• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pengajuan KPR Pada PT. Bank Tabungan Negara KCP Ujung Berung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Pengajuan KPR Pada PT. Bank Tabungan Negara KCP Ujung Berung"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB. 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Dunia pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga kebutuhan akan informasi yang sangat cepat, tepat, akurat sangat dibutuhkan setiap perusahaan organisasi maupun bidang lainnya. Data yang diperoleh akan diolah sedemikian rupa sehingga kebutuhan informasi dapat dicapai. Salah satu produk dari pengetahuan dan teknologi adalah komputer. Munculnya peralatan computer merupakan salah satu bukti nyata yang dicapai, mesin komputer salah satu pengolah data yang mampu mengerjakan perhitungan– perhitungan yang rumit dalam jumlah yang besar, serta dapat menyajikan infomasi secara cepat, tepat, teliti sesuai yang diinginkan.Komputer banyak digunakan disetiap instansi, perusahaan, sekolah ataupun rumah. Komputer digunakan sebagai alat bantu untuk mengolah beberapa jenis data untuk berbagai macam keperluan.

Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.

(2)

2

atau KPR Refinancing yang menjadi Agunan adalah Rumah yang sudah dimiliki. Karena masuk dalam kategori Kredit Konsumtif maka peruntukan KPR haruslah untuk kegiatan yang bersifat Konsumtif seperti pembelian rumah, furniture, kendaraan bermotor dan tidak diperbolehkan untuk kegiatan yang bersifat produktif seperti pembelian stok barang dagangan, modal kerja dan lain sebagainya.

Bank BTN sebagai salah satu Bank milik pemerintah ( BUMN ) selama ini dikenal sebagai Bank penyalur dana kredit, khususnya pembeian dana Krdit Kepemilikan Rumah ( KPR ) khususnya KPR subsidi. Image ini melekat kuat dimasyarakat karena sejak tahun 1974 Bank BTN dutunjuk oleh pemerintah menjadi penyalur KPR , khususnya KPR subsidi.

Komputer adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk merancang suatu sistem informasi yang mengelola data nasabah perkreditan maupun nasabah yang ingin mengajukan kredit termasuk KPR. Namun kesemuanya itu dapat berhasil dengan baik apabila mesin komputer tersebut ditangani oleh orang-orang yang mempunyai keahlian dalam pembuatan program dan pengoperasian komputer, maka sangat dibutuhkan komputer sebagai alat bantu untuk dapat mempermudah dalam mencari data pegawai atau mengolah data para pegawai. Adapun judul yang diangkat yaitu “Analisis Sistem Pengajuan Kredit KPR Pada PT. BankTabungan Negara (Persero) KCP Ujung Berung“.

1. 2 Perumusan Masalah

(3)

3

Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu sistem informasi data nasabah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) KCP ( Kantor Cabang Pembantu ) Ujung Berung, dimana program akan dibuat dan diharapkan dapat mengatasi proses pengolahan data nasabah , dalam hal ini nasabah yang ingin mengajukan kredit secara efektif.

1. 3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan laporan Kerja Praktek yang berjudul Analisis Sistem Pengajuan Kredit KPR Pada PT. BankTabungan Negara (Persero) KCP Ujung Berung adalah sebagai berikut:

1.3. 1 Maksud

Maksud dilaksanakan Kerja Praktek:

1. Merancangkan suatu sistem pengolahan data nasabah yang lebih efektif. 2. Merancang sistem pengolahan data nasabah yang mengajukan perkreditan

khususnya KPR secara komputerisasi.

3. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemrograman dan analisis, khususnya pemrograman menggunakan bahasa pemrograman Java NetBeans IDM 6.8.

1.3. 2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya Kerja Praktek yang dilaksanakan ini adalah untuk membuat suatu aplikasi pembantu dan di khususkan bagi karyawan pada bidang Loan Service ( Karyawan yang melayani perkreditan ) yang bertujuan untuk mempermudah dalam penyimpanan dan pendataan data nasabah yang akan mengajukan kredit khusunya Kredit Pemilikan Rumah, sehingga akan memudahkan pengelolaan data nasabah pengaju kredit.

(4)

4

1. 4 Batasan Masalah

Dalam hal ini, untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja ini, penulis membatasi masalah yang dibahas. Adapun batasan masalah yang dibahas antara lain:

1. Sumber data diperoleh hanya dari PT. Bank Tabungan Negara KCP Ujung Berung saja.

2. Sistem pengolahan data nasabah yang dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Java

3. Bagaimana cara kerja perkreditan KPR pada Bank BTN KCP Ujung Berung.

4. Perkreditan KPR Griya Multi , KPR griya Utama.

5. Sistem pengolahan data Nasabah.

6. Data Nasabah Pengaju KPR.

7. History nasabah 1. 5 Metode Penelitian

Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan kerangka teoritis adalah merupakan metode-metode ilmiah yang akan diterapkan dalam pelaksanaan tugas. Dalam merancang sebuah sistem, terlebih dahulu kita harus melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan langsung pada obyek penelitian.

Dalam hal ini data dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) KCP Ujung Berung melalui penelitian disebut data primer. “Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer disini merupakan hasil interview dan observasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode:

a. Wawancara (Interview)

(5)

5

informasi secara akurat. Teknik ini banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. “Wawancara yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan langsung pertanyaan kepada informan atau seorang autoritas (seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah)”

b. Penelitian (Observasi)

Metode ini dimaksudkan untuk mendapatkan data secara umum dengan melihat secara langsung. Dalam hal ini penulis melakukan observasi pada sistem yang sedang berjalan, sebagai contoh bagaimana pengolahan sistem informasi yang sebenarnya. “Observasi yaitu suatu pengamatan langsung suatu objek yang akan diteliti dalam waktu singkat dan bertujuan untuk mendapat gambaran mengenai objek penelitian”. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kegiatan operasional.

c. Studi Pustaka

Dalam metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari buku–buku yang mendukung, termasuk didalamnya literatur penulisan dan mengenai hal-hal yang mendukung pembuatan program aplikasi. Juga mempelajari dari sumber data yang lain seperti dari internet, dan CD referensi program.

1. 6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan kerja praktek Jurusan Teknik Informatika terdiri atas 4 bab, masing-masing bab di bagi atas sub bab dengan maksud agar laporan PKL dapat lebih terperinci dan akan mempermudah di dalam pemahaman masing-masing bab.

