• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POTENSI EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS POTENSI EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POTENSI EKONOMI DI PROVINSI

SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh

AHMAD HABIBI HARAHAP

NIM : 8136161002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

AHMAD HABIBI HARAHAP. Analisis Potensi Ekonomi Di Provinsi Sumatera

Utara. Program Pascasarja Universitas Negeri Medan 2015

Petumbuhan perekonomian Provinsi Sumatera Utara belum berada pada puncak yang optimal. Jika dibandingkan dengan beberapa provinsi lain di Indonesia dan dengan segala potensi yang dimilikinya, Provinsi Sumatera Utara hanya menempati urutan ke 10 dalam hal pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam periode 2009-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis di masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dan untuk mengetahui struktur pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota, baik secara sektoral maupun secara agregat terhadap Provinsi Sumatera Utara. Terjadinya transformasi struktural sedikit banyak akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quetiont (LQ), Model RasioPertumbuhan (MRP), analisis overlay, dan Shift Share Analysis (SSA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi basis di hampir 13 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Tetapi pertumbuhan sektor pertanian, sektor indutri pengolahan, sektor pertambangan & penggalian, dan sektor listrik, gas & air bersih cenderung mengalami perlambatan, sebaliknya semua sektor tersier yang meliputi : sektor perdagangan, hotel, & restoran; sektor pengangkutan & komunikasi; sektor keuangan, persewaan, & jasa perusahaan; dan sektor jasa cenderung mengalami pertumbuhan yang positif. Sektor pengangkutan & komunikasi merupakan sektor dengan pertumbuhan tertinggi yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara. Hasil Shift Share Analysis menunjukkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara sedang terjadi transformasi struktural yang ditandai dengan menurunnya peranan sektor pertanian, dan semakin meningkatnya peranan sektor jasa. Kondisi ini sekaligus bertentangan dengan teori Kuznets yang menyatakan bahwa proses transformasi struktural ditandani dengan bergesernya peranan sektor pertanian ke sektor industri manufaktur, dan selanjutnya ke sektor jasa.

(5)

ABSTRACT

AHMAD HABIBI HARAHAP. The Potential Economic Analysis In North

Sumatra Province. Postgraduate School of the State University of Medan 2015.

Economic growth of North Sumatera Province is not quite on the top of optimum. If the compared by some of others province in Indonesia and by all of his potention, the North Sumatera Province only on the 10th rank of economic growth in Indonesia in 2009-2013 period. The purpose of this study is toanalyze the economic sectors which are the basis in each district/city in North Sumatera province and to determine the structure of economic growth in the district /city both sectoral and aggregate the province of North Sumatera. Structural transformation to some extent will have an impact on overall economic growth. Analysis tools used in this study is Location Quetiont (LQ), Growth Ratio Model (MRP), overlay analysis, and shift share analysis. Results of this study showed that the agriculture sector is a sector which is the basis in nearly 13 districts/cities in North Sumatera Province. But the growth in agriculture, processing industries, mining and quarrying, and the electricity, gas & water supply sector likely slowed, otherwise all tertiary sectors which include: trade, hotels, and restaurants; transportation and communication, finance, leasing, and services company, and the services sector is likely to experience growth positive. Transportation and communication is a sector with the highest growth occurring in North Sumatera Province. Shift Share Analysis results showed that in the Province of North Sumatera is going structural transformation characterized by decreasing the role of the agricultural sector, and the increasing role of the service sector. This condition as well as contrary to the Kuznets theory which states that the process of structural transformation contribution marked by shifting agriculture to manufacturing and then to services sector.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “Analisis Potensi Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara”.

Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

(7)

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah banyak memberikan motivasi dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Lukman Harahap dan Siti Sarah Lokot yang telah memberikan dukungan penuh dalam hal moril maupun materil, dan juga buat kakak tercinta Masyitoh Harahap S.Pd.I, yang selalu mem-back up dalam kebutuhan finansial penulis selama dalam masa studi, juga abang Ilyas Pauji Harahap S.Pd.I, serta dua adik-adikku Zulfahmi Harahap, & Nurlaila Ummi Harahap S.Pd.I, tercinta yang menjadi saudara-saudari yang memberikan motivasi penulis.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 kelas A (Reguler) Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bg. Yudistira Affandi, Abdul Hayat, Bg. Mario Andries Kiton, Bg. Benni Sinaga, Ferdinan Tarorogo Waw, Kak Sufriani Sidabalok, Kak Syahraini, Desi Marisanty Pardede, Naumi Evi Purba, dan Annisa Syadli Nasution, yang telah seiring sejalan dalam menempuh pendidikan dan saling mendukung termasuk kepada penulis dalam rangka penyelesaian tesis ini.

(8)

Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan segenap kekurangan penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.

Medan, 23 Februari 2016 Penulis,

Ahmad Habibi Harahap

(9)

DAFTAR ISI

2.1.1.Pertumbuhan Ekonomi ... 10

2.1.2. Teori Pertumbuhan Endogen... 12

2.1.3. Teori Basis Ekonomi ... 15

2.1.4. Keunggulan Komparatif... 18

2.1.5. Teori Perubahan Struktural ... 20

2.2. PDRB ... 24

3.5.1. Analisis LQ (Location Quotient) ... 37

3.5.2. Model Rasio Pertumbuhan ... 37

3.5.3. Shift Share Analysis (Industrial Mix) ... 38

BAB.IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian... 39

4.1.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara... 39

4.1.2.Keadaan Makro Ekonomi ... 40

4.2. Pembahasan ... 44

4.2.1.Analisis LQ (Location Quotient) ... 44

(10)

4.2.3.Analisis Klassen Thipology ... 61

4.2.4.Shift-Share Analysis (Industrial Mix)... 69

BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Klasifikasi Klassen Typology Pendekatan Sektoral ... 30 Tabel 4.1. Struktur Ekonomi Sumatera Utara 2004-2013 ... 43 Tabel 4.2. Rata-rata LQ Tiap Sektor Sumatera Utara Tahun 2004-

2013 ... 47 Tabel 4.3. Nilai MRP Tiap Sektor ... 57 Tabel 4.4. Klasifikasi Klassen Typology Pendekatan Sektoral ... 61 Tabel 4.5. Hasil Analisis Tipologi Klassen Daerah Kabupaten / Kota .

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 – 2013 (%)... 3 Gambar 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara dan Beberapa .

Provinsi Di Indonesia Tahun 2009-2013 ... 6 Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 33 Gambar 4.1. Perkembangan PDRB Sumatera Utara ADHK 2000 .

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran .1. PDRB Provinsi Sumatera Utara ADHK 2000 Tahun

2004 – 2013 ( Dalam Juta Rupiah ) ... 79 .2. PDRB 20 Kabupaten / Kota Se-Sumatera Utara ADHK .

2000 Tahun 2004–2013 (Dalam Juta Rupiah) ... 80 .3. Tipologi Sektoral 20 Kabupaten / Kota Se – Sumatera .

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah perekonomian merupakan hal yang menjadi perhatian semua negara, terutama di negara-negara yang sedang berkembang, hal ini cukup beralasan karena permasalahan perekonomian sangat erat kaitannya dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang yang dapat mendorong perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin”. (Sarwedi, 2010:1).

Pembangunan ekonomi adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari pertumbuhan dan perubahan. Dalam studi empirisnya Chenery memberikan penjelasan bahwa pembangunan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perubahan yang dapat diamati dimana ciri-cirinya hampir sama pada setiap negara (Roosmawarni, Soekarnoto, 2013:37).

