• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada BUMN Tahun 2010 - 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada BUMN Tahun 2010 - 2014)"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(Studi pada BUMN Tahun 2010 - 2014)

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY, AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCE

TO THE FIRM VALUE

(Study on State-Owned Enterprises Year 2010 – 2014)

Oleh

KIKI MAHGITA SARI 20130420061

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

(Studi pada BUMN Tahun 2010 - 2014)

THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILTY, AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCE TO THE FIRM

VALUE

(Study on State-Owned Enterprises Year 2010 – 2014)

SKRIPSI

Dianjukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

KIKI MAHGITA SARI 20130420061

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Kiki Mahgita Sari Nomor Mahasiswa : 20130420061

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN, DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada BUMN Tahun 2010 – 2014)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, Januari 2017

(4)

MOTTO

“MAN JADDA WAJADA – Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil”

"Belajar dan bekerja dengan giat, serta tidak lupa bersyukur, tentu akan memberikan

hasil yang baik"

"Apabila Anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka Anda telah berbuat baik

terhadap diri sendiri." (Benyamin Franklin)

"Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari

orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah." (Abu Bakar Sibli)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah

engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)

“Majulah tanpa menyingkirkan. Naiklah tinggi tanpa menjatuhkan. Jadilah baik tanpa

(5)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin…

Dengan penuh rasa syukur, aku persembahkan hasil karya penulisan sederhana ini untuk semua yang telah memberikan semangat, motivasi, serta do`a dalam penulisan ini.

▪ Sujud syukur ku sembahkan kepada Allah SWT. Allah yang Maha Segala-Nya, Allah yang Maha Adil dan Maha Penyayang. Terima kasih atas segala takdir-Mu yang telah menjadikan aku sebagai manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk untuk meraih cita-citaku.

▪ Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan suri tauladan yang baik kepada kaum-Nya. ▪ Untuk Bapak Sigit Hariyadi, S.E dan Ibuk Sussie Mahmudah. Kedua orang

tua saya, yang sangat saya sayangi dan cintai. Terima kasih Pak, Buk atas semua dukungan, sorongan, semangat, dan tentu saja do`a-do`a yang tidak pernah berhenti mengiringi langkah-langkahku hingga dapat mencapai tahap ini. Terima kasih untuk support nya selama ini Pak, Buk... disaat hampir menyerah dan putus asa, Bapak dan Ibuk selalu mengingatkan, mendukung, memberi semangat, serta do`a. Sampai pada di suatu waktu, selesai sidang,

“Pak, Buk... Alhamdulillah udah selesai sidang”. Nangis langsung denger

Bapak sama Ibuk bahagia, walaupun Cuma lewat telp. Sekali lagi, terima kasih buat semuanya Pak, Buk... Terima kasih untuk semangat, kasih sayang, dan do`a buat Kiki... Kiki sayang Bapak Ibuk...

(6)

▪ Untuk Jimmy Priyo Pamungkas. Hehe ☺ Aa ku, partnerku :D terima kasih yaa buat semangatnya, dukungannya, sayangnya, cintanya, supportnya dan do`anya buat aku, sampe aku berhasil selesai di tahap ini hehe. Yeay!!! Kita berdua berhasil Lulus bareng hihihi (walaupun beda 2 hari pas sidangnya). Terima kasih ya Aa, udah mau pontang-panting bareng buat nyelesaiin skripsi ini. Dari seneng, sedih, ketawa, nangis, bahagia, badmood, betek, nyinyirin orang, curhat sana-sini, kulineran, jalan-jalan, kepanasan, kehujanan, hehehe. Aku seneng ☺ terima kasih ya Aa... yok maju selangkah lagi. Bismillah, sukses yaaa *luvluv* :3

▪ Untuk Pak Andan Yunianto, S.E., M.Si., Ak., CA. dan Ibu Dra. Arum Indrasari, M.Buss.,Akt terima kasih Pak, Bu buat masukan-masukannya dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.

▪ Untuk dosen-dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Terima kasih pak, bu untuk ilmu-ilmunya yang telah diberikan.

▪ Untuk Putri Dwi Aprilia Nur Khasanah, Wilda Syuhairoh Azizah, dan Shelma Shalindri. Yeay, geng berempat, yang kemana-kemana Cuma pengennya makan doang haha. Terima kasih buat support dan do`anyaaaa... terima kasih buat Lia yang selalu bantuin proses skripsiku hihi, terima kasih juga udah ngeduluin wisuda wkwk. Terima kasih buat Wilda dan Shelma, ayookkk buruan disusun skripsinya, diselesaiin hihihi. Sukses barengan ya sayang-sayangnya akuu :3

▪ Untuk Brigita Loraine Jeisral. Sahabatku nan jauh di mata tapi dekat di hati *eaa*. Terima kasih yaa sayangnya aku, udah selalu ngingetin aku buat buru-buru nyelesaiin skripsi ku, nyemangati, ngedo`ain walaupun cuma lewat chat doang hehe. Skripsiku dah kelar, kita harus ketemu!!! Terima kasih yaa Gita... i miss you

▪ Untuk Wulan Rarashinta Kawulusan, Yuli Nurpratama Zein, dan Bela Santika Sari. Sahabatku di Manado. Woy, skripsi dah sampe mana? Buruan dikelarin. Buruan kerja, terus kita meet up!!! Terima kasih supportnya yaaaaa... aku sayang kalian. I miss you

(7)

Ras... waaa sedih, abis ini bakal pisah atap hiks. I`ll miss you so much. Makasih yaa Laras *muwah*

▪ Untuk Novela Dinar Puspita Sari (Opel), Sri Eka Wulandari (Odong), dan Siwi Nur Indah Sari (Priwek). Sahabat-sahabatku, keluarga kedua ku, tempat curhat-curhat bareng hehe. Terima kasih yaa sayang-sayangnya akuuu... yok buruan dikelarin skripsinya biar kita bisa wisuda bareng hihihi. Abis ini kita bakal misah, tetep jaga silahturahmi yaaa, see you on top Geng Cecepong :3 I`ll miss you...

