KARYA TULIS AKHIR
Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Derajat Insomnia
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2009
Oleh :
LALU KHAIRUL NAZMI (09020124)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 15 April 2013
Pembimbing I
dr. Iwan Sys, SpKJ
Pembimbing II
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Lara Yuniarti ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 15 April 2013
Tim Penguji
dr. Iwan Sys, SpKJ Ketua
dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis akhir ini
yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Kecemasan dengan Derajat Insomnia
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muahammadiyah Malang
Angkatan 2009”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran jurusan Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan jauh dari
sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangantlah tidak
mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muahammadiyah Malang
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
3. dr. Fatiayah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran
4. dr. Iwan Sys, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku Pembimbing I atas
bimbingan, pelajaran, dukungan, saran dan abntuan yang telah diberikan
dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
5. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes selaku pembimbing II atas
kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam
penyususnan karya tulis akhir ini.
6. Orang tuaku tercinta Bpk H.Lalu.Khuailid dan Ibu Hj.Bq.Nur Hanak yang
selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta
doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.
7. Adik-adikku tersayang Subayil, Rayan, Ferdi, Idha, Hilda terima kasih
atas bantuan doa dan semangatnya.
8. Yang terkasih Anggy Dwi Prastiwi terima kasih atas dorongan semangat
dan motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini.
9. Sahabat-sahabatku Irfan, Mahardika, Ibad, Heka, Adit, Nurdin, Afif,
Nizar, Tedi terima kasih atas semua bantuannya, semoga kita semua bisa
sukses dan menjadi dokter yang berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri,
kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
10.Staf TU, Pak Yono, Bu Rom, Mas Didit, Mas Faisal terima kasih atas
bantuan dan kemudahan dalam urusan administrasi dan tugas akhir ini.
11.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2009 yang menjadi teman seperjuangan
selama menempuh pendidikan ini, terima kasih telah bersedia menjadi
12.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 12 November 2012
ABSTRAK
Lalu Khairul Nazmi. 2013. Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Derajat Insomnia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universits Muhammadiyah Malang Angkatan 2009. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) Iwan Sys (2) Febri Endra Budi Setyawan.
Latar Belakan: Kecemasan adalah salah satu gangguan psikilogis yang paling menonjol dari gangguan psikilogis lainnya yang terjadi di masyarakat umum. Kecemasan yang dialami seseorang dapat menimbulkan beberapa gejala salah satunya adalah gangguan tidur (insomnia).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat insomnia pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah malang angkatan 2009.
Metode Penelitian: Jenis penelitan ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Adapun instrumen yang digunakan adalah kuesioner data responden yaitu HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) dan Insomnia Rating Scale KSPBJ. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 96 orang responden. Data dalam penelitian ini di analisis secara statistik dengan uji korelasi Gamma & Sommers’D
Hasil: Hasil penelitian yang didapat yaitu sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan sedang 40,6% dan untuk derajat insomnia responden sebagian besar mengalami derajat insomnia ringan 36,5%, dan tingkat signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r dari Gamma sebesar 0.743 dan r untuk Sommers’D sebesar 0.535.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan derajat insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2009 dengan menggunakan uji korelasi Gamma & Sommers’D.
ABSTRACT
Lalu Khairul Nazmi. 2013. The Association Between Degree of Anxiety And Insomnia Level on Student of Medicine Faculty University of Muhammadiyah Malang Academy year 2009. Thesis, Medicine Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisor (1) Iwan Sys (2) Febri Endra Budi Setyawan.
Background: Anxiety is the most common kind of psychologichal
distrubance that can be found in public. Anxiety at certain cases leades to another symptoms for example insomnia or sleeping disorder
Purpose: This research aims to acquire the association between degree
of anxiety and insomnia level among student of Medicine Faculty of University of Muhammadiyah Malang Academy year 2009.
Method of experiment: The type of this research is analitical
observasional with cross sectional approach. The sample is taken using total sampling technique and respondent data quesioner. The research used HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) and Insomnia Rating Scale KSPBJ. The total number of respondent 96 person. The data was
analyzed using Gamma & Sommers’D corelation test.
