• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Data Wareshouse Dan Reporting Tools Pada Dinas BKKBN Kabupaten Cianjur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Data Wareshouse Dan Reporting Tools Pada Dinas BKKBN Kabupaten Cianjur"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1.

Latar Belakang Masalah

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Kabupaten Cianjur adalah badan yang bertugas untuk melaksanakan tugas

pemerintah dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya

BKKBN Kabupaten Cianjur dipecah menjadi 3 divisi yaitu , Bidang Analisis

Keluarga dan Analisis Program, Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan

Kesehatan Reproduksi dan Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan

Pemberdayaan Keluarga yang berjalan di 32 kecamatan yang berada di wilayah

Kabupaten Cianjur.

Dari hasil wawancara dengan Kepala BKKBN dan para staf dari ke 3 divisi

yang ada di BKKBN Kabupaten Cianjur, di dapat bahwa data yang ada di setiap

divisi yang dikumpulkan dari setiap kecamatan masih perlu di olah dan dianalisis

untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap divisinya. Selain itu

data yang ada di setiap divisi tidak tersusun sesuai kurun waktu perbulan atau

pertahunnya, hal ini berdampak kepada kegiatan petugas di setiap divisisnya

dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk proses analisis dan pembuatan

laporan hasil analisis menjadi sangat lambat dan dapat menghambat proses

pengambilan keputusan untuk menentukan program-program seperti program KB,

penyedian stok alat kontrasepsi, pembinaan keluarga, penyuluhan kesehatan

reproduksi remaja, dan kesejahteraan keluarga yang akan berjalan selanjutnya di

setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur.

(2)

yang dapat menyajikan informasi secara cepat dan detail, maka akan menghambat

dalam suatu pengambilan keputusan untuk menentukan program-program yang

akan berjalan selanjutnya di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur.

Dari permasalahan yang telah dijelaskan, maka dibutuhkan suatu aplikasi

data warehouse

di BKKBN Kabupaten Cianjur yang membantu setiap divisinya

dalam menyajikan informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat

memaksimalkan suatu keputusan yang dibuat, sehingga program-program yang

akan di canangkan selanjutnya oleh pihak BKKBN Kabupaten Cianjur dapat

berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Sumber daya pengetahuan dapat diakses

dengan mudah dan cepat dapat membantu meningkatkan performa dan kinerja

dalam melakukan analisa data di setiap divisinya untuk mempercepat proses

pengumpulan data serta mendukung dalam pembuatan laporan yang multidimensi

atau memiliki periode waktu berupa tabel dan grafik.

Data

warehouse

sendiri adalah koleksi data yang mempunyai sifat

berorientasi subjek, terintegrasi,

time-variant

, dan bersifat tetap dari koleksi data

dalam mendukung proses pengambilan keputusan

management

[1].

Data

warehouse

memungkinkan integrasi berbagai macam jenis data dari berbagai

macam aplikasi atau sistem. Hal ini menjamin mekanisme akses “satu pintu bagi

manajemen untuk memperoleh informasi, dan menganalisisnya untuk

pengambilan keputusan.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang diidentifikasi adalah

bagaimana membangun data

warehouse

dan

reporting tools

pada dinas BKKBN

Kabupaten Cianjur.

1.3.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun data

warehouse

dan

reporting tools

pada dinas BKKBN Kabupaten Cianjur. Sedangkan tujuannya

adalah sebagai berikut:

(3)

program-program seperti program-program KB, penyedian stok alat kontrasepsi, pembinaan

keluarga, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, dan kesejahteraan

keluarga yang akan berjalan selanjutnya di setiap kecamatan yang ada di

Kabupaten Cianjur agar lebih efektif dan tepat sasaran.

2.

Menyajikan laporan hasil analisis yang memiliki interval waktu seperti

perbulan dan pertahun untuk pihak BKKBN Kabupaten Cianjur di setiap

divisinya.

1.4.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembangunan

data

warehouse

di dinas BKKBN

Kabupaten Cianjur ini adalah sebagai berikut:

1.

Data yang diambil adalah data yang dimiliki oleh BKKBN Kabupaten

Cianjur yaitu data pembinaan keluarga, pik-krr, peserta kb, stok alat

kontrasepsi, uppks, sasaran peserta kb baru (unmetneed) dan tempat

pelayanan.

2.

Data yang diolah dari tahun 2011-2015.

3.

Sistem di bangun berbasis

Client Server

.

4.

Pengujian

data warehouse

menggunakan OLAP (

On-Line Analytical

Processing

).

5.

DBMS menggunakan SQL Server 2012.

6.

Penyajian laporan hasil

analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

7.

Analisis dan perancangan perangkat lunak menggunakan analisis

berorientasi objek.

1.5.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskrpitif. Metode

deskriptif adalah salah satu metode penelitian yang banyak digunakan untuk

menjelaskan suatu masalah dan menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang

terjadi saat ini.

1.5.1.

Metodologi Pengumpulan Data

(4)

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan literatur, jurnal, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan

topik penelitian.

2.

Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan yang ada

di Dinas BKKBN Kabupaten Cianjur.

3.

Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan tanya jawab dengan pihak Dinas BKKBN Kabupaten Cianjur

terkait dengan permasalahan yang diambil.

4.

Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat

oleh pihak Dinas BKKBN Kabupaten Cianjur.

1.5.2.

Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pembangunan perangkat lunak menggunakan paradigma peangkat

lunak

waterfall

. Paradigma

waterfall

ini dipilih dikarenakan model ini

memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan dalam pembuatan

perangkat lunak. Tahapan-tahapan yang ada pada metode

waterfall

menurut

Roger S Pressman dapat dilihat pada

Gambar 1.1

.

Communication

Planning

Modeling

Construction

Deployment

Project initation reqiurements gathering

Estimating scheduling tracking

Analisys design

Code test

Delivery support feedback

(5)

Penjelasan

Gambar 1.1

adalah sebagai berikut :

1.

Communication

Pada tahap ini dilakukan analisis dan kebutuhan perangkat lunak dan

pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan.

2.

Planning

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan perusahaan mengenai hal-hal apa

saja yang dibutuhkan dalam pembuatan perangkat lunak.

3.

Modeling

Pada tahap ini dilakukan perancangan struktur data, arsitektur perangkat

lunak, dan perancangan antarmuka dari perangkat lunak yang akan dibangun,

disesuaikan dengan kebutuhan perangkat lunak dari perusahaan.

4.

Construction

Pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang disesuaikan

dengan kebutuhan perangkat lunak dari perusahaan serta dilakukan

pengimplementasian dari proses perancangan yang telah dilakukan dan

pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.

5.

Deployment

Pada tahap ini dilakukan pemeliharaan perangkat lunak yang telah dibangun.

1.6.

Sistematika Penulisan

Sistemaktika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang akan dijalankan. Sistematika penulisannya adalah

sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(6)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada bab ini menguraikan analisis dan perancangan sistem, yaitu gambaran sistem

yang sedang berjalan, analisis kebutuhan yang digunakan untuk membangun

sistem, perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan

hasil analisis.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini berisi tahap implementasi dari perancangan sistem yang kemudian

akan dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibuat dengan pengujian

black box

, yaitu berfokus pada fungsionalitas perangkat lunak.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

7

2.1.

Profil BKKBN Kabupaten Cianjur

Kedudukan BKKBN dalam Keppres No. 38 Tahun 1978 adalah sebagai

lembaga pemerintah non-departemen yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Presiden. Tugas pokoknya adalah mempersiapkan kebijaksanaan

umum dan mengkoordinasikan pelaksanaan program KB nasional dan

kependudukan yang mendukungnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat

daerah serta mengkoordinasikan penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan/

Kepala BKKBN No.74/HK.010/B5/2001 tahun 2001 tentang Tata Kerja BKKBN

Provinsi dan kabupaten/Kota, pada tahun 2003 Bupati Cianjur mengeluarkan

Surat Keputusan Bupati Cianjur Nomor 18 tahun 2003 tentang Pembentukan

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) maka dibentuklah

BKKBN Kabupaten Cianjur sebagai Satuan Organisasi Perangkat Daerah.

