• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Dan Penjualan Barang Pada Toko Agis Majalengka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Dan Penjualan Barang Pada Toko Agis Majalengka"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

ii

processing system transaction sales and transaction procurement that are still not computerized or still manually which resulted in frequent errors in recording sales and procurement resulting in the accumulation of data and security of data is less secure, and often of liver errors in the writing and math. Purpose of this research is to assist the process transaction sales and procurement , thus providing support for data processing and data input of good stuff.

The methodology used or used in the development of this tax sales and procurement information system using descriptif metodelogi. The tools used to describe the system model is a data flow diagram (FlowMap), context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD), as well as in database design using a data dictionary, normalization, and Entity Relationship Diagram (ERD). To implement the information system These sales and procurement, required supporting components in order to work properly. They are components using Visual Basic 6.0 programming language, and for storing data used SQL Server 2000 database.

With the sales and procurement of information systems is seeking process data more effectively and efficiently, so that it can support the development of information systems sales and procurement on Stores Agis Majalengka

(2)

i ABSTRAK

Toko Agis Majalengka merupakan toko grosir bergerak dalam bidang penjualan sembako dan transaksi yang diakukan setiap harinya mencapai ± 30 juta/hari, sistem pembayaran yang dilakukan toko agis majalengka dilakukan secara tunai. Masalah pada Toko Agis Majalengka adalah pada sistem transaksi pengadaan dan transaksi penjualan masih belum terkomputerisasi atau masih manual yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan nota transaksi pengadaan dan penjualan sehingga terjadi penumpukan data dan keamanan dari datanya kurang terjamin, dan sering terjadi kesalahan dalam penulisan dan perhitungannya. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses transaksi pengadaan dan penjualan, sehingga memberi dukungan untuk pengolahan data dan menginput data barang yang baik.

Metodologi yang dipakai atau digunakan dalam pengembangan sistem informasi pengadaan dan penjualan adalah Pendekatan Deskriptif. Alat yang digunakan untuk menggambarkan model sistem adalah berupa diagram alir data (FlowMap), diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD), serta dalam

perancangan basis data menggunakan kamus data, normalisasi, dan Entity

Relationship Diagram (ERD). Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengadaan dan penjualan ini, dibutuhkan komponen pendukung agar dapat bekerja dengan baik. Komponen tersebut diantaranya menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dan untuk penyimpanan data menggunakan database SQL Server 2000.

Dengan adanya sistem informasi pengadaan dan penjualan ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan transaksi pengadaan dan penjualan barang pada toko agis majalengka.

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini akan diuraikan sejumlah teori-teori yang membantu

dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi

konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan

dibahas sebagai dasar pemahaman untuk mengimplementasikan konsep tersebut

kedalam semua kegiatan pengembangan suatu sistem.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan baik perusahaan yang besar

maupun kecil, agar perusahaan dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu

kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam suatu sistem tersebut.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau

elemennya. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :

Jogiyanto (2005 : 2) :

“ Sistem adalah kumpula dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk

(4)

Jogiyanto (2005 : 8) :

“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” .

2.1.2. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari suatu system terdiri atas masukan (input), proses, dan

keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem biasanya melakukan satu atau lebih

masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang

direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai suatu sistem ditunjukan gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

(Sumber: Susanto,Azhar,2004, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya: Bandung)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen Sistem ( Component )

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya

saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

Output Proses

(5)

Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi

tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem ( Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem

menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem ( environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar

yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus

tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

sistem

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu

(6)

malalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat

beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer,

panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa

pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolahan Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objeck)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau suatu

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu

(7)

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem Sub Sistem

Input

Lingkungan luar

Interface

Boundary

Boundary

Boundary Pengelola

han output

Gambar 2.2 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,

Jogyakarta. )

2.2 Konsep Dasar Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem

informasi (information sistem) atau disebut juga dengan processing sistem atau

information-generating sistem.

2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam

organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh,

(8)

Menurut Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2004 : 40) adalah :

“ Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan

manfaat”.

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 8 ) adalah :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 2 ) adalah :

“ Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”. 2.2.2 Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi

kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

(9)

landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat,

maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi

disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan

teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

c. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

2.2.3 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :

”Nilai informasi (value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya”.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Dr. Azhar susanto, MBus, Ak (2004 : 55) :

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik

(10)

secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi

informasi yang berguna”.

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :

“ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi sari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,

pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

2.3.1Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12 ) Komponen sistem informasi terdiri dari

beberapa hal sebagai berikut :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang

(11)

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dam model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang

sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalikan dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam,

api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem

(12)

2.3.2 Kegiatan Sistem informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut

1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk

diproses.

2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.4 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi yang dibuat oleh penulis adalah arsitektur aplikasi yang

terintegrasi atau disebut juga aplikasi yang berbasis client server.

2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Wahana Komputer (2003 : 2), Jaringan komputer adalah sekelompok

komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya

menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling

(13)

2.4.2 Jenis - jenis Jaringan Komputer

Menurut Wahana Komputer (2003 : 5), Jaringan Komputer dapat dibedakan

berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer,

yaitu :

1) LAN ( Local Area Network )

Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi

dan workstation dalam suatu perusahaan yang menggunakan peralatan secara

bersama-sama dan saling bertukar informasi. Biasanya jaringan ini dimiliki oleh

perusahaan tanpa menggunakan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi umum.

