• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (LPMD) DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (LPMD) DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Probolinggo merupakan daerah di Jawa Timur yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Probolinggo terbagi menjadi dua wilayah pemerintahan, yaitu Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo. Kondisi Kabupaten Probolinggo sangat terpengaruh kondisi makro yang belum sepenuhnya stabil. Hal ini sangat tergambar dari tingginya inflasi, melemahnya nilai tukar rupiah dan fluktuatifnya harga minyak mentah dunia yang ditandai dengan kenaikan harga BBM di dalam negeri. Kondisi ini sudah barang tentu akan sangat mempengaruhi perekonomian regional Jawa Timur, termasuk Kabupaten Probolinggo. Walaupun kondisi makro sangat menentukan, namun demikian tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Probolinggo secara umum ditentukan oleh faktor-faktor lokal seperti sumber daya manusia, teknologi, permodalan dan kewirausahaan.

(2)

pedesaan. Dengan adanya program dana hibah yang digulirkan, maka pembangunan di wilayah pedesaan diharapkan dapat berjalan dengan merata.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, dana hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.1 Selanjutnya mekanisme pemberian dana hiba, kepala daerah menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Probolinggo nomor 09 tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2012, dimana pendapatan hibah sejumlah Rp. 1.369.445.000,00.2 Penyerahan hibah dari pemerintah daerah kepada penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD.

Penyerahan hibah di Kabupaten Probolinggo yang diberikan pemerintah daerah digunakan untuk program pembangunan desa. Dengan mengacu pada hasil observasi dan dokumentasi BLM, diperoleh data tentang dana hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo adalah sebagai berikut:

1

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

2

(3)

Tabel 1. Jumlah Dana Hibah Desa Kedung Supit Tahun Jumlah Dana (Rp) Program Pembangunan

2009 99.273.000 Pengaspalan jalan (750m x 2.5 m) 2010 84.504.000 Pengaspalan jalan (740m x 2.5 m) 2011 60.000.000 Jalan Telpot (Makadam) 600m x 2.5 m Sumber BLM Kabupaten Probolinggo, 2012

Selain itu, dengan adanya dana hibah diharapkan mampu menambah jumlah lapangan kerja yang semakin lama semakin menyempit. Misalnya saja ketika di Desa Kedung Supit membangun gorong-gorong, masyarakat diharapkan menggunakan sistem padat karya. Dengan sistem ini, berarti pemanfaatan dana hibah akan memberi pekerjaan kepada tenaga kerja di daerah tersebut. Yang tidak kalah pentingnya dari program dana hibah tersebut adalah masyarakat akan dapat ikut berperan serta membangun daerahnya. Karena semakin cemerlang ide masyarakat untuk memanfaatkan dana hibah, maka kemajuan suatu daerah juga akan semakin pesat pula. Sehingga masyarakat dituntut untuk berlomba-lomba menjadi lebih aktif dan kreatif memanfaatkan dana hibah.

Pengeloaan dana hibah sebagai bagian dari rencana pembangunan desa adalah bagian dari kesejahteraan sosial adalah usaha yang terencana dan terarah yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta memperkuat institusi-institusi sosial. Ciri utama pembangunan sosial adalah holistik-komprehensif dalam arti setiap pelayanan sosial yang diberikan senantiasa

menempatkan penerima pelayanan sebagai manusia, baik dalam arti individu maupun kolektifitas.3

3

(4)

Dengan mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan merupakan tugas utama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). LPMD merupakan salah satu pihak penentu program pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah desa, sehingga LPMD sangat diharapkan untuk berpartisipasi menggerakkan masyarakat dan mensukseskan kegiatan kemasyarakatan, khususnya dalam kegiatan pembangunan desa. Untuk mencapai sasaran kegiatan pembangunan desa, pemerintah telah menggariskan dalam program pembangunan masyarakat desa sebagai sasaran utama pembangunan desa adalah pembangunan prasarana fisik. Prasarana-prasarana desa sangat membantu masyarakat desa dalam mengembangkan dan meningkatkan pendapatan sosial ekonomi serta dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berada di daerah pedesaan. Dengan adanya dan terpenuhinya pembangunan infrastruktur yang memadai dimaksudkan untuk memperlancar pembangunan yang berada di desa.