Menurut Arsyad (1999:108) permasalahan utama dalam rangka pembangunan daerah ada pada orientasi kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan potensi daerah yang bersangkutan (endogenous

development) dengan menggunakan potensi sumber daya manusia. Hal ini

(15)

2

Dengan adanaya data PDRB, maka dapat ditentukannya sektor yang menjadi basis atau unggulan (leading sector) disuatu daerah/wilayah.

Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas atau kemampuan dalam jangka panjang suatu negara dalam rangka penyediaan berbagai kebutuhan terhadap barang ekonomi bagi penduduk negara tersebut, kenaikan kapasitas atau kemampuan itu sendiri akan mungkin terjadi atau dapat ditentukan oleh adanya kemajuan dan penyesuaian-penyesuaian terhadap teknologi terbaru, institusional (kelembagaan), serta ideologi terhadap berbagai tuntutan yang ada (Restiatun, 2009:84).

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan jumlah penduduk yang besar di Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai 13.590.249 jiwa lebih pada tahun 2013. Sumatera Utara juga merupakan provinsi dengan luas wilayah yang besar dengan luas daratan mencapai 72.981,23 km2, dan memiliki potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang melimpah. sumberdaya tersebut antara lain, industri perkebunan, industri pengolahan, industri manufaktur, dan lain-lain.

(16)

3

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013 (diolah)

Gambar 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2004 – 2013 ( Persen )

Dari gambar tersebut dapat terlihat bahwa dalam sepuluh tahun terakhir rata-rata persentase pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara relatif masih lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tersebut ditopang oleh sembilan sektor perekonomian yang pertumbuhannya dalam lima tahun terakhir masing-masing relatif tidak sama setiap tahunnya.

Seperti sektor pertanian yang mencakup subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya kehutanan dan perikanan. Sampai tahun 2002 pertanian merupakan andalan Sumatera Utara dalam penciptaan PDRB, namun 2003-2013 peranan sektor ini telah tergeser oleh sektor industri pengolahan. Pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian dalam PDRB harga berlaku mengalami penurunan dari 21,89% menjadi 21,32%. Penurunan ini diakibatkan oleh penurunan pada semua subsektor kecuali sbsektor peternakan dan hasil-hasilnya serta subsektor perikanan. Sektor pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan dari tahun 2012-2013 dari yang sebelumnya

0.00

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Nasional

(17)

4

pertumbuhan subsektor minyak dan gas bumi yaitu sebesar 2,65% pada tahun 2013. Setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar minus 5,05% pada tahun 2012. Sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan sebesar 4,04% dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh hanya 3,36%. Hal ini disebabkan adanya percepatan pertumbuhan pada industri non migas.sedangkan industri migas mengalami penurunan, pengilangan minyak bumi mengalami kontraksi yaitu dari 6,98% pada 2012 menjadi 4,74% pada tahun 2013. Berbeda dengan dengan subsektor industri non migas yang mengalami peningkatan sebesar 4,05% ditahun 2013 dibanding tahun sebelmnya tumbuh sebesar 3,62%.

Sektor listrik, gas dan air bersih yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,95% pada tahun 2013 setelah sebelumnya tumbuh pada tahun 2012 sebesar 2,99%. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pertumbuhan subsektor listrik dan air bersih dengan pertumbuhan masing-masing 5,95% dan 5,68%, sedangkan subsektor gas mengalami kontraksi minus 20,23%. Sektor konstruksi pertumbuhan sektor konstruksi 2013 sebesar 7,17% lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang sebesar 6,78%. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan pada subsektor listrik dan air bersih karena kedua sektor ini berkaitan.peningkatan pembangunan terutama gedung akan meningkatan permintaan akan listrik dan air bersih.

(18)

5

Sektor pengangkutan dan komunikasi, memiliki peranan sebagai pendorong aktivitas perekonomian. Dalam era globalisasi peranan sektor ini sangat vital dan menjadi indikator kemajuan suatu bangsa. Tahun 2013 sektor ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,23%, namun mengalami perlambatan pertumbuhan di tahun 2013 menjadi hanya 7,60% hal ini disebabkan penurunan pertumbuhan pada kedua subsektornya yang mengalami perlambatan pertumbuhan dari 8,15% di tahun 2012 menjadi hanya 7,57% di tahun 2013.

