• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar pengetahuan tentang dunia di sekeliling kita didapat melalui mata, Sekitar 95% informasi yang diterima otak, masuk melalui panca indera penglihatan

tersebut (Kistianti, 2008).

Penurunan tajam penglihatan merupakan kelainan refraksi atau cacat

mata yang terdiri dari hipermetropia, miopia dan astigmatisma yang disebabkan akibat berkas cahaya jatuh tidak tepat pada retina. Di antara cacat mata tersebut, miopia merupakan cacat mata yang paling banyak diderita

kalangan masyarakat. Miopia adalah kelainan refraksi yang disebabkan karena sinar sejajar yang masuk ke dalam mata tidak dipusatkan di retina tetapi di

depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur (Kistianti, 2008).

Cacat mata miopia dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti membaca sambil

tidur, menonton televisi terlalu dekat dan terlalu lama di depan layar komputer sehingga menyebabkan mata lelah. Akibat penggunaan mata yang berlebihan

mata menjadi mudah lelah, sayu, dan kadang berair (Kistianti, 2008).

Banyak kasus yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa kelainan refraksi ditentukan secara genetik. Anak dengan orang tua yang miopia

cenderung mengalami miopia (p=0,001). Hal ini cenderung mengikuti pola dose-dependent pattern. Prevalensi miopia pada anak dengan kedua orang tua

(2)

2

orang tua yang miopia dan kurang dari 6,3% pada anak dengan orang tua

tanpa miopia (Mutti, 2002). Sekarang ini, adanya lokus genetik telah dibuktikan berhubungan dengan miopia patologi (Tsai, 2007).

Dari penelitian lain didapatkan bahwa orang yang mempunyai polimorfisme gen PAX6 akan mengalami miopia yang ekstrem (≥10 D), sedangkan orang yang tidak mempunyai gen ini hanya mengalami miopia

tinggi (6-10 D) dengan sampel merupakan mahasiswa kedokteran tahun pertama di Universitas Kedokteran Chung Shan, Taiwan. Penelitian di

Australia terhadap anak kembar yang mengalami miopia juga menunjukan 50% faktor genetik mepengaruhi pemanjangan aksis bola mata (Dirani, 2008).

Tingkat pendidikan sering digunakan untuk menghubungkan lamanya waktu bekerja dalam jarak dekat dengan miopia pada orang-orang yang berpendidikan tinggi. Berdasarkan penelitian ini, orang-orang yang

berpendidikan tinggi lebih banyak mengalami miopia (Wensor, 2009). Penelitian cross sectional di Yunani menunjukkan prevalensi miopia yang meningkat pada orang yang memiliki pendidikan tinggi (Konstantopoulos,

2008). Peneliti di Singapura mengamati bahwa anak yang menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton televisi, bermain video game dan

menggunakan komputer lebih banyak mengalami miopia (Guggenheim, 2007).

Di Indonesia terutama anak-anak remaja yang golongan ekonomi

keluarganya menengah ke atas mempunyai angka kejadian miopia yang semakin meningkat. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan miopia, salah

(3)

3

melihat dekat atau nearwork. Adanya kemajuan teknologi dan telekomunikasi,

seperti televisi, komputer, video game, dan lain-lain, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan aktivitas melihat dekat (Hastirini, 2012).

Peneliti lain mengungkap bahwa prevalensi miopia sekarang ini secara dominan karena perbedaan lingkungan, bukan karena genetik. Peneliti Australia membandingkan gaya hidup 124 anak dari etnis Cina yang tinggal di

Sidney, dengan 682 anak dari etnis yang sama di Singapura. Bila dibandingkan antara anak yang mengalami miopia di Singapura (29%), hanya

3,3% anak-anak di Sidney yang menderita miopia. Sedangkan anak-anak di Sidney membaca lebih banyak buku tiap minggu dan melakukan aktivitas

dalam jarak dekat lebih lama dari pada anak di Singapura. Dan anak-anak di Sidney juga menghabiskan waktu di luar rumah lebih lama (13,75 jam per minggu) dibandingkan dengan anak-anak di Singapura (3,05 jam). Hal ini

adalah faktor yang paling signifikan berhubungan dengan miopia antara kedua grup (McCredie, 2008).

Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Penelitian yang

dilakukan di Universitas Nasional Singapura menunjukkan bahwa 89,8% mahasiswa kedokteran tahun kedua mengalami miopia (Woo, 2004).

Penelitian lain di Fakultas Kedokteran Grant, Norwegia juga menunjukkan bahwa 78% mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami miopia. Hal ini mungkin disebabkan oleh mahasiswa kedokteran banyak melakukan kegiatan

membaca buku, sehingga mereka cenderung mengalami miopia. Selain itu, berdasarkan uraian di atas, orang yang mengalami miopia cenderung

(4)

4

mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu miopia cenderung terjadi pada

mahasiswa kedokteran (Midalfart, 2005)

Dari data di atas, maka penulis ingin mengetahui profil faktor risiko

miopia pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana profil faktor risiko miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia pada mahasiswa

fakultas kedokteran UMM. 1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui angka kejadian miopia pada mahasiswa UMM.

b. Untuk mengetahui presentase faktor risiko yaitu genetik, lama dan jarak aktivitas dengan menggunakan perangkat visual dan aktivitas

membaca dengan kejadian miopia. 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Akademis

Karya tulis akhir ini diharapkan mampu menjadi suatu bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya mengenai

(5)

5

1.4.2 Klinis

Dapat mengetahui prosentase faktor risiko terhadap miopia, sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi miopia atau

tidak memperburuk kondisi miopia. 1.4.3 Masyarakat

Memberi informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang

(6)

KARYA TULIS AKHIR

PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Oleh :

Dorin Fauzi Warman 06020062

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 23 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M

Pembimbing II

dr. Aulia Syavitri Dhamayanti

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(8)

ii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Dorin Fauzi Warman ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 23 Agustus 2013

Tim Penguji

dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M, Ketua

dr. Aulia Syavitri Dhamayanti, Anggota

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan proposal

karya tulis akhir yang berjudul “PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG”. Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M selaku pembimbing I atas bimbingan,

dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

3. dr. Aulia Syavitri Dhamayanti selaku pembimbing II atas bimbingan, dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

4. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku penguji dalam karya tulis ini.

(10)

iv

6. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Gusdi Warman dan Ibu Syafrida, Abang Del,

Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun dan Yunia Arisanti tercinta yang selalu

memberikan kasih sayang, do’a, dukungan, semangat, kepercayaan dan

segalanya demi keberhasilan penulis.

7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas bantuan dan motivasinya.

Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang

membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, Agustus 2013

(11)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah “Alhamdulillah”, terima kasih Ya Allah, karena dengan Rahmat dan Kasih-Mu, akhirnya hamba bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Terima kasih kepada Mamaku Hj. Syafrida tercinta atas segala cinta, kasih sayang, dukungan, kesabaran, perhatian dan doa kepada saya. Segala kata yang terucap tak kan bisa melukiskan betapa besar kasih mama kepada saya. Sedikitpun saya tidak bisa membalas apa yang mama berikan.

3. Kepada Papaku H. Gusdi Warman, S.H tercinta, terima kasih atas segala cinta dan kasih papa. Karena atas dorongan dan motivasi dari papa saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Kepada kakak-kakakku tercinta: Bang Del, Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun, terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan, serta motivasinya. Aku sayang kalian semua.

5. Kepada kakak-kakak iparku: Kak Nurul, Uni Marini terima kasih atas dukungannya.

6. Kepada keponakanku tercinta: rima, raesha, dhea, caca, baim, avisa, raeval. Aciak sayang kalian.

7. Kepada seluruh dosen pengajar FK UMM, terima kasih atas segala bimbingannya selama ini yang telah sabar membimbing dan memberi ilmu kepada kami sehingga kelak kami akan menjadi calon-calon dokter yang baik.

