• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1 HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PKN

HAKIKAT PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

(2)
(3)

BAB I

(4)

Pada awalnya, pancasila bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat istiadat, serta dalam agama-agama sebagai pandangan hidup bangsa.

(5)
(6)

1. Asal Mula Istilah Pancasila

Secara etimologis istilah pancasila berasal dari bahasa sanksekerta . Menurut Mr. Moh. Yamin, dalam bahasa sanksekerta perkataan pancasila memiliki dua macam arti, yaitu :

a. Panca artinya lima, syila dengan vocal i pendek artinya

“batu sendi’ atau “dasar”;

b. Panca artinya lima, syiila dengan vical i panjang

artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh.

Pancasila yang berlaku sekarang adalah panca Syila

(7)

Pancasyiila berisi lima larangan dan pantangan yang terdiri dari :

a. Panatipada veramani sikhapadam samadiyani, artinya janga mencabut nyawa makhluk hidup, atau dilarang membunuh.

b. Dinna dana veramani skhapadam samadiyani, artinya

jangan mengambil barang yang tidak diberikan, atau dilarang mencuri.

c. Komeshu micchacara veramani skhapadam samadiyani,

artinya janganlah berhubungan kelamin, atau dilarang berzina. d. Musawada veramani skhapadam samadiyani, artinya

janganlah berkata palsu, atau dilarang berdusta.

(8)

Dalam buku Nagarakartagama terdapat ketentuan bagi raja

yang berbunyi yatnaggegwani pancasyiila kertasangkarbhisekakakrama, yang artinya raja menjalankan dengan setia kelima pantangan (pancasila), begitu pula upacara-upacara ibadat dan pengobatan-pengobatan.

Dalam buku Sutasoma dikenal istilah Pancasila Krama.

Pancasila Krama itu merupakan lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan yang lima atau sering disingkat Ma Limo, yakni :

a. Dilarang Mateni (Membunuh)

b. Dilarang Maling (Mencuri)

c. Dilarang Madon (Berzina)

d. Dilarang Mabok (Minum-minuman keras)

(9)

2. Sejarah Perumusan Pancasila

Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara berawal pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

(10)

a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

Pada tanggal 29 mei 1945 BPUPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pidato Mr. Muhammad Yamin berisikan lima asas dasar negara Indonesia merdeka yang diidam-idamkan. Kelima asas tersebut adalah :

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan

(11)

Setelah berpidato, Mr. Muhammad Yamin menyampaikan usulan secara tertulis mengenai rancangan Undang-undang Dasar (UUD) Republik Indonesia. Dalam rancangan UUD itu tercantum pula rumusan lima asas dasar negara sebagai berikut :

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kebangsaan persatuan Indonesia

3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

(12)

b. Prof. Dr. Mr. Soepomo

Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof Dr. Mr. Soepomo tampil berpidato di hadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya itu beliau menyampaikan tiga teori tentang pengertian negara (staats idee) yang penting dalam mempertimbangkan dan menetapkan dasar negara. Ketiga teori tersebut adalah :

1) Teori perseorangan (individualistis). Menurut teori ini, negara

adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak sosial antara seluruh perseorangan dalam masyarakatnya.

2) Teori negara kelas. Teori menganggap bahwa negara alat dari suatu

golongan (kelas) untuk menindas kelas lain

3) Teori negara integralistik. Menurut teori ini, negara bukanlah untuk

(13)

Prof. Soepomo dalam pidatonya menolak tegas teori individualistis maupun teori negara kelas. Beliau menyarankan, Indonesia memilih teori integralistik, yang dinilai lebih sesuai dengan semangat kekeluargaan yang berkembang di daerah pedesaan.

Dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara Indonesia,

Prof. Soepomo mengusulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pendirian negara nasional yang bersatu dalam arti totaliter, yaitu negara yang tidak mempersatukan diri dengan golongan terbesar, akan tetapi yang mempersatukan semua golongan, baik golongan besar atau kecil.

(14)

3. Untuk menjamin supaya pemimpin negara, terutama

kepala negara terus menerus bersatu dengan rakyat, dalam susunan pemerintahan negara Indonesia harus dibentuk sistem badan permusyawarata.