▪ Buat Lu`lu` Nurrohmah Krisnadi, Ayik, Febi :3 yeayyy sahabat-sahabatku yang pernah seatap hahaha. Yang pernah nyinyir bareng. Terima kasih yaaaaa.... yok buruan skripsiii, kita wisuda bareng :3

▪ Buat sahabatku dari TK haha. Izzatin Nisa. Makasih buat semangatnya ya mbak :3 hihihi.. yok reuni SD! Wkwk

▪ Buat alm. Kakung, almh. Yangti, Bulik Neti, Om Eko, Yusron, Haqi, Om Andi, Bulik Ratih, Nabil, Arya, Icha... keluarga besar Sutarjo, terima kasih atas do`a dan dukungannya *sungkem*

▪ Buat Mbah Uti, Mbah Kakung, Om Wahyu, Bulik Heni, Rissa, Om Lilik, Om Lilis, Bulik Nining, Bulik Novi, Lintang, Mayang, Faris, Hira, Om Hoho, Bulik Ida, Keluarga Besar Sutarwo. Terima kasih selalu ditanyain “Skripsi ne

sampe mana Kik?” wkwkwk akhirnya selesai juga. Terima kasih *sungkem*

▪ Buat keluarga DPPM HIMA (Ayah Andre, Mamah Desi, Teh Putri, Teh Dewi, Teh Yuli, Teh Endah, Teh Chintya, Bang Angga, Bang Ari, Bang Haikal, Bang Vitras) makasih yaaaa... jangan pada leave grup pokoknya hiihi.

▪ Buat Bapak Kost dan Ibu Kost. Ibu bapak kost yang paliiinnngggg baiiikkkkk hehe. Makasih pak buk hehe

▪ “upluk”ku sayang hahaha. “bruummm” yang selalu nganterin aku kemana pun. Ndak pernah ngeluh kalo keujanan ato kepanasan. Aaaa sayang banget sama upluk :3

▪ Popo dan RiP Bonbon... aaa meow ku sayang... nggemesinnya kalian, yang bisa ngerubah badmood menjadi goodmood... :3 *salam meow*

▪ Temen-temen Akuntansi 2013 kelas B... woy, see you on top!!!

▪ Untuk KKNyiyir (Mita & Yunda “duo Sri”, Gita, Dinda, Eli, Ana, Intan, Atun, Dio, Bima, Ardhi, Robi, Adit, Had. Thank you guys. Yok yang belom skripsian, buruan dikelarin.

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... x

INTISARI ... xii

ABSTRAK ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori... 11

1. Teori Agensi (Agency Theory) ... 11

2. Teori Pensinyalan (Signalling Theory) ... 12

3. Nilai Perusahaan ... 13

4. Tata Kelola Perusahaan ... 14

a. Kepemilikan Institusional ... 15

b. Jumlah Dewan Direksi ... 15

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen ... 16

d. Ukuran Komite Audit... 16

5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 17

6. Kinerja Lingkungan ... 18

B. Penurunan Hipotesis ... 18

C. Model Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Obyek Penelitian ... 25

B. Teknik Pengambilan Sampel ... 25

C. Jenis Data ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

(9)

F. Metode Analisis Data ... 28

G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 34

B. Uji Kualitas Instrumen ... 35

C. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 41

D. Pembahasan (Interpretasi) ... 48

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

C. Keterbatasan Penelitian ... 57 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

A. TABEL 4.1 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN ... 34

B. TABEL 4.2 UJI STATISTIK DESKRIPTIF ... 35

C. TABEL 4.3 HASIL UJI NORMALITAS DATA ... 37

D. TABEL 4.4 UJI MULTIKOLINEARITAS DATA ... 38

E. TABEL 4.5 HASIL UJI AUTOKORELASI ... 39

F. TABEL 4.6 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 40

G. TABEL 4.7 HASIL UJI ADJUSTED R 2 ... 42

H. TABEL 4.8 HASIL UJI F ... 43

I. TABEL 4.9 HASIL UJI t ... 44

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)
(13)
(14)

INTISARI

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan pada BUMN tahun 2010 – 2014. Objek dalam penelitian ini adalah BUMN yang terdaftar di BEI sertamengikuti PROPER tahun 2010-2014. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 31 BUMN yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja lingkungan, nilai perusahaan.

(15)

ABSTRACT

Abstract: This research aimed to examine the influence of corporate governance, corporate social responsibility, and environmental performance to firm value on State-Owned Enterprises and measured by PROPER 2010 – 2014. The object in this research were State-Owned Enterprises listed in Indonesia Stock Exchange the period 2010 to 2014. Sample in this study were taken by using purposive sampling technique so that obtained a sample of 31 State-Owned Enterprises. Data analysis used in this research was multiple regression.

The results showed that corporate governance proxied by the proportion of institusional ownership, the number of the board of directors, proportion of independent commisioner board, and number of audit committee had a negative effect on firm value. The result showed that corporate social responsibility had negative effect on firm value. In other side, these results proved that there was negative effect of environmental performance on firm value.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semakin banyak perusahaan yang mulai memperbaiki sistem dari perusahaan yang dijalankan untuk lebih menunjang dari kinerja sebuah perusahaan sehingga bisa memaksimalkan nilai dari perusahaan yang sedang dijalankan. Nilai perusahaan merupakan sebuah nilai yang dapat mengukur seberapa besar “tingkat kepentingan” sebuah

perusahaan di mata pelanggannya (Herbas, 2011). Dalam mengukur nilai perusahaan, bisa menggunakan nilai buku atau bilai pasar. Penggunaan nilai buku (book value) dan nilai pasar (market value) ekuitas dirasa kurang mewakili pengukuran nilai perusahaan. Maka dari itu, pengukuran menggunakan rasio Tobin`s Q merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dengan menggabungkan antara nilai buku dan nilai pasar ekuitas. Rasio Tobin`s Q dianggap lebih lebih teliti dikarenakan memberikan sebuah gambaran mendasar melainkan penilaian perusahaan dari berbagai aspek yang dapat diakses oleh pihak eksternal termasuk investor perusahaan tersebut. Raso Tobin`s Q ini diukur dari penjumlahan nilai pasar ekuitas dengan nilai buku total kewajiban kemudian dibagi nilai buku total aset (Hastuti, 2005).

(17)

sebaliknya. Apabila perusahaan memiliki nilai Tobin`s Q yang rendah, maka perusahaan itu berada pada industri yang mulai melemah dan berada pada persaingan yang kuat dengan para pesaingnya (Sukamulja & Sukmawati, 2004).

Sering terjadinya konflik kepentingan antara pengelola (agen) dengan pemegang saham (principal) dalam proses pemaksimalan nilai perusahaan. Biasanya pihak agen melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan pribadinya sehingga bertentangan dengan tujuan utama dari perusahaan sehingga sering mengabaikan kepentingan dari principal. Perbedaan kepentingan ini disebut dengan konflik keagenan (agency conflict). Hal ini mengakibatkan menurunnya kualitas laba perusahaan yang mengakibatkan pemakai laporan keuangan melakukan kesalahan dalam pembuatan keputusan sehingga terjadinya penurunan nilai perusahaan (Siallagan dan Machfoeds, 2006).

