• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND INSTITUTIONAL OWNERSHIP TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND POLICY AS INTERVENING VARIABLE OF MANUFACTURE COMPANIES WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD

2010-2014

Disusun Oleh: DINDA ADITYA

20130410005

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND INSTITUTIONAL OWNERSHIP TO FIRM VALUE WITH DIVIDEND POLICY AS INTERVENING VARIABLE OF MANUFACTURE COMPANIES WHICH ARE LISTED ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD

2010-2014

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: DINDA ADITYA

20130410005

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)

selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain.

(Q.S AL-Insyiroh 6-7)

MAN JADDA WAJADDA

“Siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil”

MAN SHABARA ZHAFIRA

“Siapa yang bersabar pasti beruntung”

MAN SARA ALA DARBI WASHALA

“ Siapa menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan”

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S Al-Baqarah : 153)

Usaha, Doa, dan Tawakkal

(5)

Skripsiku ini persembahan untuk:

Orang tua tercinta

Ayah Edwar Hasan dan Ibu Nurdiah, Terimakasih atas dukungan, pengorbanan dan kasih sayang yang selama ini ayah ibu berikan padaku. Tidak lelah mengajarkan ku arti kehidupan, kehidupan keras yang memiliki penuh rintangan. Pengorbanan selama ini yang ayah ibu berikan tidak sebanding dengan ucapan terimakasih dan persembahan yang hanya tertulis di kertas ini. Ayah ibu ini bukan akhir dari segalanya melainkan ini langkah awal ku menjadi diri yang lebih baik lagi, ini langkah awal ku untuk menulis coretan-coretan tinta kehidupan di perjalanan ini. Ayah ibu yang selalu mengingatkan ku kepada siapa kita meminta dan memohon pertolongan, beliau juga yang mengajarkan ku arti keikhlaskan, sabar dan bersyukur. Ayah ibu mohon doa restunya, Dinda sayang kalian.

Kakak-Adik tersayang

(6)

dan masukan yang bapak berikan. Akhirnya karya sederhana ini dapat terselesaikan.

Ibu Lela Hindasah dan bapak Taufik Akbar, Terimakasih atas masukan, dukungan dan semangat yang bapak ibu berikan.

Sahabat-sahabat ku, Ufi, Ulfa, Kak Ela, Kak Ellen, dan Putri, Terimakasih atas dukungan dan bantuan selama ini, semoga saja persahabatan ini tidak hanya berhenti di disini. Yogyakarta tidak istimewa tanpa kalian.

Sahabat-sahabat manajemen A, Poppy, Melisa, Caca, Zainal, Chanif, Yoslan, Elvia, Dewi sri, Dewi ross, Sung, Jefri, Mas Beni, Regina, Desinda, Adit, Alwi, Anwar, Idunk, Eksan, Yusuf, Rolan, Tatag dan teman-teman yang belum tersebut namanya. Terimakasih telah menerima aku sebagai sahabat dan teman seperjuangan. Kelak kita akan bertemu kembali.

HIMAMA 2015-2016, Terimakasih telah menerimaku menjadi bagian dari keluarga hebat yang mempunyai jargon ”HIMAMA, DAHSYAT, LUAR BIASA, ALLAHU AKBAR” Terimakasih atas kenang-kenangan yang telah terukir. Valdi, Zainal, Ela, Alfin, Habibi, Afri, Rifki, Chanif, Robbi, Sita, Maya, Rurul, Reni, Irfan, Yakinlah HIMAMA tanpa kalian, seperti sayur tanpa garam.

Untuk semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu, menyemangati dan mendo’akan. Terimakasih banyak

(7)

dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati, P.A, M.Si., Ph. D selaku pimpinan prodi Manajemen

3. Bapak Drs. Edi Supriyono, MM yang telah memberikan dukungan dan memberikan masukan demi terselesaikan skripsi ini.

4. Semua Bapak dan Ibu Dosen Prodi Manajemen yang telah mendidik penulis selama menjalani proses pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

5. Almamaterku

Sebagai kata akhir tiada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk kedalaman karya tulis dengan topik ini.

Yogyakarta, 3 Desember 2016

(8)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... viii

ABSTRAK ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori ... 6

1. Nilai Perusahaan... 6

2. Rasio Keuangan ... 8

3. Struktur Kepemilikan ... 13

4. Kebijakan Dividen ... 16

B. Penelitian Terdahulu ... 22

C. Hipotesis ... 31

D. Model Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Obyek Penelitian ... 36

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 43

B. Statistik Deskriptif ... 44

C. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 47

D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 54

E. Pembahasan ... 60

F. Pengaruh Tidak Langsung ... 65

BAB V SIMPULAN,SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 69 A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70

C. Keterbatasan Penelitian ... 71 DAFTAR PUSTAKA

(10)

4.3 Statistik Deskriptif ... 44

4.4 Statistik Deskriptif persamaan ke-1 setelah outlier ... 45

4.5 Statistik Deskriptif persamaan ke-2 setelah outlier ... 46

4.6 Uji Heteroskedastisitas Persamaan ke-1 ... 48

4.7 Uji Heteroskedastisitas Persamaan ke-1 ... 49

4.8 Uji Heteroskedastisitas Persamaan ke-2 ... 50

4.9 Uji Multikolinieritas Persamaan ke-1 ... 50

4.10 Uji Multikolinieritas Persamaan ke-2 ... 51

4.11 Uji Autokorelasi Persamaan ke-1 ... 52

4.12 Uji Autokorelasi Persamaan ke-2 ... 53

4.13 Uji Koefisien Determinasi Persamaan ke-1 ... 54

4.14 Uji Koefisien Determinasi Persamaan ke-2 ... 55

4.15 Uji F Persamaan ke-1... 56

4.16 Uji F Persamaan ke-2... 56

4.17 Uji Statistik T Persamaan ke-1 ... 57

4.18 Uji Statistik T Persamaan ke-2 ... 58

4.19 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 60

(11)
(12)
(13)
(14)

Kebijakan dividen sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 dan dipilih dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Analisis pengujian data pada penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, dan uji autokorelasi. Pengujian Hipotesis dilakukan dengan metode regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Profitabilitas (ROA) dan Kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV), Kepemilikan Institusional (INST) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen (DPR), Kepemilikan Institusional (INST) berpengaruh positif signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV) melalui Kebijakan Dividen (DPR). Kepemilikan Institusional (INST) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan (PBV) melalui Kebijakan Dividen (DPR).