2) MAN ( Metropolitan Area Network )

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN

menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa

mencapai 10 km sampai beberapa ratus km.

3) WAN ( Wide Area Network )

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak

pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain

didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan

kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.

4) GAN ( Global Area Network )

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara

diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps

(14)

2.4.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan

terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi

secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana

susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan.

Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data

dalam jaringan.

Kabel atau koneksi dalam physical topology seringkali mengenai media

jaringan (atau media fisik). Memilih bagaimana komputer-komputer akan

dihubungkan dalam suatu jaringan sangat penting (terlebih lagi dalam jaringan

perusahaan). Pemilihan topologi yang salah akan membuat sangat sulit untuk

membenarkannya, karena hal tersebut tentu saja merugikan. Sangat penting untuk

memilih bagaimana topologi yang tepat untuk jaringan yang akan digunakan.

Biasanya suatu organisasi atau perusahaan merubah susunan fisik dan media fisik

jaringannya sekali dalam sepuluh tahun. Jadi sangat penting untuk memilih

konfigurasi yang tepat.

Dalam tulisan ini dijelaskan topologi yang paling umum digunakan:

a) Bus

b) Star (Bintang)

c) Ring

(15)

1. Topologi Bus

Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel,

atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam hal

biaya. Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa

penggunaan kabel coxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau

perangkat jaringa lainya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bus

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).

2. Topologi Star

Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke

lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang

dinamakan hub.

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Star

(16)

[Sumber : http://ghanoz2480.files.wordpress.com/topologi-jaringan1.pdf/ 23 April 2010]

3. Topologi Ring ( cincin )

Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang

sederhana. Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya,

dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama. Tetapi sayangnya,

jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu

saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Ring (cincin)

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).

4. Topologi Mesh

Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang

berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan

yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika

jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali

(17)

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Mesh

(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).

2.5 Pengertian Pengadaan & Penjualan

Pengertian pengadaan adalah:

“Pengadaan adalah suatu permintaan untuk mengirimkan, menjual,

menerima atau membeli barang dan jasa”.

“Penjualan adalah suatu peralihan hak, pemindahan hak kepemilikan

atas barang dan jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli yang disertai penyerahan imbalan dari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbale balik atas penyerahan tersebut.

Sedangkan pengertian sistem penjualan Menurut Wikipedia.Org adalah:

“Sistem penjualan adalah suatu sistem informasi yang

(18)

2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini

adalah MySql sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi dengan

menggunakan Visual Basic 6.0.

2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Agung Novian (2004 : 5) Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program apilkasi berbasis orientasi objek atau objek

oriented program (OOP). Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic

yang pernah populer. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih

mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap

yang memiliki standar Windows. Sebenarnya nama basic adalah kependekan dari

kata-kata : B (Beginner’s), A (All-Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code).

Bahasa ini pertama kali muncul pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth

College. Visual Basic 6.0 yang mempunyai kelebihan yang bayak dibanding dengan versi-versi sebelumnya. Kelebihan tersebut antara lain :

1. Kompiler yang sangat cepat.

2. Control data object untuk Activex yang baru.

3. Dapat mendukung database yang terintegrasi dengan variasi aplikasi yang

sangat luas.

4. Adanya Package dan Deployment Wizard yang bisa digunakan untuk

(19)

Visual Basic memungkinkan pembuatan program aplikasi Graphical User Interface (GUI) atau program yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya.

Gambar 2.7 Tampilan Layout Visual Basic 6.0

(Sumber : Agung Novian, 2004, Panduan Visual Basic, Andi, Yogyakarta)

a. Main Menu

Main menu terdiri dari dua komponen utama yaitu menu bar dan title bar.

Menu bar menampilkan menu yang berisi perintah-perintah, sedangkan title bar

akan menampilkan judul projek yang sedang dikerjakan.

b. Toolbar

Toolbar disediakan untuk mengakses berbagai fungsi yang ada dalam menu

secara lebih cepat dan lebih mudah, Visual Basic menyediakan beberapa toolbar yaitu

(20)

c. Toolbox

Toolbox berisi kumpulan objek yang digunakan untuk membuat user interface

serta pengontrolan bagi program yang dibuat. Untuk selanjutnya objek yang terdapat

pada toolbox ini disebut kontrol.

d. Form

Form adalah lembar design tampilan dari program yang dibuat. Form ini

menjadi pondasi tempat diletakannya kontrol-kontrol yang dimiliki oleh Visual Basic

sesuai dengan yang diinginkan. Bentuk dan penggunaan standar form Visual Basic ini

sesuai dengan jendela pada windows 9x / NT.

e. Jendela Properties

Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur properti sebuah objek.

Objek yang diatur propertinya adalah objek yang namanya tercantum di kotak objek.

f. Project Explorer

Komponen ini digunakan untuk mengelola file yang menyusun projek. Project

Explorer ini berisi daftar form, modul, modul class, dan file yang digunakan projek.

g. Jendela Form Layout

Jendela ini digunakan untuk mengatur posisi form saat pertama kali dibuka

oleh program, sehingga dengan demikian dapat diatur posisi penampakan form sesuai

(21)

h. Code Editor

Code Editor adalah suatu jendela tempat untuk menulis dan menyunting rutin

yang akan menentukan mekanisme kerja program.

2.6.2 SQL Server 2000

Menurut Ketut Damayuda ( 2007: 7) adalah :

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL

tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License

(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus

dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan

proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh

komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya

masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia

MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.

Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah

(22)

Gambar 2.8 Tampilan SQL Server 2000

(Sumber : Taryana Suryana, 2009, Visual Basic, Graha Ilmu, Bandung)

2.6.3 Pengertian Client/Server

Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server.

Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada

beberapa perbedaan karakteristik yaitu :

1. Servis (layanan)

a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda.

b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.

c. Server sebagai provider, client sebagai konsumen.

2. Sharing resources (sumber daya)

Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi

(23)

3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )

Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu

menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara

pasif request dari client.

1. Transparansi lokasi

Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada

mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.

2. Mix-and-Match

Perbedaan server client platforms

3. Pesan berbasiskan komunikasi

Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan

permintaan dan jawaban.

4. Pemisahan interface dan implementasi

Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang

(24)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang penulis lakukan adalah Toko Agis Majalengka yang

terletak di jalan Tanjungsari Kec. Sukahaji Kab. Majalengka, dan bergerak di bidang

penjualan sembako.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Toko Agis Majalengka adalah sebuah perusahaan yang menjual bermacam-

macam kebutuhan pokok. Berdiri tahun 1985 yang beroperasi sendiri dengan tujuan

ingin mendirikan dan mengembangkan usaha perdagangan yang lebih maju. Toko

Agis Majalengka berlokasi di jalan Tanjungsari Kec. Sukahaji Kab. Majalengka.

Toko Agis Majalengka ini merupakan suatu usaha yang menjual berbagai macam

makanan.

Pada tahun 1995 Toko Agis Majalengka mengalami penjualan yang cukup

pesat sehingga didirikan suatu anak perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang

lebih banyak dan luas dalam pemasarannya. Berdirinya Toko Agis Majalengka

mempunyai suatu tujuan yang positif yaitu untuk membantu masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan harga yang relatif yang mampu

(25)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menciptakan perusahaan yang berkualitas dalam suatu usaha perdagangan dan

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Misi : Toko Agis Majalengka merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan sembako yang tetap memperhatikan kualitas dan kebutuhan masyarakat

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah kerja sama dari dua orang atau lebih untuk dapat

memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan

tanggung jawab (delegation of authority). Struktur organisasi merupakan gambaran

tentang hubungan serta tanggung jawab antar bagian yang ada dalam perusahaan.

Struktur organisasi Toko Agis Majalengka yang berlaku tanggal 15 maret

2011 adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Toko Agis Majalengka

Pemilik Toko

(26)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Untuk melengkapi struktur organisasi perusahaan, diperlukan uraian tugas

yang akan dijelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari masing-masing dalam

fungsi perusahaan. Uraian tugas pada Toko Agis adalah sebagai berikut :

1. Pemilik toko / atasan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Memimpin jalannya kegiatan perusahaan secara keseluruhan

b. Mengatur keuangan toko

c. Mengarahkan semua pegawai

d. Menerima laporan pengadaan dan penjualan barang

e. Mengatur gaji pegawai

2. Kasir mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melayani pelanggan

b. Membantu atasan dalam membuat laporan keuangan

c. Mengelola transaksi pengadaan dan penjualan barang

3. Pelayan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan tugas dari atasan sesuai perintah dari atasan / pemilik toko

b. Melayani barang yang dibutuhan pelanggan, merapihkan barang dan

(27)

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari, memperoleh,

mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun

karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur

logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa

faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu

kebenaran atas data yang diperoleh.

Perancangan Sistem Informasi Pengadaan dan Penjualan Barang pada Toko

Agis Majalengka ini menggunakan metode pendekatan Deskriptif. Pendekatan

Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari pengumpulan data, memaparkan analisis

serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut.

Pendekatan Deskriptif ini digunakan untuk mengetahui sistem informasi yang

sedang berjalan pada Toko Agis Majalengka dalam hal ini menjawab dari rumusan

(28)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar

penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain

penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian

Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan

semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian

mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada

waktu tertentu.

Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang lebih luas,

yang mencakup proses-proses berikut ini :

1. Identifikasi masalah

2. Merumuskan masalah

3. Memilih metode pengumpulan data

4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data meliputi penelitian lapangan dapat berupa data

(29)

3.2.2.1 Sumber Data Primer

a. Penelitian Lapangan (Observasi)

Observasi yaitu berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang

terlibat pada objek penelitian sebagai informasi untuk memperoleh data.

b. Wawancara

Dialog langsung dengan orang yang terkait dengan objek yang bersangkutan

yang sekiranya dapat membantu dalam melengkapi data-data yang diperlukan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder yaitu data dokumentasi yang telah ada di Toko Agis

Majalengka, dan pencarian data di internet dengan membuka situs yang berhubungan

dengan materi atau data yang diperlukan dalam penulisan tugas ini.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah metode terstruktur.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun

(30)

a. System Enginering

Merupakan tahap awal dari pembuatan perangkat lunak dimulai dari

menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan

mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

b. System Analysis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuata perangkat lunak, sehingga pembuatan perangkat lunak bisa berjalan

sesuai tahapan-tahapan dari analisis data yang dibuat.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user, atau tahap merancang tampilan yang sesuai dengan kebutuhan

user ( User Friendly ).

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang

kedalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

(31)

Untuk lebih jelasnya metodologi Waterfall dapat digambarkan seperti berikut:

System enginering

Mintenance Testing

Coding Design

System analysis

Gambar 3.2 Skema Waterfall Sumber : Roger pressman, 2008 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis

yang terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah

perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap).

Diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

1. Flow Map

Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses,

aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta

entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini

menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir

(32)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses

dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari

suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian

luar.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk

menggambarkan bagian sistem ke modeul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan

menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai

bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi

yang yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga user dan analis mempunyai

pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Kamus data ini

sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir didalam

sistem, sehinggan pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan

terstruktur.

5. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara

(33)

kerangkapan data. Didalam lingkungan basis data, data lebih mudah digunakan.

Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,

karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data :

a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau

relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud

suatu database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi bertujuan agar data

menjadi lebih sedehana dan mudah untuk diatur. Normalisasi juga merupakan suatu

prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu

meminimumkan duplikasi data, meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional

yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam berbagai

perancangan database.

Dalam persfektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang

menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal.

Sebuah table dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori yaitu:

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin

aman (Lossless – Join Decomposition).

2. Terpeliharanya kertergantungan fungsional pada saat perubahan data

(defendency preservation).

(34)

Beberapa normal yang sering digunakan sebagai berikut:

a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)

Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebual tabel tidak memiliki atribut bernilai

banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.

b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk

normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi terhadap kunci

primer.

c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi normal

kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif.

Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel

yang ada.

d. Tabel Relasi

Proses relasi antara tabel merupakan pengelompokan data menjadi

tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item

sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

e. Entity-Relationship Diagram

ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan

yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara

(35)

harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk

menggambarkan struktur dan hubungan antar data.

3.2.4 Pengujian Sofware

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian Black

Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dan

software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa

katgegori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Adapun faktor-faktor pengujian black box adalah :

1. File integrity

Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa

diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data

(36)

2. Ease of use

Menekankan peluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan

menyiapkan inputan, dan menginterprestasikan output dari sistem. Factor ini

tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara manusia dan sistem.

3. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorization

(37)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas

bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk

dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang

dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat

menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan.

Analisis yang berjalan di Toko Agis Majalengka terdiri dari flowmap, diagram

konteks dan DFD.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen adalah sebagai alat penjabaran atau penjelasan dari

dokumen-dokumen pada sistem informasi. Dokumen-dokumen tersebut dapat

dianalisis sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Daftar Barang

Sumber : Pelanggan

Fungsi : Untuk mengetahui daftar pembelian dari pembeli

(38)

2. Nama Dokumen : Faktur Penjualan

Sumber : Supplier

Fungsi : Bukti transaksi pembelian dari supplier

Atribut : no_faktur, tgl_pembelian, nama_salesman, kode_brg,

nama_brg, satuan, harga_satuan, jumlah, total

3. Nama Dokumen : Nota Pembayaran

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran

Atribut : no_faktur, tgl_beli, banyak_brg, nama_brg, harga,

jumlah, total

4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang telah terjual

Atribut : no_faktur, tgl_beli, kode_brg, nama_brg, harga,

(39)

5. Nama Dokumen : Faktur Pemesanan

Sumber : Kasir

Fungsi :Untuk mengetahui barang yang dipesan

Atribut : no_faktur_pesanan, tgl_pesan, atas_nama, kode_brg,

nama_brg, harga, jumlah, total

6. Nama Dokumen : Laporan Penerimaan Barang

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang diterima

Atribut : tgl_lap penerimaan brg, kode_brg, nama_brg, harga,

jumlah, stok

7. Nama Dokumen : Laporan Barang Keluar

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang keluar

Atribut : tgl_lap brg keluar, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur dari sistem pengadaan dan penjualan di Toko Agis

(40)

A. Pengadaan

1. Supplier memberikan data barang kepada kasir

2. Kasir mengecek barang dari laporan arsip barang, laklu membuat nota

pemesanan rangkap 2, yang akan diserahkan kepada supplier dan pemilik

toko.

3. Supplier membuat faktur pembelian yang akan diserahkan kepada kasir

4. Kasir mengecek dan menandatangani faktur pembelian dari supplier yang

akan diberikan kepada supplier.

5. Kasir mencetak stok barang kemudian membuat laporan penerimaan barang

dan laporan barang keluar rangkap 2, dimana masing – masing disimpan

sebagai arsip dan diberikan kepada pemilik toko.

B. Penjualan

1. Pelanggan memberikan daftar barang yang akan dibeli kepada kasir

2. Kasir mengecek barang dari laporan arsip barang. Jika barang yang akan

dibeli tersedia kasir akan membuatkan nota pembayaran, jika tidak tersedia

apakah pelanggan akan melakukan pemesanan. Jika melakukan pemesanan

kasir akan membuatkan faktur pemesanan dan nota pemesanan yang akan

diserahka kepada pelanggan.

3. Pelanggan menyerahkan nota pemesanan kepada kasir, kemudian kasir

membuatkan nota pembayaran yang akan diserahkan kepada pelanggan

4. Bagian kasir akan membuat laporan penjualan dan laporan barang keluar dari

(41)

4.1.2.1 Flowmap

Flowmap merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlibat dalam

aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga kumpulan

formulir yang merupakan bagian alir yang menunjukkan dari dokumen tersebut.

