• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

SKRIPSI

Untuk Memehuni Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Oleh Puji Hariyadi

08610004

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

SKRIPSI

Oleh Puji Hariyadi

08610004

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : PUJI HARIYADI Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 13 Juli 1989 Nim : 08610004

Jurusan/Fakultas : MANAJEMEN/EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan dengan sebenar – benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul :

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini terdapat bukti unsur – unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, Mei 2013 Yang Menyatakan

(11)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmannirohhim

Assalammu’alikum warrohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah SWT telah banyak melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi.

Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

Usaha penulisan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik dan lancar tanpa adanya kerja sama dan bantuan dari pihak lain. Dengan itu dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nazzaruddin Malik. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan arahan kepada semua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Aniek Rumijati. M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen, yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

(12)

4. Drs. Wiyono, M.M selaku dosen pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan masukan sampai terwujudnya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmunya di bangku kuliah.

6. Ayah dan Ibu terima kasih telah memberikan dukungan, semangat, do’a, dan kasih sayang yang tulus.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang dengan ucapan maaf tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT yang akan membalas semua kebaikan yang penulis terima selama ini, akhir kata penulis sampaikan semoga senantiasa Istiqomah di atas jalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran atau petunjuk yang dapat menunjang kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini bisa menjadi masukan bagi yang membaca.

Malang, April 2013 Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

DAFTAR ABSTRAKSI... ix

DAFTAR ABSTRACT ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Perumusan Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah ... 5

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 7

C. Kerangka Pikir ... 21

D. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

(14)

C. Data dan Sumber Data ... 27

1. Data ... 27

2. Sumber Data ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 30

B. Penyajian Data... 36

C. Analisis Data ... 37

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 47

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan dan Laba Bersih PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Tahun 2007-2011 ………... 3

Tabel 4.1 Beban Bunga PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode

Tahun 2007-2011……….. 36

Tabel 4.2 Hutang Jangka Panjang dan Ekuitas PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Periode Tahun 2007-2011………. 37

Tabel 4.3 Laba Rugi Konsolidasi PT Telekomunikasi Indonesia

Periode Tahun 2007-2011………... 37

Tabel 4.4 Deviden dan Harga Saham PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk Periode Tahun 2007-2011……….. 37

Tabel 4.5 Biaya Utang Sebelum Pajak PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk Periode Tahun 2007-2011………... 38

Tabel 4.6 Biaya Utang Setelah Pajak PT Telekomunikasi Indonesia

Tbk Periode Tahun 2007-2011………... 39

Tabel 4.7 Biaya Modal Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Periode Tahun 2007-2011………. 40

Tabel 4.8 Struktur Modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode

Tahun 2007-2011... 40

Tabel 4.9 WACC PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun

2007-2011………. 41

Tabel 4.10 Biaya Modal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode

Tahun 2007-2011………... 42

Tabel 4.11 NOPAT PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun

2007-2011………. 43

Tabel 4.12 EVA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun

(16)

Tabel 4.13 Nilai Pasar Ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Periode Tahun 2007-2011………. 45

Tabel 4.14 Modal Ekuitas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode

Tahun 2007-2011……….. 46

Tabel 4,15 MVA PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode Tahun

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2006 dan 2007

Lampiran 2 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2008 dan 2009

Lampiran 3 Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2010 dan 2011

Lampiran 4 Harga Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2007-2011 Lampiran 5 Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011

Lampiran 6 Perhitungan Tingkat Pajak (T) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011

Lampiran 7 Perhitungan Rasio Retensi (r) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Deviden (g) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2007 – 2011

(19)

Daftar Pustaka

Brealey, Myers dan Marcus. 2006. Dasar – dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Erlangga. Jakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Erlangga. Jakarta.

Brigham dan Houston. 2006. Fundamentals Of Financial Management (Dasar-Dasar Manajemen Keuangan). Salemba Empat. Jakarta.

Desi Indayani. 2004. Penilaian Kinerja Perusahaan Dengan Metode EVA dan MVA (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Public di Bursa Efek Jakarta)

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Cetakan Kesatu. CV Alfabeta. Bandung.

I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.

J. Fred Weston dan Eugene F. Brigham. 1989. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Tampubolon, Manahan. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management). Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Bogor.

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Ketiga. Bayumedia. Malang.

