1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar pengetahuan tentang dunia di sekeliling kita didapat melalui mata, Sekitar 95% informasi yang diterima otak, masuk melalui panca indera penglihatan
tersebut (Kistianti, 2008).
Penurunan tajam penglihatan merupakan kelainan refraksi atau cacat
mata yang terdiri dari hipermetropia, miopia dan astigmatisma yang disebabkan akibat berkas cahaya jatuh tidak tepat pada retina. Di antara cacat mata tersebut, miopia merupakan cacat mata yang paling banyak diderita
kalangan masyarakat. Miopia adalah kelainan refraksi yang disebabkan karena sinar sejajar yang masuk ke dalam mata tidak dipusatkan di retina tetapi di
depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur (Kistianti, 2008).
Cacat mata miopia dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti membaca sambil
tidur, menonton televisi terlalu dekat dan terlalu lama di depan layar komputer sehingga menyebabkan mata lelah. Akibat penggunaan mata yang berlebihan
mata menjadi mudah lelah, sayu, dan kadang berair (Kistianti, 2008).
Banyak kasus yang digunakan untuk memperlihatkan bahwa kelainan refraksi ditentukan secara genetik. Anak dengan orang tua yang miopia
cenderung mengalami miopia (p=0,001). Hal ini cenderung mengikuti pola dose-dependent pattern. Prevalensi miopia pada anak dengan kedua orang tua
2
orang tua yang miopia dan kurang dari 6,3% pada anak dengan orang tua
tanpa miopia (Mutti, 2002). Sekarang ini, adanya lokus genetik telah dibuktikan berhubungan dengan miopia patologi (Tsai, 2007).
Dari penelitian lain didapatkan bahwa orang yang mempunyai polimorfisme gen PAX6 akan mengalami miopia yang ekstrem (≥10 D), sedangkan orang yang tidak mempunyai gen ini hanya mengalami miopia
tinggi (6-10 D) dengan sampel merupakan mahasiswa kedokteran tahun pertama di Universitas Kedokteran Chung Shan, Taiwan. Penelitian di
Australia terhadap anak kembar yang mengalami miopia juga menunjukan 50% faktor genetik mepengaruhi pemanjangan aksis bola mata (Dirani, 2008).
Tingkat pendidikan sering digunakan untuk menghubungkan lamanya waktu bekerja dalam jarak dekat dengan miopia pada orang-orang yang berpendidikan tinggi. Berdasarkan penelitian ini, orang-orang yang
berpendidikan tinggi lebih banyak mengalami miopia (Wensor, 2009). Penelitian cross sectional di Yunani menunjukkan prevalensi miopia yang meningkat pada orang yang memiliki pendidikan tinggi (Konstantopoulos,
2008). Peneliti di Singapura mengamati bahwa anak yang menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton televisi, bermain video game dan
menggunakan komputer lebih banyak mengalami miopia (Guggenheim, 2007).
Di Indonesia terutama anak-anak remaja yang golongan ekonomi
keluarganya menengah ke atas mempunyai angka kejadian miopia yang semakin meningkat. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan miopia, salah
3
melihat dekat atau nearwork. Adanya kemajuan teknologi dan telekomunikasi,
seperti televisi, komputer, video game, dan lain-lain, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan aktivitas melihat dekat (Hastirini, 2012).
Peneliti lain mengungkap bahwa prevalensi miopia sekarang ini secara dominan karena perbedaan lingkungan, bukan karena genetik. Peneliti Australia membandingkan gaya hidup 124 anak dari etnis Cina yang tinggal di
Sidney, dengan 682 anak dari etnis yang sama di Singapura. Bila dibandingkan antara anak yang mengalami miopia di Singapura (29%), hanya
3,3% anak-anak di Sidney yang menderita miopia. Sedangkan anak-anak di Sidney membaca lebih banyak buku tiap minggu dan melakukan aktivitas
dalam jarak dekat lebih lama dari pada anak di Singapura. Dan anak-anak di Sidney juga menghabiskan waktu di luar rumah lebih lama (13,75 jam per minggu) dibandingkan dengan anak-anak di Singapura (3,05 jam). Hal ini
adalah faktor yang paling signifikan berhubungan dengan miopia antara kedua grup (McCredie, 2008).
Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Penelitian yang
dilakukan di Universitas Nasional Singapura menunjukkan bahwa 89,8% mahasiswa kedokteran tahun kedua mengalami miopia (Woo, 2004).
Penelitian lain di Fakultas Kedokteran Grant, Norwegia juga menunjukkan bahwa 78% mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami miopia. Hal ini mungkin disebabkan oleh mahasiswa kedokteran banyak melakukan kegiatan
membaca buku, sehingga mereka cenderung mengalami miopia. Selain itu, berdasarkan uraian di atas, orang yang mengalami miopia cenderung
4
mahasiswa kedokteran. Oleh karena itu miopia cenderung terjadi pada
mahasiswa kedokteran (Midalfart, 2005)
Dari data di atas, maka penulis ingin mengetahui profil faktor risiko
miopia pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimana profil faktor risiko miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia pada mahasiswa
fakultas kedokteran UMM. 1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui angka kejadian miopia pada mahasiswa UMM.
b. Untuk mengetahui presentase faktor risiko yaitu genetik, lama dan jarak aktivitas dengan menggunakan perangkat visual dan aktivitas
membaca dengan kejadian miopia. 1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademis
Karya tulis akhir ini diharapkan mampu menjadi suatu bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya mengenai
5
1.4.2 Klinis
Dapat mengetahui prosentase faktor risiko terhadap miopia, sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi miopia atau
tidak memperburuk kondisi miopia. 1.4.3 Masyarakat
Memberi informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang
KARYA TULIS AKHIR
PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Oleh :
Dorin Fauzi Warman 06020062
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang 23 Agustus 2013
Pembimbing I
dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M
Pembimbing II
dr. Aulia Syavitri Dhamayanti
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
ii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Dorin Fauzi Warman ini Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 23 Agustus 2013
Tim Penguji
dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M, Ketua
dr. Aulia Syavitri Dhamayanti, Anggota
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan proposal
karya tulis akhir yang berjudul “PROFIL FAKTOR RISIKO MIOPIA PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG”. Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
3. dr. Aulia Syavitri Dhamayanti selaku pembimbing II atas bimbingan, dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
4. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku penguji dalam karya tulis ini.
iv
6. Ayah dan Ibu tercinta, Bapak Gusdi Warman dan Ibu Syafrida, Abang Del,
Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun dan Yunia Arisanti tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang, do’a, dukungan, semangat, kepercayaan dan
segalanya demi keberhasilan penulis.
7. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih
atas bantuan dan motivasinya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang
membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Malang, Agustus 2013
v
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Kata pertama yang ingin saya ucapkan adalah “Alhamdulillah”, terima kasih Ya Allah, karena dengan Rahmat dan Kasih-Mu, akhirnya hamba bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Terima kasih kepada Mamaku Hj. Syafrida tercinta atas segala cinta, kasih sayang, dukungan, kesabaran, perhatian dan doa kepada saya. Segala kata yang terucap tak kan bisa melukiskan betapa besar kasih mama kepada saya. Sedikitpun saya tidak bisa membalas apa yang mama berikan.
3. Kepada Papaku H. Gusdi Warman, S.H tercinta, terima kasih atas segala cinta dan kasih papa. Karena atas dorongan dan motivasi dari papa saya mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Kepada kakak-kakakku tercinta: Bang Del, Uda Rio, Uda Yudi, Mas Gun, terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan, serta motivasinya. Aku sayang kalian semua.
