• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Teknik Rekayasa Teks dengan Media Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerapan Teknik Rekayasa Teks dengan Media Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL TEMATIK

Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/tematik/index

* Corresponding author: p-ISSN 1979-6633

e-mail: [email protected] e-ISSN 2460-7738

166

Penerapan Teknik Rekayasa Teks dengan Media

Komputer Dalam Meningkatkan Kemampuan

Menulis Puisi

Nancy Angelia Purba*

*Sekolah Menengah Pertama Fatima 2 Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

Received: October 2016; Reviewed: November 2016; Accepted: December 2016

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga Tahun Pembelajaran 2014/2015; (2) untuk mengetahui proses penggunaan teknik rekayasa teks dengan media komputer dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; dan (3) untuk mengetahui perubahan tingkah laku siswa setelah pembelajaran menulis kreatif puisi dengan menggunakan teknik rekayasa teks. Penelitian ini dilakukan pada siswa/siswi kelas VII SMP Swasta Fatima 2 Sibolga, Kotamadya Sibolga, menggunakan 2 (dua) siklus yang dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2015. Dari hasil kegiatan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pembelajaran dengan teknik rekayasa teks dengan media komputer memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi yang ditandai dengan peningkatan hasil menulis puisi siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I memperoleh rata-rata sebesar 64 terjadi peningkatan hasil menulis puisi 17,18% dan siklus II memperoleh rata-rata sebesar 75% terjadi peningkatan hasil menulis puisi 53,06%; (2) penerapan teknik rekayasa teks dengan media komputer mempunyai pengaruh positif, yaitu peserta didik mampu menuangkan ide dan imajinasinya ke dalam puisi, meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta hasil nilai siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal..

Kata kunci: teknik rekayasa teks dengan media komputer, kemampuan menulis puisi.

Abstract

The purpose of this study is (1) to determine how efforts to improve students' writing class VII Fatima 2 Years Learning Sibolga 2014/2015; (2) to determine the use of text engineering techniques with computer media in learning Indonesian language and literature; and (3) to determine changes in student behavior after learning creative writing poetry using text engineering techniques. Research was conducted on student / student class VII Private Fatima 2 Sibolga, the Municipality of Sibolga, use two (2) cycle that began in February to April 2015. The results of learning activities can be summarized as follows: (1) learning techniques engineering text with computer media have a positive impact in improving the ability of writing poetry is characterized by increasing yields write poetry students in each cycle, that cycle I gained an average of 64 there was an increase of 17.18% results to write poetry and the second cycle obtain the average a 75% increase in the result of writing poetry 53.06%; (2) the application of engineering techniques text with computer media has a positive influence, that learners are able ideas and imagination into poetry, increasing the motivation of learners, as well as the results of the students meet the minimum completeness criteria ..

Keywords: text engineering techniques with computer media, the ability to write poetry.

How to Cite: Purba, Nancy Angelia. (2016). Penerapan Teknik Rekayasa Teks dengan Media Komputer

(2)

167

PENDAHULUAN

Berdasarkan observasi yang dilakukan di

SMP Fatima 2 Sibolga kelas VII, ditemukan beberapa permasalahan bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis kreatif puisi bahwa ketidakmampuan siswa SMP diduga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa itu sendiri, metode/teknik pembela-jaran menulis serta media pembelapembela-jaran. Pem-belajaran konvensional yang menjadi salah satu faktor, menjadikan siswa sebagai objek atau pendengar yang budiman sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar (student center). Padahal, pengajaran puisi meru-pakan pembelajaran yang menuntut siswa mam-pu menciptakan sebuah tulisan yang memiliki nilai estetika. Jika kemampuan menulis puisi tidak dirangsang dengan baik, maka mustahil siswa dapat menciptakan sebuah puisi.

Selain pendekatan pembelajaran yang tidak tepat, pengenalan dan pemahaman guru akan karakteristik siswa juga merupakan salah satu faktor yang membuat siswa mampu menca-pai tujuan pembelajaran. Siswa memiliki karak-ter karak-tersendiri yang membuat siswa satu berbeda dengan yang lainnya.

Hasil siswa dalam menulis puisi membu-tuhkan imajinasi dan penguasaan kosa kata/ pilihan kata-kata yang baik. Imajinasi dan pe-nguasaan kosa kata dapat memudahkan penulis untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya ke dalam tulisan yang meng-gambarkan keindahan (estetis) dan bermakna berbentuk puisi.

