• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Ibnul Khair

Media internal merupakan salah satu sarana komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi kepada khalayak khususnya khalayak internal didalam sebuah organisasi. Media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dapat dikatakan sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan selain sebagai informasi juga untuk menciptakan saling pengertian dan membentuk kesadaran dari semua pihak dalam rangka membina hubungan harmonis didalam organisasi tersebut.

(2)

pegawai pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung adalah media papan pengumuman, brosur, jurnal internal dan acara kekeluargaan. Namun media tersebut secara umum belum optimal digunakan sebagai media internal untuk membina hubungan harmonis antar pegawai melainkan lebih pada sebagai media informasi. Media tersebut baru digunakan sebatas untuk menyebarluaskan informasi terkait dengan program dan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, belum dimanfaatkan sebagai media yang menumbuhkan kedekatan hubungan, rasa memilki, dan goodwill dikalangan publik internal.

Pemanfaatan media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung didukung oleh suasana dan keadaan lingkungan yang kondusif dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah minimnya pengalaman serta keahlian dalam bidang jurnalis seperti membuat artikel, berita, dan lain sebagainya yang dijadikan sebagai sarana informasi sekaligus sebagai upaya untuk membina hubungan harmonis antar pegawai.

(3)

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG

Oleh Ibnul Khair

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai AHLI MADYA (A.Md)

Pada

Program Diploma 3 Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG

( Tugas Akhir )

Oleh Ibnul Khair

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

MOTTO

PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penulisan ... 5

1.4. Tujuan Penulisan ... 5

1.5. Kegunaan Penulisan ... 5

1.6. Metode Penulisan ... 6

1.7. Teknik Pengumpulan Data ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Humas ... 9

2.2 Tujuan dan Fungsi Humas ... 10

(6)

2.4 Definisi Media Komunikasi ... 15

2.4.1 Media Komunikasi Internal ... 16

2.5 Manfaat Media internal ... 22

2.6 Pengertian Komunikasi ... 22

2.6.1 Komunikasi Efektif ... 23

2.6.2 Hambatan Komunikasi Efektif ... 24

2.7 Humas Dalam Komunikasi Internal ... 25

2.8 Pengertian Organisasi... 26

2.9 Peran Humas Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis Dalam Organisasi ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Gambaran Umum Tentang Organisasi ... 29

3.2 Tugas Pokok dan Fungsi ... 29

3.3 Visi dan Misi ... 30

3.3.1 Visi ... 30

3.3.2 Misi ... 30

3.4 Unit Pelaksanaan Teknis ... 31

3.4.1 Kepala Dinas ... 32

3.4.2 Wakil Kepala Dinas ... 33

3.4.3 Bagian Tata Usaha ... 34

3.4.4 Sub Dinas Bina Program ... 35

3.4.5 Sub Dinas Bina Produksi dan Pengembangan Ternak ... 35

3.4.6 Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner ... 36

3.4.7 Sub Dinas Bina Usaha Peternakan ... 37

3.4.8 Kelompok Jabatan Fungsional ... 38

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.2 Jenis Media Internal Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung ... 42

4.3 Pemanfaatan Media Internal Dalam Membangun Hubungan Harmonis Antar Pegawai ... 55

4.3.1 Papan Pengumuman ... 56

4.3.2 Acara Kekeluargaan ... 59

4.4 Pembahasan ... 63

4.5 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ... 68

4.5.1 Faktor Pendukung ... 68

4.5.2 Faktor Penghambat ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

(8)
(9)
(10)

MOTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

dan hanya kepada Tuhanmu lah, hendaknya kamu

berharap”

(QS.Al-Insyirah:628)

Jangan bimbang dalam menghadapi macam-macam

penderitaan, karena makin dekat cita-cita kita

tercapai makin berat penderitaan yang harus kita

alami

(Jendral Soedirman)

Semangat adalah modal utama untuk membuktikan

bahwa kita mampu untuk berkembang lebih baik lagi

(11)
(12)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirobbil alamin pada Allah SWT,

Ku persembahkan karyaku ini untuk :

“ Kedua Orang Tuaku, telah memberikan yang terbaik untukku, membesarkanku dan

memdidiku sejak kecil hingga dewasa, selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga,

telah memberikan motivasi kepadaku untuk tetap bersemangat dalam mengapai cita-citaku

dan impianku “

“Adik-adikku tersayang, jadilah anak yang berguna dan menjadi kebanggaan untuk kedua

orang tua serta bahagiakanlah mereka”

“Sahabat, teman, dan seseorang yang menyayangiku, yang selalu memberikan bantuan,

semangat, motivasi serta mendoakan atas keberhasilanku”

“Dan untuk semua orang yang telah membantuku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini”

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 9 November 1992 di Tanjung Karang, Bandar Lampung, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Siswadi dan Ibu Parsih Sugeng Rahayu.

Untuk pertama kali penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak Kartini II Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 1998. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar dan selesai pada tahun 2004. Melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah Tsanawiyah Masyariqul Anwar dan berhasil tamat pada tahun 2007. Masuk ketahap selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah Aliyah Negri 2 Bandar Lampung dan tamat pada tahun 2010.

(14)

SANWACANA

Assalamualaikum.wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pemenfaatan Media Internal

Sebagai Sarana Informasi dan Membangun Hubungan Harmonis Antar Pegawai Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung” ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Ibu Anna Gustina, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Penguji dan Ketua Jurusan Diploma III Hubungan Masyarakat Universitas Lampung.

3. Ibu Hesti Oktiani, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(15)

5. Untuk Kepala Dinas dan seluruh staf pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, pak dadam, pak hulaimi, pak bachtiar dan bang feri dll, yang telah memberikan masukan, bantuan, pengarahan dan membimbing penulis saat melakukan kegiatan magang pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. 6. Untuk kedua orang tuaku, terima kasih atas dukungan, semangat dan doa

yang selalu dipanjatkan kepada Allah untuk penulis.

7. Untuk adik-adikku tersayang Khairun Nisa dan Khairul Amri, kalian adalah penghibur dan penyemangat untukku disaat waktu senggangku. 8. Untuk Ry, telah menemani, membantu dan memberikan motivasi serta

semangat kepada penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,

9. Untuk guruku Ust. Ahya al-anshori yang telah mendidikku tentang ilmu agama islam dan telah memberikan motivasi serta doa kepada penulis untuk tetap bersemangat dalam menjalankan kehidupan.

10.Untuk Group Marawis dan Majelis ku tercinta ARROHIMAH yang telah menjadi tempat untuk bernaung mendalami tentang ilmu agama, memberikan pengetahuan dalam bersholawat dan berdakwah melalui media alat musik tradisional.

11.Sohib-sohibku, parman, nas, adit ndut, usup, koheng, koden, rohili, dan lainnya , terimakasih atas kebersamaannya. tanamkan arti sebuah kawan yang sesungguhnya.

(16)

terang awal kesuksesan ini, yang tidak dapat disebutkan namanya saru persatu. Terimakasih banyak.