Tata kelola perusahaan sangat berkaitan dengan bagaimana investor itu yakin kepada manajer bahwa perusahaan tempat ia menanamkan modal akan membawa keuntungan bagi investor dan juga yakin bahwa manajer tidak akan melakukan penggelapan atau salah menginvestasikan yang di kemudian hari akan terjadi kerugian dana bagi investor itu sendiri (Shleifer dan Vishny, 1997). Sering kita ketahui bahwa tujuan utama seorang investor melakukan penanaman modal di suatu perusahaan adalah untuk meletakkan harta kekayaannya pada suatu instrumen yang bertujuan untuk memperoleh return

(18)

pertimbangan sebelum memulai untuk menginvestasikan dananya. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan yaitu kinerja perusahaan yang nantinya akan diukur melalui nilai perusahaan (Hariati & Yeney, 2015).

(19)

Direksi merupakan organisasi perseroan yang mempunyai tanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk mencapai tujuan dan kepentingan suatu perusahaan sesuai dengan anggaran perusahaan. Dewan direksi mempunyai tanggung jawab. Dewan direksi secara langsung bertanggung jawab penuh secara pribadi atas perusahaan, apabila perusahaan itu mengalami kerugian dalam menjalankan tugasnya (Widyana, 2012). Misalkan pada kasus perusahaan Toshiba, terungkapnya kejanggalan pada laporan keuangan Toshiba ini telah melibatkan delapan dari enam belas anggota dewan direksi meninggalkan jabatan mereka (CNNMoney, 2015).

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan jumlah saham yang dimiliki oleh lembaga keuangan non bank, dimana lembaga tersebut mengelola dana atas nama orang lain. Adanya kepemilikan intitusional maka akan mendorong adanya peningkatan pengawasan yang lebih optimal yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Mekanisme pengawasan tersebut bertujuan untuk menjamin peningkatan kemakmuran investor (Kartikawati, 2009). Pada kasus Toshiba mengenai buruknya sistem tata kelola perusahaannya, hal ini merupakan penyimpangan akuntansi yang sangat disesalkan. Pemerintah Jepang telah berupaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan dari investor dengan mengubah sistemtata kelola yang lebih baik, namun hal ni tetap berdampak jika argumen yang beredar di investor bahwa Toshiba memiliki sistem tata kelola perusahaan yang buruk (Poskota, 2015).

(20)

dasar yang juga bertugas memberikan nasihat kepada Direksi. Komisaris juga mempunyai kewajiban yang berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu dan melaksanakan seluruh tugas komisaris secara bertanggungjawab (Widyana, 2012).

Komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus dan bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen (Tugiman, 1995). Pada perusahaan Toshiba, Presiden dan Kepala Eksekutif Toshiba, Hisao Tanaka, mengundurkan diri setelah perusahaan Toshiba membuat laporan keuangan perusahaan selama enam tahun terakhir dengan permainan laba, yaitu dengan melebih-lebihkan keuntungan perusahaan sebesar total U$ 1.22 Miliar (Poskota, 2015).

(21)

tanggung jawab sosial perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Tanggung jawab sosial perusahaan ini dianggap penting karena ini merupakan etika bisnis, dimana perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi kepada shareholder saja, melainkan juga kepada stakeholders yang meliputi pelanggan, pegawai, investor, pemerintah, supplier, dan juga kompetitor (Cecilia et al, 2015). Beberapa kasus yang terjadi berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan dan mempunyai dampak terhadap masyarakat dan juga lingkungan, misalnya kasus pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia yang dianggap telah melebihi batas air limbah yang telah ditetapkan dan pencemaran biota laut yang sangat merugikan lingkungan (Arifin et al, 2012).

(22)

Dalam penelitian ini, kinerja lingkungan diukur dengan menggunakan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). PROPER merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup yang merupakan kegiatan yang berpusat pada pengawasan dan pembinaan pertanggungjawaban dari perusahaan terhadap lingkungannya. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc mengatakan bahwa PROPER ini sangat penting dikarenakan dapat membangun nilai-nilai ketaatan sebuah perusahaan terhadap peraturan serta mendorong pemikiran-pemikiran baru yang sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Bakar, 2014).

Motivasi peneliti melakukan penelitian ini, yaitu ingin mengetahui bagaimana peran dari perusahaan milik Negara, apakah sudah menerapkan tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, serta kinerja lingkungan yang baik, yang nantinya hal itu akan berdampak kepada pandangan dari para investor mengenai bagaimana kinerja perusahaan tersebut yang juga akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dari BUMN tersebut.

(23)

Penelitian terdahulu yaitu Isnin Hariati dan Yeney Widya Rihatiningtyas pada tahun 2015 yang berkaitan dengan nilai perusahaan, hanya membahas mengenai tata kelola perusahaan dan kinerja lingkungan. Disini peneliti ingin menambah satu variabel yaitu tanggung jawab sosial perusahaan yang juga dikaitkan dengan nilai perusahaan. Serta pada obyek penelitian, peneliti terdahulu membahas mengenai perusahaan manufaktur, disini peneliti ingin meneliti mengenai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tentang bagaimana tata kelola, tanggung jawab sosial, serta kinerja lingkungan yang berdampak terhadap nilai perusahaan yang dilakukan di BUMN, apakah terdapat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau tidak.

B. Batasan Masalah Penelitian

(24)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah jumlah dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

6. Apakah kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu untuk medapatkan bukti empiris mengenai: 1. Kepemilikan institusional yang berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

(25)

3. Proporsi dewan komisaris independen yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Ukuran komite audit yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

5. Tanggung jawab sosial yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

6. Kinerja lingkungan yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada:

1. Para investor perusahaan dapat memahami peranan praktek tata kelola perusahaan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.

2. Pengembangan ilmu mengenai agency theory, signaling theory, rasio Tobin`s Q sehingga dapat memperoleh permodelan-permodelan praktek yang berdampak terhadap nilai perusahaan.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi (Agency Theory)

Teori yang memaparkan hubungan antara pemilik modal dengan manajemen disebut sebagai teori agensi. Hubungan yang mendasari langsung antara principal dan wewenang dalam tata kelola perusahaan dapat digambarkan dalam keputusan wewenang pengambilan keputusan yang diserahkan kepada agen, hal itu merupakan hubungan keagenan yang berada pada situasi dimana pinsipal memakai jasa orang lain (agen) guna melakukan layanan/jasa untuk kepentingan mereka (Jensen dan Meckling, 1976).

