Tim Penyusun
Ramlan Ginting
Dudy Iskandar
Gantiah Wuryandani
Anggayasti Hayu Anindita
Tresna Kholilah
Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral Bank Indonesia
Telp: 021-3817321 Fax.: 021-3501912 email: PRES@bi.go.id
Hak Cipta © 2013, Bank Indonesia
2013
i
DAFTAR ISI
Paragraf
Halaman
Daftar Isi
Hal. i
–
x
Rekam Jejak Regulasi Manajemen Risiko
Hal. xi
Dasar Hukum
Hal. xii
Regulasi Terkait
Hal. xii
Regulasi Bank Indonesia
Hal. xiii
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
Ketentuan Umum Pg. 1 Hal. 1 – 2
Ruang Lingkup Manajamen Risiko Pg. 2 – 4 Hal. 2 – 5
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pg. 5 – 7 Hal. 5 – 7
Umum Pg. 5 Hal. 5
Kewenangan dan Tanggungjawab Dewan Komisaris Pg. 6 Hal. 5 – 6
Kewenangan dan Tanggungjawab Direksi Pg. 7 Hal. 6 – 7
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Pg. 8 – 9 Hal. 7 – 9
Kebijakan Manajemen Risiko Pg. 8 Hal. 7 – 8
Prosedur dan Penetapan Limit Risiko Pg. 9 Hal. 8 – 9
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian dan Sistem Informasi Manajemen Risiko
Pg. 10 – 12 Hal. 9 – 11
Umum Pg. 10 Hal. 9
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pg. 11 Hal. 9 – 11
Sistem Informasi Manajemen Risiko Pg. 12 Hal. 11
Sistem Pengendalian Intern Pg. 13 – 15 Hal. 11 – 13
Umum Pg. 13 – 14 Hal. 11 – 12
Sistem Pengendalian Intern dalam Penerapan Manajemen Risiko Pg. 15 Hal. 12 – 13 Organisasi dan Fungsi Manajemen RIsiko Pg. 16 – 19 Hal. 13 – 16
Umum Pg. 16 Hal. 13
Komite Manajemen Risiko Pg. 17 Hal. 13 – 14
Satuan Kerja Manajemen Risiko Pg. 18 Hal. 14 – 16
Hubungan Satuan Kerja Operasional dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko
Pg. 19 Hal. 16
Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru Pg. 20 – 22 Hal. 16 – 18
Pelaporan Pg. 23 – 30 Hal. 18 – 23
Rencana Kegiatan (Action Plan) Penerapan Manajemen Risiko Pg. 23 – 24 Hal. 18 Laporan Profil Risiko serta Laporan Produk dan Aktivitas Baru Pg. 25 – 26 Hal. 18 – 20
Laporan Lain Pg. 27 Hal. 21 – 23
Batas Waktu Penyampaian Laporan Pg. 28 Hal. 23
Format Laporan dan Alamat Penyampaian Pg. 29 – 30 Hal. 23
Lain-Lain Pg. 31 – 33 Hal. 23 – 24
Penilaian Penerapan Manajemen Risiko Pg. 31 – 32 Hal. 23
Aspek Pengungkapan Kinerja dan Kebijakan Manajemen Risiko Pg. 33 Hal. 23 – 24
ii
Penerapan Manajemen Risiko Pada Aktivitas Pelayanan Jasa
Bank Melalui Internet (Internet Banking)
Umum Pg. 36 Hal. 25 – 26
Pedoman Manajemen Risiko Pg. 37 – 39 Hal. 26
Pelaporan Pg. 40 – 44 Hal. 26 – 27
Lain-Lain Pg. 45 – 46 Hal. 27
Sanksi Pg. 47 – 48 Hal. 27
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas
Umum Pg. 49 Hal. 27 – 28
Pedoman Manajemen Risiko Pg. 50 – 93 Hal. 29 – 42
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pg. 50 – 53 Hal. 29 – 30
Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Pg. 54 – 67 Hal. 30 – 32 Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian
Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Pg. 68 – 89 Hal. 32 – 42
Identifikasi Pg. 68 Hal. 32
Pengukuran Pg. 69 – 73 Hal. 32 – 37
Pemantauan Pg. 74 – 78 Hal. 37
Pengendalian Pg. 79 Hal. 37
Strategi Pendanaan Pg. 80 Hal. 37 – 38 Pengelolaan Posisi Likuiditas dan Risiko Likuditas Pg. 81 Hal. 38 – 39 Pengelolaan Posisi Likuiditas dan Risiko Likuditas Intragroup Pg. 82 Hal. 39 Pengelolaan Aset Likluiditas Berkualitas Tinggi Pg.83 Hal. 39 – 40 Rencana Pendanaan Darurat/ Contigency Funding Plan (CFP) Pg. 84 Hal. 40 – 41 Sistem Informasi Manajemen Risiko Pg. 85 – 89 Hal. 41 – 42
Sistem Pengendalian Intern Pg. 90 – 93 Hal. 42
Pelaporan Pg. 94 – 101 Hal. 43 – 44
Sanksi Pg. 102 Hal. 44
Penerapan Manajemen Risiko Pada Bank yang Melakukan
Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana
Umum Pg. 103 Hal. 44 – 45
Penerapan Manajemen Risiko Pg. 104 – 108 Hal. 45 – 49
Penerapan Manajemen Risiko secara Umum Pg. 104 – 105 Hal. 45
Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing Aktivitas Pg. 106 – 108 Hal. 45 – 49
Bank sebagai Investor Reksa Dana Pg. 106 Hal. 45– 46 Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana Pg. 107 Hal. 46 – 48 Bank sebagai Bank Kustodian Pg. 108 Hal. 48 – 49
Rencana dan Pelaporan Pg. 109 – 113 Hal. 49 – 54
Bank yang pertama kali akan melaksanakan aktivitas sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana atau Bank Kustodian
Pg. 109 Hal. 49 – 52
Bank yang sudah pernah melaksanakan aktivitas dan terdaftar atau memperoleh izin sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana atau Bank Kustodian
Pg. 110 Hal. 52
Laporan Realisasi Pelaksanaan Aktivitas Bank sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana atau Bank Kustodian
Pg. 111 Hal. 53
iii
Efek Reksa Dana dan/atau Bank Kustodian
Alamat Penyampaian Laporan Pg. 113 Hal. 53 – 54
Lain-Lain Pg. 114 Hal. 54
Sanksi Pg. 115 – 116 Hal. 54
Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas
Kerjasama dengan Perusahaan Asuransi (Bancassurance)
Umum Pg. 117 Hal. 54 – 57
Penerapan Manajemen Risiko dalam Rangka Bancassurance Pg. 118 – 125 Hal. 57 – 63
Umum Pg. 118 Hal. 57
Penerapan Manajemen Risiko dalam Beberapa Aspek Utama pada Bancassurance
Pg. 119 – 122 Hal. 57 – 60
Penetapan Perusahaan Asuransi yang Menjadi Mitra Bank Pg. 119 Hal. 57 – 58 Penyusunan Perjanjian Kerjasama Pg. 120 Hal. 58 – 59 Penggunaan Data Nasabah Pg. 121 Hal. 59 Penerapan Prinsip Perlindungan Nasabah Pg. 122 Hal. 59 – 60
Penerapan Manajemen Risiko pada Setiap Model Bisnis
Bancassurance
Pg. 122 – 125 Hal. 60 – 63
Referensi Pg. 123 Hal. 60 – 61
Kerjasama Distribusi Pg. 124 Hal. 61 – 62 Integrasi Produk Pg. 125 Hal. 62 – 63
Pelaporan Pg. 126 – 138 Hal. 63 – 66
Laporan Aktivitas Baru Bancassurance Pg. 132 – 132 Hal. 63 – 65
Laporan Berkala Bancassurance Pg. 133 – 135 Hal. 65
Penyampaian Laporan Pg. 136 – 138 Hal. 66
Tata Cara Pengenaan Sanksi Pg. 139 – 140 Hal. 66
Penerapan strategi Anti Fraud bagi bank Umum
Umum Pg. 141 Hal. 67
Penerapan Manajemen Risiko Pg. 142 Hal. 67 – 68
Strategi Anti Fraud Pg. 143 Hal. 68
Pelaporan dan Sanksi Pg. 144 – 145 Hal. 68 – 69
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum yang
Melakukan Layanan Nasabah Prima
Umum Pg. 146 Hal. 69 – 70
Penerapan Manajemen Risiko Pg. 147 Hal. 70 – 72
Lain-Lain Pg. 148 Hal. 72
Sanksi Pg. 149 – 150 Hal. 73
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan
Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan
Bermotor
Ketentuan Umum Pg. 151 Hal. 73
Penerapan Manajemen Risiko dan Prinsip Kehati-hatian dalam Pemberian KPR dan KKB
Pg. 152 Hal. 74
iv
