ANALISIS JARINGAN DAN APLIKASI DI PT.BANK BNI46
(PERSERO) DIVISI TAMAN SARI BANDUNG
KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
MOCHAMAD YUSUF NUGRAHA D
10110735
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LAMPIRAN F
LAMPIRAN G
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Batasan Masalah... 2
1.5 Metode Penelitian... 2
1.6 Sistematika Penulisan………. 3
BAB II... 5
PEMBAHASAN... 5
1.1 Profil Tempat Kerja Praktek... 5
4.1 Kesimpulan……… 39 4.2 Saran………... 39
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb.
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “ANALISIS JARINGAN DAN APLIKASI DI PT BANK BNI.”.
Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengkapi program
perkuliahan strata 1 (S1) pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM). Selama penyusunan laporan ini, kami banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
serta dorongan moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkanlah kami
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Ibu Sinta, selaku assistem bagian umum.
2. Bapak Robin, selaku menajer IT BNI wilayah Bandung
3. Bapak Antonius Panjaitan, selaku Penyelia PUT 3 (Pembayaran Uang Tunai 3).
4. Bapak Sandi Satria, selaku assisten PUT 3.
5. Bapak Jajat Sudrajat, selaku assisten PUT 3.
6. Bapak Reza Al Kahfi, selaku assisten PUT 3.
7. Bapak Dede Alfian, selaku assisten PUT 3.
8. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T., selaku ketua program studi teknik informatika.
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberi dorongan
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja praktek ini. Semoga Allah
SWT melimpahkan Rahmat dan Berkah-Nya kepada mereka. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan
sehingga saran dan perbaikan yang ditunjukkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan
penelitian ini sangat kami harapkan. Akan tetapi segala kemampuan yang ada, kami mencoba
Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hikmat
yang berlimpah kepada kita semua, amin. Billahitaufiq Walhidayah, Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Bandung, 14 Agustus 2013
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.bni.co.id/ (14 Agustus 2013, 10.00 WIB)
2. [http://ndasammar.blog.student.eepis-its.edu/category/konsep-jaringan/] (15 Agustus
2013, 12.05 WIB)
3. http://artikeljaringankomputer.com/ (16 Agustus 2013, 11.17 WIB)
4. [http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-client-server.html] (16 Agustus 2013, 10.15
WIB)
5. http://elib.unikom.ac.id/ (24 Agustus 2013, 9.20 WIB)
6. http://hanyasari.blogspot.com/2013/01/contoh-analisi-sistem-yang-berjalan.html
(Desember 2013, 2.35 WIB)
7. http://rirawan.mhs.uksw.edu/2012/11/analisis-sistem-informasiinformasi.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuanggan (financial
intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana(surplus unit) dengan pihak – pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar
aliran lalu lintas pembayaran. Disamping itu, bank juga sebagai suatu industry yang dalam
kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga mestinya tingkat
kesehatan bank perlu dipelihara. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam
perekonomian suatu negara. Salah satu dari sekian banyak lembaga yang bergerak dibidang
keuangan dalam hal pinjam meminjam uang yaitu Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung.
Spirit utama dari bisnis perbankan adalah kepercayaan, bagi PT Bank BNI46 cabang Taman
Sari Bandung, hubungan antara institusi perbankan dengan nasabah adalah hubungan saling
mengerti dan saling memahami. Interaksi semacam ini pada akhirnya akan menciptakan
hubungan erat yang tidak hanya menghasilkan kepuasan nasabah, namun lebih dari itu adalah
kesetiaan.
Kekhawatiran yang dialami oleh masyarakat terhadap bank yang dipercayainya
kesalahan teknis yang kemungkinan besar bisa terjadi kapan pun. Jika hal itu terjadi kerugian
kepada pihak nasabah pun akan terjadi tidak hanya hal kerugian saja yang didapatkan oleh
pihak nasabah yang paling fatal yaitu kepercayaan nasabah terhadap bank yang
dipercayainnya juga. Ada sedikit masalah yang sering terjadi di PT Bank BNI46 cabang
Taman Sari Bandung diantaranya kesulitan mengakses data pada server pusat dan kadang
terhubung satu komputer dengan yang lainnya kadang tidak terhubung.
