• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) Berbasis Web Di Kementrian Kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) Berbasis Web Di Kementrian Kehutanan"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PERIJINAN SURAT IJIN MASUK

KAWASAN KONSERVASI (SIMAKSI) BERBASIS

WEB

DI KEMENTRIAN KEHUTANAN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ARNI ARDIANY NUR RAHMAN

10107256

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

DI KEMENTRIAN KEHUTANAN

Oleh

Arni Ardiany Nur Rahman 10107256

Seksi pemanfaatan dan pelayanan merupakan salah satu divisi dari Bidang Teknis KSDA di Kementrian Kehutanan yang menangani masalah pemanfaatan konservasi alam dan pelayanan kegiatan yang menyangkut kawasan konservasi yang dimiliki BBKSDA wilayah Jawa Barat. Salah satu pelayanan kegiatan yang ditangani staff pemanfaatan dan pelayanan adalah perijinan masuk kawasan konservasi. Proses perijinan yang ditangani Kementrian Kehutanan memiliki kekurangan dalam masalah penanganan waktu perijinan yang cukup lama. Selain itu penyajian informasi tentang perijinan kepada pemohon masih belum tersampaikan dengan baik, sehingga pemohon kesulitan mendapatkan informasi tentang tata cara melakukan perijinan. Kendala lain adalah sering terhambatnya pembuatan laporan baik untuk pengajuan perijinan maupun administrasi perijinan, maka dari itu diperlukan suatu sistem informasi.

Sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi yang dibangun menggunakan pemodelan terstruktur yang terdiri dari proses bisnis,

diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk

menggambarkan model sistem serta menggunakan kamus data, dan Entity

Relationship Diagram (ERD) dalam perancangan basis data. Sistem informasi

perijinan ini menerapkan sistem yang berbasis web karena terhubung dengan

jaringan internet jadi dapat diakses dimanapun untuk memudahkan pemohon agar tidak perlu datang langsung pada saat proses pembuatan surat ijin.

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode blackbox yang terdiri

dari alpha dan beta dapat disimpulkan bahwa sistem informasi perijinan surat ijin

masuk kawasan konservasi (simaksi) yang dibangun dapat mempermudah

pemohon dalam membuat surat ijin, mempermudah petugas untuk mengelola laporan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

(3)

ii

LICENSING INFORMATION SYSTEM SIGN LETTER OF CONSENT CONSERVATION AREA (SIMAKSI) WEB-BASED

IN THE MINISTRY OF FORESTRY

by

Arni Ardiany Nur Rahman 10107256

Staff and service utilization is a division of Technical Affairs at the Ministry of Forestry KSDA on the problems of nature conservation and utilization of the service activities pertaining to conservation areas owned BBKSDA region of West Java. One of the activities handled by the service staff utilization and service is a permission into the conservation area. Permitting process handled by the Ministry of Forestry has shortcomings in handling the issue of licensing a long time. Besides the presentation of information about licensing the applicant still has not delivered properly, so the applicant difficulty getting information about licensing procedures for conduct. Another obstacle is the frequent delays in preparing reports for submission of licensing and administration of licensing, and therefore required an information system.

Information system permitting entry of conservation areas that are built using structured modeling of business processes, context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD) as a tool to describe the system model and using the data dictionary, and Entity Relationship Diagram (ERD) in the design basis data. Licensing information system implemented a web-based system because it is connected to the Internet network so it can be accessed anywhere to facilitate the applicants to not have to come directly during the manufacturing process permits.

Based on the results of blackbox testing using a method that consists of alpha and beta can be concluded that the licensing information system entry of conservation areas (simaksi) built to facilitate the applicant in making a license, enabling officers to manage the reports and to resolve existing problems.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PERIJINAN SURAT IJIN

MASUK KAWASAN KONSERVASI (SIMAKSI) BERBASIS WEB DI

KEMENTRIAN KEHUTANAN” sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu dan Teknik Komputer

di Universitas Komputer Indonesia dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, tidak lain atas bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu memberikan arahan dan dorongan kepada penulis selama

proses penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Harry Susanto S.T., selaku pembimbing lapangan yang sudah

banyak membantu dalam proses pembuatan sistem informasi perijinan ini.

3. Ayah H.Oom Rohmana, ibu Nuryani, adik Inda Rahmani dan seluruh

keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik

selama ini.

4. Untuk Asparingga F.J, Amd yang selalu memberi semangat, doa dan

(5)

iv

5. Untuk teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu,

terima kasih banyak atas semua dukungan dan bantuannya hingga skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,

terima kasih atas segalanya.

Penulis sangat menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun

agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak khusunya bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca.

Bandung, Juli 2011

(6)

1

Kementrian Kehutanan merupakan instansi yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi

Alam. Khusunya di Jawa Barat, Kementrian Kehutanan mempunyai wilayah kerja

yang menyebar wilayah Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten. Kawasan

konservasi merupakan suatu tempat yang dilindungi dan dikelola oleh suatu badan

yang dipercaya untuk menangani urusan kehutanan yaitu Kementrian Kehutanan.

Kawasan konservasi ini meliputi kawasan suaka alam, cagar alam, suaka

margasatwa, kawasan pelestarian alam, taman nasional, taman wisata alam dan

taman buru yang dapat dikunjungi oleh siapapun bahkan dapat digunakan untuk

melakukan banyak kegiatan. Izin masuk kawasan suaka alam, kawasan pelestarian

alam dan taman buru disebut Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)

yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada pemohon untuk masuk

kawasan suaka alam, pelestarian alam atau taman buru.

Kementrian Kehutanan memiliki website yang dapat diakses oleh siapapun

yang ingin mengetahui ataupun ingin bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan,

hanya saja ada yang dikeluhkan oleh para pemohon yaitu tidak tersedianya web

pendukung untuk pembuatan surat ijin tersebut secara online menyebabkan

pemohon harus datang bolak-balik ke Kementrian Kehutanan melengkapi

kelengkapan dokumen untuk proses persetujuan, hal ini tentu saja kurang efiesien

(7)

penumpukan berkas dan penyimpanan data perijinan yang tidak terkelola dengan

baik, maka pada saat proses pencarian dilakukan menyita banyak waktu.

Pada sistem yang sedang berjalan, pengolahan data perijinan masih

bersifat manual jadi untuk pembuatan laporan hasil rekapitulasi keseluruhan

maupun laporan bulanan, masih sering mengalami keterlambatan. Pengolahan

data yang berkaitan dengan data pejabat berwenang, data kawasan dan data tarif

kegiatan serta pengelolaan administrasi yang berkenaan dengan perijinan belum

terorganisir dengan baik.