Young, S. David and Stephen O’Byrne. 2001. EVA and Value-Based Management: A pratical Guide to Implementation, Diterjemahkan oleh Lusy Widjaja. Salemba Empat. Jakarta.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial dan hidup bermasyarakat memerlukan komunikasi atau pertukaran informasi antara yang satu dengan yang lainnya. Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi. Telekomunikasi saat ini menjadi komoditas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, mulai dari lapisan masyarakat menengah ke bawah sampai ke jenjang menengah atas, telekomunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi dan hampir menjadi kebutuhan primer masyarakat.

Perkembangan teknologi yang cepat adalah teknologi telekomunikasi yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Teknologi telekomunikasi telah membuat terjadinya komunikasi antara satu dengan yang lain baik. Teknologi telekomunikasi juga semakin banyak dengan semakin banyaknya jenis telekomunikasi yang disediakan dari mulai telepon tetap dengan pengguna 139,31 juta, telepon bergerak yang mencapai 169,3 juta, wireless telepon dan sebagainya. Komunikasi seluler juga hanya bukan komunikasi suara tapi juga sudah meluas kepada komunikasi data.

Telekomunikasi telah mencapai level yang terbaik dalam hal ini karena jaringan telekomunikasi saat ini telah merambah ke arena koneksi

(21)

internet dan itu terbukti dengan semakin murahnya jaringan internet dan yang terbaru saat ini adalah teknologi internet yang dapat ditemukan pada telepon selular.

Penggunaan teknologi informasi saat ini merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan. Hampir semua bidang kehidupan memerlukan teknologi komunikasi, mulai dari kegiatan kerumahtanggaan, pendidikan, perdagangan sampai kepada bidang industri. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia dapat dilihat dari tersedianya sarana dan prasarana komunikasi, baik untuk komunikasi suara, video maupun data. Pesatnya teknologi komunikasi tersebut mendorong berjamurnya perusahaan-perusahaan di bidang telekomunikasi. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk dapat menguasai pasar. Salah satu perusahaan telekomunikasi yang cukup besar di Indonesia adalah PT Telekomunikasi Indonesia.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel

(fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

(22)

kontributor utama pendapatan telkom, telkom juga mencatat adanya kenaikan signifikan dalam jumlah pelanggan broadband. Ini menunjukkan keberhasilan telkom dalam melakukan investasi infrastruktur high speed Internet.

Jumlah pelanggan layanan pita lebar (broadband) diperkirakan sebesar 15,9 juta pelanggan. Telkom mengklaim memiliki jumlah pelanggan broadband terbesar di Indonesia. Selain jumlah pelanggan broadband, pelanggan telepon tetap mencapai 8,8 juta pelanggan. Begitu pula pelanggan BlackBerry mencapai 5,1 juta pelanggan. Pelanggan Flash mencapai 8,6 juta pelanggan. Pelanggan Speedy tercatat mencapai 2,1 juta pelanggan.

Jumlah pelanggan PT Telkom yang begitu besar akan menarik investor untuk menginvestasikan modalnya yang diharapkan akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih besar. Berikut adalah data harga saham, laba bersih dan deviden dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Harga Saham, Laba Bersih dan Dividen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (2007-2011)

Tahun Harga Saham (Rp)

Laba Bersih (Rp) Dividen per Lembar Saham (Rp) 2007 10.000 12.857.000.000.000 455,87 2008 6.900 10.619.000.000.000 296,94 2009 9.450 11.332.000.000.000 288,06 2010 7.950 11.537.000.000.000 322,59 2011 7.050 10.965.000.000.000 371,05

Sumber : Telkom.co.id

(23)

dividen per lembar saham yang menurun akan mengakibatkan kesejahteraan pemegang saham juga akan menurun dan penurunan nilai perusahaan di mata para pemegang saham. Hal ini juga berpengaruh pada nilai perusahaan di pasar modal yang akan tampak pada harga saham perusahaan dan minat para calon investor untuk menginvestasikan sahamnya juga akan menurun karena melihat nilai perusahaan yang menurun.

Kesehatan dan nilai perusahaan harus tetap dijaga dengan sebaik- baiknya. Kesuksesan suatu perusahaan tidak luput dari peran manajer keuangan dan keputusan keuangan yang telah dilakukan. Tujuan keputusan keuangan yang dilakukan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham.

Penilaian terhadap prestasi dan kinerja perusahaan perlu dilakukan analisis keuangan perusahaan. Analisis keuangan dapat mengetahui apakah perusahaan memiliki nilai tambah atau tidak memiliki nilai tambah. Untuk mengetahui nilai perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan mengevaluasi laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added).

(24)

adalah keberhasilan memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan alokasi sumber-sumber yang tepat.