(5)

Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun tertarik mengkajinya lebih jauh dengan melakukan penelitian yang berjudul Optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di

Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo (Studi Kasus

di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo) B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo?

2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo? C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.

(6)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan kepada pemerintah Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo dalam mengoptimalkan peran lembaga pemberdayaan masyarakat Desa (LPMD) sekaligus sumbangan pemikiran untuk meningkatan perencanaan pembangunan. b. Bagi para penentu kebijakan, pemerhati dan praktisi di lapangan dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisa sistem perencanaan pembangunan dan peran lembaga pemberdayaan masyarakat Desa (LPMD).

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan peran lembaga pemberdayaan masyarakat Desa (LPMD).

b. Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi penyusun selanjutnya dalam tema yang sama serta untuk menambah wawasan tentang peran lembaga pemberdayaan masyarakat Desa (LPMD) dalam perencanaan pembangunan

E. Definisi Konseptual

(7)

peneliti, demikian pula agar ada batasan-batasan dan tidak keluar dari konteknya, secara konseptual sebagai berikut:

1. Optimalisasi

Definisi optimal yaitu tertinggi, paling baik, sempurna, terbaik, paling menguntungkan. Mengoptimalkan berarti menjadikan sempurna, menjadikan paling tinggi, menjadikan paling maksimal. Optimalisasi sendiri didefinisikan sebagai pengoptimalan.4. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengoptimalan merupakan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan. Maka, dapat disimpulkan optimalisasi adalah proses ataupun cara menjadikan sempurna, menjadikan paling tinggi, atau menjadikan paling maksimal.

2. Program Dana Hibah

Dana hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.5

3. LPMD

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) adalah lembaga masyarakat yang tumbuh dari oleh dan untuk rakyat, serta merupakan

4

Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya

5

(8)

wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan berbagai kegiatan pemerintah dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, dan juga sebagai wadah yang di bentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi.

D.Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena berperan sebagai alat untuk mengukur variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada atau terjadi.

1. Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo, sebagai berikut:

a. Perencanaan kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah

- Proses Perencanaan Kegiatan

- Proses Penetapan Alokasi Pembiayaan Kegiatan

b. Sosialisasi Program Hibah Kepada Masyarakat Desa melalui LPMD kepada masyarakat

c. Pelaksanaan pembangunan

(9)

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah:

a. Faktor lingkungan b. Faktor SDM E.Metode Penelitian

Dalam melaukan penelitian perlu adanya metode penelitian, karena dapat memberi petunjuk kepada peneliti dalam urutan-urutan kerja, alat-alat yang di gunakan, serta bagaimana penelitian itu di laksanakan. Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, metode yang di pakai peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang fundamental bergantung pada pengamatan manusia, baik dalam kawasan maupun dalam peristilahannya. Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amati6. Salah satu argumen yang di kedepankan oleh metode penelitian kualitatif adalah keunikan manusia atau gejala sosial yang tidak dapat di analisa dengan metode yang di pinjam dari ilmu eksakta.

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini adalah mengacu kepada riset deskriptif, metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Jenis data bersifat dokumentasi atau data sekunder,

6

(10)

yaitu data yang diambil dari data yang telah tersedia. Teknik analisis/pengolahan data menggunakan deskriptif analisis sesuai dengan fungsi dan peranan LKMD dalam pengeloaan dana hibah.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian di lakukan, selain itu juga merupakan tempat di mana peniliti mendapatkan sumber informasi serta data-data yang di perlukan oleh peneliti untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah aktor pembantu peneliti untuk memperoleh data dalam suatu penelitian. Subyek dalam penelitian ini yaitu orang-orang yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang di teliti. Adapun subyek dari penelitian ini adalah:

a. Pengurus LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) berjumlah 2 orang, yaitu: Ketua LPMD Desa Kedung Supit.

b. Masyarakat (Karang Taruna, tokoh masyarakat, RT/RW) sebagai pemberi usulan-usulan dalam pengeloaan dana hibah.

4. Sumber Data a) Data Primer

(11)

penelitian ini adalah seluruh unsur yang berkaitan dengan masalah yang di angkat dalam penelitian ini seperti orang yang terlibat langsung di dalamnya yang dapat bertangung jawabkan kapabilitasnya sebagai nara sumber untuk mendapatkan data yang akurat.

b) Data Skunder

Data skunder adalah data yang di gunakan dala mendukung data primer. Data sekunder tersebut berupa buku-buku ilmiah, dokumen-dokumen resmi, koran-koran maupun dari internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi bagian terpenting dalam penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian merupakan salah satu unsur yang sangat penting karena lancarnya penelitian ini tergantung dari teknik pengumpulan data yang akurat. Menurut Lofland dan Lofland (1984: 47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

(12)

pembagian wawancara menurut Lexy J. Moeloeng adalah, (a). Wawancara pembicaraan formal, (b). Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara dan (c). Wawancara baku terbuka di harapkan peneliti dapat memperoleh data yang di perlukan dan dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian7.

Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang di lakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Artinya data di peroleh secara langsung dalam keadaan sadar dari objek peneliti dengan melakukan pengamatan yang tersistematis yang si lakukan dangan cara merekam kejadian dan mencatatnya. Untuk data tambahan di ambil dari dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia.

6. Teknik Analisis Data

Menurut Bodgan & Biklen (1982) dalam Lexy J. Moeloeng analisis data kualitatif adalah upaya yang di lakukan dengan bekerja dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengesistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang akan di ceritakan kepada orang lain8. Di pihak lain,analisa kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat di telusuri.

7

Ibid, hal.187.

8

(13)

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan berhubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Selanjutnya menurut Janice McDrury (dalam Moelong) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:9

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan.

7. Keabsahan Hasil Penelitian

Dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dibutuhkan keabsahan data. Keabsahan data merupakan usaha untuk meningkatkan derajat kepercayaan data. Apabila penelitian melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat sesuai dengan teknik yang digunakan, maka hasil upaya penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Setelah diperoleh data yang sudah disusun secara sistematis dalam rangkuman yang jelas, maka langkah selanjutnya memeriksa keabsahan data yang ada. Hal ini dilakukan dengan kategorisasi data yang ada.

9

(14)
(15)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

OLEH: Lukman Hakim

Nim: 08230064

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(16)

NIM : 08230064

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah (Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)

(17)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah (Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(18)

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah (Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 27 April 2013

(19)

NIM : 08230064

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(20)

hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Optimalisasi peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah (Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)” dengan lancar.

Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini. Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat berarti bagi peneliti.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

(21)

4. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini

5. Bapak Dr. Ishomudin, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini

6. Teman-teman seperjuangan di jurusan Ilmu Pemerintahan. thanks friends for all.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin. Akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang tertarik dengan kajian pemerintahan dan politik.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 18-04-2013

(22)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo (Studi Kasus di Desa Kedung Supit Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo)”, Pembimbing I: Drs. Krishno Hadi, MA. Pembimbing II: Noenik Sofiati, SH, MH

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, dana hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Selanjutnya mekanisme pemberian dana hiba, kepala daerah menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang atau jenis barang atau jasa yang akan dihibahkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Probolinggo nomor 09 tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2012. Penyerahan hibah dari pemerintah daerah kepada penerima hibah dilakukan setelah penandatanganan NPHD. Selain itu, dengan adanya dana hibah diharapkan mampu menambah jumlah lapangan kerja yang semakin lama semakin menyempit. Misalnya saja ketika di Desa Kedung Supit membangun gorong-gorong, masyarakat diharapkan menggunakan sistem padat karya. Dengan sistem ini, berarti pemanfaatan dana hibah akan memberi pekerjaan kepada tenaga kerja di daerah tersebut. Dengan mengoptimalkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan merupakan tugas utama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). LPMD merupakan salah satu pihak penentu program pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah desa.

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, metode yang di pakai peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik analisis/pengolahan data menggunakan deskriptif analisis sesuai dengan fungsi dan peranan LKMD dalam pengeloaan dana hibah. Setelah data dianalisis, maka penulis memeriksa dan mengoreksi kembali keabsahan data tersebut dengan menggunakan dua dari empat kriteria tekink pemeriksaan yaitu kepercayaan dan kepastian. Hal ini dilakukan sebelum sampai pada kesimpulan.

Pendekatan teori dalam penelitin ini menggunakan teori pemberdayaan yang secara konseptual, adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.