Solusi yang diusulkan untuk menangani masalah yang ada adalah dengan

membuat suatu sistem informasi perijinan yang cepat dalam proses pembuatan

dan perpanjangannya serta mampu mengelola laporan rekapitulasi, laporan

bulanan, data pejabat berwenang, data kawasan juga tarif dan administrasi dengan

baik dengan berbasis web. Dengan adanya sistem informasi perijinan surat ijin

masuk kawasan konservasi (simaksi) berbasis web dapat memberikan kemudahan

bagi pemohon untuk membuat perijinan dengan bisa diakses kapanpun dan bagi

Kementrian Kehutanan dapat terbantu dalam penanganan proses pemberian izin

kepada pemohon.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan

masalah yaitu bagaimana membangun sistem informasi perijinan surat ijin masuk

(8)

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam sebuah penulisan penelitan harus saling

berkaitan satu sama lain.

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas

akhir ini adalah untuk membangun sistem informasi perijinan surat ijin masuk

kawasan konservasi (SIMAKSI) berbasis web di Kementrian Kehutanan.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Membangun sarana perijinan yang dapat memudahkan pemohon dalam

pembuatan surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi).

2. Mempermudah proses pencarian data perijinan yang akan melakukan

perpanjangan izin.

3. Memudahkan dalam pembuatan laporan yang sering terhambat.

4. Mempermudah pengelolaan data pejabat berwenang, data kawasan dan tarif

anggaran yang ada serta administrasi agar jauh lebih teratur.

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian

Dalam hal ini ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dibatasi

sebagai berikut:

1. Proses yang terdapat pada sistem informasi perijinan surat ijin masuk

kawasan konservasi (simaksi) di Kementrian Kehutanan adalah mengolah

data pemohon, menangani proses pembuatan perijinan surat ijin masuk

(9)

mengolah data pejabat berwenang tiap wilayah, data kawasan tiap bidang

wilayah, seksi konservasi juga fungsi kawasan, mengolah data tarif anggaran

tiap kegiatan yang harus dikeluarkan pemohon dan menangani administrasi

perijinan.

2. Data yang diolah pada sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan

konservasi (simaksi) yaitu data pemohon, data pejabat berwenang, data

kawasan, data tarif, data perijinan pemohon, data perpanjangan perijinan dan

data administrasi perijinan.

3. Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi perijinan surat ijin masuk

kawasan konservasi (simaksi) berupa surat ijin masuk kawasan konservasi,

bukti perpanjangan surat ijin, laporan rekapitulasi per bulan, bukti

pembayaran dan laporan anggaran yang diterima.

4. Untuk masalah biaya administrasi surat ijin masuk kawasan konservasi

(simaksi) harus dibayar pada saat pemohon datang mengambil simaksi ini ke

Kementrian Kehutanan serta untuk menandatangani bukti diatas materai

yang menyatakan telah mengambil dan mempergunakan simaksi. Jika dalam

waktu 2 hari setelah konfirmasi simaksi telah selesai pemohon tidak datang

maka simaksi yang diajukan dianggap sudah tidak berlaku.

5. Metode analisa dan perancangan yang dipakai adalah metoda terstruktur,

yaitu proses bisnis digambarkan dalam model BPMN(Bussines Process

Modeling Notation) dengan menggunakan media swim lane, DFD (Data

Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsionalnya dan ERD

(10)

database yang dimiliki juga CDM (Concept Data Modeling) dalam

menggambarkan diagram relasi.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu

memaparkan permasalahan melalui analisis dari hasil studi literatur dan studi

lapangan, sehingga tercipta gambaran mengenai permasalahan. Untuk

mempermudah menggambarkan permasalahan, dilakukan dua tahap yaitu, tahap

pengumpulan data dan tahap pembuatan perangkat lunak yang dapat diuraikan

sebagai berikut :

1.5.1 Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi Literatur.

Studi Literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan dalam

membangun suatu sistem informasi. Metode ini dapat melalui buku, modul

atau situs-situs yang berkaitan dengan data yang diperlukan.

b. Studi Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

penelitian langsung ke lapangan dengan menggunakan dua cara yaitu :

1. Wawancara.

Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan

tertentu dengan format tanya jawab yang terencana. Dalam

(11)

dengan perwakilan dari perusahaan yaitu Ruhiat, S.T selaku Staff

Pemanfaatn dan Pelayanan Bidang Teknis KSDA.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan

berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu

kegiatan yang sedang berjalan. Observasi dilakukan di Staff

Pemanfaatan dan Pelayanan Bidang Teknis KSDA yaitu dengan

mengamati secara langsung bagaimana proses pembuatan perijinan

surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi) yang sedang berjalan.

1.5.2 Tahap pembuatan perangkat lunak.

Tahap pembuatan perangkat lunak yang digunakan adalah metode

Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall.

Adapun tahap-tahap pengembangan yang digunakan terdapat pada gambar

1.1 diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi (System engginering)

Pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari

pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan

segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.

2. Analisis perangkat Lunak (Software Analysis)

Menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat

diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan

menentukan prosedur-prosedur yang bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut

(12)

3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design)

Perancangan perangkat lunak merupakan perancangan perangkat lunak yang

dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap

sebelumnya. Perancangan tersebut meliput perancangan struktur file, stuktur

menu, stuktur program, format masukan (input) dan format keluaran

(output).

4. Implementasi perangkat lunak (Coding)

Implementasi perangkat lunak yaitu kegiatan yang mengimplementasikan

hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang

dimengerti oleh bahasa mesin.

5. Pengujian perangkat lunak (Testing)

Memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal,

dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai

dengan hasil yang diinginkan setelah proses.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan

struktur baik dari segi software maupun hardware.

(13)

1.6 SistematikaPenulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum

tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba

merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan

penelitian yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai profil Kementrian

Kehutanan sekaligus tugas dan fungsi masing-masing bagian yang terdapat pada

Kementrian Kehutanan. Selain itu berisi tentang dasar-dasar teori yang

berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini yang mencakup pengertian sistem

informasi, konsep dasar sistem, basis data, serta pengertian perijinan secara

umum.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisa sistem yang sedang berjalan, analisa kebutuhan serta

evaluasi sistem yang sedang berjalan meliputi Entity Relationship Diagram

(ERD), Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, Kamus Data dan

Arsitektur Perancangan. Dan juga berisi mengenai perancangan form yang akan

(14)

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini berisi tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk

menerapkan sistem yang telah dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis dan memberikan

masukan atau saran bagi perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan sistem

(15)

11

2.1. Tinjauan Perusahaan

Tinjauan perusahaan meliputi profil perusahaan, visi dan misi serta

struktur organisasi yang dimiliki Kementrian Kehutanan sebagai tempat

penelitian.