Adapun bab-bab tersebut adalah:

(6)

6

Bab 1 berisikan uraian tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II berisikan tentang Profil Tempat Kerja Praktek, mulai dari Sejarah Instansi, Logo Instansi, Badan Hukum Instansi serta Struktur Organisasi dan Landasan Teori.

Bab III. Pembahasan

Pada Bab ini akan diuraikan mengenai sistem Kredit KPR yang sedang berjalan di PT. Bank BTN KCP Ujung Berung yang meliputi macam – macam kredit KPRyang ada. Kemudian setelah itu akan dibuat perancangan sistem yang akan dibuat, yang akan dilanjutkan dengan pembahasan sistem yang dibuat.

Bab IV. Kesimpulan dan Saran

(7)

7

BAB. 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Instansi

Kelahiran merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan siapapun, apakah itu menyangkut manusia, lembaga atau organisasi. Sehubungan dengan itu Bank Tabungan Negara mengambil langkah baru dengan menetapkan tanggal 9 Februari 1950 sebagai hari jadi Bank Tabungan Negara.

Secara de facto lembaga ini sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Catatan sejarah menyebutkan Bank Tabungan Negara bermula dari

Postpaarbank yang didirikan berdasarkan Koninklijk Besluit No. 27 tahun 1897 tanggal 16 Oktober 1897 dan berlaku tanggal 1 Juli 1898. Dalam Besluit

ditegaskan pula bahwa di Hindia Belanda didirikan Pusat Perbankan yang berkedudukan di Batavia (Jakarta) dan Gubernur Jendral yang mengatur pelaksanaan pendiriannya.

Tujuan didirikannya Postpaarbank antara lain adalah untuk mendidik rakyat gemar menabung dan sekaligus memperkenalkan lembaga perbankan. Peraturan tentang Postpaarbank berdasarkan koninklijk Besluit No. 27 tahun 1897 semasa berlakunya selalu ditinjau kembali dan untuk selanjutnya disempurnakan oleh Besluit Gubernur Jendral Hindia Belanda No. 27 tahun 1934 yang dikenal dengan sebutan Postpaarbank Ordonantie (STBI N. I. No. 653 tahun 1934) yang berlaku 1 Januari 1935.

(8)

8

menyebabkan aktivitas Kantor Tabungan Post dilanjutkan di Yogyakarta dengan nama “Bank Tabungan Post Republik Indonesia” dan ini

berlangsung hingga akhir tahun 1949. Selanjutnya atas dasar Undang-undang Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 dan dalam Lembaran Negara No. 12 tahun 1950 nama Postpaarbank sebagai nama awal bank ini diubah menjadi “Bank Tabungan Post”.

Pada tahun 1953 melalui undang-undang No. 36 tahun 1953 Lembaran Negara No. 86 tahun 1953 ditetapkan undang-undang tentang Bank Tabungan Post. Tabungan Post berganti nama menjadi “Bank Tabungan Negara” sesuai dengan Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963. Kemudian melalui undang-undang No. 2 tahun 1964 Lembaran Negara No. 51 ditetapkan undang-undang tentang Bank Tabungan Negara yang mencabut undang - undang No. 36 tahun 1953 yang telah dirobah terakhir dengan Perpu No. 4 tahun 1953. Dengan alasan “Program Ekonomi”, tahun 1965 Bank Tabungan Negara diinmtegrasikan kedalam Bank Indonesia melalui Penetapan Presiden No. 11 tahun 1965 Lembaran Negara yang berlaku sejak 21 Juni 1964.

Kemudian dengan penetapan Presiden tersebut, Bank Umum Milik Negara termasuk Bank Tabungan Negara berubah menjadi Bank Tunggal Milik Negara, kemudian dengan SK Menteri Urussan Bank Sentral No. Kep 65/UBS/1965 tanggal 30 Juli 1965. Bank Tabungan Negara ditetapkan menjadi

”Bank Negara Indonesia Unit V”. Berdasarkan undang-undang No. 20 tahun 1968, Pemerintah Orde Baru mengubah lagi Bank Negara Indonesia Unit V

menjadi “Bank Tabungan Negara” dimana tugas dan usahanya diarahkan untuk perbaikan ekonomi rakyat dan

pembangunan ekonomi nasional dengan jalan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Selain itu, sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. B-49/MK/IV/I/1974, BTN ditunjuk sebagai wadah pembiayaan proyek pembangunan Perumahan Rakyat” yang bentuknya berupa

(9)

9

Untuk pelaksanaannya sesuai dengan undang-undang tersebut diatas, dilakukan menurut bimbingan Bank Indonesia, sedangkan pelaksanaan teknis dan ketentuannya, sesuai Surat Menteri Keuangan tersebut ditetapkan oleh instansiinstansi yang ada kaitannya dengan program tersebut. Adanya peningkatan usaha Bank Tabungan Negara dalam penyediaan rumah dalam KPR-BTN ini memerlukan suatu sistem penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan yakni “Tabungan Uang Muka Kredit Pemilikan Rumah (TUM-KPR)” dan ini telah mendapat persetujuan dari Direksi Bank Indonesia melalui

Surat No. 18/DIR/UPUP tertanggal 16 Agustus 1985.

Selanjutnya untuk memperluas usahanya, tahun 1989 berdasarkan Surat BI No. 22/9/DIR/UPG tanggal 29 April 1989, BTN diijinkan beroperasi sebagai

Bank Umum. Berdasarkan undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah RI No. 24 tahun 1992 tentang Penyesuaian Bentuk Hukum BTN menjadi “Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero) PT Bank Tabungan Negara”. Oleh karena itu BTN yang didirikan berdasarkan undang-undang No. 20 tahun 1968 dibubarkan dan dilanjutkan secara langsung oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero). Penyesuaian bentuk hukum tersebut sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. S-940/MK.01/1992 tanggal 31 Juli 1992.

Sebagaimana telah berjalan selama ini, hari ulang tahun BTN diperingati tanggal 28 Desember. Hal ini berdasarkan suatu pertimbangan dimana pada tanggal tersebut nulai diberlakukannya undang-undang No. 36 tahun 1953 tentang Bank Tabungan Post yang menetapkan:

a. Mencabut Postpaarbank Ordonantie (Staatblad 1934 No. 653) yang diubah terakhir dengan undang-undang darurat No. 9 tahun 1950.

b. Menetapkan undang-undang Tabungan Post.