(12)

vi

9. Kepada Santi, terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, kesabarannya, dan omelan yang membangkitkanku.

10.Kepada sahabatku: Made, Wawan, Zen, Siti, Mierinta.

(13)

vii ABSTRAK

Warman, Dorin Fauzi, 2013. Profil Faktor Risiko Miopia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M (II) dr. Aulia Syavitri Dhamayanti.

Latar Belakang: Di Indonesia angka kejadian miopia semakin meningkat. Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Miopia dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti membaca sambil berbaring, menggunakan perangkat visual berlebihan yang menyebabkan mata lelah.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia.

Metodologi Penelitian: Observasional deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling menggunakan simpel random sampling. Data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil dan Pembahasan: Mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga miopia sebesar 69,4%, hal ini disebabkan faktor dominan autosomal dan resesif x-linked. Faktor risiko miopia pada kegiatan membaca dengan jarak <30cm (75%), membaca dengan lama >30 menit/hari (72,2%), kegiatan membaca sambil berbaring (80,6%), kegiatan dengan perangkat visual dalam waktu >2 jam/hari (80,6%), jarak <60 cm (63,9%), hal ini disebabkan lensa yang berakomodasi secara terus-menerus dan otot siliaris yang mengatur pupil sesuai dengan kontras.

Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor risiko miopia yang mempengaruhi miopia.

(14)

viii ABSTRACT

Warman, Dorin Fauzi, 2013. The Profile of Risk Factors Myopia in Students at Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Final Assignment, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang.Advisor: (I) dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M (II) dr. Aulia Syavitri Dhamayanti.

Background: In Indonesia, the incidence of myopia is increasing. Medical students tend to have myopia. Myopia can be caused by heredity and habit of improper use of the eyes such as reading while lying down, excessive use of visual devices cause eye fatigue

Objectives: To determine the profile of risk factors of myopia.

Methods: Observational descriptive using questionnaires. Sampling techniques using simple random sampling. The data obtained were processed in a frequency and percentage distribution table.

Results: Students who have a family history of myopia (69.4%), it is caused by autosomal dominant and recessive X-linked factor. At reading distance < 30 cm can be risk factor of myopia (75%), reading activities within > 30 min / day (72.2%), reading while lying down (80.6%), use visual devices within> 2 hours / day (80.6%), use visual device with a distance <60 cm (63.9%), it is caused by the lens which accomodate continously and the ottocilliary muscle which adjust the pupils correspond to the contrast.

Conclusion: There are risk factors which to effect myopia.

(15)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGUJI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1Tujuan Umum ... 4

1.3.2Tujuan Khusus ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1Manfaat Akademis ... 4

1.4.2Manfaat Klinis ... 5

1.4.3Manfaat Masyarakat ... 5

(16)

x

2.1 Anatomi Mata ... 6

2.1.1 Struktur Aksesori Mata ... 7

2.1.2 Struktur Bola Mata ... 7

2.1.3 Otot-otot Penggerak Bola Mata ... 10

2.2 Fisiologi Penglihatan ... 11

2.3 Karakteristik Optik Mata ... 12

2.3.1 Akomodasi ... 12

2.3.2 Refraksi ... 13

2.4 Kelainan Refraksi ... 14

2.5 Miopia ... 17

2.6 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Miopia... 20

2.6.1 Kelelahan Mata ... 20

2.6.2 Posisi Membaca ... 21

2.6.3 Riwayat Keluarga Menderita Mopia ... 22

2.7 Kerangka Teori... 24

BAB 3 METODE PENELITIAN... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 26

3.3.1 Populasi ... 26

3.3.2 Sampel... 26

3.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel ... 26

(17)

xi

3.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 27

3.4 Variabel Penelitian ... 27

3.4.1 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.5 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 29

