• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Modul Keuangan Pada Aplikasi Office kementrian BUMN Di PT. Dirgantara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemeliharaan Modul Keuangan Pada Aplikasi Office kementrian BUMN Di PT. Dirgantara Indonesia"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Office Automation merupakan sarana pendukung kinerja untuk pegawai di

lingkungan Kementerian Negara BUMN. Terdapat menu-menu yang dapat diakses yang sudah disesuaikan dengan jabatan dan posisi dalam struktur Kementerian Negara BUMN.

Sasaran dari Office Automation ini adalah tersedianya aplikasi pendukung aktifitas Kementerian Negara BUMN yang lengkap, dapat bekerja dengan baik dan terintegrasi sehingga dapat membantu dan memberikan kemudahan pada tugas pokok dari setiap fungsi di lingkungan Kemeterian Negara BUMN.

Modul keuangan pada aplikasi Office Automation yang digunakan selama ini masih memiliki kekurangan dari segi operasionalnya. Proses perekaman Surat Permintaan Pembayaran dan Surat Perintah Membayar dirasa masih sangat tidak efisien dan efektif, selain itu user menginginkan adanya fungsi untuk verifikasi, monitoring, dan realisasi pada Surat Perintah Membayar.

(2)

Engineering Services sebagai salah satu satuan usaha dari PT. Dirgantara Indonesia bertugas untuk melakukan pemeliharaan aplikasi Office Automation. Pengerjaan modul keuangan dari aplikasi Office Automation ini yang diserahkan kepada peserta kerja praktek dengan dibimbing oleh pembimbing kerja praktek

1.2Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang permasalahan yang dihadapi, maka dapat dirumuskan perumusan masalah adalah bagaimana memelihara modul keuangan aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemeliharaan pada modul keuangan aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN.

1.3.2Tujuan

(3)

1.4Batasan Masalah

Dari keseluruhan fungsi yang terdapat pada Office Automation Kementerian Negara BUMN, Terdapat beberapa batasan permasalahan yang perlu dirumuskan, antara lain:

1. Proses Kerja

a. Penugasan pemeliharaan Office Automation BUMN. b. Pemeliharaan Office Automation BUMN.

c. Pelaporan perkembangan pemeliharaan Office Automation BUMN. 2. Software

a. Sisi server

Menggunakan PostgreSQL sebagai Server Database Management System. Zend Framework sebagai rangka kerja untuk membangun aplikasi dengan PHP sebagai bahasa pemrograman, dan Apache sebagai layanan web. b. Sisi client

Menggunakan Notepad++ sebagai source code editor dengan sistem operasi Microsoft Windows. WinSCP dan FileZilla sebagai aplikasi transfer file dari client ke server, serta web browser menggunakan Safari dan Mozilla Firefox.

3. Hardware a. Sisi Server

(4)

operasi Linux, serta sistem intranet (LAN dan WAN) untuk mengimplementasikan pemeliharaan di server.

b. Sisi Client

Sistem Komputer dengan web browser dan ethernet card yang sudah terpasang dan dapat digunakan dengan baik. Minimal Pentium IV.

4. Brainware

a. Menguasai Konsep OOP.

b. Tidak asing dengan Web Application.

c. Menguasai bahasa pemrograman web (PHP, JQuery, dan AJAX).

d. Menguasai Relational Database Management System (RDBMS) dan PostgreSQL.

5. Network

a. Server sebagai tempat penerapan pemeliharaan Office Automation. b. Kecepatan koneksi intranet 100Mbps.

1.5Metodologi Penelitian

1.5.1Metodologi Pengumpulan Data

(5)

1. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan cara kerja dan alat-alat yag dipakai

2. Metode Partisipasi

Dengan turut mengambil bagian Dalam situasi nyata, memelihara modul keuangan pada Office Automation Kementerian Negara BUMN guna mendapatkan data yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.

3. Metode Dokumenter

Dengan melakukan pengumpulan data dan informasi yang sumbernya sejenis dokumen guna mendapatkan data yang diinginkan.

1.5.2Metodologi Pemeliharaan Aplikasi

Untuk pemeliharaan aplikasi , ada tiga tahapan pemeliharaan seperti yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini

(6)

a. Support - yaitu perbaikan aplikasi kaitannya dengan bug/error pada aplikasi, b. Maintenace - yaitu perubahan aplikasi dikarenakan permintaan pengguna.

Untuk perubahan aplikasi maka tahapan yang harus dilalui adalah :

1. Change Request - Review dan pencatatan atas permintaan perubahan, meliputi perubahan yang sudah ditentukan maupun perubahan aplikasi / alur kerja pada saat pemeliharaan aplikasi berlangsung.

2. Change/Risk Assesment - Analisa akibat dari perubahan yang diusulkan, berapa banyak waktu dan resources yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang diinginkan.

3. Functional Enchancment - Analisa dari perbaikan atas fungsi yang diperbaiki.

4. Configuration Change - Pencatatan atas perubahan aplikasi, pemberian kode versi /release pada aplikasi yang mengalami perubahan.

5. Development - Perbaikan koding sesuai dengan perubahan yang diinginkan.

c. Deployment – yaitu testing dan penangan release aplikasi ke area produksi.