(10)

10

1950. Undang-undang yang berisikan tentang perubahan undang-undang Postpaarbank tersebut diumumkan Menteri Keuangan tanggal 13 Februari 1950, yang salah satu pasal didalamnya menyebutkan nama “Postpaarbank In Indonesia” diubah menjadi

“Bank Tabungan Post”. Hal lain, sejak ditetapkan secara hukum melalui undang undang darurat No. 9 tahun 1950, ditetapkan pula S. Darmosusanto sebagai Pribumi I yang menduduki jabatan Direktur Bank Tabungan Negara.

Berdasarkan kilasan sejarah tersebut, maka tanggal 9 Februari lebih tepat dijadikan sebagai titik tolak hari jadi BTN, karena makna undang-undang darurat No. 9 tahun 1950 lebih bersifat monumental disamping mengandung makna

histories sekaligus nasionalis. Ini dibuktikan dengan munculnya S. Darmosusanto yang menduduki jabatan Direktur BTN Pribumi I yang menandai bangkitnya Kelompok Pribumi dalam dunia perbankan di Indonesia. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Direksi Bank Tabungan Negara melalui Ketetapan Direksi No. 05/DIR/BIDIR/tanggal 27 September 1993 memutuskan hari

lahir BTN adalah

tanggal 9 Februari 1950.

(11)

11

berkembang ke seluruh wilayah Indonesia, dan memiliki jaringan cukup luas yang meliputi 48 Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Bandung

2.2 Logo Instansi

Logo BTN mengambil pola segi enam. Pola ini mengambil bentuk sarang lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah yang selalu menyimpan madu perolehannya. Dengan lambang ini, BTN melaksanakan pembagunan nasional dengan mengerahkan dana masyarakat berbentuk tabungan, disamping itu pola ini menyiratkan "atap rumah" yang menjadi citra dan misi utama BTN, sebagai pelaksana KPR bagi masyarakat. Warna biru melambangkan kematangan BTN dalam mengelola bisnis perbankan dan melambangkan kebijaksanaan dalam mengemban misi utama pembangunan nasional. Warna emas melambangkan kredebilitas BTN sebagai bank.

(12)

12

2.3 Badan Hukum Instansi

Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan bank yang berbadan hukum dengan Surat BI No. 22/9/DIR/UPG tanggal 29 April 1989

2.4 Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur Organisasi:

(13)

13

1. Unit Kerja Transaction Processing (TP)

Tugas unit kerja Transaction Processing secara umum adalah menangani transaksi pemindah-bukuan, transaksi dan proses kliring, pemeliharaan likuiditas, pemrosesan transaksi, pemeliharaan sistem komputer (hardware dan software), administrasi transaksi Tabungan Kantor Pos, Pemeliharaan ATM, dan transaksi pemindah-bukuan lainnya. Rincian tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan proses kliring.

b. Memproses transaksi angsuran KPR, dari entry data, penelusuran dummy, koreksi klaim dan pemutakhiran master debitur.

c. Mengadministrasikan transaksi Tabungan Kantor Pos.

d. Administrasi dan pemrosesan Nota Pembukuan Khusus (NPK) dan Nota Pembukuan Umum (NPU).

e. Pemrosesan transaksi pemindah-bukuan dana, kredit, dan umum. f. Pemeliharaan likuiditas dan administrasi perpajakan.

g. Pembuatan laporan Likuiditas BI, Rekening Antar Kantor (RAK), pajak, dan surplus minus tabungan Kantor Pos.

h. Pemrosesan data transaksi melalui sistem komputer. i. Perawatan hardware dan software komputer.

j. Perawatan dan pemeliharaan mesin ATM. k. Melakukan rekonsiliasi SL dan General Ledger.

2. Unit kerja Accounting and Control(ACC.)

(14)

14

a. Memeriksa kas besar dan kas ATM.

b. Memeriksa sandi jurnal/sandi pemindah-bukuan dan validasinya. c. Memeriksa/rekonsiliasi rekening milik BTN di bank lain.

d. Memeriksa Laporan Likuiditas. e. Membuat Laporan Dana Harian.

f. Membuat Laporan Sistem Informasi Peyediaan Dana (SIPD), Laporan Bulanan Bank Umum (LBBU), dan Sistem Informasi Keuangan ke Bank Indonesia.

g. Menyelenggarakan dan menindaklanjuti audit intern dan audit koordinasi. h. Memeriksa neraca harian dan bulanan.

i. Mengelola buku besar Cabang dari mulai entry bukti transaksi sampai cetak General Ledger (GL) dan mencocokkan dengan listingnya.

j. Mengelola bukti transaksi.

k. Membuat nota jurnal transaksi serta periksa bukti dasar.

l. Menjamin persiapan pembuatan anggaran untuk kantor cabang. m. Mengadakan komunikasi.

3. FINANCIAL REPORTING & ANALYSIS :

a. Membuat laporan cabang.

b. Membuat laporan SIPD dan LBU ke Kantor Pusat. c. Membuat laporan SIK ke Bank Indonesia.

d. Membuat laporan arus kas dan laporan penerimaan angsuran. e. Menerima dan memeriksa laporan manual.

f. Sistem informasi manajemen cabang. g. Mengadiministrasikan pelaporan cabang.

(15)

15

4. Unit Kerja Loan Administration (LA)

a. Memeriksa data pemohon.

b. Meminta kelengkapan data pemohon.

c. Melakukan peninjauan untuk menentukan kelayakan calon debitur.

d. Menyusun Daftar Usulan Pemohon dan mengadakan Rapat Komite Kredit (Rakomdit).

Memproses permohonan kredit ritel:

a. Melakukan penilaian agunan.

b. Membuat surat persetujuan kredit, menghitung biaya realisasi. c. Mempersiapkan realisasi dan membuat master debitur.

d. Pencairan dana realisasi, dana notaris dan biaya appraiser. e. Mengadministrasikan dana jaminan tahanan.

f. Mengadministrasikan uang PNS. g. Mengadministrasiksan dosier debitur.

h. Memproses KPR paket A/B mulai UM ASABRI, memproses pengembalian Tapetum Taspen.

i. Mengadministrasikan dan memelihara dokumentasi kredit ritel.

j. Menyampaikan surat peringatan dan melakukan penagihan untuk debitur menunggak.

k. Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen agunan kredit. l. Melakukan analisa kredit umum.