Sektor keuangan real estate dan jasa keuangan. Tahun 2013 sektor ini mengalami perlamabatan pada tahun 2013 hanya sebesar 8,31% yang sebelunya mencapai 11,20%. Hal ini disebabkan adanya perlambatan pertumbuhan pada subsektor keuangan (bank) yaitu dari 21,61% menjadi 10,76%. Sektor Jasa-jasa tumbuh sebesar 7,13% pada tahun 2013 menurun dibanding tahun sebelunya yaitu 7,54 %.hal ini disebabkan perlambatan pertumbuhan di subsektor pemerintahan umum,dari 7,44% di 2013 turun menjadi 6,93% di tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara sesungguhnya cukup baik terbukti dengan fakta bahwa pertumbuhannya relatif tidak lebih rendah dari pertumbuhan perekonomian nasional. Tetapi perekonomian sumatera utara masih perlu di optimalkan mengingat potensi sumatera utara yang sangat besar namun kinerja perekonomiannya belum sejalan dengan potensi yang dimiliki.

(19)

6

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, dan Jambi. Kesembilan provinsi tersebut secara konsisten dalam pertumbuhan ekonominya selalu meningkat diatas pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini dapat terlihat dalam gambar (1.3)

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2013 (diolah)

Gambar 1.2. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara Dan Beberapa Provinsi Dengan Pertumbuhan Ekonomi Di Atas Sumatera Utara Di Indonesia Tahun 2009 – 2013 ( Persen )

Dari data di atas terlihat jelas bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi sumatera utara belum berada pada titik yang maksimal, diperlukan analisis yang lebih mendalam tentang potensi yang bisa di optimalkan di Provinsi sumatera utara.

Kondisi geografis, tipologi Perekonomian daerah yang sangat bervariasi antar satu daerah dengan daerah lainnya menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula, agar mampu mendorong akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah, yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah Provinsi Sumatera

(20)

7

Utara yang akan menghasilkan gambaran sesungguhnya tentang sektor-sektor perekonomian yang paling potensial untuk dijadikan sebagai skala prioritas dalam pembangunan perekonomian di Provinsi Sumatera Utara kedepan.

Dari uraian diatas maka penulis ingin menganalisis sektor-sektor ekonomi di Sumatera Utara yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan tingkat pertumbuhannya dalam menopang perekonomian Provinsi Sumatera Utara yang kemudian akan dijadikan sebagai skala prioritas dalam pembangunan perekonomian guna mencapai pertumbuhan perekonomian yang lebih optimal di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dalam studi ini penulis ingin menyusun tesis dengan judul “Analisis Potensi Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka akan timbul pertanyaan penelitian yaitu :

1. Sektor potensial ekonomi apa sajakah yang menjadi basis untuk di kembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara ?

2. Bagaimanakah pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara ?

(21)

8

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sektor potensial apa sajakah yang menjadi basis untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara .

2. Untuk mengetahui bagaimanakah pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui bagaimanakah proses transformasi struktural yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara .

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :

1. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai gambaran yang lebih riil dan termutakhir (terkini) mengenai perkembangan dan perubahan sektor perekonomian potensial yang dimiliki Provinsi Sumatera Utara.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dalam bab ini akan di sampaikan beberapa hal mengenai hasil analisis data yang telah di uraikan pada bab sebelumya. Dari kesimpulan yang ada akan di kemukan saran-saran yang berhubungan dengan permasalahan yang terkait dengan penelitian ini. Sehingga diharapkan akan dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak terkait. Setelah melakukan serangkaian studi dan menghasilkan hasil analisa dan pembahasan maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan LQ pada 9 (sembilan) sektor perekonomian di Sumatera Utara menunjukkan bahwa sektor yang paling banyak menjadi basis di wilayah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara adalah sektor industri, sektor pertanian, sektor bangunan, dan sektor perdagangan, hotel & restoran.

