• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENATEK UMP 2013 Perancangan Model Enter (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SENATEK UMP 2013 Perancangan Model Enter (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Model

Enterprise Architecture

dengan TOGAF

ADM pada sub bisnis penilaian kinerja dosen

(Studi Kasus di STT Telematika Telkom Purwokerto)

Tenia Wahyuningrum

Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto

tenia@st3telkom.ac.id

AbstractTeknologi Informasi (TI) tidak hanya

diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Arsitektur Teknologi Informasi sebuah perusahaan merupakan kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka kerja Enterprise Architecture adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Framework tersebut digunakan untuk merancang Enterprise Architecture Lembaga Penjaminan Mutu STT Telematika Telkom Purwokerto khususnya pada sub bisnis penilaian kinerja dosen. Makalah ini menghasilkan empat arsitektur domain yang berbasis pada empat pilar yaitu arsitektur bisnis, data, aplikasi, serta teknologi, dengan metodologi fase perancangan pada TOGAF ADM.

Kata Kunci - Enterprise Architecture; Teknologi Informasi; TOGAF; ADM

I. PENDAHULUAN

Teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah memiliki perubahan peran yang besar dalam sebuah organisasi. TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi

untuk mencapai tujuannya.Yang menjadi masalah adalah

bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka

panjang yang tepat dengan mempertimbangkan

kepentingan organisasi secara keseluruhan. Sistem informasi dan komunikasi pada sebuah organisasi jika dibangun tidak berdasarkan desain atau rancangan yang jelas pada awal pembangunannya menyebabkan kerusakan dalam sistem tersebut. Upaya untuk menghindari terjadinya gangguan pada keharmonisan sistem, dilakukan dengan perencanaan sistem secara jelas sebelum sistem tersebut dibangun. Perencanaan sistem secara menyeluruh (melingkupi seluruh aspek dalam organisasi) inilah yang dikenal dengan istilah Enterprise Architecture. Enterprise

Architecture merupakan satu kesatuan yang utuh dari

prinsip, metode dan model yang digunakan dalam perancangan dan realisasi struktur organisasi perusahaan,

proses bisnis, sistem informasi dan infrastruktur [1].

Enterprise Architecture menggambarkan rencana untuk

mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem [2].

Sebuah sistem yang telah dikembangkan di STT Telematika Telkom Purwokerto adalah Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK). SIMAK tersebut digunakan untuk menjalankan proses bisnis utama dalam layanan administrasi akademik. Diantaranya mencakup proses pengisian KRS, pencetakan KHS, pengisian data dosen dan mahasiswa, serta absensi kehadiran mahasiswa dan dosen. Dalam implementasinya, SIMAK dikelola oleh bagian akademik dan digunakan oleh bagian akademik, mahasiswa dan dosen. Pada proses bisnis pendukung, khususnya pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu menginginkan adanya otomatisasi penilaian kinerja dosen yang terintegrasi dengan SIMAK untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sistem kinerja dosen online dengan menggunakan arsitektur data yang telah ada dalam SIMAK.

Implementasi dari Enterprise Architecture yang dapat digunakan oleh organisasi, sebaiknya mengadopsi dari

sebuah metode atau framework yang dapat digunakan,

sehingga dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan[3].

Oleh karena itu dipilih TOGAF sebagai framework

Enterprise Architecture, yang memiliki kelebihan pada

sifatnya yang flexible dan bersifat open source. Makalah ini membahas tentang bagaimana perancangan model

Enterprise Architecture dengan TOGAF ADM pada sub

bisnis penilaian kinerja dosen.

II. PEMBAHASAN

Metode pemodelan arsitektur yang digunakan dalam makalah ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam The Open Group Architecture Framework (TOGAF).

TOGAF adalah sebuah kerangka kerja untuk enterprise

architecture yang menyediakan pendekatan luas pada

(2)

Makalah ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi.

The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

berbasis pada empat pilar, yang disebut arsitektur domain.

 Arsitektur bisnis atau arsitektur proses bisnis yang

mendefinisikan strategi bisnis, penguasaan, organisasi, dan kunci proses bisnis sebuah organisasi.