(15)

an intervening variable. The sample of the study consisted of manufacture

companies which are listed on the Indonesian Stock Exchange period 2010-2014

and selected based on the purposive sampling. The data of the study from

secondary sources by using documentation record. The analysis was conducted by

using classic assumption testing consisting of heteroscedasticity testing,

multicoliniearity testing and autocorelation testing. The hypotesis was tested by

using multiple linear regression.

The result proved that the Profitability (Return on Asset) and Dividend

Policy (Dividend Payout Ratio) are positive and significant to Firm Value (Price

to book value). The Institutional Ownership (INST) does not significant to Firm

Value (Price to Book Value). The Profitability (Return on Asset) does not

significant to Dividend Policy (Dividend Payout Ratio). The Institutional

Ownership (INST) is positive and significant to Dividend Policy (Dividend Payout

Ratio). Profitability (Return on Asset) does not significant to Firm Value with

Dividend Policy (Dividend payout ratio) as intervening variable. The Institutional

Ownership (INST) is positive and significant to Firm Value (Price to book value)

with Dividend Policy (Dividend Payout Ratio) as intervening variable.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

yang ketat antar perusahaan dalam industri. Persaingan membuat setiap

perusahaan semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tercapai.

Pada umumnya perusahaan memiliki dua tujuan. Tujuan pertama untuk

memperoleh laba dan tujuan kedua untuk memaksimumkan nilai perusahaan

(Husnan, 2000 : 7).

Fenomena saat ini Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa

Efek Indonesia mengalami penurunan sebesar 64,77 poin seiring sebagian

investor yang kembali melakukan aksi lepas saham. Penyebab investor

melakukan aksi lepas saham yaitu kekhawatiran kinerja saham tersebut

karena perusahaan belum mempublikasikan kinerja kuartal 1 tahun 2016

(REPUBLIKA.CO.ID). Naik turunnya harga saham dapat mempengaruhi

nilai perusahaan karena semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi

pula nilai perusahaan. Jika nilai perusahaan tinggi maka dapat

memakmurkan para pemegang saham (Sartono, 2001: 9). Pembentukan

harga saham disebabkan adanya permintaan dan penawaran atas saham yang

disebabkan banyak faktor. Hal ini yang mendasari penelitian mengenai

faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan penurunan dan peningkatan

(17)

mempengaruhi nilai perusahaan dalam penelitian ini antara lain:

Profitabilitas, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen.

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri

(Sartono, 2001 : 122). Semakin baik pertumbuhan profitabilitas perusahaan

berarti prospek perusahaan di masa depan dinilai semakin baik, artinya nilai

perusahaan juga akan dinilai semakin baik di mata investor. Apabila

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam jangka panjang

meningkat maka nilai perusahaan juga akan meningkat dan akan tercermin

pada harga sahamnya. Dalam penelitian Noprita (2013) mendapatkan hasil

profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian dari Sumanti dan

Mangantar (2013) yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi berbeda dengan penelitian

Dinata dan Yadnya (2013) yang menyatakan profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Struktur kepemilikan merupakan presentase kepemilikan saham

terhadap keseluruhan jumlah saham yang dimiliki perusahaan. Presentase

terdiri dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan publik.

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh

institusi lain seperti perusahaan asuransi, perusahaan investasi, bank dan

pemerintah. Kepemilikan institusional memiliki kewenangan dalam

(18)

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan (Tarjo dalam Sholekah, 2014). Dalam

penelitian Nuraina (2012) mendapatkan hasil bahwa kepemilikan

institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan

tetapi berbeda dengan hasil penelitian Sholekah dan Venusita (2014) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham

disamping capital gain (Hanafi, 2014 : 361). Apabila rasio pembayaran

dividen mengalami peningkatan maka itu merupakan sinyal bagi pemegang

investor bahwa perusahaan sedang memperoleh laba yang lebih besar.

Kenaikan rasio pembayaran dividen dapat berpengaruh terhadap kenaikan

harga saham dan berdampak pada nilai perusahaan. Dari penelitian Nofrita

(2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian

Dinata dan Yadnya (2013) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi

berbeda dengan hasil penelitian Sumanti dan Mangantar (2013) yang

menyatakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dari faktor- faktor diatas peneliti menggunakan faktor profitabilitas,

kepemilikan institusional dan kebijakan dividen yang mempengaruhi nilai

perusahaan. Selain itu, adanya ketidak konsistenan hasil dari

(19)

nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi ekstensi dari

penelitian Ria Nofrita (2013) yang berjudul pengaruh profitabilitas terhadap

nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel intervening.

Sehingga ketertarikan peneliti yaitu dengan judul Pengaruh Profitabilitas

dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan

Dividen sebagai Variabel Intervening.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai

Perusahaan?

2. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan

terhadap Nilai Perusahaan?

3. Apakah Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap

Kebijakan Dividen?

4. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan

terhadap Kebijakan Dividen?

5. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap

Nilai Perusahaan?

