• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Mas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Mas"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

MODUL

KOMUNIKASI MASSA (3 SKS) Oleh : Heri Budianto.S.Sos.M.Si

POKOK BAHASAN

Komunikasi dan komukasi massa DESKRIPSI

Pengertian dan Proses Komunikasi membahas tentang pengertian, definisi, karakteristik, proses, serta bentuk / tingkatan komunikasi dan Komunikasi Massa

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :

1. Memahami dan menjelaskan pengertian komunikasi dan komunikasi Massa

2. Memahami dan menjelaskan karakteristik komunikasi dan Komunikasi Massa

3. Memahami dan menjelaskan proses komunikasi dan Komunikasi Massa

4. Memahami dan menjelaskan bentuk/ tingkatan komunikasi.

5. Memahami dan menjelaskan pengertian komunikasi massa.

6. Memahami dan menjelaskan perbedaan karakteristik komunikasi massa dan komunikasi antar pribadi.

7. Memahami dan menjelaskan proses komunikasi massa. 8. Memahami dan menjelaskan arus pesan komunikasi

massa.

Materi Modul:

(2)

I. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau tiada kehidupan sama sekali apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.

Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia ini, baik secara perorangan, kelompok ataupun organisasi), dalam ilmu komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. telepon, menulis surat kepada seseorang, sekelompok orang, adalah contoh-contoh dari tindakan komunikasi langsung. Sementara yang termasuk tindakan komunikasi tidak langsung adalah tindakan komunikasi yang dilakukan tidak secara perorangan tetapi melalui medium atau perantara tertentu. Misalnya penyampaian informasi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, film, pertunjukkan, kesenian, dan lain-lain.

1.1. Definisi Komunikasi

Kalau istilah “komunikasi” (dari bahasa Inggris “communication”) berasala dari “communicatus” dalam bahasa Latin yang artinya “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian komunikasi menurut lexicographer (ahli kamus bahasa), “menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.”

(3)

lambang-Sebagai gambaran, Frank F.X dance (1976) dalam bukunya “Human Communication Theory” antara lain menginventaris 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh berbagai ahli, diantaranya :

 Komunkasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikastor) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

Hovland, Janis, dan Kelley, 1953

 Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain.

Berelson dan Steiner, 1964

 Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dengan akibat atau hasil apa”. (Who? says what? To whom? Whit what effect?)

 Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk

mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau meperkuat ego.

(4)

1.3. Karakteristik Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses.

Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuens) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak “statis” tetapi “dinamis” dalam arti akan selalu mengalami perubahan yang berlangsung secara terus menerus.

Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian “sadar” di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental-psikologis yang terkendali atau terkontrol, bukan dalam keadaan “mimpi”. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sementara tujuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelakunya.

Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama-sama terfadap topik pesan yang dikomunikasikan.

Komunikasi bersifat simbolis.

Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk-kata-kata, kalimat-kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Selain bahasa verbal juga ada lambang-lambang yang bersifat non-verbal yang dapat dipergunakan dalam komunikasi seperti gestura (gerak tangan, kaki, atau bagian lainnya dari tubuh), warna, sikap dudk atau berdiri, jarak, dan berbagai bentuk lambang lainnya.

Komunikasi bersifat transaksional.

(5)

proporsional oleh masing-masing pelaku yang terlibat di dalam komunikasi.

Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu.

Maksudnya adalah bahwa para pserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.Dengan adalanya berbagai produk teknologi komunikasi, kedua faktor tersebut (waktu dan tempat) bukan lagi menjadi persoalan dan hambatan dalam berkomunikasi.

II. Proses Komunikasi

MESSAGE CHANEL

ENCODING DECODING SOURCE / INTERPRETING INTERPRETING RECEIVER /

RECEIVER SOURCE

DECODING ENCODING

MESSAGE

CHANEL FEED BACK

(6)

Pihak penerima kemudian mengartikan dan menginterpretasikan pesan tersebut. Apabila penerima punya tanggapan maka ia kemudiam akan membentuk pesan yang disampaikannya kembali kepada si sumber. Tanggapan yang disampaikan si sumber tersebut disebut sebagai umpan balik. Pihak sumber kemudian akan mengartikan dan menginterpretasikan tanggapan tadi, dan kembali ia akan melakukan pembentukan dan penyampaian pesan baru. Demikianlah proses ini terus berlanjut secara sirkuler, di mana kedudukan sebagai sumber dan penerima berlaku secara bergantian.

III. Tingkatan Proses Komunikasi

Menurut Dennis McQuail (1987), secara umum kegiatan / proses komunikasi dalam masyarakat dapat berlangsung dalam 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :

 Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication), yakni proses yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui panca indra dan sistem syaraf.