5. Kepada kakak-kakak iparku: Kak Nurul, Uni Marini terima kasih atas dukungannya.
6. Kepada keponakanku tercinta: rima, raesha, dhea, caca, baim, avisa, raeval. Aciak sayang kalian.
7. Kepada seluruh dosen pengajar FK UMM, terima kasih atas segala bimbingannya selama ini yang telah sabar membimbing dan memberi ilmu kepada kami sehingga kelak kami akan menjadi calon-calon dokter yang baik.
vi
9. Kepada Santi, terima kasih atas segala cinta, kasih sayang, kesabarannya, dan omelan yang membangkitkanku.
10.Kepada sahabatku: Made, Wawan, Zen, Siti, Mierinta.
vii ABSTRAK
Warman, Dorin Fauzi, 2013. Profil Faktor Risiko Miopia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M (II) dr. Aulia Syavitri Dhamayanti.
Latar Belakang: Di Indonesia angka kejadian miopia semakin meningkat. Mahasiswa kedokteran cenderung mengalami miopia. Miopia dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan kebiasaan penggunaan mata yang tidak semestinya seperti membaca sambil berbaring, menggunakan perangkat visual berlebihan yang menyebabkan mata lelah.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui profil faktor risiko miopia.
Metodologi Penelitian: Observasional deskriptif dengan menggunakan kuesioner. Teknik sampling menggunakan simpel random sampling. Data yang diperoleh diolah dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil dan Pembahasan: Mahasiswa yang mempunyai riwayat keluarga miopia sebesar 69,4%, hal ini disebabkan faktor dominan autosomal dan resesif x-linked. Faktor risiko miopia pada kegiatan membaca dengan jarak <30cm (75%), membaca dengan lama >30 menit/hari (72,2%), kegiatan membaca sambil berbaring (80,6%), kegiatan dengan perangkat visual dalam waktu >2 jam/hari (80,6%), jarak <60 cm (63,9%), hal ini disebabkan lensa yang berakomodasi secara terus-menerus dan otot siliaris yang mengatur pupil sesuai dengan kontras.
Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor risiko miopia yang mempengaruhi miopia.
viii ABSTRACT
Warman, Dorin Fauzi, 2013. The Profile of Risk Factors Myopia in Students at Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Final Assignment, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang.Advisor: (I) dr. Bragastio Sidharta, M.Sc. Sp.M (II) dr. Aulia Syavitri Dhamayanti.
Background: In Indonesia, the incidence of myopia is increasing. Medical students tend to have myopia. Myopia can be caused by heredity and habit of improper use of the eyes such as reading while lying down, excessive use of visual devices cause eye fatigue
Objectives: To determine the profile of risk factors of myopia.
Methods: Observational descriptive using questionnaires. Sampling techniques using simple random sampling. The data obtained were processed in a frequency and percentage distribution table.
Results: Students who have a family history of myopia (69.4%), it is caused by autosomal dominant and recessive X-linked factor. At reading distance < 30 cm can be risk factor of myopia (75%), reading activities within > 30 min / day (72.2%), reading while lying down (80.6%), use visual devices within> 2 hours / day (80.6%), use visual device with a distance <60 cm (63.9%), it is caused by the lens which accomodate continously and the ottocilliary muscle which adjust the pupils correspond to the contrast.
Conclusion: There are risk factors which to effect myopia.