2.1.1. Profil Kementrian Kehutanan

Kementrian Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007

merupakan instansi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur

Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Khusunya di Jawa Barat,

Kementrian Kehutanan mempunyai wilayah kerja yang menyebar wilayah

Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten. [1]

2.1.2. Visi dan Misi Kementrian Kehutanan

Kementrian Kehutanan memiliki visi dan misi yang berkaitan dengan

masalah konservasi sumber daya alam. [1]

Visi yang dimiliki oleh Kementrian Kehutanan adalah menjamin

kelestarian dan kemanfaatan konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya di Jawa Barat dan Banten. Sedangkan misi yang ingin dicapai

adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengamanan, perlindungan dan pengelolaan kawasan

(16)

b. Mengoptimalkan kemanfaatan kawasan konservasi untuk kepentingan

pendidikan, penelitian, wisata alam dan jasa lingkungan;

c. Menguatkan kelembagaan dan tata kepemerintahan yang baik.

2.1.3. Struktur Organisasi Kementrian Kehutanan

Struktur Organisasi yang dimiliki oleh Kementrian Kehutanan secara

umum dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar II.1 Struktur Organisasi Kementrian Kehutanan

Untuk Bidang KSDA Wilayah I Bogor terdiri dari SKW I Serang yang

meliputi wilayah: Provinsi Banten: Serang, Pandeglang, Lebak, Cilegon dan SKW

II Bogor yang meliputi wilayah: Depok, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

Untuk Bidang KSDA Wilayah II Bandung terdiri dari SKW III Soreang

yang meliputi wilayah: Bandung, Cimahi dan Sumedang dan SKW IV

Purwakarta yang meliputi wilayah: Purwakarta, Subang, dan Karawang.

Untuk Bidang KSDA Wilayah III Ciamis terdiri dari SKW V Garut yang

(17)

dan SKW VI Cirebon yang meliputi wilayah: Cirebon, Kuningan, Majalengka,

dan Indramayu. [1]

2.2. Landasan Teori

Dalam pembangungan aplikasi sistem informasi ini melibatkan berbagai

sumber dan kajian teori diantaranya mengenai sistem informasi. Berikut ini akan

dibahas mengenai teori-teori yang menjadi sumber kajian ilmu dari aplikasi sistem

informasi.

2.2.1. Konsep Dasar Sistem

Kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi didasarkan pada suatu

ketentuan atau aturan tertentu. Pendefinisian suatu aturan digambarkan sebagai

suatu sistem dalam organisasi tersebut.

Terdapat beberapa pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem

sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.[2]

Pendekatan lain yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sebagai berikut :

Sistem bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama

(18)

2.2.2. Pengertian Perijinan

Perijinan merupakan suatu permohonan yang diajukan pemohon untuk

mendapatkan persetujuan dari yang pihak yang berhubungan dengan kegiatan

yang akan dilakukan dapat berupa surat ijin yang dijadikan sebagai bukti oleh

pemohon untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dan

ditetapkan.

2.2.3. BPMN (Bussiness Process Modeling Notation)

BPMN (Bussines Process Modeling Notation) terdiri atas sebuah diagram

yaitu Bussines Process Diagram (BPD). Tujuan dari pembuatan diagram ini

adalah agar proses bisnis dapat mudah dimengerti dan dapat memodelkan proses

bisnis yang sulit.

Diagram BPMN terdiri atas elemen. Elemen ini terbagi atas empat

kategori, yaitu Flow Object, Connecting Object, Swimlanes dan Artifacts. Berikut

penjelasan masing-masing elemen BPMN.

1. Flow Object, terdiri atas:

a. Event direpresentasikan dalam bentuk lingkaran dan menjelaskan apa

yang terjadi pada saar itu. Ada tiga jenis event yaitu start, intermediate

dan end. Masing-masing mewakili kejadian dimulainya proses bisnis,

interupsi proses bisnis dan akhir dari proses bisnis. Untuk setiap jenis

event tersebut terdiri atas beberapa jenis misalnya message start yang

dilambangkan seperti start event namun mendapatkan tambahan

lambing amplop didalamnya, yang berarti ada pesan event tersebut

(19)

b. Activity merepresentasikan pekerjaan (task) yang harus diselesaikan.

Ada empat macam activity yaitu task, looping task, sub process dan

looping subprocess.

c. Gateway merepresentasikan pemecahan alur yang terdapat di dalam

proses, Ada berbagai macam gateway yaitu exclusive data based,

exclusive event based, inclusive event based dan parallel.

2. Connecting Object, terdiri atas:

a. Sequence flow, merepresentasikan pilihan default untuk menjalankan

proses

b. Message flow, merepresentasikan aliran pesan antar proses

c. Association, digunakan untuk menghubungkan elemen dengan artifact.

3. Swimlanes digunakan untuk mengkatagorikan secara visual seluruh elemen

dalam diagram. Ada dua jenis swimlanes yaitu pool dan lane.

Perbedaannya adalah lane terletak dibagian dalam pool untuk

mengkategorisasi elemen-elemen di dalam pool menjadi lebih spesifik.

4. Artifacts digunakan untuk memberi penjelasan di diagram. Elemen ini terdiri

tiga jenis yaitu:

a. Data Object, digunakan untuk menjelaskan data apa yang dibutuhkan

dalam proses

b. Group, untuk mengelompokkan sejumlah aktifitas di dalam proses

tanpa mempengaruhi proses yang sedang berjalan

c. Annotation, digunakan untuk member catatan agar diagram menjadi

(20)

2.3. Basis Data

Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih

dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.

Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia (pegawai, peserta, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa

konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data(database) sendiri dapat didefiniskan sebagai berikut :

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan pada perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. [3]

Prinsip utama pada basis data adalah pengaturan data/arsip dan tujuan

utamanaya adalah kecepatan dan kemudahan dalam pengambilan kembali

data/arsip yang menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket

atau harddisk). Basis data dikelola/ditangani melalui perantara alat/mesin pintar

elektronis yang kita kenal sebagai komputer.

Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis

dengan bantuan komputer. Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara

elektronis bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalm basis data adalah

pengaturan/penilaian/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita

simpan sesuai fungsi/jenisnya. Penilaian/pengelompokan/pengorganisasian ini

dapat berbentuk sejumlah file/table terpisah atau dalam bentuk pendefniasn

(21)

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data

dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data

(drop database), pembuatan file/table dari suatu basis data(create table),

penghapusan file/table dari suatu basis data(drop table), pengisian/penambahan data

baru di sebuah basis data(insert), pengambilan data dari sebuah file/table

(retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/table(update), dan penghapusan

data dari sebuah file/table (delete).

