• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya Pengusahaan Lebah Madu pada Perlebahan Milik Rakyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan Sukabumi, Jawa Barat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Biaya Pengusahaan Lebah Madu pada Perlebahan Milik Rakyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan Sukabumi, Jawa Barat."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

RIAYA PENGUSAI-IAAN LERAH MADU

PADA PERLEBANAN MILIIIC PL4ICYAT DAN MILIIC PERHUTANI DI PATI, JAWA TENGAH DAN SUKABUMI, JAWA BARAT

Agustina Emmi ICurniastuti

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL I-IUTAN PAKULTAS ICEHUTANAN

(2)

AGUSTINA EMMI KURNIASTUTI. Biaya Pengusallaan Lebali Madu pada Perlebahan Mililt Raltyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan Sultabumi, Jawa Barat. Di bawah bimbingan Ir. Bintang C.H. Simangunsong, MS. Ph.D.

Kegiatan perlebahan memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya menglx~silkan produk berupa madu, bee propolis, bee pollen dan ro,vril jelly yang bernilai gizi tinggi sehiligga dapat meningkatkan gizi masyaraltat, menciptakan lapangan Itel-ja, meningkatkan pendapatan masyarakat seltitar hutan, meningkatkan nilai tambali dan pendapaiall liegala, sertta me~ijaig ltelcstarian butan. Saat ini, kebutuhan nladu di Indonesia diperkirakan 10-15 juta kg per lahun, sedangkan produksi total Indonesia lianya sekitar 2 juta kg per tahun. Jelaslah terlihat bahwa usaha perlebahan ~nenlililti prospck yang baik. Ani~lisis hiaya pengusahaari lebah rnadu perlu dilaltukan sebagai salah satu usalia pengernbangan perlebahar~.

Penelitian ini bertujuan untult mengetahui dan menganalisis struktur biaya pengusahaan lebah madu (perlebahan), serta mengana1is.i~ harga pokolt produk budidaya lebah lnadu dan keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut. Penelitian dilaltukan pada bulan Mei 2004 di 2 perlebaban milik I'ertim Perliutani, yaitu Unit Pelalcsana Pengembangan Perlebahan (UP3) Regaloh di Jawa Tengall clan UP3 Gunmlg Arca di Jawa Barat, serta d i 2 perlebahan mililt rakyat, yaitu Apiari Harapan Maju Semesta di Jawa Tengah dan Apiari Kaliandra Sari d i Jawa Barat. Pengu~npulan data dilalculta~l dengan nlelakultan ?engulturan Iangsung di lapangan, wawancara dan pencatatan data yang terseclia di perusahaan. Analisis data yang dilaltultan mencakup menghitung biaya peng~~sahaan icbal: madu, harga pokolt dan brenlc even point. Sister11 petnasaran produk lebah n~adu dan dampak usaha budidaya lebah madu terhadap kesejaliteraan masyaraltat juga dilta.ji.

(3)

biaya variabel. Biaya tetap mencakup penyusutan dan bunga modal dari sarana dan prasarana yang digunakan, pajak-pajalt, gaji pegawai, biaya ltantor dan pemeli11;u-aan .iilventaris. Biaya variabel terdiri atas biaya material, ~ ~ p a h den sewa.

Biaya pengusahaan lebah madu A. mellijercr di UP3 Regaloh pada tahun 2003 diperltirakan sebesar Rp 257,2 juta dengan l~laduksi mad~r sebesar 5.581 kg yang dihasilltan dari 400 koloni lebah. Biaya pengusahaan lebah nladu di UP3 Gunung Arca pada tahun 2003 niencapai Rp 196,l juta deligall 11roduksi madu 4.19'2 kg yang dihasilkan dari '221 koloni lebah. Lebih lanjut, biaya pengusahaan lebah n~ildu di Apiari Harapan Maju senlesta pada tahun 2003 diperltiraltan Rp 337,2 juta clengan produltsi madu 50.000 kg yang dihasilkan dari 900 ltoloni l e b d ~ . Sementara itu, biaya pe~lgusahaan lebah madu A. ccrann di UP3 Gunung Arca pada tahun 2003 sebesar Rp 3,4 juta dengan produksi 111adu 59 kg yang dihasilkan dari 30 koloni lebah. Sedangkan biaya pengusahaan lebah madu di

Apiari Kaliandra Sari pada tahun 2003 hanya Rp 104,6 juta dengan produksi nladu 6.000 kg yang dillasilltan dari 200 koloni lebah.

Secara umum, biaya pengusahaan lebah ~nadu A. cerann lebih lcecil dibanding dengan A. n?ell(f&firm. Selain itu, biaya pengusahaan lebah madu perlebahan I'erum Perhulani jauli lebih tinggi daripada perlebi~lian raltyat. I-IaI ini disebabkan rendahliya produlttivitas perlebahan dan Lingginya biaya telap pengusahaan lebah madu Per~un Perhutani dibandingkan perlebahan rakyal. Akibatnya, harga pobok madu Perhutani nlenjadi jauh lebih tinggi daripada harga pokok madu rakyat. Harga pokolc madu A, mellijircr di UP3 Rega!oh sebesar Rp 55.291 per kg dan di UP3 Gunung Arca Rp 56.123 per kg, sedangkan di Apiari Harapan Maju Senlesta lianya sebesar Rp 8.093 per kg. Harga poltok madu A. cerana di UP3 Gunung Arca sebesar Rp 69.557 per kg, sementsra di Apiari lcaliandra Sari hal~ya sebesar Rp 20.923 per kg.

(4)

di UP3 G L I I I L I I ~ ~ Aica pada tahun 2003 mencapai Rp 1,5 jut,?. Berbcda clengan

perlebahan ~nilik Perinn I'erhutani, perlebahan ~nilik rakyat n~emperoleh

Ice~untiungan yang cuki~p besar. Apiari I-Iarapan Maju Semesta mempcrolch

lceuntungan sebesar Rp 327,9 juta pada tahun 2003, sedangkan Apiari ICaliandra

(5)

BIAYA l-'ENGUSAHAAN LEBAH MADU

PADA YEIUEBANAN MILIIC RAKYAT DAN MYLIIC PERHUTANI DI PATI, JAWA TENGAH DAN SUKABUMI, JAWA BARAT

Oleh:

Agustiua Emmi Icurniastuti E02400028

Sliripsi sebag:~i salah satu syarat untuk xnelnperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Faltultas ICehulanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTENIEN TEICNOLOGI I-IASIL I-IUTAN PAKULTAS KEI-IUTANAN

(6)

LEMDAR I'ENGESAI-IAN

Judul Sluipsi : Biaya Pengusaliaan Lebah Madu pada Perlebahan Milik Rakyat daii tvlilik Perliutani di Pati, Jawa Tengah dan Sultabunii, Jawa Barat

Nama Mahasiswa : Agustina Elnnii Kumiastuti

NRP : E024.00028

Program Studi : Telmologi Hasil Hutan

Teknoloai Masil 1-1-

nrh.

Naresworo Nugroho, MS
(7)

IZIIYAYAT I-IIDUI'

Penulis dilahirltan di Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 28 Agustus

1982 dari Ibu Fransisca Romana Endang Diyatmiasih dan Bapak Anthonius

Soenarwoko.

Penuli:; memulai pendidikannya dengan belajar di Taman I<an:lk-lcanak

Bunga Bhakti Jakarta Barat pada tahun 1986-1988. Pada tahun 1988, penulis

mulai belajar di Selcolah Dasar Negeri 08 Pagi Jakarta Barat dan lulus pada tahun

1994. Penulis kemudian n~elanjutlcan ke Sekolah Mcnengah Perta~na Negeri 134

Jakarta Barat dan l~ulus pada tahun 1997, kemudian mela~~jutkan ke Sekolah

Menengah U ~ n u m Negeri 112 Jakarta Barat dan lulus pada tahun 2000.

T a h ~ ~ n 2000, penulis melanjutkan pendidikannya di Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Fakultas

Kehutanan, Departemen Teknologi I-Iasil I-Iutan.

Selanla mengikuti pendidiltan di Institut Pertanian Bogor, pe~lulis aktif di

I-limpunan Mahasiswa Teknologi I-lasil Nutan (I-IIMASILTAN) sebagai Sekretaris

Umum I1 periode 2001-2002 dan Bendahara Umum I pada periode 2002-2003.

I'enulis juga telah melakultan kegiatan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan hutan

(1'31-1) di ICesatuan Pernangkuan Hutan (KPII) Cianiis, Jawa Barat clan kegiatan

Kuliah Kerja Nyata di Desa Batununggal, ICecamatan Cibadak, Icabupaten

(8)

KATA

PENGANTAR

Puji syultur, penulis pmjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesailtan skripsi ini. Penulis telah ~nelaltultan penelitian mengenai Biaya Pengusahaan Lebah Madu Pada Perlebahan Milik Rakyat dan Milik Perhutani di Pati, Jawa Tengah dan di Sultabun~i, Jawa Barat pada bulan Mei 2004 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kchutanan.

Pada kesenlpatan i ~ i i penulis mengucapknn tcri~na ltasih kepiida Bapak Ir. Billtang C.1-I. Simangunsong, MS. Ph.D selaku dosen pe~nbimbing yang telal~ mernberilta~l saran dan bimbingan pada penulis mulai dari pembuatan proposal penelitian, selama n~elakultan penelitian sampai selesai penulisa~l skripsi ini, serta Bapak Dr. Ir. Nurheni Wijayanto, MS dan Ibu Ir. Lin Nuriah Ginoga, MSi sebagai dosen penguji.

Disamping itu ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direltsi I'eru~n Perhutani, Ad~ninistratur KPI-I Pati beserta staf, Pimpinan Pelaltsana UP3 I<egaloh beserta staf, Administratur 1CPI-I Sukabumi beserta staf dsn Pimpinan l'eelaksana UP3 Gunung Arca beserta staf, M.M. Sulltan dan M. Mutakin, M. Syal'ci clan peternak lebah lainnya, atas ltesediaannya ~nernbanlu penulis sela~na rnelakultan penelitian. Selain itu, terilna ltasih penulis ucapkari juga kepada Iteluarga Bapak M a r s ~ ~ d i dan Bapak Uscp atas tempat tinggal selaina pcnulis melaltulta11 penelitian.

