SISTEM INFORMASI PERIJINAN SURAT IJIN MASUK
KAWASAN KONSERVASI (SIMAKSI) BERBASIS
WEB
DI KEMENTRIAN KEHUTANAN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
ARNI ARDIANY NUR RAHMAN
10107256
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
DI KEMENTRIAN KEHUTANAN
Oleh
Arni Ardiany Nur Rahman 10107256
Seksi pemanfaatan dan pelayanan merupakan salah satu divisi dari Bidang Teknis KSDA di Kementrian Kehutanan yang menangani masalah pemanfaatan konservasi alam dan pelayanan kegiatan yang menyangkut kawasan konservasi yang dimiliki BBKSDA wilayah Jawa Barat. Salah satu pelayanan kegiatan yang ditangani staff pemanfaatan dan pelayanan adalah perijinan masuk kawasan konservasi. Proses perijinan yang ditangani Kementrian Kehutanan memiliki kekurangan dalam masalah penanganan waktu perijinan yang cukup lama. Selain itu penyajian informasi tentang perijinan kepada pemohon masih belum tersampaikan dengan baik, sehingga pemohon kesulitan mendapatkan informasi tentang tata cara melakukan perijinan. Kendala lain adalah sering terhambatnya pembuatan laporan baik untuk pengajuan perijinan maupun administrasi perijinan, maka dari itu diperlukan suatu sistem informasi.
Sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi yang dibangun menggunakan pemodelan terstruktur yang terdiri dari proses bisnis,
diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD) sebagai alat untuk
menggambarkan model sistem serta menggunakan kamus data, dan Entity
Relationship Diagram (ERD) dalam perancangan basis data. Sistem informasi
perijinan ini menerapkan sistem yang berbasis web karena terhubung dengan
jaringan internet jadi dapat diakses dimanapun untuk memudahkan pemohon agar tidak perlu datang langsung pada saat proses pembuatan surat ijin.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode blackbox yang terdiri
dari alpha dan beta dapat disimpulkan bahwa sistem informasi perijinan surat ijin
masuk kawasan konservasi (simaksi) yang dibangun dapat mempermudah
pemohon dalam membuat surat ijin, mempermudah petugas untuk mengelola laporan dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
ii
LICENSING INFORMATION SYSTEM SIGN LETTER OF CONSENT CONSERVATION AREA (SIMAKSI) WEB-BASED
IN THE MINISTRY OF FORESTRY
by
Arni Ardiany Nur Rahman 10107256
Staff and service utilization is a division of Technical Affairs at the Ministry of Forestry KSDA on the problems of nature conservation and utilization of the service activities pertaining to conservation areas owned BBKSDA region of West Java. One of the activities handled by the service staff utilization and service is a permission into the conservation area. Permitting process handled by the Ministry of Forestry has shortcomings in handling the issue of licensing a long time. Besides the presentation of information about licensing the applicant still has not delivered properly, so the applicant difficulty getting information about licensing procedures for conduct. Another obstacle is the frequent delays in preparing reports for submission of licensing and administration of licensing, and therefore required an information system.
Information system permitting entry of conservation areas that are built using structured modeling of business processes, context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD) as a tool to describe the system model and using the data dictionary, and Entity Relationship Diagram (ERD) in the design basis data. Licensing information system implemented a web-based system because it is connected to the Internet network so it can be accessed anywhere to facilitate the applicants to not have to come directly during the manufacturing process permits.
Based on the results of blackbox testing using a method that consists of alpha and beta can be concluded that the licensing information system entry of conservation areas (simaksi) built to facilitate the applicant in making a license, enabling officers to manage the reports and to resolve existing problems.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PERIJINAN SURAT IJIN
MASUK KAWASAN KONSERVASI (SIMAKSI) BERBASIS WEB DI
KEMENTRIAN KEHUTANAN” sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu dan Teknik Komputer
di Universitas Komputer Indonesia dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, tidak lain atas bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Irfan Maliki, S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu memberikan arahan dan dorongan kepada penulis selama
proses penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Harry Susanto S.T., selaku pembimbing lapangan yang sudah
banyak membantu dalam proses pembuatan sistem informasi perijinan ini.
3. Ayah H.Oom Rohmana, ibu Nuryani, adik Inda Rahmani dan seluruh
keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun
materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik
selama ini.
4. Untuk Asparingga F.J, Amd yang selalu memberi semangat, doa dan
iv
5. Untuk teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
terima kasih banyak atas semua dukungan dan bantuannya hingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis,
terima kasih atas segalanya.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun
agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak khusunya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Bandung, Juli 2011
1
Kementrian Kehutanan merupakan instansi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam. Khusunya di Jawa Barat, Kementrian Kehutanan mempunyai wilayah kerja
yang menyebar wilayah Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten. Kawasan
konservasi merupakan suatu tempat yang dilindungi dan dikelola oleh suatu badan
yang dipercaya untuk menangani urusan kehutanan yaitu Kementrian Kehutanan.
Kawasan konservasi ini meliputi kawasan suaka alam, cagar alam, suaka
margasatwa, kawasan pelestarian alam, taman nasional, taman wisata alam dan
taman buru yang dapat dikunjungi oleh siapapun bahkan dapat digunakan untuk
melakukan banyak kegiatan. Izin masuk kawasan suaka alam, kawasan pelestarian
alam dan taman buru disebut Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
yang diberikan oleh pejabat yang berwenang kepada pemohon untuk masuk
kawasan suaka alam, pelestarian alam atau taman buru.
Kementrian Kehutanan memiliki website yang dapat diakses oleh siapapun
yang ingin mengetahui ataupun ingin bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan,
hanya saja ada yang dikeluhkan oleh para pemohon yaitu tidak tersedianya web
pendukung untuk pembuatan surat ijin tersebut secara online menyebabkan
pemohon harus datang bolak-balik ke Kementrian Kehutanan melengkapi
kelengkapan dokumen untuk proses persetujuan, hal ini tentu saja kurang efiesien
penumpukan berkas dan penyimpanan data perijinan yang tidak terkelola dengan
baik, maka pada saat proses pencarian dilakukan menyita banyak waktu.
Pada sistem yang sedang berjalan, pengolahan data perijinan masih
bersifat manual jadi untuk pembuatan laporan hasil rekapitulasi keseluruhan
maupun laporan bulanan, masih sering mengalami keterlambatan. Pengolahan
data yang berkaitan dengan data pejabat berwenang, data kawasan dan data tarif
kegiatan serta pengelolaan administrasi yang berkenaan dengan perijinan belum
terorganisir dengan baik.
