Perancangan Model
Enterprise Architecture
dengan TOGAF
ADM pada sub bisnis penilaian kinerja dosen
(Studi Kasus di STT Telematika Telkom Purwokerto)
Tenia Wahyuningrum
Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto
tenia@st3telkom.ac.id
Abstract—Teknologi Informasi (TI) tidak hanya
diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Arsitektur Teknologi Informasi sebuah perusahaan merupakan kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka kerja Enterprise Architecture adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Framework tersebut digunakan untuk merancang Enterprise Architecture Lembaga Penjaminan Mutu STT Telematika Telkom Purwokerto khususnya pada sub bisnis penilaian kinerja dosen. Makalah ini menghasilkan empat arsitektur domain yang berbasis pada empat pilar yaitu arsitektur bisnis, data, aplikasi, serta teknologi, dengan metodologi fase perancangan pada TOGAF ADM.
Kata Kunci - Enterprise Architecture; Teknologi Informasi; TOGAF; ADM
I. PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah memiliki perubahan peran yang besar dalam sebuah organisasi. TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi
untuk mencapai tujuannya.Yang menjadi masalah adalah
bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka
panjang yang tepat dengan mempertimbangkan
kepentingan organisasi secara keseluruhan. Sistem informasi dan komunikasi pada sebuah organisasi jika dibangun tidak berdasarkan desain atau rancangan yang jelas pada awal pembangunannya menyebabkan kerusakan dalam sistem tersebut. Upaya untuk menghindari terjadinya gangguan pada keharmonisan sistem, dilakukan dengan perencanaan sistem secara jelas sebelum sistem tersebut dibangun. Perencanaan sistem secara menyeluruh (melingkupi seluruh aspek dalam organisasi) inilah yang dikenal dengan istilah Enterprise Architecture. Enterprise
Architecture merupakan satu kesatuan yang utuh dari
prinsip, metode dan model yang digunakan dalam perancangan dan realisasi struktur organisasi perusahaan,
proses bisnis, sistem informasi dan infrastruktur [1].
Enterprise Architecture menggambarkan rencana untuk
mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem [2].
Sebuah sistem yang telah dikembangkan di STT Telematika Telkom Purwokerto adalah Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK). SIMAK tersebut digunakan untuk menjalankan proses bisnis utama dalam layanan administrasi akademik. Diantaranya mencakup proses pengisian KRS, pencetakan KHS, pengisian data dosen dan mahasiswa, serta absensi kehadiran mahasiswa dan dosen. Dalam implementasinya, SIMAK dikelola oleh bagian akademik dan digunakan oleh bagian akademik, mahasiswa dan dosen. Pada proses bisnis pendukung, khususnya pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu menginginkan adanya otomatisasi penilaian kinerja dosen yang terintegrasi dengan SIMAK untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sistem kinerja dosen online dengan menggunakan arsitektur data yang telah ada dalam SIMAK.
Implementasi dari Enterprise Architecture yang dapat digunakan oleh organisasi, sebaiknya mengadopsi dari
sebuah metode atau framework yang dapat digunakan,
sehingga dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan[3].
Oleh karena itu dipilih TOGAF sebagai framework
Enterprise Architecture, yang memiliki kelebihan pada
sifatnya yang flexible dan bersifat open source. Makalah ini membahas tentang bagaimana perancangan model
Enterprise Architecture dengan TOGAF ADM pada sub
bisnis penilaian kinerja dosen.
II. PEMBAHASAN
Metode pemodelan arsitektur yang digunakan dalam makalah ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
TOGAF adalah sebuah kerangka kerja untuk enterprise
architecture yang menyediakan pendekatan luas pada
Makalah ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi.
The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
berbasis pada empat pilar, yang disebut arsitektur domain.
Arsitektur bisnis atau arsitektur proses bisnis yang
mendefinisikan strategi bisnis, penguasaan, organisasi, dan kunci proses bisnis sebuah organisasi.
Arsitektur aplikasi menyediakan spesifikasi sistem
aplikasi individual untuk disebarkan, interaksi antara sistem aplikasi dan relasi pada inti proses bisnis dari organisasi dengan kerangka kerja untuk layanan sebagai fungsi bisnis untuk interasi.
Arsitektur data menjelaskan struktur organisasi secara logikal dan data fisik yang berasosiasi pada
sumberdaya management.
Arsitektur teknologi, menjelaskan hardware, software
dan infrastruktur jaringan yang dibutuhkan untuk mendukung inti penyebaran, misi aplikasi kritikal[5].
Architecture Development Method (ADM)
diaplikasikan untuk membangun arsitektur perusahaan yang akan bertemu dengan bisnis dan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam organisasi. Hal ini merupakan kebutuhan organisasi untuk mengelola eksekusi aktivitas perencanaan arstektur. ADM merupakan inti dari TOGAF, hasil sumbangan dari banyaknya praktisi arsitektur, khususnya untuk merancang bisnis perusahaan dan Teknologi Informasi dengan menyediakan satu set pandangan arsitektur (bisnis, data, aplikasi, teknologi), petunjuk pada alat pembangunan arsitektur, satu set kemampuan menyampaikan yang direkomendasikan, hubungan dari studi kasus, metode untuk mengelola kebutuhan[6].
Gambar 1. Architecture Development Method
Lima tahapan dalam ADM akan digambarkan sebagai berikut.
a. Architecture Vision
Visi dan Misi STT Telematika Telkom Purwokerto seperti yang telah ditetapkan sebelumnya mengacu pada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART). Visi STT Telematika Telkom Purwokerto yaitu menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang teknologi telematika dan membentuk insan yang berkarakter di Indonesia. Karakteristik Sistem Informasi STT Telematika Telkom Purwokerto mengacu pada karakteristik Sistem Informasi Perguruan Tinggi sebagai berikut[7]:
Sebagai pendukung lembaga pendidikan tinggi
mencapai tujuannya.
Memiliki tujuan memberikan layanan yang diperlukan
masyarakat akademis secara memuaskan, andal dan terjangkau, menaikkan mutu pelayanan sesuai dengan misi pendidikan tinggi, memberikan informasi yang akurat ke dalam dan luar institusi.
Terdiri dari unit-unit sistem informasi yang berdiri
sendiri namun tetap sehaluan dengan visi dan misi institusi. Tiap-tiap unit dapat mengelola sendiri sistem informasinya sehingga standar dan aplikasi yang digunakan antar unit berbeda-beda.
Diakses oleh berbagai ragam masyarakat akademisi
dengan tingkat kebutuhan, peran dan pengetahuan yang berbeda.
b. Business Architecture
Kegiatan bisnis utama pada STT Telematika Telkom Purwokerto ada pada Bagian akademik. Sedangkan
kegiatan pendukungnya adalah kegiatan yang
berhubungan dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Bagian Keuangan dan Kepegawaian, Bagian Promosi dan Kerjasama. Rantai nilai model STT Telematika Telkom Purwokerto dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Rantai Nilai Model STT Telematika Telkom Purwokerto
Proses bisnis yang dijalankan oleh STT Telematika Telkom Purwokerto yang utama adalah pemberian
LPM
LPPM
Bagian Keuangan & Kepegawaian
Bagian Promosi & Kerjasama
Bagian Akademik Kegiatan
pendukung
Kegiatan Utama
layanan akademik kepada mahasiswa atau disebut operasional akademik. Kegiatan operasional akademik dilakukan oleh bagian akademik. Sedangkan salah satu kegiatan pendukungnya adalah pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Tugas LPM antara lain menentukan nilai kinerja dosen sebagai acuan manajemen
dalam memberikan reward dan punishment terhadap
dosen yang bersangkutan demi peningkatan mutu secara
terus menerus. Berdasarkan hasil pengamatan,
permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat melakukan penilaian kinerja dosen yaitu.
a. Petugas LPM mengeluh karena beban kerja
menumpuk saat merekap kuesioner kinerja dosen
b. Data tidak akurat pada :
Data jumlah pertemuan / tatap muka perkuliahan
Data keterlambatan pengumpulan nilai
Data keterlambatan pengumpulan soal
Data penelitian dan pengabdian masyarakat
Identifikasi penyebab masalah
a. Pada permasalahan Petugas LPM mengeluh
disebabkan oleh kegiatan merekap Kuesioner
mahasiswa terhadap dosen menyita waktu / berjalan lamban. Hal ini dikarenakan jumlah personil hanya satu orang, sedangkan penyebaran kuesioner dilakukan pada akhir perkuliahan setiap semesternya, sehingga menyebabkan pekerjaan menumpuk.
b. Permasalahan data tidak akurat pada data jumlah
pertemuan/tatap muka perkuliahan, disebabkan oleh dosen tidak melakukan absensi pada SIMAK. Hal ini dikarenakan dosen kurang mahir menggunakan komputer, lupa, dan sistem yang belum stabil (koneksi terputus, dll).
c. Permasalahan data tidak akurat pada data
keterlambatan pengumpulan nilai dan pengumpulan soal disebabkan oleh human Error (dari Bagian Akademik maupun LPM). Yaitu kesalahan dalam pencatatan, dan kesalahan dalam pengukuran.
d. Permasalahan data tidak akurat pada data penelitian
dan pengabdian masyarakat disebabkan oleh human Error (dari LPPM maupun LPM).
Identifikasi titik keputusan
a. Penyebab masalah rekap Kuesioner mahasiswa
terhadap dosen menyita waktu ada pada titik keputusan proses penyebaran dan rekap kuesioner.
b. Penyebab masalah dosen tidak melakukan absensi
pada SIMAK ada pada titik keputusan proses absensi.
c. Penyebab masalah human Error (dari bagian
Akademik maupun LPM) ada pada titik keputusan proses rekap keterlambatan nilai dan proses rekap keterlambatan soal.
d. Penyebab masalah human Error (dari LPPM maupun
LPM) ada pada proses rekap PPM.
Analisis dokumen
Dokumen-dokumen yang digunakan di sistem ini adalah form nilai, form soal, form absensi, form penelitian dan pengabdian masyarakat, form kuesioner dosen.
Analisis Laporan dan kebutuhan informasi
a. Rata-rata nilai masing dosen untuk
masing-masing mata kuliah yang diampu berdasarkan kuesioner mahasiswa
b. Rata-rata nilai keselurahan dosen berdasarkan
kuesioner mahasiswa
c. Nilai kinerja dosen tertinggi dan terendah
d. Grafik histogram nilai kinerja dosen
e. Rekap jumlah pertemuan satu semester (kehadiran
dosen)
f. Rekap keterlambatan pengiriman soal ujian
g. Rekap keterlambatan pengiriman nilai
h. Rekap penelitian dan pengabdian masyarakat
i. Hasil nilai kinerja masing-masing dosen berdasarkan
perhitungan jumlah pertemuan, pengiriman soal dan nilai, nilai kuesioner mahasiswa, serta penelitian dan pengabdian masyarakat.
j. Ledger/rekap nilai kinerja dosen keseluruhan per
semester.
Prosedur penilaian kinerja dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut.
a. Mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen sesuai
dengan mata kuliah yang diikutinya. Daftar mata kuliah yang diikuti mahasiswa dapat dilihat pada Kartu Rencana Studi.
b. Dosen melakukan absensi melalui SIMAK pada setiap
pertemuan yang dilakukan di dalam kelas.
c. Dosen mengirimkan soal dan nilai ke Bagian
Akademik.
d. Bagian Akademik merekap keterlambatan soal dan
nilai yang dikirim oleh dosen.
e. Bagian LPPM merekap penelitian dan pengabdian
masyarakat yang diikuti oleh masing-masing dosen.
f. Bagian LPM merekap kuesioner kinerja dosen yang
diisi oleh mahasiswa, serta menghitung perolehan nilai kinerja dosen dengan formula sebagai berikut.
Tabel 1. Komponen penilaian kinerja dosen
NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT
1. Kehadiran Perkuliahan 30%
2. Ketepatan Pemasukan Nilai 20%
3. Penyerahan naskah soal UTS 15%
4. Penyerahan naskah soal UAS 15%
5. Evaluasi Kuisioner mahasiswa 10%
6. Penelitian / Pengabdian masyarakat 10%
c. Information System Architecture
Arsitektur bisnis
Gambar 3. Arsitektur bisnis penilaian kinerja dosen
Arsitektur data
Gambar 4. Arsitektur data penilaian kinerja dosen
Arsitektur aplikasi logikal untuk sub bisnis penilaian kinerja dosen
Context Diagram atau Diagram Arus Data level nol
penilaian kinerja dosen dapat dilihat dari komponen-komponen yang terlibat yaitu,
1. Mahasiswa,
2. Dosen,
3. Bagian akademik,
4. LPM,
Sistem kinerja dosen online Rekap keterlambatan soal,
nilai
Absensi, soal, nilai
Kuesioner dosen, KRS
Rekap PPM Rekap kinerja dosen
Gambar 5. Context Diagram penilaian kinerja dosen
Bag. akademik
Gambar 6. DFD Level 1penilaian kinerja dosen
Arsitektur informasi merupakan kebutuhan data yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis. Dalam hal ini arsitektur informasi yang diperlukan dalam arus informasi penilaian kinerja dosen adalah mahasiswa, dosen, bagian akademik, LPM dan LPPM terhubung dalam suatu jaringan. Dosen mengirimkan soal, nilai dan rekap absensi (jumlah pertemuan dengan mahasiswa di kelas). Bagian akademik menerima rekap keterlambatan pengiriman soal UTS/UAS dan pengiriman nilai untuk masing-masing dosen/mata kuliah. Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan masing-masing dosen per semester, dan LPM bertugas merekap kuesioner serta menghitung nilai kinerja dosen dan melakukan pelaporan akhir.
Kamus data (data dictionary)
Tabel 2. Mahasiswa
Field Field Name
Type Width Keterangan
1 NIM Character 10 Nomor Induk
Mahasiswa (primary key)
Nasional (primary key)
2 Nama Character 25 Nama Dosen
Tabel 4. Mata_Kuliah
Field Field + Perubahan Rencana Studi
+ Pengisian Kuesioner dosen
Pendaftaran ulang
+ Penawaran mata kuliah + Proses rekap nilai dosen + Proses rekap keterlambatan soal UAS & UTS + Proses rekap keterlambatan nilai
Operasional akademik
+ Absensi kuliah + Soal UTS/UAS + Nilai Perkuliahan
+ Penelitian dosen + Pengabdian dosen
PPM
+Rekap kuesioner +Penghitungan nilai kinerja dosen
Tabel 5. Jadwal
10 Keterangan Character 20 Keterangan
Perkuliahan
2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah
3 SKS Numeric 1 Satuan Kredit
Character 10 Kode Mata Kuliah
3 SMT Numeric 1 Satuan Kredit Semester
4 TA Numeric 2 Semester
5 NIM Numeric 4 Tahun Akademik
6 Nilai Numeric 2 Nilai Angka Mahasiswa
Tabel 8. Kuesioner_Dosen
Field Field Name
Type Width Keterangan
1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen
Nasional
2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah
3 V1 Byte 2 Nilai pertanyaan 1
Tabel 9. Penelitian_Dosen
Field Field
Character 5 Kode penelitian
3 Judul Character 50 Judul publikasi
ilmiah/penelitian
4 Penyelengg
ara
Character 50 Penyelenggara
publikasi
ilmiah/penelitian & kota
5 Keterangan Character 100 Keterangan lain
yang mendukung data
Tabel 10. Kode_Penelitian
Field Field Name Type Width Keterangan
1 Kode
Penelitian
Character 5 Kode penelitian
(primary key)
2 Jenis
Penelitian
Character 50 Jenis penelitian
(jurnal, prosiding, dst)
3 Tingkat Character 50 Nasional/Internasional
4 Skor Byte 3 Skor penelitian
Tabel 11. Pengabdian
Field Field Name Type Width Keterangan
1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen
Nasional
2 Judul Character 50 Judul Pengabdian
masyarakat
3 Tempat Character 50 Tempat Pengabdian
masyarakat
4 Keterangan Character 100 Keterangan lain yang
mendukung data
5 Skor Byte 3 Skor pengabdian
Tabel 12. Keterlambatan soal UTS
Field Field Name Type Width Keterangan
Tabel 13. Keterlambatan soal UAS
Field Field Name Type Width Keterangan
Tabel 14. Keterlambatan nilai
Tabel15. kehadiran Field Field
Name
Type Width Keterangan
1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen
Nasional
2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah
3 Jumlah
kehadiran
Byte 2 Jumlah kehadiran/tatap
muka dosen dan
mahasiswa 1 semester
Tabel 16. Query KHS (untuk cetak KHS)
Field Field Name Type Width Keterangan
1 NIM Character 10 Nomor Induk
Mahasiswa
2 Kode_MK Character 10 Kode Mata
Kuliah
3 SKS Numeric 1 Satuan Kredit
Semester
4 SMT Numeric 2 Semester
5 TA Numeric 4 Tahun Akademik
6 NA Numeric 1 Nilai Angka
7 NH Character 1 Nilai Huruf
8 IP Numeric 2 Indeks Prestasi
Tabel 17. Query Kinerja dosen (untuk cetak Kinerja dosen)
Field Field Name Type Width Keterangan
1 NIDN Character 10 Nomor Induk
Dosen Nasional
2 Nama Character 10 Nama dosen
3 Kehadiran Float - Skor kehadiran
4 Ketepatan_nilai Float - Skor ketepatan
nilai
5 Ketepatan UTS Float - Skor ketepatan
soal UTS
6 Ketepatan UAS Float - Skor ketepatan
soal UAS
7 Kuesioner Float - Skor kuesioner
8 PPM Float - Skor PPM
9 Total Float - Total Skor
d. Technology Architecture
Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan
kebutuhan teknologi untuk mengolah data, langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan kandidat teknologi yang akan digunakan berdasarkan katalog teknologi. Untuk mengklasifikasikan teknologi dapat menggunakan
Technical Reference Model dari TOGAF. Hasil dari
klasifikasi teknologi adalah pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi, mulai dari perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, jaringan dan teknologi keamanan, serta arsitektur internet yang mendukung teknologi[8].
Teknologi yang digunakan untuk membangun sistem informasi tersebut adalah 1 CPU untuk server, 5 CPU beserta monitor untuk client, 1 hubs, dan 2 printer, dan 1 modem untuk akses internet. Sistem operasi menggunakan Windows NT untuk server dan Windows OS untuk client. Web Server yang digunakan adalah Apache Web Server. Struktur jaringan yang dipakai STT Telematika Telkom
Purwokerto adalah client dan server dengan menggunakan
sistem LAN berbasis Star Topology.
Hardware yang digunakan pada server Intel Core 2 Duo
E8400 @3.0Ghz, ASUS P5Q Pro, HDD WDC 320GB SATA II Blue, VGA On Board, PSU Aopen 700W, RAM Corsair Twin 2x PC6400 Dual Channel, DVD-RW
Samsung. Hardware yang digunakan pada client memiliki
spesifikasi Processor Pentium IV 1.8 GHz, RAM 128
MB, Harddisk 40 GB, VGA Card yaitu tipe AGP (Intel
[R] 82845G/GL Ghrapic Controller), Dua Port PS/2, Dua
Port USB, NIC yaitu Realtek 10/100 Mbps, Monitor SVGA
yaitu SPC 15", Sebuah Keyboard USB, Sebuah Mouse USB.
Gambar Denah Jaringan LAN
e. Opportunities and Solution
Pada tahap ini, dilakukan dengan mengidentifikasi peluang pemanfaatan aset TI yang ada dan solusi baru yang harus dikembangkan. Berdasarkan pengamatan di STT Telematika Telkom Purwokerto dan dari hasil analisis sebelumnya, ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan sistem informasi yaitu proses yang sudah ada (existing) dan perlu dipertahankan (retain) adalah proses KRS dan proses absensi. Sedangkan proses yang akan
dikembangkan (future) adalah proses rekap keterlambatan
soal dan nilai, proses polling, proses rekap penelitian, proses rekap pengabdian dan proses rekap kinerja dosen. Sedangkan yang berkaitan dengan teknologi informasi
yaitu teknologi yang sudah ada (existing) dan perlu
dipertahankan adalah jaringan LAN dengan topologi star dan Apache web server. Teknologi ini sudah mencukupi untuk menjalankan sistem kinerja dosen online.
III. KESIMPULAN
Sebagai penutup dalam penelitian yang dilakukan pada STT Telematika Telkom Purwokerto dengan fokus pada sub bisnis penilaian kinerja dosen menghasilkan :
a. Arsitektur bisnis yang menggambarkan 4
kegiatan pendukung dan 1 kegiatan utama.
b. Arsitektur data yang mendefinisikan 14 tabel
dan 2 query.
c. Arsitektur aplikasi yang mendefinisikan 5 entitas
d. Arsitektur teknologi yang mendefinisikan pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi.
REFERENSI
[1] Lankhorst et al., Enterprise Architecture at Work,
Third Edition, Springer Heidelberg New York. 2013
[2] Osvalds, G, Definition od Enterprise Architecture,
Centric Models for the Systems Engineers, TASC Inc., 2001
[3] Kourdi, H, S, Framework for Enterprise, IEEE, Vol.
9, Issue 5, September, 2007
[4] Open Group., The Open Group Architecture
Framework:Architecture Development Method.
Diakses pada Tanggal 23 Juli 2013 dari
http://www.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/
[5] Czarnecki, A, Orlowski, C., IT Bussiness Standards
as an Ontology Domain. Computational Collective
Intelligence. 3rd Intternational Conference, ICCCI, Proceedings, Part 1, Gdynia, Polland, 2011
[6] TOGAF., Introduction to the Architecture
Development Method. Diakses Tanggal 23 Juli 2013
darihttp://www.togaf.info/togaf8/togafslides/TOGAF -V8-M3-Intro-ADM.PDF
[7] Mutyartini, K, Sembiring, J., Arsitektur Sistem
Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi
Indonesia, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi
dan Komunikasi untuk Indonesia, Bandung, 2006
[8] Yunis, R, Surendro, K, Perancangan Model
Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture
Development Method, Prosiding Seminar Nasional