 Arsitektur aplikasi menyediakan spesifikasi sistem

aplikasi individual untuk disebarkan, interaksi antara sistem aplikasi dan relasi pada inti proses bisnis dari organisasi dengan kerangka kerja untuk layanan sebagai fungsi bisnis untuk interasi.

 Arsitektur data menjelaskan struktur organisasi secara logikal dan data fisik yang berasosiasi pada

sumberdaya management.

 Arsitektur teknologi, menjelaskan hardware, software

dan infrastruktur jaringan yang dibutuhkan untuk mendukung inti penyebaran, misi aplikasi kritikal[5].

Architecture Development Method (ADM)

diaplikasikan untuk membangun arsitektur perusahaan yang akan bertemu dengan bisnis dan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam organisasi. Hal ini merupakan kebutuhan organisasi untuk mengelola eksekusi aktivitas perencanaan arstektur. ADM merupakan inti dari TOGAF, hasil sumbangan dari banyaknya praktisi arsitektur, khususnya untuk merancang bisnis perusahaan dan Teknologi Informasi dengan menyediakan satu set pandangan arsitektur (bisnis, data, aplikasi, teknologi), petunjuk pada alat pembangunan arsitektur, satu set kemampuan menyampaikan yang direkomendasikan, hubungan dari studi kasus, metode untuk mengelola kebutuhan[6].

Gambar 1. Architecture Development Method

Lima tahapan dalam ADM akan digambarkan sebagai berikut.

a. Architecture Vision

Visi dan Misi STT Telematika Telkom Purwokerto seperti yang telah ditetapkan sebelumnya mengacu pada

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

(AD/ART). Visi STT Telematika Telkom Purwokerto yaitu menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang teknologi telematika dan membentuk insan yang berkarakter di Indonesia. Karakteristik Sistem Informasi STT Telematika Telkom Purwokerto mengacu pada karakteristik Sistem Informasi Perguruan Tinggi sebagai berikut[7]:

 Sebagai pendukung lembaga pendidikan tinggi

mencapai tujuannya.

 Memiliki tujuan memberikan layanan yang diperlukan

masyarakat akademis secara memuaskan, andal dan terjangkau, menaikkan mutu pelayanan sesuai dengan misi pendidikan tinggi, memberikan informasi yang akurat ke dalam dan luar institusi.

 Terdiri dari unit-unit sistem informasi yang berdiri

sendiri namun tetap sehaluan dengan visi dan misi institusi. Tiap-tiap unit dapat mengelola sendiri sistem informasinya sehingga standar dan aplikasi yang digunakan antar unit berbeda-beda.

 Diakses oleh berbagai ragam masyarakat akademisi

dengan tingkat kebutuhan, peran dan pengetahuan yang berbeda.

b. Business Architecture

Kegiatan bisnis utama pada STT Telematika Telkom Purwokerto ada pada Bagian akademik. Sedangkan

kegiatan pendukungnya adalah kegiatan yang

berhubungan dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Bagian Keuangan dan Kepegawaian, Bagian Promosi dan Kerjasama. Rantai nilai model STT Telematika Telkom Purwokerto dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Rantai Nilai Model STT Telematika Telkom Purwokerto

Proses bisnis yang dijalankan oleh STT Telematika Telkom Purwokerto yang utama adalah pemberian

LPM

LPPM

Bagian Keuangan & Kepegawaian

Bagian Promosi & Kerjasama

Bagian Akademik Kegiatan

pendukung

Kegiatan Utama

(3)

layanan akademik kepada mahasiswa atau disebut operasional akademik. Kegiatan operasional akademik dilakukan oleh bagian akademik. Sedangkan salah satu kegiatan pendukungnya adalah pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Tugas LPM antara lain menentukan nilai kinerja dosen sebagai acuan manajemen

dalam memberikan reward dan punishment terhadap

dosen yang bersangkutan demi peningkatan mutu secara

terus menerus. Berdasarkan hasil pengamatan,

permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat melakukan penilaian kinerja dosen yaitu.

