Komunikasi adalah suatu kegiatan menyampaikan pesan seseorang kepada orang lain melalui suatu media. Setelah menerima dan memahami pesan dengan kemampuan terbaiknya, penerima pesan meneruskan tanggapan melalui sarana tertentu kepada pengirim pesan.
Berikut beberapa bentuk komunikasi yang biasa dilakukan oleh manusia : 1. Komunikasi lisan (Verbal)
Komunikasi lisan adalah penggunaan bahasa yang digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi melalui bahasa lisan atau bahasa isyarat. Ini adalah salah satu jenis yang paling umum dan banyak digunakan dalam presentasi, konferensi video, panggilan telepon, rapat, dan percakapan satu lawan satu. Komunikasi verbal penting karena efisien sehingga cenderung mudah untuk dilakukan oleh tiap orang.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi verbal Anda :
Gunakan suara bicara yang kuat dan percaya diri.
Apalagi saat menyampaikan informasi kepada beberapa atau sekelompok orang, pastikan untuk menggunakan suara yang kuat agar semua orang dapat dengan mudah mendengar Anda. Percaya diri saat berbicara sehingga ide Anda jelas dan mudah dipahami orang lain.
Mendengarkan secara aktif.
Kelemahan komunikasi lisan adalah mendengarkan baik-baik apa yang diucapkan lawan bicara. Mendengarkan secara aktif penting dalam rapat, presentasi, dan bahkan saat berpartisipasi dalam percakapan satu lawan satu. Dengan melakukan itu, Anda dapat berkembang sebagai seorang komunikator.
Hindari kata-kata pengisi.
Khususnya selama presentasi, kita mungkin tergoda untuk menggunakan kata-kata pengisi seperti "um", "seperti", "jadi", dan "ya". Berhenti sejenak untuk menyelesaikan kalimat atau mengumpulkan pemikiran Anda mungkin tampak wajar, namun juga dapat mengalihkan perhatian audiens Anda. Cobalah menyajikan kepada teman atau kolega tepercaya yang dapat menarik perhatian saat Anda menggunakan kata-kata pengisi. Cobalah untuk menggantinya dengan menarik napas saat Anda tergoda untuk menggunakannya.
2. Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah penggunaan bahasa tubuh, gerak tubuh dan ekspresi wajah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Ini dapat digunakan secara sengaja atau tidak sengaja. Misalnya, Anda mungkin tanpa sengaja tersenyum ketika mendengar ide atau informasi menarik.
Jika mereka memperlihatkan bahasa tubuh “tertutup”, seperti menyilangkan tangan atau bahu membungkuk, mereka mungkin merasa cemas, marah, atau stres. Jika mereka menunjukkan bahasa tubuh yang “terbuka”, dengan kedua kaki di lantai dan lengan di samping atau di atas meja, kemungkinan besar mereka akan merasa positif dan terbuka terhadap informasi.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Perhatikan perasaan anda yang dapat dirasakan secara fisik,
Anda dapat mengalami berbagai emosi (mulai dari energi, kebosanan, kebahagiaan atau frustrasi), cobalah untuk mengidentifikasi bagaimana perasaan Anda terhadap hal tersebut. Emosi di tubuhmu. Misalnya, jika Anda merasa cemas, Anda mungkin merasakan ketegangan di perut Anda. Mengembangkan kesadaran diri tentang bagaimana emosi memengaruhi tubuh Anda dapat membantu Anda mengontrol cara Anda mengekspresikan diri dengan lebih baik.
Bersikaplah sungguh-sungguh dalam komunikasi nonverbal Anda.
Cobalah untuk menampilkan bahasa tubuh yang positif ketika Anda merasa waspada, terbuka, dan positif terhadap lingkungan sekitar Anda. Anda juga dapat menggunakan bahasa tubuh untuk mendukung komunikasi verbal jika Anda merasa bingung atau gugup terhadap suatu informasi, seperti mengerutkan kening.
Modelkan komunikasi nonverbal yang menurut Anda efektif.