Solusi yang diusulkan untuk menangani masalah yang ada adalah dengan
membuat suatu sistem informasi perijinan yang cepat dalam proses pembuatan
dan perpanjangannya serta mampu mengelola laporan rekapitulasi, laporan
bulanan, data pejabat berwenang, data kawasan juga tarif dan administrasi dengan
baik dengan berbasis web. Dengan adanya sistem informasi perijinan surat ijin
masuk kawasan konservasi (simaksi) berbasis web dapat memberikan kemudahan
bagi pemohon untuk membuat perijinan dengan bisa diakses kapanpun dan bagi
Kementrian Kehutanan dapat terbantu dalam penanganan proses pemberian izin
kepada pemohon.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dirumuskan
masalah yaitu bagaimana membangun sistem informasi perijinan surat ijin masuk
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dalam sebuah penulisan penelitan harus saling
berkaitan satu sama lain.
1.3.1 Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas
akhir ini adalah untuk membangun sistem informasi perijinan surat ijin masuk
kawasan konservasi (SIMAKSI) berbasis web di Kementrian Kehutanan.
1.3.2 Tujuan
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
1. Membangun sarana perijinan yang dapat memudahkan pemohon dalam
pembuatan surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi).
2. Mempermudah proses pencarian data perijinan yang akan melakukan
perpanjangan izin.
3. Memudahkan dalam pembuatan laporan yang sering terhambat.
4. Mempermudah pengelolaan data pejabat berwenang, data kawasan dan tarif
anggaran yang ada serta administrasi agar jauh lebih teratur.
1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian
Dalam hal ini ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dibatasi
sebagai berikut:
1. Proses yang terdapat pada sistem informasi perijinan surat ijin masuk
kawasan konservasi (simaksi) di Kementrian Kehutanan adalah mengolah
data pemohon, menangani proses pembuatan perijinan surat ijin masuk
mengolah data pejabat berwenang tiap wilayah, data kawasan tiap bidang
wilayah, seksi konservasi juga fungsi kawasan, mengolah data tarif anggaran
tiap kegiatan yang harus dikeluarkan pemohon dan menangani administrasi
perijinan.
2. Data yang diolah pada sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan
konservasi (simaksi) yaitu data pemohon, data pejabat berwenang, data
kawasan, data tarif, data perijinan pemohon, data perpanjangan perijinan dan
data administrasi perijinan.
3. Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi perijinan surat ijin masuk
kawasan konservasi (simaksi) berupa surat ijin masuk kawasan konservasi,
bukti perpanjangan surat ijin, laporan rekapitulasi per bulan, bukti
pembayaran dan laporan anggaran yang diterima.
4. Untuk masalah biaya administrasi surat ijin masuk kawasan konservasi
(simaksi) harus dibayar pada saat pemohon datang mengambil simaksi ini ke
Kementrian Kehutanan serta untuk menandatangani bukti diatas materai
yang menyatakan telah mengambil dan mempergunakan simaksi. Jika dalam
waktu 2 hari setelah konfirmasi simaksi telah selesai pemohon tidak datang
maka simaksi yang diajukan dianggap sudah tidak berlaku.
5. Metode analisa dan perancangan yang dipakai adalah metoda terstruktur,
yaitu proses bisnis digambarkan dalam model BPMN(Bussines Process
Modeling Notation) dengan menggunakan media swim lane, DFD (Data
Flow Diagram) dalam menggambarkan model fungsionalnya dan ERD
database yang dimiliki juga CDM (Concept Data Modeling) dalam
menggambarkan diagram relasi.
1.5 Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu
memaparkan permasalahan melalui analisis dari hasil studi literatur dan studi
lapangan, sehingga tercipta gambaran mengenai permasalahan. Untuk
mempermudah menggambarkan permasalahan, dilakukan dua tahap yaitu, tahap
pengumpulan data dan tahap pembuatan perangkat lunak yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.5.1 Tahap pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Studi Literatur.
Studi Literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan pengetahuan dalam
membangun suatu sistem informasi. Metode ini dapat melalui buku, modul
atau situs-situs yang berkaitan dengan data yang diperlukan.
b. Studi Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
penelitian langsung ke lapangan dengan menggunakan dua cara yaitu :
1. Wawancara.
Wawancara adalah suatu percakapan langsung dengan tujuan-tujuan
tertentu dengan format tanya jawab yang terencana. Dalam
dengan perwakilan dari perusahaan yaitu Ruhiat, S.T selaku Staff
Pemanfaatn dan Pelayanan Bidang Teknis KSDA.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan
berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu
kegiatan yang sedang berjalan. Observasi dilakukan di Staff
Pemanfaatan dan Pelayanan Bidang Teknis KSDA yaitu dengan
mengamati secara langsung bagaimana proses pembuatan perijinan
surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi) yang sedang berjalan.
1.5.2 Tahap pembuatan perangkat lunak.
Tahap pembuatan perangkat lunak yang digunakan adalah metode
Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall.
Adapun tahap-tahap pengembangan yang digunakan terdapat pada gambar
1.1 diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi (System engginering)
Pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari
pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan
segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Analisis perangkat Lunak (Software Analysis)
Menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat
diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan
menentukan prosedur-prosedur yang bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut
3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design)
Perancangan perangkat lunak merupakan perancangan perangkat lunak yang
dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap
sebelumnya. Perancangan tersebut meliput perancangan struktur file, stuktur
menu, stuktur program, format masukan (input) dan format keluaran
(output).
4. Implementasi perangkat lunak (Coding)
Implementasi perangkat lunak yaitu kegiatan yang mengimplementasikan
hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang
dimengerti oleh bahasa mesin.
5. Pengujian perangkat lunak (Testing)
Memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal,
dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai
dengan hasil yang diinginkan setelah proses.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan
struktur baik dari segi software maupun hardware.
1.6 SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum
tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba
merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan
penelitian yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai profil Kementrian
Kehutanan sekaligus tugas dan fungsi masing-masing bagian yang terdapat pada
Kementrian Kehutanan. Selain itu berisi tentang dasar-dasar teori yang
berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini yang mencakup pengertian sistem
informasi, konsep dasar sistem, basis data, serta pengertian perijinan secara
umum.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisa sistem yang sedang berjalan, analisa kebutuhan serta
evaluasi sistem yang sedang berjalan meliputi Entity Relationship Diagram
(ERD), Data Flow Diagram (DFD), Spesifikasi Proses, Kamus Data dan
Arsitektur Perancangan. Dan juga berisi mengenai perancangan form yang akan
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini berisi tentang tahapan-tahapan yang dilakukan untuk
menerapkan sistem yang telah dirancang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis dan memberikan
masukan atau saran bagi perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan sistem
11
2.1. Tinjauan Perusahaan
Tinjauan perusahaan meliputi profil perusahaan, visi dan misi serta
struktur organisasi yang dimiliki Kementrian Kehutanan sebagai tempat
penelitian.