Pembentukan BKKBN Kabupaten Cianjur ini bertujuan untuk lebih

mensejahterakan Keluarga yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur, melalui :

1.

Menggerakkan dan Memberdayakan Seluruh Masyarakat dalam Program

KB.

2.

Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melalui Pelayanan

KB.

3.

Memperkuat SDM Operasional Program KB.

2.1.1.

Visi dan Misi BKKBN Kabupaten Cianjur

Visi dan misi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencan Kabupaten

Cianjur adalah sebagai berikut:

1.

Visi

(8)

2.

Misi

Mewujudkan

Pembangunan

Berwawasan

Kependudukan

dan

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera di Kabupaten Cianjur.

2.1.2.

Logo BKKBN Kabupaten Cianjur

Gambar 2.1 Logo BKKBN Kabupaten Cianjur

a.

Filosofi Logo

(9)

b.

Warna logo

Logo BKKBN terdiri dari 2 warna yaitu biru muda dan biru tua.

Notasi warnanya adalah:

Warna Pure Blue, Pantone Process Cyan C, C100 M0 Y0 K0

Warna ini memiliki arti lembaga tulus melakukan tugasnya.

Warna Elegant Blue, Pantone 2955C, C100 M50 Y0 K40

Warna ini memiliki arti lembaga terpercaya, berwibawa dan satu

kesatuan utuh.

2.1.3.

Tugas Pokok dan Fungsi

1.

Tugas

a.

Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana

dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

2.

Fungsi

a.

Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera.

b.

Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.

c.

Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah,

swasta, LSOM dan masyarakat dibidang Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera.

d.

Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum

dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan

tatalaksana,

kepegawaian,

keuangan,

kearsipan,

hukum,

persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2.1.4.

Struktur Organisasi

(10)

Kepala

Sekretaris

Bidang Analisis Keluargadan Analisis Program

Bidang Pengendali Keluarga Berencan dan Kesehatan Reproduksi

Bidang Pengendali Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan.

Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian.

Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan.

Seksi Pengolahan, Pelayanan Informasi, dan Dokumentasi.

Seksi Analisis dan Evaluasi Program.

Seksi Pelaporan dan Statistik.

Seksi Peningkatan Partisipasi Pria.

Seksi Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi.

Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana.

Seksi Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi dan Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak.

Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Evaluasi.

Seksi Institusi dan Peranserta.

Seksi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga.

Seksi Pengembangan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi BKKBN Kabupaten Cianjur

2.1.4.1.

Kelompok Jabatan Fungsional

Jumlah Pegawai BKKBN Kabupaten Cianjur :

1. DT II / Tingkat Kabupaten

: 45 Orang

2.

Petugas Fungsional dan

PLKB/Lapangan

: 280 Orang

Jumlah Seluruh Personil

:

225 Orang

Terdiri dari :

1.

DT II / Tingkat Kabupaten :

a. Kepala Kantor

: 1 Orang

b. Sekretaris

: 1 Orang

c. Kepala Bidang

: 3 Orang

d. Kepala Sub Bagian

: 2 Orang

e. Kepala Seksi

: 10 Orang

(11)

g. Pengemudi

: 2 Orang

h. Pesuruh

: 1 Orang

Jumlah

:

45 Orang

2.

Petugas Lapangan KB :

a.

Pengendali Program

tingkat Kecamatan

: 1 Orang

b.

Staf P.PLKB tingkat

Kecamatan

: 1 Orang

c.

Penyuluh KB Tingkat

Desa/Keluarahan

: 3 Orang

d.

PLKB Tingkat

Desa/Kelurahan

: 2 Orang

Jumlah

:

180 Orang

2.2.

Landasan Teori

2.2.1.

Data Warehouse

Data

warehouse

adalah sebuah tempat penyimpanan data yang lengkap dan

konsisten dimana data yang disimpan itu saling berelasi dan dirancang

berdasarkan query dan analisis daripada proses transaksinya [2]. Data tersebut

ditransformasikan menjadi sebuah informasi yang dapat diakses kapan saja dan

selalu

up to date

. Informasi ini kemudian akan digunakan untuk dianalisis untuk

menghasilkan informasi baru.

Data

warehouse

juga bisa dikatakan sebagai kumpulan data yang berorientasi

subjek, terintegrasi, tidak dapat di

update

, memiliki dimensi waktu yang

digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan

kecerdasan bisnis. Berdasarkan definisi tersebut, maka data

warehouse

memiliki

karakteristik [2] sebagai berikut :

1.

Subject oriented

(berorientasi subjek)

(12)

pertanyaan seperti “Siapa pembeli terbaik untuk barang ini tahun lalu?”.

Kemampuan untuk mendefinisikan sebuah data

warehouse

sebagai sebuah

subjek, dalam hal ini penjualan, membuat data

warehouse

subject

oriented

.

2.

Integrated

(terintegrasi)

Data

warehouse

dikonstruksikan dengan cara mengintegrasikan sejumlah

sumber data yang berbeda. Data yang terintegrasi menyebabkan data

tersebut lebih konsisten, sehingga lebih mudah dipahami oleh para

pembuat keputusan.

3.

Time-variant

Data

warehouse

harus bisa menghasilkan informasi dari sudut pandang

historical (misalnya informasi 5-10 tahun yang lalu atau bahkan lebih).

Atau bisa dikatakan bahwa data

warehouse

berfokus pada perubahan

setiap waktunya.

4.

Non-volatile

Data yang ada dalam

data

warehouse

tidak bisa di-

edit

ataupun di-

update

.

Data

warehouse

dibuat untuk melayani

user

(

analyst

dan pengambil

keputusan). Sehingga

data

warehouse

wajib dirancang sesuai dengan persyaratan

[1] berikut :

1.

Harus bisa memberikan kepuasan kepada setiap

user

.

2.

Memiliki

function

sendiri tanpa mengganggu OLTP

systems

.

3.

Menyediakan pusat tempat penyimpanan data yang konsisten.

4.

Menjawab setiap

complex queries

dengan cepat.

5.

Menyediakan berbagai analisis

tools

yang kuat, seperti OLAP dan data

mining

.

Sebagian besar

data

warehouse

yang sukses selain memenuhi persyaratan di

atas juga memiliki beberapa karakteristik [1] seperti :

1.

Berdasarkan model dimensional.

2.

Mengandung

historical

data.

(13)

4.

Tetap mempertahankan konsistensi data walaupun berasal dari sumber

yang berbeda.

5.

Fokus dalam

single subject

, seperti penjualan, keuangan, atau

inventarisasi.

Data

warehouse

bisa dikatakan sebagai suatu salinan dari OLTP (

On-Line

Transaction Processing

) yang terstruktur yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan analisis,

reporting

, maupun data

mining

[1]. OLTP sendiri adalah

sebuah proses yang menitikberatkan pada transaksinya, seperti input data dan

lain-lain. Pada

Tabel 2.1

akan memperlihatkan perbedaan OLTP

systems

dan data

warehouse

.

Tabel 2.1 Perbedaan OLTP dan Data Warehouse

[3]

OLTP

Data

Warehouse

Dirancang untuk operasi real-time bisnis Dirancang untuk analisis dari suatu bisnis

berdasarkan atribut dan kategori

Menangani data saat ini Menangani data saat ini dan data masa lalu

Data disimpan pada beberapa platform Data disimpan pada satu platform saja

Data diorganisir berdasarkan fungsi atau

operasinya Data diorganisir berdasarkan subjek

Prosesnya bersifat berulang (loop) Prosesnya dilakukan setiap saat dan harus

berorientasikan waktu (historical)

Untuk operasional Untuk managerial

Berorientasi pada transaksi Berorientasi pada analisis

2.2.1.1.

Tujuan Data Warehouse

Tujuan dari

data

warehouse

adalah sebagai berikut [4] :

1.

Memberikan kemudahan untuk mengakses informasi yang ada.

2.

Kemudahan disini berbicara tentang efisiensi.