4. Dalam lapangan ekonomi negara akan bersifat

kekeluargaan.

5. Dalam hubungan antar bangsa, dianjurkan supaya

(15)

c. Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 juni 1945, Ir. Soekarno

manyampaikan pidatonya dihadapan sidang BPUPKI. Dalam pidatonya Ir. Soekarno mengajukian secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Rumusan tersebuat yaitu :

1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3) Mufakat atau Demokrasi

4) Kesejahteraan sosial

(16)

Lima asas tersebut diusulkan oleh Ir.

Soekarno agar diberi nama “Pancasila”.

Kemudian beliau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila

yang dirumusannya :

1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan

Internasionalisme

2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan

Kesejahteraan Rakyat

3) Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mengusulkan bahwa Tri Sila

tersebut masih dapat diperas lagi menjadi

(17)

Setelah Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya, kemudian dr. Radjiman Wedyodiningrat selaku ketua BPUPKI menganjurkan anggotanya untuk mengajukan usul secara tertulis, usul tersebut harus sudah masuk paling lambat tanggal 20 Juni 1945. dibentuklah Panitia Kecil untuk menampung dan memeriksa usulan lain mengenai rumusan dasar.

Anggota terdiri atas delapan orang (Panitia Delapan), yakni sebagai berikut :

1) Ir. Soekarno (Ketua)

2) Mr. A.A. Maramis (anggota)

3) Ki Bagoes Hadikeoseomo (anggota) 4) K.H. Wahid Hasjim (anggota)

5) M. Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota) 6) Rd. Otto Iskandardinata (anggota)

(18)

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara BPUPKI, Panitia Delapan, dan Tyuo Sangi In (Badan Penasihat Pemerintah Pusat Bala Tentara jepang). Rapat dipimpin oleh ir soekarno dirumah kediaman beliau Jl. Pegangsaan Timur No. 56 jakarta. Rapat menyetujui Indonesia merdeka selekasnya, sebagai negara hukum yang meliki hukum dasar dan memuat dasar/falsafat negara dalam mukahdimahnya. Untuk menuntaskan hukum dasar maka dibentuklah Panitia Sembilan antara lain :

1) Ir. Soekarno (Ketua)

2) Drs. Mohammad Hatta (anggota) 3) Mr. A.A. Maramis (anggota)

4) K.H. Wahid Hasjim (anggota)

5) Abdoel Kahar Meoxakir (anggota) 6) H. Agoes Salim (anggota)

(19)

Pada tanggal 22 Juni 1945 panitia sembilan mengadakan rapat dan disepakati rumusan dasar negara yang tercantum dalam Mukadimah (Pembukaan) Hukum Dasar, yaitu :

“Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu Keadilan osial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Makadimah tersebut ditandatangani oleh Panitia Sembilan yang dikenal dengan nama “Jakarta Carter” atau “Piagam Jakarta”.

(20)

Pemerintah Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Zyunby Inkai karena Jepang kalah melawan sekutu.

pada tanggal 8 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan dr.Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke saigon untuk memenuhi panggilan Jenderal Besar Terauchi yang memberikan keputusan sebagai berikut :

1) Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI, Drs. Mohammad

Hatta sebagai Wakil Ketua dan dr. Radjiman Wedyodiningrat sebagai anggota.

2) Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus

1945

3) Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya

kepada panitia

(21)

Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI

bersidang untuk mengesahkan naskah Hukum

Dasar. Hasil nya ialah beberapa perubahan dari

Naskah Hukum Dasar, terutama Dasar Negara

pada sila pertama dalam Mukadimah menjadi :

“Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan

yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia

dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam

(22)

3. Fungsi Pancasila

a. Jiwa bangsa Indonesia

b. Kepribadian bangsa Indonesia

c. Pandangan hidup bangsa Indonesia d. Dasar negara Republik Indonesia

e. Perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara

f. Sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi bangsa Indonesia

g. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

h. Falsafah hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia

(23)
(24)

a. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

1) Hakikat Ideologi

Istilah ideologi dibangun dari dua kata, yaitu

idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, serta kata logos yang berarti ilmu. Kata

idea berasal dari kosakata bahasa Yunani yaitu eidos,

yang berarti bentuk. Ada pula kata idein, yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang pengertian-pengertian dasar.