2.1.1. Profil Kementrian Kehutanan
Kementrian Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor : P. 02/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007
merupakan instansi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Khusunya di Jawa Barat,
Kementrian Kehutanan mempunyai wilayah kerja yang menyebar wilayah
Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten. [1]
2.1.2. Visi dan Misi Kementrian Kehutanan
Kementrian Kehutanan memiliki visi dan misi yang berkaitan dengan
masalah konservasi sumber daya alam. [1]
Visi yang dimiliki oleh Kementrian Kehutanan adalah menjamin
kelestarian dan kemanfaatan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya di Jawa Barat dan Banten. Sedangkan misi yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pengamanan, perlindungan dan pengelolaan kawasan
b. Mengoptimalkan kemanfaatan kawasan konservasi untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, wisata alam dan jasa lingkungan;
c. Menguatkan kelembagaan dan tata kepemerintahan yang baik.
2.1.3. Struktur Organisasi Kementrian Kehutanan
Struktur Organisasi yang dimiliki oleh Kementrian Kehutanan secara
umum dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar II.1 Struktur Organisasi Kementrian Kehutanan
Untuk Bidang KSDA Wilayah I Bogor terdiri dari SKW I Serang yang
meliputi wilayah: Provinsi Banten: Serang, Pandeglang, Lebak, Cilegon dan SKW
II Bogor yang meliputi wilayah: Depok, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.
Untuk Bidang KSDA Wilayah II Bandung terdiri dari SKW III Soreang
yang meliputi wilayah: Bandung, Cimahi dan Sumedang dan SKW IV
Purwakarta yang meliputi wilayah: Purwakarta, Subang, dan Karawang.
Untuk Bidang KSDA Wilayah III Ciamis terdiri dari SKW V Garut yang
dan SKW VI Cirebon yang meliputi wilayah: Cirebon, Kuningan, Majalengka,
dan Indramayu. [1]
2.2. Landasan Teori
Dalam pembangungan aplikasi sistem informasi ini melibatkan berbagai
sumber dan kajian teori diantaranya mengenai sistem informasi. Berikut ini akan
dibahas mengenai teori-teori yang menjadi sumber kajian ilmu dari aplikasi sistem
informasi.
2.2.1. Konsep Dasar Sistem
Kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi didasarkan pada suatu
ketentuan atau aturan tertentu. Pendefinisian suatu aturan digambarkan sebagai
suatu sistem dalam organisasi tersebut.
Terdapat beberapa pendekatan dalam mendefinisikan suatu sistem.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem
sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.[2]
Pendekatan lain yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sebagai berikut :
“Sistem bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama
2.2.2. Pengertian Perijinan
Perijinan merupakan suatu permohonan yang diajukan pemohon untuk
mendapatkan persetujuan dari yang pihak yang berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilakukan dapat berupa surat ijin yang dijadikan sebagai bukti oleh
pemohon untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku dan
ditetapkan.
2.2.3. BPMN (Bussiness Process Modeling Notation)
BPMN (Bussines Process Modeling Notation) terdiri atas sebuah diagram
yaitu Bussines Process Diagram (BPD). Tujuan dari pembuatan diagram ini
adalah agar proses bisnis dapat mudah dimengerti dan dapat memodelkan proses
bisnis yang sulit.
Diagram BPMN terdiri atas elemen. Elemen ini terbagi atas empat
kategori, yaitu Flow Object, Connecting Object, Swimlanes dan Artifacts. Berikut
penjelasan masing-masing elemen BPMN.
1. Flow Object, terdiri atas:
a. Event direpresentasikan dalam bentuk lingkaran dan menjelaskan apa
yang terjadi pada saar itu. Ada tiga jenis event yaitu start, intermediate
dan end. Masing-masing mewakili kejadian dimulainya proses bisnis,
interupsi proses bisnis dan akhir dari proses bisnis. Untuk setiap jenis
event tersebut terdiri atas beberapa jenis misalnya message start yang
dilambangkan seperti start event namun mendapatkan tambahan
lambing amplop didalamnya, yang berarti ada pesan event tersebut
b. Activity merepresentasikan pekerjaan (task) yang harus diselesaikan.
Ada empat macam activity yaitu task, looping task, sub process dan
looping subprocess.
c. Gateway merepresentasikan pemecahan alur yang terdapat di dalam
proses, Ada berbagai macam gateway yaitu exclusive data based,
exclusive event based, inclusive event based dan parallel.
2. Connecting Object, terdiri atas:
a. Sequence flow, merepresentasikan pilihan default untuk menjalankan
proses
b. Message flow, merepresentasikan aliran pesan antar proses
c. Association, digunakan untuk menghubungkan elemen dengan artifact.
3. Swimlanes digunakan untuk mengkatagorikan secara visual seluruh elemen
dalam diagram. Ada dua jenis swimlanes yaitu pool dan lane.
Perbedaannya adalah lane terletak dibagian dalam pool untuk
mengkategorisasi elemen-elemen di dalam pool menjadi lebih spesifik.
4. Artifacts digunakan untuk memberi penjelasan di diagram. Elemen ini terdiri
tiga jenis yaitu:
a. Data Object, digunakan untuk menjelaskan data apa yang dibutuhkan
dalam proses
b. Group, untuk mengelompokkan sejumlah aktifitas di dalam proses
tanpa mempengaruhi proses yang sedang berjalan
c. Annotation, digunakan untuk member catatan agar diagram menjadi
2.3. Basis Data
Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul.
Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia (pegawai, peserta, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa
konsep, keadaan dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis data(database) sendiri dapat didefiniskan sebagai berikut :
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan pada perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. [3]
Prinsip utama pada basis data adalah pengaturan data/arsip dan tujuan
utamanaya adalah kecepatan dan kemudahan dalam pengambilan kembali
data/arsip yang menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket
atau harddisk). Basis data dikelola/ditangani melalui perantara alat/mesin pintar
elektronis yang kita kenal sebagai komputer.
Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis
dengan bantuan komputer. Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara
elektronis bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalm basis data adalah
pengaturan/penilaian/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita
simpan sesuai fungsi/jenisnya. Penilaian/pengelompokan/pengorganisasian ini
dapat berbentuk sejumlah file/table terpisah atau dalam bentuk pendefniasn
Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data
dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data
(drop database), pembuatan file/table dari suatu basis data(create table),
penghapusan file/table dari suatu basis data(drop table), pengisian/penambahan data
baru di sebuah basis data(insert), pengambilan data dari sebuah file/table
(retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/table(update), dan penghapusan
data dari sebuah file/table (delete).