2.3.1. Bahasa Basis Data

Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip

yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan

kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai

dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data

dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.3.2. Pemodelan Data

Pemodelan data yang akan dibahas mengenai ERD (Entity Relationship

Diagram) dan Kamus Data.

2.3.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R

secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua

komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka

digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R

diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan

(22)

abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan

data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. [3]

Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :

1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one )

2. Relasi satu-ke-banyak (one-to many) atau banyak-ke-satu (many-to-one)

3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

2.3.2.2. Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file

khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data didefinisikan

sebagai berikut :

Katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari

suatu sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan

data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap

elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai,

diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program

komputer yang berhubungan dan lain-lain. [3]

2.4. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan pada sistem informasi ini adalah metode

sekuensial linear atau sering juga disebut dengan metode waterfall dengan

(23)

2.4.1. Metode Waterfall

Paradigma waterfall terkadang juga disebut model classic life cycle, model

ini terhubung secara sistematik memulai teknis pengembangan perangkat lunak

yang dimulai sari level sistem dengan tahapan-tahapan selanjutnya yaitu system

enginering, analysis, design, coding, testing dan maintenance. Dimana konsep

dari metode ini adalah bagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan

terstruktur. [4]

Penjelasan metodologi waterfall :

1. Rekayasa dan Pemodelan (System enginering), adalah pembuatan suatu

perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu

proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang

diperlukan dalam pelaksanaan proyek.

2. Analisis perangkat Lunak (Analysis), merupakan tahapan dimana system

engginering menganalisis hal-hal yang diperlihatkan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk

memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.

3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design), tahapan ini merupakan

tahap penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam

bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).

4. Implementasi perangkat lunak (Coding), yaitu menterjemahkan data atau

pemecahan masalah yang dirancang ke dalam bahasa pemrograman yang telah

(24)

5. Pengujian perangkat lunak (Testing), program selesai dibuat, maka berikutnya

adalah uji coba terhadap program tersebut.

6. Pemeliharaan (Maintenance) yaitu penerapan secara keseluruhan disertai

pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun

hardware.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang pembuatan aplikasi

sehingga dapat menjalankan aplikasi sesuai dengan yang diharapkan.

2.5.1. Power Design 6.0

Power Design 6.0 merupakan salah satu tool yang dipergunakan untuk

menggambarkan perancangan aliran data. Power Design mempunyai beberapa

tools, salah satunya yaitu Process Analyst yang digunakan untuk menggambarkan

diagram kontek dan DFD (Data Flow Diagram) kemudian Data Architect yang

digunakan untuk menggambarkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan

diagram relasi. [5]

2.5.2. Adobe Dreamweaver

Seorang web desainer pasti memerlukan suatu software yang dapat

menolongnya dalam mendesain dan membangun suatu situs web. Software

semacam ini biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software

dalam jenis ini adalah Adobe Dreamweaver.

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver

(25)

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu

versi 8, sedangkan setelah dibeli adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative

Suite 5 (sering disingkat Adobe CS5).

Adobe Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk

mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.

Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara

manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam

melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan

menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan

pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweaver dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver

mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta

fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript,

Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang

mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara

langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML

mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut

dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan

memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs,

(26)

juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link,

kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web. [6]

2.5.3. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Pada sub bub pengertian MYSQL dijelaskan juga tentang Keistimewaan MySQL

(27)

23

3

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Sebelum memasuki tahapan perancangan program, dilakukan tahapan

analisis sistem yang bertujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan

saat ini dan kebutuhan dari pengguna aplikasi. Dalam analisis sistem, dilakukan

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi bagian-bagian yang

lebih terperinci dengan maksud agar proses evaluasi dan identifikasi masalah

dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Pada tahap analisis sistem akan dibahas mengenai analisis sistem yang

sedang berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan non fungsional dan analisis

kebutuhan fungsional.

3.1.1. Analisis Masalah

Seksi pemanfaatan dan pelayanan merupakan salah satu divisi dari Bidang

Teknis KSDA yang menangani masalah pemanfaatan konservasi alam dan

pelayanan kegiatan yang menyangkut kawasan konservasi yang dimiliki

BBKSDA wilayah Jawa Barat. Salah satu pelayanan kegiatan yang ditangani staff

pemanfaatan dan pelayanan adalah perijinan masuk kawasan konservasi.

Kegiatan perijinan masuk kawasan konservasi ini dilakukan oleh pemohon yakni

perseorangan maupun sebuah instansi atau komunitas yang meminta ijin untuk

dapat melakukan kegiatan di kawasan konservasi yang dimiliki BBKSDA.

Kegiatan perijinan masuk kawasan konservasi dapat dilaksanakan apabila Surat

(28)

dan pelayanan, disetujui oleh pejabat yang berwenang dan diterima bagian tata

usaha untuk mengurus proses adminstrasi yang dikenakan pada kegiatan perijinan

yang harus dibayar oleh pemohon pada saat mengambil Surat Ijin Masuk

Kawasan Konservasi (SIMAKSI).

Pada saat ini proses perijinan masuk kawasan konservasi masih dilakukan

dengan prosedur yang sudah ada yakni pemohon datang mengisi formulir

registrasi setelah itu menyerahkan kelengkapan persyaratan perijinan berupa

proposal kegiatan dan surat pernyataan tidak merusak lingkungan setelah itu

menunggu proses persetujuan oleh pejabat yang berwenang selama beberapa hari

kemudian datang kembali untuk mengambil surat ijin dan membayar administrasi

untuk perijinan setelah itu harus menandatangani bukti bahwa surat tersebut telah

diambil. Kurang efisiennya waktu menyebabkan proses perijinan membutuhkan

waktu yang lama dan membuat pemohon untuk datang bolak-balik ke Kementrian

Kehutanan. Proses dalam pembuatan SIMAKSI ini adalah staff pemanfaatan dan

pelayanan harus memasukkan data yang diisi pemohon di formulir registrasi ke

template SIMAKSI berupa Microsoft Office Word yang sudah disediakan

kemudian SIMAKSI dicetak dan diserahkan ke bagian tata usaha divisi Subbagian

Umum yakni petugas administrasi untuk memberikan SIMAKSI yang telah

selesai ke pemohon. Jika ada pemohon yang datang untuk mengambil SIMAKSI

maka petugas administrasi harus mencari data SIMAKI satu per satu dan ini

membutuhkan waktu yang cukup lama. Begitu pula dalam pembuatan laporan

administrasi SIMAKSI maupun laporan perijinan SIMAKSI masih harus mencari

(29)

Staff Pemanfaatan dan Pelayanan juga Subbagian Umum membutuhkan

sistem informasi yang dapat mengelola proses perijinan SIMAKSI ini menjadi

lebih mudah baik dari pihak pemohon maupun staff. Sistem informasi perijinan

berbasis web dengan menyediakan fasilitas salah satunya perijinan online untuk

pemohon, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di Kementrian

Kehutanan.