(25)

Kandungan Sebuah Ideologi

a)

Seperangkat gagasan yang disusun secara

sistematis

b)

Pedoman tentang cara hidup

c)

Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok

(kelas, negara)

d)

Dipegang

teguh

oleh

kelompok

yang

(26)

Fungsi dan Peranan Ideologi

1. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya

2. Landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya

3. Kekuatan yang mampu menyemangati dan

mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan

(27)

5.

Memberikan arahan kepada manusia dalam

mencapai tujuan hidupnya

6.

Menjembatani para pendiri negara (founding

fathers) dan para generasi penerusnya

7.

Menanamkan keyakinan akan kebenaran

(28)

2) Pancasila sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia

(29)

a) Sebagai sumber motivasi, dengan karakteristik sebagai

berikut :

1. Ideologi Pancasila mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa, maupun negara

2. Ideologi Pancasila memandu masyarakat menuju cita-citanya

3. Ideologi pancasila membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan

(30)

b) Sebagai sumber semangat dalam berbagai kehidupan negara, dengan karakteristik sebagai berikut :

1. Ideologi Pancasila akan menjadi realistis manakala terjadi orientasi yang bersifat dinamis antara masyarakat dan ideologi Pancasila

2. Ideologi Pancasila akan bersifat dinamis, terbuka dan antisipatif

(31)

b.Pancasila sebagai Dasar

Negara

Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar

negara sering disebut sebagai

filsafat negara

.

Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu

dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara.

(32)

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Pancasila sebagai dasar negara

2. Meliputi suasana kebatinan (geistlichenhintergrund) dari UUD RI Tahun 1945

3. Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara(baik hukum dasar tertulis maupun tidak tertulis)

4. Mengandung norma yang mengharukan UUD RI Tahun 1945 dan Peraturan Perundang-undangan lainnya mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara memegang penuh nilai-nilai Pancasila

(33)

4. GAGASAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

A. Perbedaan Ideologi Terbuka dan ideologi tertutup

Ciri-ciri Ideologi Terbuka  Sistem pemikirannya terbuka

 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan diganti, diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri

 Nilai-nilai ideologi bersikap garis besarnya saja dan tidak langsung operasional

Ciri-ciri Ideologi Tertutup

 System pemikirannya tertutup

 Adanya sifat pemaksaan terhadap ideologi merupakan cita-cita sekolompok orang, bukan berasal dari masyarakat atau bangsa

(34)

B. Perbedaan pancasila sebagai

Ideologi terbuka

Keterbukaan ideologi Pancasila

mengandung nilai-nilai sebagai berikut :

1) Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila

Pancasila, yangbbersifat universaal.

2) Nilai Instrumental, yaitu penjabaran lebih

lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.

3) Nilai praksis, yaitu realisasi nilai-nilai

instrumental dalam suatu pengalaman

(35)

Pancasila sebagai ideologi trebuka secara

struktural memiliki 3 dimensi, yaitu :

a) Dimensi Idealisme, yang menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh, pada hakikatnya bersumber pada filsafat Pancasila.

b) Dimensi Normatif, bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkaqndung

dalam norma keagamaan.

(36)

Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologi terbuka, maka ideologi Pancasila :

a) Tidak bersifat utopis, yaitu merupakan sistem

ide-ide belaka yang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata.

b) Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat

tertutup, melainkan suatu norma yang bersifat ideaqlis, nyata dan reformatif yang mampu

melakukan perubahan.

c) Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis,

(37)
(38)

1. Hakikat Nilai

a. Pengertian Nilai

Ada dua pandangan tentang keberadaan nilai, yaitu:

1) Pandangan Objektif (Max Weber & Nocolia hartman), nilai merupakan suatu hal yang

objektif dan membentuk semacam dunia nilai yang menjadi ukuran tertinggi dari perilaku manusia. 2) Pandangan Subjektif (Nietzsche), nilai adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh

(39)

Pengertian nilai menurut beberapa ahli:

1) C. Kluckhon, nilai bukanlah keinginan, tetapi apa yang diinginkan.