2.3.1. Bahasa Basis Data
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip
yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan
kembali data tersebut. Basis Data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai
dalam suatu lingkungan perusahaan atau instansi-instansi. Penerapan basis data
dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).
2.3.2. Pemodelan Data
Pemodelan data yang akan dibahas mengenai ERD (Entity Relationship
Diagram) dan Kamus Data.
2.3.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R
secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua
komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka
digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R
diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan
abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan
data, membuat data, mengubah data dan menghapus data. [3]
Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :
1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one )
2. Relasi satu-ke-banyak (one-to many) atau banyak-ke-satu (many-to-one)
3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)
2.3.2.2. Kamus Data
Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file
khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data didefinisikan
sebagai berikut :
“Katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi”.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan
data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap
elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai,
diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program
komputer yang berhubungan dan lain-lain. [3]
2.4. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan pada sistem informasi ini adalah metode
sekuensial linear atau sering juga disebut dengan metode waterfall dengan
2.4.1. Metode Waterfall
Paradigma waterfall terkadang juga disebut model classic life cycle, model
ini terhubung secara sistematik memulai teknis pengembangan perangkat lunak
yang dimulai sari level sistem dengan tahapan-tahapan selanjutnya yaitu system
enginering, analysis, design, coding, testing dan maintenance. Dimana konsep
dari metode ini adalah bagaimana melihat suatu masalah secara sistematis dan
terstruktur. [4]
Penjelasan metodologi waterfall :
1. Rekayasa dan Pemodelan (System enginering), adalah pembuatan suatu
perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu
proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Analisis perangkat Lunak (Analysis), merupakan tahapan dimana system
engginering menganalisis hal-hal yang diperlihatkan dalam pelaksanaan
proyek pembuatan atau pengembangan perangkat lunak yang bertujuan untuk
memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
3. Perancangan perangkat Lunak (Software Design), tahapan ini merupakan
tahap penerjemah dari keperluan atau data yang telah dianalisis kedalam
bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai (user).
4. Implementasi perangkat lunak (Coding), yaitu menterjemahkan data atau
pemecahan masalah yang dirancang ke dalam bahasa pemrograman yang telah
5. Pengujian perangkat lunak (Testing), program selesai dibuat, maka berikutnya
adalah uji coba terhadap program tersebut.
6. Pemeliharaan (Maintenance) yaitu penerapan secara keseluruhan disertai
pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun
hardware.
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang pembuatan aplikasi
sehingga dapat menjalankan aplikasi sesuai dengan yang diharapkan.
2.5.1. Power Design 6.0
Power Design 6.0 merupakan salah satu tool yang dipergunakan untuk
menggambarkan perancangan aliran data. Power Design mempunyai beberapa
tools, salah satunya yaitu Process Analyst yang digunakan untuk menggambarkan
diagram kontek dan DFD (Data Flow Diagram) kemudian Data Architect yang
digunakan untuk menggambarkan ERD (Entity Relationship Diagram) dan
diagram relasi. [5]
2.5.2. Adobe Dreamweaver
Seorang web desainer pasti memerlukan suatu software yang dapat
menolongnya dalam mendesain dan membangun suatu situs web. Software
semacam ini biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software
dalam jenis ini adalah Adobe Dreamweaver.
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web
keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver
karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir
Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu
versi 8, sedangkan setelah dibeli adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative
Suite 5 (sering disingkat Adobe CS5).
Adobe Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk
mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.
Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara
manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam
melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan
menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan
pengalaman kita dalam mendesain web.
Dreamweaver dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver
mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta
fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript,
Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang
mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara
langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML
mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut
dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan
memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.
Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs,
juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link,
kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web. [6]
2.5.3. MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Pada sub bub pengertian MYSQL dijelaskan juga tentang Keistimewaan MySQL
23
3
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Sebelum memasuki tahapan perancangan program, dilakukan tahapan
analisis sistem yang bertujuan untuk mempelajari prosedur yang sedang berjalan
saat ini dan kebutuhan dari pengguna aplikasi. Dalam analisis sistem, dilakukan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh menjadi bagian-bagian yang
lebih terperinci dengan maksud agar proses evaluasi dan identifikasi masalah
dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Pada tahap analisis sistem akan dibahas mengenai analisis sistem yang
sedang berjalan, analisis basis data, analisis kebutuhan non fungsional dan analisis
kebutuhan fungsional.
3.1.1. Analisis Masalah
Seksi pemanfaatan dan pelayanan merupakan salah satu divisi dari Bidang
Teknis KSDA yang menangani masalah pemanfaatan konservasi alam dan
pelayanan kegiatan yang menyangkut kawasan konservasi yang dimiliki
BBKSDA wilayah Jawa Barat. Salah satu pelayanan kegiatan yang ditangani staff
pemanfaatan dan pelayanan adalah perijinan masuk kawasan konservasi.
Kegiatan perijinan masuk kawasan konservasi ini dilakukan oleh pemohon yakni
perseorangan maupun sebuah instansi atau komunitas yang meminta ijin untuk
dapat melakukan kegiatan di kawasan konservasi yang dimiliki BBKSDA.
Kegiatan perijinan masuk kawasan konservasi dapat dilaksanakan apabila Surat
dan pelayanan, disetujui oleh pejabat yang berwenang dan diterima bagian tata
usaha untuk mengurus proses adminstrasi yang dikenakan pada kegiatan perijinan
yang harus dibayar oleh pemohon pada saat mengambil Surat Ijin Masuk
Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
Pada saat ini proses perijinan masuk kawasan konservasi masih dilakukan
dengan prosedur yang sudah ada yakni pemohon datang mengisi formulir
registrasi setelah itu menyerahkan kelengkapan persyaratan perijinan berupa
proposal kegiatan dan surat pernyataan tidak merusak lingkungan setelah itu
menunggu proses persetujuan oleh pejabat yang berwenang selama beberapa hari
kemudian datang kembali untuk mengambil surat ijin dan membayar administrasi
untuk perijinan setelah itu harus menandatangani bukti bahwa surat tersebut telah
diambil. Kurang efisiennya waktu menyebabkan proses perijinan membutuhkan
waktu yang lama dan membuat pemohon untuk datang bolak-balik ke Kementrian
Kehutanan. Proses dalam pembuatan SIMAKSI ini adalah staff pemanfaatan dan
pelayanan harus memasukkan data yang diisi pemohon di formulir registrasi ke
template SIMAKSI berupa Microsoft Office Word yang sudah disediakan
kemudian SIMAKSI dicetak dan diserahkan ke bagian tata usaha divisi Subbagian
Umum yakni petugas administrasi untuk memberikan SIMAKSI yang telah
selesai ke pemohon. Jika ada pemohon yang datang untuk mengambil SIMAKSI
maka petugas administrasi harus mencari data SIMAKI satu per satu dan ini
membutuhkan waktu yang cukup lama. Begitu pula dalam pembuatan laporan
administrasi SIMAKSI maupun laporan perijinan SIMAKSI masih harus mencari
Staff Pemanfaatan dan Pelayanan juga Subbagian Umum membutuhkan
sistem informasi yang dapat mengelola proses perijinan SIMAKSI ini menjadi
lebih mudah baik dari pihak pemohon maupun staff. Sistem informasi perijinan
berbasis web dengan menyediakan fasilitas salah satunya perijinan online untuk
pemohon, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di Kementrian
Kehutanan.
3.1.2. Analisis Dokumen
Dokumen yang terlibat dalam pembangunan sistem informasi perijinan
surat ijin masuk kawasan konservasi (simaksi) diantaranya adalah
1. Formulir registrasi perijinan berbentuk berkas.
2. Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) dalam format .doc.
3.1.3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian Bidang Teknis KSDA
Kementrian Kehutanan wilayah Jawa Barat, dalam melakukan proses perijinan
Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) pada Kementrian Kehutanan
wilayah Jawa Barat terdapat 2 proses yang dilakukan diantaranya, yaitu:
1. Perijinan Baru Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
2. Perpanjangan Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
Berikut ini adalah penjelasan prosedur-prosedur yang terlibat dalam sistem
3.1.3.2.Proses Bisnis Perijinan Baru Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi
(SIMAKSI).
Untuk membuat SIMAKSI pemohon harus melakukan pengajuan
permohonan seperti yang terlihat pada gambar 3.1
1. Pemohon meminta formulir permohonan SIMAKSI kepada Staff
Pemanfaatan dan Pelayanan yang berada di Kantor BBKSDA.
2. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan formulir permohonan
SIMAKSI.
3. Pemohon mengisi formulir permohonan SIMAKSI.
4. Pemohon mengembalikan formulir permohonan SIMAKSI kepada Staff
Pemanfaatan dan Pelayanan sekaligus menyertakan persyaratan yang
berhubungan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan pemohon.
5. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan data
formulir permohonan SIMAKSI. Jika tidak lengkap, maka formulir
permohonan akan dikembalikan kepada pemohon untuk melengkapi seluruh
kelengkapan data formulir permohonan SIMAKSI.
6. Untuk formulir permohonan SIMAKSI yang sudah lengkap maka akan
dilakukan proses penelaahan oleh Staff Pemanfaatan dan Pelayanan untuk
menentukan apakah permohonan yang diajukan dapat disetujui atau tidak
disetujui tergantung kepentingan tujuan kegiatan yang akan dilakukan oleh
pemohon.
7. Bagi pemohon yang formulir permohonan SIMAKSI telah disetujui maka
SIMAKSI disimpan ke dalam arsip data perijinan baru. Bagi yang tidak
disetujui maka Staff Pemanfaatan dan Pelayanan akan mengembalikan
kelengkapan data yang telah disertakan.
8. SIMAKSI yang telah dicetak diberikan kepada Pimpinan BBKSDA untuk
ditandatangani dan dicek perihal perijinan baru yang telah disetujui.
9. SIMAKSI yang telah ditandatangani dan dicek diberikan kepada Staff
Pemanfaatan dan Pelayanan.
10.Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan SIMAKSI yang telah
28
3.1.3.3.Proses Bisnis Perpanjangan Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan
Konservasi (SIMAKSI).
Perpanjangan SIMAKSI dilakukan oleh pemohon karena masa berlaku
surat ijin tersebut telah habis, proses pengajuan perpanjangan SIMAKSI dapat
terlihat pada gambar 3.2
1. Pemohon mendatangi Kantor BBKSDA dengan membawa SIMAKSI yang
telah habis masa berlakunya.
2. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan meminta bukti SIMAKSI yang telah habis
masa berlakunya untuk dilakukan pengecekan.
3. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan formulir perpanjangan
SIMAKSI kepada pemohon dan menyimpan SIMAKSI yang telah habis
masa berlakunya di arsip data perijinan lama.
4. Pemohon mengisi formulir perpanjangan Surat Ijin Masuk Kawasan
Konservasi (SIMAKSI).
5. Pemohon mengembalikan formulir perpanjangan SIMAKSI kepada Staff
Pemanfaatan dan Pelayanan.
6. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan membuat Perpanjangan Surat Ijin Masuk
Kawasan Konservasi (SIMAKSI).
7. Perpanjangan SIMAKSI yang telah dicetak diberikan kepada Pimpinan
BBKSDA untuk ditandatangani.
8. Perpanjangan SIMAKSI yang telah ditandatangani diberikan kepada Staff
9. Staff Pemanfaatan dan Pelayanan memberikan Perpanjangan SIMAKSI
yang telah ditandatangani kepada pemohon dan menyimpannya 1 lembar
31
3.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional meliputi analisis kebutuhan perangkat
keras, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan pengguna.
3.2.1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui spesifikasi
yang digunakan di Staff Pemanfaatan dan Pelayanan dapat dillihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Analisis Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Intel Pentium Dual Core 2,8 GHz
2 Monitor LCD 15 inch
3 VGA VGA On-Board 128 MB
4 Memori 1 GB
5 Harddisk 80 GB
6 Printer Printer berwarna
7. Kartu Jaringan Modem
Kebutuhan hardware minimum guna menjalankan aplikasi ini dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Keras Kementrian Kehutanan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Processor Intel Pentium 1,0 GHz
2 Monitor LCD 15 inch
3 VGA VGA On-Board 128 MB
4 Memori 1 GB
5 Harddisk 40 GB
6 Printer Printer hitam putih
7. Kartu Jaringan Modem
Berdasarkan spesifikasi yang telah ada, secara keseluruhan kebutuhan
perangkat keras untuk aplikasi ini telah terpenuhi.
3.2.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan oleh Kementrian Kehutanan untuk
membantu mengelola surat ijin masuk kawasan konservasi adalah :
2. Microsoft Office2007
3. Microsoft Excel 2007
Kebutuhan perangkat lunak untuk sistem informasi perijinan surat ijin
masuk kawasan konservasi di Kementrian Kehutanan minimum memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
1. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3
2. Adobe Reader
3. Web Browser
4. Macromedia Dreamweaver 8
5. MySQL Essential-5.0.24-win 32
Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di Kementrian
Kehutanan dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk sistem informasi ini
maka, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk
sistem informasi perijinan surat ijin masuk kawasan konservasi sehingga sistem
informasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.