Result: Most of the respondents suffer from middle level of anxiety
40,6% while suffer from low grade level of insomnia was 36,5% with significant level of 0,000 (p<0,05) and r for Gamma is 0,743 an d for
Sommers’D is 0,535.
Conclusion: There is a significant association between degree of anxiety
and insomia level on student of Medicine Faculty University of Muhammadiyah Malang academy year 2009 using Gamma &
Sommers’D corelation test
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI ………. DAFTAR SINGKATAN...
I IV VI
DAFTAR TABEL ……….
DAFTAR LAMPIRAN ………
VII VIII
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang ……… 1
1.2 Rumusan Masalah ………... 3
1.3 Tujuan Penelitian ……… 1.3.1 Tujuan Umum ……… 1.3.2 Tujuan Khusus ………... 4 4 4 1.4 Manfaat Penelitian ………... 1.4.1 Bagi Akademis ………... 1.4.2 Bagi Masyarakat……….. 4 4 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 6
2.1 Kecemasan………... 6
2.1.1 Pengertian Kecemasan .……….. 6
2.1.2 Etiologi Kecemasan .……….. 6
2.1.3 Gejala ………... 12
2.2 Tingkat Kecemasan ………. 14
2.2.1 Unsur –Unsur Yang Menentukan Kadar Kecemasan……
2.2.2 Prognosis……….
2.2.3 Diagnosis banding………...
16
16
17
2.3 Tidur……….
2.3.1 Definisi………
2.3.2 Fase Tidur ………..
17
17
18
2.4 Insomnia………..
2.4.1 Definisi ………...
2.4.2 Etiologi………
21
21
2.4.3 Klasifikasi Insomnia………...
2.4.3.1 Berdasarkan Penyebabnya………..
2.4.3.2 Beradasarkan Waktu Terjadinya……….
2.4.3.3 Berdasarkan Lamanya……….
2.4.3.4 Berdasarkan Berat-Ringannya……….
2.4.3.5 Berdasarkan Insomnia Rating Scale………
2.4.3.6 Faktor Resiko Insomnia………...
2.4.3.7 Dampak Insomnia………
27 27 28 28 29 29 30 31
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS………... 32
3.1 Kerangka Konsep……….. 32
3.2 Hipotesis Penelitian………... 35
BAB IV METODE PENELITIAN………... 36
4.1 Jenis Penelitian……… 36
4.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian………. 36
4.3 Populasi Dan Sampel………... 4.3.1 Populasi………... 4.3.2 Sampel……… 4.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel……….. 4.3.4 Karakterestik Sampel Penelitian………. 4.3.4.1 Kriteria Inklusi………. 4.3.4.2 Kriteria Eksklusi……….. 4.3.5 Variabel Penelitian……….. 4.3.5.1 Variabel Bebas………. 4.3.5.2 Variabel Tergantung……… 4.3.5.3 Definisi Operasional……… 36 36 36 36 37 37 37 37 37 37 38 4.4 Alat Dan Bahan penelitian………... 40
4.5 Alur Penelitian………. 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS... 43
5.1 Data umum... 43
5.1.1 Karakteristik responden... 43
5.1.1.1 Distribusi jumlah karakteristik responden berdasarkan usia... 43 5.1.1.2 Distribusi jumlah karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin... 44 5.2 Karakteristik responden berdasarkan data hasil penelitian... 45 5.2.1 Tingkat kecemasan ... 45
5.2.2 Derajat insomnia ... 46
5.2.3 Hubungan antara tingkat kecemasan dan derajat insomnia... 46 BAB VI PEMBAHASAN... 50
6.1 Deskripsi karakteristik responden... 50
6.1.1 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan kecemasan... 53
6.1.2 Deskripsi karakteristik responden berdasarkan insomnia... 55
6.1.3 Deskripsi karakteristik berdasrkan hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat insomnia... 56 6.2 Analisis data hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat insomnia... 58 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... 60
7.1 Kesimpulan... 60
7.1 Saran... 61
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
ACTH = Adreno Cortico Tropine Hormone
ARAS = Ascending Raticulery Activity System
EEG = Electroenchelografi
HARS = Hamilton Anxiety Rating Scale
HPA Axis = Hipotalamus Pituitary Adrenal Axis
KSPBJ = Kelompok Studi Psikiatrik Biologi Jakarta
MAO = Mono Amin Oksidase
NREM = Non Rapid Eye Movement
REM = Rapid Eye Movement
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1. Respon Fisiologis Terhadap Kecemasan………... 13
Tabel 2.2.
Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3.
Tabel 5.4.
Tabel 5.5.
Tabel 5.6.
Tabel 5.7.
Respon Perilaku, Kongnitif, Dan Afektif……….
Distribusi Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...
Distribusi Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...
Distribusi Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Kecemasan...
Distribusi Jumlah Karakteristik Responden Berdasarkan Derajat Insomnia...
Tabulasi Silang Antara Tingkat Kecemasan Dengan Derajat Insomnia...
Hasil uji Sommers’D dan Gamma...
Hasil uji korelasi berdasarkan kekuatan korelasi...
14
43
44
45
46
46
47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Permohonan bersedia menjadi responden... 66
Lampiran 2 Persetujuan menjadi responden... 67
Lampiran 3 Hasil Penelitian Berdasarkan Tingkat Kecemasan Derajat Insomnia... 68
Lampiran 4 Lampiran tingkat kecemasan... 70
Lampiran 5 Lampiran derajat insomnia... 72
Lampiran 6 Angket kuesioner tingkat kecemasan (HARS)... 74
Lampiran 7 Angket kuesioner derajat insomnia (KSPBJ insomnia rating scale)... 81
DAFTAR PUSTAKA
Adelsa, Suharsimi. 2009. Insomnia dan Gangguan Tidur Psikomatis (http://www.e-psikologi.com/epsi/kesehatan_detail.asp) (diakses tanggal 26 April 2012).
Alihagen, S., Wijma, K., Lundberg, U., Melin, B., Wijma, B. 2005. Fear, pain, and stress hormone during childbirth. Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology. 26(3): 153-165.
Allen, Susan. 2005. Insomnia and Its Managemen, The Pharmaceutical Journal (http://www.pharmj.compdfpdpj_20050226_slel5ep02.pdf) (diakses tanggal 15 Maret 2012).
Berry, L.M. 1998. Psycology At Work: Anintroduction To Organization Psycology 2nd Ed. New York: Mc-Graw Hill
Departemen Kesehatan R.I, 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2004 (http://www.depkes.go.id) (diakses tanggal 25 Maret 2012).
Doghrmaji, Karl, MD., 2006, The Epidemiologi and Diagnosis of Insomnia,
TheAmerican Journal of Managed Care
(http://www.ajmc.com/media/pdf/A130_06mayDoghramS214to20.pdf) (diakses tanggal 27 Maret 2012).
Doghramji Karl, Grewal Ritu, Markov Dimitri. Evaluation and Management of Insomnia in The Psychiatric Setting. 2009;7:441-453.
Ebrahimi, Azizeh Afkham., dkk. 2010. The Impact Of Anxiety On Sleep Quality. Jurnal of Medical Vol.23 No.4. Iran : University of Medical Science.
Guyton, A. C. & Hall, J. E., 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX. EGC, Jakarta,. Pp : 946-948.
Hawari D, 2001, Manajemen Stress, Cemas dan Depresi, EGC, Jakarta : 10-30 Ibrahim A S, 2007. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas, Dua As-As, Jakarta.
Hoolbrook, A. M, Crowther, R, Lotter, A, et all, 2000, The Diagnosis and Management of Insomnia in Clinical Practice, A Prectical Evidance-Based Approach. Canadian Medical Associaton Journal (http://www.pharmmj.com/pdf/cpd/pj_20050226_sleep02.pdf).