2) Nursal Luth & Daniel Fernandez, nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidakvdiing8inkan yang

mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.

3) Laboratorium Pancasila IKIP malang, nilai sebagai sesuatu yang berharga, yang berguna, indah, memperkaya batin, menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya.

4) Dictionary of Sosciology & Related Sciences, nilai adalah

kemampuan yang dipercayai ada dan melekat pada suatu benda untuk memuaskan manusia.

(40)

2. Klasifikasi nilai

Max Scheler mengklasifikasikan nilai berdasarkan tingkatannya, yaitu:

a) Nilai-nilai kenikmatan b) Nilai-nilai kehidupan c) Nilai-nilai kejiwaan d) Nilai-nilai kerohanian

Notonagoro membagi nilai menjadi 3 macam, yaitu: a) Nilai Material

b) Nilai Vital

c) Nilai Kerohnian, dibedakan menjadi 4 macam:

Nilai kebenaran

Nilai keindahan (estetis)Nilai religius

(41)

Walter G. Everet mengklasifikasikan nilai menjadi 8 kelompok, yaitu:

a) Nilai-nilai ekonomis b) Nilai-nilai hiburan c) Nilai-nilai sosial d) Nilai-nilai watak e) Nilai-nilai estetis

(42)

2. PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

A. Hakikat nilai-nilai pancasila

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersusun secara hierarkis piradimal, rumusannya adalah sbb; 1) Sila 1, Ketuhanan YME

2) Sila 2, Kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Sila 3, Persatuan Indonesia

4) Sila 4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

(43)

Pancasila mengandung nilai

sbb:

1) Nilai yang bersifat Subjektif, sbb:

 Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sebagai hasil penilaian dan hasil pemikiran bangsa Indonesia.

 Nilai-nilai pancasila merupakan pandangan hidup,

pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup bangsa Indonesia.

 Nilai-nilai pancasila mengandung tuhuh nilai kerohanian, yaitu kebenaran, keadilan, kebaikan, kebujaksanaan, etis, estetis, dan religius sesuai dengan kepribadian bangsa

(44)

2. Nilai yang bersifat Objektif, sbb:

Rumusan sila-sila pancasila menunjukkan adanya sifat universal

Nilai-nilai pancasila terkait dengan hidup kemanusiaan yang mutlak

Sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, tidak dapat diabaikan oleh setiap orang atau badan, nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa.  Tidak dapat diubah oleh siapapun termasuk MPR Tidak dapat diubah karena kemerdekaan yang

(45)

b. Perwujudan Pancasila sebagai

sumber nilai

Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sbb:

1) Sila ke1 mengandung nilai religius yang

mengandung makna bahwa;

a)Tuhan adalah sebab pertama dari segala sesuatu, YME.

b)Tuhan ada secara mutlak

c)Ketakwaan terhadap Tuhan YME diwujudkan dengan bertakwa

d)Negara menjamin kebebasan beribadat menurut agama dan kep[ercayaan masing-masing

e)Warga Negara Indonesia dilarang melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap atheis.

(46)

2) Sila ke2, mengandung nilai-nilai kemanusiaan bahwa: a) Manusia memiliki hakekat pribadi yang satu

kemajemukan

b) Manusia terdiri dari susunan kodrat jiwa dan raga

c) Manusia berkedudukan sebagai makhluk individi dan sosial

d) Meyakini prinsip persamaan harkat, derajat dan martabat sbg hamba Tuhan

(47)

3) Sila ke3 yang menunjukkan bahwa:

a) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang

mendiami wilayah indonesia

b) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku

bangsa yang mendiami wilayah Indonesia

c) Adanya pengakuan ke”Bhineka Tunggal Ika-an” d) Nilai-nilai patriotik serta penghargaan rasa

(48)