a. Petugas LPM mengeluh karena beban kerja

menumpuk saat merekap kuesioner kinerja dosen

b. Data tidak akurat pada :

 Data jumlah pertemuan / tatap muka perkuliahan

 Data keterlambatan pengumpulan nilai

 Data keterlambatan pengumpulan soal

 Data penelitian dan pengabdian masyarakat

Identifikasi penyebab masalah

a. Pada permasalahan Petugas LPM mengeluh

disebabkan oleh kegiatan merekap Kuesioner

mahasiswa terhadap dosen menyita waktu / berjalan lamban. Hal ini dikarenakan jumlah personil hanya satu orang, sedangkan penyebaran kuesioner dilakukan pada akhir perkuliahan setiap semesternya, sehingga menyebabkan pekerjaan menumpuk.

b. Permasalahan data tidak akurat pada data jumlah

pertemuan/tatap muka perkuliahan, disebabkan oleh dosen tidak melakukan absensi pada SIMAK. Hal ini dikarenakan dosen kurang mahir menggunakan komputer, lupa, dan sistem yang belum stabil (koneksi terputus, dll).

c. Permasalahan data tidak akurat pada data

keterlambatan pengumpulan nilai dan pengumpulan soal disebabkan oleh human Error (dari Bagian Akademik maupun LPM). Yaitu kesalahan dalam pencatatan, dan kesalahan dalam pengukuran.

d. Permasalahan data tidak akurat pada data penelitian

dan pengabdian masyarakat disebabkan oleh human Error (dari LPPM maupun LPM).

Identifikasi titik keputusan

a. Penyebab masalah rekap Kuesioner mahasiswa

terhadap dosen menyita waktu ada pada titik keputusan proses penyebaran dan rekap kuesioner.

b. Penyebab masalah dosen tidak melakukan absensi

pada SIMAK ada pada titik keputusan proses absensi.

c. Penyebab masalah human Error (dari bagian

Akademik maupun LPM) ada pada titik keputusan proses rekap keterlambatan nilai dan proses rekap keterlambatan soal.

d. Penyebab masalah human Error (dari LPPM maupun

LPM) ada pada proses rekap PPM.

Analisis dokumen

Dokumen-dokumen yang digunakan di sistem ini adalah form nilai, form soal, form absensi, form penelitian dan pengabdian masyarakat, form kuesioner dosen.

Analisis Laporan dan kebutuhan informasi

a. Rata-rata nilai masing dosen untuk

masing-masing mata kuliah yang diampu berdasarkan kuesioner mahasiswa

b. Rata-rata nilai keselurahan dosen berdasarkan

kuesioner mahasiswa

c. Nilai kinerja dosen tertinggi dan terendah

d. Grafik histogram nilai kinerja dosen

e. Rekap jumlah pertemuan satu semester (kehadiran

dosen)

f. Rekap keterlambatan pengiriman soal ujian

g. Rekap keterlambatan pengiriman nilai

h. Rekap penelitian dan pengabdian masyarakat

i. Hasil nilai kinerja masing-masing dosen berdasarkan

perhitungan jumlah pertemuan, pengiriman soal dan nilai, nilai kuesioner mahasiswa, serta penelitian dan pengabdian masyarakat.

j. Ledger/rekap nilai kinerja dosen keseluruhan per

semester.

Prosedur penilaian kinerja dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut.

a. Mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen sesuai

dengan mata kuliah yang diikutinya. Daftar mata kuliah yang diikuti mahasiswa dapat dilihat pada Kartu Rencana Studi.

b. Dosen melakukan absensi melalui SIMAK pada setiap

pertemuan yang dilakukan di dalam kelas.

c. Dosen mengirimkan soal dan nilai ke Bagian

Akademik.

d. Bagian Akademik merekap keterlambatan soal dan

nilai yang dikirim oleh dosen.

e. Bagian LPPM merekap penelitian dan pengabdian

masyarakat yang diikuti oleh masing-masing dosen.

f. Bagian LPM merekap kuesioner kinerja dosen yang

diisi oleh mahasiswa, serta menghitung perolehan nilai kinerja dosen dengan formula sebagai berikut.