C. Tujuan

1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai

perusahaan

3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan

(20)

4. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap

kebijakan dividen

5. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai

perusahaan

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris bidang

manajemen keuangan khususnya mengenai nilai perusahaan dan

faktor- faktor yang mempengaruhinya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat untuk pertimbangan dalam meningkatkan nilai

(21)

A. Landasan Teori 1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham

yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi sehingga dapat

memakmurkan pemegang saham. Menurut Husnan (2000 : 7) Nilai

perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon

pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Sedangkan menurut

Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat

berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.

a. Pengukuran Nilai Perusahaan

Pengukuran nilai perusahaan ada tiga, yaitu :

1) Price Earning Ratio (PER)

Menurut Hanafi (2014) PER adalah perbandingan

antara harga saham perusahaan dengan earning per share

dalam saham. PER adalah fungsi dari perubahan

kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan

datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula

kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat

(22)

Rumus menurut Hanafi (2014 : 82).

2) Price To Book Value (PBV)

Menurut Ang (1997) dalam putra (2013) PBV

merupakan rasio pasar yang digunakan dalam mengukur

kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.

Sedangkan menurut Weston dan Brigham, (1998 : 306)

PBV merupakan hasil perbandingan antara harga saham

dengan nilai buku saham. PBV juga dapat memprediksi

saham yang overvalued dan undervalued.

Rumus menurut Weston dan Brigham (1998 : 306)

3) Tobin’s Q

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai

nilai perusahaan dengan menggunakan metode Tobin’s Q. Tobin’s Q berfungsi sebagai proksi nilai perusahaan dalam

perspektif investor. Rasio ini dapat memberikan informasi

yang baik karena rasio ini dapat menjelaskan fenomena

yang terjadi dalam perusahaan seperti perbedaan

(23)

Rumus menurut Stulz dan Walkling, (1989) dalam

Sudiyatno, (2010)

MVE = Market Value Equity

D = Nilai buku dari total hutang

TA = Total aset

2. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan berguna untuk menganalisis kelemahan

dan kekuatan di bidang finansial yang akan membantu dalam menilai

prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya dimasa datang

(Sartono, 2001 : 113). Analisis rasio dapat dikelompokkan kedalam

lima macam kategori, yaitu:

a. Rasio Likuiditas

Rasio yang mengukur kemampuan untuk membayar

kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya (Hanafi,

2014 : 75). Ada dua rasio dalam rasio likuiditas yaitu :

1) Rasio Lancar

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan

aktiva lancarnya.

(24)

2) Rasio Quick

Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan

aktiva lancarnya dengan mengeluarkan persediaan dari

aktiva lancarnya.

Rumus menurut Hanafi (2014 :75)

b. Rasio Aktivitas

Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan

aset dengan melihat tingkat aktivitas asset (Hanafi, 2014: 74).

Ada empat rasio dalam rasio aktivitas yaitu :

1) Rumus menurut Hanafi (2014 : 76)

2) Rumus menurut Hanafi (2014 : 77)

(25)

Rasio ini mengukur sejauh mana efektivitas

perusahaan menggunakan aktiva tetapnya.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 78)

4) Perputaran Total Aktiva

Rasio ini menghitung efektivitas penggunaan total

aktiva.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 78)

c. Rasio Solvabilitas

Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Hanafi,

2014 : 74). Ada tiga rasio dalam rasio solvabilitas yaitu :

1) Rasio Total Utang terhadap Total Aset

Rasio ini mengitung seberapa jauh dana disediakan

oleh kreditur.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 78)

(26)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

membayar utang dengan laba sebelum bunga pajak.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 78)

3) Fixed Charge Coverage

Rasio ini memperhitungkan sewa, karena meskipun

sewa bukan utang, tetapi sewa merupakan beban tetap dan

mengurangi kemampuan utang.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 78)

d. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang

tertentu (Hanafi, 2014 : 81). Ada tiga rasio didalam rasio

profitabilitas yaitu:

1) Profit Margin

Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Profit margin yang tinggi menunjukan kemampuan

(27)

2) ROA (Return On Total Asset)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang

tertentu (Hanafi, 2014 : 81). Rasio yang tinggi

menunjukkan efesiensi manajemen aset, yang berarti

efesiensi manajemen.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 81)

3) ROE (Return On Equity)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu

(Hanafi, 2014 : 82). Rasio ini merupakan ukuran

profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 82)

e. Rasio Pasar

Rasio pasar mengukur harga pasar relatif terhadap nilai

buku (Hanafi, 2014 : 82). Ada tiga rasio di rasio pasar ini yaitu :

(28)

Rasio ini melihat harga saham relatif terhadap

earningnya.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 82)

2) Dividend Yield

Rumus menurut Hanafi (2014 : 83)

3) Rasio Pembayaran Dividen

Rasio ini melihat bagian earning yang dibayarkan

sebagai dividen kepada investor.

Rumus menurut Hanafi (2014 : 83)

3. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan adalah komposisi kepemilikan dalam

perusahaan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Menurut

Sugiarto (2009 : 59) struktur kepemilikan perusahaan merupakan

tingkat kepemilikan saham pihak tertentu (manajemen / institusional /

publik) yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, diukur

(29)

tahun dinyatakan dalam persen. Struktur kepemilikan dikelompokkan

menjadi 3 yaitu:

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham

yang dimiliki oleh institusi lain seperti perusahaan asuransi,

perusahaan investasi, bank, dan pemerintah. Menurut Tarjo

(2008) dalam Sukirni (2012) Adanya kepemilikan institusional

dalam perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan

yang lebih optimal dari luar. Pengawasan tersebut akan

menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh

kepemilikan institusional sebagai agen pengawas ditekan

melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal.