Mengadministrasikan kredit umum.

a. Menerima form aplikasi kredit umum dan analisa kredit. b. Mempersiapkan dan melakukan realisasi kredit umum. c. Mengadministrasikan R/K dan dosier kredit umum.

d. Menerima akta SPH, melakukan pencairan KYG lahan dan menilai prestasi proyek.

e. Menghitung, mengkonfirmasikan dan administrasi pembeyaran bunga, denda dan pokok.

(16)

16

g. Mengadministrasikan dokumen pokok kredit umum.

h. Memproses pelepasan dan pemecahan sertifikat hak tanggungan. i. Melakukan pembinaan kredit umum yang menunggak.

j. Memantau kewajiban pembayaran bunga dan pokok kredit umum.  Dokumentasi kredit.

a. Mengadministrasikan dosier masuk dan keluar. b. Mengadiministrasikan dokumen pokok.

c. Melakukan konfirmasi dan pementauan penyelesaian dokumen kepada notaris.

d. Memproses permohonan foto copy dan dokumen pokok. e. Memproses permohonan pinjaman dokumen pokok. f. Memproses pembebanan hak tanggungan.

g. Memproses balik nama sertifikat.

h. Mempersiapkan dokumen untuk proses penyelesaian kredit. i. Melaporkan penyelesaian dokumen pokok ke Kantor Pusat. j. Memproses pelunasan kredit (pengelolaan dokumen pokok). k. Melakukan rekonsiliasi dengan unit Pembukuan dan Kontrol.

5. UNIT KERJA LOAN RECOVERY (LR).

a. Mencetak DDM, R/K, mengirim surat konfirmasi dan surat peringatan. b. Menelpon dan mengunjungi debitur untuk menagih Membuat bukti

angsuran kolektif per debitur. c. Tunggakkan.

d. Mengidentifikasi penyebab terjadinya tunggakan dan memberikan alternatif penyelamatan.

e. Menyerahkan debitur yang sudah tidak dapat dibina lagi ke petugas hukum untuk penyelesaiannya.

f. Melakukan penjualan tunai agunan.

(17)

17

h. Melakukanrekonsiliasi dengan unit Pembukuan dan Kontrol. i. Mengadministrasikan angsuran kolektif.

j. Memeriksa pembayaran angsuran kolektif daro kolektor, konfirmasi bila pembayaran kurang.

k. Membuat master debitur kolektif.

6. UNIT KERJA GENERAL BRANCH ADM (GBA).

a. Melakukan administrasi kepegawaian (absensi, SPD, dll) b. Melakukan proses pembayaran hak pegawai.

c. Mengalokasikan biaya uang muka.

d. Menghitung pajak bulanan pegawai dan potongan lain-lain. e. Mengadministrasikan absensi pegawai dan SPD.

f. Menyelanggarakan kegiatan protokoler. g. Membuat laporan kepegawaian.

7. Bidang logistik:

a. Menyelenggarakan belanja modal.

b. Memenuhi kebutuhan, dan meangadministrasikan belanja modal dan ATK.

c. Mengatur pemakaian mobil dinas. d. Melayani kebutuhan ATK seksi lain. e. Menghitung penyusunan aktiva tetap.

f. Pemeliharaan/perawatan aktiva tetap, hardware. g. Menghitung asuransi aktiva tetap.

h. Mengkoordinasikan kearsipan kantor untuk digudangkan. i. Memproses permohonan pemeliharaan hardware.

j. Memeriksa barang datang dari Kantor Pusat.

(18)

18

1. Bidang Keamanan:

 Menjaga aktiva tetap dan barang berharga milik Kantor Cabang.

 Menyediakan keamanan untuk setiap unit kerja di Cabang dan untuk pengiriman uang dan mobil kas.

 Menyediakan keamanan untuk setiap unit kerja di cabang.  Mengadministrasikan pelaporan Satpam.

2. Bidang Anggaran:

a. Membuat dan mengadministrasikan SPM dan bukti setor. b. Mencatan transaksi KPA.

c. Membuat laporan realisasi anggaran biaya. d. Melakukan rekonsiliasi dengan GL.

e. Mendokumentasikan dokumen asli dari semua petunjuk kerja kantor. f. Memelihara Rekening SL (melakukan rekonsiliasi dengan unit

Pembukuan dan Kontrol).

3. Bidang Kesekretariatan

a. Mengadministrasikan persediaan materai dan benda pos lainnya.

b. Mengadministrasikan, mengirim dan mendistribusikan surat-surat dan surat kabar, NPK/NPU.

c. Melaporkan cast in transit.

d. Mendokumentasikan dokumen asli dari semua petunjuk kerja kantor. e. Memelihara rekening SI (melakukan rekonsiliasi dengan unit pembukuan

dan kontrol).

(19)

19

a. Memberikan informasi tentang produk BTN kepada nasabah atau calon nasabah.

b. Melayani pembukaan rekening baru (tabungan, deposito, giro). c. Melayani pencetakan saldo tabungan pada buku tabungan.

d. Melayani pencarian deposito dan penutupan rekening tabungan/giro.

12. Unit Kerja Teller Service (TS)

a. Menerima setoran tunai untuk rekening tabungan, giro, deposito dan angsuran kredit.

b. Menerima setoran tunai untuk pembayaran pajak, rekening listrik, telepon dan transfer tunai atau kiriman uang.

c. Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah tabungan, giro dan deposito. d. Melakukan pembayaran tunai kepada penerima kiriman uang.

13. Unit Kerja Loan Service (LS)

e. Menerima permohonan kredit khususnya kredit retail. f. Melakukan wawancara calon debitur khususnya.

g. Melakukan peninjauan untuk menentukan kelayakan calon debitur.

h. Menyusun Daftar Usulan Pemohon dan mengadakan Rapat Komite Kredit (Rakomdit).

14. Unit Kantor Kas

a. Penghimpun dana melalui tabungan, deposito, angsuran kredit kepemilikan rumah dan lainnya.

(20)

20

2.5 Landasan Teori

Guna menunjang laporan kerja praktek, dibutuhkan konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik laporan kerja praktek yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis penelitian serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya, termasuk sintesisnya.

