Baik), dengan nilai rata-rata keseluruhan 84,25 (A-/ Sangat Baik). Hanya beberapa mahasiswa yang dalam tehnik pembuatan ukiran tersebut ada yang kurang tajam dalam hal kehalusan permukaan, cekung-cembung bentuk suatu motif hiasan, sehingga terlihat kurang menonjol bentuk ragam hias yang diterapkan.

(20)

2

A.Saran

1. Untuk menghasilkan papan nama ukir yang baik maka sebaiknya mahasiswa harus melakukan riset lapangan agar lebih kreatif dalam mengembangkan prinsip-prinsip desain untuk menghasilkan papan nama ukir yang bernilai kesederhanaan, keselarasan (harmony), irama (ritme), kesatuan (unity), dan keseimbangan yang tepat.

2. Seharusnya mahasiswa menambah waktu belajar kerajinan ukir bukan hanya di jam mata kuliah saja namun juga di jam yang lain seperti hari libut agar papan nama ukir yang ditampilkan lebih maksimal dan tepat waktu.

3. Dengan penggunaan prinsip-prinsip desain pada analisis maka akan lebih mempermudah kita dalam menilai papan nama ukir mahasiswa.

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Beecroft, Glynis. 1977. Carving Techniques. London: B T Batsford Ltd.

Bernard, S. Meyrs. 1962. Understanding The Art. New York: United States America.

Budiwiwaramulja, Dwi. 2004. Golden Section pada Ragam Hias Melayu. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. 1 (1) 54-55.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: Balai Pustaka.

E. Muharram. 1992. Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Jakarta: P & K

Kusnadi, 1983.Peranan Seni Kerajinan Tradisional dan Baru dalam Pengembangan. Majalah Sani, XVIII, Oktober.

Pola-pola Batik dan Pewarnaan, 1979. Proyek Pengadaan Buku Pendidikan dan Tehnologi Kerumahtanggaan dan Kejuruan Kemasyarakatan, Jakarta: P & K.

Misgiya, 2005.Seni Kerajinan Ukir Kayu. Medan: Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Petrussumadi, Atisah Sipahelut. 1991. Dasar-Dasar Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Poerwadarminta, W.J.S. 1979. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sachari. 2005. “Pergeseran Nilai Estetis Pada Desain Karya Cetak Indonesia Di

Abad ke 20”. Jurnal Nirmala Fakultas Seni dan Desain-Universitas Kristen Petra, Vol. 7 No. 1. Januari 2005

Sihombing. 2008. “Penerapan Ornamen Tradisional Melayu Deli Sumatera Utara Sebagai Unsur Hias Pada Desain Kartu Undangan Pernikahan”. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, Vol. 5 No 2. Desember 2008.

(22)

2

S.P, Gustami. 1980. Nukilan Seni Ornamen. Yogyakarta. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.

__________. 1991. Seni Kriya Indonesia Dilema Pembinaan dan Pengembangannya. Jurnal BP ISI Yogyakarta. Vol 1/ 30 Oktober 1991. Soeri Surata, 1983.Sejarah Keramik di Indonesia. dalam Majalah Sani, No.V

Nopember.

Soehadji, 1979. Desain Kriya dan Masalahnya. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunaryo, Aryo. 2008. Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang. Semarang: Effhar Offset

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Edisi VI. Bandung: Tarsito.

http://dobloger.blogspot.com/2013/01/pengertian-analisis-definisi-dan-arti.html (10 Juni 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis.com (10 Juni 2013)

http://internetsebagaisumberbelajar.blogspot.com/2010/07/pengertian-penerapan.htmlm(6 Juni 2013)

http://senirupaunimed.wordpress.com (6 Juni 2013)

http://senirupabogor.blogspot.com ahmad-anshari.blogspot.com (6 Juni 2013)

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/menggambar-stilasi-atau-deformasi-ragam.html(6 Juni 2013)

Gambar

Tabel   3.1. Deskripsi Penggunaan Waktu Penelitian .............................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar, maka sebaiknya model pembelajaran ini untuk dapat diterapkan di kelas, di sekolah atau

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Kerja Audit Intern atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern wajib menyampaikan laporan

[r]

Hasil penelitian eksperimental dengan sistem pembebanan lateral siklis benda uji-3 lebih baik dibandingkan dengan benda uji-2 dan benda uji-1 untuk pola retak,

Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap

Parameter yang paling berpengaruh kuat (kontribusi nilai tertinggi) terhadap resiliensi ekosistem mangrove di Teluk Blanakan saat ini adalah tingkat pemahaman masyarakat

Penegasan Pasal 189 ayat (4), sejalan dengan dan mempertegas asas batas minimum pembuktian yang diatur dalam Pasal 183. Seperti yang sudah berulang-ulang.. dijelaskan,