Pengaturan Uang Muka Kredit atau Down Payment pada KKB Pg. 154 Hal. 75
Tata Cara Pengenaan Sanksi Pg. 155 – 160 Hal. 75 – 76
Ketentuan Lain-Lain Pg. 160 Hal. 76
Ketentuan Peralihan Pg. 161 Hal. 76
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank
yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak
Ketentuan Umum Pg. 162 – 165 Hal. 76 – 79
Sistem dan Informasi Pelaporan Pg. 166 Hal. 79 – 80
Perhitungan KPMM Pg. 167 – 168 Hal. 80 – 85
Penilaian Kualitas Aktiva Pg. 169 Hal. 85 – 86
Perhitungan BMPK Pg. 170 – 171 Hal. 86 – 87
Pengelolaan Perusahaan Anak Pg. 172 Hal. 87 – 88
Penilaian Tingkat Kesehatan dan Profil Risiko Bank Pg. 173 – 174 Hal. 88 Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetepan Status Bank Pg. 175 – 176 Hal. 89
Pelaporan Pg. 177 Hal. 89 – 91
Sanksi Pg. 178 Hal. 91 – 92
Ketentuan Lain-Lain Pg. 179 Hal. 92
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi
Informasi oleh Bank Umum
Ketentuan Umum Pg. 180 Hal. 92 – 94
Ruang Lingkup Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pg. 181 – 182 Hal. 94 Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi
Informasi
Pg. 183 – 196 Hal. 94 – 101
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Pg. 183 – 186 Hal. 94 – 96 Kecukupan Kebijakan dan Prosedur Penggunaan Teknologi Informasi
di Bank
Pg. 187 – 188 Hal. 96 – 97
Proses Manajemen Risiko Terkait Teknologi Informasi Pg. 189 – 193 Hal. 97 – 99 Sistem Pengendalian dan Audit Intern atas Penyelanggaraan
Teknologi Informasi
Pg. 194 – 196 Hal. 100 – 101
Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Pihak Penyedia Jasa Teknologi Informasi
Pg. 197 – 200 Hal. 103 – 108
Umum Pg. 197 Hal. 101 – 104
Penyelenggaraan Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center
Pg. 198 Hal. 105 – 106
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi oleh Pihak Penyedia Jasa Pg. 199 – 200 Hal. 106 – 108
Electronic Banking Pg. 201 – 202 Hal. 108 – 110
Pelaporan Pg. 203 – 207 Hal. 110 – 112
Laporan Penggunaan Teknologi Informasi Pg. 203 Hal. 110
Laporan Perubahan Mendasar Pg. 204 Hal. 111
Laporan Lain Pg. 205 Hal. 112
Format dan Alamat Penyampaian Laporan Pg. 206 – 207 Hal. 112
Lain-lain Pg. 208 Hal. 113
v
Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang Melakukan
Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Pihak Lain
Ketentuan Umum Pg. 212 Hal. 114 – 116
Alih Daya Pg. 213 Hal. 116 – 121
Penerapan Prinsip Kehati-Hatian dan Manajemen Risiko Pg. 214 – 227 Hal. 121 – 129 Pemilihan Perusahaan Penyedia Jasa Pg. 217 – 220 Hal. 121 – 123
Perjanjian Alih Daya Pg. 221 Hal. 123 – 124
Penerapan Manajemen Risiko Pg. 222 – 227 Hal. 124 – 129
Pelaporan Pg. 228 – 229 Hal. 130 – 133
Sanksi Pg. 230 – 231 Hal. 133 – 134
Ketentuan Peralihan Pg. 232 – 233 Hal. 134 – 136
Lain-Lain Pg. 234 – 235 Hal. 136
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah
Ketentuan Umum Pg. 236 Hal. 136 – 137
Ruang Lingkup Manajemen Risiko Pg. 237 – 240 Hal. 137 – 140
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
Pg. 241 – 244 Hal. 140 – 142
Umum Pg. 241 Hal. 140
Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pg. 242 Hal. 140
Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi Pg. 243 Hal. 140 – 142
Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Pg. 244 Hal. 142 Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Pg. 245 – 246 Hal. 143 – 143
Kebijakan Manajemen Risiko Pg. 245 Hal. 142 – 143
Prosedur dan Penetapan Limit Risiko Pg. 246 Hal. 143
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian dan Sistem Informasi Manajemen Risiko
Pg. 247 – 249 Hal. 144 – 146
Umum Pg. 247 Hal. 144
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko
Pg. 248 Hal. 144 – 145
Sistem Informasi Manajemen Risiko Pg. 249 Hal. 145 – 146
Sistem Pengendalian Intern Pg. 250 – 252 Hal. 146 – 147
Umum Pg. 250 – 251 Hal. 146
Sistem Pengendalian Intern dalam Penerapan Manajemen Risiko Pg. 252 Hal. 146 – 147 Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko Pg. 253 – 256 Hal. 147 – 151
Umum Pg. 253 Hal. 147
Komite Manajemen Risiko Pg. 254 Hal. 148 – 149
Satuan Kerja Manajemen Risiko Pg. 255 Hal. 149 – 150
Hubungan Satuan Kerja Operasional dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko
Pg. 256 Hal. 151
Pelaporan Pg. 257 – 260 Hal. 151 – 152
Laporan Profil Risiko Pg. 257 – 258 Hal. 151 – 152
Laporan Lain Pg. 259 Hal. 152
Alamat Penyampaian Pg. 260 Hal. 152
Lain-Lain Pg. 261 – 263 Hal. 153
Penilaian Penerapan Manajemen Risiko Pg. 261 – 262 Hal. 153
vi
Sanksi Pg. 264 – 265 Hal. 153 – 154
Penerapan Kebijakan Produk Pembiayaan Kepemilikan
Rumah dan Pembiayaan Rumah dan Pembiayaan Kendaraan
Bermotor bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Ketentuan Umum Pg. 266 Hal. 154 – 155
Penerapan Kebijakan Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Pg. 267 Hal. 155
Ruang Lingkup Pengaturan KPR iB dan KKB iB Pg. 268 Hal. 155 Pengaturan Financing to Value pada KPR iB Pg. 269 Hal. 155 – 156 Pengaturan Penyertaan (Sharing) dan Uang Jaminan (Deposit)
pada KPR iB
Pg. 270 Hal. 156
Pengaturan Uang Muka (Down Payment) pada KKB iB Pg. 271 Hal. 156
Tata Cara Pengenaan Sanksi Pg. 272 Hal. 157
Ketentuan Lain-Lain Pg. 273 Hal. 157
Lampiran
Hal. 158
–
605
Lampiran 1 : Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
Hal. 159 – 268
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum Hal. 159 – 184
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Hal. 159 – 168
Kewenangan dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Hal. 160 – 162
Sumber Daya Manusia (SDM) Hal. 162 – 163
Organisasi Manajemen Risiko Hal. 163 – 168
Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit Hal. 168 – 174
Strategi Manajemen Risiko Hal. 168 – 169
Tingkat Risiko yang Akan Diambil (Risk Appetite) dan Toleransi Risiko (Risk Appetite)
Hal. 170
Kebijakan dan Prosedur Hal. 170 – 173
Limit Hal. 173 – 174
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Hal. 174 – 181
Identifikasi Risiko Hal. 175
Pengukuran Risiko Hal. 175 – 178
Pemantauan Risiko Hal. 178 – 179
Pengendalian Risiko Hal. 179
Sistem Informasi Manajemen Risiko Hal. 179 – 181
Sistem Pengendalian Intern Hal. 181 – 184
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko untuk Masing-Masing Risiko Hal. 184 – 267
Risiko Kredit Hal. 184 – 199
Risiko Pasar Hal. 200 – 211
Risiko Likuiditas Hal. 211 – 229
Risiko Operasional Hal. 229 – 240
Risiko Hukum Hal. 240 – 245
Risiko Stratejik Hal. 246 – 254
Risiko Kepatuhan Hal. 254 – 261
vii