(23)

75

3. Berdasarkan hasil analisis tipologi klassen dapat disimpukan bahwa ada 3 (tiga) sektor paling potensial yang tersebar di berbagai kabupaten / kota di Sumatera Utara yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan & penggalian serta sektor jasa-jasa.

4. Berdasarkan hasil perhitungan IM dapat disimpulkan bahwa struktur perekonomian Sumatera Utara telah mengalami transformasi struktural dari sektor primer dan industri kepada sektor jasa-jasa,

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya maka diuraikan beberapa saran kepada pemerintah daerah Sumatera Utara dan stakeholdernya terhadap kebijakan pengembangan perekonomian secara menyeluruh di Sumatera Utara yaitu :

1. Melakukan pembangunan dengan mengambil skala prioritas terhadap sektor-sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor pertanian, dan sektor yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi yaitu sektor jasa-jasa di Sumatera Utara.

2. Mengambil kebijakan percepatan pembangunan terhadap sektor-sektor penopang perekonomian Sumatera Utara yang mengalami perlambatan pertumbuhan seperti sektor pertanian, sektor industri, serta sektor listrik, gas & air bersih.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abipraja, S. (1993). Ekonomi Pembangunan Pengantar dan Kebijaksanaan. Airlangga University Press.

Adisasmita, R. (2005). Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adisasmita, R. (2008). Pengembangan Wilayah : Konsep dan Teori. yogyakarta: Graha Ilmu.

Amir, H., & Nazara, S. (2005). Analisis Perubahan Struktur Ekonomi ( Economic Landscape ) Dan Kebijakan Strategi Pembangunan Jawa Timur tahun 1994-2000: Analisis Input Output. Jurnal Ekonomi Pembangunan

Indonesia Edisi Januari 2005 .

anwar, M., & Arsyad. (1995). Prospek Ekonomi Indonesia Jangka Pendek:

Sumberdaya, Teknologi, dan Pembangun ISBN 9796052164. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Arsyad, L. (1999). Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN.

arsyad, L. (1999). Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE.

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. (2015). Sumatera Utara Dalam Angka. MEDAN: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.

Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Budiharsono, S. (1996). Transformasi struktural dan Pertumbuhan Antar Daerah

Di Indonesia 1969-1987.Disertasi tidak diterbitkan. Bogor: Program

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor BOGOR.

Daryanto, A. (2001). Social Accounting Matrix Model For Development Policy Analysis. Working Paper No. 3. Departement Of Agricultural Socio Economics, Bogor Agricultural University, Boggor

Dasril, A. S. (1993). Pertumbuhan dan Perubahan Struktur Produksi Sektor

Pertanian dalam Industrialisasi Di Indonesia 1971- 1990.Disertasi tidak diterbitkan. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor BOGOR.

Djojohadikusumo, S. (1994). Perkembangan Pemikiran Ekonomi : Dasar Teori

Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. jakarta: PT.Pustaka

LP3ES Indonesia.

(25)

77

Glasson, J. (1997). Pengantar Perencanaan Regional. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jhingan, M. (2003). Ekonomika Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada.

Kuncoro, M. (2000). Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMPYKPN.

Kuncoro, M. (1997). Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan,

Akademi Peremajaan Perusahan. Yogyakarta: YKPN.

Ma'ruf, A. (2009). Anatomi Makro Ekonomi Regional : Studi Kasus Provinsi DIY. JEJAK, Vol. 2, No. 2 , 114-125.

