Strategi Penanggulangan Gangguan Pertumbuhan Pada Anak Usia Masuk Sekolah
Di Kabupaten Karo Dengan Pendekatan Faktor Risiko
Diana Elita Ginting
Program Magister Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Salah satu indikator gizi untuk menilai kualitas sumber daya manusia adalah tinggi badan anak baru masuk sekolah yang merupakan hasil kumulatif pertumbuhan dan menggambarkan riwayat kesehatan dan status gizi di masa lalu.
Untuk mengetahui faktor resiko gangguan pertumbuhan pada anak usia masuk sekolah di Kabupaten Karo dilakukan penelitian dengan rancangan kasus kontrol terhadap murid kelas I SD. Sampel terdiri dari 98 anak dengan gangguan pertumbuhan dan 98 anak tanpa gangguan pertumbuhan dengan karakteristik sama dalam hal umur, jenis kelamin dan tempat tinggal. Dilanjutkan penelitian kualitatif yakni untuk memahami persepsi masyarakat desa Dokan tentang pertumbuhan anak.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan gangguan pertumbuhan anak dengan faktor pemberian ASI eksklusif (OR=2,55), asupan makanan balita (OR=3,15), ISPA (OR=3,88), diare (OR=2,85) dan kecacingan (OR=2,51), partisipasi ibu dalam kegiatan posyandu (OR=2,12) dan sarana jamban (OR=2,41) sedangkan yang berperan sebagai variabel prediktor adalah pemberian ASI eksklusif, asupan makanan, ISPA, diare dan kecacingan.
Strategi penanggulangan masalah dengan Multi Criteria Utility Assesment diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa criteria tertentu dan diperoleh bahwa pemberian ASI eksklusif adalah prioritas masalah yang akan ditanggulangi terlebih dahulu dengan dukungan asupan makanan dan pemberantasan penyakit ISPA, diare dan kecacingan.
Kata kunci: gangguan pertumbuhan, faktor resiko