Data

warehouse

harus

efisien sehingga dengan mudah dipahami oleh

user

bukan hanya oleh

devoleper

saja. Selain itu, pengguna juga dapat mengkombinasikan data

(14)

3.

Menyediakan informasi yang konsisten.

4.

Data

warehouse

hanya berisi informasi-informasi yang relevan bagi

kebutuhan

user

untuk pengambil keputusan. Oleh karena itu,

kredibilitas data yang terdapat dalam

data

warehouse

harus dapat

dipertanggungjawabkan.

5.

Mampu beradaptasi dan tahan terhadap perubahan.

6.

Perubahan-perubahan yang terjadi harus dapat diatasi oleh

data

warehouse

. Dengan kata lain,

data

warehouse

harus dirancang agar

mampu menghadapi setiap perubahan dengan terencana. Hal ini berarti

perubahan yang terjadi tidak boleh merusak atau mengganggu data dan

aplikasi yang telah ada sebelumnya.

7.

Mampu mengamankan informasi.

8.

Informasi yang tersimpan dalam

data

warehouse

harus tersimpan

dengan aman. Dengan kata lain, informasi tersebut tidak boleh sampai

jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu,

data

warehouse

harus

mampu mengendalikan setiap akses dari informasi yang ada.

9.

Mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

10.

Ini merupakan tujuan yang paling penting dan harus ada dalam setiap

pembuatan

data

warehouse

. Data warehouse bisa digambarkan sebagai

kumpulan teknologi pendukung keputusan, dimaksudkan agar setiap

pekerjaan yang berhubungan dengan informasi, dapat membuat

keputusan dengan cepat dan tepat.

11.

User friendly

.

12.

Seperti pada tujuan

data

warehouse

pertama,

data

warehouse

harus

dirancang agar dapat dioperasikan dengan mudah oleh

user

. Tidak

seperti sistem operasional dimana seringkali

user

tidak memiliki pilihan

yang lain kecuali menggunakan sistem baru, akan tetapi

user

data

warehouse

biasanya merupakan pilihan. Oleh karena itu, proses

(15)

2.2.1.2.

Arsitektur Data Warehouse

Arsitektur pada data

warehouse

dikelompokkan menjadi 5 bagian seperti

Gambar 2.3

[5] :

Gambar 2.3 Arsitektur

Data Warehouse

[5]

Penjelasan dari

Gambar 2.3

[5] adalah sebagai berikut:

1.

Source Data

Merupakan sumber data, atau bisa dibilang bahwa darimana data itu

berasal. Untuk membangun

data warehouse

BKKBN Kabupaten

Cianjur maka source data berasal dari operasional

system

atau OLTP

database

.

2.

Data Staging

Merupakan sebuah proses yang diperlukan sebelum

data source

masuk

ke dalam

data warehouse

. Proses ini dinamakan proses ETL

(

Extracting

,

Transformation

,

Loading

).

3.

Data Warehouse

Merupakan tempat penyimpanan data yang multidimensi, dimana data

yg tersimpan berupa

metadata

,

summary data

dan

raw data

.

(16)

Merupakan bagian dari

data warehouse

. Seluruh

data mart

jika

digabungkan akan menjadi satu

data warehouse

.

5.

Users

Merupakan pengguna yang akan menggunakan

data warehouse

.

Users

bisa memiliki tugas yang berbeda-beda, ada yang untuk analisis, ada yg

untuk

reporting

, dan ada yang untuk membentuk

data mining

. Intinya

informasi yang berasal dari

data warehouse

akan diolah menjadi

“sesuatu” menggunakan

tools

yang ada yang bisa berguna untuk

pengambilan keputusan.

2.2.1.3.

Dimensional Data Warehouse

Kebutuhan

user

dan realitas data yang menjadi faktor penentu untuk

merancang

dimensional

model

data

warehouse

, seperti bisnis apa yang paling

diperlukan, detailnya seperti apa dan dimensi-dimensi serta fakta-fakta apa yang

harus diikutkan [2].

Maka

dimensional

model harus disesuai dengan kebutuhan dari

user

.

Model juga harus dirancang sedemikian rupa agar dapat bertahan dan dapat

beradaptasi dari segala perubahan yang akan terjadi. Desain modelnya yang

dihasilkan dibentuk menjadi

database

relasional yang mendukung OLAP

cubes

untuk menyediakan secara “

instant

” hasil

query

untuk analis.

1.

Tabel Dimensi (Dimension Tables)

Tabel dimensi menjelaskan tentang entitas bisnis dari suatu

enterprise

[2]. Tabel dimensi umumnya berisi data keterangan, dimana data

tersebut jarang sekali mengalami perubahan.

2.

Tabel Fakta (Fact Tables)

Tabel fakta merupakan sebuah tabel yang menjelaskan tentang transaksi

bisnis dari suatu

enterprise

biasanya disebut tabel

detail

[2]. Tabel fakta

umumnya berisi data yang berkaitan langsung dengan proses bisnisnya.

3.

Skema Dimensional Model

(17)

a)

Skema star

Suatu skema disebut skema

star

jika seluruh tabel dimensi

dihubungkan secara langsung ke tabel fakta dan satu tabel fakta

wajib memiliki relasi minimal dengan satu tabel dimensi [2].

Gambar 2.4

adalah contoh gambar dari skema

star

.

Gambar 2.4 Skema

Star

[3]

b)

Skema snowflake

Suatu skema disebut skema

snowflake

jika satu atau lebih tabel

dimensi tidak berhubungan langsung dengan tabel fakta tetapi

harus berhubungan melalui tabel dimensi lain [2].

Gambar 2.5

adalah contoh gambar dari skema

snowflake

.

Gambar 2.5

Snowflake

[3]

c)

Skema constellation

Suatu skema dikatakan sebagai skema

constellation

jika ada satu

atau beberapa tabel dimensi yang dipakai bersamaan oleh satu atau

lebih tabel fakta [3].

Gambar 2.6

adalah contoh gambar dari skema

(18)

Gambar 2.6

Constellation

[6]

2.2.1.4.

Hirarki (Hierarchies)

Hirarki merepresentasikan

relationships

antar tiap entitas ataupun tiap

anggota entitasnya. Hirarki bisa juga dikatakan sebagai

parent-child relationships

karena hirarki memandang sesuatu melalui berbagai sudut pandang. Hirarki dibagi

menjadi:

1.

Derived Hierarchies

, merupakan suatu hirarki yang memiliki

relationships

antar entitas, sebagai contoh entitas kategori berhubungan

dengan entitas produk, maka ada suatu cara untuk membangun

derived

relationships

berdasarkan nilai dari atributnya. Contoh lainnya bisa

dilihat pada

Gambar 2.7

.

(19)

2.

Explicit Hierarchies

, merupakan suatu hirarki yang merepresentasikan

relationships

antar tiap member dalam sebuah entitas. Biar lebih jelas

untuk

explicit hierarchies

bisa dilihat pada

Gambar 2.8

.

Gambar 2.8

Explicit Hierarchies

2.2.1.5.

Proses ETL dalam Data Warehouse

Proses ETL atau biasa disebut

Extract

,

Transform

, dan

Load

merupakan

proses pengubahan data dari OLTP

database

menjadi

data

warehouse

. Jika dilihat

dari arstitektur

data

warehouse

, proses ETL ini merupakan proses yang berada di

data

staging

.

Proses ETL merupakan proses untuk mengubah, memformat ulang serta

mengintegrasikan data yang berasal dari satu atau beberapa OLTP

systems

[6].

1.

Extraction

Extraction

merupakan sebuah proses dimana proses tersebut mencari

sumber data kemudian dengan menggunakan beberapa kriteria yang

sudah diberikan untuk memilah data dan juga untuk mencari data yang

berkualitas, kemudian data tersebut diangkut ke file lain atau database

[6].

2.