Terdapat dua jenis sifat investor institusional yaitu :

1. Dedicated

Kepemilikan Institusional bersifat dedicated adalah

kepemilikan institusional yang biasanya memiliki saham

dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang

panjang. Kepemilikan institusional bersifat dedicated

selalu mengawasi keputusan dan tingkah laku dari para

eksekutif. Kepemilikan institusional bersifat dedicated

akan memaafkan kerugian sementara untuk fokus pada

(30)

2. Transient

Kepemilikan institusional bersifat transient

(sementara) adalah kepemilikan intitusional yang fokus

pada keuntunganan jangka pendek. Kepemilikan

institusional bersifat transient memiliki tingkat

pengawasan yang rendah.

Rumus menurut Sartono, (2010) dalam Wida dan

Suartana, (2014)

b. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh

pihak manajer, dewan komisaris, dan dewan rideksi yang secara

aktif berperan dalam pengambilan keputusan untuk menjalankan

perusahaan (Wahidahwati, 2001). Kepemilikan manajerial

merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan

yang diukur dengan presentase jumlah saham yang dimiliki

manajemen.

Rumus menurut Sartono, (2010) dalam Wida dan Suartana,

(2014)

(31)

c. Kepemilikan Publik

Kepemilikan publik merupakan persentase kepemilikan

saham yang dimiliki oleh pihak luar dengan presentase jumlah

saham yang dimiliki manajemen.

Rumus menurut Abraham dan Cox, (2007) dalam Indriyani,

(2014)

4. Kebijakan Dividen

Menurut Hanafi (2014 : 361) Dividen merupakan kompensasi

yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Menurut

Sartono (2001 : 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna

pembiayaan investasi dimasa mendatang.

a. Teori- Teori Kebijakan Dividen

1) Dividen Tidak Relevan

Modigliani-miller (MM) berpendapat bahwa

didalam kondisi keputusan investasi yang given,

pembayaran dividen tidak berpengaruh terhadap

kemakmuran pemegang saham. MM berpendapat bahwa

nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari asset

(32)

oleh keputusan investasi. Sementara itu keputusan laba

yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau

akan ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

2) Bird In The Hand Theory

Myron Gordon dan John Lintner berpendapat bahwa

tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor akan

meningkat sebagai akibat penurunan pembayaran dividen.

Investor lebih merasa aman untuk memperoleh pendapatan

berupa pembayaran dividen dari pada menunggu capital

gain.

3) Tax Differential Theory

Bagi investor yang dikenai pajak pendapatan

perseorangan, pendapatan yang relevan baginya adalah

pendapatan setelah pajak. Dengan demikian tingkat

keuntungan yang diisyaratkan juga setelah pajak. Jika

capital gain dikenakan pajak dengan tarif lebih rendah

dari pada pajak atas dividen, maka saham yang memiliki

tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi lebih menarik.

Tetapi sebaliknya jika capital gain dikenai pajak yang

sama dengan pendapatan atas dividen, maka keuntungan

capital gain menjadi berkurang. Namun demikian pajak

atas capital gain masih lebih baik dibandingkan dengan

(33)

dibayar setelah saham dijual sementara pajak atas dividen

harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran dividen.

4) Teori Perataan

Lintner (1956) menyiratkan bahwa dividen

tergantung sebagian pada laba perusahaan tahun ini dan

sebagian pada dividen tahun kemaren. Hasil penelitian

lintner secara umum menyimpulkan empat hal. Pertama,

perusahaan memiliki target rasio pembayaran dividen

jangka panjang. Perusahaan yang sudah mapan dengan

tingkat laba yang stabil akan cenderung untuk membayar

dividen sebagai bagian dari laba yang lebih tinggi karena

kebutuhan akan uang tunai tidak terlalu tinggi bahkan

dalam banyak hal perusahaan mengalami kelebihan kas.

Sedangkan perusahaan yang sedang dalam masa

pertumbuhan memiliki rasio pembayaran dividen

cenderung lebih rendah. Kedua, para manajer lebih

cenderung untuk menekankan pada perubahan besar

kecilnya dividen dari pada tingkatan absolutnya. Ketiga,

dalam jangka panjang, perubahan-perubahan dividen yang

terjadi mengikuti pola pergerakan yang stabil jika laba

perusahaan bertahan pada level tertentu. Keempat,

manajer enggan untuk melakukan perubahan dividen yang

(34)

pencadangan dana karena adanya kekhawatiran bahwa

ditahun mendatang perusahaan tidak mampu membayar

dividen dengan besaran yang tidak jauh berbeda dengan

periode-periode sebelumnya.

5) Catering Theory

Menurut Baker dan Wurgler (2004) Menyatakan

bahwa intisari dari teori catering adalah para manajer

entitas akan memenuhi permintaan dividen dari investor,

akan tetapi keputusannya adalah terbatas pada pembayaran

dan bukan pada jumlah dividen yang akan dibayarkan.

Sehingga implikasi dari teori ini adalah dividen memiliki

relevansi yang cukup tinggi terhadap harga pasar saham,

akan tetapi berada pada arah yang berbeda dan waktu yang

berbeda.

6) Signaling Theory

Pada teori signal ini pembayaran dividen selalu

diikuti dengan kenaikan harga saham sedangkan

penurunan dividen akan diikuti dengan penurunan harga

saham (Sartono, 2001 : 289). Deviden itu sendiri tidak

menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, tetapi

prospek perusahaan yang ditunjukkan oleh meningkatnya

(35)

menyebabkan perubahan harga saham. Dividen dipakai

sebagai signal oleh perusahaan.