Ucapan teriina kasih juga penulis sampailtan kepada rekan-rekan riinbawan, terqtama reltan-reltan TI-IH angkatan 37, atas dukungan dan kebersanlaa~l~lya selama ini, serta kepada senma pihak yang telhli membantu penulis selama penulis melakultan penelitian dan penyusunan skripsi, yang ticlalt dapat disebutltan satu per satu.

(9)

Penulis ~llenyadari bahwa penyusuilan slcripsi ini masih jauh dari

rsempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang ltonstruktif sangat penulis

harapkan. Semoga hasil yang dih~angkan dalam skripsi ini dapat bermanfaat.

Bogor, September 2004

(10)

DAPTAR IS1

DAFTAR IS1

...

vi

.

.

DAFTAR TABEL

...

vil DAFTAR GAMBAR

... ....

...

ix

I'ENDAHULUAN

...

... ...

I L. atar Belakarlg

...

1

'Tujuan Penelitian

...

2

Manfaat Penelitian

...

.

.

...

2

'TINIAUAN PUSTAICA

...

.

.

...

3

Jenis Lebah

...

.

.

...

3

I. okasi Peternaltan Lebah Madu

...

3

Proses Produltsi Madu

...

4

l'roduk Lebali

...

1 1 Usaha Budidaya Lebah Madu

...

14

METODE PENELITIAN

...

21

PValctu dan Teinpat

...

21

...

...

...

Jenis Data

.

.

...

21

Cara I'engumpulan Data

.

.

...

21

Analisis Data

...

.

.

...

22

I-iASIL DAN PEIVIBAHASAN

...

.

.

.

.

.

.

.

...

27

ICeadaan Perlebahan

...

.

.

...

27

Biaya Pengusahaan Lebah Madu

...

.

.

...

31

Analisis Rugi-Laba

. .

...

...

...

37

Analls~s Harga Pokol~

...

46

Aiialisis Break Even Poinr

...

47

Perbandingan Biaya I'roduksi dengan Nasil Penelitian Sebelumnya

...

49

Peniasaran

...

... ...

51

Danipak Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

...

53

...

Peluang Pengembangan Usaha Perlebahan

...

....

54

ICESIMPULAN DAN SARAN

...

.

.

.

...

56

ICesimpulan

...

56

...

Saran

...

.

.

.

56
(11)

DAFTAR TABEL

1 Beberapa Jenis 'I'umbulian Sebagai Sumber Paltan Lcbali ... 7

2 Beberain Jenis Tanaman Sumber Pakan Lebah Pada Beberapa Daerah Angon di Pulau Jawa

...

... S 3 Syarat Konlposisi Kimiawi Madu (Rev SNI 01-3545-1994)

...

12

4 Produksi, Impor, Ekspor dan Konsumsi Madu Indonesia

...

15

5 Perkiraa~i I-larga Madu Illternasionill

...

17

6 Elemen Biapa Pcnyusun Riaya Produksi

...

.

.

.

... 22

7 Keadaan Perlebahan d i Teliipat Penelitian

...

.

.

.

.

... 27

8 Perkembangan Kegiatan Perlebahan 5 Tahun Terakhir UP3 Regaloh 28 9 Perkembangan Kegiatan Perlebahan 5 Tahun Teralhir UP3 Gunung Xrca

...

29

10 Riaya Pengusaliaan Lebah Madu per T ~ ~ I L I I I dan per kilogram d i UP3 Regaloh,UP3 Gunung Arca, Apiari I-larapan Maju Semesta dan A~piari Kalindra Sari Tahun 2003 32 1 1 Biaya Pengusahaan Lebah Madu Berdasarkan Kegiata~i di UP3 Regaloh, UP3 Gunung Arca, Apiari I-Iarapan Maju Semesta dan Apiari Kaliandra Sari Tahun 2003

...

...

...

33

12 Rugi-Laba Usaha Perlebahan di UP3 Regaloh, UP3 Gunung Arca, Apiari Harapan Maju Semesta dan Apiari Kaliandra Sari Tahun 2003

...

38

13 Mutu Madu dari Beberapa Merek Madu yang Ada di Indonesia

...

43

14 Penurunan Kadar Air Madu yang Dilaltukan Selama 4 Minggu

...

46
(12)

Perltiraan Analisis Budidaya Madu Dengall Junilah

...

100 Koloni Lebah Dalanl Satu Tahun pada Tahun 1999 61 Analisis Biaya Budidaya Lebah Madu di Apiari Pramuka

pada Tahun 1997 dan 1998

...

62

...

I'roduksi Madu I-Iasil Kegiatan Perlebahan Taliun 199 1-2002 63 Negara Tujuan Ekspor Madu dan Ncgara Asal Ilnpor Madu

Indonesia

...

.

.

...

64 Jnventaris, Penyus~~tan dan Bunga Modal UP3 Regaloli T a l i ~ ~ n 2003

..

6 5

Inventaris, Penyusutrui dan Bunga Modal UP3 Gunung Arca

Tahun 2003

...

66 Inventaris, Peiiyusutan dan Bunga Modal Apiari I-larapan Maju

Semesta Taliun 2003

...

67 Inventaris, Penyusutan dan Bunga Modal Apiari Kaliandra Sari

T'aliun 2003

...

68 Biaya Variabel Produltsi Madu di UP3 Regaloh, UP3 Gunung Arca

Apiari Harapan Maju Seniesta dan Apiari Kaliandra Sari

Taliun 2003 ...

.

.

... 69
(13)

DAFTAR GAMBAR

No~llor Teks I-Iala~l~an

[image:13.595.61.534.88.679.2]

1 Sisiran Sarmg Lebal~

...

5

...

2 Kotak Eram (Stup) Lebah Mad11 6

...

3 ~ e b e r a ~ i Peralatan dan I'erlengkapan Perlebahan 6 4 Ektraktor Madu

...

...

...

10

...

5 Sentra l'roduksi Madu di Indonesia

...

.

.

.

14

6 Grafik Produksi. Impor. Eltspor dan Konsumsi Madu Jndonesia

...

15

7 Diagram Negara Utama Asal Madu Impor di Indonesia

...

16

8 Diagram Negnra IJtama Tujuan Ekspor Mad11 dari Indonesia

...

16

9 Break Even Point Pada Pasar Persaingan Selnpurna

...

....

19

10 Ad~llinistrasi Madu di Perlebaha11 Milik I'erhutani

...

51

11 Alur Distribusi Produk Lebah Madu pada Perlebahan Milik

...

Perhutani 52 12 Alur Distribusi I'rodulc Lebah Madu pada Perlebahan Milik Rakyat

..

52

La~npiran

... ...

1 Struktur Organisasi UP3 Regaloh

.

.

60
(14)

PENDAHULUAN

Latar Belalcang

I-Iutan memiliki potensi dan manfaat yang besar bagi manusia maupun

makhluk hid~tp yang ada di dnlamnya. EIasil hutan yang dapat dipungut tidak

hanya kayu saja, melainkm juga non-kayu seperti: getah, biji tengkawang, rotan,

mi11yak kayu putih, sagu. inadu dan lain sebagainya. Pengusahaan 11asil hutan

non-lcayu di Indonesia ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja, peni~~gltatan

pendapatan masyarakat sekitar hutan, peningkatan nilai tambah dan pendapatan

negara, serta menjamin kelestarian produksi sumberdaya hasil hutan non-ltayu.

Salah satu kegiatan pengusahaan hasil hutan non-kayu yang perlu

mendapat perhatian adalah perlebahan. Kegiatan ini dapat menghasilka~~ produk

yang bcrupa n~adu, bee propolis, bee pollen atallpun royul jell)]. Produk-produk tersebut bergizi tinggi ltarena ulengandung fruktosa, glukosa, suluosa dan

mi~~eral-mineral penting seperti: natrium, ltalsiun~, magnesium, temhaga, mangan,

besi, lcalium dall fosfor yang tersus~~n dengan kadar mendekati lto~nposisi mineral

darah manusia. Selain itu, produk-produk tersebut juga mengandulig protein dan

\.itamin RI,

BZ,

K dan C serta beberapa enzim yang membantu proses pencemaan

(w\vw.info@iptek.net.id, 2002).

Analisis finansial terhadap budidaya madu dengall 100 ltoloni leball

menunjukkan bahwa pengusahaan lebah madu ini cultup menguntungkan, di:nana

Re~zej?t Cost Ratio (BIC Ratio) pengnsahaan ini diperkirakan sebesar 1,22 (Tabel 1,ampiran 1). Peternaltan lebah juga me~nberika~l dampalt positif terl~adal~

penyerapan tenaga lterja sehingga secara tidak 1ang:;ung dapat meningkatkan

kesejal~teraan masyarakat desa serta meningkatkan gizi masyarakat.

Saat ini, kebutuhan madu di Indonesia diperkirakan se,kitar 10-15 juta

kgitahun,

.

namun produksi total Indonesia hanya sekitar 2 juta kgitahun seperti

terlihat pada 'Tabel Lampiran 3. Sementara itu konsumsi madu di ilegara industri

seperti Jerman, Jepang, Perancis, Inggris rata-rata n~encal~ai 1000-1 600

oramikapitaltahun. Jelas terlihat Lbahwa usaha perlebahan merniliki prospek yang

.>

(15)

Dilain pihak usaha budidaya lebah belurn banyak dilakultan ole11

masyarakat Itarena usalia tersebut memerlukan lteterampilan ld~usus. Fasilitas,

program pembinaan darl kerja sama antara perncrintah nlaupun perurnhaail besar

dengan calon peternak dan peternale lebah madu pun sangat kurang. Hal inilah

yang menyebabkan produksi madu masih bel~im dapat memenuhi ltebutuhan

dorncstik (www.bi.go.id, 2000). Atas dasar ini, analisis biaya pengusahaan lebah

mndu perlu dilakukan sebagai salah satu usaha pengembangan usaha perlcbahan.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui clan rnenganalisis struktur biaya pengusaliaan lebah madu (perleb'ahan).

2. Menganalisis harga poltok produk budidaya lebah iliadu dan lteuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

ILlenfa;~t Penelitian

Hasil penelitian ini dihari~pkau dapat me~iiberi manfaat:

1. Bagi Perhutani rnengenai perbedaan strulctur biaya dan tingltat iteuntuilgan pada dua tempat budidaya lebah madu mililulya ynng berbeda loltasi.