14.Untuk adik-adik Humas Fisip Unila, bersemangatlah dalam menuntut ilmu, pengalaman tidak datang dua kali dan tak selamanya sama.

15.Almamaterku tercinta.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kebaikan penulis di masa yang akan dating. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum.wr.wb

Bandar Lampung, November 2013

Penulis

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi. Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat atau kelompok. Di dalam kelompok perusahaan / instansi terdapat kecenderungan bahwa instansi terutamanya pada instansi - instansi besar dan jumlah pegawai yang besar pula membangun komunikasi internal melalui penerbitan media internal perusahaan. Media internal itu sendiri adalah publikasi menggunakan media yang secara khusus dibuat oleh organisasi / instansi untuk kalangan lingkungan dalam (internal). Kecenderungan ini didorong oleh semakin maraknya kajian mengenai pentingnya komunikasi di dalam organisasi, untuk menunjang pencapaiaan misi dan sasaran organisasi atau perusahaan tersebut.

(18)

dibutuhkan oleh para anggota perusahaan atau organisasi. Media internal juga merupakan sarana yang penting dalam kegiatan Humas dalam rangka memelihara dan membina hubungan baik dan harmonis antara pimpinan organisasi dengan publik intern maupun ekstern. Seperti halnya Fungsi Humas, yaitu sebagai jembatan penghubung untuk pencapaian suatu hubungan yang baik, seperti yang diungkapkan oleh Edwin Enemy , yang menyebutkan fungsi Humas sebagai upaya yang terencana dari sebuah perusahaan atau organisasi untuk menciptakan hubungan – hubungan yang saling bermanfaat bagi publiknya (Rahmadi,1992:21).

Sebuah media internal bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka dapat menjadi sebuah catatan penting yang terkait sejarah hidup suatu organisasi/instansi.Publik akan mengetahui dan memahami sejarah perkembangan sebuah organisasi/instansi dari media yang diterbitkan secara rutin dan konsisten. Media internalpun akan menjadi dokumen yang bernilai yang terkait dengan citra sebuah organisasi/instansi. Pada sisi lain, media internal tidak diproduksi untuk tujuan komersial, katakan untuk pendulang profit, walaupun tanpa dipungkiri bila pengelolaan dan pemanfaatannya dilakukan secara baik, media internal itu akan menjadi sebuah profit centre sejalan dengan kebijakan organisasi itu.

(19)

3 sehingga mengakibatkan kelambatan dalam memproses hasil kerja, kesalah pahaman dalam mendapatkan informasi, kedisiplinan yang menurun, dan persoalan-persoalan dapat menghambat pekerjaan pegawai sehingga dalam pencapain tujuan instansi pemerintah tidak maksimal. hal tersebut didapatkan pada saat penulis melakukan kegiatan magang pada tanggal 9 januari 2013 di Dinas Peternakan dan Kesehatan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Pemanfaatan Media internal pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung membantu pegawai menyalurkan informasi, saran dan kritik yang sehat dengan tujuan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih efektif dan membangun hubungan yang harmonis antar sesama pegawai. Dapat dinyatakan bahwa adanya media internal merupakan sarana yang tepat untuk menciptakan pengertian diantara pegawai serta pimpinan dan pegawai agar dapat bekerja lebih produktif, sehingga terciptanya pekerjaan yang lebih efektif. Untuk tercapainya tujuan tersebut pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menggerakkan kegiatan didalam instansi pemerintah.

Dengan adanya komunikasi yang baik dan proses menciptakan suatu organisasi

yang kondusif, sangat berpengaruh terhadap kinerja anggota organisasi maupun

efektifitas organisasi itu sendiri. Hal tersebut tercermin dengan adanya perilaku

anggota organisasi yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan

yang harmonis diantara setiap anggota organisasi, motivasi dan etos kerja yang

tinggi. Semua itu akan terwujud dengan baik manakala pihak humas memiliki

kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan media internal, dan yang

(20)

Praktisi humas diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan”

bagi top menejemen dari organisasi/lembaga, yang ruang lingkup tugasnya antara lain meliputi aktivitas :

a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Yang di maksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

b. Membina hubungan ke luar (publik eksternal)

Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap lembaga yang diwakilinya (Rosady Ruslan, 1998:2).

Maka menjelaskan bahwa media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yang dimanfaatkan antar lain adalah papan pengumuman, jurnal internal, brosur dan acara kekeluargaan. Namun namun media internal yang lebih berperan dalam membina hubungan harmonis antar pegawai adalah media papan pengumuman dan acara kekeluargaan yang sifatnya formal dan nonformal. Media yang lainnya dimanfaatkan sebagai sarana informasi seperti media jurnal internal dan brosur.

Dari uraian di atas permasalahan yang akan di bahas adalah “Bagaimanakah Memanfaatkan Media Internal Sebagai Sarana Informasi dan Membina Hubungan Yang Harmonis Antar Pegawai Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

(21)

5

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, penulis meneliti tentang :

Bagaimana pemanfaatan media internal sebagai sarana informasi dan membina yang harmonis antar pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan 1.3.1 Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana memanfaatkan media internal sebagai media informasi dan membina hubungan harmonis antar pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat pemanfaatan media internal pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

1.3.2 Kegunaan Penulisan

Kegunaan penulisan dari tugas akhir ini adalah : 1. Secara Akademis

(22)

2. Secara Praktis

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, dalam meningkatkan pelayanan informasi dengan media internal.

b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan memberikan sumbangan pemikiran bagi penulis selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan pengelolaan media internal.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penulisan yang memaparkan keadaan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penulisan ini, di peroleh penulis selama melaksanakan magang pada Dinas peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Lampung, pengumpulan data di lakukan dengan :

1. Observasi

(23)

7 dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.yang menjelaskan tentang kinerja para pegawai dan program kerja untuk selanjutnya dalam mewujudkan kebijakan-kebijan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yang diserahkan pada setiap organisasi pemerintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Wawancara

Yaitu mengadakan tatap muka dan tanya jawab langsung dengan Kasubag Tata Usaha yaitu ibu Yulia Heriyanti, SH, staf Kabid data dan informasi ibu Ir. Tri Sanarti EDP, staf bagian fungsional Bapak Ir. Dadam Abdul Syukur, Bapak Daryanto Septiazi, dan Bapak Ir. Uccu Samsuri Abdurrahman sebagai Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Lampung, serta membuat pertanyaan dan mengajukan pertanyaan tersebut secara sistematis tentang perkembangan media internal sebagai sarana informasi dan hubungan komunikasi untuk membina hubungan harmonis antar pegawai.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis seperti laporan tahunan tentang

(24)

4. Studi kepustakaan

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Definisi Humas

Menurut Scott M. Cutlip dalam Ruslan (2010:25) public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.