Teori keagenan merupakan konsep yang mendasari dengan adanya tata kelola perusahaan. Dengan konsep ini, maka teori ini diharapkan menjadi tujuan untuk meyakinkan investor bahwa mereka akan mendapatkan return

dari dana yang telah mereka investasikan. sistem tata kelola perusahaan ini juga berkaitan dengan bagaimana cara manajer untuk meyakinkan kepada investor, bahwa dana yang telah mereka investasikan berada di dalam pihak yang benar dan tidak akan melakukan penggelapan atau kesalahan dalam penginvestasian proyek yang nantinya akan merugikan pihak investor (Sheifer dan Vishny, 1997).

(27)

bahwa dananya tidak disalahgunakan oleh manajemen perusahaan sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi investor (Wulandari, 2011). Apabila proporsi kepemilikan hanya sebagian dari perusahaan, hal ini akan membuat manajer cenderung untuk melakukan tindakan yang berhubungan dengan kepentingan pribadi dan menyimpang jauh dari tujuan awal perusahaan yaitu untuk memaksimalkan laba perusahaan. Hal inilah yangnantinya akan menyebabkan biaya keagenan (agency cost) (Ichsan, 2013). Agency cost

merupakan jumlah dari biaya yang dikeluarkan oleh principal untuk melakukan pengawasan terhadap agen (Jensen dan Meckling, 1976). 2. Teori Pensinyalan (Signalling Theory)

(28)

3. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu keadaan dimana suatu perusahaan telah mencapai tujuan dari perusahaan tersebut dan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sehingga meningkatnya nilai perusahaan merupakan suatu prestasi dan akan berdampak terhadap kesejahteraan pemilik perusahaan (Heru, 2014). Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran bagi para pemegang saham, apabila harga saham tersebut mengalami peningkatan. Untuk mencapai nilai perusahaan, pada umumnya para investor menyerahkan modalnya dan percaya penuh kepada seseorang yang professional. Tujuan utama dari sebuah perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan melalu peningkatan kemakmuran pemilik maupun pemegang saham (Wahidawati, 2002).

(29)

pemahaman investor terhadap tingkat berhasil tidaknya suatu perusahaan (Ginuny & Erni, 2015).Rasio Tobin`s Q ini dianggap sebagai ukuran yang lebih teliti, karena ukuran ini juga menunjukkan bagaimana pasar dapat menilai suatu perusahaan dari berbagai aspek, sehingga pihak luar dan juga investor dapat melihat dan memperhatikannya (Hastuti, 2005).

4. Tata Kelola Perusahaan

Penerapan konsep tata kelola perusahaan diharapkan dapat memberikan kepercayaan terhadap manajemen perusahaan dalam mengelola modal dari para investor sehingga investor menjad lebih yakin bahwa manajemen perusahaan akan semakin yakin bahwa manajemen perusahaan tidak akan melakukan kecurangan untukmemperoleh keuntungan pribadi (Darwis, 2009).

(30)

kepemilikan institusional, dewan direksi, dewan komisaris independen, dan komite audit.

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan jumlah saham perusahaan oleh lembaga keuangan non bank dimana lembaga tersebut mengelola dana atas nama orang lain. Lembaga-lembaga ini dapat berupa: perusahaan Reksa Dana, perusahaan Dana Pensiun, Perusahaan Asuransi, Perusahaan Investasi, Yayasan Swasta, dan lain sebagainya (SahamOK, 2016).

Institusi yang merupakan sebuah lembaga yang memiliki kepentingan besar terhadap investasi termasuk di dalamnya investasi saham sehiingga menyerahkan tanggung jawab yang menjadi amanahnya kepada divisi tertentu untuk mengelola inestasi dari para investor di perusahaan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dan mengawasi mengenai perkembangan investasinya serta pengendalian apabila terindikasi terjadinya kecurangan, sehingga terjadinya kecurangan dapat diminimalisir (Murwaningsari, 209). b. Jumlah Dewan Direksi

(31)

harus dipenuhi adalah komposisi direksi harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan secara efektif, efisien, dan ekonomis, serta dapat bertindak secara independen (Widyati, 2013).

c. Proporsi Dewan Komisaris Independen

Komisaris independen merupaka anggota dewan komisaris yang tidak berhubungan dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya, serta pemegang saham pengendali, dan bebas dari hubungan bisnis maupun hubungan lainnya yang dapat memengaruhi kemampuan untuk bertindak independen dan semata-mata dilakukan demi kepentingan perusahaan. Menurut peraturan BEJ tanggal 1 Juli 2000, bahwa perusahaan wajib untuk mempunyai dewan komisaris independen yang profesional dan berjumlah sama dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham minoritas atau dalam kata lain persyaratan yang diajukan yaitu jumlah minimal dewan komisaris independen adalah 30% dari seluruh anggota dewan komisaris (Widyati, 2013).

d. Ukuran Komite Audit

(32)

manajemen resiko, pelaksanaan audit, serta implementasi dari tata kelola perusahaan. Menurut peraturan Bapepam-LK no. IX.1.5 yang menjelaskan tentang peraturan mengenai jumlah komite audit bagi perusahaan yaitu perusahaan diwajibkan untuk membentuk koite audit yang berjumlah sekurang-kurangnya tiga orang, dimana salah satunya merupakan dewan komisaris independen dan bertindak sebagai ketua komite audit (Widyati, 2013).

5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan satu bentuk tindakan yang diarahkan untuk dijadikan pertimbangan demi meningkatkan kualitas ekonomi yang juga dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar dan juga masyarakat lebih luas. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan ini berpengaruh terhadap nilai perusahaan, yang menyatakan bahwa stabilitas dan kemakmuran ekonomi jangka panjang dapat dicapai apabila perusahaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat (Susanti dan Titik, 2014).

(33)

pengangguran dan kemiskinan dapat mengalami penurunan (Stephen dan Mary, 2010).

6. Kinerja Lingkungan

Kinerja lingkungan dianggap penting karena hal ini merupakan suatu pendekatan dalam rangka untuk meminimalkan dampak yang terjadi dalam lingkungan sekitar perusahaan. Dalam melakukan kinerja lingkungan ini, perusahaan juga membutuhkan dorongan dari pihak luar perusahaan (Berry dan Dennis, 1998). Apabila sistem lingkungan dijalankan dengan baik, akan berpengaruh terhadap ketertarikan investor, pemegang saham, dan juga

stakeholder sehingga akan memberikan keuntungan terhadap perusahaan. Hal ini dikarenakan, pengelolaan lingkungan perusahaan yang baik dapat menghindari pemikiran dari masyarakat serta pemerintah sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas produk yang nantinya akan menambah keuntungan ekonomi bagi perusahaan (Pfleiger et al, 2005).

