GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU
TESIS
BAGINDA HARAHAP 087106002
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK – SPESIALIS KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU
TESIS
Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik dalam Program Studi Spesialis Kedokteran Jiwa pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
BAGINDA HARAHAP 087106002
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : Gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu
Nama Mahasiswa : Baginda Harahap
Nomor Induk Mahasiswa : 087106002
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi : Ilmu Kedokteran Jiwa
Menyetujui : Komisi Pembimbing :
Prof. dr. H. Syamsir BS, SpKJ(K) Ketua
Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS
dr. Elmeida Effendi, SpKJ SpKJ dr. Zainuddin Amir SpP(K) NIP : 197205011999032004 NIP:195406201980111001
Telah diuji pada
Tanggal: 31 Maret 2011
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. dr. H. Syamsir BS, SpKJ(K) ... Anggota : 1. Prof. dr. Bahagia Loebis, SpKJ(K) ...
PERNYATAAN
GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka. Bila terbukti ada maka saya rela gelar saya dicabut
Medan, Maret 2011
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Mustafa M. Amin, Sp. KJ, selaku Ketua Departemen Psikiatri FK USU dan guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. dr. Elmeida Effendy, Sp.KJ, selaku Ketua Program Studi Departemen Psikiatri FK USU dan guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
6. dr. H. Harun T. Parinduri, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
7. Alm. dr. Marhanuddin Umar, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
8. dr. Rahardjo Suparto, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
9. Prof. dr. H.M. Joesoef Simbolon, Sp.KJ(K), selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
10. dr. Vita Camelia, Sp.KJ, selaku Sekretaris Departemen Psikiatri FK USU dan sebagai guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
11. dr. M. Surya Husada,Sp.KJ, selaku Sekretaris Program Studi Departemen Psikiatri FK USU dan sebagai guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
12. dr. Dapot P. Gultom, Sp.KJ, selaku Direktur Badan Layanan Umum
guru penulis atas izin, kesempatan, fasilitas dan bimbingan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
13. dr. Herlina Ginting, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
14. dr. Mawar Gloria Tarigan, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
15. dr. Juskitar, Sp.KJ, selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
16. dr. Freddy S. Nainggolan, Sp.KJ,selaku guru penulis yang banyak memberikan bimbingan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis.
17. dr. Arlinda Sari Wahyuni, Mkes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat / Ilmu Kedokteran Komunitas FK USU dan konsultan metodologi penelitian dan statistik penulis dalam penelitian ini, yang banyak meluangkan waktu membimbing dan berdiskusi dengan penulis.
Lubis, Sp.KJ, dr. Yusak P. Simanjuntak, Sp.KJ, dr. Juwita Saragih, Sp.KJ, dr. Evalina Perangin-angin, SpKJ, dr. Friedrich Lupini, Sp.KJ, dr. Rudyhard E. Hutagalung, Sp. KJ, dr. Laila S. Sari, Sp.KJ, dr. Evalina Perangin-angin, Sp.KJ, dr. Victor E. Pinem, Sp.KJ, dr. Siti Nurul Hidayati, Sp.KJ, dr. Lailan Sapinah Sp.KJ sebagai senior yang banyak memberikan bimbingan, dorongan dan semangat kepada penulis selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
19. Direktur RSUP Haji Adam Malik Medan, Direktur RSU dr. Pirngadi Medan, Direktur RS Tembakau Deli Medan, Karumkit Bhayangkara Tk II Poldasu Medan, atas izin, kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk belajar dan bekerja selama mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
20. Prof. dr. Hj. Habibah Hanum Nasution, Sp.PD,K-Psi, selaku Kepala Divisi Psikosomatik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU, yang telah menerima dan membimbing penulis selama belajar di stase Divisi Psikosomatik Ilmu Penyakit Dalam FK USU.
22. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS-I Psikiatri FK USU : dr. Herny T. Tambunan, dr. Mila Astari Harahap M.Ked(KJ), dr. Ira Aini Dania M.Ked(KJ), dr. Ricky W. Tarigan M.Ked(KJ), dr. M. Yusuf Siregar, dr. Ferdinan Leo Sianturi M.Ked(KJ), dr. Superida Ginting, dr. Hanif Fahri, dr. Lenni C. Sihite, dr. Saulina G. Simanjuntak M.Ked(KJ), dr. Endang Sutry Rahayu, dr. Duma M Ratnawati, dr. Dian Budianti Amalina, dr. Tiodoris Siregar, dr. Andreas Xaverio Bangun, dr. Nanda Sari Nuralita, dr. Nirwan Abidin, dr. Nauli Aulia Lubis, dr. Wijaya Taufik Tiji, dr. Alfi Syahri Rangkuti, dr. Agussyah Putra, dr. Rini Gusya Liza dan dr. Gusri Girsang, dr. Desi Mawar Zalia, dr. Desi Wahyuni, dr. Susianti, dr. Ritha Mariati, dr. Annisa Fransiska, dr. Reni Fransiska dan dr. Hendriko yang banyak memberikan masukan berharga kepada penulis melalui diskusi-diskusi kritis baik dalam pertemuan formal maupun informal, serta selalu memberikan dorongan yang membangkitkan semangat kepada penulis menyelesaikan Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
24. Buat kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi, Alm. Mayor Caj (Purn) SP. Harahap dan Hj. Rosmiati Siregar yang telah bersusah payah membesarkan, memberikan rasa aman, cinta dan doa restu kepada penulis sejak lahir hingga saat ini, dalam menjalani segala hal.
