• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, FIRM SIZE DAN MARKET TO BOOK VALUE (MBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2011-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, FIRM SIZE DAN MARKET TO BOOK VALUE (MBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2011-2013."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, FIRM SIZE DAN MARKET TO BOOK VALUE (MBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN

2011-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : EVIE AGUSTINA

NIM. 7112210002

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Risiko Sistematis, Firm Size dan Market to Book Value (MBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Tahun 2011-2013.”

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dalam penelitian skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing, memberikan saran, arahan dan masukan yang sangat berharga kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu T.Teviana SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

(5)

iv

5. Ibu Dita Amanah, MBA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak dan Ibu Dosen di Lingkungan Fakultas Ekonomi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan.

7. Teristimewa kepada orangtuaku tercinta Bapak Alm. M.Rumin dan Ibu Sutiah. Terimakasih atas segala pengorbanan yang diberikan, doa, cinta dan kasih sayang, nasehat, motivasi, dana dan didikan hingga penyelesaian skripsi ini.

8. Abang, kakak, dan adik-adikku tersayang Suyanto, Ayu Rahayu, Heru Prasetyo, dan Heri Budiarjo. Terimakasih untuk kehadiran kalian yang selalu menyemangati dan memberi keceriaan.

9. Untuk sahabat-sahabat terbaikku, Miftah, Arum, Nonik dan Selvi. Terimakasih atas semua dukungan, bantuan, masa senang susah bersama selama perkuliahan, semoga tetap berlanjut MANES kita.

10.Untuk adik sepupuku tersayang, Wulandari, dan abang sepupu Rahmad Sinaga dan Waskito. Terimakasih untuk doa, semangat, dan dukungannya. 11. Untuk Tante Rubi, Paklek Heru, Paklek Miyan, Pakde dan Bu’de lain yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas nasehat yang sangat membangun, masukan, doa, dukungan dan semangatnya yang sangat berharga yang selalu diberikan kepada penulis.

(6)

v

13.Untuk adik-adik kos tersayang, Siska, Nurul, Juwita, dan Windi. Terimakasih atas dukungan dan semangatnya ya sayang. Juga teman-teman kos yang lain, Ike, Wulan, Deby, Kak Winda, dan Risma. Terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

14.Untuk teman-teman terbaik jurusan Manajemen B 2011, Amal, Hanif, Ryan, Fachri, Wahyu, Eza, Nico, Tya, Oza, Santi, Nur, Christin, Alfara, Yanti, Lisa dan semua yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga kesuksesan selalu menyertai langkah kita.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah penulis sebutkan di atas. Penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Medan, Maret 2015 Penulis,

(7)

i ABSTRAK

EVIE AGUSTINA, NIM. 7112210002. PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, FIRM SIZE DAN MARKET TO BOOK VALUE (MBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2011-2013.

Return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia telah terjadi penurunan berdasarkan data return saham tahun 2011-2013, karenanya penelitian ini dilakukan untuk melihat beberapa factor yang diduga berpengaruh terhadap return saham diantaranya risiko sistematis, firm size dan market to book value. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh risiko sistematis terhadap firm size, pengaruh risiko sistematis terhadap market to book value, pengaruh risiko sistematis terhadap return saham, pengaruh firm size terhadap market to book value, pengaruh firm size terhadap return saham dan market to book value terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Data dalam penelitian ini adalah data risiko sistematis, firm size, market to book value, dan return saham. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013 yang berjumlah 135 perusahaan, berdasarkan teknik purposive sampling sebanyak 38 perusahaan ditentukan sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi pada laporan keuangan yang dimuat dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko sistematis memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap market to book value dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar 1.932 dan nilai signifikan sebesar 0.053. Risiko sistematis memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar 0.585 dan nilai signifikan sebesar 0.559. Firm size memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko sistematis dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar -2.362 dan nilai signifikan sebesar 0.018. Firm size memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap market to book value dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar 5.123 dan nilai signifikan sebesar 0.00. Firm size memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar -0.590 dan nilai signifikan sebesar 0.555. Market to book value memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham dengan nilai critical ratio (C.R) sebesar 0.805 dan nilai signifikan sebesar 0.421.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh firm size terhadap risiko sistematis dan firm size terhadap market to book value diterima. Sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh risiko sistematis terhadap market to book value, risiko sistematis terhadap return saham, firm size terhadap return saham dan market to book value terhadap return saham ditolak.

(8)

ii ABSTRACT

EVIE AGUSTINA, NIM. 7112210002. THE EFFECT OF SYSTEMATIC RISK, FIRM SIZE AND MARKET TO BOOK VALUE (MBV) TO STOCK RETURN IN MANUFACTURING COMPANY THAT GO PUBLIC IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2011-2013.

Stock return manufacturing company in Indonesia Stock Exchange has decreased by stock return data in 2011-2013, therefore this study is done to see some of the factors that are supposed to influence on stock returns including systematic risk, firm size and market-to-book value. The purpose of this study was to determine the effect of the systematic risk of the firm size, the effect of the systematic risk of the market to book value, the effect of systematic risk on stock returns, the effect of firm size on the market to book value, the effect of firm size on stock returns and market to book value on stock returns manufacturing company in Indonesia Stock Exchange.

The data in this study is the systematic risk, firm size, market to book value, and stock returns. The population of this research is a manufacturing company that go public in Indonesia Stock Exchange in 2011-2013, amounting to 135 companies, based on purposive sampling as many as 38 companies defined as the study sample. Data collection techniques used is the study documentation on the financial report contained in the Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Data analysis techniques in this research is the path analysis. The results showed that systematic risk has a positive and not significant effect on the market to book value with the value of the critical ratio (C.R) of 1.932 and the significant value of 0.053. Systematic risk has a positive and not significant effect on stock returns with the value of the critical ratio (C.R) of 0.585 and the significant value of 0.559. Firm size has a negative and significant effect on systematic risk with the value of the critical ratio (C.R) of -2.362 and significant value of 0.018. Firm size has a positive and significant effect on the market to book value with the value of the critical ratio (C.R) of 5.123 and the significant value of 0.00. Firm size has a negative and not significant effect on stock returns with critical value ratio (C.R) of -0.590 and significant value of 0.555. Market to book value has a positive and not significant effect to return stock to the value of the critical ratio (C.R) of 0.805 and the significant value of 0.421.

The conclusion from this study is that the hypothesis that there are significant systematic risk on the firm size and firm size on the market to book value received. While the hypothesis that there are significant systemic risk on the market to book value, the systematic risk on stock returns, firm size on stock returns and market to book value on the stock return is rejected.

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Pertumbuhan Return Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013 .. 3

Tabel 1.2 Pertumbuhan Expected Return Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013 ... 4

Tabel 1.3 Data Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013 ... 7

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Statistik Deskriptif Penelitian ... 49

Tabel 4.2 Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Risiko Sistematis ... 51

Tabel 4.3 Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Firm Size ... 52

Tabel 4.4 Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Market to Book Value ... 54

Tabel 4.5 Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Return Saham ... 55

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Data ... 58

Tabel 4.8 Pengujian Autokorelasi ... 61

Tabel 4.9 Pengaruh Masing-Masing Variabel ... 63

(10)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Grafik 1.1 Pertumbuhan Firm Size (Ukuran Perusahaan) Perusahaan

Manufaktur Tahun 2011-2013 ... 9

Grafik 1.2 Nilai MBV Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013 ... 11

Gambar 2.1 Security Market Line ... 25

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 47

Gambar 4.1 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Risiko Sistematis ... 51

Gambar 4.2 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Firm Size ... 53

Gambar 4.3 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Market to Book Value ... 54

Gambar 4.4 Grafik Hasil Ringkasan Statistik Deskriptif Return Saham ... 56

Gambar 4.5 Uji Heterokedastisitas ... 60

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Tabel Objek Penelitian

LAMPIRAN 2 : Tabel Data Variabel Penelitian

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Dalam beberapa tahun terakhir sektor industri ini menjadi salah satu industri strategis yang memiliki peran signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Ini merupakan bagian dari pengelolaan bahan-bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar. Hasil industri manufaktur Indonesia kian merambat ke pasar dunia, sebagai traded sector, efisiensi sektor industri manufaktur akan meningkatkan daya saing

perekonomian di pasar dunia karena memiliki peran dalam penciptaan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja produktif, dan pendorong pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi kondisi perekonomian global yang tidak menentu menyebabkan sektor-sektor pendukung perekonomian nasional mengalami penurunan salah satunya adalah sektor manufaktur.

Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi

karena return merupakan keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya. Menurut Wahyudi (2003), return memiliki dua komponen yaitu current income dan capital gain. Bentuk dari current income berupa keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga

(13)

2

beli saham. Besarnya capital gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham yang dimiliki lebih tinggi dari harga belinya.

Pada tahun 2013 emiten yang bergerak di industri manufaktur mengalami penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor negatif seperti kenaikan harga gas, tarif dasar listrik, upah minimum pekerja, infrastruktur yang belum dapat diandalkan, serta melemahnya nilai tukar, hal ini tentunya mengganggu pertumbuhan sektor ini.

(14)

3

Tabel 1.1

Pertumbuhan Return Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013

Tahun Return 2011 14.376% 2012 -0.58% 2013 -2.44% Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan return perusahaan manufaktur mengalami penurunan dari 14.376% pada tahun 2011 menjadi -2.44% di akhir tahun 2013. Beberapa perusahaan manufaktur tersebut yang mengalami penurunan diantaranya PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk yang menunjukkan return pada tahun 2011 sebesar 16% dan di akhir tahun 2013 sebesar -40%. PT. Astra International Tbk yang menunjukkan return 35.7% pada tahun 2011 dan di akhir tahun 2013 sebesar -11%. PT. Gudang Garam Tbk yang menunjukkan return 55.1% pada tahun 2011 dan di akhir tahun 2013 sebesar -25%. PT. Asia Pasific Fibers Tbk yang menunjukkan return 87.5% pada tahun 2011 dan di akhir tahun 2013 sebesar -59%. Selain itu PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk juga menunjukkan return yang menurun yaitu sebesar 2.3% pada tahun 2011 dan di akhir tahun 2013

sebesar -31%. Penurunan return ini memberi makna bahwa harga jual selalu dibawah harga beli saham sehingga keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.

(15)

4

pengambilan keputusan investasi, termasuk data return diatas. Data return diatas merupakan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, yang akan dijadikan sebagai dasar perhitungan dalam menentukan besarnya return yang diharapkan (expected return) di masa mendatang. Dalam dunia yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi yang dilakukannya. Pemodal hanya dapat memperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Karena pemodal hanya menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Semakin tinggi tingkat keuntungan (return) yang disyaratkan oleh investor maka akan semakin tinggi pula risiko suatu kesempatan investasi (Jogiyanto, 2000). Tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) pada perusahaan manufaktur secara keseluruhan mengalami fluktuasi selama 3 tahun.

Tabel 1.2

Pertumbuhan Expected Return Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013

Tahun Expected Return 2011 5.057% 2012 11.043% 2013 0.36%

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

(16)

5

expected return perusahaan manufaktur mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke

2012, dari 5.057% meningkat menjadi 11.043% di tahun 2012, kemudian menurun menjadi 0.36% pada tahun 2013. Beberapa perusahaan manufaktur tersebut yang mengalami peningkatan tahun 2011 ke tahun 2012 dan menurun dari tahun 2012 ke tahun 2013 diantaranya PT. Barrito Pasific Tbk, expected return tahun 2011 sebesar 1.080%, tahun 2012 sebesar 20.82%, dan tahun 2013

sebesar 0.409%. PT. Budi Starch & Sweetener Tbk, menunjukkan expected return tahun 2011 sebesar 3.850%, tahun Jaya Pari Steel Tbk, menunjukkan expected return tahun 2011 sebesar 3.4241%, tahun 2012 sebesar 22.0707%, dan tahun

2013 sebesar -1.289%. PT. Bentoel Internasional Investama Tbk, menunjukkan expected return tahun 2011 sebesar 2.981%, tahun 2012 sebesar 19.525%, dan

tahun 2013 sebesar 0.271%. serta PT. Suparma Tbk, yang juga menunjukkan expected return tahun 2011 sebesar 4.2188%, tahun 2012 sebesar 4.33497%, dan

tahun 2013 sebesar -2.409%. Berfluktuasinya expected return ini memberi makna bahwa return yang diharapkan tidak sesuai dengan realisasinya yg menurun dari tahun 2011-2013. Ketidaksesuaian return realisasi dengan return yang diharapkan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya risiko, firm size, dan market to book value.

(17)

6

yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi dan berdampak pada seluruh jenis saham yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis disebut risiko total. Penelitian ini hanya menilai risiko sistematis saja. Hal ini dikarenakan dilihat dari sifatnya yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi, maka bagi investor risiko sistematis lebih relevan untuk dipertimbangkan dalam melakukan investasi daripada risiko total.

(18)

7

sistematis menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan investor sebelum melakukan keputusan investasi. Risiko sistematis perusahaan manufaktur secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan selama 3 tahun.

Tabel 1.3

Data Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013

Tahun Risiko Sistematis

2011 0.120

2012 0.106

2013 0.083

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Tabel 1.3 di atas merupakan data yang telah diolah. Berdasarkan tabel 1.3 risiko cenderung menurun dikarenakan nilai IHSG dan harga penutupan saham harian perusahaan manufaktur selama tahun 2011-2013 juga menurun. Risiko paling rendah adalah PT. Multistrada Arah Sarana Tbk pada tahun 2013 dengan nilai 0.01, sedangkan risiko paling tinggi adalah PT. Asiaplast Industries Tbk pada tahun 2011 dengan nilai 0.28.

(19)

8

tukar valuta asing dan sebagainya. Menurut Solechan (2009), risiko pasar yang besar akan memberikan informasi bagi investor untuk berhati-hati (cenderung menunggu) ketika kondisi pasar tidak stabil, sehingga menimbulkan permintaan saham menurun. Dengan menurunnya minat investor tersebut, maka harga saham relatif menurun. Hal ini berdampak pada investor yang berani menghadapi risiko tinggi menanamkan investasinya pada kondisi yang berisiko tinggi tersebut. Dengan harapan harga saham akan meningkat dan return yang diperoleh investor juga tinggi.

Di luar rasio keuangan yang ada, terdapat beberapa variabel yang memiliki pengaruh terhadap return saham. Salah satunya adalah faktor firm size (ukuran perusahaan). Faktor ini merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan return saham (Hou dan Dijk, 2008). Dalam berinvestasi, investor tidak jarang

melihat firm size pada perusahaan tempat mereka berinvestasi. Dengan adanya informasi ini para investor dapat mengetahui perkembangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki. Firm size (ukuran perusahaan) adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara, antara lain: total asset, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Penentuan ukuran perusahaan dalam

penelitian ini didasarkan kepada total aset perusahaan, karena total aset dianggap lebih stabil dan lebih dapat mencerminkan ukuran perusahaan (Machfoedz, 1994 dalam Herawaty, 2005).

(20)

9

besar pula nilainya. Secara teoritis perusahaan yang lebih besar mempunyai kepastian yang lebih besar daripada perusahaan kecil sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai prospek perusahaan kedepan. Ukuran perusahaan yang besar dianggap sebagai suatu indikator yang menggambarkan tingkat risiko bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut, karena jika perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik, maka diyakini bahwa perusahaan tersebut juga mampu memenuhi segala kewajibannya serta memberi tingkat pengembalian yang memadai bagi investor. Berikut ini disajikan data Firm Size (Ukuran Perusahaan) perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek

Indonesia periode 2011-2013 sebagai berikut:

Grafik 1.1

Pertumbuhan Firm Size (Ukuran Perusahaan) Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2013

29.382

Sumber: www.idx.co.id (Data diolah)

Firm size beberapa perusahaan manufaktur cenderung mengalami

kenaikan dari tahun 2011-2013. Seperti PT. Gudang Garam Tbk, firm size perusahaan ini pada tahun 2011 adalah sebesar 31.297 dan diakhir tahun 2013 sebesar 31.558. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, firm size-nya pada tahun 2011

(21)

10

adalah 29.743 dan diakhir tahun 2013 sebesar 30.333. selain itu PT. Gajah Tunggal Tbk juga menunjukkan firm size yang meningkat dari tahun 2011 sebesar 30.078 dan pada tahun 2013 sebesar 30.362, serta PT. Kalbe Farma Tbk yang firm size-nya sebesar 29.744 pada tahun 2011 dan 30.057 pada tahun 2013. Keadaan

firm size yang meningkat tersebut terlihat pada grafik 1.1 yang menunjukkan

bahwa secara keseluruhan rata-rata firm size perusahaan manufaktur cenderung meningkat dari tahun 2011-2013.

Menurut Hashemi et al. (2012), ukuran perusahaan secara positif dapat mempengaruhi return saham. Perusahaan yang lebih besar dapat menghasilkan earning yang lebih besar sehingga mendapatkan return yang lebih tinggi

dibanding perusahaan yang lebih kecil, hal ini sesuai dengan pernyataan Nurningsih (2005) yang menyatakan bahwa pasar modal lebih mudah dimasuki oleh perusahaan yang besar sehingga dengan kesempatan ini perusahaan akan lebih optimal dalam menghasilkan output guna memaksimalkan laba yang akan diperoleh untuk membayar dividen yang semakin besar kepada pemegang saham. Tinggi rendahnya nilai firm size akan menentukan prospek perusahaan, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap minat dan keyakinan investor untuk memiliki saham perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik maka makin besar minat investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan dan hal ini akan mempengaruhi harga saham dan selanjutnya akan mempengaruhi return saham.

(22)

11

nilai sebenarnya dari saham. Salah satu pendekatan dalam menentukan nilai intrinsik saham adalah Market to Book Value (MBV). Market to Book Value (MBV) merupakan salah satu rasio penilaian yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya diatas biaya investasi dengan cara membandingkan nilai pasar saham terhadap nilai buku (Kasmir, 2009). Semakin tinggi rasio MBV dapat diartikan semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Berikut ini disajikan data MBV perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 sebagai berikut:

Grafik 1.2

Nilai MBV Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2013

Sumber: (www.idx.co.id) Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat (Data diolah)

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa nilai MBV perusahaan manufaktur cenderung mengalami penurunan dari tahun 2011-2013. Seperti PT. Polychem Indonesia Tbk, MBV perusahaan ini pada tahun 2011 adalah sebesar 0.88 dan diakhir tahun 2013 sebesar 0.22. PT. Astra Internasional Tbk, MBV-nya pada tahun 2011 adalah 3.95 dan diakhir tahun 2013 sebesar 2.79. selain itu PT. Barito

3.096 2.997

(23)

12

Pacific Tbk juga menunjukkan MBV yang menurun dari tahun 2011 sebesar 0.56 dan pada tahun 2013 sebesar 0.26. PT. Gudang Garam Tbk, MBV perusahaan ini pada tahun 2011 adalah sebesar 4.86 dan diakhiri tahun 2013 sebesar 2.85. PT. Gajah Tunggal Tbk juga menunjukkan MBV yang menurun dari tahun 2011 sebesar 2.36 dan pada tahun 2013 sebesar 1.02. PT. Jaya Pari Steel Tbk, MBV-nya pada tahun 2011 adalah 1.08 dan diakhir tahun 2013 sebesar 0.55. PT. Mustika Ratu Tbk juga menunjukkan MBV yang menurun dari tahun 2011 sebesar 0.60 dan pada tahun 2013 sebesar 0.51. PT. Sierad Produce Tbk, MBV-nya pada tahun 2011 adalah 0.40 dan diakhir tahun 2013 sebesar 0.37. serta PT. Indo Acidatama Tbk yang MBV-nya sebesar 1.29 pada tahun 2011 dan 1.07 pada tahun 2013. Keadaan MBV tersebut terlihat pada grafik yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan rasio MBV yang cenderung menurun dapat diartikan perusahaan kurang berhasil menciptakan nilai bagi pemegang saham.

(24)

13

permintaan yang dilakukan oleh investor dipasar modal. Harga saham di pasar perlu dibandingkan dengan nilai bukunya untuk mengetahui apakah harga saham di pasar tersebut dinilai terlalu rendah (undervalued), terlalu tinggi (overvalued), atau berada dalam kondisi wajar. Jika harga pasar berada dibawah nilai bukunya, hal ini menunjukkan bahwa investor memandang perusahaan tidak cukup potensial, namun jika harga pasar berada diatas nilai bukunya, hal ini menunjukkan bahwa investor tersebut optimistik. Sikap investor yang optimistik terhadap saham yang dibelinya akan terus meningkatkan harga pasar tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham.

Adanya kecenderungan investor lebih senang menanamkan modal pada perusahaan besar sebab investor percaya pada perusahaan besar memberikan return per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Tinggi

rendahnya nilai firm size akan menentukan prospek perusahaan, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap minat dan keyakinan investor untuk memiliki saham perusahaan. Semakin tinggi ukuran perusahaan, minat investor juga akan semakin tinggi membeli saham tersebut dan pada akhirrnya harga saham akan berada di atas nilai bukunya, hal ini berarti akan meningkatkan nilai market to book value pada perusahaan tersebut. Tingginya minat investor akan saham tersebut didasarkan pada semakin tingginya return yang diharapkan, sehingga semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi oleh investor tersebut.

(25)

14

yang ada. Padahal dalam berinvestasi besarnya return yang diharapkan juga sama dengan besarnya risiko yang harus diterima. Disisi lain, dalam berinvestasi para investor juga seringkali mengharapkan return yang tinggi dari investasinya pada perusahaan-perusahaan besar dan mengabaikan perusahaan kecil, padahal tidak semua perusahaan besar memberikan return sesuai yang diharapkan. Selain itu, untuk memutuskan dimana para investor harus berinvestasi, tak jarang mereka melihat nilai MBV nya, hal ini dikarenakan nilai MBV yang tinggi menunjukkan bahwa saham perusahaan selalu diapresiasi positif oleh para investor lain sehingga harga saham yang semakin tinggi diharapkan akan menghasilkan return yang tinggi pula.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Risiko Sistematis, Firm Size dan Market to Book Value (MBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI Tahun 2011-2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan return perusahaan mengalami penurunan?

(26)

15

3. Apakah penurunan return disebabkan oleh faktor ukuran perusahaan? 4. Apakah penurunan return disebabkan oleh faktor Market to Book Value? 5. Variabel apakah yang paling dominan mempengaruhi return saham?

6. Hubungan apakah yang terdapat antara risiko sistematis, firm size, market to book value dan return saham?

1.3 Pembatasan Masalah

Terdapat banyak permasalahan atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bidang penelitian ini, maka penulis membatasi masalah dengan melihat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Return Saham diantaranya adalah dengan melihat Risiko Sistematis, Firm Size, dan Market to Book Value (MBV) pada perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh Risiko Sistematis terhadap Market to Book Value (MBV) perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

(27)

16

3. Apakah ada pengaruh Firm Size terhadap Risiko Sistematis pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

4. Apakah ada pengaruh Firm Size terhadap Market to Book Value (MBV) perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

5. Apakah ada pengaruh Firm Size terhadap Return Saham perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013? 6. Apakah ada pengaruh Market to Book Value (MBV) terhadap Return

Saham perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Risiko Sistematis terhadap Market to Book Value (MBV) perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Saham perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh Firm Size terhadap Risiko Sistematis perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

(28)

17

5. Untuk mengetahui pengaruh Firm Size terhadap Return Saham perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

6. Untuk mengetahui pengaruh Market to Book Value (MBV) terhadap Return Saham perusahaan manufaktur periode 2011-2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi Penulis

Sebagai sarana belajar untuk mengetahui sejauh mana teori yang diperoleh dalam praktek juga menambah pengetahuan penulis mengenai pengaruh risiko sistematis, firm size, dan Market to Book Value (MBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Manfaat bagi UNIMED

(29)

18

3. Manfaat bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan masukan dalam pengambilan keputusan manajemen dan membantu investor dalam mengambil keputusan investasi.