Transformation

Data

transformation

merupakan suatu fase yang terjadi ketika data

(20)

data warehouse [5]. Berikut ini adalah beberapa proses dasar yang harus

ada dalam data

transformation

:

a)

Selection

Memilih atau memilah data hasil dari

extraction

.

b)

Splitting/Joining

Splitting

/

joining

meliputi tipe-tipe manipulasi data yang perlu

dilakukan pada proses

selection

.

c)

Conversion

Proses ini merupakan tahapan paling penting. Pada tahap

conversion

, data hasil

selection

kemudian akan diubah menjadi

data yang layak digunakan pada

data warehouse

.

d)

Summarization

Tahap ini merupakan tahap pembentukan model yang akan

ditampilkan kepada user.

e)

Enrichment

Tahap ini merupakan tahap pembentukan kembali serta

penyederhanaan

field

yang ada untuk membuat

field

tersebut lebih

berguna pada

data warehouse

.

3.

Loading

Loading

adalah suatu proses pemindahan data secara fisik dari OLTP

systems

ke dalam data

destination

atau

data

warehouse

. Operasi

loading

terdiri dari memasukkan

record

ke dalam bermacam-macam

dimensi dan

fact

tabel yang ada pada data destination atau

data

warehouse

[4].

2.2.1.6.

Data Warehouse Tools

Berikut ini adalah

tools

yang digunakan

user

setelah

data

warehouse

terbentuk dengan tujuan yang berbeda-beda [1]:

1.

OLAP (On-Line Analytical Processing)

(21)

untuk memberikan kinerja yang unggul untuk

ad hoc business

intelligence queries

[1]. OLAP dirancang untuk beroperasi secara

efisien dengan data yang terorganisir sesuai dengan model dimensi

umum yang biasa digunakan dalam

data warehouse

.

Tidak ada

data warehouse modern

yang selesai dengan sempurna tanpa

fungsionalitas OLAP. Tanpa OLAP, kita tidak dapat memberikan users

seluruh kemampuan untuk melakukan analisis multidimensional, untuk

melihat informasi dari segala sudut pandang, dan untuk membuat

keputusan yang bersifat kritikal. Oleh karena itu, OLAP sangat krusial

[5]. Berikut ini adalah karakteristik paling mendasar dalam OLAP

systems

[5] :

a)

Memberikan para pelaku bisnis pandangan logis yang multidimensi

dari data yang ada dalam

data

warehouse

.

b)

Memfasilitasi

query

interaktif dan kompleks analisis kepada

users

.

c)

Memungkinkan

user

untuk

drill-down

atau

roll-up

data yang ada

baik untuk

single dimension

maupun untuk

multi dimension

.

d)

Memberikan kemampuan untuk melakukan perhitungan dan

perbandingan yang rumit.

e)

Hasilnya bisa dipresentasikan dalam bentuk yang lebih berarti,

seperti grafik atau tabel.

Kegunaan OLAP [5] antara lain:

a)

Meningkatkan produktivitas dari bisnis manajer, eksekutif dan

analis.

b)

Memanfaatkan OLAP dengan baik bisa membuat

users

bisa dengan

percaya diri membuat analisis mereka sendiri tanpa bantuan IT

assistance

.

c)

Keuntungan untuk IT

developers

yaitu penggunaan OLAP bisa

sangat membantu mempercepat kinerja dari aplikasinya sendiri.

d)

Meningkatkan efisiensi kerja.

(22)

Konsolidasi melibatkan pengelompokkan data untuk melihat data

secara global atau rangkuman (

summary

).

b)

Drill-down

Suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari konsolidasi, untuk

mendapatkan lebih detail tentang suatu dimensi serta bisa dikatakan

sebagai suatu navigasi dari tingkat yang lebih umum ke tingkat

yang lebih spesifik. Untuk lebih jelasnya

roll

-

up

dan

drill

-

down

dapat dilihat pada

Gambar 2.9

.

c)

Slicing and dicing

Slicing

dan

dicing

adalah operasi untuk melihat data sebagai

visualisasi dari kubus. Dengan

slicing

dan

dicing

pengguna dapat

melihat data dari beberapa perspektif. Pengguna dapat mengekstrak

bagian dari data

agregrated

dan dapat memeriksa dengan detail

berdasarkan dimensi-dimensi yang diinginkan.

Data Agregrated

merupakan data praperhitungan (

precalculated

) dalam bentuk

rangkuman data (

data

summarized

) sehingga

query

pada kubus

(

cube

) lebih cepat.

Slicing

memotong kubus sehingga dapat

memfokuskan pada perspektif yang spesifik (pada suatu dimensi).

Sedangkan

dicing

memberikan kemampuan untuk melihat

pemilihan data pada dua dimensi atau lebih. Yaitu dengan merotasi

cube

pada perspektif yang lain sehingga pengguna dapat melihat

lebih spesifik terhadap data yang dianalisis. Untuk lebih jelasnya

slicing and dicing bisa dilihat pada

Gambar 2.10

.

(23)

Gambar 2.10

Slicing

and

Dicing

d)

Pivot

Menampilkan nilai-nilai ukuran dalam tata letak tabel yang berbeda

dan juga bisa mengatur kembali dimensi dalam OLAP

cube

. Untuk

lebih jelasnya

pivot

bisa dilihat pada

Gambar 2.11

.

Gambar 2.11

Pivot

Untuk memodelkan OLAP kepada

users

, kita gunakan OLAP

cube

.

OLAP

cube

adalah bagian utama dari OLAP yang berisi kumpulan data yang banyak dan

disatukan (

agregasi

) untuk mempercepat hasil

query

[4]. OLAP

cube

contohnya

seperti pada

Gambar 2.9

,

Gambar 2.10

,

Gambar 2.11

.

2.

Reporting

Reporting tools

merupakan

tools

yang digunakan untuk mempermudah

(24)

dari

reporting tools

bisa berupa bentuk laporan biasa dan juga bisa

berupa grafik.

3.

Data mining

Data mining

merupakan teknologi yang mengaplikasikan algoritma

yang canggih dan kompleks untuk menganalisis data dan mencari

informasi yang menarik dari kumpulan data tersebut. Perbedaan

mendasar antara OLAP dan

data mining

yaitu terletak pada apa yang

akan dianlisisnya. Pada OLAP, yang dianalisis adalah modelnya, tetapi

pada

data mining

yang dianalisis adalah datanya (harus berjumlah

besar) [1].

2.2.2.

Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server

adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional

(RDBMS) produk

Microsoft

. Bahasa

query

utamanya adalah

Transact-SQL

yang

merupakan implementasi dari

SQL

standar ANSI/ISO yang digunakan oleh

Microsoft

dan

Sybase

. Umumnya

SQL Server

digunakan di sunia bisnis yang

memiliki basis data yang berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi

kemudian berkembang dengan digunakannya

SQL Server

pada basis data besar

[7]. Pengguna yang menggunakan

SQL Server

dapat menyimpan banyak data dan

dapat untuk diimplementasi untuk kepentingan bisnis dan perusahaan.

2.2.3.

SSIS (SQL Server Integration Service)

SSIS (

SQL Server Integration Services

) adalah suatu platform untuk

membangun sistem yang handal untuk integrasi data,

extraction

,

transformation

,

dan

loading

yang digunakan pada

data warehousing

[8]. SSIS menawarkan solusi

dalam menghadapi permasalahan data integrasi. Selain itu,

tools

ini membatu

untuk menigkatkan efisiensi waktu pembuatan.

Arsitektur

SQL Server Integration Services

secara umum berisi berbagai

macam komponen, diantaranya yaitu :

1.

SSIS Deginer

. Merupakan

tools

yang digunakan untuk membuat dan

(25)

terintegrasi dengan

Visual Studio 2010

yang merupakan bagian

project

Bussiness Intelegence

.

2.

Runtime Engine

. Komponen ini berguna untuk menjalankan semua paket

SSIS yang sudah dibuat.

3.

Task

dan

executable binary

.

4.

Data Flow Engine

dan

Data Flow

. Komponen

data flow

merupakan

enkapsulasi

data flow engine

yang menyediakan

buffer

didalam memori

dan bertugas memindahkan data dari sumber data ke tujuan data.

Sedangkan

data flow

merupakan sumber data, tujuan data, dan

transformasi.