B. Penurunan Hipotesis

1. Kepemilikan Institusional dan Nilai Perusahaan

(34)

sehingga dapat meminimalisir terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Apabila kepemilikan institusional tinggi, maka akan meningkatkan pengelolaan laba sehingga nilai perusahaan akan ikut meningkat (Sari & Akhmad, 2013).

Dalam perusahaan, apabila semakin besar proporsi kepemilikan institusional maka pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin ketat. Semakin ketatnya kegiatan pengawasan ini diharapkan perusahaan mampu untuk meminimalisasi dan juga menghindari manajemen melakukan kegiatan yang akan merugikan perusahaan dan juga investor, misalkan mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa memerdulikan prinsip yang telah dipegangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Manik (2011) dan Susanti dan Titik (2014) mengindikasi adanya hubungan positif antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian Hariati & Yeney (2015) mengindikasi adanya hubungan negatif antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan. Maka hipotesis yang akan diuji yaitu:

��: Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Jumlah Dewan Direksi dan Nilai Perusahaan

(35)

Dewan direksi harus professional sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan secara efektif, tepat, dan cepat (Widyati, 2013). Hal ini berhubungan, apakah perusahaan yang ia kelola akan memperoleh nilai perusahaan yang tinggi atau akan mengalami penurunan. Apabila nilai perusahaan yang didapatkan tinggi, berarti kinerja dari dewan direksi itu sangat memengaruhi kinerja perusahaan tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Fama & Jensen (1983) dan Bhagat et al (1987) dan Wardoyo & Veronica (2013) mengindikasi adanya hubungan positif antara dewan direksi dengan nilai perusahaan.Namun menurut penelitian dari Sari Kusumastuti, et al (2007), Maria Fransisca Widyati (2013), dan Sari & Putu (2014) mengindikasikasi bahwa tidak ada pengaruh antara dewan dreksi dengan nilai perusahaan. Dari analisis tersebut, maka hipotesis yang akan duji yaitu:

H2 : Dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

3. Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan

(36)

internal dan mengawasi serta memberikan nasihat kepada manajemen. Jika biaya keagenan suatu perusahaan dapat diminimalisir maka efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan akan semakin meningkat sehingga nilai perusahaan juga akan meningkat. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Hariati & Yeney (2015) bahwa adanya hubungan positif antara proporsi dewan komisaris independen dengan nilai perusahaan. Maka hipotesis yang akan diuji yaitu:

H3 : Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. 4. Ukuran Komite Audit dan Nilai Perusahaan

(37)

ukuran komite audit dan nilai perusahaan memiliki hubungan negatif. Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang akan ciuji yaitu:

H4 : Komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan satu bentuk tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang diarahkan untuk melakukan peningkatan laba perusahaan dan juga peningkatan terhadap kualitas hidup bagi karyawan perusahaan, serta kualitas hidup masyarakat disekitar perusahaan serta masyarakat secara luas (Susanti dan Titik, 2014). Perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosial perusahaan dengan baik maka akan meningkatkan nilai perusahaan.

(38)

�� : Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

6. Kinerja Lingkungan dan Nilai Perusahaan

Suatu perusahaan harus menyeimbangkan antara tujuan ekonomi dengan tujuan lingkungan dan sosialnya. Bukan hanya mengenai profit yang didapatkan saja, melainkan juga mengenai hubungan antara perusahaan dengen lingkungan di sekitar perusahaan. Apabila perusahaan ingin meningkatkan nilai perusahaan maka perusahaan juga harus mampu untuk meningkatkan kinerja lingkungannya. Dengan kinerja lingkungan yang baik, maka nilai perusahaan yang hasilkan juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya. Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitarnya dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan (Sri Tjahjono, 2013). Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan akan mendatangkan beberapa keuntungan bagi perusahaan, diantaranya, yaitu ketertarikan para pemegang saham terhadap keuntungan perusahaan yang bertanggung jawab pada pengelolaan lingkungan (Pfleiger et al, 2005). Menurut penelitian dari Markus (2000) dan Figgie & Hanh (2004) berpendapat bahwa adanya hubungan positif antara kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Tjahjono (2013) mengindikasi adanya hubungan negatif. Dari uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji yaitu:

H6 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai

(39)

C.Model Penelitian

Gambar 1 Model Penelitian

(+) (+)

(+) (+)

(+)

(+)

(+)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Kinerja Lingkungan

Nilai Perusahaan

Ukuran Komite Audit Kepemilikan

Institusional

Proporsi Dewan Komisaris Independen Jumlah Dewan

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah BUMN yang terdaftar di BEI serta mengikuti PROPER tahun 2010-2014. Alasan peneliti memilih BUMN yaitu BUMN yang merupakan badan usaha milik negara, apakah telah mampu untuk tetap bertahan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari lingkungan.

B.Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria dalam pemilihan sampel ini yaitu: (1) BUMN yang telah terdaftar di BEI pada periode 2010 - 2014. (2) BUMN yang mendapatkan peringkat PROPER selama periode 2010 - 2014. (3) BUMN yang menyajikan laporan keuangan dalam satuan rupiah periode 2010 - 2014. (4) BUMN yang menampilkan laporan tanggung jawab sosial perusahaan secara berturut-turut periode 2010 - 2014.

C.Jenis Data

(41)

D.Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode data sekunder dan data tersebut di dapatkan dari daftar BUMN yang terdaftar di BEI serta BUMN yang masuk ke dalam PROPER pada tahun 2010 - 2014.

E.Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dimana untuk pengukuran tiap-tiap variabel berbeda-beda. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

a. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu nilai perusahaan yang nantinya akan diukur dengan menggunakan rasio Tobin`s Q (James Tobin dalam Tenof, 2012). Adapun rumus dari rasio Tobin`s Q, yaitu:

NP: N +N w

N

b. Untuk variabel-variabel dengan independen yaitu kepemilikan institusional, dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan.

1) Kepemilikan institusional adalah saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lain (Tarjo, 2008). Adapun rumus yang diperoleh, yaitu:

KI = y

(42)

2) Jumlah dewan direksi diukur menggunakan penjumlahan dewan direksi yang ada di dalam perusahaan termasuk di dalamnya CEO perusahaan (Wardhani, 2006). Maka rumusnya yaitu:

DD = Jumlah dewan direksi + CEO

3) Proporsi dewan komisaris independen, diukur dengan membandingkan antara jumlah dewan komisaris independen dengan total anggota dewan komisaris (Wardhani, 2006). Adapun rumusnya yaitu:

DKI = Total dewan komisaris : dewan komisaris independen 4) Ukuran komite audit diukur dengan menjumlahkan banyaknya

anggota komite audit yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Widyati, 2013).

KA = Jumlah komite audit yang dimiliki perusahaan

5) Tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut GRI 4, terdapat 91 item dari 6 tema yaitu ekonomi, kinerja lingkungan, dan sosial. 91 item tersebut kemudian disesuaikan dengan masing-masing lama sehingga item pengungkapan yang diharapkan dari setiap tema berbeda-beda. Maka dapat diperoleh rumus, yaitu:

CRSDI = ∑ X Keterangan:

CSDI = CSR Disclosure Index

Xij = Jumlah disclosureperusahaan, n ≤ 91

(43)

6) Kinerja lingkungan diukur dengan PROPER dengan menggunakan skala ordinal. Dimana setiap warna mewakili 1 poin penilaian, yaitu:

Warna emas untuk peringkat 5= Sangat sangat baik, Warna hijau untuk peringkat 4 = Sangat baik, Warna biru untuk peringkat 3 = Baik,

Warna merah untuk peringkat 2 = Buruk,

Warna hitam untuk peringkat 1 = Sangat buruk (Siti, 2014).

F. Metode Analisis Data a. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang dapat di generalisasi dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul (Sugiyono, 2010). Uji statistik deskriptif dilakukan dengan program SPSS 22.

(44)

b. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini, untuk menguji asumsi klasik menggunakan Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui bagaimana model statistik yang akan digunakan. Uji normalitas juga digunakan untuk mendeteksi apakah data yang telah diambil dan dianalisis ini normal atau tidak.uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan uji normal Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi normal apabila

Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukkan nilai signifikansi

diatas 0,05 (Ghozali, 2011). 2. Uji Multikolinearitas

(45)

nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 maka tidak terdapat multikolinearitas dan sebaliknya jika VIF > 10 atau nilai

tolerance < 0,10 maka terdapat multikolinearitas diantara variabel independennya (Nazzaruddin dan Basuki, 2016).

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji D-W). Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka tidak ada autokorelasi. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka terdapat autokorelasi (Ghozali, 2011).

4. Uji Heteroskedastisitas

(46)

G.Uji Hipotesis dan Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan Analisis Regresi, Koefisien Determinasi, Uji F, dan Uji t.

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science). Sedangkan untuk persamaan regresinya yaitu :

Q=α+β .KI + β .DD ��+β .PDKI��+β .UKA��+β .CSR��+ β . PROPER�� + e

Keterangan:

Q : Nilai Perusahaan

α : Konstanta

KI : Kepemilikan Institusional DD�� : Dewan Direksi

PDKI�� : Proporsi Dewan Komisaris Independen

UKA�� : Ukuran Komite Audit

CSR�� : Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

PROPER�� : Kinerja Lingkungan

β - β : Koefisien Regresi

(47)

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dinyatakan dalam R2 yang dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Apabila nilai R2

mempunyai nilai yang kecil maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel terbatas. Apabila nilai R2 mendekati 1 maka variabel independen memberikan hamper seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi dan menganalisis variase independen (Ghozali, 2011).

Kelemahan yang dimiliki oleh R2 yaitu bisa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan model. Penelitian ini menggunakan adjusted R2 yang berkisar antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1, maka semakin baik pengaruh

antara variabel independen terhadap variabel dependen. 3. Uji F

Uji nilai F pada penelitian ini dilakukan menggunakan significant level 0,05 atau α=5%. Jika nilai dari signifikansi <0,05 maka

(48)

4. Uji t

Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2010 – 2014. Sampel yang digunakan sebanyak 31 BUMN yang dipilih secara purposive

sampling. Rincian jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria dalam

pengambilan sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1

Penentuan Sampel Penelitian

No Keterangan Total

1 BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2014

100

2

BUMN yang tidak mendapatkan peringkat PROPER tahun 2010 – 2014

(69)

Jumlah perusahaan sampel 31

Sumber: Data sekunder yang diolah 2016

(50)

B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kepemilikan

Institusional 31 .09 .92 .2868 .17136

Dewan Direksi 31 5 7 5.97 .657

Proporsi Dewan

Komisaris Independen 31 1.67 3.50 2.6506 .47383

Ukuran Komite Audit 31 3 7 4.39 1.358

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan 31 .19 .69 .4474 .12436

Kinerja Lingkungan 31 3 5 3.55 .723

Nilai Perusahaan 31 .86 6.32 2.4832 1.27827 Sumber: Data sekunder yang diolah 2015

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif dari setiap variabel yang diteliti. Semua data disajikan menunjukkan distribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean yang lebih besar daripada standard deviation.

Variabel pertama, kepemilikan institusional memiliki nilai antara minimum 0,09 hingga maksimum 0,92 dengan skor rata-rata 0,2868 dan dengan standar deviasi sebesar 0,17136.

Variabel kedua, dewan direksi memiliki nilai antara minimum 5 hingga maksimum 7 dengan skor rata-rata 5,97 dan dengan standar deviasi sebesar 0,657.

(51)

Variabel keempat, ukuran komite audit memiliki nilai antara minimum 3 hingga maksimum 7 dengan skor rata-rata 4,39 dan dengan standar deviasi sebesar 1,358.

Variabel kelima, tanggung jawab sosial perusahaan memiliki nilai antara minimum 0,19 hingga maksimum 0,69 dengan skor rata-rata 0,4474 dan dengan standar deviasi sebesar 0,12436.

Variabel keenam, kinerja lingkungan memiliki nilai antara minimum 3 hingga maksimum 5 dengan skor rata-rata 3,55 dan dengan standar deviasi sebesar 0,723.

Variabel terakhir, nilai perusahaan memiliki nilai antara minimum 0,86 hingga minimum 6,32 dengan skor rata-rata 2,4832 dan dengan standar deviasi sebesar 1,27827.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui tingkat distribusi normal variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi. Jika

nilai sig > α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual menyebar

(52)

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Test Statistic .100

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Monte

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

e. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000. Sumber : Hasil olah data uji normalitas, 2016

Uji normalitas menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov

yang tampak pada Tabel 4.3. Dari uji tersebut diketahui bahwa untuk model penelitian dengan nilai perusahaan sebagai variabel dependen menunjukkan nilai Asymp. Sig.. (2-tailed) ini lebih tinggi daripada

(53)

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas Data Coefficientsa a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber : Hasil olah data uji multikolinearitas, 2016

(54)

multikolineritas. Tabel 4.4 menunjukkan ringkasan hasil uji multikolineritas.

