• Tidak ada hasil yang ditemukan

Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

LOCAL E-GOVERNMENT:

PELAYANAN ADMINISTRASI

TERPADU KECAMATAN (PATEN)

(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)

BETRY WIDYANINGSIH

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Local E-Government:

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015

Betry Widyaningsih

(4)

ABSTRAK

BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa). Dibimbing

oleh YANI NURHADRYANI.

Electronic Government (e-Government) adalah penggunaan teknologi

informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya. Proses registrasi pelayanan non perizinan di Kecamatan Jagakarsa masih dilaksanakan secara manual. Penelitian ini menyajikan pengembangan local

e-Government untuk Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)yaitu

pelayanan non perizinan untuk Kantor Kelurahan dan Kecamatan Jagakarsa. Aplikasi PATEN non perizinan meliputi pelayanan rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan, legalisasi surat pengantar SKCK, legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah, rekomendasi surat keterangan ahli waris, legalisasi surat keterangan sosial, legalisasi surat keterangan umum. Aplikasi PATEN non perizinan dilengkapi dengan fungsi registrasi, legalisasi dan pelaporan serta informasi retribusi ZIS pelayanan secara online. Aplikasi e-Government ini

dikembangkan dengan menggunakan metode web engineering. Web ini

diimplementasikan dengan menggunakan PHP dan basis data MySQL, serta diuji dengan metode black box.

Kata kunci: e-Government, local e-Government, pelayanan, PATEN

ABSTRACT

BETRY WIDYANINGSIH. Local E-Government: Subdistrict Integrated Administration Services (PATEN) (Case Study Jagakarsa Subdistrict). Supervised by YANI NURHADRYANI.

Electronic government (e-Government) is the use of information technology by the government to provide information and service to its citizens. Non-licensed

services registration process in Jagakarsa district still done manually. This research presents the development of local e-Government for Integrated Administration District Services (PATEN) that is a non-licensed services for village offices and Jagakarsa district. This non-licensed PATEN application provides recommendation of company domicile service, letter of good conduct, legalization of marriage licenses introductory letter, heir certificate, social certificate, general certificate. This non-licensed PATEN application is also be equipped by registration function, reporting, legalization and retribution information function of ZIS online services. This e-Government application is developed by using web-based engineering method. The site is implemented by using PHP programming language with MySQL database and tested by the black box method.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

LOCAL E-GOVERNMENT:

PELAYANAN ADMINISTRASI

TERPADU KECAMATAN (PATEN)

(Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)

BETRY WIDYANINGSIH

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Local E-Government: Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa)

Nama : Betry Widyaningsih

NIM : G64096015

Disetujui oleh

Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013 ini ialah

software engineering, dengan judul Local E-Government: Pelayanan Administrasi

Terpadu Kecamatan (PATEN) (Studi Kasus Kecamatan Jagakarsa).

Atas selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi kepada:

1 Ibunda, ayahanda, suami, anak dan seluruh keluarga atas dukungan dan semangat yang diberikan selama penulis melaksanakan studi di Institut Pertanian Bogor.

2 Ibu Dr Yani Nurhadryani, SSi, MT sebagai pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya yang berharga untuk mengarahkan, memberikan motivasi, membagikan ilmu dan senantiasa sabar dalam membimbing penulis.

3 Bapak Dr Irman Hermadi, SKom, MS dan Ibu Rina Trisminingsih, Skom, MT selaku penguji dalam karya ilmiah ini.

4 Bapak Drs Fidiyah Rokhim selaku camat beserta para staf di lingkungan Kecamatan Jagakarsa Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah membantu selama pengumpulan data.

5 Rekan-rekan Ekstensi Ilkom Angkatan 4 yang telah banyak membantu dan

memberikan dukungan.

6 Seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu Komputer.

7 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, April 2015

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2

E-Government 2

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 3

ZIS 3

METODE 4

Formulation 5

Planning 5

Analysis 5

Engineering 5

Page Generation & Testing 6

Customer Evaluation 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Formulation 7

Planning 8

Analysis 9

Engineering 12

Page Generation & Testing 14

SIMPULAN DAN SARAN 20

Simpulan 20

Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

(10)