5.

Integration Services service

. Memungkinkan

SQL Server Management

Studio

dapat digunakan untuk melakukan monitoring paket SSIS dan

mengatur SSIS

storage

yang digunakan.

6.

SQL Server Import

dan

Export Wizard

.

Tools

ini digunakan untuk

melakukan

copy

data dari sumber ke tujuan data.

2.2.3.

UML (Unified Modeling Language)

Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan

suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar

dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan kombinasi antara

struktur data dan perilaku dalam suatu entitas. Pengrtian berorientasi objek berarti

bahwa cara mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek

tertentu yang memilki struktur dan perilakunya.

Konsep OOAD mencakup analisis dan desain sebuah sistem dengan

pendekatan objek, yaitu :

1.

Analisis berorientasi objek (OOA)

(26)

sistem non perangkat lunak lainnya. UML merupakan bahasa standar

untuk penulisan

blueprint software

yang digunakan untuk visualisasi,

spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem

perangkat lunak.

UML disebut sebagai bahasa pemodelan bukan metode. Kebanyakan

metode terdiri paling sedikit prinsip, bahasa pemodelan dan prinsip.

Bahasa pemodelan merupakan notasi dari metode yang digunakan untuk

mendesain secara cepat. Beberapa bagian dari UML adalah sebagai berikut

a)

Use Case Diagram

Menggambarkan sejumlah eksternal dan hubungannya ke

use case

yang diberikan oleh sistem.

b)

Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk

mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi

sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti

use

case

.

c)

Class Diagram

Menggambarkan struktur dan deskripsi

class

,

package

(paket), dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti

containment

(penahanan), pewarisan, asosiasi dan lain-lain.

d)

Sequence Diagram

Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk

menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi.

Sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem [9].

2.

Desain berorientasi onjek (OOD)

(27)

133

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis serta pengujian yang dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa:

1.

Aplikasi

data warehouse

yang dibangun dapat mempercepat proses

penganalisaan terhadap data mengenai Pil KB dan Keluarga sejahtera lebih

mudah, dengan ditampilkannya tampilan berupa tabel dan grafik yang

mudah untuk dipahami yang berguna untuk memaksimalkan pengambilan

keputusan untuk menentukan program apa saja yang berjalan selanjutnya.

2.

Aplikasi

data warehouse

dapat menyajikan data dalam bentuk laporan

yang memiliki interval waktu tertentu sesuai yang dibutuhkan sehingga

memudahkan pihak BKKBN Kabupaten Cianjur untuk penganalisisan data

lebih lanjut.

5.2.

Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem

selanjutnya, yaitu:

1.

Sistem tidak hanya menganalisis data Pil KB dan Keluarga Sejahtera saja,

tetapi juga menganalisis data kependudukan yang ada di wilayah

Kabupaten Cianjur.

(28)
(29)

NIM

: 10110321

Nama Lengkap

: Hamdan Muhammad

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat & Tgl Lahir

: Cianjur, 30 November 1991

Alamat

: Kp. Warungtiwu RT 01 RW 08 No. 7 Kelurahan

Peteuycondong Kec.Cibeber Kab.Cianjur 43262

No. Telepon / HP

: (+62) 85220397948

E-mail

: hamdanmuhammad@icloud.com

PENDIDIKAN FORMAL

1998 - 2004

: SDN Sukatani

2004 - 2007

: SMPN 1 Cibeber

(30)

Disusun untuk Skripsi

Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015

Oleh :

Hamdan Muhammad

10110321

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(31)

v

ABSTRACT ... ii

 

KATA PENGANTAR ... iii

 

DAFTAR ISI ... v

 

DAFTAR GAMBAR ... viii

 

DAFTAR TABEL ... xi

 

DAFTAR SIMBOL ... xiv

 

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

 

BAB 1

 

PENDAHULUAN ... 1

 

1.1.

 

Latar Belakang Masalah ... 1

 

1.2.

 

Rumusan Masalah ... 2

 

1.3.

 

Maksud dan Tujuan ... 2

 

1.4.

 

Batasan Masalah ... 3

 

1.5.

 

Metodologi Penelitian ... 3

 

1.5.1.

 

Metodologi Pengumpulan Data ... 3

 

1.5.2.

 

Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

 

1.6.

 

Sistematika Penulisan ... 5

 

BAB 2

 

TINJAUAN PUSTAKA ... 7

 

2.1.

 

Profil BKKBN Kabupaten Cianjur ... 7

 

2.1.1.

 

Visi dan Misi BKKBN Kabupaten Cianjur ... 7

 

2.1.2.

 

Logo BKKBN Kabupaten Cianjur ... 8

 

2.1.3.

 

Tugas Pokok dan Fungsi ... 9

 
(32)

vi

2.2.

 

Landasan Teori ... 11

 

2.2.1.

 

Data Warehouse ... 11

 

2.2.2.

 

Microsoft SQL Server ... 24

 

2.2.3.

 

SSIS (SQL Server Integration Service) ... 24

 

2.2.3.

 

UML (Unified Modeling Language) ... 25

 

BAB 3

 

ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 27

 

3.1.

 

Analisis Sistem ... 27

 

3.1.1.

 

Analisis Masalah ... 27

 

3.1.2.

 

Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 27

 

3.1.3.

 

Analisis Kebutuhan Informasi ... 30

 

3.1.4.

 

Analisis Sumber Data ... 31

 

3.1.5.

 

Skema Relasi ... 32

 

3.1.6.

 

Analisis Arsitektur Data

Warehouse

... 38

 

3.1.7.

 

Analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak ... 57

 

3.1.8.

 

Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 57

 

3.1.9.

 

Analisis Kebutuhan Fungsioanal ... 61

 

3.2.

 

Perancangan Sistem ... 88

 

3.2.1.

 

Perancangan Struktur Menu ... 88

 

3.2.2.

 

Perancangan Antar Muka ... 93

 

3.2.3.

 

Perancangan Pesan ... 97

 

3.2.4.

 

Perancangan Jaringan Semantik ... 98

 

3.2.5.

 

Perancangan Method ... 100

 

BAB 4

 

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 105

 

4.1.

 

Implementasi Sistem ... 105

 
(33)

vii

4.2.

 

Pengujian Sistem ... 112

 

4.2.1.

 

Rencana Pengujian ... 112

 

4.2.2.

 

Skenario Pengujian ... 113

 

4.2.3.

 

Hasil Pengujian ... 117

 

4.2.4.

 

Evaluasi ... 127

 

BAB 5

 

KESIMPULAN DAN SARAN ... 131

 

5.1.

 

Kesimpulan ... 131

 

5.2.

 

Saran ... 131

 
(34)

135

MicrosoftSQL2000 TechnicalArticles - MSDN.com,

2001.

[2] P. Lane, Oracle9i Data Warehousing Guide Release 2 (9.2), Redwood: Oracle

Corporation, 2002.

[3] M. Golfarelli and S. Rizzi, Data Warehouse Design: Modern Principles and

Methodologies, The McGraw-Hill Companies, 2009.

[4] M. Y. Pusadan, Rancang Bangun Data Warehouse, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2013.

[5] P. Ponniah, Data Warehousing Fundamentals. A Comprehensif Guide For IT

Professionals, John Wiley & Sons, Inc., 2001.

[6] W. H. Inmon, Building the Data Warehouse Third Edition, Canada: John

Wiley & Sons, Inc., 2002.

[7] A. Prabawati, SQL Server 2012, Yogyakarta: Andi, 2013.

[8] B. Knight, D. Knight, M. Davis and W. Snyder, Microsoft SQL Server 2012

Integration Services, Indianapolis: John Wiley & Sons, Inc, 2013.

[9] D. Irwanto, Perancangan Object Oriented Software Dengan UML,

Yogjakarta: Andi, 2006.

[10] W. Inmon, Building the Data Warehouse, Canada: John Wiley & Sons, Inc.,

2002.

[11] R. S. Pressmann, Software Engineering, Yogyakarta: Andi, 2010.