3.1.2. Analisis Dokumen

Dokumen yang terlibat dalam pembangunan sistem informasi perijinan

surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi) diantaranya adalah

1. Formulir registrasi perijinan berbentuk berkas.

2. Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) dalam format .doc.

3.1.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian Bidang Teknis KSDA

Kementrian Kehutanan wilayah Jawa Barat, dalam melakukan proses perijinan

Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) pada Kementrian Kehutanan

wilayah Jawa Barat terdapat 2 proses yang dilakukan diantaranya, yaitu:

1. Perijinan Baru Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI).

2. Perpanjangan Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI).

Berikut ini adalah penjelasan prosedur-prosedur yang terlibat dalam sistem

(30)

3.1.3.2.Proses Bisnis Perijinan Baru Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi

(SIMAKSI).

Untuk membuat SIMAKSI pemohon harus melakukan pengajuan

permohonan seperti yang terlihat pada gambar 3.1

1. Pemohon meminta formulir permohonan SIMAKSI kepada Staff

Pemanfaatan dan Pelayanan yang berada di Kantor BBKSDA.

2. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan formulir permohonan

SIMAKSI.

3. Pemohon mengisi formulir permohonan SIMAKSI.

4. Pemohon mengembalikan formulir permohonan SIMAKSI kepada Staff

Pemanfaatan dan Pelayanan sekaligus menyertakan persyaratan yang

berhubungan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan pemohon.

5. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan data

formulir permohonan SIMAKSI. Jika tidak lengkap, maka formulir

permohonan akan dikembalikan kepada pemohon untuk melengkapi seluruh

kelengkapan data formulir permohonan SIMAKSI.

6. Untuk formulir permohonan SIMAKSI yang sudah lengkap maka akan

dilakukan proses penelaahan oleh Staff Pemanfaatan dan Pelayanan untuk

menentukan apakah permohonan yang diajukan dapat disetujui atau tidak

disetujui tergantung kepentingan tujuan kegiatan yang akan dilakukan oleh

pemohon.

7. Bagi pemohon yang formulir permohonan SIMAKSI telah disetujui maka

(31)

SIMAKSI disimpan ke dalam arsip data perijinan baru. Bagi yang tidak

disetujui maka Staff Pemanfaatan dan Pelayanan akan mengembalikan

kelengkapan data yang telah disertakan.

8. SIMAKSI yang telah dicetak diberikan kepada Pimpinan BBKSDA untuk

ditandatangani dan dicek perihal perijinan baru yang telah disetujui.

9. SIMAKSI yang telah ditandatangani dan dicek diberikan kepada Staff

Pemanfaatan dan Pelayanan.

10.Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan SIMAKSI yang telah

(32)

28

(33)

3.1.3.3.Proses Bisnis Perpanjangan Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan

Konservasi (SIMAKSI).

Perpanjangan SIMAKSI dilakukan oleh pemohon karena masa berlaku

surat ijin tersebut telah habis, proses pengajuan perpanjangan SIMAKSI dapat

terlihat pada gambar 3.2

1. Pemohon mendatangi Kantor BBKSDA dengan membawa SIMAKSI yang

telah habis masa berlakunya.

2. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan meminta bukti SIMAKSI yang telah habis

masa berlakunya untuk dilakukan pengecekan.

3. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan formulir perpanjangan

SIMAKSI kepada pemohon dan menyimpan SIMAKSI yang telah habis

masa berlakunya di arsip data perijinan lama.

4. Pemohon mengisi formulir perpanjangan Surat Ijin Masuk Kawasan

Konservasi (SIMAKSI).

5. Pemohon mengembalikan formulir perpanjangan SIMAKSI kepada Staff

Pemanfaatan dan Pelayanan.

6. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan membuat Perpanjangan Surat Ijin Masuk

Kawasan Konservasi (SIMAKSI).

7. Perpanjangan SIMAKSI yang telah dicetak diberikan kepada Pimpinan

BBKSDA untuk ditandatangani.

8. Perpanjangan SIMAKSI yang telah ditandatangani diberikan kepada Staff

(34)

9. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan Perpanjangan SIMAKSI

yang telah ditandatangani kepada pemohon dan menyimpannya 1 lembar

(35)

31

(36)

3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional meliputi analisis kebutuhan perangkat

keras, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan pengguna.

3.2.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui spesifikasi

yang digunakan di Staff Pemanfaatan dan Pelayanan dapat dillihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium Dual Core 2,8 GHz

2 Monitor LCD 15 inch

3 VGA VGA On-Board 128 MB

4 Memori 1 GB

5 Harddisk 80 GB

6 Printer Printer berwarna

7. Kartu Jaringan Modem

Kebutuhan hardware minimum guna menjalankan aplikasi ini dapat dilihat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Pentium 1,0 GHz

2 Monitor LCD 15 inch

3 VGA VGA On-Board 128 MB

4 Memori 1 GB

5 Harddisk 40 GB

6 Printer Printer hitam putih

7. Kartu Jaringan Modem

Berdasarkan spesifikasi yang telah ada, secara keseluruhan kebutuhan

perangkat keras untuk aplikasi ini telah terpenuhi.

3.2.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan oleh Kementrian Kehutanan untuk

membantu mengelola surat ijin masuk kawasan konservasi adalah :

(37)

2. Microsoft Office2007

3. Microsoft Excel 2007

Kebutuhan perangkat lunak untuk sistem informasi perijinan surat ijin

masuk kawasan konservasi di Kementrian Kehutanan minimum memiliki

spesifikasi sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3

2. Adobe Reader

3. Web Browser

4. Macromedia Dreamweaver 8

5. MySQL Essential-5.0.24-win 32

Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di Kementrian

Kehutanan dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini

maka, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk

sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi sehingga sistem

informasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.

3.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang

terlibat dalam proses perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)

sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap

komputer Adapun karakteristik pengguna sistem yang sedang berjalan adalah :

1. Fakta Lapangan

Fakta lapangan yang terjadi di Kementrian Kehutanan adalah tidak adanya

(38)

ini dikarenakan Kementrian Kehutanan selama ini belum sistem informasi

perijinan berbasis web ke masyarakat luas khususnya pemohon.

2. Kebutuhan Pengguna

Spesifikasi pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja

sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. Admin dan Petugas Administrasi

Admin dan petugas administrasi bertugas untuk mengelola dan

bertanggung jawab terhadap keseluruhan data yang diolah dalam

sistem informasi periijinan, keahlian yang harus dimiliki oleh seorang

admin, yaitu :

a. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.

b. Mengerti dasar-dasar internet.

c. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau

Mozilla Firefox.