4. Manfaat bagi Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi referensi tambahan khususnya mengenai pengaruh risiko sistematis, firm size, dan Market to Book Value (MBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

(30)

76

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah diadakan pengujian hipotesis terhadap permasalahan yang ada pada skripsi ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada risiko sistematis terhadap market to book value dihasilkan nilai critical ratio sebesar 1.932 dan probabilitas yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.053. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko sistematis tidak berpengaruh terhadap market to book value.

2. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada risiko sistematis terhadap return saham dihasilkan nilai critical ratio sebesar 0.585 dan probabilitas yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.559. Hasil ini menunjukkan bahwa risiko sistematis tidak berpengaruh terhadap return saham.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada firm size terhadap risiko sistematis dihasilkan nilai critical ratio sebesar -2.362 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.018. Hasil ini menunjukkan bahwa firm size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko sistematis.

(31)

77

4. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada Firm size terhadap market to book value dihasilkan nilai critical ratio sebesar 5.123 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.00. Hasil ini menunjukkan bahwa Firm size berpengaruh positif dan signifikan terhadap market to book value.

5. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada Firm size terhadap return saham dihasilkan nilai critical ratio sebesar -0.590 dan probabilitas yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.555. Hasil ini menunjukkan bahwa Firm size tidak berpengaruh terhadap return saham.

6. Berdasarkan hasil perhitungan dari data yang telah diuji pada Market to book value terhadap return saham dihasilkan nilai critical ratio 0.805 dan

probabilitas yang lebih besar dari 0.05 yaitu 0.421. Hasil ini menunjukkan bahwa Market to book value tidak berpengaruh terhadap return saham.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

(32)

78

peningkatan risiko sistematis dan market to book value tidak terlalu mempengaruhi return saham, sedangkan firm size juga tidak berpengaruh terhadap return saham, meskipun tidak signifikan namun firm size berpengaruh negatif. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan yang besar dapat menimbulkan persepsi investor bahwa harga saham yang umumnya dijual perusahaan dengan harga tinggi tidak akan mengalami pertumbuhan harga, sebaliknya pada perusahaan dengan total aset kecil akan dipercaya investor bahwa harga yang telah terbentuk akan dapat terus bertumbuh sehingga return saham akan maksimal. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan kembali kepercayaan investor dengan memperbaiki sistem manajemen dan operasional agar para investor tetap optimis berinvestasi pada saham tersebut.

(33)

79

sustainability. Hal ini berarti akan mampu memberikan kontribusi untuk

menurunkan risiko perusahaan.

Gambar

Tabel 1.3 Data Risiko Sistematis Perusahaan Manufaktur
Grafik 1.1 (Ukuran Perusahaan) Perusahaan Manufaktur
Grafik 1.2 Nilai MBV Perusahaan Manufaktur

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya perancangan sistem penggajian yang diimplementasikan kedalam program dengan menggunakan bahasa perancangan sistem Visual Basic 6.0 ini di harapkan memberikan

Kebutuhan energi anak- anak ditentukan oleh metabolisme individu basal tingkat, pola aktivitas, dan tingkat pertumbuhan (Boyle & Roth, 2010). Ibu balita sering

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) model pembelajaran mana yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, discovery learning

Faktor lingkungan/ keadaan sekitar seperti keadaan talud yang rusak dan rawa-rawa sekitar jalan juga menjadi faktor penyebab jalan Airbara-Toboali mengalami kerusakan dimana

Pada validasi expert review di dapatkan skor validasi materi yaitu 0,714 skala Aiken yang termasuk kategori valid, validasi pedagogik 0,770 skala Aiken yang

Software komputer merupakan suatu program komputer yang difungsikan melalui jaringan komputer. Perlindungan terhadap software komputer sering diremehkan karena

kemampuan dan pemahaman mahasiswa mengenai skripsi yang dikerjakan, memberi penilaian, dan/atau memberikan saran perbaikan untuk skripsi; pengamat menuliskan hasil penilaian di

Hasil yang diperoleh dari pemodelan jumlah kasus penyakit Tetanus Neonatorum menggunakan GWZIPR dengan proporsi nilai nol yang berbeda, menunjukkan bahwa model