7) Clientile Effect

Modigliani-miller (MM) berpendapat bahwa

Clientile Effect dapat terjadi hal ini dapat menjelaskan

mengapa harga saham dapat berubah sesudah

diumumkannya perubahan kebijakan deviden. Suatu

perusahaaan menetapkan kebijakan pembagian dividen

khusus yang selanjutnya menarik sekumpulan peminat

atau clientele yang terdiri dari para investor yang

menyukai kebijakan dividen khusus tersebut. Para investor

yang menginginkan pendapatan dari investasi untuk

periode berjalan akan memiliki saham pada perusahaan

yang membagikan dividen dalam jumlah besar, begitu

juga sebaliknya apabila investor tidak menginginkan

pendapatan dari investasi untuk periode berjalan akan

menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang

membagikan dividen kecil.

8) Teori Dividen Residual

Menurut teori dividen residual, perusahaan

menetapkan kebijakan dividen setelah semua investasi

(36)

dividen yang dibayarkan merupakan sisa (residual) setelah

semua usulan investasi yang menguntungkan dibiayai.

b. Pengukuran Kebijakan Dividen

1) Dividend Yield

Menurut (Gumanti, 2013 : 22). Dividen yield

menjadi penting untuk dipahami karena menyiratkan

ukuran bahwa komponen dari return total disumbang oleh

dividen. Artinya, dalam menghitung return total, investor

harus memasukkan unsur besarnya dividen yang diterima

selain selisih harga saham antara awal dan akhir

kepemilikan. Adapun rumus dividen yield yaitu :

Rumus menurut Gumanti (2013 : 22)

2) DPR (Dividend Payout Ratio)

Rasio pembayaran dividen diukur dengan cara

membagi besarnya dividen perlembar saham dengan laba

bersih perlembar saham (Gumanti, 2015). Rasio

pembayaran dividen digunakan dalam berbagai situasi,

misal rasio tersebut digunakan dalam penilaian sebagai

suatu cara untuk menduga besarnya dividen ditahun

(37)

ditanamkan kembali atau ditahan diperusahaan di yakini

berguna dalam mengestimasi pertumbuhan laba tahun

mendatang. Adapun rumusnya yaitu :

Rumus menurut Gumanti (2013 : 23)

B. Hasil Penelitian Terdahulu 1. Ria Nofrita (2013)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai

Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BEI periode 2007-2010”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur atau path analisis yang diperoleh hasil

bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas tidak berpengaruh positif signifikan

terhadap kebijakan deviden, dan kebijakan deviden berpengaruh

secara positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Adhita Sinarmayarani (2016)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Institusional Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Melalui

Kebijakan Dividen pada Perusahaan food and beverages yang

terdaftar di BEI periode 2010-2014”. Alat analisis yang digunakan

(38)

diperoleh hasil kepemilikan institusional berpengaruh tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional berpengaruh tidak

signifikan terhadap kebijakan dividen, kepemilikan institusional tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan

dividen, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen, profitabilitas berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, kebijakan

dividen berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. I Made Agus Surya Dinata dan I Putu Yadnya (2013)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas Dan

Struktur Kepemilikan Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2009-2011”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu analisis jalur yang diperoleh hasil bahwa Profitabilitas dan

struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan deviden, profitabilitas dan struktur kepemilikan tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan

dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Jorenza Chiquita Sumanti dan Marjam Mangantar (2013)

Dalam penelitian ini yang berjudul “Analisis Kepemilikan

Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

(39)

terdaftar di BEI periode 2008-2012”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur yang memperoleh hasil

Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen, kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen, profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan, dan kebijakan dividen tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Ika Fanindya Jusriani dan Shiddiq Nur Rahardjo (2013)

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Utang Dan Kepemilikan

Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di BEI periode 2009-2011”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear berganda yang

diperoleh hasil profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap

nilai perusahaan, kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan, kebijakan hutang tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan, dan kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

(40)

Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Firm Size,

Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan pada

Perusahaan High Profil yang terdapat di BEI periode 2008-2012” Alat

analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

berganda yang mendapatkan hasil Kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, leverage berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, firm size tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

7. Mirry Yunianti Pasaribu dkk (2016)

Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal,

Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di

BEI periode 2011-2014”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear berganda yang memperoleh hasil

struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan, kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan, kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan.

(41)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,

profitabilitas, Struktur Modal Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai

Perusahaan pada Perusahaan Sektor Properti, Real Estate, dan

Building Cronstruction yang terdaftar di BEI periode 2010-2013”.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

berganda yang memperoleh hasil ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, dan

keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

9. Jarry Roy dan Putu Prima W (2014)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Deviden

dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan pada

perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI ”Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear berganda yang

memperoleh hasil kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap

nilai perusahaan, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

10. Ajeng Bintari D.C.Wati dan Harlen Dro (2014)

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Struktur

(42)

Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2009-2013”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu regresi linear berganda dan mendapatkan hasil kepemilikan

manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan deviden,

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen, dan kebijakan hutang berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan deviden.

11. Hilda Arifah dan Siti Aisjah (2014)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, Dan Free Cash Flow terhadap Kebijakan Dividen pada

Perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di BEI periode

2011-2013“. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi

linear berganda yang memperoleh hasil profitabilitas dan likuiditas

berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen, dan free

cash flow berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan deviden.

12. Resky D. V. Bansaleng dkk (2014)

Dalam penelitian yang berjudul “Kebijakan Hutang, Struktur Kepemilikan dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Deviden pada

Perusahaan Manufaktur Non Probability periode 2007-2011”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

berganda memperoleh hasil kebijakan hutang berpengaruh negatif

(43)

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebijakan deviden,

dan profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen.

13. Elva Nuraina (2012)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Institusional dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang dan

Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI”.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

berganda memperoleh hasil kepemilikan institusional berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.

14. Sisca Cristianty Dewi (2008)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan institusional, Kebijakan Hutang,

Profitabilitas, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada

Perusahaan Go Publik di BEI periode 2002-2005”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear berganda

memperoleh hasil Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

terhadap kebijakan deviden, Kepemilikan Institusional berpengaruh

negatif terhadap kebijakan dividen, Kebijakan hutang berpengaruh

(44)

terhadap kebijakan dividen, ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap kebijakan dividen.

15. Doni Kasmon dkk (2016)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas, dan Leverage

terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan LQ 45 yang terdaftar

di BEI periode 2009-2013”. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu regresi linear berganda memperoleh hasil

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan

deviden, kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap

kebijakan dividen, Arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen, leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan

dividen.

16. Dwi sukirni (2012)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Kebijakan

Hutang terhadap Nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di

BEI periode 2008-2010”. Alat analisis yang digunakan regresi linear berganda memperoleh hasil kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, kepemilkan Institusional

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan

(45)

kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.

17. Firmanda dkk (2014)

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang,

Profitabilitas Ukuran perusahaan dan Cash Position terhadap

Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek indonesia periode 2009-2013”. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda dan mendapatkan hasil

kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen,

kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen, kebijakan hutang berpengaruh positiif signifikan

terhadap kebijakan dividen, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen, ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan

terhadap kebijakan dividen, cash position tidak berpengaruh terhadap

kebijakan dividen

18. Susanto dkk (2013)

Dalam penelitian yang berjudul pengaruh Liquidity,

Profitability, Leverage, Size, Collateral Asset, Growth, Institutional

ownership terhadap Dividend Policy pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010”. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linear

(46)

berpengaruh terhadap kebijakan dividen, Leverage, size, collateral

asset tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.

C. Hipotesis

1. Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Menurut penelitian Nofrita (2013) menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian Sumanti dan Mangantar

(2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari penelitian diatas dapat

diambil kesimpulan apabila profitabilitas mengalami kenaikan maka

nilai perusahaan juga akan mengalami kenaikan, Profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Hanafi,

2014 : 74), laba yang tinggi mencerminkan kinerja keuangan yang

baik, kinerja keuangan yang baik menunjukkan prospek perusahaan

kedepannya juga baik. Sehingga investor akan tertarik dan membeli

saham perusahaan, kenaikan permintaan saham yang tinggi akan

membuat harga saham juga tinggi. Sehingga harga saham yang tinggi

dapat meningkatkan nilai perusahaan.

H1= Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan

2. Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Menurut penelitian Sukirni (2012) menyatakan bahwa

(47)

perusahaan. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian Nuraina

(2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari

penelitian di atas dapat diambil kesimpulan apabila kepemilikan

institusional tinggi maka dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang

dimiliki oleh institusi lain seperti perusahaan asuransi, perusahaan

investasi, bank, dan pemerintah. Adanya kepemilikan institusional

maka dapat menurunkan agency conflict. Semakin tinggi tingkat

kepemilikan institusional maka semakin kuat tingkat pengendalian

yang dilakukan oleh pihak ekternal terhadap perusahaan. Apabila

kepemilikan institusional tinggi maka dapat memonitor manajemen

dalam mengambil keputusan dan mendorong pengawasan lebih

optimal. Sehingga adanya pengawasan mendorong manajer akan

meningkatkan kinerjanya, apabila kinerja perusahaan baik

menunjukkan prospek perusahaan juga baik, Sehingga investor akan

tertarik dan membeli saham perusahaan, kenaikan permintaan saham

yang tinggi akan membuat harga saham juga tinggi. Sehingga harga

saham yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan

H2= Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

nilai perusahaan

(48)

Menurut penelitian Dinata dan Yadnya (2013) menyatakan

bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian arifah (2014)

yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan

terhadap kebijakan dividen. Dari penelitian diatas dapat diambil

kesimpulan semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula

dividen yang dibagikan. Profitabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba (Hanafi, 2014 : 74).

Profitabilitas yang tinggi menunjukkan aliran kas masuk perusahaan

juga tinggi. Apabila aliran kas masuk perusahaan tinggi maka semakin

besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen sesuai

dengan bird in the hand theory yang menyatakan bahwa investor lebih

merasa aman untuk memperoleh pendapatan berupa pembayaran

dividen dari pada menunggu capital gain.

H3= Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan

dividen

4. Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan deviden

Menurut penelitian Firmanda dkk (2014) menyatakan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan deviden. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian

Susanto dkk (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan deviden. Dari

(49)

kepemilikan saham institusional suatu perusahaan tinggi maka dividen

yang dibagikan tinggi. Kepemilikan institusional merupakan

kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi lain seperti perusahaan

asuransi, perusahaan investasi, bank, dan pemerintah. Semakin tinggi

tingkat kepemilikan institusional maka semakin kuat tingkat

pengendalian yang dilakukan oleh pihak ekternal terhadap perusahaan.

Apabila kepemilikan institusional tinggi maka dapat memonitor

manajemen dalam mengambil keputusan dan mendorong pengawasan

lebih optimal. Adanya kepemilikan institusional yang tinggi dapat

mempengaruhi keputusan laba dibagikan sebagai dividen sebagai

bentuk kompensasi bagi investor institusional dalam peran

memonitoringnya hal ini sesuai dengan bird in the hand theory yang

menyatakan investor lebih menyukai dividen dibandingkan capital

gain.