Tabel 1. Komponen penilaian kinerja dosen

NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT

1. Kehadiran Perkuliahan 30%

2. Ketepatan Pemasukan Nilai 20%

3. Penyerahan naskah soal UTS 15%

4. Penyerahan naskah soal UAS 15%

5. Evaluasi Kuisioner mahasiswa 10%

6. Penelitian / Pengabdian masyarakat 10%

c. Information System Architecture

(4)

Arsitektur bisnis

Gambar 3. Arsitektur bisnis penilaian kinerja dosen

Arsitektur data

Gambar 4. Arsitektur data penilaian kinerja dosen

Arsitektur aplikasi logikal untuk sub bisnis penilaian kinerja dosen

Context Diagram atau Diagram Arus Data level nol

penilaian kinerja dosen dapat dilihat dari komponen-komponen yang terlibat yaitu,

1. Mahasiswa,

2. Dosen,

3. Bagian akademik,

4. LPM,

Sistem kinerja dosen online Rekap keterlambatan soal,

nilai

Absensi, soal, nilai

Kuesioner dosen, KRS

Rekap PPM Rekap kinerja dosen

Gambar 5. Context Diagram penilaian kinerja dosen

Bag. akademik

Gambar 6. DFD Level 1penilaian kinerja dosen

Arsitektur informasi merupakan kebutuhan data yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis. Dalam hal ini arsitektur informasi yang diperlukan dalam arus informasi penilaian kinerja dosen adalah mahasiswa, dosen, bagian akademik, LPM dan LPPM terhubung dalam suatu jaringan. Dosen mengirimkan soal, nilai dan rekap absensi (jumlah pertemuan dengan mahasiswa di kelas). Bagian akademik menerima rekap keterlambatan pengiriman soal UTS/UAS dan pengiriman nilai untuk masing-masing dosen/mata kuliah. Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan masing-masing dosen per semester, dan LPM bertugas merekap kuesioner serta menghitung nilai kinerja dosen dan melakukan pelaporan akhir.

Kamus data (data dictionary)

Tabel 2. Mahasiswa

Field Field Name

Type Width Keterangan

1 NIM Character 10 Nomor Induk

Mahasiswa (primary key)

Nasional (primary key)

2 Nama Character 25 Nama Dosen

Tabel 4. Mata_Kuliah

Field Field + Perubahan Rencana Studi

+ Pengisian Kuesioner dosen

Pendaftaran ulang

+ Penawaran mata kuliah + Proses rekap nilai dosen + Proses rekap keterlambatan soal UAS & UTS + Proses rekap keterlambatan nilai

Operasional akademik

+ Absensi kuliah + Soal UTS/UAS + Nilai Perkuliahan

+ Penelitian dosen + Pengabdian dosen

PPM

+Rekap kuesioner +Penghitungan nilai kinerja dosen

(5)

Tabel 5. Jadwal

10 Keterangan Character 20 Keterangan

Perkuliahan

2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah

3 SKS Numeric 1 Satuan Kredit

Character 10 Kode Mata Kuliah

3 SMT Numeric 1 Satuan Kredit Semester

4 TA Numeric 2 Semester

5 NIM Numeric 4 Tahun Akademik

6 Nilai Numeric 2 Nilai Angka Mahasiswa

Tabel 8. Kuesioner_Dosen

Field Field Name

Type Width Keterangan

1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen

Nasional

2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah

3 V1 Byte 2 Nilai pertanyaan 1

Tabel 9. Penelitian_Dosen

Field Field

Character 5 Kode penelitian

3 Judul Character 50 Judul publikasi

ilmiah/penelitian

4 Penyelengg

ara

Character 50 Penyelenggara

publikasi

ilmiah/penelitian & kota

5 Keterangan Character 100 Keterangan lain

yang mendukung data

Tabel 10. Kode_Penelitian

Field Field Name Type Width Keterangan

1 Kode

Penelitian

Character 5 Kode penelitian

(primary key)

