• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN KELOMPOK EUROSCEPTIC DALAM REFERENDUM INGGRIS TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN KELOMPOK EUROSCEPTIC DALAM REFERENDUM INGGRIS TAHUN 2016"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN KELOMPOK EUROSCEPTIC DALAM REFERENDUM INGGRIS TAHUN 2016

The Factors of Eurosceptic Group Victory in United Kingdom Referendum 2016

Disusun Oleh Khairul Munzilin

20130510062

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

i

FAKTOR-FAKTOR KEMENANGAN KELOMPOK EUROSCEPTIC DALAM REFERENDUM INGGRIS TAHUN 2016

The Factor of Eurosceptic Group Victory in United Kingdom Referendum 2016

Skripsi

Disusun Guna Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: Khairul Munzilin

20130510062

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv MOTTO

Sebaik-baik manusia adalah yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi manusia

lainnya” (Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam)

Don’t ever forget that your truth inspiration is “Prophet Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam”

Daripada bersibuk mengutuk kegelapan, Lebih Baik nyalakan dirimu,

Dan jadilah “Penerang”

“No Pain, No Gain”

“If you plan Nothing, You’ll get Nothing”

“Life is Choice, so choose every step of your life carefully, cause it will determine your future”

(6)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang beserta rasa syukur dan bangga, saya persembahkan skripsi ini kepada :

(7)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Tidak lupa saya haturkan rasa syukur dan ucapan terima kasih saya kepada :

 Allah SWT yang karena berkah dan kasih sayang Nya saya dapat hidup

merasakan seluruh nikmat Nya hingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

 Nabi Muhammad SAW yang telah mencerahkan dunia yang gelap, dan telah

menjadi inspirasi dalam hidup saya.

 Seluruh anggota keluarga saya, Ayah, Ibu, dek Ima. Seluruh keluarga besar

Bunda dan Ayah, dan seluruh sepupu-sepupu saya yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan mendorong studi saya hingga saat ini.

 Pondok Modern Darussalam Gontor, terimakasih telah menerima saya

menjadi bagian dari keluarga Gontor. Banyak hal yang saya pelajari dari Gontor, tiada hari bahkan tiada detik tanpa pendidikan. Syukran katsiran yaa ustadzii. Semoga saya bisa menjadi bagian dari yang mampu membuat bangga Gontor, Islam, Bangsa, dan Negara. Aamiin.

 Seluruh teman-teman SEA (Student English Activity) yang telah menjadi

keluarga baru saya di Yogyakarta, terkhusus bagi teman-teman SEA dari ministry Speaking. Terimaksih yang terdalam bagi kalian semua yang telah mewarnai hidup saya selama di UMY dengan berbagai warna, dan terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidup saya selama di UMY. And i wish for all of you guys will always shine bright, being a better human and wish we can meet on the top.

 Seluruh teman-teman SEA dari angkatan 2013 yang mudah-mudahan kita

bisa menjadi manusia yang lebih baik kedepannya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Aamiin.

 Seluruh teman-teman Mujaddid, yang juga telah menjadi keluarga saya

(8)

vii

 Seluruh teman-teman Peuhaba UMY yang menjadi tempat berkumpulnya

anak-anak Aceh di perantauan Yogyakarta yang sedang menempuh studi di UMY.

 Seluruh teman-teman kelas HI A UMY yang menjadi teman pertama di

kampus ini dan menjadi tokoh pertama dalam kisah perjalanan hidup saya di UMY.

 Seluruh teman-teman HI di UMY semoga kita bisa menjadi insan yang baik,

diridhai oleh Allah SWT, dan dapan menjadi insan yang selalu lebih baik dari hari ke hari. Aamiin.

 Seluruh teman-teman di DPM-KM UMY yang telah memberikan

pengalaman berpolitik di dunia kampus UMY.

 Seluruh teman-teman Sahabat Sedekah, yang mudah-mudahan amal kita

diterima Allah dan semoga kita selalu berada di jalan Allah. Aamiin.

 Seluruh temen-temen Idealist Leaders yang tersebar di seluruh dunia.

Senang rasanya menjadi bagian dari kalian semua. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan pondok untuk kebaikan umat. Aamiin.

 Seluruh teman-teman kontrakan kucing : Javier Ashar, Amin Hizbullah dan

Latif Ismail, Fauzan, Saiba, Fitra, dan Nizar.

 Seluruh teman-teman seperjuangan dalam menghadapi kehidupan sebelum

memasuki dunia kampus : Hasan Ibrahim, Putra Yahya, Hilman, Rudi, Miftah, Yuda dan Dika.

 Seluruh teman-teman seperjuangan skripsi dan yang menemani dalam

pengerjakan skripsi : Yudha, Widya, Intan, Rezki, Amin, Rangga, Javier, Fadhli, Ulfa, Betti, Tasya dan Ujul.

 Terimakasih bagi Java Mart yang berjasa dalam pengerjaan skripsi ini, telah

menyediakan wifi, dan telah buka 24 jam, dan sangat membantu dalam pengerjaan skripsi ini.

(9)

viii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

Segala Puji dan syukur bagi Allah SWT atas rahmat, berkah dan hidayah Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju Islam.

Alhamdulillah penulis sampaikan atas terselesaikannya skripsi strata-1 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Skripsi ini merupakan bukti lika-liku perjalanan akademik yang dilalui penulis selama kurang lebih 3,5 tahun terakhir. Penulis sangat berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya serta menjadi ilmu yang mempunyai kontribusi bagi kemajuan bangsa.

Melalui kata pengantar ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak antara lain :

1. Bapak Prof. Bambang Cipto, M.A. selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

2. Bapak Dr. Ali Muhammad, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus pembimbing yang telah membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Nur Azizah, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Hubungan

Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkontribusi kepada jurusan.

4. Ibu Siti Muslikhati, S.IP., M.Si. selaku sekretaris Jurusan Ilmu

Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Bapak Sugeng Riyanto, S.IP., M.Si. selaku dosen penguji skripsi I,

(10)

ix

6. Ibu Ratih Herningtyas, S.IP., M.A. selaku dosen penguji skripsi II,

terima kasih atas masukan dan saran semoga bisa bermanfaat kedepannya.

7. Seluruh rekan-rekan civitas akademika HI UMY, bapa ibu dosen HI

UMY yang telah memberikan saya pengetahuan dan pembelajaran buat saya, administrasi TU HI UMY Pak Jumari, Pak Waluyo dan Pak Ayub yang membantu proses administrasi di jurusan berjalan lancar dan teman-teman HI UMY angkatan 2013 yang senantiasa memberikan dukungan sehingga susah dan senang masa studu dapat terlewati.

8. Seluruh keluarga besar saya yang tanpa lelah memberikan dorongan dan

semangat sehingga saya dapat menyelesaikan studi ini.

9. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah membantu dan

saling memberi support satu sama lain dalam menyelesaikan skripsi ini.

Mengakhiri kata pengantar ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu banyak masukan dan saran, maka dari itupenulis mengharapkan masukan dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak serta perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan bangsa.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullah Wa Barakaatuh

Yogyakarta, 24 Desember 2016

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ...iii

MOTTO ... ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ...v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Kerangka Pemikiran ... 8

1. Teori Voting Behaviour ... 8

2. Konsep Strategi Kampanye... 15

D. Hipotesa ... 17

E. Tujuan Penelitian ... 18

(12)

xi

1. Metode Pengumpulan Data ... 18

2. Metode Pengolahan Data... 19

G. Sistematika Penulisan ... 19

BAB II ... 21

A. Kontur Kenegaraan United Kingdom ... 21

B. Sejarah United Kingdom ... 28

1. Sejarah Perekonomian United Kingdom ... 30

2. Inggris dan Perang Dunia Pertama ... 33

3. Inggris dan Perang Dunia ke II ... 38

C. Munculnya Uni Eropa Dan Masuknya Inggris Dalam Uni Eropa ... 41

1. Sejarah dan Kontur Dari Institusi Uni Eropa ... 41

2. Inggris menjadi anggota dari Uni Eropa ... 46

3. Referendum Inggris dan Uni Eropa pertama ... 49

BAB III ... 56

A. Definisi Dan Klasifikasi Eurosceptic ... 56

1. Definisi Eurosceptic ... 56

2. Klasifikasi Eurosceptic ... 58

B. Dinamika Perkembangan Eurosceptic ... 62

C. Referendum Inggris Tahun 2016 ... 69

1. Latar Belakang ... 69

(13)

xii

3. Hasil Penghitungan Suara Referendum ... 75

BAB IV ... 78

A. Perilaku Pemilih Brexit Dalam Referendum Inggris Tahun 2016 ... 78

1. Model Sosiologi : Pekerja Buruh, Purnakaryawan, Dan Demografi Masyarakat Inggris ... 80

2. Model Dominasi Ideologi : Kebangkitan Eurosceptic Di Tengah Masyarakat Inggris ... 86

3. Model Identifikasi Partai : Pengaruh Partai UKIP Dalam Referendum .. 89

B. Kemenangan Strategi Kampanye Kelompok Eurosceptic ... 91

1. Project Fear ... 92

2. Emotional Connection ... 95

3. Pengaruh dari Publik Figur ... 97

BAB V ... 101

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 - Argumen setiap kubu dari Brexit dan Bremain dalam kampanye ... 74