Jika Anda merasa ekspresi wajah atau bahasa tubuh tertentu bermanfaat dalam situasi tertentu, gunakanlah itu sebagai panduan untuk meningkatkan komunikasi nonverbal Anda. Misalnya, jika Anda memperhatikan bahwa ketika seseorang mengangguk, hal itu secara efektif mengomunikasikan persetujuan dan umpan balik positif, gunakan tindakan ini pada pertemuan berikutnya ketika Anda merasakan hal yang sama.
3. Menulis
Komunikasi tertulis adalah sebuah tindakan menulis, mengetik atau mencetak simbol- simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan informasi yang dapat dimengerti oleh pihak yang menerima pesan tersebut. Hal ini berguna karena memberikan catatan informasi untuk referensi. Menulis sering digunakan untuk berbagi informasi melalui buku, brosur, blog, surat, memo, dan sejenisnya.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengembangkan keterampilan komunikasi tertulis Anda:
Bertujuan untuk kesederhanaan Komunikasi tertulis harus sesederhana dan sejelas mungkin.
Misalnya, meskipun memasukkan banyak detail dalam informasi pendidikan dapat membantu, Anda harus mencari area di mana Anda dapat menulis sejelas mungkin sehingga audiens Anda dapat memahaminya.
Jangan mengandalkan nada Karena komunikasi verbal dan nonverbal Anda kurang bernuansa, berhati-hatilah saat mencoba menyampaikan nada tertentu saat menulis.
Misalnya, mencoba menyampaikan lelucon, sarkasme, atau kegembiraan mungkin diterjemahkan berbeda-beda tergantung audiensnya. Sebaliknya, cobalah untuk membuat tulisan Anda sesederhana dan sejelas mungkin, dan terus berkomunikasi secara verbal sehingga Anda dapat menambah kepribadian.
Luangkan waktu untuk meninjau kembali komunikasi tertulis Anda.
Meluangkan waktu untuk membaca ulang email, surat, atau memo Anda dapat membantu Anda mengidentifikasi kesalahan atau peluang untuk mengatakan sesuatu yang berbeda. Untuk komunikasi penting atau yang akan dikirimkan ke banyak orang, mungkin ada baiknya juga jika rekan tepercaya meninjaunya.
Simpan file artikel yang menurut Anda efektif atau menarik.
Jika Anda menerima brosur, email atau memo tertentu yang menurut Anda berguna atau menarik, simpanlah itu sebagai referensi saat menulis komunikasi Anda sendiri.
Menggabungkan metode atau gaya yang Anda sukai dapat membantu Anda berkembang seiring waktu.
4. Visual
Komunikasi visual melibatkan penggunaan gambar, karya seni, gambar, sketsa, bagan dan grafik untuk menyampaikan informasi. Visual sering kali digunakan sebagai bantuan selama presentasi untuk memberikan konteks yang berguna selain komunikasi tertulis dan/atau verbal. Karena gaya belajar setiap orang berbeda-beda, komunikasi visual mungkin lebih membantu sebagian orang dalam menyerap ide dan informasi.
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengembangkan keterampilan komunikasi visual Anda:
Bertanya kepada orang lain sebelum menyertakan gambar Jika Anda berencana untuk membagikan media visual dalam postingan presentasi atau email Anda, pertimbangkan untuk meminta umpan balik dari orang lain. Menambahkan gambar terkadang dapat membuat konsep membingungkan atau tidak jelas.
Mendapatkan perspektif pihak ketiga dapat membantu Anda memutuskan apakah gambar menambah nilai pada komunikasi Anda.
Pertimbangkan audiens Anda Pastikan untuk menyertakan visual yang mudah dipahami audiens Anda.
Misalnya, jika Anda menampilkan bagan dengan data yang tidak diketahui, pastikan Anda meluangkan waktu untuk menjelaskan apa yang terjadi pada gambar dan kaitannya dengan apa yang Anda bicarakan. Anda tidak boleh menggunakan gambar sensitif, menyinggung, kasar, atau vulgar dalam bentuk apa pun.