2.5.1 Definisi dan Konsep Analisis

Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Analisis berasal dari kata 'analusis" dari bahasa Yunani. Istilah tersebut kemudian diserap ke dalam bahasa Latin yang mempunyai arti yaitu: Ane = kembali, dan Luein = melepas. Berdasarkan asal kata itulah analisis kini diartikan sebagai upaya pemisahan atau penguraian stratu kesatuan materi bahan menjadi komponen senyawa-senyawa penyusunnya, sehingga hasil (data) yang diperoleh dapat dikaji lebih lanjut. Dalarn bahasa Inggris, 'analysis" mempunlnai pengertian analisis

secara tunggal, sedangkan ranalyses' mempunyai pengertian jamak

2.5.2 Definisi dan Konsep Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada prosedur pada komponen atau elemen-elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen-elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

(21)

21

2.5.3 Definisi dan Konsep Perkreditan

Dalam bahasa latin kredit berarti credere artinya percaya. Pemberi kredit (kreditur) percaya kepada penerima kredit (debitur) bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Bagi debitur, kredit yang diterima merupakan kepercayaan, yang berarti menerima amanah sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu.

Menurut UU No. 7 tahun 1992 yang telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998, terdapat dua istilah yang berbeda namun mengandung makna yang sama yaitu kredit dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Definisi kedua istilah tersebut adalah sebagai berikut :

 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

 Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

(22)

22

alokasi dana tertentu. Oleh karena itu sumber dana dan alokasi penggunaan dana memegang peranan yang sama pentingnya di dunia perbankan.

2.5.3 Definisi dan Konsep Kredit Pemilikan Rumah ( KPR )

Pengertian KPR pertama-tama dapat dipahami dari kepanjangan KPR itu sendiri. KPR merupakan kependekan dari Kredit Pemilikan Rumah. Jadi secara tata bahasa, kepanjangan KPR adalah Kredit Kepemilikan Rumah, cuma dibolak balik saja. Adapun pengertian KPR secara istilah alias definisi KPR adalah; kredit jangka panjang yang diberikan oleh lembaga keuangan (misal; bank) kepada debiturnya untuk mendirikan atau memiliki rumah diatas sebuah lahan dengan jaminan sertifikat kepemilikan atas rumah dan lahan itu sendiri.

Jadi, komponen utama KPR adalah sebagai berikut;

1. Kreditur KPR

Kreditur adalah lembaga keuangan (misalnya; bank) yang mengucurkan dana kepada debitur untuk membeli objek KPR.

2. Debitur KPR

Debitur adalah seseorang atau sebuah badan hukum (misal; PT) yang akan membeli objek KPR.

3. Objek KPR

(23)

23

4. Jangka waktu KPR

Dalam pengertian KPR atau definisi KPR diatas disebutkan bahwa KPR adalah "kredit jangka panjang". Disebut jangka panjang, karena KPR boleh dikata merupakan satu-satunya kredit yang memiliki waktu pelunasan terpanjang, yakni bisa mencapai beberapa puluh tahun.

2.5.3.1 Jenis KPR

1. KPR Griya Utama

a. Kredit dengan peruntukan pembelian rumah , baik rumah baru, ruah lama,

ready stock maupun indent. b. Jangka waktu maksimal 15 tahun. c. Sistem bunga anuitas.

d. Maksimal kredit s/d 90% untuk debitur kolektifdan 80% untuk debitur nonkolektifdari harga jual setelah diskon atau harga pasar wajar berdasarkan takksasi apprisial.

e. Maksimal angsuran/bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.

2. KPR Griya Multi

a. Kredit untuk memenuhi segala kebutuhan debitur. b. Nilai kredit bebas.

c. angka waktu maksimal 10 tahun. d. Sistem bunga anuitas.

e. Maksimal kredit 75% untuk rumah tinggal dan 60% untuk rumah usaha apartemen,dari nilai taksasi pasar wajar.

(24)

BAB 3

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan perancangan sistem yang akan dibangun di Loan Service( Pelayanan Kedit ) pada Bank BTN KCP Ujung Berung .

3.1 Analisis Sistem

Dalam analisis sistem dilakukan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian–bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan–permasalahan sehingga ditemukan kelemahan–kelemahannya, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran yang sedang berjalan yang digambarkan dalam bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi analisis user yang terlibat, analisis perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, analisis jaringan, serta analisis basis data.

3.2 Analisi Masalah

Analisis permasalahan merupakan sebuah asumsi dari permasalahan yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data pada kantor Bank BTN KCP Ujung Berung .

3.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan, maka dilakukan evaluasi sistem informasi perpustakaan berdasarkan analisis SWOT.

1. Strengths (kekuatan atau kelebihan Sistem)

(25)

ii

2. Weakness (kelemahan dan kekurangan sistem)

Dalam penyimapanan berkas nasabah serta pencarian data nasabah berjalan kurang optimal.

3. Opportunity (Peluang terhadap Sistem berjalan)

Dalam Sistem yang sedang berjalan dapat dikembangkan lagi untuk mendapat hasil lebih optimal diantaranya dalam hal pencarian data-data dan penyimpanan berkas.

4. Threats (hambatan dari luar Sistem)

Kurang memadainya peralatan yang dapat membantu Sistem pengajuan kredit

3.2.2 Prosedur yang Terlibat

Prosedur merupakan urutan-urutan langkah-langkah yang terjadi atau yang dilakukan dalam sistem yang sedang berjalan. Dalam hal ini adalah prosedur pengajuan kredit pada kantor bank BTN. Adapaun beberapa prosedur yang terlibat dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Prosedur Pendaftaran

(26)

iii

 Akte notaris

 Tanda daftar perusahaan (TDP)  Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP)

 Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir  Bukti diri dari pimpinan perusahaan

 Foto copy sertifikat jaminan

b. Prosedur Pemeriksaan berkas

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.

c. Prosedur Wawancara I

Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam.

d. Prosedur On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasilnya dicocokkan dengan hasil wawancara I.

e. Prosedur Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.

(27)

iv

Merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka menilai kebutuhan kredit yang sebenarnya.

g. Prosedur Keputusan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya. Biasanya mencakup:

 jumlah uang yang diterima  jangka waktu

 dan biaya-biaya yang harus dibayar

h. Prosedur Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit.

i. Prosedur Realisasi kredit

Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

j. Prosedur Penyaluran/penarikan

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu

(28)

v

3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem Sedang Berjalan

1. Penangan dokumen belum optimal sehingga dapat memperlambat pelayanan calon pengaju kredit.

2. Kesalahan dalam pencatatan dokumen karena hal-hal yang tidak di sengaja.

3. Sistem keamanan terhadap data atau dokumen belum terjamin.

4. Sistem yang ada masih sederhana ( manual ) dan diperlukan pengembangan agar ketepatan dan kecepatan dalam pengolahan data pengaju kredit.

