• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikroenkapsulasi Campuran Ekstrak Kulit dan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolla Swingle.) serta Aplikasinya pada teh Celup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mikroenkapsulasi Campuran Ekstrak Kulit dan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolla Swingle.) serta Aplikasinya pada teh Celup"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAN BUAH

JERUK NlPlS

(Cibus

aurantifoIia

:

SWINGLE.) SERTA APLlKASlNYA PADA TEH CELUP

'

1W)ICROENCAPSULATK)N OF LIME'S

(Clbus

U U ~ I M P I ~ S

SWlN-

GLE.)

PEEL

EXTRACT

AND JUICE MIXTURE, AND

ITS

TEA

BAG APPLICATION)

Adll B. Ahza1) dan

Asep H. Slamef)

ABSTRACT

Tln

us8

of rud, filikn w gum ur#cI -nI and a ~ b f c : ~ G A : D ) (1:l) ~ - d v d Y . d k , l k r n p w t # ~ m r k I ~ d a 1:l n n b r L u r r r d l k r n t p d a m c f n d

m = - w - P = - - ~ ~ c k y l n g ~ - - - I h . ~

c n # r r c r p w k a k n p r # m r w i b f I h . l Y n n p o w r k r ~ a t d / n l l I M t ~ d ~ ( 1 4 2 0 a r d 2 6 m . T h . ~ d Q A : q l : l ) 8 f 8 ~ l k n d 2 6 K ~ k , UmbwtqurC s ~ P ~ ( = P = w I ~ ~- r k r r . n a u g ~ , p ~ ( - 3 . 2 ) , ~ ~ l - # ~ ~ ~ ~

rlkrl-

-

V f . 6 --@I

m

rn-6fWI

h14n

rrorrqJl

-

C

f l l t S 3 nrgtl001C) nd m d d m oanknt d 7 . m (d.b.). Whw, Llrdr *t lknr powdu m s d h k . r b r g r # 1 I A l # l k n , I h . o o n n n b r l k n d 7 S % ( d I h . ~ h r ) ~ t h .

W & m ~ ~ . l R e a p ( k n u m ~ ~ ~ l k n p r o c w r m r . t ~ tdmolUnSM&l., r r i Y h b d n e ~ o l 1 6 P 1 7 1 'C, o u d k Q ~ h n o 0 1 ~ OC, urd

r l l l C I h . # p k r d # r p . d n d . k v r k d ( r a t U m ~ d 1 2 n d 7 0 0 , ~ . Tln- o l 7 s % i h k h t 8 n t I k m ~ k , h r ~ ~ l k n ~ I h . k . t h r d r f i n f i L

PENDAHULUAN

Jentk

merupakan tanaman hortikultura dalam k a n b g - u o n g minyak ymg ads

yang b e u ha d i k d dan &gemari pada begh PaDado kulit buah serta meru-

bush &akan Ian-g =gar pakan salah satu pembentuk flavor lemon.

Ek-

d q p

cara memerae airnya maupun b l a h s t d ~ l minyak kdit pnrk telah h a menjadi berbagai macam produk olahan se- dhkukan dmgan berbagai metoda,

salah

perti jus, eirup, tepung -at ataupun satunya dengan cara pengep- dingin (cold

khrm

penyedap. J e d nipis (Citrus mtrrmfifit press) (Braddock dan Cadwallader, 1992). lia Swingk) adalah saw satu jenis jeruk- Komponen flavor jeruk yang telah diidentifi- jmkan (Rutacme) yang banyak m e n p d u n g kasi melipti mono q r p e n

~ ~ d r o -

cdr

d~

-a

khas

w h i n w

d h i

seh- e n , ester clan golongan flavonoid lainnya

gai penes pada minuman. (Guenther, 1990).

m t

pruk

nip* be-a dmgan

p&

Penambahan ekstrak flavor kulit jeruk lemon

telah

diketahui oleh para pelaut Inggrie yang b y a d m g m minyak atsiri dihrapkan

eejak

abad ke-18 untuk mencegah apa yang akan m e n i n g k a h flavor p d u k

rnereka sebut sebagai suilor diseases sehingga

Jefuk

has11 m i k d ~ s u l a s i m ~ e u

-d n g dibewa pada setiap pelayaran mereka mem~akan metode Yang Q d i

(Svbher dan Swisher, 1977). Selain buahnya, ~ dPernbUatan a suatu buw k ~ m t r a t fla-

h&

+

jugs 8-g d i m a n f a a h untuk vor. Mkmenkapsulasi adalah suatu pn#res

dkmbil

minyaknya. Mfnyak tersebut terdapat pen~alutan ~ h inti l(core) Yang &pat

berbentuk cair, padat atau gas dengan mntu

" Jwnm T d d q ~ Paqwn dan Gizi, F m - I P B bahan pengisi khusus sehingga partiltel-