Gambar 2 - Hasil total pemilih dalam referendum Inggris Raya 2016 ... 75

Gambar 3 - Jumlah suara referendum untuk Brexit dan Bremain ... 76

Gambar 4 - Hasil penghitungan suara berdasarkan negara bagian Inggris Raya .. 76

Gambar 5 - Pemetaan jumlah pemilih Brexit dan Bremain ... 77

DAFTAR TABEL

Tabel 1 - Persentase penduduk Inggris Raya berdasarkan umur ... 24

(15)
(16)

xiv ABSTRACT

23 June 2016 is a historic day for the whole European Union society especially for those the people of United Kingdom. On this day eurosceptic group won a British referendum on Britain's motion of leaving the European Union. This paper will explore the factors related to the background of the eurosceptic group victory in this referendum. Theory of Voting Behaviour and Strategy of Campaign are bealived will be the best method in order to answer the reaserch of this paper. Eurosceptic group victory in this referendum couldn’t be separated from eurosceptic's success in influencing the mindset or paradigm of Britain society as the voter in this referendum. By using the concept of the campaign strategy, the writer will examine various forms of brexit campaign strategy that used in Britain referendum 2016 in order to influence voters behaviour.

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam penelitian skripsi ini penulis akan membahas mengenai referendum

Inggris Raya yang diadakan pada tahun 2016 berkaitan dengan apakah Inggris akan

meninggalkan atau keluar dari Uni Eropa, ataupun sebaliknya menetap sebagai

negara anggota dari Uni Eropa. Dalam referendum Inggris yang diadakan pada

tangga 23 Juni 2016, sejarah menetapkan bahwa kelompok eurosceptic berhasil

mengawal suara masyarakat Inggris, terbukti dengan keberhasilan kelompok

eurosceptic mendapatkan suara terbanyak dan memenangkan referendum ini. Hasil referendum ini menjadi sejarah besar bagi Inggris dan Uni Eropa oleh karena

inggris menjadi negara pertama dari negara-negara anggota Uni Eropa lainnya yang

memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa.

Andrew Heywood dalam bukunya Politics menegaskan makna konsep

referendum dengan sebuah kegiatan pemilihan dimana pemilih dapat

mengekspresikan pandangan pada isu tertentu terkait kebijakan publik.

Referendum berbeda dari pemilu yang dilakukan dengan dasar untuk mengisi suatu

jabatan publik dan tidak untuk memberikan demokrasi langsung terhadap kebijakan

yang ada di dalam pemerintahan. Referendum tidak digunakan sebagai ajang

penggantian perwakilan masyarakat pada pemerintah (Heywood, 2013). Maka,

(18)

2

diterapkan pada Inggris tergantung pada bagaimana hasil yang tercipta dalam

referendum ini.

Sebagaimana yang dilansir oleh BBC, istilah brexit merupakan singkatan

kata yang telah digunakan untuk mengatakan Inggris meninggalkan Uni Eropa -

menggabungkan kata-kata ‘Britain’ dan ‘Exit’ untuk mendapatkan brexit, dengan

cara yang sama seperti kemungkinan Yunani keluar dari euro dijuluki Grexit di

masa lalu (Hunt, 2016). Sedangkan menurut businissdictionary, brexit ialah Sebuah

kombinasi dari kata ‘Britain’ dan ‘Exit’ yang mengacu pada penarikan Inggris dari

Uni Eropa. Bagi Eropa, istilah brexit ini sangatlah mendalam sejak Inggris adalah

satu-satunya negara besar yang meninggalkan Uni Eropa. Sebagaimana

orang-orang Inggris telah sepakat untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum

bersejarah pada hari Kamis 23 Juni 2016 (businessdictionary.com, 2016).

Berlandaskan dua definisi diatas, brexit dapat diartikan sebagai sebuah istilah untuk

menunjukkan bahwa Inggris meninggalkan Uni Eropa dalam peristiwa referendum

yang diadakan pada tanggal 23 juni 2016.

Istilah eurosceptic merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk

orang-orang Eropa yang meragukan keberadaan Uni Eropa, eurosceptic berasal dari dua

kata yang digabungkan menjadi satu yaitu Euro dan Skeptic, Euro memiliki arti

Eropa, dan Skeptic memiliki arti orang yang suka meragui sesuatu, maka secara

sederhana eurosceptic dapat diartikan dengan orang-orang Eropa yang meragukan

atau menolak adanya integrasi di Eropa. Sedangkan jika merujuk pada kamus

(19)

3

terutama politikus, yang menentang hubungan dekat antara Inggris dan Uni Eropa.

Istilah eurosceptic pertama kali muncul pada 11 November tahun 1985 dalam koran

Inggris, The Times, untuk menggambarkan oposisi skeptis terhadap Uni Eropa dan

kebijakan-kebijakan dari Uni Eropa, istilah ini menjadi lebih fleksibel apabila

dibandingkan dengan istilah euro-phobia ataupun istilah anti-Europeanism

(Mehlika Ozlem Ultan, 2015).

Awal tahun 2016 menjadi masa yang sangat bersejarah bagi masyarakat Uni

Eropa terkhusus bagi masyarakat Inggris. Hal ini dikarenakan pada tanggal 20

Februari 2016, David Cameron yang saat itu sedang menjabat sebagai perdana

menteri Inggris mengumumkan bahwa Inggris akan mengadakan referendum

terkait “apakah Inggris akan menetap sebagai anggota dari Uni Eropa ?” atau

“apakah Inggris akan melepaskan diri dari keanggotaannya di Uni Eropa ?”. Lebih

awal dari yang dijanjikan oleh Cameron pada masa kampanye 2015, referendum

yang awalnya ditargetkan pada 2017 menjadi lebih awal dan akan dilaksanakan

pada tanggal 23 juni 2016, pemutusan pertanggalan ini lahir setelah diadakannya

renegosiasi terhadap hubungan Inggris dengan Uni Eropa di Brusel pada tanggal 18

dan 19 april. Sedangkan keputusan referendum ini muncul dari pemungutan suara

parlemen Inggris setelah perdebatan yang lama terkait RUU referendum ini, dalam

pemungutan suara ini anggota parlement yang mendukung pembuatan RUU ini

berjumlah 544 orang sedangkan yang menolak berjumlah 53 orang (BBC, 2015).

(20)

4

leave the EU, Cameron said it was down to UK citizens to decide on the country’s future. The prime minister said: “Everyone is going to have to make their own decision. This is not a debate between politicians. It’s a debate for the whole of the country to get involved in and to make their decision. It’s a very simple question on the ballot paper. You either remain in the European Union or you leave the European Union. It’s a single decision, it’s a final decision” (Morris, 2016).

Kutipan singkat dari The Guardian.com diatas menjelaskan bahwa

sesungguhnya keputusan yang akan menentukan “apakah Inggris akan keluar atau

akan menetap di Uni Eropa ?” bukan bergantung pada keputusan para birokrat yang

duduk di kursi pemerintahan namun masyarakat Inggris secara keseluruhan yang

akan menjadi penentu terhadap keputusan yang akan diambil. Hal ini menjelaskan

bahwa Referendum mendapat tempat penting bagi keputusan Inggris terkait

keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

Dalam pidato kenegaraan, David Cameron mengatakan :

“We are approaching one of the biggest decisions this country will face in our lifetimes: whether to remain in a reformed EU or to leave. The choice goes to the heart of the kind of country we want to be and the future we want for our children.” “I do not love Brussels. I love Britain. I am the first to say there are many ways the EU needs to improve. The task of reforming Europe does not end with yesterday’s agreement. I will never say our country could not survive outside Europe … That is not the question. The question is will we be safer, stronger and better off working together in a reformed Europe or out on our own.” “You will decide and whatever your decision I will do my best to deliver it”(Rowena Mason N. W., 2016). Pidato David Cameron ini dengan jelas menunjukkan bahwa Referendum

terkait keanggotaan Inggris di Uni Eropa akan menjadi hal penentu masa depan

(21)

5

Kedua sumber diatas membuktikan bahwa keanggotaan Inggris di Uni

Eropa memiliki makna besar bagi Inggris. Ditambah kebijakan terhadap kedudukan

Inggris di Uni Eropa akan ditentukan melalui mekanisme referendum yang akan

melibatkan seluruh masyarakat Inggris. Menurut KBBI, referendum memiliki arti

“penyerahan suatu masalah kepada orang banyak supaya mereka yg

menentukannya (jadi, tidak diputuskan oleh rapat atau oleh parlemen); penyerahan

suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum (semua

anggota suatu perkumpulan atau segenap rakyat)”. Ketika suatu negara

melaksanakan referendum, ini membuktikan bahwa betapa pentingnya keputusan

yang akan diambil sehingga tidak cukup sekedar melalui parlemen yang telah

dibentuk, melainkan mengharuskan untuk melibatkan keseluruhan masyarakat

yang ada di dalam negara bersangkutan.