3.2.3. Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang
terlibat dalam proses perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap
komputer Adapun karakteristik pengguna sistem yang sedang berjalan adalah :
1. Fakta Lapangan
Fakta lapangan yang terjadi di Kementrian Kehutanan adalah tidak adanya
ini dikarenakan Kementrian Kehutanan selama ini belum sistem informasi
perijinan berbasis web ke masyarakat luas khususnya pemohon.
2. Kebutuhan Pengguna
Spesifikasi pengguna yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja
sistem aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
1. Admin dan Petugas Administrasi
Admin dan petugas administrasi bertugas untuk mengelola dan
bertanggung jawab terhadap keseluruhan data yang diolah dalam
sistem informasi periijinan, keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
admin, yaitu :
a. Mempunyai kemampuan dasar di bidang komputer.
b. Mengerti dasar-dasar internet.
c. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau
Mozilla Firefox.
2. Pengunjung Website atau pemohon
Pengguna website atau pemohon merupakan orang yang mendapatkan
informasi dari website yang dikunjungi serta mengajukan perijinan ke
Kementrian Kehutanan, keahlian yang perlu dimiliki oleh pengunjung
website yaitu :
a. Terbiasa menggunakan computer
b. Terbiasa menggunakan browser seperti Internet Explorer atau
3. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan setelah adanya sistem informasi perijinan di
Kementrian Kehutanan adalah untuk bagian admin atau staff pemanfaatan
dan pelayanan dapat dengan mudah mengelola data mengenai Kementrian
Kehutanan untuk diinformasikan ke masyarakat luas dan petugas
administrasi dapat mengelola data administrasi perijinan dengan baik
sedangkan untuk bagian user sebagai pengunjung website atau pemohon
dapat dengan leluasa untuk mengakses sistem informasi perijinan kapan pun
dan dimana pun untuk mengetahui perkembangan Kementrian Kehutanan
atau mengajukan perijinan ke Kementrian Kehutanan.
3.2.4. Analisis Pengkodean
Adapun aturan pengkodean yang berlaku untuk Surat Ijin Masuk Kawasan
Konservasi (SIMAKSI) adalah sebagai berikut:
1. Pengkodean nomor SIMAKSI
Format pengkodean nomor SIMAKSI adalah sebagai berikut:
SXXX/BBKSDA- JABAR2/XXXX
Keterangan dari kode nomor SIMAKSI adalah:
a. S merupakan kode ketetapan SIMAKSI yang inisialisasinya berarti
SIMAKSI dan XXX merupakan no urut pemohon. Apabila disatukan
SXXX menjadi id dari pemohon.
Tahun Pembuatan SMAKSI
Kode Ketetapan dari BBKSDA
Nomor Urut SIMAKSI
b. BBKSDA-JABAR2 merupakan kode ketetapan dari BBKSDA.
c. 4 digit terakhir merupakan tahun pembuatan SIMAKSI.
2. Pengkodean NIP
Adapula pengkodean untuk nip yang dimiliki pejabat penandatangan
SIMAKSI di Kementrian Kehutanan. Pengkodeannya sebagai berikut:
99999999 999999 9 999
Contoh dari pengkodean NIP adalah:
19590209 198903 2 001
Keterangan dari pengkodean nip adalah:
a. 8 digit pertama kode untuk tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai
b. 6 digit berikutnya kode untuk tahun dan bulan pengangkatan atau
tahum gabung pegawai.
c. 1 digit berikutnya kode untuk jenis kelamin, untuk perempuan
berkode 2 dan untuk laki-laki berkode 1.
d. 3 digit terakhir kode untuk nomor urut pegawai.
No Urut Pegawai
Jenis Kelamin
Tahun dan bulan pengangkatan / Tahun Gabung Tahun, bulan dan tanggal lahir pegawai
No Urut Pegawai
Jenis Kelamin
3.2.5. Analisis Basis Data
Analisis basis data akan dilakukan perancangan proses yang bertujuan
untuk menghasilkan perancangan sistem. Perancangan proses yang dibuat tidak
mengalami banyak perubahan dari sistem yang sudah ada. Perancangan proses
sistem ini meliputi Entity Relation Diagram yang berfungsi untuk menjelaskan
aliran data yang diproses sehingga dapat menghasilkan informasi yang
diharapkan.
3.2.5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah suatu objek yang dapat didefinisikan
dalam lingkungan pemakai yang komponen utamanya dengan pembentukan diagram
ER adalah Entity (entitas) dan Relation (relasi). Hubungan antara entitas satu ke
entitas lainnya dapat dilihat dalam gambar 3.3.
Gambar 3.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI
termas uk dalam ditempatk an nama_ins tans i jns _k egiatan detail_k egiatan tgl_mulai tgl_ak hir tim lampiran s tatus _dibac a tgl_pengajuan tgl_perpanjangan tgl_perpanjangan_ak s tatus _ijin k eterangan total_tarif s tatus _pembay aran
pegawai nip tgl_lahir jns _k elamin thn_gabung des k ripsi gambar
t_k abk ota id_k abkota nama k abk ota
t_prov ins i id_prov nama
3.3. Analisis Kebutuhan Fungsional
Perancangan fungsional dapat digambarkan dengan bantuan pemodelan
diagram konteks dan data flow diagram.
3.3.1. Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan hubungan antar
Entitas Eksternal dengan sistem yang akan dibangun. Dimana data yang
dimasukankan oleh bagian komponen eksternal akan diproses di dalam sistem dan
akan menghasilkan laporan yang diinginkan oleh komponen eksternal tersebut
sesuai dengan data yang dimasukan. Diagram konteks dari Sistem Informasi
Perijinan SIMAKSI yang akan dibangun adalah seperti yang terlihat pada gambar
3.4.