(35)

Hamdan Muhammad

1

1

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Jl. Dipatiukur No 112-116 Bandung - Indonesia

E-mail: hamdanmuhammad@icloud.com

1

ABSTRAK

Data yang terdapat pada setiap divisi yang ada di BKKBN Kabupaten Cianjur masih perlu di olah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap divisinya. Selain itu data yang ada di setiap divisi tidak tersusun sesuai kurun waktu perbulan atau pertahunnya, hal ini berdampak kepada kegiatan petugas di setiap divisisnya dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk proses analisis dan pembuatan laporan hasil analisis menjadi sangat lambat dan dapat menghambat proses pengambilan keputusan.

Dari permasalahan yang ada dibutuhkan suatu aplikasi data warehouse di BKKBN Kabupaten Cianjur yang membantu setiap divisinya dalam menyajikan informasi yang multidimensi dan ringkas. Sumber daya pengetahuan dapat diakses dengan mudah dan cepat dapat membantu meningkatkan performa dan kinerja dalam melakukan analisa data di setiap divisinya dan mendukung dalam pembuatan laporan yang memiliki periode waktu berupa tabel dan grafik. Pembangunan data warehouse menggunakan skema constellation.

Dengan dibangunnya aplikasi data warehouse ini dapat diambil kesimpulan yaitu, proses penganalisaan terhadap data mengenai Pil KB dan Keluarga sejahtera lebih mudah, dengan ditampilkannya tampilan berupa tabel dan grafik yang mudah untuk dipahami yang berguna untuk memaksimalkan pengambilan keputusan, serta aplikasi data warehouse ini dapat menyajikan data dalam bentuk laporan yang memiliki interval waktu tertentu sesuai yang dibutuhkan.

Kata kunci : Data Warehouse, Skema Constellation, Multidimensi.

1.

PENDAHULUAN

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Cianjur adalah badan yang bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintah dibidang keluarga berencana dan

keluarga sejahtera sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dari hasil wawancara dengan Kepala BKKBN dan para staf dari ke 3 divisi yang ada di BKKBN Kabupaten Cianjur, di dapat bahwa data yang ada di setiap divisi yang dikumpulkan dari setiap kecamatan masih perlu di olah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan setiap divisinya. Selain itu data yang ada di setiap divisi tidak tersusun sesuai kurun waktu perbulan atau pertahunnya, hal ini berdampak kepada kegiatan petugas di setiap divisisnya dalam pencarian data yang dibutuhkan untuk proses analisis dan pembuatan laporan hasil analisis menjadi sangat lambat dan dapat menghambat proses pengambilan keputusan. Selain itu dalam pembuatan laporan hasil analisis di setiap divisinya yang memiliki periode waktu menjadi kurang efektif dan efisien.

Dari permasalahan yang telah dijelaskan, maka dibutuhkan suatu aplikasi data warehouse di BKKBN Kabupaten Cianjur yang membantu setiap divisinya dalam menyajikan informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan suatu keputusan yang dibuat, sehingga program-program yang akan di canangkan selanjutnya oleh pihak BKKBN Kabupaten Cianjur dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran, serta mendukung dalam pembuatan laporan yang multidimensi atau memiliki periode waktu berupa tabel dan grafik.

Tujuan dari pembangunan data warehouse pada BKKBN Kabupaten Cianjur ini adalah sebagai berikut:

(36)

setiap divisinya.

Batasan masalah dalam pembangunan data warehouse pada BKKBN Kabupaten Cianjur ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang diambil adalah data yang dimiliki oleh BKKBN Kabupaten Cianjur yaitu data pembinaan keluarga, pik-krr, peserta kb, stok alat kontrasepsi, uppks, sasaran peserta kb baru (unmetneed) dan tempat pelayanan.

2. Data yang diolah dari tahun 2011-2015. 3. Sistem di bangun berbasis Client Server.

4. Pengujian data warehouse menggunakan OLAP (On-Line Analytical Processing).

5. DBMS menggunakan SQL Server 2012.

6. Penyajian laporan hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

7. Analisis dan perancangan perangkat lunak menggunakan analisis berorientasi objek.

1.1 Data Warehouse

Data warehouse adalah sebuah tempat

penyimpanan data yang lengkap dan konsisten dimana data yang disimpan itu saling berelasi dan dirancang berdasarkan query dan analisis daripada proses transaksinya [1]. Data tersebut ditransformasikan menjadi sebuah informasi yang dapat diakses kapan saja dan selalu up to date. Informasi ini kemudian akan digunakan untuk dianalisis untuk menghasilkan informasi baru [8].

Data warehouse juga bisa dikatakan sebagai kumpulan data yang berorientasi subjek, terintegrasi, tidak dapat di update, memiliki dimensi waktu yang digunakan untuk mendukung proses manajemen pengambilan keputusan dan kecerdasan bisnis. Tujuan dari datawarehouse adalah sebagai berikut [3] :

1. Memberikan kemudahan untuk mengakses informasi yang ada.

2. Kemudahan disini berbicara tentang efisiensi. Data warehouse harus efisien sehingga dengan mudah dipahami oleh user bukan hanya oleh devoleper saja. Selain itu, pengguna juga dapat mengkombinasikan data dalam data warehouse dengan berbagai cara (slicing and dicing). Untuk mengakses datawarehouse disarankan sebaiknya dapat dilakukan dengan sederhana dan mudah dioperasikan.

3. Menyediakan informasi yang konsisten.

4. Data warehouse hanya berisi informasi-informasi yang relevan bagi kebutuhan user untuk pengambil keputusan. Oleh karena itu, kredibilitas data yang terdapat dalam data warehouse harus dapat dipertanggungjawabkan. 5. Mampu beradaptasi dan tahan terhadap

perubahan.

menghadapi setiap perubahan dengan terencana. Hal ini berarti perubahan yang terjadi tidak boleh merusak atau mengganggu data dan aplikasi yang telah ada sebelumnya.

7. Mampu mengamankan informasi.

8. Informasi yang tersimpan dalam datawarehouse harus tersimpan dengan aman. Dengan kata lain, informasi tersebut tidak boleh sampai jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, data warehouse harus mampu mengendalikan setiap akses dari informasi yang ada.

9. Mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.

10.Ini merupakan tujuan yang paling penting dan harus ada dalam setiap pembuatan data warehouse. Data warehouse bisa digambarkan sebagai kumpulan teknologi pendukung keputusan, dimaksudkan agar setiap pekerjaan yang berhubungan dengan informasi, dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat. 11.User friendly.

12.Seperti pada tujuan data warehouse pertama, data warehouse harus dirancang agar dapat dioperasikan dengan mudah oleh user. Tidak seperti sistem operasional dimana seringkali user tidak memiliki pilihan yang lain kecuali menggunakan sistem baru, akan tetapi userdata warehouse biasanya merupakan pilihan. Oleh karena itu, proses penentuan user data warehouse merupakan faktor yang sangat penting.

[image:36.595.311.527.510.662.2]

Arsitektur pada data warehouse dikelompokkan menjadi 5 bagian seperti Gambar 1 [4] :

Gambar 1 Arsitektur Data Warehouse

1.2Model Dimensional Data Warehouse

(37)

pemodelan data warehouse, yaitu skema star, skema snowflake, dan skema constellation. Penjelasan dari masing-masing model skema adalah sebagai berikut :

1. Skema Bintang (Star Schema)

[image:37.595.312.523.182.339.2]

Skema ini mengikuti bentuk bintang, dimana terdapat satu tabel fakta di pusat bintang dengan beberapa tabel dimensi yang mengelilinginya. Semua tabel dimensi berhubungan dengan tabel fakta. Tabel fakta memiliki beberapa primary key dalam tabel dimensi. Berikut ini adalah contoh dari skema bintang bisa dilihat pada Gambar 2:

Gambar 2 Skema Bintang

2. Skema Bola Salju (Snowflake Schema)

[image:37.595.70.285.260.481.2]

Skema bola salju merupakan perluasan dari skema bintang dengan tambahan beberapa tabel dimensi yang tidak berhubungan secara langsung dengan tabel fakta. Tabel dimensi tersebut berhubungan dengan tabel dimensi yang lain. Contoh skema bola salju dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini:

Gambar 3 Skema Bola Salju

dimensi yang dipakai bersamaan oleh satu atau lebih tabel fakta [5]. Pada skema ini terdapat beberapa tabel fakta yang menggunakan satu atau beberapa tabel dimensi. Contoh skema constellation dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini:

Gambar 4 Skema Constellation

1.3 Proses ETL Dalam Data Warehouse

Proses ETL atau biasa disebut Extract, Transform, dan Load merupakan proses pengubahan data dari OLTP database menjadi data warehouse. Jika dilihat dari arstitektur data warehouse, proses ETL ini merupakan proses yang berada di data staging.