3.2.3.1 Kebutuhan Antarmuka Eksternal

Dalam mengembangkan dan mengimplementasi Sistem yang baru diperlukan alat-alat tambahan terutama dalam menunjang penerapan Sistem yang baru. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan alat baru berupa :

a. perangkat keras ( hardware ) terdiri dari : 1. Komputer dan alat bantu lainnya b. Perangkat lunak ( software ) terdiri dari :

1. Model

Desain Sistem dengan menggunakan logical tertentu yang biasa digunakan.

2. Program

Program Komputer yang dapat melakukan proses pengolahan data yang cepat dan tepat.

c. Brainware ( pengguna )

(29)

vi

3.2.3.2 Antarmuka Perangkat Keras

Sistem yang akan dibuat membutuhkan perangkat hardware minimal : 1. Procesor : minimal Pentium 2 233MMX

2. Memori : SD RAM 128 mb

3. VGA : 8 mb

4. Hardisk : 5 GB

3.2.3.3 Antarmuka Perangkat Lunak

Sistem Operasi : Microsoft Windows 98/ME/XP/Vista/7

3.3 Analisis Sistem

(30)

vii

3.3.1 Analisis Sistem Fungsional Kebutuhan

3.3.1.1 Diagram Use Cases

1. UseCase Aplikasi Pengolahan Data Nasabah Pengaju Kredit

Menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use Case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.

(31)

viii

2. UseCase Login[UseCase Diagram]

Gambar 2 Usecase Login

Aplikasi Pengolahan Data Nasabah ini hanya memiliki 1 user untuk menjalalan kan aplikasi yaitu administrator (karyawan).

3. UseCase FormUtama[UseCase Diagram]

Gambar 3 Usecase Form Utama

(32)

ix

4. UseCase Data Nasabah[UseCase Diagram]

Gambar 4 Usecase Data Nasabah

Penyimpanan data nasabah perlu dilakukan agar dapat memasukkan data

nasabah ke database aplikasi. Di gambar terlihat Karyawan sebagai Administrator

mendaftar data nasabah dan kemudian menginput data produk ke Aplikasi

Pengelolahan Data Nasabah.

5. UseCase History[UseCase Diagram]

Gambar 5 Usecase History

Pendaftaran History perlu dilakukukan untuk memasukkan data History ke

database aplikasi. Di gambar terlihat Karyawan sebagai Administrator mendaftar data

History dan kemudian menginput data history ke Aplikasi ini. Di sini pula karyawan

(33)

x

kembali dalam aplikasi ini. Karyawan pun dapat melakukan pengubahan status

nasabah pada data history dan juga dapat melakukan pencarian data history.

6. UseCase Pencarian[UseCase Diagram]

Gambar 6Usecase Pencarian

Pencarian perlu dilakuan untuk mencari data nasabah yang di perlukan. Di gambar terlihat Karyawan sebagai Administrator melakukan pencarian data history

(34)

xi

3.3.1.2 DataNasabah Class Diagram[Class Diagram]

Class Diaram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detil tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

Gambar 7 Class Diagram Data Nasabah

 Satu karyawan dapat mengakses Form Utama dan memilih menu pilihan  Satu karyawan dapat mengakses dan mengelola banyak data nasabah atau

tidak sama sekali.

 Satu karyawan dapat mengakses dan mengelola banyak data history nasabah atau tidak sama sekali.

(35)

xii

 Satu menu Data Nasabah dapat di akses dari satu form utama

 Satu karyawan dapat mengakses banyak history dan melakukan banyak pencarian

3.3.1.3 Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan pola hubungan diantara sekumpulan objek yang saling mempengaruhi menurut urutan waktu. Sebuah objek berinteraksi dengan objek lain melalui pengiriman pesan (messages). Sequence diagram biasanya digunakan untuk mengilustrasikan sebuah use case.

1. SD Login[Sequence Diagram]

Gambar 8 Sequence Diagram Login

(36)

xiii

2. SD DataNasabah[Sequence Diagram]

Gambar 9 Sequence Diagram Nasabah

Karyawan(User) aplikasi mendaftar data Nasabah pada form DataNasabah kemudian data yang dimasukkan user akan disimpan ke database aplikasi.

3. SD History[Sequence Diagram]

Gambar 10 Sequence Diagram History

(37)

xiv

4. SD Pencarian[Sequence Diagram]

Gambar 11 Sequence Diagram Pencarian

(38)

xv

c o m p lem en t G U I c o n tro l

N b N a sa b ah

D ata b ase E rro r h an d lin g

3.3.3.2 Compenent Diagram

Menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek kedalam komponen- komponen dalam desain fisik sistem software. Diagram ini mmperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponene-komponen software seperti source code, binary code dan komponen tereksekusi.

(39)

xvi

3.3.3.3 Activity Diagram

Activity Diagram adalah Memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitass lainnya atau dari satu aktivitas ke keadaan sesaat (state). Juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.

(40)

xvii

3.3.3.4 Diployment View

Diagram ini memperlihatkan pemetaan software kepada hardware.Diagramini mengambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktursistem, dimana komponen akan terletak, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut dan hal lain yang bersifat fisik .

(41)

xviii

3.3.2 Perancangan Database

3.3.2.1Tabel Admin

Tabel 1 Database Admin

Tabel Data Generate SQL

Admin

*id

Password

username

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `admin` (

`id` bigint(20) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`password` varchar(255) DEFAULT NULL,

`username` varchar(255) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`id`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1

(42)

xix

3.3.2.2Tabel Nasabah

Tabel 2 Database Nasabah

3.3.2.3 Tabel History

Tabel 3 Database History

Tabel Data Generate SQL

history

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `history` (

`id` bigint(20) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

` catatan` varchar(255) DEFAULT NULL,

`Status` varchar(255) DEFAULT NULL,

` nama` varchar(255) DEFAULT NULL,

` tahap` varchar(255) DEFAULT NULL,

`nb` varchar(255) DEFAULT NULL,

` bc` varchar(255) DEFAULT NULL,

` syarat` varchar(255) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`id`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1

AUTO_INCREMENT=1 ;

Tabel Data Generate SQL

anggota

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `anggota` (

`id` bigint(20) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`alamat` varchar(255) DEFAULT NULL,

`pekerjaan` varchar(255) DEFAULT NULL,

`kelamin` varchar(255) DEFAULT NULL,

`lahir` varchar(255) DEFAULT NULL,

`na` varchar(255) DEFAULT NULL,

`nama` varchar(255) DEFAULT NULL,

`status` varchar(255) DEFAULT NULL,

`tlp` varchar(255) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`id`)

) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1

(43)

xx

3.4 Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka (interface) menggambarkan bagaimana perangkat lunak berkomunikasi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang berinteroperasi dengannnya, dan dengan manusia yang menggunakannya.

3.4.1Perancangan Tampilan 3.4.2.1 Tampilan Form Login

(44)

xxi

Gambar 16 Form Salah Login

3.4.2.2 Tampilan Menu

(45)

xxii

3.4.2.2 Tampilan Menu Data Nasabah

Gambar 18 Pengisian Data Nasabah

(46)

xxiii

Gambar 20 Pemilihan Data Update

(47)

xxiv

Gambar 22 Form Delete

3.4.2.3 Tampilan Menu History

(48)

xxv

Gambar 24 Form Penyimpanan History

(49)

xxvi

3.4.2Jaringan Semantik

Jaringan semantik pada aplikasi ini adalah sebagai berikut :

(50)

xxvii

3.5 Implementasi

Implementasi merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil anlisis. Tujuan implementasi ialah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat member masukan pada pengembang sistem.

3.5.1 Form Login

(51)

xxviii

3.5.2 Form Gagal Login

Gambar 28 Tanpilan Gagal Login

3.5.3 Pengisian login

(52)

xxix

3.5.4 Menu Masuk Aplikasi

Gambar 30 Tampilan Menu

3.5.5 Menu Pengolahan Data Nasabah

(53)

xxx

3.5.6 Validasi Pengisian data

Gambar 32 Tampilan Validasi Pengisian Data

3.5.7 Pengisian Data Nasabah

(54)

xxxi

3.5.8 Penyimpanan Data Nasabah

Gambar 34 Tampilan Penyimpanan Data

3.5.9 Pemilihan Menu Update ( Kosong )

(55)

xxxii

3.5.10 Pengisian Menu Update Nasabah

Gambar 36 Tampilan Pengisian Menu Update

3.5.11 Penyimpanan Data Update

(56)

xxxiii

3.5.11 Menu Delete

Gambar 38 Tampilan Menu Delete

3.5.12 Menu History

(57)

xxxiv

3.5.13 Pengeceken Data Nasabah

Gambar 40 Tampilan Data Nasabah

3.5 14 Validasi Pengisian Data Tidak Lengkap

(58)

xxxv

3.5.15 Pengisian Data Lengkap ( Menu Update )

Gambar 42 Tampilan Pengisian Data

3.5.16 Update Data Berhasil

(59)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setalah melakukan analisis dan implementasi sistem yang dilanjutkan dengan pengujian sistem, maka dari hasil implementasi dapat disimpulkan :

1. Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh karyawan pada bidang kredit dalam menjalankan pelayanan pengajuan kredit.

2. Dengan sistem ini karyawan bidang kredit bisa terbantu dalam penyimpanan data nasabah yang mengajukan kredit.

3. Sistem ini adalah sistem aplikasi khusus bagi karyawan pada bidang kredit dengan sistem lokal.

4. Semua data yang dimasukan oleh karyawan kredit terkelola dalam database lokal yaitu database program ini tidak terhubung dengan database bank.

4.2 Saran

Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk membantu , mempermudah petugas bidang kredit dalam pengelolaan data nasabah bank yang ingin mengajukan kredit. Dalam pembuatan sistem ini tidak tertutup dari kekurangan, untuk mengurangi kekurangan itu kami menyaranka beberapa hal yaitu :

1. Pembangunan sistem ini perlu ditingkatkan baik secara hardware maupun software. Suapaya dalam pengembangan sistem dapat berjalan secara lebih baik agar sistem ini dapat berjalan secara efektif dan juga efisien.

2. Dalam hal menu atau fitur yang tesedia pada sistem perlu pengembangan juga supaya pengelolaan data nasabah dapat dikelola dengan lancar. 3. Supaya sistem ini berjalan baik , sistem ini perlu koneksi database antara

(60)

ii

DAFTAR PUSTAKA

1. Matius Soesilo, G. Sri Hartati Wijono, B. Herry Suharto , Java 2 SE Dengan Jbuilder , Andi , Jakarta.

2. Miftakhul Huda & Bunafit Komputer, Membuat Plikasi Database dengan Java, MySQL, dan NetBeans, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

3. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualititatif dan R&D, Alfabheta, Bandung:2010.

4. http://kumoro.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/implementasi-dan-monitoring-kebijakan.pdf

5. http://bicaraproperti.com/2010/pengertian-kprdiakses pada 7 Desember 2010 pukul 13:00 WIB

6. http://perumahansamarinda.net/property/pengertian-kprdiakses pada 7

Desember 2010 pukul 13:00 WIB

7.

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/1971084-pengertian-kredit/diakses pada 7 Desember 2010 pukul 13:00 WIB

(61)

ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT KPR

PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA

KCP UJUNG BERUNG

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

AZIS BAHARI ( 10107582 )

TATANG TAUPIQ HIDAYAT ( 10107623 )

TAUFIK FIRLANI ( 10107609 )

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(62)

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Kadir. 2008. Java 2 Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta.

2. Abdul Kadir. 2008. Belajar Database Menggunakan MySql. Andi. Yogyakarta.

3. Abdul Kadir. 2008. Membuat aplikasi database dengan java, mysql, dan netbeans.

4. Miftakhul Huda.Jakarta

5. http://www.javalobby.org/av/javazone/ 25 Agustus 2010.

6. http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-informasi-definisi-SI.htm/05April 2010.

7. http://karmilla.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/fiiles/8490/Konsep+Basis+Data.p

(63)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kekhadirat Allah AWT atas berkat rahmat,

petunjuk, serta izin-Nya sehingga laporan hasil kerja praktek ini dapat

diselesaikan tepat waktu.