Japardi, Iskandar, 2002, Gangguan Tidur, USU digital library (http://Library.usu.ac.id/download/fk/bedah.iskandar%20japardi12.pdf) (diakses tanggal 20 April 2012).
Jeffrey S nevvid, spencer, A. Rathus, Beverly Greene, 2005, Psikologi Abnormal.edisi ke 5 jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Kaplan dan Saddock. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. EGC. Jakarta. hal : 257-377
KPU, Statistika Jumlah Kependudukan Indonesia. 2012. (www.KPU.go.id) diakses pada tanggal 10 April 2013.
Maramis W F, 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya.
Musadik, Keja, 2004, Patofisiologi Ganggua Tidur, Jakarta, Dalam Majalah Cermin Kedokteran No.53, hal 6-9.
Nair, Deepa., Karla Gurvinder., Shah Nilesh B. 2012. Isolated Sleep Paralyses And Generalized Anxiety Disorder : A Case Report And Review. Journal of Psychiatry Vol.14 No.1. India : University of Health Sciences Sector 18, Kamothe, New Mumbai.
Nevid, Jefrey S., Rathus, Spencer A., Greene Beverly. 2005. Psikologi Abnormal. 2thEdition. Jakarta : Erlangga. hal: 124-135.
Nevid, Jefrey S., Rathus, Spencer A., Greene Beverly. 2005. Psikologi Abnormal. 5thEdition. Jakarta : Erlangga.
Pangyoman, Agung. 2008, Hormon melatonin. (http://www.aasmnet.orgresourcesfactheetsinsomnia.html) (diakses tanggal 5 Mei 2012).
Pinel, John PJ. (2009). Biopsikologi.7thEdition. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.hal: 53-65.
Rowley, Jamess. A., & Lorenzo. N., 2005, Insomnia, American Academy of SleepMedicine(http://www.nevdgp.org.auinfoDocs_pdfspdfs
insomnia.pdf) (diakses tanggal 10 Mei 2012).
Selamihardja, W. 2004. Insomnia dan Rahasia Tidur Nyaman (http://www.indonesia.com/intisari) (diakses tanggal 10 Mei 2012).
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering di
temukan, kejadiannya makin meningkat seiring bertambahnya usia.
Menurut Jefrey.S Nevid,dkk (2005) Insomnia memiliki pengertian adalah
tidak atau tanpa dan somus adalah tidur. Insomnia adalah kesukaran dalam
memulai dan mempertahankan tidur. Insomnia menurut John P.J Pinel
(2009) adalah gangguan menginisiasi dan mempertahankan tidur jadi
insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan dalam
memulai tidur dan mempertahankan tidur sehingga merasa tidur yang
dilakukan tidak berkualitas.
Insomnia ditandai dengan gejala kesulitan untuk memulai tidur
atau memerlukan waktu yang lama (sekitar satu jam atau lebih) untuk
dapat tertidur, sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur
kembali dan memiliki waktu yang sedikit dalam tidur, biasanya hanya 1-4
jam tidurnya dalam sehari, sehingga penderita insomnia sering merasa
kurang dalam waktu tidurnya. Insomnia tergolong menjadi insomnia akut
dan kronis. Dimana insomnia akut berlangsung kurang dari sebulan dan
insomnia kronis berlangsung satu bulan atau lebih.
Kecemasan sendiri dapat berdampak pada gangguan tidur, hal ini
dikarenakan orang yang cemas akan membawa rasa cemasnya tersebeut ke
tempat tidur sehingga ia susah untuk dapat tertidur. Hal ini juga diperkuat
2
menyebabkan kesulitan memulai tidur, masuk tidur memerlukan waktu
yang lebih dari 60 menit, timbulnya mimpi menakutkan dan mengalami
kesukaran bangun di pagi hari dan merasa kurang segar.
Manifestasi dari masalah psikis dan stres diantaranya kecemasan,
kecemasan adalah suatu ancaman yang sumbernya tidak diketahui,
internal, samar-samar atau konfliktual. Perempuan (prevalensi seumur
hidup 30,5 %) lebih cenderung mengalami kecemasan dari pada laki-laki
(prevalensi seumur hidup 19,2 %) (Kaplan & Saddock, 2010). Kecemasan
diidentifikasi menjadi 3 tingkat yaitu ringan, sedang, berat (Stuart dan
Sudden, 2000). Setiap individu mempunyai tingkat kecemasan berbeda hal
ini di tandai dengan perbedaan intergritas dan tingkat keadaan yang ada.
Semakin tinggi tingkat kecemasan individu maka akan mempengaruhi
kondisi fisik dan psikis.
Stres dan kecemasan merupakan bagian kehidupan manusia
sehari-hari. Bagi orang yang penyesuaiannya baik maka stres dan kecemasan
dapat diatasi dan ditanggulangi. Bagi orang yang penyesuaian dirinya
kurang baik, maka stres dan kecemasan merupakan bagian terbesar di
dalam kehidupannya, sehingga stres dan kecemasan menghambat
kegiatannya sehari-hari. Mungkin dari luar seseorang tidak nampak
apabila dia mengalami stres maupun kecemasan, akan tetapi apabila kita
bergaul dekat dengannya maka akan tampak sekali manifestasi stres dan
kecemasan yang dialaminya yaitu gangguan tidur (Pangyoman, 2008).
Mahasiswa Fakultas Kedokteran merupakan individu yang
3
kecemasan, hal ini diakibatkan karena mahasiswa Fakultas Kedokteran
memiliki beban studi cukup berat jika dibandingkan dengan mahasiswa
fakultas lain (Arief, Suwadi, Sumarni, 2003).
Berdasarkan data survey awal yang dilakukan oleh peneliti pada
tanggal 20 September 2012, yang berasal dari data primer berupa
kuesioner yang diberikan pada sekitar 40 mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang, yang dilakukan secara acak pada 10
orang mahasiswa tiap angkatan mulai dari angkatan 2009 hingga 2012,
diketahui ada sekitar 75% mahasiswa mengalami kecemasan. Pada
mahasiswa yang mengalami kecemasan diketahui sekitar 80% disertai
dengan gejala Insomnia. Berdasarkan kejadian pada tiap angkatan
diketahui kejadian kecemasan pada angkatan 2009 sebesar 90%, angkatan
2010 sebesar 80%, angkatan 2011 sebesar 60%, dan angkatan 2012
sebesar 80%. Sedangkan pada kecemasan yang disertai dengan gejala
insomnia pada angkatan 2009 sebesar 80%, angkatan 2010 sebesar 70%,
angkatan 2011 sebesar 60%, dan angkatan 2012 sebesar 60%.
Berdasarkan hasil survei diatas, peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “ Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Derajat Insomnia Pada Mahasiswa Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang 2009 ”.
1.2. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat
insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
4
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan
derajat insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang Angkatan 2009
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui persentase angka kejadian tingkat kecemasan dan derajat
insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muahmmadiyah Malang Angkatan 2009.
2. Mengetahui persentase kejadian hubungan tingkat kecemasan dengan
derajat insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang Angkatan 2009.
3. Mengetahui kekuatan korelasi hubungan tingkat kecemasan dengan
derajat insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang Angkatan 2009.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Akademis
1. Mengatahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan derajat
insomnia.
2. Menambah pengetahuan peneliti tentang gambaran hubungan antara
tingkat kecemasan dengan derajat insomnia sehingga dapat diterapkan
dalam praktek ilmu kedokteran di masa yang akan datang.
3. Memberikan informasi persentase kejadian hubungan tingkat kecemasan
5
Muhammadiyah Malang Angkatan 2009 untuk penanganan lebih dini
untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih parah.
4. Sebagai dasar pertimbangan dan masukan untuk pengembangan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain kecemasan yang
dapat menimbulkan gejala insomnia.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapat informasi bahwa kecemasan berhubungan
dengan gangguan tidur, sehingga masyarakat dapat waspada dan segera
melakukan langkah – langkah untuk mengatasi kecemasannya sehingga