Inilah yang diharapkan pada teknik reka-yasa teks. Teknik ini akan merangsang siswa un-tuk memiliki kreativitas dalam menulis puisi karena merupakan bagian dari teknik pem-belajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Selain itu, teknik ini perlu diterapkan dalam penelitian ini karena (1) belum ditemukannya penelitian yang memanfaatkan penerapan rekayasa teks dalam kemampuan menulis puisi, (2) berdasarkan penelitian Irwan-syah penelitian rekayasa teks dengan meng-gunakan media komputer dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen, dan (3) teknik rekayasa teks diasumsikan dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

KAJIAN PUSTAKA Kemampuan Menulis Puisi

Kemampuan menulis puisi menjadi sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang

siswa, termasuk siswa sekolah dasar maupun menengah dalam mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Tentunya, pem-belajaran menulis puisi sudah dibina sejak duduk di sekolah dasar sehingga ketika siswa duduk di bangku sekolah menengah pertama menjadi tempat siswa untuk kembali mengasah kemam-puan menuangkan ide ke dalam tulisan berupa puisi.

Mengenai pembelajaran menulis kreatif puisi peneliti akan mengacu pada teori belajar, apa yang dibelajarkan, dan pembelajaran ber-langsung berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, strategi yang digunakan, metode/teknik yang dipilih, kegiatan belajar mengajar yang berdasarkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian yang dilakukan pengajar. Dengan memilih SMP Fatima 2 Sibolga sebagai tempat dilakukannya penelitian karena memiliki sarana dan prasarana memadai dan fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar. Peneliti mengetahui sistem pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam sekolah tersebut. Pembelajaran menulis kreatif puisi diharapkan mampu mengembangkan pi-kiran, pendapat, imajinasi dan kreativitas yang dimiliki siswa sehingga siswa mampu menulis kreatif puisi yang sesuai dengan peristiwa yang terdapat pada lingkungan alam di sekitar.

Sebuah tulisan/teks dapat dikategorikan dalam sebuah karya sastra jika memiliki kriteria bahasa yang khas sastra. Bahasa puisi dapat di-kategorikan sebagai bahasa yang khas karya sastra, karena bahasa dan kata-kata dalam puisi merupakan perwakilah pengalaman batin dari penyair sehingga bahasa puisi cenderung ekpresif.

Puisi merupakan ragam sastra yang baha-sanya terikat oleh irama, rima serta penyusunan larik dalam baik. Keindahan puisi terletak pada persamaan bunyi dan iramanya. Hasil cipta ma-nusia yang terdiri atas beberapa baris, yang memperlihatkan pertalian makna yang mem-bentuk bait.

Menurut Waluyo (2002:80) jenis-jenis puisi terbagi atas puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi, berdasarkan kecocokan suasana penyampaian, berdasarkan sifat dan puisi berdasarkan sumber ide. Puisi berdasarkan penyair mengungkapkan ide yaitu naratif, lirik dan deskriptif; puisi berdasarkan cara penyam-paiannya yaitu kamar, auditorium; puisi berda-sarkan sifat dan isi puisi yaitu fisikal, platonic, metafisikal; puisi berdasarkan sumber ide yaitu

(3)

168 subjektif dan objektif; puisi berdasarkan ben-tuknya yaitu terikat dan bebas.

Unsur-unsur pembentuk sebuah puisi ter-diri dari tema, amanat puisi, gaya bahasa, diksi, imaji/citraan, rima. Dengan unsur puisi memung-kinkan memberi manfaat kepada setiap pembaca dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai beri-kut: puisi dapat menjadi arahan dalam mem-bentuk kepribadian, dapat mengembangkan kog-nitif peserta didik, dapat melatih diri ber-imajinasi, dapat menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungan tertentu, dapat mem-bangkitkan semangat heroik, menceritakan suara alam dan lingkungan manusia, dapat mem-bandingkan dan mengapresiasikan karya sastra, memberikan motivasi bagi pembaca, serta me-nyampaikan protes sosial bagi lingkungan ma-syarakat tertentu.