(23)

dimana setiap musrembangdes LPMD mengundang para RT RW dan tokoh masyrakat ntuk menampung usulan-usulan pembangunan diwilayah masing-masing.

Sosialisasi program hibah kepada masyarakat desa melalui LPMD dilakukan melalui tingkat Kecamatan yang kemudian dilakukan rapat RW untuk di teruskan kepada masyarakat. LPMD bekerja sama dengan kecamatan, dengan cara mengumpulkan semua warga di Desa Kedung Supit untuk diberikan informasi tentang dana Hibah sekaligus rencana pembangunan. Selain itu sosialisasi dilakukan di tingkat desa dimana LPMD memusyawarakan dengan warga atau kelompok masyarakat melalui musrembangdes dalam rangka untuk mewujudkan pembangunan fisik dan fasilitas umum yang disesuaikan dengan anggaran hibah yang ada.

Pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Kedung Supit kurang maksimal, salah satunya adalah karena faktor pendanaan yang kurang sesuai dengan kebutuhan yang akan dibangun serta kondisi SDM masyarakat yang kurang mendukung pembangunan. Selain itu kurangnya sesuai dengan perencanaan awal yang berdasarkan hasil musyawarah desa, yang mana penetapan pembangunan lebih banyak ditentukan oleh pihak kecamatan. Sedangkan untuk pelaporan Program Hibah melalui LPMD kepada masyarakat dimulai dengan melaksanakan penandatanganan Perjanjian Pemberian Hibah Keuangan dalam naskah Perjajian pemberian Hibah Keuangan, pelaksanaan pembangunan fisik dan serah terima yang disaksikan oleh perangkat desa.

(24)

role of the Institute for Village Empowerment (LPMD) in the management of grant funds in Kedung Supit Wonomerto Probolinggo District (Case Study in Kedung Supit Wonomerto Probolinggo district)". Supervisor I: Drs. Krishno Hadi, MA. Supervisor II: Noenik Sofiati, SH, MH.

According to the Regulation of the Minister of Home Affairs No. 32 of 2011, the grant is giving money / goods or services from local government to the government or other local governments, regional companies, communities and civil society organizations, which are specifically defined allotment, is not mandatory and does not bind , and not continuously aimed to support the implementation of local government affairs. Furthermore hiba grants mechanisms, regional head set list of recipients and their grant amount of money or type of goods or services to be donated to the local chief decision under the rules of Probolinggo area number 09 of 2011 on the Probolinggo district budget fiscal year 2012. Submission of a grant from the local government grantee after signing development is a major task of the Institute of Rural Community Empowerment (LPMD). LPMD is one of the determinants of the development program will be implemented village government.

Of background and problem formulation above, in the method researchers used in this study is a qualitative research method. Engineering analysis / processing of data using descriptive analysis in accordance with the function and role in the management of grant funds LKMD. Once the data is analyzed, the authors re-examine and correct the validity of such data using two of the four criteria of trustworthiness and examination techniques certainty. This is done prior to the conclusion.

Theory approach in this research is to use the theory of empowerment that is conceptually, is an attempt to increase the dignity of the society in its present condition is not able to escape from the trap of poverty and underdevelopment. In other words, is to enable and empower people to make independent.

(25)

Supit to be given information about the grant funds as well as development plans. Additionally socialization activities in villages where LPMD meeting with residents or community groups through discussion in order to realize the physical development and public facilities to fit the budgets of existing grants.

Development and implementation of community empowerment in Kedung Supit less than the maximum, one of which is because of the lack of funding as the need to be built as well as the human condition that are less supportive of development. Besides the lack of planning in accordance with the consensus reached by the beginning of the village, which is the determination of the construction is mostly determined by the district. As for the reporting LPMD Grant Program through the public begins to implement the signing of Grant Agreement in the script Finance Financial Grant administration, implementation and handover the physical development witnessed by the village.