25. Buat kedua mertua, Kombes Pol (Purn) Drs. H.Oemar M.Isa dan Hj. Ratna Murtini, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
26. Seluruh saudara kandung saya, Sulfriedawati Harahap SH, Evi Wahyuni Harahap SH, Yetti Mahayani Harahap dan Letda Laut
(K) dr. Chandra Harahap, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
27. Seluruh ipar saya, A. Rulli Martiano ST, Yunita Mustika ST, A. Rezzaki M, yang banyak memberikan semangat dan doa kepada
penulis selama menjalani Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis.
Penulis
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
RSJ : Rumah Sakit Jiwa
PPDGJI- III : Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi III
SPSS : Statistical Package for the Social Sciences > : lebih besar dari
< : lebih kecil dari
α : Kesalahan tipe satu
β : Kesalahan tipe dua
N : Jumlah sampel
Zα : Derivat baku normal untuk a Zβ : Derivat baku normal untuk b P : Rata-rata P1 dan P2
P1 : Perkiraan proporsi paparan pada populasi 1 P2 : Perkiraan proporsi paparan pada populasi 2
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Tesis ... ... ii
Ucapan Terima Kasih ... ... v
3.12. Definisi Operasional... ... 14
Bab 4. HASIL PENELITIAN ... ... 15
Bab 5. PEMBAHASAN... ... 21
Bab 6. KESIMPULAN DAN SARAN... ... 24
6.1. Kesimpulan ... ... 24
6.2. Saran ... ... 25
Bab 7. RINGKASAN ... ... 26
Daftar Rujukan ... ... 28 Lampiran
1. Personil penelitian
2. Lembaran wawancara isi waham 3. Biaya Penelitian
4. Jadwal Penelitian 5. Lembar Penjelasan
6. Persetujuan setelah Penjelasan 7. Data sampel penelitian
8. Persetujuan Komite Etik
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Distribusi sampel penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal.
Tabel 4.2. Isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.
Tabel 4.3. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekuatan penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Tabel 4.4. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kepandaian penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Tabel 4.5. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekayaan penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Abstrak
Objektif : Untuk melihat gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu dalam periode 1 April s/d 31 Mei 2010. Pemilihan sampel dilakukan secara consentive sampling. Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo dan berusia 10-55 tahun. Yang termasuk kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah menderita kondisi medis umum lain dan salah satu orangtua penderita bukan orang Karo. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan analisis isi waham kebesaran terhadap faktor demografi dengan menggunakan chi-square dengan nilai kemaknaan p<0.05.
Hasil : Dari 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu didapati paling banyak pada kelompok umur 20- tahun(38.0%), berjenis kelamin laki-laki (52.0%), tingkat pendidikan SLTA (56.0%), tidak bekerja (68.0%), bertempat tinggal di Medan (56.0%) dan isi waham kebesaran tentang kekuatan (42.0%).
Kesimpulan : Isi waham kebesaran yang terbanyak adalah tentang kekuatan. Terdapat hubungan yang bermakna antara isi waham kepandaian dengan tempat tinggal, isi waham kekayaan dengan pendidikan dan isi waham identitas seseorang dengan tempat tinggal.
Abstrak
Objektif : Untuk melihat gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan terhadap 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu dalam periode 1 April s/d 31 Mei 2010. Pemilihan sampel dilakukan secara consentive sampling. Yang termasuk kriteria inklusi pada penelitian ini adalah penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo dan berusia 10-55 tahun. Yang termasuk kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah menderita kondisi medis umum lain dan salah satu orangtua penderita bukan orang Karo. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan analisis isi waham kebesaran terhadap faktor demografi dengan menggunakan chi-square dengan nilai kemaknaan p<0.05.
Hasil : Dari 50 penderita skizofrenia paranoid isi waham kebesaran suku Karo yang berobat ke BLUD RSJ Provsu didapati paling banyak pada kelompok umur 20- tahun(38.0%), berjenis kelamin laki-laki (52.0%), tingkat pendidikan SLTA (56.0%), tidak bekerja (68.0%), bertempat tinggal di Medan (56.0%) dan isi waham kebesaran tentang kekuatan (42.0%).