Pembelajaran Rekayasa Teks dengan Media Komputer

Dalam persfektif formal, teks adalah se-buah tenunan makna yang membentuk suatu wacana yang utuh dengan memanfaatkan satuan bahasa mulai dari satuan bunyi sampai dengan satuan yang lebih besar daripada kalimat. Teks merupakan suatu wadah makna yang terajut dalam satu kesatuan dengan tata bunyi, tata kata, tata klausa/kalimat dan wacana secara kese-luruhan (Djawani dalam Bustan, 2005:43). Se-bagai suatu wadah makna yang memaparkan dunia ide, dalam setiap teks terdapat seperangkat hubungan internal yang mengatur koherensinya, hubungan asosiatif yang menghubungkan teks-teks lain dalam sebuah dalam sebuah korpus budaya, acuan menunjuk pada satuan-satuan tertentu, dan kondisi di luar teks itu sendiri. Dalam hal ini teks dapat direkayasa dengan media komputer dalam kegiatan menulis kreatif puisi.

Penggunaan rekayasa teks dengan media komputer dalam menulis kreatif puisi adalah suatu pengembangan teknik pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa pada pembelajaran sastra Indonesia. Pembelajaran yang menulis yang selama ini merupakan suatu kegiatan yang kurang diminati khususnya oleh siswa-siswi pada sekolah menengah. Hal ini disebabkan teknik dalam pembelajaran menulis yang dilakukan guru masih sangat bersifat kon-vensional sehingg siswa tidak termotivasi untuk terus mencoba menulis dan merangsang karak-teristik positif serta kreativitas siswa.

Menurut Sutjaja (2006:50) menjelaskan bahwa kata rekayasa (otak-atik) dalam bahasa

Indonesia sepadan dengan kata engineering dalam bahasa Inggris. Sutjaja mencontohkan berbagai hasil rekayasa yang dilakukan mansuai seperti kemajuann pemulihan tanaman lewat teknik rekayasa dalam ilmu biologi, botani dan genetika, tetapi juga dalam diterapkan dalam teks. Rekayasa teks hanya difokuskan pada teks. Berbagai teks karya sastra disederhanakan untuk menghasilkan versi sederhana guna kebutuhan pendidikan dasar dan menengah di Inggris. Rekayasa atau reka cipta itu dilakukan, misalnya untuk meneruskan isi kisah.

Pembelajaran rekayasa teks adalah pem-belajaran yang dilakukan oleh siswa yang di-haruskan merubah/mengotak-atik teks, baik teks yang berbentuk kata-kata maupun dalam bentuk tulisan yang ditulis dengan menggunakan norma estetika, dan bersifat ekspresif dan apresiasif yang bertujuan untuk dikomunikasi kepada orang lain (dalam Irwansyah, 2011:26-27).

Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui rekayasa teks dengan media komputer ini dilakukan dengan lima fase yang sangat pentig. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tujuan, latar belakang, serta memberikan moti-vasi kepada siswa untuk siap menerima pela-jaran.

Banyak alasan mengapa pembelajaran me-nulis dengan menggunakan media komputer itu pelu untuk dilakukan yaitu (1) materi pelajaran akan mudah dipelajari, (2) sitmulasi, (3) inte-raktif, (4) multimedia sehingga menimbulkan kekuatan Hypertext dibandingkan dengan buku. Sintaks model pembelajaran menulis kreatif puisi melalui teknik rekayasa teks dengan media komputer sebagai berikut:

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi melalui Teknik Rekayasa Teks dengan Media Komputer

(4)

169

METODE

Penelitian ini dilakukan pada bulan Feb-ruari 2015 di SMP Fatima 2 Sibolga, Kotamadya Sibolga. Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah siswa di kelas VII1 Semester II yang

ber-jumlah 33, 20 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dan kelas tersebut merupakan siswa binaan peneliti karena peneliti mengajar di kelas VII tersebut. Objek dalam penelitian ini adalah : (a) kemampuan siswa dalam menulis puisi, (b) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan teknik rekayasa teks dengan media komputer, (c) aktivitas siswa dalam menulis puisi melalui teknik rekayasa teks dengan media kom-puter. Penelitian ini menggunakan desain Pene-litian Tindakan Kelas (Classroom Action

Re-search) yang terdiri dari dua siklus. Model

ran-cangan yang digunakan Ranran-cangan Kemis dan Mc. Taggart yang mencakup tahapan kegiatan: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengama-tan (act and observe), dan refleksi (reflect).

Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyusunan rencana tindakan. Tahapan berikut pelaksanaan dan sekaligus pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemu-dian dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan, maka berikutnya disu-sun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua, demikian seterusnya sampai hasil yang diinginkan benar-benar tercapai.