H4= Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap

kebijakan dividen

5. Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Menurut penelitian Dinata dan Yadnya (2013) menyatakan

bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Pernyataan ini juga didukung penelitian oleh Jusriani dan

Rahardjo (2013) menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dari penelitian diatas

(50)

maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Kebijakan dividen adalah

kebijakan perusahaan dalam membagikan laba kepada para pemegang

saham. Pada teori signal pembayaran dividen selalu diikuti dengan

kenaikan harga saham (Sartono, 2001 : 289). Apabila kenaikan

pembayaran dividen meningkat merupakan sinyal bagi investor bahwa

prospek perusahaan kedepannya semakin baik. Sehingga investor

tertarik dan membeli saham perusahaan, kenaikan permintaan saham

yang tinggi akan membuat harga saham juga tinggi. Sehingga harga

saham yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan.

H5= Kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan

D. Model Penelitian

H1= (+)

H3= (+)

H5= (+)

H4= (+)

H2=(+)

Gambar 2.1 Model Penelitian

Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan Profitabilitas

Kepemilikan Institusional

(51)
(52)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai dengan 2014.

B. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

Data diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan berupa laporan

keuangan perusahaan. Data yang digunakan dari segi waktunya

menggunakan data panel (pooling series). Menurut sumbernya data yang

digunakan adalah data internal perusahaan.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara tidak random atau

bersifat purposive sampling. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

mempublikasikan laporan keuangan selama periode penelitian.

2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian dari tahun 2010-2014.

3. Perusahaan yang membagikan dividen dari tahun 2010-2014.

4. Perusahaan yang memiliki kepemilikan institusional.

(53)

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi yang berupa

ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dari laporan keuangan tahunan

perusahaan yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia cabang

Yogyakarta.

E. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan

(PBV), Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham

yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi sehingga dapat

memakmurkan pemegang saham. Proksi yang digunakan dalam nilai

perusahaan yaitu Price ToBook Value (PBV).

Rumus menurut Weston dan Brigham, (1998 : 306)

2. Variabel Independen

a. Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham yang tertentu (Hanafi, 2014 : 81).

(54)

b. Kepemilikan Institusional (INST)

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham

yang dimiliki oleh institusi lain seperti perusahaan asuransi,

perusahaan investasi, bank dan pemerintah.

Rumus menurut Sartono, (2010) dalam Wida dan Suartana,

(2014)

c. Variabel intervening

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah kebijakan

dividen (DPR) merupakan keputusan apakah laba yang

diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham

sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan

guna pembiayaan investasi dimasa mendatang (Sartono, 2001 :

281).

Rumus menurut Gumanti (2013 : 23)

(55)

Metode dalam penelitian ini menggunakan regresi linear

berganda dan menggunakan software Eviews 7. Regresi linear

berganda adalah alat statistik yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah

variabel. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen

dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen. Adapun

persamaan dalam penelitian ini adalah :

PBV = b0 + b1ROA + b2INST + b3DPR + e (1)

DPR = b0 + b1ROA + b2INST + e (2)

2. Asumsi Klasik

Menurut Maddala, (1992 : 229) dalam Basuki dan Yuliadi

(2014: 135) model regresi linear yang baik adalah Homoskedastisitas,

tidak terjadi multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi.

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 : 139). Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Menurut Winarno (2015 : 5.8)

(56)

grafik, uji park, uji gletser, uji korelasi spearmen, uji

goldfeld-quandt, uji bruesch-pagan-godfrey, dan uji white.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Apabila nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2011

: 105). Menurut Winarno (2015 : 5.2) multikolinieritas juga

dapat dilihat dari koefisien korelasi antar variabel independen

dan regresi auxiliary.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi dapat dideteksi

dengan berbagai cara yaitu Uji Durbin - Watson (DW test), Uji

Lagrange Multiplier (LM test), Uji Statistik Q : Box - Pierce

dan Ljung Box (correlogram Squared residuals), Run test

(57)

3. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi ( ) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai

satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali dan Ratmono, 2013 : 59)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. (Ghozali dan Ratmono, 2013 : 61). Uji statistik F

dapat dilihat dari nilai probabilitas, Apabila nilai probabilitas <

0,05 maka H0 ditolak, Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel indepanden

secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

(58)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali dan Ratmono,

2013 : 62) Uji statistik t dapat dilihat dari nilai probabilitasnya,

Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak Dengan kata

lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

suatu variabel independen secara individual mempengaruhi

(59)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010

sampai dengan 2014. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode

purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria tersebut selama tahun

pengamatan sebanyak 168 sampel. Adapun prosedur pemilihan sampel

(60)

Tabel 4.2

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat jumlah observation sebanyak 168.

Variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV memiliki nilai

(61)

sebesar 0,098028 dan nilai standar deviasi sebesar 7,083117. Variabel

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memilliki nilai mean sebesar

0,131534, nilai maximum sebesar 0,669091, nilai minimum sebesar

0,002234 dan nilai standar deviasi sebesar 0,107753. Variabel Kepemilikan

Institusional yang diproksikan menggunakan INST memiliki nilai mean

sebesar 0,736132 nilai maximum sebesar 0,990000, nilai minimum sebesar

0,322200 dan nilai standar deviasi sebesar 0,160464. Variabel Kebijakan

Dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki nilai mean sebesar

1,205332, nilai maximum sebesar 135,0400, nilai minimum sebesar

0,000697 dan nilai standar deviasi sebesar 10,41481.

Tabel 4.4

Deskriptif statistik persamaan ke-1 setelah outlier

PBV ROA INST DPR

Mean 3,141277 0,120396 0,730286 0,398943 Maximum 21,18644 0,415610 0,990000 9,285714 Minimum 0,098028 0,002234 0,322200 0,000766 Std. Dev. 3,356641 0,089699 0,161056 0,769334

Observations 161 161 161 161

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat jumlah observation sebanyak 161.

Variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV memiliki nilai

mean sebesar 3,141277, nilai maximum sebesar 21,18644, nilai minimum

sebesar 0,098028 dan nilai standar deviasi sebesar 3,356641. Variabel

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memilliki nilai mean sebesar

0,120396, nilai maximum sebesar 0,415610, nilai minimum sebesar

(62)

Institusional yang diproksikan menggunakan INST memiliki nilai mean

sebesar 0,730286 nilai maximum sebesar 0,990000, nilai minimum sebesar

0,322200 dan nilai standar deviasi sebesar 0,161056. Variabel Kebijakan

Dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki nilai mean

sebesar 0,398943, nilai maximum sebesar 9,285714, nilai minimum sebesar

0,000766 dan nilai standar deviasi sebesar 0,769334.

Tabel 4.5

Deskriptif statistik persamaan ke-2 setelah outlier

DPR ROA INST

Mean 0,401456 0,128583 0,734537

Maximum 9,285714 0,415610 0,990000

Minimum 0,000697 0,002234 0,322200

Std. Dev. 0,759047 0,099887 0,160728

Observations 166 166 166

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat jumlah observation sebanyak 166.

Variabel Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan DPR memiliki nilai

mean sebesar 0,401456, nilai maximum sebesar 9,285714, nilai minimum

sebesar 0,000697dan nilai standar deviasi sebesar 0,759047. Variabel

Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memilliki nilai mean sebesar

0,128583, nilai maximum sebesar 0,415610, nilai minimum sebesar

0,002234 dan nilai standar deviasi sebesar 0,099887. Variabel Kepemilikan

Institusional yang diproksikan menggunakan INST memiliki nilai mean

0,734537 nilai maximum sebesar 0,990000, nilai minimum sebesar

(63)

C. Uji Hipotesis dan Analisis Data 1. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah alat statistik yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh antara satu atau beberapa variabel

terhadap satu buah variabel. Regresi linear berganda dilakukan untuk

melihat pengaruh kausalitas dari variabel independen terhadap

variabel dependen melalui variabel intervening. Uji regresi dilakukan

dengan 2 persamaan. Persamaan pertama meliputi pengaruh variabel

independen dan intervening terhadap variabel dependen. Persamaan

kedua meliputi pengaruh independen terhadap variabel intervening.

Adapun persamaan sebagai berikut:

Persamaan 1

Persamaan 2

Keterangan :

PBV = Nilai Perusahaan

ROA = Profitabilitas

INST =Kepemilikan Institusional

PBV= -3,558638 + 42,62779 ROA + 3,024051 INST – 0,003478 DPR + e

(64)

DPR = Kebijakan Dividen

2. Asumsi Klasik

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Apabila nilai probabilitas < 0,05 maka dapat

disimpulkan terjadi heteroskedastisitas, Apabila probabilitas >

0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas yang berarti data

bersifat homoskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan

uji gletser dan uji white untuk mendeteksi heteroskedastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas disajikan pada tabel 4.6, 4.7

dan 4.8

Tabel 4.6

Uji Heteroskedastisitas persamaan 1

Variabel Prob. Keterangan

ROA 0,000 Terjadi Heteroskedastisitas INST 0,1314 Tidak terjadi Heteroskedastisitas DPR 0,9145 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.6 dengan menggunakan uji gletser

dapat diketahui bahwa besarnya nilai probabilitas ROA

(65)

(Kepemilikan Institusional) 0,1314 > 0,05 dan nilai probabilitas

DPR (Kebijakan Dividen) 0,9145 > 0,05 karena salah satu

variabel nilai probabilitasnya < 0,05 yaitu variabel ROA maka

dapat disimpulkan model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

Sehingga di perlukan penyembuhan menggunakan transformasi

variance dari salah satu variabel independen yaitu ROA

(Profitabilitas).

Tabel 4.7

Uji Heteroskedastisitas persamaan ke-1

Variabel Prob. Keterangan

ROA 0,0555 Tidak terjadi Heteroskedastisitas INST 0,1349 Tidak terjadi Heteroskedastisitas DPR 0,1616 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sumber: Lampiran 2

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat telah dilakukan

penyembuhan menggunakan tranformasi variance dari salah

satu variabel independen yaitu ROA (Profitabilitas) dengan nilai

probabilitas ROA (Profitabilitas) 0,0555 > 0,05 nilai probabilitas

INST (Kepemilikan Institusional) 0,1349 > 0,05 dan nilai

probabilitas DPR (Kebijakan Dividen) 0,1616 > 0,05 karena

nilai probabilitas semua variabel > 0,05 Sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Berdasarkan tabel 4.8 menguji heteroskedastisitas

menggunakan uji white dapat dilihat nilai obs*R-squared

Gambar

Gambar 2.1 Model Penelitian
Tabel 4.3 Deskriptif statistik
Tabel 4.4 Deskriptif statistik persamaan ke-1 setelah outlier
Tabel 4.5 Deskriptif statistik persamaan ke-2 setelah outlier
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa kepemilikkan manajerial, kepemilikkan institusional, kebijakan hutang, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen di

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan dividen dengan signifikan 0,006 &lt; 0.05, profitabilitas

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas secara parsial maupun simultan terhadap Kebijakan Utang

43 observasi. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen, 2) Set Kesempatan.. Investasi

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel, kepemilikan manajerial (MAN), kepemilikan institusional (INST), kebijakan dividen (DPR), dan kebijakan hutang (DER) secara

Kebijakan hutang DER, profitabilitas ROA, likuiditas CR dan kepemilikan manajerial KM secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan manufaktur yang go

Dari hasil penelitian menunjukkan secara simultan variabel profitabilitas ROA, likuiditas CR, leverage DER, dan ukuran perusahaan SIZE berpengaruh signifikan terhadap kebijakan