Pedoman Penilaian Profil Risiko Hal. 268
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Manajemen Risiko Hal. 269 – 273
Pedoman Umum Hal. 270
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Hal. 270 – 273
Format 1 Hal. 270
Format 2 Hal. 271
Format 3 Hal. 272
Format 4 Hal. 273
Lampiran 3 : Laporan Rencana Kegiatan (Action Plan) Hal. 274 – 278
Uraian Umum Rencana Kegiatan Hal. 275
Uraian Rinci Kegiatan Hal. 276
Petunjuk Penyusunan Laporan Rencana Kegiatan Hal. 277 – 278
Lampiran 4 : Laporan Realisasi Kegiatan (Progress Report) Hal. 279 – 284
Informasi Umum Hal. 280
Uraian Status dan TIndak Lanjut yang DIlakukan Hal. 281
Uraian RInci Mengenai Status dan Tindak Lanjut yang Dilakukan Hal. 282 – 284
Lampiran 5 : Laporan Profil Risiko Hal. 285 – 287
Lampiran 6 : Analisis Risiko Hal. 288 – 290
Lampiran 7 : Laporan Profil Maturitas Hal. 291 – 307
Rupiah Hal. 292 – 294
Valuta Asing Hal. 295 – 297
Pedoman Pengisian Laporan Profil Maturitas Hal. 298 – 307
Lampiran 8 : Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
Hal. 308 – 329
Latar Belakang Hal. 309 – 313
Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Intern Bank Hal. 310 – 311
Pengertian dan Tujuan Sistem Pengendalian Intern Bank Hal. 310 – 311 Pihak-Pihak yang Berkepentingan dengan Sistem Pengendalian Intern
Bank
Hal. 311 – 312
Faktor Pertimbangan dalam Penyusunan Sistem Pengendalian Intern Bank
Hal. 312 – 313
Lingkungan Pengendalian Hal. 313
Elemen Utama Sistem Pengendalian Intern Bank Hal. 313 – 329
Pengawasan oleh Manajemen dan Budaya Pengendalian Hal. 314 – 317
Identifikasi dan Penilaian Risiko Hal. 317 – 318
Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi Hal. 318 – 322
Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi Hal. 322 – 326
Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan Hal. 326 – 328
Lain-Lain Hal. 328 – 329
Lampiran 9 : Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking)
Hal. 330 – 346
Pendahuluan Hal. 331 – 332
Pokok-Pokok Penerapan Manajemen Risiko Internet Banking Hal. 305 – 319
Pengawasan Aktif Komisaris dan Direksi Bank Hal. 332 – 335
Pengendalian Pengamanan Hal. 335 – 339
viii
Lampiran 10 : Laporan Aktivitas Baru yang Berupa Agen Penjual Efek Reksa Dana atau Bank Kustodian
Hal. 347 – 348
Lampiran 11 : Laporan Rencana Menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana
Hal. 349 – 350
Lampiran 12 : Laporan Rencana Penjualan Efek Reksa Dana Hal. 351 – 352 Lampiran 13 : Laporan Reksadana (Bank sebagai Agen Penjual
Efek Reksadana)
Hal. 353 - 354
Lampiran 14 : Laporan Aktivitas Baru yang Berupa Bancassurance
Hal. 355 – 356
Lampiran 15 : Laporan Rencana Pelaksanaan Aktivitas Baru berupa Bancassurance
Hal. 357 – 358
Lampiran 16 : Laporan Berkala Bancassurance Hal. 359 – 364
Lampiran 17 : Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum
Hal. 365 – 377
Latar Belakang Hal. 366 – 365
Pedoman Umum Penerapan Strategi Anti Fraud Hal. 365 – 368
Penerapan Manajemen Risiko Hal. 368 – 371
Strategi Anti Fraud Hal. 371 – 377
Lampiran 18 : Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud Hal. 378 – 380 Lampiran 19 : Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada
Bank Umum yang Melakukan Layanan Nasabah Prima
Hal. 381 – 400
Latar Belakang Hal. 382
Kebijakan Layanan Nasabah Prima Hal. 382 – 387
Manajemen Risiko pada Aspek-Aspek Tertentu Hal. 387 – 400
Lampiran 20 : Laporan Keuangan Konsolidasi (Neraca) Hal. 401 – 403 Lampiran 21 : Laporan Keuangan Konsolidasi (Laporan Laba
Rugi)
Hal. 404 – 405
Lampiran 22 : Laporan Keuangan Konsolidasi (Komitmen dan Kontinjensi)
Hal. 406 – 407
Lampiran 23 : Laporan Perhitungan KPMM Secara Konsolidasi Hal. 408 – 409 Lampiran 24 : Laporan Rincian ATMR Secara Konsolidasi Hal. 410 – 411 Lampiran 25 : Laporan Kualitas Aktiva dan Pembentukan PPA
Secara Konsolidasi
Hal. 412 – 413
Lampiran 26 : Laporan Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Bank Secara Konsolidasi
Hal. 414 – 415
Lampiran 27.a : Laporan Pelampauan BMPK Secara Konsolidasi untuk Pihak Tidak Terkait
Hal. 416 - 417
Lampiran 27.b : Laporan Pelampauan BMPK Secara Konsolidasi untuk Pihak Tidak Terkait
Hal. 418 - 419
Lampiran 28 : Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Tekonologi Informasi oleh Bank Umum
Hal. 420 – 555
Kata Pengantar Hal. 422
Manajemen Hal. 423 – 439
Pengembangan dan Pengadaan Hal. 441 – 456
Aktivitas Operasional Teknologi Informasi Hal. 457 – 466
Jaringan Komunikasi Hal. 467 – 471
Pengamanan Informasi Hal. 472 – 482
Business Continuity Plan Hal. 483 – 491
ix
Electronic Banking Hal. 497 – 512
Audit Intern Teknologi Informasi Hal. 513 – 518
Penggunaan Pihak Penyediaan Jasa Teknologi Informasi Hal. 519 – 533
Glossary Hal. 534 – 547
Lampiran 28.1 : Contoh Penilaian Risiko Hal. 548 – 552
Lampiran 28.2 : Kategori User pada End User Computing Hal. 555
Lampiran 29 : Formulir Pelaporan dan Permohonan Persetujuan Penggunaan Teknologi Informasi
Hal. 556 - 595
Penjelasan Cara Pengisian Laporan Hal. 559 – 560
Lampiran 29.1 : Laporan Penggunaan Tekonologi Informasi Hal. 561
Lampiran 29.1.1 : Manajemen Hal. 562
Lampiran 29.1.2 : Aplikasi dan Pengembangan Hal. 563
Lampiran 29.1.3 : Operasional Teknologi Informasi Hal. 564
Lampiran 29.1.4 : Jaringan Komunikasi Hal. 565
Lampiran 29.1.5 : Pengamanan Informasi Hal. 566 – 567
Lampiran 29.1.6 : Business Continuity Plan Hal. 568
Lampiran 29.1.7 : End User Computing Hal. 569
Lampiran 29.1.8 : Electronic Banking Hal. 570 – 571
Lampiran 29.1.9 : Audit Teknologi Informasi (Audit TI) Hal. 572
Lampiran 29.1.10 : Penyelenggaraan TI oleh Pihak Lain Hal. 573 Lampiran 29.2 : Rencana Perubahan Mendasar Dalam Penggunaan
Teknologi Informasi
Hal. 574
Lampiran 29.2.1 : Rencana Penerbitan Electronic Banking
Transaksional
Hal. 575
Lampiran 29.2.2 : Rencana Penyelenggaraan Data Center dan atau
Disaster Recovery Center oleh Pihak Lain di Dalam Negeri
Hal. 576 – 577
Lampiran 29.2.3 : Rencana Penyelenggaraan Data Center dan atau
Disaster Recovery Center oleh Pihak Lain di Luar Negeri
Hal. 578 – 579
Lampiran 29.2.4 : Rencana Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Berbasis Teknologi Informasi oleh Pihak Lain di Dalam Negeri
Hal. 580 – 581
Lampiran 29.2.5 : Rencana Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Berbasis Teknologi Informasi oleh Pihak Lain di Luar Negeri
Hal 582 – 583
Lampiran 29.3 : Laporan Realisasi Perubahan Mendasar Dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Hal. 584
Lampiran 29.3.1 : Realisasi Penerbitan Electronic Banking