DAFTAR GAMBAR

1 Web engineering (Pressman 2005) 5

2 Proses pelayanan non perizinan secara manual 7

3 Proses pelayanan non perizinan online 8

4 Diagram konteks PATEN non perizinan 9

5 DFD level 1 PATEN Non Perizinan 9

6 ERD PATEN Non Perizinan 11

7 Perancangan navigasi halaman utama 13

8 Perancangan halaman utama web PATEN 13

9 Tampilan halaman utama web PATEN 14

10 Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat keterangan umum 15

11 Halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum 16

12 Halaman bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum 17

13 Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum format

PDF 17

14 Halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum 18

15 PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF 19

16 Laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF 19

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kupon ZIS 22

2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual 23

3 ERD detail 29

4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan 30

5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online 35

6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan 40

7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan 45

8 PM.1 Pelayanan 48

9 Tampilan antarmuka laporan pelayanan 53

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penerapan teknologi komunikasi dan informasi di bidang pemerintahan merupakan bentuk pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Government. Saat sekarang telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web. Implementasi mayoritas situs web pemerintah daerah otonom masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan hanya sebagian kecil yang telah mencapai tingkat dua (pematangan), sedangkan tingkat tiga (pemantapan) dan empat (pemanfaatan) belum tercapai. Artinya, implementasi

e-Government di Indonesia baru pada tahap awal, sehingga banyak lembaga

pemerintah yang menyatakan dirinya sudah mengaplikasikan e-Government, ternyata baru pada tahap web presence (Sosiawan 2008).

Salah satu fungsi dari birokrasi pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, pelayanan publik didefinisikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya disingkat PATEN adalah penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat. Ruang lingkup PATEN berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 adalah pelayanan bidang perizinan dan pelayanan bidang non perizinan.

Kantor Kecamatan Jagakarsa selaku organisasi penyelenggara pelayanan yang berada di lingkungan Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal ini dilakukan agar target dari pelayanan ini berupa masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya. Proses pelayanan non perizinan di Kantor Kecamatan Jagakarsa mempunyai berbagai kendala. Kebanyakan masyarakat belum memahami syarat administratif dari suatu pelayanan karena keterbatasan media informasi tentang pelayanan. Kantor Kecamatan Jagakarsa hanya mempunyai papan informasi tentang jenis, persyaratan dan retribusi pelayanan non perizinan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 117 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Peraturan Gubernur tersebut mengamanatkan agar kecamatan dapat menyediakan layanan informasi pelayanan seperti situs web. Seluruh kecamatan di Provinsi DKI Jakarta telah menggunakan sistem online

(12)

2

http://ptsp.jakarta.go.id/ dan http://dppb.jakarta.go.id/, sedangkan proses registrasi pelayanan non perizinan masih dilaksanakan secara manual.

Perumusan Masalah

Beranjak dari uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah pada penelitian adalah bagaimana mengembangkan suatu local e-Government di bidang pelayanan non perizinan tingkat kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah local e-Government

di bidang PATEN non perizinan yang dapat membantu proses pelayanan non perizinan antara masyarakat dan penyelenggara pelayanan non perizinan.

Manfaat Penelitian

Pemanfaatan local e-Government di Kecamatan Jagakarsa akan

memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan, informasi retribusi pelayanan dan membantu petugas pelayanan kantor kelurahan dan kecamatan dalam memberikan pelayanan non perizinan secara online, sehingga proses pelayanan non perizinan menjadi lebih efisien, transparan, dan dapat memberikan informasi yang lebih mudah diakses.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini meliputi beberapa PATEN non perizinan yang dilaksanakan oleh kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa yaitu:

1 Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan;

2 Rekomendasi surat keterangan ahli waris;

3 Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);

4 Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah; 5 Legalisasi surat keterangan sosial;

6 Legalisasi surat keterangan umum.

TINJAUAN PUSTAKA

E-Government

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Government menjelaskan bahwa e-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Salah satu ukuran keberhasilan penerapan teknologi informasi pada sektor pemerintah adalah E-Government Development Index

(13)

3

gabungan tiga dimensi penting dari e-Government yaitu penyediaan layanan

online, konektifitas telekomunikasi dan kapasitas manusia. Berdasarkan EGDI

peringkat e-Government pertama dunia tahun 2014 adalah Republik Korea yang diikuti oleh Australia, Singapura, Perancis, Belanda dan Jepang. Indonesia menempati posisi 106 dari 193 negara, atau merosot dibanding peringkat tahun 2012 pada posisi 97. Indonesia menduduki peringkat ke 7 di lingkungan ASEAN (United Nation 2014).

Indonesia juga melaksanakan Pemeringkatan e-Government Indonesia

(PeGI) terhadap lembaga pemerintah, yaitu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, kementerian, dan lembaga non kementerian. PeGI dilaksanakan oleh Direktorat e-Government, Ditjen APTIKA Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Provinsi DKI Jakarta menduduki peringkat ketiga pada tahun 2012 setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Sedangkan pada tahun 2013 Provinsi DKI Jakarta berada di peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Barat (Kemkominfo 2014).

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, penyelenggaraan PATEN dimaksudkan untuk mewujudkan kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi simpul pelayanan bagi kantor atau badan pelayanan terpadu di kabupaten/kota. PATEN bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Ruang lingkup PATEN adalah pelayanan bidang perizinan dan pelayanan bidang non perizinan. Pelayanan bidang perizinan meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin, sedangkan pelayanan bidang non perizinan meliputi pemberian legalitas kepada badan usaha/orang perorangan dalam bentuk pendaftaran, persetujuan, rekomendasi, dan dokumen administrasi pemerintahan lainnya.

Syarat substantif dari PATEN adalah pendelegasian sebagian wewenang Walikota kepada Camat dan Lurah. Pendelegasian dilakukan untuk memperhatikan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelayanan. Selain syarat substantif, PATEN juga harus memperhatikan syarat admnistratif yang berhubungan dengan standar pelayanan, seperti jenis pelayanan, persyaratan pelayanan, proses dan prosedur pelayanan, pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan, waktu pelayanan dan biaya pelayanan. Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada Tabel 1.

ZIS

(14)

4

karyawan dan mitra kerja serta yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat pada unit/satuan kerja bersangkutan. Tampilan kupon ZIS yang digunakan di Kecamatan Jagakarsa pada tahun 2014 dapat dilihat pada Lampiran 1.

METODE

Metode penelitian yang digunakan adalah mengacu pada tahapan proses

dalam web engineering yang dikemukakan oleh Pressman (2005). Web

engineering adalah proses yang digunakan untuk membuat web menjadi

berkualitas tinggi. Web engineering mengadaptasi rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen.

Web engineering terdiri dari tahap formulation, planning, analysis, engineering,

page generation & testing serta customer evaluation.

Tabel 1 Pelayanan perizinan dan non perizinan di lingkungan Kecamatan Jagakarsa

No. Jenis

Pelayanan Nama Pelayanan Pelaksana

1 Pelayanan

perizinan

-Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Suku Dinas Perizinan Bangunan

-Keterangan Rencana Kota (KRK) / Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB)

Suku Dinas Tata Ruang

2 Pelayanan

non perizinan

-Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan

Seksi Pelayanan Umum Kelurahan dan

Kecamatan -Rekomendasi surat keterangan

ahli waris

-Legalisasi surat pengantar SKCK

-Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah -Legalisasi surat keterangan

sosial

-Legalisasi surat keterangan umum

-Pelayanan Ketenagakerjaan Suku Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

-Pelayanan Kependudukan Suku Dinas

(15)

5

Formulation

Formulation adalah tahap pertama yang dilakukan ketika akan membangun

sebuah aplikasi e-Government. Tahapan ini mengidentifikasikan tujuan dan batasan dari aplikasi e-Government secara keseluruhan. Untuk itu diperlukan pengumpulan fakta-fakta dan data pada sistem yang akan dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk membuat dan menerjemahkan apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna sistem. Metode untuk pengumpulan fakta dan data yaitu dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait dengan pengembangan aplikasi web dan observasi lapangan untuk mengetahui data yang terlibat di dalam aplikasi.

Planning

Planning dilakukan terhadap pengembangan aplikasi e-Government adalah

dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan informasi, output dan report yang diperlukan untuk aplikasi e-Government ini.

Analysis

Pada tahapan ini menganalisis fakta-fakta serta kebutuhan yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Analisis menetapkan persyaratan teknis untuk web dan mengidentifikasi konten yang akan ditampilkan. Persyaratan untuk desain grafis (estetika) juga didefinisikan. Pada tahap ini akan dilakukan analisis isi, interaksi, fungsional dan konfigurasi.

Engineering

Tahap ini merupakan tahap untuk melakukan penerjemahan hasil analisis ke dalam bentuk presentasi aplikasi. Pada tahap ini dirancang arsitektur perangkat lunak, antarmuka, input dan output aplikasi. Tahap engineering menggabungkan dua tugas paralel, yaitu perancangan non teknis dan perancangan teknis. Perancangan content design dan production termasuk perancangan non teknis.

(16)

6

Sedangkan architectural design, navigation design dan interface design

merupakan perancangan teknis.

Content Design

Pada tahapan ini dilakukan perancangan isi dan informasi yang akan disajikan pada web. Informasi yang ditampilkan berdasarkan basis data. Basis data yang dibuat disesuaikan dengan keperluan penyimpanan data dari content

yang akan ditampilkan pada setiap halaman web.

Production

Perancangan ini bertujuan untuk menghasikan keluaran yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna.

Architectural Design

Perancangan arsitektur berkaitan erat dengan tujuan dari pengembangan sistem. Isi yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan pengguna yang mengunjungi web. Selain itu, pada tahap ini juga ditentukan struktur kerja sistem secara keseluruhan.

Navigation Design

Navigation design dibuat berdasarkan architectural design sehingga dapat

mempermudah pengguna mengakses informasi yang terdapat pada web. Halaman yang dituju harus sesuai dengan link navigasi.

Interface Design

Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman dengan kombinasi warna, teks dan gambar yang sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web. Desain yang baik akan dapat meningkatkan persepsi pengguna mengenai isi yang ditampilkan pada halaman web.

Page Generation & Testing

Tahap ini merupakan tahap implementasi dengan mengaplikasikan halaman web berdasarkan perancangan pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan penggabungan isi yang telah didefinisikan pada tahap engineering. Sedangkan pengujian dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kesalahan. Setelah ditemukan kesalahan, dilakukan perbaikan agar halaman web dapat dieksekusi dengan baik.

Customer Evaluation

Customer evaluation dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan

pengguna dengan kualitas webyang dibangun. Apabila belum sesuai maka proses

(17)

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulation

Tahapan formulation yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi PATEN

non perizinan yaitu melakukan wawancara dengan petugas pelayanan umum kelurahan dan kecamatan di Kecamatan Jagakarsa pada bulan Februari 2013. Observasi lapangan juga dilakukan untuk mengetahui proses pelayanan non perizinan yang dilaksanakan serta mengumpulkan data terkait. Proses pelayanan non perizinan secara manual di Kantor Kecamatan Jagakarsa dapat dilihat pada Gambar 2.

Tahapan pelayanan non perizinan secara manual, dimulai dengan pengisian formulir registrasi pelayanan dan melengkapi berkas persyaratan oleh masyarakat di kantor kelurahan. Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual dapat dilihat pada Lampiran 2. Selanjutnya petugas pelayanan kelurahan akan membuat PM.1 pelayanan non perizinannya. PM.1 pelayanan adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.

Proses pelayanan non perizinan manual

Petugas Pelayanan

Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.

(18)

8

PM.1 pelayanan akan ditandatangani oleh lurah dan dilegalisasi oleh petugas pelayanan. PM.1 pelayanan dinyatakan sah apabila telah ditandatangani juga oleh camat dan dilegalisasi oleh petugas pelayanan kecamatan. Sedangkan untuk proses laporan pelayanan oleh petugas pelayanan kelurahan dan kecamatan dilaksanakan secara manual.

Pengembangan aplikasi PATEN non perizinan di Kecamatan Jagakarsa dapat membantu proses pelayanan menjadi lebih cepat. Masyarakat dapat mengisi formulir registrasi pelayanan dan mengunggah berkas persyaratan secara online.

Aplikasi PATEN non perizinan juga membantu petugas pelayanan kelurahan dan kecamatan dalam pembuatan PM.1 pelayanan dan laporan pelayanan. Gambaran proses pelayanan non perizininan online dapat dilihat pada Gambar 3.

Planning

Tahapan planning yaitu menentukan kebutuhan informasi dalam

mengembangkan aplikasi local e-Government di antaranya informasi mengenai syarat dan prosedur pelayanan non perizinan, bukti registrasi pelayanan non perizinan, PM.1 pelayanan non perizinan, status dari suatu pelayanan non perizinan, retribusi berupa ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah), serta laporan pelayanan non perizinan bagi lurah dan camat.

Proses pelayanan non perizinan online

Lurah Masyarakat

PM.1 Pelayanan ttd Lurah PM.1 Pelayanan ttd Lurah dan PM.1 Pelayanan ttd Lurah dan PM.1 Pelayanan ttd Camat dan

legalisasi

2 1 PM.1 Pelayanan ttd

Camat

Keterangan : PM.1 adalah formulir standar pelayanan umum untuk surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.

(19)

9 Analysis

Digram konteks adalah Data Flow Diagram (DFD) yang menggambarkan sistem secara umum yaitu input, proses, dan output yang diperlukan sistem. Diagram konteks terdiri dari satu proses yang mewakili dari seluruh sistem dapat dilihat pada Gambar 4.

Penguraian proses-proses dari diagram konteks diuraikan dalam DFD level 1. DFD adalah model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan asal data, tujuan data yang keluar dari sistem, penyimpanan data, proses yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 5.