Ri?akPm220, K u m p D a m g t & Bogw 16002 p&hl inti tersebut mempunyai eifat fisika 2) A&mni Jm. TPC - Fatetu IPB. dan

kimh

eeeuai dengan yang dikehendaki
(2)

Huff &selUim BuL Teknol. d m MiaM p.rrgm, Vol WI& No. 2, 1997

euatu metode yang m u m dilakukan di

dalam

mikmenkapeulasi

di

mdustri pangan (Jackson d m Lee, 199l). Spray drying kemungkman merupakan teknik enkapsulasi palmg tua dan

paling banyak dipakai untuk pembuatan pro- duk kering, bahan tambahan makanan (tbod additive) dan teristimewa Bavor. Proees yang

dilsSrulrrrn

ekonomis, flekeibel, mudah digu-

mkan dan ditangani m y ,1991).

Penam- material penyalut diperlukm dalam mikroenkapsulasi untuk menahan dan melindungi komponen-komponen volatil dari keluhgan atau kerueakan kimia selama pe- ngolaha- p e n Y b P W Clan p e - w aerta h a n ~ bisa melepaskan material inti yang diselaputmya sewaktu dikonsumsi (Kim clan Morr, 1996). Beberapa jenm karbohidrat se- perti pati, gum, dekstrin dan yang lainnya juga sering dipakai sebagai bahan penyalut

pad. mikmdcaps&i flavor (Mom

dan

Ha, l m ) .

B;lbpndnnAlat

Bahan yang dqpnakan

dalam

penelitian

ini yaitu jeruk nipm (Citrus aurantifilia Swin- gle) yang diperoleh dati

PT

h g r o Parung, dekstrin, gum arab serta bahan-bahan kimia

lainnya untuk analisis sedan@ alat yang

drgunakan

yaitu spray drier jenis Budri minilab Spray drier, pengepres hi&& shaker, homoge- nizer, alat perajang dan alat-alat gelas.

Metode Pmelftkn

P e n e h ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu penelitim pendahuluan, penelitian utmna dan penelitian latyutan. Penelitian pen- dahuluan bertujuan untuk mempemleh me- b d e pembuatan serta kondisi spray drier yang optimum meliputi suhu pengeringan, kecepatan pomp, kecepatan udara pengering

dan

kecepatan aspirator. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan pmduk ber- dasarkan kondisi yang diperoleh dari peneli-

tian pendahuluan. Sedangkan penelitian l ~ ~ ~ t a n dilakukan untuk mempelajari ap- likasi bubuk sari jeruk pada teh celup.

Jeruk nipis yang d q p d a m d h r t a s i ber- daserkan warrre, tingkat kematangan dan aromanya terlebih dahulu, kemudian dicuci dengan air men& dan ditiriskan. Setelah di- tiriskan jeruk kemudian dikupas untuk memisahkan antara kulit dengan daging buahnya, daging buah kemudian dibelah dan diperas atau dipress, untuk mempemleh sari buah yang jernih k e m u d h disaring. Kulit

jeruk direndam semalam dengan air (1:l) dan NaHC03 3%, Mu dirajang dengan alat pera- jang untuk mempemleh ketebalan rajangan

1 3 mm kemudian dipma dengan alat penge- pres

hidmlik

untuk memperoleh ekstrak kulit jeruk. Hasil pengepresan ditampung di dalarn botol dan didiamkan selama semalam untuk

memisahkan antara air, pengotor

dan

mmyak kulit jeruk tersebut. Pengotor h a n g dan jus di sentrifuse 4000 rpm selama 15 menit se- hingga dipemleh ekstrak kulit jeruk yang jernih.