Pada dasarnya, humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang non komersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak, karena humas merupakan salah satu yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. (dikutip TA Wenti Yuni, M.linggar, Anggoro 2002:12)

(26)

berdasarkan keadaan, harapan-harapan, dan sesuai dengan keinginan publik sasarannya (Rosady, Ruslan, 2005:4)

2.1.1 Tujuan dan Fungsi Humas

Humas perlu dijalankan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mendapatkan :

1. Pengertian Publik 2. Kepercayaan Publik 3. Bantuan Publik

4. Kerja Sama dengan Publik

Dengan begitu humas akan berperan dalam suatu organisasi menurut (Dr. Ing. Wursanto, 1997:160)

Tujuan humas dapat berhasil bila mempunyai fungsi :

1. Memelihara komunikasi yang baik, tanpa mengadakan komunikasi humas tidak dapat berjalan.

2. Mengabdi kepentingan umum, yang dimaksud kepentingan umum adalah kepentingan masyarakat, yaitu masyarakat yang dihadapi dalam hubungan masyarakat.

3. Pengembangan moral dan tingkah laku. Hubungan tidak hanya dilakukan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat tetapi juga mempergunakan sikap dan tingkah laku yang harus mencerminkan moral yang baik juga.

(27)

11 5. Mengembangkan dan pembinaan pegawai. Hubungan diluar organisasi (dengan masyarakat eksternal) dapat berjalan dengan baik apabila hubungan internal dalam organisasi dapat berjalan serasi maka untuk menciptakan dan membina hubungan yang serasi antar pegawai perlu adanya pembinaan para pegawai yang dilaksanakan secara terus menerus (Drs. Ing. Wursanto,1997:160-161).

2.1.2 Ruang Lingkup Humas

Menurut Jefkins (2003:80) khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal.

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :

1. Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)

Ruslan (2010:23) menjelaskan yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.

Widjaja (2010:73-74) memberikan pendapat bahwa Hubungan Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga.

Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai : a. Press Relations

(28)

b. Government Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

c. Community Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat. d. Supplier Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para levaransir (pemborong), kontraktor agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.

e. Customer Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya.

2. Membina hubungan ke dalam (publik internal)

Menurut Ruslan (2010:23) yang dimaksud dengan publik internal adalah

“publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu

sendiri”.

(29)

13 a. Employee Relations

Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan karyawan dalam kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan, pemindahan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan sebagainya.

b. Human Relations

Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam perusahaan secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan antara manusia, bukan sebagai hubungan manusia secara formal.

c. Labour Relations

Memelihara hubungan antara direksi/manajer dengan serikat-serikat buruh dalam perusahaan serta turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut melancarkan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.

d. Stockholder Relations, Industrial Relations

Sesuai dengan sifat dan kebutuhan perusahaan yaitu mengadakan hubungan dengan para pemegang saham.

(30)

2.2Fungsi Humas Internal

Humas mempunyai fungsi baik eksternal maupun internal yang dijalankan dalam sebuah organisasi maupun dalam instansi pemerintahan. Adapun bagian-bagian fungsi dari humas dalam hubungan internal yaitu :

1. Bagian khusus dari humas yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan juga bermanfaat bagi organisasi untuk mencapai kesuksesaannya.

2. Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi tersebut mempunyai nilai berita. 3. Advertaising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh perusahaan

ataupun sponsor untuk mendapakan ruang serta waktu dalam penempatan informasi tersebut.

4. Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. 5. Public affairs adalah bagian khusus dari humas yang membangun\ dan

mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan juga komunitas. 6. Lobbying adalah berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan

kepada pihak yang terkait.

7. manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikas, mengevaluasi isu-isu kebijakan publik.

(31)

15 9. pengembangan adalah bagian khusus humas dalam organisasi nirbala yang

bertugas untuk membangun dan memelihara hubungan dengan donor atau anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela (Cutlip, 2000: 11-27).

2.3Definisi Media Komunikasi

Komunikasi menurut Effendy (1985:12) terjadi jika minimal harus mengandung kesamaan makna antara 2 pribadi yang terlibat dalam suatu aktivitas, dan manusia sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk berhubungan dengan orang lain, ingin berteman, dan bermasyarakat.

Kehidupan bermasyarakat ini ditandai dengan berkomunikasi dan merupakan bagian yang hakiki dari kehidupan manusia yang bermasyarakat. Hal ini ditandandaskan juga oleh Susanto (1982:26) bahwa, kegiatan komunikasi merupakan bagian dari kehidupan seluruh manusia, yang berarti bahwa kegiatan komunikasi merupakan suatu proses sosial. Proses ini menggunakan komunikasi sebagai mekanisme dan perkembangannya berdasarkan perluasan gagasan yang mempunyai sifat, misalnya ekonomis dan kultural.

(32)

komunikasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi termasuk dalam ilmu sosial seperti yang dituturkan oleh Effendy (1985:8).

Komunikasi yang langsung adalah hubungan antara komunikator dengan komunikan tanpa perantara berupa media. Sementara komunikasi tidak langsung adalah komunikasi dengan menggunakan media atau alat perantara, antara lain tulisan dan gambar atau foto, yang terdapat dalam media cetak.

2.3.1 Media Komunikasi Internal

Variasi perangkat Bantu komunikasi sangatlah besar. Namun pada umumnya, setiap organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian banyak metode yang ada. Tentu saja yang dipilih adalah yang paling sesuai. Pemilihan metode komunikasi sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, jumlah dan strata personel, serta lokasi kerja. Jelas bahwa karakteristik sebuah pasar swalayan sangat kompak atau terpasu apabila dibandingkan dengan sebuah maskapaipalayaran atau perusahaan multinasional.

Berikut ini akan diuraikan secara rinci jangkauan media dan metode komunikasi yang lazim dipergunakan oleh organisasi seperti yang dikemukakan oleh M. Linggar Anggoro (2002:211-215) sebagai berikut :

A. Media tulis 1. Jurnal Internal

(33)

17 amal, lazim disebut sebagai jurnal internal semi eksternal. Meskipun mereka bukan orang dalam, mereka lebih dekat kepada organisasi daripada para pemakai jasa (konsumen), pedagang, pemegang saham atau para pecipta pendapat umum yang sepenuhnya merupakan pihak-pihak eksternal.

Disini, istilah jurnal diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang diterbitkan secara teratur. Adapun bentuk-bentuknya yang konkret cukup bervariasi, antara lain Koran, majalah, newsletter dan majalah dinding. Selama beberapa tahun terakhir ini telah bermunculan beberapa bentuk jurnal internal yang baru yang tentunya memberi sejumlah dimensi baru atas hubungan antara pihak manajemen dan para karyawan perusahaan pada umumnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

a. Jurnal audio: Berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa diputar ulang kapan saja oleh semua orang, baik itu dikantor, di tengah perjalanan, maupun di rumah.

b. Jurnal video: suatu peristiwa atau kejadian juga dapat direkam melalui kamera video. Adapun keunggulannya adalah lebih jelas alam menggambarkan situasi sehingga apa yang hendak ditampilkan lebih mudah untuk dipahami.

(34)

2. Papan pengumuman

Papan pengumuman standar dapat ditempatkan di beerapa lokasi yang ramai. Agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan. Wujudnya bisa berupa poster yang bisa setiap saat diganti sampai dengan papan permanent.

3. Literatur pengenalan/informasi

Adalah berbagai macam naskah, materi atau buklet yang berisikan riwayat singkat perusahaan, berbagai kegiatan pokoknya, cara kerjanya, fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan lengkap dengan bagan-bagannya, struktur manajemen dan aneka hal yang penting lainnya yang harus diketahui oleh para pegawai baru.

4. Brosur

Adalah selebaran yang berisi keterangan singkat namun lengkap tentang profile suatu organisasi atau bahan informasi tertulis.

B. Media lisan

1. Insentif bicara

(35)

19

2. Siaran umum

Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak manajemen kepada segenap pegawainya dengan menggunakan sejumlah pengeras suara dan instalasi-instalasi sentral yang dilakukan secara fleksibel.

3. Obrolan langsung

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung. Kelebihan media ini adalah pegawai atau bawahan dapat mengajkan komentar, pertanyaan dan menyatakan pendapatatau isi hatinya secara langsung.

4. Presentasi video / slide

Perangkat audio visual dapat digunakan untuk berbagai tujuan mulai dari mendidik para pegawai baru, menjelaskan standar keamanan kerja, menguraikan kemajuan yang telah dicapai perusahaan, memaparkan laporan dan pembukuan tahunan, mengadakan rekrutmen, mendemonstrasikan kegunaan produk-produk baru dan lain-lain. (M. Linggar Anggoro (2002:215-218)

C. Media elektronik

1. Kaset video dan CCTV (close circuit television)

(36)

2. Stasiun radio sendiri

Media untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara diatas tiap mesin yang mampu menyiarkan program-program radio yang dibuat sendiri oleh tiap perusahaan. Dimana program-programnya diusahakan semenarik mungkin, yang isinya berupa berita-berita internal perusahaan, laporan dan kometar terhadap suatu perstiwa olah raga, permintaan lagu, dan penyampaian pesan-pesan pribadi dari seorang pegawai kepada rekannya

3. Jaringan telepon internal

Jaringan telepon adalah media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan pegawai mengenai berbagai hal melalui telepon.(M. Linggar Anggoro (2002:218-220)

D. Forum atau kegiatan 1. Inspeksi pimpinan

Adalah salah satu cara yang digunakan untuk menggalang kedekatan dan hubungan baik antara pimpinan dengan para pegawainya yang tidak berada di kantor pusat melalui kunjungan-kunjungan para pimpinan perusahaan tersebut ke masing-masing cabang perusahaan.

2. Konfrensi staf dan rapat dinas

(37)

21

3. Dewan pekerja

Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara pimpinan dan bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi dengan sejumlah komite spesifik) yang memiliki akses pengaruh ke pihak manajemen

4. Tur staf

Suatu metode untuk mengupayakan para staf tidak terisolasi dalam unit-unitnya sendiri melalui program kunjungan timbal balik diantara staf. Sehingga para pegawai dari setiap bagian diberi kesempatan untuk menengok rekan-rekannya di unit yang lain.

5. Acara kekeluargaan

Suatu metode untuk merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen dengan pegawainya melalui berbagai kegiatan dan acara tak resmi seperti pesta perusahaan, makan malam, piknik, dll yang menyertakan anggota keluarga dan lingkungan terdekat.

6. Pameran dan peragaan

Metode ini dimanfaatkan untuk mendemostrasikan dalam menjelaskan sejarah atau suatu kebijakan perusahaan, bidang-bidang yang digeluti dan tata cara pelaksanaannya.

7. Klub social

(38)

2.4Manfaat Media Internal

Media internal adalah publikasi menggunakan media yang secara khusus dibuat oleh organisasi untuk kalangan lingkungan dalam (internal) sebuah perusahaan atau instansi pemerintah. Media ini biasanya memiliki format sebagai majalah internal, tabloid, brosur, papan pengumuman, jurnal internal, dan lainnya. Bentuk yang digunakan untuk media internal tergantung dari besar kecilnya organisasi dan anggaran yang tersedia. Manfaat media internal meliputi :

a. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang oprasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan pengangkat isu umum masalah-masalah perusahaan.

b. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media internal.

c. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan.

d. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan. (Ruslan 2005:04)

2.5Pengertian Komunikasi

(39)

23 Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.komunikasi akan berhasil jika adanya pengertian serta kedua belah pihak saling memahaminya. Dimana dapat disimpulkan bahwa komunikasi sangat penting sama halnya dengan bernafas. Tanpa komunikasi tidak ada

hubungan dan kesepian dalam menjalani aktivitas. Kualitas komunikasi

menentukan keharmonisasian hubungan dengan sesama individu. Adapun bentuk dari komunikasi dalam (Effendy, 2004:7).

Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam proses apapun, maka dalam harmonisasi hubungan ini terbentuk dalam komunikasi antarpribadi dan

komunikasi kelompok. Hal ini membutuhkan proses di dalamnya, adapun proses komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. (Effendy: 2004:11).

2.5.1 Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan

perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :

(40)

2. Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Hal yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif.

2.5.2 Hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan utama dari komunikasi efektif adalah menilai sumber, masalah penyaringan, tekanan waktu, mendengar secara selektif, masalah bahasa, bahasa kelompok, perbedaan kerangka acuan, dan belum komunikasi yang berlebihan. Antara lain :

1. Menilai Sumber

Menilai Sumber adalah pernafasan atau pemberian makna terhadap suatu pesan yang dipengaruhi oleh orang yang mengirim (komunikator) pesan tersebut.

2. Penyaringan

Penyaringan berkaitan dengan manipulasi informasi, khususnya informasi yang negatif.

3. Tekanan waktu

(41)

25 4. Mendengarkan secara selektif

Mendengarkan permaslahan secara selektif merupakan bagian dari permaslahan besar selektif, dimana orang cenderung hanya mendengarkan bagian tertentu dari informasi dan mengabaikan yang lain karena berbagai alasan.

5. Masalah Bahasa

Komunikasi merupakan suatu proses simbolis yang sebagian besar tergantung pada kata-kata yang dimaksudkan mengandung arti tertentu. 6. Bahasa Kelompok

Pada pergaulan kelompok-kelompok profesional mengembangkan istilah-istilah teknis yang hanya dimengerti oleh kelompoknya sendiri.

7. Perbedaan kerangka acuan

Komunikasi yang efektif memerlukan adanya proses penyandian dan penguraian berdasarkan pada pengalaman yang sama.

8. Beban Komunikasi berlebihan

Jika penerima mendapatkan informasi lebih dari yang mungkin dapat mereka tangani maka mereka akan mengalami beban komunikasi yang berlebihan. (Sopiah, 2008:150-152).

2.6Humas Dalam Komunikasi Internal

(42)

a. Humas sebagai pemelihara citra positif antara pihak internal dan eksternal dengan perusahaanm harus bisa membina hubungan yang harmonis sehingga tidak terdapat kesalahpahaman mengenai perusahaan yang bersangkutan.

b. Humas sebagai pemelihara hubungan antara pimpinan dengan pihak internal perusahaan, harus bisa menjadi perantara antara opini, pendapat, maupun inspirasi yang di utarakan oleh pegawainya untuk disampaikan kepada pimpinan dan menejemen perusahaan. Hal tersebut dilakukan oleh pihak humas melalui komunikasi internal.

2.7Pengertian Organisasi

Secara umum Pengertian Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama.

Menurut (James L. Gibson, 1986) Pengertian Organisasijuga bisa diartikan sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnyaBelum dapat dicapai oleh individu.

(43)

27 pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang sama

Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi. Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu kelompok organisasi adalah :

1. Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah.

2. Mencegah kesepian dan kerenggangan

3. Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai masalah

4. Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik, perilaku, dan kesetaraan kelompok

5. Kelompok sosial, kerja dan bermacam-macam kelompk lainnya

memberikan prestige, status dan pengakuan.

2.8Peran Humas Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis Dalam Organisasi

Menurut kamus besar bahasa indonesia, harmonis berarti selaras atau serasi, sehingga hubungan harmonis berarti keadaan yang berhubungan dengan keserasian atau keselarasan (Depdikbud RI, 1997:751).

(44)

a. Publik menejemen harus mampu menciptakan kerjasama di antata public yang mempunyai kepentingan.

b. Pihak menejemen harus dapat menumbuhkan saling pengertian di antara public yang berkepentingan .

c. Pihak menejemen harus dapat menciptakan tumbuhnya rasa kepuasan bersama diantara public yang berkepentingan

Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non-profit-komersial, public-privat, pemerintah – swasta). Artinya humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda dan telah lebih awal. Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik (Soemirat dan ardianto,2002:89).

Public Relations (PR) atau biasa disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat

(45)

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1Gambaran Umum Tentang Organisasi

Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan peraturan daerah (PERDA) Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi tata kerja dinas Provinsi Lampung yang merupakan pengganti dari peraturan daerah provinsi Lampung 17 tahun 2000 tentang organisasi dan tata kerja dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Lampung. Berdasarkan peraturan daerah ( perda ) Provinsi Lampung Nomomr 11 Tahun 2007 tersebut Dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Lampung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :

3.2Tugas Pokok dan Fungsi :

Menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan Provinsi dibidang peternakan dan kesehatan hewan berdasarkan asas ekonomi yang menjadi kewenangan, tugas tekomendasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang di tetapkan oleh gubernur berdasarkan undang-undang yang berlaku ;

(46)

a. Perumusasn kebijakan, pengaturan, dan penetapan standar;

b. Penyediaan dukungan kerjasama antar kabupaten/kota dan pengendalian penyakit peternakan;

c. Penyelenggaraan SDM aparat peternakan teknis fungsional, keterampilan dan diklat kejuruan tingkat menengah;

d. Promosi ekspor komodiras peternakan unggulan daerah Provinsi; e. Penyediaan dukungan pengendalian eradasi, hama dan penyakit

hewa/ternak;

f. Pengarturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit menular serta pelaksanaan penyidikan penyakit peternakan; g. Pemantauan dan peramalan dan pengendalian serta penanggulangan

penyakit peternakan;

h. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan koordinasi i. Pelayanan administrasi

3.3Visi dan Misi 3.3.1 Visi

“Terwujudnya Provinsi Lampung sebagai lumbung ternak yang tangguh

dan mandiri”

3.3.2 Misi

(47)

31 Mewujudkan SDM dan kelembagaan peternakan yang tangguh, mandiri, dan professional.

Meningkatkan daya saing produk unggulan peternakan Lampung dan Memanfaatkan potensi sumber daya alam local secara optimal, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

3.4 Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Ternak Pemerintah

Penyebaran dan perkembangan ternak pemerintah dengan sistem Gaduhan dan semi Gaduhan (sistem perguliran di Provinsi Lampung) telah berperan penting memiliki nilai strategis dalam percepatan populasi ternak, peningkatan, pemerataan kepemilikan/pemeliharaan teranak, penerimaan pendapatan dari sektor non pajak, kesejahteraan peternak, terhadap perkembangan sosial ekonomi wilayah, dan kontribusinya yang sangat besar dalam mewarnai keberhasilan pembangunan peternakan di Lampung dari wilayah konsumen menjadi produsen ternak.

Seiring dengan penataan organisasi/kelembagaan perangkat daerah di era otonomi daerah. Sub Dinas Bina penyebaran dan pengembangan peternakan sebagai pengelola ternak pemerintah sebelum pelaksana otonomi daerah (sebelum UU No.22/1999) dalam struktur organisasi yang baru (Perda No. 17.1999) dilikuidasi dan fungsi penyebaran dan pengembangan ternak khususnya ternak pemerintah dilakukan oleh satu seksi setingkat aselon IV-a pada Sub Dinas Binas Produksi dan pengembanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

(48)

setingkat eselon IV-a, maka dipandang perlu membentuk kelembagaan setingkat aselon III-a yang akan membantu tugas-tugas teknik operasional Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam mengelola ternak pemerintah.

Kelembagaan yang diusulkan dan disetujui adalah Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Peternakan (UPTD-TP) yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur Lampung No.03 Tahun 2001, tentang pembentukkan organisasi dan tata kerja. Struktur organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung serta tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

3.4.1 Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasi pelaksanaan tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalm menyelenggarakan sebagian kewenangan Provinsi (Disentralisasi) dalam bidang peternakan dan Kesehatan Hewan, tugas dokumentralisasi dan tugas pembantu yang diberikan pemerintah kepada Gubernur, serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan, peraturan, perencanaan dan penetapan standar pedoman.

b. Penyidikan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota dan pengendalian penyakit peternakan.

(49)

33 d. Promosi ekspor komoditas peternakan unggulan daerah Provinsi.

e. Penyediaan dukungan pengendalian eradikasi, hama dan penyakit hewan/ternak.

f. Pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit menular serta pelaksanaan penyelidikan penyakit peternakan.

g. Pemantauan, peramalan, dan pengendalian serta penanggulangan penyakit peternakan.

h. Pembinaan, pengendalian dan pengawasar koordinasi.

3.4.2 Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas memimpin, mengendalikan, mengawasi dan menkoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam menyelenggarakan sebagian pengawasan Provinsi (Desentralisasi) dalam bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menjadi kewenangannya, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.Untuk melaksanakan tugas Wakil Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan dan kebijakan yang ditetapkan Kepala Dinas.

b. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan membina administrasi atas pelaksanaan dinas.

(50)

d. Pengawasan pelaksanaan kegiatan pengembangan yang dilaksanakan oleh proyek-proyek lingkup dinas.

e. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan akuntabilitas kinerja dinas dann penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh pengawas fungsional. f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

g. Mewakili Kepala Dinas apabila berhalangan melaksanakan tugasnya.

3.4.3 Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengatur pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas.

Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengelolaan administrasi kepegawaian. b. Pengelolaan administrasi keuangan.

c. Pengelolaan urusan surat menyurat, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan dan hubungan masyarakat dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sub Dinas Tata Usaha terdiri dari 3 bagian yaitu :

(51)

35

3.4.4 Sub Dinas Bina Program

Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan data, penyusunan rencana dan program kerjasama teknis, rutin dan pembangunan peternakan serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program bidang peternakan. Sub Dinas Program dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Melalui Wakil Kepala Dinas.

Sub Dinas Program mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengumpulan, analisis dan penyajian data statistik.

b. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program serta memfasilitasi dan melaksanakan kerjasama dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan.

c. Monitoring dan pengendalian serta penyiapan bahan laporan dinas.

3.4.5 Dinas Bina Produksi dan Pengembangan Ternak

Sub Dinas Bina Produksi dan pengembangan ternak mempunyai tugas dan pengembangan ternak mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dibidang pembinaan produk hewan. Sub Dinas Bina Produksi dan pengembangan ternak dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas.

Sub Dinas Binas Produksi dan Pengembangan ternak mempunyai fungsi sebagai berikut :

(52)

b. Pengembangan teknologi dan alat mesin peternakan.

c. Pembinaan produksi, peredaran dan penggunaan pakan ternak.

d. Pembinaan budidaya ternak dan ketahanan pangan produk hewani dan pembinaan wilayah pengembangan peternakan.

Sub Dinas Bina Produksi dan Pengembangan Ternak terdiri dari 3 seksi yaitu: 1. Seksi Bibit dan Teknologi.

2. Seksi Pekan ternak. 3. Seksi Budidaya.

3.4.6 Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan Dan Masyarakat Veteriner

Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan Dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dibidang pembinaan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas.

Sub Dinas Bina Kesehatan hewan dan Masyarakat Veteriner Mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pembinaan pelaksanaan pengamatan dan penyidikan pencegahan dari pembrantasan penyakit hewan.

b. Pembinaan dan pengawasan sarana dan pelayanan kesehatan hewan. c. Pembinaan terhadap norma dan standar teknis sistem dan prosedur. d. Pengawasan produk pangan hewani dan produksi hewan non pangan

serta hegeenis sanitasi dan kesejahteraan hewan.

(53)

37 f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan kesehatan

masyarakat veteriner.

Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan dan Masayarakat Veteriner terdiri dari 3 seksi yaitu :

1. Seksi pengamatan, pencegahan dan pembrantasan penyakit hewan (P4H)

2. Seksi sarana dan kesehatan hewan. 3. Seksi kesehatan masyarakat veteriner.

3.4.7 Sub Dinas Bina Usaha Peternakan

Sub Dinas Bina Usaha Peternakan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam bidang usaha peternakan dan kesehatann Hewan. Sub Dinas Bina Usaha Peternakan dipimpin oleh seorang kepala Sub Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Wakil Kepala Dinas.

Sub Dinas Bina Usaha Peternakan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pengembangan Modal dan Investasi

b. Pelayanan Perizinan Usaha Peternakan

c. Pembinaan pengelolaan dan pemasaran ternak dan hasil ternak d. Pembinaan agrobisnis peternakan.

Sub Dinas Binas Usaha Peternakan terdiri dari 3 seksi yaitu : 1. Seksi Sumber Daya

(54)

3.4.8 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok Pegawai Negri Sipil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yang diberi hak dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang sesuai keahliannya masing-masing. Ruang lingkup dan nama-nama pejabat fungsional antara lain sebagai berikut :

1. Fungsional Medik Veteriner.

Adapun ruang lingkup dari bagian jabatan fungsional medik veteriner yang salah satunya adalah melakukan pemeriksaan kelayakan bahan, peralatan dan ruangan dalam rangka penilaian prasarana kesehatan hewan, yang anggotanya antara lain :

a. Drh. A. Burja (Gol IVA/Pembina, Medik Veteriner Medya) b. Drh. Mulyani (Gol IVA/ Pembina, Medik Veteriner Medya) 2. Pengawas Bibit Ternak Madya.

Ruang lingkup Pengawas Bibit Ternak Madya yaitu melakukan pengawasan langsung terhadap pembibitan hewan ternak yang terdapat dilumbung peternakan guna mempertahankan bibit unggul yang baik. Anggotanya adalah Bapak Ir. Dadam Abdul Syukur (Gol IIIB/Pengawas Bibit Terrnak Madya)

3. Pengawas Mutu Hasil Pertanian Pertama.

(55)

39 laporan pada setiap tahunnya sebagai hasil mutu perkembangan hewan ternak disetiap daerah suatu provinsi. Anggotanya hanya satu orang yaitu Ibu Ir. Darmayanti septiati (Gol IIID/Pengawas mutu hasil pertanian).

3.4.9 Lokasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung

Untuk mewujudkan semua kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah diberikan pada organisasi pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, maka kinerja pada para pegawai haruslah maksimal, lokasi yang strategis akan mempermudah para pegawai untuk menjangkau tempat tersebut.

(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dapat dikatakan sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan kegiatan dari masing-masing pihak, menciptakan saling pengertian yang baik dalam instansi dan terbentuknya kesadaran dari semua pihak yang berada didalam lembaga atau organisasi tesebut untuk membina hubungan yang harmonis antar pegawai dan menciptakan citra positif dimata masyarakat.

(57)

41

Media internal juga merupakan sarana yang penting dalam kegiatan humas dalam rangka memelihara dan membina hubungan baik dan harmonis antar pimpinan organisasi dengan public internal dan ekternal.

Arti penting dari pemanfaatan media internal sebagai sarana informasi dan membangun hubungan harmonis antar pergawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung selainsebagai sarana para pegawai dalam menyampaikan inspirasinya juga sebagai alat komunikasi yang sering digunakan untuk berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung antara pimpinan atau antar pegawai.

Adanya media internal adalah salah satu internal communications maka karyawan dapat menyalurkan perasaanya dan dapat mengetahui segala sesuatu mengenai perusahaan. Dengan demikian hubungan antar pegawi dapat terbina dengan baik dan harmonis.

(58)

cenderung pada sarana informasi bantuk medianya seperti papan pengumuman,jurna internal, brosur dan acara kekeluargaan. Namun hubungan komunikasi melalui media yang ada seperti papan pengumuman dan acara kekeluargaan dapat membantu dalam terbinanya hubungan harmonis antar pegawai.

4.2 Jenis-jenis Media Internal Pada Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Adapun media internal yang digunakan dan dimanfaatkan pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung untuk menyampaikan pesan dan menciptakan produktivitas pegawai yang lebih efektif antara lain sebagai berikut :

1. Papan Pengumuman

Media ini adalah salah satu media internal yang paling murah dan diacuhkan namun media ini dapat menjadi efektif apabila ditempatkan dan diawasi secara layak, maka papan pengumuman akan banyak menarik perhatian orang-orang yang berada dalam ruang lingkup sekitar, dimanapun papan pengumuman itu berada. Papan pengumuman yang dijadikan sebagai salah satu madia internal ini berbentuk persegi panjang berukuran 2x3 meter dengan warna dasar putih.

(59)

43

Media ini hampir sepenuhnya dimanfaatkan dan dikelola oleh staf bagian fungsional dan Sub Bina Program dengan memberikan informasi baik tentang perkembangan peternakan maupun tentang pemberitahuan untuk para pegawai.

Papan pengumuman yang dijadikan sebagai media internal dalam memberikan informasi ini merupakan media internal yang masih efektif dipergunakan untuk dijadikan sebagai sarana pendukung dalam memberikan infomasi terhadap seluruh pegawai yang ada dalam instansi pemerintah ini.

Papan pengumuman dikelola dan dimanfaatkan dengan memberikan informasi yang tepat waktu baik informasi dari Kepala Dinas lansung maupun dari Pemerintah Pusat seperti pemberitahuan jadwa upacara rutin Dinas dikantir Gubernur, pemberitahuan tentang undangan baik yang sifatnya formal maupun yang nonformal dan informasi yang berkaitan kegiatan-kegiatan lainnya.

Media ini tidak difokuskan untuk penerbitan sebuah informasi pada waktu tertentu, namun informasi yang akan disajikan pada papan pengumuman bentuknya tentatif.

Berkaitan dengan manfaatnya, papan pengumuman sebagai media internal yang ada pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung sebagai berikut :

(60)

pegawai. Dengan adanya papan pengumuman untuk mengangkat isyu umum masalah-masalah yang ada, papan pengumuman berperan dalam menyebarkan kebenaran yang terjadi seperti dengan memberikan informasi yang telah diketahui dan mendapat persetujuan dari Kepala Dinas secara akurat.

b. Media internal seperti papan pengumuman pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung sudah dimanfaatkan secara maksimal, hal tersebut terlihat dari kegiatan para pegawai yang selalu berpartisipasi dalam memanfaatkan media internal yang ada pada ligkungan kantor.

c. Dengan adanya media internal papan pengumuman pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung ini, manfaat yang mulai muncul adalah saling pengertian antar pegawai seperti contoh dengan adanya pemberitahuan informasi tentang undangan acara dari salah satu pegawai dalam acara pernikahan, para pegawaipun berpartisipasi untuk menghadirinya. Dengan hal tersebut bahwa saling pengertian antar pegawai semakin tumbuh.

(61)

45

Sebuah media internal papan pengumuman yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan fungsinya, akan menghasilkan perubahan yang positif untuk para pegawai yang ada didalam instansi tersebut, begitu juga dengan maksud dan tujuan adanya media internal ini. Maka penulis mengutip dari hasil wawancara tentang maksud dan tujuan media internal yang diungkapkan oleh Bapak Ir. Dadam Abdul Syukur selaku anggota Kelompok Jabatan Fungsional, Disnakkeswan Provinsi Lampung Antara lain :

a. Adapun maksud dan tujuan adanya media internal sebuah papan pengumuman dalam membangun minat para pegawai dalam membaca dan memperoleh informasi. Keberadaan media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung terkait maksud dan tujuannya.

“Papan pengumuman pada Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan Provinsi Lampung yang secara maksimal dimanfaatkan sudah menghasilkan perubahan dan perkembangan yang cukup baik. Saya perhatikan para pegawai mulai terlihat antusias dalam membaca dan menyempatkan waktu untuk melihat isi dari sebuah papan pengumuman yang berisikan informasi terkait berita, pemeritahuan dan hal-hal tentang bentuk kegiatan pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung”(wawancara. Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur, Anggota

Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan. 4 September 2013)

(62)

“Maksud dan tujuan dari media internal papan pengumuman ini menjadi sorotan yang juga menjadi bahan obrolan para pegawai, seperti contoh yang saya perhatikan prihal tentang jumlah perkembangan ternak disuatu daerah diProvinsi Lampung yang berkembang hingga 75%, yang menjadi bahan obrolah hangat para pegawai sehingga hubungan komunikasi antar pegawai semakin efektif dan menunjang terbinanya hubungan harmonis

antar pegawai”(wawancara. Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur, Anggota

Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan. 4 September 2013)

c. Maksud dan tujuan papan pengumuman dimanfaatkan dengan baik untuk instansi maupu pegawai yang ada didalamnya adalah membangun kepedulian agar terpeliharanya media yang menghubungkan antar pegawai dalam membangun keakraban dalam lingkungan kerja.

“Hubungan antar pegawai dikantor Disnakkeswan berkembang dengan

baik, hal tersebut dikarenakan pemanfaatan media internal papan pengumuman yang baik. Seperti contoh hubungan keakrabannya adalah dengan adanya informasi tentang akan diselenggarakannya pameran pembangunan oleh pemerintah, dengan demikian para pegawai melakukan obrolan dan kegiatan rapat koordinasi antar Sub Bidang untuk membuat

mekanisme pameran yang akan ditampilkan dari Disnakkeswan”

(wawancara. Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur, Anggota Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan. 4 September 2013)

2. Brosur

(63)

47

Untuk menarik simpati para pegawai dalam mendapatkan informasi dari brosur tersebut, brosur tersebut diletakkan pada kotak informasi disetiap pintu ruangan kerja para pegawai guna untuk mempermudah dalam mendapatkan informasi dan menumbuhkan minat baca para pegawai.

Media ini dikelola dan dimanfaatkan oleh Sub Bidang perencanaan yang berkoordinasi dengan Kelompok Jabatan Fungsional, dengan menggabungkan hasil perkembangan peternakan di Provinsi Lampung dengan tanggapan Pemerintah terhadap hal tersebut.

Pembaharuannyapun biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali dan alasan media internal ini masih digunakan pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung adalah agar mempermudah dalam pemyampaian informasi para pegawai karena media ini dapat dibaca kapan saja dan dimana saja.

Bentuk pemanfaatan pada media ini adalah dengan memberikan bentuk-bentuk yang menarik seperti memberikan bentuk gambar-gambar unik, menggunakan warna yang cukup terang namun tidak terlalu berlebihan. Hal tersebut dilakukan guna menarik simpati para pegawai untuk membaca dan mendapatkan informasi.

(64)

Adapun kaitannya dengan manfaat sebuah media internal berbentuk brosur yang ada pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung ini adalah sebagai berikut :

a. Media internal berbentuk brosur sebagai media yang menyebarluaskan informasi tentang oprasional perusahaan/instansi, mensosialisasikan kebijakan-kebijakan dan mengangkan isyu umum masalah-masalah. Pada media ini dalam memberikan informasi tentang oprasional instansi pemerintah sudah berlangsung baik, terbukti dari hasil pengamatan tentang bentuk brosur yang berisikan informasi terkait gambaran umum tentang Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Dan memberikan informasi tentang kebijakan-kebijakan seperti tentang hasil penetapan tugas pokok dari instansi pemerintah tersebut.

b. Brosur sebagai media internal yang mampu mendekatkan para pegawai dengan organisasinya adalah hasil dari pemanfaatan media internal secara baik. Kedekatan hubungan para pegawai dengan instansi pemerintah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung ini sudah berlangsung dengan baik.