Dalam pelaksanaannya, peneliti berkola-borasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII dan IX Fatima 2 Sibolga. Penelitian ini didesain berdasarkan hasil observasi kelas, hasil pen-capaian prestasi siswa kelas VII terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia, konsultasi dan masukan-masukan dari guru-guru yang lain. Selanjutnya, kolaborator akan menjadi observer dalam penerapan tindakan penelitian yang dila-kukan oleh peneliti.

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a) rata-rata nilai Ulangan Harian siswa terutama untuk keteram-pilan aspek menulis puisi mencapai nilai KKM; b) tingkat ketuntasan belajar ideal minimum siswa adalah 75% (Muslich, 2010:19). Artinya jumlah siswa yang mencapai nilai KKM setiap aspek keterampilan berbahasa terutama aspek minimal 75% dari seluruh jumlah siswa di kelas; c) keterlaksanaan teknik rekayasa teks meng-gunakan media komputer dalam pembelajaran berada pada kategori cukup dan baik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal

Gambaran pelaksanaan tindakan dimulai dari perencanaan, pada kegiatan perencanaan ini peneliti mulai dari mengidentifikasi masalah belajar di kelas dan menentukan tindakan perbai-kan yang aperbai-kan dilaksanaperbai-kan, selanjutnya menyi-apkan beberapa perangkat pembelajaran dan penelitian. Perangkat pembelajaran dan pene-litian yang disiapkan adalah a) menentukan tek-nik rekayasa teks yang dipakai; b) mengem-bangkan silabus dari rekayasa teks yang diten-tukan; c) mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam dua kali pertemuan pembelajaran; d) menyiapkan sumber belajar dan perlengkapan pembelajaran yang meliputi : materi pembelajaran dan media gam-bar; e) membuat perlengkapan penilaian hasil belajar berupa pedoman penskoran dan penilaian.

Deskripsi Siklus I dan II Perencanaan

Perencanaan terdiri atas: (1) melaporkan kegiatan penelitian kepada Kepala Sekolah SMP Fatima 2 Sibolga dan memohon ijin penelitian, (2) mengelompokkan guru berdasarkan mata pelajaran, khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia, (3) mengkonsep strategi/teknik pem-belajaran dalam kelas, (4) presentasi kelas dan (5) menghasilkan teknik pembelajaran final.

Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah yakni: (1) absensi siswa, (2) pengarahan kepala sekolah/mewakili (PKS), (3) penjelasan umum kepada seluruh peserta, (4) guru mengkaji: standar kompetensi, kompetensi dasar sesuai model silabus mata pelajaran masing-masing, materi pembelajaran, indikator, penilaian, (5) guru menyusun teknik pembelajaran sesuai format yang telah disepakati yang berisi tentang aspek, materi dan kegiatan, dan (6) presentasi visual pembelajaran.

Hasil Observasi

Penelitian tindakan ini merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian yaitu: (1) Bagaimana pene-rapan rekayasa teks dengan media komputer dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga dan (2) apakah penerapan rekayasa teks dengan media komputer dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga. Upaya

(5)

pening-170 katan tersebut dilakukan melalui penerapan teknik rekayasa teks dengan media komputer sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian tindakan ini, maka untuk menjawab kedua rumusan per-tanyaan di atas dilakukan pembahasan berikut: Tabel 2. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Diagram 1. Hasil Keterampilan/Kemampuan Menulis Kreatif Puisi pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Hasil Wawancara