Analisis laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai kondisi suatu perusahaan semua pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas topik tentang ”Analisis Kinerja Keuangan Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk”.

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2007-2011?

C.

Pembatasan Masalah

(25)

D.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Menganalisis kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi PT Telekomunikasi Indonesia untuk menetapkan kebijakan dalam bidang keuangan dan memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan.

b. Bagi Calon Investor dan Investor PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

1) Calon Investor

Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi yang diinginkan, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.

2) Investor

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang dari investasi yang mereka tanamkan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Indayani (2004), melakukan penelitian pada perusahaan telekomunikasi yang go public di BursaEfek Jakarta. Dari hasil analisis yang telah diilakukan dapat disimpulkan PT Telekomunikasi Indonesia dari tahun 2001 sampai 2002 mempunyai EVA yang positif, sedangkan EVA tahun 2003 negatif. MVA tahun 2001 sampai 2003 rata-rata setiap tahunnya positif. PT Indonesian Satellite tahun 2001 mempunyai EVA positif, tapi untuk tahun 2002 dan 2003 nilai EVA negative. MVA untuk PT Indosat rata-rata tiap tahunnya positif.

B.

Tinjauan Teori

1. Kinerja Keuangan

a) Tujuan Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi daan rentabilitas dari kegiatan perusahaan (Tampubolon, 2005:20). Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

(27)

organisasi (Bastian, 2006:274). Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011:2).

Teori-teori dibidang keuangan memiliki satu fokus, yaitu memaksimalkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan. Tujuan normatif ini dapat diwujudkan dengan memaksimalkan nilai pasar perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public, memeksimalkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham.

(28)

Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan sebaliknya kalu perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut dalam keadaan ilikuid.

2) Untuk mengetahi tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insovabel.

(29)

demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

4) Untuk mengetahui stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melaukan usahaanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga dan hutang-hutangnya termasuk membayar kembali hutangnya tepat pada waktunya. Serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

b) Pengukuran Kinerja Keuangan

(30)

Dengan bervariasinya metode analisis laporan keuangan ini, suatu perusahaan dapat memilih salah satu atau beberapa analisis yang sesuai dengan kondisi perusahaannya. Hal ini disebabkan karena tidak semua analisis laporan keuangan dapat diterapkan untuk semua perusahaan, karena masing-masing metode analisis mensyaratkan kondisi tertentu. Misalnya, antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil, metode laporan keuangan yang digunakan mungkin berbeda, begitu juga antara perusahaan yang sahamnya sudah tercatat di bursa efek (go public) dengan yang belum maka metode analisis laporan keuangan yang digunakan mungkin berbeda.

c) Manfaat Kinerja Keuangan

Pengguna dan manfaat hasil analisis laporan keuangan merupakan individu maupun kelompok individu. Mereka yang berkepentingan (stakeholders) tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat pihak, yaitu:

(31)

2) Pemilik (para pemegang saham) perusahaan. Dengan melihat analisis laporan keuangan, pemilik perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besar profitabilitas jangka pendek dan jangka panjang dari investasi yang mereka tanamkan. Mereka biasanya mengharapkan laba atas modal (capital gains), dan deviden yang meningkat, yang akan membawa pertumbuhan pada nilai ekonomi atas investasi mereka.

3) Pemeberi pinjaman dan kreditor. Pemberi pinjaman dan kreditor perusahaan dapat berasal dari perbankan, para pemegang obligasi, maupun pihak lain seperti pemasok. Dengan melihat hasil analisis laporan keuangan mereka dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman yang jatuh tempo, dan ketersediaan nilai aktiva residual tertentu yang memberikan margin perlindungan terhadap risiko yang mungkin timbul.

(32)

analisis laporan keuangan lebih banyak ditujukan, terutama bagi pihak manajemen, pemilik perusahaan dan pemberi pinjaman.

2. Analisis EVA (Economic Value Added)

Menurut Young dan O’Byrne (2001: 18) EVA merupakan alat komunikasi yang efektif baik untuk penciptaan nilai yang dapat dijangkau oleh manajer lini yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan dan untuk menghubungkan dengan pasar modal. EVA adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan, dan sangat jauh berbeda dari laba akuntansi. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas, telah dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk modal ekuitas.

Pemegang saham mengorbankan peluang untuk menginvestasikan dananya ditempat lain ketika memberikan modal kepada perusahaan. Pengembalian yang dapat diperoleh dari tempat lain atas investasi dengan tingkat resiko yang sama memcerminkan biaya dari ekuitas modal. Biaya ini merupakan biaya kesempatan daripada biaya akuntansi, namun biaya tersebut tetap cukup nyata.