F01

Gambar 5 DFD level 1 PATEN Non Perizinan

PATEN Non - Informasi retribusi ZIS

Registrasi - Informasi retribusi ZIS

(20)

10

Pada tahap analysis yang dilakukan terhadap aplikasi ini dibagi menjadi analisis kebutuhan, analisis interaksi dan analisis karakteristik pengguna. Tahap analisis kebutuhan yang menentukan fasilitas yang disediakan oleh sistem, mencakup data, proses yang terjadi dan antarmuka. Analisis kebutuhan aplikasi PATEN non perizinan ini dibagi menjadi analisis kebutuhan fungsional dan non fungsional:

1 Analisis kebutuhan fungsional. Kode fungsi: FXX, yaitu manajemen data sumber daya yang meliputi:

F01: Registrasi pelayanan.

Masyarakat dan petugas pelayanan dapat melakukan registrasi pelayanan non perizinan online pada sistem, yaitu pelayanan:

a Rekomendasi surat keterangan domisili perusahaan.

Surat keterangan domisili perusahaan ini diperlukan untuk memastikan bahwa tempat usaha yang dipakai oleh perusahaan sesuai dengan peruntukannya.

b Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan

Kepolisian (SKCK).

Surat pengantar SKCK digunakan oleh masyarakat yang akan membuat SKCK di kantor polisi setempat.

c Legalisasi surat keterangan pengantar izin nikah.

Surat keterangan pengantar izin nikah digunakan oleh warga untuk mengurus pernikahannya ke Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil.

d Rekomendasi surat keterangan ahli waris.

Surat keterangan ahli waris adalah surat pernyataan yang berisi keterangan ahli waris yang berhak atas harta kekayaan dari warga yang telah meninggal.

e Legalisasi surat keterangan sosial

Surat keterangan sosial berkaitan dengan surat keterangan tidak mampu atas warga yang berhak untuk mendapat fasilitas sosial.

f Legalisasi surat keterangan umum

Surat keterangan umum berkaitan dengan keterangan yang bersifat umum yang tidak dapat dicover oleh pelayanan yang lain.

F02: Legalisasi kelurahan.

Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kelurahan. F03: Legalisasi kecamatan.

Sistem dapat melakukan pencatatan legalisasi untuk pelayanan non perizinan yang dilegalisasi dengan petugas pelayanan di kecamatan. F04: Laporan pelayanan.

Sistem dapat menampilkan laporan pelayanan non perizinan yang dapat difilter berdasarkan bulan dan tahun pelayanan.

F05: Retribusi ZIS.

(21)

11

2 Analisis kebutuhan non fungsional. Kode fungsi: NFXX, di antaranya:

NF01: Usability yaitu sistem mudah digunakan untuk umum dengan memperhatikan aspek efficiency, affect, helpfulness, control, dan learnability.

NF02: Functionality yaitu sistem memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian yang menemukan informasi status pelayanan dengan tepat. NF03: Reliability yaitu sistem data reliabel berhubungan dengan nomor

pendaftaran pelayanan.

NF04: Maintainability yaitu mudah dalam hal perawatan web oleh administrator.

NF05: Ergonomy yaitu user friendly dengan memperhatikan hal yang berhubungan dengan Human Computer Interaction.

NF06: Portability yaitu dapat diakses dengan berbagai macam browser (IE, Mozilla, dan lain-lain).

NF07: Security yaitu login dan validasi password.

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk merepresentasikan

gambaran basis datasistem secara umum. Basis data digunakan untuk menyimpan

data sesuai kebutuhan sistem. Perancangan basis data harus memperhatikan tata letak penyimpanan secara logis maupun fisik. Gambaran perancangan basis data secara logis dalam ERD untuk aplikasi webdapat dilihat pada Gambar 6.

penduduk

Gambar 6 ERD PATEN Non Perizinan

(22)

12

Engineering

Content Design

Berdasarkan hasil dari formulation, planning, analysis yang telah dilakukan sebelumnya, content yang akan ditampilkan pada web ini berisi informasi mengenai pelayanan non perizinan secara online. Aplikasi ini memiliki beberapa entitas, yaitu masyarakat, petugas pelayanan kelurahan, petugas pelayanan kecamatan, lurah, camat, dan administrator yang memiliki hak aksesnya masing-masing.

Production

Sistem memberikan keluaran berupa bukti registrasi pelayanan untuk masyarakat yang telah melakukan pengisian formulir secara online. Masyarakat yang tidak mengisi formulir pelayanan online, maka formulir akan diisi oleh petugas pelayanan kelurahan ke dalam aplikasi. Selanjutnya petugas pelayanan umum kelurahan dapat mencetak formulir hasil input pelayanan berupa PM.1 dalam format PDF yang akan dilegalisasi. Masyarakat dapat mengecek status pelayanan setelah melakukan registrasi pelayanan. Selain itu, sistem dapat menampilkan rekapitulasi jumlah pelayanan dan retribusi yang diterima oleh kecamatan atau kelurahan yang terjadi selama beberapa periode (bulanan dan tahunan).

Architectural Design

Arsitektur web untuk mengembangkan aplikasi e-Government ini

merupakan struktur hierarki. Pada perancangan, ERD detail digunakan untuk

mempresentasikan gambaran database sistem secara umum. Gambaran ERD

detail untuk aplikasi e-Governement ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Navigation Design

Perancangan navigasi merupakan pemetaan terhadap situs web yang berguna untuk memandu pengguna untuk menjelajahi isi web. Navigasi dibuat dalam bentuk menu-menu yang memberikan informasi tentang informasi umum kecamatan serta informasi pelayanan perizinan dan pelayanan non perizinan. Navigasi pada halaman utama dibagi menjadi dua bagian yaitu menu utama dan

sidebar. Perancangan navigasi halaman utama dapat dilihat pada Gambar 7.

Interface Design

Perancangan antarmuka menggunakan template untuk memudahkan dalam

(23)

13

Gambar 8 Perancangan halaman utama web PATEN Halaman

Utama

Profil

Pelayanan Statistik Beranda

Pemerintahan

Pariwisata

Pelayanan Non Perizinan

Statistik Pengunjung Pelayanan

Perizinan

LInk Terkait Fasilitas

Pencarian

IMB

KRK/ RTLB

Legalisasi Surat Pengantar SKCK

Legalisasi Surat Keterangan Pengantar Izin Nikah Rekomendasi Surat Keterangan

Ahli Waris

Legalisasi Surat Keterangan Sosial

Rekomendasi Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Legalisasi Surat Keterangan Umum Menu

Utama Sidebar

(24)

14

Page Generation & Testing

Implementasi pembuatan halaman merupakan hasil dari tahap proses perancangan pada sistem secara keseluruhan. Pembuatan halaman web PATEN menggunakan kode PHP, dan basis data yang digunakan adalah MySQL. Tampilan halaman utama web menyesuaikan dengan perancangan yang telah dibuat sebelumnya seperti pada Gambar 9.

Halaman persyaratan pelayanan menyajikan informasi tentang persyaratan, waktu dan biaya pelayanan di kelurahan dan kecamatan. Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada Gambar 10. Halaman persyaratan untuk pelayanan yang lain dapat dilihat pada Lampiran 4.

(25)

15

Pada halaman formulir pelayanan, masyarakat dapat mengunggah persyaratan pelayanan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Tampilan halaman registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada Gambar 11. Tampilan halaman registrasi untuk pelayanan yang lain dapat dilihat pada Lampiran 5.

Gambar 10 Halaman persyaratan pelayanan legalisasi surat keterangan umum

(26)

16

Setelah melakukan registrasi pelayanan, masyarakat akan menerima bukti registrasi pelayanan seperti pada Gambar 12. Bukti registrasi pelayanan dapat dicetak dan diunduh oleh masyarakat dalam format PDF seperti pada Gambar 13.

(27)

17

Tampilan halaman bukti registrasi untuk pelayanan yang lain, dapat dilihat pada Lampiran 6.

Nomor pendaftaran pada bukti registrasi pelayanan terdiri dari 10 digit angka yang terdiri atas:

1 Satu digit pertama merupakan identitas dari jenis pelayanan non perizinan: 1 : Pelayanan rekomendasi domisili perusahaan

2 : Pelayanan rekomendasi surat keterangan ahli waris 3 : Pelayanan legalisasi SKCK

4 : Pelayanan legalisasi izin nikah

Gambar 13 Bukti registrasi pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF

(28)

18

5 : Pelayanan legalisasi surat keterangan sosial 6 : Pelayanan legalisasi surat keterangan umum

2 Tiga digit berikutnya merupakan alamat RT penduduk

3 Tiga digit berikutnya merupakan alamat RW penduduk

4 Satu digit berikutnya merupakan identitas kelurahan:

2 : Kelurahan Ciganjur

3 : Kelurahan Srengseng Sawah 4 : Kelurahan Jagakarsa

5 : Kelurahan Lenteng Agung 6 : Kelurahan Tanjung Barat 7 : Kelurahan Cipedak

5 Dua digit terakhir adalah nomor urut pendafataran pelayanan, sesuai dengan

pelayanan non perizinannya.