3.6.1 Uji Validitas ... 29

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 29

3.7 Analisa Data ... 29

3.8 Kerangka Operasional ... 30

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 31

4.1 Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian ... 31

4.1.1 Genetik ... 31

4.1.2 Aktivitas Membaca ... 32

4.1.3 Menggunakan Perangkat visual ... 34

BAB 5 PEMBAHASAN ... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

6.1 KESIMPULAN ... 40

6.2 SARAN ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(18)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 4.1 Distribusi Faktor Keturunan Terhadap Miopia ... ...31

4.2 Distribusi Jarak Membaca <30cm Terhadap Miopia ... ...32 4.3 Distribusi Lama Membaca >30 menit/hari Terhadap Miopia ... ...33 4.4 Distribusi Posisi Membaca Sambil Berbaring/Tiduran Terhadap Miopia…… 33

4.5 Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dalam Waktu >2 jam/hari Terhadap Miopia ... ... 34

4.6 Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dengan Jarak <60 cm Terhadap Miopia ... ...35

4.7 Presentase Faktor Genetik dan Non Genetik Terhadap Faktor Risiko

(19)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Anatomi Mata... 6

2.2 Otot Penggerak Bola Mata ... 11

2.3 Perubahan Bentuk Lensa pada Akomodasi ... 12

2.4 Perbedaan Emetropia dan Berbagai Macam Kelainan Refraksi ... 15

4.1 Diagram Distribusi Faktor Keturunan Terhadap Miopia...31

4.2 Diagram Distribusi Jarak Membaca <30cm Terhadap Miopia…………32 4.3 Diagram Distribusi Lama Membaca >30 menit/hari Terhadap Miopia .. 32

4.4 Diagram Distribusi Posisi Membaca Sambil Berbaring/Tiduran Terhadap Miopia ... 33

4.5 Diagram Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dalam Waktu >2 jam/hari Terhadap Miopia…. ... 34

(20)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

D : Dioptri

IQ : Intelligence Quotient

UMM : Universitas Muhammadiyah Malang FK : Fakultas Kedokteran

(21)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Dirani M, Chamberlain M, Shekar SN, et al, 2008. Heritability of Refractive Error and Ocular Biometrics: The Gene in Myopia (GEM) Twin Study. Investigative Ophthalmology and Visual Science 49 (10): 433-436.

www.iovs.org/cgi/content/abstract/47/11/4756. Diakses 8 november 2012 Dirani M, Tong L., Gazzard G. 2009. Outdoor Activity and Myopia in Singapore

Teenage Children. Br J Ophthalmol. 2009;93(8):997-1000.

http://bjo.bmj.com/content/93/8/997.full?sid=70fc7503-c986-4763-8454-e9012a2b92f0. Diakses 23 juli 2013

Duke Elder, SS. 2000. System of Ophthalmology. Ophthalmic Optic and Refraction. St Louis. CV Mosby Co. Hal: 310-6, 322, 326-8, 47-50.

Eva PR et al, 2010, Oftalmologi Umum, EGC, Jakarta

Faiz O, Moffat D, 2003, At glance Anatomi, Erlangga, Jakarta

Guggenheim Ja, 2007. Correlation in Refractive Errors Between Siblings in the Singapore Cohort Study of Risk Factor for Myopia. British Journal of Ophthalmology 91(6):781-784.

http://proquest.umi.com/. Diakses 8 november 2012

Guyton AC, Hall JE, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC Jakarta

Hastirini Erni, Ratna MW, Rohmani Afiana, 2012, Hubungan Faktor Perilaku Dengan Derajat Miopia Pada Mahasiswa FK Universitas Muhammadiyah Semarang,

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/142/jtptunimus-gdl-ernihastir-7069-2-babi.pdf . Diakses 25 juli 2013

Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, et al, 2005, Current Pediatric Diagnosis & Treatment, Seventeenth Edition, The McGraw Hill Companies, inc International Edition, United States

Ilyas S. 2009. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

(22)

xvi

Kistianti Febriana, dkk. 2008, Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Cacat Mata Miopia Pada Mahasiswa.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32087884_1907-3690.pdf. Diakses 8 November 2012