Hasil wawancara dari keempat siswa pada siklus I secara keseluruhan menyatakan senang terhadap pembelajaran menulis puisi dengan teknik rekayasa teks menggunakan komputer karena bervariasi dan menggunakan fasilitas komputer yang belum pernah digunakan oleh guru yang lain sedangkan hasil wawancara pada siklus II dari keempat siswa (1 siswa mendapat nilai sangat baik, 2 siswa yang baik dan 1 siswa yang cukup). Empat siswa yang diwawancarai menyatakan secara keseluruhan senang terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru, memudahkan dalam menuangkan ide, gagasan dalam kata-kata yang menarik dan indah didengar dan dibaca dan termotivasi dalam menulis puisi lebih kreatif dan lebih baik lagi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pem-bahasan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut: 1) Aktivitas pembelajaran dengan teknik reka-yasa teks menggunakan komputer sangat menarik dan menyenangkan bagi siwa sehingga memberikan motivasi dan membantu proses belajar belajar berjalan dengan baik dalam menulis puisi; 2) Dengan menggunakan teknik rekayasa teks menggunakan komputer, guru lebih mudah memberikan penjelasan dan mengarahkan siswa tentang bagaimana membuat sebuah puisi sastra yang kreatif dengan pilihan kata-kata yang menarik para pembaca sehingga pembaca dapat merasakan puisi tersebut dan suasana kelas ketika proses belajar mengajar menjadi lebih efektif; 3) Keterampilan menulis puisi siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga mengalami peningkatan sebesar 53,06% setelah mengikuti pembelajaran menulis kreatif puisi dengan teknik rekayasa teks menggunakan komputer. Hasil rata-rata tes menulis kreatif puisi pratindakan sebesar 49 dan pada siklus I dipe-roleh hasil rata-rata sebesar 64 kemudian pada siklus II diperoleh hasil rata-rata sebesar 75 atau meningkat sebesar 17,18% dari siklus I. Pero-lehan hasil rata-rata nilai menulis kreatif puisi ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis kreatif puisi dengan teknik rekayasa teks menggunakan komputer pada siswa kelas VII SMP Fatima 2 Sibolga dapat meningkat dan berhasil.

DAFTAR RUJUKAN

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Apresiasi

Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Aminuddin (Ed). 1990. Sekitar Masalah Sastra:

Beberapa Prinsip dan Model Pengem-bangannya. Malang: Yayasan Asih Asah

Asuh.

Aminuddin. 2000. “Dekonstruksi dan Proses

Pemaknaan Teks” Dalam Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moelino Pereksa Bahasa. Bambang K. P. (Ed). Jakarta:

Gunung Mulia

Arikunto, Suharsimi. dkk. 2007. Penelitian

Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Aritonang. K. 2006. Melatih Siswa Membuat

Berbagai Ragam Tulisan. Jurnal Penelitian

bidang pendidikan: 7(5) Desember: 72-85 Aqib. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung:

(6)

171 Bustan, F. 2005. “Wacana budaya Tudak dalam

ritual Penti pada kelompok etnik Manggarai di Flores Barat: sebuah kajian lingustik kebudayaan. Disertasi. Denpasar:

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Dahar, Ratna Wilis. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga

D’Angelo, Frank J. 1980. Process and Throught

in Composition Massachusetts: Winthrop

Publishers, Inc

Depdikbud. 2002. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Bandung: Yrama Widya

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa

Indo-nesia. Jakarta: Balai Pustaka

Deporter. 2000. Quantum Learning

Membia-sakan Belajar Nyaman dan Menyenang-kan. Bandung: Penerbit Kaifa

Elliot, J. 1991. Action Research for Educational

Change. Philadephia: Open University

Press

Fishman, J.A. 1972. The Sosiology of Language. Rowly-Masschusett: Newbury House Gani, R. 2000. “Pembenahan aspek interaksi

proses belajar-mengajar bahasa dan sastra Indonesia”. Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Peringatan Bulan Bahasa

yang Diselenggarakan oleh HMJ Bahasa dan Sastra Indonesia. FBS UNP. Padang,

11 November

Gerlach, V.G. Dan Ely, D.P. 1971. Teaching dan

Melia. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Jakarta: Rineka Cipta

Gorys, Kerap. 1994. Komposisi. Bandung: Angkasa

Gunawan. 2007. Genius Learning Strategy: Jakarta: Gramedia Pustaka Umum

Hamalik. Oemar. 2009. Proses Belajar

Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.

Irwansyah. 2011. Peningkatan Kemampuan

Menulis Kreatif Melalui Teknik Rekayasa Teks Dengan Media Komputer SD Negeri 164330 Tebing Tinggi. Tesis. Univ. Negeri

Medan

Kholifah, Ummi. 2006. Peningkatan

Keteram-pilan Menulis Puisi Berbasis Pengalaman Pribadi Melalui Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan Pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 11 Semarang. Skripsi:

Univ. Negeri Semarang

Kusumah, Y.S. 2006. Desain dan

Pengem-bangan Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasis Teknologi Komputer. Makalah

