Jurnal Ultima Humaniora, Volume II, No. 2, September 2014
SUSUNAN REDAKSI
Pelindung : Dr. Ninok Leksono
Penanggungjawab : Hira Meidia, Ph. D.
Pemimpin Umum : Dr. Ir. P. M. Winarno, M. Kom.
Mitra Bestari pada edisi ini :
1. Dr. H. Pudjo Sumedi AS, S. E., M. Ed. (Pemimpin Umum Majalah ANCAS; mantan atase Pendidikan Kedubes RI di Timur Tengah)
2. Ibnu Wahyudi, S.S., M.A. (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia)
3. Mitha Budhyarto, Ph. D. (Researcher and Curator; Alumnus University of London: PhD. in Humanities and Cultural Studies)
Ketua Dewan Redaksi: Hendar Putranto, M. Hum.
Dewan Redaksi : Niknik M. Kuntarto, M Hum., Johannes Langgar Billy, M. M., M. V. Santi Hendrawati, M. Hum., Edi Sius Riyadi, S. H.
Tata Usaha : Canggih G. Farunik, M. Fil., Alexander Aur, M. Hum.
Sirkulasi dan Distribusi: Sularmin
Keuangan : I Made Gede Suteja, S. E., Regina Fika, S. E.
Alamat Redaksi Jurnal Ultima Humaniora:
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA (UMN)
Gedung Rektorat Lantai 3
Jalan Boulevard Gading Serpong, Desa Curug Sangereng
Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten 15333
Telp. +6221 5422 0808 ext. 3622; Faks: (021) 5422 0800
Susunan Redaksi : hlm. i
Daftar Isi : hlm. ii
Kata Pengantar : hlm. iii - v
DAFTAR ISI
Pengantar Redaksi ... iii
Slavoj Žižek dan Pembentukan Identitas Subjektif melalui Bahasa
MARTIN SURYAJAYA ... 136
Cyborg dan Eksistensi Kesadaran Mesin (AI): Sebuah Tinjauan dari Perspektif Filsafat Teknologi
BUDI HARTANTO ... xxx
Maaf, Maaf, Maaf ... Pengampunan sebagai Ambang Batas Kemanusiaan
YULIUS TANDYANTO ... xxx
Aku Rapopo: Bahasa dan Imajinasi Identitas Kerakyatan
PAULUS CATUR WIBAWA ... xxx
Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas: Tinjauan dari Perspektif Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer
RINDHA WIDYANINGSIH ... xxx
Wajah Janus Generasi Maya: Mengintip Hubungan Manusia dan Internet dalam Semusim, dan Semusim Lagi
BERTO TUKAN ... xxx
Telaah Budaya dan Karakter dalam Pola-pola Komunikasi di Dunia Maya
DEDE HASANUDIN ... xxx
Appreciating Marah Rusli’s Sitti Nurbaya: A Structuralist Analysis of Roland Barthes’ Five Codes
Servant Leadership: Menyoal Aspek Spiritual dalam Kepemimpinan
ARCADIUS BENAWA ... xxx
[Resensi Buku] Melacak Asal-usul Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Berdasarkan Teori Properti John Locke
HENDAR PUTRANTO ... xxx
KATA PENGANTAR
Pada 1947, filsuf Eksistensialis ternama asal Jerman, Martin Heidegger (1889 – 1976), membuka wacana tentang berpikir, berbahasa, dan keterkaitannya dengan Ada, dalam esei panjang berjudul Letter on Humanism (‘Brief uber den “Humanismus”) dengan mengatakan, "Bahasa adalah rumah Ada. Di dalamnya manusia bermukim. Mereka yang berpikir dan mereka yang mencipta
dengan kata-kata adalah para penjaga rumah ini. Kepenjagaan mereka mencapai secara tuntas dan utuh (Vollbringen) manifestasi Ada sejauh mereka membawa manifestasi ini pada Bahasa
dan mempertahankannya dalam Bahasa lewat tuturan mereka”
Demikianlah sebuah paragraf pembuka yang tidak mudah dicerna pembaca hanya dengan tindakan sekali membaca saja. Jika disederhanakan, pokok yang mau disampaikan Heidegger di atas adalah bahwa untuk memahami eksistensinya, manusia tidak boleh sekali-kali melupakan fakta bahwa mereka adalah manusia yang berbahasa. Ada-nya manusia adalah Ada yang dicapai lewat aktivitas berpikir, dan diartikulasikan serta dijaga dan dirawat lewat aktivitas berbahasa. Sebagai para penjaga rumah Ada, sudah seyogianya kita memerhatikan baik-baik dua ranah Bahasa yaitu Bahasa sebagai esensi mengada kita, maupun Bahasa sebagai instrumen, yang lewatnya, Ada kita termanifestasi secara perlahan tetapi pasti menuju kepenuhannya. Ada di sini bukan hanya dalam individualitasnya, tetapi juga dalam kolektivitasnya.
