EVALUASI KINERJA BUNDARAN
BAROS – KERKOF – LEUWIGAJAH CIMAHI
Muh. I’mal Arofat NRP : 0421058
Pembimbing : Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
ABSTRAK
Cimahi merupakan kota administratif yang telah berdiri sendiri dan memisahkan diri dari Kabupaten Bandung.. Sebagai kota yang membangun, tentunya pertumbuhan penduduk di kota Cimahi sangat pesat. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan transportasi juga meningkat yang menyebabkan banyaknya kemacetan di persimpangan, salah satunya adalah bundaran Baros - Kerkof – Leuwigajah.
Kinerja bundaran sangat bergantung pada keadaan geometris bundaran dan cara pengendalian lalu lintas. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai kinerja lalu lintas pada bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah. Analisis dan perhitungan kinerja bundaran berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997 (MKJI’97).
Survei arus lalu – lintas di bundaran dilakukan melalui perhitungan volume pada waktu sibuk pagi dan sore selama 4 jam yang dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Oktober 2006 dari pukul 06:30 – 08:30 dan pukul 16:00 – 18:00
PRAKATA
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke khadirat Tuhan YME, karena
dengan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
Evaluasi Kinerja Bundaran Baros – Kekof – Leuwigajah Cimahi.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademis
untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Kristen Maranatha. Penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, maka dari
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir
ini.
Dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan
bimbingannya, terutama kepada:
1. Orang Tua tercinta serta adikku yang senantiasa memberikan kasih sayang,
bantuan do’a dan dukungan moral serta materil yang tiada bandingannya.
2. Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Hanny J. Dani, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
4. Rini I. Rusandi, Ir., selaku Koordinator Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan
5. V. Hartanto, Ir., M.Sc., Silvia Sukirman, Ir., Tan Lie Ing ST., MT. selaku
dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Seseorang yang jauh disana, yang selalu memberikan dorongan, semangat
serta doa.
7. Teman-teman seperjuangan Delima Agustina, Angky Wijaya Kusumah, Dian
Apriani Wulandari, Angga Nugraha, Moch. Shamier, Ubay, Jonathan, Tami,
Rahmat, Dodo. I LOVE U ALL
8. Seluruh Anak Polban yang ada di Maranatha, staf Tata Usaha, staf
Laboratorium, staf Perpustakaan serta seluruh Dosen Teknik Sipil Universitas
Kristen Maranatha, Bandung.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
sendiri, mahasiswa, universitas, maupun bagi dunia pendidikan khususnya bidang
Teknik Sipil.
Bandung, Januari 2007
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Tujuan Penulisan ... 4
1.3Pembatasan Masalah... 4
1.4Sistematika Pembahasan ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persimpangan ... 5
2.2 Bundaran ... 8
2.2.1 Manfaat Bundaran ... 9
2.2.2 Tipe – Tipe Bundaran ...9
2.4 Prosedur Perhitungan Kinerja Bundaran Menggunakan MKJI 97...12
2.4.7 Prosedur Perhitungan Kinerja Bundaran Bagian Jalinan ... 18
2.5 Rambu Lalu – Lintas ... 18 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 24
3.2 Lokasi dan Waktu Survei ... 26
3.3 Alat-Alat yang Digunakan ... 27
BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data... 28
4.1.1 Situasi Bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah ... 28
4.1.2 Survei Volume Lalu Lintas... 31
4.1.3 Penduduk ... 31
4.2 Hambatan Samping... 32
4.4 Pembahasan ... 44
4.5 Proyeksi Perencanaan di Masa Mendatang ... 45
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 48
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA... 49
DAFTAR NOTASI
C = Kapasitas
C0 = Kapasitas dasar
DR = Tundaan Bundaran
DS = Derajat kejenuhan
DTI = Tundaan lalu lintas bundaran
FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan
kendaraan tak bermotor
Qp% = Peluang antrian bagian jalinan
QPR% = Peluang antrian bundaran
QTOT = Arus total
Qw = Arus total jalinan
RT = Belok kanan
UM = Kendaraan tak bermotor
WE = Lebar masuk rata – rata
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1Peta Lokasi ... 3
Gambar 2.1 Jenis-Jenis Simpang ... 7
Gambar 2.2 Manuver Kendaraan Pada Arus Persilangan Jalan ... 12
Gambar 2.3 Variabel Geometri Bundaran ...14
Gambar 2.4Bagan Alir Prosedur Perhitungan Bundaran Bagian Jalinan... 18
Gambar 2.5 Contoh Rambu Perintah ... 19
Gambar 2.6 Contoh Rambu Larangan ... 20
Gambar 2.7 Contoh Rambu Peringatan ... 20
Gambar 2.8Contoh Rambu Informasi/Petunjuk ... 21
Gambar 2.9 Contoh Marka Garis ... 23
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penyelesaian Masalah... 25
Gambar 3.2 Lokasi Survei ... 26
Gambar 4.1 Peta Situasi Bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah...29
Gambar 4.2 Kondisi Existing Ketiga Lengan Simpang ... 30
Gambar 4.3 Konflik yang Terjadi pada Bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah 30 Gambar 4.4 Angkutan Kota Yang Berhenti di Daerah Bundaran ... 32
Gambar 4.5 Hambatan Samping Berupa Parkir OnStreet... 33
Gambar 4.6 Titik Batas Perhitungan Waktu Tempuh ... 41
Gambar 4.7 Padatnya volume Arus Lalu – Lintas Bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah ... 44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Definisi Tipe Simpang yang Digunakan Dalam Bagian Panduan ... 7
Tabel 2.2 Tipe – Tipe Bundaran ... 10
Tabel 2.3 Emp Untuk Setiap Pendekat Pada Persimpangan ...13
Tabel 2.4 Ringkasan Variabel Masukan Untuk Model Kapasitas Pada Bagian Jalinan ... 13
Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota ... 17
Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping, dan Kendaraan Tak Bermotor (Unmotorized) ... 17
Tabel 4.1 Kondisi Existing Baros – Kerkof – Leuwigajah... 29
Tabel 4.2 Volume Arus Lalu Lintas Simpang Leuwigajah... 31
Tabel 4.3 Volume Arus Lalu Lintas Simpang Kerkof ... 31
Tabel 4.4 Volume Arus Lalu Lintas Simpang Baros ... 31
Tabel 4.5 Volume Jam Sibuk... 33
Tabel 4.6 Arus Lalu – Lintas ... 37
Tabel 4.7 Parameter Geometri Bagian Jalinan ... 38
Tabel 4.8 Kapasitas ... 38
Tabel 4.9 Perilaku Lalu – Lintas... 38
Tabel 4.10 Waktu Tempuh ... 41
Tabel 4.11 Perhitungan Kecepatan Tempuh Saat Sepi ...42
Tabel 4.12 Perhitungan Kecepatan Tempuh Saat Jam Sibuk ...42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Faktor Ww ... 50
Lampiran 2 Faktor WE/Ww ... 50
Lampiran 3 Faktor ρW...51
Lampiran 4 Faktor Ww/LW... 51
Lampiran 5 DT vs DS ... 52
Lampiran 1
Lampiran 3
Lampiran 5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah meningkatkan standar
kehidupan masyarakat secara nasional. Meningkatnya standar kehidupan telah
mendorong terjadinya perubahan perilaku dan pandangan hidup, terutama aspek
2
Salah satu indikator dari pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya arus
lalu lintas pada beberapa ruas jalan, terutama ruas jalan arteri. Disisi lain,
peningkatan arus lalu lintas menimbulkan dampak negatif yaitu antara lain
kemacetan lalu lintas dan ketidaknyamanan penggunaan jalan. Hal ini dapat
dikurangi dengan pengaturan sistem lalu lintas dan pengaturan rambu yang sesuai.
Saat ini Kota Cimahi merupakan kota yang sudah memisahkan menjadi kota
mandiri. Kota ini memisahkan diri dari Kabupaten Bandung dengan tujuan
menjadi salah satu daerah atau kota otonom di Jawa Barat. Sebagai kota yang baru
dibangun, Cimahi mengalami berbagai masalah dalam bidang transportasi. Hal ini
dikarenakan pertumbuhan penduduk yang tumbuh pesat. Salah satu permasalahan
transportasi di Cimahi adalah kurangnya rambu lalu lintas dan pengaturan di
persimpangan – persimpangan. Hal lain yang mendukung masalah ini adalah
berjamurnya bangunan – bangunan liar di sekitar persimpangan.
Pada daerah persimpangan, pengaturan dan rambu lalu lintas sangat
dibutuhkan. Terkadang keberadaan bundaran di persimpangan sangat dibutuhkan
untuk pengaturan perputaran arus kendaraan di daerah ini. Hal ini juga yang
mendukung pembangunan bundaran di persimpangan Baros – Kerkof –
Leuwigajah. Lokasi dari bundaran sendiri dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah
3
U
Lokasi Studi
Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi
Salah satu alasan dari dibangunnya bundaran pada daerah simpang ini
adalah arus kendaraan yang padat pada daerah sekitar simpang terutama pada jam
– jam sibuk yaitu jam masuk sekolah, masuk kantor dan pulang kantor. Pada
survey pendahuluan dapat diambil kesimpulan bahwa jam – jam sibuk terjadi pada
pukul 06:30 – 08:00 yaitu saat masuk sekolah dan masuk kerja untuk pabrik.
Waktu lain yaitu pada pukul 16:00 – 18:00, yaitu saat jam pulang dan pada jam
4
1.2Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Tugas Akhir mengenai Kinerja Simpang Tak Bersinyal
Pada Bundaran Baros – Kerkof – Leuwigajah di Cimahi adalah sebagai berikut:
1. Mengevaluasi Kinerja Bundaran Baros - Kerkof - Leuwigajah.
2. Memberikan solusi berupa saran penanganan yang bertujuan untuk optimalisasi
Bundaran Baros – Kerkof - Leuwigajah.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian Tugas Akhir, ruang lingkup pembatasannya ialah :
1. Ruas jalan yang ditinjau yaitu Baros – Kerkof – Leuwigajah Cimahi.
2. Metode Perhitungan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia
tahun 1997 ( MKJI’97)
1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan Tugas Akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab, yaitu:
Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan
masalah, dan sistematika pembahasan laporan tugas akhir. Tinjauan Pustaka yang
berisi mengenai dasar teori dan pembahasan secara umum mengenai literatur yang
relevan dengan topik yang ditinjau, akan dibahas pada Bab 2. Metode penelitian,
pengumpulan data, prosedur pengolahan data yang telah diperoleh, lokasi dan
waktu pelaksanaan dibahas di Bab 3. Analisis data dan pembahasan mengenai
Bundaran Baros – Kerkof - Leuwigajah, akan dibahas di Bab 4. Kesimpulan dari
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan data existing serta perancangan alternatif solusi didapatkan suatu kesimpulan. Kemudian juga disajikan saran-saran yang
48
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai Kinerja lalu lintas pada Bundaran
Baros – Kerkof - Leuwigajah, didapat hasil evaluasi yang berupa kesimpulan
yaitu :
1). Volume lalu lintas jam rata-rata (VLJR) maksimum selama pelaksanaan survei
volume arus lalu lintas kendaraan adalah 2921 smp/jam dengan jumlah
kendaraan yang melintasi simpang sebesar 3842 kend/jam. Distribusi volume
arus lalu lintas kendaraan yang terbesar berasal dari arah pergerakan dari
lengan Jalan Kerkof menuju Jalan Baros.
2). Dari hasil analisis didapat :
• Derajat Kejenuhan : 0,855
• Tundaan lalu – lintas rata – rata (DTr) : 5,38
• Tundaan rata – rata bundaran (DR) : 9,38
• Peluang antrian bundaran (QP%) : 22 – 50 %
3). Dari hasil perhitungan tersebut, bundaran ini masih bisa dikatakan kinerjanya
masih cukup baik .
4). Bila diasumsikan i = 6%/tahun maka di dapat DS yang ≥ 1 pada tahun 2009,
maka pada tahun tersebut diperlukan perbaikan pada bundaran tersebut.
5.2 Saran
1). Kiranya diperlukan studi lanjut pada masa mendatang dengan menambahkan
variabel pejalan kaki yang menyeberang pada kaki simpang.
2). Pada daerah sekitar bundaran tersebut sebaiknya dibangun pos gatur polisi,
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Binkot, BM, (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta
2. Hendarsin, Shirley L., (2000), Perencanaan Teknik Jalan Raya, Bandung, Politeknik Negeri Bandung.
3. Nurkomariah, (2005), Evaluasi Simpang Tidak Bersinyal Pada Simpang Cihanjuang. Tugas Akhir, Bandung : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung.
4. Permana, Galih., (2005), Kajian Perencanaan Geometrik Pada Simpang Sulanjana. Tugas Akhir, Bandung : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung.
5. RBP. R Desutama, ST., MT, (2004), Teknik Lalu Lintas, Hand Out, Bandung Politeknik Negeri Bandung..
6. Susilo, Budi H., (1993), Buku Teknik Lalu Lintas, Bandung, Universitas Kristen Maranatha.
7. Tamim, Ofyar Z.(1997), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Bandung : Institut teknologi Bandung .
8. Transportation Research Board, (1994), Highway Capacity Manual, Washington DC.