6th JICA-IMSTEP National Seminar Laksana, A.S. 2007. Creative Writing: Tip dan

Strategi Menulis Cerpen dan Novel. Jakarta: Pena

Latuheru, J. D. 1988. Media Pembelajaran

Matematika dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Ditjen

DIKTI Depdikbud

Lusita. 2011. Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif,

dan Inovatif. Yogyakarta: Araska

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran

Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Marwoto, Suyatni dan Suyitno. 1987. Komposisi

Praktis. Yogyakarta: Handinita

Meliono, A. 1985. Pengembangan dan

Pem-binaan Bahasa: Ancangan Alternatif dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta:

Djambatan

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian

Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Nurgiantoro, Burhan. 2005. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Nurhazizah, W. 2007. Peningkatan kemampuan

berbicara dengan menggunakan teknik rekayasa menggunakan media audio visual. Skripsi: Universitas Negeri Semarang

Partin. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di Dalam

Kelas. Jakarta: Indeks

Pradopo. 1999. Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press

Pribadi. 2009. Model Desain Sistem

Pembe-lajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yog-yakarta: Gadjah Mada University

Rahayu. Juni 2009. Peran Jurnal Dalam Meningkatkan Kualitas Tulisan Siswa. Jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html ?act=tampil&id=57860&idc=32

Ratna. 2004. Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Sadiman, Arief S.,dkk. Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan dan Peman-faatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran

Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

(7)

172 Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran.

Bandung: Alfabeta

Sedioyono. E. 2010. Upaya meningkatkan

kemampuan berbicara dengan teknik rekayasa teks to speech. Tesis: Universitas

Negeri Lampung Press

Soewadji. 2012. Pengantar Metodologi

Pene-litian. Jakarta: Mitra Wacana Media

Siberman, Melvin. 1996. Active Learning. Bandung: Nusamedia

Sigit. M. 2003. Pembelajaran Berbasis

Kom-petensi dan Kontekstual Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Jakarta: Rineka Cipta

Suriamiharja, A., dkk. 1997. Petunjuk Praktis

Menulis. Jakarta: Depdikbud, Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:

Tarsito

Suroto. 1989. Kajian Sastra. Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata. 2003. Metodologi Penelitian.

Jakarta: Rajagrafindo Persada

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme

dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius

Sutjaja, I G M. 2006. Aksara dan Ragam Teks

Bahasa Ahli. Denpasar: Lutus Widya

Suara.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai

Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran

Inovatif - Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran

Inovatif Progresif. Jakarta: Kharisma Putra

Utama

Waluyo, Herman, J. 1995. Teori dan Apresiasi

Puisi. Jakarta: Bumi Aksara

Waluyo, Herman, J. 2005. Apresiasi Puisi Untuk

Pelajar dan Mahasiswa. Jakarta:

Gambar

Tabel  1.  Sintaks  Model  Pembelajaran  Menulis  Kreatif  Puisi  melalui  Teknik  Rekayasa  Teks  dengan Media Komputer
Tabel  2.  Peningkatan  Keterampilan  Menulis  Puisi pada Pratindakan, Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

pernikahan mereka, begitupun juga dengan pasangan muda yang menikah di

Garis pangkal Indonesia kini tidak lagi menggunakan Pulau Sipadan dan Ligitan sebagai titik pangkal sehingga konfigurasi garis pangkal berubah dan berakibat

Dalam skripsi yang berjudul Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dan Motif Menonton Tayangan Drama Seri Korea di Televisi dengan

BELUM/TIDAK BEKER SITI NGAFIFAH KARYAWAN SWASTA MUZAZANAH KARYAWAN SWASTA SURATI KARYAWAN SWASTA KASTIYAH BELUM/TIDAK BEKER MUDNAIMAH KARYAWAN SWASTA SUTRIMAH KARYAWAN SWASTA

Kajian ini hanya memfokus kepada bidang pertanian dan khusus kepada penuai sawit yang menggunakan alat pahat bagi aktiviti penuaian.Reka bentuk pahat yang digunakan secara manual

Kesimpulan dari hasil analisis variabel dari faktor risiko infeksi E.coli O157:H7 menunjukkan bahwa sapi dengan jenis kelamin jantan yang mendapat sumber air non-PAM

Tulisan ini bermaksud menjelaskan upaya mengenalkan lebih jauh tentang lingkungan sebagai bidang fikih yang masih baru guna mendukung budaya ramah lingkungan di masyarakat

Kurniawarman dan Tasman, Tanggung Jawab Direksi terhadap Perseroan Pailit, (http://[email protected]).. 1) Anggota direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi.