• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa baru Di SMA Negeri 4 Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa baru Di SMA Negeri 4 Cimahi"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ILMANI KAMILINA

10106103

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 4 CIMAHI

oleh

ILMANI KAMILINA 10106103

SMA Negeri 4 Cimahi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di Kota Cimahi juga merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang menuju Sekolah Standar Nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berprestasi dalam bidang pendidikan salah satunya adalah siswa yang dapat mendukung tujuan tersebut. Untuk memperoleh siswa yang unggul, berprestasi dan berkualitas dalam bidang pendidikan maka proses penyeleksian siswa baru harus menetapkan kriteria-kriteria yang sesuai dan juga harus dipersiapkan dengan semaksimal mungkin.

Dalam penelitian ini akan dirancang sebuah aplikasi sistem bantu keputusan untuk membantu panitia penerimaan siswa baru dalam menyeleksi calon siswa baru yang berbasis komputerisasi sehingga dapat menyeleksi setiap calon siswa baru. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dijadikan sebagai alternative aplikasi system yang membantu dalam mengambil keputusan untuk sistem penerimaan siswa.

Sistem Pendukung Keputusan ini menggunakan metode Multifactor

evaluation Process (MFEP). Metode MFEP adalah suatu metode dengan

menuliskan faktor – faktor dan criteria perhitungannya dalam bentuk nilai bobot dari 0 sampai 1. Tahap selanjutnya dengan mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses.

(3)

ii

SMA NEGERI 4 CIMAHI

by

ILMANI KAMILINA 10106103

SMA Negeri 4 Cimahi is one educational institution located in Cimahi is also one high school that led to national standard school. Therefore, the required human resources (HR) quality and achievement in education is one of the students who can support that goal. To obtain an excellent student, achievement and quality in education the process of selecting new students must define the appropriate criteria and should also be prepared with as much as possible.

In this study we will design an application system of decision aids to help the new student admissions committee in selecting candidates for new students based computerized so that it can select any prospective new students. Decision Support System (DSS) were used as an alternative to an application system that helps in making decisions for admissions system.

This Decision Support System using Multifactor evaluation Process

(MFEP). MFEP method is a method by writing the factors - the factors and criteria of the calculation in the form of weight value from 0 to 1. The next stage to fill in values for each of the factors that influence the decision making of data to be processed.

(4)

iii Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulilahi Rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia- Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini.

Laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU

DI SMA NEGERI 4 CIMAHI” ini disusun dan diajukan untuk menempuh Ujian

Akhir Sarjana Program Strata I Jurusan Teknik informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Selama penulisan laporan ini, banyak sekali bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dirasakan sangat membantu oleh penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan lancar dan baik.

Ungkapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :

(5)

iv

3. Juni Fauzi ‘My Lovely’ yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan bantuan, dukungan, doa, motivasi, cinta dan semangat di dalam pengerjaan laporan hingga skripsi ini selesai.

4. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

5. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

7. Ibu Sri Nurhayati , S.Si., M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dian Dharmayanti, S. T. selaku Pembimbing II yang telah banyak memberi bimbingan dan masukan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

8. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., selaku Dosen Wali IF-3 angkatan 2006. 9. Para dosen jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. 10. Seluruh karyawan serta secretariat Jurusan teknik Informatika terima kasih

juga atas bantuannya.

(6)

v

pupus yang telah membantu menemani selama penulis mengerjakan laporan ini.

13. Teman seperjuangan anak – anak IF-3 angkatan 2006 yang selalu memberikan keceriaan selama kuliah, terima kasih banyak.

14. Semua teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, dan semoga penulis dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh serta berguna bagi agama, bangsa dan Negara.

Bandung, Januari 2011

(7)

vi

ABSTRAK ……… i

ABSTRACT………... ii

KATA PENGANTAR...………. iii

DAFTAR ISI ..……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. xi

DAFTAR TABEL .………... xvi

DAFTAR SIMBOL ……… xix

DAFTAR LAMPIRAN ………..xxii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian... 10

(8)

vii

2.2.1 Definisi sistem Informasi ... 13

2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 14

2.2.3 SPK (Sistem Pendukung Keputusan) ... 15

2.2.4 Metode Multi-Factor Evaluation Process (MFEP) ... 19

2.2.5 Pengertian Client Server ... 24

2.2.6 Basis Data ... 28

2.2.7 DBMS (Database Management System) ... 28

2.2.8 ERD (Enttity Relationship Diagram) ... 30

2.2.9 DFD (Data Flow Diagram) ... 31

2.2.10 Kamus data (Data Dictionary) ... 35

2.2.11 MySQL ... 36

2.2.12 Borland Delphi Versi 7.0 ... 39

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah ……….. 41

3.2 Analisis Sistem ……….42

3.2.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ……… 42

3.2.2 Analisis Pengkodean ……… 51

3.2.3 Analisis Kriteria ……… 52

(9)

viii

3.2.4.3 Analisis User ……… 61

3.2.5 Analisis Basis Data ... 61

3.2.6 Analisis Kebutuhan Fungsional... 63

3.2.6.1 Diagram Konteks ……… 63

3.2.6.2 Data Flow Diagram ……… 64

3.2.6.3 Spesifikasi Proses ………70

3.2.6.4 Kamus Data ……… 81

3.3 Perancangan Sistem ... 85

3.3.1 Perancangan Basis Data ………85

3.3.1.1 Skema Relasi ……….85

3.3.1.2 Struktur Tabel ………86

3.3.2 Perancangan Struktur Menu ………..87

3.3.3 Perancangan Antarmuka ……… 90

3.3.3.1 Perancangan Masukan Dan Keluaran ……… 91

3.3.3.2 Perancangan Tampilan Pesan ………. 101

3.3.3.3 Perancangan Keluaran ……….105

3.3.3.4 Jaringan Semantik ……… 106

(10)