(26)

Lembar Pernyataan ... iii

5. Teknik Pengumpulan Data ... 11

6. Teknik Analisis Data ... 12

7. Keabsahan Hasil Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD).. ... 15

1. Kedudukan LPMD dalam Tata Pemerintahan Desa ... 15

2. Peran LPMD ... 17

B. Pemberdayaan Masyarakat.. ... 20

(27)

2. Dasar Hukum Dana Hibah ... 28

3. Kriteria Pemberian Dana Hibah ... 29

4. Pengelolaan Dana Hibah ... 30

D. Dana Hibah sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa ... 31

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Desa Kedung Supit ... 42

1. Gambaran Umum ... 42

BAB IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Peran LPMD dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit ... 51

1. Perencanaan kegiatan LPMD dalam pengelolaan dana Hibah ... 51

2. Sosialisasi Program Hibah Kepada Masyarakat Desa melalui LPMD ... 61

3. Pelaksanaan pembangunan ... 72

4. Pelaporan Program Hibah melalui LPMD kepada masyarakat ... 75

B. Faktor Pendukung dan Penghambat LPMD dalam Pengelolaan Dana Hibah .. 77

(28)

Abimanyu, Anggito.1995. Pembangunan Ekonomi Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: BPFE UGM

Cook, Sarah dan Steve Macaulay, 1997. Perfect Empowerment. Elex media komputindo

Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Kebijaksanaan dan Strategi Pengentasan Kemiskinan. Malang: Unibraw

Moeloeng, J, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung

Marbun. 1999. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit, Erlangga, Jakarta

Mubyarto.1994. ProfilDesa Tertinggal Indonesia. Bappenas. AdytiaMeda

Pranarka, AMW dan Prijono, Onny S (Ed). 1996. Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan dan Implementasi. CSIS.: Jakarta

Prasojo, Eko.2004. People and society empowerment Rasyid, Sulaiman. 1990. Fiqh Islam. Bandung. Sinar Baru

Siagian. 2005. Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional. Jakarta. PT Gunung Agung

Suharto, Edy. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung.Refika Aditama

Tim Reality. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya

Wrihatnolo, R. R. dan Dwidjowijoto R. N. 2007. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. PT Gramedia: Jakarta

Sumber Lain:

(29)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo nomor 09 tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2012

http//subejo.staf.ugm.ac.id.

(30)

Jabatan/Pekerjaan : Tgl Wawancara :

1. Menurut bapak/ibu bagaimana selama ini peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) di Desa Kedung Supit?

2. Menurut bapak/ibu bagaimana kondisi SDM yang ada di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)?

3. Menurut bapak/ibu bagaimana proses Perencanaan kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit?

4. Menurut bapak/ibu bagaimana proses penetapan alokasi pembiayaan kegiatan di Desa Kedung Supit?

5. Menurut bapak/ibu bagaimana proses sosialisasi program hibah kepada masyarakat desa melalui LPMD di Desa Kedung Supit, baik di tingkat Kecamatan maupun di tingkat Desa?

6. Faktor apa saja yang mendukung peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam pengelolaan dana Hibah di Desa Kedung Supit?

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu penelitian ini akan memfokuskan pada analisa faktual terhadap penerapan manajemen pemasaran produk yang dilakukan oleh Rumah Zakat yang difokuskan

Kesimpulan dari kegiatan kewirausahaan produksi CaSuWari (Cacing Sutra Waring) ini menunjukkan bahwa cacing sutera dapat diproduksi secara efisien dengan sistem

Pada umumnya nama keluarga yang bermakna asosiatif dalam bahasa Kaili dan bahasa Inggris diambil dari nama keluarga berdasarkan nama tempat, nama yang mengikuti nama

Tabel III merupakan hasil perhitungan menurut responden sub elemen informativeness website studentdesk UAI sudah baik, tetapi pada penataan informasi pengguna merasa cukup

Penelitian ini di dukung oleh teori Keynes (1990) yang menyatakan bahwa dalam pengalokasian belanja pemerintah membutuhkan adanya campur tangan dari pemerintah

PERANAN EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior) SEBAGAI HIPOLIPIDEMIA PADA TIKUS WISTAR OBES 494 NI KOMANG TRI SUANDAYANI.S.Si.,M.Si 197012171999032001 Fakultas

Mutasi kromosom adalah prubahan terjadi pada struktur kromosom, diberi nama umum Aberasi khromosom, dibedakan atas:.. Defisiensi, adalah hilangnya sebuah/ sebagian gen

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada metode Equivalence Partitioning , dapat terlihat bahwa perangkat lunak web