(65)

49

a. Media internal brosur ini mampu membangun minat para pegawai dalam membaca dan memperolah informasi. Dengan menumbuhkan minat baca para pegawai dan meningkatkan minat para pegawai dalam mendapatkan informasi tentang organisasinya.

“Menurut saya brosur yang disebarkan kepada para pegawai mendapat

tanggapan baik karena media tersebut selalu menjadi bahan bacaan para pegawai disela kesibukan para pegawai dalam aktivitas kantor dan menjadi salah satu bahan pembahasan juga bagi para pegawai disaat melakukan

interaksi komunikasi dengan pegawai lainnya” (wawncara. Bapak

Ir.Dadam Abdul Syukur. Anggota Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan. 4 September 2013).

b. Sebagai media internal yang memberikan sarana untuk para pegawai dalam berbincang-bincang. Dalam melakukan komunikasi yang efektif haruslah mempunyai bahan pembicaraan agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik dan efektif.

“Dengan bentuk yang mudah untuk dibawa kemana saja dan mudah untuk

didapatkan, menjadikan brosur sebagai media yang selalu menjadi bahan obrolan dilur aktivitas kantor seperti waktu istirahat dan saat waktu luang

diluar jam kerj para pegawai” (wawancara. Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur, Anggota Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan. 4 September 2013)

3. Jurnal Internal

(66)

Bentuk penempatan pada media ini adalah ditempatkan pada sebuah fasilitas pendukung yaitu ruang baca yang ada didalam lingkungan kantor dan diletakkan pada rak buku tertentu.

Media ini dikelola oleh Sub Bidang Perencanaan dan Kelompok Jabatan Fungsional dengan mengkoordinasikan hasil penelitian dan pengamatan. Selain itu isi dari media internal ini adalah ringkasan gambaran umum organisasi, struktur organisasi, data pejabat organisasi dan gambar-gambar dokumentasi.

Media ini biasanya terbit dengan edisi terbaru setiap satahun kalinya, dikarenakan didalam media internal ini akan berisi tentang hasil penelitian dan hasil kinerja para pegawai selama satu tahun terkait perkembangan peternakan yang ada diProvinsi Lampung.

Alasan Media internal Jurnal Internal ini masih digunakan adalah seudah menjadi salah satu media yang selalu digunakan dalam mendokumentasikan hasil kerja para pegawai, perubahan struktur yang mungkin belum diketahui oleh para pegawai dan bentuk gambaran organisasi yang dibukukan. Selain itu media jurnal internal ini sebagai media informasi dan promosi untuk public tentang gambaran umum Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

(67)

51

yang selajutnya adalah pencetakkan. Biasanya pihak instansi hanya mempersiapkan bahan cetaknya saja kemudia dicetak pada tempat percetakkan tertentu dengan jumlah kurang lebih 50 sampai 100 buku.

Adapun manfaat dan penjelasan dari media internal berbentuk junal internal ini untuk Dinas Petenakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung sebagai berikut :

a. Jurnal internal yang dimanfaatkan dengan baik akan mampu berperan sebagai sarana dalam menyebarluaskan informasi tentang oprasional instansi, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum dan masalah-maslah yang terkait didalamnya. Berdasarkan pengamatan penulis selama kegiatan magang pada tanggal 9 Januari sampai 15 Februari 2013, bahwa jurnal internal ini sudah mampu dalam menyebarluaskan informasi tentang operasional instansi tersebut. Hal tersebut dibuktikan hasil dari isi jurnal itu sendiri yang berisikan tentang hasil dari laporan selama satu tahun tentang perkembangan peternakan di Provinsi Lampung.

b. Mampu mendekatkan karyawan dengan instansi tersebut. Hal ini telah tergambarkan dari aktivitas para pegawai yang aktif dalam semua kegiatan-kegiatan yang ada pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Dengan demikian seluruh pegawai akan semakin dengan hubungannya dengan instansinya.

(68)

wawancara dengan Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur sebagai Anggota Kelompok Jabatan Fungsional dan bagian yang mengelola media ini pada tanggal 4 september 2013, mengungkapkan bahwa :

a. Media internal sebagai sarana informasi yang membangun minat para pegawai dalam membaca dan mendapatkan informasi yang disediakan dilingkungan kantor.

“Jurnal Internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Provinsi Lampung yang dikenal dengan sebutan Buku Saku Peternakan ini sudah menjadi media yang dikembangkan sejak lama dan minat para pegawai untuk membaca dan memperoleh informasi dapat dikatakan berlangsung baik, harapan saya pribadi agar para pegawai lebih meningkatkan kembali minat baca dan mendapatkan informasi tentang perkembangan peternakan” (wawncara. Bapak Ir.Dadam Abdul Syukur, Anggota Kelompok Jabatan Fungsional. Disnakkeswan 4 September 2013) b. Media internal berupa Jurna Internal yang dimanfaatkan dengan baik

mempunyai maksud dan tujuan sebagai media yang memberikan sarana untuk para pegawai dalam berbincang-bincang.

“Jurnal internal ini juga menjadi salah satu bahan obrolan para pegawai

Disnakkeswan karena didalam jurnal intern tersebut terdapat informasi tentang kebijakan pemerintah dan berisi tentang gambar-gambar kegiatan yang didokumentasikan sehingga terkadang obrolan tentang gambar-gambar tersebut telah membuat para pegawai menjadi lupa waktu, dari hal tersebut telah membuktikan bahwa komunikasi dan hubungan harmonis

antar pegawai telah berlangsung dengan baik” (wawancara.Bapak

Referensi

Dokumen terkait

Komponen sistem ekstraktor berkas menggunakan aluminium EN AW 6060 T6. Aluminium EN AW 6060 merupakan aluminium dengan kekuatan menengah dan paduan yang paling sering

Katalis yang dipakai untuk konversi syngas menjadi DME merupakan katalis padat yang tersusun dari penyangga dan logam-logam aktif yang terimpregnasi dipermukaannya.. Logam-logam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu, kelembaban, pencahayaan, frekuensi sterilisasi, jumlah pengunjung, kondisi tempat sampah, kondisi linen,

Lebih jelas, Simatupang (1992:2) menyatakan bahwa “Menerjemahkan adalah mengalihkan makna yang terdapat dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan

Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis

politik pada tingkatan pemerintahan lokal, nasional, dan internasional. Dengan demikian pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sangat berkaitan erat dengan

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berupaya untuk mengubah hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada mata pelajaran tertentu (dalam penelitian ini

Hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Tabel 4 menunjukkan hasil analisis hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian