• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS KOTA BLANGKEJEREN

KABUPATEN GAYO LUES TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh

Marhaban Bin Hasfa 091121066

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat di selesaikan dengan judul “Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010”, selawat beriring salam penulis hantarkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Rasa terima kasih penulis sampaikan pada kesempatan ini, selama menyelesaikan skripsi penulis telah banyak mendapatkan arahan, bimbingan, bantuan, dan dorongan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Pertama sekali penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya Kepada Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes, sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, Ibu Erniyati, S.Kep, MNS, sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara, Bapak Ismayadi, SKp, Ns sebagai Pembimbing I dan Ibu Farida Lindasari Siregar, S.Kep, Ns. M.Kep, sebagai Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, pengetahuan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Cholina T Siregar, S.Kep,Ns M.Kep, Sp, KMB sebagai Penguji yang telah memberikan masukan dan kritikan kepada penulis, serta seluruh dosen Pengajar S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Yang telah banyak memberikan pendidikan kepada saya selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang telah membantu memfasilitasi saya secara administratif

Penulis ucapkan terima kasih kepada dr. Tuafik Ririansyah selaku kepala Puskesmas kota Blangkejeren yang telah memberi izin melakukan penelitian di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

(4)

sayang, dukungan serta doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta teman-teman seperjuangan angkatan ’09’ yang tidak mungkin disebut satu persatu namanya.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia dan rahmat dari-Nya kepada semua pihak yang telah membantu saya. Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat dalam memberikan informasi di bidang kesehatan terutama keperawatan.

Medan, 10 Januari 2011

Penulis

(5)

DAFTAR ISI Halaman Judul

Lembar Persetujuan ... i

Prakata ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Skema ... viii

Abstrak ... ix

BAB1. Pendahuluan ... 1

1.Latar Belakang ... 1

2.Perumusan Masalah ... 4

3.Tujuan Penelitian... 4

4.Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2. Tinjauan Pustaka ... 5

1.Pelayanan Kesehatan ... 5

1.1.Defenisi Pelayanan Kesehatan ... 5

1.2.Faktor-Faktor Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan ... 5

1.3.Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan ... 6

2.Kesehatan Masyarakat ... 8

2.1.Defenisi ... 8

2.2.Tujuan Kesehatan Masyarakat... 8

(6)

3.Puskesmas ... 10

3.1.Defenisi ... 10

3.2.Tujuan Puskesmas... 10

3.3.Fungsi Puskesmas ... 11

3.4.Azas Pokok Puskesmas ... 12

3.5.Kegiatan Puskesmas ... 13

3.6.Jenis Pelayanan Puskesmas ... 21

BAB 3. Kerangka Penelitian ... 23

1.Kerangka Konseptual ... 23

2.Defenisi Operasional ... 24

BAB 4. Metodologi Penelitian ... 25

1.Desain Penelitian ... 25

2.Populasi, Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling ... 25

3.Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

4.Pertimbangan Etik ... 26

5.Instrumen Penelitian ... 27

6.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

7.Pengumpulan Data ... 29

8.Analisa Data ... 30

BAB 5. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 31

1.Hasil Penelitian ... 31

(7)

BAB 6. Kesimpulan dan Saran ... 44

1.Kesimpulan ... 44

2.Saran ... 44

Daftar Pustaka ... 46 Lampiran-lampiran

Lampiran 1 (Formulir Persetujuan Menjadi Peserta) Lampiran 2 (Instrumen Penelitian)

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

Judul : Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010

Nama : Marhaban Bin Hasfa

Nim : 091121066

(10)

DAFTAR SKEMA

(11)

ABSTRAK

Puskesmas sebagai salah satu unit organisasi kesehatan di tingkat kecamatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu sehingga puskesmas dijadikan sebagai tulang punggung dalam tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Namun masih banyak pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas yang bermutu, merata dan terjangkau tidak diterima sepenuhnya oleh masyarakat, sehingga beberapa indikator dan tujuan program kesehatan puskesmas masih belum tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas kota Blangkejeren, kabupaten Gayo Lues tahun 2010, dengan menggunakan desain deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang yang diambil dengan menggunakan 15% dari jumlah populasi yang berkunjung ke puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues pada Desember 2010, dengan tehnik purposive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 86,3% responden menyatakan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues berada dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang berpedoman pada kegiatan pokok dan pengembangan puskesmas yang belum berjalan sepenuhnya, seperti dalam pelaksanaan pelayanan promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), informasi gizi dan PMT, perbaikan sampah dan keterlibatan dalam sanitasi lingkungan, P2M, dan rujukan kesehatan. Selain itu faktor sumber-sumber daya yang ada yang mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga juga mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas.

(12)

ABSTRAK

Puskesmas sebagai salah satu unit organisasi kesehatan di tingkat kecamatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu sehingga puskesmas dijadikan sebagai tulang punggung dalam tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Namun masih banyak pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas yang bermutu, merata dan terjangkau tidak diterima sepenuhnya oleh masyarakat, sehingga beberapa indikator dan tujuan program kesehatan puskesmas masih belum tercapai.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas kota Blangkejeren, kabupaten Gayo Lues tahun 2010, dengan menggunakan desain deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang yang diambil dengan menggunakan 15% dari jumlah populasi yang berkunjung ke puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues pada Desember 2010, dengan tehnik purposive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 86,3% responden menyatakan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues berada dalam kategori cukup. Hal ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang berpedoman pada kegiatan pokok dan pengembangan puskesmas yang belum berjalan sepenuhnya, seperti dalam pelaksanaan pelayanan promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), informasi gizi dan PMT, perbaikan sampah dan keterlibatan dalam sanitasi lingkungan, P2M, dan rujukan kesehatan. Selain itu faktor sumber-sumber daya yang ada yang mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga juga mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas.

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia memiliki tujuan di masa yang akan datang dalam mencapai pembangunan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010, yaitu menjadikan bangsa dan negara dimana penduduknya hidup sehat dan berperilaku sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tinginya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (Randezvous, 2007).

Dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan adalah pelayanan kesehatan masyarakat melalui puskesmas, yang dianut dan dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan masyarakat (Effendy, 1996).

(14)

Mutu pelayanan kesehatan di Indonesia, bila dipandang dari segi fisik, terlihat bahwa persebaran sarana pelayanan kesehatan baik pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) maupun rumah sakit serta sarana kesehatan lainnya termasuk sarana penunjang dapat dikatakan merata di seluruh pelosok wilayah Indonesia (Depkes RI, 1999 dalam Sumijatun, 2006).

Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak ±237 juta jiwa dengan akses pelayanan kesehatan puskesmas sebanyak 8.854 yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Sedangkan di provinsi NAD, memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.364 jiwa dan memiliki 284 puskesmas (BPS, 2009). Tetapi harus diakui bahwa persebaran fisik tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan masyarakat oleh seluruh lapisan masyarakat.

Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan menyebabkan jajaran kesehatan perlu mawas diri dan meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan, baik pelayanan langsung yang bersifat individu maupun masyarakat luas (Depkes RI, 1996 dalam Sumijatun 2006).

(15)

Utara dan Kalimantan Timur, yang memperoleh hasil bahwa sekitar 39,8% tenaga kesehatan masih belum melaksanakan tugasnya dengan baik di puskesmas (Wardhani, 2008).

Hal tersebut menyebabkan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas yang bermutu, merata dan terjangkau tidak diterima sepenuhnya oleh masyarakat, sehingga beberapa indikator dan tujuan program kesehatan puskesmas masih belum tercapai.

Kondisi yang hampir sama juga dilaporkan Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues, yang menyebutkan bahwa masih banyak penduduk yang tidak mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat dari puskesmas. Seperti halnya di kota Blangkejeren. Berdasarkan data Puskesmas Kota Blangkejeren 2010, jumlah penduduk yang berkunjung ke puskesmas sebanyak 6.408 orang per tahunnya dari jumlah penduduk sebanyak 22.963 jiwa. Sedangkan rata-rata pengujung per bulannya, pada Desember sebanyak ±534 orang. Hal ini menunjukan bahwa jumlah masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dan memanfaatkan pelayanan yang ada sangat sedikit, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat puskesmas belum diperoleh masyarakat secara merata di kota Blangkejeren.

(16)

2. Rumusan Masalah

Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren, kabupaten Gayo Lues pada tahun 2010.

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren, kabupaten Gayo Lues tahun 2010.

4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mempunyai manfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

4.1.Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai salah satu bahan masukan mengenai data-data tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat bagi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4.2.Bagi Instansi Kesehatan

Agar petugas kesehatan masyarakat malaksanakan tugas pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.

4.3.Bagi Penelitian Selanjutnya

(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pelayanan Kesehatan

1.1.Defenisi Pelayanan Kesehatan

Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan persoalan konsumen (Gronroos, 1990 dalam Ratminto dan Winarsih, 2005).

Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah pengunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu (Azwar, 1999).

1.2.Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan

Menurut WHO (1984) dalam Juanita (1998) menyebutkan bahwa faktor prilaku yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan adalah:

1.2.1.Pemikiran dan Perasaan (Thoughts and Feeling)

(18)

1.2.2.Orang Penting sebagai Referensi (Personal Referensi)

Seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh seseorang yang dianggap penting atau berpengaruh besar terhadap dorongan penggunaan pelayanan kesehatan.

1.2.3.Sumber-Sumber Daya (Resources)

Mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Sumber-sumber daya juga berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif.

1.2.4.Kebudayaan (Culture)

Berupa norma-norma yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan konsep sehat sakit.

1.3. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Azwar (1999) menjelaskan suatu pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok, yaitu: persyaratan pokok yang memberi pengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas, yakni :

1.3.1.Ketersediaan dan Kesinambungan Pelayanan

Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat (acceptable) serta berkesinambungan (sustainable). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada tiap saat dibutuhkan.

(19)

Pelayanan kesehatan yang baik adalah bersifat wajar (appropriate) dan dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat. Artinya pelayanan kesehatan tersebut dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak wajar, bukanlah suatu keadaan pelayanan kesehatan yang baik.

1.3.3.Mudah Dicapai oleh Masyarakat

Pengertian dicapai yang dimaksud disini terutama dari letak sudut lokasi mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Jangkauan fasilitas pembantu untuk menentukan permintaan yang efektif. Bila fasilitas mudah dijangkau dengan menggunakan alat transportasi yang tersedia maka fasilitas ini akan banyak dipergunakan. Tingkat pengguna di masa lalu dan kecenderungan merupakan indikator terbaik untuk perubahan jangka panjang dan pendek dari permintaan pada masa akan datang.

1.3.4.Terjangkau

Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan yang terjangkau (affordable) oleh masyarakat, dimana diupayakan biaya pelayanan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal hanya mungkin dinikmati oleh sebagian masyarakat saja.

1.3.5.Mutu

(20)

2. Kesehatan Masyarakat

2.1. Defenisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Effendy, 1998).

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah perpaduan antara keperawatan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif dari masyarakat, pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluaraga, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal. (Depkes RI 2007).

2.2. Tujuan Kesehatan Masyarakat

Menurut Depkes RI (2007), tujuan dari kesehatan masyarakat adalah: 2.2.1. Tujuan Umum

Tujuan umum kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian individu, keluarga, dan kelompok/masyarakat untuk mengatasi masalah keperawatan kesehatan agar tercapai derajat kesehatan optimal.

2.2.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus kesehatan masyarakat adalah:

(21)

b. Meningkatnya penemuan dini kasus baru prioritas.

c. Meningkatnya penanganan keperawatan kasus di Puskesmas. d. Meningkatnya penanganan kasus prioritas mendapat tidak lanjut

perawatan.

2.3. Sasaran Kegiatan Kesehatan Masyarakat

Sasaran dari kegiatan kesehatan masyarakat, khususnya keperawatan masyarakat mencakup seluruh masyarakat berdasarkan Depkes RI (2007), diantaranya:

a. Individu, yaitu individu beresiko tinggi, seperti individu dengan penyakit, balita, lansia, masalah mental atau kejiwaan.

b. Keluarga, yaitu ibu hamil, balita, lanjut usia, menderita penyakit, masalah mental/kejiwaan.

c. Kelompok masyarakat, yaitu daerah kumuh, terisolasi, konflik, dan daerah yang tidak terjangkau dengan pelayanan masyarakat.

Sedangkan fokus dari sasaran keperawatan kesehatan masyarakat adalah keluarga rawan kesehatan dengan prioritas keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan (gakin) dan keluarga dengan resiko tinggi: anggota keluarga ibu hamil, balita. Lansia, dan menderita penyakit.

(22)

serta kompetensi dibidang keperawatan komunitas dalam menjalankan peran dan fungsinya (Depkes RI, 2004).

3. Puskesmas 3.1. Defenisi

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991 dalam Effendy, 1998).

3.2. Tujuan Puskesmas

Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja puskesmas (Hatmoko, 2006). Tujuan pembangunan kesehatan yang diselengggarakan puskemas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setingg-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Depkes RI. 1999).

(23)

perorangan, pelayanan kesehatan publik dengan tujuan utamanya memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit (Effendi, 1998).

3.3. Fungsi Puskesmas

Puskesmas memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama. Sebagai langkah awal dari program keperawatan kesehatan masyarakat, fungsi dan peran puskesmas bukan saja persoalan teknis medis tetapi juga berbagai keterampilan sumber daya manusia yang mampu mengorganisir model sosial yang ada di masyarakat, juga sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil dan membutuhkan strategi dalam hal pengorganisasian masyarakat untuk terlibat dalam penyelenggaraan kesehatan secara mandiri (Mubarak dan Chayatin, 2009).

(24)

3.4. Asas Pokok Puskesmas

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia, pengelolaan program kerja puskesmas berpedoman pada 4 asas pokok yaitu, asas pertanggungjawaban wilayah, asas peran serta masyarakat, asas keterpaduan dan azas rujukan.

3.4.1.Azas Pertanggungjawaban Wilayah

Dalam azas pertanggungjawaban wilayah, puskesmas bertanggung jawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah kerjanya. Merupakan upaya peningkatan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berjalannya program Posyandu dan kunjungan petugas-petugas kesehatan ke pemukiman penduduk. Petugas kesehatan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin kepada masyarakat dan melakukan berbagai program pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit yang merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

3.4.2.Asas Peran Serta Masyarakat

Asas peran serta masyarakat merupakan upaya-upaya yang dilakukan petugas kesehatan di puskesmas untuk sebisa mungkin memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam menyelenggarakan program kerja puskesmas. Contohnya yaitu pelatihan kader-kader posyandu.

3.4.3.Asas Keterpaduan

(25)

kegiatan-kegiatan masyarakat dengan program kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral).

3.4.4.Asas Rujukan

Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmas sebagai sarana kesehatan tingkat pertama memiliki kemampuan yang terbatas. Dalam membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan dan untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya puskesmas harus ditopang oleh asas rujukan. Untuk pelayanan kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor kesehatan/bagian kesehatan masyarakat.

3.5. Kegiatan Puskesmas

3.5.1.Kegiatan Pokok Puskesmas

Berdasrkan diagnosa komunitas yang dilakukan puskesmas, maka dapat dirumuskann kegiatan pokok puskesmas yang merupakan upaya wajib puskesmas yang dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat dan juga disesuaikan dengan fungsi puskesmas dan kemampuan sumber daya yang tersedia (Depkes RI, 2004). Kegiatan pokok tersebut antara lain:

a. Promosi Kesehatan

(26)

penyuluhan, baik di klinik, rumah penduduk, balai pertemuan melalui ceramah maupun dengan menggunakan alat peraga.

b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berncana (KB) Upaya KIA bertujuan untuk menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan meningkatkan derajat kesehatan anak. Sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui dan balita, dukun bersalin, dan kader kesehatan. Kegiatannya antara lain:

1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui.

2) Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan yang sehat.

3) Mengamati perkembangan balita terkait dengan program gizi. 4) Memberikan pelayanan KB dan PUS.

5) Memberikan pertolonagan persalinan dan bimbingan selama masa nifas serta mengadakan pelatihan bagi dukun bersalin dan kader kesehatan posyandu.

Menurut Muninjaya (2004), upaya KB bertujuan untuk menekan angka kelahiran dan meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarga akan berkembang norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS). Sasarannya yaitu pasangan usia subur (PUS) dan dukun bersalin. Kegiatannya anatara lain:

1) Mengadakan penyuluhan tantang KB.

2) Menyediakan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi serta pelayanan pengobatan efek samping KB.

(27)

c. Perbaikan Gizi

Menurut Muninjaya (2004), upaya perbaikan gizi bertujuan meningkatkan status gizi masyarakat melalui usaha pemantauan status gizi kelompok masyarakat beresiko tinggi, terutama ibu hamil dan balita. Sasarannya yaitu ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan penduduk yang tinggal di daerah rawan pangan. Kegiatannya antara lain:

1) Memberikan penyuluhan tentang gizi.

2) Menimbang serta badan dan tinggi badan balita untuk memantau pertumbuhannya.

3) Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi.

4) Pemberian vitamin A untuk balita. d. Kesehatan Lingkungan

Muninjaya (2004), menyebutkan upaya kesehatan lingkungan bertujuan menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik berbahaya pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor resiko timbulnya penyakit di masyarakat. Sasarannya yaitu tempat-tempat umum seperti rumah makan, pasar, sumber air minum, dan tempat pembuangan limbah. Kegiatannya antara lain:

1) Memperbaiki sistem pembuangan kotoran. 2) Menyediakan air bersih

(28)

e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Muninjaya (2004) menyebutkan, upaya P2M bertujuan menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan memberikan proteksi bagi masyarakat agar terhindar dari penularan penyakit. Sasarannya yaitu ibu hamil, balita, anak-anak dan lingkungan pemukiman masyarakat. Untuk pemberantasan penyakit menular tertentu, misalnya penyakit kelamin, kelompok-kelompok tertentu masyarakat yang berperilaku resiko tinggi juga perlu dijadikan sasaran kegiatan P2M. Kegiatannya antara lain:

1) Menemukan kasus sedini mungkin.

2) Mengumpulkan dan menganalisa penyakit.

3) Melaporkan kasus penyakit menular yang sedang berjangkit di masyarakat.

4) Pemberantasan vektor yang dilakukan dengan penyemprotan menggunakan insektisida.

5) Kegiatan imunisasi pada kelompok masyarakat tertentu. f. Pengobatan

Muninjaya (2004) menyebutkan, pengobatan bertujuan memberikan pengobatan dan perawatan kepada masyarakat. Program ini merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bersifat kuratif. Sasarannya yaitu seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang mengunjungi puskesmas untuk mendapatkan pengobatan. Kegiatannya antara lain:

(29)

2) Memberikan pengobatan untuk penderita yang berobat jalan atau pelayanan rawat inap khusus untuk puskesmas perawatan,

3) Merujuk penderita ke pusat-pusat rujukan medis sesuai dengan jenis penyakit yang tidak mampu ditangani oleh puskesmas.

4) Menyelenggarakan puskesmas keliling untuk menjangkau wilayah kerja puskesmas yang belum mempunyai puskesmas pembantu atau wilayah pemukiman penduduk yang masih sulit sarana transportasi.

3.5.2.Kegiatan Pengembangan Puskesmas

Selain kegiatan pokok, puskesmas juga melakukan upaya kesehatan pengembangan antara lain:

a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

UKS bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah. Sasaran dari UKS adalah murid SD, SLTP, SLTA, dan lingkungan sekolah. Kegiatannya antara lain:

1) Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara berkala.

2) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat dengan penyediaan air bersih dan tempat sampah.

(30)

4) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (P3K) di sekolah.

b. Upaya Kesehatan Olahraga

Upaya kesehatan olahraga meliputi: melakukan pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan takaran latihan, pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi, pengobatan akibat cedera latihan dan pengawasan selama pemusatan latihan.

c. Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Upaya kesehatan masyarakat bertujuan memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada pasien dan keluarganya, memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas-batas kemampuan mereka, menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya. Sasarannya yaitu kelompok masyarakat dengan resiko tinggi. Kegiatannya yaitu melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok masyarakat lainnya, memberi asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas ataupun di luar puskesmas dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin, dan diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat.

d. Upaya Peningkatan Kesehatan Kerja

(31)

1) Identifikasi masalah meliputi pemeriksaan awal dan berkala untuk para pekerja.

2) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke puskesmas.

3) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja.

4) Peningkatan kesehatan kerja melalui peningkatan gizi, lingkungan kerja dan kegiatan peningkatan kesejahteraan. 5) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja.

6) Pengobatan kasus akibat kerja.

7) Pemulihan kesehatan dan rujukan medik terhadap pekerja yang sakit.

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya kesehatan gigi dan mulut bertujuan menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan mulut dan mempertinggi kesadaran kelompok-kelompok masyarakat tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Sasarannya adalah ibu hamil, murid SD dan masyarakat yang datang ke puskesmas dengan keluhan gangguan gigi dan mulut. Kegiatannya anatara lain:

1) Melakukan pemeriksaan kesehatan, perawatan gigi dan mulut secara rutin untuk anak-anak sekolah serta ibu hamil. 2) Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut secara

(32)

3) Pengobatan pada klien yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut yang berobat maupun yang dirujuk.

f. Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa bertujuan untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal. Sasarannya yaitu penderita gangguan jiwa dan keluarganya yang datang ke puskesmas termasuk pasien yang dirujuk oleh RSJ untuk rehabilitasi sosial. Kegiatannya antara lain:

1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.

2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk pasien ke rumah sakit jiwa.

3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada kelompok penduduk di wilayah kerja puskesmas.

g. Upaya Kesehatan Mata

Berupa anamnesa, pemeriksaan visus, tes buta warna, pengobatan dan pemeriksaan kacamata, operasi katarak dan glaukoma akut yang dilakukan oleh tim rujrukan rumah sakit, dan pengembangan kesehatan masyarakat.

h. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

(33)

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Kegiatannya adalah melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional, melakukan pembinaan terhadap cara-cara pengobatan tradisional.

3.6.Jenis pelayanan puskesmas

3.6.1.Pelayanan di Dalam Gedung Puskesmas (Rawat Jalan) a. Ruang Kartu/Loket

b. Poli Umum c. Poli Gigi d. Poli KIA-KB e. Pojok Gizi

f. Ruang Tindakan/IGD g. Apotik

h. Gudang Obat i. Gudang Inventaris j. Ruangan Tata Usaha k. Ruangan Imunisasi

l. Ruangan Laboratorium Sederhana m.Ruangan Kepala Puskesmas

3.6.2.Pelayanan Puskesmas diluar gedung a. Posyandu Balita

(34)
(35)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat yang diterapkan oleh Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

Ada pun kerangka penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Skema 1. Kerangka konsep Puskesmas

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat:

a. Kegiatan Pokok: - Promosi Kesehatan

- Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

- Keluarga Berencana - Perbaikan Gizi

- Kesehatan Lingkungan

- Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

- Pengobatan

b. Kegiatan Pengembangan - Pembinaan Pengobatan

(36)

2. Definisi Operasional

2.1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan suatu rangkaian kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh lembaga kesehatan kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan dan mempertahankan kesehatan serta mencegah penyakit demi mencapai masyarakat yang sejahtera, diukur dengan kuesioner skala nominal dan hasil ukurnya adalah 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang.

2.2. Puskesmas

(37)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues Tahun 2010.

2. Populasi, Sampel Penelitian dan Tehnik Sampling 2.1.Populasi

Populasi penelitian ini adalah masyarakat kecamatan Blangkejeren yang berkunjung ke puskesmas. Berdasarkan data Puskesmas Kota Blangkejeren, masyarakat yang berkunjung ke puskesmas pada bulan Desember 2010 berjumlah 534 orang.

2.2.Sampel

Menurut Arikunto (2002) bila jumlah populasi lebih dari 100 orang maka pengambilan sampel dapat diambil 10-15% dari total populasi. Maka peneliti mengambil 15% dari 534 orang sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 80 orang.

Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan tehnik Non Probability

Sampling dengan purposive sampling, yaitu menetapkan sampel dengan cara

(38)

a. Bersedia menjadi responden

b. Masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Kota Blangkejeren. c. Berusia 20-50 tahun

d. Telah berumah tangga e. Dapat berbahasa Indonesia f. Dapat membaca dan menulis

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kota Blangkejeren. Pemilihan lokasi ini sebagai tempat penelitian karena belum pernah di lakukan penelitian tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren. Selain itu masyarakat kota Blangkejeren kurang memanfaatkan fasilitas pelayanan yang ada.

Penelitian ini dimulai pada bulan maret sampai dengan desember 2010 di Puskesmas Kota Blangkejeren.

4. Pertimbangan Etik

(39)

responden diberi penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan, manfaat dan kegiatan dalam penelitian, hak-hak responden dalam penelitian dan kerahasiaan terjaga.

Setelah calon responden bersedia untuk diteliti, maka responden terlebih dahulu menandatangani lembar persetujuan yang telah dibuat peneliti. Calon responden berhak untuk menentukan sendiri kesediaan berpartisipasi sampai akhir penelitian walaupun penelitian belum selesai. Hal tersebut tercantum dengan jelas dalam informed consent yang berupa persetujuan partisipasi secara tertulis yang ditandatangani oleh responden sebelum penelitian dilaksanakan.

Sebelum menandatangani informed consent tersebut, calon responden diberi waktu hingga benar-benar paham sepenuhnya atas apa yang akan dijalaninya dalam penelitian.

Jika calon responden tidak bersedia untuk berpartisipasi, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

Dalam menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencamtumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memakai nomor responden. Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 5.1.Data Demografi

(40)

5.2.Pelaksanaan Pelayanan Puskesmas

Penilaian dengan menggunakan skala Likert, yang dibagi menjadi 3 kategori meliputi baik, cukup dan kurang.

Instrumen penelitian terdiri dari 20 pernyataan dengan kategori selalu (skor 3), kadang-kadang (skor 2), dan tidak pernah (skor 1).

Dalam penelitian ini indikator yang digunakan dalam mengkaji pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dikategorikan 3 kelas interval. Nilai yang terendah yang mungkin di capai adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 60, berdasarkan rumus statistika (Sudjana, 2000)

Rentang P =

Banyak kelas Skor 48-60 : Baik

Skor 34-47 : Cukup Skor 20-33 : Kurang

6. Uji Validitas dan Reabilitas

(41)

termasuk sampel penelitian, tetapi memiliki karateristik yang sama dengan sampel penelitian, yaitu Puskesmas Rikit Gaib Kabupaten Gayo Lues. Hasil uji

Cronbach’s alpha adalah 0,726. Polit dan Hungler (1999) menyebutkan bahwa

suatu intrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai reabelitas > 0,7.

7. Pengumpulan data

Setelah peneliti mendapatkan persetujuan penelitian dari Fakultas keperawatan USU dan Kepala Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, kemudian peneliti melakukan pengumpulan data di Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

(42)

8. Analisa Data

(43)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan setelah dilakukan pengumpulan data pada bulan Desember 2010 di Puskesmas Kota Blankejeren, Kabupaten Gayo Lues.

1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan menjabarkan tentang deskripsi karakteristik responden dan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

1.1.Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden mencakup usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan, dan pekerjaan. Dari 80 orang responden yang terkumpul, mayoritas responden berusia 31-40 tahun (45,0%), jenis kelamin laki-laki (53,8%), agama Islam (95,0%), suku Gayo (57,5%), pendidikan SMA (50,0%) dan bekerja sebagai wiraswasta (41,3%). Hasil dapat dilihat pada table 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi, Frekuensi dan Persentasi Karakteristik Demografi Responden pada bulan desember tahun 2010 di puskesmas Kota Blangkejeren. (n=80)

N o

Karakteristik Demografi

(44)

1

(45)

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada bulan Desember 2010 dengan menyebarkan kuesioner pada 80 responden, mayoritas responden menyatakan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues berada dalam kategori cukup (86,3%), 11,3 % responden menyatakan kurang, dan sebanyak 2,5% responden menyatakan baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2.Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, pada bulan desember tahun 2010 di Puskesmas Kota Blangkejeren.

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mengacu pada 7 kegiatan pokok dan kegiatan pengembangan yang dilakukan Puskesmas Kota Blangkejeren adalah sebagai berikut:

1.2.1.Promosi Kesehatan

(46)

dan sebanyak 78,8% responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pendidikan kesehatan dengan mengunakan alat peraga atau ceramah dan 2,5% responden menyatakan selalu mendapatkan pendidikan kesehatan dengan mengunakan alat peraga atau ceramah dari petugas puskesmas. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) di Puskesmas Kota Blangkejeren diperoleh bahwa mayoritas responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak sebelum dan sesudah melahirkan (46,3%) dan tidak pernah mendapatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak sebelum dan sesudah melahirkan (10%), sebanyak 85,0% responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pertolongan persalinan ketika melahirkan dan 2,5% selalu mendapatkan pertolongan persalinanan ketika melahirkan, sebanyak 80,0% responden menyatakan mendapat pemeriksaan kehamilan ketika hamil dan 5,0% mengatakan selalu mendapat pemeriksaan kehamilan ketika hamil dari petugas kesehatan puskesmas. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.3.Keluarga Berencana (KB)

(47)

dan 12,5% selalu mendapat pelayanan keluarga berencana tentang cara mendapat dan menggunakan alat KB. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.4.Perbaikan Gizi

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan pelayanan perbaikan gizi di Puskesmas Kota Blangkejeren diperoleh bahwa mayoritas responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pendidikan tentang pencegahan kurang gizi pada keluarga sebanyak 82,5% dan 2,5% menyatakan selalu mendapatkan pendidikan tentang pencegahan kurang gizi pada keluarga, sebanyak 71,3% responden menyatakan tidak pernah mendapatkan program vitamin A untuk balita dan 1,3% responden selalu mendapatkan program vitamin A dari puskesmas, 71,3% responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pendamping makanan tambahan (PMT) dan 7,5% responden yang menyatakan selalu mendapatkan pendamping makanan tambahan (PMT) dari petugas puskesmas. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.5.Kesehatan Lingkungan

(48)

menyatakan selalu mendapatkan motivasi, menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat. Sebanyak 81,3% responden menyatakan kadang-kadang dilibatkan dalam pengawasan sanitasi umum dan 1,3% responden tidak pernah dilibatkan dalam pengawasan sanitasi umum. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.6.Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular (P2M) di Puskesmas Kota Blangkejeren diperoleh bahwa mayoritas responden kadang-kadang mendapatkan informasi tentang penyakit menular yang sedang terjadi (85,0%) dan 1,3% selalu mendapatkan informasi tentang penyakit menular yang sedang terjadi, sebanyak 73,8% responden kadang-kadang mendapatkan layanan pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan penyemperotan menggunakan insektisida dan 1,3% reponden tidak pernah mendapatkan layanan pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan penyemperotan menggunakan insektisida, 53,8% responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan informasi dalam mengenali gejala penyakit menular, seperti: TBC, ISPA dan 3,8% menyatakan tidak pernah. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

1.2.7.Pengobatan

(49)

mendapatkan pemeriksaan laboratorium sederhana dan 1,3% selalu mendapatkan pemeriksaan laboratorium sederhana, dan sebanyak 60,0% responden tidak pernah mendapatkan layanan home visit (perawatan dirumah) dan 1,3% selalu mendapatkan layanan home visit (perawatan dirumah). Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 5.3.

1.2.8.Kegiatan Pengembangan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kegiatan pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kota Blangkejeren diperoleh bahwa mayoritas responden menyatakan kadang-kadang mendapatkan pembinaan pengobatan tradisional (71,3%) dan tidak ada responden yang selalu mendapatkan pembinaan pengobatan tradisional (0%). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Frekuensi, Persentasi Hasil Pernyataan Responden Tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Bulan Desember 2010

NO PERNYATAAN

Tidak Pernah Kadang -kadang

(50)

N % N % N %

Promosi Kesehatan

1 .

Saya mendapatkan penyulunan tentang pola hidup sehat.

24 30,0 52 65,0 4 5,0

2

.

Saya mendapatkan

pendidikan kesehatan dengan mengunakan alat peraga atau ceramah

15 18,8 63 78,8 2 2,5

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

3

Saya mendapatkan

pendidikan kesehatan ibu dan anak sebelum dan sesudah melahirkan

8 10,0 37 46,3 35 43,8

4

Saya/Istri saya mendapatkan pertolongan persalinan, ketika melahirkan

10 12,5 68 85,0 2 2,5

5

Saya/Istri saya mendapat pemeriksaan kehamilan, ketika hamil

12 15,0 64 80,0 4 5,0

Keluarga Berencana

6

Saya mendapatkan informasi tentang keluarga berencana (KB).

(51)

.

7

.

Saya mendapatkan pelayanan keluarga berencana tentang cara mendapat &

menggunakan alat KB

26 32,5 44 55,0 10 12,5

pencegahan kurang gizi pada keluarga perogram Vitamin A

57 71,3 22 27,5 1 1,3

1

0.

Anak saya mendapatkan makanan tambahan(PMT), Seperti: bubur kacang hijau, susu, dll

17 21,3 57 71,3 6 7,5

Kesehatan lingkungan

11. Saya mendapatkan pelayanan kesehatan lingkungan dengan memperbaiki tempat

pembuangan sampah yang benar

3 3,8 69 86,3 8 10,0

12. Petugas puskesmas mengajak, memotivasi, menajaga dan menciptakan

(52)

lingkungan yang sehat di tempat tinggal saya 13. Petugas puskesmas

mengajak/melibatkan saya dalam pengawasan sanitasi umum, seperti: penyediaan air bersih

1 1,3 65 81,3 14 17,5

Pencegahan dan

Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

14. Saya mendapatkan informasi tentang penyakit menular yang sedang terjadi

dilingkungan tempat tinggal saya, jika sedang terjadi suatu penyakit

11 13,8 68 85,0 1 1,3

15. Saya mendapatkan layanan pencegahan dan

pemberantasan penyakit, seperti: malaria, DBD, dll dengan penyemperotan menggunakan insektisida

1 1,3 59 73,8 20 25,0

16. Saya mendapatakan informasi mengenai gejala penyakit menular,seperti: TBC, ISPA

3 3,8 43 53,8 34 42,5

Pengobatan

17. Petugas puskesmas merujuk saya kerumah sakit terdekat, jika penyakit saya tidak dapat

(53)

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 80 responden, disimpulkan mayoritas responden menyatakan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues berada dalam kategori cukup (86,3%). Namun hal ini bertentangan dengan pernyataan Wardhani (2008) yang menyebutkan masih banyak informasi menunjukan gambaran tentang pandangan masyarakat terhadap rendahnya pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas. Hal ini dapat dibantah dengan adanya kejelasan uraian tugas bagi masing-masing petugas kesehatan, adanya kesempatan tenaga kesehatan untuk mengikuti pelatihan dan adanya perbaikan bimbingan teknis bagi petugas kesehatan. Faktor demografi, fasilitas, mutu dan pelaksanaan tugas puskesmas juga mempengaruhi bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat oleh puskesmas.

ditangani di puskesmas 18. Saya mendapatkan

pemeriksaan laboratorium sederhana

42 52,5 37 46,3 1 1,3

19. Saya mendapatakan layanan

home visit (perawatan rumah)

48 60,0 31 38,8 1 1,3

Kegiatan Pengembangan 20. Saya mendapatkan

pembinaan pengobatan tradicional

(54)

Berdasarkan data penelitian diperoleh bahwa 95% responden adalah pekerja (wiraswasta 41,3%, petani 31,3%, dan pegawai 22,4%). Faktor ini menyebabkan masyarakat seringkali untuk melakukan pemeriksakan kesehatannya ke puskesmas. Hal ini sesuai dengan data Puskesmas Kota Blangkejeren (2009) menunjukan bahwa jumlah masyarakat yang berkunjung ke puskesmas dan memanfaatkan pelayanan yang ada cukup banyak, sehingga pemberian pelayanan kesehatan masyarakat dapat mencapai target atau tujuan dari puskesmas seperti yang diharapkan. WHO (1984) dalam Junita (1998) menyebutkan bahwa ketersediaan waktu, uang dan tenaga mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat.

(55)

Kualitas (mutu) pelayanan kesehatan masyarakat didukung dengan pelaksanaan tugas pokok dan tugas pengembangan yang dijalankan oleh puskesmas. Berdasarkan hasil penelitian dengan menyebarkan kuesioner yang berisi 20 pernyataan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang berpedoman pada tugas pokok dan pengembangan puskesmas, diperoleh bahwa hampir seluruh (mayoritas) pernyataan dijawab responden dengan “kadang-kadang” antara lain tentang pelayanan promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), informasi gizi dan PMT, perbaikan sampah dan keterlibatan dalam sanitasi lingkungan, P2M, dan rujukan kesehatan. Hasil ini menggambarkan bahwa pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues berada dalam kategori cukup (86,3%). Azwar (1999) menyebutkan bahwa pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat (acceptable) serta berkesinambungan (sustainable). Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada tiap saat dibutuhkan. Selain itu, mutu (kualitas) menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan menunjukkan kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan yang dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

(56)
(57)

\

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 80 responden, 69 diantaranya mengatakan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dalam kategori cukup (86,3%). Hal ini dipengaruhi oleh pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat yang berpedoman pada kegiatan pokok dan pengembangan puskesmas yang belum berjalan. Namun ada beberapa hal dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan lagi seperti perbaikan gizi, kesehatan lingkungan dan pengobatan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pelayanan kesehatan seperti: fasilitas, uang, waktu dan tenaga sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan di wilayah puskesmas.

2. Saran

2.1.Bagi Instansi Pendidikan

Perawat perlu meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang lebih tentang pemberian pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik untuk mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

(58)

Meningkatkan kegiatan promosi pelayanan kesehatan masyarakat dari segala aspek kepada masyarakat di wilayah kerja puskesmas dan memberikan fasilitas dan sumber daya yang baik bagi puskesmas dan tenaga kesehatan puskesmas sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2.3.Bagi Penelitian Selanjutnya

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar A. (1999). Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: IDI.

BPS Aceh. (2009). Tentang Penduduk Aceh. Diakses dari

Chayatin & Mubarak. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas, Pengantar dan

Teori. Jakarta: Salemba Medika.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues (2009). Profil Kesehatan Gayo Lues

Tahun 2008. Blangkejeren: Dinkes Pemerintahan Kabupaten Gayo Lues.

Dekes RI. (1999). Rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat

2010. Jakarta.

Depkes RI. (2004). Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Depkes RI. (2007). Keputusan Mentaati Kesehatan Republik Indonesia

no.128/Menkes/SU/11/2007.

Effendi, Nasrul. (1996). Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Effendi, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat edisi

2. Jakarta: EGC.

Hatmoko. (2006). Sistem Pelayanan Kesehatan dasar Puskesmas. Diakses dari Junita. (1998). Perilaku Masyarakat dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan. Tesis FKM USU.

Muninjaya A A. (2004). Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Reneka Cipta. Nugreheni W P. (2004). Persiapan Puskesmas Bandar Jaya Menjadi Unit

Swadana. Buletin Penelitian Indonesia Sehat 2010, vol 32, no.4. Badan

(60)

Polit D F & Hungler B P. (1999). Nursing Research: Prinsiples and Methods

Ed.5. Philadelphia: J. B Lippincott Company.

Randezvous. (2007). Kerangka Acuan Puskesmas Perkotaan di Sulawesi Selatan.

Diambil dar

Ratminto & Winarsih. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Slevin, dkk. (2005). Metode Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 12-Jan-2011 17:59:37

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

30

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

(67)

Notes

Output Created 12-Jan-2011 17:59:37

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File

30

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data for all variables in the procedure.

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 0:00:00.062

(68)

[DataSet1]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.726 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

(69)

PPKM 31.3667 21.206 .352 .710

PPKM 31.5333 21.154 .357 .710

PPKM 31.5667 21.220 .436 .704

PPKM 31.9000 23.059 .125 .727

PPKM 31.7667 22.185 .291 .716

PPKM 31.6667 21.954 .333 .713

PPKM 31.7000 21.597 .353 .711

PPKM 31.3000 22.010 .145 .734

PPKM 31.5333 20.740 .355 .710

PPKM 31.2333 22.461 .131 .731

PPKM 31.7333 21.651 .345 .712

PPKM 31.2333 19.495 .495 .693

(70)

FREQUENCIES VARIABLES=Usia JK Agama Suku Pddk Pkrjn /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Usia Jenis Kelamin Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan

N Valid 80 80 80 80 80 80

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(71)

Frequency Percent Valid Percent

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

FREQUENCIES VARIABLES=Umur /STATISTICS=MEAN /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

(72)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 21.00 1 1.3 1.3 1.3

22.00 1 1.3 1.3 2.5

23.00 2 2.5 2.5 5.0

24.00 1 1.3 1.3 6.3

25.00 4 5.0 5.0 11.3

27.00 4 5.0 5.0 16.3

28.00 1 1.3 1.3 17.5

29.00 7 8.8 8.8 26.3

30.00 9 11.3 11.3 37.5

31.00 6 7.5 7.5 45.0

32.00 1 1.3 1.3 46.3

33.00 6 7.5 7.5 53.8

34.00 2 2.5 2.5 56.3

35.00 4 5.0 5.0 61.3

36.00 2 2.5 2.5 63.8

37.00 7 8.8 8.8 72.5

38.00 5 6.3 6.3 78.8

39.00 1 1.3 1.3 80.0

40.00 5 6.3 6.3 86.3

(73)

42.00 2 2.5 2.5 90.0

45.00 5 6.3 6.3 96.3

46.00 1 1.3 1.3 97.5

49.00 1 1.3 1.3 98.8

50.00 1 1.3 1.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

Frequencies

[DataSet0]

Statistics

Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat

N Valid 80

Missing 0

Pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang (20-33) 9 11.3 11.3 11.3

Cukup (34-47) 69 86.3 86.3 97.5

Baik (48-60) 2 2.5 2.5 100.0

(74)

Frequency Table

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(75)

Kadang-Kadang 53 66.3 66.3 81.3

Selalu 15 18.8 18.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(76)

Kadang-Kadang 30 37.5 37.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(77)

p18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 42 52.5 52.5 52.5

Kadang-Kadang 37 46.3 46.3 98.8

Selalu 1 1.3 1.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

p19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Pernah 48 60.0 60.0 60.0

Kadang-Kadang 31 38.8 38.8 98.8

Selalu 1 1.3 1.3 100.0

Total 80 100.0 100.0

p20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kadang-Kadang 23 28.8 28.8 28.8

Selalu 57 71.3 71.3 100.0

(78)

Lampiran 1

Formulir Peersetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Saya mengharapkan kesediaan Anda untuk memberikan pernyataan atau jawaban dari kuesioner yang telah diberikan. Resiko yang akan terjadi dari penelitian ini tidak ada. Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Anda. Informasi yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lainnya.

Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat bebas, Anda dipersilahkan memilih untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak dan mengundurkan diri tanpa ada sangsi apa pun.

(79)

Blangkejeren, Desember 2010

Responden

(80)

Lampiran 2

Instrumen Penelitian

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues 2010

1. Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu:

− Bagian A yang berkaitan dengan data demografi responden/subjek yang

terdiri dari 7 pernyataan dan bentuk pengisiannya ada yang ditulis dan ada yang pilihan.

− Bagian B berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat

di puskesmas kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues. 2. Berilah tanda silang (X) pada kuesioner bagian A.

3. Isilah semua pertanyaan yang berupa titik-titik dengan benar jika pilihan yang tersedia tidak sesuai dengan Anda.

(81)

A. Data Demografi

Berilah tanda silang ( ) pada jawaban yang tersedia yang berhubungan

dengan Anda.

1. No. Responden:

2. Usia : tahun

3. Jenis Kelamin : (1) Laki-laki

(2) Perempuan

4. Agama : (1) Islam (3) Katolik

(2) Protestan (4) Lain-lain……….

5. Suku Bangsa : (1) Gayo (4) Aceh

(2) Toba (5) Lain-lain………

(3) Jawa

6. Pendidikan : (1) SD (3) SMA

(2) SMP (4) Diploma/Serjana

7. Pekerjaan : (1) Pegawai (3) Wiraswasta

(82)

B. Kuesioner Pelaksnaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

No Pernyataan Tidak

Pernah

Kadang-Kadang

Selalu 1. Saya mendapatkan penyuluhan tentang

pola hidup sehat

2. Saya mendapatkan pendidikan kesehatan dengan menggunakan alat peraga atau ceramah

3. Saya mendapatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak sebelum dan sesudah melahirkan

4. Saya/Istri saya mendapatkan pertolongan persalinan ketika melahirkan

5. Saya/Istri saya mendapat mendapat pemeriksaan kehamilan, ketika hamil 6. Saya mendapatkan informasi tentang

keluarga berencana (KB)

7. Saya mendapatkan pelayanan keluarga berencana tentang cara mendapat & menggunakan alat KB

8. Saya mendapatkan pendidikan tentang pencegahan kurang gizi pada keluarga 9. Anak/Balita saya mendapatkan

pelayanan program vitamin A 10. Anak saya mendapatkan makanan

tambahan (PMT, seperti: bubur kacang hijau, susu, dll

11. Saya mendapatkan pelayanan kesehatan lingkungan dengan memperbaiki tempat pembuangan sampah yang benar

12. Petugas puskesmas mengajak,

memotivasi, menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat di tempat tinggal saya

13. Petugas puskesmas mengajak/ melibatkan saya dalam pengawasan sanitasi umum, seperti: penyediaan air bersih

(83)

1 5.

Saya mendapatkan layanan pencegahan dan pemberantasan penyakit, seperti: malaria, DBD, dll dengan penyemperotan

menggunakan insektisida

1 6.

Saya mendapatkan informasi mengenal gejala penyakit menular, seperti: TBC, ISPA

1 7.

Petugas puskesmas merujuk saya ke rumah sakit terdekat, jika penyakit saya tidak dapat di tangani di puskesmas

1 8.

Saya mendapatkan pemeriksaan laboratorium sederhana

1 9.

Saya mendapatkan layanan home visit (perawatan rumah)

2 0.

(84)

Lampiran 3

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Marhaban Bin Hasfa

Tempat Tanggal Lahir : Blangkejeren, 15 April 1976 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jalan Jamin Ginting, gang Aman No. 21

Riwayat Pendidikan

SD Negeri Kampung Lempuh kecamatan Blangkejeren SMP Negeri I Blangkejeren

SMA Negeri I Blangkejeren

Akper Helvetia Deli Serdang Sumut

Riwayat Pekerjaan

Karyawan Prima Sehat Nagoya Batam Tahun 1999 s/d 2001 Petugas kesehatan PT Indotirta Suaka Batam Tahun 2001 s/d 2002 Staf Puskesmas Pining kabupaten Gayo Lues Tahun 2003 s/d 2007

Referensi

Dokumen terkait

Dalam misi pertama ini terdapat beberapa karakter yaitu : karakter komputer, karakter antivirus, karakter virus, karakter data, karakter kunci dan karakter

Generally, if pearl oysters are growing in the area where you would like to establish a farm, then the site will be a good one for half-pearl farming.. An example of a good

Buku Rekening Barang Kena Cukai adalah buku daftar yang berisi catatan tentang jumlah barang ken.a cukai tertentu yaitu etil alkohol dan Minuman yang mengandung etil alkohol

11 2 Ada autoresponse yang tampil di website ketika pengunjung menghubungi berupa ucapan terimakasih, waktu response yang dibutuhkan untuk menjawab pengunjung,

Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan

Penerapan Job specdic task proficiency perilaku yang berhubungan dengan ASN dengan tugas tertentu dan memiliki keahlian tertentu sesuai pada tempatnya belum optimal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang prevalensi, intensitas dan lokasi distribusi infeksi cacing pada berbagai organ ikan Pisang-pisang

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Belas bulan Maret Tahun Dua ribu empat belas , kami yang bertanda tangan dibawah ini Pokja Peradilan Agama III Korwil