 Komunikasi antar-pribadi, yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan

secara langsung antara seseorang dengan orang lain.

 Komunikasi dalam kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung diantara anggota suatu kelompok. Dalam tingkatan ini, tiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran kedudukannya dalam kelompok.

 Komunikasi antar kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

 Komunikasi organisasi, mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu

organisasi dan komunikasi antar organisasi. Bedanya dengan komunikasi kelompok, adalah bahwa sifat komunikasi organisasi lebih formal dan lebih mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.

(7)

IV. Pendahuluan Komunikasi Massa

Saat ini perhatian masyarakat di berbagai belahan bumi tertuju ke Timur Tengah, karena saat ini perhatian masyarakat dunia terfokus pada masalah perang antara Irak dan Amerika beserta sekutu-sekutunya. Amerika mengultimatum agar Saddam Husein segera meninggalkan Irak, tetapi Saddam menolak dan pecahlah perang. Saat ini, media massa cetak dan elektronik telah menjadi penyebar informasi yang menguntungkan masing-masing negara, namun merugikan negara lawan. Dalam hal ini, baik Irak maupun Amerika Serikat telah berhasil memanfaatkan berbagai media massa yang dimilikinya untuk memenangkan strategi perang. Karena andil media massa dalam perang tersebut begitu besar, sehingga beberapa ahli komunikasi mengatakan bahwa perang tersebut juga merupakan perang media massa.

Dari gambaran tersebut, nampak bahwa media massa telah muncul sebagai kekuatan yang berpengaruh. Penyebaran informasi melalui media massa seperti, surat kabar, televisi, radio dan film telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya. Kegunaan media massa telah telah dirasakan oleh masyarakat, bahkan telah merupakan kebutuhan hidup sehari-hari. Media massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak. Bahkan mungkin kehadiran media massa dapat mempengaruhi cara hidup dan perilaku seseorang.

V. Pengertian Komunikasi Massa

(8)

teknologi, kelompok-kelompok, macam-macam kontek, bentuk-bentuk audience (khalayak), dan affect (pengaruh).

 Bittner dalam bukunya Mass Communication: An Introduction (1980). Dia mengatakan bahwa “komunikasi massa adalah pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang” Definisi ini memberikan batasan pada komponen-komponen dari komunikasi massa. Komponen-komponen itu mencakup adanya pesan-pesan, media massa (koran, majalah, televisi, radio dan film), dan klalayak.

 DeFleur dan Dennis dalam bukunya Understanding Mass

Communicationa (1985), bahwa “komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas , dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.” Definisi ini memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan definisinya Bittner. Penonjolan definisi ini terutama pada bagaimana sumber informasi (media massa) mengemas dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu menciptakan makna terhadap suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak.

 Kesimpulan :

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan menyampaikan pesan kepada khalayak yang luas dimana pesan media tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak.

(9)

Pada uraian terdahulu telah dikwetahui bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa ini secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok : media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, tabloid, buletin dan sebagainya. Sedangkan , media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual (suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Karakteristik komunikasi massa disini, dibatasi pada lima jenis media massa – dikenal sebagai “the big five of mass media”, yakni koran, majalah, radio, televisi, dan film. Berikut ini adalah penjelasan secara konsepsional dari karakteristik komunikasi massa.

 Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural.

Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. Khalayak yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan lainnya adalah terpisah dan tidak saling mengenal.

(10)

 Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. Karena karakteristinya yang demikinan, media massa disebut sebagai message multiplier (memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak luas).

 Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda. Di sisni pesan pun diliput dan diolah oleh sumber, yakni organisasi media cetak ataupun media elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan-pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan unpam balik adalah tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh khalayak pada isi pesan atau kepada sumber pesan atau media massa tersebut.

 Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok.

 Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala, tidak bersifat temporer.

(11)

Komunikasi Massa vs Komunikasi Antar Pribadi

Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi Antar Pribadi

Penyebaran pesan cepat lambat

Cakupan pesan luas terbatas

Efek kognitif Kognitif, afektif, konatif

Seleksi pesan rendah tinggi

Umpan balik tidak langsung langsung

VII. Proses Komunikasi Massa (Schramm)

Seseorang yang sependapat bahwa proses komunikasi itu sirkulair – seperti yang dikatakan, misalnya oleh Schramm dan Osgood – dapat juga mengatakan ada proses komunikasi yang lebih sirkulair dan ada yang tidak begitu sirkulair. Komunikasi massa umumnya pada bentuk yang kedua. Mata rantai terlemah dari rangkaian komunikasi massa adalah umpan balik dan dalam versi komunikasi massa model Schramm, umpan balik hanya merupakan dugaan saja, artinya si penerima berhenti membeli publikasinya, atau tidak lagi mendengarkan program atau pengurangi pembelian produk yang diiklankan.

Model Komunikasi Massa Schramm

(12)

Misalnya pada sebuah surat kabar : setiap harinya surat kabar menerima sejumlah berita dan informasi. Redaksi membaca, menilai dan memutuskan apa yang akan dimuat. Dalam prosedur ini, bahan berita atau informasi mengalami modifikasi, ditulis ulang atau ditolak oleh mereka yang bekerja diorganisasi media, Jika bahan tersebut lulus dari para “gatekeeping” ini, maka kegiatan selanjutnya adalah mencetak dan menyebarkannya.

Masa audiens yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan oleh organisasi media terdiri dari individu-individu. Namun, kebanyakan individu itu menjadi anggota dari “primarY” atau “seconday” grup. Schramm (1954) mengatakan, pesan dari media dapat mengalir dari satu orang penerima ke anggota-anggota kelompok di sekelilingnya.

Sementara kegiatan decoding, encoding, dan interpreting, di dalam sebuah organisasi media pada kenyataannya jauh lebih rumit dari pada seperti yang digambarkan pada model.. Pada kenyataannya, proses itu terdiri dari banyak sub-proses lagi, dimana dilaksanakan fungsi yang sama berkali-kali.

Dilihat dari sebagai bagian dari perkembangan model-model komunikasi, modelnya Schramm ini memperkuat kecenderungan untuk berangkat dari model komunikasi umum ke model komunikasi massa sebagai bagian yang terintegrasi dengan masyarakat. Pandangan Schramm yang menganggap anggota kelompok audiens melakukan interaksi dengan orang-orang dan kelompok lain, berdiskusi dan berinteraksi terhadap pesan dari media massa, dapat dilihat sebagai reaksi menentang anggapan bahwa masyarakat massa terdiri dari individu yang tidak terikat kuat, dan bahwa pesan komunikasi massa mencapai mempengaruhi dan memanipulasi anggota kelompok audiens satu per satu.

(13)

Arus pesan / informasi (flow of information) komunikasi massa berjalan satu arah (secara linear) mulai dari sumber yang mengirimkan pesan dengan saluran media kepada khalayak dan diharapkan mendapat suatu dampak atau efek tertentu.

Karena sifatnya yang umum dan massal, efek komunikasi massa seperti dikatan oleh Schramm, hanya mampu merubah / menmbah tingkat pengetahuan khalayaknya.

Lebih jauh dikatakan bahwa di dalam komunikasi massa, respon yang terjadi tetap ada, namun sifat dari respon / umpan balik tersebut merupakan respon yang tertunda. Artinya, bahwa media sebagai suatu lembaga tidak mungkin memberikan respon segera yang mungkin diberikan oleh beberapa khalayaknya. Secara terencana, media akan menyeleksi respon-respon dari khalayak yang sejauh mungkin sesuai dengan tujuan dan misi lembaga yang bersangkutan. Mekanisme respon tersebut sangat berbeda dengan komunikasi antar pribadi yang sifatnya spontan dan segera.

Referensi :

Senjadja, Sasa Djuarsasenjaja (1996), Pengantar Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka rumusan masalah umum untuk penelitian ini adalah “Apakah praktek pengadilan dalam

Pemeriksaan secara perkusi di area apeks paru yang dilakukan dengan cara menghitung batas perubahan suara redup ke sonor dari sisi medial ke lateral dan dari sisi lateral ke

Sedangkan implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah bagi pemain Persatuan Bulutangkis Purnama kemampuan pukulan servis panjang bulutangkis dapat meningkat

Oleh karenanya kajian untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan permukaan patahan (fraktografi) hasil pengelasan GMAW metode Temper Bead Welding dengan

SMA Yadika 6 adalah sekolah Swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan yang berlokasi di jalan JurangMangu Barat No 25A. Pada Tempat ini Penulis melakukan

1) Biaya yang dikeluarkan lebih murah daripada penawaran umum karena tidak harus menggunakan penjamin (underwriter) yang akan menjamin bahwa saham yang ditawarkan

Jika harga jatuh sebanyak 20% dan nilai keanjalan harga permintaan ialah 2.5, kuantiti yang diminta akan meningkat daripada 10 unit kepada.... A 12 unit B

Kenaikan berat badan yang berlebih selama kehamilan merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan, karena dengan kadar lemak yang tinggi dalam tubuh akan meningkatkan