Inputan untuk perbaikan bisa datang dari pengguna, dari proses yang sedang berjalan maupun dari informasi luar.

1.6Sistematika Penulisan

(7)

BAB I Pendahuluan

Berisi pembahasan masalah umum yang berhubungan dengan penyusunan laporan Kerja Praktek, yang meliputi latar belakang masalah,perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penilitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Berisi pembahasan mengenai tempat kerja praktek, yang meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hikum instansi, struktur organisasi, dan landasan teori.

BAB III Pembahasan

Berisi pembahasan tentang hal-hal yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia.

BAB IV Kesimpulan dan Saran

(8)

8

2.1Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1Sejarah Instansi

Pesawat terbang adalah tranportasi yang mempunyai peran penting dalam ekonomi maupun pertahanan suatu negara,apalagi mengingat bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang sulit ditembus dengan alat transportasi biasa. Berdasarkan kondisi tersebut, mucul pemikiran bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia harus mengembangkan industri maritim dan penerbangan. Kondisi inilah yang memicu lahirnya industri penerbangan di Indonesia.

Segera setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tahun 1945, kesempatan Indonesia untuk mewujudkan impian membuat pesawat terbang mereka sendiri terbuka lebar. Sejak saat itu, Indonesia telah mulai sadar bahwa sebagai Negara kepulauan, Indonesia akan selalu membutuhkan transportasi udara untuk memperlancar usaha pemerintahah, pengembangan ekonomi dan pertahanan nasional.

(9)

material sederhana, sebuah pesawat layang (NWG-1) berhasil dibuat. Pembuatan pesawat ini juga melibatkan Tossin, didukung oleh Ahmad, dkk. Dengan 6 pesawat, pesawat-pesawat tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan ketertarikan Indonesia dan pada saat yang sama memperkenalkan dunia penerbangan kepada calon pilot yang telah bersiap untuk mengikuti latihan penerbangan di India.

Sejalan dengan penghargaan yang telah diperoleh dan dalam rangka menyediakan pengembangan yang lebih cepat, dengan Surat Ketetapan Kepala Staff Angkatan Udara no.488 Agustus 1960, Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) dibentuk. Diresmikan 16 Desember 1961, badan ini mempunyai fungsi untuk menyiapkan pembentukan industri penerbangan dengan kemampuan untuk menyokong aktivitas penerbangan nasional di Indonesia.

Dengan Peraturan Pemerintah No.12 5 April 1976, persiapan industri penerbangan telah dibuat. Melalui registrasi ini, semua aset, fasilitas, dan potensi yang tersedia diakumulasi meliputi aset Pertamina, Divisi ATTP yang telah bersiap untuk berdirinya sebuah industri penerbangan dengan asset-aset LIPNUR, Angkatan Udara Indonesia, sebagai modal dasar untuk industri penerbangan. Modal dasar ini diharapkan mampu menyumbangkan pertumbuhan industri penerbangan yang mampu menjawab semua tantangan.

(10)

Presiden Direktur. Ketika fasilitas fisik industri ini lengkap, pada Agustus 1976 Presiden Suharto meresmikan industri penerbangan ini.

Pada 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawar Terbang Nurtanio dihapus dan diganti dengan PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN.

Selama 24 tahun melayani, IPTN dengan sukses mengembangkan teknologi penerbangan yang canggih dan mutakhir, terutama mengadopsi teknologi barat ke Indonesia. IPTN khususnya telah menguasai desain pesawat terbang, pengembangan, dan usaha manufaktur komuter daerah kecil dan menengah.

PT. IPTN sekarang melayani dengan kelebihannya dalam bidang teknik, dengan menawarkan desain untuk menguji aktifitas layanan, pembuatan komponen pesawat dan bukan pesawat, serta layanan purna jual.

(11)

2.1.2Logo Instansi

Gambar II.1 Logo PT. Dirgantara Indonesia

I. Bentuk

Bentuk logo PT DIRGANTARA INDONESIA terdiri dari:

1. Lingkaran

Menggambarkan lingkaran dunia, memberikan makna aktifitas usaha yang mencakup pasar global.

2. Sayap

Berjumlah 3 (tiga) buah dengan ukuran yang berbeda. Menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi:

(12)

b. Sayap Sedang, menggambarkan Bisnis Plasma (Non – Core Business)

c. Sayap kecil, menggambarkan Korporasi (Corporate)

Ketiganya menjalin persatuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut kecondongan / elavasi 45o yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam pencapaian target.

II. Warna

Warna Logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah Biru (cyan 100% dan magenta 100%) yang memiliki makna warna dirgantara, kemantapan dan

kekuatan. Ini mencerminkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kompetensi dan etika usaha.

III. Tulisan

 Tulisan Logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah dalam huruf kapital Arial Narrow Bold, berwarna Biru (cyan 100% dan magenta 100%).

(13)

2.1.3Badan Hukum Instansi

Status PT. Dirgantara Indonesia (Persero) tidak dapat dikategorikan sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang publik sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 1 angka 4 UU BUMN. Karena dalam PT. Dirgantara Indonesia (Persero) seluruh modalnya terbagi dalam saham.