2 Jenis

Penelitian

Character 50 Jenis penelitian

(jurnal, prosiding, dst)

3 Tingkat Character 50 Nasional/Internasional

4 Skor Byte 3 Skor penelitian

Tabel 11. Pengabdian

Field Field Name Type Width Keterangan

1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen

Nasional

2 Judul Character 50 Judul Pengabdian

masyarakat

3 Tempat Character 50 Tempat Pengabdian

masyarakat

4 Keterangan Character 100 Keterangan lain yang

mendukung data

5 Skor Byte 3 Skor pengabdian

Tabel 12. Keterlambatan soal UTS

Field Field Name Type Width Keterangan

Tabel 13. Keterlambatan soal UAS

Field Field Name Type Width Keterangan

Tabel 14. Keterlambatan nilai

(6)

Tabel15. kehadiran Field Field

Name

Type Width Keterangan

1 NIDN Character 10 Nomor Induk Dosen

Nasional

2 Kode_MK Character 10 Kode Mata Kuliah

3 Jumlah

kehadiran

Byte 2 Jumlah kehadiran/tatap

muka dosen dan

mahasiswa 1 semester

Tabel 16. Query KHS (untuk cetak KHS)

Field Field Name Type Width Keterangan

1 NIM Character 10 Nomor Induk

Mahasiswa

2 Kode_MK Character 10 Kode Mata

Kuliah

3 SKS Numeric 1 Satuan Kredit

Semester

4 SMT Numeric 2 Semester

5 TA Numeric 4 Tahun Akademik

6 NA Numeric 1 Nilai Angka

7 NH Character 1 Nilai Huruf

8 IP Numeric 2 Indeks Prestasi

Tabel 17. Query Kinerja dosen (untuk cetak Kinerja dosen)

Field Field Name Type Width Keterangan

1 NIDN Character 10 Nomor Induk

Dosen Nasional

2 Nama Character 10 Nama dosen

3 Kehadiran Float - Skor kehadiran

4 Ketepatan_nilai Float - Skor ketepatan

nilai

5 Ketepatan UTS Float - Skor ketepatan

soal UTS

6 Ketepatan UAS Float - Skor ketepatan

soal UAS

7 Kuesioner Float - Skor kuesioner

8 PPM Float - Skor PPM

9 Total Float - Total Skor

d. Technology Architecture

Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan

kebutuhan teknologi untuk mengolah data, langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan kandidat teknologi yang akan digunakan berdasarkan katalog teknologi. Untuk mengklasifikasikan teknologi dapat menggunakan

Technical Reference Model dari TOGAF. Hasil dari

klasifikasi teknologi adalah pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi, mulai dari perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, jaringan dan teknologi keamanan, serta arsitektur internet yang mendukung teknologi[8].

Teknologi yang digunakan untuk membangun sistem informasi tersebut adalah 1 CPU untuk server, 5 CPU beserta monitor untuk client, 1 hubs, dan 2 printer, dan 1 modem untuk akses internet. Sistem operasi menggunakan Windows NT untuk server dan Windows OS untuk client. Web Server yang digunakan adalah Apache Web Server. Struktur jaringan yang dipakai STT Telematika Telkom

Purwokerto adalah client dan server dengan menggunakan

sistem LAN berbasis Star Topology.

Hardware yang digunakan pada server Intel Core 2 Duo

E8400 @3.0Ghz, ASUS P5Q Pro, HDD WDC 320GB SATA II Blue, VGA On Board, PSU Aopen 700W, RAM Corsair Twin 2x PC6400 Dual Channel, DVD-RW

Samsung. Hardware yang digunakan pada client memiliki

spesifikasi Processor Pentium IV 1.8 GHz, RAM 128

MB, Harddisk 40 GB, VGA Card yaitu tipe AGP (Intel

[R] 82845G/GL Ghrapic Controller), Dua Port PS/2, Dua

Port USB, NIC yaitu Realtek 10/100 Mbps, Monitor SVGA

yaitu SPC 15", Sebuah Keyboard USB, Sebuah Mouse USB.