ix

4.2.1 Spesifikasi Perangkat Keras ………119

4.2.2 Spesifikasi Perangkat Lunak ……… 119

4.2.3 Implementasi Data ……… 119

4.2.4 Implementasi Antarmuka .……… 123

4.2.4.1 Implementasi Antarmukan Panitia PSB ……… 123

4.2.4.2 Implementasi Antarmuka Kepala Panitia ………128

4.2.4.3 Implementasi Antarmuka Pesan ……… 129

4.3 Pengujian Sistem ………133

4.3.1 Rencana Pengujian .………... 133

4.3.2 Kasus dan Hasil Pengujian (pengujian Alpha) ..……… 134

4.3.2.1 Pengujian Login ..………... 134

4.3.2.2 Pengujian Data Tahun Ajaran ………... 135

4.3.2.3 Pengujian Data Kriteria ………...137

4.3.2.4 Pengujian Data Kriteria Pilihan ………..139

4.3.2.5 Pengujian Data Sub Kriteria …..……..………140

4.3.2.6 Pengujian Penilaian Calon Siswa ………142

4.3.2.7 Pengujian Pengolahan Keputusan ………...143

4.3.2.8 Pengujian Pengaturan User…..………... 144

(11)

x

5.1 Kesimpulan ……… 152

5.2 Saran ………... 153

(12)

154 Yogyakarta.

2. Fathansyah , Ir. Buku Teks Ilmu Komputer, “Basis Data”, 1999, Penerbit

Informatika Bandung, Bandung.

3. Jogianto HM., MBA., Akt., Ph.D., (2005), Analisis dan Desain Sistem

Informasi, Andi, Yogyakarta.

4. Kadir Abdul , Dasar Aplikasi Database MySQL, Delphi, ANDI, Yogyakarta, 2004

5. Prasetyo, Didik, Dwi. (2003), Administrasi Database Server MySQL, Elex Media Komputindo, Jakarta.

6. Presman, Roger S., Ph. D., Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktis

(Buku Satu), Ed.: 1, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

7. Teguh Wahyono, (2004), SistemInformasi: KonsepDasar,

AnalisisDesaindanImplementasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

8. Turban, Efraim, Decisions Support System and Expert System. Prentice Hall Internasional, New Jersey. 1995.

9. http://www2.dfki.de:8080/metode/mfep.html/ABISfinal.pdf

10. www.haniif-wordpress.com, Sistem Pendukung Keputusan ( Kamis, 25

September 2010)

(13)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyeleksian siswa baru adalah suatu hal yang perlu ditentukan secara cepat dan tepat. Dalam hal penentuan calon siswa baru diperlukan beberapa pertimbangan yang cukup banyak dan rumit yaitu standarisasi nilai, persyaratan masuk sekolah serta kebijakan – kebijakan dari pemerintah dan lembaga pendidikan yang sering berubah tiap tahunnya. SMA Negeri 4 Cimahi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di Kota Cimahi juga merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang menuju Sekolah Standar Nasional. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berprestasi dalam bidang pendidikan salah satunya adalah siswa yang dapat mendukung tujuan tersebut. Untuk memperoleh siswa yang unggul, berprestasi dan berkualitas dalam bidang pendidikan maka proses penyeleksian siswa baru harus menetapkan kriteria-kriteria yang sesuai dan juga harus dipersiapkan dengan semaksimal mungkin.

(14)

memutuskan calon siswa baru yang akan diterima padahal idealnya penyeleksian calon siswa tersebut harus ditentukan secepat mungkin untuk mendukung sistem yang lainnya.

Untuk menyelesaikan persoalan diatas maka perlu untuk merancang sebuah aplikasi system bantu keputusan untuk membantu panitia penerimaan siswa baru dalam menyeleksi calon siswa baru. System Pendukung Keputusan (SPK) dijadikan sebagai alternative aplikasi system yang membantu dalam mengambil keputusan untuk system penerimaan siswa. Dalam pengambilan keputusan, SPK memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur, salah satu model yang dipakai dalam SPK adalah MFEP (Multifactor Evaluation Process). Dalam metode MFEP ini pengambilan keputusan dilakukan dengan memberikan pertimbangan subyektif dan intuitif terhadap Faktor yang dianggap penting. Pertimbangan-pertimbangan tersebut berupa pemberian bobot

(weighting system) atas multifactor yang terlibat dan dianggap penting tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas maka di SMA Negeri 4 Cimahi perlu dibangun “SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 4 CIMAHI”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 4 Cimahi, adapun masalah yang dihadapi dapat dirumuskan sebagai berikut :

(15)

2. Bagaimana proses yang dilakukan untuk membuat Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka untuk menangani masalah tersebut timbul suatu masalah bagaimana membangun Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru Di SMA Negeri 4 Cimahi.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru Di SMA Negeri 4 Cimahi.

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Tersedianya sistem yang dapat menyeleksi calon siswa baru yang unggul, terpilih dan berprestasi dalam bidang pendidikan serta dapat menyediakan pilihan sebagai pendukung keputusan dan memberikan keputusan mengenai penerimaan calon siswa baru dengan hasil yang lebih baik, cepat dan akurat.

(16)

1.4 Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian

Adapun batasan masalah dari Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penyeleksian Calon Siswa Baru di SMA Negeri 4 Cimahi sebagai berikut :

1. Sistem ini digunakan oleh panitia Penerimaan Siswa Baru dan Kepala panitia Penerimaan Siswa Baru.

2. Program aplikasi ini hanya untuk menyeleksi calon siswa baru yang unggul dan terpilih berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. 3. Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan formulir

pendaftaran dan dilihat dari nilai siswa.

4. Kriteria yang dipertimbangkan dalam penyeleksian calon siswa baru ini adalah:

a. Nilai hasil ujian nasional (skhu) 30% b. Tes kemampuan akademik 30%

c. Psychotest 30%

d. Prestasi akademik atau non akademik 10% 5. SPK ini adalah sistem dengan client server.

6. Metode yang digunakan adalah metode MultiFactor Evaluation Process

(MFEP).

7. Model proses dan data menggunakan DFD (Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram).

(17)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan antara lain :

1. Metode pengembang perangkat lunak

Teknik dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall yang terlihat pada gambar 1.1 dibawah ini:

Gambar 5.1 Model Waterfall

a. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan perangkat lunak. Pada tahap analisis dilakukan metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil

Analisys

Design

Coding

Verification

(18)

2. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan informasi (narasumber) yang lebih terinci terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

3. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan mencari data, mempelajari banyak data dari berbagai sumber buku, modul, artikel baik perpustakaan maupun internet yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

b. Design / Perancangan

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk rancangan software sebelum coding dimulai. Design harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

c. Implementation / Coding

(19)

dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design.

d. Testing / Verification / Installation

Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

e. Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software

tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

1.6 Sistematika Penulisan

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan umum perusahaan dan landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi sedangkan landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam membangun sistem pendukung keputusan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis prosedur yang sedang berjalan, pengkodean, kebutuhan non fungsional,

user dan analisis basis data beserta solusi yang diberikan. Selain melakukan analisis sistem, pada bab ini juga melakukan perancangan antar muka atau mendesain sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis tersebut. Tools

untuk memodelkan sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity

Relationship Diagram (ERD).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

(21)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ruang Lingkup Objek Penelitian

Objek penelitian yang sedang diteliti adalah Sekolah Menegah Atas, yaitu bertempat di SMA Negeri 4 Cimahi.

2.1.1 Sejarah SMA Negeri 4 Cimahi

SMA Negeri 4 Cimahi merupakan sekolah pemekaran dari SMA Negeri 2 Cimahi, yang pada tahun 1992 berdiri sendiri di lokasi Kelurahan Leuwigajah Jl. Kihapit Barat No. 323. Dari tahun ke tahun SMA Negeri 4 Cimahi berbenah diri, dimulai dari peningkatan mutu pendidikan, baik dari segi akademik maupun prestasi non akademik siswa maupun keprofesionalitas tenaga pengajar, serta pengadaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang mutu pendidikan di SMA Negeri 4 Cimahi.

(23)

ketinggalan tenaga pengajar dari SMA Negeri 4 terpilih menjadi guru teladan sebagai perwakilan dari Kota Cimahi.

Selain akademik, sarana dan prasarana pun lebih ditingkatkan lagi dengan pembangunan jumlah rombongan belajar (kelas), pengadaan Lab. Komputer (2 lokal), Lab. Bahasa, Lab. Biologi dan kimia, Lab. Fisika, Sangar seni, R. Aula, R. Multimedia1 dan multimedia 2 dan sarana lain yang menunjang mutu pendidikan. Untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan, SMA Negeri 4 Cimahi pada tahun 2007 (sekarang) merintis Sekolah Kategori Mandiri (SKM) yaitu sekolah yang menerapkan dan mengembangkan kompetensi / kualitas lulusan (bukan kuantitas lagi yang diterapkan). Sehingga pada tahun 2009 SMA Negeri 4 Cimahi sudah menerapkan SKM yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi SMA Negeri 4 Cimahi adalah Visi merupakan imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan yang secara khusus diharapkan oleh sekolah. Adapun visi yang diemban SMA Negeri 4 Cimahi adalah:” Menuju Pendidikan Bermutu untuk Mewujudkan

Insan Indonesia yang Taqwa, Cerdas dan Kompetitif ”

Misi SMA Negeri 4 Cimahi :

a. Membina insan bertaqwa dan berakhlak mulia

(24)

2.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 4 Cimahi

Struktur organisasi pada SMA Negeri 4 Cimahi telihat pada gambar 2.1dibawah ini:

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

Dra. Mimin Hermiati, MM

Kepala Tata Usaha

Ade Surya Sumantri

Wakasek Kurikulum H. D a d a n

Wakasek Kesiswaan

H. Saepuloh, S.Pd

Wakasek Humas

Ahmad Yani, S.Pd

Wakasek Sarana

Dra. Elly Sumili

Staf Wakasek Kurikulum

Drs. Herry Kuryana

Staf Wakasek Kesiswaan

Drs. Wawan M. Ganjar

Pembina OSIS

Nia Kurniasih, S.Pd

Koordinator BP/BK

Dra. Hj. Rohayati

SISWA/SISWI

(25)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Definisi sistem Informasi

Deskripsi mengenai pengertian sistem Informasi menurut beberapa ahli [7]:

1. Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi [Alter (1992)].

2. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna [Bodnar dan Hopwood (1993)].

3. Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. [Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)].

4. Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai. [Hall (2001)].

5. Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. [Turban, McLean, dan Wetherbe (1995)] .

(26)

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Informasi dapat

didefinisikan sebagai [3] :

“Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya“.

1. Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

1. Relevansi

Relevan berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai

2. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu berarti informasi tersebut tidak usang / kadaluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.

3. Keakurasian

(27)

2. Nilai Informasi

Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu system informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai tetapi dapat ditaksir dari nilai keefektifannya.

3. Teknologi Informasi

Information Teknologi (IT) adalah sebuah terminologi kontemporer yang mendeskripsikan kombinasi antara teknologi komputer (hardware dan software) dengan teknologi komunikasi (data, image, dan jaringan suara).

Peranan Teknologi Informasi :

1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. 2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan

informasi terhadap suatu tugas atau proses.

Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

2.2.3 SPK (Sistem Pendukung Keputusan)

(28)

dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor – faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Keen dan Scoot Morton [11]:

“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah –masalah semi struktur “.

Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

Alter (2002) mendefinisikan System pendukung keputusan atau Decision

Support Systems (DSS) adalah sistem informasi interkatif yang menyediakan

(29)

pada tahun 1971 (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Beliau mendefinisikan cikal bakal DSS tersebut sebagai [8]:

system berbasis computer yang interaktif, yang membantu pengambil

keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan

persoalan-persoalan tak terstruktur”

2.2.3.1Karakteristik SPK (Sistem Pendukung Keputusan)

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain [10]:

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

2.2.3.2Komponen Sistem Pendukung Keputusan

(30)

1. Data Management termasuk

database yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan

diatur oleh software yang disebut Database Management System

(DBMS).

2. Model Management melibatkan

model financial, statistical, management science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapatmemberikan ke sistem suatu kemampuan analitis dan manajemen software yang diperlukan.

3. Communication (dialog

subsistem), user dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS (Decision Support System) melalui subsistem ini, ini berarti menyediakan antarmuka.

4. Knowledge Management,

subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain ataubertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Model konseptual SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini:

Other computer based systems

Data management

Model management

Knowledge manager

Dialog management

(31)

Gambar 2. 2 Model Konseptual SPK 2.2.3.3Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Dengan berbagai karakter khusus yang dimiliki Sistem Pendukung Keputusan, SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah [11]:

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya..

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2.4 Metode Multi-Factor Evaluation Process (MFEP)

Multi Factor Evaluation Process (MFEP) adalah metode kuantitatif yang

(32)

kriteria yang menjadi faktor penting dalam melakukan pertimbangan diberikan pembobotan (weighting) yang sesuai. Langkah yang sama juga dilakukan terhadap alternatif-alternatif yang akan dipilih, yang kemudian dapat dievaluasi berkaitan dengan faktor–faktor pertimbangan tersebut. Metode MFEP menentukan bahwa alternatif dengan nilai tertinggi adalah solusi terbaik berdasarkan kriteria yang telah dipilih.[9]

2.2.4.1. Konsep Dasar Penggunaan Metode MFEP

Dibawah ini merupakan langkah-langkah proses perhitungan menggunakan metode MFEP, yaitu:

a. Menentukan faktor dan bobot faktor dimana total pembobotan harus sama dengan 1 (∑ pembobotan = 1), yaitu factor weight.

b. Mengisikan nilai untuk setiap faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dari data-data yang akan diproses, nilai yang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan merupakan nilai objektif, yaitu sudah pasti yaitu factor evaluation yang nilaianya antara 0 - 1.

c. Proses perhitungan weight evaluation yang merupakan proses perhitungan bobot antara factor weight dan factor evaluation dengan serta penjumlahan seluruh hasil weight evaluations untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Penggunaan model MFEP dapat direalisasikan dengan contoh berikut:

(33)

dikerjakannya dengan penasehat didiknya dan departemen direktur pusat penempatan pegawai, steve mendapatkan bahwa dari tiga faktor yang terpenting baginya yaitu gaji, peluang karir yang lebih baik, dan lokasi tempat kerja. Steve sudah memutuskan bahwa peluang jenjang karir merupakan faktor yang terpenting baginya. Faktor tersebut diberinya nilai skala 0.6. steve menempatkan gaji diurutan berikutnya dengan nilai skala 0.3. Terakhir, steve memberikan nilai skala 0.1untuk tempat kerja.

Seperti masalah pada model MFEP yang lain, nilai skala jika dijumlahkan harus sama dengan satu (tabel 2.1).

Tabel 2. 1 Nilai Bobot Untuk Faktor

Faktor Importance (Weight)

Salary 0,6

Career advancement 0,3

Location 0,1

(34)

nilai skala 0.9, peluang jenjang karir dengan nilai skala 0.6 dan lokasi tempat kerja dengan nilai skala 0.9. hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Tabel Nilai Faktor dari Setiap Data Uji

Faktor AA.CO EDS.LTD PW.INC

Salary 0.7 0.8 0.9

Career advancement

0.9 0.7 0.5

Location 0.6 0.8 0.9

Dari informasi yang diperoleh, steve dapat menghitung total bobot evaluasi dari setiap kriteria pekerjaan. Setiap perusahaan menghasilkan nilai evaluasi dari tiga faktor dan bobot faktor dikalikan dengan nilai evaluasi dan dijumlahkan untuk memperoleh total hasil evaluasi.

Tabel 2. 3 Tabel Nilai Evaluation Perusahaan AA

Factor name Factor weight Factor evaluation Weight ed evaluation

Salary 0.3 X 0.7 = 0,21

Career advancement 0.6 X 0.9 = 0.54

Location 0.1 X 0.6 = 0.06

Total 1 0.81

Tabel 2. 4 Tabel Nilai Evaluasi Perusahaan EDS.Ltd

Faktor BobotFaktor EvaluasiFaktor Bobot

(35)

Salary 0.3 X 0.8 = 0,24

Career advancement 0,6 X 0.7 = 0.42

Location 0,1 X 0.8 = 0.08

Total 1 0.74

Tabel 2. 5 Tabel Nilai Evaluasi Perusahaan PW.Inc

Faktor Bobot Faktor EvaluasiFaktor Bobot Evaluasi

Salary 0,3 X 0.9 = 0,27

Career advancement 0,6 X 0.6 = 0.36

Location 0,1 X 0.9 = 0.09

Total 1 0.72

Dari setiap perusahaan, seperti yang dapat dilihat pada tabel 2.3, perusahaan AA memperoleh total bobot evaluasi 0.8. Analisis yang sama dilakukan juga untuk perusahaan EDS,Ltd dan perusahaan PW.Inc pada tabel 2.4 dan tabel 2.5. Sesuai dengan yang dapat dilihat dari hasil analisis, perusahaan AA memperoleh total bobot faktor yang paling tinggi, setelahnya adalah perusahaan EDS.Ltd yang memperoleh total bobot evaluasi 0.74. Dengan menggunakan

(36)

diperusahaan AA karena perusahaan tersebut memiliki nilai bobot faktor tertinggi dari yang lainnya.

2.2.5 Pengertian Client Server

Semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini terdapat kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client, dalam pendistribusian suatu aplikasi.

Komponen client sering disebut juga sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen client dari aplikasi dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server

akan menerima request dari client, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

(37)

server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan berupa service yang dibutuhkan untuk saling berhubungan menggunakan Socket (sebuah endpoint untuk komunikasi didalam jaringan) [5].

1. Kelebihan model hubungan Client Server :

a.Terpusat ( Sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server). b.Skalabilitas.

c.Fleksibel.

d.Teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem.

e.Keseluruhan komponen (client/network/server) dapat bekerja bersama. 2. Kekurangan model hubungan Client Server :

a. Mahal.

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

c. Perbaikan ( Jaringan besar membutuhkan seorang staf untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

d. Berketergantungan.

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

Topologi Fisik

(38)

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi linear ini.

Gambar 2. 3 Topologi Linear Bus

2. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah

concentrator.

(39)

Gambar 2. 4 Topologi Star

3. Ring (Cincin)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2. 5 Topologi Ring

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi Linear Bus dan

Star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi

(40)

telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2. 6 Topologi Tree

2.2.6 Basis Data

Basis Data terdiri dari kata Basis dan Data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan Data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada system yang memakai pendekatan berbasis berkas.[1]

2.2.7 DBMS (Database Management System)

(41)

praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri atas [1] : 1. Perangkat keras

Perangkat keras digunakan untuk menjalankan DBMS beserta aplikasi-aplikasinya. Perangkat keras berupa computer dan peripheral pendukungnya. Computer dapat berupa PC, minicomputer,

mainframe, dll.

2. Perangkat lunak

Komponen perangkat lunak mencakup DBMS itu sendiri, program aplikasi, serta perangkat lunak computer dan jaringan. Program aplikasi dapat dibangun dengan menggunkan bahasa pemrograman seperti C++, Pascal, Delphi, atau Visual BASIC.

3. Data

Bagi sisi pemakai, komponen terpenting dalam DBMS adalah data karena dari data inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

4. Prosedur

(42)

a. Cara masuk ke DBMS (login).

b. Cara memakai fasilitas-fasilitas tertentu dalam DBMS maupun cara menggunkan aplikasi.

c. Cara mengaktifkan dan menghentikan DBMS.

5. User (Pengguna)

Komponen pengguna dapat dibagi menjadi tiga kelompok, antara lain:

a. Pemakai terakhir (end-user) adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.

b. Pemrogram aplikasi adalah orang yang membuat program aplikasi yang melibatkan basis data.

c. Administrator basis data adalah orang yang bertanggung jawab terhadap manajemen basis data.

2.2.8 ERD (Enttity Relationship Diagram)

Setelah semua memory esensial ditransformasikan menjadi object data

store, maka dapat disusun relasi antara satu object data store dengan yang lain.

Entity Relationship (E-R) Diagram dibuat untuk memperlihatkan relasi itu. Entity

Relationship Diagram adalah ilustrasi grafis objek-objek (atau entities) dan

atribut, serta relasi antara keduanya. Diagram E-R diperkenalkan oleh Peter Chen dan sifatnya independen terhadap teknologi database yang digunakan.

(43)

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu [2]:

a. Enttity

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2). Satu ke banyak (One to many)

(44)

entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

2.2.9 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu

sistem automat/komputerisasi, manual atau gabungan dari keduanya dalam susunan berbentuk komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan terterntu. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan disain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dpat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. DFD Merupakan salah satu tools

penting yang harus dikuasai oleh seorang analis sistem. DFD dipopulerkan oleh Tom DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979), dengan menggunakan metoda analisis sistem terstruktur (Strustured System Analysis Method). DFD dapat dipakai untuk mempresentasikan sistem secara otomatis maupun manual.

Diagram aliran data didefinisikan sebagai berikut [7]:

“Model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang

(45)

Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

a. Penggambaran DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD, tapi dari berbagai referensi yang ada secara garis besar penggambaran DFD adalah sebagai berikut:

1. Buat diagram konteks

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Dengan cara :

a. Tentukan nama sistemnya. b. Tentukan batasan sistemnya.

c. Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.

d. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/pada sistem. e. Gambarkan diagram konteks.

2. Buat diagram level zero atau level nol, diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Dengan cara :

a. Tentukan proses utama yang ada pada sistem.

(46)

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan diagram level zero atau level nol. e. Hindari perpotongan arus data.

f. Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

3. Buat diagram level satu, diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Dengan cara :

a. Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

b. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses pada/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.

c. Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.

d. Gambarkan DFD level Satu 1. Hindari perpotongan arus data.

2. Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya. Contoh : 1.1, 1.2, 2.1

4. DFD level dua, tiga, ..

(47)

b. Elemen dasar dari data flow diagram

1. Entitas Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir.

3. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluar.

4. Simpanan Data (Data Store)

(48)

2.2.10 Kamus data (Data Dictionary)

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data didefinisikan sebagai berikut [7]:

“Katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu

sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai, diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program komputer yang berhubungan dan lain-lain.

2.2.11 MySQL

SQL adalah sebuah konsep pengoprasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoprasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Salah satu aplikasi database yang menggunakan bahasa SQL adalah MySQL. MySQL adalah Relational Database

Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi

GPL (General Public Lisence). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed

source/komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep

(49)

1. MySQL sebagai Data Management System (DBMS) dan Relation Databese

Management System (RDBMS).

2. MySQL adalah software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.

3. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini dapat menghubungkan ke media internet sehingga dapat diakses jarak jauh. 4. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang

melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses

database pada server, jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client.

5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

6. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

7. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

8. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

(50)

10. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.

SQL (Structure Query Language) dibagi menjadi 2 bentuk Query, yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah :

a. CREATE : untuk melakukan pembuatan tabel dan database

b. DROP : untuk melakukan penghapusan tabel maupun database

c. ALTER : untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah

dibuat, baik menambah field (add), mengganti mana field (change) ataupun menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk didalamnya adalah :

a. INSERT : untuk melakukan penginputan/pemasukan data pada tabel

database.

b. UPDATE : untuk melakukan perubahan/peremajaan terhadap data yang ada

(51)

c. DELETE : untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan ini dapat dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel) maupun hanya beberapa

recordset.

Perintah-Perintah SQL 1. Menambah Data (Insert)

Perintah SQL yang digunakan untuk menambah data ke database adalah perintah INSERT. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut: INSERT [INTO] nama_tabel [(daftar field/kolom)] VALUES (daftar_data) 2. Memilih/Mengakses Data (Select)

Perintah SQL yang digunakan untuk memilih data adalah perintah SELECT. Bentuk umum perintah ini adalah sebagai berikut:

SELECT daftar_select FROM daftar_tabel [WHERE kondisi_pencarian]

[GROUP BY daftar_group_by] [HAVING kondisi_pencarian]

[ORDER BY daftar_order[ASC│DESC ]]

3. Mengedit/Mengubah Data (Update)

Perintah SQL yang digunakan untuk mengubah data adalah perintah

UPDATE SET. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

UPDATE nama_table SET field1=databaru1 [,data2=databaru2] [WHERE kondisi_update]

(52)

Perintah SQL yang digunakan untuk menghapus data adalah perintah

DELETE FROM. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

DELETE FROM tabel_hapus WHERE kondisi_hapus 2.2.12 Borland Delphi Versi 7.0

Delphi adalah suatu program berbasis bahasa Pascal yang berjalan dalam lingkungan Windows. Delphi telah memanfaatkan suatu teknik pemrograman yang disebut RAD yang telah membuat pemrograman menjadi lebih mudah. Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang telah memanfaatkan metode pemrograman Object Oriented Programming (OOP).