merangkap tugas sebagai Sekretaris Panitia Kongres, Muhammad Yamin, yang salah satunya
berbunyi “Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia,” merupakan salah satu pencapaian manifestasi Ada. Peristiwa Soempah Pemoeda ini jugalah yang melatari diperingatinya bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa Nasional.
Dalam koridor pemikiran, kesejarahan, dan kerinduan untuk menjaga serta merawat
fenomena Bahasa sebagai “rumah Ada yang di dalamnya manusia bermukim” secara umum, dan
Bahasa Indonesia, secara khusus, edisi keempat Jurnal Ultima Humaniora, Volume II, No. 2,
September 2014, yang bertemakan “Bahasa dan Identitas” berikut ini menyajikan sembilan
makalah utuh (full paper) dan satu buah resensi buku.
Dari sembilan makalah utuh yang tersaji, delapan buah makalah tematis akan membahas
tentang keterkaitan antara “Bahasa dengan Identitas”, yang, demi memudahkan pembacaan dan
pemahaman, dibagi menjadi dua pokok pembahasan besar, yaitu:
Pertama, pembahasan tentang ‘Bahasa dan Identitas’ secara filosofis yang diwakili oleh
empat buah makalah, yaitu makalah karya Martin Suryajaya berjudul “Slavoj Žižek dan
Pembentukan Identitas Subjektif melalui Bahasa”, makalah karya Budi Hartanto berjudul
“Cyborg dan Eksistensi Kesadaran Mesin (AI): Sebuah Tinjauan dari Perspektif Filsafat Teknologi”, makalah karya Yulius Tandyanto berjudul “Maaf, Maaf, Maaf ... Pengampunan sebagai Ambang Batas Kemanusiaan,” dan makalah karya Paulus Catur Wibawa berjudul “Aku Rapopo: Bahasa dan Imajinasi Identitas Kerakyatan”.
Kedua, memberi porsi pembahasan tentang ‘Bahasa dan Identitas’ secara lebih grounded, aplikatif, dan kontekstual, yaitu Bahasa dan Identitas dalam keterkaitannya dengan dialek lokal Ngapak dan karakter wong Banyumasan (makalah berjudul “Bahasa Ngapak dan Mentalitas Orang Banyumas: Tinjauan dari Perspektif Filsafat Bahasa Hans-Georg Gadamer” karya Rindha Widyaningsih), Bahasa dan keterkaitannya dengan pembentukan identitas Generasi Maya yang bertumpu pada proliferasi internet dalam novel Semusim (makalah berjudul “Wajah Janus Generasi Maya: Mengintip Hubungan Manusia dan Internet dalam Semusim, dan Semusim Lagi” karya Berto Tukan), Bahasa dan Identitas sejauh dikaitkan dengan perilaku tutur para pengguna media sosial Facebook yang menyimpang dari nilai budaya dan norma kesantunan yang luhur
Siti Nurbaya karya pujangga Marah Rusli (makalah berjudul “Appreciating Marah Rusli’s Sitti Nurbaya: A Structuralist Analysis of Roland Barthes’ Five Codes” karya Retnowati)
Makalah kesembilan, yang merupakan makalah non-tematis satu-satunya dalam edisi jurnal kali ini, merupakan refleksi dari Arcadius Benawa tentang Model Kepemimpinan kontemporer yang dianggap mengemuka pasca peristiwa Pemilihan Presiden 2014 yang lalu,
yang berjudul “Servant Leadership: Menyoal Aspek Spiritual dalam Kepemimpinan.”
Jurnal edisi keempat ini ditutup dengan sebuah resensi buku baru yang berjudul “Sesat Pikir Kekayaan Intelektual: Membongkar Akar-akar Pemikiran Konsep Hak Kekayaan
Intelektual (2014)” karya Ignatius Haryanto.
Semoga sidang pembaca dapat menikmati sajian makalah-makalah yang bermutu dalam edisi jurnal Ultima Humaniora kali ini, dan dalam proses menikmati tersebut, dibantu refleksinya untuk sampai pada kedalaman sekaligus keluasan pemahaman tentang Bahasa dan Identitas.
Tabik!