Transaksional
Hal. 585
Lampiran 29.3.2 : Realisasi Penyelenggaraan Data Center dan atau
Disaster Recovery Center oleh Pihak Lain di Dalam Negeri
Hal. 586
Lampiran 29.3.3 : Realisasi Penyelenggaraan Data Center dan Disaster Recovery Center oleh Pihak Lain di Luar Negeri
Hal. 587
Lampiran 29.3.4 : Realisasi Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Berbasis Teknologi Informasi oleh Pihak Lain di Dalam Negeri
Hal. 588
Lampiran 29.3.5 : Realisasi Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Berbasis Teknologi Informasi oleh Pihak Lain di Luar Negeri
Hal. 589
Lampiran 29.4 : Laporan Tahunan Penggunaan Teknologi Informasi Hal. 590 – 593 Lampiran 29. 5 : Laporan Kejadian Kritis, Penyalahgunaan dan/atau
Kejahatan dalam Penyelenggaraan Teknologi Informasi (TI)
Hal. 594
Lampiran 29.6 : Permohonan Persetujuan Ulang Penyelenggaraan Data Center Dan Atau Disaster Recovery Center oleh Pihak Lain di Luar Negeri bagi Kantor Cabang Bank Asing
Hal. 595
x
Lampiran 32 : Laporan Rencana Alih Daya, Perubahan Dan/ Atau Penambahan Rencana Alih Daya
Hal. 604
xi
Rekam Jejak Regulasi Penerapan Manajemen Risiko
13/23/PBI/2011
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Syariah
8/4/PBI/2006
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum
5/8/PBI/2003
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
11/25/PBI/2009
Perubahan PBI No.5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen
Risiko Bank Umum Pasal 1, 2, 4, 8, 20,
20A, 21, 24, 25, 26, 29, 33, 34, 35, 35A Tidak berlaku bagi BUS dan UUS
8/6/PBI/2006
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang Melakukan Pengendalian Terhadap
Perusahaan Anak
9/15/PBI/2007
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
SE 9/30/DPNP 2007
Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
SE 6/18/DPNP 2004
Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayananan jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking)
Tidak berlaku bagi Bank Umum
SE 8/27/DPNP 2006
Prinsip Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka Penerapan Manajemen Risiko
secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap
Perusahaan Anak
SE 7/19/DPNP 2005
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang melakukan Aktivitas
Berkaitan dengan Reksadana
SE 5/22/DPNP 2003
Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
SE 5/21/DPNP 2003
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
SE 11/16/DPNP 2009
Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas
Lampiran III.3
SE 6/43/DPNP 2004
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi (Banassuance)
SE 12/35/DPNP 2010
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
(Banassuance)
SE 11/35/DPNP 2009
Pelaporan Produk dan Aktivitas Baru
Tidak berlaku bagi BUS dan UUS
SE 13/23/DPNP 2011
Perubahan atas SE 5/21/DPNP 2003 perihal Manajemen Risiko bagi Bank Umum
Pasal 6 huruf c
31/179/KEP/DIR
Pemantauan Likuiditas Bank Umum
SE 31/18/UPPB 1998
SE 11/36/DPNP 2009
Perubahan 7/19/DPNP 2005 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang melakukan Aktivitas Berkaitan dengan
Reksadana Angka 10 Lampiran 1 Bab IV, angka 4 dan 5 Lampiran 7
Angka 3, 4 dan 9, Lampiran 1, 5, 6, dan 7
Angka IV, VI, dan VIA - 13/19/PBI/2011 Perubahan 8/12/
PBI/2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum - 11/28/PBI/2009 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme - 10/3/PBI/2008 Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- 7/50/PBI/2005 Perubahan 3/22/PBI/ 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
- 13/19/PBI/2011 Perubahan 8/12/ PBI/2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum
- 13/1/PBI/2011 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum - 11/28/PBI/2009 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme - 10/3/PBI/2008 Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- 7/50/PBI/2005 Perubahan 3/22/PBI/ 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank - 7/6/PBI/2005 Transaparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
- 14/8/DPNP/2012 Perubahan kedua atas SE 8/15/DPNP/2005 perihal Laporan Berkala Bank Umum - 13/3/PBI/2011 Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank - 13/1/PBI/2011 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum - 11/2/PBI/2009 Perubahan Ketiga 7/2/ PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva
- 10/15/PBI/2008 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum - 8/13/PBI/2006 Perubahan atas 7/3/ PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - 7/50/PBI/2005 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/ PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank - 5/10/PBI/2003 Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal - SE 14/5/DSM/2012 Perubahan kedua atas SE 11/2DSM/2009 perihal Laporan Bulanan Bank Umum - 14/2/PBI/2012 Perubahan
atas 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK - 7/6/PBI/2005 Transparansi Informasi Produk Bank dan Data Pribadi Nasabah
- 11/28/PBI/2009 Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum - 11/2/PBI/2009 Penilaian Kualitas Aktiva - 10/15/PBI/2008 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum - 10/3/PBI/2008 Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- 8/13/PBI/2006 Perubahan atas 7/3/ PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - 7/6/PBI/2005 Transaparansi Informasi Produk dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
- 5/10/PBI/2003 Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal - 11/28/PBI/2009 Program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme - 10/3/PBI/2008 Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- 8/13/PBI/2006 Perubahan atas 7/3/ PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum - 7/6/PBI/2005 Transaparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
- 11/28/PBI/2009 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme - 7/6/PBI/2005 Transaparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah - 10/17/PBI/2008 Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
11/28/PBI/2009 Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme
- 13/19/PBI/2011 Perubahan 8/12/PBI/ 2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum
- 10/3/PBI/2008 Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- SE 13/6DPNP/2011 Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar - SE 12/38/DPNP/2010 Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedure Administrasi Kredit Pemilikan Rumah dalam Rangka Sekuritisasi