2. Pengunjung Website atau pemohon

Pengguna website atau pemohon merupakan orang yang mendapatkan

informasi dari website yang dikunjungi serta mengajukan perijinan ke

Kementrian Kehutanan, keahlian yang perlu dimiliki oleh pengunjung

website yaitu :

a. Terbiasa menggunakan computer

b. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau

(39)

3. Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan setelah adanya sistem informasi perijinan di

Kementrian Kehutanan adalah untuk bagian admin atau staff pemanfaatan

dan pelayanan dapat dengan mudah mengelola data mengenai Kementrian

Kehutanan untuk diinformasikan ke masyarakat luas dan petugas

administrasi dapat mengelola data administrasi perijinan dengan baik

sedangkan untuk bagian user sebagai pengunjung website atau pemohon

dapat dengan leluasa untuk mengakses sistem informasi perijinan kapan pun

dan dimana pun untuk mengetahui perkembangan Kementrian Kehutanan

atau mengajukan perijinan ke Kementrian Kehutanan.

3.2.4. Analisis Pengkodean

Adapun aturan pengkodean yang berlaku untuk Surat Ijin Masuk Kawasan

Konservasi (SIMAKSI) adalah sebagai berikut:

1. Pengkodean nomor SIMAKSI

Format pengkodean nomor SIMAKSI adalah sebagai berikut:

SXXX/BBKSDA- JABAR2/XXXX

Keterangan dari kode nomor SIMAKSI adalah:

a. S merupakan kode ketetapan SIMAKSI yang inisialisasinya berarti

SIMAKSI dan XXX merupakan no urut pemohon. Apabila disatukan

SXXX menjadi id dari pemohon.

Tahun Pembuatan SMAKSI

Kode Ketetapan dari BBKSDA

Nomor Urut SIMAKSI

(40)

b. BBKSDA-JABAR2 merupakan kode ketetapan dari BBKSDA.

c. 4 digit terakhir merupakan tahun pembuatan SIMAKSI.

2. Pengkodean NIP

Adapula pengkodean untuk nip yang dimiliki pejabat penandatangan

SIMAKSI di Kementrian Kehutanan. Pengkodeannya sebagai berikut:

99999999 999999 9 999

Contoh dari pengkodean NIP adalah:

19590209 198903 2 001

Keterangan dari pengkodean nip adalah:

a. 8 digit pertama kode untuk tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai

b. 6 digit berikutnya kode untuk tahun dan bulan pengangkatan atau

tahum gabung pegawai.

c. 1 digit berikutnya kode untuk jenis kelamin, untuk perempuan

berkode 2 dan untuk laki-laki berkode 1.

d. 3 digit terakhir kode untuk nomor urut pegawai.

No Urut Pegawai

Jenis Kelamin

Tahun dan bulan pengangkatan / Tahun Gabung Tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai

No Urut Pegawai

Jenis Kelamin

(41)

3.2.5. Analisis Basis Data

Analisis basis data akan dilakukan perancangan proses yang bertujuan

untuk menghasilkan perancangan sistem. Perancangan proses yang dibuat tidak

mengalami banyak perubahan dari sistem yang sudah ada. Perancangan proses

sistem ini meliputi Entity Relation Diagram yang berfungsi untuk menjelaskan

aliran data yang diproses sehingga dapat menghasilkan informasi yang

diharapkan.

3.2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah suatu objek yang dapat didefinisikan

dalam lingkungan pemakai yang komponen utamanya dengan pembentukan diagram

ER adalah Entity (entitas) dan Relation (relasi). Hubungan antara entitas satu ke

entitas lainnya dapat dilihat dalam gambar 3.3.

Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI

termas uk dalam ditempatk an nama_ins tans i jns _k egiatan detail_k egiatan tgl_mulai tgl_ak hir tim lampiran s tatus _dibac a tgl_pengajuan tgl_perpanjangan tgl_perpanjangan_ak s tatus _ijin k eterangan total_tarif s tatus _pembay aran

pegawai nip tgl_lahir jns _k elamin thn_gabung des k ripsi gambar

t_k abk ota id_k abkota nama k abk ota

t_prov ins i id_prov nama

(42)

3.3. Analisis Kebutuhan Fungsional

Perancangan fungsional dapat digambarkan dengan bantuan pemodelan

diagram konteks dan data flow diagram.

3.3.1. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antar

Entitas Eksternal dengan sistem yang akan dibangun. Dimana data yang

dimasukankan oleh bagian komponen eksternal akan diproses di dalam sistem dan

akan menghasilkan laporan yang diinginkan oleh komponen eksternal tersebut

sesuai dengan data yang dimasukan. Diagram konteks dari Sistem Informasi

Perijinan SIMAKSI yang akan dibangun adalah seperti yang terlihat pada gambar

3.4.

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI info jadwal ijin data jadwal ijin

data provinsi data golongan data subbagian data bagian data jabatan

info pemohon data administrasi

update st atus simaksi

info kawasan info user info pegawai login invalid data persyaratan simaksi data login

data pegawai data kawasan

info administrasi

data pemohon data user

info user data user

info kegiatan data kegiatan

login invalid data login

upload data persyaratan simaksi

konfirmasi st atus simaksi

login invalid

data login 0

Sist em Inf ormasi Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SI MAKSI)

+

admin

(43)

3.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

3.3.2.1.DFD Level 1

DFD Level 1 menjelaskan turunan dari diagram kontek Sistem Infomasi

Perijinan SIMAKSI yang terdiri dari 4 proses dan dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI [data ja dwal ijin]

[info jad wal ijin]

prov ins i

s ubbag ian k abk ota bagian

golong an jabatan

ijin

[info k a bk ota] [info pro v ins i] [info go longan] [info s u bbagian]

[info ba gian] [info jab atan] [data pr ov ins i]

[data k a bk ota] [data s u bbagian]

[data ba gian] [data go longan]

[data ja batan]

[k onfirmas i s tatus s imak s i] [upload data pers y ar atan s imak s i] [data pe rs y aratan s imak s i]

[update s tatus s imak s i]

[info pe mohon]

[data ad minis tras i] login v a lid [data lo gin]

[info k a was an]

[info us er]

[data pe gawai]

[info pe gawai]

[login in v alid]

[data lo gin]

[login in v alid]

[data lo gin] [login in v alid]

[info ad minis tras i] pemoh on

[data pe mohon]

ijin

[info k e giatan] [data k e giatan] pemoh on

manaje men data s imak s i

+

3

manaje men us er

+

4

manaje men adminis tras i

+

s ubbag ian prov ins i

(44)