Proses ETL merupakan proses untuk mengubah, memformat ulang serta mengintegrasikan data yang berasal dari satu atau beberapa OLTP systems [6]. 1. Extraction

Extraction merupakan sebuah proses dimana proses tersebut mencari sumber data kemudian dengan menggunakan beberapa kriteria yang sudah diberikan untuk memilah data dan juga untuk mencari data yang berkualitas, kemudian data tersebut diangkut ke file lain atau database [6].

2. Transformation

Datatransformation merupakan suatu fase yang terjadi ketika data sudah menjadi raw data (hasil extraction) diubah menjadi bentuk yang sudah ditetapkan dimana bentuk tersebut harus bisa digunakan dalam data warehouse [4]. Berikut ini adalah beberapa proses dasar yang harus ada dalam data transformation :

a) Selection

Memilih atau memilah data hasil dari extraction.

b) Splitting/Joining

Splitting/joining meliputi tipe-tipe manipulasi data yang perlu dilakukan pada proses selection.

c) Conversion

[image:37.595.70.286.596.752.2]
(38)

d) Summarization

Tahap ini merupakan tahap pembentukan model yang akan ditampilkan kepada user. e) Enrichment

Tahap ini merupakan tahap pembentukan kembali serta penyederhanaan field yang ada untuk membuat field tersebut lebih berguna pada data warehouse.

3. Loading

Loading adalah suatu proses pemindahan data secara fisik dari OLTP systems ke dalam data destination atau data warehouse. Operasi loading terdiri dari memasukkan record ke dalam bermacam-macam dimensi dan fact tabel yang ada pada data destination atau data warehouse [3].

1.4 OLAP (On-Line Analytical Processing)

OLAP (On-Line Analytical Processing) adalah teknologi yang memproses data ke dalam struktur multidimensi, menyediakan jawaban yang cepat untuk query analisis yang kompleks dengan tujuan untuk mengorganisir sejumlah data yang besar, agar bisa dianalisa dan dievaluasi dengan cepat serta menyediakan kecepatan dan fleksibelitas untuk mendukung analisa dalam waktu nyata [2].

Ada beberapa karakteristik OLAP, yaitu :

1. Mengijinkan pelaku bisnis melihat data dari sudut pandang logical dan multidimensional pada data warehouse.

2. Memfasilitasi query yang kompleks dan analisa bagi pengguna.

3. Mengijinkan pengguna melakukan drill-down untuk menampilkan data yang lebih detail atau roll-up untuk agregasi dari suatu dimensi atau beberapa dimensi.

4. Menyediakan proses kalkulasi dan perbandingan data.

5. Menampilkan hasil dalam bentuk tabel atau grafik.

Keuntungan dari OLAP, yaitu :

1. Mengingkatkan produktivitas pemakai akhir bisnis, pengembang IT, dan keseluruhan organisasi.

2. Pengawasan yang lebih dan akses tepat waktu terhadap informasi strategis dapat membuat pengambilan keputusan lebih cepat.

3. Mengurangi pengembangan aplikasi bagi staf IT dengan membuat pemakaian akhir dapat mengubah skema dan membuat model sendiri. 4. Penyimpanan pengawasan organisasi melalui

integritas data koorporasi sebagai aplikasi OLAP tergantung pada data warehouse dan sistem OLTP untuk memperbaharui sumber tingkatan data.

OLAP dapat digunakan untuk melakukan seperti [2]:

Suatu bentuk yang merupakan kebalikan dari konsolidasi untuk menjabarkan data yang ringkas menjadi data yang lebih detail. Gambaran untuk roll-up dan drill-down dapat dilihat pada Gambar 6Gambar 5 berikut ini:

Gambar 5 Roll-up dan Drill-down

3. Slicing dan dicing

Menjabarkan pada kemampuan untuk melihat data dari sudut pandang. Gambaran untuk slicing dan dicing dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini:

Gambar 6 Slicing dan Dicing

1.5 SSIS (SQL Server Integration Service)

SSIS (SQL Server Integration Services) adalah suatu platform untuk membangun sistem yang handal untuk integrasi data, extraction, transformation, dan loading yang digunakan pada data warehousing [7]. SSIS menawarkan solusi dalam menghadapi permasalahan data integrasi. Selain itu, tools ini membatu untuk menigkatkan efisiensi waktu pembuatan.

Arsitektur SQL Server Integration Services secara umum berisi berbagai macam komponen, diantaranya yaitu:

(39)

3. Task dan executable binary.

4. Data Flow Engine dan Data Flow. Komponen data flow merupakan enkapsulasi data flow engine yang menyediakan buffer didalam memori dan bertugas memindahkan data dari sumber data ke tujuan data. Sedangkan data flow merupakan sumber data, tujuan data, dan transformasi.

5. Integration Services service. Memungkinkan SQL Server Management Studio dapat digunakan untuk melakukan monitoring paket SSIS dan mengatur SSIS storage yang digunakan.

6. SQL Server Import dan Export Wizard. Tools ini digunakan untuk melakukan copy data dari sumber ke tujuan data.

2.

ISI PENELITIAN

Terdapat beberapa tahapan analisis dalam pembangunan perangkat lunak data warehouse ini, yaitu:

2.1Analisis Kebutuhan Informasi

Analisis kebutuhan informasi merupakan tahap untuk menganalisis apa saja yang dibutuhkan oleh BKKBN Kabupaten Cianjur untuk data warehouse yang akan dibangun.

Berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Kepala BKKBN dan para staf dari ke 3 divisi yang ada di BKKBN Kabupaten Cianjur didapat kebutuhan informasi strategis sebagai berikut: 1. Informasi jumlah ada dan lapor dari klinik kb

pemerintah dan swasta di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

2. Informasi jumlah ada dan lapor dari dokter praktik swasta di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

3. Informasi jumlah ada dan lapor dari bidan praktik swasta di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

4. Informasi jumlah PUS pertahapan KS kategori PRA S dan KSI di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

5. Informasi jumlah peserta KB per mix kotrasepsi di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya. 6. Informasi jumlah Un Met Need pertahapan KS di

setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya. 7. Informasi jumlah persediaan alat kontrasepsi per

alat kontrasepsi di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

8. Informasi jumlah bina keluarga balita di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

9. Informasi jumlah bina keluarga remaja di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

10.Informasi jumlah bina keluarga lansia di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahunnya.

UPPKS pertahapan KS kategori PRA S dan KSI di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun nya.

13.Informasi jumlah PIK-KRR kategori tegak, tumbuh, tegar di setiap kecamatan setiap bulan setiap tahun nya.