(33)

hal ini akan membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan operasi dengan cara yang konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

a) Kelebihan dan Kekurangan Economic Value Added (EVA) Kelebihan Economic Value Added (EVA):

1) Bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai (value creation) membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian dari pada biaya modal.

2) Manajemen dipaksa untuk mengetahui berapa the true cost of capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal yang merupakan hal sesungguhnya menjadi perhatian para investor dapat diperlihatkan secara jelas.

3) Nilai tambah ekonomis fokus penilaian kerja perusahaan pada penciptaan nilai yaitu memaksimalkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Sehingga para manajer akan berfikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham. Manajer memilih investasi yang memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat diminimumkan.

(34)

daripada biaya modalnya. Proyek yang memberikan nilai sekarang dari total nilai tambah ekonomis yang positif menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan.

Selain kelebihan yang dimiliki nilai tambah ekonomis, nilai tambah ekonomis juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu: 1) Nilai Tambah Ekonomis hanya menggambarkan penciptaan

nilai pada suatu tahun tertentu. Seperti diketahui nilai suatu perusahaan adalah merupakan akumulasi Nilai Tambah Ekonomis selama umur perusahaan. Dengan demikian, bisa saja suatu perusahaan memiliki Nilai Tambah Ekonomis positif pada tahun yang berlaku, tetapi nilai perusahaan tersebut rendah karena Nilai Tambah Ekonomis dimasa mendatang negative. 2) Proses perhitungan Nilai Tambah Ekonomis memerlukan

estimasi atas biaya modal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan-perusahaan yang belum go public sulit dilakukan dengan tepat.

(35)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan EVA adalah sebagai berikut:

1) Menghitung biaya modal utang (Cost of Debt) 2) Menghitung biaya modal saham (Cost of Equity)

3) Menghitung struktur permodalan dari neraca. Struktur modal biasanya terdiri dari utang dan ekuitas, sehingga dicari:

Komposisi utang = rasio utang terhadap jumlah modal Komposisi utang = rasio modal saham terhadap jumlah modal 4) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted

Average Cost of Capital) 5) Menghitung EVA

EVA = laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT) – biaya modal.

b) Tolak Ukur Penilaian Kinerja Keuangan Dalam EVA

Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur dengan keentuan: 1) EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan

baik, karena perusahaan bisa menambah nilai bisnis. Dalam hal ini, karyawan berhak mendapat bonus, kreditur tetap mendapat bunga dan pemilik saham bisa mendapatkan pengembalian yang sama atau lebih dari yang ditanam.

(36)

baik kreditur maupun pemegang saham, sehingga karyawan tidak mendapat bonus hanya gaji.

3) EVA < 0, maka kinerja keuangan perusahaan tersebut dikatakan tidak sehat, karena perusahaan tidak bisa memberikan nilai tambah.Dalam hal ini karyawan tidak bisa mendapatkan bonus hanya saja kreditur tetap mendapat bunga dan pemilik saham tidak mendapat pengembalian yang sepadan dengan yang ditanam.

3. Analisis MVA (Market Value Added)

Tujuan utama manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang sahamnya. Tujuan ini jelas bermanfaat bagi para pegang saham biasa, dan itu juga menjamin bahwa sumberdaya yang terbatas dialokasikan secara efesien. Kemakmuran bagi para pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan jumlah modal ekuitas yang dipasok oleh para investor kepada perusahaan. Perbedaan ini disebut sebagai nilai tambah pasar (Market Value Added/MVA) (Warsono, 2003: 47).

(37)

berhasil diciptakan nilai perusahaan dalam kaitannya dengan pasar modal akan tampak pada harga saham perusahaan yang bersangkutan.

Sebagian besar perusahaan memiliki tujuan utama untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor). Tujuan ini jelas menguntungkan pemegang saham, tetapi juga bermaksud untuk memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara efisien yang menguntungkan perekonomian.

Nilai Market Value Added dapat dihitung dengan rumus (Young dan O’Byrne, 2001: 26): MVA = Nilai pasar Ekuitas – Modal yang diinvestasikan investor

MVA t = P t .Q t - P 0.Q t

Keterangan:

P t = Harga pasar saham per lembar

Q t = Jumlah lembar saham yang beredar pada tahun t

P 0 = Harga pasar saham per lembar saat penawaran perdana

a) Tolok ukur Market Value Added adalah:

1) MVA>0 atau MVA positif, berarti pihak manajemen perusahaan telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan dan para pemegang saham atau bisa dikatakan kinerja perusahaan tersebut sehat.