- 27/162/KEP/DIR/1995 Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank Bagi Bank Umum
13/25/PBI/2011
Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang Melaksanakan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kpd
Pihak Lain
- Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan - 14/15/PBI/2012 Penilaian Kualitas Aset Bank Umum - 14/2/PBI/2012 Perubahan atas 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan APMK
- 11/25/PBI/2009 Perubahan atas 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
- 9/15/PBI/2007 Penetapan Manajemen RIsiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum
- 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
- 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
SE 14/20/DPNP 2012
SE 13/28/DPNP 2011
Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum
SE 13/29/DPNP 2011
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Layanan Nasabah Prima
SE 14/10/DPNP 2012
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian KPR dan KKB
Keterangan :
Diubah Dicabut
PBI/ KEP DIR Masih Berlaku PBI/ KEP DIR Tidak Berlaku Terkait
SE Masih Berlaku
SE Tidak Berlaku
Regulasi Terkait
SE 14/33/DPBs 2012
Penerapan KPPPR dan pembiayaan KKB BUS
dan UUS
SE 15/6/DPNP 2013
xii
Dasar Hukum :
- Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
- Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
- Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009
- Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998
Regulasi Terkait :
- Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas - Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah - Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
- Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/2/PBI/2012 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu - Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/19/PBI/2011 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/12/PBI/2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum - Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/2/PBI/2010 Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia
Nomor 10/40/PBI/2008 tentang Laporan Bulanan Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/28/PBI/2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/2/PBI/2009 Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah - Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/3/PBI/2008 tentang Laporan Kantor Pusat Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/13/PBI/2006 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/50/PBI/2005 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/10/PBI/2003 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/33/DPbS 2012 perihal Penerapan Kebijakan Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/21/DPNP 2012 Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/33/DPNP 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
xiii
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/5/DSM 2012 Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/2/DSM 2009 perihal Laporan Bulanan Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/31/DPNP 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP 2011 Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/5/DPNP 2011 perihal Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/2/DPbS 2011 perihal Tindak lanjut Penanganan terhadap Bank Pembiayaan Syariah dalam Status Pengawasan Khusus
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/38/DPNP 2010 perihal Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedure Administrasi Kredit Pemilikan Rumah dalam Rangka Sekuritisasi
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP 2010 Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/31/DPNP 2009 perihal Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP 2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/3/DPNP 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/31/DPbS 2008 perihal Produk Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/3/UKMI 2008 perihal Laporan Kantor Pusat Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/33/DPNP 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar
dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/31/DPNP 2007 perihal Pedoman Penggunaan Model internal dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/16/DPbS 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/57/DPbS 2005 perihal Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/56/DPbS 2005 perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Serta Laporan Tertentu dari Bank yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/48/DPNP 2005 perihal Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/25/DPNP 2005 perihal Transparansi Informasi Produk Bank dan
Penggunaan Data Pribadi Nasabah
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/14/DPNP 2005 perihal Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP 2005 perihal Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/26/BPS 2003 perihal Pelaksanaan Pedoman Akutansi Perbankan
xiv
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia
- Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.27/164/KEP/DIR/1995 tentang Penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh Bank
- Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 27/162/KEP/DIR/1995 tentang Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijaksanaan Perkreditan Bank bagi Bank Umum
Regulasi Bank Indonesia :
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/25/PBI/2011 tentang Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang Melakukan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen RIsiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bank Umum - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/33/DPbS 2012 perihal Penerapan Kebijakan Produk
Pembiayaan Kepemilikan Rumah dan Pembiayaan Kendaraan Bermotor bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/20/DPNP 2012 perihal Prinsip Kehati-hatian bagi Bank Umum yang Melakukan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP 2012 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/29/DPNP 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum yang Melakukan Layanan Nasabah Prima
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DPNP 2011 Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/21/DPNP 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/35/DPNP 2010 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Penawaran dengan Perusahaan Asuransi (Bancassurance) - Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/36/DPNP 2009 Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 7/19/DPNP 2005 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/16/DPNP 2009 perihal Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/30/DPNP 2007 perihal Penerapan Manajemen RIsiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/27/DPNP 2006 perihal Prinsip Kehati-hatian dan laporan dalam rangka Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan Anak
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/19/DPNP 2005 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/18/DPNP 2004 perihal Penerapan Manajemen RIsiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet (Internet Banking)
- Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP 2003 perihal Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum
1
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
Perbankan
Manajemen
Manajemen Risiko
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum
BAB I
Ketentuan Umum
1 Pasal 1
11/25/PBI/2009
1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, termasuk kantor cabang bank asing, dan Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
2. Bank Umum Konvensional adalah Bank Umum Konvensional sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
3. Bank Umum Syariah adalah Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
4. Risiko adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu.
5. Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. 6. Risiko Kredit adalah Risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
7. Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.
8. Risiko Likuiditas adalah Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
9. Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
10. Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
11. Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
12. Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. 13. Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
14. Direksi:
2
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
b) bagi Bank berbentuk badan hukum Perusahaan Daerah adalah direksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perusahaan Daerah;
c) bagi Bank berbentuk badan hukum Koperasi adalah pengurus sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perkoperasian;
d) bagi kantor cabang bank asing adalah pimpinan kantor cabang bank asing
15. Dewan Komisaris:
a. bagi Bank berbentuk Perseroan Terbatas adalah dewan komisaris sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas;
b. bagi Bank berbentuk hukum Perusahaan Daerah adalah pengawas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perusahaan Daerah;
c. bagi Bank berbentuk hukum Koperasi adalah pengawas sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Perkoperasian.
16.Perusahaan Anak adalah badan hukum atau perusahaan yang dimiliki dan/atau dikendalikan oleh Bank secara langsung maupun tidak langsung, baik di dalam maupun di luar negeri yang melakukan kegiatan usaha di bidang keuangan, yang terdiri dari:
a. Perusahaan Subsidiari (subsidiary company) yaitu Perusahaan Anak dengan kepemilikan Bank lebih dari 50% (lima puluh perseratus); b. Perusahaan Partisipasi (participation company) adalah Perusahaan
Anak dengan kepemilikan Bank 50% (lima puluh perseratus) atau kurang, namun Bank memiliki Pengendalian terhadap perusahaan; c. Perusahaan dengan kepemilikan Bank lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) sampai dengan 50% (lima puluh perseratus) yang memenuhi persyaratan yaitu:
i. kepemilikan Bank dan para pihak lainnya pada Perusahaan Anak adalah masing-masing sama besar; dan
ii. masing-masing pemilik melakukan Pengendalian secara bersama terhadap Perusahaan Anak;
d. Entitas lain yang berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku wajib dikonsolidasikan.
BAB II
Ruang Lingkup Manajamen Risiko
2 Pasal 2
11/25/PBI/2009
(1) Bank wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Bank secara individual maupun untuk Bank secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak.
Termasuk dalam cakupan penerapan Manajemen Risiko adalah penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris yang sebelumnya dikenal dengan prinsip mengenal nasabah (Know Your Customer/KYC).
(2) Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang mencakup:
3
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
SE
5/21/DPNP 2003, Butir 1 - 2
SE
13/23/DPNP 2011, Butir 1.3
SE
13/23/DPNP 2011, Butir 2.4
SE
5/21/DPNP 2003, Butir 8
b. kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit manajemen risiko;
c. kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan d. sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
(3) Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum merupakan acuan standar penerapan manajemen risiko yang wajib dipenuhi oleh Bank sehingga Bank dapat memperluas dan memperdalam sesuai dengan kebutuhan Bank.
(4) Bank yang telah memiliki kebijakan, prosedur, dan atau pedoman penerapan manajemen risiko namun belum memenuhi standar penerapan manajemen risiko, wajib menyesuaikan dan menyempurnakan dengan berpedoman pada Lampiran 1.
(5) Penyempurnaan pedoman penerapan manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dilakukan paling lambat tanggal 30 November 2011 dan disampaikan kepada Bank Indonesia paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak diselesaikannya penyempurnaan pedoman tersebut. (6) Pedoman Standar Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum,
paling kurang memuat:
a. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum, yang mencakup mengenai pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
b. Penerapan Manajemen Risiko untuk Masing-Masing Risiko, yang mencakup penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing Risiko yang meliputi 8 (delapan) Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi.
c. Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap Risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), baik untuk Bank secara individual maupun untuk Bank secara konsolidasi. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 8 (delapan) Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi. Dalam melakukan penilaian profil Risiko, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank Umum.
(7) Bank wajib melakukan langkah-langkah persiapan, pengembangan dan atau penyempurnaan yang diperlukan dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, antara lain:
4
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
b. menugaskan pejabat atau staf atau project team yang bertanggungjawab untuk proses penyusunan analisis dan pemantauan kemajuan rencana kegiatan (action plan).
c. melakukan sosialisasi pedoman penerapan manajemen risiko kepada pegawai agar memahami praktek manajemen risiko, dan mengembangkan budaya risiko (risk culture) kepada seluruh pegawai pada setiap tingkatan organisasi Bank.
d. menyusun laporan rencana kegiatan (action plan) dan laporan realisasi kegiatan (progress report) sesuai dengan Lampiran 3 dan Lampiran 4.
e. memastikan bahwa Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) ikut serta memantau dalam proses penyusunan rencana kegiatan (action plan) dan realisasi rencana kegiatan dimaksud, serta penyusunan laporan profil risiko triwulanan.
3 Pasal 3 5/8/PBI/2003
SE
5/21/DPNP 2003, Butir 11
(1) Penerapan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Kompleksitas usaha antara lain keragaman dalam jenis transaksi/produk/jasa dan jaringan usaha.
Kemampuan Bank antara lain kemampuan keuangan, infrastruktur pendukung dan kemampuan sumberdaya manusia.
(2) Bank wajib menerapkan manajemen risiko sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah wajib menerapkan Proses manajemen risiko sesuai dengan karakteristik usaha Bank dimaksud dan Prinsip Syariah.
4 Pasal 4
11/25/PBI/2009
(1) Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 mencakup: a. Risiko Kredit;
Termasuk dalam kelompok Risiko Kredit adalah Risiko konsentrasi kredit.
Risiko konsentrasi kredit merupakan Risiko yang timbul akibat terkonsentrasinya penyediaan dana kepada 1 (satu) pihak atau sekelompok pihak, industri, sektor, dan/atau area geografis tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar yang dapat mengancam kelangsungan usaha Bank.
b. Risiko Pasar;
Risiko Pasar meliputi antara lain Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, Risiko komoditas, dan Risiko ekuitas.
Risiko suku bunga adalah Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis dari posisi Banking Book, yang disebabkan oleh perubahan suku bunga.
5
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
dari posisi Banking Book yang antara lain meliputi repricing risk, yield curve risk, basis risk, dan optionality risk.
Risiko Nilai Tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi Trading Book dan Banking Book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing atau perubahan harga emas. Risiko Komoditas adalah Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading Book dan Banking Book yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas.
Risiko Ekuitas adalah Risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading Book yang disebabkan oleh perubahan harga saham.
c. Risiko Likuiditas; d. Risiko Operasional; e. Risiko Hukum;
Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.
f. Risiko Reputasi;
Risiko ini timbul antara lain karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi bank yang kurang efektif.
g. Risiko Stratejik; dan
Risiko ini timbul antara lain karena bank menetapkan strategi yang kurang sejalan dengan visi dan misi bank, melakukan analisis lingkungan stratejik yang tidak komprehensif, dan/atau terdapat ketidaksesuaian rencana stratejik (strategic plan) antar level stratejik. Selain itu Risiko Stratejik juga timbul karena kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis mencakup kegagalan dalam mengantisipasi perubahan teknologi, perubahan kondisi ekonomi makro, dinamika kompetisi di pasar, dan perubahan kebijakan otoritas terkait.
h. Risiko Kepatuhan
(2) Bank Umum Konvensional wajib menerapkan Manajemen Risiko untuk seluruh Risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
BAB III
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Bagian Pertama
Umum
5 Pasal 5 5/8/PBI/2003
6
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
Bagian Kedua
Kewenangan dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
6 Pasal 6 5/8/PBI/2003
Wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 5 bagi dewan Komisaris sekurang-kurangnya:
a. menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko;
Evaluasi kebijakan Manajemen Risiko dilakukan oleh Dewan Komisaris sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.
b. mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a;
Evaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko dilakukan oleh dewan Komisaris sekurang-kurangnya secara triwulanan.
Bagian Ketiga
Kewenangan dan Tanggungjawab Direksi
7 Pasal 7 5/8/PBI/2003
(1) Wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 5 bagi Direksi sekurang-kurangnya:
a. menyusun kebijakan dan strategi Manajemen Risiko secara tertulis dan komprehensif;
termasuk dalam kebijakan dan strategi Manajemen Risiko adalah penetapan dan persetujuan limit Risiko baik RIsiko secara keseluruhan (composite), per jenis Risiko, maupun per aktivitas fungsional.
Kebijakan dan strategi Manajemen Risiko disusun sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.
b. bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko dan eksposur Risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan;
Termasuk tanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko adalah:
1. mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan yang disampaikan oleh satuan kerja manajemen risiko;
2. penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada dewan Komisaris secara triwulanan.
c. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi;
7
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
d. mengembangkan budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi;
Pengembangan budaya Manajemen Risiko antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif.
e. memastikan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan Manajemen Risiko;
Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia antara lain melalui program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan mengenai penerapan Manajemen Risiko.
f. memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen;
Yang dimaksud dengan pengertian independen antara lain adanya pemisahan fungsi antara satuan kerja Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi.
g. melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan:
Kaji ulang secara berkala antara lain dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi perubahan faktor eksternal dan faktor internal.
1. keakuratan metodologi penilaian Risiko;
2. kecukupan implementasi sistem informasi manajemen; dan 3. ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit Risiko.
(2) Dalam rangka melaksanakan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Direksi harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai Risiko yang melekat pada seluruh aktivitas fungsional Bank dan mampu mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan profil Risiko Bank.
BAB IV
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Bagian Pertama
Kebijakan Manajemen Risiko
8 Pasal 8
11/25/PBI/2009
Kebijakan Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (2) huruf b sekurang-kurangnya memuat:
Kebijakan Manajemen Risiko ditetapkan antara lain dengan cara menyusun strategi manajemen risiko untuk memastikan bahwa:
1. Bank tetap mempertahankan eksposur Risiko sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan lain yang berlaku; dan
8
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
kompleksitas usaha Bank.
Penyusunan strategi Manajemen Risiko dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Bank, organisasi Bank, dan Risiko yang timbul sebagai akibat perubahan faktor eksternal dan faktor internal.
a. penetapan Risiko yang terkait dengan produk dan transaksi perbankan; b. penetapan penggunaan metode pengukuran dan sistem informasi
Manajemen Risiko;
c. penentuan limit dan penetapan toleransi Risiko;
Toleransi Risiko merupakan potensi kerugian yang dapat diserap oleh permodalan Bank.
d. penetapan penilaian peringkat Risiko;
Penetapan penilaian peringkat Risiko merupakan dasar bagi Bank untuk mengkategorikan peringkat Risiko Bank.