Sari buah jeruk dengan ekstrak kulit ke- m u d h dicampurkan kembali (1:l) dan ditarnbah selulom asetat sebanyak 032 gr/ml untuk mengurangi rasa pahit. Setelah itu ditambahkan bahan pengisi dan diho- mogenisasi (20.000 rpm, 2 menit) dan dike- ringkan dengan spray drier pada suhu inlet 169-171°C

dan suhu outlet

WlT, dengan kecepatan p o m p pada skala 3 (22 ml/menit), kecepatan aspirator pada skala 12 dan kece- patan aliran udara panas pada skala 700.

Produk hasil mikroenkapeuhi ini dim-

bakan sebagai bahan p e r m pada teh celup. Tmgicat penambahan bubuk sari jeruk lemon temnkapsulasi yang diteliti adalah sebesar 50% dan 75% dari berat teh. Untuk mengeta- hui komposisi terbaik maka produk ini di- bandingkan dengan menggunakan standar produk teh celup rasa lemon (lemon tea) komemial merek Kepala Djenggot, buatan PT

Gunung Subur, Solo.

Metode Analisa

Output dihitung dari bobot ke1uaran:bobot

bahan baku (%). Analisis kadar air (matode oven), kadar vitamin C, kelarutan (metode gravimehi), total asam tertitrasi dan pH di-

hkukan menurut metode AOAC (1984). Se-

dan* analisie waktu rehidrasi dilakukan menurut metode Buechat (1973) dan uji or- ganolepbk menurut prosedur yang disadur Smkarto (1988).

HASlL DAN PEMBAHASAN

Penelitkn Pendahdaan

(3)

kecepatan pompa 22 ml/menit (skala 3), kece- patan udra pengering pada skala 7, suhu pen- geringan 169-l7l"C (inlet) dan 8041°C (outlet).

output (Kclaamn] meee dkmahmtllilsl

Hssil penelitian mencllpukkan bahwa out- put yang diperoleh berkisar antara 38,37

+

IN%

eampai dengan 66,88

+

8,68%. Angka

ini adalah output proses sekali

+

(dm ter-

tam- di botol penampung), artinya jum- lah bahan yang tidak keluar (lengket d a b tabung) sengaja tidak diperhitungkm. Ke- cederungan data output proses mikroenkap sulaei dapat dilihat pada Gambar 1.

-

G i

Dextrin

-a-

G.i:D(l:l)

I

'1

14.0 18.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 Konsentrasi Bahan Pengisi (O/O)

I

Gambar 1. Pengaruh koentraei bahan peng- hi terhadap bobot output bubuk saribuah nipis tetonkapsulasi (er- ror bar = s.e.)

SidiL ragam data output mikroenkapsulasi

memtrQukkan

tidak adanya pengaruh jenfs maupun konsentrasi filler @ahan penyalut) yang diteliti serta interaksi antara keduanya t d a d a p output proses rnikmedapsuhn. Ini

benuti

bahwa semakin tinggi koneentrasi

Mkr

rne&&dmn bahan

kbih

lengket pada tabung siklon, sehingga bubuk sari jeruk yang dipmeee cenderung tidak keluar ke tabung penunpqan. Selain itu, ketelitian parameter

output

teri.ht mdah, terbukti dari terlalu be-

sarnya keragaman data output dari proses spy drying (Gambar 1). Oleh karena itu, se-

cara stathtik mengakibatkan tidak ter- pengadmya (p>0,05) output oleh komentrasi clan jenb bahan penyalut atau pengisi yang

digmnakan.

P

Kadau Air

Kadar air bubuk sari jeruk nipis hasil mik- roenkapsulasi berkisar antara 5,W

+

0,22 % sampai dengan 8,10

+

0,19% (basis kering) dan

5,72

+

0,19% sampai dengan 779

+

0,16% (ba- sis basah), dengan kecenderungan data se- perti terlihat pada Gambar 2.

. .

*

Dckstrin

5.0

14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0

[image:3.599.301.545.106.381.2]

Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

Gambar 2. Penganrh komentrasi bahan peng- isi terhadap kadar air (%b.k.) bubuk sari jeruk nipis terenkapsu- lasi (error bar = s.e.)

Secara umum dapat dikatakan bahwa se-

makin banyak bahan pengisi yang ditam- bahkan kedalam campuran ekstrak kulit dan jeruk nipis menyebabkan kadar air p d u k

haeil mikroenkapsulasi cendenmg memvun (p<O,Ol), kecuali untuk campuran GA:D(1:1) yang cendenmg meningkat.