(38)

kekayaan para pemegang saham, atau bisa dikatakan bahwa kinerja perusahaan tidak sehat.

b) Manfaat dan kelemahana dari Market Value Added (MVA)

Manfaat dari Market Value Added (MVA) yang dapat diaplikasikan pada perusahaan, antara lain:

1) Sebagai alat mengukur nilai tambah dari perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham.

2) Dengan MVA investor dapat melakukan tindakan antisipasi sebelum mengambil keputusan investasi.

3) MVA dapat dijadikan sebagai alat pengukur atau penilaian peningkatan kekayaan para pemegang saham perusahaan.

Kelemahan dari Market Value Added (MVA) adalah MVA hanya dapat diaplikasikan pada perusahaan yang sudah go public saja.

4. Hubungan EVA (Economic Value Added) dengan MVA (Market Value Added)

Market Value Added (MVA) di gunakan untuk mengukur seluruh pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri hingga sekarang. MVA adalah Economic Value Added yang dihasilkan kinerja manajerial sepanjang umur perusahaan yang di present value kan.

(39)

cenderung memberikan penilaian yang lebih besar dari tambahan kekayaan investasi yang sesungguhnya.

Pada dasarnya, EVA dan MVA terdapat suatu hubungan tetapi hubungan tersebut bukanlah merupakan suatu hubungan langsung. Jika sebuah perusahaan memiliki sejarah nilai-nilai EVA yang negatif maka nilai MVA-nya kemungkinan juga akan negative dan begitu pula sebaliknya jika terdapat sejarah kan nilai-nilai EVA yang positif. Namun begitu, harga saham yang merupakan unsur utama dari perhitungan MVA lebih tergantung pada eksektasi kinerja di masa mendatang daripada suatu kinerja perusahaan. Oleh sebab itu, sebuah perusahaan dengan sejarah nilai EVA yang negative dapat saja memiliki nilai MVA yang positif asalkan para investornya mengharapkan terjadinya suatu perubahan di masa mendatang.

(40)

C.

Kerangka Pikir

Dalam rangka mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka perlu adanya alur pikir. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian

Keterangan:

Peran kerangka pikir sangat penting dalam suatu penelitian karena merupakan landasan pemikiran penelitian yang pada umumnya di bangun berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan.Gambar 1 menjelaskan bahwa untuk menganalisis kinerja keuangan PT

(41)

Telekomunikasi Indonesia Tbk, maka peneliti menggunakan data laporan keuangan perusahaan tahun 2007 sampai 2011. Dianalisis menggunakan metode analisis EVA dan MVA untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, apakah ada nilai tambah atau tidak memiliki nilai tambah.

D.

Hipotesis

Gambar

Gambar 2.1: Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

The classification of simple finite Jordan superalgebras based on the structure theory of finite conformal Lie superalgebras [ 6 ] includes one series and two exceptional algebras [ 9

Pada hari ini, Jum’ at t anggal sembilan bul an Okt ober t ahun dua ribu sembil an, Panit ia Pengadaan Penyedia Barang/ Jasa unt uk Kegiat an APBD Provinsi Sumat era Ut ara pada

Berdasarkan tinjauan terhadap kedua prosedur AOAC, tahap pem- buatan deret standar untuk kurva kalibrasi AOAC 980.17 dan isolasi asam benzoat dalam sampel pada AOAC 960.38 rumit

Pola Resistensi Bakteri dalam Darah Terhadap Kloramfenikol, Trimethoprim/Sulfametoksazol, dan Tetrasiklin di Laboratorium Mikrobiologi Klinik Universitas Indonesia (LMK

Kepala Gudang mengelola barang-barang yang ada di gudang kemudian diolah menjadi data stok barang (DSB) untuk diserahkan ke Admin, Kepala Gudang juga membuat

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa hasil uji beda rata-rata pretest sebesar 0,860&lt;1,996 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan nilai hasil belajar

Dalam Penulisan ilmiah ini, penulis berharap jika mendesign Tiket Konser Musik dengan menggunakan Adobe Photohop 6.0 akan dapat menarik para pengguna komputer untuk mencoba

Tugas : mereaksikan etanol dengan asam asetat menjadi etil asetat dengan katalis resin. Tinggi : 2200 mm Diameter : 1300 mm Bahan : Steinless steel Volume :