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PENGUJI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1Tujuan Umum ... 4
1.3.2Tujuan Khusus ... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1Manfaat Akademis ... 4
1.4.2Manfaat Klinis ... 5
1.4.3Manfaat Masyarakat ... 5
x
2.1 Anatomi Mata ... 6
2.1.1 Struktur Aksesori Mata ... 7
2.1.2 Struktur Bola Mata ... 7
2.1.3 Otot-otot Penggerak Bola Mata ... 10
2.2 Fisiologi Penglihatan ... 11
2.3 Karakteristik Optik Mata ... 12
2.3.1 Akomodasi ... 12
2.3.2 Refraksi ... 13
2.4 Kelainan Refraksi ... 14
2.5 Miopia ... 17
2.6 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Miopia... 20
2.6.1 Kelelahan Mata ... 20
2.6.2 Posisi Membaca ... 21
2.6.3 Riwayat Keluarga Menderita Mopia ... 22
2.7 Kerangka Teori... 24
BAB 3 METODE PENELITIAN... 26
3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.3 Populasi dan Sampel ... 26
3.3.1 Populasi ... 26
3.3.2 Sampel... 26
3.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel ... 26
xi
3.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ... 27
3.4 Variabel Penelitian ... 27
3.4.1 Definisi Operasional Variabel ... 28
3.5 Alat dan Bahan Penelitian ... 28
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 29
3.6.1 Uji Validitas ... 29
3.6.2 Uji Reliabilitas ... 29
3.7 Analisa Data ... 29
3.8 Kerangka Operasional ... 30
BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 31
4.1 Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian ... 31
4.1.1 Genetik ... 31
4.1.2 Aktivitas Membaca ... 32
4.1.3 Menggunakan Perangkat visual ... 34
BAB 5 PEMBAHASAN ... 37
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 40
6.1 KESIMPULAN ... 40
6.2 SARAN ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 4.1 Distribusi Faktor Keturunan Terhadap Miopia ... ...31
4.2 Distribusi Jarak Membaca <30cm Terhadap Miopia ... ...32 4.3 Distribusi Lama Membaca >30 menit/hari Terhadap Miopia ... ...33 4.4 Distribusi Posisi Membaca Sambil Berbaring/Tiduran Terhadap Miopia…… 33
4.5 Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dalam Waktu >2 jam/hari Terhadap Miopia ... ... 34
4.6 Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dengan Jarak <60 cm Terhadap Miopia ... ...35
4.7 Presentase Faktor Genetik dan Non Genetik Terhadap Faktor Risiko
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Anatomi Mata... 6
2.2 Otot Penggerak Bola Mata ... 11
2.3 Perubahan Bentuk Lensa pada Akomodasi ... 12
2.4 Perbedaan Emetropia dan Berbagai Macam Kelainan Refraksi ... 15
4.1 Diagram Distribusi Faktor Keturunan Terhadap Miopia...31
4.2 Diagram Distribusi Jarak Membaca <30cm Terhadap Miopia…………32 4.3 Diagram Distribusi Lama Membaca >30 menit/hari Terhadap Miopia .. 32
4.4 Diagram Distribusi Posisi Membaca Sambil Berbaring/Tiduran Terhadap Miopia ... 33
4.5 Diagram Distribusi Melihat Komputer, Televisi, dan atau Bermain video game atau play stations dalam Waktu >2 jam/hari Terhadap Miopia…. ... 34
xiv
DAFTAR SINGKATAN
D : Dioptri
IQ : Intelligence Quotient
UMM : Universitas Muhammadiyah Malang FK : Fakultas Kedokteran
xv
DAFTAR PUSTAKA
Dirani M, Chamberlain M, Shekar SN, et al, 2008. Heritability of Refractive Error and Ocular Biometrics: The Gene in Myopia (GEM) Twin Study. Investigative Ophthalmology and Visual Science 49 (10): 433-436.
www.iovs.org/cgi/content/abstract/47/11/4756. Diakses 8 november 2012 Dirani M, Tong L., Gazzard G. 2009. Outdoor Activity and Myopia in Singapore
Teenage Children. Br J Ophthalmol. 2009;93(8):997-1000.
http://bjo.bmj.com/content/93/8/997.full?sid=70fc7503-c986-4763-8454-e9012a2b92f0. Diakses 23 juli 2013
Duke Elder, SS. 2000. System of Ophthalmology. Ophthalmic Optic and Refraction. St Louis. CV Mosby Co. Hal: 310-6, 322, 326-8, 47-50.
Eva PR et al, 2010, Oftalmologi Umum, EGC, Jakarta
Faiz O, Moffat D, 2003, At glance Anatomi, Erlangga, Jakarta
Guggenheim Ja, 2007. Correlation in Refractive Errors Between Siblings in the Singapore Cohort Study of Risk Factor for Myopia. British Journal of Ophthalmology 91(6):781-784.
http://proquest.umi.com/. Diakses 8 november 2012
Guyton AC, Hall JE, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC Jakarta
Hastirini Erni, Ratna MW, Rohmani Afiana, 2012, Hubungan Faktor Perilaku Dengan Derajat Miopia Pada Mahasiswa FK Universitas Muhammadiyah Semarang,
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/142/jtptunimus-gdl-ernihastir-7069-2-babi.pdf . Diakses 25 juli 2013
Hay WW, Levin MJ, Sondheimer JM, et al, 2005, Current Pediatric Diagnosis & Treatment, Seventeenth Edition, The McGraw Hill Companies, inc International Edition, United States
Ilyas S. 2009. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
xvi
Kistianti Febriana, dkk. 2008, Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Cacat Mata Miopia Pada Mahasiswa.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32087884_1907-3690.pdf. Diakses 8 November 2012
Konstantopoulos A, yadegar G, Elgohary M, 2008. Nearwork, Education, Family History and Myopia in Greek Conscript. Eye 22:542-546.
www.nature.com/eye/journal/v22/n4/full/6702693a.html. Diakses 8 november 2012
Lang GK, 2000, Ophtalmology : a Pocket Textbook Atlas, George Thieme Venlag, New York, UK
Mansjoer, A. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3 Jilid 1. Media Aesculapius. Jakarta: FK UI
McCredie Jane, 2008. Outdoor Time Could Cut Risk of Childhood Myopia. Australian doctor page: 3. http://proquest.umi.com/. Diakses 8 november 2012
Midelfart A, and Hjertnes S, 2005, Myopia Among Medical Students in Norway Invest Ophthalmol Vis Sci 46: E-abstract 562,
http://abstract.iovs.org/cgi/content/abstract/46/5/5626. Diakses 23 juli 2013
Mutti O, Mitchel L, Moeschberger ML, 2002. Parental Myopia, Nearwork, School
Achievement and Children’s Refractive Error. Investigative Ophthalmology and Visual Science. 43:12.
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12454029. Diakses 8 november 2012 Notoatmodjo S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD, 2007, Buku Ajar Pediatri Rudolph, Vol. 3,
Penerbit Buku Kedokteran (EGC), Jakarta
Sai Y-Y, Chiang C-C, Lin H-J, et al, 2008. A PAX6 Gene Polymorphism is Associated with Genetic Predisposition to Extreme Myopia. Eye 22:576-581. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pobmed/17948041. Diakses 8 november 2012 Sari fatika, 2009. Hubungan Faktor Keturunan, Lamanya Bekerja Jarak Dekat
Dengan Miopia Pada Mahasiswa FK USU.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14285/1/10E01011.pdf. Diakses 14 februari 2013
xvii
Sihota R, Tandon R, 2007, Refractive Error of The Eye, Parson’s Diseasea of The Eye, Twentieth edition, pp71-83.
Sloane E, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta
Tasman W. 2004. The Optic of Miopia Duane’s Clinical Opthalmology, Volume 1. Hal: 421-422
Wensor mattew, Borth, Carhty MS, 2009. Prevalence and Risk Factor of Myopia in Victoria, Australia. Arch Ophtalmol. 117: 658-663.
Dtl.unimelb.edu.au/dtl_publish/28/65583.html. Diakses 8 november 2012 Woo WW, Lim KA, Yang H, 2004. Refractive Errors in Medical Students in
Singapore. Singapore Med J vol 45(10): 470.