Keclenderungan penurunan kadar air ini diduga karena sew& pengeringan, atau proses e v a p o r ~ i sari jeruk yang mempunyai

total padatan tertinggi berlangsung lebih ce- pat, sehingga untuk kondisi proses yang sama produk bubuk yang dihesilkan memiliki kadar air yang lebih rendah (Masters, 1959). Hal ini sesuai dengan formula pindah panas yaihr : q a UAT, dimana semakin luas vohnne permukann, pruaes pengeringan akan semakin cepat.

Bubuk sari jeruk nipis yang dihasilkan temyata memiliki pH yang cukup m d a h . Ha- sil analisis menuqdckan bahwa pH sari jeruk terenkapsulasi berkisar antara 2,BB

+

0,16

sampai dengan 3,37

+

0,16. Pada Gambar 3 di-

hmpklcm tidak adanya pengaruh interaksi (p>0,05) antara pnis bahan pengisi yang dlgunakan.

Namun dernikian, secara individual gum

(4)

HUN Pnulftbm Bul. Tekml. &m IkdLcvM Rmgon, Vol Vlf2 No. 2 7 % 1997

bubuk sari jeruk nipis yang nyata ternbut temyata dihasilkan dari peningkatan kadar bahan pengisi gum arab dan GA:D(1:1) dari 15 % ke 20% saja. Pada peningkatan kadar

gum arab dan campuran GA:D(1:1) lebih dari 20 % tidak mengakibatkan penjngkatan pH

bubuk sari jeruk nipis secara nyata (pM,05). Kecenderungan peningkatan pH tidak di-

hasilkan pada penambahan bahan pengisi dekstrin (Gambar 6). Meskipun demiluan, se- care m u m (pada semua tingkat penambah- an) pH bubuk sari jeruk nipis yang dihasilkan dengan bahan pengisi dekstrin jauh lebih ren- dah (p<O,Ol) dhandingkan dengan pH bubuk

sari jeruk yang dihasilkan dari penambahan

gum

arab dan GA:D(1:1). Pada Gambar 6 di- t q u k k a n bahwa penambahan dekstrin se- cara individual tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap pH bubuk sari p& nipis.

2.7 4 1

14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0 26.0 Konsentrasi Bahan Pengisi (O/O)

Gambar 3. Pengaruh konsentrasi bahan peng- isi terhadap nilai pH bubuk sari jeruk nipis terenkapsulasi (error bar = s.e.).

Wakta Rehidmsi

Produk sari jeruk terenkapsulasi yang di- hesilkan dalam penelititan ini mempunyai waktu rehidrasi antara 58,33

+

0,47 detik sam- p i dengan 1 6 1 3

+

1/43 detik. Waktu re- hidrasi ini dihitung sebagai waktu yang diperlukan untuk bubuk sari jeruk tersebut larut seluruhnya di dalam air, sqak saat con- toh ditambahkan ke dalam air sampai larut semua (Beuchet, 1977).

Waktu

mhidrasi bubuk sari jeruk nipis ter- enkapsulasi dipengaxuhi (p<O,Ol) oleh jenis dan konsentrasi bahan pengisi yang ditam- bahkan, namun mteraksi antara kedua faktor tersebut tidak berpengaruh (p>0,05) nyata. Se- makin hngg~ konsentrasi penambahan bahan pengisi menyebabkan waktu rehidrasi cen- derung menurun (Gambar 4). Temuan ini se- Buai dengan pendapat Masters (1959), yang

menyatakan bahwa produk bubuk yang memililu kadar air tinggi cenderung memben-

tuk glassing (atau aglomerusi) serta cenderung lebih sulit didispersikan dalam air. Produk yang berkadar air tinggi umumnya cenderung membentuk butiran yang besar namun tidak porous.

180.0

-

160.0

;L

-

140.0

E

.-

n

2 120.0 S

=

100.0

P: 2 80.0

Q

3

60.0

-

GA

-

-

GA:D (1:l) Dekstrin

40.0

14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

Konscntrasi Bahan Pcngisi (%)

Gambar 4. Pengaruh jenb dan konsentrasi ba-

han pengisi terhadap waktu re- hidrasi bubuk sari jeruk nipis terenkapsulasi (error bar = s.e.)