Peringkat Risiko bagi Bank Umum Konvensional dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat, yaitu 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High).
e. penyusunan rencana darurat (contingency plan) dalam kondisi terburuk (worstcase scenario);
f. penetapan sistem pengendalian intern dalam penerapan Manajemen Risiko.
Bagian Kedua
Prosedur dan Penetapan Limit Risiko
9 Pasal 9 5/8/PBI/2003
(1) Prosedur dan penetapan limit Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (2) huruf b wajib disesuaikan dengan tingkat Risiko yang akan diambil (riskappetite) terhadap Risiko Bank.
Tingkat Risiko yang akan diambil (risk appetite) memperhatikan pengalaman yang dimiliki Bank dalam mengelola Risiko.
(2) Prosedur dan penetapan limit Risiko sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:
a. akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang yang jelas;
b. pelaksanaan kaji ulang terhadap prosedur dan penetapan limit secara berkala;
Pengertian secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau frekuensi yang lebih tinggi, sesuai dengan jenis Risiko, kebutuhan dan perkembangan Bank.
c. dokumentasi prosedur dan penetapan limit secara memadai.
9
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
a. Penetapan limit Risiko sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib mencakup:
a. limit secara keseluruhan; b.limit per jenis Risiko; dan
c. limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur Risiko.
BAB V
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, Pengendalian
dan Sistem Informasi Manajemen Risiko
Bagian Pertama
Umum
10 Pasal 10 5/8/PBI/2003
(1) Bank wajib melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (2) huruf c terhadap seluruh faktor-faktor Risiko (risk factors) yang bersifat material.
Faktor-faktor Risiko adalah berbagai parameter yang mempengaruhi eksposur Risiko.
Faktor-faktor Risiko yang bersifat material adalah faktor-faktor Risiko baik kuantitatif maupun kualitatif yang berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan Bank.
(2) Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didukung oleh:
a. sistem informasi manajemen yang tepat waktu; dan
b. laporan yang akurat dan informatif mengenai kondisi keuangan Bank, kinerja aktivitas fungsional dan eksposur Risiko Bank.
Bagian Kedua
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian
Risiko
11 Pasal 11 5/8/PBI/2003
(1) Pelaksanaan proses identifikasi Risiko sekurang-kurangnya dilakukan dengan melakukan analisis terhadap:
Proses identifikasi Risiko antara lain dapat didasarkan pada pengalaman kerugian Bank yang pernah terjadi.
a. karakteristik Risiko yang melekat pada Bank; dan b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha Bank,
(2) Dalam rangka melaksanakan pengukuran Risiko, Bank wajib sekurang-kurangnya melakukan:
Untuk memperkirakan Risiko, Bank dapat menggunakan berbagai pendekatan, baik kualitatif maupun kuantitatif, disesuaikan dengan tujuan usaha, kompleksitas usaha, dan kemampuan Bank.
10
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
Pengertian secara berkala sekurang-kurangnya secara triwulanan atau frekuensi yang lebih tinggi, sesuai dengan perkembangan usaha Bank dan kondisi eksternal yang langsung mempengaruhi kondisi Bank.
b. penyempurnaan terhadap sistem pengukuran Risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha Bank, produk, transaksi dan faktor Risiko, yang bersifat material.
Perubahan yang bersifat material adalah perubahan kegiatan usaha Bank, produk, transaksi dan faktor Risiko, yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank.
c. dalam rangka proses penerapan manajemen risiko, Bank dapat menggunakan berbagai pendekatan pengukuran risiko, baik dengan metode standar seperti yang direkomendasikan oleh Basle Committee on Banking Supervision pada Bank for International Settlements maupun dengan metode pengukuran yang advanced
(internal model). Pengukuran dengan menggunakan internal model tersebut dimaksudkan untuk antisipasi perkembangan operasi perbankan yang semakin kompleks maupun antisipasi kebijakan perbankan di masa mendatang. Penerapan internal model memerlukan berbagai persyaratan minimum baik kuantitatif maupun kualitatif agar hasil penilaian risiko dapat lebih mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya. Untuk kepentingan perhitungan risiko pasar yang terkait dengan perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank diwajibkan untuk mengacu pada ketentuan yang berlaku.
(3) Dalam rangka melaksanakan pemantauan Risiko, Bank wajib sekurang-kurangnya melakukan:
a. evaluasi terhadap eksposur Risiko;
Evaluasi terhadap eksposur risiko dilakukan dengan cara pemantauan dan pelaporan Risiko yang bersifat material atau yang berdampak kepada kondisi permodalan Bank, yang antara lain didasarkan atas penilaian potensi Risiko dengan menggunakan historical trend.
b. penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha Bank, produk, transaksi, faktor Risiko, teknologi informasi dan sistem informasi Manajemen Risiko yang bersifat material.
(4) Pelaksanaan proses pengendalian Risiko wajib digunakan Bank untuk mengelola Risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
11
Paragraf Sumber Regulasi Ketentuan
(5) Dalam melaksanakan fungsi pengendalian Risiko suku bunga, Risiko nilai tukar, dan Risiko likuiditas sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 4 ayat (1) huruf b dan huruf c, Bank sekurang-kurangnya menerapkan
assets and liabilities management (ALMA).
Bagian Ketiga
Sistem Informasi Manajemen Risiko
12 Pasal 12 5/8/PBI/2003
(1) Sistem informasi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 2 ayat (2) huruf c, sekurang-kurangnya mencakup laporan atau informasi mengenai:
a. eksposur Risiko;
Laporan atau informasi eksposur Risiko mencakup eksposur kuantitatif dan kualitatif, secara keseluruhan (composite) maupun rincian per jenis Risiko dan per jenis aktivitas fungsional.
b. kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur serta penetapan limit sebagaimana dimaksud dalam Paragraf 8 dan Paragraf 9;
c. realisasi pelaksanaan Manajemen Risiko dibandingkan dengan target yang ditetapkan
(2) Laporan atau informasi yang dihasilkan dari sistem informasi Manajemen Risiko sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib disampaikan secara rutin kepada Direksi.
Laporan atau informasi yang disampaikan kepada Direksi dapat ditingkatkan frekuensinya sesuai dengan kebutuhan B