Uji multikolinearitas menganalisis korelasi antar variabel independen pada nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dalam collinearity statistics pada Tabel 4.4. Dari uji tersebut diketahui bahwa nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan semua variabel independen yang terdiri dari kepemilikan institusional, dewan direksi, proporsi dewan komisaris, ukuran komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa model penelitian terbebas dari masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autkorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada pengamatan satu ke pengamatan yang lain pada model regresi. Tabel 4.5 menunjukkan ringkasan hasil uji

(55)

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Sumber : Hasil olah data uji autokorelasi, 2016.

Berdasarkan kriteria hasil uji Durbin-Watson, penelitian terbebas dari autokorelasi. Hasil ini tampak pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,267 nilai tersebut terletak antara dU dan (4-dU). Nilai Durbin-Watson 1,267 lebih besar dari batas atas (dU) 1,65 dan kurang dari 4 – 1,65 (4 – dU). Maka dapat dikatakan bahwa model terbebas dari masalah autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji

Gletzer. Jika nilai sig > 0,05 maka model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.6 menunjukkan ringkasan hasil uji heteroskedastisitas.

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 1.305 1.037 1.258 .221

Kepemilikan

Institusional .275 .654 .083 .420 .678

(56)

Proporsi Dewan

Komisaris Independen -.225 .225 -.187 -1.002 .326 Ukuran Komite Audit -.165 .090 -.394 -1.831 .080 Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan 2.147 1.071 .468 2.004 .057

Kinerja Lingkungan -.015 .159 -.019 -.093 .926 a. Dependent Variable: ABSRES

Sumber : Hasil olah data uji heteroskedastisitas, 2016

Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa model penelitian yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas, dimana semua variabel independen (kepemilikan institusional, dewan direksi proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan) yang nilai signifikansinya diatas 0,05.

C. Hasil Penelitian

1. Uji Koefisien Determinasi

(57)

Tabel 4.7 Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .638a .408 .259 1.09999 1.267

a. Predictors: (Constant), Kinerja Lingkungan, Ukuran Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber : Hasil olah data koefisien determinasi, 2016

Berdasarkan tabel koefisien determinasi diatas, besarnya Adjusted R Square adalah 0,259. Hasil perhitungan statistik ini berarti bahwa kemampuan variabel independen (kepemilikan institusional, dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan) dalam menerangkan variasi perubahan variabel dependen (nilai perusahaan) sebesar 26% sedangkan sisanya 74% (100% - 26%) dijelaskan oleh variabel lain diluar model regresi yang dianalisis.

2. Uji F

(58)

Tabel 4.8

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

b. Predictors: (Constant), Kinerja Lingkungan, Ukuran Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Dewan Direksi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sumber : Hasil olah data uji F, 2016

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai uji F adalah 2,752 dengan nilai signifikansi yaitu 0,035 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit, tanggung jawab sosial perusahaan, dan kinerja lingkungan secara bersama-sama mampu menjelaskan perngaruhnya terhadap variabel nilai perusahaan dan persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian secara parsial.

3. Uji t

(59)

Tabel 4.9 a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber : Hasil olah data uji t, 2016

Berdasarkan Tabel 4.9, maka dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut:

Q = -1,689 + 0,018 KI + 0,581 DD + 0,551 PDKI – 0.496 UKA 1,738 CSR + 0,180 KL + e

(60)

a. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi kepemilikan institusional sebesar 0,018. Hal ini menunjukkan arah keofisien dari variabel kepemilikan institusional memiliki arah yang positif. Nilai sig menunjukkan 0,989, yaitu lebih dari alpha 0,05. Yang artinya bahwa variabel kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tidak dapat diterima atau ditolak.

b. Pengujian Hipotesis 2

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dewan direksi terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi dewan direksi sebesar 0,581. Hal ini menunjukkan arah koefisien dari variabel dewan direksi memiliki arah yang positif. Nilai sig menunjukkan 0,132, yaitu lebih dari alpha

(61)

c. Pengujian Hipotesis 3

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,551. Hal ini menunjukkan arah koefisien dari proporsi dewan komisaris independen memiliki arah yang positif. Nilai sig menunjukkan 0,239, yaitu lebih dari

alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel proporsi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tidak dapat diterima atau ditolak.

d. Pengujian Hipotesis 4

(62)

e. Pengujian Hipotesis 5

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan. Koefisien regresi tanggung jawab sosial perusahaan sebesar 1,738. Hal ini menunjukkan arah koefisien dari tanggung jawab sosial perusahaan memiliki arah positif. Nilai sig menunjukkan 0,432, yaitu lebih dari alpha 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima yang menyatakan tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tidak dapat diterima atau ditolak.

f. Pengujian Hipotesis 6

(63)

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah ringkasan dari seluruh pembahasan hipotesis yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian

Hipotesis Penjelasan Hasil Hasil

H1 Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Kepemilikan institusional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Ditolak dengan koefisien regresi 0,018 dan sig 0,989 > 0,05

H2 Dewan direksi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Dewan direksi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Ditolak dengan koefisien regresi 0,581 dan sig 0,132 < 0,05

H3 Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Proporsi dewan komsaris independen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Ditolak dengan koefisien regresi 0,551 dan sig 0,239 > 0,05

H4 Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Ukuran komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

Ditolak dengan koefisien regresi -0,496 dan sig 0,012 < 0,05

H5 Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

Ditolak dengan koefisien regresi 1,738 dan sig 0,432 > 0,05

H6 Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Kinerja lingkungan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan

(64)

Berikut pembahasan dari masing-masing variabel terhadap nilai perusahaan :

1. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan Hasil pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Hariati & Yeney (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Beberapa alasan yang menjadi penyebab pengaruh negatif antara kepemilikan institusional dengan nilai perusahaan yaitu adanya ketidakkonsistenan dalam teori keagenan. Karakteristik perusahaan di Indonesia ini mempunyai pola kepemilikan yang lebih terkonsentrasi, dimana seorang pendiri perusahaan dapat menempati posisi sebagai dewan direksi atau komisaris. Sehingga banyak perusahaan yang mempunyai hubungan erat antara pemilik dengan dewan direksi maupun dewan komisaris (Hariati & Yeney, 2015).