2. Bagi lllasybralcat rnengenai kclayakan usnlia budidnya leba!i.

(16)

TINJAUAN PUSTAIL4

denis Lebah

Majalah Kehutanan Indonesia (2002) menyataltan lebah termasuk kingdom Animalia, phylum Arthropods, kelas Insecla, ordo Hymenopiera, Eamili

A ~ ~ i i d n e , sub fanlili Apoiden dan genus Apis. Mingga saitt ini, terdapat 9 jenis Icbah madu di dunia. Apis dorscrla, A. cernnn, A. rrrrdrenifortnis, A. k~schevni~kovi, A. nuluensis dan A. nigrocinclcr n~erupakan lebah madu asli Indonesia. Apis Jlorne dan A. Inboriosn terdapat di Himalaya, scdangltan A. niell(feru berasal tlari Eropa dan Afrilta (I-Iadisoesilo, 2001 clnlnm Erwan, 2003).

Lebah madu yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah A. cernna

dan A. tnell(fira. A. cercrnu banyak dibudidayakan barena tidak begitu agresil; narnun lebah ini sulta berpindah ternpat. Dalam satu 401oni terdapat 6.000-10.000 eltoi lebah. I'roduksi ~nadunya bervariasi antara 1-5 kglkoloniltahun, :etapi bila penanganannya baik dan paltan lebah n~elimpah dapat n~enci~pai 10-20 kglkoloniltahun (Sumoprastowo din1 Sill~l.apto, 1980). A. 11ie1lifeer.n berasal tlari Eropa dan Australia. Warna lubuhnya coklat gelz111-kuning hitam dengall lembut badan berwarna mcrah. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada A. certmcr. Dalam satu Itoloni, terdapat 10.000-1.00.000 ekor lebal~. Madu yang tlihasilkan inencapai 30-60 kg/koloni/tahun (Sarwono, 2001).

-

Loltasi l'eternakan LebeB Madu
(17)

rasa aman bagi manusia. Selain itu, lokasi perlebahan tidak dekat pabrik, linglcungan industri maupun daerah pertanian dengan kadar penggunaan

inselctisida linggi, lcarena lebah tidalc menyukai telnpat dengan udara kotor dan

tercen~ar (www.bi.go.icl, 2000).

Proses Produksi Madu

Proses produksi madu yang aka11 diuraikan, khususnya nlcnyanglcut

perlebahan A. cerrina dan A , mell[firo. Proses produksi ~ n a d u diawali dengan persiapan peralatan dan perlengkapan perlebahan kem~tdian diikuti dengan

pengadaan lebah, perawatan lebah, pembuatan madu oleh lebah dan pernailenan

madu. Peralatan dan perlengkapan perlebahan yang rrrsak harus disingkirltan dan

segera diganti dengal ) ang baru.

Pengadaan Lebah

Pengadaan lebah dapat dilakultan dengan n~elnbeli koloni lebah ataupun

nlengembanebiakkannbanbiakkan koloni lebah secara swadaya. IColoni lebah dapat dibeli tlari

petcrnak lebah lain dengan llilrga bcrkisar antara Rp 275.000-350.000 per icoloni

Icbah A. nzellifcrct dan Rp 70.000-10.000 per ltoloni lebal; A. cerana ah1u mengimpor dari luar negeri. Untulc keperluan proses produksi madu, unlunlnya

peternak lebah mengembangbialdtan koloni lebah secara swadaya, yaitu dengan

cara n~enlecah koloni. Koloni lebah yang kuat, yaitu koloni dengan sisiran sarang

yang penuh lebah dan paltan, memililti ratu produktif serta bebas hama dan

penyakit, dipecah menjadi 2 bagian, yaitu bagian yang n~enliliki ratu dan bagian

(18)
[image:18.602.246.459.89.226.2]

Gambar 1. Sisiran Sarang Lebah

I'erawatal~ L e b s l ~

IColo~li lebah /I, r~~ellijir(: maupun A. ccr.nnn harus diperiltsa setiap seminggu seltnli. Pemcribsxan dilalcultan pada ratu lebah apnltah pelctalilian tclul. merala, larva banyak dan kondisi sel rat11 baik, keterszdiaan palion medu dan

l>ollen, kebersihan sarang d a ~ i kesehatan koloni. Kondisi lcoloni harus dijaga agar koloni tetdp dala~n lteadaan yang sehat dan kuat. Pada kondisi cuaca dingin, pintu masult pada sarang lebah diperkecil dan diantara tutup sarang dengan kasa pengarnay] diberi koran atau karung goni untuk me~nbuat suhu dala~ii sarang tetap l~angat. Jika lcondisi pakan sudah tidak rnencukupi rnaka koloni harus diangon ke (empal lain yang paltannyn mclimpah atau dibcri paltan l;~~nbahnn. Jilta Itontlisi Ltesehatan koloni buruk, maka lebah harus segera diobati. Selain itu, kondisi ratu lebah juga perlu diperhatiltan. Ratu lebah yang sudah tidak produltif, umulnnya yang telah l~er~nnur 2 tilhun, hams diganti dengall ratu yang ~nasih muda dan produktif dengan cara me~nbeli bibit ratu unggul setiap 2 tal~un untuk m e ~ n e r t a l a t a ~ ltualitas ltoloni (Perum Perhutani, 1992). Adapun peralatan yang dibutulkan untuk ~nelakukan kegiatan perawatan lebah adalah:

1 . ICotak eram (stup), yaitu tempat tinggal lebah, umumnya berbent~~lt lcotak dan terdiri dari beberapa sisiran. Stup mempemudah peternak memeriksa sarang dan memanel1 madu secara selektif taupa merusak sarang yang tidak perlu.

2. Kotak super, yaitu kotak tambahan yang diletakkan d i atas kotak eram, unluk mendapatlca1 madu yang bebas anakan.

(19)

4. Pengungkit (Iiive tool), untuk mengangknt sisiran yalig nielelcat di kotak era111 maupun kotak super.

5. Pondasi sarang, untuk mempercepat pembangunan sarang lebah.

6. Sekat ratu, untuk menahan gerak ratu agar tidak naik ke Itotak super.

7. Kurungan ratu, untuk ~nengamankan ratu atau mengadaptasikan ratu baru.

8. IvIangkok ratu, urltuk membuat calon ratu.

9. Bingkai stimulasi (feeder), u~ituk wadah paltan tambahan.

Pcralatan tersebut umum digunaltan pada perlcbahan A. cei.nnn maupun A.

n7elliji.rc1, namun perlebahiun A. cerrmtr ticlak menggunakan kotnk super, pondasi sarang dan bingltai stimulasi. I-la1 tersebut terjadi Itarena, produltsi madu A.

ccrana kecil sehiiigga tidak memerlultan kotak super dan pctcrnak illtan lnerugi ,jika ~nenggunaka~i pondasi sarang dan ~nen~beriltan stirnulasi sirup guln pada

[image:19.595.237.432.620.731.2]

lebah ini.

Gambar 2. Kotak Eram (Stup) Lebah Madu

(20)

Pakan lebah adalali ncktar dan pollen. Nektar bagi lebah meri~pakan sumber karbohidrat yang diolah menjadi energi, serta merupakan s~lmber air dan

mineral. Pollen merupakan sumber protein yang berguna bagi kesehatan tubuli lebah daii pertumbulian anakan, serta merupakan sumber vitamin dan ~nineral

(www.mofrinet.cbn.net.id, 2001). Beberapa tumbuhan yang potensial dan telah

dikenal sebagai sumber pakan lebah, baik itu berupa tanaman kehutanan, tanaman

buah da11 tan&nan perkebunan/inclustri, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.

Adakalanya persediaail nelttar di alam sudah tidak mencukupi kebutuhan

lebah (musim paceklik) pang biasanya terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret,

April, November, Deseniber. Pada musim ini, khususnya lebah A. rnell$em diberi pakan tamballan berupa sirup gula untuk nlempertahankan kondisi koloni. Sirup

gulii tersebut merupakan larutall gula pasir dan air dengan perbandingan 1 : 1, yang

diberikan sebanyak 1 kg sirup gula untult 6 sisiran lebah setiap seminggu seltali.

Namun, yang dihasilknn oleli lebah dari paltan ini tidak dapat dlpanen lkarcna

hanya merupakan larutan gula dengan ltomposisi uta~ila sukrosa (I'erum

Perhutani, 1992).

Tabel 1. Bebcrapa Jenis T u ~ n b ~ ~ l i a n Sebagai Surnber Paltan Lebah

Nan];~ 'Io~nbul~an Tanaman Kehutanan

1 , Kaliandra (Callim?ciro coll~~tliyrszis) 2. Aren (Arengapiiii?ci/~)

3. Lalntoro (Lelrcnetin glozice~)

4. I(ayu Putih (Mclale1rco leuccrdei~droi?)

5. Acacia rnangitiiii

6. Eukaliptus (Ezicu!yl,lzis spp)

7. Lamtoro Gung (Lezicaertu le~~cocephalo)

8. Sonobrit (Dnlbergio sisso)

9. Sengon (,Paraseriaii/kesfalca/aria)

Tanaman Buah-Buahar

1. Ulengkeng (Euphor6in longan) 2. Rambutan (h'ephcliuii~ Irippacezrii~)

3. Mangga (,V/aiigi/&o i,rclicu)

4. Durian (Dlrio zibclhiiizis)

5 . Janibu Air (Eligiirin spp)

6. Apokat

7. Jeruk (Cilrz~s S ~ I J ) Tanaman Perkebunanllnduslri

I . Kapuk Randu (Ceibrr peiilot~rlro)

2 . Kelapa (Cocos iiiicfi'rer)

3 . Karet (Hcveo brasilieiisis)

Sanget bail( Saltgat baik Baik Baik Cukrtp baik Cukup baik Culcup baik Cukup baik Cul:up baik

Sangat bailc Baik Cukup beik Cukup baik Cukup bailc Cukup baik Culmp baik Sallgat baik Sangnt haik Sangat baik

4. Jambu Mete (Anuccrrdizr117 occitlc~?lole) N, P Cukup baik

[image:20.595.133.512.445.751.2]
(21)

Tabel 2. Beberapa Jenis Tanaman Sumber I'altan 1,ehah pada Beberapa Daerah Angon di Pulau Jawa