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

matakuliah Kerja Praktek pada Jurusan Teknik Informatika di Universitas

Komputer Indonesia. Laporan ini di beri judul “ Analisis Sistem Pengajuan Kredit

KPR Pada PT. Bank Tabungan Negara KCP Ujung Berung.

Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang

atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya

kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998

menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga.

Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.

KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk

membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan

berupa Rumah. Walaupun penggunaannya mirip, KPR berbeda dengan kredit

konstruksi dan renovasi. Agunan yang diperlukan untuk KPR adalah rumah yang

akan dibeli itu sendiri untuk KPR Pembelian. Sedangkan untuk KPR Multiguna

atau KPR Refinancing yang menjadi Agunan adalah Rumah yang sudah dimiliki.

Karena masuk dalam kategori Kredit Konsumtif maka peruntukan KPR haruslah

untuk kegiatan yang bersifat Konsumtif seperti pembelian rumah, furniture,

kendaraan bermotor dan tidak diperbolehkan untuk kegiatan yang bersifat

produktif seperti pembelian stok barang dagangan, modal kerja dan lain

sebagainya.

Bank BTN sebagai salah satu Bank milik pemerintah ( BUMN ) selama ini

(64)

ii

Kepemilikan Rumah ( KPR ) khususnya KPR subsidi. Image ini melekat kuat

dimasyarakat karena sejak tahun 1974 Bank BTN dutunjuk oleh pemerintah

menjadi penyalur KPR , khususnya KPR subsidi.

Dalam penelitian atau kegiatan Kerja Praktek, kami mencoba meneliti dan

menganalisi sistem pengajuan kredit KPR pada bank BTN pada Kantor Cabang

Pembantu Ujung Berung.Diantaranya ada beberapa tahap atau prosedur yang

harus dilalui para nasabah yang akan mengajukan kredit , tahap – tahap atau

prosedur yang harus dilalui adalah Prosedur Pendaftaran, Prosedur Pemeriksaan

berkas, Prosedur Wawancara Id, Prosedur On the Spote, Prosedur Wawancara

IIf, Prosedur Penilaian dan analisis kebutuhan Kredit, Prosedur Keputusan

Kredit, Prosedur Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya, Prosedur

Realisasi kredit, Prosedur Penyaluran/penarikan. Dengan diadakanya analisis

sistem ini diharapkan dapat dibuat suatu aplikasi untuk membantu mempermudah

dalam pelayanan pengajuan kredit, seingga sistem pengajuan kredit dapat berjalan

dengan lancar.

Terakhir kami selaku penulis ingin berterima kasih kepada kepada

pembibing penulis Bapak Irfan Maliki, S.T. dan Bapak Edi Sopandi atas bantuan

dan dorongannya serta kepada Bapak Hendro sebagai Brance Manager Junior di

Bank BTN KCP Ujung Berung yang turut membantu dalam kelancaran Kerja

Praktek yang kami lakukan , serta kepada teman-teman di IF13 atas masukan dan

ilmunya, penulis ucapkan terima kasih.

Saran dan kritik penulis harapkan untuk pengembangan penelitian ini

selanjutnya.

Bandung, Januari 2011

(65)

CURRICULUM VITAE

1. AZIS BAHARI

A. Data Pribadi

NIM : 10107682

Nama Lengkap : Azis Bahari

Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 18 Januari 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Bandung : JlKubang Selatan 3 No. 64B Dipatiukur Bandung

Telepon : 0229207784

Mahasiswa Anak Ke :

B. Data Akademik

Fakultas : Teknik Dan Ilmu Komputer

Jurusan : Teknik Informatika

Riwayat Akademik : - SDN MalangNengah 1994/2000

- SMPN 2 Purwakarta 2000/2003

(66)

2. TATANG TAUPIQ HIDAYAT

A. Data Pribadi

NIM : 10107623

Nama Lengkap : Tatang Taupiq Hidayat

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 15 November 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Bandung : Jl. Tubagus Ismail no 32A ,Dipatiukur Bandung

Telepon : 02292507184

Mahasiswa Anak Ke : 1 Dari 1 Bersaudara

B. Data Akademik

Fakultas : Teknik Dan Ilmu Komputer

Jurusan : Teknik Informatika

Riwayat Akademik : - SDN Tanjung Sari 1 1995/2001

- SMPN 1 Ciamis 2001/2004

(67)

3. TAUFIK FIRLANI

A . Data Pribadi :

NIM : 10107609

Nama Lengkap : Taufik Firlani

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung , 19 April 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Bandung : Jl.Sariwates 2 No,16 Antapani Kidul ,Bandung

Telepon : 02291921209

Mahasiswa Anak Ke : 2 Dari 3 Bersaudara

B . Data Akademik

Fakultas : Teknik Dan Ilmu Komputer

Jurusan : Teknik Informatika

Riwayat Akademik : - SDN Griya Bumu Antapani 13 1995/2001

- SMPN 30 Bandung 2001/2004

Gambar

Gambar 1 Diagram usecase aplikasi
Gambar 7 Class Diagram Data Nasabah
Gambar 9 Sequence Diagram Nasabah
Gambar 12 Component Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dijelaskan pada nilai t hitung (- 2,963) > (0,6776), pada variabel stres karyawan merasa tugas yang menumpuk dengan waktu deadline yang sempit membuat karyawan stress

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah melakukan analisis dan desain informasi karyawan berbasis web dengan lingkup fungsi informasi data personal

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk KCP UNS menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian jasa produksi pada bank tersebut melalui beberapa prosedur yang saling berkaitan, yaitu

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu PDRB per kapita dan suku bunga mempengaruhi secara signifikan terhadap permintaan kredit

diisi dan ditandatangani oleh calon debitur. Officer menerima aplikasi permohonan kredit pensiun. Officer menyerahkan dokumen asli dan fotokopi rangkap. dua persyaratan kredit

Menurut dari data-data yang didapat dan hasil yang sudah dipaparkan, penulis membuat kesimpulan, yaitu: Bank Tabungan Negara Cabang Medan telah melaksanakan

Setiap karyawan memiliki kinerja yang baik jika selalu termotivasi dengan baik pula, namun hal itu tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal jika karyawan memiliki

Melakukan koordinasi pelaksanaan proses bisnis kredit konsumer di Kantor Cabang yang efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.. Membuat usulan kebutuhan sarana dan prasarana