(14)

2.1.4Struktur Organisasi dan Job Description Engineering Services (General Manager) Pemasaran dan Penjualan Teknologi Simulasi Teknologi Komunikasi dan Navigasi Teknologi Informasi

Gambar II.2 Struktur organisasi

Tugas dan fungsi dari struktur organisasi Engineering Services PT Dirgantara Indonesia.

a. General Manager

Bertugas untuk mengatur seluruh aktifitas satuan usaha engeneering services PT. Dirgantara Indonesia dan General Manager berfungsi sebagai pimpinan bagi manager-manager yang berada dibawah wewenangnya.

b. Pemasaran dan Penjualan, bertugas untuk memasarkan produk-produk yang telah diproduksi oleh Pusat Perancangan, Teknologi Komunikasi, Teknologi Informasi dan Teknologi Simulasi, dan bagian Pemasaran dan Penjualan berfungsi sebagai pimpinan dari pemasaran produk-produk tersebut.

c. Teknologi Komunikasi dan Navigasi, bertugas untuk memproduksi produk yang bersifat perangkat keras untuk menunjang teknologi komunikasi berdasarkan keinginan pasar, dan bagian Teknologi Komunikasi dan Navigasi berfungsi memimpin proses produksi produk-produk teknologi komunikasi. d. Teknologi Informasi, bertugas untuk memproduksi produk yang bersifat

(15)

dan lain sebagainya yang menyangkut hubungannya dengan teknologi informasi, dan bagian Teknologi Informasi berfungsi untuk memimpin proses produksi produk-produk teknologi informasi.

e. Teknologi Simulasi, bertugas untuk memproduksi realtime simulator, seperti simulator pesawat terbang, simulator terjun payung dan produk simulator lainnya, dan bagian Teknologi Simulasi berfungsi untuk memimpin proses produksi realtime simulator.

2.2Landasan Teori

Selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia, peserta kerja praktek menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan sebagai landasan teori pengembangan aplikasi Office Automation. Pengetahuan dan teori yang digunakan antara lain:

2.2.1Metode Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Objek

Teori tentang metode pengembangan perangkat lunak berbasis objek diperoleh di mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.

2.2.2Konsep RDBMS (Relational Database Management System)

(16)

2.2.3Konsep Sistem Informasi

Teori tentang pembangunan sistem informasi yang baik diperoleh di mata kuliah Sistem Informasi.

2.2.4Konsep PHP

PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau

disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS.

Sejarah PHP

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyakpemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

(17)

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.2.5Konsep Zend Framework (ZF)

Zend Framework ini disusun pada awal tahun 2005 sementara kerangka kerja baru, seperti Ruby on Rails dan Spring Framework, telah mendapatkan popularitas dalam pengembangan komunitas web. ZF itu diumumkan pada Konferensi Zend pertama di bulan Oktober 2005.

(18)

Zend Framework difokuskan untuk membangun aplikasi Web 2.0 dan Web Service yang lebih aman, reliabel dan modern. Framework ini juga telah

mendukung API untuk beberapa vendor seperti e Google, Amazon, Yahoo!, Flickr.

Beberapa fitur terbaru Zend Framework antara lain :

 Mendukung AJAX melalui JSON  Pencarian – Lucene

 Sindikasi  Layanan web

 Kelas library berkualitas tinggi berorientasi objek untuk PHP 5

ZF adalah use-at-will framework. Tidak ada paradigma single development atau pola yang harus diikuti oleh pengguna Zend Framework, meskipun ZF menyediakan component untuk MVC, Table Data Gateway, dan pola desain Row Data Gateway. Zend framework menyediakan komponen individual untuk banyak

penggunaan yang sering dibutuhkan dalam membangun aplikasi web.

Zend Framework membutuhkan PHP 5.2.4 keatas atau sejak versi 1.7.0. Versi sebelumnya membutuhkan PHP 5.1.4 keatas, meskipun ZF Programmer’s Reference Guide merekomendasikan PHP 5.2.3 keatas untuk peningkatan

(19)

Fitur

Fitur Zend Framework antara lain:

 Semua komponen sepenuhnya PHP 5 berorientasi objek dan mengikuti protocol E_STRICT.

 Arsitektur Use-at-will dengan penggunaan komponen yang mudah dan minimal interpendesi.

 Implementasi MVC ekstensible mendukung layout dan template berbasis PHP secara default.

 Mendukung banyak sistem database dan vendor, termasuk MySQL, Oracle, IBM DB2, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, SQLite, dan Informix Dynamic Server.

 Susunan email dan pengiriman, penerimaan melalui mbox, Maildir, POP3 dan IMAP4

 Penyimpanan sub system yang fleksibel dengan dukungan banyak backend, seperti memori atau system file.

Membangun dan menjalankan aplikasi Zend Framework

(20)

PHP dan khususnya aplikasi Zend Framework melalui percepatan opcode dan beberapa kemampuan caching. Dan menyertakan aplikasi monitoring dan fasilitas diagnose. Zend server tidak dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi Zend

Framework dan Zend Framework bisa di unduh dan dipasang secara terpisah dengan Zend Server.

Untuk pengembang yang memilih IDE untuk membuat kode dan pencarian kesalahan, Zend Studio, yang berintegrasi erat dengan Zend Framework, menyediakan jendela MVC, pembangun kode MVC, pemformat kode, pendampingan kode, dan sebagainya.

(21)

Gambar II.3 Struktur direktori Zend Framework

2.2.6Konsep SSO (Single Sign On)

Single Sign-on (SSO) adalah properti kontrol akses dari berbagai macam sistem

perangkat lunak dan terhubung. Dengan property dari satu login user akan memberikan akses ke semua sistem tanpa diingatkan untuk login lagi, Single Sign-off adalah kebalikannya, dimana dengan satu kali sign out akan menghentikan akses ke banyak sistem perangkat lunak.

Sebagaimana aplikasi dan sumber daya yang berbeda mendukung mekanisme autentikasi yang berbeda, single sign-on harus diterjemahkan secara internal untuk dan dari sistem pengenal yang digunakan untuk autentifikasinya.

Keuntungan

(22)

 Mengurangi phising, karena user tidak terlatih untuk memasukan password tanpa berpikir.

 Mengurangi kelelahan dari banyak kombinasi username dan password user.  Mengurangi waktu yang dihabisakan untuk memasukkan password lagi untuk

username yang sama.

 Dapat mendukung autentikasi konvensional seperti Windows Credentials  Mengurangi biaya IT atas rendahnya panggilan IT help desk tentang password.  Keamanan di semua level dari masuk / keluar / akses ke sistem tanpa perlu

mengingatkan user.  Laporan terpusat

SSO menggunakan server autentikasi terpusat dimana semua aplikasi dan sistem dimanfaatkan untuk tujuan autentikasi, dan dikombinasikan dengan teknik ini untuk menjamin user tidak memasukan pengenal mereka lagi lebih dari satu kali.

Kritik

Kata enterprise reduced sign-on digunakan oleh beberapa penulis yang yakin bahwa single sign-on tidak mungkin diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

(23)

dikombinasikan dengan metode autentikasi seperti smart cards dan token one-time password.

Single sign-on juga membuat sistem autentikasi sangat rawan, kegagalan atau

ketidakmampuan untuk masuk bisa menghasilkan penolakan akses ke semua sistem yang disatukan oleh SSO. Hal ini bisa membuat SSO tidak dinginkan untuk sistem yang aksesnya telah terjamin sepanjang waktu, seperti keamanan atau plant-floor systems

Skema shared authentication yang bukan single sign-on

Single sign on membutuhkan user untuk sign in sekali untuk mempertahankan

(24)

Gambar II.4 Penerapan SSO pada Office Automation Kementerian Negara BUMN

2.2.7Konsep JQuery

JQuery adalah sebuah library javascript lintas browser yang dibuat untuk menyederhanakan skrip HTML di sisi client. Dirilis di januari 2006 di BarCamp NYC oleh John Resig. Digunakan oleh 31% dari 10.000 situs web yang paling sering dikunjungi. jQuery adalah library javascript yang paling popular digunakan saat ini.

(25)

interaksi dan animasi tingkat rendah, efek dan tema tingkat lanjut. Kontribusi ini semakin memajukan halaman web.

Microsoft dan nakia telah mengungumkan rencana untuk menyertakan jQuery di platform mereka. Microsoft mengadopsinya ke dalam Visual Studio untuk digunakan di ASP.NET AJAX framework kepunyaan Microsoft dan ASP.NET MVC frameworl sementara Nokia telah menggabungkannya dengan platofrm Run-Time Web mereka. JQuery telah digunakan di MEdiaWiki sejak versi 1.16.

2.2.8Konsep AJAX (Asynchronous JavaScript and XMLHTTP)

Asynchronous JavaScript and XMLHTTP, atau disingkat AJaX, adalah suatu

teknik pemrograman berbasis web untuk menciptakan aplikasi web interaktif. Tujuannya adalah untuk memindahkan sebagian besar interaksi pada komputer web surfer, melakukan pertukaran data dengan server di belakang layar, sehingga halaman web tidak harus dibaca ulang secara keseluruhan setiap kali seorang pengguna melakukan perubahan. Hal ini akan meningkatkan interaktivitas, kecepatan, dan usability. Ajax merupakan kombinasi dari:

DOM yang diakses dengan client side scripting language, seperti VBScript dan implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan

(26)

element HTML IFrame lebih dipilih daripada XMLHTTP atau XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.

XML umumnya digunakan sebagai dokumen transfer, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text XML dianjurkan dalam pemakaian teknik AJaX karena kemudahan akses penanganannya dengan memakai DOM.

JSON dapat menjadi pilihan alternatif sebagai transfer dokumen, mengingat JSON adalah JavaScript itu sendiri sehingga penanganannya lebih mudah

Seperti halnya DHTML, LAMP, atau SPA, Ajax bukanlah teknologi spesifik, melainkan merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai bersamaan. Bahkan, teknologi turunan/komposit yang berdasarkan Ajax, seperti AFLAX sudah mulai bermunculan.

2.2.9Konsep Application Framework

(27)

Gambar II.5 Penerapan Three-Tier pada PortalKementerian Negara BUMN

Pada arsitektur tree-tier ada tiga bagian penting yang paling mendasar, seperti terlihat pada Gambar diatas dan gambar dibawah ini, terdapat lapisan-lapisan yang menunjukkan bahwa arsitektur tersebut tree-tier, yaitu :

1 Client tier (presentation layer, user services).

2 Business tier (business logic layer, business services).

3 Data tier (data layer, data services).

(28)

fungsi-fungsi untuk antrian, eksekusi aplikasi, maupun akses basisdata. Sistem pada client berinteraksi dengan middle tier melalui sebuah protokol yang sudah menjadi standar seperti misalnya HTTP, RPC, ataupun middleware seperti COM+, ASP.NET, CORBA, DCOM, atau JavaBean. Dan middle tier tersebut berinteraksi dengan database server melalui protokol database standar seperti ADO, SQL, ODBC, dan JDBC. Middle tier merupakan lapisan yang paling penting dan menentukan adanya komunikasi antara client dengan server. Pada middle tier ini segala fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk komunikasi antara

client dan server muncul. Adanya istilah fat server maupun fat client merupakan pengertian bahwa fungsi-fungsi tersebut cenderung lebih banyak menempel pada client atau pada server.

Keuntungan dari arsitektur tree-tier yaitu :

1. Perubahan pada antarmuka pengguna atau application logic tidak saling mempengaruhi satu sama lain, membuat aplikasi tersebut mudah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan baru.

2. Network bottleneck diminimalkan karena application layer tidak mentransmisikan data ekstra ke client, hanya data yang diperlukan untuk menangani suatu task.

3. Ketika business logic perlu diubah, hanya server yang perlu diubah.

(29)

5. Organisasi memiliki basisdata yang independen, karena data layer ditulis menggunakan SQL standar yang memang bebas platform. Perusahaan tersebut tidak terikat pada vendor-specific stored procedures.

(30)

30

3.1Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia yang beralamat di Jalan Pajajaran no. 154 Bandung. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 6 Juli 2010 sampai dengan tanggal 5 Agustus 2010.

3.2Cara / Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi ke dalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain:

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk PT. Dirgantara Indonesia.

2. Pengajuan permohonan Kerja Praktek ke PT. Dirgantara Indonesia.

3. PT. Dirgantara Indonesia memberikan surat balasan permohonan kerja praktek.

4. Pelaksanaan kerja praktek.

(31)

diangkat menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu:

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam dua tahapan, yaitu: i. Observasi

Dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan di Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia, setelah mendapat izin dari pembimbing Kerja Praktek.

ii. Dokumen

Dilakukan dengan mengumpulkan data dari dokumen-dokumen SKPL maupun DPPL dari aplikasi Office Automation versi terdahulu serta mengumpulkan data melalui buku-buku, situs internet, dan catatan kuliah yang diperlukan dalam pemeliharaan aplikasi Office Automation.

b. Pemeliharaan sistem yang dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu: i. Support

Melakukan perbaikan bug maupun error yang terdapat pada aplikasi.

ii. Maintenance

Melakukan perubahan pada aplikasi sesuai dengan permintaan client.

iii. Deployment

(32)

3.3Data Hasil Kerja Praktek

3.3.1Analisis Masalah

Sesuai dengan hasil permintaan dari client, modul keuangan dari aplikasi Office Automation masih memerlukan beberapa perbaikan dan penambahan fungsi,

[image:32.595.111.522.313.741.2]

yaitu:

Tabel III.1 Analisis Masalah

No. Modul Keadaan Awal Perubahan

1 Rekam SPP - Fasilitas pencarian masih belum berfungsi.

- Cetak SPP, cetak SPTB, cetak SKJTM, dan cetak RK tidak sesuai dengan keinginan client.

- Memperbaiki pencarian.

- Pencarian berdasarkan keterangan dan

periode. - Menyesuaikan

tampilan cetak SPP, cetak SPTB, cetak SKJTM, dan cetak RK dengan aplikasi

Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client.

2 Monitoring SPP

- Modul masih

menggunakan tabel yang lama.

- Fasilitas pencarian tidak berfungsi.

- Mengubah tabel yang digunakan modul, agar sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Memperbaiki fasilitas

pencarian.

(33)

No. Modul Keadaan Awal Perubahan

3 Rekam SPM - Modul masih

menggunakan tabel yang lama.

- Fasilitas pencarian tidak berfungsi

- Tampilan awal modul tidak sesuai dengan keinginan client. - Tampilan tambah data

SPM dan ubah data SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

- Tampilan cetak SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

- Mengubah tabel yang digunakan modul, agar sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Memperbaiki fasilitas

pencarian.

- Pencarian berdasarkan No. SPM, Periode, Program, Jenis. - Mengubah seluruh

tampilan modul sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client.

- Mengubah tampilan cetak SPM sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client.

4 Verifikasi SPM

- Modul masih

menggunakan tabel yang lama.

- Fasilitas pencarian tidak berfungsi

- Tampilan awal modul tidak sesuai dengan keinginan client.

- Tampilan ubah verifikasi SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

- Tampilan cetak laporan verifikasi SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

- Mengubah tabel yang digunakan modul, agar sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Memperbaiki fasilitas

pencarian.

- Pencarian berdasarkan No. SPM, Periode, Program, Jenis. - Mengubah seluruh

(34)

No. Modul Keadaan Awal Perubahan

client.

- Mengubah tampilan cetak laporan

verifikasi SPM sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client.

5 Realisasi SPM

- Modul masih

menggunakan tabel yang lama.

- Fasilitas pencarian tidak berfungsi

- Tampilan modul tidak sesuai dengan keinginan client.

- Tampilan cetak laporan realisasi SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

- Mengubah tabel yang digunakan modul, agar sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Memperbaiki fasilitas

pencarian.

- Pencarian berdasarkan Tahun, Program, Kegiatan,

Subkegiatan, dan MAK.

- Mengubah tampilan modul sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Mengubah tampilan

cetak laporan realisasi SPM sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. 6 Monitoring

SPM

- Modul masih

menggunakan tabel yang lama.

- Fasilitas pencarian tidak berfungsi

- Tampilan modul tidak sesuai dengan keinginan

(35)

No. Modul Keadaan Awal Perubahan

client.

- Tampilan cetak laporan monitoring SPM tidak sesuai dengan keinginan client.

pencarian.

- Pencarian berdasarkan PPK, dan Periode SPM.

- Mengubah tampilan modul sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client. - Mengubah tampilan

cetak laporan monitoring SPM sesuai dengan aplikasi Pengelola Keuangan yang disediakan oleh client.

3.3.2Analisis Sistem

3.3.2.1Analisis Perangkat Keras

1.Sisi Server

Sistem Server dengan sistem koneksi yang dapat digunakan untuk pengaksesan server dan transfer file dari client. Menggunakan sistem operasi Linux, serta sistem intranet (LAN dan WAN) untuk mengimplementasikan pemeliharaan di server.

(36)

Sistem Komputer dengan web browser dan ethernet card yang sudah terpasang dan dapat digunakan dengan baik. Minimal komputer dengan prosesor Pentium IV.

3.3.2.2Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak pembangun sistem pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara Bumn ini adalah Notepad++, PostgreSQL sebagai database, PHP, HTML dan AJAX sebagai bahasa pemrogramannya.

3.3.3Pemeliharaan Aplikasi

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menyalin seluruh modul keungan dari server ke computer client sehingga perubahan terhadap modul dilakukan secara lokal dahulu. Langkah-langkah penyalinannya adalah:

1. Buka client WinSCP.

(37)
[image:37.595.129.530.152.445.2]

2. Lakukan koneksi FTP ke server maintenance aplikasi OA.

Gambar III.2 Tampilan WinSCP setelah terkoneksi ke server

(38)
[image:38.595.116.510.116.405.2]

Gambar III.3 Membuka modul keuangan di WinSCP

4. Buka folder untuk service modul keuangan di /home/oasso/libs/service/keu lalu copy ke komputer client.

3.3.3.1Rekam SPP

1. Buka submodul Rekam SPP di folder modules/keu/views/scripts/rekamspp. 2. Tambahkan fasilitas pencarian di file index.phtml.

3. Sesuaikan service untuk modul ini di service/keu/Keu_Rekamspp_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

4. Perbaiki juga controller di modules/keu/controllers/rekamsppcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(39)
[image:39.595.122.505.113.391.2]

Gambar III.4 Tampilan modul Rekam SPP setelah diperbaiki

Gambar III.5 Fitur pencarian pada modul Rekam SPP setelah diperbaiki

6. Untuk Cetak SPP, buka di folder modules/keu/views/scripts/cetaksppbaru. 7. Ubah file cetak.phtml untuk menyesuaikan tampilan sesuai dengan hasil

(40)
[image:40.595.120.505.112.399.2]

Gambar III.6 Tampilan cetak SPP di aplikasi Pengelola Keuangan

8. Sesuaikan service untuk modul ini di service/keu/Keu_Rekamspp_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

9. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/cetaksppbarucontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(41)
[image:41.595.118.506.112.488.2]

Gambar III.7 Tampilan cetak SPP setelah diperbaiki

11. Untuk Cetak SPTB, buka di folder modules/keu/views/scripts/cetaksptbbaru. 12. Ubah file cetak.phtml untuk menyesuaikan tampilan sesuai dengan hasil

(42)
[image:42.595.124.502.113.394.2]

Gambar III.8 Tampilan cetak SPTB di aplikasi Pengelola Keuangan

13. Sesuaikan service untuk modul ini di service/keu/Keu_Rekamspp_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

14. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/cetaksptbbarucontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(43)
[image:43.595.120.506.111.491.2]

Gambar III.9 Tampilan cetak SPTB setelah diperbaiki

16. Untuk Cetak SKTJM, buka folder modules/keu/views/scripts/cetaksktjmbaru. 17. Ubah file cetak.phtml untuk menyesuaikan tampilan sesuai dengan hasil

(44)
[image:44.595.122.504.113.394.2]

Gambar III.10 Tampilan cetak SKTJM di aplikasi Pengelola Keuangan

18. Sesuaikan service untuk modul ini di service/keu/Keu_Rekamspp_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

19. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/cetakspktjmbarucontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(45)
[image:45.595.119.507.110.486.2]

Gambar III.11 Tampilan cetak SKTJM setelah diperbaiki

21. Untuk Cetak RK, buka di folder modules/keu/views/scripts/rekamspp.

(46)

Gambar III.12 Tampilan cetak RK di aplikasi Pengelola Keuangan

23. Sesuaikan service untuk modul ini di service/keu/Keu_Rekamspp_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

24. Perbaiki juga controller di modules/keu/controllers/rekamsppcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(47)

Gambar III.13 Tampilan cetak RK setelah diperbaiki

3.3.3.2Monitoring SPP

1. Buka modul Monitoring SPP di modules/keu/views/scripts/monitoringkeu 2. Tambahkan fitur pencarian di file index.phtml dan getlistmonitoringspp.phtml. 3. Sesuaikan service di service/keu/Keu_Monitoring_Service.php agar modul

terhubung ke tabel yang baru.

4. Perbaiki juga controller di modules/keu/controllers/monitoringcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(48)

Gambar III.14 Tampilan Monitoring SPP setelah diperbaiki

(49)

Gambar III.16 Tampilan hasil pencarian Monitoring SPP setelah diperbaiki

3.3.3.3Rekam SPM

1. Buka submodul Rekam SPM di modules/keu/views/scripts/spmmembuat 2. Tambahkan fasilitas pencarian di file index.phtml.

(50)

Gambar III.17 Tampilan tambah/ubah data SPM di aplikasi Pengelola Keuangan

(51)
[image:51.595.114.510.110.421.2]

Gambar III.18 Tampilan cetak laporan SPM di aplikasi Pengelola Keuangan

5. Sesuaikan service di service/keu/Keu_SPMMembuat2_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

6. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/spmmembuatcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(52)
[image:52.595.113.512.112.403.2]

Gambar III.19 Tampilan Rekam SPM setelah diperbaiki

(53)
[image:53.595.113.511.111.406.2] [image:53.595.113.512.439.729.2]

Gambar III.21 Tampilan hasil pencarian Rekam SPM setelah diperbaiki

(54)
[image:54.595.113.513.113.400.2] [image:54.595.163.463.435.729.2]

Gambar III.23 Tampilan ubah data SPM setelah diperbaiki

(55)

3.3.3.4Verifikasi SPM

1. Buka submodul Verifikasi SPM di modules/keu/views/scripts/spmmembuat 2. Tambahkan fasilitas pencarian di file getlistdataspmsetuju.phtml.

[image:55.595.113.518.279.593.2]

3. Ubah file validasidokumen.phtml agar tampilan ubah verifikasi SPM seperti pada aplikasi Pengelola Keuangan.

Gambar III.25 Tampilan ubah Verifikasi SPM di aplikasi Pengelola Keuangan

(56)
[image:56.595.118.507.110.415.2]

Gambar III.26 Tampilan cetak Verifikasi SPM di aplikasi Pengelola Keuangan

5. Sesuaikan service di service/keu/Keu_SPMMembuat2_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

6. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/spmmembuatcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(57)
[image:57.595.113.512.111.403.2]

Gambar III.27 Tampilan Verifikasi SPM setelah diperbaiki

(58)
[image:58.595.112.512.111.404.2]

Gambar III.29 Tampilan hasil pencarian Verifikasi SPM setelah diperbaiki

[image:58.595.113.513.435.731.2]
(59)
[image:59.595.114.513.113.396.2]

Gambar III.31 Tampilan cetak Verifikasi SPM setelah diperbaiki

3.3.3.5Realisasi SPM

1. Buka submodul Realisasi SPM di modules/keu/views/scripts/spmmembuat 2. Ubah file realisasi.phtml agar sesuai dengan tampilan pada aplikasi Pengelola

(60)
[image:60.595.123.503.112.400.2]

Gambar III.32 Tampilan Realisasi SPM pada aplikasi Pengelola Keuangan

3. Tambahkan fasilitas pencarian di file realisasi.phtml.

4. Ubah file cetakreal.phtml agar tampilan cetak realisasi SPM sesuai dengan tampilan awal Realisasi SPM.

5. Sesuaikan service di service/keu/Keu_SPMMembuat2_Service.php agar modul terhubung ke tabel yang baru.

6. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/spmmembuatcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

(61)
[image:61.595.114.512.113.400.2]

Gambar III.33 Tampilan Realisasi SPM setelah diperbaiki

(62)
[image:62.595.114.513.114.400.2] [image:62.595.125.501.434.729.2]

Gambar III.35 Tampilan hasil pencarian Realisasi SPM setelah diperbaiki

(63)

3.3.3.6Monitoring SPM

1. Buka submodul Monitoring SPM yang ada di dalam folder modules/keu/views/scripts/spmmembuat.

[image:63.595.115.512.278.583.2]

2. Ubah file monspm.phtml agar sesuai dengan tampilan pada aplikasi Pengelola Keuangan.

Gambar III.37 Tampilan Monitoring SPM di aplikasi Pengelola Keuangan

3. Tambahkan fasilitas pencarian di file monspm.phtml.

4. Ubah file cetakmon.phtml agar tampilan cetak realisasi SPM sesuai dengan tampilan awal Realisasi SPM.

(64)

6. Perbaiki controller di modules/keu/controllers/spmmembuatcontroller.php agar disesuaikan dengan perubahan pada service dan view-nya.

[image:64.595.113.511.207.499.2]

7. Upload file ke server menggunakan WinSCP.

Gambar III.38 Tampilan Monitoring SPM setelah diperbaiki

(65)
[image:65.595.114.510.114.402.2] [image:65.595.128.496.430.725.2]

Gambar III.40 Tampilan hasil pencarian Monitoring SPM setelah diperbaiki

(66)

66

4.1Kesimpulan

Setelah melalui proses Pemeliharaan Modul Keuangan pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara Indonesia, kesimpulan

yang didapat sebagai berikut:

1. Perekaman Surat Permintaan Pembayaran dan Surat Perintah Membayar dapat dipergunakan dengan optimal dan efisien mendukung kegiatan operasional pengelolaan Portal dalam rangka mencapai visi dan misi Kementerian BUMN

2. Verifikasi, Monitoring, dan Realisasi pada Surat Perintah Membayar dapat dipergunakan dengan dipergunakan dan efektif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian BUMN.

(67)

4.2Saran

Berdasarkan hasil pengembangan Pemeliharaan Modul Keuangan pada Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara Indonesia,

saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya pemeliharaan lebih lanjut, mengingat masih banyaknya bug dan error yang masih terdapat dalam Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN.

(68)

68

INDONESIAN AVIATION INDUSTRY. From: http://www.indonesian-aerospace.com/history/ , 10 Oktober 2010

Rahayu Hartini (2010). Kepailitan BUMN Persero (Bagian XIII). From: https://gagasanhukum.wordpress.com/2010/09/page/26/, 10 Oktober 2010

(2010). PHP. From: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP, 10 Oktober 2010

(2010). Zend Framework. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Zend_Framework, 10 Oktober 2010

(2010). Single sign-on. From: http://en.wikipedia.org/wiki/Single_sign-on, 10 Oktober 2010

(69)

i

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Pemeliharaan Modul Keuangan pada

Aplikasi Office Automation Kementerian Negara BUMN di PT. Dirgantara

Indonesia”.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari segala dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan serta pelaksanaan kerja praktek, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga, atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Sentot, selaku Manajer Engineering Service PT. Dirgantara Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek.

3. Bapak Maman, selaku kepala Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia yang telah menerima penulis untuk melaksanakan kerja praktek di Divisi IT. 4. Ibu Teja M, selaku pembimbing kerja praktek atas pengarahan, bimbingan,

serta kerjasamanya.

(70)

6. Ibu Candra, Bapak Hendar, serta seluruh staff Divisi IT PT. Dirgantara Indonesia atas bimbingan dan kerjasamanya.

7. Yosua, atas kritik saran serta segala bantuaannya selama kerja praktek. 8. Ibu Linda Salma A., S.Si, M.T. selaku dosen wali dan dosen pembimbing

penulis di UNIKOM.

9. Seluruh dosen pengajar UNIKOM atas segala ilmu yang telah diberikan. 10. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika UNIKOM.

11. Rekan-rekan kelas IF-4 angkatan 2007 atas segala dukungannya.

Bandung, Januari 2011

(71)

Data Pribadi

Nama : Ario Prabowo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 1 Maret 1989

Alamat : Jl. Sewu 1 No. 16

Cimahi 40534

Telepon/Fax. : (022) 61090045

HP. 08562179337

E-Mail : ariopra@gmail.com

Pendidikan Formal

2007 – sekarang Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

2004 – 2007 SMA Negeri 5 Bandung

2001 – 2004 SMP Negeri 2 Bandung

1995 – 2001 SD Pandu Bandung

Pengalaman Kerja

 PT. Dirgantara Indonesia, Bandung

Staff IT Magang (Juli – Desember 2010)

Mengerjakan proyek web portal Kementrian Negara BUMN

Pengalaman Lokakarya & Seminar

 Seminar Gigabyte Intel & Microsoft Update 2008 Bandung HIMA Tekkom Unikom

Peserta

 Job Opportunity in Information Technology 2008 Bandung HIMA IF Unikom

(72)

Kompetensi

 Desktop Programming (C, Pascal, Java, C++)  Web Programming (PHP, AJAX, JQuery¸CSS)  Mobile Programming

 Database (MySQL, PostgreSQL, Oracle)  Networking

Gambar

Tabel III.1 Analisis Masalah
Gambar III.2 Tampilan WinSCP setelah terkoneksi ke server
Gambar III.3 Membuka modul keuangan di WinSCP
Gambar III.5 Fitur pencarian pada modul Rekam SPP setelah diperbaiki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa di Laut Maluku berpotensi terjadi gempa bumi dengan magnitudo 8,5 Skala Richter yang dapat

The parapagus dicephalus died after several weeks in neonatal intensive care unit, while the ischiopagus tetrapus conjoined twins have been successfully separated at 6 months old,

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Pembentukan Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota

[r]

bahwa dalam rangka memperlancar koordinasi penjaminan perlindungan dan pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas di Kota Yogyakarta sebagai Kota Inklusi, maka perlu

[r]

Saat ini banyak pasangan suami istri ternyata belum berhasil mendapat keturunan karna berbagai faktor baik dari di tinjau dari segi medis maupun agama padahal sebenernya