4) Sila ke4, mengandung nilai-nilai kerakyatan yang menunjukkan bahwa:

a) Kedaulatan negara ada ditangan rakyat

b) Kerakyatan dikendalikan oleh hikmat kebijaksanaan

yang dilandasi akal sehat

c) masyarkat Indonesia mempunyai kedudukan, hak

dan kewajiban yang sama

d) Musyawarah untuk mufakat

(49)

5) Sila ke5 mengandung nilai-nilai keadilan yang

menunjukkan bahwa;

a) Perwujudan keadilan sosila dalam kehidupan sosial b) Keadilan dalam kehiduoan sosial terutama dibidang

politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan sosial.

c) Cita-cita masyarakat adil makmur

d) Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban

e) Bangsa Indonesia cinta akan kemajuan dan pembangunan f) Tidak adanya tirani mayoritas dan minoritas

g) Harkan dan derajat serta martabat masnuia dijunjungb

tingggi

h) Adanhya penghargaan terhadap hasil karya orang lain i) Adanya penilakan terhadap tindakan

(50)

3.

Pancasila sebagai pradigma pembangunan

a.

Pengertian pradigma pembangunan

Pradigma pembangunan adalah suatu model,

pola yang merupakan sitem berfikir sebagai

upaya untuk melaksanakan perubahan yang

direncanakan guna mewujudkan cita-cita

(51)

PERWUJUDAN KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI PRADIGMA PEMBANGUNAN

MEBCAKUP DALAM HAL:

1) Iptek, yaitu dengan ;

• Tidak hanya memikirkan yg ditemukann dan

diciptakan, tetapi juga harus mempertimbangkan maksud & akibatnya

• Harus bersifat beradab

• Dapat mengembangkan nasionalisme • Berlandaskan nilai-nilai demokrasi

• Menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan

(52)

2) Bidang politik, dapat dilakukan dengan cara, sbb:

•Mewujudkan tujuan negara

•Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek

dalam kehidupan politik, buakn hanya sebagai objek semata

•Sistem politik negara harus mendasarakan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan

(53)

3

) Bidang Ekonomi, dapat dilakukan dengan

cara :

a) Sistem ekonomi negara senantiasa mendasarkan pada pemikiran untuk mengembangkan ekonomi atas dasar moralitas dan ketuhanan

b) Menghindari pengembangan ekonomi yang

mengarah pada sistem monopoli dab persaingan bebas

(54)

4) Bidang sosial budaya dapat diwujudkan dengan:

a)

Senantiasa berdasarkan kepada sistem niali

yangsesuai dengan nilai-nilai budaya yang

dimiliki bangsa Indonesia

b)

Pembangunan ditujukan untuk meningkatkan

derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan

spiritual

c)

Menciptakan sistem sosial yang beradab

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini didapatkan bah- wa perilaku fasilitator belum mampu mem- berikan efek yang bermakna secara praktis terhadap motivasi intrinsik dari mahasiswa. Hal ini

Proporsi kursi DPRD yang diduduki perempuan Angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.. 2 Bantul 24 14

NEW WORLD ORDER (Menguak Rencana Licik Zionis Menguasai Dunia). Ufuk Publishing House.. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Yahudi untuk mengail dalam air keruh. Pyke diajak pergi

Dengan GAPURA ini kami harap masyarakat terutama anak-anak di desa Sekaran dapat melestarikan batik serta belajar berwirausaha sejak dini dengan daya kreatifitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidikipengaruhpenggunaan turbo elektrik diam dan berputar terhadap kadar emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor Honda

Menurut Hartono (1997, 25-27) ciri-ciri orang yang percaya diri adalah 1) Mampu mengungkapkan perasaan diri, dalam arti seseorang melaksanakan haknya untuk menyatakan apa

Cabai merupakan sayuran yang kebanyakan ditemui dalam masakan Indonesia sehingga dapat membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat menyukai cabai. Cabai rawit

Berdasarkan kepada pembacaan yang intensif dan kajian yang menyeluruh , kesemua pakar pelaburan memberitahu bahawa sekarang zaman kenaikan emas. Sistem kewangan berasaskan kredit