Dalam permasalahan yang terjadi perlu adanya solusi untuk mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan terjadi atau saat hal itu terjadi. solusi yang dibuat untuk mengatasi hal ini
yaitu membuat aplikasi yang berbasis offline. Dengan aplikasi ini user tidak perlu khawatir
bila sulit terhubung ke server karena disini segala transaksi akan bisa terekam namun tidak
sembarang user bisa menggunakannya karena aplikasi ini bersifat privacy sama halnya
kesalahan yang ini bias di atasi dengan memperbaiki/cek kabel UTP dan TCP/IP setiap
komputer user tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka perumusan masalahnya
yaitu menganalisa jaringan dan aplikasi di PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian adalah menganalisa jaringan dan aplikasi di PT Bank BNI46
cabang Taman Sari Bandung.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari menganalisa jaringan dan aplikasi adalah untuk mengetahui
masalah jaringan dan aplikasi, beserta solusi untuk meminimalisir kesalahan pada sistem di
PT Bank BNI46 cabang Taman Sari Bandung.
1.4 Batasan Masalah
Hal – hal yang dilakukan pada penulisan laporan penelitian ini dibatasi pada masalah yang akan dibahas, yaitu :
1. Sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemograman Microsoft Access.
2. Desain aplikasi ini berupa software khusus untuk Staff/pegawai bank sebagai alat
bantu pengelolaan informasi dari dokumen-dokumen seperti histori nasabah yang
menabung, kas yang masuk dll.
1.5 Metode Penelitian
Metodologi pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berdasarkan pengamatan secara
langsung ke bagian IT di PT Bank BNI dan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pembimbing lapangan
dan para pekerja yang ahli dibidangnya sehingga tidak terjadi kekeliruan.
c. Metode Literatur
Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan data-data secara teoritis sebagai bahan
penunjang dan penyusun laporan penelitian dengan membaca buku literature dari
perpustakaan meupun buku-buku referensi lainnya untuk melengkapi data-data yang ada.
d. Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak ini menggunakan pendekatan pada perkembangan
perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem
pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini melingkupi
aktivitas-aktivitas rekayasa dan pemodelan system/informasi, Analisis kebutuhan perangkat
lunak, desain, generasi kode, pengujian, pemeliharaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran
umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini, membahas tentang latar belakang dan permasalahan, maksud dan tujuan
penulisan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan tinjauan umum di dalamnya menjelaskan tentang profil instansi,
mulai dari sejarah PT Bank BNI46, struktur organisasi PT Bank BNI46, visi dan misi PT
Bank BNI46 dan teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan berdasarkan studi
pustaka yang dilakukan
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisikan uraian mengenai jaringan dan aplikasi yang akan dicari seperti
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah PT Bank BNI
Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank Pertama yang secara
resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan
jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank
pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum
dengan berbagi segmentasinya, mulai dari Bank Terapung, Bank Sarinah (bank khusus
perempuan) sampai dengan Bank Bocah khusus untuk anak-anak.
Seiring dengan pertambahan usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh
berdiri dan siap bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif. Dengan semangat
“Tak Henti Berkarya” BNI akan terus berinovasi dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan produk & layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk
menciptakan “value” pada setiap karyanya.
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia,
merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank
Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan
Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang
tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal
tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh
pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah
Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara
Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan
sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank
devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan
pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha
nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas
perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968.
Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'.
Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan
dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara
Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan
melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.Kemampuan BNI untuk
beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi
dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke
masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas
kinerja secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk
menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi
masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun
pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai
bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada akhir
tahun 2012, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara sisanya
40% dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan
sebesar Rp333,3 triliun dan mempekerjakan lebih dari 24.861 karyawan. Untuk melayani
nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.585 outlet
domestik dan 5 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong dan Singapura,
BNI selalu berusaha untuk menjadi bank pilihan yang menyediakan layanan prima
dan solusi bernilai tambah kepada seluruh nasabah. Berangkat dari semangat perjuangan yang
berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.
2.1.2 Logo PT Bank BNI Tbk
PT Bank BNI mempunyai arti/ makna pada logonya seperti huruf “BNI” dibuat dalam
warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra
yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang
orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi tahun kelahiran BNI, sekaligus
mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka
“46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern.
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna
korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo
baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang
baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar. Lihat gambar 2.1
berikut:
Gambar 2.1 Logo PT Bank BNI
2.1.3 Visi dan Misi PT Bank BNI (Persero) Tbk
2.1.3.1Visi
Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja.
Pernyataan Visi BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk
memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi the bank of
(market leader) dengan menyajikan produk/jasa bernilai tinggi di segmen pasar yang
dilayani.
2.1.3.2Misi
PT Bank BNI 46 mempunyai misi yang cukup meyakinkan nasabah – nasabahnya,
berikut ini adalah misi PT Bank BNI46 Tbk :
a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice).
b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial.
e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description PT Bank BNI Tbk
Setiap perusahaan pasti mempunyai struktur organisasi, di PT Bank BNI mempunyai
struktur ogranisasi seperti gamabar 2.2 dibawah ini :
2.1.5 Anak Perusahaan
PT Bank BNI 46 mempunyai anak perusahaan diantaranya :
1. BNI Remittance Limited - Hong Kong
2. PT. Bina Usaha Indonesia
3. PT. BNI Life
4. PT. BNI Multi Finance
5. PT. BNI Nomura Jafco Investement
6. PT. BNI Nomura Jafco Manajement Ventura
7. PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu
8. PT. BNI Securities
9. PT. Pembiayaan Arta Negara
10. PT. Sarana Bersama Pembiayaan
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Jaringan
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan sehingga
antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber
daya (sharing resource). Komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan komputer harus
memakai aturan komunikasi (protocol) yang sama. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing
komputer dapat berkomunikasi yang baik dengan komputer yang lainnya. Protocol yang
menjadi standar Internasional adalah ITCP/IP (Transmission Contol Protocol/Internet
2.2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer
Klasifikasi jaringan komputer dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung,
atau sebuah sekolah dll.
Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file
server, yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak yang mengatuf
aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh
komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer itu biasanya disebut
dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih dibawah dari file server
dan mempunyai aplikasi lain di harddisknya selain aplikasi untuk jaringan.
Kebanyakan LAN menggunakan media kanel untuk menghubungkan antara satu
komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang
menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan
sebagainya.
c. Wide Area Network (WAN)
WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area
yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan
sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit.
Protokol yang digunakan dalam WAN Media yang melayani komunikasi WAN
adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di
dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada
di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.
Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan teknologi transmisinya jaringan dapat
a. Jaringan Broadcast
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai
bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesanpesan berukuran
kecil yang disebut paket, dikirimkan oleh suatu mesin dan akan diterima oelh
mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang
kepada siapa paket tersebut ditunjukan. Saat menerima paket, mesin akan
mengecek field alamat, bila paket tersebut berisi alamat yang dituju sesuai maka
mesin akan memproses paket data tersebut, bila tidak sesuai akan diabaikan saja.
b. Jaringan Point-to-Point
Jaringan Point-to-Point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari
mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber satu ke sumber tujuan, sebuah
paket pada jaringan mungkin harus melalui lebih dari satu mesin-mesin perantara,
dan sering harus melalui rute yang jaraknya berbeda-beda shingga pada jenis
jaringan ini maka algoritma rute memegang peranan penting. Klasifikasi jaringan
berdasarkan koneksi yaitu :
c. Peer-toPeer
Sistem operasi jaringan model Peer-to-Peer memungkinkan seseorang
pemakai jaringan komputer membagi sumber dayanya yang ada dikomputernya,
baik itu file data, printer dan mengakses sumber data pada komputer lain. Adapun
gambar skema Peer-to-Peer dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3 [Skema Peer-to-Peer]
Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sember daya yang terpusat,
seluruh komputer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber
daya yang tersedia dijaringan komputer tersebut.
2. Client-Server
Sistem operasi jaringan Client-Server memungkinkan jaringan untuk
menetralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua file server.
(a) Satu buah server (b) Dedicade server
Gambar 2.4 [Model-model Client-Server]
Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan untuk
mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation dapat mengambil sumber
daya yang ada pada file server.
[http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-client-server.html]
2.2.3 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi menjadi
dua yaitu topologi secara fisik (Physical Topology) dan Topologi secara logika (Logical
Topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer
dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan
bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
2.2.3.1Topologi Jaringan (Star)
Topologi Star adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Pada topologi
ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer.
Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll. Setiap komputer saling berhubungan
dengan bantuan alat yang biasanya digunakan adalah Switch/hub. Switch/hub tersebut
berfungsi untuk menyediakan sebuah jalur komunikasi virtual antara dua buah workstation
saling berkomunikasi, kemudian switch/hub akan membuat jalur komunikasi virtual diantara
kedua workstation tersebut sehingga data dapat terkirim melalui jalur tersebut seperti pada
gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5 Topologi Bintang (Star)
[http://vengenzblog.blogspot.com/2013/03/pengertian-karakteristik-kelebihan.html]
Dalam menerapkan topologi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun
kelebihan dan kekurangannya yaitu :
1. Kelebihan
b. Paling fleksibel.
c. Pemasangan atau perubahan workstation sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.
d. Kontrol terpusat.
e. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
f. Kemudahan pengelola jaringan.
2. Kekurangan
a. Boros kabel.
b. Perlu penanganan khusus.
c. Konrol terpusat (Hub) jedi elemen kriti
2.2.4 Komponen Jaringan
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang
data, informasi, program aplikasi dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive
maupun harddisk serta memungkinkan komunikasi secara elektronik.
Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan komunikasi antar pengguna lebih
efisien (chat), interaktif entertainment lebih multimedia (games, video,dan lain-lain). Router
adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain,
menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut.
a. Router
Berfungsi untuk menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun
penerima seperti pada gambar 2.6 berikut:
Gambar 2.6 Routers
Untuk membedakan router dan bridge, dapat diumpamakan bus antar kota.
Bridge dapat diibaratkan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), sedangkan router
diibaratkan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Unsur-unsur routing, antara lain
3. Decision Place
Sebuah Consentrator/Hubs adalah sebuah perangkat yang menyatukan
kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi
bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub
mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port
dari kartu yang dituju.
c. Switch
Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat)
paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan
terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model.
untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam
fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LAN seperti pada gambar
2.7 berikut:
Gambar 2.7 Switch
d. Bridge
Berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama
seperti pada gambar 2.6.
2.2.5 Media Transmisi
Dalam menghubungkan komputer atau perangkat lainnya membutuhkan sebuah
media transmisi. Media transmisi ini akan berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi
informasi. Secara garis besar penggunaan media untuk menghubungkannya terbagi atas :
a. Media Transmisi Kabel
3.1.1 Twisted Pair
Kabel ini memiliki dua jenis yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dan
Unshielded Twisted Pair (UTP). Perbedaan diantara keduanya adalah ada
tidaknya lapisan pelindung interferensi. Kabel UTP merupakan kabel jaringan
yang paling banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan, yaitu
kemudahan pengembangan jumlah client tanpa mengganggu sistem komunikasi.
seperti pada gambar 2.8 berikut:
Gambar 2.8 Media Transmisi Kabel Twisted Pair
UTP terdiri dari 8 kabel yang saling berulir tiap dua kabel. Sebelum kabel ini
peralatan komputer seperti hub atau Network Interface Card (NIC). Umumnya
kabel ini memakai konektor.
3.1.2 Serat Optik (Fiber Optic)
Serat optik menggunakan 2 buah ring. Pertama, primary ring yang digunakan
untuk komunikasi data . Kedua, secondary ring yang digunakan sebagai media
komunikasi cadangan. Kedua ring ini bertransmisi secara berlawanan (counter
rotating) seperti pada gambar 2.9 berikut:
Gambar 2.9 Kabel Serat Optik
Jenis konktor yang digunakan adalah Duplex Style Connector dan Epoxy
Connector.
3.1.3 Tanpa Kabel (Wireless)
Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yang menggunakan standar
Institute Of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). Wi-Fi merupakan suatu
jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara
perangkat dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua
arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz
(802.11a).
2.2.6 Lapisan Model OSI
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan
singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model
tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung
kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang
awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski
pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh
beberapa faktor berikut :
1. Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi
DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task
Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol
TCP/IP yang populer digunakan.
2. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti
halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara
fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada
beberapa lapisan.
3. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia
nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Gambar 2.10 Struktur tujuh lapis model OSI,
Tabel 2.2 Lanjutan OSI Reference Model
2.2.7 Prinsip Paket Switching
Pada hubungan circuit switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to
point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yg bertambah banyak untuk
jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin
meningkat disamping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain
adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah
kecepatan yang konstan. Sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan
yang lain berbeda kecepatan tentu akan sulit untuk diwujudkan.
Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan diatas adalah
dengan metode data switching. Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah
dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambah informasi kendali. Informasi
kendali ini, dalam bentuk yang paling minim digunakan untuk membantu proses pencarian
rute suatu jaringan sehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan.
Penggunaan Data Switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan
penggunaan circuit switching antara lain :
a. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan
jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket
yang dikirim.
b. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis
jaringan yang berbeda data ratenya.
c. Saat beban lalulintas meningkat, pada model circuit switching beberapa
pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat
dilakukan apabila beban lalulintas mulai menurun. Sedangkan pada model
data switching, paket tetap bisa dikirim tetapi akan lambat sampai ke
tujuan (delivery delay meningkat).
d. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu
antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih
tinggi akan mempunyai delivery delay yang lebih tinggi untuk dikirim dari
pada paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan
mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan
prioritas yang lebih rendah.
2.2.8 Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terusberkembang.
Beberapa kasus menyangkut keamana sistem saat ini menjadi suatugarapan yang
membutuhkan biaya penanganan dan proteksi yang sedemikian besar. Sistem-sistem vital
seperti pertahanan, sistem perbankan dan sistem-sistem setingkat, membutuhkan tingkat
keamanan yang tinggi. Hal ini lebih disebabkan karena kemajuan bidang jaringan komputer
Keamanan jaringan didefinisikan sebagai sebuah perlindungan dari sumber daya
terhadap upaya penyingkapan, modifikasi, utilisasi, pelarangan dan perusakan oleh user yang
tidak diijinkan. Beberapa insinyur jaringan mengatakan bahwa hanya ada satu cara mudah
dan ampuh untuk mewujudkan sistem jaringan komputer yang aman, yaitu dengan
menggunakan pemisah antara komputer dengan jaringan selebar satu inci. Dengan kata lain,
hanya komputer yang tidak terhubung jaringanlah yang mempunyai keamanan yang
sempurna. Meskipun ini adalah solusi yang buruk, tetapi ini menjadi trade-off pertimbangan
fungsionalitas dan memasukkan kekebalan terhadap gangguan.
Protokol suatu jaringan sendiri dapat dibuat aman. Server-server baru
yangmenerapkan protokol yang sudah dimodifikasi harus diterapkan. Sebuah protokol atau
layanan (service) dianggap cukup aman apabila mempunyai kekebalan ITL kelas 0. Sebagai
contoh, protokol seperti FTP atau Telnet, yang sering mengirimkan password secara terbuka
melintasi jaringan, dapat dimodifikasi dengan menggunakan teknik enkripsi. Jaringan
daemon, seperti sendmail atau fingerd, dapat dibuat lebih aman oleh pihak vendor dengan
pemeriksaan kode dan patching. Bagaimanapun, permasalahan mis-konfigurasi, seperti
misalnya spesifikasi yang tidak benar dari netgroup, dapat menimbulkan permasalahan
kekebalan (menjadi rentan). Demikian juga kebijakan dari departemen teknologi informasi
seringkali memunculkan kerumitan pemecahan masalah untuk membuat system menjadi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 AnalisisHasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung
Tbk, yang meliputi beberapa hal, yaitu analisis jaringan dan aplikasi di tempat tersebut.
3.1.1 Analisis Sistem
Ssstem dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya sistem informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga
dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Lihat gambar 3.1
berikut:
Gambar 3.1 Rancangan Sistem
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi
(effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian
tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan
bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya
sebuah investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill
company goals (the choice is called business decision making). Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk
dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan
informasi.
-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu
dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima
(level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan
tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh
kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan
ke dalam model (proses), begitu seterusnya. Dengan demikian akan membentuk suatu siklus
informasi (information cycle)atau siklus pengolahan data (data processing cycles), seperti
berikut :
Kualitas Sistem Informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan
oleh beberapa hal, yaitu :
1. Relevan (relevancy) Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab keluhan nasabah kepada karyawan/teller
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli
akuntan.
2. Akurat (accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi
karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga
merusak atau merubah data-data asli tersebut.
3. Tepat waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh
terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga
kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau
kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya
nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
4. Ekonomis (Economy).
5. Efisien (Efficiency).
6. Dapat dipercaya (Reliability) Pengolahan Data Adalah masa atau waktu yang
digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang
memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed on
data to produce purposeful information).
Ada pun operasi yang dilakukan dalam pengolahan data diantaranya :
1. Data input
a. Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh,
punching number ke dalam kalkulator).
b. Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin
c. Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information
for future).
2. Data transformation
a. Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
b. Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam
kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).
c. Classifying data group-group tertentu diantaranya :
1. Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu (contoh,
pengelompokkan data nasabah berdasarkan tabungan diatas rata-rata).
2. Sorting data kedalam bentuk yang berurutan (contoh, pengurutan nomor
induk karyawan secara ascending). Merging untuk dua atau lebih set data
berdasar kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari,
Februari dan Maret kedalam group triwulanan).
3. Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh,
memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta
pertahun).
3. Information output juga terdapat beberapa definisi yaitu :
1. Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai
melalui monitor atau cetakan.
2. Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang
membutuhkan.
3. Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran
komunikasi.
Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data Sistem Informasi Dapat didefinisikan
sebagai :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
3.1.1.1Manfaat Sistem Informasi
Setiap perusahaan/instansi memiliki sistem informasinya masing-masing, system
informasi memiliki manfaatnya juga berikut manfaat dari system informasi :
1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu layanan atau
pelayanan nasabah.
2. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
3. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada
tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
Ada beberapa komponen pada system informasi diantaranya :
1. Hardware Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan.
2. Software Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu
untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat
digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT), Aplikasi (Akuntansi),
Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL).
3. Data Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk
menghasilkan informasi.
4. Prosedur Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi)
dan teknis.
5. Manusia Yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator, pemimpin sistem
Oleh sebab itu perlu suatu rincian tugas yang jelas. Fase Analisis Sistem Dalam fase ini :
1. Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan system, definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kendala system, ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan
estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
2. Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
3. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
4. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
5. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai/nasabah dan bekerja dengan pegawai yang bersangkutan
untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai/nasabah.
6. Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara
penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus
hidup pengembangan sistem.
7. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui,
tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
3.1.2 Analisis Masalah
PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung adalah industry perbankan. Dilihat dari
tata letak bangunanbangunannya terhadap gedung CCR1 yang dijadikan sebagai pusat dari
jaringan secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu dengan jarak kurang dari
satu kilometer dan lebih dari satu kilometer. Wireless yang digunakan adalah Cisco Aironet
dengan kecepatan yang dihasilkan 10Mbps. Sehingga internet monitoring secara global dapat
Gambar 3.3 Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung
Dari gambar jaringan di atas, terlihat bahwa jaringan tersebut menggunakan topologi
star dengan menggunakan sejumlah switch, router dan wireless. Jaringan tersebut terbagi atas
3 lapisan yaitu:
1. Lapisan Inti (Core)
2. Lapisan Distribusi
3. Lapisan Akses
Lapisan inti berupa backbone jaringan yang terpusat di CCR1 berupa Cisco Catalyst
4000 series, Lapisan distribusi berupa switch-switch yang tersebar di masing-masing lokasi.
Lapisan inti terhubung dengan lapisan distribusi melalui kabel serat optic outdoor maupun
indoor dengan bandwidth 100Mbps. Selain itu juga dibuat jalur ganda untuk mengatasi jika
terjadi gangguan pada jaringan. Pada waktu yang sama yang digunakan hanya satu jalur saja,
yaitu jalur utama. Jalur cadangan dalam kondisi stand by. Jika jalur utama mengalami
gangguan atau kerusakan maka secara otomatis jalur cadangan akan menggantikannya
sehingga jaringan tetap berfungsi secara normal. Metode di atas menggunakan aturan yang
disebut Spanning Tree Protocol (STP).
Lapisan akses juga berupa switch, router maupun wireless bridge yang terhubung
dengan workstation maupun instrument pengendali mesin-mesin di tiap-tiap lokasi melalui
3.1.3 Analisis Sistem Yang Berjalan 3.1.3.1Fungsi Terkait
Analisis sistem dalam suatu perusahaan sangat penting karena fungsi dari analisis itu
sendiri yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem itu berjalan agar sistem yang dibuat dapat
menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.
3.1.3.2Diagram Arus Data yang Berjalan
Diagram Konteks merupakan suatu teknik untuk menggambarkan pemodelan sistem
secara global menggunakan notasi–notasi grafis yang menunjukan aliran informasi Dan perubahannya yang diterapkan sebagai perubahan atau perpindahan data dari masukan (input)
menjadi keluaran (output). Atau menurut pengertian lain diagram yang menggambarkan level
teratas (top level) dari DAD (Diagram Arus Data) atau DFD (Data Flow Diagram) yang
merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk
menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (top level) dan memecah-mecahnya
menjadi bagian yang lebih terinci (lower level). Lihat gambar 3.4 berikut:
Gambar 3.4 DAD (Diagram Arus Data)
3.1.3.3Data Flow Diagram yang Berjalan (DFD Level 1)
Untuk Mendukung perancangan system transaksi, penulis menggambarkan data flow
diagram pada PT Bank BNI46 Taman Sari Bandung untuk dijadikan model yang nantinya
Gambar 3.5 DFD 1 Level 1 proses 1
3.1.3.4DFD Level 2
DFF level ini lebih rendah dari level satu sehingga bisa merepresentasikan proses
tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Lihat gambar 3.6 berikut:
Gambar 3.6 DFD 1 Level 1 proses 2
3.1.3.5DFD Level 3
DFF level ini lebih rendah dari level satu dan dua sehingga bisa merepresentasikan
proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Lihat gambar 3.7 berikut:
Gambar 3.7 DFD 1 Level 1 proses 3
3.1.4 Analisis Fungsional
Dengan menggunakan sistem informasi ini maka data-data dari surat keluar, surat
masuk, proposal kegiatan, laporan kegiatan dimasukkan kedalam sistem informasi, demikian
pula dengan softcopy dari surat keluar, proposal kegiatan, dan laporan kegiatan disimpan ke
dalam database dari sistem informasi ini, sedangkan untuk surat masuk file yang disimpan
merupakan hasil dari scanning dengan menggunakan scanner terhadap surat tersebut.
Data yang diinputkan untuk system informasi surat masuk dan keluar yaitu: nomer
surat, perihal surat, tujuan surat, ringkasan isi surat, lampiran dan data penunjangb lainnya.
Sedangkan untuk proposal dan laporan kegiatan data yang dimasukkan yaitu berupa tangal
persetujuan, nama kegiatan, disetujui oleh, dan file atau softcopy dari proposal dan laporan
kegiatan tersebut.
Bagi pihak eksekutif hasil dari sistem informasi ini adalah data dari surat masuk, surat
keluar yang berupa nomer surat, perihal, lampiran, tujuan surat, dan ringkasan isi surat,
softcopy dari data tersebut, serta data penunjang lainnya. Sedangkan untuk proposal dan
laporan kegitan, hasil dari sistem informasi ini merupakan tanggal persetujuan, nama kegitan,
disetujui oleh (penandatangan proposal kegiatan dan atau laporan kegiatan), dan softcopy dari
3.1.5 Analisis Pengguna
Pengguna atau yang menjadi user dari aplikasi yang telah diterapkan di PT.Bank
BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk yang banyaknya sekitar 40 orang termasuk teknisi.
Adapun pengguna untuk aplikasi ini adalah harus memiliki latar belakang pendidikan
SMK Informatika/computer, D3/S1 Teknik Informatika/Teknik Komputer, mengerti akan
jaringan dan dapat mengoprasikan system operasi windows maupun linux.
3.1.6 Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu hal yang penting, karena tanpa
hardware yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bias berjalan.
Berikut spesifikasi perangkat keras yang ada pada PT.Bank BNI46 Cabang Taman Sari
Bandung Tbk.
1. Prosessor dengan kecepatan 1.2 Ghz,
2. RAM 1 GB,
Sedangkan spesifikasi perangkat keras atau hardware yang dibutuhkan untuk dapat
menjalankan/.men-setting minimal memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1. Processor dengan kecepatan 2,4 Ghz,
2. Memory yang berkapasitas 521 MB
3. Hardisk 80 GB,
4. Monitor 15 inci,
5. UPS
Perangkat keras yang ada saat ini sudah mendukung dalam pembangunan / men-setting
3.1.7 Analisis Perangkat Lunak
perangkat lunak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kinerja sebuah
sistem, Perangkat lunak yang digunakan di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Tbk, adalah
sebagai berikut :
1. Microsoft Windows XP Professional SP3,
2. Microsoft Office (Exel, Word, Outlock, Visio)
3. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox
Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja dan
system dan menjalankan aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
1. Microsoft Windows XP Professional SP3 sebagai system operasi digunakan untuk
menjalankan aplikasi,
2. Web server yaitu menggunakan WAMP,
3. Software Modem menggunakan merk ZyXel,Browser,
4. Browser seperti Internet Explorer dan Mozilla Firefox.
Perangkat lunak yang ada di PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk. Sudah
mendukung dalam menjalankan aplikasi yang akan dibangun, dengan menambah beberapa
perangkat lunak pendukung lainnya maka kinerja sistem akan berjalan lebih baik.
3.1.2 Analisis Jaringan di PT.Bank BNI46 Tbk
PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini memanfaatkan dan
menggunakan jaringan computer. Adapun Topologi jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang
Taman Sari Bandung Tbk, adalah menggunakan topologi star, dimana sebuat terminal pusat
bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi, maksudnya
semua computer menggelilingi Hub pusat yang mengontrol komunikasi jaringan dan dapat
berkomunikasi dengan Hub lain.
Model hubungan jaringan PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk
menggunakan model hubungan Client-Server. Model hubungan ini dipilih karena alesan agar
supaya terpusat dengan harapan apabila ada teknologi baru dapat dengan mudah di
berbagi sumber daya yang terdapat pada jaringan. Secara umum jaringan yang terdapat pada
PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk saat ini ditunjukan oleh gambar 3.8
dibawah ini:
Gambar 3.8 Denah jaringan computer
Secara umum penggunaan jaringan pada PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari
Bandung Tbk sudah sangat bagus baik dari segi pengiriman data, pengolahan, penerimaan
data sudah mendukung dalam menggunakan sistem yang akan dibangun atau di proses.
3.2 Implementasi
3.2.1 Settingan Aplikasi SPL
PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk menyediakan aplikasi untuk
mempermudah kinerja para pegawai, aplikasi tersebut menunjang segala bentuk proses kerja
para pegawai.
PT. Bank BNI46 Cabang Taman Sari Bandung Tbk membuat aplikasi yang bernama
SPL, aplikasi ini mempunyai 2 (dua) versi yaitu offline dan online berikut adalah tampilan
Gambar 3.9 SPL online
Sebelum memasukan SPL terlebih dahulu memasukan settingan IP pabrik seperti gambar
3.10 dibawah ini:
Maka akan tampil menu aplikasi SPL, di dalam aplikasi ini terdapat beberpa fitur-fitur
penunjang pegawai agar lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya, berikut tampilan
fitur-fitur SPL sebagai berikut pada gambar 3.11 berikut:
Gambar 3.11 Menu SPL
Dari gambar 3.11 pegawai bias melihat dan menggunakan fitur – fitur yang ada, ketika pegawai ingin menampilkan data – data nasabah pegawai tinggal mengklik sub menu di sebelah kanan dari aplikasi tersebut begitu juga dengan fitur-fitur terkait. SPL ini juga
mempunyai versi offline ini dibuat agar saat gangguan server sedang terjadi ini adalah
alternative aplikasi bila terjadi hal-hal tersebut. Pada gambar 3.12 ini adalah tampilan menu
Gambar 3.12 Menu SPL offline
Masukan id dan password pegawai maka muncul tampilan seperti gambar di bawah ini
pada gambar 3.13 berikut:
Gambar 3.13 Menu awasl SPL versi offline
Bisa dilihat di gamber 2.23 ada beberapa menu yang menunjang pekerjaan pegawai dan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KesimpulanSetelah melaksanakan penelitian di PT. Bank BNI Tbk (Persero) Divisi Tamansari
Bandung kesimpulannya antara lain :
a. Setiap perusahaan/instansi harus memiliki ahli jaringan agar saat terjadi masalah
mengenai jaringan pada perusahaan tersebut bisa diatasi/diminimalisir oleh ahli
jaringan tersebut.
b. Aplikasi yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan karyawan-karyawannya itu
sendiri dan yang harus diperhatikan yaitu tampilan (interface) agar mudah untuk
dipahami.
3.2 Saran
Dengan Luas area lebih dari 1 km2, sistem jaringan pun dibagi dua yaitu kurang dari 1
km dan lebih dari 1 km. Kebutuhkan kecepatan akses yang tinggi serta bandwith yang besar
dan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dengan pertimbangan biaya serta kepraktisannya,
maka disarankan untuk jarak kurang dari 1 km memakai kabel fiber optic dengan kecepatan
100Mbps untuk outdoor dan untuk indoor kabel UTP 10 Mbps sudah cukup. Sedangkan