2.2Sumber Data

[image:39.595.313.526.267.475.2]

Database OLTP yang sekarang berada di BKKBN Kabupaten Cianjur menjadi data source untuk membangun data warehouse. Skema relasi pada database yang ada dapat di lihat pada Gambar 7: tb_pus tb_kabupaten tb_kecamatan tb_klinik tb_pembinaan_keluarga tb_peserta_kb tb_pik_krr tb_unmetneed tb_uppks tb_user tb_tempat_pelayanan tb_alat_kontrasepsi stok_alat_kontrasepsi id_pus PK tanggal_lapor seluruh_pus pras_dan_ksi id_kecamatan FK id_kabupaten PK nama_kabupaten id_kecamatan PK nama_kecamatan id_kabupaten FK id_klinik PK nama_klinik id_pembinaan_keluarga PK tanggal_lapor bkb bkr blk bkl id_kecamatan FK id_peserta_kb PK tanggal_lapor iud mow kondom mop implant suntik pil persentase id_kecamatan FK pasangan_usia_subur id_pik_krr PK tanggal_lapor tumbuh tegak tegar id_kecamatan FK jumlah_keseluruhan id_unmetneed PK tangal_lapor seluruh_tahapan_ks keluarga_pras_dan_ksi ks_ii_dan_ks_iii_plus id_kecamatan FK id_uppks PK tanggal_lapor jumlah_kelompok anggota_uppks pras_ksi_anggota_uppks jumlah_pertemuan_uppks pras_ksi_status_pus_ber_kb pras_ksi_status_pus pus_anggota_uppks_ber_kb pus_anggota_uppks id_kecamatan FK nik PK fullname username password id_pelayanan PK tanggal_lapor id_klinik FK ada lapor id_kecamatan FK id_alat_kontrasepsi PK nama_alat_kontrasepsi id_stok_alat_kontrasepsi PK diterima_bulan_ini dikeluarkan_bulan_ini sisa_akhir_bulan_ini id_kecamatan FK id_alat_kontrasepsi FK tanggal_lapor sisa_akhir_bulan_lalu rank persentase jumlah

Gambar 7 Skema Relasi Tabel OLTP BKKBN Kabupaten Cianjur

2.3Analisis Arsitektur Data Warehouse

Arsitektur yang digunakan untuk pembangunan data warehouse adalah menggunakan model two-layer architecture. Analisis arsitektur ini terbagi dalam empat layer, yaitu analisis source layer, analisis data stagging, analisis data warehouse layer, dan analisis menggunakan OLAP.

1. Analisis Source Layer

Pada lapisan ini, data masih berupa data operasional. Sumber data yang digunakan dalam pembangunan data warehouse ini sudah berupa data logic yang ada di database. Sumber data yang digunakan yaitu berasal dari database OLTP BKKBN Kabupaten Cianjur.

2. Analisis Data Stagging

Pada lapisan ini, data operasional akan diekstrak (melalui proses ETL) ke dalam data warehouse. a) Extract

(40)

kecamatan, tabel alat kontrasepsi, tabel stok alat kontrasepsi, tabel klinik, tabel klinik tempat pelayanan, tabel pembinaan keluarga, tabel pus, tabel peserta kb, tabel pik-krr, tabel unmetneed dan tabel uppks. Tabel User tidak di ekstrak karena tidak di butuhkan. Atribut-atribut yang ada pada tabel yang akan diekstrak tidak ada perubahan menambah atau mengurangi atribut-atributnya, masih tetap sama dengan sumber data. Proses ekstraksi data dari sumber data ke dalam data warehouse adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Tabel Extract

No Nama Tabel Field

1 Tabel Kabupaten id_kabupaten

nama_kabupaten

2 Tabel Kecamatan

id_kecamatan nama_kecamatan id_kabupaten

3 Tabel Alat Kontrasepsi id_alat_kontasepsi nama_alat_kontrasepsi

4 Tabel Stok Alat Kontrasepsi

id_stok_alat_kontasepsi tanggal_lapor sisa_akhir_bulan_lalu diterima_bulan_ini dikeluarkan_bulan_ini sisa_akhir_bulan_ini id_alat_kontasepsi id_kecamatan

5 Tabel Klinik id_klinik

nama_klinik

6 Tabel Tempat Pelayanan

id_tempat_pelayanan tanggal_lapor id_klinik ada lapor id_kecamatan

7 Tabel Pembinaan

Keluarga id_pembinaan_keluarga tanggal_lapor bkb bkr bkl blk id_kecamatan

8 Tabel PUS

id_pus tanggal_lapor seluruh_pus pras_dan_ksi persentase id_kecamatan

9 Tabel Peserta KB

id_peserta_kb tanggal_lapor pasangan_usia_subur iud mow mop kondom implant suntik pil jumlah persentase rank

10 Tabel PIK-KRR tegak

tegar

jumlah_keseluruhan id_kecamatan

11 Tabel Unmetneed

id_unmetneed tanggal_lapor bulan seluruh_tahapan_ks keluarga_pras_dan_ksi ks_ii_dan_ks_iii_plus id_kecamatan

12 Tabel Uppks

id_uppks tanggal_lapor jumlah_kelompok anggota_uppks pras_ksi_anggota_uppks pus_anggota_uppks pus_anggota_uppks_ber_kb pras_ksi_status_pus pras_ksi_status_pus_ber_kb jumlah_pertemuan_uppks id_kecamatan b) Transform

Proses transform yang dilakukan terdiri dari 2 proses, yaitu:

1. Cleaning

Proses cleaning dilakukan untuk membersihkan data yang tidak digunakan dari tabel yang sudah diekstrak, yaitu menghilangkan field yang tidak terpakai dalam data warehouse. Berikut merupakan nama field yang dihilangkan dalam proses cleaning:

a. Pada tabel stok alat kontrasepsi tidak memerlukan field id_stok_alat_kontrasepsi, sisa_akhir_bulan_lalu, diterima_bulan_ini, dikeluarkan bulan ini, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

b. Pada tabel tempat pelayanan tidak memerlukan field id_tempat_pelayanan, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

c. Pada tabel pembinaan keluarga tidak memerlukan field id_pembinaan_keluarga, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

d. Pada tabel pus tidak memerlukan field id_pus, persentase, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

e. Pada tabel peserta kb tidak memerlukan field id_peserta_kb, persentase, rank, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

f. Pada tabel pik-krr tidak memerlukan field id_pik_krr, id_kecamatan dan tanggal_lapor. g. Pada tabel unmetneed tidak memerlukan field

id_unmetneed, id_kecamatan dan tanggal_lapor.

(41)

tabel stok alat kontrasepsi, tempat pelayanan, pembinaan keluarga, pus, pik-krr, peserta kb, unmetneed dan uppks. Proses conditioning dilakukan untuk memastikan tidak adanya redudansi data, sehingga pada suatu tabel fakta bisa memiliki lebih dari satu tabel dimensi. Pada Error! Reference source not found. akan dijelaskan contoh dari tahapan conditioning pada tabel stok alat kontrasepsi.

Tabel Error! No text of specified style in document..2 Conditioning Tabel Stok

Alat Kontrasepsi

Tabel Stok Alat

Kontrasepsi fact_stok_alat_kontrasepsi

No Field No Field

1 tanggal_lapor 1 id_alat_kontasepsi

2 sisa_akhir_bul

Gambar

Gambar 1 Arsitektur Data Warehouse
Gambar 2 Skema Bintang
Gambar 7 Skema Relasi Tabel OLTP BKKBN Kabupaten Cianjur
Tabel 3 Penjelasan Skema Data Warehouse
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aria Duta Panel, perusahaan melakukan perhitungan penyusutan aset tetapnya dari 2007-2013 terjadi kesalahan cara perhitungan dari estimasi masa manfaat aset tetap

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: Peranan petani wanita di Dusun Dasan Tereng Desa Sakra Selatan, sangat besar baik dalam tugasnya sebagai ibu rumah

Dalam melakukan penelitian dan analisis pengaruh variasi kalori bahan bakar pada beban yang tetap terhadap thermal efficiency, net power output, net heat

Pada common anoda (CA), karena yang dijadikan satu adalah catoda maka CA dihubungkan dengan Vcc, sehingga untuk menyelakan segment maka pin dari segment tersebut

Untuk memonitor perkembangan pelaksanaan program di lapangan dan pencapaian KKP, telah diterapkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB yang secara berkala setiap

[r]

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan secara bersama sama antara mitra (kelompok tani ikan mitra yang mengadakan usahatani mina mendong bersama dengan Tim Pengusul

Glikolisis dimasukkan dalam bahasan ini karena sel-sel berespirasi yang mengambil energi dari glukosa menggunakan proses ini untuk menghasilkan materi awal yang