Kesimpulan : Isi waham kebesaran yang terbanyak adalah tentang kekuatan. Terdapat hubungan yang bermakna antara isi waham kepandaian dengan tempat tinggal, isi waham kekayaan dengan pendidikan dan isi waham identitas seseorang dengan tempat tinggal.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebudayaan telah diperhatikan secara luas mempengaruhi pada bentuk, isi dan perluasan gejala yang ditunjukkan dalam keadaan sakit mental. Namun hanya sedikit sekali diketahui mengenai seberapa besar pengaruh perbedaan kultur dalam gejala-gejala penyakit mental.1
Dalam penelitian penderita skizofrenia di Pakistan ternyata baik pria maupun wanita waham yang paling banyak dijumpai adalah waham persekutorik yang diikuti dengan waham kebesaran. Namun perbedaan yang signifikan dijumpai pada waham kebesaran, waham dengan tema agama atau kepercayaan dan waham tentang seksual. Pada pria lebih banyak dijumpai waham kebesaran dan waham tentang agama atau kepercayaan sedangkan pada wanita lebih banyak dijumpai waham tentang seksual.2
Dalam penelitian waham penderita skizofrenia di Seoul, Shanghai dan Taipei ditemukan bahwa pada penderita skizofrenia di ketiga kota tersebut paling banyak dijumpai waham persekutorik diukuti dengan waham referensi. Waham kebesaran, waham bersalah lebih banyak dijumpai pada penderita skizofrenia di kota Seoul dibandingkan Taipei dan Shanghai.3
thought broadcasting maupun thought withdrawal dibandingkan penderita skizofrenia Meksiko-Amerika.1 Sedangkan pada penelitian penderita skizofrenia di Austria dan di Pakistan ditemukan bahwa isi waham yang paling sering dijumpai pada penderita skizofrenia adalah persekutorik. Waham bersalah, perasaan kebesaran dan tentang agama atau kepercayaan secara signifikan lebih sering dijumpai pada penderita skizofrenia di Austria daripada di Pakistan.4
Di Nigeria pasien-pasien skizofrenia dengan waham persekutorik dengan isi yang selalu curiga. Hal ini diinterpretasikan karena memang pandangan masyarakat Nigeria kurang mampu mempercayai sesama mereka. Sedangkan di India lebih ke arah mistis karena masyarakat disana masih kuat mempercayai hal-hal tersebut.5
Penduduk di Sumatera Utara terdiri dari beragam suku-suku. Menurut hasil sensus penduduk Sumatera Utara karakteristik penduduk Sumatera Utara terdiri dari 11 suku, yakni Melayu, Karo, Simalungun, Tapanuli (Toba), Mandailing, Pakpak, Nias, Jawa, Minang, Cina dan Aceh. Suku Karo merupakan suku ke enam terbanyak setelah Jawa, Tapanuli, Mandailing, Nias, Melayu yakni 0,5 % dari seluruh penduduk Sumatera Utara. Suku Batak terdiri dari Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Pakpak.6
Rumah Sakit Jiwa adalah suku Batak.7 Hasil yang sama juga didapat Lubis bahwa sebanyak 60,5% penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Medan adalah suku Batak.8 Dalam penelitiannya, Pinem mendapat hasil bahwa penderita skizofrenia paranoid suku Karo sebanyak 39,8 %. Dalam penelitiannya, Pinem mendapat hasil bahwa penderita skizofrenia paranoid suku Karo dengan waham kebesaran sebanyak 13,2 % .9
1.2. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran isi waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ ProvSU.
1.4. Manfaat Penelitian
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Waham kebesaran
Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya.10
Waham penderita skizofrenia kebanyakan dipengaruhi latar belakang sosiokultural pasien.3,10 Jika diperhatikan pada abad yang lalu waham persekutorik sering mengenai ketakutan akan setan dan memiliki konotasi religius. Pada saat sekarang ini waham persekutorik sering mengenai teknologi, politik dan sosial.10 Oleh karena itu perbedaan kultural setiap pasien dapat menghasilkan bentuk dan waham yang berbeda.3
Isi waham sangat bergantung pada latar belakang pendidikan dan sosiokultural seseorang.10 Waham dikelompokkan menurut tema utamanya. Waham kebesaran adalah suatu konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.10-13
2.2. Skizofrenia
bertujuan, stereotipi atau inaktivitas) serta gangguan pengertian diri dan hubungan dengan dunia luar (kehilangan batas ego, pikiran dereistik dan penarikan autistik).14 Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap dipertahankan, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.15
Skizofrenia merupakan suatu bentuk gangguan psikotik berat, dan cenderung menjadi kronis.15,16 Prevalensi skizofrenia antara pria dan wanita sama, namun berbeda dalam timbulnya serangan pertama.17,18
Di Amerika Serikat prevalensi seumur hidup untuk skizofrenia berkisar 1%. Prevalensi skizofrenia sama pada pria dan wanita. Puncak usia timbulnya serangan pertama adalah 10-25 tahun pada pria dan 25-35 tahun pada wanita. Sekitar 90% pasien dalam pengobatan untuk skizofrenia berusia antara 15-55 tahun.19,20
2.3. Sifat Dan Watak Orang Karo
Adapun sifat dan perwatakan orang Karo yang berwujud pada perilaku atau perbuatan dan pola pikirnya yang masih melekat pada anggota masyarakat Karo pada umumnya adalah sebagai berikut:21
2.3.1. JUJUR
memberi dan menerima sesuatu dilakukan secara wajar saja. Jarang berlangsung tindakan-tindakan yang aneh atau kecurangan. Sifat jujur secara umum ini memang bisa mencelakakan mereka bilamana ada yang berbuat curang.
2.3.2. TEGAS
Orang Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir dan bertindak. Mereka tidak begitu lembut menghadapi suatu masalah, apalagi jika dianggapnya prinsipil. Juga cepat berbuat ketegasan tindakan yang kadang-kadang mengabaikan pertimbangan dimana justru bisa menimbulkan risiko bagi diri ataupun keluarganya.
2.3.3. BERANI
Orang Karo umumnya pemberani. Mereka sejak kecil diajarkan orang tuanya atau neneknya bahwa manusia adalah sederajat. Tidak ada manusia istimewa lebih dari manusia lain. Yang berbeda adalah suratan tangan atau nasib peruntungan seseorang.
2.3.4. PERCAYA DIRI
2.3.5. PEMALU
Sifat pemalu dimiliki dengan kuatnya oleh orang Karo. Termasuk merasa malu kalau menggantungkan diri kepada belas kasihan orang lain dalam mempertahankan hidupnya. Karena dilandasi rasa malu tadi, maka antara warga Karo selalu terjadi persaingan dalam berusaha. Rivalitas ini kadang-kadang bisa membawa hal-hal negatif, apabila menjurus kepada rasa iri dan dengki akan dapat bersifat destruktrif.
2.3.6. MUDAH TERSINGGUNG DAN PENDENDAM
Dikarenakan orang Karo jarang sekali menjelek-jelekan orang lain di depan umum, maka ia akan segera tersinggung bila dirinya atau keluarganya dikata-katai secara negatif oleh orang lain, baik secara terbuka atau terselubung. Bila terjadi demikian maka persoalan harus segera diselesaikan, jika tidak maka akan muncul dendam. Apalagi orang Karo umumnya membawa pisau sehari-hari, maka dendamnya itu mau dilunasi dengan kurang pertimbangan yang rasional.
2.3.7. BERPENDIRIAN TEGUH
Sifat lain dari orang karo ialah umumnya mereka berpendirian teguh. Sekali berpendirian A, sukar baginya merubah pendiriannya itu. Hal ini tentu bisa menimbulkan rIsiko bagi dirinya.
2.3.8. SOPAN
menghargai. Berbuat sopan dan menghormati pihak lain bukan secara berpura-pura. Gaya orang Karo berbicara menunjukkan sikap sopan. Mereka jarang berbicara keras-keras malah halus tutur bahasanya. Dalam berbicara, orang Karo cukup demokratis, tidak memonopoli pembicaraan dan malah lebih banyak mendengarkan.
2.3.9. RASIONALIS dan KRITIS
Berpikir rasional dan kritis juga merupakan sifat khas orang Karo. Menghadapi persoalan orang Karo tidak begitu cepat emosional, tetapi selalu dipertimbangkan terlebih dahulu secara rasional dan kritis. Oleh karena itu mereka tidak dengan begitu mudah terbuai oleh sesuatu rayuan. Sikap kritis ini seringkali membuat pihak lain kecewa karena dianggap bandel tidak mudah membawanya ke satu jurusan yang dimaksud.
2.3.10. MUDAH MENYESUAIKAN DIRI
Karena sopan bergaul, selalu menghormati sesama anggota masyarakat dan berpendirian di mana tanah dipijak di situ langit dijunjung, orang Karo secara mudah mampu menyesuaikan diri di tengah masyarakat baru tempat mereka berdomisili. Menyesuaikan diri dengan lingkungan diartikan secara positif yaitu pandai-pandai menyelaraskan diri dengan lingkungan di mana kita berada.
2.3.11. IRI, CEMBURU
adat istiadat/ kebudayaan secara serasi, serta lebih kiprahnya bidang pendidikan dan agama kepada generasi muda Karo. Melihat kepada sifat dan perwatakan manusia Karo seperti dikemukakan di atas, terlihatlah bahwa pada diri seseorang dari orang Karo terdapat hal-hal antagonis yang bertentangan satu sifat dengan sifat lainnya.
2.4. Kerangka Konsep
Skizofrenia
Paranoid Suku Karo
Waham kebesaran
Karakteristik Demografi Waham
kebesaran Skizofrenia
BAB 3. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk melihat isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di BLUD RSJ ProvSU Medan sejak 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010.
3. Populasi dan Sampel a.Populasi
Penderita skizofrenia paranoid yang berobat ke BLUD RSJ ProvSU sejak 1
Maret 2010 – 31 Mei 2010.
b.Sampel Penelitian
4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi
• Penderita skizofrenia paranoid suku Karo dengan isi waham kebesaran
• Berusia 10-55 tahun
Kriteria Eksklusi
• Komorbiditas dengan gangguan jiwa yang lain • Menderita kondisi medis umum lain
• Salah satu orangtua pasien bukan orang Karo.
5. Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel diukur dengan menggunakan rumus :
n= Zα2 PQ d2
Zα = Nilai batas awal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai α yang ditentukan; untuk nilai α = 0,05 Zα = 1,96 P = Proporsi waham kebesaran 14%
Q = 1 - P : 1 - 0,14 = 0,86
d = Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki (ditetapkan) = 0,1 n = 46 50
6. Persetujuan setelah penjelasan / Inform Consent
Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan sebelum dilakukan pemeriksaan isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.
7. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
8. Cara Kerja
9. Kerangka Operasional
Skizofrenia paranoid Suku Karo
Isi waham kebesaran
kekuatan kepandaian kekayaan identitas
seseorang
- usia
- jenis kelamin - status
10. Identifikasi Variabel
- Variabel bebas : karakteristik demografi.
- Variebel tergantung : isi waham kebesaran skizofrenia paranoid suku Karo
11. Manajemen dan Analisis Data
Hasil yang didapat disusun dalam tabel dan untuk melihat hubungan isi waham kebesaran dengan karakteristik demografi digunakan uji statistik chi-square
12. Definisi Operasional
Penderita skizofrenia paranoid adalah penderita yang memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJI-III Suku Karo adalah marga Perangin-angin, Ginting, Karo-karo,
Tarigan dan Sembiring.
Waham paranoid adalah persekutorik, kebesaran, referensi dan pengendalian.
Isi waham kebesaran terdiri atas kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.
BAB 4. HASIL PENELITIAN
Responden berjumlah 50 orang yang berobat ke BLUD RSJ Provsu adalah penderita skizofrenia paranoid dengan waham kebesaran pada suku Karo periode 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010.
Tabel 4.1. Distribusi sampel penelitian
Demografi Penderita Jumlah %
Umur 10- Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan Tempat tinggal Medan
Luar Medan
28 22
56 44
Tabel 4.2. Isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Isi waham besar Jumlah % Kekuatan 21 42 Kepandaian 5 10 Kekayaan 16 32 Identitas seseorang 8 16 Total 50 100
Tabel 4.3. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekuatan penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Kekuatan
Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.636 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan kelompok umur.
Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.775 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan jenis kelamin.
Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.763 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekuatan berdasarkan kelompok pekerjaan.
Tabel 4.4. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kepandaian penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Kepandaian
Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.353 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan kelompok umur.
Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.187 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan jenis kelamin.
Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.497 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan tingkat pendidikan.
Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.686 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kepandaian berdasarkan kelompok pekerjaan.
Tabel 4.5. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran kekayaan penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Kekayaan
Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.745 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan kelompok umur.
Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.680 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan jenis kelamin.
Pada tingkat pendidikan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.048 yang berarti nilai p<0.05, ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan tingkat pendidikan.
Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.938 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham kekayaan berdasarkan kelompok pekerjaan.
Tabel 4.6. Hubungan karakteristik demografi dengan isi waham kebesaran identitas seseorang penderita skizofrenia paranoid suku Karo
Pada kelompok umur, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.434 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan kelompok umur.
Pada jenis kelamin, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.370 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan jenis kelamin.
Pada kelompok pekerjaan, dari uji dengan menggunakan Chi-square Test didapat hasil p=0.716 yang berarti nilai p>0.05, tidak ada perbedaan isi waham identitas seseorang berdasarkan kelompok pekerjaan.
BAB 5. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ PROVSU, dengan cara pengambilan sampel menggunakan non probability sampling jenis consecutive sampling.
Dari 50 penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo yang berobat ke poliklinik Psikiatri umum BLUD RSJ ProvSU dalam periode 1 Maret 2010 sampai dengan 31 Mei 2010, didapati isi waham kebesaran tentang kekuatan 42%, kekayaan 32%, identitas seseorang 16% dan kepandaian 10%.
(6.3%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada kelompok umur 30-39 sebanyak 4 orang (50%), umur 20-29 sebanyak 3 orang (37.5%), umur 50-55 sebanyak 1 orang (12.5%), umur 10-19 sebanyak 0 orang (0%) dan umur 40-49 sebanyak 0 orang (0%). Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan kelompok umur.
Berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa isi waham
kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang (52.4%), dan pada perempuan sebanyak 10
orang (47.6%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang (80%), dan pada perempuan sebanyak 1 orang (20%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 9 orang (56.3%), dan pada perempuan sebanyak 7 orang (43.7%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada jenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (62.5%), dan pada laki-laki sebanyak 3 orang (37.5%).
Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 14 orang (66.7%), tingkat PT sebanyak 3 orang (14.3%), tingkat SLTP sebanyak 2 orang (9.5%) dan tingkat SD sebanyak 2 orang (9.5%).
Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 4 orang (80%), tingkat SD sebanyak 1 orang (20%), tingkat PT sebanyak 0 orang (0%) dan tingkat SLTP sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 6 orang (37.5%), tingkat SLTP sebanyak 6 orang (37.5%), tingkat SD sebanyak 4 orang (25%) dan tingkat PT sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada tingkat SLTA sebanyak 4 orang (50%), tingkat SLTP sebanyak 3 orang (37.5%), tingkat PT sebanyak 1 orang (12.5%) dan tingkat SD sebanyak 0 orang (0%).
Terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan tingkat pendidikan.
pada tidak bekerja sebanyak 5 orang (62.5%) dan pada yang bekerja sebanyak 3 orang (37.5%).
Tidak terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan tingkat pekerjaan.
Berdasarkan tempat tinggal dapat dilihat bahwa isi waham kebesaran tentang kekuatan paling banyak pada domisili luar Medan sebanyak 12 orang (57.1.%) dan pada domisili Medan sebanyak 9 orang (42.9%). Isi waham kebesaran tentang kepandaian paling banyak pada domisili Medan sebanyak 5 orang (100%) dan pada domisili luar Medan sebanyak 0 orang (0%). Isi waham kebesaran tentang kekayaan paling banyak pada domisili luar Medan sebanyak 9 orang (56.3%) dan pada domisili Medan sebanyak 7 orang (43.8%). Isi waham kebesaran tentang identitas seseorang paling banyak pada domisili Medan sebanyak 7 orang (87.5%) dan pada domisili luar Medan sebanyak 1 orang (12.5%).
Terdapat perbedaan bermakna isi waham kebesaran berdasarkan domisili tempat tinggal.
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6. 1. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian terhadap 50 orang isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo berobat ke BLUD RSJ Provsu didapat paling banyak isi waham kebesaran tentang kekuatan yaitu sebanyak 21 orang (42%). Terdapat perbedaan bermakna isi waham kepandaian berdasarkan tempat tinggal. Terdapat perbedaan bermakna isi waham kekayaan berdasarkan pendidikan. Terdapat perbedaan bermakna isi waham identitas seseorang berdasarkan domisili tempat tinggal.
6.2. SARAN
BAB 7. RINGKASAN
Waham adalah keyakinan yang salah, menetap, dipegang teguh dan tidak dapat digoyahkan dan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, sosial dan budaya.
Isi waham sangat bergantung pada latar belakang pendidikan dan sosiokultural seseorang.Waham dikelompokkan menurut tema utamanya. Waham kebesaran adalah suatu konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan, kepandaian, kekayaan dan identitas seseorang.
Sifat Dan Watak Orang Karo
Adapun sifat dan perwatakan orang Karo yang berwujud pada perilaku atau perbuatan dan pola pikirnya yang masih melekat pada anggota masyarakat Karo pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Jujur 2. Tegas 3. Berani 4. Percaya diri 5. Pemalu
6. Mudah tersinggung dan pendendam 7. Berpendirian teguh
8. Sopan
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk melihat isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo.
Penelitian ini dilakukan di BLUD RSJ ProvSU Medan sejak 1 Maret 2010 s/d 31 Mei 2010. Semua penderita skizofrenia paranoid waham kebesaran suku Karo yang memenuhi kriteria inklusi mengisi secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan untuk ikut dalam penelitian.
Data yang berhasil dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan
DAFTAR RUJUKAN
1. Weisman AG, Lopez SR, Ventura J, Nuechterlein KH, Goldstein MJ, Hwang S. A Comparison of Psychiatric Symptoms Between Anglo-Americans and Mexican-Americans With Schizophrenia. Schizophrenia Bulletin; 2000; 26,4; p.817-824.
2. Suhail K. Phenomenology of Delusions in Pakistani Patients: Effect of Gender and Social Class. Psychopathology; 2003; 36, 4; p.195-199
3. Kim KI, Hwu H, Zhang LD, Lu MK, Park KK, Hwang TJ, Kim D, Park YC. Schizophrenic Delusions in Seoul, Shanghai and Taipei: A Transcultural Study. Journal Korean Medical Science 2001; 16. p.88-94
4. Strompe T, Friedman A, Ortwein G, Strobl R, Chaudhry HR, Najam N, Chaudhry MR. Comparison of Delusions Among Schizophrenics in Austria and in Pakistan. Psychopathology 1999; 32;5. p.225-33
5. Lauriello J, Bustillo JR, Keith SJ. Skizophrenia: Scope of the Problem. In: Sadock BJ, Sadock VA, eds. Kaplan & Sadock`s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 8th ed, vol 1B, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005. p.1345-53
6. Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara. Karakteristik Penduduk Sumatera Utara Hasil Sensus Penduduk. Badan Pusat Statistik 2000
8. Lubis A. Usia Onset Pertama Penderita Skizofrenia Pada Laki-laki dan Perempuan yang Berobat ke Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara, 2006. p.12. Penelitian Mini.
9. Eliezer V. Gambaran Waham Penderita Skizofrenia Paranoid Suku Karo di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara, 2008.p.3. Penelitian Mini.
10. Yager J, Gitlin MJ. Clinical Manifestations of Psychiatric Disorders. In Sadock BJ, Sadock VA, eds. Kaplan & Sadock`s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 8th ed, vol 1A, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2005. p.977
11. Gelder M, Gath D, Mayaou R, Cowen P. Oxford Textbook of Psychiatriy. 3rd ed, New York: Oxford University Press, 1996. p.11 12. Sadock BJ, Sadock VA. Synopsis of Psychiatry. Behavioral
Science/Clinical Psychiatry. 10th ed, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2007. p.272-83
13. Gelder M, Mayaou R, Geddes J. Psychiatriy. 3rd ed, New York: Oxford University Press, 2005. p.6-9
14. Taylor EJ, ed. Dorlans’s Illustrated Medical Dictionary. 27th ed.
Philadelphia : WB Saundres Co, 1988 : 1492.
15. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III). Jakarta, 1993 :
105-109.
16. Meltzer HY, Fateni SH. Schizophrenia. In : Ebert MH, Loosen PT,
Nurcombe B, eds. Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry.
International Edition 2000. Singapore : a Lange Medical Book/McGraw
17. Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry.
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 9th ed. Philadelphia : Lippincott
William & Wilkins. 2003 : 471-503.
18. Sadock BJ, Sadock VA. Schizophrenia. In : Kaplan & Sadock’s Pocket
Handbook of Clinical Psychiatry. 4th ed. Philadelphia : Lippincott William
& Wilkins. 2005 : 117-31.
19. Joel E.D. Michael I, Francis J.K, Murray B.S, Stress and Psychiatry, in
Kaplan & Sadock Comprehensive Text Book of Psychiatry Volume II,
Edisi 8, Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins 2005 : 2180 – 95
20. Sadock BJ, Sadock VA ods, Kaplan & Sadock Synopsis of Psychiatry
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry Edisi 10, Philadelphia Lippincott
Williams & Wilkins 2007 : h.467-97
21. Bangun T. Manusia Batak Karo. Jakarta: Inti Idayu Press; 1986. hal 162-70.
22. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke 3 Jakarta: Sagung Seto 2008.hal 313.
LAMPIRAN
Lampiran 1
1. Personil penelitian 1. Ketua penelitian
Nama : dr. Baginda Harahap
Lampiran 2
Metode Menggali Keyakinan Waham
Waham Pertanyaan
Waham kejar (misalnya, seseorang sedang
diikuti, suratnya telah dibuka, rumahnya
dipasang alat perekam, diamati oleh
pemerintah)
Waham cemburu (misalnya, pasangannya
memiliki hubungan gelap)
Waham dosa atau bersalah (misalnya,
seseorang telah melakukan dosa yang
menakutkan, seseorang adalah
bertanggung jawab atas tindakan yang
tidak termaafkan, seseorang patut untuk
dihukum)
Waham kebesaran (misalnya, seseorang
memiliki kekuatan, kemampuan, identitas
khusus)
Waham somatik (misalnya, seseorang
yakin bahwa tubuhnya menderita penyakit,
abnormal atau berubah)
Apakah anda mengalami kesulitan dalam
bersama-sama orang lain?
Apakah anda merasa bahwa orang-orang
menentang anda?
Apakah seseorang telah mencoba untuk
membahayakan diri anda atau
bersekongkol menentang anda?
Apakah anda takut bahwa pasangan anda
adalah tidak jujur?
Bukti apa yang anda miliki?
Apakah anda merasa bahwa anda telah
melakukan hal yang menakutkan?
Apakah ada yang mengganggu kesadaran
anda?
Apa itu?
Apakah anda merasa layak mendapatkan
hukuman atasnya?
Apakah anda memiliki kekuatan, bakat
atau kemampuan khusus?
Apakah anda merasa bahwa anda akan
mencapai hal yang besar?
Apakah ada gangguan dengan cara kerja
tubuh anda?
Apakah anda melihat adanya perubahan
dalam penampilan anda?
Gagasan atau waham menyangkut diri
sendiri (ideas and delusion of reference)
(misalnya, seseorang yakin bahwa tanda,
pernyataan atau peristiwa yang tidak
penting adalah ditujukan pada dirinya atau
memiliki arti khusus)
Siar pikiran, penyisipan pikiran, dan
penarikan pikiran
Apakah anda berjalan kedalam ruangan
dan berpikir bahwa orang lain sedang
membicarakan dan atau mentertawakan
anda?
Apakah anda melihat di majalah atau TV
yang menyebut diri anda atau memiliki arti
khusus bagi anda?
Apakah anda telah menerima pesan
khusus dengan suatu cara?
Apakah anda mendengar pikiran anda
berbicara, seakan-akan ada suara diluar
kepala anda?
Apakah anda merasa bahwa pikiran anda
disiarkan sehingga orang lain dapat
mendengarnya
Apakah anda merasa bahwa pikiran telah
dimasukkan kedalam kepala anda oleh
sumber atau orang diluar?
Apakah anda merasa bahwa pikiran anda
telah diambil oleh sumber atau orang
diluar?
Lampiran 3
LEMBAR PENJELASAN UNTUK GAMBARAN ISI WAHAM KEBESARAN PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID
SUKU KARO DI BLUD RSJ PROVSU
Bapak / Ibu / Sdr / i Yth,
Saya sedang meneliti tentang gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu. Disini saya melakukan penelitian terhadap konsep pemikiran yang berlebihan tentang kekuatan,, kepandaian, kekayaan, dan identitas seseorang.
Pada penelitian ini, saya akan melakukan tes wawancara psikiatri untuk menegakkan diagnosis skizofrenia paranoid berdasarkan PPDGJ-III yang akan dilihat waham kebesaran pada penderita skizofrenia paranoid suku Karo dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik demografi. Kemudian saya akan menginformasikan kepada Bapak / Ibu / Sdr / i hasil dari penelitian tersebut.
Partisipasi penderita dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya Bapak / Ibu /Sdr / i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai penderita.
penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.
Jika selama menjalani penelitian ini terdapat hal – hal yang kurang jelas maka Bapak / Ibu / Sdr / i dapat menghubungi saya : dr. Baginda Harahap Departemen Psikiatri FK – USU, telepon 061 76282433 atau telepon genggam 085249430525. terima kasih.
Medan, ... 2010 Hormat Saya
Lampiran 4
SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Jenis kelamin :
Umur : Alamat : Hubungan dengan pasien :
Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian ” Gambaran isi waham kebesaran penderita skizofrenia paranoid suku Karo di BLUD RSJ Provsu” dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk risikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia, bahwa pasien diikutkan dalam penelitian tersebut.
Medan...2010 Yang membuat pernyataan
Lampiran 5
DATA SAMPEL PENELITIAN
Nomor : Tanggal : Nomor Medical Record :
A. Data Demografi
1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin :
4. Alamat : 5. Pekerjaan : 6. Pendidikan :
B. Diagnosis :
RIWAYAT HIDUP PENELITI
DATA PRIBADI
Nama : Baginda Harahap
Jenis Kelamin : Pria
Pangkat/Corps/NRP : Kapten Ckm/11030000950673 Tempat / Tanggal Lahir : Tanah Grogot KALTIM, 06-06-1973
Agama : Islam
Alamat : Jl. Klambir V190 B Tj.Gusta M.Helvetia
Telepon : 085249430525 / 061-76242833
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1979 - 1985 : SD PERSIT MEDAN Tahun 1985 – 1988 : SMP NEGERI SUNGGAL Tahun 1988 - 1991 : SMA NEGERI 8 MEDAN
Tahun 1992 - 2002 : PENDIDIKAN DOKTER UMUM FK FK UISU
Tahun 2008 - sekarang : PPDS ILMU PSIKIATRI FK USU
RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun 2003 – 2006 : DOKTER YONIF 631/ ATG REM 102/PJG
Tahun 2006 – 2007 : WAKA RUMKIT TK IV PALANGKARAYA