Mondal, I. Wali (2009). An Analysis Of The Industrial Development Potential Of Malaysia : A Shift-Share Approach.Journal Of Business & Ekonomics Research, Volume 7, Number 5, 41-46.

wira, Y., & Hamidi, W. (2013). Transformasi Struktur Ekonomi Kabupaten SIAK. Jurnal Ekonomi, Volume 21, Nomor 1 , 1-21.

Prishardoyo, B. (2008). Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Potensi Ekonomi Terhadap Produk Domestic Regional Brutto ( PDRB ) Kabupaten PATI Tahun 2000-2005. JEJAK, Volume 1, No. 1. , 1-9.

Ratnasari, E. D. (2014). Sectors Analysis And Determination Of GDP Forming Leading Sector In Distric KEBUMEN. Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13,

No. 1 , 1-29.

Restiatun. (2009). Identifikasi Sektor Unggulan dan Ketimpangan Antar Kabupaten / Kota Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal

Ekonomi Dan Studi Pembangunan Vol. 10, No. 1 , 77-98.

Rosmawarni, A., & Soekarnoto. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Transformasi Struktural Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan

Bisnis Tahun XXIII No. 3 , 35-47.

Sarwedi. (2010). Analisis Determinan Perubahan Penawaran Barang Ekspor Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan Vol. 12 No. 3. Jakarta: Bank Indonesia.

Sirojuzilam. (2008). Disparitas Ekonomi Dan Perencanaan Regional,Ketimpangan Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah Timur Provinsi Sumatera Utara. Pustaka Bangsa Press.

Sjafrizal. (2008). Ekonomi Regional, Teori dan Aflikasi, Cetakan Pertama. Padang: Baduose Media.

Soepomo, P. (1993). Analisis Shift Share "Perkembangan dan Penerapan" . Jurnal

(26)

78

Sufri, M. (2003). Analisis Daya saing Komuditas Ekspor Non Migas Dan

Perubahan Struktur Ekonomi Implikasinya Terhadap kebijakan Pembangunan Di Sulawesi Selatan. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya:

Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga SURABAYA.

Syrquin, M. (1988). Patterns of Structural Change, dalam (Chenery, H. and T.N.

Srinivasan,eds.). Handbook of Development Economics. Elsevier Science

Publishers.

Tarigan, R. (2007). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Todaro, M. P. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (Terjemahan)

Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.

Todaro, Michael, P., & Stephen, S. (2004). Pembangunan Ekonomi, Edisi

kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Yusuf, M. (2012). Ilmu Ekonomi Regional. Medan: Perdana Mulya Sarana. Yusuf, M. (1999). Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Sebagai salah satu Alat

Gambar

Tabel 2.1. Klasifikasi Klassen Typology Pendekatan Sektoral ............  Tabel 4.1. Struktur Ekonomi Sumatera Utara 2004-2013 ..................
Gambar 1.1. Pertumbuhan     Ekonomi    Indonesia     dan    Provinsi
Gambar 1.1.
Gambar 1.2.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, penelitian terhadap kredibilitas media sangatlah penting untuk diteliti sehingga para pembaca bisa lebih teliti terhadap media yang akan dikonsumsi

Kedua , memberi porsi pembahasan tentang ‘Bahasa dan Identitas’ secara lebih grounded, aplikatif, dan kontekstual, yaitu Bahasa dan Identitas dalam keterkaitannya dengan dialek

Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Asupan Protein pada Remaja Putri dengan Status Gizi Kurang yang dilakukan di SMP yang ada di Kota Kupang dapat di simpulkan bahwa: 1.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis apakah ada hubungan antara kedisiplinan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Kendel, Boyolali dengan penggunaan media

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERA:. GURU DAN

Pada kesempatan berikutnya, pembelajaran al-Qur’an Hadits kelas 5 dilakukan demonstrasi seperti tugas yang sudah disampaikan, masing-masing siswa maju satu persatu

Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada penelitian Mohammad dkk meneliti tentang hubungan pola makan bergizi dengan tumbuh kembang anak usia sekolah,