Seperti yang dilansir oleh VOAIndonesia pada 19 februari 2016, David

Cameron menyatakan akan memperjuangkan kepentingan Inggris pada KTT Uni

Eropa yang akan dilaksanakan selama dua hari di Brussel. Perdana menteri Inggris

ini mengikuti rapat tersebut dengan membawa segala keresahan masyarakat Inggris

yang telah ditanggung semenjak masa kampanyanya. Perdana Menteri Inggris

Cameron menginginkan konsesi dari para pemimpin Uni Eropa lainnya mengenai

berbagai tuntutan utama yang bisa diajukannya kepada para pemilih Inggris dalam

referendum pada akhir tahun, mengenai apakah negaranya akan tetap menjadi

(22)

6

20 februari 2016, setelah pertemuan KTT Uni Eropa di Brussels telah usai,

Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengumumkan bahwa para pemimpin

negara Uni Eropa telah mencapai kesepakatan untuk memberikan berbagai "status

spesial" sebagai pertimbangan agar Inggris tidak keluar dari blok itu. Meski

demikian, keanggotaan Inggris di Uni Eropa akan ditentukan rakyat Inggris sendiri

melalui referendum. Usai diskusi selama dua hari yang berlangsung di Brussels,

Belgia, para pemimpin Uni Eropa sepakat dengan suara bulat untuk menerapkan

sejumlah langkah yang bertujuan membuat Inggris tetap berada di blok berisi 28

negara anggota Eropa itu. (Sari, 2016)

Namun demikian, walaupun segala kegundahan yang lahir dari masyarakat

euroskeptic Inggris mendapat signal lebih baik setelah kesepakatan KTT Uni Eropa di Brussels, hal ini bukan berarti referendum akan dihentikan. Keputusan

referendum tetap berjalan, perdebatan antara brexit dan Bremain pun berlangusng

antara masyarakat Inggris dan kemudian topik inipun menjadi pembicaraan di skala

Internasional.

Untuk mengetahui besaran jumlah pemilih sementara untuk kedua kubu

brexit dan bremain sebelum referendum dilaksanakan, maka survey poling yang

dilaksanakan secara independen menjadi cara terbaik untuk itu. Jajak pendapat

terkait referendum dalam beberapa survey sangatlah ketat. Hasil telepon dari

ComRes menempatkan kubu Bremain lebih unggul 12 poin dibandingkan kubu

brexit, dengan 51% dari pemilih menginginkan Inggris untuk menetap di Uni Eropa

(23)

7

YouGov menyatakan bahwa 42% memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa,

sementara 38% imemutuskan untuk menetap di Uni Eropa. Hasil ini konsisten

dengan tren selama beberapa bulan terakhir sebelum referendum dimulai, yang

menunjukkan bremain memimpin dalam jajak pendapat telepon dan kompetisi yang

ketat antara brexit dan bremain dalam sampel online (Fishwick, 2016).

Dan melihat survey lainnya, dalam report yang dikeluarkan oleh

guardian.com pada 23 februari 2016 terkait pilihan anggota parlemen terhadap

setengah lebih dari MPs Inggris, menunjukan hasil bahwa pilihan Bremain menjadi

pilihan terbanyak dibandingkan pilihan untuk brexit dan abstain. Guardian telah

mendata sebanyak 638 orang dari 650 orang anggota parlemen Inggris raya, dalam

surveynya gurdian membagi tiga klasifikasi pilihan dengan pertama pilihan untuk

Inggris meninggalkan Uni Eropa, kedua pilihan untuk Inggris tetap menjadi bagian

dari Uni Eropa, dan terakhir pilihan untuk mereka yang belum menentukan pilihan

mereka antara kedua pilihan yang ada. Dari 638 orang yang mengikuti survey ini

menunjukan bahwa mereka yang memilih brexit berjumlah 138 orang, yang

memilih bremain berjumlah 417 orang, dan mereka yang belum menentukan

pilihannya berjumlah 83 orang (Rowena Mason F. S., 2016).

Dan kemudian berdasarkan survey online yang dilaksanakan oleh survation

yaitu salah satu lembaga riset yang ada di Inggris, pilihan terbanyak jatuh pada

bremain dengan memimpin 3 poin daripada brexit. Bremain mendapat total 45%

suara sedangkan brexit mendapatkan 42% suara (Wright, 2016). Secara

(24)

8

merefleksikan bahwa mayoritas masyarakat Inggris menginginkan Inggris untuk

tetap menjadi bagian dari Uni Eropa.

Hasil polling sebelum referendum dan hasil penghitungan suara referendum

merefleksikan fenomena yang kontradiktif. Mengingat bahwa keempat polling

diatas menunjukan bremain lebih unggul dibandingkan dengan brexit. Namun hasil

referendum menunjukkan bahwa kelompok eurosceptic menjadi pemenang dalam

referendum Inggris 2016.

B. Rumusan Masalah

Dengan uraian latarbelakang masalah diatas, maka penulis akan membawa

skripsi ini dengan rumusan masalah : Mengapa kelompok eurosceptic berhasil

memenangkan referendum Inggris Raya yang diadakan pada 23 Juni tahun 2016 ?

C. Kerangka Pemikiran

Dalam menjawab permasalahan diatas penulis akan menggunakan teori

voting behaviour dan didukung oleh konsep strategi kampanye. Penggunaan teori

dan konsep ini diharapkan mampu membantu penulis dalam menjawab

permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini.

1. Teori Voting Behaviour

Berlandaskan pada kamus Merriam-Webster, Teori dapat ditafsirkan

sebagai sebuah ide atau seperangkat gagasan yang dimaksudkan untuk menjelaskan

(25)

9

dikemukakan sebagai sebuah perangkat untuk pembuktian terhadap kemungkinan

sebuah kebenaran tetapi belum diketahui atau belum terbukti benar. Teori adalah

Prinsip-prinsip umum atau ide yang berkaitan dengan topik tertentu

(merriam-webster, 2016). Merujuk pada definisi diatas, maka penulis menggagas Teori

Voting Behaviour untuk menjelaskan peristiwa dan menjawab rumusan masalah

yang menjadi fokus dalam skripsi ini.

Teori Voting Behaviour terdiri dari dua kata yaitu Voting dan Behaviour,

voting dalam bahasa indonesia berarti pemberian suara yang menurut

marriam-webster ditafsirkan sebagai pilihan resmi yang dibuat dalam pemilihan, rapat, dan

lainnya, dengan menggunakan surat suara, mengangkat tangan, berbicara degan

nada keras, dan sebagainya (merriam-webster, 2016). Sedangkan dalam kamus

Oxford, voting ialah Sebuah indikasi formal pilihan antara dua atau lebih calon atau

program aksi, yang biasanya dinyatakan melalui pemungutan suara atau

mengacungkan tangan (oxforddictionaries.com, 2016).

Behaviour dalam bahasa indonesia berarti Perilaku, dalam sebuah jurnal

yang diterbitkan oleh UNESCO, behaviour didefinisikan sebagai cara dimana

seorang individu berperilaku atau bertindak. Ini adalah cara seorang individu

mengendalikan dirinya. Perilaku harus dilihat dalam referensi untuk sebuah

fenomena, suatu benda atau orang. Hal ini dapat dilihat dalam referensi untuk

norma-norma masyarakat, atau cara di mana seseorang memperlakukan orang lain

(26)

10

terhadap orang, masyarakat atau benda. Hal ini dapat baik buruk atau baik. Ini bisa

normal atau abnormal sesuai dengan norma-norma masyarakat (Unesco, 2000).

Kemenangan sebuah kelompok dalam suatu pemilu ataupun referendum

dalam kasus ini, erat kaitannya dengan kemampuan kelompok tersebut dalam

menguasai ataupun mempengaruhi perilaku pemilih dalam pemilu atau referendum

tersebut. Antara awal 1940-an dan 1960-an, empat model dasar “perilaku pemilih”

telah dikemukakan di hampir semua studi terkait perilaku pemilu. Model ini

menjelaskan bagaimana manusia bereaksi terhadap faktor-faktor lingkungan dan

memilih antara berbagai tindakan yang berbeda (Arzheimer, 2008).

Pada dasarnya ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi perilaku

pemilih dalam sebuah pemilu, Andrew Heywood dalam bukunya yang berjudul

Politics’ mengemukakan bahwa setidaknya terdapat empat faktor yang

mempengaruhi ‘perilaku pemilih’; pertama, model identifikasi partai; kedua, model

sosiologi; ketiga, model pilihan rasional; keempat, model idiologi dominan.

Model identifikasi partai merupakan model yang didasarkan pada rasa keterikatan atau keberpihakan psychologycal seorang terhadap suatu partai tertentu.

Pemilih dilihat sebagai orang yang mengidentifikasi pilihannya dalam suatu

pemilihan berdasarkan partai yang mereka anggap baik menurut kepercayaan

mereka. Keikutsertaan dalam pemilihan merupakan manifestasi dari keberpihakan,

bukan produk dari perhitungan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti

(27)

11

Melihat partai sebagai keluarga merupakan sarana utama dimana loyalitas

politik diciptakan. Oleh karnanya, dalam kebanyakan kasus, model ini diperkuat

dengan keanggotaan kelompok dan pengalaman sosial. Dalam model ini, sikap

terhadap kebijakan dan pemimpin, serta persepsi tentang kelompok dan

kepentingan pribadi, cenderung dikembangkan atas dasar identifikasi terhadap

partai. sekutu partisan seperti ini cenderung bersifat stabil dan kontinuitas, terutama

dalam hal pola kebiasaan perilaku pemilih, sering berlangsung seumur hidup

(Heywood, 2013).

Model sosiologis merupakan model yang menghubungkan perilaku pemilih dengan keanggotaan kelompok tertentu, model ini menunjukkan bahwa pemilih

cenderung mengadopsi pola voting yang mencerminkan posisi ekonomi dan sosial

dari kelompok dimana mereka berasal. Apabila dalam model psikologis pemilih

dipengaruhi dengan ikatan dengan partai atas dasar kekeluargaan, maka model

sosiologis melihat bahwa pentingnya keselarasan sosial yang dicerminkan dengan

berbagai divisi dan berbagai kecenderungan dalam masyarakat. Beberapa hal yang

paling signifikan dari divisi-divisi ini yaitu kelas sosial, gender, budaya, agama dan

daerah (Heywood, 2013).

Dalam berbagai analisa dikemukakan bahwa model sosiologis merupakan

model pendekatan yang paling baik dalam mecapai kepentingan yang kemudian

ditambah dengan pendekatan sosialisasi kepada para pemilih. Tidak jarang, sistem

partai telah terlihat dengan mencerminkan sistem kelas, dengan kelas menengah

(28)

12

memberikan dasar untuk partai sayap kiri. Sistem dua partai Buruh-Konservatif di

Inggris telah sejak lama memahami betapa beharganya model ini. Peter Pulzer

(1967) menyatakan bahwa kelas sosial merupakan dasar yang melandasi partai

politik yang ada di Inggris, sedangkan semua yang lain ialah perhiasan dan detail

(Heywood, 2013).

Model pilihan rasional mengalami pergeseran perhatian pada individu, dan jauh dari sosialisasi dan perilaku kelompok sosial. Dalam pandangan model ini,

voting dipandang sebagai tindakan yang rasional, dalam arti bahwa pemilih

individu diyakini memutuskan preferensi partai mereka atas dasar kepentingan

pribadi. Alih-alih menjadi kebiasaan, manifestasi dari lampiran yang lebih luas dan

kesetiaan, voting dipandang sebagai dasarnya berperan, yaitu sebagai alat untuk

mencapai tujuan. model pilihan rasional berbeda dalam beberapa hal, sebagai

contoh, beberapa melihat pemilihan sebagai komentar retrospeksi pada partai yang

berkuasa dan bagaimana kinerjanya memiliki pengaruh bagi warga negara.

Lainnya, mereka berperilaku seperti konsumen mengekspresikan pilihan antara

pilihan kebijakan yang tersedia (Heywood, 2013).

Menurut model pilihan rasional, aktor rasional memiliki preferensi yang

stabil dan transitif, yang memberi mereka kemampuan untuk memilih dari satu set

alternatif untuk memaksimalkan keuntungan mereka. "keuntungan" tidak terbatas

pada manfaat ekonomi bagi seorang aktor, melainkan setiap hasil yang sejalan

dengan preferensi mereka. "Stabil" berarti preferensi aktor tetap konstan selama

(29)

13

bertentangan. Seorang aktor rasional yang lebih suka pemerintah dipimpin oleh

Partai A ketimbang Partai B, dan lebih memilih Partai B dibanding Partai C, maka

aktor tersebut akan lebih memilih Partai A ketimbang Partai C jika diberi pilihan

antara keduanya (Arzheimer, 2008).

Model ideologi dominan cenderung melihat sejauh mana pilihan individu dibentuk oleh proses manipulasi dan kontrol oleh ideologi. Dalam beberapa hal

teori tersebut menyerupai model sosiologis, dalam voting terlihat untuk

mencerminkan posisi seseorang dalam hirarki sosial. Namun, walaubagaimanapun

teori ini tetaplah berbeda dari model sosiologis, model ini lebih menekankan

bagaimana kelompok dan individu menginterpretasikan posisi mereka sebagaimana

telah disajikan kepada mereka melalui pendidikan, pemerintah dan maupun oleh

media massa. Berbeda dengan pandangan sebelumnya yang bahwa media hanya

memperkuat preferensi yang sudah ada, model ini menunjukkan bahwa media dapat

mendistorsi aliran komunikasi politik, baik dengan menetapkan agenda untuk

diperdebatkan dan dengan penataan preferensi dan simpati (Heywood, 2013).

Walau demikian terdapat empat model dalam teori ini, tidak berarti seluruh

model harus serta merta terkandung dalam suatu pemilihan. Penggunaan model ini

akan tercermin dari bagaimana sikap pemilih dalam pemilihan tersebut. Maka,

dalam penelitian ini penulis melihat terdapat tiga model dominan yang terkandung

dalam referendum Inggris 2016, yaitu pertama ; model identifikasi partai, kedua ;

(30)

14

Model dominan pertama, mencerminkan bahwa masyarakat yang memilih

berdasarkan partai tertentu. Model dominan kedua, masyarakat yang memilih

berdasarkan kecendrungan latar belakang sosial tempat dimana mereka berada baik

berdasarkan latar belakang ekonomi, ras, dan agama. Model dominan ketiga ialah

masyarakat yang menentukan pilihan mereka berdasarkan kesamaan ideologi yang

mereka miliki, biasanya pengaruh ideologi ini bisa bersumber dari pendidikan

maupun dari media massa yang ada.

Pada referendum Inggris pertama disaat penetuan apakah Inggris akan

masuk kedalam Uni Eropa atau sebaliknya. Masyarakat Inggris lebih cenderung

memilih untuk ikut bergabung dengan Uni Eropa. Sedangkan pada referendum

Inggris pada tahun 2016. Masyarakat Inggris lebih banyak menentukan pilihan

mereka untuk keluar dari Uni Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa keberpihakan

masyarakat Inggris telah berubah untuk keluar dari dukungan untuk bergabung

dengan Uni Eropa menjadi dukungan untuk berpisah dengan Uni Eropa. Maka,

dengan melihat perubahan kecendrungan dalam dukungan masyarakat Inggris

diatas, penulis akan mencoba menggunakan teori voting behaviour untuk mengkaji

model pemilih yang bagaimana menjadi mayoritas masyarakat Inggris lakukan.

Kemenangan kelompok eurosceptic dalam referendum ini tidak terlepas

dari keberhasilan kelompok eurosceptic dalam mempengaruhi pola pikir atau

paradigma masyarakat Inggris. Maka dengan menggunakan teori voting behaviour,

penulis akan mengkaji model yang bagaimana kecendrungan terbesar digunakan

(31)

15 2. Konsep Strategi Kampanye

Strategi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategia”,

yang berarti "ahli militer." Dalam militer, strategi sering merujuk pada manuver

pasukan ke posisi sebelum musuh benar-benar terlibat. Dalam hal ini, strategi

mengacu pada penyebaran pasukan. Setelah musuh telah terlibat, segala fokus

perhatian akan bergeser kepada taktik (Nickols, 2016). Sedangkan definisi strategi

dalam KBBI ialah pertama, ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya

bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan

damai; kedua, ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh

dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan; ketiga, rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus; keempat, tempat yang baik

menurut siasat perang (KBBI, 2016).

Kampanye menurut Merriam Webster adalah serangkaian kegiatan yang

dirancang untuk menghasilkan hasil tertentu (merriam-webster, 2016). Adapun

definisi kampanye menurut KBBI ialah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi

politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan

sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan

suara (KBBI, 2016). Jika merujuk pada seluruh definisi kampanye yang ada diatas

maka kampanye bisa diartikan sebagai kegiatan yang sengaja dirancang oleh oleh

suatu pihak tertentu baik partai politik ataupun kelompok tertentu dengan tujuan

(32)

16

Strategi merupakan sebuah kompas bagi sebuah kampanye, Tanpa

perencanaan strategi, kampanye akan berubah menjadi serangkaian kegiatan yang

tidak terkonsep dan tanpa arah. Strategi berfungsi untuk mendefinisikan tujuan dan

menunjukkan bagaimana mereka dapat dicapai. Perencanaan kampanye layaknya

seperti membangun rumah. Hal pertama yang perlu dilakukan ialah menentukan

apa yang akan dibangun dan dimana akan dibangun; maka Anda meletakkan dasar,

di mana Anda membuat struktur terlihat dan bekerja pada rincian. Fondasi dari

kampanye kampanye ialah target yang jelas sedangkan blue printnya ialah

perencanaan kampanye (Eckert, 2014).

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan konsep strategi kampenye

sebagai alat pembantu dalam menjawab rumusan masalah diatas. Segala bentuk

pertandingan, peperangan bahkan kompetisi sering kali dimenangkan oleh tim

ataupun kelompok yang memiliki strategi yang paling baik. Tidak terkecuali dalam

pemilihan, baik pemilu maupun referendum, partai ataupun kelompok yang menang

seringkali kelompok yang memiliki strategi yang paling baik.

Dalam referendum Inggris pada tahun 2016 ini, kedua kelompok yang

memiliki andil di dalamnya baik brexit maupun bremain pasti memiliki strategi

tersendiri dalam masa kampanye yang telah disediakan oleh penyelenggara

refeendum. Strategi yang digunakan didalam kampanye biasanya tidak terlalu

berbeda antara satu dengan yang lain jika dilihat dari segi media yang digunakan,

diera globalisasi saat ini dengan berbagai macam media yang ada, setiap kelompok

(33)

17

Namun perbedaan strategi yang cukup jelas terlihat dalam referendum

Inggris antara kelompok brexit dan bremain ialah sasaran yang setiap kelompok

targetkan. Bremain memiliki sasaran menengah keatas atau mayoritas pemuda dan

pemudi Inggris. Sedangkan Bremain memiliki sasaran menengah keatas sebagai

sasaran dalam referendum Inggris.

Perbedaan dari strategi yang digunakan diatas merupakan sedikit dari

berbagai strategi yang dapat digunakan oleh setiap kelompok dalam referendum ini.

Dengan menggunakan konsep strategi kampanye ini penulis akan mengkaji

berbagai bentuk strategi kampanye brexit yang digunakan dalam referendum

Inggris tahun 2016. Selanjutnya penulis akan menganalisa strategi kampanye yang

bagaimana yang mampu membawa kelompok eurosceptic pada kemenangan dalam

referendum Inggris tahun 2016.

D. Hipotesa

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas hingga melahirkan sebuah

rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian penulis. Dengan landasi oleh

kerangka teori dan konsep yang telah penulis paparkan diatas. Maka berdasarkan

itu semua, penulis menarik hipotesa sementara untuk mengawali penelitian ini.

Adapun faktor-faktor yang melatarblekangi kemenangan kelompok

eurosceptic pada Referendum Inggris yang diadakan pada 23 juni tahun 2016

adalah : pertama, keberhasilan kelompok eurosceptic dalam mempengaruhi

perilaku pemilih referendum Inggris Raya 2016. Kedua, penerapan strategi

(34)

18 E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengembangkan dan

menerapkan segala keilmuan yang telah diperoleh di Perguruan tinggi serta

memperluas wawasan dan keilmuan terkait segala ilmu yang berkaitan

dengan penelitian ini.

2. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk membahas dan menganalisa

tentang faktor-faktor yang melatarblekangi kemenangan kelompok

eurosceptic pada Referendum Inggris yang diadakan pada 23 juni tahun 2016.

3. Untuk mengetahui bagaimana perilaku pemilih pada referendum Inggris

Raya tahun yang diadakan pada 23 juni tahun 2016.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi

kemenangan kelompok eurosceptic pada Referendum Inggris Raya yang

diadakan pada 23 juni tahun 2016.

F. Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang diterapkan oleh penulis di dalam penelitian

ini ialah dengan cara menitik beratkan pada studi pustaka (data sekunder) baik

berupa buku, jurnal, surat kabar, majalah, dokumen, internet serta sumber-sumber

lainnya. Bilamana penulis telah mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang

(35)

19 2. Metode Pengolahan Data

Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam mengolah data

ialah dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis diskriptif analitis, yaitu

dengan cara mengumpulkan seluruh fakta-fakta yang terkait dan mampu

menunjang proses menganalisis sehingga mampu untuk menginterpretasikannya

dengan tepat.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini akan disusun secara sistematis berdasarkan kaidah yang sudah

berlaku, dalam penulisan skripsi ini penulis akan membagi tulisan ini kedalam

beberapa bab dengan pembagian pembahasan dan wilayahnya sendiri namun saling

berkaitan. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan

penginterpretasian terhadap topik persoalan, oleh karnanya skripsi ini akan dibagi

menjadi kedalam lima Bab yang terdiri dari :

BAB I

Bab pertama akan mencangkup tentang latar belakang

dibalik munculnya rumusan masalah, rumusan masalah,

kerangka pemikiran, hipotesa, tujuan penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II

Bab kedua akan membahas terkait sejarah dan dinamika

perpolitikan Inggris Raya : biografi singkat Inggris, sejarah

(36)

20

pertama Inggris terkait keputusan menjadi negara member

Uni Eropa ataupun sebaliknya.

BAB III

Bab ketiga akan membahasa tentang biografi kelompok

eurosceptic dan dinamika referendum : perkembangan

eurosceptic yang ada di Inggris, hard-eurosceptic dan soft-eurosceptic, pemaparan dinamika pergulatan rasionalisasi antara kelompok brexit dan kelompok bremain pada

referendum Inggris 2016 beserta hasil dari referendum

Inggris 2016.

BAB IV

Bab keempat akan mengulas terkait faktor-faktor yang

melatarbelakangi kemenangan kelompok eurosceptic pada

Referendum Inggris 23 juni tahun 2016.

BAB V

Bab kelima dalam skripsi ini berisi kesimpulan terkait

seluruh bab-bab sebelumnya dan jawaban dari rumusan

masalah yang ada dalam skripsi atau penelitian ini.

(37)

21 BAB II

SEJARAH DAN DINAMIKA PERPOLITIKAN INGGRIS RAYA

Dalam BAB II penulis akan membahas terkait sejarah dan dinamika

perpolitikan United Kingdom. Pada bagian awal akan dimaparkan terkait profil

singkat dari United Kingdom meliputi kondisi geografis, jumlah demografis dan

sistem pemerintahan inggris. Selanjutnya akan dijelaskan terkait sejarah United

kingdom meliputi sejarah awal terbentuknya kerajaan Inggris, sejarah

perekonomian dan sejarah keamanan politik Inggris. Dan bagian terakhir dari bab

ini penulis akan mengemukakan terkait bagaimana hubungan Uni Eropa dan

Inggris, meliputi profil singkat Uni Eropa, sejarah proses masuknya Inggris

kedalam EEC dan referendum Inggris pertama terkait keanggotaan Inggris di EEC.

A. Kontur Kenegaraan United Kingdom

United Kingdom merupakan sebuah negara pulau yang terletak di lepas

pantai barat laut daratan Eropa. Terpisah dari benua Eropa, yang dipisahkan oleh

Laut Utara dan Selat Inggris, United Kingdom (informal disebut sebagai British)

juga merupakan negara besar dengan gabungan dari beberapa negara di dalamnya

yang mencangkup England, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Total luas

Inggris berkisar 243.610 km, dengan luas daratan 241.930 km dan luas lautan 1.680

km. Awal mula asal-usul Inggris dapat ditelusuri ke masa Anglo-Saxon Raja

Athelstan yang juga dieja dengan Aethelstan atau Ethelstan ( meninggal pada 27

Oktober 939), yang di awal abad ke-10 menjadi raja pertama yang memiliki

(38)

22

selama berabad-abad berikutnya, kerajaan meluas lebih jauh berada di bawah

kekuasaan Inggris. Wales, sebuah kumpulan dari kerajaan Celtic berada di barat

daya Inggris ini, secara resmi bersatu dengan Inggris oleh Act of Union pada 1536

dan 1542. Skotlandia, telah menjadi bagian dari London sejak 1603, namun baru

secara resmi bergabung dengan Inggris dan Wales pada tahun 1707 untuk

membentuk Inggris Britania Raya (Great Britain).

Kata sifat "British" mulai digunakan pada saat itu untuk menyebut semua

orang kerajaan. Irlandia berada di bawah kendali Inggris selama tahun 1600-an dan

secara resmi bersatu dengan Inggris melalui Act of Union pada 1800. Republik

Irlandia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1922, namun enam dari Ulster

sembilan kabupaten tetap menjadi bagian dari Inggris sebagai Irlandia Utara.

Sekitar 55 persen dari Irlandia Utara 1,6 juta orang (populasi protestan) mencari

nenek moyang mereka ke Skotlandia atau Inggris, dan menginginkan untuk kembali

bergabung dengan Inggris; Namun, banyak dari populasi Katolik Roma (44 persen)

ingin bergabung dengan Republik Irlandia. Nama Britain terkadang digunakan

untuk merujuk terhadap Inggris secara keseluruhan. Dengan berIbukotakan

London, yang merupakan salah satu pusat komersial, keuangan, dan budaya

terkemuka di dunia. Kota besar lain meliputi Birmingham, Liverpool, dan

Manchester di Inggris, Belfast dan Londonderry di Irlandia Utara, Edinburgh dan

(39)

23

Populasi adalah jumlah penduduk secara keseluruhan (kedua gender dan

semua umur) di suatu negara disetiap tahunnya, oleh PBB, Departemen Urusan

Ekonomi dan Sosial, Divisi Populasi (worldometers, 2016). Inggris terdiri dari

berbagai macam ras didalamnya, ras kulit putih 87.2%, Afrika Inggris 3%, Asia

Inggris : India 2.3%, Asia Inggris : Pakistan 1.9%, campuran 2%, lainnya 3.7%.

Bersumber dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), departemen urusan ekonomi

dan sosial : divisi kependudukan, diproyeksikan bahwa selama 2016 penduduk

Inggris Raya meningkat sebesar 407.753 orang dan akan mencapai sebesar

65.336.540 orang di awal 2017, jumlah ini setara dengan 0,88% populasi penduduk

dunia. Peningkatan jumlah populasi ini termasuk dalam daerah kewajaran melihat

jumlah kelahiran yang melampaui jumlah kematian di Inggris Raya. Dan apabila

para imigran yang berasal dari luar Inggris Raya berada pada level yang sama

dengan tahun sebelumnya, maka jumlah populasi Inggris Raya akan meningkat

sebesar 183.748 orang. Hal ini berarti bahwa jumlah penduduk yang pindah ke

Inggris Raya (yang mereka tidak asli) untuk menetap di sana sebagai penduduk

tetap (imigran) akan melampaui jumlah orang yang meninggalkan Inggris untuk

menetap secara permanen di negara lain (emigran) (United Nations, 2016).

Adapun dinamika perubahan populasi Inggris Raya pada setiap harinya

dalam tahun 2016 berkisar : 2.245 kelahiran hidup rata-rata per hari (93,54 dalam

satu jam), 1.631 kematian rata-rata per hari (67,97 dalam satu jam), 503 imigran

rata-rata per hari (20,98 dalam satu jam). Populasi Inggris Raya (UK) meningkat

(40)

24

pada tahun 2016 Inggris Raya (UK) memiliki distribusi usia populasi sebagai

berikut:

17.3 66.2 16.5

Persentase penduduk di bawah 15 (>15)

Persentase penduduk berusia antara 15 dan 64 tahun (15-64)

[image:40.595.113.466.179.393.2]

Persentase penduduk 65+ (>65)

Tabel 1 - Persentase penduduk Inggris Raya berdasarkan umur

(Sumber : countrymeter.info)

Dalam angka absolut, distribusi diatas berupa : populasi berusia 15 tahun

kebawah berjumlah 11.263.197 orang (5.773.468 pria / 5.489.729 wanita), populasi

berusia antara 15 tahun hingga 64 tahun berjumlah 42.956.236 orang (21.725.821

pria / 21.230.415 wanita), sedangkan populasi berusia diatas 64 tahun berjumlah

10.705.354 orang (4.726.816 pria / 5.982.538 wanita). Sedangkan menurut Central

Inteligent Agency, rasio penduduk Inggris berdasarkan umur ialah : 0-14 tahun : 17.44% (pria 5,761,311/wanita 5,476,649), 15-24 tahun : 12.15% (pria 3,997,150/

wanita 3,830,268), 25-54 tahun : 40.74% (pria 13,367,242/ wanita 12,883,674),

55-64 tahun : 11.77% (pria 3,760,020/ wanita 3,820,525), 65 tahun keatas : 17.9% (pria

(41)

25

Jumlah harapan hidup masyarakat sebuah negara merupakan salah satu

indikator demografi yang paling penting. Dikarenakan harapan hidup menunjukkan

lama jumlah kelahiran baru setiap tahunnya akan hidup, dengan asumsi bahwa

tingkat kelahiran dan kematian akan tetap pada tingkat yang sama sepanjang tahun.

Jumlah harapan hidup (kedua gender) saat lahir untuk Inggris Raya (UK) adalah

80,1 tahun. Angka ini adalah di atas harapan hidup rata-rata pada masyarakat dari

populasi global yang sekitar 71 tahun (menurut Divisi Populasi Departemen

Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dengan rincian harapan hidup

laki-laki saat lahir adalah 78 tahun, sedangkan harapan hidup perempuan saat lahir

adalah 82,3 tahun (countrymeters, 2016).

Inggris merupakan sebuah negara monarki yang berbentuk parlementer

dengan Ratu sebagai kepala negara, dan Perdana Menteri sebagai kepala

pemerintahan. Dengan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintah Inggris. Maka

Perdana Menteri bertanggung jawab untuk semua kebijakan dan keputusan. Badan

eksekutif secara harfiah mengacu pada orang-orang yang dibebankan dengan

tanggung jawab untuk mengurus administrasi pemerintahan dan pelaksanaan

hukum yang dibuat oleh legislatif. Secara teknis, ini termasuk kepala negara,

anggota pemerintah dan pejabat yang melayani mereka, serta lembaga-lembaga

penegak seperti militer dan polisi. Namun, biasanya istilah ini digunakan untuk

menunjukkan sebuah badan yang lebih kecil dari pengambil keputusan yang

benar-benar bertanggung jawab untuk arah dan bentuk kebijakan pemerintah (WATTS,

(42)

26

Perdana Menteri bertanggung jawab dalam mengawasi pengoperasian

Layanan Sipil dan instansi pemerintahan, bertanggung jawab untuk menunjuk

anggota pemerintahan, perdana Menteri adalah tokoh pemerintah utama dalam

House of Commons. Kabinet terdiri dari anggota senior pemerintah. Perdana

Menteri memilih anggota kabinet yaitu menteri yang berasal dari anggota House of

Commons dan House of Lords. Mereka bertanggung jawab untuk segala tindakan,

keberhasilan dan kegagalan dari departemen mereka. Kabinet Inggris keseluruhan

berjumlah sebesar 110 orang, dengan satu orang Perdana Menteri, 22 orang kabinet

menteri, dan 95 menteri lainnya.

Departemen dan instansi pemerintah bertanggung jawab untuk

menempatkan kebijakan pemerintah dalam praktek ataupun realisasi. Beberapa

departemen, seperti Departemen Pertahanan, meliputi seluruh United Kingdom.

Sedangkan beberapa departemen lainnya tidak demikian, semisal Departemen

Pekerjaan dan Pensiun mencakup keseluruhan United Kingdom kecuali Irlandia

Utara. Hal ini karena beberapa aspek pemerintah United Kingdom diserahkan

kepada Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Lembaga eksekutif adalah bagian dari

departemen pemerintah yang menyediakan layanan pemerintah dan tidak

memutuskan kebijakan, setiap lembaga eksekitif akan diawasi oleh departemen

tersendiri. Contohnya adalah Badan Perizinan Driver and Vehicle (diawasi oleh

(43)

27

Konstitusi digambarkan sebagai aturan mendasar di dalam sebuah negara,

baik diwujudkan dalam hukum, adat istiadat atau konvensi. Konstitusi didalamnya

mengatur terkait bagaimana keputusan dibuat, bagaimana kekuasaan

didistribusikan terhadap lembaga-lembaga pemerintah, bagaimana batas

kewenangan pemerintah dan bagaimana metode pemilihan dilaksanakan serta

bagaimana proses pengangkatan orang-orang yang akan menjalankan kekuasaan.

Konstitusi juga mendefinisikan sebagai hubungan antara negara dan individu dan

biasanya termasuk dalam daftar hak-hak warga negara (WATTS, 2003). Dalam

bidang legislatif, pembuatan hukum di Inggris melalui beberapa tahap sebelum

mereka disahkan oleh Parlemen. The House of Commons dan House of Lords

bekerja sama dalam pembuatan hukum. Proses pembuatan hukum di Inggris

mencangkup dua tahapan, pertama Acts of Parlement, Yaitu rancangan

undang-undang yang telah disetujui oleh Commons, Lords, dan The Queen. Departemen

pemerintah terkait bertanggung jawab untuk menempatkan tindakan dalam praktek

ataupun aplikasi. Kedua Draft Legislations, kertas putih merupakan garis besar

proposal untuk undang-undang baru. Sedangkan kertas hijau digunakan untuk

menampung aspirasi masyarakat sebelum kertas putih dirilis. Rancangan

undang-undang merupakan sebuah proposal terhadap undang-undang-undang-undang baru atau perubahan

yang sudah ada. Undang-undang yang tetelah disetujui oleh Parlemen, harus

disertai persertujuan Ratu sebelum menjadi sebuah hukum (UK Government,

(44)

28 B. Sejarah United Kingdom

Sejarah menjadi suatu kebutuhan penting untuk memahami sepenuhnya

sebuah negara. Inggris memiliki sejarah yang sangat amat berbeda dengan seluruh

negara yang ada didunia. Inggris sangat sering menjadi peran penting dalam

percaturan dunia, dan tidak jarang menjadi kubu pemenang di dalamnya. Awal

kemunculan Imperium Inggris pertama yaitu disaat William, seorang dari bangsa

Norman yang juga dijuluki sebagai seorang penakhluk memasukkan Inggris

kedalam daerah kekuasaannya di wilayah yang sekarang kita kenal dengan

Perancis. Semenjak tahun 1066 yaitu masa awal penaklukan oleh bangsa Norman,

hingga tahun 1453 yaitu akhir dari perang seratus tahun. Setiap penguasa Inggris

selalu meminta sebahagian dari tanah feodal yang dikuasai oleh para bangsawan

Normania yang berada di perancis pada masa itu. Mereka tidak jarang menguasai

kota paris dan juga sempat menduduki pelabuhan Calais di Prancis hingga tahun

1558. Imperium Inggris yang kedua meliputi wilayah kekuasaannya di daratan

Amerika Utara, didalamnya juga termasuk pulau bermuda dan beberapa pulau di

kepulauan karibia. Namun saat ini wilayah kekuasaan imperium Inggris yang masih

bertahan hingga sekarang ialah pulau bermuda dan beberapa pulau di karibia.

Imperium ketiga terdiri dari berbagai pelabuhan pengisian batu bara dan

beberapa wilayah perdagangan yang dikuasai setelah masa perang Napoleon.

Imperium ketiga ini baru diakui secara resmi pada tahun 1876, disaat Ratu Victoria

memproklamasikan diri sebagai penguasa Hindia. Dan akhir dari Imperium ini

(45)

29

Irlandia Utara. Semenjak Normandia menjadi bangsa terakhir yang sukses dalam

menginvasi negara ini, ada banyak rencana dari bangsa lain untuk menaklukkan

bangsa ini, terutama Spanyol di bawah Raja Philip II pada 1588, Perancis di bawah

Napoleon di 1803-1805, dan Jerman di bawah Hitler pada tahun 1940. Namun

segala penakhlukan ini tidak ada yang berhasil satupun (Darlington, 2016).

Setelah berakhirnya Perang Dunia II United Kingdom memerdekakan

hampir seluruh wilayah jajahannya disaat itu, namun tetap mengikat mereka

kedalam suatu ikatan berupa Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Persemakmuran

bangsa-bangsa merupakan sebuah wadah politik yang membuat ikatan antara

negara-negara atau bangsa-bangsa merdeka bekas jajahan Inggris dengan United

Kingdom. Persemakmuran bangsa-bangsa dibentuk sebelum negara-negara jajahan

Inggris dimerdekakan untuk mempermudah pembubaran imperium.

Hal yang menarik pada United Kingdom saat ini bukan hanya sejarah besar

atas kemenangan negara ini dimasa lalu, namun lebih dari pada itu yaitu hingga saat

ini negara ini masih memimpin didepan dalam bidang industrinya. Bangsa Inggris

menjadi bangsa pertama yang mempelopori revolusi Industri dan hingga saat ini

masih menempati posisi penting di dunia. Dalam sejarahnya bangsa Inggris menjadi

bangsa yang paling banyak menemukan penemuan penting. Diantara penemuan

penting oleh bangsa Inggris ialah mesin uap, penisilin, mesin jet, radar, radio, TV

(46)

30

Inggris memiliki kekuatan politik yang besar dimasa Imperium hingga

setelah masa perang dunia ke II Inggris kembali menciptakan negaranya sebagai

salah satu “negara makmur” di dunia. Inggris menerapkan sistem asuransi yang

mampu melindungi segala kelas sosial di negerinya, dimulai dari mereka yang tua,

sakit, cacat, lemah, menganggur karena gangguan jiwa akut atau kemelaratan.

Sumbangan dari masyarakat Inggris yang berpenghasilan lebih disalurkan kepada

mereka yang tidak mampu hidup dengan kehidupan yang layak. Salah satu bagian

dari sistem ini ialah Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris yang meliputi

pemberian pelayanan berupa pengobatan dan pemberian fasilitas rumah sakit.

Namun segala pelayanan kesehatan ini tidak lagi diberikan secara gratis semenjak

tahun 1948, kecuali terhadap mereka para anak-anak dan para orang tua (Grolier

Incorporated, 2000).

1. Sejarah Perekonomian United Kingdom

Dalam sejarah perekonomian, United Kingdom yaitu Great Britain dan

Irlandia utara pernah menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Negara ini

adalah tempat kelahiran demokrasi modern, Revolusi Industri, dan banyak dari

pasar keuangan dan modal yang merupakan dasar dari sistem ekonomi kapitalis.

Selama Periode Abad Pertengahan Inggris menjadi negara pemasok wol

untuk industri tekstil di negara-negara ketiga. Seiring berjalannya waktu Inggris

mulai memproses wol menjadi benang dan kain sebelum ekspor. Dalam prosesnya

pedagang membawa bahan untuk setiap tahap untuk diolah oleh keluarga petani.

(47)

31

mengambilnya untuk membawanya ke tahap berikutnya untuk melanjutkan

pengolahan ke tahap menenun benang menjadi kain. Keluarga pertanian biasanya

bekerja selama 10-12 jam per hari, dan menghabiskan enam hari dalam seminggu.

Pada abad kedelapan belas mesin diciptakan untuk mengurangi biaya

dengan mempercepat produksi dan menghemat tenaga kerja, penemu mesin pintal

pertama ialah James Hargreave dengan penemuan mesinnya yang bernama

spinning jenny (1764) dan kemudian Richard Arkwright menemukan penemuan water frame (1769) dan akhirnya mule Samuel Compton dengan penemuan mesin pemintal benang (1774-1779) dan lainnya yaitu John Kay dengan penemuan mesin

flying shuttle (1733) dan Edmund Cartwright dengan penemuan mesin power loom (1785) untuk menenun. Awalnya mesin ini didukung oleh roda air tetapi setelah

mesin uap Watt ditemukan pengoprasian ini menjadi jauh lebih besar dari

sebelumnya. Mesin-mesin skala besar membutuhkan bangunan pabrik dan pekerja

yang akan datang ke pabrik berbeda dengan yang sebelumnya cukup dikerjakan di

rumah.

Selama periode ini inovasi mekanik terjadi pergeseran besar dalam serat

yang digunakan untuk tekstil, berubah dari penggunaan wol menjadi kapas. Mesin

pemisah biji kapas yang dibuat oleh Eli Whitney mengurangi biaya dalam

mempersiapkan kapas sebagai materital baku tekstil untuk selanjutnya dipintal

(48)

32

Pada puncaknya yaitu pada abad kesembilan belas, Kerajaan Inggris telah

mencangkup seperempat dari permukaan dunia. Dengan menggunakan

perdagangan yang dilindungi oleh angkatan laut kerajaan, imperialisme Inggris

mengembangkan sistem merkantilis global dengan mengangkut manusia, sumber

daya dan modal, dan dengan ini menghasilkan keuntungan besar bagi Kekaisaran

dan perusahaan utamanya, seperti East India Company, yang pada akhirnya

mencangkup banyak wilayah dari mulai India hingga Asia Tenggara.

Perkembangan kekaisaran Inggris banyak didorong oleh persaingan antara

kekuatan Eropa dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada bagian

awal abad kedua puluh, dua pasukan gabungan mendatangkan bencana hingga

menyebabkan Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Meskipun Inggris berada di

pihak yang menang di kedua konflik tersebut, kejadian ini sejatinya menuntut harga

yang berat. Perekonomian hancur, Kerajaan Inggris terpecah dan Republik Irlandia

menarik diri dari Inggris meninggalkan Britania Raya dan pada akhirnya United

Kingdom hanya terdiri dari England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara

(EconomyWatch, 2010).

Namun walaubagaimanapun, United Kingdom memiliki perekonomian

yang sangat independen, maju, dan negara ini memiliki perdagangan internasional

yang berada di garis depan semenjak abad ke-19 yaitu dimasa Revolusi Industri.

Negara ini muncul dari Perang Dunia II sebagai pemenang militer namun masih

memiliki kelemahan pada sektor manufaktur. Pemulihan pasca perang terbilang

(49)

33

1973 dengan stimulasi tambahan dari keanggotaan dalam Masyarakat Ekonomi

Eropa akhirnya digantikan oleh Uni Eropa (UE), berdampak pada peningkatan daya

saing ekonomi Inggris secara signifikan.

Tingkat pertumbuhan perekonomian Inggris pada masa 1990-an terbilang

sebagai pertumbuhan ekonomi yang cukup baik jika dibandingkan dengan

negara-negara industri maju lainnya. Kontribusi manufaktur terhadap produk domestik

bruto (PDB) berkisar sekitar seperlima dari total, dengan jasa pelayanan yang

menjadi sumber pertumbuhan terbesar. Kepala hubungan perdagangan Inggris

Raya ini telah bergeser dari kerajaan mantan untuk anggota lain dari Uni Eropa,

yang menyumbang lebih dari setengah perdagangan barang nyata. Dalam

perjalanannya Amerika Serikat menjadi mitra investasi dan perdagangan utama

Inggris, sedangkan Jepang menjadi investor yang signifikan dalam produksi lokal

Inggris. perusahaan-perusahaan Amerika dan Jepang sering memilih Inggris

sebagai basis kerjasama mereka di Eropa dengan negara lainnya ( Encyclopedia

Britannica , 2016).

2. Inggris dan Perang Dunia Pertama

Perang Dunia Pertama (The Great War) adalah salah satu konflik terbesar

yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Jumlah total militer dan warga

sipil terluka dalam perang itu berkisar sekitar 37,5 juta manusia, dan jumlah yang

menjadi korban dalam perang ini berkisar sekitar 16,5 juta manusia, dengan

sejumlah besar terdiri dari orang dewasa dengan umur antara 16-40 tahun. Dan

(50)

34

885.138 orang. Perang telah menghancurkan negara-negara di Eropa dengan

kerusakan yang berdampak pada kemerosotan ekonomi pada setiap negara yang

terlibat, terkhusus pada negara yang mengalami kekalahan didalam perang ini.

Penyebab yang melahirkan Perang Dunia ke II masih menjadi perdebatan

dikalangan para ahli sejarawan. Namun walaupun demikian, terdapat beberapa

faktor yang telah disepakati oleh kebanyakan sejarawan, diantaranya ialah peristiwa

pembunuhan pangeran Archduke Franz Ferdinand dari kekaisaran Austro-Hungaria

di wilayah Sarajevo. Faktor kedua ialah besarnya keinginan Kaiser Wilhelm untuk

membuat kekaisaran Jerman di Eropa melebihi kekaisaran Inggris yang telah ada.

Faktor ketiga ialah munculnya istilah sekutu atau aliansi diantara negara-negara di

Eropa yang menyebabkan ada anggapan diantara mereka teman sealiansi dan

musuh karena berbeda aliansi. Faktor terakhir ialah akibat Jerman menjadi negara

yang terkurung didaratan yang membuat Jerman merasa terancam oleh Perancis dan

Rusia, dan khawatir dengan kekuatan Inggris di lautan (Brit Politics, 2016).

Pada tahun 1800 dan akhir 1900-an, Inggris sering digambarkan sebagai di

'Isolasi Splendid' dari seluruh Eropa. Inggris memiliki sebuah kerajaan besar hingga

penguasaan dan pengendalian Inggris terhadap kerajaan ini menjadi prioritas

utama. Kunci kekuatan Inggris adalah India dengan sumber daya yang luas dalam

hal tenaga kerja. Inggris sangat bergantung pada pasukan India untuk

mengendalikan kekaisaran. Prioritas tertinggi Inggris ialah melindungi rute

(51)

35

menfokuskan kekuatan yang besar ini untuk melindungi rute dagangnya dengan

India dan seluruh dunia.

Terlepas dengan fokus Inggris terhadap ini semua, Inggris telah mulai

tertarik dengan segala peristiwa yang berlangsung di Eropa. Belgia dan Prancis

memiliki wilayah yang luas di Afrika dan menjadi rival Inggris dalam penguasaan

wilayah di daerah Afrika Utara. Pada tahun 1990-an Jerman juga memiliki daerah

koloni Di Afrika dan mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap Afrika Utara.

Fokus Inggris lainnya tertuju pada Rusia. Sebagian besar dari abad ke 19

merupakan fokus Rusia untuk menguasai daerah Dardanelles, yaitu area dimana

laut hitam terbuka menuju Laut Mediterania. Hal ini dikarenakan apabila Rusia

mampu menguasainya, selanjutnya akan mempermudah kapal perang Rusia dan

kapal dagang Rusia untuk berlayar di lautan Eropa. Rusia telah memiliki pelabuhan

di daerah utara namun selalu membeku di saat musim dingin. Yang menjadi

masalah ialah karena daerah Dardanelles merupakan kepemiliki dari Kerajaan

Turky Ottoman yang telah menjadi musuh Rusia sejak lama. Inggris mendukung

Turki untuk mencegah Rusia menguasai daerah tersebut dikarenakan Inggris tidak

menginginkan Rusia sampai ke laut Meiterania yang menjadi rute penting Inggris

menuju ke daerah Hindia.

Hinigga awal dari abad ke 19, Inggris lebih fokus kepada Rusia dan Perancis

ketimbang Jerman. Hubungan Inggris dengan Jerman terjalin dengan sangat baik

walaupun kemudian menjadi berbalik. Ketika Kaiser Wilheim II mengambil kuasa

(52)

36

negara besar di daratan Eropa. Dia merasa Jerman dikelilingi oleh kekuatan besar,

dari Timur berhadapan dengan Rusia, sedangkan dari Barat berhadapan dengan

Perancis. Olehkarnanya, untuk melindungi negaranya Jerman memutuskan untuk

membangun kekuatan militernya dan disusul oleh Rusia dan Perancis karena

merasa tereancam oleh Jerman. Selama abad ke 19, semua negara besar di Eropa

berfokus pada pembangunan kekuatan militer dan angkatan laut yang kuat.

Pada masa itu Inggris tidak menginginkan ada kekuatan yang dominan di

daratan Eropa, juka Rusia, Perancis, Jerman dan Austria-Hungaria

mengkhawatirkan satu sama lainnya, maka tidak akan menjadi ancaman bagi

Inggris. Pada tahun 1907 Inggris menyadari bahwa negara yang akan mengancam

Inggris ialah Jerman. Kekuatan ekonomi yang besar, jumlah populasi yang besar

dan kekuatan militer yang kuat, memungkinkan Jerman untuk menjadi kekuatan

besar di Eropa. Dan oleh karnanya Inggris mulai mendukung Rusia dan Perancis.

Namun walaupun Inggris mendukung Rusia dan Perancis, Inggris tidak memiliki

niatan untuk ikut dalam perang pada tahun 1914. Menteri luar negeri Inggris, Sir

Edward Grey menghabiskan banyak waktu pada musim panas tahun 1914 untuk

meyakinkan Rusia dan Jerman untuk tidak memulai peperangan.

Jerman menginginkan Inggris untuk tidak mencampuri kedalam perang

sama sekali. Walaupun Jerman mengetahui bahwa Inggris telah membuat

kesepakatan dengan Belgia dibawah Treaty London pada tahun 1839 untuk

menjaga tanah Belgia. Jerman menginginkan Inggris untuk menghiraukan

(53)

37

Inggris berusaha kuat untuk melindungi daratan Belgia. Pelabuhan Belgia sangatlah

dekat dengan wilayah Inggris, dan pengusaan Jerman terhadap Belgia tampak

sebagai ancaman besar bagi Inggris. Dan pada akhirnya Inggris mangambil

keputusan untuk tidak menghiraukan peristiwa 4 agustus 1914, yaitu ketika Jerman

menye

Gambar

Tabel 1 - Persentase penduduk Inggris Raya berdasarkan umur
Tabel 2 - Timeline proses Inggris Raya masuk dalam Uni Eropa
Gambar 1 - Argumen setiap kubu dari Brexit dan Bremain dalam kampanye
Gambar 2 - Hasil total pemilih dalam referendum Inggris Raya 2016
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini akan membahas mengenai refleksi teoritik terhadap hasill penelitian yang dilakukan serta memberikan informasi mengenai faktor- faktor yang

Sari Bumi Raya Kudus, yang dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga kinerja pada perusahaan tersebut dapat berjalan dengan maksimal.. 1.3

∑ = i in i x v 1 (2) Sasaran persamaan (1) dan (2) adalah untuk menemukan jumlah terbesar dari output yang dibobotkan dari DMUn, dengan menjaga jumlah dari input yang

Islamisasi sains yang diidentifikasi Nidhal merupakan Model i‘jâz tidak bisa dikembangkan karena terlalu integrasi agama dan sains modern yang ditawarkan Nidhal

Pada tahun 2015 P3E Jawa memfokuskan diri untuk mencapai tiga sastra KLHK, Untuk itu langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun dokumen daya dukung dan daya tampung lingkungan

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Saya memberi kuasa kepada dokter berlisensi, praktisi medis, rumah sakit, klinik atau fasilitas medis atau medis terkait lainnya, perusahaan asuransi atau organisasi lainnya,

Keberadaan dusun Sidoharjo dan Tejowarno Desa Tamanagung berada pada jalur regional dan kepariwisataan Jawa Tengah yang merupakan sentra kerajinan kriya pahat batu, ternyata