Tanaman

Randu Kudos, Pernalang,

Purwakarta, Pati, Jepara, PTPN 12 Bandunghasjo

Kalia~idra Su~nedang, Garot, Sukabumi, Tretes

Boyolali, Solo, Purwodadi, Magelang, Pasuruan, Kediri, Sukabu~ni

Sumber : Suhamo, 1999

Mangga ICle~igkeng Rambutan Duren Belimbing

Menurut Sihombing (1997), hama dan penyakit biasanya n~enyerang lebah pada musin1 paceklik, namun lebah A. cernrin c~tkup tahati terhadap serangan hama dan penyakit dibanding dengan A. nzell+r~~. Hama yang me!,lyerang lebah madu, baik A. nie1liji.r'n nlaupun A. cernnn, biasanya berupa tungall jenis Vnrron jc~cobsoni dan Semut. Vnrron jacobsorzi menghisap cairan tubuh lebah ~nulai dari larva sarupai dewasa sehingga menyebabltan lebah turnbuh tidalt sempurna alau bahkan mati. FIama ini dapat dibasrni deligall canipuran kapur barus dan belerang dengau perbandingan 1:3 atau menggunakan obat pembasmi hama lebah. Semut masuk lte sarang lebah da11 niemakan madu dan pollen sehingga dapat

menyebabltan lebah hi,jlah. Semut dapat dialasi dengan oli bekas yang diolesltan pada kalti standar besilkayu atau diletakkan dalanm wadali yang diletakkan di ujung ltaki standar Itaydbesi, atau ~uenggunakan obat anti semut. Selain llama, predator seperti burung pemakan serangga, kadal dan kumbang juga biasa menyerang lebali. Untuk mengatasi predator adal~th dengan ~ne~liindahltan lebah k e tenipat yang aman.

Penyakit yang umunlnya menyerang lebah madu adalah Americun F O L I ~ Brood ( A F B ) dan diare. AFB terjadi karena serangan balttzri Bilcillzls lurl~ne. Jika serangan penyaltit ini tidalt akut, malta sisiran sarang yang berisi larva yallg terserang penyaltit dapat dise~nprot atau dipercilci serbult sulfatiazol, tetapi jilta serangan penyakit ini altut malta seluruh sisiran sarang beserta lebaluiya !larus dibakar. Diare dapat teqiadi Itarena ltekuranga~i pakan dan kondisi lingltungall yarlg kotor. Penyakit ini dapat diltentlaliltan dengan se.jenis Teramizin (obat diare

R.embang, Probolinggo, Banyuwangi, ~onclow6so Salatiga, Wonosobo, Magelang, Arnbaraiva

Purworejo, Magelang, Subang, Purwakarta, Purwodadi Jepara, Semarang, Pandeglang

[image:21.602.132.541.119.251.2]
(22)

a y a ~ n ) yalig dicampurkan pada sirup gula dan ~~iembersihkan kotoran-kotoran di sekitar kotak atau menjauhkui itotak dari tenipat yang kolor (Siholnbing, 1997).

Proses Pembuatan Madu

Menurut Sun~oprastowo (Ian Suprapto (1980), satu ltolo~li lebali terdiri dari

3 macam lebah, yaitu seeltor lebah ratu, beberapa ratus lebnh janlan dan kurang lebih 80.000 lebah peltelja. Ratu, satu-satunya lebah petelur, bertugas sebagai mesin petelur seumur hidupnya untuk menjan~in ltelestarian keluarga lcoloni. Lebah pelcerja bertugas mencari dan mengunipullcan nektar, pollen, air, yropolis

clan royal jelly, merawat dan menyuapi nmkan ratu, membangun dan memelihara serta menjaga sarangnya. Lebah jantan lianya berfungsi ~iiengawini ratu, namun hanya sntu yang niatnpu ~nengejar dan me~lgawi~ii ratu muda dan lcemudian ia mati.

Pembuatan matlu tliawali dari lebah pekerja n~enga~nbil nektar lalu dihisap dan disi~i~pan dalanl perut madu. Dalam perut n~adu, nektar bereampur dengan saliva lebah yang lnengandung enzynl invsrtnse, ar~tylase dan glucose oxidase.

Sesanlpainya di sarang, nektar ditransfer ke lebah lain yang bertugas ldmsus sebagai penerima kemudian disimpan dala~n sel sarang. Perubahan neldar unenjadi madu melalui proses lcinliawi dan fisik. Secara lcimiawi ditandai dengan proses perubahan gula nektar (senyawa komplelts) menjadi gula sederhana pait~l fr~~lttosa dan glukosa, olet~ er~zytit initerlase dan nn~ylr~se ltetilta enzi~n tetap belterja. Secara fisik perubahan nelttar menjadi IIY~CILI terjadi ~nelalui proses penguapan yang n~enyebabltan tul.unnya kndar air ncktar secara signifiltan selama proses transfer antara lebah pekerja dan penyimpanan dalam sarang. Madti yang sudah matang ditnndai dengan sel sarang yang ditulup lapisan lilin dan kadar air rata-ratanya 21 % (Sumoprastowo dan Suprapto, 1980).

I'emanennn NIadu

(23)

~nasih berisi 111adu harus ditinggalkan pada tiap sttlp untuk pakan lebah (Perum Perhutani, 1992). Peralatan yang digunakan pada kegiatan peixalerLan ini'adalah:

1 . Ekstraktor, yaitu alat pcnianen madu tanpa merusak sarang lebah. 2. ICarulig goni, untuk menjinaldtan lebah lnelalui pengasapan.

3 . Penutup mulca (masker), untuk melindungi muka dari sengatan lebah.

4. Sarung tangan, ulltuk melindungi tangan dnri scngat lebali.

5. Silcat lebali, untuk illenghalau lebah dari sisiran sarang,

[image:23.602.235.397.265.432.2]

6. Pisau, ~lntuk memotong lapisan lilin y m g meiiutup madu pada sarang.

Gambar 4. Ekstraktor Madu

Msdu A. tnelllfir~r clapat dipanen setelah 12-15 hari setclal~ ~nemasulti musim bungs selnma 6 bulan dalam setahun, biasanya gada bulnn Mei-Oktober. Pertama-tama tutup sisiran sarang dikupas dengan pisau yang sudah direnda~n ciengan air hangat. Ken~udiali sisiran sarang diniasukltan ke dalam ekstraktor dan elistralctor diputar perlahan-lahan agar anakan tidalc ilcut jatuh. Sisiran saralig yang berisi arlakan dimasukkan liembali ke cialam kotak lebali. Setelah ilu, madu disaring kemudian disimpan dan ditutup rapat (Perum Perhutani, 1992).

Madu A. cer.n,7n dapat dipanen 15-20 hari setelah memasulti musi~ii bunga sela~na 8-10 bulan dalanl setal~un, biasa~iya pada bulan Ja~~uari-Oktober. Pemanenan madu lebah ini u ~ n u ~ n n y a me~lggunakan cara tmdisional dali tidab

(24)

untulc clapat diproses Itembali me~ijadi lilin, tinta, isolator peralatan listrilc da11 lain-lain (Perurn l'erhutani, 1992).

Produk Lebah

Kegiatan perlebahan n~engliasilkan bcrhagai produk, yaitu niatlu, Dee pollen, t,oynl jelly, propolis, n~alaln dan o!,i/ox-in (Dee vewonl).

Madu

Madu adalah cairan alanli yang umumnya mempi~liyai rasa manis, yang dillasilkan oleh Iebali liladu dari sari bunga tanaman atau bagian lain dari tana~nan atau ekskresi serangga (Badan Standardisasi Nasional, 2000 dnlnm Erwan, 2003).

Menmut Krlrltadi (2002) matlu n~eri~pakan suniber lcarboliidrat dengan Itandungan utalna rnonosakarida, yaitu glultosa dan fruktosa. Molekul glultosa langsung diserap Ice dalaln alisan darali sehingga pembentukan glikogen untuk menghasilka~l eeuergi pada proses pembakaran dalaln tubuli berlangsung cepat.

Selain itu niadu ~ n e ~ i g a n d ~ ~ n g mineral, protein, vitamin dan e n z i ~ n yang dapat membantu proses pencernaan. Beberapa mineral pe~iti~ig dala~n rnadu aclalah natrium, kalsiuni, magnesium, tembaga, niangan, besi, lcaliu~ii clan fosfor dengan ltadar mendeltati ko~nposisi mineral dalxh inanusia. Sedanglta~i vitamin dala~il madu diantaranya vitamin D l , B2, K dan C (www.il~lb@clickwok.co~ii).

Menurut Majalr:h Kehutanan Indonesia (2002) energi yalig dihasilkai tiap

100 g madu rata-rata 294-328 kalori. Nilai kalori 1 kg madu setara dengan 50

(25)

setelah operasi lnaupuli u~itttk ltecantiltan. Madu dapat diguiiakan untulc niengobati berbagai penyakit, seperti penyaltit saraf, mata, tukak lambung

(gastritis), luka pada usus duabelas jari, asani lambung, illsomnia, jantung, sesak

[image:25.602.161.456.320.480.2]

iiafas, panas bad:uii, sariawan, lteputihan, jerawat, alergi, fungsi ginjal dan penyakit laiimya. Mengkonsumsi madu secara teratur inembantu menormalltan kon~posisi darah, inempertiiiggi kadar heinoglobin, rnemperlancar fungsi otak, nieningltatltal daya tahan tubuh dm masih banyalt lagi ~iiaiifaatnya (Majalah ICeliut6na1i I~ndonesia, 2002; Kuntadi, 2002; Sumoprastowo dan Suprapto, 1980). Di Indonesia, ltornposisi kimiawi madu harus mc~iienuhi standar ShI 01-3545- 1994, seperti terlihnt pada Tabel 3

Tabel 3. Syarat ICo~iil~osisi Kiiniawi Madu (SNI 01-3545-1 994)

Bee Pollerl

--

-- Paramelei'

ICadar aii' Sultrosa Gula peredultsi I<atlai' abu Padntar~ tnk larut Kcasa~nan

Aktivitas enzim diastase Midroksimetilfurf~~ral (HMF) Celllaran logam :