3.3.2.2.DFD Level 2 Proses 2 Manajemen Data SIMAKSI

DFD level 2 proses 2 manajemen data SIMAKSI ini menjelaskan tentang

pengolahan data yang berkaitan dengan perijinan SIMAKSI yang dapat dilihat

pada gambar 3.6.

pemohon

kawasan ijin info jadwal ijin

data jadwal ijin provinsi

data kabkota data jabatan update status simaksi data persyaratan simaksi

konfirmasi status simaksi upload data persyaratan simaksi info pemohon

pengolahan data pemohon

+

2 pengolahan data

kawasan

+

3 pengolahan data

pegawai pengolahan data

jabatan

+

6 pengolahan data

golongan

+

7 pengolahan data

subbagian

+

8 pengolahan data

bagian

+

9 pengolahan data

provinsi

+

10 pengolahan data

kabkota

+

11

pengolahan jadwal ijin

+

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3 Manajemen Data SIMAKSI

3.3.2.3.DFD Level 2 Proses 3 Manajemen User

DFD level 2 proses 3 manajemen user ini menjelaskan tentang pengolahan

data user yang mengelola SIMAKSI yang terdiri dari 4 proses yaitu penambahan

user, pengubahan user, penghapusan user dan pencarian user yang dapat dilihat

(45)

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 Manajemen User

3.3.2.4.DFD Level 2 Proses 4 Manajemen Administrasi

DFD level 2 proses 4 manajemen administrasi SIMAKSI ini menjelaskan

tentang pengolahan data yang berkaitan dengan administrasi SIMAKSI yang

terdiri dari 2 proses yaitu pengolahan kegiatan dan pengolahan administarsi

SIMAKSI yang dapat dilihat pada gambar 3.8.

pet ugas inf o user

dat a us er

pet ugas dat a us er

[ login v alid]

[ inf o us er]

[ inf o us er]

pet ugas

[ petugas] [ data user] st atus pengubahan user

st atus penambahan us er

konf irmas i hapus us er dat a us er dat a us er

[ data user] admin

pet ugas

pet ugas 3. 1

penambahan dat a us er

3. 2

pengubahan dat a us er

3. 3

penghapusan data us er

+ login

3. 4

(46)

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 4 Manajemen Administrasi

3.3.2.5.DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Pemohon

DFD level 3 proses 2.1 pengolahan pemohon menjelaskan tentang

pengolahan data pemohon yang terdiri dari 2 proses yaitu ubah profile pemohon

dan tampil pemohon yang dapat dilihat pada gambar 3.9. kegiatan [login valid]

[data administras i] [info kegiatan]

[info adminis tras i]

[ijin] [kegiatan] [data kegiatan]

petugas

kegiatan

ijin 4.1

pengolahan kegiatan

+

4.2

administrasi simaks i

+

(47)

Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Pemohon

3.3.2.6.DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Kawasan

DFD level 3 proses 2.2 pengolahan kawasan menjelaskan tentang

pengolahan data kawasan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kawasan, ubah

kawasan, hapus kawasan dan cari kawasan yang dapat dilihat pada gambar 3.10.

[info p emohon] [data pemohon]

[info p emohon] [data pemohon]

[login valid ]

pemo hon [pemo hon]

admin

pemo hon 3.1.1

ubah profile pem ohon

3.1.2

T ampil pem ohon login

(48)

Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Kawasan

3.3.2.7.DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Pegawai

DFD level 3 proses 2.3 pengolahan jabatan menjelaskan tentang

pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah pegawai , ubah

pegawai, hapus pegawai dan cari pegawai yang dapat dilihat pada gambar 3.11. k awas an

info k awas an data k awas an

[data k awas an] [info k awas an]

k awas an

k awas an

[k awas an]

k onfirmas i hapus k awas an s tatus perubahan k awas an

s tatus penambahan k awas an

data k awas an data k awas an data k awas an

k awas an

2.2.1

penambahan k awas an

2.2.2

pengubahan k awas an

2.2.3

penghapus an k awas an

admin admin

2.2.4

(49)

Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Pegawai

3.3.2.8.DFD Level 3 Proses 2.4 Pembuatan SIMAKSI

DFD level 3 proses 2.3 pembuatan simaksi menjelaskan tentang

pembuatan simaksi yang terdiri dari 5 proses yaitu pendaftaran simaksi,

pengubahan status simaksi, perpanjangan simaksi, pencarian simaski dan laporan

simaksi yang dapat dilihat pada gambar 3.12. pegawai

data pegawai data pegawai

[data pegawai] [info pegawai]

pegawai pegawai

[pegawai]

konfirmasi hapus pegawai status perubahan pegawai status penambahan pegawai

data pegawai data pegawai data pegawai

pegawai

3.3.1

tambah pegawai

3.3.2

ubah pegawai

3.3.3

hapus pegawai

admin admin

3.3.4

(50)

Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 2.4 Pembuatan SIMAKSI

3.3.2.9.DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Jabatan

DFD level 3 proses 2.5 pengolahan jabatan menjelaskan tentang

pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah jabatan, ubah

jabatan, hapus jabatan dan cari jabatan yang dapat dilihat pada gambar 3.13. ijin

ijin ijin

ijin

[ijin]

s tatu s perp anjang an s ima k s i

s tatu s s ima k s i

[k on firmas i s tatus s imak s i] data pers y a ratan p erpanjangan s imak s i

data pers y a ratan s imak s i

[uplo ad data pers y aratan s imak s i] [pemohon]

s tatu s perp anjang an s ima k s i

data s imak s i data s imak s i s tatu s s ima k s i

data s imak s i data s imak s i data pers y a ratan p erpanjangan s imak s i

data pers y a ratan s imak s i

[upd ate s tatus s ima k s i] [data pers y aratan s imak s i]

admin pemohon

ijin

pemohon 2.4.1

pen daftaran s imak s i

2.4.2

pen gubaha n s tatu s s ima k s i

2.4.3

perp anjang an s imak s i

2.4.4

pen c arian s imak s i

2.4.5

(51)

Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Jabatan

3.3.2.10.DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Golongan

DFD level 3 proses 2.6 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data golongan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah golongan, ubah

golongan, hapus golongan dan cari golongan yang dapat dilihat pada gambar 3.14. jabatan

jabatan jabatan [jabatan]

s tatus penambahan jabatan

s tatus pengubahan jabatan

k onfirmasi penghapus an jabatan

info jabatan data jabatan

data jabatan data jabatan data jabatan

[data jabatan]

[info jabatan] admin

admin jabatan

2.5.1

penambahan data jabatan

2.5.2

pengubahan data jabatan

2.5.3

penghapus an data jabatan

2.5.4

(52)

Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Golongan

3.3.2.11.DFD Level 3 Proses 2.7 Pengolahan Subbagian

DFD level 3 proses 2.7 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data subbagian yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah subbagian,

ubah subbagian, hapus subbagian dan cari subbagian yang dapat dilihat pada

gambar 3.15.

golongan

golongan golongan [golongan]

info golongan k onfirmas i hapus golongan s tatus pengubahan golongan s tatus penambahan golongan

data golongan data golongan data golongan

data golongan

[info golongan] [data golongan]

admin golongan admin

2.6.1

penambahan data golongan

2.6.2

pengubahan data golongan

2.6.3

penghapus an data golongan

2.6.4

(53)

Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.7 Pengolahan Subbagian

3.3.2.12.DFD Level 3 Proses 2.8 Pengolahan Bagian

DFD level 3 proses 2.8 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data bagian yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah bagian, ubah

bagian, hapus bagian dan cari bagian yang dapat dilihat pada gambar 3.16. s ubbagian

s ubbagian s ubbagian

[s ubbagian]

info s ubbagian k onfirmas i penghapus an subbagian s tatus pengubahan s ubbagian s tatus penambahan s ubbagian

data subbagian data subbagian data subbagian data subbagian

[info subbagian] [data subbagian]

admin admin

s ubbagian

2.7.1

penambahan data s ubbagian

2.7.2

pengubahan data s ubbagian

2.7.3

penghapus an data s ubbagian

2.7.4

(54)

Gambar 3.16 DFD Level 3 Proses 2.8 Pengolahan Bagian

3.3.2.13.DFD Level 3 Proses 2.9 Pengolahan Provinsi

DFD level 3 proses 2.9 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data provinsi yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah provinsi, ubah

provinsi, hapus provinsi dan cari provinsi yang dapat dilihat pada gambar 3.17. bagian

bagian bagian [bagian]

info bagian k onfirmas i hapus bagian s tatus pengubahan bagian s tatus penambahan bagian

data bagian data bagian data bagian

data bagian

[info bagian] [data bagian]

admin bagian admin

2.8.1

penambahan data bagian

2.8.2

pengubahan data bagian

2.8.3

penghapus an data bagian

2.8.4

(55)

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.9 Pengolahan Provinsi

3.3.2.14.DFD Level 3 Proses 2.10 Pengolahan Kabkota

DFD level 3 proses 2.10 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data kabkota yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kabkota, ubah

kabkota, hapus kabkota dan cari kabkota yang dapat dilihat pada gambar 3.18. prov ins i

prov ins i prov ins i [prov ins i]

info prov ins i k onfirmasi hapus provins i s tatus pengubahan prov ins i s tatus penambahan prov ins i

[info prov ins i]

data provins i data provins i data provins i

data provins i

[data provins i]

admin admin

prov ins i

2.9.1

penambahan data prov ins i

2.9.2

pengubahan data prov ins i

2.9.3

penghapus an data prov ins i

2.9.4

(56)

Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses 2.10 Pengolahan Kabkota

3.3.2.15.DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Jadwal Ijin

DFD level 3 proses 2.11 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data jadwal ijin yang terdiri dari 3 proses yaitu tampil data jadwal ijin,

pengubahan jadwal ijin dan cari jadwal ijin yang dapat dilihat pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Jadwal Ijin k abkota

k abkota k abkota

[k abk ota]

info kabk ota k onfirmas i hapus k abk ota s tatus pengubahan k abk ota s tatus penambahan k abk ota

[info k abk ota]

data k abk ota data k abk ota data k abk ota data k abk ota

[data k abk ota]

admin k abkota admin

2.10.1

penambahan data k abkota

2.10.2

pengubahan data k abkota

2.10.3

penghapus an data k abkota

2.10.4

pencarian data k abkota

k awas an ijin

[kawasan] [ijin]

info jadwal ijin s tatus pengubahan data jadwal

info jadwal ijin

[info jadwal ijin]

data jadwal ijin data jadwal ijin data jadwal ijin

[data jadwal ijin]

admin admin

ijin k awas an

2.11.1

tampil data jadwal

2.11.2

pengubahan data jadwal

2.11.3

(57)

3.3.2.16.DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Kegiatan

DFD level 3 proses 4.1 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang

pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kegiatan, ubah

kegiatan, hapus kegiatan dan cari kegiatan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.

Gambar 3.20 DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Kegiatan

3.3.2.17.DFD Level 3 Proses 4.2 Administrasi SIMAKSI

DFD level 3 proses 4.2 pengolahan administrasi SIMAKSI menjelaskan

tentang pengolahan data adminstrasi yang terdiri dari 3 proses yaitu ubah

administrasi, cari administrasi dan laporan rekap yang dapat dilihat pada gambar

3.21.

kegiatan

inf o k egiatan dat a kegiat an

[ login v alid]

kegiatan

kegiatan [ kegiat an]

konf irmas i hapus kegiatan st atus perubahan kegiatan st atus penambahan kegiat an

[ inf o kegiat an]

dat a kegiat an dat a kegiat an dat a kegiat an

[ data k egiat an]

pet ugas pet ugas

kegiatan

4. 1.1

penambahan dat a kegiatan

4. 1.2

pengubahan dat a kegiatan

4. 1.3

penghapusan data kegiatan login

4. 1.4

Gambar

Gambar 3.1 Proses Bisnis Perijinan Baru Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
Gambar 3.2 Proses Bisnis Perpanjangan Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI
Gambar 3.5  DFD Level 1 Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kudus karena dengan sistem informasi ini semua informasi tentang peserta, tata cara seleksi, pendaftaran, ujian dan lain sebagainya akan disimpan di dalam

7 Pengguna telah mengisi semua kolom yang ada dengan benar dan menekan tombol berikutnya Data dalam database berhasil disimpan dan melanjutkan tahap berikutnya Data dalam

data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database MySQLserver. b) MySQL merupakan sistem manajemen database atau basis data terhubung

Anda dapat mengisi form yang disediakan untuk memboking tiket pesawat.. Pastikan data yang anda

Menghapus data surat masuk pada database y n n Input Nomor surat; Alamat; Uraian; Tanggal; User; File surat Penyimpanan data surat masuk atau surat. keluar di database

Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak

benar data peminjaman buku benar, maka data akan disimpan sistem menyimpan data Mengisi dengan lengkap atau benar pengembalian buku Jika data yang diisi lengkap atau benar, maka

Sistem akan menampilkan form edit data, lalu klik tombol edit data, maka sistem akan menyimpan perubahan data ke Database dan menampilkan Pesan “Data Berhasil Di Edit” Valid 3 Sistem