Berdasarkan alur prosedur sistem penjualan berdasarkan pengadaan dan

penjualan langsung yang sedang berjalan pada Toko Agis Majalengka dapat

digambarkan dengan menggunakan flowmap yang dapat dilihat pada gambar 4.1

(42)

Kasir Pemilik Toko

Gambar 4.1 Flow Map Pengadaan Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

NP = Nota Pemesanan

FP = Faktur Pembelian

(43)

LBK = Laporan Barang Keluar

Gambar 4.2 Flow Map Penjualan Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

N1 = Nota Pembayaran

(44)

A1 = Arsip Laporan Penjualan

A2 = Arsip Laporan Barang Keluar

LBK = Laporan Barang Keluar

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan

hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem.

Adapun diagram dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.3

dibawah ini.

SIPP

Supplier

Pelanggan

Pemilik Toko

Daftra Brg, N.Pembelian

N. Pemesanan ke supplier

Nota Pemesanan

Daftar Brg, N. Pemesanan

Lap. Penjualan, LBK, LPB

(45)

4.1.2.3 DFD Pengadaan dan Penjualan yang Sedang Berjalan

Data flow diagram (diagram alir) adalah representasi graphis dari suatu yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara

komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.

Berikut ini DFD pengadaan dan penjualan yang sedang berjalan dapat dilihat pada

gambar 4.4 dibawah ini:

Supplier Pengadaan1

Gambar 4.4 DFD Level 1 yang Sedang Berjalan

Supplier

(46)

Pelanggan

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2 yang Sedang Berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem pengadaan dan penjualan yang berjalan pada Toko Agis

Majalengka saat ini bisa di lihat bahwa proses pengadaan dan penjualan masih

dilakukan secara manual, sulitnya mencari data pengadaan dan penjualan seperti data

penjualan barang dikarenakan tidak terorganisasinya penyimpanan data-data

pengadaan dan penjualan dengan baik dan benar, serta lambatnya pembuatan laporan

pengadaan dan penjualan secara periodik dan cepat. Oleh karena itu, berdasarkan

evaluasi sistem diatas, diperlukan pengolahan data pengadaan dan penjualan barang

yang baik dengan menggunakan komputer untuk mendukung pengolahan data

(47)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari

perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem

informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang

berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru

dan nantinya diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Menginformasikan pengadaan dan penjualan setiap periodik atau setiap saat

apabila diperlukan.

2. Membantu dan mempermudah dalam melakukan pencatatan setiap transaksi

yang terjadi.

3. Dapat memberikan laporan pengadaan dan penjualan secara cepat, tepat dan

akurat pada pemilik toko apabila informasi diperlukan.

4. Dapat mempercepat proses dan dapat mengurangi kesalahan dalam

perhitungan pada toko.

(48)

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai

sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem yang dibuat harus berguna, mudah dipahami dan mudah

dipergunakan.

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang

terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi

data informasi, penyimpanan data, metode-metode dan lain sebagainya.

4.4.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Gambaran umum yang terlibat dalam sistem informasi pengadaan dan

penjualan barang adalah sebagai berikut :

A. Pengadaan

1. Supplier memberikan daftar barang ke bagian kasir

2. Kasir mengecek data barang dari database barang

3. Kasir membuat nota pemesanan kepada supplier

4. Supplier membuat faktur pembelian

5. Kemudian faktur pembelian diserahkan kepada kasir, kemudian kasir

menginput faktur pembelian berdasarkan faktur pembelian.

6. Kasir membuat laporan penerimaan barang dan laporan barang keluar dari

(49)

7. Pemilik toko memeriksa laporan penerimaan barang dan laporan penerimaan

barang dan laporan barang keluar dari database

B. Penjualan

1. Pelanggan memberikan daftar barang kepada bagian kasir

2. Kasir mengecek persediaan barang dari database

3. Jika barang tersedia, kasir akan membuat transaksi penjualan dan daftar

barang yang dibeli dari database yang akan diserahkan kepada pelayan untuk

pengambilan barang yang dibeli.

4. Jika barang tidak tersedia apakah pelanggan akan melakukan pemesanan jika

melakukan pemesanan maka kasir akan membuatkan faktur pemesanan yang

akan diserahkan kepada pelanggan.

5. Pelanggan mengecek dan menandatangani faktur pemesanan kemudian

menyerahkan kepada kasir

6. Kasir membuat dan mencetak faktur pembayaran dari database yang akan

diserahkan kepada pelanggan

7. Kemudian kasir membuat laporan penjualan dan laporan barang keluar dari

database yang akan diarsipkan dan diserahkan kepada pemilik toko.

(50)

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan proses atau prosedur yang diusulkan terdiri dari narasi prosedur,

flowmap sistem, diagram konteks (Contex Diagram), data flow diagram (dfd), dan

kamus data.

4.2.3.2 Flow Map

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan

alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk

(51)

Flowmap Pengadaan yang Diusulkan

Brg Menecek Data Brg

db

Gambar 4.7 Flow Map Sistem Pengadaan yang Diusulkan

Keterangan :

db =Database

(52)

lbk = Laporan Barang Keluar

Flowmap Penjualan yang Diusulkan

Pemilik Toko

(53)

Keterangan :

db = Database

lbk = Laporan Barang Keluar

A1 = Arsip Faktur Penjualan

A2 = Arsip Laporan Barang Keluar

4.2.3.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas, yaitu diagram dari sebuah sistem informasi yang menjelaskan hubungan sistem yang diusulkan dapat dilihat

pada gambar di bawah ini sebagai berikut :

Pemilik Toko

(54)

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk menguraikan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem, termasuk proses data dari

penyimpanan data. Data flow diagram dari Sistem Informasi pengadaan dan

penjualan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Supplier Pengadaan1 Pemilik Toko

Pelanggan

Gambar 4.10 DFD Level 1 Sistem yang Diusulkan

Supplier

(55)

Pelanggan

Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses 2 yang Diusulkan

4.2.3.4 Kamus Data

1. Daftar Barang

Nama Arus Data : Daftar Barang

Alias : -

Aliran Data : supplier – proses 1.1 – proses 1.2, pelanggan – proses

2.1 – proses 2.2, proses 2.1 – proses 2.4

Atribut : kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga,

tgl_masuk_brg

2. Faktur Pemesanan ke supplier

Nama Arus Data : F. Pemesanan ke supplier

Alias : -

Aliran Data : supplier – proses 1.2 – f. Pemesanan ke supplier,

(56)

Atribut : no_faktur, kode_brg, kode_supplier, tgl_pesan_supp

3. Faktur Pemesanan

Nama Arus Data : F. Pemesanan

Alias : -

Aliran Data : pelanggan – proses 2.5 – proses 2.3, proses 2.5 – f.

pemesanan, proses 2.5 – proses 2.6

Atribut : no_pesanan, tgl_pesan, tangal_pengambilan,

tgl_pelunasan, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg,

total, dp, sisa, bayar, status

4. Faktur Pembelian

Nama Arus Data : FP

Alias : -

Aliran Data : Supplier - Proses 1.3 – Proses 1.4

Atribut : kode_po, tgl_pembelian, kode_brg, nama_brg,

petugas, harga, stok, jumlah, total, kode_supplier

5. Laporan Penerimaan Barang

Nama Arus Data :lpb

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.4 – Pemilik Toko, Proses 1.4 – lpb, proses

1.5 – pemilik toko

Atribut : kode_po, kode_brg, kode_supplier, nama_brg,

(57)

6. Laporan Barang Keluar

Nama Arus Data : lbk

Alias : -

Aliran Data : proses 1.4 – lbk – proses 1.5 – pemilik toko, proses

1.4 – pemilik toko, pross 2.6 – lbk, proses 2.6 – pemilik

toko

Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal, kode_brg, nama_brg,

harga, jumlah_brg, total

7. Data Pesanan

Nama Arus Data : data pesanan

Alias : -

Aliran Data : proses 2.4 – proses 2.5 – f. pemesanan

Atribut : kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, no_pesanan,

tgl_pesan, tgl_pengambilan, petugas, kode_pemesan,

dp, sisa, bayar, status, diambil, tgl_pelunasan

8. Data Penjualan

Nama Arus Data : f. penj

Alias : -

Aliran Data : Proses 2.2 – f. penjualan – Proses 2.6, f.penjualan –

Proses 2.3

Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg,

(58)

9. Faktur Penjualan

Nama Arus Data : f. Penjualan

Alias : -

Aliran Data : pelanggan – proses 2.3, proses 2.2 – f. penj

Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal_jual, petugas, kode_brg,

nama_brg, harga, jumlah_brg, total, dp, sisa, bayar,

kembalian

10.Laporan Penjualan

Nama Arus Data : L. Penj

Alias : -

Aliran Data : Proses 2.6- Pemilik Toko, Proses 2.6 – L. Penjualan,

proses 2.7 – pemilik toko

Atribut : no_faktur_penjualan, tgl_jual, kode_brg, nama_brg,

harga, jumlah_brg, total

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis data yang

diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan Database

dalam sistem informasi pembayaran ditujukan agar dalam pengoperasian dan

pengimplementasian, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat

(59)

akan dibahas mengenai Normalisasi, Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram

(ERD), Struktur File dan Kodifikasi.

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasikan tabel kelompok

atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan

atribut lainnya.

Bentuk normalisasi yang dirancang pada sistem informasi pengadaan dan

penjualan ini adalah :

1. Bentuk Unnormal

kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga, tgl_masuk_brg, no_faktur, kode_brg,

kode_supplier, no_pesanan, tgl_pesan, tangal_pengambilan, kode_brg, nama_brg,

harga, jumlah_brg, total_hrg, dp, sisa, bayar, status, kode_po, tgl_pembelian,

kode_brg, nama_brg, petugas, harga, stok, jumlah, total, kode_supplier, kode_po,

kode_brg, kode_supplier, nama_brg, harga, jumlah_brg, tgl_penerimaan_brg,

no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total,

kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, no_pesanan, tgl_pesan_supp,

tgl_pengambilan, petugas, kode_pemesan, dp, sisa, bayar, status, diambil,

tgl_pelunasan, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg, nama_brg, harga,

(60)

nama_brg, harga, jumlah_brg, total, dp, sisa, bayar, kembali,

no_faktur_penjualan, tgl_jual, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total

2. Normal Kesatu

kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga, tgl_masuk_brg, no_pesanan, tgl_pesan,

tgl_pesan_supplier, total, no_faktur, jumlah_brg, dp, sisa, bayar, status, diambil,

tgl_pelunasan, kode_po, tgl_beli, petugas, kode_pemesan, kembalian,

kode_supplier, tgl_pengambilan, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kembali

3. Normal Kedua

Barang : kode_brg*, nama_brg, stok_brg, harga,

tgl_masuk-_brg

Supplier :kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlpn

Pembelian : kode_po*, tgl_beli, kode_brg, kode_supplier

Penjualan : no_faktur_penjualan*, tgl_jual, kode_brg,

jumlah_brg, petugas, kembalian

Pesan_supp : no_faktur*, kode_brg, kode_supplier, tgl_pesan_supp

Pesan : no_pesanan*, tgl_pesan, kode_brg, tgl_pengambilan,

tgl_pelunasan, dp, sisa, status, diambil, total,

(61)

Pemesan : kode_pemesan*, nama_pemesan, alamat, no_telpn

4. Normal Ketiga

Barang : kode_brg*, nama_brg, stok_brg, harga,

tgl_masuk_brg

Supplier : kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlpn

Pesan_supp : no_faktur*, kode_supplier**, tgl_pesan_supp

Detail_pesan_supp : no_faktur**, kode_brg, jumlah

Pemesanan : no_pesanan*, tgl_pesan, tgl_pengambilan,

kode_pemesan**, dp, sisa, status, diambil, total,

tgl_pelunasan

Detail Pemesanan : no_pesanan**, kode brg**, jumlah

Pembelian : kode_po*,tgl_pembelian, total, kode_supplier**,

petugas , no_faktur

Detail Pembelian : kode_po**, kode_brg**, harga, jumlah, no_faktur,

status

Penjualan : no_faktur_penjualan*, tanggal, total, kembalian,

petugas

(62)

Pemesan : kode_pemesan*, nama_pemesan, alamat, no_telp

4.2.4.2 Relasi Tabel

Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel

yang menunjang entitas dan relasinya, yang berfungsi untuk mengakses data item

sedemikian rupa sehingga database menjadi mudah dimodifikasi. Berikut ini adalah

tabel relasi yang menggambarkan hubungan antar tabel yang terdapat pada database

Toko Agis Majalengka yang digunakan pada sistem informasi pengadaan dan

penjualan barang adalah sebagai berikut :

Barang

(63)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relation Diagram (ERD) adalah pengekspresian dari keadaan sebenarnya ke dalam kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas melalui relasi

diantara entitas-entitas tersebut. Adapun Diagram ERD pada sistem informasi

pengadaan dan penjualan adalah sebagai berikut:

Pemesanan

melakukan Pembelian memiliki PembelianDetail

transaksi

Gambar 4.14 ERD (Entity Relationship Diagram)

4.2.4.4 Struktur File

Struktur file yang akan digunakan didalam perancangan sistem ini akan

menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen-elemen

yang menyatakan panjang data dan file datanya. Pengembangan struktur file yang

akan diuraikan adalah sebagai berikut :

1. Daftar Barang

Nama File : barang

(64)

Tabel 4.1 Struktur File Barang

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 kode_brg varchar 7 kode barang

2 nama_brg varchar 20 nama barang

3 stok_brg varchar 50 jumlah barang

4 Harga numeric 9 harga

5 tgl_masuk_brg datetime 8 tanggal masuk

2. Supplier

Nama File : supplier

Primary Key : kode_supplier

Tabel 4.2 Struktur File Supplier

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 kode_supplier varchar 8 kode supplier

2 nama_supplier varchar 20 nama supplier

3 alamat varchar 25 alamat

4 no_telpn varchar 15 no telpon

3. Pemesanan Supplier

Nama File : pemesanan supplier

(65)

Tabel 4.3 Struktur File Pemesanan Supplier

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_faktur varchar 6 no_faktur

2 kode_supplier varchar 8 kode supplier

4. Pembelian

Nama File : pembelian

Primary Key : kode_po

Tabel 4.4 Struktur File Pembelian

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 kode_po varchar 6 kode pembelian

2 kode_supplier varchar 8 kode supplier

3 tgl_pembelian datetime 9 tanggal pembelian

4 total int 4 total pembelian

5. Penjualan

Nama File : penjualan

(66)

Tabel 4.5 struktur File Penjualan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_faktur_penjualan varchar 8 no faktur penjualam

2 Tanggal_jual datetime 8 tanggal jual

3 petugas varchar 20 kasir

4 total int 4 total penjualan

5 bayar numeric 9 bayar

6 kembalian numeric 9 kembalian

6. Detail Pembelian

Nama File : detail pembelian

Primary Key : kode_po

Tabel 4.6 Struktur File Detail Pembelian

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 kode_po varchar 6 kode pembelian

2 kode_brg varchar 6 kode barang

3 harga int 4 harga pembelian

(67)

7. Detail Penjualan

Nama File : detail penjualan

Primary Key : no_faktur_penjualan

Tabel 4.7 Sturuktur File Detail Penjualan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_faktur_penjualan varchar 8 no faktur penjualan

2 kode_brg varchar 6 kode barang

3 Jumlah int 4 jumlah penjualan

8. Detail Pemesanan

Nama File : detail pemesanan supplier

Primary Key : no_faktur

Tabel 4.8 Struktur Field Detail Pemesanan Supplier

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_faktur varchar 6 no_faktur

2 kode_brg varchar 6 kode barang

9. Detail Nota Pemesanan

Nama File : detail nota pemesanan

(68)

Tabel 4.9 Struktur Field Detail Pemesanan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_pemesanan varchar 8 kode pemesanan

2 kode_brg varchar 6 kode barang

3 jumlah Int 4 jumlah pemesanan

10.Pemesan

Nama File : pemesan

Primary Key : kode_pemesan

Tabel 4.10 Struktur Field Pemesan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 kode_pemesan varchar 6 kode pemesan

2 nama_pemesan varchar 20 nama pemesan

3 alamat varchar 25 alamat

4 no_telpn varchar 15 no. telepon

11.Nota Pemesanan

Nama File : nota pemesanan

(69)

Tabel 4.11 Struktur Field Pemesanan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 no_pesanan varchar 6 kode pemesanan

2 tgl_pesan datetime 9 tanggal pesan

3 tgl_pengambilan datetime 9 tanggal pengambilan

4 kode_pemesan varchar 6 kode pemesan

5 dp int 4 dp

6 sisa int 4 sisa

7 status varchar 30 status

8 diambil varchar 30 diambil

9 tgl_pelunasan datetime 9 tgl pelunasan

10 Total Int 4 total pemesanan

4.2.4.5 Kodifikasi

Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam pengelompokan

dan pemprosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu juga dapat

menghindarkan dari kesalahan dalam penginputan data. Kodefikasinya adalah sebagai

(70)

1. Kode Barang

xxxxx X

Nama Barang No. Urut Barang

B00001 = B (Nama Barang), 00001 (No. Urut Barang)

2. Kode Supplier

xxxx

xxxx

Kode Supplier No. Urut Supplier

90030014 = 9003 (Kode Supplier), 0014 (No. Urut Supplier

3. No Pesanan

xxxxx xx

Kode Faktur Pemesan No. Faktur Pesanan

PP00001 = PP (Kode Faktur Pemesan), 00001 (No. Faktur Pemesan)

4. Kode po

xxxx

xx

Kode Pembelian No. Faktur Pembelian

PO0001 = PO (Kode Pembelian), 0001 (No. urut Faktur Pembelian

5. No Faktur Penjualan

xxxxx xx

Kode Faktur No. Urut Faktur

TP00001 = TP (Kode Faktur),oooo1 (No. Urut Faktur)

6. Kode Pemesan

xxxx XX

Kode Pemesan No. Urut Pemesan

(71)

7. No Faktur

xxxxx

XX

Kode faktur

PS00001 = PS (Kode Faktur), 00001 (No. Urut Pemesanan) No. Urut Pemesanan

4.2.5 Perancangan Antar Muka

Dalam pengolahan data diperlukan data-data untuk menghasilkan suatu

informasi data-data apa saja yang akan diolah dan bagaimana dapat diketahui. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada rancangan fisik dibawah ini

4.4.5.1 Struktur Menu

Sturktur menu adalah bentuk umum dari suatu perancangan program untuk

memudahkan melihat dan memfungsikan sesuai dengan kebutuhan. Perancangan

struktur program aplikasi merupakan perancangan program secara keseluruhan baik

itu dari tampilan manu aplikasi, menu inputan dan menu laporan. Maksudnya adalah

(72)

Menu Utama

File Data Transaksi Laporan

Keluar Cntl-x Data Barang

Gambar 4.15 Perancangan Struktur Menu

4.2.5.2 Perancangan Input

Rancangan masukan yaitu desain yang dirancang untuk menerima masukan

dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan

penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan – masukan yang

harus di isi. Untuk lebih jelasnya bentuknya dapat di lihat berikut :

Toko Agis Majalengka

User Pengguna Password

Masuk Keluar

(73)

1. Tampilan Menu Utama

File ini berisikan tiga sub menu yaitu barang, supplier dan pemesan. Adapun

tampilannya sebagai berikut :

Menu Utama

File Data Transaksi Laporan

Gambar 4.17 Menu Utama

2. Tampilan Data Barang

Form data barang ini digunakan kasir untuk memasukan data barang, dengan

menekan tombol tambah maka data barang yang di masukan beserta yang lainnya

akan masuk ke dalam tabel. Setelah pengguna selesai memasukan data barang dalam

tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data barang dalam database.

Gambar

Gambar 3.2  Skema Waterfall
Gambar 4.1 Flow Map Pengadaan Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2 Flow Map Penjualan Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.7 Flow Map Sistem Pengadaan yang Diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Toko elektronik ERA memerlukan sistem informasi penjualan yang benar- benar sesuai dengan kebutuhan, yaitu dikarenakan pencatatan transaksi harian masih dilakukan secara

Pengelolaan kegiatan toko masih belum terkomputerisasi, hal tersebut sedikitnya dapat mengakibatkan terjadi kesalahan dalam perhitungan jumlah total bayar di

Penjualan BK Ethnic Cloth masih menggunakan cara manual, seperti data produk, transaksi penjualan dan laporan penjualan, kemudian di lakukan proses komputerisasi dengan cara

transaksi yang digunakan secara manual adalah pada saat Costummer datang melakukan pembelian barang, maka input data penjualan yang dilakukan pada kasir adalah

Pengolahan data penjualan pada Toko Fianis Florist masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan beberapa masalah berikut ini : kurangnya promosi sehingga berdampak

Adapun sistem pengolahan data transaksi pembelian dan penjualan pada apotek An Najah saat ini masih dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi, baik

Di dalam Toko Dua Putri Pekanbaru masih belum mempunyai sistem yang dapat memberikan informasi baik berupa data persediaan, data pemesanan maupun data penjualan. Ini

Solusi untuk pemecahan masalah pada Toko Sinar Jaya adalah merancang sistem penjualan, pembelian, persediaan, pengiriman dan retur yang terkomputerisasi dan terintegrasi