Borland Delphi atau yang biasa disebut Delphi saja, merupakan sarana aplikasi visual. Delphi merupakan generasi penerus dari Turbo Pascal, Turbo Pascal yang diluncurkan pada tahun 1983 dirancang untuk dijalankan pada sistem operasi DOS (yang merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan pada saat itu). Sedangkan Delphi yang diluncurkan pertama kali tahun 1995 dirancang untuk beroperasi dibawah sistem operasi Windows.

Kelebihan Borland Delphi 7.0 yaitu telah dilengkapi dengan sejumlah komponen yang tergolong sebagai dbExpress, yang memungkinkan koneksi ke MySQL ataupun Oracle dilakukan dengan mudah, sehingga Delphi dapat digunakan sebagai aplikasi front-end yang berhubungan dengan database server

(53)

41 3.1 Analisis Masalah

Penyeleksian siswa baru dari suatu lembaga pendidikan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan belajar dari lembaga pendidikan tersebut. Suatu lembaga pendidikan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya adalah siswa yang dapat mendukung dan mewujudkan tujuan dari lembaga pendidikan tersebut menjadi suatu lembaga pendidikan yang berstandar nasional, maka diharapkan lembaga pendidikan dapat menjalankan semua proses belajar-mengajarnya dengan baik.

Terdapat beberapa kendala dalam proses penyeleksian dan pengelolaan data calon siswa baru, salah satunya adalah apabila SMA Negeri 4 Cimahi memiliki jumlah pendaftar yang cukup banyak maka penyeleksian siswa baru di SMA Negeri 4 Cimahi menjadi sulit.

(54)

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang terlibat.

3.2.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa prosedur yang dilakukan panitia penerimaan siswa baru, diantaranya :

1. Prosedure Pendaftaran Calon Siswa Baru

1. Panitia penerimaan siawa baru memberikan formulir pendaftaran yang masih kosong dan surat mengenai persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi kepada calon siswa.

(55)

3. Panitia penerimaan siswa baru mengecek formulir pendaftaran dan persyaratan, apabila tidak lengkap maka akan dikembalikan kepada calon siswa untuk dilengkapi kembali. Namu apabila persyaratan tersebut dan ada yang tidak asli maka calon siswa tersebut ditolak untuk masuk SMA Negeri 4 Cimahi.

4. Setelah formulir pendaftaran diisi dengan lengkap dan persyaratan telah terpenuhi maka panitia akan memasukkan data-data siswa kedalam buku pendaftaran dan menyimpan data-data tersebut kedalam arsip.

(56)

Prosedur pendaftaran calon siswa baru di SMA Negeri 4 Cimahi terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini:

Flowmap pendaftaran calon siswa baru

Calon siswa baru Panitia PSB

Formulir

Mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi persyaratan

Formulir pendaftaran yang telah diisi

SKHU

Foto copy akta kelahiran

Pas photo 3x 4

Formulir pendaftaran yang telah diisi

SKHU

Foto copy akta kelahiran

Pas photo 3x 4

Pengecekan kelengkapan formulir pendaftaran dan

persyaratan

Lengkap Tidak

Formulir pendaftaran dan persyaratan lengkap

Ya

A1

Memasukkan data calon siswa baru kedalam

buku pendaftaran

Kartu peserta ujian seleksi masuk

Pengumuman waktu pelaksanaantes

seleksi Kartu peserta ujian seleksi

masuk

Pengumuman waktu pelaksanaantes

seleksi

Gambar 3. 1 Flowmap Penerimaan Siswa Baru Keterangan :

PSB : Panitia Penerimaan Siswa Baru

(57)

2. Prosedure Pelaksanaan Tes Akademik

1. Panitia penerimaan siswa baru memberikan soal tes akademik beserta lembar jawaban kepada calon siswa baru.

2. Setelah soal dan lembar jawaban diberikan kepada setiap calon peserta ujian maka siswa diberi waktu untuk mengisi soal-soal tersebut.

3. Setelah soal-soal tersebut selesai diisi kemudian calon siswa memberikan soal dan lembar jawaban yang telah diisi kepada panitia penerimaan siswa baru.

(58)

Prosedur pelaksanaan tes akademik di SMA Negeri 4 Cimahi terlihat pada gambar 3.2 dibawah ini :

Flowmap tes akademik

Calon siswa baru Panitia PSB

Soal tes akademik

Lembar jawaban Soal tes akademik

Lembar jawaban

Mengisi soal tes akademik

Lembar jawaban yang telah diisi

Soal tes akademik

Lembar jawaban yang telah diisi

Soal tes akademik

Pemeriksaan jawaban dari soal

tes akademik

Jawaban tes akademik yang telah diperiksa

A2

Gambar 3. 2 Flowmap Pelaksaan Tes Akademik Keterangan :

(59)

3. Procedure Pelaksanaan Tes Psikotes

1. Panitia penerimaan siswa baru yang terdiri dari mahasiswa jurusan psikologi memberikan soal psikotes kepada calon siswa baru.

2. Calon siswa baru diberi waktu untuk mengisi soal psikotes tersebut, setelah waktu selesai maka calon siswa baru harus segera memberikan jawaban dari soal yang dikerjakan kepada panitia.

3. Panitia penerimaan siswa baru akan memeriksa hasil jawaban psikotes dari setiap calon siswa sehingga dihasilkan nilai psikotes.

(60)

Prosedur pelaksanaan tes psikotes di SMA Negeri 4 Cimahi terlihat pada gambar 3.3 dibawah ini:

Flowmap tes psikotes

Calon siswa baru Panitia PSB

Soal tes psikotes Soal tes akademik

Mengisi soal tes psikotes

Soal tes psikotes yang telah diisi

Soal tes psikotes yang telah diisi

Pemeriksaan jawaban dari soal tes

psikotes

nilai tes psikotes yang telah

diperiksa

A3

Gambar 3. 3Flowmap Pelaksanaan Tes Psikotes

Keterangan :

(61)

4. Procedure Penyeleksian Calon Siswa Baru

1. Panitia penerimaan siswa baru mengumpulkan nilai rata-rata ujian nasional, nilai rata-rata tes akademik, nilai psikotes dan piagam penghargaan apabila ada dari masing-masing calon siswa yang telah mengikuti tes ujian seleksi masuk.

2. Panitia menghitung keseluruhan nilai yang diperoleh calon siswa baru dari kriteria yang telah disebutkan pada poin satu diatas.

3. Apabila nilai keseluruhan tersebut lebih dari 65 maka siswa tersebut lolos seleksi, namun apabila nilainya kurang dari 65 maka siswa tersebut tidak lolos seleksi masuk.

4. Panitia penerimaan siswa baru akan mengurutkan nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah dari calon siswa yang telah lolos seleksi sesuai dengan kuota yang dibutuhkan sekolah.

5. Panitia kemudian membuat pengumuman calon siswa yang diterima di SMA Negeri 4 Cimahi yang ditujukan untuk para calon siswa baru.

6. Pantia penerimaan siswa baru pun membuat laporan data calon siswa yang diterima untuk kemudian diberikan kepada pihak kepala sekolah untuk disetujui, setelah laporan tersebut disetujui kemudian laporan tersebut disimpan dalam arsip.

(62)

Prosedur penyeleksian calon siswa baru di SMA Negeri 4 Cimahi terlihat pada gambar 3.4 dibawah ini :

Flowmap penyeleksian calon siswa baru

Calon siswa baru Panitia PSB Kepala sekolah

Nilai rata-rata ujian nasional

Nilai rata-rata tes akademik Data siswa yang

ditolak Tidak

Ya

Data siswa yang melebihi nilai 65

Mengurutkan nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menentukan jumlah siswa

yang diterima sesuai dengan kuota

Piagam penghargaan

Data calon siswa yang lolos seleksi Pengumuman

Data calon siswa yang lolos seleksi

Data calon siswa yang diterima

Persetujuan calon siswa yang diterima

Lap. Data calon siswa yang diterima

dan telah disetujui

Lap. Data calon siswa yang diterima

dan telah disetujui

Gambar 3. 4 Flowmap Penyeleksian Calon siswa Baru Keterangan :

PSB : Panitia Penerimaan Siswa Baru

(63)

3.2.2 Analisis Pengkodean

Pada bagian ini akan dibahas tentang system pengkodean yang ada disekolah SMA Negeri 4 Cimahi yang terdiri dari no pendaftaran dan NIP (No Induk Pegawai yaitu sebagai berikut:

Format : 2 04 0002

4 Digit menyatakan No Pendaftar

9 Digit menyatakan kode pendaftar di SMA Negeri 4

1 Dijit menyatakan kode SMA

Nomor Induk Pegawai ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi. Pengkodean Nomor Induk Pegawai pada SMA Negeri 4 Cimahi terdiri dari 19 digit, yaitu sebagai berikut :

Contoh Format :

195611118198003 2004

4 Digit Menyatakan Nomor Pegawai

(64)

3.2.3 Analisis Kriteria

Setelah melakukan wawancara dengan pihak Panitia Penerimaan Siswa Baru SMA Negeri 4 Cimahi terdapat beberapa hal penting yang penulis ambil sebagai bahan kriteria untuk pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk penyeleksian calon siswa baru yaitu data berupa standarisasi nilai,dan perbandingan dari tiap kriteria yang diperoleh, maka setiap calon siswa harus memenuhi standarisasi nilai dan juga dapat diambil kesimpulan mengenai penjelasan kriteria calon siswa baru adalah nilai hasil ujian nasional (SKHU) yang merupakan rata-rata dari ujian nasional seluruh mata pelajaran yaitu jumlah seluruh nilai mata pelajaran dibagi jumlah mata pelajaran, tes kemampuan akademik terdiri dari tes mata pelajaran matematika dan bahasa inggris yang diambil rata-ratanya yaitu jumlah seluruh nilai mata pelajaran dibagi jumlah mata pelajaran untuk mengetahui kemampuan calon siswa dalam bidang akademik,

psychotest merupakanpemeriksaan psikologi kepada calon siswa digunakan untuk

mengetahui minat dan bakat dari calon siswa baru dan prestasi akademik atau non akademik bagi siswa yang memiliki prestasi dan mendapatkan piagam penghargaan dengan menyertakan piagam penghargaan tersebut.

(65)

standar nilai yang telah ditentukan sesuai dengan jumlah kuota sekolah yang diperlukan.

3.2.3.1Perhitungan Menggunakan Metode MFEP

Proses penyeleksian calon siswa baru di SMA Negeri 4 Cimahi dipengaruhi faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya yang dinilai oleh panitia penerimaan siswa baru. Faktor – faktor tersebut telah menjadi ketentuan dari pihak sekolah yang diperoleh berdasarkan tingkat kepentingan dari kriteria-kriteria yang ada.

Faktor – faktor yang dijadikan bahan penilainan adalah :

Tabel 3. 1 Tabel Presentase Kriteria Penyeleksian Calon Siswa Baru

Faktor Penilaian Persentase

Ujian nasional 30 %

Tes kemampuan akademik 30 %

Psikotes 30 %

Prestasi akademik atau non akademik 10%

Dibawah ini penjelasan mengenai aturan penilaian dari kriteria prestasi akademik atau non akademik yang merupakan ketentuan dari pihak sekolah SMA Negeri 4 Cimahi dengan pemberian nilai berdasarkan tingkat kejuaraan tertinggi sampai terendah adalah sebagai berikut :

(66)

No Tingkat kejuaraan Nilai

1 Juara I Tingkat Nasional 1.0

2 Juara I Tingkat Provinsi 0.9

3 Juara I Tingkat Kota 0.8

4 Juara II Tingkat Nasional 0.7

5 Juara II Tingkat Provinsi 0.6

6 Juara II Tingkat Kota 0.5

7 Juara III Tingkat Nasional 0.4

8 Juara III Tingkat provinsi 0.3

9 Juara III Tingkat Kota 0.2

Dibawah ini penjelasan mengenai aturan penilaian tes psikotes yang merupakan ketentuan dari pihak sekolah SMA Negeri 4 Cimahi dan ketentuan penilaian dibawah ini akan diubah kedalam bentuk desimal karena dalam metode MFEP nilai evaluasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 :

Tabel 3. 3 Tabel Aturan Penilaian Psikotes

Range tes psikotes Keterangan

0.9-1 (Tinggi sekali(TS))

0.7-0.89 (Tinggi (T))

0.5-0.69 (Sedang(S))

0.3- 0.49 (Rendah)(R))

0-0.29 (Rendah sekali (RS))

(67)

Tabel 3. 4 Tabel Aturan Penilaian Ujian Nasional

Siswa Matematika Bhs.Indonesia Bhs. Inggris IPA Rata-rata

A 0.8 0.9 0.89 0.6 0.79

B 0.78 0.9 0.56 0.7 0.73

C 0.7 0.8 0.9 0.7 0.77

D 1 0.7 0.7 0.6 0.75

Untuk Tes akademik aturan penilaian diambil berdasarkan nilai rata-rata dari seluruh mata pelajaran yang terdiri dari matematika dan bahasa inggris yang perhitungannya yakni jumlah nilai dibagi dengan jumlah mata pelajaran, dibawah ini merupakan data nilai siswa yang telah mengikuti ujian nasional yang diambil contoh dari 4 orang siswa seperti yang tertera pada tabel dibawah ini dan nilainya akan diubah kedalam bentuk desimal.

Tabel 3. 5 Tabel Aturan Penilaian Tes Akademik

Siswa Matematika Bhs. Inggris Rata-rata

A 0.8 0.8 0.8

B 0.7 0.7 0.7

C 0.7 0.9 0.8

D 1 0.7 0.85

(68)

1. Menentukan Factor Weight / Bobot Kriteria

1. Factor Weight

Factor weight didapat berdasarkan hasil diskusi dengan pihak panitia

penerimaan siswa baru di SMA Negeri 4 Cimahi yang diubah kedalam bentuk desimal dan diurutkan berdasarkan faktor yang terpenting.

Tabel 3. 6 Bobot Kriteria

Faktor Bobot Faktor

(%)

Importance (Weight)

ujian nasional 30 % 0.3

Tes kemampuan akademik 30 % 0.3

Psikotes 30 % 0.3

Prestasi akademik atau non akademik

10 % 0.1

Jumlah 1

2. Factor Evaluation

(69)

Tabel 3. 7 Bobot Kriteria Pada calon siswa

Faktor Siswa A Siswa B Siswa C Siswa D

Ujian nasional 0.79 0.73 0.77 0.75

Tes kemampuan akademik

0.8 0.7 0.8 0.85

Psikotes 0.5 0.8 1.0 0.5

Prestasi akademik atau non akademik

0.6 0.4 0.3 0

3. Weighted Evaluation

Melakukan perhitungan perkalian antara nilai bobot weight dengan nilai bobot evaluation sesuai dengan evaluasi pihak sekolah pada setiap calon siswa baru, sebagai berikut :

1. Siswa A

Tabel 3. 8 Perkalian Faktor Weight Dan Evaluation

Faktor Factor

Weight

Factor evaluation

Weighted evaluation

Ujian nasional 0.30 0.79 0.23

Tes kemampuan akademik

0.30 0.8 0.24

Psikotes 0.30 0.5 0.15

Prestasi non akademik 0.10 0.6 0.06

(70)

Pada Tabel 3.8 di atas terlihat siswa A memiliki total bobot evaluasi sebear 0.68, dimana bobot evaluasi ini merupakan perkalian dari evaluasi faktor dengan bobot faktornya.

2. Siswa B

Tabel 3. 9 Perkalian Faktor Weight Dan Evaluation

Faktor Factor

Weight

Factor evaluation

Weighted evaluation

Ujian nasional 0.30 0.73 0.22

Tes kemampuan akademik 0.30 0.7 0.18

Psikotes 0.30 0.8 0.24

Prestasi non akademik 0.10 0.4 0.04

Total 1 0.68

3. Siswa C

Tabel 3. 10 Perkalian Faktor Weight Dan Evaluation

Faktor Factor

Weight

Factor evaluation

Weighted evaluation

Ujian nasional 0.30 0.77 0.23

Tes kemampuan akademik 0.30 0.8 0.24

Psikotes 0.30 1.0 0.3

Prestasi non akademik 0.10 0.3 0.03

Gambar

Gambar 2. 3 Topologi Linear Bus
Gambar 2. 4 Topologi Star
Gambar 2. 6 Topologi Tree
Tabel 3. 10 Perkalian Faktor Weight Dan Evaluation
+7

Referensi

Dokumen terkait

In clause 7.1.2 Spatial reference system information, either add a uri column to the spatial_ref_sys table definition, or add text noting that a URI/URN spatial reference

Hasil karakterisasi magneto-elastisitas sebagaimana dijelaskan deiatas menunjukkan bahwa penelitian ini berhasil menghasilkan ferrogel dari sintesis pasir besi pantai utara

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) pada

Sehingga peluang akan terjadinya praktek monopoli semakin besar (Sitompul, 1999:70). Dalam merger horisontal ini, perusahaan yang merger tersebut menjual produk yang sama,

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan satu variabel independen yaitu faktor prinsip Syariah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan Investor

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan dengan korelasi yang kuat antara kepercayaan diri dengan motivasi berprestasi pada siswa

(Studi Kritis Wacana Iklan Cetak Freedom Institute, " versi "Mendukung Pengurangan Subsidi Bar,an Bakar Mmyak (B8M) ). mengkomunikasikan idenya dalam prasa yang