Konstantopoulos A, yadegar G, Elgohary M, 2008. Nearwork, Education, Family History and Myopia in Greek Conscript. Eye 22:542-546.

www.nature.com/eye/journal/v22/n4/full/6702693a.html. Diakses 8 november 2012

Lang GK, 2000, Ophtalmology : a Pocket Textbook Atlas, George Thieme Venlag, New York, UK

Mansjoer, A. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3 Jilid 1. Media Aesculapius. Jakarta: FK UI

McCredie Jane, 2008. Outdoor Time Could Cut Risk of Childhood Myopia. Australian doctor page: 3. http://proquest.umi.com/. Diakses 8 november 2012

Midelfart A, and Hjertnes S, 2005, Myopia Among Medical Students in Norway Invest Ophthalmol Vis Sci 46: E-abstract 562,

http://abstract.iovs.org/cgi/content/abstract/46/5/5626. Diakses 23 juli 2013

Mutti O, Mitchel L, Moeschberger ML, 2002. Parental Myopia, Nearwork, School

Achievement and Children’s Refractive Error. Investigative Ophthalmology and Visual Science. 43:12.

www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12454029. Diakses 8 november 2012 Notoatmodjo S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD, 2007, Buku Ajar Pediatri Rudolph, Vol. 3,

Penerbit Buku Kedokteran (EGC), Jakarta

Sai Y-Y, Chiang C-C, Lin H-J, et al, 2008. A PAX6 Gene Polymorphism is Associated with Genetic Predisposition to Extreme Myopia. Eye 22:576-581. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pobmed/17948041. Diakses 8 november 2012 Sari fatika, 2009. Hubungan Faktor Keturunan, Lamanya Bekerja Jarak Dekat

Dengan Miopia Pada Mahasiswa FK USU.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14285/1/10E01011.pdf. Diakses 14 februari 2013

(23)

xvii

Sihota R, Tandon R, 2007, Refractive Error of The Eye, Parson’s Diseasea of The Eye, Twentieth edition, pp71-83.

Sloane E, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta

Tasman W. 2004. The Optic of Miopia Duane’s Clinical Opthalmology, Volume 1. Hal: 421-422

Wensor mattew, Borth, Carhty MS, 2009. Prevalence and Risk Factor of Myopia in Victoria, Australia. Arch Ophtalmol. 117: 658-663.

Dtl.unimelb.edu.au/dtl_publish/28/65583.html. Diakses 8 november 2012 Woo WW, Lim KA, Yang H, 2004. Refractive Errors in Medical Students in

Singapore. Singapore Med J vol 45(10): 470.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kategori sangat sehat karena bobot nilai rasio lancar suatu perusahaan untuk dapat dikatakan

membandingkan antara penggunaan untuk keperluan pribadi dengan keperluan bisnis, Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya mengembangkan variabel-variabel yang diteliti,

Kemampuan asam oksalat dalam menghambat laju pertumbuhan kristal kalsium sulfat dapat diamati dalam Gambar 3, gambar ini menunjukkan bahwa konsentrasi 75 dan 100 ppm

Dengan pembelajaran discovery melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi, praktikum dan analisis, kalian diminta mampu menjelaskan keterkaitan teori tumbukan

Heran ya… kadang beberapa pria termasuk gw suka merasa takut ketika ingin mengatakan atau melakukan sesuatu pada wanita terutama target kita… padahal dia bukan hantu ya… tapi rasa

Besides that, the project also using 4 ultrasonic sensor for several interfaces that created in the application such as it tell the distance between user car and others car front

Dalam penulisan laporan tugas akhir yang berjudul “ Rancang Bangun Wind Tunnel Tipe Terbuka dan Uji Aliran ” batasan -batasan masalah antara lain:.. Pembahasan hanya

Padatransformator rugi - rugi I 2 R primernya tanpa beban dapat diabaikan, akan tetapi rugi - rugi stator tanpa beban motor induksi besarnya cukup berarti karena..