K e k t a n

Secara umum dapat dikatakim bahwa kelarutan bubuk sari jeruk nipis yang dihasil-

kan

pada penelitian ini cukup baik. Kelarutan pmduk bubuk sari jeruk hasil mikroenkapsu- lasi berkisar antara 95,00

+

1,09% sampai de- ngan 98,61

+

0,48%. Nilai kehrutan produk hasil mikroenkapsulasi dengan menggunakan pengeringan sempmt temyata tidak dipen- g a d (p>0,05) oleh meningkatnya konsen- trasi bahan pengisi yang ditambahkan.

Namun demrluan, secara individual dapat

dikatakan bahwa penggunaan GA.D(l:l) mengakibatkan penurunan kelamtan bubuk sari jeruk nipis (p<0,01) yang lebih besar di- bandingkan dengan bahan pengisi lainnya (Gambar 5). S e w dapat dinyatakan disini bahwa peningkatan konsentrasi GA.D (1:l) temyata tidak memperngaruhi (p>0,05) kela- mtan bubuk sari jeruk nipis yang dihasilkan.

Penggunaan dekstrin dan gum arab secara individual ternyata tidak berpengaruh nyata (p > 0,05) terhadap kelarutan bubuk sari jeruk ~ p k .

KadarVIhminC

Vitamin C adalah salah satu vitamin larut air yang kurang stabil dan mudah rusak, ken& vitamin C dapat terjadi selama penanganan, pengolahan maupun penyimpan

n,

-

%.-

t

H a -

w *

(5)

I

~ f l p b w l ~

w.

Teh~nL hr IdhtdPagar, Vof VIl4 No. 2, Th 1997

la'

1

1

B

I 4 O . O .

>

I

5

120.0-

fl

-r

E

-

U 100.0

-

P

1

80.0 - ' GA

5

,

V Delutrin

Y GA:D(l:I) 60.0 1 -

.

20.0 22.0 24.0 26.0 14.0 16.0 19.0 20.0 22.0 21.0 26.0

Konscntrasi Behan Pengisi Konsentrnsl Bahan Pengisl (%)

Gambar 5. Pengaruh konsentrasi dan jenis Gambar 6. Pengaruh konsentraei dan jenis

bahan pengbi terhadap k e h - bahan pengisi terhadap kadar tan bubuk sari jeruk nipis kr- vitamin C (sebagai asam askor- enkapsulasi (error bar = 8.e.) bat) bubuk sari jeruk nipis ter-

enkapsulasi (error bar = s.e.)

an (Wong, 1989). Kadar Vitamin C p d u k tidak b e r ~ e n d (p>0,05) terhadap nilai to-

Mni bush jeruk nipie

hasil

rn-ps&i tal asam tertitrasi ini ( k e a h

gum

arab dan

borkleu

antara 75,OO

+

236 mg

aeam

de-1, Mmun ~ ~ h a n pen@ indi-

sbkorbat/la) g -pel sampai dengan 155,47 d d u q t berpengaruh (P<O,~) terhdap totalasamtertitrasi.

bahan

pengisi dm Meningkatnya konsentrmi bahan pengisi kedua faktor ter- secara dr& m e m m d a n kadar total asam reb\rt -a i n & d u berpen@ nyata tertitrasi bubuk sari jeruk nipis terenkapsu- @a,,Ol) terhadap kadar vitamin C bubuk sari

h

i

.

Hal ini mudah dimengerti de-

jtmk

torenkapsulasi Namun p d u k sari je- ngan eemakin tin& konsentrasi bahan peng- rak terenkapeulasi yang rnenggunakan b a b isi akan menyebabkan kadar asam sitrat per

pargiei gum -de-g m e m ~ y a i

ka-

bobot total bubuk sari

e r ~ k

nipis menurun se-

dar

vitamin C yang lebih baik dibandingkan cara otomatis.

datpn

bubuk

sari jeruk yang dibuat dengan

m g p n u h n

bahan

pengiei lainnya (Gambar

Uji

Organolept&

Parameter mutu yang diuji secara organo- Diduga efek penyalutan

gum

arab yang le- leptik meliputi warm, aroma dan rase bubuk bih ba.ik dibandingkan kedua jenk bahan sari jeruk terenkapsulasi untuk mengetahui pnsirsi (Anncmymous, 1 9tersebut menye- penerimaannya terhadap panelis. Berdasar-

b n b h

p d u k sari jeruk nipis yang dibuat kan h a d uji lcesukaan terhadap bubuk sari je-

dm- bahan pengisi gum arab memilitci ka- ruk terenkapsulasi yang d i h d c a n dengan air

du

vitamin C kbih tin* Total Asam Terti- pada komentra~i 50% (b/v) menu~yukkkan b a d

Totnl

esam tertitrasi pada p d u k h a i l bahwa bubuk dengan dengan bahan pengisi m k m k a p d a s i ini dihitung sebagai pereen- 25% campuran dekstrin: gum arab (1:1), mem- b e sbam eihat yang terdapat pada p d u k punyai wama yang lebih disukai panelie, se- (%berat kering), karona asam eitrat meru- dangkan bubuk yang h a t dengan 20%

pakan

salah mtu komponen esam yang pelmg dekstrin mempunyai aroma yang lebih dim- b y & terdapat pada jeruk nipis. Karena itu kai dan bubuk dengan bahan pengisi 25% pu4 jeruk nipis merupakan salah satu sum- dekstrin mempunyai raea yang lebih disukai ber atau

b a b

dalam pembuatan/eketraksi panelis dibandingkan bubuk yang dibuat de- mtm sitrat yang penting (Sarwono, 199l). Ka- ngan menggunakan bahan pengbi yang lain.

dar

total asam tertitrasi

hasil

analisi berkisar

mtarcr 537

+

0,34% m p a i dengan 7 , s

2

032%. Intenlrsi antara jenis bahan pen@

[image:5.603.15.520.84.761.2]
(6)

HasU PawlMan Bul. Tekrol. dun hrdirvM Pangun, Vol WIL NO. 2

n

1997

s

J

J

14 16 18 20 22 24 28

Konsentasi Bahan Pengisi (7.)

Gambar 7. Pengaruh konsentrasi dan jenis bahan pengisi terhadap kadar total asam tertitrasi (%

as. sitrat) bubuk sari jeruk nipis terenkapsulasi (error bar = s.e.)

Aplikaei Bubuk Sari J e d Nipb

Pa&

Teh

C ~ R P ( P M c ~ ~ h j l l b U l )

Hasil uji perbandmgan pmak Duncan dari skor 25 orang panelis menqukkan bahwa produk teh celup yang mengandung 50%

bubuk sari jeruk terenkapsulasi m e n g h a s h wama, aroma dan rasa tidak lebih baik dari

pa& standar. Sedangkan seduhan yang di- buet dari teh celup dengan sari jeruk lemon terenkapeulasi 75% menghasilkan rasa yang lebih baik dibandingkan dengan standar.

Meningkatnya nisbah bobot bubuk sari je- ruk terenkapsulasi pada mmurnan teh, ter- nyata mampu meningkatkan lulai rase lemon sesuai yang diharapkan. Namun demlkian, peningkatan proporsi

bubuk sari jeruk

nipis

tersebut diikuti dengan penurunan kualitas wama seduhan, yang mengakibatkan warna minuman yang dihasilkan menjadi lebih pucat dibandingkan dengan warna minuman stan- dar. Diduga, peningkatan propmi bubuk sari

jeruk terenkapsulasi yang ditambahkan me- nw'batkan pernucatan wama seduhan teh, baik oleh karena warna bubuk sari jeruk yang

putih d m mendekati warna bahan pengisi-

nya, maupun karena mengecilnya jumlah teh yang dfseduh.

Meskipun demikian eecara keeeluruhan dapat dkPimpulkan bahwa tingkat penambah- an

bubuk

sari jeruk lemon terenkapsulasi

menghasilkan mutu sensori seduhan yang le- bih baik dibandingkan dengan produk yang mengandung 50% bubuk sari jeruk lemon terenkapsulasi.

Penelitian ini telah berhasil m e n d a p a t h b ~ b u k sari jeruk nipis instan yang kaya flavor sebagai upaya divelsifikasi penplahan je& nipis. Pengkayaan flavor jeruk nipis ini d i b - ~h dari pencampuran ekstrak kulit jeruk

nipis dan tehnik mikroenkapsulasi dengan pengering semprot. Tehnik pemlsahan ek- strasi flavor kulit jeruk dari ekstraksi sari je- ruk daging buahnya ternyata berhasil menyumbangkan flavor jeruk nipis yang lebih %yaw (intense) karena proses ekstraksi minyak atsiri menjadi lebih efektif.

Kondisi mikroenkapsulasi yang optnnum adalah dengan kecepatan pompa 22 ml/menit, suhu inlet pengeringan 169-171 "C dan suhu outlet 80-81 "C, dengan kecepatan aspirator pada skala 12 dan kecepatan aliran udara pengering semprot pada skala 700.

Meskipun secara lo& tingkat penambah-

an bahan p e n p i seharusnya berpengaruh nyata terhadap yield, penelitian ini justru men- dapatkan output yang tertampung di botol penampung tidak adanya perbedaan (p>0,05). Sebab, peningkatan jumlah bahan pengisi mengalubatkan inefiensi proses pengeringan,

.

.

yang d h q & a m dari meningkatnya jumlah bahan yang menempel pada dinding tabung siklon pengering sernprot. Peningkatan kadar bahan pengisi menurunkan total asam terti- trasi (p<0,05), kadar air (p<O,Ul) dan vitamin C (p<O,Ul)

bubuk

sari jeruk nipis ter- enkapsulasi. Di fihak lain, peningkatan bahan pengisi meningkatkan pH (p<0,01) bubuk sari jeruk nipis terenkapsulasi. [image:6.598.36.274.107.372.2]
(7)

f k r U P # H H a &I. TJaol. &n bwtlndnl p.rrSq Vol Vl18 No. .2 1997

I

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous. 1993. Gum arabic products p&ect spray dried flavors against oxida- tion. J. Food

.

Technol. 2: 13M31.

I

Beudrat, L.R. 1977. Functional and electropho-

resis characteristic of succinvlated peanut

Braddock, R.J. dan Chadwalllader, K.R. 1992.

I

Davidson, RL. 1980. Handbook of Water Soluble Gum and Resin. Mc-Grew Hill

Book Co. New York.

I

Guenther, E. 199%. Minyak Atsiri Vol. Ill A. S, Ketaren (penterjemah).

UI

Press, Jakarta

Kim, Y.D dan Morr, C.V. 1996. Micn>encapsu-

I

Mssters, K. 1979. Spray Drying Handbook.

G e m Godwin Ltd., London.

£bur protein. J. Agric. ~ o o d ~ h e i . 25 :

Citrus by product manufacture for food uee. J. Food Technol. 2 : 106.

htion properties of gum mabic and several

food protein: spray dried orange oil emul- sion particles. J. Agric. Food Chem. 44 :

h c t b d properties. CRC &it., ~ev."~ood

Sd

Nutr.33 : 431-476.

Technology.

AG

Publ.

cd..

Inc., w e s t p o ~

-

1

Mom, C.V dan Ha, E.W. 1993. Whey protem

amcentrates and ieolates : orocessinn and

I

Swisher, H . dan Swisher, L.H. 1977. Lemon

. andlimejuices.DidalamTresler,N(ed.)

I

Gambar

Gambar 2. Penganrh komentrasi bahan peng-
Gambar 6. Pengaruh konsentraei dan jenis
Gambar 7. Pengaruh konsentrasi dan

Referensi

Dokumen terkait

Dan dari hal ini, timbul reaksi dari strees orang tua terhadap perawatan anak yang dirawat di rumah sakit yang meliputi (Supartini, 2009). 1) Kecemasan, ini

Keragaman tinggi pada karakter produksi tersebut, memungkinkan dilakukan seleksi populasi kelapa Genjah kopyor asal Pati, untuk mendapatkan tanaman dengan persentase

wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD 1945. Pasca Amandemen UUD 1945 terdapat berbagai perubahan terkait dengan sistem ketatanegaraan. Perubahan tersebut

Adapun tujuan dari pembuatan kuisioner ini adalah untuk menentukan tingkat kepentingan (bobot) dari kriteria dan alternatif yang telah ditentukan oleh perusahaan terhadap

Peserta Ujian tidak diperbolehkan memasuki ruang ujian diluar waktu yang telah ditetapkan (terlambat).. Peserta yang tidak membawa kartu identitas (KTP/Paspor) dan Kartu Ujian

Selanjutnya PIHAK KESATU menyerahkan hasil kegiatan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima hasil kegiatan dari PIHAK KESATU dalam keadaan baik, lengkap dan

Jumlah peserta didik dalam satu Rombongan Belajar diatur.

Abstrak: Masalah umum dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode inquiry pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dapat menigkatkan hasil belajar siswa