Aplikasi PATEN mempunyai fasilitas untuk manipulasi data pelayanan yang dilakukan oleh administrator dan petugas pelayanan kelurahan. Tampilan halaman admin pelayanan legalisasi surat keterangan umum dapat dilihat pada Gambar 14. Tampilan halaman admin pelayanan yang lain dapat dilihat pada Lampiran 7.

(29)

19

Aplikasi PATEN menghasilkan output berupa PM.1 pelayanan dan laporan

pelayanan. Contoh tampilan PM.1 pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF dapat dilihat pada Gambar 15. Sedangkan contoh laporan pelayanan legalisasi surat keterangan umum format PDF dapat dilihat pada Gambar 16.

(30)

20

Tampilan antarmuka untuk halaman pelayanan, halaman PM.1 pelayanan, laporan pelayanan dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 9.

Pengujian dilakukan setelah aplikasi selesai dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian black-box yang terfokus pada kebutuhan fungsional. Black-box

merupakan pengujian yang mengijinkan pengembang membuat beberapa kondisi

input untuk menguji kebutuhan fungsional apakah masukan dari pengguna akan

memberikan output yang sesuai (Pressman 2005). Pengujian dilakukan selama 2 minggu. Fungsi-fungsi pada aplikasi web ini diuji satu per satu. Hasil keseluruhan pengujian terhadap aplikasi web ini adalah sistem sudah dapat berjalan dengan baik. Detail hasil pengujian dapat dilihat di Lampiran 10.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Local e-Government Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN)

berbasis web berguna untuk menunjang proses pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Kecamatan Jagakarsa. Aplikasi PATEN menampilkan informasi tentang pelayanan yaitu persyaratan, prosedur, waktu dan biaya (retribusi) pelayanan serta pengisian formulir pelayanan secara online. Sehingga mempermudah petugas pelayanan dalam melaksanakan proses pelayanan, mulai dari registrasi pelayanan, pencatatan, penyimpanan data, pencarian data dan pelaporan pelayanan non perizinan.

Saran

Aplikasi PATEN masih memiliki kekurangan, yaitu data penduduk yang belum terkoneksi langsung dengan data penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. Selain itu sistem ini juga belum memiliki notifikasi status pelayanan melalui email untuk masyarakat, sehingga diharapkan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Indrajit RE. 2006. Electronic Government: Strategi Pembangunan dan

Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta (ID): Andi.

Ingub. 2011. Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pelayanan Publik. Jakarta.

[Kemkominfo] Kementerian Komunikasi dan Informasi. 2014. Pemeringkatan

e-Government Indonesia Tingkat Provinsi Tahun 2013 [Internet]. [diunduh 2014

Sept 16]. Tersedia pada: http://pegi.layanan.go.id/download/tabel_pegi_2013 (3)/PeGIProvinsi2013.bmp.

Laudon KC, Laudon JP. 2000. Management Information System: Organization

(31)

21

Nurhadryani, Y. 2008. e-Government dan e-Governance: A Case Study of Local

Government in Indonesia,Japan Academy of Koeki Studies. Japan

Pergub. 2006. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 51 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah oleh Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta.

Pergub. 2013. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 117 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan. Jakarta. Permendagri. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Kecamatan. Jakarta.

Pressman RS. 2005. Software Engineering a Practitioner’s Approach 6th ed.New York (US): McGraw-Hill.

Republik Indonesia. 2003. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Jakarta. Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik.

Satzinger JW, Jackson RB, Burd SD. 2009. Systems analysis and design in a

changing world 5th ed. New York (US). Course Technology.

Sommerville I. 2011. Software Engineering 9th ed. Boston (US). Addisson Wessley.

Sosiawan EA, 2008. Evaluasi Implementasi e-Government pada Situs Web Pemerintah Daerah di Indonesia : Perspektif Content dan Manajemen [Internet].

[diunduh 2014 Desember 14]. Tersedia pada:

http://kominfo.kotabogor.go.id/asset/file/sop/evaluasi-implementasi-egov-pada-web.pdf

(32)

22

(33)

23

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual

(34)

24

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)

(35)

25

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)

(36)

26

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)

(37)

27

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)

(38)

28

Lampiran 2 Formulir registrasi pelayanan non perizinan secara manual (lanjutan)

(39)

29

Lampiran 3 ERD detail

(40)

30

Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan

1 Rekomendasi domisili perusahaan

(41)

31

Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)

2 Rekomendasi surat keterangan ahli waris

(42)

32

Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)

3 Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

(43)

33

Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)

4 Legalisasi surat pengantar izin nikah

(44)

34

Lampiran 4 Tampilan antarmuka halaman persyaratan pelayanan (lanjutan)

5 Legalisasi surat keterangan sosial

(45)

35

Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online

(46)

36

Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)

(47)

37

Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)

(48)

38

Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)

(49)

39

Lampiran 5 Tampilan antarmuka registrasi pelayanan online (lanjutan)

(50)

40

Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan

(51)

41

Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)

(52)

42

Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)

(53)

43

Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)

(54)

44

Lampiran 6 Tampilan antarmuka bukti registrasi pelayanan (lanjutan)

(55)

45

Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan

1 Rekomendasi domisili perusahaan

2 Rekomendasi surat keterangan ahli waris

Manipulasi data

(56)

46

Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)

3 Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

4 Legalisasi surat pengantar izin nikah

Manipulasi data

(57)

47

Lampiran 7 Tampilan antarmuka halaman admin pelayanan (lanjutan)

5 Legalisasi surat keterangan sosial

(58)

48

Lampiran 8 PM.1 Pelayanan

(59)

49

Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)

(60)

50

Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)

(61)

51

Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)

(62)

52

Lampiran 8 PM.1 Pelayanan (lanjutan)

(63)

53

Lampiran 9 Tampilan antarmuka laporan pelayanan

1 Rekomendasi domisili perusahaan

2 Legalisasi surat pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

3 Legalisasi surat pengantar izin nikah

4 Rekomendasi surat keterangan ahli waris

(64)

54

Lampiran 10 Pengujian

1 Fungsi registrasi pelayanan

Kasus Uji Pengujian Kode Nilai Masukan

Skenario Pengujian

Hasil yang

diharapkan Status

Fungsi

textbox tidak

kosong atau

textbox tidak

kosong atau

textbox tidak

(65)

55

Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)

2 Pengujian fungsi legalisasi kelurahan

Kasus Uji Pengujian Kode Nilai Masukan

Skenario Pengujian

Hasil yang

diharapkan Status

Fungsi legalisasi pada modul pelayanan

F02-01 Benar Klik legalisasi pada form

3 Pengujian fungsi legalisasi kecamatan

Kasus Uji Pengujian Kode Nilai Masukan

Skenario Pengujian

Hasil yang

diharapkan Status

Fungsi legalisasi pada modul pelayanan

F03-01 Benar Klik legalisasi pada form

4 Pengujian fungsi laporan pelayanan

Kasus Uji Pengujian Kode Nilai Masukan

Skenario Pengujian

Hasil yang

diharapkan Status

(66)

56

Lampiran 10 Pengujian (lanjutan)

5 Pengujian fungsi retribusi ZIS

Kasus Uji Pengujian Kode Nilai Masukan

Skenario Pengujian

Hasil yang

diharapkan Status

Fungsi tambah data ZIS

F05-01 Salah Salah satu

textbox kosong

atau hanya berisi spasi

Muncul pesan

error pada

formulir tambah ZIS

Sukses

F05-02 Benar Semua textbox

tidak kosong atau hanya berisi spasi

Menampilkan halaman modul ZIS

(67)

57

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1  Pelayanan perizinan dan non perizinan di lingkungan Kecamatan
Gambar 1  Web engineering (Pressman 2005)
Gambar 2. Proses pelayanan non perizinan manual
Gambar 3  Proses pelayanan non perizinan online
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses produksi kerupuk ikan, tahapan pengadukan adonan kerupuk merupakan kegiatan paling membutuhkan daya besar, sehingga banyak produsen atau pengusaha kerupuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur vegetasi dalam mempengaruhi keragaman jenis burung dan untuk menentukan nilai konservasi kawasan berdasarkan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai learning approach yang dilihat dari motif, strategi serta faktor-faktor yang mempengaruhi agar dapat digunakan untuk memahami

Tämän tutkimukseni tavoitteena oli tuoda esiin sosiaalialan ammattilaisten sekä sosiaalityöntekijöiden että -ohjaajien kokemuksia työskentelystä sosiaalityön

Pertama, terdapat dua faktor utama yang me- nyebabkan guru BK di SMPN Jakarta Timur tidak melakukan evaluasi program bimbingan dan konse- ling, yaitu: (1) kurangnya

Perbandingan Efek Ekstrak Etanol Biji Kedelai (Glycine max L.merr) Varietas Detam 1, Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), dan Kombinasinya

Taggart yang mencakup tahapan kegiatan: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengama- tan (act and observe), dan refleksi (reflect). Langkah pertama pada setiap siklus adalah

Nanoemulsi yang terbentuk memiliki ukuran tetesan kurang dari 100 nm dan meningkatkan kelarutan obat yang tidak larut air sehingga dapat membantu absorpsi obat