'Timbal (Pb) Tembaya (Co) Cemaran Arsen (As) -

I'olle17 merupaka~i alat reproduksi janta~i pada tumbuhan yalig digunalta~i lebah sebagai sumber protein. Pollen niengandung 20% protein, 27%

Amhang Batas Maksilnal 22 %

Maksimal5 %

Minimal 60 % Maksimal 0,s %

Maksimal 0,s %

Maksilnal40 meldkg

Minimal 3 DN

Maksilnal40 pplii

Maksimal I mglkg Maksimal 5 mglkg Maksinial0,5 ~nf/ky

karbohidrat, 5% lemak, 11% air, 3% mineral dan vitamin lengltap. Bee pollen di~nanfaatka~l n ~ a n ~ ~ s i a untuk meningkatkan i~nuilitas tubuh nlenangltal pe~igaruli radiasi clan racuri ltimia, t~ierecluksi teka~ian fisik, rne~~cegnh pertu~iibuhali tumor atau kanker, anti oksitian, anti bakteri dan arili virus. Polleti ini d i pnnen dcngan nie~iggunakar~ jlollen irap yang diletaklta~i pada pint11 kcluar-~nasak lebi~h patla

(26)

ltoyrll jelly

Menurut Sihombing (1997), royal jelly adalah hasil seltresi kelcnjar Iiypofarink lebah pelterja berumur 3-1 3 hari. Royal jelly mengalldung 12,5% protein, 12,5% karbohidrat, 6% lemak tak jenuh, 65% air, 0,82% mineral, 3 4 % bio active agent, vitamin B I , Bl, B6, B I Z , C, D dan E, scrta hormon. Royal jelly

juga mengandung senyawa seperti insulin (inszllinoid peptida) yang berfungsi seperti insulin yang sebenarnya. Royal jelly dapat digunakan u~ltulc nlengobati penyakit jantung, Diabetes mellitus, Hepatitis, gen~ral u~eakness, impotensi, Neurosthemia, TBC dan lain-lain. Selain itu, royal jelly juga dclpat mempertinggi kckebalan tubuh, meinbuat awet muda, memperpanjang umur, ~uemperbaiki p e ~ l u ~ i ~ b t ~ h a ~ i anak yang lturang baik dan lain-lain. Iloycrl jell~l cliperoleh dengan cara mengambil roy~iljelly yang terdapat pada sarang lebah dengal: menggunaltan vcrcumlpipet. Royal jelly yaug telah dimurnikanldisaring kenludian dilternas clalam botol dan segcra disimpan dalampeezer dengan temperatur 2 1°C. Di luar negeri, contohnya Amerilta, harga royal jelly mencapai US$ 45.00Jkg (American Bee Journal, 2001).

Propolis

Propolis adalah sejenis resin yang dilcumpulkan lebah dan digi~naltan oleh lebah untuk menutup celah atau lirbang pada sarangnya. Propolis bultan untult dimakan tetapi digunakan sebagai antibakteri, antivirus dan anti jamur. Propolis ini dapat diltun~pulltan dengan mencungltilnya dari itotak eram Icbah ~ncnggunaltan hive loo1 atau scrap (Sihombing, 1997).

Malam

(27)

Apitoxirl (bee venont)

Aaitoxin adalah cairan bening yang terdapat pada sengat lebah, meniiliki bau tajam, rasa pahit clan aroma spesifik serta bereaksi asam. Apitoxin digunakan untuk niengobati berbagai penyakit, seperti rlieumatik persendian, alergi, asain

urat, disfungsi syarai; inigra~i dan niasih banyak lagi. Pengumpulan npitoxin

dilakukan dengan memasang alat "Shock Electronik" yang ditempatkan di depan

pintu kcluar-masuk dari peti lebah madu. Sewaktu lebah tersebut terkejut, secara

otomatis lebah mengeluarkaii cairan bisa (bee venom) dan ditanlpung clalarn suatu wadah yang selanjutnya diproses di laboratori~~m i~ntllk bolian obat-obatali

(Sihombing, 1997).

Usahn Budidaya Lebali Madu

Produksi madu Indonesia I~anya sekitar 2040,2 Lon per tahun. Scb:igian

,

.

besar madu lcrscbut dihasilltan ole11 perlcbnllan di daerah Jawa lengali, Jawa

'l'i~ii~~r, NTT, NTB dan Riau (Ganibar 5). Produksi madu Indonesia secara rinci

I I

dapat dilihat padn Tabel l.ampira11 3.

~- - . . . . . . . . ~

!

i

Diagl-21rn Selltra Produlai Mndu di 111doncsia

I i

i

Sumber : Deperleinen Kehutanan (1991-2002)

i

[image:27.595.174.490.439.620.2]

I

J

Gambar 5. Diagraln Seritra Produksi Maclu di Indonesia

Badan Pusat Statistik memperkirakiul pcndudult Indonesia sampai dcngan

hhun 2002 mencapai Icbih dari 21 1 juta jiwa. Bcrdasarkan tlnta proclultsi yang

d i l a p ~ r ~ i n Ueparlemc~~ l<eliutanan dan data chspor-inlpor yang tlicalat oleh

Badan I'usat Statistik, kebutr~hali maclu ~lntuk Itonsumsi (la11 industri cli Indonesia

(28)

sebagai bahan haku industri, seperli industri rolcck, obat, kosmetik, malcanan,

minuman dan sehagainya, diperltiraltan aka11 ter~ls meningkat, sementara di lain

pihak produksi Indonesia dari tahun ke tal~un belum manlpu mencukupi

[image:28.602.137.544.207.401.2]

kebutuhan dalarn negeri sendiri (Gambar 6). , ;

Tabel 4. Produksi, Impor Ekspor dan Konsumsi Madu Indonesia

'i'ahun Plnduksi Impor Ekspor Konsumsi

Madu Penduduk

(ton) (ton) (ton) (ton) (Juta Jiwa)

1991 850.0 150.0 150.0 850.0 182.1 4.7

1,992 1385.0 159.1 63.2 1480.9 184.8

1993 1361.3 173.6 7.5 1527.3 187.4

1994 2387.4 244.7 3.3 2628.7 190.1

1995 2669.8 577.3 15.2 323 1.9 192.8

1996 1800.0 302.5 2.4 2 100.1 195.5

1997 2'774.2 502.8 53.0 3224.0 198.2

I998 1591.4 245.8 12.8 1824.3 200.9

1999 1991.0 690.4 10.2 2671.1 203.6

2000 1795.1 502.7 32.0 2265.8 206.3

2001 4201.8 1139.4 47.0 5294.3 209.0

2002 1675.3 1039." 13.3 270 1.3 21 1.6

Sulitber : Sensus Penduduk Indonesia Tahon 1971, 1980, 1990,2000 (Badati I'usat Shtistik) Produksi Madu Indonesia Tahun 1991-2002 (Departemen Kehutanan)

Ekspor-l~npor Madu Indonesia Tahun 1991-2002 (Badan Pusnl Statistik) Asumsi pertumbul~an penduduk t~liun 1990-2000 s:besar 2.6 juta jiwa per Laliun

Asumsi pcrtun~buhan pendudult taliiln 2001-2002 juga 2.6 jutn ji\rfa per tal1,un Ekspor-llnpor Matlu mcnggunaka~i 'Libel 4 dcngan kodc

1-1s

0409.00.0000, . .

& SlTC 0616.0000

[image:28.602.148.528.450.714.2]

S~ttiibc~. : Depitrlc~~ien I<elli~lan~ti dan Badan Pusat Slalistik ( 190 1-2002)

-.I

Gambar 6 . Grafik Produltsi, Impor, Ekspor dan I<onsumsi Madu di lndo!lesia Grnfili Prod~llcii, Ilnpor, Elapor (la11 I<onsun~si Madu tli

6000 11111 Indol~esia

t Prodoksi .iOOO

il000

1

3000 -

'

Madu I-- ln?por

Madu

-e- Elcspor iviadu

X- I<onsulnsi

1

- Madu
(29)

Untuk dapat memenuhi lcebutuhan matlu dalam negeri tersebut, Indonesia

selalu mengimpor madu dari beberapa negara penghasil madu seperti United

States, Saudi Arabia, Vietnam, China dan Australia (Gambar 7). Walaupun

demikian, ternyata masih ada madu dari Indonesia yang di eltspor. Eltspor mcdu

tersebut tidak banyak nanlun junilahnya relatif stabil tlari tahun ke tahun. Negara

utalna tujuarl eltspor nxidu Indonesia adalah Taiwan, Malaysia, Singapore dan

Brunei Uarrusalaln (Gambar 8). Secara rinci, besarnya nilai impor $an elcspor

niadu lndonesia dari tahun 1991-2002 dapat dilihat pada Tabel Lampiran 4

(Badan Pusat Statistik, 1991-2002).

. . .

i

! Iliagram Negara Utarna Ass1 Inlpor Mntlu Ice

United Sk~los '"lcr

1

4% 7%

i

Saudi Arabia

I

1

<I%,

I Viclnam

6%

1

I

China

I 8%)

I

1

Surnbel. : Badan Pusat Statistik (1991-2002)

i -_.-. ... ...

Galnbar 7. Diagram Negara Utalna Asal Ilnpor Madu Ite Indonesia

J

I

Sun~ber : Badan Pilsal Sktistik (1991-2002) [image:29.595.167.495.486.660.2]

_

_-

__-_-

Gambar 8. Diagram Negara IJtama Tujuan Ekspor ~ i t d u dari Indonesia

Perlciraan harga madu Indonesia di pasar Intcrnasional clipcroleh dari total

nilai elcspor dan inipor dibagi total volume ekpor dan impor. Fatla tnhun 2002,

(30)

dengan Rp 20.026 per kg (US$ 1 = Rp 9.628). Perkembangan harga madu

Indonesia di pasar Internasional sejak tahun 1991-2002 disajikan pada Tabel 5

(Badan Pusat Statistilc, 1991-2002).

Uiaya Produltsi Madu

Tabel 5. Perkiraan I-Iarga Madu Internasional

Menurut Rony (1 990), biaya (cost) adalah pengeluaran untuk me~l~peroleli

Kurs

(Rp/US$)

g

1958 -

1992 2037

1993 2096

2171

1995 2252

2252

1997 2698

1998 949 1

1999 775 1

2000 8129

2001 10195

2002 9628

2003

- 8628

barang atau jasa yang mempunyai nianfaat bagi perusahaan lebih dari satu periode

operasi. Sedangkan produksi adalah kegiatan organisasi atau perusallaan untult

Sumber : Data Ekspor-lmpor Mndu Tahun 1991-2002 (Badnn I'usat Statistik)

I<et : Ekspor-lmpor Madu menggunakan 'l'abel4 dengall kode tIS 0409.00.0000 S: SlTC 0616.0000 Export (FOB)

Kuantitas Nilai Total Volume

Ekspor

(toll). (US$) (US$/kg)

150.0 95866 0.64

63.2 60484 0.96

7.5 5136 0.68

3.3 3099 0.94

15.2 7262 0.48

2.4 2749 1.16

53.0 383372 7.23

12.8 8198 0.64

10.2 19731 1.93

32.0 28702 0.90

47.0 107543 2.29

13.3 39462 2.96

--

meillproses dan merubah bahan baku (r.al.11 ntaleric~l) menjadi harang jadi Cfitzisl~ecl

good) lnelalui penggunaan tenaga lcerja dan fasilitas proc'uksi. Dengall demikian,

Import (CIF)

Kuantitas Nilai Total Volume

Impor

(ton) (US$) (US$/l<g)

150.0 235843 1.57

159.1 286800 1.80

173.6 376489 2.17

244.7 308405 1.26

577.3 633946 I .06

302.5 568417 1.88

502.8 915862 1 .82

245.8 403260 1.64

690.4 966646 1.40

502.7 912062 1.81

1139.4 1885774 I .66

1039.3 2154787 2.07

-

biaya produltsi adalah pengeluaran yang dikeluarkan ole11 organisasi atau

I-larga Mado di Pasar lnternasional (US$lkg) 1.1 1 1.56 2.1 1

I .26

2.34 1.59

1.76 1.68 2.0s

perusahaa~l u,ntuk memperoleh atau menghasilkan barang dan jasa nielalui

penggunaan 'teikga kerju dan faktor produltsi (Kony, 1990). Menurut Garrison

(1 997) biaya produksi diltelompokka~l nlenjadi 2, yaitu:

(31)

2. Biaya tetap, yaitu biaya yang tetap tidak berubah jumlah totalnya, tanpa ~nenipedulikan perubahan tingkat kegiatan usaha. Saat tingkat kegiatan naik dan turun, jumlah total biaya tetap aka1 konstan. Biaya tetap pada perlebahan meliputi biaya penyusutan dari b~uliga modal, asuransi, pajak, gaji pegawai, biaya kantor dan pemeliharaan inventaris.

Beberapa perhitungan biaya produltsi ~ n a d u pernah dilaltultan oleli

IJ'TEKnet pacla tahun 1 999 dan Irwan pada tahlin 1997 dan 1998. IPTEICnet

(2002) ~ne~ilperltirakan biaya produltsi budidaya niadu u~ituk 100 koloni Iebah

sclama satu tahun pada tahun 1999, adalah Rp 16,s juta, senientara pendapatan

yang diperoleh diperkir~kan sebesar Rp 20,l juta (Tabel Lampiran 1). Irwan

(1 999) mcmperkiraltan biaya pengusahaan lcbali r n a d ~ ~ 11i1tla Apiari l'ramulta yang

niemililti 970 koloni lebali pada tahun 1997 adalali Rp 357,6 juta dan pada taliun

1998 meningkat menjadi Rp 616,5 juta Itarena jumlah lcbah~~pa bcrtambah

menjadi 1 l I0 ltoloni.

Flarga Poltok Madu

Marga pokok diietapkan berdasarltan jumlah biaya yang dikcluarltnn

perusal~aan untuk n~emprodulcsi d a ~ i memasarkan prodult tersebut. 1-larga poltok

perlu ditentukan sebagai tlasar penetapan liarga jual produk dan pedoman

pembelian mesin dan perlengltapao serta untuk mengetahni apakah ltebijaltan cara

penjualan perlu diubah atau tidak (I-Iorngren dan I-Iarrison, 1993; Sumarni clan

Soeprilianto, 1993). Menurut Manullang (1975) Iconsep llarga poltok dibedaka~i

nieri.jadi 2, yaitu:

1. Marga poltok llistoris, yaitu jumlali biaya yang nyata-nyata dilteluarkan u n t ~ ~ k memproduksi suatu barang ditamball bisya seliarusnya lainnya sehingga barang tersehut berada di pasar.

2. Marga polcok norniatif adalah total biaya yang dikeluarkan clitambah biaya lain yang l i a r ~ ~ s dikeluarkan sehingga barang tersebut berada di pasai.. Dalam penetapan harga poltok produk, orang cenderung lne~iganut teori harga poltck normatif.

Sun~arni &an Soeprilianto (1993) mcnyaiakan ada 2 cnra p e ~ ~ e t a p ~ i n harga

pokok, yaitu cara pembagian d a ~ i cara anglta pcrbandiugan nilai. Chra pembagian

diterapltan untuk pernsahaan yang merr~bt~at snlu jenis p r o d ~ k , setlangkari irnlulc

(32)

dengan meliggu~idtan cara ar~glta perbandingan nilai. Harga pokok tiap unit produk yang ditetapltan dengan nienggunaltan cara pembagian diperolcli dengan

nlenibagi Lotal biaya der~gan junilah produlc yang diliasilltan. Sementara itu, untuk

~nenghituiig. harga poltok tiap unit produk dcngan nienggunaltan anglta

perbandingan nilai, seluruh biaya untuk menghasilltan masing-masing produk

yang herbeda, dibagi ltepada masing-masing produlc yi~n:: dihasilkan berdasarltan

perbandingan nilai salali satu sumber daya yang digunalcan, misalnpa bahan baku,

teliaga kerja dan lain-lain, baru kemudian dibagi dengan jumlah masing-niasing

produlc yalig tlihasilltan. Berdasarlcan pelielitian Irwan (1999j, harga pokok madu

h a i l perlebahan di Apiari Prarnulta adalali sebesar lip 14.269 per kg pada tahun

1997 dan meningkat nie~ijadi R ~ I 15.672 per kg pads tahun 1998.

Break C V ~ I T yoiltt I ' ~ n g u s a l ~ a r ? ~ ~ Madu

Menurul Nugrolio (2002) titilc impas (llrerrk wen poinl) mcrupakan Litik polong antara Iturva pengliasilan total (TR) dcngan I t ~ ~ r v a pembirryaan lotal ('I'C),

ntan dcngan ltata lain tingkat prod~ksi minimum tlimana pengliasilan total sania

tlengan pembiayaan total (Gambar 9). S u a t ~ ~ pcrusahnan yang produltsinya bcrada

sebelum titilc impas dtan liienderita kerugian, namun perusahaan pang

psodultsinya berada scsutlah titilt impas altan mengalami Itcuntungan. Ilreolc el~cri

poi111 pada Apiari Praml~lta sebanyak 18.793 kg per tahun pada tahun 1997 dengan junilah koloni yang liarus dipeliliara sebanyak 748 koloni, na~nun pada lahun 1998

hanya sebanyak 17.113 kg per tahun dengall jumlah lcoloni yang Ilarus dipeliliara

sebanyak 675 ltoloni.

TC, TR.

'TI1 = I'enghasilan total

'IT = I'cmbiayaan total

T

E

:= Titilt inipas

A = Dael.ali rugi ('TR<TC)

B = Dnelxh unlung (TII>TC)

Y = Volume prcdultsi

1

Y
(33)

Profitabilitas Pengusahaan Madu

Profitabiliths atau disebut juga rentabilitas menggambarkan kernampuan

perusahaan mendtapatlean laba ~nelalui semua Itemampuan dan su~nber yang ada,

seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan

scbagainya. Profitabilitas ulnuliiliya dinyataltan dalanl Relur~z On I17ves1,71et7/

(ROI). IiOI diperoleli dengan membagi laba bersili yang dillasilkan olch

perusahaan dengan seluruli aset atau modal yang dimililtinya (I-laraliap, 2002).

Selain itu, menurut Iclempcrer (1996), Ben<fi/ Cost Rcr/io (B/C) juga digunaltan sebagai penunjuk profitabilitas. R/C dihitung dengan membagi present vnlzie dari pendapatan dengan present vtrltie dari biaya. Berdasarltan Itriteria B/C, suatu proyek dapat diterima jika r~~einililci nilai BIC 2 1, namun jilca p r ~ y e k tersebut

rne~iiililci nilai BIC < 1 beraiti proyelc tersebut tidalc dapat diterima, karena secara

otornatis Net Present Vnl~ie (NI'V) dari proyelc tersebut bernilai negatif, yang berarti proyek tersebut mengalami lterugian.

Perhitungan B/C usaha budidaya lebah madu, juga pcrnnh dilakultan ole11

1PTEKnet pada tahun 1999 dan oleh lrwan pada tahun 1997 clan 1998. IPTEKneL

(2002) memperkiraltan B/C Rasio perlebalian picla tahun 1999 aclaleh 1,22 (Tabel

Lampiran I). Sedanglian Irwan (1999) memperkiraltan BIC Rasio Apiari

(34)

ME'I'ODE PENELITIAN

M1alctu clan Ternpat

Penelitinn dilaksanakan pada b u l a ~ ~ Mei 2004 di 2 perlebal~an milik Perun-1 Perhutani, yaitu IJnit I'elaksa~la Pengernbangail Perlebahan (UP3) Regaloh Pati, Jawa Tengall dan UP3 Gunung Arca Sukabumi, Jawa Barat, serta 2 perlebahan rnilik rakyat, yaitu Apiari Harapan Maju Se~nesta di Pati, Jawa Tcngah, dai

Apiari Kaliandra Sari d i Sultabumi, Jawa Barat.

denis Data

Data yang dik~~~iipulltan b e r ~ ~ p a data primer dan data seicunder. Dala

primer yang diperlukaii, antara lain:

I . Proses produksi madu serta peralatan dan perleligltapa~l yang digunakan. 2. Pcngadaaii lebal~, tenaga lterja, paltan lcbat, scrta pcralatan cia11

perlengkapm~ betcmalc lebah.

3. Jenis dan jumlah unit sumberdaya yang tersedia dan yang digunakan untulc nienghasilltan produlc lebah.

4. Kegiatan pengernasan d m penmaran.

Sedarlgkan data selcurider yang dipcrlulta~i antara lain:

1 . Nilai perolehan, nilai rongsoltan, masa pakai dan sultu bu~iga ru~~lult bangunan, kendaraan, barang inventaris, ratu lebah, serta peralatan dan perlengltapa~i perlebahan.

2. Jl~mlab produksi cia11 11arga jual madu dan produk sempingannya.

3 . Data statistilc kchutanan un(uk madu.

4. Data ekspor-impor madu di Indonesia.

Cn~x Pcr~gu~npulan Data

(35)

Analisis Datn

Analisis data yang dilakukan adalah analisis biaya pengusahaai lebah

madu, harga pokok, brenlc even point, profitabilitas dan sistem pemaswan prodult lebah, serta danpak usaha budidaya lebah madu terhadap kesejaliteraan

~uasyarakat.

Binyn pe~~grtsnkcmr~ leb(rh iiznrlrt

Analisis biaya pengusahaan leball nladu dilaltuka~l untulc mengetahui

struktur biaya yang diperlultan dalarn pengusaliaan lebah madu, scrta besarnya

keunt~u~gan yang dapai diperoleb oleh pelcrr~alt lcbah maupun Perum Pcrhulani.

Biaya pengusahann lebah rllad~r I I I C T L I ~ ~ ~ B I I pc~ijumlahan dari binya tetnp dan

biaya variabel ytriig diperlukan nntuk membuat suatu produk. Eleinen-elemcti

biaya yang merupaltan bagian penyusun dari biaya perigusahaan lebah mad11 dapal

dilihai pada Tabel 6.

Tabel 6. Elemen Biaya Penyusun Biaya ~engusahaan lebah. maciu

Jenis Data Koniponen -

I . Biaya 7'etap IJepscsiasi tlan bur~ga rnodt~l ctnl~rli b;irtgcrr~;rr~, kcntlnln;ln, bnsang

inventasis, vatu lebali, serta pelxlacan dan peslengkapan pcslebalian

I'ajak Gaji pegawai

Biaycl Itnntor

Pemeliha!.aan inventasis

2. Biayr~ Variabel Biaya material

Upah pekerja

Riaya Tet:~p

Biaya tetap terdiri dari biaya pe~iyusutan clan b~mga niodal untirlt

bangunan, Iterldaraan, barang inventaris, ratu lebah, serta peralatan dan

perlengltapan perlcbahan, gaji ltaryawa~r, pajak-pajuk, binyn Itanlor dan

I3iaya penyusutan dan bungs modal. Biaya penyusutan dihitung dengan ~lletode garis lurus seperti pada persarnaan (I), sedangltan bunga modal dihitung

(36)

dimana:

D j =

Depresiasi dari investasi ke-j (Rpltali~~ll); dimalia j = ba~igunan, kendaraan, barnng inventaris, peralatan clan perlengltapan, ratu lebah

M i =

Runga ~iiodal clari investasi lte-.j (Ilpltallun); dimana j = bangunan, Itendawan, baran:: inventaris, pelxlaLan clan perlcngkapan, ratu lcbali

P. .I =: FIarga beli clari investasi iteii (Rp); dimana j = bang~.l~:an, Ice~~daraan,

barang inventaris, peralatan dan perlengkapan, ratu lebnli

Ni = Masa pakai eltoliolnis dari ilivestasi ke-j (tali~ui); dilna~ia j = bangman, kendaraan, barang inventaris, peralatan dan perlengkal~m, ratu lebah

Ri = Nilai sisa (rongsol~an) dari investasi ke-j (Rp); dimana j = bangunan,

Itendaraan, baralig inventaris, perulatan dali perlengkapan. ratu lebah

i%= Tingkat bunga per tahun (%per lahun).

Biaya gaji pegajvai. 13iaya gaji pegawai untuk setiap kilogra~ii madu

yang diprodultsi dihit~lng deligall cara:

Bc = G / Q (3)

dimana:

BG = Biaya gaji per kilogram lnadu yang diprodultsi (Rplkg);

G = Gaji yang dikeluarltan setiap taliun (Rpltahun); dan

Q = Rata-rata produksi madu (kgltahun).

Biaya pajak, biaya k;u~tor dan pemclil~araal~ invcnt;lris. Resai.nycl pajak, biaya kantor dan pemeliharaa~i inventaris dihitung atau dilantip r1a1.i

(37)

Biay:~ V;~~.iabel

Biaya variabel terdiri dari biaya material, upah pekerja dan sewa. Biaya- biaya tersebut dihitung dengan menggunaka~l persalliaall (4).

dimana:

Bi = Biaya variabel ke-i tiap kilogram madu yang diproduksi (Rplkg); din~ala

i = material, sewa, upah pekerja

Xi = Sunlber daya ke-i yang dibutuhkan setiap tahun (Rpltahun); dinia~ia i =

material, sewa, upah pekerja

Q = Rata-rata produltsi madu (kgltahun).

Hnrgn Pokok

Analisis hzlrga poltok dilakultan u~ituk membandingkan harge pokok madu perlebahan ~ n i l i k Perum Perhutalii dan milik rakyat. I-Iarga pokok dihitulig ~neiiggu~ialcan metode peinbagian (Sumami da11 Soeprihanto, 1993).

dimana:

I-iP = I-Iarga poltok ~nadu (Rplkg);

13% = Persen keuntungan yang ingill diperoleh (% per tahun);

BP = Total biaya untuk memproduksi l~iadu (Rpltahun); dan

Q = Rai:a-rata produltsi ~iladu (kgltahun),

Rrenk Everi Poirrt

Alialisis break evi?n point dilakukan untuk melihat produltsi ~iiinirnum

(38)

dimana:

NBEp = Tingkat produksi niedu pada titik ilnpas (ltgltahun); F = Biaya tetap per satuan unit waktu (Rpltaliun);

C == Biaya variabel per satuan unit produksi (D.plkg); dan

N

:= Harga per satuan unit (Rplkg).

Profitnbilitns

Analisis profitabilitas dilakukar~ untuk meliliat kerliatnpr~arl perusahaan

1.iiemperoleIi laba daii ltelayaltan usalia perlebahan. Kemampuan perusallaan

memperoleh laba dilihat dari nilai I t 0 1 yang diliasilltan dengan iiicnggunakan

persamaan (7). Semaltin besar iiilai ROI, niaka se~niikili besar pula lnha bersih

yang mampu dihasilka~inya. Sementara itu, layak atau tidaknya usalia perlcbalian

dinilai dari BIC Rasionyn yang diliitung clengan ~iienggunaltan persamaan (8).

Jika nilai B/C Rasio 2 1 berarti usaha perlebahan tersebut layak dilaltukan, naliiun

jika BIC Rasio .r 1 berarti usaha tersebut tidak layak dilaltultan

climana:

ROI = Kemampuan per~~sahaan meniperolch laba (%);

NI = Laba bersih perusallaan per taliun (Rpltaliun); dan

AV = Semua asetlmodal yang dimiliki perosahaan (Rpltahun).

l3/C rntio = PV revenues

P

V costs

dimana:

R/C Rtrlio = 1,aba yang yang dapat dihasilkan oleh perusahaan;

PV reve~ttces = Seluruh pendapatan yang diliasilltan berdasarkan nilai

sekarang (Rl~ltal~~ni); daii

(39)

S i s t c ~ t P ~ W I ( I S ( I ~ ~ I I

Analisis sistem pemasaran produlc lebal~ nladu dilakukan dengan cara melihat rantai pemasuan produk tersebut mulai dari produsen hingga ke Iconsumen.

Dnnzpnk TerItn(1np Kesejnlttern~~rz Mnsynrnknt

(40)

ElASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Perlebahan

Kegiatan perlebahan yang diamati yaitu Unit Pelaksana Pengembangal;

Perlebahan (UP3) Regaloh, UP3 Gunung Arca, Apiari Harapan Maju Sen~esta dan

Apiari Kaliandra Sari. Keadaan keempat perlebahan tersebut secara ringkas

[image:40.595.145.578.259.748.2]

disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Keadaan Perlebahan di Tempat Penelitian

-- I'erlebahan - Jenis Lebah Loltasi petrrnakan Proses Produksi: Pengadaan lebah Pemeliharaan lebah ~Migralory: Paltan I'engobatan Icbal~: I-lama I'enyakit Pemanenan

Pensernasan

.

'

Pemasaran

instansi pelne-

riotah laititiya --

UP3 Regalolt

A. inellferi~

400 koloni Pati, Jatelig

Swadaya

Pemeriksaati 1 minggu I kali

Dilakukan Jagung, Randu, Karet

Dilt~kulian silat musim paccltlik

Varrun sp.. Semut, predator Busuk larva

15 hari sekali selama 6 bln, dgn ekstraktor

Semua diketnas botol 650 ml

Sebegian besar di koperasi

l'erlnllani &

UP3 Gunung Arca

/I. /i~elli/era 221 koloni

A. ccrano 30 koloni Sukabutni, Jabar

Swadaya

Pemeriksaan 1 minggu 1 kali

Dilakukat~ untuk A. melli/ern

Jagung, Randu, Rambutan, Kaliandra

Dilaltukan seat mosim paceklik

Vawocr sp., Semut, predator

Bosuk larva

15 hari sekali selama 6 bln ut~tuk A.mellfera & 8 bln untuk A. cerana, dgn ekstraktor

Semua dikemas botol650 ml

Sebagian besar di ltoperasi ltaryawan Perliutani & instansi pelncrintal~ lainnya

- I-larapan M:ljtt

Setnesta

A. aellif.ra

900 koloni Pati, Jatetig

Swadaya & beli ratu lebah setiap tahull

Pelneriksaan I minggu I kali

Dilaltukan Jagitng, Randit, Karet

Dilakukan saat ~nusim paceklik

Vorroa sp., Sernut, predator

Busuk larva

I hari sekali selarna

G bln, dgn akstraktor

3 ton dikemas botol 650 ml sisanya dijual kiloan

Dilakukan tli rumah

pelnilik apiari

Kaliat~dra Sari

-

-A. cerc~iia

200 koloni Sukabumi, Jaba~

Swadaya

Pemeriksaao 2 minggu I kali

l'idak dilakukan Kaliandra

Tidak dilakukan

Varroo sp. Semot, predator Busuk larva

20 hari sekali selama 10 bln, tradisional

Semua dikemas hot01 650 iiil

(41)

UP3 Regaloli berdiri tahun 1989 sebagai percontohan dan te~npat pelatillan

pcrlebahan bagi masyarakat sekitar. UP3 Regaloh terletak di Dusun

Telogomulyo, Desa Regaloli, Kecarnatan Telogowungu, Kabupaten Pati, Jawa

Tengah dan berada di bawah pengawasan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPI-I)

l'ati, Jawa Tengali. UP3 Regaloh berada pada ketinggian 80-1 15 mdpl dengan

curali hujan 1387 mmlth dan topografi daerah berupa pegunungan, dataran, lereng

sebelah timur Gunung mu~ria.

Jenis lebali yang dibudidayaltan adalah Apis nzellifern. Sampai dengan

t:lhun 2003 lebah yang diusahakan sebanyak 400 ltoloni. Proses produltsi madu

UP3 Regaloh sania dengan perlebahan lain~iya. Proses produltsi ~nadu tersebut

telali dijelasltan pada bab sebclumnya. Pada ~iiusilii bunga, pemgas lapangan UP3

Regaloli biasanya mengangon lebali ke Kendal, Jepara, I'asuruan, Banyuwangi

dan te~npat lain yang banyak terdapat pohon Ranclu clan ke I'urwakaria, I'TPN 12

Bandungharjo: darl telnpat lain yang banyalt terdapat 1101101i Karet. Saat musim

bungs selesai a t a u p ~ ~ n beluni mulai rnusi~n bunga, pctugas lapangan mengangon

lebal-I Ice daerah Purwocladi, Boyolali clan tenipat lain yang banyak tertlapal

tanarnan Jagung, untuk memenuhi kebutuhali pollen lebali, serta diberi stiniulasi

g i ~ l ; ~ untult mempcrtaIionlt;~~i ltoloni tchp hidup.

Madu yang dillasilltan pada taliun 2003 sebanyak 4.C86 kg ~narlu Rand11

dan 1.495 kg madu I<aret. h4adu tersebut dike~nas dalam botol ulturan 650 nil

yang berisi 0.9 kg madu biasa dan 1 kg untuk madu super. I-larga jual dasar ~ l i c ~ t l u

Ra~lclu Rp 18,000 per botol sedanglcan madu Karet Rp 15.000 per botol. Madu

IZandu super, yaitu madu Randu yang sudah diturunkan kadar airnya nienjadi

seltitar 17%, dijual seharga Rp 25.000/botol. Perkembangan kegiatan perlebahan

IJP3 Regaloh dapat dilil~at pada Tabel 8.

'Tabel 8. Perkembangan Kegiatan l'erlebahan 5 Taliun Teralthir UP3 Regaloh

Produksi per koloni (kg) 15,09

14,40 -- -.

Tahun

1999

2000

Jumlah Koloni 400 400

(42)

UP3 Gunung Arcn

UP3 Gunung Arca berdiri tahun 1991 sebagai percontohan dan telllpat

pelatillan per.lebal~an bagi masyarakat sekitar. UP3 Gunung Arca terletak di Desa Bojong Kalong, K a n ~ p u ~ ~ g Cikuda, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten

Sukabumi, Jawa Barat dan berada di bawah pengawasan KPH Sukabumi, Jawa

Barat. UP3 Gun~tng Arca berada di ketinggian 500 mdpl dengan curah hujan

3.000 mmlth dan suhu udara seltitar 29'C.

Jenis lebah yang dibudidayakan adalah Aj7is mel1ijiei.a dan 4pis cerni7ci.

Sampai dengan tahun 2003 lebah yang diusahalta~~ sebanyak 221 ltoloni A. inelliferci dan 30 koloni A. cerana. Proses produksi madu UP3 Gunung Arca sanna dellgall perlebahan Iailulya. Proses produksi madu tersebut telah dijelaskan

pada bab sebelum~ya. Pada musin1 bunga, petugas lapangan UP3 Gunung Arca

biasanya mengangon lebah A. nzellijiera ke Kendal, Jepara dan tempat lain di Jawa Tengah yang banyak terdapat pohon Randu, Ite Gunung Arca yang banyak

terdapat pohon Kaliandra da11 ke Subang yang banyak tcrdapat pohon Ra~iibutan.

Saat musim buaga selesai ataupun belum ~nulai musim bunga, petugas lapangan

mengangon lebah A. mellijiera ke Cimangkok Sukabumi yang bauyak terdapat tanaman Jagung untuk memenuhi lcebutuhan pollen lebi~h, serla diberi stimulasi gula untuk mempertahankan ltoloni tetap hidup. Se~nentara itu, lebah A. cernncr

hanya di tempatltan di Gunung Arca sepanjang tahun.

Madu yang dihasilltan biasanya berupa madu Randu, madu Kaliandra dan

maclu Rambutan. Madu yang dihasilkan oleh A. melIij2ra pada tahun 2003 sebanyak 4.192 kg, sedangkan A. cerana hanya menghasilkan n ~ a d u sebanyak 59 kg. IvIadu tersebut dikemas dalam botol ukuran 650 ml yang berisi 0,9 kg madu.

Harga jual dasar madu adalah Rp 30.000 per botol untuk semua jenis madu.

I'erltembangan kegiatan perlebahan UP3 Gunung Arca dapat dilihat pada Tabel 9.

'Tabel 9. Perkembangan Kegiatan Perlebahan 5 Tahun Terakhir UP3 Gunung Arca

Tahun

1

- Junilah Koloni Produksi Madu (kg) ._

I60 2383

(43)

Apiari Warapan M a j u Se~nesta

Apiari Harapan Maju Semesta didirikan oleh H. Muhammad Sulkan pada

tahun 1992, nanun dalam pengelolaannya saat ini ia dibantu oleh anaknya

Muhammad Mutalcin. Apiari ini terletak di rumahnya di Desa Ngablak,

I<ccam'~tan Cluwak, Kabupatcn I'ati, Jawa Tcngall.

Lebah yang dibudidayakan adalah Apis mell'ra. Sainpai dengan tahun 2003, lebah yang dibudidayakan sebanyak 900 ltoloni. Untuk memprodultsi

madu, Apiari Harapan Maju Semesta inenggaji 6 orang pekerja lapangan Rp

40O.C00/0rang/bulan sepanjang tahun dan mengupah 2 orang tukang pembuat

peralatan perlebahar, Rp 25.000/orang/hari selainn 3 bulan dalam sztahun. Proses

produksi madu Apiari Harapan Maju Semesta sama dengan perlebahan Iainnya.

I'roses produksi madu tersebut telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Pada saat nlusiln bunga, petugas lapangan mengangon lebah ke Pati,

Jepara, Kendal, Banyuwangi, Probolinggo dan tenlpat lain yang banyak tezdapat

pohon Randu dan Karet. Sedangkan pada saat lnusim bunga selesai atau belum

rnusim bunga, petugas lapangan mengangon lebah ke Pasuruan maupun daerah

lain yang banyak terdapat tanaman Jagung untuk memenuhi keb~.ltuhan pollen

serta diberikan stimulasi gula unti~k mempertahankan keberadaan koloni.

Madu yang dihasilkan biasanya madu Randu dan madu Karet. Apiari ini

rata-rata mampu menghasilkan 25 toll madu Karet dan 25 ton madu Randu per

vahun. Namun demikian, madu yang dikeinas hanya sebanyalc 2 ton madu Railclu

dan 1 ton madu Karet. Madu tersebut dikemas dalaln botol berukuran 650 ml

yang dapat berisi 0,9 kg inatlu. Harga jual mad11 Randu adalah Rp 18.000 per

botol sedangkan ~ n a d u [Caret Rp 15.000 per botol. Sisanya sebanyalc 24 ton madu

Karet dan 23 ton madu Randu di.jual curah (kiloan) dellgall harga jual dasar Rp

9.000 per kg maclu Karet dan Rp 12.500 per kg madu Randu. Selain ~nadu, apiari

irli juga memproduksi 200 kg roynl jelly per tahun dengan harga jual Rp 350.000

per kg dan 1 tollpollen per tahun dengan harga jual Rp 35.000 per lcg.

Apiari Kaliandra Sari

Apiari Kaliandra Sari didirikan dan dikelola oleh Muhammad Syafei sejak

(44)

KM 16 Warung Ase~ii RT 01/06 Dcsa Bojolig Kcinbar Sukabumi, Jawu Barill. Selain mengelola Apiari Kaliandra Sari, Bapak M. Syafei juga membuka praltek pengobatan berbagai macam penyaltit dengan ~nenggunaltan sengatan lebali, di rumahnya, sejak tahun 1985

Gambar

Grafik Produksi. Impor. Eltspor dan Konsumsi Madu Jndonesia ........ 15
Gambar 1. Sisiran Sarang Lebah
Gambar 2. Kotak Eram (Stup) Lebah Madu
Tabel 1. Bebcrapa Jenis Tu~nb~~lian Sebagai Surnber Paltan Lebah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebesar 56% produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di eks Karesidenan Surakarta pasarnya masih berkutat di tingkat lokal. Sementara yang mencapai tingkat regional 22%,

Tujuannya menguraikan data tentang proses pengolahan zat pewarna yang akan dijadikan serbuk cabe, daun jati, buah naga, kunyit, daun pandan suji, manggis, kopi, kluwak dan

Dalam keadaan darurat sebagaimana ditentukan oleh Dokter Provider, baik dimana ANGGOTA tidak dapat dinilai keadaannya melalui telepon untuk kemungkinan evakuasi, atau

Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.” Suwanto &amp; Priansa

Dari hasil perhitungan, penggunaan kondensat bekas dengan penurunan suhu hingga 114,5094 0 C memungkinkan tidak adanya kondensat bekas yang terbuang.. Tangki Penampung

Berdasarkan Uji F terbukti bahwa secara simultan faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam mengkonsumsi kopi

PT. Santosa Agrindo adalah anak perusahaan dari PT. Japfacomfeed Indonesia yang bergerak di agribisnis peternakan sapi potong, penggemukan sapi potong dan pengolahan

SDM merupakan faktor utama dalam pengawasan karena jika tidak ada SDM yang terjadi adalah tidak akan ada proses pengawasan. Permasalahan SDM di BPKP menjadikan salah satu