(65)

memiliki kepemilikan institusional yang tinggi (Badjuri, 2012). Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Susanti & Titik (2014), yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh dewan direksi terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Sari & Putu (2014) yang menyatakan bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(66)

3. Pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian hipotesis ketiga dalam penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari (Wardoyo & Veronica, 2013) yang menyatakan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(67)

(Wardoyo & Veronica, 2013). Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dari Hariati & Yeney (2015).

4. Pengaruh ukuran komite audit terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian keempat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Hariati & Yeney (2015) yang menyatakan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(68)

dalam menjalankan tugasnya sehingga kinerja dari perusahaan akan semakin memburuk (Hariati & Yeney, 2015). Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Manik (2011) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara komite audit terhadap nilai perusahaan.

5. Pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian kelima dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Cecilia et al (2015) yang menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(69)

dasar GRIGuidelines. Tidak semua perusahaan bahkan BUMN dapat mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan indilkator secara maksimal, melainkan hanya diungkapkan pada bidang-bidang tertentu saja. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian dari Susanti & Titik (2014) yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan terhadap nilai perusahaan.

6. Pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan

Hasil pengujian keenam dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Tjahjono (2013), yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(70)
(71)

1

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan (kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, ukuran komite audit), tanggung jawab sosial perusahaan (GRI), dan kinerja lingkungan (PROPER) terhadap nilai perusahaan (studi pada BUMN tahun 2010 – 2014). Berdasarkan analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan sampel 31 BUMN. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Tata kelola perusahaan terdiri dari kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit. Dimana kepemilikan institusional, jumlah dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Tanggung jawab sosial perusahaan yang diukur menggunakan GRI 4 tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(72)

2

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi investor yang ingin menanamkan modal pada BUMN sebaiknya lebih memperhatikan kepada variabel-variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga dengan demikian investor serta calon investor dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan pada saat akan menanamkan modal di BUMN.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dalam penelitian ini memiliki keterbatasan yang diharapkan kedepannya mampu untuk lebih disempurnakan, misalkan dengan menambah masa periode penelitian dan menambah variabel-variabel yang berhubungan dengan nilai perusahaan serta diharapkan variabel tersebut dapat memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

C. KETERBATASAN

Beberapa keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(73)

3

berjumlah minim namum hal itu juga dapat memiliki pengaruh terhadap hasil dari penelitian yang dilakukan.

2. Vaiabel yang digunakan pada penelitian ini hanya berjumlah 3 variabel independen, yaitu tata kelola perusahaan yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, dewan direksi, proporsi dewan komisaris independen, dan ukuran komite audit, lalu tanggung jawab sosial perusahaan, serta kinerja lingkungan. Sehingga, apabila variabel-variabel independen tersebut disangkutkan pada variabel-variabel dependen yaitu nilai perusahaan, maka hanya sedikit variabel independen yang dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Untuk variabel tanggung jawab sosial perusahaan, seharusnya

(74)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Bustanul, Yeni Januarsi, dan Faoziah Ulfah, 2012, Perbedaan Kecenderungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Pengujian terhadap Manipulasi Akrual dan Manipulasi Real, Simposium Nasional Akuntansi XV, Banten.

Ariyanti, Fiki, 2014, Tata Kelola Perusahaan Buruk jadi Pemicu Krisis Ekonomi Dunia, http://m.liputan6.com /bisnis/read/817550/tata-kelola-perusahaan-buruk-jadi-pemicu-krisis-ekonomi-dunia, Diakses tanggal 29 April 2016 pukul 16.10 WIB.

Badjuri, A. 2012, The analysis of influencing factors of company’s values found in

manufacture listed on Indonesian Stock Exchange, Jurnal Ilmiah Universitas Pandanaran, vol.10, no.23, halaman 1-20.

Bakar, Siti Nurbaya, 2014, Deklarasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan, http://ww.menlh.go.id/hasil-penilaian-proper-periode-2013-2014/, Diakses tanggal 30 April 2016 pukul 21.00 WIB.

Berry, A. Michael dan Dennis A Rondinelli, 1998, Proactive Corporate Environmental Management: A New Industrial Revolution, Academy of Management Executive, pp. 38-50.

Bhagat, Sanjai, James A. Brickley, and Jeffrey L.Coles, 1987, Managerial Indemnification and Liability Insurance: The Effect on Shareholder Wealth, Journal of Risk and Insurance 54, pp. 721-736.

Brown, L.D dan Caylor, M., 2004, Corporate Governance and Firm Performance,

Georgia State University Working Paper.

Bursa Efek Jakarta, 2000, SE-008/BEJ/12-2000, Tata Cara Pemilihan Komisaris Independen.

Cecilia, Syahrul Rambe, dan M. Zainul Bahri Torong, 2015, Analisis Pengaruh

Corporate Social Responsibility, Profitibilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public

di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, Simposium Nasional Akuntansi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

CNNMoney, 2015, Terlibat Skandal Laporan Keuangan, CEO Toshiba Mundur, http://www.jagatreview.com/2015/07/terlibat-skandal-laporan-keuangan -ceo-toshiba-mundur/, Diakses tanggal 17 Mei 2016 pukul 13.44 WIB. Darwis, Herman, 2009, Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan,

Gambar

Gambar 1 Model Penelitian
Tabel 4.1 Penentuan Sampel Penelitian
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Untuk melihat seberapa jauh strategi

Dalam pelaksanaan layanan publik selama ini di kecamatan Giri tidak terdapat kendalaapapun dalam hal kemananan.Berkaitan dengan keterbukaan layanan kepada masyarakat,

Menurut ketentuan pasal tersebut ,perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasar pada

1 dok 5 dok 17 dok 17 dok 17 dok PROGRAM/ RENCANA AKSI RKT/RENOP Melaksanakan program pembelajaran yang berkualitas yang bercirikan wilayah kepulauan dan memenuhi standar

Rad aR malang Di mASA pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKm) ini, 11 januari hingga 8 februari ini, sebaiknya pengusaha patuh protokol kesehatan (prokes)..

Tionghoa yang Muslim yang telah bergaul lama dalam masyarakat Banjar, kemudian menjadi Ulama, baik karena perkawinan maupun hubungan kepentingan perdagangan, kemudian

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan lain seorang Bidan dan Dokter sepasang suami istri (warga Kecamatan Jombang) yang tidak mau ditulis namanya, alasan

Sedangkan Spesies Chaetoceros elmorei., Synedra., Dynobrian sp., Frustulia., Neidium., Surirella., Chlorella., Closterium sp., Scenedesmus quadricauda., Microspora floccosa.,