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI info jadwal ijin data jadwal ijin
data provinsi data golongan data subbagian data bagian data jabatan
info pemohon data administrasi
update st atus simaksi
info kawasan info user info pegawai login invalid data persyaratan simaksi data login
data pegawai data kawasan
info administrasi
data pemohon data user
info user data user
info kegiatan data kegiatan
login invalid data login
upload data persyaratan simaksi
konfirmasi st atus simaksi
login invalid
data login 0
Sist em Inf ormasi Perijinan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SI MAKSI)
+
admin
3.3.2. Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau
lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
3.3.2.1.DFD Level 1
DFD Level 1 menjelaskan turunan dari diagram kontek Sistem Infomasi
Perijinan SIMAKSI yang terdiri dari 4 proses dan dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Perijinan SIMAKSI [data ja dwal ijin]
[info jad wal ijin]
prov ins i
s ubbag ian k abk ota bagian
golong an jabatan
ijin
[info k a bk ota] [info pro v ins i] [info go longan] [info s u bbagian]
[info ba gian] [info jab atan] [data pr ov ins i]
[data k a bk ota] [data s u bbagian]
[data ba gian] [data go longan]
[data ja batan]
[k onfirmas i s tatus s imak s i] [upload data pers y ar atan s imak s i] [data pe rs y aratan s imak s i]
[update s tatus s imak s i]
[info pe mohon]
[data ad minis tras i] login v a lid [data lo gin]
[info k a was an]
[info us er]
[data pe gawai]
[info pe gawai]
[login in v alid]
[data lo gin]
[login in v alid]
[data lo gin] [login in v alid]
[info ad minis tras i] pemoh on
[data pe mohon]
ijin
[info k e giatan] [data k e giatan] pemoh on
manaje men data s imak s i
+
3
manaje men us er
+
4
manaje men adminis tras i
+
s ubbag ian prov ins i
3.3.2.2.DFD Level 2 Proses 2 Manajemen Data SIMAKSI
DFD level 2 proses 2 manajemen data SIMAKSI ini menjelaskan tentang
pengolahan data yang berkaitan dengan perijinan SIMAKSI yang dapat dilihat
pada gambar 3.6.
pemohon
kawasan ijin info jadwal ijin
data jadwal ijin provinsi
data kabkota data jabatan update status simaksi data persyaratan simaksi
konfirmasi status simaksi upload data persyaratan simaksi info pemohon
pengolahan data pemohon
+
2 pengolahan data
kawasan
+
3 pengolahan data
pegawai pengolahan data
jabatan
+
6 pengolahan data
golongan
+
7 pengolahan data
subbagian
+
8 pengolahan data
bagian
+
9 pengolahan data
provinsi
+
10 pengolahan data
kabkota
+
11
pengolahan jadwal ijin
+
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3 Manajemen Data SIMAKSI
3.3.2.3.DFD Level 2 Proses 3 Manajemen User
DFD level 2 proses 3 manajemen user ini menjelaskan tentang pengolahan
data user yang mengelola SIMAKSI yang terdiri dari 4 proses yaitu penambahan
user, pengubahan user, penghapusan user dan pencarian user yang dapat dilihat
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 Manajemen User
3.3.2.4.DFD Level 2 Proses 4 Manajemen Administrasi
DFD level 2 proses 4 manajemen administrasi SIMAKSI ini menjelaskan
tentang pengolahan data yang berkaitan dengan administrasi SIMAKSI yang
terdiri dari 2 proses yaitu pengolahan kegiatan dan pengolahan administarsi
SIMAKSI yang dapat dilihat pada gambar 3.8.
pet ugas inf o user
dat a us er
pet ugas dat a us er
[ login v alid]
[ inf o us er]
[ inf o us er]
pet ugas
[ petugas] [ data user] st atus pengubahan user
st atus penambahan us er
konf irmas i hapus us er dat a us er dat a us er
[ data user] admin
pet ugas
pet ugas 3. 1
penambahan dat a us er
3. 2
pengubahan dat a us er
3. 3
penghapusan data us er
+ login
3. 4
Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 4 Manajemen Administrasi
3.3.2.5.DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Pemohon
DFD level 3 proses 2.1 pengolahan pemohon menjelaskan tentang
pengolahan data pemohon yang terdiri dari 2 proses yaitu ubah profile pemohon
dan tampil pemohon yang dapat dilihat pada gambar 3.9. kegiatan [login valid]
[data administras i] [info kegiatan]
[info adminis tras i]
[ijin] [kegiatan] [data kegiatan]
petugas
kegiatan
ijin 4.1
pengolahan kegiatan
+
4.2
administrasi simaks i
+
Gambar 3.9 DFD Level 3 Proses 2.1 Pengolahan Pemohon
3.3.2.6.DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Kawasan
DFD level 3 proses 2.2 pengolahan kawasan menjelaskan tentang
pengolahan data kawasan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kawasan, ubah
kawasan, hapus kawasan dan cari kawasan yang dapat dilihat pada gambar 3.10.
[info p emohon] [data pemohon]
[info p emohon] [data pemohon]
[login valid ]
pemo hon [pemo hon]
admin
pemo hon 3.1.1
ubah profile pem ohon
3.1.2
T ampil pem ohon login
Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Kawasan
3.3.2.7.DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Pegawai
DFD level 3 proses 2.3 pengolahan jabatan menjelaskan tentang
pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah pegawai , ubah
pegawai, hapus pegawai dan cari pegawai yang dapat dilihat pada gambar 3.11. k awas an
info k awas an data k awas an
[data k awas an] [info k awas an]
k awas an
k awas an
[k awas an]
k onfirmas i hapus k awas an s tatus perubahan k awas an
s tatus penambahan k awas an
data k awas an data k awas an data k awas an
k awas an
2.2.1
penambahan k awas an
2.2.2
pengubahan k awas an
2.2.3
penghapus an k awas an
admin admin
2.2.4
Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Pegawai
3.3.2.8.DFD Level 3 Proses 2.4 Pembuatan SIMAKSI
DFD level 3 proses 2.3 pembuatan simaksi menjelaskan tentang
pembuatan simaksi yang terdiri dari 5 proses yaitu pendaftaran simaksi,
pengubahan status simaksi, perpanjangan simaksi, pencarian simaski dan laporan
simaksi yang dapat dilihat pada gambar 3.12. pegawai
data pegawai data pegawai
[data pegawai] [info pegawai]
pegawai pegawai
[pegawai]
konfirmasi hapus pegawai status perubahan pegawai status penambahan pegawai
data pegawai data pegawai data pegawai
pegawai
3.3.1
tambah pegawai
3.3.2
ubah pegawai
3.3.3
hapus pegawai
admin admin
3.3.4
Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 2.4 Pembuatan SIMAKSI
3.3.2.9.DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Jabatan
DFD level 3 proses 2.5 pengolahan jabatan menjelaskan tentang
pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah jabatan, ubah
jabatan, hapus jabatan dan cari jabatan yang dapat dilihat pada gambar 3.13. ijin
ijin ijin
ijin
[ijin]
s tatu s perp anjang an s ima k s i
s tatu s s ima k s i
[k on firmas i s tatus s imak s i] data pers y a ratan p erpanjangan s imak s i
data pers y a ratan s imak s i
[uplo ad data pers y aratan s imak s i] [pemohon]
s tatu s perp anjang an s ima k s i
data s imak s i data s imak s i s tatu s s ima k s i
data s imak s i data s imak s i data pers y a ratan p erpanjangan s imak s i
data pers y a ratan s imak s i
[upd ate s tatus s ima k s i] [data pers y aratan s imak s i]
admin pemohon
ijin
pemohon 2.4.1
pen daftaran s imak s i
2.4.2
pen gubaha n s tatu s s ima k s i
2.4.3
perp anjang an s imak s i
2.4.4
pen c arian s imak s i
2.4.5
Gambar 3.13 DFD Level 3 Proses 2.5 Pengolahan Jabatan
3.3.2.10.DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Golongan
DFD level 3 proses 2.6 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data golongan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah golongan, ubah
golongan, hapus golongan dan cari golongan yang dapat dilihat pada gambar 3.14. jabatan
jabatan jabatan [jabatan]
s tatus penambahan jabatan
s tatus pengubahan jabatan
k onfirmasi penghapus an jabatan
info jabatan data jabatan
data jabatan data jabatan data jabatan
[data jabatan]
[info jabatan] admin
admin jabatan
2.5.1
penambahan data jabatan
2.5.2
pengubahan data jabatan
2.5.3
penghapus an data jabatan
2.5.4
Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 2.6 Pengolahan Golongan
3.3.2.11.DFD Level 3 Proses 2.7 Pengolahan Subbagian
DFD level 3 proses 2.7 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data subbagian yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah subbagian,
ubah subbagian, hapus subbagian dan cari subbagian yang dapat dilihat pada
gambar 3.15.
golongan
golongan golongan [golongan]
info golongan k onfirmas i hapus golongan s tatus pengubahan golongan s tatus penambahan golongan
data golongan data golongan data golongan
data golongan
[info golongan] [data golongan]
admin golongan admin
2.6.1
penambahan data golongan
2.6.2
pengubahan data golongan
2.6.3
penghapus an data golongan
2.6.4
Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.7 Pengolahan Subbagian
3.3.2.12.DFD Level 3 Proses 2.8 Pengolahan Bagian
DFD level 3 proses 2.8 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data bagian yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah bagian, ubah
bagian, hapus bagian dan cari bagian yang dapat dilihat pada gambar 3.16. s ubbagian
s ubbagian s ubbagian
[s ubbagian]
info s ubbagian k onfirmas i penghapus an subbagian s tatus pengubahan s ubbagian s tatus penambahan s ubbagian
data subbagian data subbagian data subbagian data subbagian
[info subbagian] [data subbagian]
admin admin
s ubbagian
2.7.1
penambahan data s ubbagian
2.7.2
pengubahan data s ubbagian
2.7.3
penghapus an data s ubbagian
2.7.4
Gambar 3.16 DFD Level 3 Proses 2.8 Pengolahan Bagian
3.3.2.13.DFD Level 3 Proses 2.9 Pengolahan Provinsi
DFD level 3 proses 2.9 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data provinsi yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah provinsi, ubah
provinsi, hapus provinsi dan cari provinsi yang dapat dilihat pada gambar 3.17. bagian
bagian bagian [bagian]
info bagian k onfirmas i hapus bagian s tatus pengubahan bagian s tatus penambahan bagian
data bagian data bagian data bagian
data bagian
[info bagian] [data bagian]
admin bagian admin
2.8.1
penambahan data bagian
2.8.2
pengubahan data bagian
2.8.3
penghapus an data bagian
2.8.4
Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 2.9 Pengolahan Provinsi
3.3.2.14.DFD Level 3 Proses 2.10 Pengolahan Kabkota
DFD level 3 proses 2.10 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data kabkota yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kabkota, ubah
kabkota, hapus kabkota dan cari kabkota yang dapat dilihat pada gambar 3.18. prov ins i
prov ins i prov ins i [prov ins i]
info prov ins i k onfirmasi hapus provins i s tatus pengubahan prov ins i s tatus penambahan prov ins i
[info prov ins i]
data provins i data provins i data provins i
data provins i
[data provins i]
admin admin
prov ins i
2.9.1
penambahan data prov ins i
2.9.2
pengubahan data prov ins i
2.9.3
penghapus an data prov ins i
2.9.4
Gambar 3.18 DFD Level 3 Proses 2.10 Pengolahan Kabkota
3.3.2.15.DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Jadwal Ijin
DFD level 3 proses 2.11 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data jadwal ijin yang terdiri dari 3 proses yaitu tampil data jadwal ijin,
pengubahan jadwal ijin dan cari jadwal ijin yang dapat dilihat pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 2.11 Pengolahan Jadwal Ijin k abkota
k abkota k abkota
[k abk ota]
info kabk ota k onfirmas i hapus k abk ota s tatus pengubahan k abk ota s tatus penambahan k abk ota
[info k abk ota]
data k abk ota data k abk ota data k abk ota data k abk ota
[data k abk ota]
admin k abkota admin
2.10.1
penambahan data k abkota
2.10.2
pengubahan data k abkota
2.10.3
penghapus an data k abkota
2.10.4
pencarian data k abkota
k awas an ijin
[kawasan] [ijin]
info jadwal ijin s tatus pengubahan data jadwal
info jadwal ijin
[info jadwal ijin]
data jadwal ijin data jadwal ijin data jadwal ijin
[data jadwal ijin]
admin admin
ijin k awas an
2.11.1
tampil data jadwal
2.11.2
pengubahan data jadwal
2.11.3
3.3.2.16.DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Kegiatan
DFD level 3 proses 4.1 pengolahan kegiatan menjelaskan tentang
pengolahan data kegiatan yang terdiri dari 4 proses yaitu tambah kegiatan, ubah
kegiatan, hapus kegiatan dan cari kegiatan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.
Gambar 3.20 DFD Level 3 Proses 4.1 Pengolahan Kegiatan
3.3.2.17.DFD Level 3 Proses 4.2 Administrasi SIMAKSI
DFD level 3 proses 4.2 pengolahan administrasi SIMAKSI menjelaskan
tentang pengolahan data adminstrasi yang terdiri dari 3 proses yaitu ubah
administrasi, cari administrasi dan laporan rekap yang dapat dilihat pada gambar
3.21.
kegiatan
inf o k egiatan dat a kegiat an
[ login v alid]
kegiatan
kegiatan [ kegiat an]
konf irmas i hapus kegiatan st atus perubahan kegiatan st atus penambahan kegiat an
[ inf o kegiat an]
dat a kegiat an dat a kegiat an dat a kegiat an
[ data k egiat an]
pet ugas pet ugas
kegiatan
4. 1.1
penambahan dat a kegiatan
4. 1.2
pengubahan dat a kegiatan
4. 1.3
penghapusan data kegiatan login
4. 1.4