Gambar Denah Jaringan LAN

e. Opportunities and Solution

Pada tahap ini, dilakukan dengan mengidentifikasi peluang pemanfaatan aset TI yang ada dan solusi baru yang harus dikembangkan. Berdasarkan pengamatan di STT Telematika Telkom Purwokerto dan dari hasil analisis sebelumnya, ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan sistem informasi yaitu proses yang sudah ada (existing) dan perlu dipertahankan (retain) adalah proses KRS dan proses absensi. Sedangkan proses yang akan

dikembangkan (future) adalah proses rekap keterlambatan

soal dan nilai, proses polling, proses rekap penelitian, proses rekap pengabdian dan proses rekap kinerja dosen. Sedangkan yang berkaitan dengan teknologi informasi

yaitu teknologi yang sudah ada (existing) dan perlu

dipertahankan adalah jaringan LAN dengan topologi star dan Apache web server. Teknologi ini sudah mencukupi untuk menjalankan sistem kinerja dosen online.

III. KESIMPULAN

Sebagai penutup dalam penelitian yang dilakukan pada STT Telematika Telkom Purwokerto dengan fokus pada sub bisnis penilaian kinerja dosen menghasilkan :

a. Arsitektur bisnis yang menggambarkan 4

kegiatan pendukung dan 1 kegiatan utama.

b. Arsitektur data yang mendefinisikan 14 tabel

dan 2 query.

c. Arsitektur aplikasi yang mendefinisikan 5 entitas

(7)

d. Arsitektur teknologi yang mendefinisikan pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi.

REFERENSI

[1] Lankhorst et al., Enterprise Architecture at Work,

Third Edition, Springer Heidelberg New York. 2013

[2] Osvalds, G, Definition od Enterprise Architecture,

Centric Models for the Systems Engineers, TASC Inc., 2001

[3] Kourdi, H, S, Framework for Enterprise, IEEE, Vol.

9, Issue 5, September, 2007

[4] Open Group., The Open Group Architecture

Framework:Architecture Development Method.

Diakses pada Tanggal 23 Juli 2013 dari

http://www.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/

[5] Czarnecki, A, Orlowski, C., IT Bussiness Standards

as an Ontology Domain. Computational Collective

Intelligence. 3rd Intternational Conference, ICCCI, Proceedings, Part 1, Gdynia, Polland, 2011

[6] TOGAF., Introduction to the Architecture

Development Method. Diakses Tanggal 23 Juli 2013

darihttp://www.togaf.info/togaf8/togafslides/TOGAF -V8-M3-Intro-ADM.PDF

[7] Mutyartini, K, Sembiring, J., Arsitektur Sistem

Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi

Indonesia, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi

dan Komunikasi untuk Indonesia, Bandung, 2006

[8] Yunis, R, Surendro, K, Perancangan Model

Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture

Development Method, Prosiding Seminar Nasional

(8)

Gambar

Gambar 2. Rantai Nilai Model STT Telematika Telkom Purwokerto
Gambar 5. Context Diagram penilaian kinerja dosen
Gambar Denah Jaringan LAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa perlakuan aplikasi pupuk organik cair urin ternak berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering biji per tanaman,

Atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Finansial Sistem Alokasi Air di Desa Sidomulyo” skripsi ini

Tundaan yang terjadi pada setiap kendaraan dapat diakibatkan oleh tundaan lalulintas rata-rata (DT) yang dihitung menggunakan rumus (2.18), tundaan akibat geometrik (DG)

Mahasiswa dapat memahami dan menghayati kenyataan yang diwujudkan oleh adanya kemiskinan, memahami dan menghargai kemampuan manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai setup database PostgreSQL yang dilanjutkan dengan pembuatan program sederhana untuk melakukan koneksi dan menampilkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel pengetahuan wajib pajak, pemahaman wajib pajak, manfaat pajak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

Jadi dapat diartikan bahwa semua hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian upah pungut terhadap motivasi kerja, motivasi

corporategovernance terhadap nilai perusahaan dengan manajemen laba.. sebagai variabel intervening. Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut: